bab ii baru.docx
TRANSCRIPT
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 1/23
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Antena
Antena dalam perangkat dalam komunikasi nirkabel berfungsi mengubah
sinyal listrik (volt – ampere) menjadi medan listrik dan magnet yang dapat
merambat di udara sehingga dapat menerima gelombang radio kemudian
meradiasikannya ke ruang bebas ( free space) atau sebaliknya.
Berdasarkan IEEE Standard Definitions of Terms for Antenna (IEEE Std
1!"1#$%)& antena didefinisikan sebagai sesuatu untuk meradiasikan atau
menerima gelombang radio '1%. Antena merupakan terminal akhir pada sisi
transmitter sebagai perangkat yang berfungsi meradiasikan sinyal informasi dari
sumber dalam bentuk gelombang * ( Radio Frequency) dan merupakan terminal
pertama yang menerima gelombang * yang memba+a sinyal informasi di
dalamnya pada sisi penerima (receiver ).
,lot medan elektromagnetik yang diradiasikan oleh antena akan dijelaskan
pada gambar -.1 '1!
5
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 2/23
6
/ambar -.1 ,lot 0edan Elektromagnetik yang iradiasikan oleh Antena
Antena memiliki beberapa parameter yang menentukan performansi kerja
dari antena tersebut. ,arameter"parameter tersebut antara lain frekuensi kerja&
bandwith& impedansi masukan& return loss& pola radiasi& beamwidth& gain& dan
directivity.
2.2 Parameter Antena
Antena bekerja dengan normal pada daerah medan jauh dari antena
tersebut& karena pada daerah ini hanya terdapat energi radiasi dari antena tanpa
dipengaruhi medan reaktif dari antena yang nilainya relatif terhadap jarak seperti
pada gambar -.- '1
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 3/23
7
/ambar -.- aerah adiasi Antena
aerah medan jauh ini dapat dinyatakan dengan persamaan -.1 di ba+ah
'1
R - λ
D
.......................................................................................................... (-.1)
imana adalah dimensi terbesar dari antena& dan 2 adalah panjang
gelombang dari antena.
adiasi yang dihasilkan antena akan memiliki pola tertentu dan pola ini
akan berbeda untuk jenis antena yang berbeda. ,ola radiasi antena didefinisikan
sebagai fungsi matematis atau sebuah representasi grafik dari radiasi antena
sebagai sebuah fungsi dari koordinat ruang.
,ada umumnya& pola radiasi ditentukan pada daerah far!field dan
direpresentasikan sebagai suatu fungsi koordinat arah. ,ola radiasi ini ditunjukkan
dengan lobes dimana terdapat bagian yang disebut sebagai main"ma#or (utama)&
side (samping)& serta bac$ (belakang) '13.
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 4/23
8
%eamwidth& atau yang lebih sering digunakan yaitu half power beamwidth
(4,B5) yaitu sudut dimana amplitudo dari &a#or lobe berkurang separuhnya.
&ain6ma#or lobe adalah radiasi yang memiliki arah radiasi maksimum sedangkan
side lobe dan bac$ lobe merupakan bagian dari minor lobe yang keberadaannya
tidak diharapkan. ,ola radiasi ini menunjukkan medan radiasi antena yang terdiri
dari medan listrik dan medan magnetik. epresentasi pola radiasi dapat dilihat
pada gambar -.% '17
/ambar -.% epresentasi ,ola adiasi
. ,ola radiasi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 5/23
9
1. ,ola Isotropik
Antena Isotropik disebut sebagai antena tanpa rugi"rugi yang mempunyai
radiasi sama besar ke setiap arah. /ambar -. menunjukkan pola radiasi
isotropik '-#
/ambar -. ,ola adiasi Isotropik
-. ,ola ire8tional
Antena yang memiliki pola radiasi directional atau searah dapat menerima
radiasi elektromagnetik se8ara efektif pada arah"arah tertentu saja. ,ola
radiasi directional dapat dilihat pada gambar -.! berikut '-#
/ambar -.! ,ola adiasi ireksional
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 6/23
10
%. ,ola 9mnidire8tional
,ola radiasi ini dibentuk dengan penggabungan pola dari dua bidang yang
saling orthogonal dimana pola pada salah satu bidang tidak terarah
sedangkan pola pada bidang lainnya merupakan pola terarah. ,ada gambar
-.3 menunjukkan pola radiasi omnidirectional '-#
/ambar -.3 ,ola adiasi 9mnidireksional
,engarahan (directivity) dari antena didefinisikan sebagai perbandingan
(rasio) intensitas radiasi pada sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas
radiasi rata"rata pada semua arah. :eterarahan ini dapat dihitung menggunakan
persamaan -.- di ba+ah ini '1$
rad ' (
(
D
π
; == .........................................................................................(-.-)
imana
:eterarahan (dB)
( Intensitas adiasi (rad)
( ) Intensitas adiasi pada sumber isotropik (rad)
' rad aya total radiasi (rad)
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 7/23
11
:eterarahan dapat diartikan sebagai pengukuran dari intensitas radiasi dari
antena sebagai fungsi arah '1. *ain merupakan nilai perbandingan dari daya
yang diradiasikan oleh antena dibandingkan dengan daya yang masuk ke antena
'1& atau dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian antara directivity dengan
efisiensi dari antena& dengan menggunakan persamaan -.% '1
--
<
<λ
π η
λ
π η
eff
eff eff
A D* ===
.............................................................................(-.%)
imana
/ *ain antena (dB)
A Area dari permukaan antena (meter)
+eff Efisiensi radiasi dari antena
Aeff Area efektif dari antena (meter)
=ilai gain akan selalu lebih ke8il dari nilai directivty& karena pada antena
terdapat rugi"rugi transmisi dan ketidaksesuaian impedansi antara saluran pen8atu
dan antena yang menyebabkan tidak semua daya yang masuk ke antena dapat
diradiasikan.
=ilai efisiensi dari antena dapat dinyatakan dengan menggunakan
persamaan -. '1
l r
r eff
R R
R
+=η
.....................................................................................................(-.)
imana
Rr >ahanan radiasi (?)
Rl >ahanan rugi (?)
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 8/23
12
Agar daya yang diradiasikan oleh antena dapat optimal& maka impedansi
sumber harus sama dengan impedansi dari antena. @ika impedansi dari antena
dengan sumber isotropik tidak sesuai maka sebagian dari daya yang akan
dipantulkan kembali akan membentuk gelombang berdiri& nilai dari gelombang
berdiri yang terbentuk dapat dihitung dengan menggunakan koefisien refleksi ()&
yang dapat dinyatakan seperti pada persamaan -.! '1
;
;
, ,
, ,
-
-
+
−
=Γ .......................................................................................................(-.!)
imana
, - Impedansi beban (Antena) (?)
, ) Impedansi karakteristik (?)
S5 (Standing .ave Ratio) adalah perbandingan antara amplitude
gelombang berdiri ( standing wave) maksimum ( maCDBD
) dengan minimum (
minDBD
). S5 tersebut juga memiliki korelasi dengan koefisien refleksi. 4al ini
dapat dilihat pada persamaan untuk memperoleh S5& yaitu '1
S5 /
Γ −Γ +
=1
1
B
B
min
maC
......................................................................................(-.3)
,ada prakteknya& kondisi matched sulit sekali di8apai. :ondisi tidak
matched ini menyebabkan tidak semua daya dari sumber ( generator ) diterima oleh
beban& sehingga ada daya yang dikembalikan6dipantulkan. Adanya rugi"rugi yang
dihasilkan ini disebut sebagai Return -oss dan dirumuskan menggunakan
persamaan -.7
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 9/23
13
R- "-; 1;Fog DD
...............................................................................................(-.7)
=ilai return loss yang sering dijadikan a8uan adalah – 1; dB sehingga
S5 G - atau dapat diartikan bah+a daya yang dipantulkan tidak terlalu besar
dibandingkan daya yang dikirimkan atau terjadi kesesuaian antara antena dan
saluran transmisi (matching ).
%andwidth pada suatu antena didefinisikan sebagai rentang frekuensi
dimana performa antena sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hntuk
menentukan frekuensi kerja yaitu dengan impedance bandwidth dimana frekuensi
kerja berdasarkan karakteristik impedansi atau return loss sehingga rentang
frekuensi kerja didapatkan ketika memiliki nilai return loss di ba+ah – 1; dB.
entang frekuensi yang menjadi bandwidth akan dijelaskan pada gambar -.7 '1#
/ambar -.7 entang *rekuensi Band+idth
engan melihat gambar -.7 bandwidth yang dapat di8ari dengan
menggunakan persamaan -.$ di ba+ah ini '1#
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 10/23
14
%. f - " f 1 .........................................................................................................
(-.$)
imana
f - *rekuensi tertinggi (4)
f 1 *rekuensi terendah (4)
f 8 *rekuensi tengah (4)
2.3 Miniaturisasi Antena
,erkembangan komunikasi bergerak de+asa ini menuntut perangkat
dengan dimensi yang ke8il& ringan& dan kompak. Sehingga diperlukan
miniaturisasi perangkat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. ,ada umumnya&
miniaturisasi dimensi antena planar dilakukan dengan menggunakan material
substrat yang memiliki permitiJitas dielektrik yang tinggi. =amun& penggunaan
material dengan permitiJitas dielektrik yang tinggi mengakibatkan meningkatnya
gelombang permukaan pada material yang dapat menurunkan kinerja parameter
antena& di antaranya return loss& gain& dan pola radiasi. Salah satu 8ara untuk
miniaturisasi dimensi antena adalah menggunakan bahan metamaterial.
0etamaterial merupakan material yang tidak tersedia di alam yang
memiliki sifat permitiJitas )(ε dan atau permeabilitas )( µ negatif tetapi
dapat direkayasa. =ilai permitiJitas yang terdapat di ruang bebas)( ;ε
bernilai $&$! C 1;"1- ( F 6m) '-%. ,erbandingan antara permitiJitas pada material
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 11/23
15
dengan permitiJitas ruang hampa menghasilkan konstanta dielektrik relatif
)( r ε .
Sedangkan pada permeabilitas disebut sebagai ukuran dari parameter
magnet yang terjadi pada sebuah material sebagai respons yang ditimbulkan
terhadap medan magnet yang mengenainya. i dalam teori elektromagnetik
medan magnet dinamai dengan ( 0 ) yang merupakan representasi adanya pengaruh
fluks magnet ( %) terhadap perpindahan dipol dan perubahan arah pada dipol
magnet.
4ubungan antara medan magnet dan fluks magnet disebut permeabilitas
yang dinyatakan sebagai perbandingan antara medan magnet ( 0 ) dengan fluks
magnet ( %). ,ermeabilitas yang terdapat pada ruang hampa)( ; µ
memiliki nilai
K C 1;"7 0 6m. ,erbandingan antara permeabilitas sebuah material terhadap
permeabilitas ruang hampa menghasilkan permeabilitas relatif )( r µ .
Sebagian besar material yang tersedia di alam memiliki nilai permitiJitas
dan permeabilitas positif yang disebut double positive (,S)& sebaliknya jika
keduanya memiliki nilai negatif disebut double negative (=/). Bahan"bahan
tersebut kemudian dibagi lagi ke dalam beberapa kategori yaitu mu negative
(0=/) dan epsilon negative (E=/). /ambar -.$ dijelaskan berupa klasifikasi
material yang dipengaruhi oleh permitiJitas dan permeabilitas '-
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 12/23
16
/ambar -.$ :lasifikasi 0aterial
,ada kuadran I& ( ; dan L ;)& yaitu material double positive (,S)
yang memiliki nilai permitiJitas dan permeabilitas positif yang merupakan jenis
material yang tersedia di alam sebagai dielektrik.
,ada kuadran II& (ε 1; dan L ;) material jenis epsilon negative (E=/)
dengan permitiJitas kurang dari nol dan permeabilitas lebih dari nol. @enis dari
material ini adalah plasma.
Sedangkan kuadaran III& (M 1; dan L 1;) material double negative (=/)
material jenis ini tidak tersedia di alam dengan nilai permitiJitas dan permeabilitas
kurang dari nol.
:uadran I yaitu mu negative (0=/) (M ; dan L 1;) material ini
menunjukkan magnetic plasma yang memiliki permitiJitas lebih besar dari nol
dan permeabilitas kurang dari nol.
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 13/23
17
ari keempat kuadran yang diterangkan pada gambar -.$& (E=/)& (=/)&
dan (0=/) merupakan bagian dari metamaterial yang tidak tersedia di alam.
i ba+ah ini dijelaskan rambatan dari suatu gelombang elektromagnetik
seperti pada gambar -.# di ba+ah ini '-!
/ambar -.# /elombang Elektromagnetik
,ada gelombang elektromagnetik terdapat arah medan magnet dan medan
listrik yang terpolarisasi pada sudut yang berhubungan dengan arah propagasi.
:etika gelombang tersebut memasuki suatu bahan material& yang terjadi
adalah medan"medan gelombang saling berinteraksi dengan muatan"muatan dari
atom dan molekul yang mengubah struktur material dan mengakibatkan bergerak.
@enis material yang digunakan pada penelitian ini adalah material (0=/)
karena memiliki permeabilitas yang tinggi pada frekuensi kerja tertentu serta tidak
menyerap gelombang permukaan yang menurunkan efisiensi dari parameter
antena seperti gain dan bandwidth.
Sifat pada material (0=/) sangat diperlukan karena dapat mereduksi
dimensi dan mampu menekan gelombang permukaan sehingga diperoleh
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 14/23
18
perbaikan gain dan bandwidth. 0=/ memiliki beberapa jenis struktur& antara lain
Split Ring Resonator (S) dan Spiral Resonator (S) seperti yang ditunjukkan
oleh gambar -.1; '1;
/ambar -.1; Struktur 0=/ (a) Struktur Split ing esonator (S)N (b)
Struktur Spiral esonator (S)
,ada penelitian ini yang digunakan adalah struktur Spiral Resonator (S).
Struktur patch (S) sebagai inklusi magnetik tiruan karena memiliki faktor
reduksi dimensi antena yang lebih besar '%1.
2.4 Antena Planar
Antena planar merupakan salah satu jenis antena yang mempunyai bentuk
seperti bilah atau potongan yang mempunyau ukuran yang sangat tipis6ke8il. ,ada
gambar -.11 menjelaskan bentuk antena planar '17
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 15/23
circular
19
/ambar -.11 ,ola asar Antena ,lanar
alam bentuk dasar& seperti yang digambarkan pada /ambar -.11 antena
planar terdiri atas tiga lapisan& yaitu patch pada bagian paling atas dimana pada
/ambar -.11 digambarkan dengan +arna kuning& substrat dielektrik digambarkan
dengan +arna putih& dan ground plane pada bagian dasar antena.
a. Oondu8ting ,at8h
'atch terbuat dari bahan logam metal yang memiliki ketebalan tertentu.
@enis logam yang digunakan adalah bahan tembaga atau copper dengan
konduktiJitas sebesar !&$ C 1;7 S6m. Elemen patch berfungsi dalam meradiasi
gelombang radio yang nantinya dipan8arkan kembali ke udara bebas. Besar&
panjang& lebar& maupun radius dapat mempengaruhi frekuensi kerja antena.
Elemen patch (peradiasi) dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti
persegi panjang (rectangular )& persegi& ( square)& circular & elips& segitiga& dan
circularring . ,ada gambar -.1- di ba+ah memperlihatkan jenis patch dari antena
planar '17
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 16/23
20
/ambar -.1- @enis ,at8h pada Antena ,lanar
b. Substrat dielektrik
Substrat merupakan bahan dielektrik yang membatasi antara patch
(peradiasi) dengan ground (pentanahan). Substrat dapat digolongkan berdasarkan
$onstanta diele$tri$)( r ε
dan ketebalan (h) yang dapat mempengaruhi kinerja dari
antena seperti bandwidth& gain& return loss& dan pola radiasi.
,enggunaan bahan dielektrik yang berbeda akan mempengaruhi
perhitungan pada pengukuran antena se8ara keseluruhan. Bahan dielektrik yang
digunakan memiliki nilai konstanta dielektrik %&7# G r ε G 1- '1$. Semakin tebal
suatu substrat maka bandwidth yang dihasilkan akan semakin meningkat& namun
dapat mengakibatkan terjadinya gelombang permukaan ( surface wave) dan
mengurangi daya masukan yang diterima oleh sebuah antena dalam meradiasikan
gelombang elektromagnetik ke udara bebas ( free space) sesuai arah yang
ditentukan.
8. /round plane
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 17/23
21
*round atau pentanahan berfungsi sebagai reflector dari gelombang
elektromagnetik. Bahan dari ground sama"sama menggunakan logam tembaga
seperti pada elemen patch.
2.5 Dimensi Antena
alam men8ari bentuk dimensi antena terlebih dahulu harus mengetahui
parameter bahan yang digunakan seperti tebal substrat (h)& konstanta dielektrik 6
r ε & tebal konduktor (t)& dan rugi"rugi yang dimiliki oleh bahan.
Setelah parameter bahan ditentukan selanjutnya menghitung panjang
antena planar untuk mengetahui nilai bandwidth agar sesuai.
@ika panjang antena terlalu pendek maka berpengaruh terhadap nilai
bandwidth yang sempit. @ika terlalu panjang maka bandwidth semakin lebar&
namun berakibat terhadap efisiensi radiasi menjadi lebih ke8il.
engan mengatur lebar dari antena (w2& maka nilai impedansi masukan
juga akan berubah. Hntuk mengetahui panjang dan lebar antena planar dapat
menggunakan persamaan -.# berikut '17
w -1- ;
+r f
c
ε
............................................................................................(-.#)
imana
w Febar konduktor (mm)
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 18/23
22
r ε :onstanta dielektrik relatif (6m)
c :e8epatan 8ahaya di ruang bebas (% C 1;$ m6s)
f ; *rekuensi kerja antena (04)
Sedangkan untuk menentukan panjang patch antena ( -) diperlukan
parameter 3- yang merupakan pertambahan panjang dari - ( 3-) akibat adanya
fringing effect . ,ertambahan panjang dari - ( 3-) tersebut dirumuskan dengan
persamaan -.1; '17
-∆ ;&1- h
( )
( ) $&;-!$&;
-3&;%&;
++
++
h
w
h
w
eff
eff
r
r
ε
ε
.................................................................. (-.1;)
imana h merupakan tebal substrat dan)(
eff r ε adalah konstanta
dielektrik efektif yang dirumuskan menggunakan persamaan -.11 yaitu '17
eff r ε
+
−+
+
w
hr r
1-1
1
-
)1(
-
)1( ε ε
...................................................................(-.11)
imana
eff r ε
:onstanta dielektrik relatif efektif bahan substrat (6m)
r ε :onstanta dielektrik relatif (6m)
h >ebal substrat (mm)
w Febar konduktor (mm)
engan panjang pat8h ( -) menggunakan persamaan -.1- '17
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 19/23
23
- -eff " - -∆ ...................................................................................................
(-.1-)
dimana -eff merupakan panjang patch efektif yang dapat dirumuskan dengan
persamaan -.1% berikut '17
-eff eff r f
c
ε ;-
P.........................................................................................(-.1%)
Hntuk menghitung nilai dari saluran pen8atu dilakukan dengan
menghitung lebar dan panjang inset feed . Febar saluran pen8atu (w;) untuk w; G -
menggunakan persamaan -.1 '-;
-N-
$ ;
-; <−
=h
w
e
ew
A
A
.............................................................................
.......(-.1)
Sedangkan untuk ;w Q -& persamaan -.1! adalah '-;
;w
−+−
−+−−− )
31&;%#&;)1(ln(
-
1)1-ln(1
r r
r % % %h
ε ε
ε
π ....................(-.1!)
engan nilai A dan B didapat dengan persamaan -.13 dan -.17 yaitu '-;
A r r
r r ,
ε ε
ε ε 11&;-%&;(1
1
-
1
3;
; ++−+
....................................................................(-.13)
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 20/23
24
%
r , ε
π
;-
%77
..................................................................................................(-.17)
imana
, ; Impedansi karakteristik (!; ?)
r ε :onstanta dielektrik relatif (6m)
2.6 Teni Pen!atuan Saluran Mir"stri#
>eknik pen8atuan digunakan untuk menghasilkan radiasi baik se8ara
kontak langsung maupun tidak langsung.
>erdapat dua jenis metode pen8atuan& yaitu 4ontacting (direct feeding )
dan 5on!contacting ( Electro!magnetically 4oupled ) atau biasa disebut 'ro6imity
coupled feeding .
Saluran mikrostrip ini dibuat menggunakan dua tumpukan substrat
dielektrik. ,ada patch peradiasi terletak dengan posisi sebidang dengan substrat
paling atas (layer pertama) dan untuk feeding atau pengumpan terletak sebidang
dengan substrat pada layer kedua. ,en8atuan ini dikopel se8ara elektromagnetis
yang juga se8ara tidak langsung dibatasi oleh substrat dielektrik
>eknik pen8atuan Electro!magnetically 4oupled (E0O) bertujuan untuk
mengurangi radiasi yang tidak diinginkan serta memperbaiki bandwidth tanpa
rangkaian matching tambahan '-1.
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 21/23
25
Selain memiliki kelebihan dengan memperluas bandwidth& pen8atuan ini
memiliki kelemahan yaitu dibutuhkan ketepatan saat mendesain bagian atas dan
ba+ah pada layer agar dapat terkopel dengan baik '--. /ambar -.1; merupakan
pen8atuan dengan 'ro6imity coupled feeding seperti diba+ah ini '1#
/ambar -.1% ,roCimity Ooupled *eeding
2.$ Antena Planar Arra%
Salah satu teknik untuk meningkatkan performansi dari antena planar yaitu
dengan mendesain antena array. Antena array biasanya didesain untuk men8apai
spesifikasi yang tidak dapat di8apai menggunakan antena satu elemen seperti
bentuk pola radiasi tertentu& besar gain7 dan lainnya. Selain itu antena array juga
biasa digunakan jika antena membutuhkan pergeseran beam ke arah tertentu.
Salah satu masalah pada antena array yaitu mutual coupling & adanya
mutual coupling antar elemen dari antena dapat mengurangi effisiensi dari antena
yang akan berimbas pada menurunnya gain absolut dari antena. ,engurangan
effisiensi dari antena ini terjadi karena adanya gelombang permukaan yang terjadi
antar elemen yang mengakibatkan hilangnya sebagian daya dari antena. Oara
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 22/23
26
untuk mengurangi mutual coupling yaitu dengan mengatur jarak antar elemen
sebesar setengah lamda '-7& selain itu dapat juga digunakan metamaterial dan
Defeat *round System (/S) yang dibentuk dan diletakkan sedemikian rupa di
antara elemen"elemen array '-$.
,ola radiasi antena array lebih besar pada arah tertentu dan lebih ke8il
pada arah yang lain. ,ola radiasi dari antena *(R) dari suatu antena array
merupakan perkalian antara faktor dari tiap elemen
*e
(R) dan array faktor dari
antena *a (R)& seperti dinyatakan pada persamaan -.1$ '1$
)(*)(*)*( e θ θ θ a×=PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP...-.1$
Sedangkan nilai array factor (A*) dapat dihitung sebagai berikut '1$
ψ 1)"eCp(j(nAA* =
1n 1"n∑ ==
PPPPPPPPPPPPPPPPPPP...-.1#
β θ ψ += 8oskd PPPPPPPPPPPPPPPPPPP.....................-.-;
;
-k
λ
π =
PPPPPPPPPPPPPPPPPPP....................................-.-1
imana
phase eksitasi pada masing"masing single elemen
1"nA nilai amplitude yang digunakan pada tiap"tiap elemen
Hntuk nilai 1A n = & medan radiasi dapat dinormalisasi sebagai berikut
'1$
)-sin(
)-
=sin(
=
1
e1
e1
=
1A*
j
j=
n ψ
ψ
ψ
ψ
⋅=−
−⋅=
PPPPPPPPPPPPPPPPP-.--
7/21/2019 BAB II BARU.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-barudocx-56da4654af251 23/23
27
&ain lobe yang dihasilkan dari antena array terjadi saat ;=ψ sedangkan
grating lobe terjadi saat π ψ n-±= grating lobe dari antena array harus
dihilangkan karena dapat menghasilkan sinyal yang diterima pada arah yang
diinginkan. =ilai dari jarak antar elemen (d) agar grating lobe dapat dinyatakan
sebagai berikut '1$
DsinD1
1d
maC&;
θ λ +<
PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP..-.-%
imana maC&;sin θ adalah arah sudut maksimum dari main beam dari antena.