bab i.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang
seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang
demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan untuk
mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional, 2004). Untuk itu dilakukan beberapa cara untuk mengurangi laju
pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi tersebut. Salah satu dari cara tersebut adalah
kontrasepsi, yaitu metode pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi)
atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
Banyak pemakai kontrasepsi yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis
kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia tetapi juga oleh
ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut,
berbagai faktor harus dipertimbangkan termasuk status kesehatan. Terdapat beberapa
metode yang digunakan dalam kontrasepsi. Metode dalam kontrasepsi tidak ada satupun
yang efektif secara menyeluruh. Efektivitas metode kontrasepsi yang digunakan
bergantung pada kesesuaian pengguna dengan instruksi. Perbedaan keberhasilan metode
juga tergantung pada tipikal penggunaan (yang terkadang tidak konsisten) dan
penggunaan sempurna (mengikuti semua instruksi dengan benar dan tepat). Perbedaan
efektivitas antara penggunaan tipikal dan penggunaan sempurna menjadi sangat
bervariasi antara suatu metode kontrasepsi dengan metode kontrasepsi yang lain.
Berdasarkan latar belakang masalah maka kami tertarik untuk membahas tentang
beberapa metode kontrasepsi yang dapat digunakan oleh pemakai serta tingkat
keefektifitasan dari metode tersebut.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Kontrasepsi?
2. Apa tujuan dari kontrasepsi?
3. Apa saja syarat dari kontrasepsi?
4. Apa saja sasaran dari kontrasepsi?
5. Apa saja metode Kontrasepsi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi Kontrasepsi
2. Menjelaskan syarat dari kontrasepsi
3. Menjelaskan tujuan dari kontrasepsi
4. Menjelaskan sasaran seperti apa dari kontrasepsi
5. Menjelaskan beberapa metode Kontrasepsi serta keefektifitasan metode kontrasepsi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan
konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sperma. Pelayanan kontrasepsi (PK) merupakan salah satu komponen dalam pelayanan
kependudukan/KB.
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi)
atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan atau pencegahan konsepsi. Untuk mencapai
tujuan tersebut, berbagai cara dapat dilakukan, antara lain penggunaan pil KB/
kontrasepsi oral, suntikan atau intravaginal, penggunaan alat dalam saluran reproduksi
(kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/implan), operasi (tubektomi, vasektomi) atau
dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermisid.
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim.
Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang
tersedia di pasaran, yang dapat dibeli dengan bebas.
Kontrasepsi hadir dalam berbagai metode dan efektivitas. Meskipun berbeda,
tujuan mereka satu: mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa jenis
kontrasepsi juga melindungi terhadap penyakit menular seksual (PMS). Efektivitas
metode kontrasepsi yang digunakan bergantung pada kesesuaian pengguna dengan
instruksi. Perbedaan keberhasilan metode juga tergantung pada tipikal penggunaan (yang
terkadang tidak konsisten) dan penggunaan sempurna (mengikuti semua instruksi dengan
benar dan tepat). Perbedaan efektivitas antara penggunaan tipikal dan penggunaan
sempurna menjadi sangat bervariasi antara suatu metode kontrasepsi dengan metode
kontrasepsi yang lain. Sebagai contoh: kontrasepsi oral sangat efektif bila digunakan
secara tepat, tetapi banyak wanita yang sering kali lupa untuk meminum pilnya secara
3
teratur. Sehingga penggunaan kontrasepsi oral secara tipikal kurang efektif dibandingkan
penggunaan sempurna.
B. Tujuan Kontrasepsi
1. Untuk menunda kehamilan:
Untuk tujuan ini biasanya digunakan metode atau alat kontrasepsi yang dijamin
mempunyai refersibilitas (kemampuan untuk kembali fertil) tinggi. Alat kontrasepsi yang
bisa dipakai:
a. Kondom KB
b. Pil KB
c. Suntikan KB yang harus diulang setiap 1 bulan sekali
d. Metode sederhana yang dikombinasi dengan pemakaian Kondom, atau Pil KB,
atau
Diafragma, atau kap serviks, atau suppositorial, jelly, tablet berbusa, aerosol,
cream, pasta.
2. Untuk mengatur kehamilan:
a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/ Intra Utrine Device (IUD)
b. Pil KB
c. Suntikan KB (bisa yang 3 bulanan atau 1 bulanan)
d. Implant / susuk KB
3. Untuk mengakhiri kehamilan :
a. Medis Operatif Wanita (MOW) / Tubektomi
b. Medis Operatif Pria (MOP) / Vasektomi
C. Syarat – Syarat Alat Kontrasepsi
Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien
karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap
klien. Namun secara umum Persyaratan Metode Kontrasepsi Ideal adalah sebagai berikut:
a. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika digunakan.
b. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
mencegah kehamilan.
4
c. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya
di masyarakat.
d. Terjangkau harganya oleh masyarakat
e. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali
kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap (Kusumaningrum, 2009).
D. Sasaran
a. Pasangan usia subur
Semua Pasangan Usia Subur yang ingin menunda, menjarangkan kehamilan
dan mengatur jumlah anak.
b. Ibu yang mempunyai banyak anak
Dianjurkan memakai kontrasepsi untuk menurunkan angka kematian ibu dan
angka kematian bayi yang disebabkan karena faktor multiparitas (banyak
melahirkan anak)
c. Ibu yang mempunyai resiko tinggi terhadap kehamilan
Ibu yang mempunyai penyakit yang bisa membahayakan keselamatan jiwanya
jika dia hamil, maka ibu tersebut dianjurkan memakai kontrasepsi.
E. Metode Kontrasepsi
A. Metode Alamiah
a. Coitus Interruptus (Sanggama Terputus)
Aksi ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang berujung pada
kehamilan. Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau
dalam artian penis dikeluarkan dari vagina sesaat seblum ejakulasi terjadi.
Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta
mengecilkan kemungkinan bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat
mengakibatkan terjadinya pembuahan.
Teknik ini membutuhkan pastisipasi yang besar dari pasangan Anda .
Selain itu juga menuntut jiwa yang besar dari Anda dan pasangan alias siap
mental jika ternyata metode tersebut gagal. Faktor kegagalan dari metode ini
memang cukup tinggi karena bisa saja sperma telah keluar sebelum orgasme.
5
Dengan kata lain sperma sudah terlepas dan berenang cepat menuju sel telur
sesaat sebelum penis ditarik keluar.
EFEKTIF : Bagi wanita yang suami atau pasangannya mampu mengontrol waktu
ejakulasi.
B. Sistem Kelender (Pantang Berkala)
Metode ini disebut juga dengan The Rhythm Method. Jika cara ini jadi
pilihan maka pengetahuan Anda tentang masa subur atau fertility awareness harus
tinggi. Anda harus mengetahui dengan tepat masa subur atau saat yang paling
memungkinkan Anda mengalami kehamilan. Bila Anda memang ingin menunda
kehamilan, maka pada saat tubuh memasuki masa subur tundalah keinginan
berhubungan intim dengan pasangan. Atau Anda dan pasangan tetap melakukan
hubungan seksual tapi menggunakan kondom. "Perhatikan terlebih dahulu siklus
mentruasi Anda selama 3 bulan kalau perlu 6 bulan guna mendapatkan
perhitungan waktu siklus mentruasi yang tepat, menurut Dr. Prima masa "aman"
seorang wanita adalah 2 hari setelah mentruasi hingga 14 hari menjelang
mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus haid pendek. Jika siklus
menstruasi Anda panjang, maka masa "aman" 2 hari setelah haid hingga 16 hari
menjelang menstruasi yang akan datang. Namun perlu di ingat sebenarnya masa
subur sangat sulit ditebak dengan pasti jadi masih ada kemungkinan Anda
mengalami "kebobolan"
EFEKTIF: Bagi wanita dengan siklus mentruasi teratur. Buat mereka yang siklus
haidnya tidak teratur akan sulit untuk menggunakan metode ini, karena kesulitan
menentukan masa subur.
C. Metode Perlindungan (Barrier)a. Kondom
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan
benar. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom secara
tepat, yaitu gunakan pada saat penis sedang ereksi dan dilepaskan sesudah
ejakulasi. Alat kontrasepsi ini paling mudah didapat serta tidak merepotkan.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati
atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
6
EFEKTIF: Bagi siapa saja. Alergi terhadap karet kondom adalah hal yang sangat
jarang terjadi. Sebaiknya jika ada keluhan iritasi dan rasa tidak nyaman usai
berhubungan, Anda wajib konsultasi dengan dokter dan mencari alternatif
kontrasepsi lainnya.
b. Spermatisida
Bahan sejenis bahan kimia aktif yang berfungsi "membunuh" sperma.
Dapat berwujud cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam
vagina 5 menit sebelum senggama. Ketika memasukkan spermatisida kedalam
vagina harus menggunakan alat yang telah disediakan dalam kemasan. sangat
tidak diperbolehkan menggunakan tangan!. Kegagalan sering terjadi karena waktu
larut belum yang cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau
vagina sudah dibilas dalam waktu kurang dari 6 jam usai senggama.
EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya,
gunakan bersamaan dengan kondom serta vaginal diafragma.
c. Vagina Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya alat
kontrasepsi ini bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah
senggama.
"Permasalahanya, banyak wanita harus belajar dulu cara memasukkan
kedalam vagina. Dan kebanyakan wanita Indonesia tidak terbiasa atau sungkan
memasukkan jari ke dalam lubang vagina" jelas Dr. Prima
EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya,
gunakan bersamaan dengan kondom serta spermatisida.
d. Pil KB
Keuntungan pil ini adalah tetap membuat menstruasi teratur, mengurangi
kram atau sakit saat menstruasi. Kesuburan Anda juga dapat kembali pulih
dengan cara cukuo menghentikan pemakaian pil ini. Pil KB termasuk metode
7
yang efektif saat ini. Cara kerja pil KB adalah dengan mencegah pelepasan sel
telut. Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan
dengan tepat dan secara teratur. Ada dua jenis pil KB yang sekarang beredar di
pasaran, yaitu kombinasi antara estrogen dan progesteron atau hanya mengandung
progestoren saja. "Pil KB generasi kedua tidak mempunyai efek seperti pil
generasi pertama atau kita kenal dengan lingkaran biru. Pil KB saat ini tidak
membuat tubuh gemuk, jerawatan serta pusing.
EFEKTIF: Bagi wanita yang memang memiliki tingkat disiplin tinggi. Tidak
dianjurkan bagi yang sering lupa karena 2 kali alpa meminum pil KB justru dapat
membuat subur para wanita.
e. Suntik KB
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil.
Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi
resiko lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping
biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.
EFEKTIF: Bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik
seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta
riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat
menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
f. Susuk KB
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil
di bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan olej dokter Anda. Tabung kecil
berisi hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah kehamilan.
Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau suntik KB
berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 2-5 tahun.
Dan bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek
samping yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur.
EFEKTIF: Intinya kontrasepsi dengan hormon sebaiknya bagi wanita dengan
gangguan metabolik harus ekstra hati-hati dalam memilih jenis kontrasepsi ini.
8
g. IUD (Spiral)
Intrauterine Device atau biasa juga disebut spiral karena bentuknya memang
seperti spiral. Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang
terbuat dari tembaga kedalam rahim, seperti yang dikatakan Dr. Prima "sekarang
ini, IUD generasi baru bisa dikombinasikan dengan hormon progesteron, agar
efektifitasnya meningkat. Spiral ini juga bekerja menghalangi pertemuan sperma
dan sel telur serta berdaya pakai hingga 5 tahun lamanya. Tingkat efektivitasnya
bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD juga mudah mengembalikan
kesuburan Anda.
EFEKTIF: Sebaiknya wanita yang mudah mengalami keputihan tidak
menggunakan metode ini. Benang di ujung IUD harus senantiasa bersih. Karena
jika kotor akan mudah menyebabkan infeksi, "saran Dr. Prima.
h. Sterilisasi
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent. Konsepnya saluran telur pada
wanita, disumbat dengan cara diikat, dipotong atau dibakar. Sterilisasi pada wanita
ini juga bisa dilakukan dengan pengangkatan rahim. Sedangkan pada kaum pria,
sterilisasi dilakukan dengan cara memotong saluran sperma. Tetapi ada persyaratan
khusus bagi wanita yang ingin melakukan kontrasepsi jenis ini. "Amanya jumlah
umur dikali jumlah anak harus minimal seratus. Misalnya, Anda telah berusia 35
tahun dan telah memiliki tiga anak. Lalu kalikan 35 x 3 = 105. Hasil ini dapat
diartikan sebagai kondisi aman. Untuk itu jika Anda ingin jalani kontrasepsi,
sebaiknya usia anak bungsu Anda telah melewati masa balita. hal ini sekedar
berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih berniat untuk hamil kembali.
EFEKTIF: Pilihan kontrasepsi ini paling cocok bagi wanita yang memang bertekad
bulat tak ingin punya anak lagi.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma. Pelayanan kontrasepsi (PK)
merupakan salah satu komponen dalam pelayanan kependudukan/KB. Esensi tugas
program Keluarga Berencana (KB) yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi
beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan
bangsa Indonesia
B. Saran
Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien karena
masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Untuk
itu disarankan klien lebih cerdas memilih alat kontrasepsi yang sesuai dan cocok.
10
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2006
Cunningham FG. Mc. Donald CP, Gant FN, Leveno JK, Gilstrap CL. Family
Planning. In : Williams Obstetrics 19th ed. New Jersey : Pratice-Hall International Inc.
1993. 1321-1340.
Notodiharjo, Riano. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana.
Yogyakarta: Kanisius.
11