bab i.docx

5
HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD UJONG PATIHAH KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang saat ini sedang berjalan membawa perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi di era ini mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup. Penemuan-penemuan di bidang teknologi seperti lift, escalator, dan lain-lain menjadikan orang-orang menjadi malas untuk aktif bergerak. Perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup yang santai dan kurang bergerak secara fisik atau biasa disebut sebagai gaya hidup sedentary dapat memberikan efek negatif pada kesehatan (Sulviana N, 2008). Era ini juga membawa perubahan dalam pola makan dan kebiasaan makan seseorang. Jenis-jenis rumah makan yang menawarkan makanan-makanan yang tinggi kalori dan lemak seperti junkfood lebih banyak disukai oleh masyarakat pada umumnya. Perubahan pola konsumsi makan dari makanan yang beragam dan bergizi ke jenis makanan yang memiliki kalori tinggi dan serat rendah dan memiliki kandungan lemak tinggi juga dapat meningkatkan efek negatif pada kesehatan. Apabila kedua hal tersebut tidak diubah tidak mustahil seseorang akan mengalami penyakit degeneratif sebelum waktunya (Sulviana N, 2008). Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan, penyakit ini terjadi seiring dengan pertambahan usia

Upload: mujiburrahman

Post on 17-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I.docx

HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD UJONG PATIHAH KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi yang saat ini sedang berjalan membawa perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi di era ini mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup. Penemuan-penemuan di bidang teknologi seperti lift, escalator, dan lain-lain menjadikan orang-orang menjadi malas untuk aktif bergerak. Perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup yang santai dan kurang bergerak secara fisik atau biasa disebut sebagai gaya hidup sedentary dapat memberikan efek negatif pada kesehatan (Sulviana N, 2008).

Era ini juga membawa perubahan dalam pola makan dan kebiasaan makan seseorang. Jenis-jenis rumah makan yang menawarkan makanan-makanan yang tinggi kalori dan lemak seperti junkfood lebih banyak disukai oleh masyarakat pada umumnya. Perubahan pola konsumsi makan dari makanan yang beragam dan bergizi ke jenis makanan yang memiliki kalori tinggi dan serat rendah dan memiliki kandungan lemak tinggi juga dapat meningkatkan efek negatif pada kesehatan. Apabila kedua hal tersebut tidak diubah tidak mustahil seseorang akan mengalami penyakit degeneratif sebelum waktunya (Sulviana N, 2008).

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan, penyakit ini terjadi seiring dengan pertambahan usia (Wikipedia, 2012). Penyakit ini terjadi akibat degenerasi sel-sel atau sistem dalam tubuh seperti penyakit jantung, diabetes, hiperlipidemia, dan hipertensi. Namun, pemicu dari penyakit-penyakit degeneratif tersebut adalah hipertensi (Ningrat RW dan Santosa B, 2012).

Darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal yaitu 120/80 mmHg (JNC 7). Di Indonesia, penelitian tentang hipertensi sudah banyak dilakukan. Dari hasil-hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa penderita hipertensi di perkotaan (18-28,6%) lebih besar dibandingkan dengan yang di pedesaan (8,6-10%). Karena Indonesia memiliki prevalensi kejadian hipertensi yang tinggi,

Page 2: BAB I.docx

maka hipertensi dijadikan sebagai masalah kesehatan nasional (Wiryowidagdo S dan Sitanggang M, 2002).

Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES) menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang berarti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHNES III tahun 1988-1991. Hipertensi esensial sendiri merupakan 95% dari seluruh kasus hipertensi (Anggraeni, AD dkk, 2009).

Berdasarkan data Di RSUD Ujong Patihah tahun 2014,. Menurut data tersebut, jumlah pasien perempuan sebesar 350 orang dan pasien laki-laki sebesar 2000 orang dan dari yang meninggal adalah sebesar 5%.

Berdasarkan data Riskesdas 2007, prevalensi hipertensi secara nasional pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%. Menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat (20,1%). Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi yang mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasional (31,7%) yaitu sebesar 32,4%, dimana kejadian paling banyak yaitu di kabupaten Lombok Tengah (38,9%) dan terendah di kabupaten Dompu (18,4%). Kota Nagan Raya menempati urutan keLima yaitu sebesar 550 (Riskesdas, 2007).

Hasil laporan konsultasi gizi tahun 2014 di RSUD Ujong Patihah, pasien yang mengalami hipertensi dan mendapat diet garam rendah baik yang rawat jalan maupun rawat inap adalah 20 % dari yang datang berkonsultasi ke poli gizi RSUD Ujong Patihah kecamatan kuala kabupaten nagan raya. Dari data laporan konsultasi gizi rawat jalan maupun rawat inap RSUD ujong Patihah Kecamatan kuala kabupaten Nagan raya 3 bulan terakhir yaitu Mei, Juni, Juli 2014, pasien yang mengalami hipertensi dan mendapat diet garam rendah adalah sebesar 32 %, yaitu hampir setengah dari pasien-pasien yang melakukan konsultasi gizi di poli gizi RSUD Ujong Patihah Kecamatan kuala Kabupaten Nagan Raya.

Hasil penelitian Febrianti M, 2008 mengenai hubungan kebiasaan makan dan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia lanjut memberikan hasil, bahwa kejadian hipertensi dipengaruhi kebiasaaan makan dan gaya hidup mereka yang salah yaitu mengkonsumsi makanan yang tinggi natrium, lemak, makanan yang diawetkan, merokok serta jarang melakukan olahraga. Faktor umur tidak mempengaruhi terjadinya kejadian hipertensi pada usia lanjut.

Selain itu dalam penelitian Anggraeni AD, 2009 disebutkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Bangkinang, Pekanbaru Riau, terdapat hubungan antara merokok, pola asupan garam dan riwayat hipertensi keluarga dengan kejadian hipertensi.

Page 3: BAB I.docx

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang ada tidaknya Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi (Darah tinggi) Rawat Jalan di RSUD UJONG PATIHAH KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah, yaitu apakah ada “Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Rawat Jalan di RSUD Ujong patihah kecamatan kuala kabupaten nagan raya.”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Ujong patihah kecamatan kuala kabupaten Nagan Raya.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik sampel meliputi umur, jenis kelamin, tekanan darah , riwayat hipertensi, penyakit penyerta, obat yang dikonsumsi, dan lama mengalami hipertensi.

b. Mengidentifikasi pola makan antara lain energi, protein, lemak, karbohidrat, natrium dan serat

c. Mengidentifikasi gaya hidup

d. Menganalisis hubungan gaya hidup dan pola makan dengan tekanan darah pasien hipertensi (Darah tinggi) rawat jalan di RSUD ujong patihah kecamatan kuala kabupaten nagan raya.

D. Hipotesis

1. Ada hubungan gaya hidup dengan tekanan darah pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Ujong patihah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

2. Ada hubungan pola makan dengan tekanan darah pasien hipertensi rawat jalan RSUD Ujong Patihah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

E. Manfaat

1. Bagi Peneliti

Page 4: BAB I.docx

Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang hubungan gaya hidup dan pola makan terhadap tekanan darah pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Ujong Patihah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

2. Bagi Pasien

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting tentang hubungan gaya hidup dan pola makan terhadap tekanan darah pasien hipertensi rawat jalan di RSUD ujong Patihah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

3. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembangan ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara gaya hidup dan pola makan terhadap tekanan darah pasien hipertensi (Darah tinggi) rawat jalan di RSUD Ujong Patihah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan raya dan dapat menjadi acuan untuk pencapaian berbagai program kesehatan terutama di bidang gizi.