bab i.docx

Upload: faradiba-febriani

Post on 29-Mar-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jkui

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGDiabetes melitus merupakan penyakit degeneratif tidak menular yang jumlahnya meningkat setiap tahunnya. WHO memperkirakan pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas usia 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian jumlahnya akan meningkat sampai 300 juta orang. (Suyono, 2009)Menurut WHO dalam PERKENI 2011 diperkirakan penderita diabetes mengalami kenaikan dari 8,4% juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada 2030. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia pada 2003 diperkirakan 133 juta penduduk berusia diatas 20 tahun. Dengan prevalensi sebesar 14,7 % di daerah urban dan 7,2% didaerah rural maka dapat diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus pada tahun 2030 didaerah urban sebesar 12 juta jiwa dan di daerah rural 8,1 juta jiwa. Sedangkan menurut hasil laporan riset kesehatan dasar tahun 2007 oleh departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukan bahwa prevalensi DM di daerah urban diatas usia 15 tahun sebesar 5,7%. (Perkeni, 2011)Prevalensi DM sulit ditentukan karena standar penetapan diagnosisnya berbeda-beda. Berdasarkan kriteria American Diabetes Association tahun 2012 (ADA 2012), sekitar 10,2 juta orang di Amerika Serikat menderita DM. Sementara itu, di Indonesia prevalensi DM sebesar 1,5-2,3% penduduk usia >15 tahun, bahkan di daerah Manado prevalensi DM sebesar 6,1%. (Kardika Ida BW, dkk 2013)Salah satu komplikasi yang ditimbulkan oleh diabetes mellitus adalah gangguan pendengaran terutama tuli dan tinnitus yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. (Mozzafari M, dkk 2010) 21% pasien diabetes mellitus mengalami kehilangan pendengaran dibandingkan pada yang non-diabetes yang hanya terjadi 9%. Untuk frekuensi suara tinggi meningkat pada keduanya, yaitu pada pasien diabetes 54% sedangkan pada pasien non-diabetes 32%. (Catherine C, 2013).The Hispanic Health and Nutrition Examination Survey (HHANES) melakukan survey terhadap 1.740 orang di Meksiko hasilnya terjadi peningkatan ambang batas pendengaran pada orang dengan diabetes melitus dibandingan dengan yang tidak. (Mitchell P, dkk 2009)16% dari penduduk Amerika atau sekitar 30 juta orang mengalami penurunan pendengaran. Faktor resiko yang dapat menyebabkannya diantaranya diabetes, merokok, hipertensi dan paparan bising. (Agrawal Y, dkk 2009)WHO mendefinisikan tuli sebagai penurunan batas ambang pendengaran lebih dari 25 dB, dimana gangguan pendengaran ini menyebabkan kesulitan untuk mendengar pada suara yang normal dan mungkin menyebabkan seseorang kehilangan sebagian atau seluruh kata-kata pada komunikasi biasa. (Horikawa C, 2012)Dalam Islam pendengaran merupakan salah satu organ panca indera yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Allah swt berfirman dalam Q.S Al-muminun ayat 78 Dia-lah yang menciptakan pendengaran untuk agar manusia bersyukur, Dalam terminologi Islam syukur adalah dengan menjaga dan mempergunakan dengan baik pemberian Allah swt, termasuk menjaga kesehatan pendengaran yang telah diberikan Allah swt. (Shihab, 2010)

1.2 PERMASALAHAN1. Bagaimana mekanisme diabetes dapat menyebabkan tuli sensorineural2. Bagaimana pandangan agama islam mengenai penyakit tuli sensorineural1.3 Tujuan1.3.1 Umum : untuk mengetahui mekanisme diabetes yang dapat menyebabkan tuli sensorineural ditinjau dari Kedokteran dan Islam.1.3.2 Khusus1.3.2.1Mengetahui faktor resiko apa saja yang dapat menyebabkan tuli sensorineural1.3.2.2Mengetahui diabetes melitus tipe mana saja yang dapat menjadi faktor resiko tuli sensorineural1.3.2.3Mengetahui bagaimana diabetes melitus dapat menjadi faktor resiko tuli sensorineural1.3.2.4Mengetahui pandangan Agama Islam mengenai tuli sensorineural1.4 MANFAAT1.4.1 Bagi penulis, diharapkan akan menambah pengetahuan mengenai diabetes sebagai faktor resiko tuli sensorineural ditinjau dari Kedokteran dan Agama Islam serta cara penulisan ilmiah yang baik dan benar.1.4.2 Bagi Universitas YARSI, diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat sebagai masukan bagi civitas akademika Universitas YARSI khususnya Fakultas Kedokteran.1.4.3 Bagi masyarakat, diharapkan skripsi ini dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit diabetes yang dapat menjadi factor resiko terjadinya tuli sensorineural dari segi Kedokteran dan Agama Islam.