bab i revisi
TRANSCRIPT
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 1/21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sudah menjadi kewajaran bahwa tiap perusahaan dalam melakukan
aktivitasnya selalu berusaha untuk meningkatkan keuntungan secara maksimal.
Untuk mencapai hal tersebut haruslah ada perencanaan dan pengendalian
keuangan secara profesional, karena di era globalisasi persaingan sudah begitu
ketatnya. Perencanaan dan pengendalian keuangan tersebut terutama dalam hal
penggunaan aset dan sumber dana perusahaan. Untuk mengelola aset dan dana
tersebut, perusahaan dapat mencari dari sumber dana dan aktiva yang mempunyai
beban tetap, sehingga prediksi biaya dapat direncanakan dengan mudah, sehingga
dapat meningkatkan keuntungan perusahaan yang berpotensi peningkatan
kemakmuran para pemegang saham.
Jenis sumber dana perusahaan yang memiliki beban tetap digunakan
dengan harapan perusahaan akan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar
daripada beban tetapnya, sehingga akan meningkatkan pendapatan yang tersedia
bagi pemegang saham. Perusahaan yang telah maju dengan perolehan omzet yang
besar haruslah menerbitkan surat berharga yang dapat dijual di pasar modal.
Kondisi tersebut artinya perusahaan telah go public, sehingga perusahaan secara
legal dapat memperoleh dana dari masyarakat sebagai bagian dari permodalan
perusahaan. Sebagai perusahaan yang dimiliki masyarakat, maka pengelolaan
1
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 2/21
perusahaan harus dijalankan secara profesional dalam artian bahwa,
pendayagunaan dan pemanfaatan aktiva dan dana perusahaan harus dikelola
secara efisien dan efektif serta ditangani oleh manajemen yang professional guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan operasional yang ada diseluruh perusahaan harus dilaksanakan
secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan perusahaan, dan hal tersebut
berarti manajemen perusahaan harus diusahakan untuk mencapai prestasi seperti
yang diinginkan. Usaha untuk mencapai prestasi tersebut jika ditinjau dari sudut
manajemen keuangan adalah pencapaian tujuan perusahaan, yaitu manajemen
perusahaan dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada laba yang
diperoleh, terutama laba per lembar saham, yaitu merupakan pendapatan atau laba
yang diterima oleh para pemegang saham untuk per lembar saham yang dimiliki.
Sumber dana yang memiliki beban tetap dan telah dipergunakan
perusahaan dengan harapan perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih
besar daripada beban tetapnya, sehingga meningkatkan pendapatan yang tersedia
bagi pemegang saham. Dengan keadaan tersebut menunjukkan perubahan EPS
( Earning Per Share / laba per lembar saham) sebagai perubahan EBIT ( Earning
Before Interest and Tax / laba sebelum bunga dan pajak). Dalam kaitannya
dengan perusahaan yang memasyarakatkan sahamnya, tingkat leverage
perusahaan merupakan pengukuran yang menggambarkan tingkat risiko yang
dihadapi investor dan kebijakan deviden yang diterapkan manajemen perusahaan.
Leverage dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam
mendayagunakan aktiva dan dana yang mempunyai beban tetap dengan tujuan
2
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 3/21
untuk meningkatkan pendapatan pemegang saham. Perusahaan selalu berusaha
untuk meningkatkan pendapatan yang dapat dilakukan dengan cara mengelola
sumber keuangan yang berasal dari modal jangka panjang yang mempunyai beban
tetap, misalnya kredit jangka panjang, obligasi, dan saham preferen, dan
digunakan untuk membiayai aktiva operasional yang mempunyai beban tetap.
Tingkat pendapatan atau laba perusahaan dari periode ke periode
akuntansi selalu berubah, terutama pendapatan pemegang saham relatif berubah
sesuai dengan kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal tersebut diakibatkan
oleh berbagai faktor, salah satunya oleh penggunaan dana yang memiliki beban
tetap. Misalnya penggunaan utang sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dari penggunaan utang sebagai sumber
pendanaan, maka pemegang saham akan memperoleh manfaat.
Penggunaan modal pinjaman (hutang) dalam struktur modal perusahaan
ditinjau dari bidang manajemen keuangan, merupakan penerapan kebijakan
Financial Leverage, dimana perusahaan membiayai kegiatannya (operasionalnya)
dengan menggunakan modal pinjaman serta menanggung beban tetap dengan
alasan terbatasnya modal sendiri, ingin meningkatkan rentabilitas modal sendiri
dan lain-lain. Financial Leverage adalah penggunaan dana dengan beban tetap
dan perusahaan mengharapkan dengan penggunaan dana tersebut dapat
memperbesar pendapatan atau laba perusahaan.
Selain meningkatkan pengembalian bagi investor, diterapkannya kebijakan
Financial Leverage akan meningkatkan nilai hutang perusahaan, yang berarti
perusahaan yang bersangkutan harus menanggung biaya modal dan resiko
3
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 4/21
financial yang lebih tinggi atau meningkatkan resiko keuangan ( Financial Risk )
perusahaan. Modal menjadi lebih tinggi karena perusahaan selain harus membayar
pinjaman pokok, juga harus membayar bunga pinjaman rutin sampai hutang
tersebut jatuh tempo dengan kata lain perusahaan akan terbebani bunga pinjaman
yang pada akhirnya dapat membebani laba bersih dan arus kas perusahaan, yang
juga akan mempengaruhi Earning Per Share (EPS).
Perseroan Terbatas (PT) Astra International, Tbk., merupakan perusahaan
publik yang memiliki enam bidang usaha, yaitu Divisi Otomotif, Divisi Jasa
Keuangan, Divisi Alat Berat dan Pertambangan, Divisi Agribisnis, Divisi
Teknologi Informasi, dan Divisi Infrastruktur dan Logistik. Perseroan ini
menggunakan komposisi struktur modal yang terdiri dari hutang bank jangka
panjang, obligasi, saham preferen, saham biasa, laba ditahan, dan leasing , dengan
komposisi struktur modal seperti itu efektifitas perusahaan dalam menyediakan
dana untuk operasional perusahaan dapat terpenuhi.
Alasan mengambil obyek penelitian pada perusahaan ini adalah karena PT.
Astra International, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bersifat non
siklikal, dalam arti bahwa sektor industri ini lebih stabil dan tidak mudah
terpengaruh oleh musim ataupun perubahan kondisi perekonomian seperti inflasi.
Oleh karena itu, pada penelitian ini diambil judul “ANALISIS PENGARUH
FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT.
ASTRA INTERNATIONAL, TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN DI
JAKARTA.”
4
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 5/21
Untuk mengetahui sejauh mana PT. Astra International, Tbk., dalam
mengelola keuangannya, berikut disajikan laporan keuangan yang terdiri dari
laporan laba rugi dan neraca dari tahun 2006 – 2010.
TABEL 1.1
PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk.
IKHTISAR LABA RUGI DAN NERACA
TAHUN 2006 – 2010
(Dalam jutaan rupiah)Keterangan Tahun
2006
Tahun
2007∆
%
Tahun
2008∆
%
Tahun
2009∆% Tahun
2010∆
%
Penjualan 55.508 70.183 26,44
97.064 38,30
98.526 1,51 129.991 31,94
Laba
Usaha
4.991 8.501 70,3
3
11.876 39,7
0
12.756 7,41 14.725 15,44
Laba
Bersih
3.712 6.519 75,6
2
9.191 40,9
8
10.040 9,24 14.366 43,09
Total
Utang
31.498 31.512 0,04 40.163 27,4
5
40.006 (0,39) 54.168 35,40
Ekuitas 22.375 26.963 20,5
1
33.080 22,6
9
39.894 20,59 49.310 23,60
Total
Aktiva
57.929 63.520 9,65 80.740 27,1
1
88.938 10,15 112.857 26,89
Sumber: Data olahan, 2011
Dari Tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2007 terjadi
kenaikan laba bersih sebesar 75,62 persen dan kenaikan ekuitas sebesar 20,51
persen. Pada tahun 2008 pun mengalami kenaikan laba bersih yang signifikan,
sampai pada tahun 2009 hanya mengalami sedikit kenaikan yaitu 9,24 persen.
Begitu juga dengan ekuitas yang selalu mengalami peningkatan, sampai tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 23,60 persen.
Dari uraian yang dikemukakan di atas, diketahui bahwa pergerakan ekuitas
dengan laba bersih berfluktuatif. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH FINANCIAL
LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT. ASTRA
INTERNATIONAL, TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN DI JAKARTA.”
5
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 6/21
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan permasalahan
dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa tingkat financial leverage yang dicapai PT. Astra International,
Tbk., dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010?
2. Bagaimana perkembangan Earning Per Share (EPS) pada PT. Astra
International, Tbk., dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010?
3. Apakah financial leverage berpengaruh signifikan terhadap Earning Per
Share (EPS) pada PT. Astra International, Tbk., dari tahun 2006 sampai
dengan tahun 2010?
C. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi penyimpangan dalam pembahasan masalah, maka
penulis membatasi permasalahan pada laporan keuangan audit PT. Astra
International, Tbk., dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat financial leverage yang dicapai PT. Astra
International, Tbk., dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010?
2. Untuk mengetahui perkembangan Earning Per Share (EPS) pada PT.
Astra International, Tbk., dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010?
6
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 7/21
3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari financial leverage
terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT. Astra International, Tbk., dari
tahun 2006 sampai dengan tahun 2010?
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan sarana bagi penulis untuk
mengaplikasikan ilmu yang penulis peroleh selama proses perkuliahan di
Universitas Tanjungpura dan dengan adanya penelitian ini akan
menambah pengetahuan penulis khususnya untuk masalah yang penulis
teliti.
2. Bagi Perusahaan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan
(PT. Astra International, Tbk.), yaitu memberikan sumbangan pemikiran
dan saran untuk perusahaan mengenai informasi dari Financial Leverage
dan Earning Per Share serta sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan perencanaan dan penentuan dalam pengambilan sumber dana
untuk membiayai kegiatan operasional. Sehingga dapat dijadikan sebagai
referensi untuk mempertimbangkan proyeksi penggunaan sumber modal
yang selanjutnya.
7
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 8/21
F. Kerangka Teori
1. Leverage
Dalam hal ini perlu diketahui bahwa analisis rasio adalah dasar untuk
memahami serta menilai hasil dari operasi suatu perusahaan. Analisis rasio ini
merupakan kerangka kerja yang menjadi acuan bagi manajer keuangan sehingga
dapat dengan mudah merencanakan kebutuhan pembelanjaan di masa yang akan
datang. Salah satu jenis analisis yang digunakan dari sekian banyak jenis analisis
adalah analisis rasio utang ( Leverage Ratio). Leverage secara umum dapat
diartikan sebagai penggunaan utang untuk sumber pendanaan bagi perusahaan
yang dapat digunakan untuk mengangkat kinerja perusahaan.
Menurut Sartono (2001: 257): “ Leverage adalah penggunaan asset dan
sumber dana ( sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban
tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang
saham.”
Istilah leverage diambil dari pengungkit mekanis yang membuat kita
mampu mengangkut beban lebih daripada bila kita melakukannya sendiri.
Demikian juga halnya financial leverage, membuat perusahaan mampu
mengendalikan lebih banyak asset lagi.
Tujuan perusahaan menggunakan leverage keuangan adalah untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan melalui peningkatan aktivitas operasi
perusahaan. Dengan meningkatnya pendapatan perusahaan akan berdampak pada
peningkatan EPS perusahaan. Semakin tinggi EPS, maka kemampuan perusahaan
untuk memberikan pendapatan kepada pemegang sahamnya semakin tinggi. EPS
8
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 9/21
menggambarkan jumlah laba yang diperoleh untuk setiap lembar saham selama
periode tertentu.
2. Klasifikasi Leverage
2.1 Leverage Operasi
Menurut Warsono (2003: 213) operating leverage dapat didefinisikan
sebagai penggunaan potensial biaya – biaya operasi untuk memperbesar pengaruh
perubahan dalam penjualan terhadap laba sebelum bunga dan pajak perusahaan.
Hal tersebut berarti analisis leverage operasi digunakan untuk melihat seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam menggunakan biaya operasi tetap untuk
memperbesar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap EBIT.
Menurut Van Horne dan Wachowicz, Jr (2000: 440, 445):
“Leverage operasi (operating leverage) merupakan penggunaan aktiva dengan
biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas.
Leverage operasi timbul setiap saat perusahaan memiliki biaya-biaya tetap tanpa
memperhatikan jumlah biaya tersebut. Biaya operasi tetap akan dikeluarkan agar
volume penjualan akan menghasilkan penerimaan lebih dari cukup untuk menutup
seluruh biaya operasi tetap dan variabel.”
2.2 Financial Leverage
Menurut Warsono (2003 : 217) financial leverage dapat didefinisikan
sebagai penggunaan potensial biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan
pengaruh perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak EBIT terhadap EPS.
Menurut Van Horne dan Wachowicz, Jr (2000: 440, 445) financial
leverage berasal dari keberadaan biaya financial tetap dalam arus pendapatan
perusahaan. Ada dua biaya financial , yaitu:
a. Bunga pinjaman
b. Dividen saham preferensi
9
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 10/21
Biaya-biaya ini harus ditutupi, berapapun nilai EBIT yang tersedia untuk
membiayai biaya-biaya tersebut. Financial leverage merupakan
penggunaan dana permanen atau jangka panjang yang disertai dengan beban tetap, dengan harapan agar penghasilan serta nilai saham
perusahaan dapat ditingkatkan. Dengan kata lain bahwa financial leverageakan timbul pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang
menimbulkan biaya atau beban tetap.
Menurut Kcown, et al (2005: 52):
“ Financial leverage adalah sebagai praktek pembiayaan sebagian dari aset
perusahaan menggunakan sekuritas berbiaya tetap dalam rangka meningkatkan
pengembalian aktiva bagi pemegang saham.”
Menurut Atmaja (2003: 236):
“Suatu perusahaan dikatakan menggunakan financial leverage jika ia
membelanjakan sebagian dari aktivanya dengan sekuritas yang menbayar bunga
tetap (misalnya, utang pada bank, menerbitkan obligasi atau saham preferen). Jika
perusahaan menggunakan financial leverage atau utang, perubahan pada EBIT
perusahaan akan mengakibatkan perubahan yang lebih besar terhadap EPS
( Earning per share) atau penghasilan per lembar saham perusahaan.”
3. Laporan Laba Rugi dalam Pendekatan Leverage
Antara operating leverage dan financial leverage ternyata memiliki
keterkaitan satu sama lain. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa semakin besar tingkat
leverage operasi, maka semakin sensitif Earning Before Interest and Tax (EBIT)
terhadap perubahan penjualan, dan semakin besar tingkat leverage keuangan
maka EPS semakin sensitif terhadap perubahan EBIT. Oleh karena itu, apabila
leverage operasi dan keuangannya sama-sama besar, maka perubahan penjualan
yang kecil sekalipun akan sangat mempengaruhi EPS.
Terdapat dua alasan dimana suatu perusahaan menggunakan utang untuk
meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan pada pemegang saham
menurut Brigham dan Houston (2001 : 85):
10
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 11/21
a. Karena bunga dapat dikurangkan, maka penggunaan utang mengakibatkan
tagihan pajak yang lebih rendah dan menyisakan lebih banyak laba operasi
yang tersedia bagi investor. b. Jika tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva (EBIT/total aktiva)
melebihi suku bunga utang, maka perusahaan pada umumnya dapat
menggunakan utang untuk membeli aktiva, membayar bunga utang dan
kemudian sisanya akan bonus bagi pemegang saham.
Sehubungan dengan EPS, perubahan pada pendapatan penjualan
menyebabkan perubahan yang lebih besar terhadap EBIT. Kemudian perubahan
EBIT yang diterjemahkan ke dalam variasi laba per lembar saham (EPS) dan laba
yang tersedia bagi pemegang saham yang lebih besar apabila perusahaan memilih
untuk menggunakan pengungkit keuangan ( financial leverage).
Salah satu cara untuk menilai perusahaan adalah dengan melihat laba
bersih yang diperoleh. Untuk melihat perbandingannya secara relevan, ukuran
yang biasa digunakan adalah laba per saham atau Earning Per Share (EPS).
Perubahan dalam penggunaan utang akan mengakibatkan perubahan laba per
saham (EPS) dan karena itu juga dapat mengakibatkan perubahan harga saham.
Menurut Harahap (2008: 306):
“Rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara utang
perusahaan terhadap modal maupun aset.”
Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak
luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity).
Laporan laba rugi yang digunakan oleh perusahaan mempunyai beberapa
variasi. Hal tersebut bergantung pada aspek penggunaannya. Perbedaan atau
variasi dalam penyusunan laporan laba rugi biasanya terletak pada
pengklasifikasian dalam pencatatan pengeluaran atau biaya. Pengklasifikasian
11
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 12/21
pengeluaran atau biaya yang digunakan dalam penyusunan laporan labar rugi
berdasarkan perilakunya, terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Leverage operasi dan financial leverage dapat digambarkan secara mudah
dengan menggunakan laporan laba rugi. Format umum laporan laba rugi untuk
menjelaskan pendekatan leverage operasi dan financial leverage menurut
Warsono (2003: 206) ditunjukkan sebagaimana Gambar 1.
Pendapatan penjualan
Dikurangi: Total Biaya VariabelOperating Leverage Margin kontribusi
Dikurangi: Biaya tetap
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
Dikurangi: Pengeluaran bunga Total
Laba sebelum pajak (EBIT) Leverage
Dikurangi: Pengeluaran pajak
Financial Leverage Laba setelah pajak (EAT)
Dikurangi: Dividen saham preferen
Laba tersedia untuk para pemegang saham biasa
Dibagi: Jumlah saham biasa yang beredar
Laba per lembar saham (EPS)
Gambar 1. Pendekatan Leverage Operasi dan Financial Leverage (Warsono 2003: 206)
Leverage operasi berkenaan dengan hubungan antara hasil penjualan
dengan EBIT. Sedangkan financial leverage berkenaan dengan hubungan antara
EBIT dengan pendapatan yang tersedia bagi para pemegang saham biasa atau
sampai dengan EPS.
4. Pengertian Analisis Financial Leverage
Analisis merupakan serangkaian proses perhitungan dengan cara
mengelompokkan, membuat suatu urutan,memanipulasi dan menyingkatkan data,
sehingga mudah untuk dibaca (Syamsuddin 2002: 85). Sedangkan yang dimaksud
financial leverage adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang
mempunyai beban tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap
perubahan EPS, sehingga dapat disimpulkan maksud dari analisis financial
12
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 13/21
leverage adalah serangkaian proses perhitungan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang mempunyai beban tetap
untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap perubahan EPS. Jadi
manajer dapat menilai dan dapat mengambil keputusan mengenai kondisi laporan
keuangan yang berkaitan dengan EPS.
Semakin besar dana yang berasal dari luar yang disertai dengan beban
keuangan tetap, maka akan semakin besar pula beban keuangan yang harus
dibayar. Menurut Warsono (2003: 217) ada dua macam biaya keuangan tetap
yang dapat ditemukan dalam perusahaan, yaitu: (1) bunga atas utang; dan (2)
dividen saham preferen. Kedua biaya tersebut harus tetap dibayar tanpa
menghiraukan jumlah EBIT yang tersedia untuk membayarnya.
5. Hubungan antara Financial Leverage dengan Earning Per Share (EPS)
Salah satu tugas manajemen keuangan adalah mengatur penggunaan
sumber dana perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan agar laba
yang tersedia untuk pemegang saham biasa menjadi lebih besar, sehingga EPS
yang akan diperoleh investor lebih meningkat tanpa mengemban risiko yang
berarti.
Tanpa mengemban risiko yang berarti maksudnya adalah jangan sampai
perusahaan menanggung risiko berupa semua pembayaran kewajiban – kewajiban
yang bersifat tetap, yang nilainya lebih besar atau sama dengan EBIT yang telah
didapat oleh perusahaan, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.
Bila DFL yang merupakan hasil dari perhitungan analisis financial
leverage meningkat, hal tersebut berarti bahwa DFL tersebut mempunyai daya
13
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 14/21
ungkit yang tinggi untuk menghasilkan EPS yang tinggi pula. Dan bila EPS naik,
maka akan juga meningkatkan laba yang tersedia untuk para pemegang saham.
Demikian juga sebaliknya, jika DFL menurun, daya ungkit untuk menghasilkan
EPS juga akan turun. Hal tersebut berarti laba yang tersedia untuk para pemegang
saham mengalami penurunan.
Jika EPS untuk para pemegang saham meningkat, selain untuk
meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham lama, juga akan menimbulkan
kepercayaan yang tinggi atas keberhasilan perusahaan dalam mengelola
perusahaan tersebut dan juga dapat menarik investor baru untuk menanamkan
modalnya ke dalam perusahaan.
6. Kerangka Penelitian
Dengan leverage akan diketahui penggunaan aktiva atau dana untuk
membiayai kebutuhan perusahaan dan perusahaan harus dapat menutup biaya
tetap yang timbul karena menggunakan aktiva atau dana tersebut. DFL sebagai
tolak ukur untuk penggunaan aktiva atau dana tersebut dapat menghasilkan
keuntungan yang melebihi beban tetap tersebut, sehingga naik turunnya DFL
mempengaruhi EPS.
Kerangka pemikiran penelitian dalam bentuk Gambar 2.
14
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 15/21
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
7. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 3.
Gambar 3. Kerangka Koseptual
G. Metode Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dalam bentuk studi kasus (case study), yaitu pengembangan
secara mendalam terhadap suatu objek dengan tetap mempertahankan
15
Leverage
Degree of Fiancial Leverage
Earning Per Share
E
P
S
Total debt toequity ratio
Total debt to
capital
assets Long term
debt to
equity ratio
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 16/21
keutuhan objek dan yang menjadi obyek penelitian adalah PT. Astra
International, Tbk.
Menurut Fathoni (2005: 99):
“Studi kasus berarti penelitian terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Namun konsep kejadian atau peristiwa ini hendaknya tidak diartikan
sebagai kejadian atau peristiwa biasa. Namun, konsep kejadian atau
peristiwa ini hendaknya tidak diartikan sebagai kejadian atau peristiwa
biasa, yang menurut konsep bahasa Inggris disebut event . Suatu kejadian
atau peristiwa yang mengandung masalah atau perkara, sehingga perlu
ditelaah kemudian dicarikan cara penanggulangannya, antara lain dengan
melalui studi kasus.”
2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang telah ada atau yang telah dikumpulkan
pihak lain, dalam hal ini diperoleh melalui internet , yaitu pada website:
www.idx.co.id.
3. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini alat analisis yang dipergunakan adalah
analisis rasio utang (analisis leverage keuangan) sebagai berikut:
a. Mengetahui financial leverage rasio perusahaan, digunakan rumus
dari dari Mohammad Samsul (2006: 146):
1. Utang terhadap aktiva ( Debt to Total Assets)
Utang terhadap aktiva =AktivaTotal
UtangTotal
2. Utang terhadap ekuitas ( Debt to Equity (D/E))
Utang terhadap ekuitas =Ekuitas
UtangTotal
16
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 17/21
3. Utang jangka panjang terhadap ekuitas ( Long Term Debt to
Equity)
Utang jangka panjang terhadap ekuitas =
Ekuitas
PanjangJangkaPinjaman
4. Kemampuan membayar bunga (Times Interest Earned Ratio)
Kemampuan membayar bunga = BungaBiaya
OperasiLaba
b. Mengetahui tingkat financial leverage digunakan rumus Syamsuddin
(2002: 114), sebagai berikut:
Degree of Financial Leverage =Interest-EBIT
EBIT
Dimana:
EBIT = Earning Before Interest and Tax
Interest = Bunga Utang
c. Mengetahui pengaruh financial leverage terhadap Earning Per Share
(EPS) dengan menganalisis pengujian hipotesis regresi linear
sederhana dengan menggunakan metode minimum (least square
method ) untuk mengetahui hubungan linear antara dua variabel.
1. Untuk mengukur besarnya EPS menurut Tandelilin (2001:
242), dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Earning Per Share = beredar sahamJumlah
pajak dan bungasetelah bersihLaba
2. Persamaan regresi linear menurut Supranto (2005: 171)
Y = a + bX
17
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 18/21
Keterangan: Y = Variabel terikat = EPS
X = Variabel bebas = Tingkat leverage keuangan
3. Menghitung koefisien regresi a dan b, menurut Supranto (2005:
73)
b =∑ ∑
∑ ∑ ∑−
−22 )( X X n
Y X XY n
a =n
X bY ∑ ∑−
4. Menghitung koefisien korelasi (r) untuk mengetahui tingkat
hubungan X terhadap Y maka digunakan rumus korelasi
product momen menurut Gitosudarmo (2001: 311)
r =∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−
))(((.()(( 2222 Y Y n X X n
Y X XY n
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
X = Variabel independen
Y = Variabel dependen
n = Jumlah data
Nilai koefisien korelasi terdapat dalam range 11 ≤≤− R . Untuk
menentukan tingkat hubungan dari koefisien korelasi dapat dilihat
pada Tabel 1.2:
18
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 19/21
Tabel 1.2
Tingkat Hubungan Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuatSumber : Sugiyono (2004: 183)
5. Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel X (perputaran modal kerja) terhadap variabel
Y (profitabilitas). Besarnya koefisien determinasi terletak
antara 0% sampai dengan 100%. Untuk mengetahui seberapa
besar koefisien determinasi digunakan rumus sebagai berikut:
Kd = %1002×
xyr
6. Menguji signifikansi (t), digunakan untuk menguji apakah
variabel bebas mempunyai pengaruh secara nyata terhadap
variabel terikat, dimana pengujian dua arah, tingkat signifikansi
)(α yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,05 dan uji t
menggunakan rumus:
t =)1(
2
2r
nr
−
−
7. Hipotesis
Dalam penulisan ini, penulis melakukan pengujian
hipotesis. Suatu pengujian hipotesis dilakukan untuk
mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
19
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 20/21
Definisi hipotesis menurut Fathoni (2006: 46):
“Perumusan hipotesis sebagai pernyataan yang menunjukkan pertautan antara dua variabel atau lebih itu sebenarnya adalah
perumusan menurut model matematis pula. Selanjutnya
perumusan hipotesis dalam hipotesis alternatif dan hipotesis
nol adalah konsep dalam statistika.”
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan
ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas atau independen ( financial leverage) terhadap variabel
tidak bebas (earning per share).
Apabila hipotesis penelitian tersebut dinyatakan ke dalam
hipotesis statistik sebagai berikut:
0 H : r = 0 : Menunjukkan variabel X ( Degree of
Financial Leverage / DFL) tidak berpengaruh
terhadap Y ( Earning Per Share).
a H : r ≠ 0 : Menunjukkan variabel X ( Degree of
Financial Leverage / DFL) berpengaruh terhadap Y
( Earning Per Share).
Kriteria keputusan hipotesis pengujiannya dengan tingkat
signifikansi )(α = 0,05/2 = 0,025.
8. Kesimpulan Hipotesis
Ho diterima jika nilai hitung statistik uji ( hitung t ) berada di
daerah penerimaan Ho, dimana tabel hitung tabel t t t <<−
Ho ditolak jika nilai hitung statistik uji ( hitung t ) berada di
daerah penolakan Ho, dimana tabel hitung tabel t t t ≥≥−
20
5/9/2018 BAB I Revisi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-revisi-559ca0c31fd6c 21/21
Untuk lebih jelas dalam penentuan penerimaan atau
penolakan Ho dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini:
GAMBAR 4
DAERAH PENOLAKAN DAN PENERIMAAN Ho (uji t)
Daerah Daerah
Penolakan Ho Penolakan Ho
DaerahPenerimaan Ho
- ),2/( df t tabel α ),2/( df t tabel α
21