bab i - sumutprov
TRANSCRIPT
6
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakikat Pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan Nasional
mencakup semua dimensi dan aspek kehidupan termasuk perkembangan kependuduka dan
pembangunan keluarga untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang dilaksanakan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jumlah dan kualitas penduduk adalah sebagai modal dasar dan factor dominan pembangunan
harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena jumlah penduduk yang
besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat akan memperlambat tercapainya
kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya
tamping lingkungan.
Masa Pemerintah Presiden Jokowi-Jusuf Kalla (2015-2019) pembangunan manusia
Indonesia menjadi focus utama yang dituangkan di dalam 9 Agenda Prioritas Pembangunan
Nasional yang dikenal dengan Nawa Cita yang bertujuan “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong”. Dan Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Ketahanan Keluarga berhubungan dengan
pencapaian Cita ke-3 “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dalam Kerangka Kesatuan”, Cita ke-5 yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia” dan Cita ke-8 yaitu “Revolusi Karakter Bangsa.” Di dalam pembangunan
kependudukan dan pembangunan keluarga, penduduk harus menjadi titik sentral
pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara
perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tamping lingkungan serta
memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan
generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa.
Keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan
mengembangkan kualitas penduduk serta keluarga akan memperbaiki segala aspek dan
dimensi pembangunan dan kehidupan masyarakat untuk lebih maju, mandiri, dapat
berdampingan dengan bangsa lain dan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan
8
berkelanjutan. Untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga
berkualitas dilakukan upaya pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian,
pengarahan mobilitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk diseluruhdimensi,
peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, penyiapan dan pengaturan perkawinan
serta kehamilan sehingga penduduk menjadi sumber daya manusia yang tangguh bagi
pembangunan dan ketahanan nasional, sertamampubersaingdenganbangsa lain
sehinggadapatmenikmatihasilpembangunansecaraadildanmerata.
Dalam melaksanakan pembangunan kependudukandanpembangunankeluargaharus
dilakukan dengan memperhatikan berbagai faktor baik ekternal maupun internal organisasi.
Faktor ekternal, seperti perubahan jumlah dan struktur penduduk, pertumbuhan dan
perkembangan kualitas penduduk, mobilitas penduduk termasuk juga memperhatikan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping itu perlu juga diperhatikan faktor arus
globalisasi, perkembangan demokrasi disuatu negara atau kawasan. Faktor internal organisasi
seperti sumber daya manusia, dukungan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan
demokrasi, good governance, termasuk perkembangan teknologi informasi.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Provinsi Sumatera
Utara merupakan OrganisasiPerangkat Daerah (OPD) yang terbentuk akibat dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, dan ditindaklanjuti
dengan keluarnya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara serta Peraturan
Gubernur Sumatera Utara Nomr 38 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Dinas-Dinas
Daerah Provinsi Sumatera Utara. Sampai tahun 2016, program keluarga berencana dan
pembangunan keluarga dilaksanakan oleh Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan
Keluarga Berencana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, yang tertuang di dalam Renstra
Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana Pemprov Sumatera Utara
tahun 2013-2018. Dengan telah berdirinya Dinas PPKB sebagai salah satu OPD di Provinsi
Sumatera Utara, maka Dinas PPKB menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Tahun 2017-2018 yang digunakan sebagai pedoman dan rujukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana seperti
yang telah diamanatkan di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah.
Dalam upaya memberikan arah penyelenggaraan pembangunan kependudukan,
keluarga berencana dan pembangunan keluarga tahun 2017-2018, berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
9
Pembangunan Nasional (SPPN) dan Permendagri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah, maka Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara
wajib menyusun program dan kegiatan strategis sebagai arah kebijakan penyelenggaran
pembangunan pengendalian penduduk dan keluarga berencana dalam sebuah dokumen
Rencana Strategis (Renstra).
Terwujudnya penduduk tumbuh seimbang sebagaimana yang diarahkan dalam
Undang-Undang No. 17/2007 tentang RPJPN 2005-2025, yaitu membangun sumber daya
manusia yang berkualitas dengan salah satu indikatornya adalah tercapainya penduduk
tumbuh seimbang yang ditandai dengan angka reproduksi neto (Net Reproductive Rate/NRR)
sama dengan 1, atau angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) sama dengan 2,1 pada
tahun 2025. Di dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai melalui pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana adalah menurunnya angka kelahiran dan kebutuhan
ber-KB yang tidak terpenuhi, meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi
(contraseptiveprevalance rate/CPR) dan pemakaian kontrasepsi jangka panjang serta
menurunnya tingkat putus pakai kontrasepsi.
Renstra Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara2017-2018 merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan
kependudukan dan keluarga berencana yang akan diacu dan mengikat berbagai pihak
termasuk sektor swasta dan lintas sektor dalam pembangunan pengendalian penduduk dan
keluarga berencana di Wilayah Provinsi Sumatera Utara kurun waktu 2017-2018. Renstra
SKPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara 2013-2018 merupakan penjabaran RPJMD
Provinsi Sumatera Utara 2013-2018 dengan mempedomani Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025 dan memperhatikan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 serta Renstra Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2015-2019.
1.2 Landasan Hukum
Renstra OPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara tahun 2017-2018 disusun
sebagai upaya penanganan masalah dan isu-isu strategis merupakanbagian integral
dariRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara 2013-2018
dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Landasan Hukum
10
Penyusunan Renstra OPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara 2017-2018 adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi
Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1103);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4435);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587, sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4623);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
11
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistim Informasi
Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 319, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5614);
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2014 tentang Grand Design
Pembangunan Kependudukan Nasional;
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
15. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional;
16. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program pembangunan yang
Berkeadilan;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Permendagri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tatacara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tatacara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2003 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2018;
20. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun
2008 Nomor 6);
21. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan
12
Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12);
22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 Nomor 11);
23. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 Nomor 12);
24. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun
2013-2018. (Lembaran daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 Nomor 5);
25. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera
Utara Nomor 32);
26. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi
Dinas-Dinas Provinsi Sumatera Utara;
27. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2017 Tentang Uraian Tugas,
Fungsidan Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi
Sumatera Utara;
28. Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/941/KPTS/2014, tanggal 28
Oktober 2014 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud Penyusunan Rencana Strategis OPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara
2017-2018 adalah sebagai penjabaran arah dan kebijakan pembangunan Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara oleh Dinas PPKB Provinsi
Sumatera Utara dalam mencapai Visi Gubernur Sumatera Utara yang tertuang dalam RPJMD
Provinsi Sumatera Utara 2013-2018.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis OPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara 2017-
2018 adalah :
1. Penjabaran kondisi umum dan arah pembangunan kependudukan dan keluarga berencana
Provinsi Sumatera Utara berdasarkan analisis terhadap permasalahan, isu strategis,
13
kebijakan dan prioritas pembangunan kependudukan dan keluarga berencana Provinsi
Sumatera Utara dalam mencapai Visi Gubernur Sumatera Utara 2013-2018.
2. Tolok ukur dalam melakukan evaluasi kinerja tahunan pembangunan kependudukan dan
keluarga berencana di Provinsi Sumatera Utara 2017-2018.
3. Menjabarkan target indikator kinerja program dan kegiatan prioritas pembangunan
pembangunan kependudukan dan keluarga berencana Provinsi Sumatera Utara 2017-2018.
4. Menetapkan rincian tujuan, sasaran, program prioritas dan kegiatan Dinas PPKB Provinsi
Sumatera Utara 2017-2018.
1.4. Sistematika Penulisan
Renstra Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017-2018 terdiri dari 6 Bab,
dimana masing-masing bab memuat beberapa sub bab sebagai berikut:
Bab I adalah Pendahuluan yang memuat Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan
Tujuan dan Sistematika Penulisan.
Bab II adalah Gambaran Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi
Sumatera Utara yang menguraikan secara ringkas tentang Tugas, Fungsi dan Struktur
Organisasi Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara, Sumber Daya yang dimiliki serta mengurai
secara statistik Kinerja serta Tantangan dan Peluang pembangunan kependudukan dan
keluarga berencana di Provinsi Sumatera Utara.
Bab III adalah Isu-isu Strategik berdasarkan Tugas dan Fungsi yang berisi uraian tentang
Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi yang diemban oleh Dinas PPKB
Provinsi Sumatera Utara, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota, Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu-isu
Strategis.
Bab IV adalah Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan yang menjelaskan Visi,
Misi Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara berikut Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
yang ingin dicapai, serta Strategi dan Kebijakan yang akan dilaksanakan.
Bab V adalah Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif yang memuat program-program yang akan dilaksanakan oleh Dinas
PPKB Provinsi Sumatera Utara sebagai upaya mencapai tujuan pembangunan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
14
sebagai implementasi RPJMD Provinsi Sumatera Utara yang sesuai dengan Tugas dan Fungsi
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara.
Bab VI adalah Indikator Kinerja Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara yang mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD menunjukkan kinerja yang akan dicapai OPD pada tahun 2017-
2018 sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Bab VII adalah Penutup yang berisi harapan Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara terhadap
penetapan Renstra 2017-2018.
15
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD)
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur OPD
Tugas Pokok dan Fungsi OPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara berdasarkan
Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2017 adalah "Melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengendalian penduduk,
keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga di Daerah Provinsi.”
Fungsi OPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian penduduk, keluarga berencana,
ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
2. Penetapan rencana strategis Dinas untuk mendukung visi dan misi daerah dan kebijakan
kepala daerah;
3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pengendalian
penduduk, keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
4. Penetapan Rencana Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menurut
skala prioritas dan mendistribusikannya kepada bawahan;
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengendalian penduduk, keluarga berencana,
ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
6. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan keluarga berencana;
7. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengendalian penduduk, keluarga berencana,
ketahanan dan kesejahteraan keluarga di lingkungan Kabupaten dan Kota termasuk
dukungan dana, sarana dan prasarana;
8. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Mengacu pada Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2017 tentang
Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara, maka susunan
organisasi Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
16
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyelenggaraan urusan yang meliputi
kesekretariatan, perencanaan, keuangan dan tata usaha, dengan fungsi yaitu:
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian penduduk, keluarga berencana,
ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
b. Penetapan rencana strategis Dinas untuk mendukung visi dan misi daerah dan
kebijakan kepala daerah;
c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pengendalian
penduduk, keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
d. Penetapan Rencana kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
menurut skala prioritas dan mendistribusikannya kepada bawahan;
e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengendalian penduduk, keluarga
berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
f. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan keluarga berencana;
g. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengendalian penduduk, keluarga berencana,
ketahanan dan kesejahteraan keluarga di lingkungan Kabupaten dan Kota termasuk
dukungan dana, sarana dan prasarana;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Sekretariatmembawahi 2 sub bagian, yaitu:
a) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
b) Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik.
3. Bidang Keluarga Berencana
Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan kebijakan teknis di
bidang Keluarga Berencanadengan fungsiyaitu :
a. Perumusan kebijakan teknis daerah di bidang keluarga Berencana;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang Keluarga Berencana;
c. Pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang
Keluarga Berencana;
d. Pelaksanaan penyelenggaraan advokasi,komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) di
bidang Keluarga Berencana;
17
e. Pelaksanaan Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan di
tingkat provinsi di bidang Keluarga Berencana;
f. Pelaksanaan jaminan pelayanan KB dan penanggulangan komplikasi/efek samping
dan kegagalan KB;
g. Pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana KB;
h. Pelaksanaan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;
i. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang Keluarga Berencana;
j. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang Keluarga Berencana;dan
k. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya.
Bidang Keluarga Berencanamembawahi 3 seksi yaitu:
a) Seksi Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Advokasi;
b) Seksi Jaminan Pelayanan KB;
c) Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan KB. .
4. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
Mempunyai tugasmembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan kebijakan teknis di
bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, dengan fungsi yaitu:
a. Perumusan kebijakan teknis daerah di bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
b. Pelaksanaan Norma Standar Prosedur dan Kriteria di bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga;
c. Pelaksanaan Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan di
tingkat provinsi di bidang Ketahanan Keluarga ;
d. Pelaksanaan Kebijakan Teknis Daerah di bidang Bina Keluarga,
e. Pelaksanaan Kebijakan Teknis Daerah di bidang Bina Balita;
f. Pelaksanaan Kebijakan Teknis Daerah di bidang Bina Anak;
g. Pelaksanaan Kebijakan Teknis Daerah di bidang Bina Remaja;
h. Pelaksanaan Kebijakan Teknis Daerah di bidang Bina Lansia dan Rentan;
i. PelaksanaanKebijakan Teknis Daerah di bidang Pemberdayaan Keluarga Sejahtera
melalui Usaha Mikro keluarga;
j. Pemantauan, evaluasi dan pengendalian di bidang ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;
k. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang kesejahteraan dan ketahanan
keluarga;
l. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya.
18
m. Pelaksaan Pelaporan di bidangnya.
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Kekluarga membawahi 3 seksi, yaitu:
a) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera;
b) Seksi Bina Ketahanan Keluarga, Balita, Anak dan Lanjut Usia;
c) Seksi Bina Ketahanan Remaja.
5. Bidang Pengendalian Penduduk
Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan kebijakan teknis
dibidang pengendalian penduduk, dengan fungsi yaitu:
a. Perumusan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian penduduk dan sistem
informasi keluarga;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang penduduk dan sistem informasi
keluarga;
c. Pelaksanaan NSPK di bidang pengendalian penduduk dan sistem informasi keluarga;
d. Pelaksanaan pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah dalam rangka
pengendalian penduduk;
e. Pelaksanaan pemetaan perkiraan (parameter) pengendalian penduduk di provinsi;
f. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk;
g. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduk
Bidang Pengendalian Penduduk membawahi 3 seksi, yaitu:
a) Kepala Seksi Pemanduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk;
b) Kepala Seksi Pemetaan Kebijakan Pengendalian Penduduk;
c) Kepala Seksi Data dan Informasi.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan keahlian masing-masing, yang dibagi
dalam sub-sub kelompok yang masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
19
Kepala Dinas PPKB Provinsi
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan keluarga
Bidang Keluarga Berencana
Sekretariat
Bidang Pengendalian Penduduk
Subbag Umum, Kepegawaian dan Keuangan
Subbag Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik
Seksi Bina Ketahanan Keluarga, Balita,
Anak dan Lanjut Usia
Seksi Pemberdayaan
Keluarga Sejahtera
Seksi Komunikasi, Informasi, Edukasi dan
Advokasi
Seksi Jaminan Pelayanan KB
Kepala Seksi Peman-duan dan Sinkronisasi
Kebijakan Dalduk
Seksi Pemetaan Kebijakan Dalduk
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan
KB
Seksi Data dan Informasi
Gambar 1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara (Pergub Nomor 36 Tahun 2017)
Seksi BinaKetahanan
Remaja
2.2. Sumber Daya Manusia OPD
Pada tahun 2017 sumberdaya manusia yang bekerja pada Dinas PPKB Provinsi
Sumatera Utara berjumlah 29 orang terdiri dari laki-laki 10 orang dan perempuan
19orang.
Sedangkan komposisi sumberdaya manusia berdasarkan pendidikan dan golongan di
Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Proporsi Pegawai Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan Pendidikan Tahun 2013
No Jenis Ketenagaan Jumlah %
1 SMU Sederajat 2 2,60
2 D-3 4 13,79
3 S-1 14 48,28
4 S-2 9 31,03
29 100
Tabel 2
Proporsi Pegawai Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara
berdasarkan Kepangkatan Tahun 2013
Unit Kerja
Kepangkatan /Golongan Pegawai
Jumlah
I & II
%
III
%
IV
%
Dinas PPKB
Provsu
4 13,79 17 58,62 8 27,59 29
Dari ke-2 tabel 2.3 tersebut terlihat bahwa Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara masih
kekurangan sumberdaya manusia. Berdasarkan Analisa Kebutuhan Tenaga diperhitungan
bahwa jumlah pegawai yang dibutuhkan Dinas PPKB adalah sebanyak 60 orang.Dengan
demikian Dinas PPKB Provsu masih kekurangan pegawai sebanyak 31 orang untuk dapat
lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas PPKB.
2.2 Kinerja Pelayanan OPD
Sebelum tahun 2017, urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana
dilaksanakan oleh Biro Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana, dengan indikator kinerja yang tercantum di dalam RPJMD Provinsi Sumatera
Utara 2013-2019 adalah sebagai berikut:
1. Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS 15-49 tahun
2. Rasio akseptor KB (%)
3. Cakupan peserta KB aktif (%)
4. Keluarga Pra-Sejahtera dan keluarga Sejahtera (orang)
Adapun gambaran pencapaian kinerja urusan pengendalian penduduk dan
keluarga berencana sampai tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS 15-49 tahun
TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita pada masa usia
reproduktif (15-49 tahun).
Tabel 3
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS 15-49 tahun
Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 1980,1990, 2000 dan 2010
Kabupaten/Kota Angka Kelahiran Total
1980 1990 2000* 2010**
Kabupaten
01. N i a s x x 3,47 4,89
02. Mandailing Natal x x x 4,37
03. Tapanuli Selatan x x 3,61 4,29
04. Tapanuli Tengah x x 3,78 4,27
05. Tapanuli Utara x x 3,82 4,18
06. Toba Samosir x x x 4,16
07. Labuhanbatu x x 3,65 4,11
08. A s a h a n x x 3,44 4,09
09. Simalungun x x 3,1 3,99
10. D a i r i x x 3,79 3,96
11. K a r o x x 2,69 3,93
12. Deli Serdang x x 2,82 3,92
13. L a n g k a t x x 2,83 3,85
14. Nias Selatan x x x 3,82
15. Humbang Hasundutan x x x 3,8
16. Pakpak Bharat x x x 3,38
17. Samosir x x x 3,31
18. Serdang Bedagai x x x 3,27
19. Batu Bara x x x 3,24
20. Padang Lawas Utara x x x 3,19
21. Padang Lawas x x x 3,18
Kabupaten/Kota Angka Kelahiran Total
1980 1990 2000* 2010**
23. Labuhanbatu Utara x x x 3,02
22. Labuhanbatu Selatan x x x 3,07
24. Nias Utara x x x 3,01
25. Nias Barat x x x 2,98
26. S i b o l g a x x 3,16 2,96
27. Tanjungbalai x x 3,36 2,95
28. Pematangsiantar x x 2,56 2,77
29. Tebing Tinggi x x 2,73 2,67
30. M e d a n x x 2,49 2,64
31. B i n j a i x x 2,64 2,56
32. Padangsidimpuan x x x 2,42
33. Gunungsitoli x x x 2,16
Sumatera Utara 5,94 4,29 3,11 3,01
Indonesia 4,68 3,33 2,34 2,41
Sumber : Sensus Penduduk 1980 - 2010, Susenas 2000-2002; BPS Provinsi
Sumatera Utara
Keterangan : x Masih bergabung dengan kabupaten
induk
Angka TFR dihitung berdasarkan Sensus Penduduk (SP) dan Survey
Demografi Kesehatan Indoensia (SDKI). Berdasarkan SP, TFR Sumatera Utara
mengalami penurunan dari tahun 1980 ke tahun 2010 yaitu dari 5,94 menjadi 3,01.
Penurunan ini lebih cepat dibandingkan dengan TFR Nasional yang turun sebesar 2,27
yaitu dari 4,68 menjadi 2,41, walaupun demikian TFR Sumatera Utara tetap di atas
angka Nasional, bahkan belum mampu mencapai angka dibawah 3. Berdasarkan SDKI
2017 dilaporkan bahwa TFR Provinsi Sumatera Utara menurun dan mencapai dibawah
angka 3 yaitu 2,9, namun masih lebih tinggi dibandingkan angka nasional yaitu 2,4.
Berdasarkan angka SP tahun 2010 dilakukan pemetaan dan ditemukan 9 kab/kota
dengan TFR dibawah angka TFR Sumatera Utara yaitu Nias Barat, Sibolga, Tanjung
Balai, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Medan, Binjai, Padang Sidempuan dan
Gunung Sitoli; daerah derngan TFR tertinggi ada di Kab. Nias yaitu 4,89.
2. Rasio akseptor KB (%)
Tabel 4
Ratio Akseptor KB Kabupaten/Kota Sumatera Utara
Tahun 2010, 2015 dan 2016
Kabupaten/Kota CPR
2010 2015 2016
01. N i a s 42,57 43,90 44,54
02. Mandailing Natal 25,21 31,58 26,55
Kabupaten/Kota CPR
2010 2015 2016
03. Tapanuli Selatan 30,80 44,30 27,88
04. Tapanuli Tengah 33,39 37,27 38,30
05. Tapanuli Utara 36,88 30,42 33,74
06. Toba Samosir 40,93 38,99 40,18
07. Labuhanbatu 50,58 54,18 53,33
08. A s a h a n 52,77 56,52 51,94
09. Simalungun 52,80 45,50 52,76
10. D a i r i 36,60 36,81 40,01
11. K a r o 52,87 53,67 42,69
12. Deli Serdang 56,49 54,84 52,40
13. L a n g k a t 61,72 63,84 52,87
14. Nias Selatan 40,34 27,76 22,24
15. Humbang Hasundutan 34,27 27,73 36,03
16. Pakpak Bharat 33,81 44,83 35,74
17. Samosir 32,76 27,29 35,20
18. Serdang Bedagai 58,79 60,73 55,86
19. Batu Bara 52,08 59,41 55,41
20. Padang Lawas Utara 30,71 42,32 43,31
21. Padang Lawas 24,74 41,77 32,63
22. Labuhanbatu Selatan 55,31 61,55 55,07
23. Labuhanbatu Utara 53,45 44,15 51,51
24. Nias Utara 42,13 42,24 44,39
25. Nias Barat 29,84 39,96 33,71
26. S i b o l g a 47,01 45,51 49,25
27. Tanjungbalai 47,66 41,65 41,34
28. Pematangsiantar 49,87 40,81 39,24
29. Tebing Tinggi 54,48 48,13 34,52
30. M e d a n 45,60 45,76 39,96
31. B i n j a i 57,05 50,01 47,48
32. Padangsidimpuan 45,79 39,50 31,36
33. Gunungsitoli 30,54 34,69 43,85
Sumatera Utara 48,67 49,06 45,59
Indonesia 60,94 59,98 55,93
Sumber: Susenas 2010, 2015, 2016; BPS Provinsi Sumatera Utara
Ratio Akseptor KB atau yang sering disebut Contraseptive Prevalence Rate
(CPR) menunjukkan kecendrungan penurunan baik tingkat Sumatera Utara maupun
nasional tahun 2010 s/d 2016. Kurun waktu tersebut, angka Sumatera Utara menurun
dari 48,67% menjadi 45,59%; dan angka nasional turun dari 60,94% menjadi 55,93%.
Dengan angka tahun 2016, pencapaian ratio akseptor KB Provinsi Sumatera
Utarabertambah jauh dibandingkan pencapaian nasional yaitu 45,59% berbanding
55,93%.Berdasarkan SDKI 2017, ratio akseptor KB Sumatera Utara mengalami
peningkatan mencapai 58,9% berada jauh dibawah pencapaian angka nasional yaitu
63,6% pada tahun yang sama.
Bila dilihat pencapaian pada tahun 2016, terdapat 15 Kab/Kota yang
menunjukkan kecendrungan peningkatan yaitu Kab. Nias, Madina, Tapanuli Selatan,
Tapanuli Tengah, Labuhan Batu, Dairi, Pakpak Bharat, Samosir, Batubara, Padang
Lawas Utara, Padang Lawas, Nias Utara, Nias Barat, Sibolga dan Gunung Sitoli.
Peningkatan tertinggi terjadi di Kota Gunung Sitoli yaitu sebesar 13,31% yaitu dari
30,54% tahun 2010 menjadi 43,85% tahun 2016; disusul Kab. Padang Lawas Utara
meningkat sebesar 12,60% yaitu dari 30,71% menjadi 43,31%; dan Kab. Padang
Lawas mengalami peningkatan sebesar 7,89% yaitu dari 24,74% menjadi 32,63%.
Penurunan tertinggi dialami oleh Kota Tebing Tinggi menurun hampir 20% yaitu dari
54,48% menjadi 34,52%; disusul Kab. Nias Selatan menurun sebesar 18% yaitu dari
40,34% menjadi 22,24% dan Kota Padang Sidempuan yang mengalami penurunan
sebesar 15% dari 45,79% menjadi 31,36%. Pada tahun 2016, CPR tertinggi adalah
Kabupaten Batubara yaitu 55,41% dan terendah di Kab. Nias Selatan yaitu 22,24%.
3. Cakupan peserta KB aktif (%)
Cakupan peserta KB aktif adalah mereka yang menggunakan KB aktif dan pencapaian
indicator ini sama dengan ratio akseptor KB.
4. Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (orang)
Tabel 5
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I
Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2015
Kabupaten/Kota Pra
Sejahtera/KS1
Kepala
Keluarga %
01. N i a s 19.282 28.093 68,6
02. Mandailing Natal 43.129 84.163 51,2
03. Tapanuli Selatan 18.472 64.722 28,5
04. Tapanuli Tengah 25.839 68.714 37,6
Kabupaten/Kota Pra
Sejahtera/KS1
Kepala
Keluarga %
05. Tapanuli Utara 16.848 57.985 29,1
06. Toba Samosir 16.828 40.255 41,8
07. Labuhanbatu 27.220 90.360 30,1
08. A s a h a n 25.778 156.820 16,4
09. Simalungun 41.152 206.943 19,9
10. D a i r i 16.262 62.937 25,8
11. K a r o 6.066 79.888 7,6
12. Deli Serdang 49.414 414.832 11,9
13. L a n g k a t 69.829 266.665 26,2
14. Nias Selatan 9.227 59.125 156,0
15. Humbang Hasundutan 13.261 40.767 32,5
16. Pakpak Bharat 7.465 9.214 81,0
17. Samosir 5.874 30.736 19,1
18. Serdang Bedagai 21.768 134.977 16,1
19. Batu Bara 25.921 94.230 27,5
20. Padang Lawas Utara 13.533 32.441 41,7
21. Padang Lawas 38.675 47.457 81,5
22. Labuhanbatu Selatan 16.781 62.629 26,8
23. Labuhanbatu Utara 15.076 67.321 22,4
24. Nias Utara 12.891 27.546 46,8
25. Nias Barat 19.588 16.030 122,2
26. S i b o l g a 5.792 19.535 29,6
27. Tanjungbalai 10.955 36.786 29,8
28. Pematangsiantar 9.649 48.548 19,9
29. Tebing Tinggi 5.016 37.480 13,4
30. M e d a n 75.018 447.574 16,8
31. B i n j a i 7.338 63.384 11,6
32. Padangsidimpuan 8.252 44.064 18,7
33. Gunungsitoli 13.889 25.265 55,0
Sumatera Utara 795.088 2.967.486 26,8
2014 1.096.728 3.325.692 33,0
2013 1.111.883 3.254.011 34,2
Sumber : Sumatera Utara dalam Angka (SUDA) Sumatera Utara, 2016
Pada tahun 2015, persentase Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I di
Sumatera Utara sebesar 26,8%. Angka pada tahun 2015 ini mengalami penurunan bila
dibandingkan pada tahun 2014 yaitu 33% dan tahun 2013 sebesar 34,2%.
2.3 Kinerja Anggaran
Oleh karena Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara baru berdiri pada tahun
2017 maka kinerja anggaran tahun sebelumnya tidak ada yang ditampilkan.Pada tahun
2017, untuk urusan pengendalian penduduk dan KB, Dinas PPKB mendapatkan
anggaran sebesar Rp. 10.000.000.000,-.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
2.4.1. Tantangan
Tantangan pengembangan Pelayanan OPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara
tahun 2017-2018 berdasarkan analisis dan telaahan terhadap Renstra K/L, dan analisis
terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang berimplikasi terhadap tantangan bagi
pengembangan pelayanan OPD adalah sebagai berikut :
1. Capaian sasaran target pada beberapa indikator kinerja yang tercantum di dalam
RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2013-2018 belum mampu dicapai secara optimal.
2. Regulasi pembagian kewenangan antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
belum terlaksanasecara optimal; khususnya pelaksanaan program/kegiatan masih
dilaksanakan oleh BKKBN Perwakilan yang berdampak terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan urusan pengendalian penduduk dan KB
di daerah.
3. Pertumbuhan penduduk yang masih cukup tinggi yang berkontribusi pada
meningkatnya permasalahan penduduk, lingkungan, penyediaan kebutuhan dasar
rakyat, pencemaran udara, pengangguran, penyediaan pangan, penyediaan sarana dan
prasarana pelayanan keluarga berencana dan meningktnya eksploitasi sumberdaya
alam.
4. Meningkatnya Usia Harapan Hidup penduduk Provinsi Sumatera Utara yang
mengakibatkan proporsi penduduk dengan lanjut usia semakin besar; disamping hal
tersebut masih tingginya angka kelahiran dan “migrasi out” ke luar Sumatera Utara
memperkecilkan kesempatan Sumatera Utara untuk mendapatkan bonus demografi
yaitu keadaan dimana jumlah angkatan kerja atau jumlah penduduk usia produktif
yang lebih besar dibandingkan usia tidak produktif.
5. Disparitas status fertilitas penduduk antar wilayah pantai timur dan pantai barat,
wilayah dataran tinggi dan dataran rendah, mobilitas penduduk yang tinggi,
perubahan iklim dan ancaman bencana alam yang cendrung meningkat akan
berdampak pada kependudukan dan pembangunan keluarga.
6. Perubahan Tata Ruang dengan ditetapkannya beberapa kawasan di Provinsi Sumatera
Utara sebagai Pusat pertumbuhan ekonomi baru dalam Program MP3EI (Master Plan
Percepatan dan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia) seperti Kawasan
Ekonomi Khusus Sei Mangkei di Kabupaten Batubara, Pembangunan Pelabuhan
Udara Kualanamu di Kabupaten Deliserdang, serta Kawasan Ekonomi terpadu
Medan, Binjai, Deliserdang, Karo (Mebidangro)akan mempengaruhi pola hidup dan
kehidupan lingkungan hidup strategis masyarakat yang tinggal di Wilayah Provinsi
Sumatera Utara sampai dengan tahun 2018 sehingga perubahan pemanfaatan ruang
dan sumber daya alam harus menjamin pelestrian lingkungan hidup dan ekologi
dalam menjamin terwujudnya pertumbuhan penduduk yang seimbang.
2.4.2 Peluang
Peluang pengembangan Pelayanan OPDDinas PPKB Provinsi Sumatera
Utarasampai dengan 2018 berdasarkan analisis dan telaahan terhadap Renstra K/L, dan
analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Starategis yang dapat dikatogaorikan
sebagaipeluang bagi pengembangan pelayanan OPD adalah sebagai berikut :
1. Regulasi
a. Telah diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014tentang Pemerintahan Daerah yang secara tegas membagi kewenangan
antara pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan urusan
pengendalain penduduk dan KB.
b. Telah keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai
kekuatan Pemerintah Provinsi untuk mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota
untuk lebih optimal di dalam mendukung anggaran dan pelaksanaan urusan
pengendalian penduduk dan KB.
c. Telah keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
Keluarga Berencana, dan Sistim Informasi Keluaraga, sebagai pedomana bagi
Dinas PPKB Provinsi dan kabupaten/kota dalam mengoperasionalkan
pelaksanaan urusan pengendalian penduduk dan KB.
d. Telah keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2014
tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan sebagai upaya
mewujudakan pembangunan yang berwawasan kependudukan.
e. Telah disusunnya Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pembagian Urusan
Pelayanan Konkuren (PUPK) yang nantinya akan mempertegas pelayanan yang
akan dilaksanakan oleh Dinas PPKB Provinsi dalam pelaksanaan kewenangan
urusan pengendalian penduduk dan KB.
2. Organisasi
a. Berdirinya Dinas PPKB di Provinsi dan kab/kota sebagai OPD yang
melaksanakan urusan pengendalian penduduk dan KB.
b. Adanya penambahan sumber daya pada Dinas PPKB.
c. Restruknisasi dari struktur BKKBN Perwakilan di Provinsi.
3. Operasional
a. Meningkatnya pembiayaan untuk operasional program dan kegiatan urusan
pengendalian penduduk dan KB dari APBD.
b. Adanya peluang diterimanya dana APBN (Dekonsentrasi) yang dikelola oleh
Dinas PPKB Provinsi.
c. Adanya kecendrungan menurunnya indikator seperti TFR, ASFR, unmeet need
serta adanya kecendrungan meningkatnya CFR yang diharapkan nanti
memampukan Sumatera Utara mewujudkan Pertumbuhan Penduduk Seimbang
(PPS).
4. Keuangan
a. Kecenderungan meningkatnya pendapatan negara dan daerah yang berimbas
terhadap meningkatnya alokasi anggaran untuk Dinas PPKB.
5. Politik
a. Partisipasi masyarakat dalam ikut serta melakukan pengawasan atas kinerja
pemerintah
b. Adanya dukungan dan kerjasama yang kuat antara eksekutif, legislatif serta
mitra masyarakat dalam mendukung program pengendalian penduduk dan
keluarga berencana.
6. Lainnya (lingkungan)
a. Diterapkannya prinsip Good Governance
b. Kesepakatan dan kerjasama regional/bilateral maupun global seperti Komunitas
Asean dan pasar bebas Asean (Asean free trade) tahun 2015 dan masyarakat
Ekonomi Asean (Asean Economic Community) akan membawa dampak positif
dan negatif pada kependudukan di Sumatera Utara.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD
Di dalam Renstra Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB Setdaprovsu
2013-2018 tercantum bahwa permasalahan yang dihadapi dalam ruang lingkup pelayanan
sebagai berikut :
1. Kurangnya dukungan SKPD dalam mengintegrasikan PPRG (Perencanaan
Penganggaran Responsif Gender) ke dalam RKA-SKPD.
2. Belum adanya data terpilah, sehingga kurang mendukung profil/statistik Gender di
Kab/Kota dikarenakan sulitnya mengkoordinasikan permintaan data ke instansi lintas
sektor
3. Operasional Tim Koordinasi PUG belum optimal diperankan pada masing-masing
satuan kerja.
4. Tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak yang disebabkan antra lain budaya
patriarki yang begitu kuat sehingga kasus ini sulit terselesaikan secara tuntas, ditambah
lagi data yang ada masih berupa penomena gunung es, sehingga perlu advokasi
pembentukan tim penanganan korban kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di
Kabupaten/Kota
5. Percepatan Kab/Kota Layak Anak sangat strategis untuk dikembangkan mengingat
masih minimnya sarana dan prasarana yang ada di Kabupaten/Kota dalam mendukung
pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bagi anak sesuai dengan program PNBAI
(Program Nasional Bagi Anak Indonesia )
6. Belum optimal kelembagaan Pengarusutamaan Gender yang ada dan sehingga masih
dibutuhkan penguatan kelembagaan PUG melalui penghunjukan Pocal Point Gender.
7. Lemahnya koordinasi antar stakeholders dalam penangan korban trafficking /
kekerasan terhadap perempuan ditambah lagi belum adanya sarana rumah aman yang
permanen untuk penampungan korban
Pada Renstra Perubahan tahun 2017-2018 ini, Dinas PPKB Provinsi Sumatera
Utara mengindentifikasi permasalahan-permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
menjadi 2 faktor, yaitu faktor eksternal (diluar kewenangan OPD) dan faktor internal
(kewenangan OPD).
3.1.1. Faktor Ekternal (Diluar Kewenangan OPD)
Faktor eksternal yang dapat diidentifikasi sebagai permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi adalah sebagai berikut:
1. Belum diterbitkannya Peraturan Pemerintah sebagai penjabaran pelaksanaan
kewenangan Pemerintah Provinsi dalam urusan pengendalian penduduk dan KB
seperti yang tercantum pada UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Masih belum terlaksananya koordinasi dengan BKKBN Perwakilan Provinsi Sumatera
Utara dalam perencanaan, pelaksanaan dan monev program/kegiatan ke
kabupaten/kota.
3. Masih lemahnya kerjasama dan koordinasi lintas sektor dalam mengatasi
permasalahan kependudukan dan belum terbentuknya pemahaman akan pembangunan
berwawasan kependudukan.
4. Kurangnya sinergiantara kebijakan, perencanaan dan penggangaran serta pelaksanaan
program/kegiatan urusan pengendalian penduduk dan kb antar Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
5. Politik anggaran belum menjadikan pembangunan kependudukan dan pembangunan
keluarga sebagai isu penting hal ini dibuktikan masih rendahnya alokasi anggaran
terhadap urusan pengendalian penduduk dan KB.
6. Organisasi Perangkat Daerah Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara belum didukung
oleh pendelegasian kewenangan yang adekuat termasuk dalam pengalokasian
anggaran terhadap pelaksanaan kewenangan Pemerintah Provinsi pada urusan
pengendalian penduduk dan KB.
7. Perubahan Tata ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara yang mengakibatkan tingginya
pencemaran udara, air dan tanah, penurunan kulitas sumber daya air, dan kerusakan
ekologi yang akan berdampak pada timbulnya masalah kependudukan.
8. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dan pruduktifitas dan daya saing
penduduk yang masih rendah.
9. Daya tamping dan daya dukung lingkungan juga semakin tidak ideal serta bias
menimbulkan banyak masalah lingkungan, sampah, banjir, kemacetan, kesulitan akses
udara atau air bersih serta isu perubahan iklim hingga bencana akibat perusakan alam.
3.1.2. Faktor Internal (Kewenangan OPD)
Faktor internal yang menjadi kewenangan OPD yang dapat diidentifikasi sebagai
permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya penggunaan kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS), masih
tingginya persentase unmeet need (kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi) dan masih
tingginya TFR.
2. Masih lemahnya penerapan integrasi dan koordinasi perencanaan dan penganggaranan
antara pemerintah provinsi dengan pemerintah Kabupaten/Kota.
3. Rendahnya standar pelayanan publik, sistem informasikeluarga yang belum berjalan
secara optimal, serta prasarana dan sarana kantor yang belum standar.
4. Pemberdayaan masyarakat dan strategi advokasi belum dijalankan secara terintegrasi
dan terfokus.
5. Masih rendahnya penangan kualitas penduduk menyangkut pembinaanpada kelompok-
kelompok masyarakat seperti bayi, anak, remaja dan lansia.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih sebagaimana yang
tertuang di dalam RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018adalah:
“Menjadi Provinsi Yang Berdayasaing Menuju Sumatera Utara Sejahtera”. Misi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang tertuang dalam RPJMD Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut :
1) Membangunr eformasi birokrasi secara berkelanjutan guna mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik dan bersih serta pelayanan publik yang prima (good
governance and clean government).
2) Membangun sumber daya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa dan
bernegara, religius dan berkompetensi tinggi.
3) Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur daerah untuk menunjang
kegiatan ekonomi melalui kerjasama antar daerah, swasta, regional dan internasional.
4) Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta mengurangi
ketimpangan antar wilayah.
5) Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui pengelolaan sumberdaya
alamlestari berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Berdasarkan Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-
2018 dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi OPD Dinas PPKB Provinsi Sumatera
Utara maka Renstra Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara diarahkan dan difokuskan
untuk mendukung misi kedua yaitu “Membangun sumber daya manusia yang
memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, religius dan berkompetensi
tinggi.”
Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan, maka
ditetapkan tujuan untuk setiap misi dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran
pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap
urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung
pelaksanaan misi dimaksud. Misi yang selaras dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Biro
Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana Setdapovsu dan juga selaras
dengan tugas dabn fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB adalah Misi yang
keempat yakni “Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan
serta mengurangi ketimpangan antar wilayah”, yang mempunyai tujuan “ Mewujudkan
Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat yang berkeadilan” dengan sasaran
“Meningkatnya Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat yang berkeadilan”.
Tujuan dan sasaran misi ketiga ini kemudian dikukuhkan dalam rumusan
kebijakan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan korban kekerasan perempuan dan anakserta meningkatkan kesejahteraan
Keluarga dan Berencana. Implementasi kebijakan tersebut yang relevan dengan tugas
dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Secara umum kebijakan pembangunan Provinsi Sumatera Utara periode 2013-
2018 pada 9 (sembilan) prioritas utama yakni :
1. Peningkatan aksessibilitas dan kualitas pendidikan
2. Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan
3. Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan, penerapan teknologi, inovasi dan
kreatifitas daerah
4. Peningkatan infrastruktur, pengembangan wilayah, mitigasi bencana dan pelestarian
lingkungan hidup mendukung daya saing perekonomian
5. Peningkatan ekonomi kerakyatan
6. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat miskin
7. Peningkatan produksi, produktifitas dan daya saing produk pertanian, kelautan dan
perikanan
8. Peningkatan kehidupan beragama, penegakan hukum, penguatan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance), pelayanan publik dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan
9. Mendukung dan mendorong kebijakan nasional di daerah (MP3KI, MP3EI, RAD-
MDGs, RAD-PG, RAD-PK, RAD-GRK).
Berdasarkan sembilan prioritas utama pembangunan daerah tersebut selanjutnya
ditetapkan 9 (sembilan) agenda utama pembangunan sebagai berikut :
1. Character building (IPTEK dan IMTAQ) & daya saing sumber daya manusia
2. Kehidupan masyarakat yang sehat untuk mendukung daya saing sumber daya manusia
3. Research and Development (R&D) untuk optimalisasi sumber daya alam dan daya
saing sumber daya manusia
4. Daya saing infrastruktur untuk efisiensi dan pertumbuhan ekonomi berkualitas
5. Ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
6. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran
7. Daya saing produk pertanian dan kelautan/perikanan
8. Good governance & clean government
9. Sinerjitas pembangunan daerah dengan sasaran/tujuan pembangunan nasional
3.3. Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan hasil analisis gambaran pelayanan OPD serta Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) RTRW serta RPJPD 2005-2025, maka ditetapkan isu-isu
strategis OPD. Pada Renstra Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga
Berencana Setdaprovsu bahwaisu-Isu strategis yang ditetapkan adalah :
1. Belum semua lembaga pemerintahan dan non pemerintahan memahami konsep
gender dalam pembangunan.
2. Rendahnya pengetahuan aparat perencana program tentang perencanaan
pembangunan yang responsive gender.
3. Belum optimalnya penyusunan data terpilah.
4. Kurangnya KIE gender dan anak.
5. Belum optimalnya sistem pelaporan pelaksanaan gender dan anak.
6. Rendahnya koordinasi dalam implementasi kebijakan dan pengintegrasian kualitas
hidup perempuan (pendidikan, kesehatan, ekonomi hukum dan HAM, politik
lingkungan dan sosial budaya.
7. Rendahnya koordinasi dalam penanganan perlindungan terhadap perempuan dan
anak
8. Maraknya kekerasan dalam rumah tangga, Trafiking dan ESKA
9. Rendahnya partisipasi pria terhadap program keluarga berencana.
10. Rendanya pengetahuan kesehatan reproduksi
11. Tingginya korban penyalahgunaan disebabkan NAPZA, PMS termasuk HIV/AIDS.
Isu-isu strategis kependudukan di Provinsi Sumatera Utara ke depan yang dapat
diidentifikasi oleh Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara, adalah :
1. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan kemampuan produksi
menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan,
sandang dan pangan.
2. Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan pembangunan hanya terpusat
pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini menyebabkan
hasil pembangunan tidak bias dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan
kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.
3. Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota
besar, sehingga menimbulkan kesejangan social antara kelompok kaya dan kelompok
miskin kota.
4. Tingginya laju pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan pebnyediaan lapangan
kerja menyebabkan pengangguran yang berdampak pada kerawanan social.
5. Penanganan kualitas penduduk dalam bidang pendidikan menyosong bonus
demografi menyangkut kemandirian, pembedayaan, peluang dan kesempatan kerja
serta peluang mendapatkan pelatihan.
6. Penanganan kualitas penduduk yang menyangkut penanganan pola penyakit pada
bayi, anak, remaja dan lansia.
7. Daya tamping dan daya dukung lingkungan yang semakin tidak ideal dapat
menimbulkan masalah-masalah lingkungan, sampah, banjir, kemacetan, kesulitan
akses udara dan air bersih serta isu perubahan iklim hingga bencana akibat perusakan
alam.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga pada pasal 4 menyatakan bahwa perkembangan
kependudukan bertujuan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
antara kuantitas, kualitas, dan persebaran penduduk dengan lingkungan hidup, dan
pembangunan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul
rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.Untuk mewujudkan tujuan pembangunan
kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga sebagai upaya untuk
mendukung Visi dan Misi Gubernur Sumatera Utara yang telah ditetapkan dalam RPJMD
Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2018 maka Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara
telah menetapkan Visi dan Misi.
4.1. Visi dan Misi OPD
Pada Renstra Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana
Setdaprovsu 2013-2018 ditetapkan Visi yaitu “Terwujudnya Kesetaraan Gender,
Perlindungan perempuan dan Anak serta peningkatan Kesejahteraan Keluarga bagi
aparat dan publik” dan Misi yang dilaksanakan adalah:
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan di Bidang Pembangunan Pemberdayaan
Perempuan, Anak dan Kesejahteraan Keluarga (capacity building)
2. Membangun jaringan kerja di Bidang Pembangunan Pemberdayaan Perempuan,
Anak dan Kesejahteraan Keluarga (networking building)
3. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat di Bidang Pembangunan Pemberdayaan
Perempuan, Anak dan Kesejahteraan Keluarga (public awearness).
Dengan terbentuknya Dinas Pengendalian Penduduk dan KB pada tahun
2017, maka dalam Renstra Perubahan tahun 2017-2018 Visi dan Misi Dinas PPKB
Provinsi Sumatera Utara telah tersusun adalah :
VISI
“Penduduk Sumut Yang Tumbuh Seimbang, Sejahtera Dan
Berkualitas”
Defenisi Operasional :
Tumbuh Seimbang : adalah penduduk yang kecepatan perubahan jumlahnya
bersifat konstan dan proporsi untuk masing-masing kelompok umurnya relatif tetap.
Untuk VISI Sumatera Utara diharapkan dalam satu keluarga mempunyai dua anak.
Sejahtera: adalah mampu memenuhi kebutuhan material dan spritual dan
melaksanakan ibadah dengan baik, terjaminnya kesetaraan gender dan perlindungan
anak.
Berkualitas: adalah keluarga yang mempunyai ciri-ciri maju, mandiri, memiliki
jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
MISI
1. Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan
2. Meningkatkan Keikutsertaan Keluarga Ber-KB
3. Meningkatkan Keluarga Sejahtera dan Berketahanan
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Di dalam Renstra perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018 mempunyai tujuan :
1. Mengembangkan desain program, pengelolaan dan pelaksanaan Advokasi, dan
KIE keluarga berencana sesuai dengan kearifan budaya lokal;
2. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat provinsi dalam
pengelolaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB;
3. Meningkatnya perumusan kebijakan pengendalian penduduk;
4. Meningkatan kualitas pemetaan perkiraan pengendalian kependudukan;
5. Meningkatnya keluarga yang berketahanan;
6. Meningkatnya keluarga yang sejahtera.
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
Bidang Keluarga Berencana :
1. Tersedianya desain program, pengelolaan dan pelaksanaan Advokasi, dan KIE
keluarga berencana sesuai dengan kearifan budaya local;
2. Terlaksananya promosi dan konseling KB dan kesehatan reproduksi;
3. Tercapainya peningkatan peran serta stakeholder dan mitra kerja dalam program
keluarga berencana;
4. Terlaksananya fasilitasi jaminan pelayanan KB;
5. Terlaksananya pembinaan kesertaan ber-KB.
Bidang Dalduk :
1. Terwujudnya pemanduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk;
2. Terwujudnya pengembangan dan implementasi materi pendidikan kependudukan;
3. Tersedianya peta perkiraan pengendalian penduduk;
4. Tersedianya data dan informasi kependudukan yang akurat dan berkualitas.
Bidang K3 :
1. Terwujudnya peningkatan partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang
balita dan anak melalui kelompok BKB dan BKB –HI;
2. Terwujudnya peningkatan partisipasi keluarga dalam pembinaan lansia tangguh
dan mandiri melalui kelompok BKL;
3. Terwujudnya peningkatan partisipasi keluarga dalam pembinaan Remaja menjadi
Generasi yang Berencana melaluikelompok BKR dan PIK-R;
4. Terwujudnya peningkatan Pusat Informasi dan Konseling bagi Remaja /
Mahasiswa (PIK-R);
5. Terwujudnya peningkatan jumlah Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga
Sejahtera I (KS I) yang aktif dalam kelompok UPPKS;
6. Terwujudnya peningkatkan komitmen Pemangku Kepentingan untuk
mengembangkan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS);
7. Terwujudnya Cakupan kualitas kelompok yang melalukan pembinaan keluarga
melalui 8 Fungsi Keluarga;
8. Terwujudnya keluarga yang memiliki balita dan anak yang memahami dan
melaksanakan pengasuhan pembinaan tumbuh kembang anak.
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD 2017-2018
N
o Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran
Target Kinerja Sasaran
Pada tahun Ke-
2017 2018
1 2 3 4 5 6
1 Mengembangan
desain program,
pengelolaan dan
pelaksanaan
Advokasi, dan
KIE keluarga
berencana
sesuai dengan
kearifan budaya
lokal
Tersedianya desain
program, pengelolaan
dan pelaksanaan
Advokasi, dan KIE
keluarga berencana
sesuai dengan
kearifan budaya lokal
Angka Pemakaian
Kontrasepsi/CPR
bagi perempuan
yang menikah
usia 15-49
55 % 63 %
Terlaksananya
promosi dan
konseling KB dan
kesehatan reproduksi
Rasio akseptor
KB
1,22 1,70
2 Meningkatkan
peran serta
organisasi
kemasyarakatan
tingkat provinsi
dalam
pengelolaan
pelayanan dan
pembinaan
kesertaan ber
KB
Tercapainya
peningkatan peran
serta stakeholder dan
mitra kerja dalam
program keluarga
berencana
Cakupan PUS
yang ingin ber-
KB tidak
terpenuhi (unmet
need)
25,3 % 22 %
Terlaksananya
fasilitasi jaminan
pelayanan KB
Persentase
Tingkat
Keberlangsungan
Pemakaian
Kontrasepsi
25,7% 24%
Terlaksananya
pembinaan kesertaan
ber-KB
persentase
penggunaan
Metode
Kontrasepsi
Jangka Panjang
(MKJP)
21,45 % 23 %
1.Meningkatnya
perumusan
kebijakan
pengendalian
penduduk.
1. Terwujudnya
pemanduan dan
sinkronisasi kebijakan
pengendalian
penduduk
1.Persentase
Perangkat Daerah
(Dinas/Badan)
yang menyusun
dan
memanfaatkan
RancanganInduk
Pengendalian
Penduduk
2. Jumlah
kebijakan
5%
1 kebijakan
9%
1 kebijakan
(Peraturan
Daerah/Peraturan
Kepala Daerah)
yang mengatur
tentang
pengendalian
kuantitas dan
kualitas penduduk
2. Terwujudnya
pengembangan dan
implementasi materi
pendidikan
kependudukan
1. Jumlah
kerjasama
penyelenggaraan
pen-didikan
formal, non
formal, dan
informal yang
melakukan
pendidikan
kependudukan
1 kerja-sama 2 kerjasama
2.Meningkatan
kuali-
taspemetaanper
kiraanpengenda
lian kependu-
dukan
1. Tersedianya peta
perkiraan
pengendalian
penduduk
1. Jumlah sektor
yang menyepakati
dan
memanfaatkan
data profil
(parameter dan
proyeksi
penduduk) untuk
perencanaan dan
pelaksanaan
program
pembangunan
2. Persentase
Perangkat Daerah
(Dinas/Badan)
yang berperan
aktif dalam
pembangunan
Daerah melalui
Kampung KB
3 sektor
5%
5 sektor
9%
2. Tersedianya data
dan informasi
kependudukan yang
1. Cakupan
penyediaan
Informasi Data
5% 10%
akurat dan berkualitas Mikro Keluarga
di setiap desa
3 Meningkatnya
keluarga yang
berketahanan
1.Terwujudnya
peningkatan
partisipasi keluarga
dalam pembinaan
tumbuh kembang
balita dan anak
melalui kelompok
BKB dan BKB – HI
2. Terwujudnya
peningkatan
partisipasi keluarga
dalam pembinaan
lansia tangguh dan
mandiri melalui
kelompok BKL
3. Terwujudnya
peningkatan
partisipasi keluarga
dalam pembinaan
Remaja menjadi
Generasi yang
Berencana melalui
kelompok BKR dan
PIK-R
4.Terwujudnya
Cakupan kualitas
kelompok yang
melalukan pembinaan
keluarga melalui 8
Fungsi Keluarga
5.Terwujudnya
keluarga yang
memiliki balita dan
anak yang memahami
dan melaksanakan
pengasuhan
pembinaan tumbuh
kembang anak.
1.Cakupan
anggota Bina
Keluarga Balita
(BKB) ber-KB
2.Cakupan
anggota Bina
Keluarga Lansia
(BKL) ber-KB
3.Cakupan
anggota Bina
Keluarga Remaja
(BKR) ber-KB.
4. Cakupan
kelompok
kegiatan yang
melakukanpembi
naankeluargamela
lui 8
FungsiKeluarga
5.Cakupan
keluarga yang
mempunyai balita
dan anak
melaksanakan
pengasuhan dan
pembinaan
tumbuh kembang
anak
56.88
37.98
48.49
7.0
31.0
57.20
38.32
49.50
7.5
31.50
4 Meningkatnya
keluarga yang
sejahtera
1.Terwujudnya
komitmen Pemangku
Kepentingan untuk
mengembangkan
Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera
(PPKS)
2.Terwujudnya
peningkatan Pusat
Informasi dan
Konseling bagi
Remaja / Mahasiswa
(PIK-R)
6.Pusat Pelayanan
Keluarga
Sejahtera
(PPKS)Tiap
Kecamatan
7.Cakupan
Remaja dalam
PIK-R /
Mahasiswa
6.8
5.2
7.3
5.7
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
Di dalam Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2018
dinyatakan bahwa untuk mencapai tujuan yang diuraikan diatas, maka ditetapkan strategi
yaitu:
4.3.1. Strategi
1. Penguatan KIE dan Advokasi tentang keluarga berencana;
2. Peningkatan kapasitas SDM dalam Komunikasi, Informasi, Edukasi dan
Advokasi Keluarga Berencana;
3. Peningkatan desiminasi materi KIE melalui media massa (cetak dan
elektronik);
4. Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan mitra kerja dalam
program keluarga berencana;
5. Pembinaan dan Pemantauan Pelayanan KB dan distribusi alat kontrasepsi;
6. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB yang merata dan
berkualitas baik antar sektor maupun antara pusat dan daerah;
7. Peningkatan Pembinaan Kesertaan ber- KB;
8. Penguatan advokasi kepada stakeholders dan mitra kerj tentang pengendalian
kependudukan;
9. Penyelarasan kebijakan pengendalian penduduk antar pemerintah dan antar
lintas sektor;
10. Peningkatan kerjasama pendidikan kependudukan;
11. Peningkatan jejaring kemitraan bidang pengendalian penduduk;
12. Penguatan perumusan dan proyeksi parameter kependudukan;
13. Peningkatan kajian analisis dampak kependudukan;
14. Peningkatan diseminasi, aksesibilitas terhadap data dan informasi
kependudukan terutama sensus dan survei;
15. Peningkatan kapasitas SDM dalam pengolahan dan analisa data dan informasi
kependudukan;
16. Pembinaan Program Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (K3) dengan
mengikut sertakan pengambil keputusan;
17. Pembinaan dan fasilitasi kepada kelompok kegiatan (Poktan) dalam bidang
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
18. Peningkatan jejaring kerjasama/kemitraan dalam bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga;
19. Peningkatan dan fasilitasi peran serta organisasi kemasyarakatan;
20. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola Program
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
4.3.2. Kebijakan
1. Mengembangkan desain program KIE dan Advokasi keluarga berencana;
2. Meningkatkan komitmen lintas sektor dan pimpinan daerah tentang program
keluarga berencana;
3. Meningkatkan pengelolaan dan pelaksanaan KIE dan Advokasi keluarga
berencana;
4. Meningkatkan promosi dan konseling program keluarga berencana;
5. Memfasilitasi peran organisasi kemasyarakatan dalam pengelolaan program
keluarga berencana
6. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan KB yang merata dalam sistem
Jaminan Kesehatan Nasional
7. Meningkatkan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP);
8. Meningkatkan sinergitas program keluarga berencana antara pusat dan
daerah;
9. Meningkatkan monitoring dan evaluasi program keluarga berencana;
10. Meningkatkan desiminasi program keluarga berencana;
11. Meningkatkan fasilitasi dan pengembangan strategi advokasi kepada
Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota;
12. Meningkatan komitmen lintas sektor dan pimpinan daerah tentang
pemgendalian penduduk;
13. Meningkatkan penelahaan peraturan kependudukan dan keluarga berencana;
14. Meningkatkan fasilitasi pengintegrasian materi kependudukan kedalam
kurikulum pendidikan;
15. Meningkatkan jumlah kerjasama kemitraan dalam pengendalian penduduk;
16. Meningkatkan sosialisasi dan desiminasi kajian dampak dan kebijakan
pengendalian penduduk kepad amitra;
17. Mengintegrasikan parameter kependudukan ke dalam dokumen perencanaan
pemerintah;
18. Meningkatan diseminasi parameter kependudukan pada stake holder dan
mitra kerja;
19. Pemanfaatan parameter kependudukan kedalam perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan oleh lintas sector;
20. Meningkatkan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap
Desa/Kelurahan;
21. Meningkatkan pemanfaatan data dan informasi kependudukan pada
perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan lintas sektor dan
pemerintah;
22. Meningkatkan Pembinaan dan Fasiitasi serta strategi advokasi kepada
Pemerintah Provinsi dan Kab/ Kota Meningkatkan komitmen Lintas Sektor
Pemerintah Provinsi dan Kab/ Kota;
23. Pembangunan Ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
24. Pengembangan dan memantapkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
25. Pengembangan cakupan dan kualitas kelompok UPPKS bagi anggota dan
kader anggota kelompok UPPKS;
26. Pengembangan dan cakupan kelompok Bina Keluarga bagi keluarga dengan
balita, remaja dan lansia;
27. Pengembangan dan keterampilan kewirausahaan bagi kelompok UPPKS;
28. Meningkatkan komitmen Lintas Sektor Pemerintah Provinsi dan Kab/ Kota di
bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
29. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga.
Di dalam Renstra Perubahan 2017-2018, strategi dan kebijakan yang ingin dicapai oleh
Dinas PPKB Provinsi Sumatera Utara adalah :
Tabel 4.2
Hubungan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan OPD 2017-2018
Visi : Mewujudkan Penduduk Sumatera Utara Tumbuh Seimbang, Sejahtera dan
Berkualitas
Misi 1 : Mengarusutamakan pembangunan berwawasan kependudukan
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
1.Meningkatkann
ya perumusan
kebijakan pe-
ngendalian
penduduk.
1.Terwujudnya
pemanduan dan
sinkronisasi
kebijakan
pengendalian
penduduk
1.Penguatan advokasi
kepada stakeholders
dan mitra kerja
tentang pengendalian
kependudukan
2.Penyelarasan
kebijakan
pengendalian
penduduk antar
pemerintah dan antar
lintas sektor
1.Meningkatkan fasilitasi dan
pengembangan strategi
advokasi kepada Pemerintah
Provinsi dan Kab/Kota.
2.Meningkatan komitmen
lintas sector dan pimpinan
daerah tentang pemgendalian
penduduk.
3.Meningkatkan penelahaan
peraturan kependudukan dan
keluarga berencana
2.Terwujudnya
pengembangan dan
implementasi
materi pendidikan
kependudukan
1.Peningkatan
kerjasama pendi-dikan
kependudukan.
2.Peningkatan jejaring
kemitraan bidang
pengendalian
penduduk
1.Meningkatkan fasilitasi
pengintegrasian materi
kependudukan kedalam
kurikulum pendidikan
2.Meningkatan jumlah
kerjasama kemitraan dalam
pengendalian penduduk
3.Meningkatkan sosialisasi
dan desiminasi kajian dampak
dan kebijakan pengendalian
penduduk kepada mitra.
2.Meningkatan
kualitas pemetaan
perkiraan
pengendalian
kependudukan
1. Tersedianyapeta
perkiraan
pengendalian
penduduk
1.Penguatan
perumusan dan
proyeksi parameter
kependudukan.
2.Peningkatan kajian
analisis dampak
kependudukan
1. Mengintegrasikan
parameter kependudukan ke
dalam dokumen perencanaan
pemerintah.
2. Meningkatan diseminasi
parameter kependudukan
pada stake holder dan mitra
kerja
3.Pemanfaatan parameter
kependudukan kedalam
perencanaan dan pelaksanaan
program pembangunan oleh
lintas sektor
2. Tersedianya
data dan informasi
kependudukan
1.Peningkatan
diseminasi,
aksesibilitas terhadap
1. Meningkatkan penyediaan
informasi data mikro keluarga
di setiap Desa/Kelurahan.
yang akurat dan
berkualitas
data dan informasi
kependudukan
terutama sensus dan
survei.
2. Peningkatan
kapasitas SDM dalam
pengolahan dan
analisa data dani
nformasi kependudu-
kan.
2. Meningkatkan
pemanfaatan data dan
informasi kependudukan
pada perencanaan dan
pelaksanaan program
pembangunan lintas sector
dan pemerintah.
Visi : Mewujudkan penduduk Sumatera Utara tumbuh seimbang, sejahtera dan
berkualitas
Misi 2 : Meningkatkan keikut sertaan keluarga ber-KB
Tujuan Sasaran
Strategi Kebijakan
1.Mengembang
an desain
program,
pengelolaan dan
pelaksanaan
Advokasi, dan
KIE keluarga
berencana
sesuai dengan
kearifan budaya
lokal
1. Tersedianya
desain program,
pengelolaan dan
pelaksanaan
Advokasi, dan KIE
keluarga berencana
sesuai dengan
kearifan budaya lokal
1. Penguatan KIE
dan Advokasi
tentang keluarga
berencana
1. Mengembangkan desain
program KIE dan Advokasi
keluarga berencana
2. Meningkatkan komitmen
lintas sektor dan pimpinan
daerah tentang program
keluarga berencana
2. Peningkatan
kapasitas SDM
dalam Komunikasi,
Informasi, Edukasi
dan Advokasi
keluarga berencana
3. Meningkatkan pengelolaan
dan pelaksanaan KIE dan
Advokasi keluarga berencana
2. Terlaksananya
promosi dan
konseling KB dan
kesehatan reproduksi
2. Peningkatan
desiminasi materi
KIE melalui media
massa (cetak dan
elektronik)
Meningkatkan promosi dan
konseling program keluarga
berencana
2.Meningkatkan
peran serta
organisasi
kemasyarakata
n tingkat
provinsi dalam
1. Tercapainya
peningkatan peran
serta stakeholder dan
mitra kerja dalam
program keluarga
berencana
1.Peningkatan peran
serta organisasi
kemasyarakatan dan
mitra kerja dalam
program keluarga
berencana
1.Memfasilitasi peran
organisasi kemasyarakatan
dalam pengelolaan program
keluarga berencana
pengelolaan
pelayanan dan
pembinaan
kesertaan ber
KB
2. Terlaksananya
fasilitasi jaminan
pelayanan KB
1. Pembinaan dan
Pemantauan
Pelayanan KB dan
distribusi alat
kontrasepsi
1. Meningkatkan akses dan
mutu pelayanan KB yang
merata dalam sistem
Jaminan Kesehatan
Nasional
2. Meningkatkan pelayanan
Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
2. Penguatan dan
pemaduan kebijakan
pelayanan KB yang
merata dan
berkualitas baik
antar sektor maupun
antara pusat dan
daerah
1. Meningkatkan sinergitas
program keluarga berencana
antara pusat dan daerah
2. Meningkatkan monitoring
dan evaluasi program
keluarga berencana
3. Terlaksananya
pembinaan kesertaan
ber-KB
Peningkatan
Pembinaan
Kesertaan ber- KB
Meningkatkan desiminasi
program keluarga berencana
Visi : Penduduk Sumut Yang Tumbuh Seimbang, Sejahtera Dan Berkualitas
Misi 3 : Meningkatkan Keluarga Sejahtera Dan Berketahanan
Tujuan Sasaran
Strategi Kebijakan
1.Meningkatn
ya keluarga
yang
berketahanan
1. Terwujudnya
peningkatan
partisipasi keluarga
dalam pembinaan
tumbuh kembang
balita dan anak
melalui kelompok
BKB dan BKB – HI
2. Terwujudnya
peningkatan
partisipasi keluarga
dalam pembinaan
lansia tangguh dan
mandiri melalui
kelompok BKL
3. Terwujudnya
peningkatan
partisipasi keluarga
dalam pembinaan
Remaja menjadi
1.Pembinaan Program
Ketahanan dan
Kesejahteraan
Keluarga (K3)
dengan mengikut
sertakan pengambil
keputusan
2.Pembinaan dan
fasilitasi kepada
kelompok kegiatan
(Poktan) dalam
bidang Ketahanan
dan Kesejahteraan
Keluarga
3.Peningkatan
jejaring kerjasama /
kemitraan dalam
bidang Ketahanan
dan Kesejahteraan
1. Meningkatkan Pembinaan
dan Fasiitasi serta strategi
advokasi kepada
Pemerintah Provinsi dan
Kab/ Kota Meningkatkan
komitmen Lintas Sektor
Pemerintah Provinsi dan
Kab/ Kota
2. Pembangunan Ketahanan
dan kesejahteraan
keluarga.
3. Pengembangan dan
memantapkan ketahanan
dan pemberdayaan
keluarga.
4. Pengembangan cakupan
dan kualitas kelompok
UPPKS bagi anggota dan
kader anggota kelompok
UPPKS
Generasi yang
Berencanamelalui
kelompok BKR dan
PIK-R
4. Terwujudnya
Cakupan kualitas
kelompok yang
melalukan
pembinaan keluarga
melalui 8 Fungsi
Keluarga
5. Terwujudnya
keluarga yang
memiliki balita dan
anak yang
memahami dan
melaksanakan
pengasuhan
pembinaan tumbuh
kembang anak.
Keluarga
5. Pengembangan dan
cakupan kelompok Bina
Keluarga bagi keluarga
dengan balita, remaja dan
lansia
6. Pengembangan dan
keterampilan
kewirausahaan bagi
kelompok UPPKS
1. Meningkat
nya
keluarga
yang
sejahtera
1. Terwujudnya
komitmen
Pemangku
Kepentingan untuk
mengembangkan
Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera
(PPKS)
2. Terwujudnya
peningkatan Pusat
Informasi dan
Konseling bagi
Remaja /
Mahasiswa (PIK-R)
4.Peningkatan dan
fasilitasi peran serta
organisasi
kemasyarakatan
5.Peningkatan
kapasitas sumber
daya manusia
(SDM) pengelola
Program Ketahanan
dan Kesejahteraan
Keluarga
7. Meningkatkan komitmen
Lintas Sektor Pemerintah
Provinsi dan Kab/ Kota di
bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga
8. Meningkatkan peran serta
organisasi kemasyarakatan
bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
A. RENCANA PROGRAM.
Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan menengah atau bersifat
tahunan saja. Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan didasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan
kebijakan yang telah ditetapkan. Rencana Program Biro Pemberdayaan Perempuan,
Anak dan Keluarga Berencana adalah sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
2. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak
3. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pengarusutamaan
Hak Anak
4. Program Penguatan Pemberdayaan Keluarga Sejahtera dan Berencana.
Dengan berdirinya OPD Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2017 sesuai Peraturan Gubernur
Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2017 maka rencana program pembangunan Dinas
Pengendalian Penduduk dan KB sudah terpisah, yakni adalah :
1. Program Keluarga Berencana.
2. Program Pengendalian Penduduk, Advokasi dan KIE Pergerakan.
3. Program Penguatan Pemberdayaan Keluarga Sejahtera dan Berencana.
B. KEGIATAN INDIKATIF
Kegiatan organisasi merupakan penjabaran kebijakan sebagai arah dari
pencapaian tujuan dan sasaran yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan
misi organisasi. Focus utama dari suatu aktivitas akan terlihat pada tugas pokok dan
fungsi, program kerja yang menjadi isu nasional, aktivitas dominan dan vital bagi
pencapaian visi dan misi instansi sesuai peran pemerintah. Kegiatan merupakan
cerminan dari strategi konkrit organisasi untuk di implementasikan dengan sebaik-
baiknya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran.
Kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan OPD Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2018 sesuai Program adalah :
Program Keluarga Berencana memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Rapat Koordinasi Keluarga Berencana Tingkat Provinsi Sumatera Utara;
2. Sosialisasi Program Keluarga Berencana;
3. Orientasi Program Keluarga Berencana kepada Toga, Toma, LSOM dan mitra
kerja;
4. Koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan program Keluarga
Berencana di Provinsi Sumatera Utara;
5. Pembinaan dan peningkatan kesertaan KB di 3 Kab/Kota (sebagai pilot project);
6. Pendataan Keluarga Berencana;
7. Kerjasama/kemitraan bidang Keluarga Berencana;
8. Konsilidasi dan pemantapan pelayanana KB di Fakses tingkat Primer (Puskesmas
dan Klinik);
9. Konsilidasi petugas Bidan KB di Fakses Kab/Kota;
10. Fasilitasi Fadsedu (Forum antar Umat Beragama peduli Keluarga Sejahtera dan
Kependudukan) di Provinsi dan Kab/Kota;
11. Workshop KIE Pengelola Program KB;
12. Pembuatan Iklan layanan masyarakat tentang KB di Radio.
Program Pengendalian Penduduk, Advokasi dan KIE Pergerakan memuat
kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Orientasi program pengendalian penduduk, advokasi dan KIE pergerakan kepada
Toga, Toma, LSM dan Mitra Kerja;
2. Sosialisasi Kebijakan Pembangunan Kependudukan;
3. Rapat Koordinasi Percepatan Pengendalian Kependudukan tingkat Provinsi
Sumatera Utara;
4. Koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan Pengendalian
Penduduk dan KIE Pergerakan di Provinsi Sumatera Utara;
5. Pengembangan dan fasilitasi pusat pelayanan keluarga sejahtera (PPKS).
6. Sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di kalangan siswa
SMA/SMK di Provinsi Sumatera Utara;
7. Pengembangan dan penguatan pasangan usia subur (PUS) di Provinsi Sumatera
Utara;
8. Pengadaan buku saku Sumut sehat;
9. Penyusunan kebijakan pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
10. Penyusunan profil kependudukan di Provinsi Sumatera Utara;
11. Penilaian Kampung KB terbaik dan penilaian kinerja Dinas PPKB
Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Utara;
12. Pemanfaatan dan Pengembangan data Kependudukan dan penetapan Indikator
pengendalina penduduk tingkat provinsi;
13. Pengembangan data dan system informasi keluarga di Kampung Keluarga
Berencana (KB);
14. Workshop Penyusun Grand Design/ Rencana Induk Kependudukan Kab/ Kota
Tingkat Provinsi Sumatera Utara;
15. Adovkasi Rencana Induk Kependudukan di Kab/Kota;
16. Forum Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(KKBPK) Pusat, Daerah dan Mitra di Provinsi Sumatera Utara;
17. Peningkatan jejaring kemitraan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan
pengendalian penduduk;
18. Pemetaan Kebijakan dan perkembangan Capaian Program KKBPK di Provinsi
Sumatera Utara;
19. Focus Group Discussion penguatan kebijakan Pengendalian Penduduk di
Sumatera Utara.
Program Penguatan Pemberdayaan Keluarga Sejahtera dan Berencana memuat
kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Koordinasi pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi Keluarga Sejahtera dan
Berencana di Kab/Kota;
2. Pengembangan Bina Keluarga Remaja dan Balita di Sumatera Utara;
3. Pameran Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga tingkat Provinsi dan
Nasional;
4. Pengembangan cakupan dan kualitas UPPKS melalui penyelenggaraan
pendampingan/magang bagi para kader/anggota kelompok UPPKS di 5 Kab/Kota
sebagai pilot project;
5. Pengembangan cakupan dan kualitas kelompok Bina Keluarga di 5 Kab/Kota
sebagai Pilot Project;
6. Rapat Koordinasi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga tingkat Provinsi
Sumatera Utara;
7. Sosialisasi fasilitas kelompok Remaja (BKR) di kabupaten / Kota;
8. Pengembangan kapasitas SDM pengelola BKL;
9. Pertemuan dan pemberdayaan kelompok UPPKS di Provinsi Sumatera Utara;
10. Pertemuan dan pemberdayaan kelompok UPPKS di Provinsi Sumatera Utara;
11. Sinkronisasi Program Ketahanan dan Kesejahteraan keluarga ke Provinsi lain;
12. Pengembangan upaya kesehatan Remaja Sekolah di Provinsi Sumatera Utara;
13. Pertemuan / Sosialisai BKB HI bagi mitra kerja dan pemaku kepentingan
tingkat Kab/Kota;
14. Sosialisai dan Edukasi pembina dalam Pengembangan dan Fasilitas dan Pusat
Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) di Provinsi dan Kab/Kota;
15. Advokasi untuk pihak yang bekerjasama / kemitraan bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga;
16. Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Keluarga Sejahtera dan
Berencana di Kab/Kota;
17. Perlombaan bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga di Kab/Kota.
Rencana kegiatan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB hanya bisa dituangkan pada dua
tahun terakhir, yakni tahun 2017 dan 2018, karena OPD baru berdiri awal tahun 2017.
Tabel 5.1
Rencana indikator kinerja kegiatan tahun 2017 dan 2018 adalah sebagai berikut
Program Keluarga
Berencana
1. Rapat Koordinasi Keluarga
Berencana Tingkat Provinsi Sumatera
Utara
2. Sosialisasi Program Keluarga
Berencana
3. Orientasi Program Keluarga
Berencana kepada Toga, Toma,
LSOM dan mitra kerja
4. Koordinasi pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi kebijakan program
Keluarga Berencana di Provinsi
Sumatera Utara
5. Pembinaan dan peningkatan
kesertaan KB di 3 Kab/Kota (sebagai
pilot project)
6. Pendataan Keluarga Berencana
7. Kerjasama/kemitraan bidang
Keluarga Berencana
8. Konsilidasi dan pemantapan
pelayanana KB di Fakses tingkat
Primer (Puskesmas dan Klinik)
9. Konsilidasi petugas Bidan KB di
Fakses Kab/Kota
10. Fasilitasi Fadsedu (Forum antar Umat
Beragama peduli Keluarga Sejahtera
dan Kependudukan) di Provinsi dan
Kab/Kota
11. Workshop KIE Pengelola Program
KB
12. Pembuatan Iklan layanan masyarakat
tentang KB di Radio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
X
X
X
X
X
X
-
-
-
-
X
-
-
-
X
X
-
-
X
X
X
X
Program
Pengendalian
Penduduk,
Advokasi dan KIE
Pergerakan
1. Orientasi program pengendalian
penduduk, advokasi dan KIE
pergerakan kepada Toga, Toma, LSM
dan Mitra Kerja
2. Sosialisasi Kebijakan Pembangunan
Kependudukan
3. Rapat Koordinasi Percepatan
Pengendalian Kependudukan tingkat
Provinsi Sumatera Utara
4. Koordinasi pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi kebijakan Pengendalian
Penduduk dan KIE Pergerakan di
Provinsi Sumatera Utara
5. Pengembangan dan fasilitasi pusat
pelayanan keluarga sejahtera (PPKS)
6. Sosialisasi pencegahan
penyalahgunaan narkoba dan
HIV/AIDS di kalangan siswa
SMA/SMK di Provinsi Sumatera
Utara
7. Pengembangan dan penguatan
pasangan usia subur (PUS) di
Provinsi Sumatera Utara
8. Pengadaan buku saku Sumut sehat
9. Penyusunan kebijakan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana
10. Penyusunan profil kependudukan di
Provinsi Sumatera Utara
11. Penilaian Kampung KB terbaik dan
penilaian kinerja Dinas PPKB
Kabupaten/Kota se-Provinsi
Sumatera Utara
12. Pemanfaatan dan Pengembangan data
Kependudukan dan penetapan
Indikator pengendalina penduduk
tingkat provinsi
13. Pengembangan data dan system
informasi keluarga di Kampung
Keluarga Berencana (KB)
14. Workshop Penyusun Grand Design/
Rencana Induk Kependudukan Kab/
Kota Tingkat Provinsi Sumatera
Utara
15. Adovkasi Rencana Induk
Kependudukan di Kab/Kota
16. Forum Sinkronisasi Kebijakan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
-
-
-
-
X
-
X
X
X
X
X
X
X
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana (KKBPK) Pusat, Daerah
dan Mitra di Provinsi Sumatera Utara
17. Peningkatan jejaring kemitraan
pemaduan dan sinkronisasi kebijakan
pengendalian penduduk
18. Pemetaan Kebijakan dan
perkembangan Capaian Program
KKBPK di Provinsi Sumatera Utara
19. Focus Group Discussion penguatan
kebijakan Pengendalian Penduduk di
Sumatera Utara
Program
Penguatan
Pemberdayaan
Keluarga
Sejahtera dan
Berencana
1. Koordinasi pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi Keluarga Sejahtera dan
Berencana di Kab/Kota
2. Pengembangan Bina Keluarga
Remaja dan Balita di Sumatera Utara
3. Pameran Keluarga Berencana dan
Kesejahteraan Keluarga tingkat
Provinsi dan Nasional
4. Pengembangan cakupan dan kualitas
UPPKS melalui penyelenggaraan
pendampingan/magang bagi para
kader/anggota kelompok UPPKS di 5
Kab/Kota sebagai pilot project
5. Pengembangan cakupan dan kualitas
kelompok Bina Keluarga di 5
Kab/Kota sebagai Pilot Project
6. Rapat Koordinasi Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga tingkat
Provinsi Sumatera Utara
7. Sosialisasi fasilitas kelompok Remaja
(BKR) di kabupaten / Kota
8. Pengembangan kapasitas SDM
pengelola BKL
9. Pertemuan dan pemberdayaan
kelompok UPPKS di Provinsi
Sumatera Utara
10. Sinkronisasi Program Ketahanan dan
Kesejahteraan keluarga ke Provinsi
lain
11. Pengembangan upaya kesehatan
Remaja Sekolah di Provinsi Sumatera
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
X
X
X
X
X
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
X
-
X
X
-
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Utara
12. Pertemuan / Sosialisai BKB HI bagi
mitra kerja dan pemaku kepentingan
tingkat Kab/Kota
13. Sosialisai dan Edukasi pembina
dalam Pengembangan dan Fasilitas
dan Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera (PPKS) di Provinsi dan
Kab/Kota
14. Advokasi untuk pihak yang
bekerjasama / kemitraan bidang
Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga
15. Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan
dan Evaluasi Keluarga Sejahtera dan
Berencana di Kab/Kota
16. Perlombaan bidang ketahanan dan
kesejahteraan keluarga di Kab/Kota
Tabel 5.2
MATRIKS PROGRAM / KEGIATAN INDIKATIF TAHUNAN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017-2018
A. ISI/ SUB FUNGSI B. INDIKATOR KINERJA C. SASARAN
KEGIATAN
INDIKASI ANGGARAN (000)
2014 2015 2016 2017 2018
Program Keluarga Berencana
Terwujudnya pemahaman dan kemitraan
stakeholder tentang Keluarga Berencana
Rapat Koordinasi Keluarga
Berencana Tingkat Provinsi
Sumatera Utara
Terlaksananya Rapat Koordinasi Keluarga
Berencana Tingkat Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah - - - 303.800.000 275.788.563
Sosialisasi Program Keluarga
Berencana
Tersosialisasinya Program Keluarga
Berencana
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 129.645.000 -
Orientasi Program Keluarga
Berencana kepada Toga, Toma,
LSOM dan mitra kerja
Terlaksananya Orientasi Program Keluarga
Berencana kepada Toga, Toma, LSOM dan
mitra kerja
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 125.000.000 -
Koordinasi pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi
kebijakan program Keluarga
Berencana di Provinsi Sumatera
Utara
Terlaksananya Koordinasi pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi kebijakan program
KB di Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah - - - 220.000.000 199.610.000
D. ISI/ SUB FUNGSI E. INDIKATOR KINERJA F. SASARAN
KEGIATAN
INDIKASI ANGGARAN (000)
2014 2015 2016 2017 2018
Pembinaan dan peningkatan
kesertaan KB di 3 Kab/Kota
(sebagai pilot project)
Terlaksananya pembinaan kesertaan KB di 3
Kab/Kota (sebagai pilot project
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 182.800.000 199.996.725
Pendataan Keluarga Berencana Terkumpulnya data Keluarga Berencana di
Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 50.000.000 -
Kerjasama/kemitraan bidang
Keluarga Berencana
Terjalinnya kerjasama/kemitraan bidang KB Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 200.000.000 149.998.550
Konsilidasi dan pemantapan
pelayanana KB di Fakses tingkat
Primer (Puskesmas dan Klinik)
Jumlah pelayanan KB di Faskes tingkat
primer ( Puskesmas dan Klinik)
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 149.999.600
Konsilidasi petugas Bidan KB di
Fakses Kab/Kota
Jumalah petugas bidan di Fakses Kab/Kota
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 150.000.000
Fasilitasi Fadsedu (Forum antar
Umat Beragama peduli Keluarga
Sejahtera dan Kependudukan) di
Provinsi dan Kab/Kota
Jumlah Fasilitasi Fadsedu (Forum antar
Umat Beragama peduli Keluarga Sejahtera
dan Kependudukan) di Provinsi dan
Kab/Kota
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 149.943.260
Workshop KIE Pengelola
Program KB
Jumlah Workshop KIE Pengelola Program
KB
Aparat Pemerintah - - - - 199.999.950
G. ISI/ SUB FUNGSI H. INDIKATOR KINERJA I. SASARAN
KEGIATAN
INDIKASI ANGGARAN (000)
2014 2015 2016 2017 2018
Pembuatan Iklan layanan
masyarakat tentang KB di Radio
Terlaksana Pembuatan Iklan layanan
masyarakat tentang KB di Radio
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 200.000.000
Program Pengendalian
Penduduk, Advokasi dan KIE
Pergerakan
Terwujudnya Program Pengendalian
Penduduk, Advokasi dan KIE
Pergerakan di Sumatera Utara
Orientasi program pengendalian Tersosialisasinya program pengendalian Aparat Pemerintah - - - 128.300.000 -
penduduk, advokasi dan KIE
pergerakan kepada Toga, Toma,
LSM dan Mitra Kerja
penduduk, advokasi dan KIE pergerakan
kepada Toga, Toma, LSM dan Mitra Kerja
dan Masyarakat
Sosialisasi Kebijakan
Pembangunan Kependudukan
Tersosialisasinya Kebijakan Pembangunan
Kependudukan
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 125.000.000 -
Rapat Koordinasi Percepatan
Pengendalian Kependudukan
tingkat Provinsi Sumatera Utara
Terlaksananya Rapat Koordinasi Percepatan
Pengendalian Kependudukan tingkat
Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah - - - 272.750.000 199.999.590
Koordinasi pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi
kebijakan Pengendalian
Penduduk dan KIE Pergerakan
di Provinsi Sumatera Utara
Terlaksananya Koordinasi pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi kebijakan
Pengendalian Penduduk dan KIE Pergerakan
di Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 220.000.000 149.993.813
Pengembangan dan fasilitasi
pusat pelayanan keluarga
sejahtera (PPKS)
Terfasilitasinya pusat pelayanan keluarga
sejahtera (PPKS)
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 105.000.000 -
J. ISI/ SUB FUNGSI K. INDIKATOR KINERJA L. SASARAN
KEGIATAN
INDIKASI ANGGARAN (000)
2014 2015 2016 2017 2018
Sosialisasi pencegahan
penyalahgunaan narkoba dan
HIV/AIDS di kalangan siswa
SMA/SMK di Provinsi Sumatera
Utara
Tersosialisasinya pencegahan
penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di
kalangan siswa SMA/SMK di Provinsi
Sumatera Utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 245.200.000 -
Pengembangan dan penguatan
pasangan usia subur (PUS) di
Provinsi Sumatera Utara
Terlaksananya Pengembangan dan
penguatan pasangan usia subur (PUS) di
Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 292.600.000 -
Pengadaan buku saku Sumut
sehat
Tersedianya buku saku Sumut sehat
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 50.000.000 -
Penyusunan kebijakan
pengendalian penduduk dan
keluarga berencana
Tersusunnya kebijakan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 100.000.000 169.731.780
Penyusunan profil
kependudukan di Provinsi
Sumatera Utara
Tersusunnyaprofil kependudukan di
Provinsi
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 150.000.000 -
Penialian Kampung KB terbaik
dan penilaian kinerja Dinas
PPKB Kabupaten/Kota se-
Provinsi Sumatera Utara
Terlaksananya Penialian Kampung KB
terbaik dan penilaian kinerja Dinas PPKB
Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 149.999.730
Pemanfaatan dan Pengembangan
data Kependudukan dan
penetapan Indikator
Pengendalian Penduduk tingkat
Provinsi
Jumlah peseta Pengembangan data
Kependudukan dan penetapan Indikator
Pengendalian Penduduk tingkat Provinsi
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 124.999.650
M. ISI/ SUB FUNGSI N. INDIKATOR KINERJA O. SASARAN
KEGIATAN
INDIKASI ANGGARAN (000)
2014 2015 2016 2017 2018
Pengembangan data dan system
informasi keluarga di Kampung
Keluarga Berencana (KB)
Terlaksananya Pengembangan data dan
system informasi keluarga di Kampung
Keluarga Berencana (KB)
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 149.996.650
Workshop Penyusun grand
Design/ rencana Induk
Kependudukan Kab/Kota tingkat
Provinsi Sumatera Utara
Jumlah peserta Workshop Penyusun grand
Design/ rencana Induk Kependudukan
Kab/Kota tingkat Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah - - - - 124.999.650
Advokasi Rencana Induk
Kependudukan di Kab/Kota
Jumlah peserta Advokasi Rencana Induk
Kependudukan di Kab/Kota
Aparat Pemerintah - - - - 149.981.205
Forum Sinkronisasi kebijakan
Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (KKBPK)
pusat, daerah dan mitra di
Provinsi Sumatera Utara
Jumlah Peserta Forum Sinkronisasi
kebijakan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (KKBPK) pusat, daerah
dan mitra di Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah - - - - 124.999.706
Peningkatan jejaringan
kemitraan pemaduan dan
sinkronisasi kebijakan
Pengendalian Penduduk
Jumlah peserta Peningkatan jejaringan
kemitraan pemaduan dan sinkronisasi
kebijakan Pengendalian Penduduk
Aparat Pemerintah - - - - 124.996.950
Pemetaan kebijakan dan
perkembangan Capaian Program
KKBPK di Provinsi Sumatera
Utara
Terlaksananya Pemetaan kebijakan dan
perkembangan Capaian Program KKBPK di
Provinsi Sumatera Utara
Aparat Pemerintah - - - - 124.999.660
Focus Group Discussion
penguatan kebijakan
Pengendalian Penduduk di
Sumatera Utara
Jumlah peserta Focus Group Discussion
penguatan kebijakan Pengendalian
Penduduk di Sumatera Utara
Aparat Pemerintah - - - - 74.999.884
P. ISI/ SUB FUNGSI Q. INDIKATOR KINERJA R. SASARAN
KEGIATAN
INDIKASI ANGGARAN (000)
2014 2015 2016 2017 2018
Program Penguatan
Pemberdayaan Keluarga
Sejahtera dan Berencana
Terwujudnya Penguatan Pemberdayaan
Keluarga Sejahtera dan Berencana di
Sumatera Utara
Koordinasi pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi
Keluarga Sejahtera dan
Berencana di Kab/Kota
Terlaksanya Koordinasi pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi Keluarga Sejahtera
dan Berencana di Kab/Kota
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 220.000.000 149.999.950
Pengembangan Bina Keluarga
Remaja dan Balita di Sumatera
Utara
Terlaksananya pengembangan Bina
Keluarga Remaja dan Balita di Sumatera
Utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 418.250.000 -
Pameran Keluarga Berencana
dan Kesejahteraan Keluarga
tingkat Provinsi dan Nasional
Terlaksananya Pameran Keluarga Berencana
dan Kesejahteraan Keluarga tingkat Provinsi
dan Nasional
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 271.300.000 499.990.448
Pengembangan cakupan dan
kualitas UPPKS melalui
penyelenggaraan
pendampingan/magang bagi para
kader/anggota kelompok UPPKS
di 5 Kab/Kota sebagai pilot
project
Terlaksananya Pengembangan cakupan dan
kualitas UPPKS melalui penyelenggaraan
pendampingan/magang bagi para
kader/anggota kelompok UPPKS di 5
Kab/Kota sebagai pilot project
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 397.500.000 199.996.210
Pengembangan cakupan dan
kualitas kelompok Bina
Terlaksananya Pengembangan cakupan dan
kualitas kelompok Bina Keluarga di 5
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 300.750.000 -
Keluarga di 5 Kab/Kota sebagai
Pilot Project
Kab/Kota sebagai Pilot Project
Rapat Koordinasi Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga tingkat
Provinsi Sumatera Utara
Terlaksananya Rapat Koordinasi Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga tingkat Provinsi
Sumatera Utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - 275.200.000 275.200.000
Sosialisasi Fasilitasi kelompok
remaja (BKR) di Kab/Kota
Jumlah peserta Sosialisasi Fasilitasi
kelompok remaja (BKR) di Kabupaten/Kota
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 139.999.740
S. ISI/ SUB FUNGSI T. INDIKATOR KINERJA U. SASARAN
KEGIATAN
INDIKASI ANGGARAN (000)
2014 2015 2016 2017 2018
Pengembangan kapasitas SDM
pengelola BKL
Jumlah peserta Pengembangan kapasitas
SDM pengelola BKL
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 170.000.000
Pertemuan dan pemberdayaan
kelompok UPPKS di Provinsi
Sumatera utara
Jumalh peserta Pertemuan dan
pemberdayaan kelompok UPPKS di
Provinsi Sumatera utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 149.999.950
Sinkronisasi program ketahanan
dan kesejahteraan keluarga ke
Provinsi lain
Terlaksananya Sinkronisasi program
ketahanan dan kesejahteraan keluarga ke
Provinsi lain
Aparat Pemerintah - - - - 74.999.870
Pengembangan upaya kesehatan
Remaja sekolah di Provinsi
Sumatera Utara
Jumlah peserta Pengembangan upaya
kesehatan Remaja sekolah di Provinsi
Sumatera Utara
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 49.999.900
Pertemuan / Sosialisasi BKB HI
bagi mitra kerja dan pemaku
kepentingan tingkat kab/kota
Jumlah peserta Pertemuan / Sosialisasi BKB
HI bagi mitra kerja dan pemaku kepentingan
tingkat kab/kota
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 149.986.725
Sosialisasi dan Edukasi pembina
dalam pengembangan dan
Fasilitasi dan pusat pelayanan
keluarga Sejahtera (PPKS) di
Provinsi dan Kab/Kota
Jumlah pesrta Sosialisasi dan Edukasi
pembina dalam pengembangan dan Fasilitasi
dan pusat pelayanan keluarga Sejahtera
(PPKS) di Provinsi dan Kab/Kota
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 139.403.810
Advokasi untuk pihak yang
bekerjasama/ kemitraan bidang
Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga
Terlaksananya Advokasi untuk pihak yang
bekerjasama/ kemitraan bidang Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 99.999.665
Perlombaan bidang Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga di
Kab/ Kota
Perlombaan bidang Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga di Kab/ Kota
Aparat Pemerintah
dan Masyarakat
- - - - 79.799.740
38
V. BAB VI
PENUTUP
Dengan disusunnya Renstra Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan
Keluarga Berencana Setdaprovsu dan setelah OPD Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara terbentuk pada
tahun 2017 yang merupakan OPD baru maka mengerjakan Renstra Perubahan
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara
tahun 2013-2018 dan akan mengerjakan rencana Program dan Kegiatan untuk
tahun 2017 – 2018, sedangkan Renstra Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak
dan Keluarga Berencana Setdaprovsu disusun selama 5 tahun yang
mempedomani RPJMD Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 – 2018, diharapkan
pembangunan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana dapat
berjalan dengan baik.
Rencana Strategis Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Sumatera Utara ini juga menjadi pedoman bagi segenap
person Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi
Sumatera untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah dibuat dalam
memberhasilkan pembangunan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Sumatera Utara sehingga visi dan misi Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara dapat tercapai.