bab i.docx

13
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bangunan-bangunan yang sehari hari kita lihat sebagian besar menggunakan konstruksi yang terbuat dari kayu. Mengingat jumlah serta pentingnya konstruksi kayutersebut, maka diperlukan keahlian serta teknik teknik tertentu dalam pengerjaannya.Konstruksi kayu tersebut juga dipelajari melalui salah satu program pendidikanyang disebut dengan Carpentri atau kerja kayu. Dalam hal ini kita melaksanakan praktek kerja kayu dengan cara manual (alat alat tangan) dan dengan alat alat mesin. Sejalan dengan pembangunan prasarana fisik yang terusmeme nerus dilaksanakan, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena itu masih selalu dicari dan diusahakan pemakaian jenis bahan bangunan dan model struktur yang ekonomis, mudah diperoleh, mudah pengerjaannya, mencukupi kebutuhan/kekuatan struktur dengan biaya yang relatif murah. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dijumpai, sering dipakai dan relatif mudah untuk mendapatkannya. Berat jenis kayulebih ringan bila dibanding baja ataupun beton, selain itu kayu juga mudah dalam pengerjaannya. Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakanbahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan 1

Upload: shema-cyank-bunda

Post on 18-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangBangunan-bangunan yang sehari hari kita lihat sebagian besar menggunakan konstruksi yang terbuat dari kayu. Mengingat jumlah serta pentingnya konstruksi kayutersebut, maka diperlukan keahlian serta teknik teknik tertentu dalam pengerjaannya.Konstruksi kayu tersebut juga dipelajari melalui salah satu program pendidikanyang disebut dengan Carpentri atau kerja kayu. Dalam hal ini kita melaksanakan praktek kerja kayu dengan cara manual (alat alat tangan) dan dengan alat alat mesin.Sejalandenganpembangunanprasaranafisikyangterusmemenerus dilaksanakan,pengkajiandanpenelitianmasalahbahan bangunanmasihterusdilakukan. Oleh karenaitu masih selalu dicari dan diusahakanpemakaianjenisbahanbangunandanmodelstruktur yangekonomis,mudahdiperoleh,mudahpengerjaannya, mencukupi kebutuhan/kekuatan struktur dengan biaya yang relatif murah. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dijumpai, seringdipakai dan relatif mudah untuk mendapatkannya. Berat jenis kayulebih ringan bila dibanding baja ataupun beton, selain itu kayu juga mudah dalampengerjaannya.Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakanbahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuanteknologi.Kayumemilikibeberapasifatsekaligus,yangtidak dapatditiru olehbahan-bahan lain. Dalam hal ini, kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapat dari tumbuh-tumbuhan dalam alam yang merupakan salah satu bahan konstruksi pertama didalam sejarah umat manusia.Salah satu fungsi kayu adalah sebagai komponen bangunan yang dalam hal pelaporan ini adalah daun pintu. Fungsi daun pintu adalah untuk menutup lobang pada kusen pintu, dengan demikian ukuranya harus menyesuaikan dengan ukuran kusen pintu. Sebagai pedoman untuk menentukan ukuran daun pintu adalah sebagai berikut:1. Lebar daun pintu = lebar kusen + 2 tebal sponing, tebal sponing biasanyadiambil 1-1,5 cm.2. Tinggi daun pintu = tinggi kusen + tebal sponing.3. Adapun tebal daun pintu (3,5-4) cm agar kaku dan dapat dipasang alat penggantung dan pengunci dengan baik. Apabila kurang dari 3,5 cm alat penggantung akan kelihatan menonjol pada lebar pintu dan apabila lebih dari4 cm pemasangan kunci menjadi tidak rapi dan pemborosan bahan.4. Lebar ambang tegak ( tiang pintu ) berkisar ( 10-15 ) cm hal ini agar pemasangan kunci dapat terpasang dengan baik ( tidak tembus ), lebar ambangatas sama dengan ambang tegak sedang ambang bawah (1,5-3 ) kali lebar ambang tegak5. Agar bagian dalam tidak terlalu luas, maka sering dibagi menjadi beberapa bagian dengan memasang kisi-kisi ( regel ), ukuran regel lebarnya 6 cm tergantung selera pemakai dan tebalnya sama dengan tebal ambang. Sedangsela-selanya disis dengan panel dengan tebal sama dengan tebal ambang. 6. Hubungan / sambungan yang sering digunakan pada daun pintu panel adalah sambungan lobang dan pen. Untuk sambungan pada sudut atas yaitu pertemuan antara ambang tegak dengan ambang atas dipakai sambungan lobang dan pen dengan sepat pen dan diverstek, sedangkan untuk hubungan pada sudut bawah yaitu antara ambang tegak dengan ambang bawah dipakai hubungan lobang dan pen dengan dengan sepat pen dan diverstek, apabila ambang bawah cukup lebar maka dapat dipakai dia pen. 7. Untuk hubungan antara ambang dengan regel dapat dipakai sambungan lobang dan pen tersembunyi. Apabila sela-sela ambang tersebut diisi dengan panel maka hubungan antara ambang / regel dengan panel memakai sistem ambang / regel dibuat alur sedangkan panelnya ditirus sehingga masuk ke dalam alur tersebut. 8. Untuk memperindah penampilan daun pintu maka ambang maupun regel pada bagian dalam diprofil.

BAB IIINSTRUKSI KERJA

1.1 Membuat Daun Pintu

1.1.1 Peralatan dan Bahan1. Peralatan1.1 Alat Tangan1.2 Alat MesinMartil Scroll SawKikir Kayu Tilting Arbor Saw (M. Gergaji Belah)Klaim Pendek Mesin Pembuat Lubang PenKlaim Panjang Thicknising Planer ( M. Ketam Penebal)Siku Surface Planer (M. Ketam Penebal)Pahat Kayu BesarMesin Moulder Rockwell Pahat Kayu KecilPahat Bubut BesarPahat Bubut KecilMeteranScramPerusutPalu KayuGergaji Punggung

2. Bahan Kayu Paku Kertas Pasir Lem kayu rakol : 0,1 kg

1.1.2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja1. Pakailah pakaian kerja yang sesuai untuk bekerja di bengkelkayu. 2. Mesin yang akan digunakan pastikan telah siap untuk bekerja Pakailah masker hidung bila bengkel kerja kayu tidak menggunakan dust collector , secara central3. Pakailah penutup telinga bagi yang sangatpeka dengan suara.4. Pakailah sepatu yang tertutup dan alas sepatu menggunakankaret bergerigi5. Gunakan pengaman yang adapada mesin kayudengan benar.6. Laksanakan pengukuran kayu dengan cermat agar tidak terjadikekeliruan.7. Pastikananda dalamkeadaansehat jasmanidan rohani,tidaksedang mengantuk, lapar, dan haus.

1.1.3 Langkah Kerjaa. Pekerjaanpersiapanbahan. Alat yang digunakan ialah rol meter, pensil dan penyiku dan Ambil bahankayu Merencanakan kebutuhan untuk bahan rangka daun pintuyang terdiri dari rangka luar dan rangka dalam, rangka luar seperti meliputi meliputi rangka tiang ukuran 4/12 x 201 cm sebanyak 2 batang,ambangatasukuran4/12 x 82 cm.Dan ambang bawah (doorpel) ukuran 4/20 x 82 cm, untuk rangka dalamterdiri dariambang tengah4/6 x80cm2batang, 4/6x180 cm 1 batang. Merencanakan pemotonganbahan sebagai berikut:rangkatiang4/25x201cm:1batang,rangka doorpel , ambang atas , tiang dan ambang tengah :1 batang, ukuran 4/30 x 200 cm.

b. Pemotongan Bahan Siapkan mesin gergaji potong (radial arm saw) Papan kayu 4/30 x 40 dipotong bagian ujungnya supaya siku dan potong menjadi dua sesuai ukuran yang telah dibuat, dengan cara meletakkan papan diatas meja mesin gergaji potong, dengan merapatkan pada balok penghantar, garis potong tepatkan pada daun gergaji menyinggung bagian garis potong.

c. Pembelahan Papan Sesuai Ukuran Rangka. Ketam sisi tebal papan dengan mesin ketam perata, untuk mendapatkan sisi papan yang lurus untuk mempermudah pembelahan dengan hasil yang lurus pula. Belah papan sesuai dengan ukuran rangka. Pembelahan menggunakan mesin gergaji belah . Belah papan dengan meletakkan sisi tebal yang telah lurus pada penghantar , stel ketinggian gergaji. Hidupkan mesin gergaji dengan menarik kayu lurus ke depan dan horizontal. Untuk menjaga kestabilan gerak dan keselamatan kerja, maka papan didorong dengan tongkat pendorong (pustake). Dan lakukan pekerjaan tersebut dengan ukura yang sama. Dilanjutkan dengan pembelahan rangka tiang tengah dengan menggunakan gergaji belah. Pemotongan untuk doorpel sesuai ukuran dan rangka ambang atas dan tengah dengan ukuran yang telah disesuaikan dengan menggunakan gergaji potong (radial armsaw), dan pembelahan untuk doorpel dengan ukuran.

d. Pengetamansiku4sisi Ketam muka 1 pada ketam perata, muka 1 adalah mukayang cekung, setelah mendapatkan muka halus maka dilanjutkan pada muka 2 juga dengan menggunakanketam perata dan muka 1 sebagai acuan yang menempelpada penghantar, sehingga muka 2 siku terhadap muka1, Lakukan dengan cara yang sama untuk semua papan. Ketam papan muka 1 Ketam papan muka 2 Pengetaman dilanjutkan untuk muka 3 dan 4 dengan menggunakan ketam penebal, lakukan dulu pengetaman muka 4 untuk semua papan sehingga mendapatkan ketebalan tertentu untuk semua papan. Lanjutkan pengetaman muka 3 , lakukan dulu rangka tengah, ambang ,dan tiang. Stel ketam penebal . Pengetaman muka 3 dilanjutkan untuk rangka tiang dan ambang atas yang memiliki ukuran yang telah ditentukan. Begitulah seterusnya untuk mendapatkan kehalusannya baik kepada ambang bawah (doorpel).

e. Melukis Sambungan.1. Sambungan ambang atas , tengah dan bawah (doorpel) setelah diberi tanda paring maka lukis sambungan pen pada doorpel, ambang tengah dan ambang atas, setelah ditandai dengan menyamakan ujung papn yang telah mempunyai ukura yang sama untuk ambang ditata secara simetris dengan urutan sesuai dengan tanda paring, maka ukurlah panjang sambungan pen yang panjangnya sema dengan lebar rangka tiang, papan rangka yang telah diatur digaris secar bersama-sama dengan menggunakan garis penyiku , dan lakukan pula pada ujung yang sama. Setelah digaris maka baru dapat dilukis secara terpisah dan tuntas.

Pada sambungan tiang dengan cara yang sama lukis sambungan lubang dan ikuti lukisan sambungan .

Langkah langkah melukis pada sambungan tiangadalahsebagai berikut : 1) Rangka tiang disatukan sesuaidengan posisi lukisan tanda paring tiang, rangka tiangujungnya diratakan, sedang rangka tengah disesuaikanposisinya.2) Buat garis utama pada ujung atas yangukurannya sama dengan lebar ambang atas misalnya 12cm, digaris dengan pensil menggunakan siku sehinggamemotong semua rangka yang disatukan tersebut. 3) Buat garis untuk kedudukan ambang tengah yangkedudukannya atau jaraknya dapat di baca pada gambarkerja, pembuatan garis harus sekaligus memotong ke 3batang tersebut sehingga semua sambungan mempunyaiukuran yang sama. 4) Buat garis untuk kedudukanambang bawah (doorpel) dengan jarak dari ujung bawahadalah 20 cm, digaris secara bersama dengan rangkalainnya. 5) Selanjutnya dapat dilakukan melukis untuk semuasambungandenganberpedomandengangambar kerja.

f. Pembuatan lubang pada rangka tiang denganmenggunakan mesin pahat lubang,a. Siapkan mesin pahat lubang persegi dengan pahatberukuran 12 cm.b. Letakkan salah satu rangka tiang pada mesin pahatuntuk dilakukan pembuatan lubang dan atur agar supayakedudukanlukisanlubangberadapadasentermesinpahat dan tambahkan papan balok ukuran sekitas 3/7 x30 cm diklem yang kuat seperti pada gambar.c. Cek kedudukan lukisan yang dilubang dengan pahat,geser meja arah kiri atau kanan dengan handle yangtersedia hingga pahat sisi kiri menyinggung dengan garislubang sebelah kiri, lalu bila posisi pahat belum berada ditengah-tengah ketebalan kayu maka geser secara halus arah maju atau mundur dengan menggunakan penggerak maju mundur pahat lubang.d. Lakukan pemahatan sesuai ukuran.e. Lakukan dengan cara yang sama umtuk pembuatan lubang lain , sesuai dengan gambar atau lukisan yang telah dibuat.f. Untuk lubang bagian ambang tengah kedalamannya hanya mencapai 1/3 lebar rangka.

g. Pembuatan pen pada rangka ambangPembuatan pen pada ambang dapat dibuat denganmenggunakan mesin pembuat purus (Tenoning Machsin).Akan tetapi bila mesin purus tidak dimiliki oleh bengkel yangbersangkutan dapat dibuat dengan menggunakan mesingergaji potong (radial arm saw). Bila menggunakan mesinpurus makayang dilakukanadalah: Setel duluduapisau untuk mendapatkan jarak ketebalan purus menjadi 12mm, Atur panjang pengetaman purus sesuai gambarlukisan pembuatan purus. Adakan uji coba denganmenggunakan kayu uji untuk mendapatkan ketebalan danpanjang purus yang dikehendaki, sampai mendapatkan hasilyang sesuai dengan permintaan gambar kerja. Laksanakan pembuatan purus dengan hati hati agar tidakrusak dan hasilnya maksimal. Bila menggunakan mesin Gergaji potongmaka yang dilakukan adalah sebagai berikut : Atur mesin gergaji potong dengan ketinggianujung mata gergaji dari muka meja sesuai ukuran Rangka ambang yang akan di buat purus di pasang diatasmeja gergaji merapat dengan balok penghantar, Atur letakkayu yang telah dilukis pada meja gergaji, dengan posisimenyinggung mata gergaji sebelah kiri dengan garis potongpurus. Laksanakan pemotongan dengan memegangbagiankiridengantangankirimenekankearahbalokpenghantar, sedang tangan kanan menggerakkan gergajikearah benda kerja Penggergajian diulang- ulang dengan menggeser bendakerja5 10 mm. Bendakerja dibalikdan diadakan penggergajian dengan cara yang sama Lakukan juga untuk benda kerja yang lain sesuai dengangambar yang ada pada benda kerja.

h. Pembuatan Alur paneli. Pembuatan profilj. Pembuatn papan panel Siapkan bahan Potong papan menjadi 3 bagian sesuai ukuran. Ketam sisi tebal muka 2 untuk meluruskan 1 sisi sebagai acuan pembelahan selanjutnya untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan ukuran pada gambar kerja. Ketam arah lebar muka 1 (cri kondisi yang cekung) dengan ketam perata. Ketam muka 4 dengan ketam penebalsehingga mendapatkan hasil pengataman yang halus dengan ukuran yang sama. Laksanakan pembelahan semua panel. Potong masing-masing menjadi 2 baginan yang sama panjang dengan mesin gergaji potong sesuai dengan garis yang dibuat sbelumnya. Pembuatan profil dengan mesin fries dan ratakan di semua bagian . Belah ujung papan panel dan rapikan , haluskan, dan paskan dengan alur rangka panel , sehingga dapat distel atau dipasang dan dirangkai dengan baik.

k. Merangkai Daun Pintu Panel Siapkan klem panjang sebanyak 3 buah ( sesuai kebutuhan) , atur semua rangka dan papan posisinya masing-masing, sehingga mudah untuk melakukan perangkaian . siapkan pula bahan perekat putih (rakol) . semua sambungan pen diolesi dengan lem rakol putih secara merata, rangkai sesuai dengan posisinya masing-masing dimasukkan secara cermat , dan dibantu dengan menggunakan klem yang telah ditaruh dibawah daun pintu yang dirangkai, dikencangkanmenggunakan handle ulir secara bersama-sama sampaiposisi sambungan rapatseluruhnya.

Setelah semua sambungan pen dan lubangdipasang nagel maka klem yang digunakan untuk menguatkan sambungan dilepas dengan melonggarkan 30cengkeraman, dilanjutkan dengan merapikan nagel-nagelsisa dengan meratakannya dengan alat pahat yang tajamdan menghaluskannya dapat dilakukan denganmengetam, semua sisa lem harus dibersihkan dengankain yang dibasahi dengan air sehingga semua sisa-sisalem bersih disemua bagian. Hasl akhir di kontrol ulangtentang ukurannya, kesikuannya, kerapihanya dansebagainya. Bila ada yang kurang baik dan bila masih dapat diadakan perbaikan maka harus dilakukan.

BAB III PENUTUP

4.1Kesimpulan

Dengan selesainya laporan kerja kayu II ini penulis dapat menyimpulkan bahwa praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun yang inginberwirausaha.

pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun untuk menunjang isi dari bangunan tersebut .

4.2Saran1. Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja2. Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan3. Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar4. Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat yang dipakai dalam keadaan tumpul5. Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan6. Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam7. Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam (box alat)8. Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing9. Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan10. Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja kayu

DAFTAR PUSTAKA

Diktat. 1984. Konstruksi Bangunan I dan Menggambar Teknik.Seri A Bangunan Sipil. 1986. Ilmu Bangunan Gedung . Bandung: CV ArmicoYulfalentino. 2012. Diktat Mata Kuliah Peraktek Kerja Kayu. Medanwww. Praktik kerja kayu 2. com

1