bab ii gambaran kondisi wilayah kota ...eprints.undip.ac.id/75271/3/bab_ii.pdfterdiri dari 16...

20
35 BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA SEMARANG DAN KAMPUNG PELANGI KELURAHAN RANDUSARI 2.1. Kota Semarang 2.1.1. Kondisi Geografis dan Alam Kota Semarang terletak antara garis 6°50' - 7°10' Lintang Selatan dan garis 109°35 - 110°50' Bujur Timur. Dibatasi sebelah Barat dengan Kabupaten Kendal, sebelah Timur dengan kabupaten Demak, sebelah Selatan dengan kabupaten Semarang dan sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai meliputi 13,6 Km. Batas wilayah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 2.1 Peta Kota Semarang Sumber: https://semarangkota.bps.go.id

Upload: others

Post on 30-Dec-2019

110 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

35

BAB II

GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA SEMARANG DAN

KAMPUNG PELANGI KELURAHAN RANDUSARI

2.1. Kota Semarang

2.1.1. Kondisi Geografis dan Alam

Kota Semarang terletak antara garis 6°50' - 7°10' Lintang Selatan

dan garis 109°35 - 110°50' Bujur Timur. Dibatasi sebelah Barat dengan

Kabupaten Kendal, sebelah Timur dengan kabupaten Demak, sebelah Selatan

dengan kabupaten Semarang dan sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan

panjang garis pantai meliputi 13,6 Km. Batas wilayah tersebut dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 Peta Kota Semarang

Sumber: https://semarangkota.bps.go.id

Page 2: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

36

Tabel 2.1 Batas Wilayah Kota Semarang

Sumber : KatalogBadan Pusat Statistik Kota Semarang;Kota Semarang alam

Angka 2017

Kota Semarang memiliki posisi geostrategis karena berada pada jalur lalu lintas

ekonomi pulau Jawa, dan merupakan koridor pembangunan Jawa Tengah yang terdiri

dari empat simpul pintu gerbang yakni koridor pantai Utara; koridor Selatan ke arah

kota-kota dinamis seperti Kabupaten Magelang, Surakarta yang dikenal dengan

koridor Merapi-Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten Demak/Grobogan; dan

Barat menuju Kabupaten Kendal. Semarang juga berperan penting dalam

perkembangan Jawa Tengah karena Semarang memiliki pelabuhan, jaringan

transportasi darat (yang berupa jalur kereta api dan jalan) serta transportasi udara

yang merupakan potensi bagi simpul transportasi Regional Jawa Tengah dan Kota

Transit Regional Jawa Tengah.

Secara topografis Kota Semarang terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah

dan daerah pantai, dengan demikian topografi Kota Semarang menunjukkan

No

Uraian

Batas Wilayah

Letak Lintang Keterangan

1 Sebelah Utara 6’ 50’ LS Laut Jawa

2 Sebelah Selatan 7’ 10’ LS Kab.Semarang

3 Sebelah Barat 109’ 50’ BT Kab. Kendal

4 Sebelah Timur 110’ 35’ BT Kab. Demak

Page 3: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

37

adanya berbagai kemiringan dan tonjolan. Daerah pantai 65,22% wilayahnya

adalah dataran dengan kemiringan 25% dan 37,78 % merupakan daerah perbukitan

dengan kemiringan 15-40%. Berdasarkan morfologinya, wilayah Kota Semarang

secara umum dapat dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu Kota Semarang Bawah yang

merupakan dataran rendah, dan Kota Semarang Atas yang merupakan dataran

tinggi (perbukitan). Pada dataran rendah, struktur geologi berupa batuan endapan

(alluvium) yang berasal dari endapan sungai yang mengandung pasir dan lempung.

Sedangkan pada daerah perbukitan sebagian besar memiliki struktur geologi berupa

batuan beku.

Secara Klimatologi, Kota Semarang seperti kondisi umum di Indonesia,

mempunyai iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun

timur, dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, dengan

temperatur udara Suhu minimum rata-rata yang diukur di Stasiun Klimatologi

Semarang berubah-ubah dari 21,1 °C pada September ke 24,6 °C pada bulan Mei, dan

suhu maksimum rata-rata berubah-ubah dari 29,9 °C ke 32,9 °C. Perubahan iklim di

Kota Semarang dapat mengakibatkan rob pada saat kenaikan muka air laut.

2.1.2. Kondisi Administrasi Secara administratif, Kota Semarang dengan luas wilayah sebesar 373,67 km²

terdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya

adalah kecamatan Mijen (57,55 km² ), diikuti oleh kecamatan Gunungpati dengan

luas wilayahnya sebesar 54,11 km², sedangkan kecamatan yang terkecil wilayahnya

adalah kecamatan Semarang Selatan (5,93 km² ).

Page 4: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

38

Dilihat dari kepadatan penduduknya, kecamatan Mijen dan kecamatan Tugu

mempunyai jumlah penduduk terkecil, yaitu dibawah 1100 orang tiap km². Hal ini

disebabkan karena kedua kecamatan tersebut diatas dikembangkan sebagai daerah

pertanian dan kawasan industri. Untuk daerah pusat kota, kecamatan yang terpadat

penduduknya adalah kecamatan Semarang Selatan dengan 13.431 orang tiap km².

Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kota

No Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan 1 Mijen 14 2 Gunungpati 16 3 Banyumanik 11 4 Gajah Mungkur 8 5 Semarang Selatan 10 6 Candisari 7 7 Tembalang 12

8 Pedurungan 12 9 Genuk 13 10 Gayamsari 7 11 Semarang Timur 10

12 Semarang Utara 9 13 Semarang Tengah 15 14 Semarang Barat 16 15 Tugu 7

16 Ngaliyan 10 Sumber : Katalog Bdan Pusat Statistik Kota Semarang:Kota Semarang dalam Angka 2016

Page 5: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

39

2.1.3. Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan di Kota Semarang mengacu pada lapangan pekerjaan baik di

bidang petani, nelayan, pengusaha, industri, bangunan, perdagangan, angkutan, dan

jasa. Mata Pencaharian penduduk di Kota Semarang pada sekarang ini didominasi

oleh para pekerja industri dikarenakan letak Semarang yang cukup strategis, yakni

pada jalur lintasan yang ramai untuk lalu lintas darat, laut, dan udara, Kota Semarang

memiliki Terminal Induk Terboyo, Stasiun Kereta Api Tawang, Pelabuhan Tanjung

Emas, dan Bandar Ahmad Yani, Letak Goegrafi yang sangat unik dan indah, yakni

dataran rendah di bagian utara tepi pantai Laut Jawa dan dataran tinggi di bagian

selatan. Dengan adanya hal demikian, maka muncul lah berbagai perusahaan yang

memilih Kota Semarang sebagai lahan bisnis yang akan di jalankan, dan berbagai

perusahaan yang menjajakan bisnisnya disini. Berbagai Mall, Supermarket,

Minimarket banyak sekali ditemui di Kota Semarang. Hal tersebut dapat dilihat pada

tabel 2.3 dibawah ini :

Page 6: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

40

Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Kota Semarang Berdasarkan Mata Pencaharian

Sumber : Katalog Badan Pusat Statistik Kota Semarang:Kota Semarang dalam Angka 2016

2.1.4. Kondisi Kesejahteraan Sosial

2.1.4.1. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu kunci dari kemajuan suatu

bangsa. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam membangun

sumber daya manusia. Karena dengan pendidikan ada pembangunan. Kota

Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat berperan

sebagai pusat pendidikan. Dibawah ini merupakan data jumlah siswa/pelajar

berdasarkan tingkat pendidikan :

Page 7: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

41

Tabel 2.4 Data Jumlah Siswa/Pelajar Beradasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber : Katalog Badan Pusat Statistik Kota Semarang:Kota Semarang dalam

Angka 2016

2.1.4.2. Kondisi Kesehatan Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan adalah perilaku

hidup sehat. Dilihat dari indikator aspek pelayanan kesehatan. Pemerintah Kota

Semarang telah berupaya menyediakan fasilitas kesehatan yang dari tahun ke

tahun semakin dapat menjangkau pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat

Kota Semarang. Kondisi kinerja pembangunan bidang kesehatan selama 5 tahun

dapat dilihat dari ratio puskesmas ataupun poliklinik.

Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat

perlu didukung oleh adanya sarana kesehatan yang memadai dan memiliki

kualitas pelayanan yang baik.

Page 8: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

42

Tabel 2.5 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Di Kota Semarang

Sumber : Bidang pelayanan kesehatan DKK Semarang

Page 9: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

43

2.1.5. Penataan Wilayah Penataan wilayah Kota Semarang menurut Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Semarang, dibagi menjadi 2 kawasan yang mempunyai masing-

masing fungsi, yaitu :

1. Kawasan Lindung : Kawasan ini melindungi kawasan dibawahnya, kawasan

lindung setempat dan kawasan rawan bencana. Kawasan-kawasan yang

memiliki kemiringan >40% tersebar di wilayah bagian selatan sebagai

kawasan yang melindungi kawasan di bawahnya. Sementara, kawasan lindung

setempat mencakup kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, sempandan

waduk, dan sempadan mata air. Kemudian yang terakhir, kawasan lindung

rawan bencana adalah kawasan yang mempunyai kerentanan bencana longsor

dan gerakan tanah.

2. Kawasan Budidaya : Kawasan ini merupakan kawasan yang seharusnya

dikembangkan sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah yang ada di Kota

Semarang. Berikut adalah kawasan-kawasan yang dikembangkan

berdasarkan potensi dan karakteristik wilayahnya, yaitu : kawasan

perdagangan dan jasa, kawasan permukiman, kawasan pendidikan, kawasan

pemerintahan dan perkantoran, kawasan industri, kawasan olahraga, kawasan

wisata/rekreasi, kawasan perumahan dan permukiman, kawasan pemakaman

umum, kawasan khusus dan kawasan terbuka non hijau.

Kawasan budidaya di bidang pariwisata sekarang mulai menjadi perhatian

pemerintah Kota Semarang, dimana pengembangan obyek wisata tidak hanya

menyandarkan pada wisata alam akan tetapi wisata yang diciptakan dari hasil

Page 10: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

44

kreatifitas. Untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata maka Kota Semarang

juga melengkapinya dengan membangun sarana dan prasarana sebagaimana dapat

dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.6 Sarana dan Prasarana Pendukung Wisata di Kota Semarang No. Jenis Nama 1. Sarana dan prasarana

transportasi Bandara Ahmad Yani, Terminal Mangkang, Stasiun Tawang, Stasiun Poncol, Pelabuhan Tanjung Emas.

2. Potensi lokasi wisata kuliner Kuliner Kawasan Simpang Lima, Kuliner Kawasan Puri Anjasmoro, Kuliner Kawasan Jalan Gajah Mada, Kuliner Sultan Agung, Kuliner Oleh-oleh Kawasan Pandanaran.

3. Event Kesenian Festival dan Pawai Warak Ngendok, Dugder, Pasar Dugder, Pasar Imlek, Festival Cheng Ho, Pawai HUT Provinsi Jawa Tengah (Pawai Mobil Hias Provinsi), Pawai Pitulasan (Pawai Mobil Hias 17 Agustus), Pesta Rakyat Hari Jadi Kota Semarang, Mega Jateng Promo, Padusan Suran, Upacara Haru Taliwangke dan Upacara Sedekah Bumi di Goa Kreo (Bumi Wanara Adi).

Sumber : Katalog Potensi Pariwisata, Perdagangan dan Peluang Investasi Kota Semarang

Besarnya potensi pengembangan sektor wisata terhadap kesejahteraan

masyarakat membuat Kota Semarang berupaya untuk mewujudkan kota Semarang

sebagai alternative wisata yang dipilih wisatawan untuk berkunjung. Salah satu upaya

pengembangan sektor wisata yang melibatkan masyarakat antara lain melalui

kampung pelangi.

Page 11: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

45

2.2. Program Kampung Pelangi

Babakan sejarah Kota Semarang awal mulainya dari Kali Semarang pada

abad ke 15 dengan aktivitas sebagai pusat lalu lalang perdagangan dari berbagai

penjuru dunia yakni dari Arab, Cina, Portugis, Belanda, Melayu dan Jepang. Mulai

tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang melaksanakan perencanaan kawasan hingga

penyiapan dokumen teknis yang diawali dari penataan Pasar Kembang Kalisari.

Berkaitan dengan pelaksanaan tersebut, maka guna terwujud kawasan yang

mempunyai daya tarik yang unik, maka perlu disusunlah “ Program Kampung

Pelangi” yaitu suatu gerakan pengecatan dengan melibatkan stakeholder. Dengan

ditatanya kawasan Kali Semarang Segmen Pasar Kembang maka perlu untuk menata

Kampung Wonosari yang berada di sebelah timur Kali semarang. Penataan Kampung

Wonosari sebagai Kampung Pelangi akan memberikan nilai lebih Terhadap kawasan

Kali Semarang Segmen Pasar Kembang terutama dari aspek visual. Selain itu

Kampung Pelangi juga akan menjadi lokasi wisata yang terkoneksi dengan Kawasan

Kali Semarang Segmen Pasar Kembang dan memberi dampak baik bagi Warga

kampung Wonosari

Kampung Pelangi diartikan sebuah kampung yang mana jika dilihat dari

kejauhan Akan tampak seperti pelangi. Dalam hal ini warna pelangi dapat

diaplikasikan untuk memberi warna baru pada Kampung Wonosari. Bagi warga Kota

Semarang secara umum Kampung Pelangi memberikan alternatif lokasi untuk

berwisata di pusat kota. Dengan bertambahnya ruang publik/lokasi wisata di Kota

Page 12: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

46

Semarang maka diharapkan akan semakin bertambah pula intensitas interaksi antar

warga untuk berbahagia bersama-sama menikmati setiap sisi Kota Semarang.

2.2.1. Kampung Pelangi Kelurahan Randusari

Kampung Pelangi Kota Semarang berada di Kampung Wonosari Kelurahan

Randusari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Berada di pusat Kota

Semarang dekat dengan kawasan Tugu Muda atau lebih tepatnya berada di sisi timur

Jl. Dr. Sutomo yang terdiri dari RW 3 dan RW 4 Kelurahan Randusari. Berikut

merupakan peta (denah) Kampung Pelangi di Kelurahan Randusari.

Gambar 1.2 Peta (Denah) Kampung Pelangi Di Kelurahan Randusari

Di Kelurahan ini terdapat Bukit Brintik, yang berada dekat dengan Pasar

Randusari. Di Bukit Brintik itu terdapat Pemakaman Bergota, pemakaman terbesar di

Semarang. Rumah Sakit Dr. Kariadi juga berada di Randusari. Disamping daerahnya

yang berstruktur naik turun, termasuk juga dalam daerah yang kumuh dan miskin dan

disitulah letak dari Kampung Pelangi.

Page 13: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

47

2.2.2. Kondisi Geografis

Kelurahan Randusari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Semarang

Selatan Kota Semarang. Kelurahan Randusari memiliki luas wilayah 66,95 Km²

dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 yaitu 7.939 jiwa. Jumlah kepala keluarga

sebanyak 2.235 jiwa terdiri dari 7 Rukun Warga (Rw) dan 52 Rukun Tetangga (Rt).

Batas Wilayah kelurahan Randusari :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Pekunden

b. Sebelah Selatan : Kelurahan Bendungan

c. Sebelah Barat : Kelurahan Barusari

d. Sebelah Timur : Kelurahan Mugassari

Permukiman di kampung Wonosari berkembang secara alami menyesuaikan

kondisi topografi sehingga perletakan rumah membentuk pola terasiring dari tepi

sungai kali Semarang kearah timur mengikuti kontur sampai makam Bergota.

Kampung Wonosari merupakan permukiman dengan kepadatan yang sangat tinggi.

Antara rumah satu dengan yang lain saling berhimpit hal ini dikarenakan kebutuhan

perumahan yang semakin meningkat sedangkan lahan yang ada terbatas dengan

kondisi topografi yang menyulitkan dalam pengaturan letak perumahan.

2.2.3. Kondisi Administratif

Secara administratif, Kelurahan Randusari dengan luas wilayah sebesar 66,95

Ha km² terdiri dari 7 RW dan 52 RT. Memiliki 1 buah balai kelurahan dan juga 1

kantor kelurahan.

Page 14: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

48

VISI DAN MISI KELURAHAN RANDUSARI KOTA SEMARANG

VISI

“Mewujudkan Masyarakat Randusari Sejahtera, Damai, dan Berdaya”

MISI

• Menyelenggarakan pelayanan pemerintahan dan pelayanan umum

kepada masyarakat dengan berpedoman kepada SPM (Standart

Pelayanan Masyarakat);

• Menyelenggarakan pembangunan sarana dan prasarana sosial ekonomi

masyarakat;

• Mendorong penguatan (pemberdayaan) sosial ekonomi masyarakat

melalui peningkatan partisipasi, swadaya, dan gotong royong

masyarakat;

• Menyelenggarakan pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah;

• Menyelenggarkan pembinaan dan peningkatan kesadaran hukum

masyarakat;

• Menyelenggarakan pelaksanaan tertib administrasi kelurahan untuk

kelancaran pelayanan Pemerintahan dan Umum;

• Menyelenggarakan kegiatan fasilitasi berupa pemberian bantuan dan

pembinaan pengembangan Lembaga Kemasyarakatan yang ada di

Kelurahan;

Page 15: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

49

2.2.4. Lingkungan Fisik

2.2.4.1. Kondisi Iklim Kawasan permukiman RW 03 dan RW 04 Kelurahan Randusari

mempunyai iklim yang sama dengan daerah yang terletak di wilayah Semarang

Selatan pada umumnya. Suhu rata – rata adalah 26,5oC sampai dengan 27,5 oC.

Sedangkan untuk kondisi curah hujan rata – rata 23 – 34 mm/tahun. Musim hujan

terjadi berkisar dari bulan Oktober sampai dengan Bulan Maret, sedangkan

musim kemarau terjadi pada Bulan April sampai dengan Bulan September.

2.2.4.2. Penggunaan Lahan Untuk permukiman RW 03 dan RW 04 sebagian besar lahan yanag

ada di pergunakan sebagai tempat tinggal, usaha pembudidayaan tanaman hias,

bengkel kerja, dan pemakaman umum. Sedangkan pada lahan yang masih kosong

dipergunakan oleh sebagian warga untuk pemeliharaan hewan ternak, seperti

kambing, ayam. Kondisi lahan yang kosong juga dimanfaatkan sebagai tempat

pembuangan sampah, tidak dimanfaatkan sebagai daerah hijau.

2.2.5. Kondisi Kependudukan Jumlah penduduk di Kawasan Kampung Pelangi Kota Semarang adalah 2.266

jiwa yang terdiri dari 1.405 jiwa di RW 3 dan 861 jiwa di RW 4. Dibawah ini

merupakan tabel jumlah penduduk berdasarkan usia di kawasan Kampung Pelangi.

Page 16: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

50

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Kawasan Kampung Pelangi

Sumber: Data Dinas Penataan Ruang

Gambar 2.3 Grafik Penduduk Kampung Pelangi

Sumber: Data Dinas Penataan Ruang Kota Semarang

Berdasarkan jumlah penduduk usia, usia penduduk yang mendominasi di

Kampung Pelangi RW 3 adalah penduduk yang berusian 0-15 tahun, sedangkan

No Usia Penduduk (Tahun) RW 3 RW 4

L P L P 1 0 – 5 73 61 28 29 2 6 – 10 69 69 30 32 3 11 – 15 67 69 23 36 4 16 – 20 50 51 40 36 5 21 – 25 64 36 28 36 6 26 – 30 57 48 23 18 7 31 – 35 57 48 30 31 8 36 – 40 52 64 28 35 9 41 – 45 48 49 41 41

10 46 – 50 39 49 32 44 11 51 – 55 47 50 33 29 12 56 – 60 38 48 18 26 13 61 keatas 46 56 49 65

Jumlah 707 698 403 458 Jumlah Penduduk 1.405 861

RW 3 RW 4

Page 17: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

51

jumlah penduduk di RW 4 didominasi oleh penduduk yang berusia 36 – 61 tahun

keatas

2.2.6. Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan masyarakat di Wonosari atau kawasan Kampung Pelangi ini

lebih mengacu pada pedagang kelontong, pedagang bunga, pegawai swasta, pegawai

negeri, pengrajin bunga kertas, pedagang makanan minuman, penjahit,penjual

sayuran, olahan makanan, pengrajin pita bagus, guru, dan lain-lain. Didominasi oleh

pegawai swasta mengingat banyaknya perusahaan dan industri yang berada di Kota

Semarang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.8 Jenis Pekerjaan Masyarakat di Kampung Pelangi

No Jenis Pekerjaan RW 3 RW 4 1 Pedagang Kelontong 39 24 2 Pedagang Bunga 53 18 3 Pegawai Swasta 347 144 4 Pegawai Negeri 17 25 5 Pengrajin Bunga Kertas 10 0 6 Pedagang Makanan

minuman 13 0

7 Penjahit 2 0 8 Penjual Sayuran 2 0 9 Olahan Makanan 4 0

10 Pengrajin Pita Gabus 1 0 11 Guru 27 0 12 Lain-lain 128 55

Jumlah 643 266

Page 18: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

52

Dalam grafik persentase:

Sumber: Dinas Penataan Ruang Kota Semarang

Mata pencaharian penduduk di Kawasan Kampung Pelangi Kota Semarang

adalah 54% didominasi oleh pegawai swasata, 20% lain-lain, 5% pedagang bunga,

7% pedangan warung klontong dan 5% pegawai negeri.

2.2.7. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di Kawasan Kampung Pelangi Kota

Semarang didominasi oleh lulusan SMA, jumlah penduduk dengan tingkat

pendidikan SMA di RW 3 sebanyak 444 jiwa dan di RW 4 sebanyak 161 jiwa.

Page 19: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

53

Tabel 2.9 Tingkat Pendidikan Penduduk Kampung Pelangi

Sumber : Dinas Tataruang Kota Semarang

Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh sebab

itu pembangunan banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduknya.

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa rata-rata penduduk di Kampung

Pelangi lebih banyak menamatkan pendidikannya yaitu ditingkat SLTA yaitu dengan

total di RW 3 444 sedangkan di RW 4 total 161.

2.2.8. Sarana dan Prasarana Bangunan rumah tinggal yang terdapat pada permukiman RW 03 dan RW 04

Kelurahan Randusari ini sudah hamper seluruhnya permanen. Sedangkan jalanan

yang ada mempunyai lebar kurang dari 2 meter, sehingga tidak mumgkin dilewati

oleh kendaraan roda 4, dan pada jalan – jalan tertentu pada permukiman ini yang

sangat curam hanya dilewati oleh pejalan kaki saja. Tidak adanya saluran air

memperparah kondisi lingkungan yang ada.

Sedangkan pada bagian atas permukiman dengan kondisi kemiringan

cukup curam tidak dilengkapi prasarana yang memadai. Hal ini dapat berakibat

No Tingkat Pendidikan RW 3 RW 4 1 Tidak Lulus SD 113 45 2 Lulus SD 183 48 3 Lulus SMP 187 74 4 Lulus SMA 444 161 5 Lulus Sarjana 76 72

Jumlah 1.003 400

Page 20: BAB II GAMBARAN KONDISI WILAYAH KOTA ...eprints.undip.ac.id/75271/3/BAB_II.pdfterdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen

54

fatal jika terjadi kebakaran dan mobil pemadam kebakaran tidak dapat mencapai

lokasi tersebut.

2.2.9. Fasilitas Sosial Untuk fasilitas sosial seperti sarana peribadatan, untuk kawasan

permukiman RW 03 terdapat 1 musholla 3 masjid dan 1 gereja sedangkan untuk

fasilitas olahraga hanya terdapat 1 lapangan bulu tangkis yang terdapat di RW

04. Sedangkan pada masing-masing RW terdapat beberapa pos jaga.