bab ii analisis data - portal wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c1011027_bab2.pdf · bentuk...

28
23 BAB II ANALISIS DATA Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pembahasan analisis data dari objek material yang telah terkumpul berdasarkan kesesuaian dengan objek formal dalam penulisan skripsi ini. Adapun bentuk penulisannya adalah sebagai berikut : Bsu : (H-1/P-1/B-1) اشرج ا و نشرأ ل الشر Fi's syarqi tamsyi al-mar'atu wa'ar-rojuli. Bsa : (H-1/P-1/B-1) Di Timur, kaum wanita berjalan di belakang laki-laki. Setelah data tersajikan seperti pola di atas, barulah analisis disajikan dengan model deskriptif, yaitu dengan menjelaskan masalah yang terjadi pada terjemahan tersebut dari bentuk penambahan dan pengurangannya serta menilai tingkat keakuratan hasil terjemahan tersebut. Bahasa Arab memiliki prinsip kesesuaian antara subjek dan predikat, baik dari segi kata ganti orang (ضم) , laki-laki dan perempuan ( مؤنث ش مذك) , maupun tunggal jamaknya. Bahasa Indonesia sendiri tidak memiliki aturan yang sedemikian rupa, yaitu bahasa (Arab) yang memiliki kesesuaian antara subjek dan predikatnya serta antara laki dan perempuan juga dibedakan didalamnya.

Upload: dinhanh

Post on 25-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

23

BAB II

ANALISIS DATA

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai pembahasan analisis data dari objek

material yang telah terkumpul berdasarkan kesesuaian dengan objek formal

dalam penulisan skripsi ini. Adapun bentuk penulisannya adalah sebagai berikut :

Bsu : (H-1/P-1/B-1)

ي ليف ي دلشرأةي و اءي اشرجيفي ي الشريف يف

Fi's syarqi tamsyi al-mar'atu warā'ar-rojuli.

Bsa : (H-1/P-1/B-1)

Di Timur, kaum wanita berjalan di belakang laki-laki.

Setelah data tersajikan seperti pola di atas, barulah analisis disajikan dengan

model deskriptif, yaitu dengan menjelaskan masalah yang terjadi pada

terjemahan tersebut dari bentuk penambahan dan pengurangannya serta menilai

tingkat keakuratan hasil terjemahan tersebut.

Bahasa Arab memiliki prinsip kesesuaian antara subjek dan predikat, baik

dari segi kata ganti orang (ضمري) , laki-laki dan perempuan (مذكشي يمؤنث ) , maupun

tunggal jamaknya. Bahasa Indonesia sendiri tidak memiliki aturan yang

sedemikian rupa, yaitu bahasa (Arab) yang memiliki kesesuaian antara subjek

dan predikatnya serta antara laki dan perempuan juga dibedakan didalamnya.

Page 2: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

24

Sebagai contoh yang menunjukan bahwa bahasa Indonesia tidak seperti

bahasa Arab yaitu, pada kalimat “Dia sedang makan nasi goreng”. Dalam bahasa

Indonesia kata „dia‟ tidak memiliki perbedaan seperti dia (laki) atau dia

(perempuan) berbeda halnya dengan yang ada pada bahasa Arab yang

membedakan keduanya.

Pada kalimat tersebut tidak ada yang menunjukan kata „dia‟ disitu laki-laki

atau perempuan sebagai kata tunjuk yang lebih spesifik seperti dalam bahasa arab

yang menunjukan kalau “dia” (laki-laki) maka ditunjukan dengan kata ganti هو

sedangkan kalau untuk “dia” (perempuan) maka menggunakan ه. Oleh karena

itu sering kita jumpai dalam penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain, dalam

penelitian ini adalah penerjemahan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, banyak

perubahan yang terjadi karena upaya untuk menyesuaikan ungkapan dari bahasa

sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa).

Adanya penambahan dan pengurangan dalam kegiatan penerjemahan sendiri

salah satunya karena faktor tersebut, selain itu juga untuk menciptakan rasa pada

hasil terjemahan agar mudah difahami dengan cara memberikan hasil terjemahan

yang gaya bahasanya sesuai dengan bahasa sasaran (Bsa) tentunya dengan tidak

menyalahi dari apa maksud yang akan disampaikan dalam bahasa sumber (Bsu).

Adanya teknik penambahan dan pengurangan dalam penerjemahan

berpengaruh juga pada nilai tingkat keakuratan dari hasil terjemahan itu sendiri.

Hasil dari pencarian data yang telah dilakukan terkait dengan teknik penambahan

Page 3: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

25

dan pengurangan serta penilaian tingkat keakuratan hasil penerjemahan akan

dijelaskan pada pembahasan di bawah ini :

A. Penambahan

Pada bagian ini data yang didapatkan berjumlah 32 bentuk penambahan

dalam hasil terjemahan yang akan dibagi ke dalam tiga (3) kategori utama untuk

menilai tingkat keakuratannya yaitu kata, frasa dan klausa.

A.1 Kata

Kata adalah (1) morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan

dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang

bebas; (2) Satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terdiri dari morfem tunggal

atau gabungan morfem (Kridalaksana, 110: 2008).

Dalam kajiannya, kata terbagi ke dalam beberapa macam, di antaranya

adalah kata benda (nomina), kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva), kata

keterangan (adverbial), kata ganti (pronomina), kata sapaan, kata penunjuk, kata

bilangan (numeralia), kata penyangkal, kata depan (Preposisi), kata penghubung

(konjungsi), kata tanya, kata seru (interjeksi), kata sandang (artikula) dan partikel

penegas.

Namun bukanlah untuk membahas semua macam yang ada tersebut

melainkan membahas dari salah satu data dari objek material yang berbentuk

kata dan menyajikannya sebagai salah satu gambaran pembahasan pada kategori

ini.

Page 4: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

26

A.1.1 Kata kerja (Verba)

Kata kerja (verba) adalah kata yang menyatakan tindakan (Putrayasa, 76:

2014). Kridalaksana menjelaskan pula dalam bukunya kata kerja adalah kelas

kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat; sebagian besar verba mewakili

unsur semantik perbuatan, keadaan, atau proses (Kridalaksana, 254: 2008).

Penambahan dalam penerjemahan yang terjadi pada bentuk kata kerja dapat

dilihat pada contoh berikut ini :

1. Bsu : (H-4/P-4/B-3)

ءشرءأءيي دل ي اذيف ي ءلعيف ة ي ايف يف يف يف ء يفي يف سيف سء اءي ء ي اشءرةجيف ءعء ء يف

ء ضيف يرءرشء ي يف حء ي دلي دل ي الء ايف ي يف . ء

Wa fī'l ‘āmi'l mādhī ajarat ichdā'l majalāti al-injiliziati istiftā'an ‘ani'r rajuli

alladzī ya’jibu'l mar„ata.

Bsa : (H-8/P-1/B-6)

Tahun lalu ada sebuah majalah Inggris yang menceritakan kisah seorang laki-

laki beristri yang tergila-gila pada seorang wanita.

Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada

jenis kata kerja berimbuhan yang mendapatkan imbuhan „ber-„ pada kata dasar

istri yang merupakan bentuk nomina. Merupakan penjelas dari kata laki-laki,,

yang mana penambahan disitu dimaksudkan agar tidak menimbulkan banyak arti

yang di duga-duga oleh pembaca dari hasil terjemahan tersebut karena dalam

cerita tersebut sedang menceritakan kehidupan pasangan suami istri.

Bentuk yang seperti ini memiliki nilai keakuratan tiga (3) yaitu akurat.

Makna teks bahasa sumber (BSu) sudah dialihkan secara akurat meskipun terjadi

Page 5: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

27

penambahan untuk memberi keterangan lebih jelas lagi pada bahasa sasaran

(BSa).

A.2 Frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi

jabatan dalam kalimat dan bersifat non - predikatif (Prihantini, 33: 2015).

Sedangkan Kridalaksana menyebutkan dalam bukunya bahwa frasa (phrase)

adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif; gabungan itu

dapat rapat, dapat renggang (Kridalaksana, 66: 2008). Berdasarkan jenis ini frasa

dibagi menjadi beberapa macam sebagai berikut,

A.2.1 Frasa nominal

Frasa nominal adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa

kata benda (nomina) dan modifikatornya berupa nomina, verba, atau adjektiva

(Prihantini, 35: 2015). Penambahan dalam penerjemahan yang terjadi pada bentuk

frasa nominal dapat dilihat pada contoh berikut ini :

1. Bsu : (H-1/P-1/B-1)

ي ليف ي دلشرأةي و اءي اشرجيفي ي الشريف يف

Fi's syarqi tamsyi al-mar'atu warā'ar-rojuli.

Bsa : (H-1/P-1/B-1)

Di Timur, kaum wanita berjalan di belakang laki-laki.

Bentuk penambahan pada kategori ini merupakan bentuk frasa nominal

pada kategori penambahan nomor 1. Pada kalimat di atas terjadi penambahan

Page 6: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

28

kata “kaum”. Dalam bentuk penerjemahan ini telah terjadi perubahan dari Bsu ke

Bsa yaitu dari bentuk tunggal دلشرأةي menjadi bentuk jamak “kaum wanita”.

Kata “kaum” sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

memiliki arti, (1) suku bangsa, (2) sanak saudara, kerabat (3) golongan (4)lebai,

modin (5) keluarga garis matrilineal; jadi bentuk penambahan tersebut dapat

dikatakan sebagai bentuk penyesuaian arti ke bahasa sasaran yang menunjukkan

banyak atau sekumpulan. Dilihat dari segi bentuk penambahan yang terjadi,

penambahan tersebut memiliki fungsi sebagai klausa bilangan yang menunjukan

jumlah banyaknya wanita yang berhubungan dengan jalannya alur cerita.

Maksudnya yaitu untuk menunjukan bahwa dalam cerita ini tidak untuk

menjelaskan satu wanita saja, melainkan sekumpulan wanita pada suatu lokasi.

Bentuk penambahan ini pun sama sekali tidak mengubah ataupun mengurangi

informasi dari maksud apa yang ingin disampaikan dalam Bsu ke Bsa. Nilai

keakuratan dari terjemahan ini memiliki nilai 3 (tiga) yaitu, akurat.

A.2.2 Frasa adjektival

Frasa adjektival adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya

berupa kata sifat (adjektiva) dan modifikatornya berupa adverbia (Prihantini, 35:

2015). Penambahan dalam penerjemahan yang terjadi pada bentuk frasa

adjektival dapat dilihat pada contoh berikut ini :

1. Bsu : (H-6/P-3/B-3)

يصءوت ءهء يت ةهءذبة ي يفطشءهء ي،ي ء سء وة يتء يتةسءو يشءلشءهء ي ء ي اءتيف ي ء يتء بيفسة يرءني اشءرةجءي ة ءضجةي ا ءسء أي اءتيف يرءنء يرء شيففء ء

Page 7: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

29

Wa anā a’rifa annar-rajula yufadh-dhilul fatāta 'allatī talbisu wa allatī

tusawwī sya’rahā wa takhtāru „ithrahā, wa tuhadzibu shautahā.

Bsa : (H-11/P-3/B-8)

Aku juga tahu bahwa laki-laki lebih menyukai wanita yang memakai gaun indah,

menjalin rambutnya yang ikal, memilih sendiri parfum kesukaanya dan

melembutkan suaranya.

Pada kategori penambahan ini berbentuk frasa adjektival yang termasuk pada

jenis frasa yang induknya berupa kata benda. Pada bentuk penambahan frasa

yang pertama yaitu dari kata تء بيفسةي yang arti sebenarnya adalah „mengenakan,

memakai‟ dari kata dasar اءبيفسءي (Munawir, 1997: 1249). Sementara pada bentuk

bahasa sasaran (Bsa) mendapatkan tambahan berupa frasa „gaun indah‟ yang

pada bahasa sumbernnya sendiri tidak ada. Penambahan ini adalah bentuk

maksud dari kata pakaian yang dikenakan oleh kaum wanita. Penggunaan frasa

ini untuk menunjukan ketegasan akan apa yang dipakai oleh kaum wanita.

Sejatinya frasa „gaun indah‟ itu sendiri jika diterjemahkan ke dalam bahasa

sumber (Bsu) adalah ء ني ةسسء نني .

Bentuk penambahan yang kedua adalah frasa „yang ikal‟ dari kata شءلشءهء. Kata

sendiri sebenarnya hanya berarti „rambutnya‟ saja, tidak ada arti yang شءلشءهء

menunjukan bentuk frasa „yang ikal‟ pada bahasa sumber (Bsu). Dalam bahasa

Page 8: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

30

Arab sendiri yang berarti „ikal‟ adalah لعحني Frasa ini juga .(Munawir, 2007: 331) رلة

sama yaitu, untuk memberikan ketegasan bahwa yang sedang dijalin adalah

rambut wanita yang ikal.

Penambahan yang ketiga yaitu frasa „kesukaannya‟. Frasa „kesukaannya‟

menandakan bahwa yang menjadi pilihan parfumnya adalah yang disukai saja.

Merupakan bentuk penambahan dari kalimat yang sama dengan sebelumya yaitu

ي يفطشءهء „ سء وة ‟Sedangkan bentuk „-nya‟ sendiri pada kata „kesukaannya . „ تء

merupakan bentuk kata ganti empunya yang menggantikan kata ganti orang

dalam kedudukan sebagai pemilik atau pronomina possessiva.

Berdasarkan kategori ini, terkait penilaian akan keakuratan hasil terjemahan,

bentuk seperti ini memiliki nilai yang „akurat‟. Suatu terjemahan dapat dikatakan

sebagai suatu terjemahan yang akurat adalah apabila teks tersebut mempunyai

makna atau pesan yang sama dengan bahasa sumbernya (BSu). Meskipun terjadi

bentuk penambahan pada bahasa sasaran (Bsa) yang tidak ada pada bahasa

sumber (Bsu) namun, semua makna pada bahasa sumber (Bsu) telah dialihkan

secara sempurna ke dalam bahasa sasaran (Bsa) dan penambahan yang terjadi

bukan dimaksudkan untuk menambahi informasi sesuka hati, tetapi untuk

menghasilkan terjemahan yang mudah difahami oleh pembaca bahasa sasaran.

Berdasarkan instrument penilaian kualitas terjemahan yang terdiri atas tiga

bagian, yang mana bagian pertama menunjukkan kategori terjemahan yaitu

Page 9: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

31

dikatakan akurat, kurang akurat atau tidak akurat. Bagian kedua merupakan poin

skor atau angka dengan skala 1 sampai 3, yang mana semakin tinggi poin yang

diperolehnya maka hasil terjemahan yang ditunjukkan juga semakin akurat.

Bagian ketiga merupakan parameter kualitatif yaitu berupa penjelasan dari

terjemahan tersebut untuk menentukan skor dan kategori pada hasil terjemahan

tersebut. Berdasarkan instrument tersebut maka di perolehlah poin tiga (3) yaitu

„akurat‟ pada hasil terjemahan ini.

A.2.3 Frasa verbal

Frasa verbal adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa

kata kerja (verba) dan modifikatornya berupa partikel modal (Prihantini, 35:

2015). Penambahan dalam penerjemahan yang terjadi pada bentuk frasa verbal

dapat dilihat pada contoh berikut ini :

1. Bsu : (H-3/P-3/B-3)

ي ءشرءأةي ء ءي خلءطأيف،يرءمء ي دل ي يف ي الءشقيفىي اعذيف ي ءشء يرءني اشءرجءياءهةيكةجي حلةقةوريف ةعسءمءعيف

ي ء ي دل سء يففة ييء ةعسءمءعةي ألء وة بيف ء دل

يرء ءح ءي طيف ء يرءنيتة . ءيف ة

Falmujtama’u al-awrūbiyyu yakhtalifu ‘anil mujtama’i asy-syarqī alladzī

yarā an-arrajula lahu kullu alchuqūqi fīl khatha’i, ammā al-mar’atu falā

yajibu an tukhti’a abadān.

Bsa : (H-5/P-3/B-4)

Page 10: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

32

Mereka sangat berbeda dengan masyarakat Timur yang berpandangan bahwa

laki-laki memiliki hak-hak tertentu bila melakukan kesalahan sedangkan

wanita sama sekali tidak boleh melakukan kesalahan.

Penambahan frasa verbal ini merupakan data pada kategori penambahan

frasa verbal „bila melakukan‟ ini adalah penambahan yang digunakan sebagai

kata sambung untuk menerangkan kalimat „ي خلءطأيفي ي يف Sejatinya apabila tidak .„ حلةقةوريف

dilakukan suatu penambahanpun bentuk terjemahan sudah menyampaikan

pesannya secara sempurna tanpa ada pesan yang dikurangi dari bahasa sumber.

Namun, pada bahasa sasaran (bahasa Indonesia) menghendaki demikian untuk

mencapai hasil terjemahan yang berkualitas. Penilaian terhadap keakuratan dari

terjemahan ini memiliki nilai „akurat‟ poin tiga (3) karena tidak terjadi distorsi

makna dan arti tersampaikan secara sempurna kedalam bahasa sasaran.

A.2.3 Frasa adverbial

Frasa adverbial adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa

keterangan (adverbia) dan modifikatornya berupa adverbia lain atau partikel

(Prihantini, 35: 2015). Penambahan dalam penerjemahan yang terjadi pada

bentuk frasa adverbial dapat dilihat pada contoh berikut ini :

1. Bsu : (H-4/P-3/B-2)

نسيفقء ايفي ي خليف ء نء يفي ءاء يف يايف يف يايفشء ءبء ةي يف ي ء مء اءيرة ةونيف ء ءي.ي ء يف ء ي ء نءسهةي ء ء سء ي ء يفن ءهء يتءشتء يف ة نسيفقء ايف ي ايف ءشرءأةي يف ء ي ء عشء ي يف. ء دل

Wa idzā khānathu falaisa liraghbatin fīl khiyānati walakin lil intiqāmi. Wal

mar’atu idzā fakkarat fīl intiqāmi fainnahā tartakibu a’mālān junūniyatan.

Bsa : (H-7/P-3/B-3)

Page 11: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

33

Hanya saja bila lelaki itu menghianatinya, ia akan membalas dendam

meskipun di dalam hatinya tidak ada niat untuk melakukan pembalasan. Bila

ia berpikiran untuk membalas perbuatan kekasihnya maka sesungguhnya ia

telah melakukan perbuatan yang paling gila dalam hidupnya.

Penambahan berupa frasa adverbial ini merupakan data pada kategori

penambahan frasa adverbial yang kata induknya berupa kata keterangan.

Penambahan frasa adverbial yang pertama „meskipun di dalam hatinya tidak ada

niat‟ adalah bentuk penambahan yang menunjukan keadaan hati seorang wanita

akan sifat lelakinya. Penambahan frasa „perbuatan kekasihnya‟ adalah bentuk

penambahan yang menunjukan fungsi sebagai keterangan tambahan dari bentuk

tindakan yang akan dilakukan oleh wanita tersebut kepada lelakinya dalam

kalimat „ نسيفقء ايفي ي ايف Sedangkan penambahan „dalam hidupnya‟ merupakan .„ ء عشء ي يف

bentuk penambahan yang memiliki fungsi sebagai keterangan waktu yang telah

berangsur lama atau lampau dari keterangan perbuatan yang dilakukan

perempuan tersebut dalam kalimat „ jika ada tambahan kalimat . „ ء مء اءيرة ةونيف ء ءي

seperti itu pada bahasa sasaran seharusnya pada bahasa sumber juga tertulis

kalimat „ ء تهيفي „.

Berdasarkan pada penjelasan dari hasil terjemahan tersebut maka, dalam

penilaian keakuratan suatu terjemahan berdasarkan pada table instrument

penilaian keakuratan terjemahan dinilai sebagai terjemahan yang „akurat‟

meskipun masih terjadi penambahan pada bahasa sasaran namun tidak

Page 12: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

34

menunjukan adanya distorsi makna yang terjadi pada bahasa sasaran. Maka nilai

yang diperoleh adalah „akurat‟ (3).

A.2.4 Frasa preposisional

Frasa preposisional adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya

berupa kata depan (preposisi) dan modifikatornya berupa nomina (Prihantini, 36:

2015). Penambahan dalam penerjemahan yang terjadi pada bentuk frasa

preposisional dapat dilihat pada contoh berikut ini :

1. Bsu : (H-3/P-3/B-1)

ي يف ء يفي ةعسءمءعةي ءليف ي ء ءىيوءرة ء يفءشرءأةي:ي ءرءصبء ءي دل

ي دل . اشءرةجةي ء

Wa ashbachal mujtama’u yamsyī ‘alā rajulaini itsnaini : ar-rajulu wal

mar’atu.

Bsa : (H-5/P-3/B-1)

Di Eropa, masyarakat berjalan dengan dua kakinya: laki-laki dan perempuan.

Penambahan berupa frasa preposisional ini merupakan data pada kategori

penambahan , „di Eropa‟ merupakan penambahan yang memiliki fungsi untuk

mejelaskan lokasi kejadian yang berlangsung dalam cerita tersebut yang tidak

tertulis pada bahasa sumber (Bsu). Jika, memang dalam terjemahan tertulis

seperti itu maka yang seharusnya juga ada dalam bahasa sumber tertulis

.‟ ي ير و „

Page 13: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

35

Namun meskipun demikian hasil terjemahan tetap tersampaikan secara

sempurna. Nilai keakuratann dari terjemahan ini yaitu „akurat‟ yang bernilai tiga

(3) sebagaimana penjelasan yang telah ada pada contoh-contoh sebelumnya

yaitu, tidak terjadinya distorsi makna pada bahasa sasaran dan bahasa sumber

(Bsu) disampaikan secara sempurna ke dalam bahasa sasaran (Bsa).

A.2.5 Frasa endosentris

Frasa endosentris adalah bentuk frasa yang memiliki inti frasa (D) yaitu

unsur utama atau pokok yang diterangkan (Prihantini, 34: 2014). Penambahan

dalam penerjemahan yang terjadi pada bentuk frasa endosentris dapat dilihat pada

contoh berikut ini :

1. Bsu : (H-2/P-3/B-1)

.رنهي ش حيرني لودءي ا ه ي،يألنعهةييةيفبةه

Annahu yurīdu an ya’ūda ilaihā, liannahu yuchibbuhā.

Bsa : (H-1/P-2/B-3)

Ia ingin kembali lagi pada gadisnya karena cintanya yang mendalam,

Penambahan berupa frasa endosentris ini merupakan data pada kategori

penambahan frasa yang merupakan induk dari semua jenis frasa yang telah

disebutkan di atas yaitu bentuk frasa yang memiliki inti frasa diterangkan (D).

Bentuk penambahan pada kalimat ini merupakan bentuk frasa atributif, yaitu

frasa yang terdiri dari unsur yang tidak setara. Dalam frasa ini bisa disisipi

dengan kata „yang‟ seperti yang ada pada data pembahasan ini. Bentuk frasa

Page 14: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

36

„cintanya yang mendalam‟ merupakan tambahan yang tidak tertulis dalam bahasa

sumber (Bsu). „ ةس ءلءم ةي adalah kalimat yang tepat apabila terjadi penambahan „ دل

pada bahasa sasaran (Bsa) yang berarti „mendalam‟. Berdasarkan penejelasan di

atas yang menunjukan adanya penambahan berupa frasa, namun penambahan

tersebut tidak menjadikan adanya bentuk distorsi makna yang terjadi maka nilai

keakuratannya menjadi „akurat‟ poin 3 (tiga).

A.3 Klausa

Klausa (clause) adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata yang

sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat, dan mempunyai potensi

untuk menjadi kalimat (Kridalaksana, 124: 2008). Klausa berdasarkan

kategorinya dibagi lagi menjadi beberapa kategori dalam pembahasannya.

Namun, hanya kategori yang sesuai dengan data sajalah yang akan dibahas

sebagai berikut :

A.3.1 Klausa verbal

Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau Frasa

golongan V (verba/kata kerja) (Putrayasa, 15: 2014). Data yang menunjukan

kategori ini yaitu,

1. Bsu : (H-2/P-3/B-3)

ي س ءشء رءعةي ياي س ءشء رءلةونءي.ي.ي يرنهةيك فء .رني اشيفرء اء

Tsumma annahu kaifa yatarāja’u annarrijāla la yatarāja’ūna.

Page 15: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

37

Bsa : (H-2/P-2/B-9)

Persoalan yang lain adalah bagaimana caranya memohon untuk kembali

karena seorang laki-laki tidak pernah melakukan hal seperti itu.

Bentuk penambahan pada kategori ini merupakan bentuk klausa verbal pada

kategori penambahan pada bentuk klausa „caranya memohon untuk‟ yang

letaknya berada pada kalimat „ي س ءشء رءعةي yang memiliki fungsi menunjukan suatu„ك فء

permohonan yang dilakukan oleh wanita kepada lelakinya. Sementara pada

klausa yang ada di awal kalimat „ persoalan yang lain adalah‟ merupakan bentuk

klausa depan yang pembahasannya ada pada bagiannya sendiri.

Bentuk penambahan yang seperti ini memiliki tingkat keakuratan tiga (3)

yaitu makna teks bahasa sumber (BSu) sudah dialihkan secara akurat ke dalam

bahasa sasaran (BSa) meskipun ada tambhan berupa klausa yang menerangkan

kata kerja dalam kalimat yang memiliki fungsi sebagai penjelas. Dalam fungsi

lainnya yaitu untuk menciptakan rasa yang pas dan nikmat untuk dibaca.

A.3.2 Klausa depan

Klausa depan adalah klausa yang P-nya terdiri atas frase depan, yaitu frase

yang diawali oleh kata depan sebagai penanda (Putrayasa, 15: 2014). Penambahan

dalam penerjemahan yang terjadi pada bentuk klausa depan dapat dilihat pada

contoh berikut ini :

1. Bsu : (H-2/P-3/B-3)

ي س ءشء رءعةي ياي س ءشء رءلةونءي.ي.ي يرنهةيك فء .رني اشيفرء اء

Page 16: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

38

Tsumma annahu kaifa yatarāja’u annarrijāla la yatarāja’ūna.

Bsa : (H-2/P-2/B-9)

Persoalan yang lain adalah bagaimana caranya memohon untuk kembali

karena seorang laki-laki tidak pernah melakukan hal seperti itu.

Bentuk penambahan pada kategori ini merupakan bentuk klausa depan pada

kategori penambahan. Pada contoh pembahasan ini bentuk klausa „persoalan

yang lain adalah‟ merupakan klausa yang memiliki fungsi sebagai pemberi

penjelasan dari klausa „caranya memohon untuk‟ bahwa sedang ada persoalan

yang terjadi dalam alur cerita tersebut. Letaknya sendiri berada di awal kalimat

pada bahasa sasaran (Bsa) dan tidak ada dalam bahasa sumber (Bsu) yang

menunjukan artian tersebut. Jika memang terjadi penerjemahan seperti itu maka

seharusnya ada dalam bahasa sumber (Bsu) yang menunjukan arti seperti pada

bahasa sasaran (Bsa) seperti „ دلسل ي أل ش „.

Penambahan yang seperti ini pada umumnya juga sama seperti penambahan

yang ada pada pembahasan sebelum-sebelumnya. Pada terjemahan ini tidak

terjadi bentuk distorsi makna dan pesan tersampaikan secara sempurna, maka

bentuk yang seperti inipun mendapatkan penilaian keakuratan tiga (3) yaitu

„akurat‟.

B. Pengurangan

Data yang diperoleh pada kategori pengurangan dalam terjemahan berjumlah

20 data. Sama seperti pada bagian penambahan, untuk pembagiannya pada tiap

Page 17: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

39

bagian hanya disertakan yang sesuai dengan data objek material yang ada.

Berikut pembahasan lengkapnya,

B.1 Kata

Pada bagian ini yang disertakan adalah contoh yang berupa kata benda

(Nomina). Selain ada itu juga disertakan pada bagianini bentuk pengurangan

yang utuh satu kalimat sebagai berikut pembahasannya,

B.1.1 Kata benda (Nomina)

Pada bentuk penguragan kategori kata benda ini merupakan data pada

kategori pengurangan, untuk penjelasannya sebagai berikut :

1. Bsu : (H-2/P-3/B-2)

ي ي رهيفهيفي ي ءطواياس نة ي ي يذلء ي ءسءسةصبيف ةيم ي دتيفء يرنيتءثووء لءىي ء ي دءي ا هء ي ء سءذءوء . ءحةه ا هةييء

Walakinnahu yachksyā idzā ‘āda ilaihā wā’tadzara lahā fasatushbichu min

‘ādatihā an tatsūra fī wajhihi wa yathūlu lisānuhā wa yaduhā.

Bsa : (H-2/P-2/B-5)

Namun ia khawatir bila kembali dan meminta maaf maka gadis itu akan

kembali kepada tabiatnya marah-marah di depan wajahnya, dan mencibirkan

lidahnya.

Pada bagian pengurangan ini yaitu dimana data yang kita peroleh menoleh

pada bahasa sumbernya (BSu) bukan lagi pada bahasa sasaran (BSa). Pada

bahasa sumber (BSu) kita dapati pada kategori kata benda (nomina) ini ada satu

kata yang dikurangi yaitu pada kata ءحةه telah dihilangkan dalam terjemahannya.

Maksud dari hilangnya kata tersebut dalam terjemahan adalah karena kata

Page 18: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

40

tersebut tidak memiliki fungsi apapun dalam artiannya. Berbeda dengan kata

yang sebelumnya yang memiliki fungsi untuk menerangkan karena kata tersebut

sudah berbentuk frase yaitu „mencibirkan lidahnya‟ pada kalimat „ ي ءطواياس نة „

Kata „ ءحةه „ sendiri yang jika diartikan menjadi „tangannya‟ sama sekali tidak

dapat menjelaskan apa-apa karena ia hanya berdiri sendiri tidak ada keterangan

lebih lanjut yang menjelaskan tangan tersebut. Terkait dengan rasa juga maka,

akan menimbulkan efek ketidak enakan ketika dibaca oleh penikmat cerita dan

serta akan menimbulkan kerancuan dalam cerita. Sehingga, penilaian terkait

keakuratan dengan model yang seperti ini memiliki nilai tiga (3) yaitu makna

kata telah diterjemahkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran meski ada kata

yang dihilangkan namun tidak mengakibatkan maksud pada bahasa sumber

(BSu) tidak tersampaikan maka menjadi akurat.

B.2 Frasa

Pada kategori ini ditemukan ada empat (4) bentuk frasa yaitu, frasa verbal,

frasa adverbial, frasa preposisional dan frasa adjektival. Pembahasan lebih

lanjutnya sebagai berikut,

B.2.1 Frasa verbal

Pada bentuk penguragan kategori frasa verbal ini merupakan data pada

kategori pengurangan. Untuk penjelasan dari frasa verbal ini sebagai berikut :

1. Bsu : (H-3/P-2/B-2)

Page 19: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

41

ي ءءحعدء يتءش علءتي ء ي اشء يف ء يفي ء ء ء صيف يفيرء ءىي دل ينء مءتي ءورء ي ء

Wa tarabba’at wa tamaddadat wa nāmat fauqa a’lāl-manāshibi ar-rasmiyati.

Bsa : (H-5/P-1/B-4)

Mereka menikmati kedudukan yang tinggi dan resmi.

Pada bentuk penguragan kategori frasa kita dapati bentuk frasa verbal yang

menjadi data dalam pengurangan pada bahasa sumber (BSu) yaitu „ ي ءءحعدء يتءش علءتي ء ي ء

„. Bentuk frasa yang telah dikurangi ini memiliki arti pada bahasa sasaran (BSa)

„menaiki dan berjalan‟.

Jika diartikan secara utuh kedalam bahasa sasaran maka terjemahan akan

kita dapati seperti ini „mereka menaiki dan berjalan serta menikmati kedudukan

yang tinggi dan resmi‟. Maka nilai keakuratannyapun menjadi kurang akurat atau

mendapatkan poin dua (2) karena telah terjadi pengurangan informasi yang ada

pada bahasa sumber (Bsu) yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran

(Bsa).

B.2.2 Frasa adverbial

Pada bentuk penguragan kategori frasa adverbial ini merupakan data pada

kategori pengurangan, untuk penjelasannya sebagai berikut :

1. Bsu : (H-2/P-3/B-1)

ي ء ب بة يأليف ح ءي ي ءثووة كة ه ي ي ء يفي اسء ه يفيكثريأةيريف

Wa yatsūru liasbābin katsīratin jidān wa kulluhā fī ghāyatit tafāhati.

Bsa : (H-2/P-1/B-10)

Page 20: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

42

Pemuda itu juga gampang sekali marah hanya lantaran soal-soal sepele.

Bentuk pengurangan berupa frasa adverbial yang terletak pada frasa ح ءي كثريأةيريف

menunjukan bahwa sebenarnya ada banyak pemuda disitu yang seperti itu

sifatnya (gampang marah) akan tetapi penerjemah tidak menerjemahkan frasa

tersebut ke bahasa sasaran (BSa) sebagaimana yang disebutkan pada bahasa

sumber (BSu).

Jika terjadi pengurangan yang seperti ini maka pesanpun tidak tersampaikan

secara sempurna karena telah terjadi distorsi makna atau pengurangan informasi

yang ada pada bahasa sumber (Bsu) yang seharusnya bisa menjadi penjelas

jumlah para pemuda yang memiliki sifat seperti itu tadi. Hasilnya terjemahan ini

menjadi kurang akurat mendapatkan poin dua (2).

B.2.3 Frasa preposisional

Pada bentuk penguragan kategori frasa preposisional ini merupakan data

pada kategori pengurangan, untuk penjelasannya sebagai berikut :

1. Bsu : (H-5/P-1/B-2)

ي ي ألءمشيفكيف يف ء يرء نء ي ء ريف شكء يفي.يهةمةي ا يفس اةي ء ىي ايفط ء ي اليف يمةلعءميف . ء ا يفس اةيقءحي ء اء ءي يف

Wa aghnā al-ammrikiyiyna ‘alāl ithlāqi humunnisā’u. Fān-nisā’u qad

sāhamna fī mu’dzhamisy-syirkāti.

Bsa : (H-9/P-1/B-4)

Page 21: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

43

Orang yang paling kaya di Amerika adalah wanita karena mereka memiliki

saham di beberapa perusahaan yang besar.

Pada bagian ini pengurangan yang terjadi pada bentuk diatas adalah ء ىي

ريفي yang merupakan bentuk frasa preposisional yang induknya berupa kata ايفط ء

depan dalam kalimat „ ي ي ألءمشيفكيف يف ء يرء نء ي ء ريف هةمةي ا يفس اةي ء ىي ايفط ء „. Pada bentuk pengurangan

itu sendiri memiliki arti „yang sebenarnya‟, dimana jika dimasukan ke dalam

bahasa sasaran (BSa) akan menjadi terjemahan yang memiliki nilai keakuratan

yang bernilai tiga (3) yaitu akurat.

Pengurangan itu telah menghilangkan artian yang menunjukan berita

sebenarnya bahwa sejatinya orang paling kaya itu adalah wanita. Bentuk

pengurangan tersebut juga memiliki fungsi sebagai penegas. Karena telah terjadi

bentuk pengurangan tersebut maka nilai keakuratannya pun berkurang menjadi

kurang akurat yang memiliki poin nilai dua (2).

B.2.4 Frasa adjektival

Pada bentuk penguragan kategori frasa adjektival ini merupakan data pada

kategori pengurangan, untuk penjelasannya sebagai berikut :

1. Bsu : (H-6/B-1)

ي ءميفهء ي ءي ي يفأءنءيمءلءهء يوءرة ءيقءويف ءي ءضءعةي ا عء اءي يف يتءللةشة ي يف ةيرءن ءهء ياء يقءحيي.يميف ي يف ةي يف ء ء اشءرةجةي ألءمشيف يف يف.رءط ءقءهء ي يف ءرييفي يفء اةي

Page 22: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

44

Wa annahā lā tasy’uru biana ma’ahā rajulān qawiyān yadha’u al-lajāma fī

famihā min hīnin ilā hīnin. Fār-rajulul amrīkīyi qad athlaqahā bighairi

lijāmin.

Bsa : (H-10/P-2/B-3)

Ia tidak merasakan ada laki-laki kuat di sampingnya yang dapat meletakkan

kekayaan di mulutnya karena semua laki-laki di Amerika telah

membebaskan wanitanya tanpa kekayaan.

Pengurangan bentuk frasa adjektival diatas memiliki arti „dari waktu ke

waktu‟ yang merupakan bentuk sifat yang menerangkan bahwa itu berangsur-

angsur, tidak hanya sekali waktu saja „ ي يف ةي Fungsinya sendiri untuk .„ ميف ي يف ةي يف ء

menerangkan dari kalimat „ ي ءميفهء ءي ي يفأءنءيمءلءهء يوءرة ءيقءويف ءي ءضءعةي ا عء اءي يف يتءللةشة رءن ءهء ياء „ bahwa

tidak adanya laki-laki yang bisa memberikan kekayaan kepada wanitanya di

Eropa sana. Bentuk pengurangan ini juga telah mengurangi ketersampaian pesan

secara sempurna ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Maka nilai keakuratannya

sendiri menjadi kurang akurat (2).

B.3 Klausa

Pada bagian klausa ini ditemukan ada dua bentuk klausa saja sebagai

berikut,

B.3.1 Klausa verbal

Page 23: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

45

Pada bentuk penguragan kategori klausa verbal ini merupakan data pada

kategori pengurangan, untuk penjelasannya sebagai berikut :

1. Bsu : (H-3/P-3/B-1)

أةي حء ي ء يف ليف ي يفشيفرجة ةعسءمءعةيرء شء ءي ءيرءصبءحءت.ي. ءي ءلةحي دل ي ء ي ةقةورن رءصبء ءيايف شعرةجيف

ير ض ايف مءشرءأيفي ةقةورن

Lam ya’ud al-mujtama’u a’raja yamsyī bi rijlin wāchidatin. Ashbacha lir-

rajuli chuqūqun wa ashbachat lilmar’ati chuqūqin aidhan.

Bsa : (H-5/P-2/B-3)

Laki-laki memiliki hak yang sama dengan wanita.

Pada bentuk pengurangan kategori klausa verbal „ ي ليف ي يفشيفرجة ةعسءمءعةيرء شء ءي ء ءي ءلةحي دل

حءأةي ini pada artian yang sebenarnya adalah „masyarakat yang tidak ingin „ ء يف

kembali masuk berjalan dengan pincang‟. Dihilangkannya frasa ini dimaksudkan

agar tidak adanya kerancuan dalam terjemahan atau memang karena sulitnya

menyepadankan kedalam bahasa sasaran istilah yang sama. Maka dihilangkanlah

pada terjemahan betuk terjemah tersebut dalam bahasa sasaran (BSu).

Nilai keakuratannya sendiri menjadi „kurang akurat‟ karena telah terjadi

pengurangan arti meskipun menghindari untuk tidak terjadinya timpang tindih

makna atau makna ganda pada bahasa sasaran (Bsa).

B.3.2 Klausa depan

Page 24: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

46

Pada bentuk penguragan kategori klausa depan ini merupakan data pada

kategori pengurangan, untuk penjelasannya sebagai berikut :

1. Bsu : (H-4/P-4/B-2)

يرء وة ء ي آلني ءنهةي ي يف ي اشءرةجءي الءشقيف يأليف سةحة ي))مء ييء ي ءصء اةيدء ايفم ءيي((حءيفشن . ءأليفءنهةي ةسيف ة

Wa fī awrūbā al-ān man yachsudu ar-rajulasy-syarqī liannahu

(chamisyun) wa liannahu yumsiku ‘ashāhu dā‘imān.

Bsa : (H-8/P-1/B-4)

Ada juga yang iri terhadap kaum laki-laki Timur karena mereka “jantan” dan

selalu memegang tongkat komandonya.

Pengurangan bentuk klausa depan yang ada pada kalimat „ يرء وة ء ي آلن ي ي يف „

diatas memiliki arti „di Eropa saat ini‟ yang menunjukan suatu waktu keadaan

saat peristiwa itu terjadi, bisa menjadi penjelas dalam kalimat sebenarnya, namun

dihilangkan artiannya pada bahasa sasaran (Bsa). Pengurangan ini

mengakibatkan tidak tersampaikannya pesan secara utuh kepada pembaca yang

menyebabkan berkurangnya nilai keakuratan suatu hasil terjemahan

menjadikannya memperoleh hasil terjemahan yang „kurang akurat‟ dan memiliki

poin dua (2).

Selain bentuk pengurangan yang disebutkan berdasarkan kategori diatas

dalam penerjemahan, terdapat satu data yang merupakan bentuk pengurangan

berupa kalimat untuk gambaran datanya sebagai berikut,

Page 25: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

47

2. Bsu : (H-5/P-1/B-4)

يرة ء هةي يميف اء ءيرءاءفيف يت ءس ءقء ضيف ء ي ءةؤء ءسء يف

ي يف حء ي دل يميف ي ةمشيفه يتةحيف شة ي ألءو ءليف ء أنيرة شء ي يف ي ء حء يهة ء اء ي ء يفيتةصءجةي يف ءي ي اضء يف ء يفي اءتيف ة ء ء يف

ي دل ي ءلعء يرة ء هةيرة شء اسء ء يفي ء يرءاءفيف سيف ء ،يخء

Wa hunaka sayyidatun uchkra fil ‘arba’ina min ‘umriha tudiru ichdal

mu’assasati wa tataqadhiya miata alafi junaihin fis-sanati wa ba’dha al-

mukafatiddhailati allati tushalu ila khamsina alafi junaihin ukhra.

Bsa : (H-9/P-1/B-9)

Masih banyak lagi contoh yang lain.

Data diatas menggambarkan sebuah bentuk penerjemahan yang bernilai

tidak akurat karena, makna yang terkandung dalam kalimat tersebut atau teks

bahasa sumber telah dialihkan secara tidak akurat kedalam bahasa sasaran atau

dihilangkan.

Bentuk dari artian yang sebenarnya adalah „disana juga ada wanita lain

yang berumur 40 tahun memimpin sebuah yayasan yang memperoleh 100 ribu

pound Mesir setiap tahunnya dan sebagian keuntungan yang didapatkan untuk

disumbangkan mencapai 500 ribu pound Mesir’.

Dari hasil tidak diterjemahkannya bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa

sasaran (BSa) tersebut telah menghilangkan sebagian infoormasi yang ada di

dalam cerita. Penerjemah menerjemmahkan artian tersebut dengan artian yang

lain yang lebih singkat yaitu ‘masih banyak lagi contoh yang lain’. Nilai

keakuratannya sendiri menjadi tidak akurat dan mendapat poin satu (1).

Page 26: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

48

C. Penambahan dan Pengurangan

Data yang diperoleh dari bentuk penambahan dan pengurangan yang terjadi

dalam terjemahan berjumlah 19 data. Sedikit berbeda dari pembahasan

sebelumnya yang ada pada bentuk penambahan dan pengurangan yang terbagi ke

dalam 4 kategori, pada pembahasan ini hanya di bagi menjadi dua kategori saja

sebagai berikut,

C.1. Penambahan dan pengurangan yang hanya ada „satu‟ jenis pada bentuk

penambahan dan pengurangan.

Pada kategori ini merupakan data pada kategori penambahan dan

pengurangan, untuk penjelasannya sebagai berikut :

1. Bsu : (H-3/P-2/B-1)

ي ي ء ءحء ويفسيفي دل ي يف ي اويف ء وءأيفي ء ميفلء يفي ء وء ي يف يرءوء ويفي اشءرةجيف ي ء نسيف ء ء يف ي ايف ي يصء ء ديف يف ءصء نيفعيف

.ي ي دل

Sarat ila jawarir rajuli fil madarisi wal jami’ati wal mashani’I wa shanadiqi

al-intikhabati wal wizarati.

Bsa : (H-5/P-2/B-1)

Setelah itu mereka berjalan di samping laki-laki dalam bidang pendidikan,

industri, pemungutan suara dan pemilihan menteri.

Penambahan dan pengurangan seperti contoh diatas termasuk yang hanya

ada satu kategori saja yaitu berupa nomina, baik pada bentuk pengurangan pada

kata „ء ميفلء يفي „ maupun pada bentuk penambahannya yang berupa kata „bidang„.

Pembahasannya sama seperti yang telah ada pada bentuk penambahan dan

pengurangan sebelumnya yang ada. Nilai keakuratannyapun sama seperti yang

Page 27: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

49

telah ada pada kategori penambahan dan pengurangan yang serupa seperti

pembahasan sebelumnya yaitu karena masih ada terjadi bentuk distorsi makna

yang menyebabkan kurang ketersampaikannya pesan secara utuh maka

terjemahan ini memiliki nilai yang „kurang akurat‟ (2).

C.2. Penambahan dan pengurangan yang ada „lebih dari satu‟ jenis pada

bentuk penambahan dan pengurangan.

Pada kategori yang kedua ini merupakan kesatuan dari beberapa kategori

yang terdapat pada bentuk penambahan dan pengurangan dalam satu kalimat.

Kategori ini merupakan data pada kategori penambahan dan pengurangan, untuk

penjelasannya sebagai berikut :

1. Bsu : (H-1/P1/B-5)

يمعي أل ءفيفي ي اشرجةي الشقيف ي ي اة ي. اثق يفيي ة ءضجةي دلشرأءي اتيرءقءجيميف هةي ي–ياء . ي اسءعشيف ء يفي.ي.ي ال ص ع يفي

Wār-rajulu asy-syarqī lā yazālu ma’al asafi – yufaddhilul mar’ata allatī

aqalla minhu fītsaqāfati, fīssyakhshiyyati, fittajribati.

Bsa : (H-1/P1/B-6)

Laki-laki di Timur memilih wanita yang kurang pintar darinya ,baik dalam hal

kepribadian maupun pengalaman.

Pada kalimat diatas terjadi bentuk pengurangan pada klausa يمعي أل ءفيفي ي اة اء

yang tidak diterjemahkan ke dalam BSa. Sejatinya kata tersebut memiliki arti

“sayangnya masih” namun dihilangkan oleh penerjemah. Begitu juga dengan

kata “اثق يفي " yang dihilangkan artinya pada BSa. Adapun bentuk penambahan

Page 28: BAB II ANALISIS DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C1011027_bab2.pdf · Bentuk penambahan jenis kata pada kategori penambahan ini termasuk pada ... (Kridalaksana,

50

juga terjadi pada BSa berupa kata “maupun” bentuk penambahan ini sendiri

dimaksudkan agar rasa dalam membaca hasil terjemahan menjadi enak untuk di

baca. Pada kasus seperti ini nilai keakuratan menjadi kurang akurat yang

memiliki nilai 2 (dua). Karena telah terjadi distorsi makna atau adanya makna

yang dihilangkan sehingga mengganggu keutuhan pesan yang akan disampaikan.