bab i.docx

1
BAB I PENDAHULUAN Kejang umum terjadi pada anak-anak. Sekitar delapan persen akan memiliki minimal satu kali kejang dibawah usia 15 tahun. Kejang dapat didefinisikan sebagai serangan mendadak dari perubahan perilaku, kesadaran, sensasi atau fungsi otonom yang dihasilkan oleh gangguan sementara fungsi otak. Kejang penting sebagai suatu tanda adanya gangguan neurologis. Keadaan tersebut merupakan keadaan darurat. 1 Kejang adalah yang paling umum gangguan neurologis anak, dengan 4% sampai 10% dari anak-anak menderita setidaknya satu serangan di 16 tahun pertama kehidupan. Kejadian tertinggi pada anak-anak muda dari usia 3 tahun, dengan frekuensi menurun pada anak-anak yang lebih tua. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 150.000 anak-anak menderita kejang menetap tanpa sebab setiap tahun, dan 30.000 akan berkembang ke arah epilepsi. Anak-anak yang kejang beresiko mengalami gangguan mental, perkembangan, dan fisik, sehingga meningkatkan kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang spesialistik dan terkoordinasi. 2

Upload: sugard-darmanto

Post on 06-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Kejang umum terjadi pada anak-anak. Sekitar delapan persen akan memiliki minimal satu kali kejang dibawah usia 15 tahun. Kejang dapat didefinisikan sebagai serangan mendadak dari perubahan perilaku, kesadaran, sensasi atau fungsi otonom yang dihasilkan oleh gangguan sementara fungsi otak. Kejang penting sebagai suatu tanda adanya gangguan neurologis. Keadaan tersebut merupakan keadaan darurat.1Kejang adalah yang paling umum gangguan neurologis anak, dengan 4% sampai 10% dari anak-anak menderita setidaknya satu serangan di 16 tahun pertama kehidupan. Kejadian tertinggi pada anak-anak muda dari usia 3 tahun, dengan frekuensi menurun pada anak-anak yang lebih tua. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 150.000 anak-anak menderita kejang menetap tanpa sebab setiap tahun, dan 30.000 akan berkembang ke arah epilepsi. Anak-anak yang kejang beresiko mengalami gangguan mental, perkembangan, dan fisik, sehingga meningkatkan kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang spesialistik dan terkoordinasi.2