bab i pengertian dasar telekomunikasi

37
Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi 1.1. Pendahuluan Komunikasi adalah cara untuk menyampaikan informasi dari satu titik ke titik lain. Informasi bisa berupa suara, gambar, data, berita, pikiran, pendapat dalam berbagai bentuk. Manusia dapat melakukan berbagai cara untuk melakukan komunikasi. Seperti misalnya dengan berbicara, bendera, cahaya, memukul kentongan sampai pada berkirim surat dengan bantuan kantor pos dan sebagainya. Tetapi komunikasi dengan metode tersebut di atas digunakan untuk jarak yang relatif dekat dan terbatas. Seiring dengan perkembangan peradapan manusia, kebutuhan komunikasi juga semakin tinggi, jarak antara sumber informasi dengan penerima dituntut semakin jauh, seperti antar kota, antar pulau, antar negara, bahkan antar benua. Para ahli dengan hasil pengembangan teknologinya telah menemukan tehnik berkomunikasi jarah jauh dengan lebih efisien, caranya dengan mengubah semua informasi fisik menjadi informasi listrik (sinyal) kemudian dengan peralatan tertentu dan media tertentu dikirimkan melalui jarak Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-1

Upload: eskandaru-sadewa

Post on 06-Dec-2014

176 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Pengertian dasar dasar telekomunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

1.1. Pendahuluan

Komunikasi adalah cara untuk menyampaikan informasi dari satu titik ke titik

lain. Informasi bisa berupa suara, gambar, data, berita, pikiran, pendapat dalam

berbagai bentuk. Manusia dapat melakukan berbagai cara untuk melakukan

komunikasi. Seperti misalnya dengan berbicara, bendera, cahaya, memukul

kentongan sampai pada berkirim surat dengan bantuan kantor pos dan

sebagainya. Tetapi komunikasi dengan metode tersebut di atas digunakan untuk

jarak yang relatif dekat dan terbatas.

Seiring dengan perkembangan peradapan manusia, kebutuhan komunikasi juga

semakin tinggi, jarak antara sumber informasi dengan penerima dituntut semakin

jauh, seperti antar kota, antar pulau, antar negara, bahkan antar benua. Para ahli

dengan hasil pengembangan teknologinya telah menemukan tehnik

berkomunikasi jarah jauh dengan lebih efisien, caranya dengan mengubah semua

informasi fisik menjadi informasi listrik (sinyal) kemudian dengan peralatan

tertentu dan media tertentu dikirimkan melalui jarak yang sangat jauh. Sistem ini

akhirnya dikenal dengan sebutan telekomunikasi.

Telekomunikasi berasal dari kata tele yang berarti jauh dan komunikasi yang

berarti hubungan. Jadi telekomunikasi adalah proses pengiriman informasi dari

satu tempat ke tempat lain yang mempunyai jarak relatif jauh.

Dalam bahasan ini pertukaran informasi jarak jauh dengan menggunakan

peralatan dan informasi diubah dalam bentuk sinyal listrik. Informasi

disampaikan ke tujuan bisa melalui kawat tembaga, kabel coaxcial dan fiber optik

yang disebut dengan saluran fisik. Disamping itu juga bisa melalui udara tanpa

menggunakan kawat penghantar yaitu dengan menggunakan gelombang

elektromagnetik atau gelombang radio.

Dalam telekomunikasi, suatu bentuk energi informasi diubah menjadi suatu

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-1

Page 2: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

energi listrik, sehingga dapat disampaikan ke suatu tujuan pada jarak tertentu.

Selajutnya, ditempat tujuan, energi listrik tadi diubah kembali ke bentuk aslinya.

Bentuk-bentuk informasi asli yang dapat diubah menjadi energi listrik antara lain

adalah suara manusia, musik, gambar-gambar bergerak maupun diam, dan

sebagainya.

Sistem komunikasi adalah suatu kesatuan (totalitas) yang terdiri dari bagian-

bagian yang disebut subsistem yang saling berinteraksi untuk mengirimkan

informasi dari suatu tempat agar mencapai tujuan tertentu. Dalam sistem

telekomunikasi terdapat pengirim (transmitter), sumber informasi, penerima

(receiver) dan media transmisi (kanal transmisi).

Gambar 1-1, Blok diagram sistem komunikasi sederhana

Transduser mengubah informasi yang akan disampaikan menjadi suatu energi

listrik (gelombang elektromanetik). Transmitter memproses sinyal elektris agar

memenuhi parameter sesuai yang dikehendaki media transmisi. Pemrosesan

sinyal ini disesuaikan dengan media transmisi yang digunakan, bisa berupa

pengkodean, multiplexing, modulasi, penguatan dll. Untuk media udara maka

proses yang paling penting adalah modulasi, yang berupa :

Modulasi Analog : - Amplitudo Modulasi (AM)

- Frekuensi Modulasi (FM)

- Phasa Modulasi (PM)

Modulasi Digital : - Frekuensi Shift Keying (FSK)

- Amplitodu Shift Keying (ASK)

- Phase Shift Keying (PSK)

Modulasi gabungan (hybrid):

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-2

ReceiverReceiverKanal TransmisiKanal TransmisiTransmitterTransmitter

Page 3: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

- Pulse-code modulation (PCM)

- Pulse-width modulation (PWM)

- Pulse-amplitude modulation (PAM)

- Pulse-position modulation (PPM)

- Pulse-density modulation (PDM)

Disamping itu untuk meningkatkan effisiensi penggunaan media transmisi maka

dilakukan multiplexing analog (FMD) dan multiplexing digital (PDH, SDH dan

ATM). Disamping itu ada beberapa proses lain seperti misalnya pemilihan

frekuensi dengan filter (PBF, HPF, LPF, BSF), penguatan (Gain = dB).

Sebagai contoh suatu informasi yang berupa sinyal elektronik akan disampaikan

ke suatu tujuan dengan menggunakan gelombang radio (tanpa menggunakan

kawat penghantar). Pada sistem radio, sebuah Transmitter dibutuhkan pada pihak

sumber untuk mengirimkan sinyal tersebut melalui hubungan radio tanpa kawat

penghantar. Sinyal ini bergerak dengan kecepatan cahaya. Pada pihak penerima

dibutuhkan alat lain yang dinamakan Receiver untuk menerima sinyal tersebut .

Kemudian transducer akan merubah kembali ke sinyal aslinya.

Kanal transmisi adalah jalur yang menghubungkan pemancar dengan penerima.

Dalam perjalanannya menuju ke tujuan sinyal elektronik tersebut bisa mengalami

gangguan, penurunan daya, dan kerusakan sinyal karena noise. Sehingga

dibutuhkan alat-lalat lain yang berfungsi mengatasi masalah tersebut. Untuk

mengatasi masalah penurunan daya maka diperlukan Amplifier (alat penguat

sinyal). Amplifier ini dibutuhkan pada jarak-jarak tertentu dari sistem tersebut

yang berfungsi untuk memperbesar amplitudo sinyal elektronik tersebut sampai

pada batas level yang diinginkan.

Penerima memperkuat dan memproses sinyal informasi menjadi informasi dalam

bentuk aslinya. Di tempat tujuan dibutuhkan suatu transducer lain untuk

mengubah energi sinyal elektronik tersebut kembali ke bentuk sinyal aslinya.

Sangat penting untuk diketahui karena ada keterbatasan pada kedua sisi pengirim

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-3

Page 4: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

dan penerima dari sistem tersebut, akan terjadi gangguan-gangguan seperti bising

(noise) dan juga bisa berupa distorsi (kerusakan) pada bentuk sinyal elektronis

tersebut. Hal ini merupakan akibat-akibat yang tidak diinginkan, oleh karena itu

harus dapat ditekan sekecil mungkin dalam perencanaan sistem.

1.2. Sejarah Perkembangan Telekomunikasi

1800-1845 Penemuan awal, Volta menemukan battery, Fourier dan Laplace

menemukan persamaan gelombang, Ampere, Faraday dan Henry

menemukan medan listrik dan medan magnit, Hukum Ohm (1826),

Gauss, Weber dan Wheatstone mengembangkan sistem telegraph

pertama, Hukum Kirchoff ditemukan (1845).

1837-1866 Bidang Telegraph, Samuel Morse (morse telegraph), Steinhill

menemukan bumi bisa digunakan untuk menghantarkan arus, (1844)

pelayanan komunikasi komersial, (1855) William Thomson

mengemukakan perhitungan respon saluran telegraph; dilakukan

instalasi kabel transatlantik (1858); Persamaan Maxwell

menerangkan radiasi gelombang elektromagnetig (1864).

1876-1899 Bidang Telepon, Alexander Graham Bell menemukan transduser

acustik; Exchange pertama 8 saluran; Edison’s menemukan

transduser karbon; 1887 ditemukan switching step by step oleh

Almon Strowger.

1887-1907 Wireless telegraph, Heinrich Hertz memberikan verifikasi teori

Maxwell; Marconi dan Popov mempatenkan system telegraph

wireless (1897); Guglielmo Marconi, merelease telegram melalui

radio Inggris-Greenland (1901) pelayanan komersial dilakukan.

1904-1920 Elektronika Komunikasi, Ditemukan tabung triode oleh Lee de Forest

(1907), eksperimen radio broadcasting AM; Bell System melengkapi

sistem telepon dengan repeater elektronik (1915); H.C. Amstrong

menemukan penerima superheterodin; Sistem multiplek telepon

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-4

Page 5: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

dikenalkan; berdiri stasiun broadcast komersial.

1920-1928 Carson, Nyquist, Johnson, dan Hartley menyampaikan teori tentang

teknik transmisi.

1923-1938 Televisi, DuMont dkk menemukan tabung Catoda-ray hampa udara

sebagai dasar TV, dilakukan analisa bandwidth yang diperlukan;

pengujian medan dan percobaan broadcasting, didemonstrasikan

sistem formasi gambar.

1936-1937 Alec Reeves menemukan PCM (analog to digital); Armstrong

memaparkan konsep frekuensi modulasi (FM).

1938-1945 Sistem microwave dan Radar dikembangkan selama PD ke 2, FM

digunakan untuk komunikasi militer

1948-1951 Ditemukan transistor

1950-1955 TDM diaplikasikan pada telepon; Hamming memaparkan teori kode

koreksi kesalahan, TV berwarna dipakai di United States th’53, J.R.

Pierce sistem komunikasi satelit th’55

1958-1960 Sistem transmisi data jarak jauh dikembangkan untuk keperluan

militer, th 1960 Maiman mendemonstrasikan Laser pertama

1961 IC dipakai pada produk komersial

1962 Sistem komunikasi Satelit dimulai dengan Telstar-1

1962-1966 Pelayanan sistem transmisi data untuk komersial; PCM dipakai untuk

transmisi Vioce dan TV; dikembangkan teori transmisi digital;

Veterbi memaparkan skema baru koreksi kesalahan.

1964-1965 Sistem switching telepon full elektronik, Mariner IV mengirim

gambar dari Mars ke bumi

1966-1975 Dilakukan relay satelit untuk komersial; dibuat link optik

menggunakan Laser dan fiber optik.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-5

Page 6: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

1976 Metcalfe dan Broggs (Xerox) memperkenalkan Ethernet LAN.

1968-1975 Jaringan telepon digital dikembangkan, CCITT mengembangkan

PCM standar tahun 1970-1975.

1975-1985 Dikembangkan sistem optik kapasitas besar; menggunakan teknologi

optik dan sistem switching fully integrated; pemrosesan sinyal digital

menggunakan mikroprosesor.

1980-1983 Internet global dengan protocol TCP/IP

1980-1985 Jaringan telepon seluler, Eropa NMT, United States AMPS,

dilanjutkan dengan sistem selular digital 1985; ISO (International

Standards Organization) mendefinisikan standar OSI.

1989 Tim Berners-Lee memperkenalkan World Wide Web (WWW)

1985-1990 LAN, dilakukan standarisasi ISDN; pelayanan komunikasi data untuk

berbagai keperluan umum; Sistem transmisi optik (SONET),

standarisasi SDH dan GSM.

1990-1997 Sistem seluler digital pertama, Global System for Mobile

Communication (GSM)

1997-2001 Bisnis telekomunikasi tumbuh dengan cepat, terutama GSM, Internet

dng mentransfer voice PSTN ke dalam internet, teknologi Ethernet

mencapai Gbps

2001-2005 TV digital menggantikan TV broadcast analog, sistem access

broadband telah memungkinkan pelayanan multimedia melalui

internet.

2005- Sistem seluler generasi ketiga dan teknologi WLAN memberikan

pelayanan data untuk pelanggan bergerak, lokasi pelayanan mobile

terus berkembang, jaringan telekomunikasi global menerapkan

jaringan packet-switched bersama untuk berbagai type pelayanan.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-6

Page 7: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

1.3. Jenis sistem telekomunikasi

Sistem komunikasi berdasarkan arah transmisinya dibedakan dalam 3 macam

yaitu: simplex, half duplex dan full duplex. Sedangkan untuk komunikasi data,

berdasarkan jalur transmisinya dikenal dua macam komunikasi yaitu komunikasi

seri dan komunikasi paralel.

1.3.1. Simplex

Pada sistem ini komunikasi terjadi hanya satu arah saja, dari pengirim (A) ke

penerima (B), penerima B tidak dapat mengirim sinyal atau data menuju A.

Contoh : Radio, TV

1.3.2. Half Duflex

Merupakan komunikasi 2 arah (duplex), misalnya A dan B. Kedua-duanya sama-

sama bisa mengirim dan menerima data, tetapi pada saat A mengirim data B

hanya dapat menerima saja. Demikian juga sebaliknya. Contoh : Radio amatir.

1.3.3. Full Duplex

Merupakan komunikasi 2 arah (duplex) misalnya A dan B, kedua-duanya bisa

mengirm dan menerima data pada saat yang bersamaan. Contoh : Telepon

1.3.4. Sistem Komunikasi Serial

Sistem komunikasi serial adalah pengiriman data melalui satu jalur transmisi.

Pada sistem ini setiap bit dikirim berurutan satu demi satu melalui satu jalur saja.

Berdasarkan cara sinkronsasi dikenal 2 mode transmisi serial, yaitu: Asinkron

(asynchronous), dan Sinkron (synchronous). Keuntungan sistem komunikasi seri:

Hanya menggunakan satu jalur saja, Lebih murah instalansinya, Mempunyai

jarak komunikasi yang tidak terbatas.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-7

Page 8: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Gambar 1-2. Sistem Komunikasi Seri

Sistem transmisi Synchron

Adalah sistem transmisi dilakukan dengan bit rate output sama dengan

Nxbit rate inputnya. Misal bit rate 4 input masing masing 64 kbps maka

bit rate outputnya 256 kbps. 32 input masing masing 64 kbps, maka bit

rate outputnya 2048 kbps (2 Mbps)

Sistem transmisi Asynchron

Adalah sistem transmisi yg dilakukan dengan bit rate output tidak sama

dengan N x bit rate inputnya. Contoh 4 buah input masing masing 2048

kbps menghasilkan bit rate output 8448 kbps.

Contoh sistem transmisi serial misalnya :

1. LAN sistem

2. Sistem internet

3. Sistem transmisi handphone, dll

Symetric,

Sistem pengiriman data dengan bit rate up stream dan down stream

sama. Contohnya LAN sistem. (Ethernet Card)

Asymetric,

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-8

Page 9: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Sistem pengiriman data dengan bit rate up stream dan bita rate down

stream tidak sama. Contohnya sistem internet. Speedy (upstream 64 kbps

dan down stream 364 kbps dst)

1.3.5. Sistem Komunikasi Paralel

Adalah sistem pengiriman data yang mempunyai lebar jalur data beberapa jalur.

Jumlah jalur data yang ada dinyatakan dalam bit. Jika terdapat 8 jalur data maka

dikatakan 8 bit (satu byte). Dari ke 8 data akan dikirim secara serentak.

Keuntungannya: Lebih sederhana dalam proses pengiriman, Kesederhanaan

pemrograman port pararel, Kecepatan pengiriman yang tinggi dibandingkan

transmisi serial, Resiko kesalahan data lebih kecil

Kekurangannya : Memerlukan jalur data banyak, Jarak komunikasi yang sangat

terbatas

Gambar 1-3. Sistem Komunikasi Paralel

1.4. Standarisasi Telekomunikasi

Jaringan komunikasi dirancang untuk melayani pelanggan yang sangat luas dan

bervariasi yang barangkali masing-masing menggunakan peralatan dari vendor

berbeda beda. Untuk merancang dan membangun jaringan yang efektif

diperlukan standar untuk mencapai kompatibilitas beroperasinya peralatan secara

sempurna. Diperlukan sistem standar terbuka untuk memfungsikan sistem

interkoneksi, peralatan dan jaringan dari pabrik, vendor dan operator yang

berbeda.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-9

Page 10: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Standarisasi meliputi, ISO, technical committee, nomor telepon internasional,

kode Negara, interface subscriber telepon, PCM coding, struktur frame, Sistem

Radio dan TV, spectrum frekuensi satelit dan komunikasi radio lainnya, konektor,

printer, modem, sistem telepon seluler.

1.4.1. Organisasi Telekomunikasi Dunia

ITU (International Telecommunication Union) adalah badan yang mengatur

telekomunikasi dunia. Badan ini mempunyai anggota berkisar 200 negara.

Standard yang dibuat meliputi bidang radio yang dilakukan oleh CCIR

(Committee Consultative International Radio) yang sekarang menjadi ITU-R,

dan bidang telekomunikasi yang dilakukan oleh CCITT (Committee

Consultative International Telephone and Telegraph) yang sekarang menjadi

ITU-T.

IEC/ISO (International Electrotechnical Commission/International Standards

Organization) adalah sebuah organisasi yang mengatur standard bidang

teknologi informasi. ISO bekerja pada bidang komunikasi data dan protocol,

dan IEC pada bidang elektroteknik (contohnya konektor), lingkungan dan

keselamatan kerja. ITU dan ISO bekerja sama untuk menghindari terjadinya

duplikasi standard.

1.4.2. Otoritas Standar Nasional

Merupakan organisasi yang mengatur standard nasional berdasarkan standard

internasional yang telah ditetapkan. Contohnya otoritas nasional menentukan

detail dari penomoran telepon nasional berdasarkan guideline internasional.

ANSI American National Standards Institute Amerika

DIN Deutsche Industrie-Nurmen Jerman

BSI British Standards Institute Inggris

SFS Finnish Standards Institute Finlandia

SNI Standar Nasional Indonesia Indonesia

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-10

Page 11: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

1.4.3. Organisasi Standar Eropa

ETSI (European Telecommunications Standards Institute) adalah sebuah

badan independen yang membuat standard untuk komunitas eropa, pabrik dan

operator jaringan telekomunikasi berpartisipasi dalam pembuatan standard.

Contoh standard yang dibuat ETSI adalah Sistem mobil seluler digital GSM,

yang kemudian menjadi standard komunikasi mobil digital generasi kedua.

CEPT (European Conference of Posts and Telecommunications) mengatur

regulasi telekomunikasi yang difokuskan pada telepon public sampai operator

jaringan.

CEN/CENELEC (European Committee for Standardization/European

Committee for Electrotechnical Standardization) adalah organisasi yang

mengatur standard teknologi informasi. Bersesuaian dengan IEC/ISO

(International Electrotechnical Commission/International Standards

Organization) pada level global.

1.4.4. Organisasi Standard Amerika

IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah satu dari

perkumpulan professional terbesar didunia, telah hasilkan standard untuk

LANs yang telah diterima oleh ISO sebagai standard internasional, misalnya

standard internasional ISO 8802.x untuk Ethernet LAN yang kompatibel

dengan IEEE 802.x.

EIA (Electronic Industries Association) adalah organisasi pabrik peralatan

elektronika, misalnya EIA RS-232 data interface standard yang kompatibel

dengan V.24/28 rekomendasi ITU-T.

FCC (Federal Communication Commission) adalah organisasi pemerintah

yang mengatur kabel dan radio komunikasi, misalnya spesifikasi radiasi dan

kelemahan dari gangguan elektromagnetik pada peralatan telekomunikasi.

TIA (Telecommunications Industry Association) yang telah mengembangkan

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-11

Page 12: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

sistem seluler generasi ketiga bersama dengan ETSI dan ARIB (Association

of Radio Industries and Broadcasting) dari Jepang.

1.4.5. Organisasi Standar Lainnya

Beberapa organisasi diijinkan membuat standard, beberapa dari mereka aktif di

ITU dan ISO, dan ada yang bekerja berdasarkan kelompoknya. Contoh organisasi

standard yang tidak mempunyai status antara lain :

IETF (Internet Engineering Task Force) yang bertanggung jawab terhadap

evulusi arsitektur internet. Mereka peduli terhadap standarisasi TCP/IP yang

dipakai di internet.

UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) adalah organisasi

forum terbuka dari pabrik system seluler. Tujuannya adalah mendefinisikan

sistem seluler generasi ketiga yang telah diterima masyarakat luas dan

menjamin kompatibilitas peralatan-peralatan dari vendor berbeda. Forum

tanpa status (Unofficial) ini lebih fleksibel dalam menghasilkan standard yang

diperlukan dalam waktu singkat dari pada organisasi resmi, dan seringkali

standard yang dihasilkan pada akhirnya digunakan oleh organisasi resmi.

TMF (Telemanagement Forum) adalah organisasi dari sistem manufaktur

yang bekerja mempercepat pengembangan standard network management.

Dengan standard yang dihasilkan maka operator jaringan telekomunikasi

mampu mengontrol dan mengawasi banyak vendor secara effisien dari pusat

menagement yang sama. Kemudian diusulkan proporsal ke ITU-T dan ISO

agar standardnya diterima internasional secara resmi.

Masalah penting dalam standarisasi ini adalah pertanyaan mengenai hak cipta

(Intellectual Property Rights/IPRs). Satu perusahaan yang terlibat dalam

pembuatan standard boleh memiliki paten atau copyright dari system yang

distandardkan. Perusahaan lain tidak mampu mengimplementasikan system yang

distandardkan tanpa campur tangan paten atau copyright. Belum ada aturan baku

bagaimana menyelesaikan masalah ini, tetapi yang sering terjadi adalah dengan

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-12

Page 13: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

memberikan lisensi dengan syarat tertentu (under fair terms).

1.5. Definisi-definisi Satuan, Besaran dan Sub Sistem

Dalam bidang telekomunikasi, sinyal-sinyal yang digunakan adalah sinyal dengan

amplitudo kecil. Besaran yang sering dipakai dalam bidang telekomunikasi

disamping volt, ampere, hertz juga digunakan satuan dB, dBm, dBi, bps, serta

beberapa pengertian BER, bitrate, bandwidth, frequency cutoff, Gain, loss, dll.

1.5.1. Decibel (dB)

Adalah satuan perbandingan 2 buah daya (dalam watt) berbasis logaritma 10,

biasanya digunakan untuk membandingkan daya input terhadap daya output suatu

sistem. contoh Pin = 1 watt, Pout = 100 watt, maka :

dB = 10 log (Pout/Pin) = 10 log (100/1) = 20 dB.

1.5.2. dBm

Adalah satuan untuk menyatakan level daya (dalam miliwatt) berbasis logaritma

10, satuan ini digunakan untuk membandingkan sebuah daya (dalam miliwatt)

dengan daya 1 miliwatt. Contoh nyatakan sebuah daya 1 watt dalam satuan dBm.

dBm = 10 log (P/1mW) = 10 log (1000 mW/1 mW) = 30 dBm

1.5.3. dBi

Adalah satuan perbandingan daya (dalam miliwatt) yang diterima antena

dibandingkan dengan daya yang diterima antena isotropis, berbasis logaritma 10,

satuan ini untuk menyatakan penguatan (Gain) dari sebuah antena. Contoh sebuah

antena yagi menerima daya 1000 mW (Py), antena isotropis dari tempat yang

sama menerima daya 1 mW (Pi), maka Gain antena yagi adalah :

Gain antena = 10 log (Py/Pi) = 10 log (1000/1) = 30 dBi

1.5.4. Bit rate dengan satuan bps (bit per second)

Adalah satuan laju kecepatan data, menyatakan berapa jumlah bit yang

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-13

Page 14: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

dikirimkan dalam satu second. Contoh sebuah system fiber optic menggunakan

SDH frame STM-1 mempunyai bitrate 155,52 Mbps, artinya jumlah data yang

dikirimkan dalam fiber optic tersebut sebesar 155.520.000 data dalam 1 detik.

1.5.5. BER (Bit Error Rate)

Adalah satuan untuk mengukur kesalahan data pada proses pengiriman data.

Besarnya BER dinyatakan dalam 10-X, x berupa bilangan bulat decimal yang

menyatakan besarnya data 10 pangkat x. Contoh suatu system mempunyai BER

10-6, artinya dalam system tersebut akan terjadi kesalahan 1 data setiap 1000.000

data. Jika system tersebut mempunyai bitrate 8 Mbps, maka dalam satu detik

terjadi 8 buah data yang salah.

1.5.6. Frequency Cutoff

Adalah frekuensi yang mempunyai amplitude 3 dB dibawah amplitude puncak

sinyal yang dilewatkan. Biasanya digunakan untuk membatasi daerah frekuensi

kerja dari suatu system, misalnya filter, pemancar radio, TV, penguat dll.

Gambar 1-4. Bandwidth dan Frequency Cutoff

1.5.7. Bandwidth

Adalah lebar bidang frekuensi kerja (lebar jalur) dari suatu system. Lebar jalur

diukur dari frekuensi cutoff atas dikurang frekuensi cutoff bawah. Dinyatakan

dalam satuan hertz.

1.5.8. Gain (Penguatan)

Adalah sebutan atau istilah yang digunakan untuk menyatakan seberapa besar

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-14

Page 15: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

daya output dibanding daya input dari suatu sistem. Perbandingan daya ini

dinyatakan dalam satuan decibel (dB). Jika dalam sistem terjadi penguatan maka

pasti daya output sistem lebih besar dari daya inputnya.

Gain (dB) = 10 log (Pout/Pin)

1.5.9. Loss (Pelemahan)

Adalah sebutan atau istilah yang digunakan untuk menyatakan seberapa besar

daya input dibanding daya output dari suatu sistem. Perbandingan daya ini

dinyatakan dalam satuan decibel (dB). Jika dalam sistem terjadi pelemahan maka

pasti daya output sistem lebih kecil dari daya inputnya.

Loss (dB) = 10 log (Pin/Pout)

Modulasi

Adalah proses penumpangan sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier)

dengan cara mengubah ubah parameter (amplitudo, frekuensi, phasa) sinyal

pembawa.

Jika yang diubah adalah amplitudo sinyal pembawa, maka modulasi yang terjadi

disebut Modulasi Amplitodo.

Jika yang diubah adalah frekuensi sinyal pembawa, maka modulasi yang terjadi

disebut Modulasi Frekuensi.

Jika yang diubah adalah phasa sinyal pembawa, maka modulasi yang terjadi

disebut Modulasi phasa.

1.5.10. Modulator

Adalah peralatan yang berfungsi untuk menumpangkan sinyal informasi ke dalam

sinyal pembawa. Sinyal pembawa mempunyai frekuensi lebih besar dari

frekuensi sinyal informasi. Dalam modulator maka parameter sinyal pembawa

(amplitudo, frekuensi dan phasa) diubah ubah oleh amplitudo sinyal informasi.

Jenis modulator sesuai dengan jenis modulasi yang digunakan (FM, AM, PM,

ASK, PSK, FSK dll)

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-15

Page 16: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Gambar 1-5. Blok Diagram Modulator AM

1.5.11. Osilator

Adalah peralatan yang berfungsi menghasilkan sinyal dengan frekuensi tertentu.

Sinyal yang dihasilkan osilator biasanya digunakan sebagai masukan ke

modulator sebagai sinyal pembawa. Untuk menghasilkan frekuensi keluaran

stabil biasanya digunakan kristal sebagai rangkaian resonansi.

1.5.12. Filter

Adalah rangkaian yang berfungsi melewatkan sinyal dengan frekuensi yang

dikehendaki dan menahan sinyal dengan frekuensi yang tidak dikehendaki.

Berdasarkan frekuensi yang dilewatkan dikenal macam-macam filter :

BPF (Band Pass Filter) adalah filter yang melewatkan sinyal dengan

frekuensi diantara frekuensi cutoff.

LPF (Low Pass Filter) adalah filter yang melewatkan sinyal dengan frekuensi

dibawah frekuensi cutoff.

HPF (High Pass Filter) adalah filter yang melewatkan sinyal dengan

frekuensi diatas frekuensi cutoff.

BSF (Band Stop Filter) adalah filter yang menahan sinyal dengan frekuensi

diantara frekuensi cutoff.

1.5.13. Transmitter

Transmitter atau pengirim atau sumber adalah peralatan yang memproses awal

suatu informasi sampai dengan mengirimnya. Termasuk dalam katagori

transmitter adalah apesawat telepon, komputer, kamera dalam video konfrensi.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-16

Page 17: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

1.5.14. Receiver

Receiver atau penerima adalah peralatan yang menerima dan menampilkan

informasi aslinya. Termasuk peralatan ini adalah pesawat telepon, komputer,

display, TV dll.

1.5.15. Circuit

Circuit adalah rangkaian media penghubung permanen antara dua atau lebih titik

yang merupakan pemancar ke penerima. Rangkaian ini meliputi logical

Connection maupun saluran phisik, sehingga pada akhirnya termasuk dalam

pengertian rangkaian adalah link, line, and channel, rangkaian dua kawat dan

rangkaian empat kawat.

1.5.16. Link

adalah segmen dua titik dari ujung ke ujung rangkaian, contohnya dari terminal

ke switch, dari switch ke switch.

1.5.17. Line

adalah saluran, mempunyai beberapa definisi, dalam system telepon maka saluran

menghubungkan PBX dengan terminal. Dalam koneksi loop lokal, saluran

menghubungkan Central Office ke peralatan pelanggan yang mampu

menghubungkan ke multiline ditempat pelanggan.

1.5.18. Trunk

adalah rangkaian yang berisi banyak pelanggan, trunk ini menghubungkan dua

buah central office atau menghubungkan Local Exchange ke grup saluran

incopming PBX yang diatur oleh intelligent switching. Dibagi menjadi incoming

trunk, outgoing trunk atau kombinasi.

1.5.19. Channel

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-17

Page 18: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Channel atau kanal adalah satu arah hubungan dari transmitter ke receiver.

Dalam terminology pemrosesan data kanal adalah koneksi kecepatan tinggi dari

mainframe ke perangkat lainnya. Definisi lain dari kanal adalah koneksi logical

yang melalui rangkaian phisik untuk mensuport pembicaraan tunggal. Rangkaian

multikanal adalah rangkaian yang melalui rangkaian 4 kawat.

1.5.20. Switch

Switch adalah perangkat permanent yang berfungsi membangun, menjaga dan

mengubah hubungan antara dua atau lebih titik sumber informasi melalui

rangkaian phisik. Contoh switch antara lain PBX, Central Office Exchange.

Informasi yang dapat dilayani maliputi voice, data, gambar.

1.5.21. Dedicated Circuits

Dedicated circuits adalah rangkaian khusus yang menghubungkan langsung

peralatan peralatan, contohnya PBX dengan host computer, yang dipakai dalam

sebuah perusahaan. PBX ini melayani banyak pemakai, menghubungkan

beberapa work station computer ke host computer. Dedicated circuit dapat

digunakan terus menerus tanpa dikenai biaya karena rangkaian memang khusus

digunakan hanya untuk perusahaan tersebut.

Gambar 1-2.  Dedicated circuits antara host computer dengan Seattle terminals.

1.5.22. Switched Circuits

Switched circuits adalah rangkaian pelanggan pelanggan ke switch, contohnya

pelanggan-pelanggan yang terhubung ke Central Office exchange, seperti gambar

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-18

Page 19: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

1-3. Switch berfungsi sebagai konsentrator, yang menghubungkan pelanggan

pelanggan. Dengan rangkaian switch ini rangkaian dilokasi pelanggan menjadi

sederhana tetapi dapat digunakan untuk menghubungi semua pelanggan yang

terhubung ke jaringan ini. Dalam melayani percakapan telepon, telah dilakukan

interkoneksi jaringan local, regional, nasional dan internasional. Penggunaan

rangkaian ini berdampak pada konsekuensi financial, berbanding lurus dengan

panjangnya rangkaian yang digunakan, durasi pemakaian, waktu pemakaian, hari

libur dll.

Gambar 1-3.  Rangkaian Switch dalam Sentral

1.5.23. Virtual Circuits

Virtual circuits adalah kebalikan rangkaian phisik, dengan virtual circuit akan

dihasilkan konektivitas yang berkapasitas sangat besar, contohnya rangkaian phisik

multichannel kabel fiber optic. Virtual circuits juga didefinisikan sebagai software

yang mampu memenuhi tuntutan permintaan peningkatan kapasitas rangkaian phisik

serta menjadikan peningkatan effisiensi. Virtual circuits memberikan hubungan yang

sama dengan physical circuit dan berada pada physical circuit. Sebuah physical

circuit dapat terdiri dari beberapa logical circuit atau logical connection. Dalam

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-19

Page 20: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

jaringan backbone fiber optic kapasitas besar, pelanggan dedicated circuit

merupakan dasar Virtual circuits.

Dengan kata lain yang lebih mudah memahami istilah transparan dan virtual.

Transparan berarti suatu elemen jaringan yang eksis. Virtual circuits merupakan

elemen jaringan yang tidak eksis tetapi sangat berperan dalam melayani pelanggan.

Dalam kasus ini pelanggan dapat mengakses Virtual circuits melalui elemen

transparan.

Kanal rangkaian logika (logical circuit channel) adalah lawan rangkaian phisik tetapi

berperan dan masuk dalam elemen jaringan (yaitu, rangkaian phisik, buffer, switch)

untuk mengatur komunikasi antara transmitter dengan receiver. Rangkaian phisik

bisa terdiri dari saluran kawat tembaga, gelombang radio maupun fiber optic.

1.5.24. Two-Wire Circuits (Rangkaian Dua Kawat)

Two-wire circuits adalah saluran yang membawa informasi dua arah, biasanya

berupa kabel tembaga (single twisted pair). Contoh rangkaian ini adalah saluran loop

local antara switching dengan pelanggan pelanggan. (multiline residence or business

terminal equipment), seperti gambar 1-4.

Gambar 1-4. Jaringan dua kawat antara Exchange dengan Key Telephone System.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-20

Page 21: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Rangkaian dua kawat mempunyai jarak pelayanan pendek, maksimum 20.000 feet

(sekitar 6 km), kapasitas rendah (hanya bisa menampung percakapan tunggal),

berupa saluran analog dan kualitasnya rendah.

1.5.25. Four-Wire Circuits

Rangkaian empat kawat adalah media transmisi yang secara phisik terdiri atas dua

jalur komunikasi terpisah. Satu jalur membawa sekumpulan informasi yang menuju

suatu tempat sedang jalur satunya digunakan untuk membawa informasi lawan

bicara.

Dengan kemajuan teknologi transmisi maka kebutuhan empat kawat jalur transmisi

tersebut dapat dilakukan hanya menggunakan satu link phisik (single physical link)

seperti kabel coaxial, microwave, satelit, fiber optic.

Saluran empat kawat dapat membawa informasi jauh lebih besar dibanding saluran

dua kawat. Karena dalam Saluran empat kawat dilakukan multiplexing, sehingga

bandwidth, bitrate, dan kapasitas kanal yang dapat dibawa sangat banyak. Saluran

ini juga dapat menempuh jarak sangat jauh, biasanya untuk trunk antar kota bahkan

antar Negara.

Gambar 1-5 .  Four-wire, twisted pair trunk connections between a Central Office Exchange and a PBX and between a Tandem Office Exchange and Central Office

Exchange.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-21

Page 22: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

1.5.26. Narrowband

Narrowband adalah kanal tunggal (64 Kbps) atau beberapa kanal 64 Kbps (N × 64

Kbps), tetapi lebih kecil dari wideband. Biasanya sistem ini membawa informasi yg

tidak beragam.

1.5.27. Wideband

Wideband adalah multichannel yang mempunyai kapasitas antara 1,544 Mbps and 45

Mbps untuk standar Amerika dan antara 2,048 Mbps s/d 34 Mbps untuk standar

European/international standards.

1.5.28. Broadband

adalah jaringan multichannel yang mempunyai kapasitas diatas 45 Mbps standar

Amerika dan atau diatas 34 Mbps untuk standar European/international standards.

1.5.29. Voice

Voice adalah sinyal suara manusia yang dipilih berdasarkan artikulasi terbaik. Dari

hasil penelitian terhadap range frekuensi suara manusia (20 – 20.000 Hz) ternyata

didapatkan artikulasi terbaik pada frekuensi 300 Hz s/d 3400 Hz. Bandwidth voice

disediakan sebesar 4000 Hz.

Gambar 1-6. Analog voice transmission over a two-wire local loop.

1.5.30. Sinyal Analog

Adalah sinyal yang mempunyai amplitude bervariasi dari minus, nol dan positip

tidak terbatas. Sinyal ini mempunyai bentuk yang tidak dapat diprediksi, sehingga

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-22

Page 23: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

dalam proses transmisi sangat sulit mengembalikan sinyal dalam bentuk aslinya.

Namun secara umum untuk kemudahan perhitungan biasanya dituliskan dengan

persamaan matimatik gelombang sinus.

e = E Sin (t + )

1.5.31. Sinyal Digital

Adalah sinyal yang mempunyai amplitude 0 dan 1. Variasi amplitude sinyal

analog yang dikonversi dalam bentuk digital akan dinyatakan dengan lebar pulsa.

Karena itu bentuk gelombang sinyal yang diterima dari rangkaian transmisi akan

dengan mudah dikembalikan ke dalam bentuk aslinya. Jika data digital akan

dilewatkan saluran transmisi analog maka data digital diproses menjadi sinyal

analog oleh modem, dengan proses ADC.

Gambar 1-7. Modem DAC

Gambar 1-8. Sinyal Analog dan Sinyal Digital

Sebaliknya jika sinyal analog akan dilewatkan saluran transmisi digital, maka

dilakukan proses analog to digital convertion (ADC) dengan perangkat Codec.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-23

Page 24: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Dalam ADC sinyal analog akan melalui 3 tahap proses, yaitu sampling,

quantizing dan coding. Setelah melalui proses itu maka dihasilkan data digital 4

bit atau 8 bit.

Gambar 1-9. Perubahan dari analog ke digital

1.5.32. FDM (Frequency Devission Multiplexing)

Adalah proses penggabungan beberapa kanal informasi kedalam kanal transmisi

berdasarkan pada pembagian bidang waktu. Hierarkhy FDM Sesuai standar

CCITT adalah Basic Group, Super Group, Master Group dan Super Master

Group.

Gambar 1-10. Blok diagram FDM

Basic Group berisi 12 kanal Voice

Super Group berisi 60 kanal Voice

Master Group berisi 300 kanal Voice

Super Master Group berisi 600 kanal Voice

Super Master Group berisi 900 kanal voice.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-24

Page 25: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

1.5.33. TDM (Time Devission Multiplexing)

Adalah penggabungan beberapa kanal informasi kedalam sebuah kanal transmisi

yang berdasar pada pembagian bidang waktu. Dalam proses TDM sinyal

informasi analog diubah menjadi data digital bitrate 64 kbps melalui proses PCM

(Pulse Code Modulation) setelah itu dilakukan multiplexing PDH

(Plesiochronous Digital Hierarkhy) standar Eropa, Standar Amerika, Standar

Jepang dan Standar CCITT atau SDH (Synchronous Digital Hierarkhy) CCITT

dan SONET (Synchronous Optical Network) amerika.

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-25

Page 26: Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi

Pendidikan D3 – Modul Dasar Teknik Telekomunikasi

Gambar 1-11. Blok diagram TDM

Bab I Pengertian Dasar Telekomunikasi halaman 1-26