bab iaa pendahuluanrepository.uph.edu/6183/4/chapter1.pdf · 2020. 1. 14. · motor dan mesin pt....
TRANSCRIPT
1
BAB Iaa
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakangss
Perkembangan teknologi informasi dan media komunikasi pada jaman
sekarang ini telah berkembang pesat terutama perkembangan pada kegiatan
pemasaran. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan media komunikasi
tersebut menunjukan semakin banyak media pemasaran seperti salah satunya
periklanan. Periklanan merupakan proses komunikasi kepada massa dengan
melibatkan suatu sponsor, yaitu pengiklan menggunakan jasa berbayar sebuah
media massa untuk menyiarkan iklannya (Suhandang dalam Sebayang, 2017).
Perusahaan dalam melakukan periklanan harus memiliki cara yang kreatif
untuk menciptakan ketertarikan merek serta menarik perhatian dari konsumen
(Susanti & Saino, 2014). Periklanan pada jaman sekarang sudah menggunakan
media yang berbeda. Iklan dengan menggunakan celebrity endorsement telah
menjadi tren yang efektif untuk memasarkan produk serta membangun citra
perusahaan (Hardilawati et al, 2019). Celebrity endorsements menurut Shimp
dalam Faradila (2015) adalah menggunakan artis televisi, aktor film, atlet yang
terkenal dan berbakat, entertainer serta public figure yang memiliki banyak
penggemar didalam masyarakat karena mempunyai prestasi dalam bidangnya
masing-masing sehingga dapat mendukung suatu produk. Selebriti memiliki
potensi untuk membantu dalam kegiatan pemasaran sehingga produk yang
2
didukung oleh selebriti akan mendapatkan lebih banyak perhatian dan menarik
minat beli konsumen.
Purchase Intention adalah kemungkinan seorang pelanggan yang akan
membeli suatu produk, semakin besar niatnya maka probabilitas dari pelanggan
untuk membeli produk juga semakin tinggi meskipun belum tentu pelanggan
tersebut benar-benar akan membeli (Wang & Tsai, 2014). Sedangkan menurut
Kotler dalam Syuhada (2017), purchase intention adalah sesuatu yang muncul
ketika mendapatkan rangsangan dari produk yang dilihat, selanjutnya akan muncul
ketertarikan untuk mencoba produk hingga akan timbul keinginan untuk membeli
dan memiliki produk.
Penggunaan celebrity endorsements perlu digunakan sebagai media
pemasaran karena perkembangan perilaku konsumen yang melihat selebriti sebagai
idola menjadikan mereka lebih dipercaya dan menginspirasi konsumen untuk
mencoba, membeli dan menggunakan produk yang sama (Sutanto & Paramita,
2015). Menurut Royan dalam Haryantana dan Ekawati (2015) Selebriti dengan
produk yang ingin dipromosikan harus sesuai dan melekat dengan gaya hidupnya
serta jauh dari kesan negatif karena selebriti dalam melakukan endorsement harus
memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produk dan merek yang mereka iklankan.
Dalam melakukan pemasarannya selebriti harus dapat mengkomunikasikan
produknya kepada calon konsumen agar pesan perusahaan dapat tersampaikan.
Pada gambar 1.1 dibawah merupakan gambar pengguna smartphone di
Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, dari tahun
2013 hanya 27,4 juta pengguna menjadi 103 juta pengguna pada tahun 2018. Hal
3
ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang menarik minat para produsen
smartphone untuk menjual produknya di Indonesia. Salah satu produsen tersebut
adalah Oppo Electronics Corp.
Gambar 1.1 Data jumlah pengguna smartphone di Indonesiako Sumber: Techinasia.comlok
Oppo Electronics Corp adalah perusahaan elektronik berbasis di Dongguan,
Guangdong, Cina merupakan salah satu dari produsen smartphone yang memasok
produknya ke Indonesia dengan produk andalan smartphone bertajuk “selfie
expert”. Menurut data pada tabel 1.1 dibawah pada tahun 2016 dan 2017 Oppo
menempati peringkat 2 didalam kategori Top 5 Smartphone Companies in
Indonesia 2017 vs 2016 by Market Share. Pada tahun 2016 ke 2017 Oppo
mengalami peningkatan market share yang signifikan yaitu dari 16,6% ke 22,9%
sedangkan kompetitor utamanya yaitu Samsung hanya mengalami peningkatan 3%.
Untuk harga dari produk Oppo bisa dikatakan cukup terjangkau untuk konsumen di
Indonesia yaitu dimulai dari Rp. 1.999.000 untuk tipe Oppo A37 hingga Rp.
13.499.000 untuk tipe Oppo Find X.
4
Tabel 1.1 Perbandingan Market Share penjualan smartphone di Indonesia sepanjang 2017 dan 2016
Sumber: Lembaga Riset Global (IDC) diakses dari tekno.tempo.co
Dalam memasarkan produknya Oppo menggunakan strategi celebrity
endorsements untuk menarik minat konsumen. Pada tahun 2016 Oppo menjalin
kerjasama dengan selebriti Deddy Corbuzier untuk memasarkan produknya yaitu
Oppo F1 Plus. Pemilihan Deddy Corbuzier sebagai endorser produk Oppo F1 Plus
dinilai tepat karena selain Deddy Corbuzier adalah salah satu host program TV Talk
Show terpopuler di Indonesia, sehingga diharapkan dengan menggunakan Deddy
Corbuzier sebagai endorser dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap
produk smartphone Oppo F1 Plus.
Dibalik keefektifannya, penggunaan strategi pemasaran celebrity
endorsement tidaklah selalu menghasilkan hasil yang positif berupa peningkatan
penjualan. Terkadang jika produk dan selebriti tidak sesuai dengan segmennya
maka angka penjualan pun dapat menurun. Salah satu produk yang mengalami
penurunan akibat penggunaan endorsement yang tidak tepat adalah perusahaan
5
motor dan mesin PT. Kawasaki Motor Indonesia yang menjalin kerjasama dengan
sinetron “Anak Jalanan” RCTI. Menurut Michael Chandra Tanadhi selaku Deputy
Department Head Sales & Promotion PT. Kawasaki Motor Indonesia penurunan
penjualan Kawasaki Ninja 250 yang diakibatkan penggunaan produknya pada
sinetron tersebut. Faktor utama yang menyebabkan penurunan tersebut dikarenakan
selama ini produk Kawasaki Ninja diidentikan dengan kalangan menengah keatas
(Saputra & Tami, 2017).
Gambar 1.2 Data Penjualan Motor 2015-2018 Sumber: Otomotif.kompas.com
Deddy Corbuzier sebagai endorser melakukan pemasaran selain dengan
membintangi iklan Oppo di televisi, baliho dan poster ia juga mempromosikan
produk Oppo F1 Plus di media sosial pribadinya seperti di Instagram, Twitter,
Facebook dan Youtube. Sebagai smartphone dengan kelebihan selfie expert yaitu
kamera depan yang adalah andalannya, Deddy mengunggah hasil foto dengan
smartphone tersebut untuk ditampilkan kepada konsumen yang diharapkan akan
6
meningkatkan minat belinya. Dengan jumlah followers Instagram 3,6 juta promosi
Deddy tentu akan menjangkau konsumen yang lebih luas.
Gambar 1.3 Profil Instagram Deddy Corbuzier Sumber: Instagram.com/mastercorbuzier
Dari data market share Oppo pada tabel 1.1 diatas serta maraknya tren
pemasaran dengan menggunakan strategi celebrity endorsement menjadi alasan
peneliti untuk melakukan penelitian ini. Menurut Mowen dan Minor dalam Sartika
dan Sukirno (2014) Kredibilitas celebrity endorser terdiri dari tiga dimensi yang
akan memberikan pengaruh terhadap pesan suatu produk untuk meyakinkan dan
memberikan daya persuasi, tiga dimensi tersebut adalah Attractiveness,
Trustworthiness, dan Expertise yang pada akhirnya dijadikan sebagai variabel
penelitian dalam penelitian ini.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widarto
Rachbini (2018) yang meneliti tentang “The Influence of Celebrity Endorsement on
Purchase Intention”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Attractiveness,
7
Trustworthiness and Expertise memegang peran penting dalam menentukan
celebrity endorser dan celebrity endorser memberikan pengaruh positif pada minat
beli konsumen dan mendapatkan hasil implikasi Managerial Implications dan
Limitations and Recommendation for Future Research.
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah smartphone Oppo F1 Plus
dengan Deddy Corbuzier sebagai celebrity endorser. Peneliti memilih objek ini
karena smartphone Oppo digunakan oleh banyak konsumen Indonesia dengan
harga yang cukup terjangkau serta memiliki fitur yang baik.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “PERANAN CELEBRITY
ENDORSEMENT TERHADAP PURCHASE INTENTION: STUDI PADA
OPPO SMARTPHONE”
1.2 Rumusan Masalahoh
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, rumusan
masalah penelitian dalam studi ini adalah terdapat ketidakkonsistenan efektivitas
dalam penggunaan celebrity endorser terhadap purchase intention, maka muncul
pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Apakah Attractiveness berpengaruh positif pada minat beli (purchase
intention) pada produk Oppo smartphone?
2. Apakah Trustworthiness berpengaruh positif pada minat beli (purchase
intention) pada produk Oppo smartphone?
3. Apakah Expertise berpengaruh positif pada minat beli (purchase intention)
pada produk Oppo smartphone?
8
1.3 Tujuan Penelitian ss
Berdasarkan pernyataan penelititan yang telah dikemukakan. Penelitian memiliki
tujuan untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli
konsumen pada produk smartphone Oppo.
1.4 Manfaat Penelitianss
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan Oppo sebagai bahan evaluasi
dan referensi untuk menerapkan strategi dukungan selebriti sehingga dapat
meningkatkan minat beli konsumen terhadap brand Oppo.
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya membahas celebrity endorsement sebagai faktor yang
mempengaruhi minat beli smartphone Oppo. Merek smartphone yang akan dibahas
dan diteliti dalam penelitian ini hanya merek Oppo.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUANss
Bab ini menguraikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, Batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKAss
9
Bab ini menguraikan teori dan konsep yang relevan berdasarkan penelitian yang di
lakukan. Hipotesis dan model dari penelitian.
BAB III: METODE PENELITIANss
Bab ini menguraikan jenis penelitian, desain penelitian, objek penelitian, subjek
penelitian, unit analisis, variabel dan skala pengukuran, definisi konseptual dan
operasional, sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik
analisis data, metode analisis data, model penelitian dalam PLS, serta studi
pendahuluan.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASANss
Bab ini menguraikan pengujian model pengukuran dan pengujian model struktural
BAB V: PENUTUPss
Bab ini menguraikan kesimpulan yang telah diperoleh setelah melakukan uji
hipotesis, implikasi dari peneliatian, dan saran untuk penelitian berikutnya