bab i pendahuluan - statistics indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/pedoman kegiatan...

118
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Pertama kali pengumpulan data usaha konstruksi rumahtangga/perorangan dilaksanakan secara lengkap melalui Sensus Konstruksi 1977. Kemudian secara lengkap pula terintegrasi pada Sensus Ekonomi 1986, Sensus Ekonomi 1996, dan Sensus Ekonomi 2006. Seiring dengan makin diperlukannya informasi mengenai kegiatan usaha konstruksi rumahtangga/perorangan, maka secara tersendiri pada tahun 2012 Badan Pusat Statistik melaksanakan survei usaha konstruksi rumahtangga/perorangan untuk pertama kali, yang disebutSurvei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum (VTBH12 Konstruksi). Pada tahun 2013ini dengan sampel yang sama seperti VTBH12 Konstruksi, Badan Pusat Statistik kembali akan melaksanakan pengumpulan data usaha konstruksi rumahtangga/perorangan yang kedua melaluiSurvei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 pada beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.Perubahan nama dan identitas ini mengacu pada tingkatan kualifikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum yang tertuang dalam Undang Undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Tingkatan kualifikasi ini terdiri dari grade 6 dan grade 7 disebut dengan kualifikasi Besar, grade 5 disebut dengan kualifikasi Menengah, grade 2; 3; dan 4 disebut dengan kualifiakasi Kecil sedangkan grade 1 disebut dengan kualifiaksi Perorangan.Sementara VTBH diganti menjadi SKP yang merupakan akronim dari Survei Usaha Konstruksi Perorangan. Survei Usaha Konstruksi Perorangan Tahun 2013 yang selanjutnya disebut SKP13 diselenggarakan untuk mengetahui profil, keberadaan, penyebaran, aktivitas, dan karakteristik kegiatan usaha konstruksi perorangan yang menyebar pada beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sedang untuk pencacahan sampel SKP13 dilakukan melalui pendekatan usaha. Buku ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota, pedoman pendataan bagi pencacah, dan pedoman pengawasan/pemeriksaan bagi pengawas agar mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama berkaitan dengan pelaksanaan SKP13.

Upload: others

Post on 06-Mar-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 1

BAB

I PENDAHULUAN

1.1. Umum

Pertama kali pengumpulan data usaha konstruksi rumahtangga/perorangan

dilaksanakan secara lengkap melalui Sensus Konstruksi 1977. Kemudian secara lengkap pula

terintegrasi pada Sensus Ekonomi 1986, Sensus Ekonomi 1996, dan Sensus Ekonomi 2006.

Seiring dengan makin diperlukannya informasi mengenai kegiatan usaha konstruksi

rumahtangga/perorangan, maka secara tersendiri pada tahun 2012 Badan Pusat Statistik

melaksanakan survei usaha konstruksi rumahtangga/perorangan untuk pertama kali, yang

disebutSurvei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum (VTBH12 Konstruksi). Pada tahun

2013ini dengan sampel yang sama seperti VTBH12 Konstruksi, Badan Pusat Statistik

kembali akan melaksanakan pengumpulan data usaha konstruksi rumahtangga/perorangan

yang kedua melaluiSurvei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 pada beberapa kabupaten/kota

di seluruh Indonesia.Perubahan nama dan identitas ini mengacu pada tingkatan kualifikasi

yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum yang tertuang dalam Undang Undang

No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Tingkatan kualifikasi ini terdiri dari grade 6 dan

grade 7 disebut dengan kualifikasi Besar, grade 5 disebut dengan kualifikasi Menengah,

grade 2; 3; dan 4 disebut dengan kualifiakasi Kecil sedangkan grade 1 disebut dengan

kualifiaksi Perorangan.Sementara VTBH diganti menjadi SKP yang merupakan akronim dari

Survei Usaha Konstruksi Perorangan.

Survei Usaha Konstruksi Perorangan Tahun 2013 yang selanjutnya disebut SKP13

diselenggarakan untuk mengetahui profil, keberadaan, penyebaran, aktivitas, dan

karakteristik kegiatan usaha konstruksi perorangan yang menyebar pada beberapa

kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sedang untuk pencacahan sampel SKP13 dilakukan

melalui pendekatan usaha.

Buku ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS

Kabupaten/Kota, pedoman pendataan bagi pencacah, dan pedoman pengawasan/pemeriksaan

bagi pengawas agar mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama berkaitan dengan

pelaksanaan SKP13.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 2

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan SKP13:

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Statistik.

c. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja BPS.

d. Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.

1.3. Tujuan

Secara umum Survei Usaha Konstruksi Perorangan(SKP13) bertujuan untuk

mengetahui profil usaha konstruksi perorangan di Indonesia yang dapat digunakan sebagai

bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. SKP13 akan mengumpulkan dan

menyajikan data tentang kegiatan usaha konstruksi perorangan pada tingkat nasional.

Secara khusus tujuan SKP13 adalah mendapatkan informasi dasar tentang berbagai

informasi mengenai kegiatan, seperti:

a. Banyaknya usaha

b. Banyaknya tenaga kerja

c. Pengeluaran untuk tenaga kerja

d. Struktur input dan output

e. Permodalan

f. Kendala dan prospek usaha

g. Keterangan lain yang berkaitan dengan usaha konstruksi perorangan

1.4. Ruang Lingkup

Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 (SKP13) dilaksanakan di beberapa

kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Banyaknya kabupaten/kota yang menjadi lokasi survei

adalah 160 kabupaten/kota yang tersebar di 33 Provinsi.

Sampel SKP13sebanyak 12.000 usaha konstruksi perorangan yang berusaha di sektor

konstruksi dengan sistem borongan baik borongan bahan dan tenaga kerja maupun borongan

tenaga kerja saja dan aktif selama setahun lalu yangtersebar di 1.200 desa/kelurahan.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 3

1.5. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan

Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan dalam SKP13:

a. Daftar SKP13-P terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Keterangan Petugas dan Pengesahan

Blok IV : Catatan

Blok V : Daftar Rumahtangga/Usaha Konstruksi

Blok VI : Keterangan Penarikan Sampel

b. Daftar SKP13-S terdiri dari 11 (sebelas) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Keterangan Usaha

Blok III : Keterangan Umum dan Bimbingan/Pelatihan

Blok IV : Pekerja, Hari Kerja, Balas Jasa, dan Upah

Blok V : Biaya/Pengeluaran Selama Setahun yang Lalu

Blok VI : Pendapatan Selama Setahun yang Lalu

Blok VII : Ringkasan

Blok VIII : Permodalan

Blok IX : Kendala dan Prospek Usaha

Blok X : Keterangan Responden dan Petugas

Blok XI : Catatan

1.6. Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan SKP13

Adapun jadwal kegiatan dan pelaksanaan SKP13yang dilaksanakan pada tahun 2013

seperti tabel di bawah ini:

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

(1) (2) (4)

1. Penyusunan Metodologi, Kuesioner dan Buku Pedoman Januari 2013

2. Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman Pebruari 2013

3. Pengiriman Dokumen ke BPS Provinsi/Kabupaten/Kota Maret 2013

4. Listing dan Pengambilan Sampel Mei 2013

5. Pencacahan Sampel (Daftar S) Juni 2013

6. Pemeriksaan di BPS Kabupaten/Kota Juni – Juli 2013

7. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS Provinsi Juli 2013

8. Pemeriksaan di BPS Provinsi Juli –Agustus 2013

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 4

9. Pengiriman dokumen hasil pencacahana ke BPS Agustus 2013

10. Pengolahan (Data Entri & Pasca Konputer) di BPS RI Agust –Sept 2013

11. Finalisasi Tabulasi Hasil di BPS RI 1 – 15 Oktober 2013

12. Penulisan Naskah Publikasi di BPS RI 16 – 30 Oktober 2013

13. Pencetakan Publikasi di BPS RI 1 – 14 Nopember 2013

14. Penyebaran/Diseminasi Publikasi 15 – 31Nopember 2013

1.7. Jenis Dokumen dan Buku yang Digunakan

1) Peta SP2010-WA

Satuan pengamatan SKP13 adalah desa/kelurahan. Oleh karena itu, salinan peta

desa/kelurahan (SP2010-WA) sangat dibutuhkan oleh pencacah sebagai panduan dalam

mengenali wilayah tugasnya agar tidak terjadi lewat cacah maupun cacah ganda. Hal ini

sekaligus untuk memberikan keyakinan bahwa pencacahan yang dilakukan tidak akan

melewati batas wilayah kerjanya.

Dokumen SP2010-WA berisi informasi batas wilayah desa/kelurahan dan

muatannya. Sebelah kiri atas berisi tulisan SP2010-WA, sebelah kanan atas berisi kode

wilayah. Bagian sebelah kanan adalah kotak keterangan legenda yang antara lain berisi

informasi nama wilayah mulai desa/kelurahan hingga pulau, arti garis dan arti simbol-

simbol lain yang tertera pada gambar sketsa peta.

Dalam Gambar 1, Sketsa SP2010-WA berisi informasi di Desa Limboro dengan

kode wilayah 7204082005.Desa ini terdiri dari 6 blok sensus dan 8 rukun tetangga, BS

berkode 001B dan 005B berasosiasi masing-masing dengan RT 7 dan RT 8. Kode BS

002B berasosiasi dengan gabungan RT 6 dan RT 5, kode BS 003B berasosiasi dengan

gabungan RT 3 dan RT 4, dan kode BS 004B berasosiasi dengan gabungan RT 1 dan RT

2. Simbol tempat kedudukan kantor camat, kantor desa/kelurahan, masjid, sekolah, dan

lain-lain tergambar di dalam sketsa peta akan memudahkan proses pencarian respon

kegiatan SKP13.

Beberapa hal yang harus disiapkan berkaitan dengan peta SP2010-WA adalah

sebagai berikut:

BPS Kabupaten/Kota menyediakan peta Desa/Kelurahansampel SP2010-WA terpilih.

Apabila ada peta yang tidak lengkap, maka BPS Kabupaten/Kota mencetak (print)

file image peta SP2010-WA pada kertas ukuran A3 menggunakan tinta berwarna.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 5

Bila pendataan dalam 1 (satu) desa/kelurahanharus diselesaikan oleh 2 (dua) orang

pencacah, maka SP2010-WA harus di print dalam ukuran A3 menggunakan tinta

warna untuk petugas kedua.

Pembagian tugas kerja di lapangan harus jelas dengan memperhatikan batas SLS dan

BS dalam peta SP2010-WA.

Sketsa peta SP2010-WA dipinjamkan kepada pencacah pada saat pelatihan untuk

digunakan dalam pendataan.

Gambar 1. Contoh peta Desa/Kelurahan SP2010-WA

2) Daftar SKP13-P

Daftar SKP13-P digunakan untuk pemutakhiran pengusaha/usaha konstruksi

perorangan. Daftar ini dicetak (print) pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS

Kabupaten/Kota.

Untuk 1 (satu) desa/kelurahanyang menggunakan 2 (dua) orang pencacah, maka

Daftar SKP13-P Konstruksi harus diprint rangkap 2 (dua).

Pada lembar SKP13-P ini disediakan baris kosong untuk diisi berdasarkan hasil

snowballing.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 6

3) Daftar SKP13-RD

Daftar SKP13-RD diisi oleh pengawas dan digunakan untuk merekap jumlah usaha

konstruksi perorangan per desa/kelurahan.

Daftar SKP13-RD sebagai dasar BPS kabupaten/kota mengalokasikan target sampel

usaha konstruksi peroranganper Desa/Kelurahan per bidang pekerjaan utama.

4) Daftar SKP13-DS

Daftar SKP13-DS adalah daftar nama dan alamat sampel usaha konstruksi

perorangan terpilih per desa/kelurahan.

5) Daftar SKP13-S

Daftar SKP13-S digunakan pada saat melakukan pendataan karakteristik pada usaha

konstruksi perorangan terpilih.

6) Lembar Pembantu

Lembar Pembantu digunakan untuk mencatat semua informasi dari narasumber

tentang keberadaan calon responden hasil snowballing.

7) Buku Pedoman

Buku ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Pimpinan BPS Propinsi dan Pimpinan

BPS Kabupaten/Kota, untuk Pencacah dan Pengawas dalam melakukan pencacahan

maupun petunjuk bagi para Pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan.

Alur pendistribusian dokumen Survei Usaha Konstruksi Perorangan2013(SKP13)

seperti pada gambar di bawah ini:

1.8. Arus Dokumen Pelaksanaan SKP13

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 7

BAB

II METODOLOGI

2.1. Cakupan Wilayah

Survei Usaha Konstruksi Perorangandilaksanakan di 1.200 Desa/Kelurahan pada 160

Kabupaten/Kotayang tersebar di 33 Provinsi Indonesia.

2.2. Pembentukan Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu kerangka sampel untuk

pemilihan desa/kelurahan dan kerangka sampel untuk pemilihan usaha.

Kerangka sampel pemilihan desa/kelurahanadalah daftar nama desa/kelurahankondisi

Juli 2011yang dilengkapi dengan informasi banyaknya usaha konstruksi hasil Sensus

Ekonomi (SE2006).

Kerangka sampel pemilihan usaha konstruksi adalah daftar usaha konstruksi hasil

pencacahan SE2006 dengan Daftar SE2006-L2,yaitu isian pada Daftar SE2006-L2

Rincian 11 yang berkode 9 (usaha) dan Rincian 14.dberkategori NK (Non

kualifikasi).Kerangka sampel ini dimutakhirkan dengan Daftar VTBH12-P pada tahun

lalu dan dilengkapi dengan daftar usaha hasil pemutakhiran berdasarkan Daftar SKP13-

P.

2.3. Metode Pemilihan Sampel

Survei dirancang menggunakan desain sampel 2 (dua) tahap (two-stage sampling

design), dengan prosedur pemilihan sampel sebagai berikut:

Tahap pertama, pada setiap kabupaten/kota dipilih desa/kelurahansecara probality

proportional to size (PPS) dengan size jumlah usaha konstruksi perorangan hasil

SE2006.

Tahap kedua, dari setiap desa/kelurahan terpilih, dipilih sejumlah usaha konstruksi

perorangan dari hasil pendaftaran usaha konstruksi perorangan didesa/kelurahan

terpilih secara linear systematic sampling.

Pemilihan sampel desa dilakukan di BPS RI, sedangkan pemilihan sampel usaha

dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 8

Jumlah sampeldesa/kelurahan dan usaha

Banyaknya sampel desa/kelurahanSKP13 adalah 1.200 desa/kelurahan, dan 12.000

usaha konstruksi perorangan. Alokasi jumlah sampel desa/kelurahan per kabupaten/kota

dilakukan secara proporsional berdasarkan banyaknya desa/kelurahan yang terdapat usaha

konstruksi perorangan per kabupaten/kota terhadap total usaha konstruksi perorangan di

kabupaten/kota terpilih.

2.4. Metode Identifikasi Responden

Identifikasi responden dilakukan dengan Daftar SKP13-P. Identifikasi ini dilakukan

untuk memperoleh data populasi usaha konstruksi perorangan di setiap desa terpilih yang

selanjutnya digunakan sebagai kerangka sampel untuk pemilihan sampel usaha. Petugas

harus melakukan identifikasi adanya usaha konstruksi perorangan di setiap desa secara

optimal.

Pengumpulan data pada pelaksanaan SKP13 dilakukan dengan kunjungan dan

wawancara langsung dengan responden. Sedang penentuan responden melalui proses

identifikasi rumahtangga/usaha konstruksi SE2006 (Daftar SKP13-P) dan snowballing.

Metode identifikasi responden SKP13 dilakukan dengan cara snowballing. Pendataan

dengan snowballing atau getok tular adalah pendataan usaha konstruksi perorangan

berdasarkan informasi dari berbagai narasumber termasuk pengusaha yang dikunjungi oleh

pencacah. Metode ini dilakukan dalam suatu wilayah desa/kelurahan usaha konstruksi

perorangan. Pengidentifikasian dimulai dengan mengkonfirmasi keberadaan pengusaha

konstruksi yang tercantum pada Daftar SKP13-P kepada Ketua atau pengurusSatuan

Lingkungan Setempat (SLS), seperti Ketua Rukun Tetangga/Dusun/Lingkungan/Jorong,

maupun tokoh masyarakat setempat. Hasil konfirmasi dari narasumber ini adalah identifikasi

pengusaha konstruksi perorangan, yang selanjutnya harus dikunjungi oleh pencacah. Apapun

hasil kunjungan pada pengusaha tersebut, pencacah harus melakukan proses snowballing,

yaitu dengan menanyakan kepada pengusaha konstruksi tersebut apakah ada pengusaha

konstruksi yang lain yang berada dalam desa/kelurahan tersebut.Informasi yang diperoleh

dari narasumber tersebut dicantumkan pada Daftar SKP13-P .

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 9

2.5. Alokasi Sampel Usaha

1. Alokasi sampel usaha per bidang pekerjaan utama

Dari populasi usaha menurut bidang pekerjaan utama, seluruh usaha konstruksi sipil

dan khusus dipilih sebagai sampel (take all), sedangkan sampel usaha konstruksi

gedungdiperoleh dari pengurangan target sampel usaha dengan sampel usaha sipil dan

khusus. Penghitungan alokasi sampel usaha menurut bidang pekerjaan utama untuk setiap

kabupaten/kota dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.

3,2;

1;3

2

jN

jnnn

ij

j

ijiij

dengan:

nij : Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan di kabupateni, bidang pekerjaan

utama j (1 = gedung, 2 = sipil, 3 = khusus),

ni : Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan di kabupaten i,

Nij : Populasi usaha konstruksi perorangan di kabupaten i, bidang pekerjaan utamaj.

Contoh:

Dari rekapitulasi usaha konstruksi perorangan menurut bidang pekerjaan utama hasil

pemutakhiran denga Daftar SKP13-P di suatu kabupaten, diperoleh 449 usaha yang bidang

pekerjaan utamanya gedung, 3usaha konstruksi sipil, dan 35 usaha konstruksi khusus.

Diketahui target sampel usaha untuk kabupaten tersebut diketahui sebanyak 80 usaha.

Alokasikan menurut bidang pekerjaan utamadilakukan sebagai berikut:

Bidang pekerjaan utama Jumlah

Gedung Sipil khusus

(1) (2) (3) (4) (5)

Populasi 449 3 35 487

Sampel 42 3 35 80

2. Alokasi sampel usaha per desa

Penghitungan alokasi sampel usaha pada masing-masing bidang pekerjaan utama untuk

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 10

setiap desa dilakukan oleh BPS Kabupaten/Kota setelah pemutakhiran seluruh usaha

konstruksi perorangan selesai dilakukan dalam satu kabupaten. Jumlah sampel usaha

konstruksi perorangan per bidang kegiatan utama pada setiap desa terpilih dihitung dengan

rumus power allocation dengan α = 0,5 , yaitu:

ijK

k

ijk

ijk

ijK

k

ijk

ijkijk n

N

Nn

N

Nn

11

,

dengan:

nijk : Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan di kabupaten i, bidang kegiatan

utama j, desa k,

nij : Target sampel usaha konstruksi perorangan di kabupaten i, bidang kegiatan

utama j,

Nijk : Jumlahpopulasi usaha konstruksi perorangan hasil pemutakhiran di kabupaten i,

bidang kegiatan utama j, desa k.

Contoh:

Dari hasil pemutakhiran usaha konstruksi pada desa terpilih di suatu kabupaten diperoleh

populasi usaha konstruksi perorangan dengan bidang pekerjaan utama konstruksi gedung

seperti pada tabel berikut pada Kolom (2). Bila target sampel usaha bidang pekerjaan utama

konstruksi gedung sebesar 42, maka alokasi jumlah sampel untuk setiap desa dapat dihitung

sebagai berikut:

Tabel. Rekap populasi usaha konstruksi bidang pekerjaan utama gedung per desa

Provinsi: …

Kabupaten/Kota: …

Desa

Populasi usaha konstruksi

perorangan bidang kegiatan

utama konstruksi

gedung(Hasilpemutakhiran)

Jumlah sampel

(1) (2) (3)

1 103 10

2 78 9

3 95 10

4 173 13

Jumlah 449 42

7. Pengisian Daftar SKP13-DS

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 11

2.6.Penarikan Sampel Usaha

Penarikan atau pengambilan sampel usaha dilakukan setelah pemutakhiran usaha

dalam satu desa/kelurahan selesai dilakukan dan target sampel per BPU sudah diperoleh dari

BPS Kabupaten/Kota.Tugas penarikan atau pengambilan sampel usaha konstruksi

perorangan dalam satu desa/kelurahan dilakukan oleh pengawas. Keterangan pengambilan

sampel usaha terdapat pada Daftar SKP13-P Blok VI.Tahapan pengambilan sampel usaha

dijelaskan sebagai berikut:

- Periksa apakah pemberian tanda cek () pada Kolom (11) s.d.Kolom (13) sudah benar

yaitu terisi hanya jika isian Kolom (8) berkode 1. Cek pula apakah benar setiap baris

yang sesuai hanya ada satu tanda cek.

- Periksa apakah pemberian nomor urut disamping kanan tanda cek pada Kolom (11)

s.d.Kolom (13) sudah benar, yaitu berurutan mulai nomor 1 pada Kolom (11) halaman

pertama Blok V yang terisi sampai halaman terakhir, kemudian dilanjutkan ke Kolom

(12) halaman pertama Blok V yang terisi sampai halaman terakhir, dan nomor halaman

pertama pada Kolom (13) sampai halaman terakhir yang terisi. Jika ditemui ada

kesalahan, perbaiki kesalahannya lebih dahulu sebelum melakukan pemilihan sampel.

- Contoh : Untuk Kolom (11) halaman pertama hingga halaman terakhir, pemberian

nomor dimulai dari : 1, 2, 3, 4, ....27. Kemudian lanjutkan pemberian nomor pada

Kolom (12) halaman pertama hingga halaman terakhir dimulai dengan nomor 1, 2,

3, .... 11. Selanjutnya pemberian nomor untuk Kolom (13) halaman pertama hingga

halaman terakhir dengan nomor 1, 2, 3, ....7. Contoh pemberian nomor urut Daftar

SKP13-P Blok V Kolom (11) s.d. Kolom (13) halaman 1 s.d. terakhir:

Halaman 1 dari 5 halaman

1 2 3

(11) (12) (13)

1

1

1

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 12

2

Halaman 2 dari 5 halaman

1 2 3

(11) (12) (13)

3

2

2

.

.

.

.

Halaman 5 dari 5 halaman

1 2 3

(11) (12) (13)

27

11

7

- Hitung interval penarikan sampel per desa/kelurahanj per BPU k (Ijk) untuk pemilihan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 13

usaha dengan cara:

gedung BPU ahandesa/kelur per sampelBanyaknya

gedung BPU ahandesa/kelur per usaha BanyaknyaIj

j

jj

n

mI

Interval sampel dihitung sampai dua angka dibelakang koma.

- Gunakan angka random (AR) yang tertera pada Daftar SKP13-P Blok I Rincian 6, untuk

mendapatkan nomor urut sampel rumahtangga/usaha pertama (R1) BPU gedungdengan

rumus berikut:

jIARR 1

- Angka random yang tercantum pada Daftar SKP13-P Blok I Rincian 6 adalah angka

yang dibangkitkandengan program sedemikian sehingga mengikuti distribusi Uniform

dengan nilai antara 0 sampai dengan 1.

- Catatan: apabila R1<1, maka R1nya adalah 1

- Selanjutnya gunakan interval sampel per desa/kelurahan BPU gedung (Ij) untuk

menentukan angka random pemilihan sampel rumahtangga/usaha berikutnya, yaitu R2,

R3, ......., Rnj sebagai berikut:

R2 = R1 + Ij

R3 = R2 + Ij

.

.

.

Rnj = R(nj-1) + Ij

- Nomor urut rumahtangga/usaha terpilih adalah yang memiliki nomor urut tanda cek yang

sesuai dengan R1, …, Rnjdengan membulatkan hasil perhitungan sampai 0 angka

dibelakang koma.

- Lingkari nomor urut pada salah satu tanda cek () Kolom (11) s.d. Kolom(13) yang

sesuai dengan R1, …, Rnj.

- Lingkari pula nomor urut rumahtangga/usaha Kolom (1) dan nomor urut usaha Kolom

(9) yang berada sebaris dengan nomor urut pada salah satu Kolom (11) s.d. Kolom (13)

yang dilingkari.

- Salin seluruh sampel rumahtangga/usaha tersebut ke Daftar SKP13-DS.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 14

2.7.Pengisian Daftar SKP13-DS

Pengisian Daftar SKP13-DS dilakukan setelah selesainya seluruh tahapan pemilihan

sampel usaha. Tahapan pemindahan informasi usaha dari Daftar SKP13-P ke Daftar SKP13-

DS dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Salin nomor urut usaha yang diberi lingkaran pada Daftar SKP13-P Blok V Kolom(9)

ke Daftar SKP13-DSBlok V Kolom (2) mulai dari nomor urut terkecil.

b. Salin nama usaha atau pengusaha/pemilik pada Daftar SKP13-P Blok V Kolom (2)

kedalam Daftar SKP13-DSBlok V Kolom(3), yang nomor urut usaha tanda cek ()

nya diberi lingkaran.

c. Salin alamat lengkap dan BPU pada SKP13-P Blok V Kolom(3) dan Kolom(11)

s.d.Kolom(13) yang nomor urut tanda cek () nya diberi lingkaran, ke Daftar SKP13-

DSBlok V Kolom(4) dan Kolom (5).

2.8. Contoh Penarikan Sampel

a. Hasil pemuktahiran Daftar SKP13-P Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kota

Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut:

Jumlahusaha konstruksi perorangan sebanyak 22 usaha [penjumlahan nomor

urut terakhir pada Daftar SKP13-P Blok V Kolom (11) s.d.Kolom (13) = 22].

Jumlah usaha konstruksi perorangankode BPU gedung (usaha konstruksi

dengan bidang pekerjaan utama gedung) sebanyak 12.

b. Hasil penghitungan alokasi sampel, dan interval sebagai berikut:

Target sampel usaha konstruksi perorangan pada kelurahan ini adalah 14.

Target sampel usaha konstruksi perorangan BPU gedungadalah 4.

Interval untuk usaha konstruksi perorangan BPU gedung adalah 12/4 = 3,00.

c. Menghitung R1, …, Rnuntuk BPU gedung sebagai berikut:

Angka random satu (AR) yang tercantum pada Daftar SKP13-P Blok I Rincian

6 adalah 0,35, maka R1 = AR1 x I = 0,35 x 3,00 = 1,05 ≈ 1. Karena 1 < Interval

(3,00), maka R1= 1

Setelah didapat R1 selanjutnya menghitung R2s.d. R4 dengan cara:

R1 = 1,05 ≈ 1

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 15

R2 = R1 + I = 1,05 + 3,00= 4,05≈ 4

R3 = R2 + I = 4,05 + 3,00 = 7,05 ≈ 7

R4 = R3 + I = 7,05 + 3,00=10,05≈ 10

d. Pemilihan Sampel Usaha

Berikan lingkaran di kolom BPU gedung, yaitu Kolom (11) pada nomor-nomor

tanda cek yang sesuai dengan angka random terpilih. Kemudian lingkari pula

pada nomor urut rumahtangga/usaha Kolom (1), dan nomor urut usaha Kolom

(9).

Untuk BPU 2 dan 3 dilakukan take all (populasi diambil semua).

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 16

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 17

BAB

III ORGANISASI LAPANGAN

3.1. Organisasi Lapangan

Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan SKP13, struktur organisasi

lapangan telah ditetapkan sebagai berikut:

3.2. Penanggung Jawab Pelaksanaan SKP13 di Daerah

Seperti survei-survei lainnya yang dilakukan oleh BPS, penanggung jawab

pelaksanaan SKP13 di daerah baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS Provinsi

dibantu oleh Kepala BPS Kabupaten/Kota. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS

Kabupaten/Kota mengatur segala hal mulai dari rekruitmen petugas sampai dengan

terkumpulnya seluruh dokumen hasil survei.

Tugas masing-masing unsur, yaitu BPS Provinsi, BPS Kabupaten/Kota, Pengawas

(PML), dan pencacah (PCL) adalah sebagai berikut:

a. BPS Provinsi

1. Mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan

persiapan pelaksanaan seperti: alokasi petugas, alokasi dokumen, dan alokasi

BPS

Provinsi

BPS

Kabupaten/Kota

PML

Staf BPS

PCL

KSK/Staf BPS

Bidang Statistik

Produksi

Seksi Statistik

Produksi

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 18

sampel per kabupaten/kota.

2. Membuat petunjuk rinci tentang pengerahan petugas sesuai dengan aturan yang

telah ditentukan.

3. Mengatur pengiriman dokumen ke dan dari setiap BPS Kabupaten/Kota sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan.

4. Mengatur pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPSRI sesuai jadwal yang

ditentukan setelah terlebih dahulu diperiksa.

5. Mengkoordinasikan tugas BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan beban tugas baik

yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi.

6. Membuat laporan secara lengkap pelaksanaan kegiatan SKP13, mengenai bidang

teknis dan ditujukan ke BPS (Direktur Statistik Industri).

7. BPS Provinsi secara berkala mengadakan pertemuan dengan aparat pelaksana

wilayahnya dalam rangka koordinasi untuk mengevaluasi perkembangan kegiatan

dan pemecahan permasalahan yang timbul.

8. Membuat Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) untuk memantau

pelaksanaan kegiatan SKP13, baik kualitas data dan jumlah kuesioner yang telah

didaftar oleh petugas maupun ketepatan waktu penyampaian dokumen.

b. BPS Kabupaten/Kota

1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dikoordinir oleh kepala

BPS Kabupaten/Kota.

2. Menyediakan surat tugas para petugas lapang (pencacah/pengawas) untuk

pelaksanaan dilapangan.

3. Merekrut calon petugas PML/PCL SKP13 yang berasal dari staf BPS

Kabupaten/Kota dan KSK.

4. Menyediakan peta desa/kelurahan (SP2010-WA) terpilih untuk diserahkan ke PCL

sesuai dengan wilayah kerja yang dimiliki.

5. Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu petugas melakukan

pencacahan usaha, dan memeriksa secara sampel hasil pencacahan usaha tersebut.

6. Penghitungan alokasi sampel per desa/kelurahandilakukan di setiap BPS

Kabupaten/Kota dikoordinir oleh kepala seksi statistik produksi atau yang

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 19

berwenang.

7. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus dilakukan untuk

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan pemecahan masalah lapangan.

8. Pelaksanaan administrasi dan pengolahan keuangan di BPS Kabupaten/Kota harus

sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

9. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelengaraan survei harus dibuat oleh

setiap BPS Kabupaten/Kota dan dikirim ke BPS Provinsi.

10. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan.

c. Tugas Pengawas

1. Menyiapkan peta desa/kelurahan (Peta SP2010-WA), Daftar SKP13-P , SKP13-S

Konstruksi untuk diteruskan kepada pencacah yang menjadi tanggung jawabnya,

serta Daftar SKP13-DS Desa, SKP13-DS, SKP13-RD.

2. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan pengamatan

dan penelitian lapangan terhadap ketepatan sasaran wilayah pencacahan dan

mengenali batas-batas desa/kelurahan yang menjadi tanggungjawab setiap

pencacah, dengan berpedoman Peta SP2010-WA.

3. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan, sehingga

pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan benar.

4. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan pencacah

dapat selesai tepat waktu dan membantu memecahkan masalah jika pencacah

menghadapi kesulitan di lapangan.

5. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggungjawabnya secara

periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di

lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

6. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi isian

Daftar SKP13-P , dan menanyakan kepada pencacah apabila ditemui isian yang

meragukan untuk dilakukan pembetulan dan pendaftaran ulang ke lapangan, kalau

perlu bersama-sama dengan pencacah.

7. Apabila setiap pencacah telah selesai melakukan pendataan rumahtangga/usaha,

maka pengawas harus segera memeriksa tanda cek (√) Daftar SKP13-P Blok V

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 20

untuk usaha konstruksi peroranganpadasalah satu Kolom (11) s.d.Kolom (13)

sesuai jenis pekerjaan utama pada Kolom (10).

8. Selanjutnya pengawas memeriksa Daftar SKP13-P Blok V banyaknya usaha ke

dalam baris jumlah dari halaman 1 s.d. halaman terakhir.

9. Mengisi rekapitulasi jumlah usaha konstruksi peroranganper desa/kelurahan

(SKP13-RD) dari SKP13-P Blok II Rincian 1 populasi usaha konstruksi

perorangandan mengisi Blok II Rincian 2 jumlah sampel per bidang pekerjaan

utama setelah mendapat target sampel dari BPS Kabupaten/Kota.

10. Berdasarkan target sampel usaha dari BPS Kabupaten/Kota, selanjutnya pengawas

bertugas untuk melakukan pemilihan sampel dengan menggunakan Daftar SKP13-

P Blok VI Keterangan Penarikan Sampel menurut bidang pekerjaan utama.

11. Pengawas harus segera menyalin sampel usaha dari hasil pemutakhiran ke dalam

Daftar SKP13-DS di setiap desa/kelurahan terpilih.

12. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi isian

Daftar SKP13-S.

d. Tugas Pencacah

1. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan Peta

SP2010-WA terpilih. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewat cacah atau ganda

cacah.

2. Memberitahukan dan minta pengesahan aparat desa/lurah atau yang setara sebelum

dan sesudah melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.

3. Melakukan pemuktahiran dan pendataan dengan Daftar SKP13-P

4. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar SKP13-S yang berpedoman

pada Daftar SKP13-DS (Daftar Sampel).

5. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai temuan/masalah

yang ditemukan di lapangan, dan cara mengatasinya.

6. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai

pengawas.

7. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas.

8. Menepati jadwal pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 21

BAB

IV TATA CARA PENYUSUNAN &

PENGIRIMAN DOKUMEN

Untuk memudahkan pelaksanaan pelatihan petugas dan pelaksanaan pencacahan di

BPS Provinsi/Kabupaten/Kota, maka perlu diatur mekanisme pengiriman dokumen baik dari

BPS RI ke BPS Provinsi, BPS Provinsi ke BPS Kab/Kota. Begitu sebaliknya BPS Kab/Kota

ke BPS Provinsikemudian dari BPS Provinsi ke BPS RI. Adapun mekanismenya adalah

sebagai berikut:

4.1. Pengiriman Dokumen dari BPSRI ke BPS Provinsi

a. Seluruh dokumen Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 (SKP13) akan dikirim

melalui ekspedisi.

b. Surat pengantar dilampiri daftar isi dari setiap box/koli yang dikirim secara rinci.

c. Surat pengantar pengiriman dokumen dikirim pada box/koli pertama pada setiap

pengiriman.

d. Pada salah satu sisi box/koli dibagian kanan atas dicantumkan nomor box/koli dan

banyaknya box/koli, contoh:Bila pengiriman ada sebanyak 3 (tiga) box/koli

dokumen yang dikirimkan ke daerah, maka cara penomoran untuk masing-masing

box/koli adalah:

Box pertama : [1] [3]

Box kedua : [2] [3]

Boxketiga : [3] [3]

4.2. Pengiriman Dokumen dari BPS Provinsi

a. Seluruh dokumen Survei Usaha Konstruksi Perorangandikirim ke BPS

Kabupaten/Kota terpilih melalui ekspedisi.

b. Seluruh dokumen hasil Survei Usaha Konstruksi Perorangandikirim ke BPSRI

melalui ekspedisi.

c. Surat pengantar dilampiri daftar isi dari setiap box/koli yang dikirim secara rinci.

d. Surat pengantar pengiriman dokumen dikirim pada box/koli pertama pada setiap

pengiriman.

e. Pada salah satu sisi box/koli dan banyaknya box/koli dibagian kanan atas

dicantumkan nomor box/koli dan banyaknya box/koli. Contoh: Bila pengiriman 3

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 22

(tiga) box/koli dokumen yang dikirimkan ke BPSRI, maka cara penomoran untuk

masing-masing box/koli adalah:

Box pertama : [1] [3]

Box kedua : [2] [3]

Boxketiga : [3] [3]

f. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS RI ditujukan ke alamat berikut:

dan diinformasikan melalui alamat email: [email protected]

4.3. Pengiriman Dokumen dari BPS Kab/Kota ke BPS Provinsi

Adapun tata cara pengiriman dokumen dari BPS Kab/Kota ke BPS Provinsi,

sebagai berikut:

a. Pengemasan dokumen SKP13tidak boleh dicampur dengan dokumen lain.

b. Pengiriman dokumen tidak perlu menunggu seluruh pencacahan selesai. Pengiriman

minimal satu desa/kelurahanselesai.

c. Susunan dokumen harus diurut berdasarkan nomor urut sampel dalam satu

desa/kelurahandan dibendel menjadi satu. Kemudian urutkan masing-masing

desa/kelurahan di setiap kecamatan. Dokumen yang akan dikirim ke BPS Provinsi

harus diurutkan berdasarkan kecamatan.

d. Surat pengantar harus dilampiri daftar isi setiap box/koli yang dikirim rinci.

Subdirektorat Statistik Konstruksi

Direktorat Statistik Industri

Badan Pusat Statistik (BPS)

Jl. Dr. Sutomo No. 6-8

Jakarta Pusat 10010

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 23

BAB

V TATA CARA

PELAKSANAANPENDATAAN

5.1. Umum

Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami berbagai konsep,

definisi, tata tertib penulisan daftar, dan mekanisme pendataan survei usaha konstruksi

perorangan2013 (SKP13).

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa SKP13 menggunakan 6 (enam) jenis

daftar yaitu Daftar SKP13-DSDesa, Daftar SKP13-P, Lembar Pembantu, SKP13-RD,

SKP13-DS, dan SKP13-S.

Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam SKP13, maka setiap petugas

harus memahami jenis dan kegunaan masing-masing daftar, dan berbagai informasi serta tata

cara pengisian.

5.2. Tata Tertib Pengisian Daftar

Berikut tata tertib pengisian daftar:

a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.

b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus

menggunakan huruf kapital (balok) dan tidak boleh disingkat, kecuali kata-kata yang

terlalu panjang.Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).

Contoh:Daftar SKP13-Phasil snowballing

Rincian Penulisan salah Penulisan benar

Blok V Kolom (2):

Calon Responden

(NamaUsaha/Pengusaha/Pemilik)

1.Rudi

2.Inggar

1.RUDI

2. INGGAR

c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1. Mengisikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tuliskan pada kotak

yang tersedia.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 24

Contoh: Daftar SKP13-S Blok III Rincian 3 :

Umur: 41 tahun 4 1

2. Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode

jawabannya ke dalam kotak yang tersedia.

Contoh: Daftar SKP13-S

Rincian Penulisan salah Penulisan benar

Blok III Rincian 2 :

Jenis kelamin

Laki-laki - 1

Perempuan - 2

Laki-laki -

Perempuan - 2

3. Memindahkan isian ke kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified)

Contoh: Daftar SKP13-S

Rincian Penulisan salah Penulisan benar

Blok III Rincian 5 :

b. Penyelenggara bimbingan/ pelatihan/

penyuluhan di bidang konstruksi adalah:

Instansi Pemerintah

Perusahaan Swasta

Yayasan/LSM

Lainnya(tuliskan …………………)

1

2

4

8

3

0 3

4. Bila keterangan/jawaban responden tidak terdapat pada pilihan jawaban yang tersedia,

tuliskan jawaban di lainnya.

Contoh: Daftar SKP13-S

Rincian Penulisan salah Penulisan benar

Blok III Rincian 5 :

b. Penyelenggara bimbingan/

pelatihan/penyuluhan di bidang

konstruksi adalah:

Instansi Pemerintah

Perusahaan Swasta

Yayasan/LSM

Lainnya(tuliskan………………)

1

2

4

Lainnya(tuliskan ……..)

Lainnya(.Luar Negeri)

5. Referensi waktu survei:

a. Bulan April 2013 .

1

1 1

1

2

8

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 25

b. Selama setahun yang lalu (12 bulan terakhir) yaitu: Mei 2012- April 2013.

5.3. Konsep dan Definisi

Konstruksi adalahsuatukegiatanyang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang

menyatu dengan lahan tempat kedudukannya. Kegiatan konstruksi mencakup

pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prafabrikasi

bangunan atau struktur di lokasi proyek, konstruksi yang bersifat sementara , dan juga

pembongkaran bangunan. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan

jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi,

bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain.

Usahaadalah suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan

barang/jasa, terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai

catatan administrasi tersendiri.

Usahakonstruksi perorangan adalah usaha rumahtangga dibidang konstruksi yang

modal usahanyatidak dipersyaratkan dan batas nilai satu pekerjaan hingga Rp. 50 juta.

Bidang Pekerjaan adalah pengelompokan kegiatan konstruksi berdasarkan golongan

pokok2 digit KBLI 2009, yaitu: Konstruksi Gedung (41), Konstruksi Sipil (42), dan

Konstruksi Khusus (43).

Bouwheer adalah pemilik/investor pemberi perintah untuk melaksanakan pekerjaan

konstruksi.

Pemborong Umumadalah usaha yang bergerak di bidang pembangunan,

perubahan/perombakan, perbaikandan pembongkaran yang pekerjaannya berdasarkan

atas dasar borongan langsung dengan pemilik(bouwheer/investor). Jenis-jenis

pekerjaannya meliputi: gedung, jalan, jembatan, rel KA dan jembatan kereta api,

terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara.

Pemborong Khususadalah perusahaan yang khusus mengerjakan sebagian dari satu

pekerjaan proyek pembangunan. Jenis-jenis pekerjaannya meliputi: pemasangan alat

pendingin (AC); alat pemanas ruangan (heater); pemasangan batu hias, ubin, batu

marmer, pintu, jendela, atap; pengerjaan lantai; dekorasi instalasi listrik; fasilitas

sanitasi; pondasi; pembongkaran; perbaikan dan pemeliharaan rumah/gedung dsb.

Borongan adalah perjanjian antara pemilik pekerjaan (bouwheer) dengan pemborong

umum yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan proyek

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 26

pembangunan.

Sub-boronganadalah perjanjian antara pemborong dengan pemborong lain atau

pemilik yang biasanya mengerjakan sebagian dari suatu proyek pembangunan.

Nilai Boronganadalahnilai nominal pekerjaan yang disepakati antara pemborong

dengan pemilik atau pemborong lain.

Nilai Pekerjaanadalah nilai fisik proyekyang telah diselesaikan oleh pihak pemborong

menurut realisasi proyek yang telah diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, ber-

dasarkan nilai borongan antara pemilik dengan pemborong.

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku

statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya

mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit

produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal.KBLI 2009

menggunakan kode angka 5 digit yang menunjukkan struktur klasifikasi. KBLI untuk

sektor konstruksi ada pada bagian Lampiran.

5.4. Penyiapan Dokumen Pendataan

Satuan pengamatan dalam SKP13 adalah desa/kelurahan. Oleh karena itu, peta

desa/kelurahan dijadikan pemandu kerja petugas untuk mencapai tempat kerja, agar tidak

terjadi lewat cacah dan ganda cacah. Hal ini sekaligus akan memberikan keyakinan bahwa

pencacahan tidak akan melewati batas wilayah kerja.

Sebelum melakukan pendataan, beberapa dokumen tertentu yang perlu disiapkan

adalah:

a. Salinan Sketsa Peta Desa SP2010-WA di BPS Kabupaten/Kota

1) BPS Kabupaten/Kota menyiapkanSketsa Peta Desa/kelurahan SP2010-WA.

2) Bila pendataan dalam 1 (satu) desa/kelurahan harus diselesaikan oleh 2 (dua) PCL,

maka SP2010-WA harus di print dalam ukuran A3 menggunakan tinta warna untuk

petugas kedua. Pembagian tugas kerja dilapangan harus jelas dengan memperhatikan

batas SLS dan BS dalam peta SP2010-WA.

3) Sketsa peta SP2010-WA dipinjamkan kepada PCL pada saat pelatihan untuk

digunakan dalam pendataan.

Peta SP2010-WA berisi informasi batas wilayah desa/kelurahan dan

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 27

muatannya. Sebelah kiri atas berisi tulisan SP2010-WA, sebelah kanan atas berisi

kode wilayah. Bagian sebelah kanan adalah kotak keterangan legenda yang antara

lain berisi informasi nama wilayah mulai desa/kelurahan hingga pulau, arti garis dan

arti simbol-simbol lain yang tertera pada gambar sketsa peta. Informasi batas wilayah

terdiri dari batas wilayah desa dan satuan lingkungan setempat (SLS) tingkat 1 ditulis

dengan warna merah, sedangkan batas blok sensus (BS) ditulis dengan warna hijau.

SLS ini dapat berupa Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Jorong, Korong,

Lingkungan, Dusun, atau nama lain yang berlaku di wilayah setempat.

b. Daftar SKP13-P

1) Daftar SKP13-P di print pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS

Kabupaten/Kota.Untuk keperluan penyalinan hasil snowballingdari Lembar

Pembantu ke daftar SKP13-PBlok V,tambahkan (print) satu lembar kosongBlok V

bolak-balik.

2) Untuk 1 (satu) desa/kelurahan yang menggunakan 2 (dua) PCL, maka Daftar SKP13-

P harus di print rangkap 2 (dua).

c. Lembar Pembantu

1) Lembar Pembantu di cetak di BPS Kabupaten/Kota.

2) Setiap informasi narasumber tentang keberadaan calon responden hasil

snowballingsebelum disalin ke daftar SKP13-Pwajib ditulis di Lembar Pembantu.

d. Daftar SKP13-S

1) Daftar SKP13-S di cetak di BPS RI.

2) Daftar SKP13-S digunakan pada saat melakukan pendataan karakteristik pada usaha

konstruksi perorangan terpilih.

5.5. Mekanisme Pendataan

Adapun tahapan/proses pendataan SKP13 oleh PCL sebagai berikut:

1) Setiap petugas dibekali dengan instrumen yang diperlukan, yaitu peta desa (SP2010-

WA), Daftar SKP13-P (pre-printed), Lembar Pembantu, Daftar SKP13-DS, dan

SKP13-S.

2) Kunjungi Kepala Desa/Lurah untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah ini dengan

membawa surat tugas dari BPS kabupaten/kota.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 28

Gambar 2. Contoh peta kunjungan SP2010-WA

3) Identifikasi keberadaan pengusaha konstruksi dimulaidari SLS pertama yang

tercantum pada Daftar SKP13-P Blok V Kolom (3) yang merupakan bagian dari

Alamat Lengkap.

4) Lakukan identifikasi keberadaan pengusaha konstruksi dan identifikasi pengusaha

konstruksi yang tercantum pada Daftar SKP13-P untuk setiap SLS dengan

menanyakan kepada narasumber (prioritas utama adalah ketua/pengurus SLS

setempat).

5) Apabila diperoleh informasi keberadaan pengusaha konstruksi, selanjutnya pencacah

melakukan kunjungan ke alamat pengusaha tersebut dan melakukan pendataan

dengan Daftar SKP13-P. Jika pengusaha yang dikunjungi termasuk usaha konstruksi

perorangan, maka katakan pada respondendilain waktu kemungkinan pendataan akan

dilanjutkan dengan pertanyaan yang lebih rinci.

6) Setelah selesai melakukan pendataan pada responden tersebut, tanyakan tentang

keberadaan usaha konstruksi perorangan lainnya yang berada di SLS tersebut atau

SLS lainnya dalam desa/kelurahan tersebut.Catat nama responden sebagai

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 29

narasumber dan semua informasi keberadaan calon responden lainnya menggunakan

Lembar Pembantu.

7) Cek informasi yang telah di catat di Lembar Pembantu dengan daftar nama

pengusaha konstruksi yang tercantum pada Daftar SKP13-PBlok V. Jika tidak ada,

tuliskan nama pengusaha konstruksi tersebut pada Daftar SKP13-PBlok Vdi baris

kosong setelah baris terakhir yang tercetakatau di baris lembar kosong Blok V setelah

baris terakhir yang terisi.

8) Selanjutnya kunjungi pengusaha konstruksi yang baru diperoleh informasinya

tersebut, dan lengkapi pula dengan informasi lainnya yang diperlukan pada Daftar

SKP13-PBlok V.

9) Lakukan lagi proses identifikasi seperti pada butir 5) hingga 8) sampai pendataan

selesai dalam satu desa/kelurahan yang menjadi wilayah tugasnya.

Ilustrasi metode snowballing dapat dilihat seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Identifikasi responden dengan metode snowballing

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 30

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 31

BAB

VI TATA CARA

PENGISIAN DAFTAR

6.1. Tata Cara Pengisian Daftar SKP13-P

Daftar SKP13-P digunakan untuk memutakhirkan dan mendata semua usaha

konstruksi perorangan yang berada di desa/kelurahan terpilih.

1). Struktur Daftar SKP13-P

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, berisi kode dan nama wilayah administrasi

(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi

Desa/Kelurahan)sertaAngka Random (AR).

BLOK II. RINGKASAN, berisi hasil rekapitulasi jumlah pengusaha dan jumlah

sampel.

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN, berisi identitas

petugas, waktu pelaksanaan dan pengesahan oleh Kepala Desa/Lurah atau yang setara.

BLOK IV. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan dalam

pelaksanaan lapangan.

BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI, berisi atas 12

kolom dengan uraian masing-masing kolom adalah sebagai berikut:

Kolom (1) : No Urut

Nomor yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut rumahtangga

dalam desa/kelurahan.

Kolom (2): Calon Responden

Nama-nama yang tercetak tercantum pada kolom ini adalah nama

pengusaha yang pada saat pencacahan lengkap SE06 teridentifikasi

sebagai pengusaha di sektor konstruksi.

Kolom (3): Alamat Lengkap

Alamat yang tercetak tercantum pada kolom ini adalah alamat tempat

tinggal pengusaha pada saat pencacahanlengkap SE06.

Kolom (4): Identifikasi keberadaan calon responden, Ada bila berkode „1‟, Tidak ada

bila berkode „0‟.

Ada, adalah kondisi dimana nama pengusaha konstruksi dan alamat pada

saat pendataan sama dengan nama kepala rumahtangga dan alamat pada

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 32

saat pencacahan SE06. Termasuk dalam kondisi ini adalah bila nama

pengusaha konstruksi berbeda yang diakibatkan karena nama yang

tercantum adalah nama panggilan atau alias dan kesalahan dalam

penulisan dalam pencacahan SE06, dan perbedaan alamat akibat

kesalahan penulisan pada saat pencacahan SE06. Termasuk pengusaha

konstruksi yang pindah tetapi masih dalam satu desa/kelurahan, dan

pengusaha/usaha konstruksi yang baru (yaitu pada saat pencacahan SE06

bukan sebagai pengusaha/usaha konstruksi, tapi pada saat pendataan

SKP13merupakan usaha konstruksi).

Tidak ada, adalah kondisi dimana pengusaha/usaha konstruksi pada saat

pendataan tidak dapat ditemukan dan setelah dikonfirmasikan dengan

tetangga disekitarnya memang tidak ada yang mengenalnya. Termasuk

pengusaha/usaha konstruksi yang pindah keluardesa/kelurahan, dan

tidak usaha lagi.

Kolom (5): Ditanyakan kepada calon responden apabila menurut narasumber usaha

ini keberadaannya Adaatau Kolom (4) berkode „1‟. Apakahberusaha di

sektor konstruksi selama setahun yang lalu, Ya bila isian berkode „1‟, dan

kode „0‟ bila Tidak.

Ya, apabila selama setahun yang lalu (Mei 2012 s.d. April 2013) usaha

ini masih merupakan usaha konstruksi meskipun saat ini tidak

aktif/berubah sektor usahanya.

Tidak, apabila selama setahun yang lalu usaha ini telah Tutup atau

berubah sektor usahanya.

Kolom (6): Ditanyakan kepada calon responden apabila usaha ini di sektor

konstruksiatau Kolom (5) berkode „1‟. Apakah alamat kantor usaha ada

di desa ini, Ya bila berkode „1‟, Tidak bila berkode „0‟.

Ya, adalah kondisi dimana alamat kantor usaha sama persis di alamat

lengkap rumahtangga/usaha, atau apabila alamat kantor usaha masih

dalam satu desa/kelurahan meskipun berbeda SLS nya dengan alamat

lengkap rumahtangga/usaha.

Tidak, adalah kondisi dimana alamat kantor usaha tidak berada di

desa/kelurahan alamat lengkap rumahtangga/usaha tersebut.

Kolom (7): Ditanyakan kepada calon responden: Apakah berusaha dengan sistem

borongan dan aktif selama setahun yang lalu, isian bila Ya kode „1‟, kode

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 33

„0‟ bila Tidak.

Ya, apabila selama setahun yang lalu (Mei 2012 s.d. April 2013) berusaha

dengan sistem borongan meskipun saat ini tidak aktif/berubah sektor

usahanya.

Tidak, apabila usaha konstruksi ini selama setahun yang lalu order

pekerjaannya tidak ada yang menggunakan sistem borongan.

Kolom (8): Apakah usaha konstruksi iniPerorangan, Ya bila berkode „1‟, Tidak bila

berkode „0‟

Kolom (9) – Kolom (13): ada isian bila Kolom (8) berkode „1‟

Kolom (9): Nomor Urut Usaha

Kolom (10): Jenis pekerjaan utama

Kolom (11) – (13): Kode bidang pekerjaan utama

Kode bidang pekerjaan utama terbagi menjadi 3 jenis:

1. Konstruksi Gedung; mencakup rumah tempat tinggal, gedung

perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung hiburan,

dan gedung lainnya.

2. Konstruksi Sipil; mencakup jalan, jembatan, rel KA, landasan,

pengairan, dermaga, lapangan olahraga, lapangan parkir, bangunan

pengolah, penyaluran dan penyimpan air limbah, minyak dll.

3. Konstruksi Khusus; mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan

komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian

konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dll.

Tabel 1. Ringkasan tugas pengisian Daftar SKP13-P

Uraian Pre printed Diisi oleh

Pencacah Pengawas

Blok I

Blok II

Blok III Rincian 1 & 3 Rincian 2

Blok IV

Blok V

Kolom (1) s.d.

(3), Identitas

Nomor halaman,

Kolom (4) s.d.

(13), Jumlah a,b,c

Memberi lingkaran Kolom(1),

Kolom(9) dan nomor di

samping tanda cek salah satu

Kolom(11) s.d.Kolom(13) yg

terpilih sampel

Blok VI

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 34

2). Pengisian Daftar SKP13-P

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Blok ini isiannya telah tercetak (pre-printed) mulai dari nama Provinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi Desa/Kelurahan, dan Angka

Random (AR).

BLOK II. RINGKASAN

Tujuan pengisian Blok II adalah untuk mengetahui rekapitulasi hasil identifikasi

calon responden pendataan pengusaha konstruksi peroranganpada satu desa/kelurahan.

Blok ini diisi setelah kegiatan pendataan selesai dalam satu desa/kelurahan. Isian Blok II

disalin dari halaman terakhir Blok V yang terisi. Sebelum mengisi Blok II, petugas

pendataan harus memastikan bahwa isian Blok V telah diperiksa dengan cermat

kebenaran isian.

Rincian 1: Populasi usaha konstruksi perorangan

Isian rincian ini disalin dari Blok V Rincianc :“Jumlah kumulatif hingga halaman

ini” dengan ketentuan sebagai berikut

Blok II Rincian 1 Kolom (2) disalin dari Blok V Rincian c Kolom (11) pada

halaman terakhir.

Blok II Rincian 1 Kolom (3) disalin dari Blok V Rincian c Kolom (12) pada

halaman terakhir.

Blok II Rincian 1 Kolom (4) disalin dari Blok V Rincian c Kolom (13) pada

halaman terakhir.

Rincian 2: Jumlah sampel usaha konstruksi perorangan

Isiannya merupakan hasil dari penarikan sampel usaha yaitu banyaknya Ri yang

terisi [Blok VIKolom(1) s.d.Kolom (3)].

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN

Tujuannya adalah untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab melakukan

pendaftaran dan pemeriksaan Daftar SKP13-P, serta keterangan waktu pelaksanaan

pendataan dan pemeriksaan, serta pengesahan oleh Kepala Desa/Lurah atau yang setara.

1. Nama Petugas

Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa pada kolom yang tersedia.

2. Tanggal Pengawasan/Pemeriksaan

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 35

Tuliskan tanggal pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan pada kolom yang

tersedia

3. Tanda Tangan

Sebelum membubuhkan tanda tangannya pencacah dan pemeriksa diharuskan

memeriksa kebenaran dan kelengkapan isian Daftar SKP13-P. Bubuhkan tanda

tangan pada tempat yang disediakan sebagai bentuk tanggungjawab pendataan dan

pengawasan/pemeriksaan. Penandatanganan adalah orang yang benar-benar telah

melakukan tugasnya.

4. Pengesahaan oleh Kepala Desa/Lurahatau yang setara tempat dimana pendataan

dilaksanakan dengan membubuhkan tanggal, nama, tanda tangan, dan cap/stempel.

BLOK IV. CATATAN

Gunakan Blok IV untuk menuliskan hal-hal yang perlu diinformasikan dan belum

tercakup dalam Daftar SKP13-Pdi desa/kelurahan tersebut.

BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

Blok ini digunakan untuk melakukan pemutakhiran seluruh pengusaha

konstruksipada satu desa/kelurahan. Padasudut kanan atas setiap lembar Blok V tertera

“Halaman ….dari ..halaman”, yang pengisiannya dilakukan setelah pendataan

bangunan dan rumahtangga dalam satu desa/kelurahan selesai. Sedang sudut kanan

bawahnya setiap lembar Blok V tertera identitas desa/kelurahan yang tercetak.

Contoh pengisian “Halaman…dari...halaman” pada Blok VDaftar SKP13-Padalah

sebagai berikut:Jika jumlah halaman Blok V yang terpakai ada 5halaman, maka

pengisiannya adalah pada halaman pertama Blok V diisi “Halaman 1 dari 5 halaman”,

dan halaman terakhir diisi “Halaman 5 dari 5 halaman”.

Kolom (1)-(3) (No. urut, Calon Responden, Alamat)

Kolom (1) hingga kolom (3) Blok V telah tercetak (pre-printed). Bila dari

hasil kunjungan ada perubahan informasi, dapat diperbaiki disampingnya

dengan cara mencoret kemudian menuliskan informasi yang benar

disebelahnya.

Misalnya kesalahan penulisan alamat, dapat diperbaiki seperti pada contoh

berikut:

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 36

No.

Urut Calon Responden Alamat Lengkap

(1) (2) (3)

001 PEMBORONG BANGUNAN „AGUS‟ KP JAMBU RT 10 /RW 05 RT 11

Pengisian Kolom (1)-(3) untuk responden hasil snowballing

Kolom (1): Isikan nomor urut calon responden hasil snowballingdi baris kosong

setelah baris yang terisi. Penulisan nomor urut, usaha hasil

snowballingmeneruskan nomor urut baris terakhir yang terisi

menggunakan angka biasa.

Kolom (2): Isikan nama lengkap calon responden dengan menggunakan huruf kapital

Contoh: 1. ADITA UTAMA (penulisan yang mempunyai nama usaha).

2. PEMBORONG AC „RUDI‟ (penulisan pemborong AC yang

tidak mempunyai nama usaha).

3. PEMBORONG BANGUNAN „SUGI‟ (penulisan

pemborong bangunan yang tidak mempunyai nama usaha).

4. KONSTRUKSI BANGUNAN „BAMBANG‟ (penulisan

nama usaha yang pekerjaannya tidak selalu borongan dan

tidak mempunyai nama usaha).

Kolom (3): Isikan alamat lengkap calon responden nama jalan, blok, nomor, SLS,

RT/RW.

Pengisian Kolom (4)-(13) untuk responden pre-printeddan hasil snowballing

Kolom (4): Identifikasi keberadaan calon responden pada narasumber isikan kode „1‟

bila ada, dan kode ‟0‟ bila tidak ada.

Kolom (5): Bila Kolom (4) berkode „1‟, Ditanyakan kepada calon responden, Apakah

berusaha di sektor konstruksi selama setahun yang lalu.Isikan kode 1 bila

menjawab „Ya”, kode „0‟ bila „Tidak‟.

Kolom (6): Bila Kolom (5) berkode „1‟, Ditanyakan kepada calon responden, Apakah

alamat kantor usaha di desa ini.Isikan kode 1 bila menjawab „Ya”, kode

„0‟ bila „Tidak‟. Perbaiki Kolom (3) bila ada perbedaan alamat lengkap

rumahtangga/usaha.

Kolom (7): Isikan kode „1‟ untuk calon responden yang berusaha dengan sistem

borongan dan aktif selama setahun yang lalu (lanjutkan ke pertanyaan

kolom selanjutnya), dan kode „0‟jika tidak (STOP pendataan pada

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 37

responden ini).

Kolom (8): Isikan apakah usaha konstruksi iniperorangan. Bila „Ya‟ beri kode „1‟

dan bila „Tidak‟ beri kode „0‟.

Kolom (9): Isikan nomor urut usaha pada baris-baris yang termasuk usaha konstruksi

perorangan.

Kolom (10): Tuliskan sejelas-sejelasnya jenis pekerjaan utama:

Contoh :

Pembangunan tempat tinggal,

Pemasangan pagar besi kantor,

Pembuatan sumur bor,

Pembuatan saluran irigasi untuk pertanian,

Instalasi listrik untuk perumahan,

Pemeliharaan jalan,

Pengecatan kantor, dsb.

Kolom (11)-(13): Isikan tanda cek(√) pada salah satu Kolom (11) atau Kolom (12) atau

Kolom (13) sesuai uraian Kolom (10).

Misal dari contoh diatas Kolom (10) isiannya „Pembuatan sumur bor‟,

maka beri tanda cek(√) Kolom (12) karena isiannya termasuk kategori

pekerjaan/konstruksi sipil.

6.2. Penggunaan dan Tata Cara Pengisian Lembar Pembantu

Lembar pembantu digunakan untuk mencatat semua informasi calon responden dari

narasumber hasil snowballing. Penulisan lembar pembantu wajib dilakukan, selain sebagai

legalitas pemberi informasi juga diperlukan untuk mempermudah pengisian Daftar SKP13-P

hasil snowballing.

Tata cara pengisian Lembar Pembantu yaitu:

Kolom (1): Isikan nama Narasumber (Ketua SLS, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,

Responden dll).

Kolom (2): Isikan Nama calon responden hasil rekomendasi dari Narasumber.

Kolom (3): Isikan Alamat Lengkap (Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW).

Penyalinan isian Lembar Pembantu ke Daftar SKP13-PBlok V

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 38

Salin isian Lembar Pembantu ke Daftar SKP13-P Blok V, yaitu Lembar Pembantu

Kolom (2) ke Daftar SKP13-P Blok V Kolom (2) dan Lembar Pembantu Kolom (3) ke

Daftar SKP13-P Blok V Kolom (3) di baris kosong setelah baris yang terisi. Sedangkan

untuk penulisan nomor urut Kolom (1) Daftar SKP13-P Blok V menggunakan angka

biasa dengan meneruskan nomor urut baris terakhir yang terisi.

6.3. Tata Cara Pengisian Daftar SKP13-DS

Daftar sampel survei usaha konstruksi perorangan (SKP13-DS) adalah daftar yang

memuat sejumlah sampel usaha konstruksi perorangan dalam 1 (satu) desa/kelurahan. Daftar

SKP13-DS digunakan oleh PCL sebagai pedoman untuk mendata dengan Daftar SKP13-S.

1). Struktur Daftar SKP13-DS

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, berisi kode dan nama wilayah administrasi

(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi Desa/Kelurahan).

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN, berisi hasil rekapitulasi jumlah

pendataan.

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS, berisi identitas petugas, waktu pelaksanaan

dan tanda tangan.

BLOK IV. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan dalam

pelaksanaan lapangan.

BLOK V. KETERANGAN USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN, terdiri atas 7

kolom, dengan uraian pada masing-masing kolom adalah sebagai berikut:

Kolom (1): Nomor Urut Sampel

Berisi nomor 1 sampai dengan terakhir

Kolom (2): Nomor Urut Usaha

Berisi nomor urut usaha yang terpilih sampel

Kolom (3): Nama Usaha/Pengusaha/Pemilik

Berisi nama usaha atau pengusaha atau pemilik usaha

Kolom (4): Alamat Lengkap

Berisi alamat lengkap usaha konstruksi perorangan

Kolom (5): Bidang Pekerjaan Utama

Berisi kode bidang pekerjaan utama, kode „1‟ atau „2‟atau „3‟

Kolom (6): Keterangan berhasil dicacah

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 39

Berisi kode „1‟ berhasil dicacah, kode „0‟ tidak

Kolom (7): Keterangan alasan tidak dapat dicacah

Berisi kode „1‟ atau „2‟ atau „3‟ atau „4‟

Tabel 2. Ringkasan tugas pengisian daftar SKP13-DS

Uraian Diisi oleh

Pencacah Pengawas

Blok I

Blok II Rincian 2 dan 3 Rincian 1

Blok III

Blok IV

Blok V Kolom (6) s.d. (7) Kolom (1) s.d. (5)

2). Pengisian Daftar SKP13-DS

BLOK I.KETERANGAN TEMPAT

Blok ini berisi keterangan lokasi dari desa/kelurahan terpilih, yaitu nama dan kode

provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi desa/kelurahan. Isian blok

ini disalin dari SKP13-P Blok I Rincian 1 s.d. 5.

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN

Blok II Rincian 2 dan 3 diisi oleh pencacah setelah selesai melakukan pencacahan

pada 1 (satu) desa/kelurahan.

Blok II terdiri dari 3 (tiga) rincian, yaitu:

Rincian 1 : Jumlah target pencacahan

Adalah jumlah sampel usaha konstruksi perorangan

Rincian 2 : Jumlah realisasi pencacahan

Adalah jumlah usaha konstruksi perorangan yang berhasil dicacah

dengan Daftar SKP13-S.

Rincian 3.a : Bukan usaha konstruksi

Isikan jumlah bukan usaha konstruksibila ternyata responden yang

dicacah adalah bukan usaha konstruksi perorangan. Keterangan ini

merupakan banyaknya kode „1‟ pada Daftar SKP13-DS Blok V

Kolom (7).

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 40

Rincian 3.b : Pindah keluar desa

Isikan jumlah usaha konstruksi peroranganyang tidak dapat dicacah

karena alasan ‟pindah keluar desa/kelurahan‟. Keterangan ini

merupakan banyaknya kode „2‟ pada Daftar SKP13-DS Blok V

Kolom (7).

Rincian 3.c : Tidak ditemukan

Isikan jumlah usaha konstruksi perorangan yang tidak dapat dicacah

karena alasan ‟tidak ditemukan‟. Keterangan ini merupakan

banyaknya kode „3‟ pada Daftar SKP13-DS Blok V Kolom (7).

Rincian 3.d

:

Lainnya

Isikan jumlah usaha konstruksi perorangan yang tidak dapat dicacah

karena alasan ‟lainnya‟. Keterangan ini merupakan banyaknya kode

„4‟ pada Daftar SKP13-DS Blok V Kolom (7).

BLOK III.KETERANGAN PETUGAS

Blok III berisi keterangan nama, tanggal pencacahan/pemeriksaan dan tanda

tangan dari petugas pencacah serta pengawas.

Rincian 1 s.d. 4 : Tuliskan nama, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan pencacah serta

pengawas.

BLOK IV. CATATAN

Isikan keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan Daftar SKP13-DS.

BLOK V. KETERANGAN USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN TERPILIH

Terdiri dari 7 (tujuh) kolom yang berisi keterangan nomor urut sampel (NUS),

nomor urut usaha (NUU), nama usaha/pengusaha/pemilik, alamat lengkap, serta kode bidang

pekerjaan utama. Kolom (1) s.d.Kolom (5) telah diisi oleh pengawas/pemeriksa yang

bersumber dari Daftar SKP13-P. Sedangkan Kolom (6) dan (7) diisi oleh petugas pencacah.

Kolom (1) : Nomor urut sampel (NUS)

Isikan nomor urut dimulai dari 1 sampai dengan terakhir usaha

konstruksi perorangan.

Kolom (2) : Nomor urut perusahaan (NUU)

Salin nomor urut usaha dari Daftar SKP13-P Blok V Kolom (8)

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 41

yang dilingkari.

Kolom (3) : Nama usaha atau pengusaha/pemilik

Salin nama usaha/pengusaha/pemilik dari Daftar SKP13-PBlok V

Kolom (2) yang Kolom (1) danKolom (9) dilingkari.

Kolom (4) : Alamat lengkap

Salin alamat lengkap dari Daftar SKP13-PBlok V Kolom (3) yang

Kolom (1) dan Kolom (9) dilingkari.

Kolom (5) : Kode bidang pekerjaan utama (BPU)

Salin kode bidang pekerjaan utama dari Daftar SKP13-PBlok

VKolom (11) atau Kolom (12) atau Kolom (13) yang nomor tanda

cek(√)nya dilingkari.

Kode bidang pekerjaan utama (BPU) meliputi:

Kode „1‟ : Konstruksi Gedung

Kode „2‟ : Konstruksi Sipil

Kode „3‟ : Konstruksi Khusus

Kolom (6) : Berhasil dicacah? Ya = ‘1’, Tidak = ‘0’

Isikan kode „1‟ jika usaha konstruksi peroranganberhasil dicacah,

dan isikan kode „0‟ jika tidak. Pencacah wajib melaporkan jumlah

kolom (6) yang berkode =‟0‟ pada pengawas.

Kolom (7) : Jika Kolom (6) berkode ‘0’, alasan tidak dapat dicacah

(kode)

Isikan kode alasan tidak dapat dicacah, yaitu:

Kode „1‟:

Kode „2‟:

Bukan usaha konstruksi

Pindah keluar desa/kelurahan

Kode „3‟: Tidak ditemukan

Kode „4‟: Lainnya

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 42

Penjelasan:

1. Bukan usaha konstruksi (kode ‘1’)

Bukan usaha konstruksi, jika responden yang terpilih sebagai

sampel ini ternyata bukan usaha konstruksi perorangan.

2. Pindah keluar desa (kode ‘2’)

Pindah keluar desa, jika keberadaan usaha konstruksi

perorangan sudah tidak lagi di desa/kelurahan tersebut.

3. Tidak ditemukan (kode ‘3’)

Jika usaha konstruksi perorangan tersebut tidak ditemukan di

lapangan.

4.Lainnya (kode ‘4’)

Jika sampai dengan batas waktu pencacahan yang

telahditentukanternyatacontact person/pemilik/pengusaha/

penanggung jawab tidak dapat diwawancarai.

6.4. Tata Cara Pengisian Daftar SKP13-S

Daftar Isian Sampel Survei Usaha Perorangan 2013 (SKP13-S) adalah daftar yang

memuat keterangan karakteristik usaha konstruksi perorangan terpilih.

1). Struktur Daftar SKP13-S

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, Rincian 1 s.d. 4 berisi kode dan nama wilayah

administrasi (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan)disalin dari daftar

SKP13-DS Blok I sedangkan Rincian 5 dan 6 dari daftar SKP13-DS Blok V Kolom (2)

dan Kolom (1).

BLOK II. KETERANGAN USAHA, berisi nama usaha, alamat, bidang pekerjaan,

kegiatan utama usaha dan persentase biaya penggunaan bahan/material dan upah pekerja

harian.

BLOK III. KETERANGAN UMUM, BIMBINGAN/PELATIHAN/

PENYULUHAN DAN SUMBER MODAL USAHA, berisi identitas pengusaha,

bimbingan/pelatihan/penyuluhan, dan sumber modal usaha.

BLOK IV. PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH, berisi keterangan

pekerja, hari kerja, balas jasa, dan upah.

BLOK V. BIAYA/PENGELUARAN SELAMA SETAHUN YANG LALU, berisi

seluruh biaya/pengeluaran usaha selama setahun yang lalu.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 43

BLOK VI. PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU, berisi pendapatan

usaha konstruksi dan pendapatan dari kegiatan lainnya selama setahun yang lalu.

BLOK VII. RINGKASAN, berisi rekapitulasi pendapatan dan biaya/pengeluaran yang

diisi oleh pengawas.

BLOK VIII. PERMODALAN, berisi modal usaha konstruksi pada 30 April 2013.

BLOK IX. KENDALA DAN PROSPEK USAHA, berisi permasalahan, kondisi, dan

prospek usaha konstruksi.

BLOK X. KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS, berisi identitas pemberi

jawaban, petugas, pemeriksa dengan keterangan no. telp/HP, tanggal pelaksanaan dan

tanda tangan.

BLOK XI. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan dalam

pelaksanaan lapangan.

2). Pengisian Daftar SKP13-S

BLOK I : KETERANGAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas usaha konstruksi, diisi sebelum

melakukan wawancara terhadap responden disalin dari Daftar SKP13-DS.

Rincian 1 s.d. 4 : Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar SKP13-DS rincian

yang sama.

Rincian 2 dan 4 Pada rincian 2 dan 4 coret salah satu keterangan wilayah sesuai

dengan tempat tugasnya, seperti Kabupaten/Kotaatau

Desa/Kelurahan.

Rincian 5 : Nomor Urut Usaha

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar SKP13-DS Blok V

Kolom (2).

Rincian 6 : Nomor Urut Sampel

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar SKP13-DS Blok V

Kolom (1).

BLOK II : KETERANGAN USAHA

Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan usaha seperti: nama, alamat,

bidang pekerjaan usaha konstruksi, dan kegiatan utama yang dilakukan setahun yang lalu

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 44

besertapersentase nilai penggunaan bahan/material dan persentase upah pekerja harian

terhadap nilai kegiatan utama tersebut.

Rincian 1 : Nama Usaha

Tuliskan nama usaha konstruksi tersebut dengan lengkap. Jika tidak

ada nama usahanya, isikan nama pengusahanya. Cek nama usaha

dengan daftar SKP13-DS Blok V Kolom (3). Jika nama usaha yang

tercantum dalam daftar tidak sesuai dengan nama yang ada di

lapangan maka nama tersebut harus disesuaikan.

Rincian 2 : Alamat Usaha

Alamat usaha adalah alamat dimana usaha tersebut berada. Tuliskan

alamat usaha konstruksi dengan lengkap, seperti nama jalan, gang,

lorong, nomor bangunan, kavling, nama gedung, lantai, nomor

ruangan (room). Apabila alamat yang tercantum di daftar SKP13-DS

tidak sesuai dengan keadaan di lapangan, termasuk disini perubahan

nama jalan maka sesuaikan, misalnya Jl. R. Hartonomenjadi Jl.

Jenderal Suprapto (keberadaan perusahaan tetap).

Rincian 3 : Bidang pekerjaan usaha konstruksi

Pilihlah salah satu bidang pekerjaan usaha konstruksi.

1. Konstruksi gedung mencakup kegiatan pembangunan gedung

baru, perbaikan gedung, penambahan dan renovasi gedung,

pendirian bangunan atau struktur prafabrikasi pada lokasi dan

konstruksi yang bersifat sementara. Seperti: bangunan tempat

tinggal, pabrik industri, bangunan kantor, sekolah, rumah sakit,

hotel, mall, tempat ibadah, restoran, fasilitas olahraga di dalam

ruangan, garasi parkir, dan lain-lain.

2. Konstruksi sipil mencakup kegiatan konstruksi fasilitas industri,

proyek infrastruktur dan sarana umum, sistem pembuangan dan

irigasi, saluran pipa dan jaringan listrik, fasilitas olahraga

ditempat terbuka, dan lain-lain. Seperti: jalan raya, jalan

kendaraan bermotor, jembatan terowongan, rel kereta api,

lapangan udara, pelabuhan dan bangunan air lainnya, sistem

irigasi, sistem limbah, dan lain-lain.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 45

3. Konstruksi khusus mencakup kegiatan konstruksi yang

berhubungan dengan keahlian khusus, biasanya khusus pada satu

aspek umum untuk struktur yang berbeda, yang membutuhkan

peralatan atau ketrampilan khusus dan lebih banyak dilakukan

berdasarkan subkontrak. Konstruksi khusus juga mencakup

kegiatan pembongkaran dan penyiapan lahan, penyelesaian

gedung, instalasi berbagai macam keperluan yang membuat

bangunan berfungsi seperti pipa-pipa ledeng, pemanas, pendingin

ruangan (AC), system alarm dan pekerjaan listrik lain, system

penyiraman, lift dan tangga berjalan, penerangan jalan raya,

penyewaan alat berat konstruksi beserta operator, dan lain-lain.

Rincian 4 : Kegiatan utama yang dilakukan usaha selama setahun yang lalu

Jenis kegiatan konstruksi ini harus ditulis secara lengkap dan jelas.

Jika usaha ini memiliki pekerjaan/proyek lebih dari satu, maka yang

diisikan adalah pekerjaan/proyek yang utama, berdasarkan;

4. 1. Kegiatan yang memiliki nilai konstruksi/omset/pendapatan terbesar

5. 2. Jika butir 1 sama besar, maka penentuannya berdasarkan volumepekerjaan

terbesar

6. 3. Jika butir 1 dan 2 sama, maka penentuannya berdasarkan waktu terlama

7. 4. Jika butir 1, 2, dan 3 sama, maka penentuannya oleh responden

Contoh :

Ngadino seorang pemborong konstruksi selama setahun yang lalu

mengerjakan 3 proyek sebagai berikut :

1. Pembangunanan rumah tinggal dengan luas 200 m2 selesai

dalam 5 bulan dengan nilai konstruksi Rp. 300 juta

2. Pembangunan gedung sekolah dengan luas 200 m2 selesai

dalam 6 bulan dengan nilai konstruksi Rp. 300 juta

3. Pembangunanan rumah tinggal yang belum diselesaikan

dengan nilai konstruksi Rp. 50 juta

Maka pengisian pekerjaan utama usaha Ngadino ini adalah

pembangunan gedung sekolah.

Rincian 4.a : Persentase penggunaan bahan/material terhadap nilai kegiatan

utama, adalahpersentase penggunaan bahan/material terhadap nilai

konstruksi pada kegiatan utama usaha konstruksi.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 46

Rincian 4.b : Persentase upah pekerja harian terhadap nilai kegiatan utama,

adalah persentase upah pekerja harian terhadap nilai konstruksi pada

kegiatan utama usaha konstruksi.

BLOK III : KETERANGAN UMUM, BIMBINGAN/PELATIHAN/PENYULUHAN

DAN SUMBER MODAL USAHA

Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan secara umum mengenai

pengusaha, bimbingan/pelatihan/penyuluhan yang diperoleh baik oleh pengusaha maupun

pekerja, dan sumber modal usaha yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan/proyek.

Rincian 1 : Nama pengusaha

Tuliskan nama pemilik atau yang bertanggung jawab pada usaha

konstruksi ini. Misalnya: Pemborong Bangunan H. Rudi

Rincian 2 : Jenis Kelamin

Cukup Jelas

Rincian 3

Rincian 4

:

:

U m u r

Umur dituliskan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah,

berdasarkan ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur didasarkan

pada kalender masehi. Untuk yang berumur 99 tahun ke atas maka

isikan 98. Misalnya: Bapak Inggar seorang pengusaha konstruksi

perseorangan lahir di Jakarta, 17 Agustus 1960. Pencacahan SKP13

pada bulan Mei 2013. Karena pada waktu pencacahan Bapak Inggar

belum berulang tahun, maka umur Bapak Inggar adalah 52 Tahun.

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan

Lingkari salah satu kode pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan,

kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia.

Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan adalah: Jenjang pendidikan

tertinggi terakhir yang diselesaikan (ditamatkan).

1. Seseorang yang bersekolah pada jenjang tertentu dan tidak

mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi lulus ujian

akhir, orang itu dianggap tamat pada jenjang tersebut.

2. Seseorang yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu dan

tidak tamat, maka jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 47

adalah jenjang pendidikan sebelumnya.

Contoh :Pengusaha pernah kuliah D3 Manajemen Pemasaran tetapi

hanya 2 tahun dan tidak dapat menyelesaikan

pendidikannya, maka pendidikan tertinggi pengusaha

tersebut adalah SMA & Sederajat.

Jenjang pendidikan:

Tidak tamat SD: Mereka yang tidak sekolah/belum pernah sekolah

atau mereka yang pernah sekolah/tidak tamat di sekolah dasar 5/6/7

tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah,

Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh Masyarakat Orang Tua

dan Guru), Sekolah Dasar Kecil, Paket A1 - A100. Mereka yang tamat

Sekolah Dasar 3 tahun atau sederajat dianggap belum tamat.

SD & sederajat: Mereka yang tamat sekolah dasar 5/6/7 tahun,

Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah

Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh Masyarakat Orang Tua dan

Guru), Sekolah Dasar Kecil, Paket A1 - A100.

SLTP & sederajat: Mereka yang tamat SMP, MULO, HBS 3 tahun,

SLB Menengah Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah

Kepandaian Putri, SMEP, ST, Sekolah Kesejahteraan Keluarga

Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani,

Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu,

Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi,

Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan

Peradilan Agama.

SLTA & sederajat: Mereka yang tamat dari Sekolah Menengah Atas,

HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan,

Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri

Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah

Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi

Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah

Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian,

Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah

Teknologi Pertambangan, dan Sekolah Menengah Teknologi Grafika.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 48

DI/DII: Mereka yang tamat Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru

Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama,

Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak,

Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas,

Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen,

dan Kursus Pegawai Administrasi Atas, Diploma I atau Diploma II

pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma.

Program Akta I dan Akta II termasuk dalam jenjang pendidikan

program Diploma I atau Diploma II.

Sarjana Muda/DIII: Mereka yang tamat Akademi/Diploma III/Akta

III atau yang telah mendapatkan gelar sarjana muda pada suatu

fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya dilakukan oleh suatu

Akademi/Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

Sarjana/S1/DIV : Mereka yang tamat program pendidikan Sarjana

(Strata-1) atau yang telah mendapatkan gelar sarjana (menyelesaikan

sejumlah SKS tertentu) pada suatu fakultas. Jenjang sekolah ini pada

umumnya dilakukan oleh suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

S2/S3 : Mereka yang tamat program pendidikan program pasca

sarjana, Magister (Strata-2), atau Doktor (Strata-3) yang telah

mendapatkan gelar master/doktor pada suatu program studi di sebuah

fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya dilakukan oleh

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

Rincian 5. : a. Apakah pekerja pada usaha ini pernah mengikuti

bimbingan/pelatihan/penyuluhan dibidang konstruksi?

Lingkari salah satu kode 1 jika ya dan kode 2 jika tidak, kemudian

tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia.

Bimbingan/pelatihan/penyuluhan adalah kegiatan

bimbingan/pelatihan/penyuluhan di bidang konstruksi yang pernah

diikuti oleh pengusaha atau pekerja. Misalnya:

Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Manajerial yaitu jenis

bimbingan/pelatihan/penyuluhan di bidang konstruksi untuk

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 49

meningkatkan ketrampilan dan pengelolaan usaha konstruksi.

Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Ketrampilan/teknik yaitu jenis

bimbingan/pelatihan/penyuluhan untuk meningkatkan

kemampuan/ketrampilan dalam bidang konstruksi.

Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Pemasaran yaitu jenis

bimbingan/pelatihan/penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan

tentang pemasaran konstruksi, seperti: cara mempelajari kebutuhan

dan keinginan konsumen, cara melakukan promosi dan penawaran

pekerjaan/proyek.

Dan bimbingan/pelatihan/penyuluhan lainnya yang masih ada

hubungannya dengan bidang konstruksi.

b. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan di bidang

konstruksi adalah :

Lingkari kode penyelenggara mana saja yang pernah diikuti. Jika

jawaban kode yang dilingkari lebih dari satu maka jumlahkan,

kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia.

Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan dapat juga

diselenggarakan oleh usaha konstruksi tersebut.

Instansi Pemerintah, misal Dinas PU, Kementrian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, Kementrian Pendidikan, dan sebagainya.

Perusahaan Swasta, misal Grup Bakri, Sampoerna Grup, dan

sebagainya.

Yayasan/LSM : misalnya Balai Latihan Kerja yang dikelola oleh

yayasan.

Lainnya ( tuliskan…………), misal pengusaha bahan bangunan,

pihak luar negeri, usaha konstruksi sendiri, dan sebagainya

Rincian 6. Sumber modal usaha konstruksi berasal dari:

Lingkari kode sumber modal usaha mana saja yang digunakan. Jika

jawaban kode yang dilingkari lebih dari satu maka jumlahkan,

kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 50

Sumber modal usaha: modal yang digunakan oleh usaha konstruksi

seperti: untuk kantor, peralatan konstruksi, modal awal untuk

mengerjakan pekerjaan/proyek, dan sebagainya.

Milik sendiri: modal usaha yang dimiliki oleh usaha konstruksi,

termasuk hibah/transfer.

Pinjaman bank: pinjaman yang berasal dari Bank, baik berasal dari

Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat.

Pinjaman koperasi: pinjaman yang berasal dari koperasi. Contoh:

Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Unit Desa.

Lainnya (tuliskan …): diisi nama pemberi sumber modal bila pilihan

sumber modal tidak terdapat pada pilihan di atas.

Modal usaha yang diperoleh dari menggadaikan mobil atau barang lain

dikategorikan sebagai modal pinjaman.

Jika modal usaha didapatkan dengan sistem kredit, maka pilihan milik

sendiri jika sudah lunas. Jika belum lunas maka pilihan milik sendiri

dan pinjaman.

BLOK IV : PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pekerja, hari kerja, balas jasa dan

upah.

Rincian 1 : Pekerja tetap, jumlah pekerja harian,dan hari kerja setiap bulan

kegiatan

Pekerja: semua orang yang terlibat secara langsung dalam

pekerjaan/kegiatan di usaha ini pada bulan tertentu.

Pekerja tetap: tenaga kerja yang secara administrasi tercatat sebagai

pekerja tetap dan biasanya memperoleh gaji bulanan secara tetap dari

usahasepanjang tahun.

Pekerja harian: pekerja pada proyek konstruksi yang dikerjakan, dan

hanya bekerja selama proyek tersebut masih berjalan. Pekerja ini

biasanya dibayar atas dasar upah harian. Contoh: mandor (kepala

tukang), tukang batu, tukang kayu, kenek bangunan, dan sebagainya.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 51

Hari kerja : Hari usaha melakukan kegiatan dan ada seorang atau

lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam dalam

sehari.

Bulan kegiatan : Bulan usaha melakukan kegiatan minimal satu hari

dalam sebulan.

Rincian 1.a : Pekerja tetap

Isikan banyaknya pekerja tetap per bulan kerja dari bulan Mei 2012

s.d.April 2013 menurut jenis kelamin. Perlu diperhatikan pekerja tetap

ini yang jumlahnya cenderung tetap setiap bulannya, jadi jika ada

perubahan jumlah pekerja tetap yang cukup besar pastikan

kebenarannya dan beri catatan di Blok XI Catatan.

Rincian 1.b :

Jumlah pekerja harian

Isikan banyaknya pekerja harian dari bulan Mei 2012 s.d.April 2013

menurut jenis kelamin.

Rincian 1.c

:

Banyaknya hari kerja pekerja harian

Isikan banyaknya hari kerja per bulan kerja dari bulan Mei 2012 s.d.

bulan April 2013.

Apabila usaha sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada proyek

yang dikerjakan), maka pada bulan-bulan tersebut tidak ada kegiatan.

Sehingga banyaknya hari kerja isiannya kosong.

Contoh: pekerja tetap, pekerja harian, dan hari kerja

Pak Amir seorang pemborong pekerjaan konstruksi yang dibantu oleh

Ane adik iparnya. Selama bulan Mei s.d. Juni 2012 usahanya belum

mendapat pekerjaan borongan. Pada bulan Juli 2012 Pak Amir

mendapat proyek pembangunan rumah Pak Inggar yang diperkirakan

selesai bulan Juli 2013. Untuk proyek ini Pak Amir mempekerjakan

10 orang per hari. Pekerja hanya libur pada hari Minggu dan hari-hari

besar. Pada bulan Januari 2013 Pak Amir mendapat proyek lagi yaitu

pemasangan keramik lantai di PT. Sukamaju yang diselesaikan

selama satu bulan tanpa libur dengan pekerja 14 orang per hari.

Bagaimana pengisian pekerja tetap, pekerja harian, dan hari kerja?

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 52

Uraian 2012 2013

Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

a. Pekerja tetap L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

b. Jumlah pekerja L - - 10 10 10 10 10 10 24 10 10 10

harian P - - - - - - - - - - - -

c. Hari kerja pekerja harian - - 25 25 20 27 25 24 30 25 26 24

Rincian 2

:

Balas jasa dan upah selama setahun yang lalu

Balas jasa pekerja dirinci antara pekerja tetap dan pekerja harian.

Balas jasa pekerja terdiri dari gaji dan lainnya (upah lembur, hadiah,

bonus, tunjangan dll).

Upah/gaji: Balas jasa usaha untuk pekerja, sebelum dikurangi pajak

baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas,

fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah/gaji

walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) usaha.

Lainnya termasuk tunjangan, upah lembur, hadiah, bonus, dan

sebagainya.

Tunjangan: Pengeluaran usaha berupa uang dan atau barang yang

dibayarkan kepada instansi/yayasan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan pekerja.

Contoh : tunjangan kesehatan, tunjangan kecelakaan, dll.

Upah lembur: Rata-rata upah yang diberikan/dibayarkan kepada

pekerja yang bekerja di luar jam kerja biasa.

Hadiah : Rata-rata pengeluaran usaha berupa uang dan atau barang

yang diberikan kepada pekerja. Pengeluaran ini sifatnya hanya

sewaktu-waktu saja. Pengeluaran selama sebulan diperoleh dengan

menjumlahkan pengeluaran selama setahun dibagi banyaknya bulan

kegiatan.

Bonus : Rata-rata pemberian usaha kepada pekerja dalam bentuk

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 53

uang atau barang karena usaha mengalami kemajuan/peningkatan

keuntungan, yang biasanya dibayarkan minimal sekali dalam periode

setahun, oleh karenanya untuk mengetahui besarnya bonus dalam

sebulan terlebih dulu dibagi banyaknya bulan kegiatan.

Beberapa komponen yang juga termasuk dalam balas jasa pekerja, antara

lain:

1. Bila usaha memberikan barang kepada pekerjanya dengan harga di

bawah harga jual, maka selisih antara harga tersebut dimasukkan

sebagai balas jasa pekerja.

2. Bila usaha menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan yang

diserahkan pemakaiannya tanpa bayar kepada pekerja, maka

penilaiannya dapat dilakukan dengan taksiran nilai sewa/nilai

penyusutan selama referensi waktu survei.

3. Pengeluaran untuk pakaian seragam pegawai yang diberikan secara

cuma-cuma kepada pekerja dan dapat dipakai di luar jam kerja seperti

untuk pesta atau rekreasi.

4. Bila usaha menyediakan dana untuk biaya penggantian obat-obatan,

perawatan, hiburan seperti pemberian tiket bioskop yang biasanya sudah

diatur dalam peraturan kesejahteraan pekerja.

Komponen yang tidak termasuk balas jasa karena berkaitan dengan

operasional produksi antara lain:

1. Pengeluaran makanan dan atau minuman khusus selain makanan rutin

yang biasanya disebut extra fooding untuk meningkatkan produktivitas

pekerja.

2. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan secara

cuma-cuma kepada pekerja untuk digunakan hanya pada waktu bekerja.

Balas jasa yang belum dibayarkan (terhutang) kepada pekerja harus

dihitung sebagai pengeluaran upah/gaji usaha.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 54

BLOK V : BIAYA/PENGELUARANSELAMA SETAHUN YANG LALU

Tujuan blok ini untuk mengetahui jenis biaya/pengeluaran yang berkaitan langsung

dengan kegiatan usaha selama setahun yang lalu.

Rincian 1 : Bahan bakar dan pelumas

Bahan bakar: Segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan

sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya

yang dipakai untuk usaha, seperti: bensin, solar, minyak diesel, gas,

dan pelumas.

Besarnya nilai pengeluaran untuk bensin/solar tidak mencakup untuk

kendaraan pribadi, maupun keperluan angkutan.

Pelumas: Zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk

melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana

mestinya, seperti SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 50, dan sebagainya.

Termasuk juga biaya bahan bakar dan pelumas untuk mesin

pembangkit listrik (diesel) yang digunakan perusahaan.

Rincian 2 : Air bersih

Biaya pemakaian air bersih: Biaya pembelian air bersih dari

perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak

lain untuk keperluan usaha.

Rincian 3 : Listrik

Biaya listrik : Biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan usaha,

seperti untuk penerangan dan menjalankan mesin.

Rincian 4 : Alat tulis kantor

Semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai seperti:

kertas, spidol, pensil, tinta printer, karbon, pita mesin tik, map, kapur

tulis, dan sejenisnya. Termasuk komputer supplies dan barang cetakan.

Yang diisikan disini adalah nilai bahan-bahan yang telah habis

digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang belum digunakan.

Rincian 5 : Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal

Biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modaladalah

pengeluaran rutin untuk memelihara atau memperbaiki barang modal

agar tetap berfungsi seperti biasanya tanpa menambah kapasitas,

Perhatian:

Pada Rincian 5 kolom (2) isikan banyaknya bahan

yang telah digunakan dalam kegiatan proyek.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 55

mengubah bentuk atau menambah umur barang modal tersebut, seperti

biaya penggantian suku cadang, pemeliharaan mesin-mesin dan

perbaikan bangunan tempat usaha yang sifatnya tidak memperluas.

Termasuk: mesin, bangunan, kendaraan, dan alat-alat konstruksi yang

disewakan.

Rincian 6 : Angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi

Biaya angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi: seluruh biaya

pengangkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi yang digunakan

untuk kelancaran usaha.Termasuk: biaya pulsa, biaya yang dibayarkan

kepada provider (ISP), dan pengeluaran bahan bakar untuk kendaraan

pribadi maupun keperluan angkutan.

Contoh:

Biaya untuk membayar telepon, ongkos angkutan pembelian bahan

baku, dll.

Rincian 7 : Bunga atas pinjaman

Adalahpengeluaran usaha untuk pembayaran bunga atas pinjaman

modal kepada pihak lain, misalnya: bunga yang dibayarkan ke Bank,

Pegadaian, dsb. Bunga yang dibayarkan tidak harus terhadap pinjaman

pada tahun 2011, tetapi termasuk bunga atas pinjaman tahun

sebelumnya.

Rincian 8 : Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan

Nilai pekerjaan dari satu proyek yang sebagian

dikerjakan/disubkontrakkan ke pihak lain.

Contoh:

Suatu usaha konstruksi yang memiliki proyek pembangunan gedung

mensubkontrakkan pemasangan jaringan listrik kepada usahakonstruksi

lain.

Rincian 9 : Jasa Lainnya

Termasuk jasa konsultan konstruksi, promosi usaha, dan lain-lain.

Rincian 10 : Lainnya

Biaya selain yang tercantum pada Rincian 1 s.d. Rincian 9 tersebut di

atas yang dikeluarkan oleh usaha untuk kelancaran dan menunjang

kegiatan usaha, seperti: jasa asuransi.

Rincian 11 : Jumlah rincian (1 s.d. 10)

Cukup jelas

Page 56: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 56

BLOK VI : PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai pekerjaan

konstruksi dan pendapatan dari kegiatan lainnya yang masih berkaitan dengan kegiatan

usaha tersebut.

Rincian 1 : Nilai pekerjaan konstruksi

Nilai pekerjaan konstruksi: adalah nilai proyek dikurangi nilai

pekerjaan yang disubkontrakkan dikalikan realisasi fisik pekerjaan

yang diselesaikan.

NK = (NP – NS) x %NR

NK = Nilai pekerjaan konstruksi

NP = Nilai proyek

NS = Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan

% NR = persentase realisasi fisik pekerjaan yang diselesaikan

%NR didapat dari persentase pekerjaan yang diselesaikan akhir

periode survey dikurangi persentase pekerjaan diawal periode survey.

Contoh:

Usaha konstruksi Pak Inggar Sejahtera di Provinsi DKI Jakarta

mengerjakan proyek jalan di Kali Malang sebesar Rp. 50.000.000,00

yang dimulai tahun 2012 sudah dikerjakan 40% sampai dengan akhir

Mei 2013. Proyek tersebut selesai akhir tahun 2013dengan sebagian

proyek disubkontrakkan sebesar Rp. 10.000.000,00 untuk

pengaspalannya. Jadi nilai pekerjaan Pak Inggar Sejahtera untuk

pembuatan jalan di Kali Malang sebesar (50.000.000 – 10.000.000) x

(100 – 40)/100 = 24.000.000,00

Rincian 1K4 : Bahan/material yang digunakan

Bahan/material yang digunakan dalam setiap proyek baik bidang

pekerjaan gedung, sipil, dan khusus.

Contoh: semen pada bidang pekerjaan gedung dan sipil, kabel pada

bidang pekerjaan konstruksi khusus.

Rincian 2 : Pendapatan dari kegiatan lainnya

Nilai pendapatan dari kegiatan lainnya adalah pendapatan yang

diperoleh selain dari pendapatan utama usaha konstruksi, seperti: jasa

desain gambar, konsultan, penggunaan modal jasa konstruksi, sewa

tanah, sewa gedung, sewa peratalan konstruksi, sewa alat berat

Page 57: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 57

konstruksi, dari bunga, deviden, hak cipta, dan kegiatan lainnya.

Rincian 2.a : Keuntungan/kerugian penjualan barang dalam bentuk yang sama

Adalahselisih nilai dari barang-barang yang dijual dengan nilai

belinya dalam bentuk yang sama (tanpa mengalami perubahan bentuk

atau tanpa diproses).

Contoh: Awal bulan Juni 2012, Pak Sugi membeli 1.000 zak semen

dengan harga @ 40.000/zak untuk pembangunan gedung SD.

Kebutuhan pembangunan ternyata hanya 800 zak semen. Untuk

menghindari semen yang menjadi keras, Pak Sugi menjual sisa semen

yang tidak terpakai dengan harga @ 45.000/zak. Keuntungan dari

penjualan semen tersebut adalah: (1000 – 800) x (45.000 – 40.000) =

Rp. 1.000.000,00

Rincian 2.b : Bunga atas simpanan, deviden, royalti/hak cipta, dan sejenisnya

Yang termasuk pendapatan lainnya adalah pendapatan dari bunga atas

simpanan di pihak lain atau meminjamkan ke pihak lain, deviden,

royalti/hak cipta, dan sejenisnya yang diterima.

Rincian 2.c : Sumbangan, hadiah, dan sejenisnya

Yang termasuk rincian ini adalah transfer dari pihak lain (sumbangan,

hadiah dan sejenisnya).

Rincian 2.d : Lainnya

Tuliskan dengan lengkap pendapatan lainnya yang terkait dengan

usaha berikut nilainya.

Termasuk pendapatan dari kegiatan lain, seperti: menyewakan

barang modal milik usaha, penjualan barang sisa potongan/sampah

hasil usaha.

Contoh:

a. Pendapatan dari sewa alat/mesin/bangunan milik usaha.

b.Pendapatan dari penjualan sisa potongan besi dan kayu,

hasilbongkaran, dan sebagainya.

Rincian 3 : Jumlah (Rincian 1 + 2)

Cukup jelas

BLOK VII : RINGKASAN

Kolom (1) : Pendapatan

Disalin dari Blok VI Rincian 3

Page 58: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 58

Kolom (2) : Biaya/Pengeluaran

Penjumlahan [Blok IV Rincian 2.c Kolom (2) + Blok V Rincian 11

Kolom (2) + Blok VI Rincian 1f Kolom (4) – Blok V Rincian 8

Kolom (2)]

Kolom (3) : Selisih

Pendapatan - Biaya/Pengeluaran didapat dari Pengurangan Kolom (1)

– Kolom (2)

BLOK VII: PERMODALAN

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai harta dari usaha

konstruksi yang digunakan untuk kegiatan usahatersebut pada keadaan 30 April 2013.

Kolom(1)dan

Kolom(2)

: Harta lancar

Harta: Kekayaan yang berasal dari milik sendiri dan digunakan

dalam suatu usaha ekonomi.

Harta lancar meliputi seluruh uang tunai, piutang usaha, dan

bahan/material yang tersedia.

Kolom(1) : Uang tunai (termasuk piutang usaha)

Isikan pada Kolom (1) uang tunai yang dimiliki seperti dalam bentuk:

kas, tabungan, deposito, dan piutang usaha dalam rupiah pada

keadaan 30 April 2013.

Kolom(2) : Persedian barang-barang untuk kegiatan usaha

Isikan pada Kolom (2) persediaan barang-barang dalam rupiah pada

keadaan 30 April 2013. Pada umumnya mempunyai umur pemakaian

kurang dari setahun

Kolom(3) s.d.

kolom(7)

: Harta tetap

Harta tetap: Peralatan dan perlengkapan usaha yang digunakan

sebagai sarana/alat usaha yang umumnya mempunyai umur

pemakaian lebih dari setahun meliputi:

a. Tanah

b. Bangunan/gedung

c. Mesin dan peralatan (seperti: Molen, Compactor, dan

Jika isian Kolom (3) hasilnya minus (-),

harap diteliti kembali isian

Blok IV Rincian 2.c kolom (2), Blok V, dan Blok VI.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 59

sebagainya)

d. Kendaraan

e. Barang modal lainnya (seperti : hak cipta, hak paten)

Suatu peralatan dan perlengkapan usaha sebagai milik usaha apabila:

1.Peralatan dan perlengkapan tersebut betul-betul dimiliki (termasuk yang berasal dari

hibah).

2. Peralatan dan perlengkapan tersebut masih dalam proses kredit.

3. Semua peralatan dan perlengkapan milik usaha yang berada di pihak lain.

Catatan:

Kendaraanmiliksendiri yang digunakanuntukkeperluanusaha dan

rumahtanggadimasukkansebagai harta tetap.

Harta tetapdinilaiberdasarkan atas harga pasar yang berlaku pada 30 April 2013.

Bangunan usaha sendiri yang digunakanuntukkegiatanusahadinilaimenurutharga pasar yang

berlaku pada 30 April 2013.

Barang-

barangmasihdalamproseskreditmakanilaibarangtersebutsesuaidengannilaipokokkredit yang

telahdikeluarkan/dibayarkan.

Contohhargatetap

Pengusaha Konstruksi ”Bambang” sampaiakhirbulan April 2013

memilikitabungansebesarRp 100.000.000,-. Tabungantersebutmerupakankeuntunganusaha

yang telahdijalankanselamaini. Pada bulan Mei 2013 sebagianuangnyadipinjamtetangganya

yang juga pengusaha konstruksi sebesarRp 50.000.000,-. Pada awal bulan Mei 2013

Bambang meminjamke Bank sebesarRp 200.000.000,-. Apabila

uangtersebuttidakdigunakanuntukusahanya, makaisianuangtunaiBlok VIII Kolom (1)

sebesarRp 100.000.000,-

BLOK IX: KENDALA DAN PROSPEK USAHA

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai permasalahan yang

dihadapi perusahaan yang sifatnya kualitatif dan prospek usaha. Berikan tanda cek (√)

sesuai dengan tingkat masalahnya.

Rincian 1 : Permasalahan yang dialami:

Untuk usaha yang mengalami permasalahan pada Rincian 1.a s.d. 1.j

Page 60: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 60

beri tanda cek (√) pada salah satu tingkat permasalahan yang

dihadapi.

Rincian 2 : Kondisi dan prospek usaha konstruksi

Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom naik, tetap atau turun

pada kondisi usaha periode pencacahan dibandingkan tahun

sebelumnya dan prospek usaha pada tahun pencacahan dibandingkan

tahun yang akan datang menurut setiap rincian.

BLOK X: KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS

Blok keterangan responden dan petugas merupakan blok pernyataan bahwa jawaban

yang diberikan dalam daftar diberikan oleh yang bertanggungjawab pada perusahaan

tersebut. Sertakan informasi nama, jabatan, nomor telepon/HP, tanggal pengesahan, dan

tanda tangan responden (yang memberi jawaban). Informasi tersebut sangat berguna apabila

dibutuhkan adanya kunjungan ulang. Disamping itu sebagai pertanggungjawaban petugas,

baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan/pemeriksaan isikan nama, jabatan,

nomor telepon/HP, tanggal pelaksanaan, dan tanda tangan.

Rincian 1 - 3 : Tuliskan nama, no.Telp/HP, tanggal mulai dan selesainya kegiatan

dan tanda tangan.

BLOK IX: CATATAN

Catat informasi dari responden, pencacah dan pengawas/pemeriksa untuk

memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian dan bermanfaat dalam pengolahan.

Catatan: ditulis dengan singkat dan jelas.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 61

BAB

VII PENGAWASAN DAN

PEMERIKSAAN

7.1. Latar Belakang

Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan

peran seluruh jajaran petugas yang ada dalam struktur organisasi survei dari tingkat pusat

sampai dengan tingkat daerah.

Agar pencacahan Survei Usaha Konstruksi Perorangan menghasilkan data yang akurat

perlu dilakukan pengawasan atas jalannya pencacahan dan pemeriksaan Daftar isian Survei

Usaha Konstruksi Perorangan Tahun 2013 (SKP13). Hal ini dilakukan selain untuk

menghindari kesalahan dalam penentuan sampel usaha terpilih, pengisian Daftar SKP13-Pdan

SKP13-Sjuga pemberian kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, agar pelaksanaan survei usaha konstruksi

perorangan2013 dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan buku pedoman

untuk pemeriksaan isian Daftar SKP13-P dan SKP13-S.

Bab ini menjelaskan secara rinci tentang konsistensi isian Daftar SKP13-P dan

SKP13-S baik konsistensi isian dalam blok maupun konsistensi isian antar blok, juga

menjelaskan tata cara penarikan sampel. Diharapkan dengan adanya pedoman ini dapat

diperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

7.2. Fungsi Pengawasan dan Pemeriksaan

Pengawasan dan pemeriksaan mempunyai fungsi yang strategis dalam upaya

menghasilkan data yang berkualitas. Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan pelaksanaan

lapangan dan pemeriksaan hasil pencacahan oleh pengawas harus dilaksanakan secara

optimal. Kegiatan tersebut perlu dilakukan mengingat pengawas merupakan saringan

terdepan dari organisasi pengumpulan data. Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik,

maka kesalahan atau isian yang meragukan dapat diketahui secara lebih dini.

Pengawas mempunyai peran ganda, yaitu petugas yang berperan tidak hanya

berkaitan dengan aspek lapangan tetapi juga berkaitan dengan aspek kualitas data.

Aspek lapangan: memberikan arti bahwa pengawas mempunyai tanggung jawab dalam hal

ketepatan waktu dan sasaran serta kelancaran aktivitas pelaksanaan tugas

pencacah di lapangan.

Page 62: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 62

Aspek kualitas: lebih ditekankan kepada bagaimana seorang pengawas dapat melakukan

pemeriksaan kualitas isian sesuai dengan rambu-rambu yang telah

ditetapkan dari instrumen yang digunakan, sehingga dapat menghasilkan

data yang berkualitas.

7.3. Pengawasan

Pengawas atau Pemeriksa(PML) bertugas membimbing pencacah (PCL) yang

dibawahinya. Pada hari pertama dilakukan pencacahan SKP13, PML mendampingi PCL

melakukan pencacahan di wilayah tugas PCL bersangkutan. Kemudian PML memeriksa

secara langsung isian Daftar SKP13-P dan SKP13-S hasil pencacahan, PML memberitahu

apabila ada kekeliruan/kesalahan dan memberi petunjuk cara mengatasinya. Selain itu, PML

juga memberikan saran-saran dan pengarahan kepada PCL tentang cara berwawancara atau

memberikan penjelasan kepada responden.

Pada tahap pengawasan dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Periksa apakah lokasi dan batas-batas desa/kelurahan yang dikerjakan PCL sudah

sesuai dengan beban tugasnya.

b. Yakinkan bahwa tidak satupun sampel usaha terlewat cacah atau cacah ganda yang

dilakukan PCL satu dengan PCL lainnya.

c. Ikut terjun ke lapangan pada tahap awal pencacahan untuk mengawasi dan melakukan

pemeriksaan isian Daftar SKP13-P dan SKP13-S. Hal ini dilakukan jika terjadi

kekeliruan atau kesalahan, dapat diketahui lebih dini dan dapat segera diberitahukan

kepada PCL, untuk menghindari kesalahan yang sama pada pencacahan berikutnya.

d. Lakukan pengecekan di lapangan untuk melihat apakah PCL benar-benar

melaksanakan tugasnya dengan baik.

e. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara

periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di

lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut

f. Ingatkan PCL agar melakukan pencacahan dengan Daftar SKP13-P sesuai dengan

desa/kelurahan terpilih dan SKP13-Ssesuai dengan Daftar Sampel SKP13-DS.

g. Ingatkan PCL agar menepati jadwal pencacahan yang telah ditetapkan, karena

keterlambatan pencacahan akan mengganggu jadwal kegiatan selanjutnya.

7.4. Pemeriksaan

Lain halnya dengan pengawasan, pemeriksaan lebih menitik-beratkan pada aspek

kualitas data atau isiannya. Oleh sebab itu PML harus melakukan pemeriksaan terhadap isian

Page 63: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 63

Daftar SKP13-P dan SKP13-Shasil pencacahan PCL secara seksama. Pemeriksaan ini

dilakukan untuk setiap rincian maupun keterkaitannya dengan rincian lain yang saling

berhubungan. Perhatikan kebenaran dan kewajaran isian disesuaikan dengan jenis

kegiatannya, terutama yang berupa nilai.

Pada tahap pemeriksaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap Daftar SKP13-P dan SKP13-Sharus

berpedoman kepada Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa SKP13. Jika dijumpai

ketidak-lengkapan isian, kesalahan ataupun isian meragukan, beritahukan kesalahan

tersebut kepada PCL dan beritahu pula bagaimana seharusnya. Bila perlu, untuk

perbaikan tersebut dilakukan dengan kunjungan ulang bersama-sama PCL ke

lapangan.

b. Usahakan pemeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya pemeriksaan dilakukan

sesegera mungkin setelah sejumlah Daftar SKP13-P dan SKP13-Sditerima dari PCL,

tanpa harus menunggu seluruh dokumen diterima.

c. Tepati jadwal pengiriman daftar SKP13-P dan SKP13-Sserta dokumen-dokumen

lainnya ke BPS Kabupaten/Kota.

Page 64: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 64

Page 65: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 65

BAB

VIII PEMERIKSAAN ISIAN

DAFTAR SKP13-P

8.1. Pemeriksaan Blok I: Pengenalan Tempat

Periksa apakah penulisan dan isian pada kotak Rincian 1 s.d.5 sudah sesuai dengan

daftar desa/kelurahan yang terdapat dalam Daftar SKP13-DSDesa. Sedangkan isian kotak

Rincian 6 merupakan angka random yang dibangkitkan dari distribusi Uniform.

8.2. Pemeriksaan Blok II: Ringkasan

Salin semua rincian berdasarkan petunjuk yang ada pada Daftar Isian SKP13-P,

setelah melakukan pemeriksaan untuk Blok V. Daftar Rumah tangga/Usaha Konstruksi.

8.3.Pemeriksaan Blok III: Keterangan Petugas dan Pengesahan

Periksa apakah pencacah dan pengawas telah menuliskan nama, tanggal pelaksanaan

kegiatan dan telah membubuhkan tanda tangannya. Serta periksa pula apakah sudah ada

pengesahan oleh kepala desa/lurah dengan menuliskan tanggal, nama, tanda tangan,dan

cap/stempel desa/kelurahan yang menjadi tempat tugasnya. Kalau belum, harus menuliskan

dan mencantumkannya, sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

8.4.Pemeriksaan Blok IV: Catatan

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, dapat dituliskan pada blok ini.

Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas dapat menambahkan catatan untuk

memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian Daftar SKP13-P.

8.5. Pemeriksaan Blok V: DaftarRumahtangga/Usaha

8.5.1. Pojok Kanan Atas ‘Halaman .. dari .. halaman’dan Pojok Kanan Bawah

‘Identitas’

Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi isian antar kolom

yang saling berkaitan {Kolom (1) s.d. (12)}, periksa apakah seluruh lembar atau

halaman dari satu set Daftar SKP13-Pjumlahnya sudah lengkap dan mempunyai

nomor identitastercetakyang tertulis dipojok kanan bawahdi seluruh lembar sudah

sama. Perhatikan juga apakah penulisannya sudah mengikuti aturan seperti yang

tertuang pada Buku Pedoman Pencacah (Buku 2). Untuk melihat kelengkapan

Page 66: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 66

halaman/lembar dari satu set Daftar SKP13-P, agar dilihat apakah yang tertulis pada

‘Halaman …. dari …. halaman’ khususnya angka di bagian depan dari lembar

pertama sampai dengan lembar terakhir sudah berurutan dari nomor 1 s.d. nomor

terakhir, dan pada lembar terakhir angka di bagian depan harus sama dengan angka

di bagian belakang.

Contoh:Lembar pertama Blok V tertulis „Halaman 1 dari 5 halaman‟, dan lembar

terakhir tertulis „Halaman 5 dari 5 halaman‟.

Jika terjadi hal-hal berikut:

i. Angka di bagian depan dari lembar pertama hingga lembar terakhir

tidak berurutan.

ii Angka di bagian depan tidak sama dengan angka di bagian

belakang pada halaman terakhir,

maka pengawas menanyakan kepada pencacah apakah terjadi kesalahan dalam

penulisan atau ada lembar yang tercecer/hilang. Apabila ternyata ada lembar yang

tercecer/hilang,maka pencacah diminta untuk melakukan pencacahan ulang

terhadap usaha dari lembar yang tercecer/hilang tersebut.

8.5.2. Konsistensi Isian Antar Kolom pada Blok V

1. Periksa Kolom (1) terisi nomor urut rumah tangga/usaha,Kolom (2) Calon

Responden, dan Kolom (3) Alamat Lengkap. Apakah masing-masing kolom

yang tercetaktelah dimutakhirkan sesuai keadaan lapangan.

2. Periksa Kolom (4) apakah terisi kode ‟1‟ atau kode ‟0‟.Bila terisi kode ‟1‟

maka Kolom (5) terisi, bila tidak perbaiki.

3. Periksa Kolom (5) apakah terisi kode „1‟ atau kode „0‟. Bila terisi kode „1‟

maka Kolom (6) terisi, bila tidak perbaiki.

4. Periksa Kolom (6) apakah terisi kode „1‟atau kode „0‟, Bila terisi kode „1‟

maka Kolom (7) terisi, bila tidak perbaiki.

5. Periksa Kolom (7) apakah terisi kode „1‟ataukode „0‟, bila tidak perbaiki.

6. Periksa Kolom (8), Kolom (9) dan salah satu Kolom (10) s.d. Kolom (12)

jika terisi maka Kolom (7) harus terisi kode „1‟.

7. Periksa salah satu isian Kolom (10) s.d.Kolom (12) harus ada tanda cek (√)

dan sudah sesuai dengan deskripsi Kolom (9).

8. Periksa apakah ada usaha konstruksi hasil snowballing. Jika ada maka

tertulis di baris kosong setelah baris terakhir yang terisi.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 67

9. Periksa apakah Kolom (1) nomor urut hasil snowballing terisi angka biasa

meneruskan nomor urut baris terakhir yang terisi, jika tidak perbaiki.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 68

Page 69: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 69

BAB

IX PEMERIKSAAN ISIAN

DAFTAR SKP13-S

9.1. Pemeriksaan Secara Umum

a. Periksa banyaknya dokumen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang menjadi

tanggungjawab masing-masing pencacah.

b. Periksa untuk setiap perubahan/ganti, pindah alamat, tutup, dan lain-lain, harus sudah

diberi penjelasan pada Daftar Sampel SKP13-DS.

c. Semua penulisan harus sudah menggunakan huruf kapital, jika belum harus

dikoreksi. Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian yang saling terkait.

d. Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus sudah menggunakan

satuan standar. Apabila masih menggunakan satuan setempat agar diusahakan untuk

memberikan catatan konversi dari satuan setempat yang digunakan ke satuan standar.

e. Periksa semua nilai harus dalam satuan rupiah.

f. Periksa isian keterangan/jawaban dan atau kode yang dilingkari harus sesuai dengan

kotak yang tersedia.

g. Semua isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban ’Lainnya (tuliskan: ...........)’

harus ada isian. Apabila masih kosong agar dikonfirmasikan kepada petugas untuk

dicek ke lapangan.

h. Jika terdapat rincian yang seharusnya isi tetapi kosong, ada hal-hal yang meragukan,

kurang jelas, dan sebagainya lihat Blok XI: Catatan. Apabila masih belum jelas,

konfirmasikan kepada petugas pencacah agar dapat dilakukan perbaikan.

i. Jika terdapat ketidaksesuaian antara kode yang dilingkari dengan isian dalam kotak

maka ganti isian kotak sesuai dengan kode yang dilingkari.

9.2. Pemeriksaan Blok I.: Keterangan Tempat

a. Periksa isian identitas pada Blok I Rincian 1 s.d. 4, harus sudah sesuai dengan

identitas pada Daftar SKP13-DS.

b. Rincian 2 dan 4: Kabupaten/Kota harus sudah dicoret untuk keterangan yang tidak

diperlukan (Kabupaten/Kota atau Kabupaten/ Kota). Hal yang sama juga untuk

Rincian 4 Desa/Kelurahan, harus sudah dicoret untuk yang tidak sesuai.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 70

c. Rincian 5 (nomor urutusaha) dan Rincian 6(nomor urut sampel) harus sama dengan

nomor urut pada Daftar SKP13-DS Blok V Kolom (2) dan (1).

9.3.Pemeriksaan Blok II: Keterangan Usaha

a. Rincian 1 (Nama Usaha) danRincian 2 (Alamat Usaha) harussamadengannama dan

alamat usaha pada Daftar SKP13-DS Blok V Kolom (3) dan (4). Jika tidak sesuai

perbaiki sesuai keadaan sebenarnya.

b. Rincian 3:Periksa jawaban yang dilingkari harus sesuai dengan yang diisikan dalam

kotak.

c. Rincian 4: Penulisan kegiatan utama usaha harus sejelas-jelasnya.

Cek kegiatan utama (Rincian 4) dengan bidang pekerjaan usaha (Rincian 3).

Pada isian KBLI apakah sudah sesuai dengan isian kegiatan utama usaha.Jika ragu,

konfirmasikan kembali ke pencacah untuk memastikan jenis kegiatan utamanya.

d. Rincian 4.a:Periksa apakah isian sudah sesuai dengan persentase penggunaan

bahan/material terhadap nilai kegiatan utama dan pilihan yang dilingkari sudah sesuai

dengan yang diisikan di kotak.

e. Rincian 4.b:Periksa apakah isian persentase upah pekerja harian lepas terhadap nilai

kegiatan utama sudah benar dan pilihan yang dilingkari sudah sesuai dengan yang

diisikan di kotak.

9.4.Pemeriksaan Blok III :KeteranganUmum , Bimbingan/Pelatihan/

Penyuluhan dan Sumber Modal Usaha

a. Rincian 1: Periksa apakah penulisannama pengusaha sudah lengkap dengan

penulisan gelar dibelakang nama. Misalkan: Sujariyah, SH., Raden Inggar Prasetya,

Daeng Alex, Tubagus Sugiarto, dan sebagainya.

b. Rincian 2:Periksa jawaban yang dilingkari harus sesuai dengan yang diisikan dalam

kotak. Perhatikan kewajaran isian, jika ada keraguan jawaban yang dilingkari dengan

isian Rincian 1 (nama pengusaha). Misalnya: isian Rincian 1 Nani Kurniani,

sedangkan isian Rincian 2 yang dilingkari 1 (laki-laki). Tanyakan ke petugas, apakah

sudah sesuai.

c. Rincian 3: Perhatikan kewajaran isian. Sekalipun kita tidak mempunyai batasan

tingkat kewajaran umur seorang pengusaha, sebaiknya tetap diperhatikan berapa

kewajaran umur seorang pengusaha, isian maksimum 98.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 71

d. Rincian 4: Perhatikan konsistensi antara pendidikan tertinggi yang ditamatkan

dengan umur pada isian Rincian 3, jika terdapat keraguan tanyakan kepada pencacah

e. Rincian 5a: Periksa apabila kode 1 terisi maka rincian 5b terisi dan apabila terisi kode

2 langsung kerincian 6.

f. Rincian 5b: Periksa apakah wajar isian rincian ini. Isian merupakan penjumlahan dari

kode yang dilingkari (minimal 1 dan maksimal 15).

g. Rincian 6: Periksa kewajaran isian rincian ini. Isian merupakan penjumlahan dari kode

yang dilingkari (minimal 1 dan maksimal 15).

9.5.Pemeriksaan Blok IV : Pekerja, Hari Kerja, Balas Jasa dan Upah

Rincian 1.Pekerja tetap, jumlah pekerja harian, dan hari kerjasetiap bulan

kegiatan.

Perhatikan isian banyaknya pekerja tetap untuk setiap bulan kegiatan pada

Rincian1a. Isian banyaknya pekerja tetap minimum 1 orang.

Perhatikan isian jenis kelamin pekerja tetap dan rata-rata pekerja tetap per bulan.

Perhatikan isian jumlah pekerja harian menurut jenis kelamin untuk setiap bulan

kegiatan pada Rincian 1.b. Isian jumlah pekerja harian boleh kosong jika usaha

konstruksi tidak mempunyai proyek, tetapi bila usaha konstruksi mempunyai

proyek tanyakan kewajaran isiannya.

Perhatikan pula isian banyaknya hari kerja pekerja harian pada Rincian 1.c untuk

setiap bulan kegiatan mulai bulan Mei – Desember 2012 dan Januari–April

2013.Isian maksimum sama dengan jumlah hari pada bulan bersangkutan.

Bulan kegiatan tidak boleh kosong semua, paling tidak ada satu bulan

yangterisi.

Rincian 2. Balas jasa dan upah pekerja selama setahun yang lalu.

Cermati apakah rincian ini telah diisi dalam satuan rupiah dengan benar dan sudah

wajar, kemudian lakukan langkah berikut ini:

Isian Rincian 2.a Kolom (2) = Rincian 2.a.1 Kolom (2) + Rincian 2.a.2 Kolom (2)

Isian Rincian 2.c Kolom (2) = Rincian 2.a Kolom (2) + Rincian 2.b Kolom (2)

Perhatikan kewajaran isian balas jasa dan upah (Rincian 2) dengan pekerja tetap dan

jumlah pekerja harian (Rincian 1).Jika Rincian 1.a terisi maka Rincian 2.a juga harus

Page 72: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 72

terisi, jika Rincian 1.b terisi maka Rincian 2.b juga harus terisi.

9.6.Pemeriksaan Blok V : Biaya/Pengeluaran selama setahun yang lalu

a. Periksa apakah semua biaya/pengeluaran yang ada pada Rincian 1 s.d.Rincian

10Kolom (2) sudah benar dalam satuan rupiah. Jika terdapat keraguan

konfirmasikan pada pencacah untuk mengetahui apakah perlu dilakukan perbaikan

dan kunjungan ulang.

b. Pada Rincian 1 s.d. Rincian 10 Kolom (2), perhatikan kesesuaian dan kewajaran

jenis biaya/pengeluaran setahun yang lalu dengan biaya/pengeluaran sebulan.

c. Hitung kembali isian pada Rincian 11 Kolom (2) apakah sudah merupakan hasil

penjumlahan dari Rincian 1 s.d. Rincian 10 Kolom (2).

d. Perhatikan Rincian 5, jikausahamemilikikegiatan/proyek pada Blok VI Rincian 1,

makapengeluaranbahan/material harusadaisiannya.

9.7.Pemeriksaan Blok VI : Pendapatan Selama Setahun yang Lalu

Rincian 1. Pendapatan dari kegiatan konstruksi

Rincian 1a Kolom (1) adalah uraian berupa jenis konstruksiyang dikerjakandan

isiannya harus sesuai dengan KBLI dari kegiatan utama yang dihasilkan usaha

(Blok II Rincian 4).

Periksa penulisan uraian jenis konstruksi yang dihasilkan, provinsi lokasi

pekerjaan, bahan bangunan yang digunakan, dan nilai pekerjaan yang diselesaikan

pada Rincian 1.a s.d. 1.d Kolom (1) telah dituliskan secara berurutan dan

dimulai dari nilai konstruksi terbesar ke nilai konstruksi yang terkecil. Bila salah

lakukan perbaikan.

Periksa kewajaran pengeluaran bahan/material yang digunakan Blok VI Kolom

(4) dengan nilai pekerjaan Blok VI Kolom (5) setiap baris. Periksa pula total

jumlah pengeluaran bahan/material yang digunakan Blok VI Rincian 1.f Kolom

(4) danupahpekerjaharian(Blok IVRincian 2.b) dengan nilai pekerjaan Blok

VIRincian 1.fKolom (5).

Periksa penjumlahan nilai pada Rincian 1.f Kolom (4) dan Rincian 1.f Kolom (5)

yang merupakan penjumlahan dari Rincian 1.a s.d. 1.d Kolom (4) dan Kolom (5).

Rincian 2. Pendapatan dari kegiatan lainnya

Jika Blok VI Rincian 1 Kolom 4 tidak ada isian, maka Rincian 2 harus diisi.

Jika Blok VI Rincian 1 ada isian, maka Rincian 2 bisa ada isian.

Page 73: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 73

Rincian 2.d Kolom (4) merupakan pendapatandarikegiatan lain yang

berhubungandenganusahakonstruksi,

jikaadaisianperiksadarimanapendapatantersebut.

Rincian 3. Jumlah (Rincian 1 dan 2)

Periksa penjumlahan Rincian 1 dan 2 Kolom (4).

9.8.Pemeriksaan Blok VII: Ringkasan

a. Periksa isian pendapatan di Kolom (1), apakah sudah sesuai dengan isian Blok VI

Rincian 3 Kolom (5).

b. Periksa isian biaya/pengeluaran di Kolom (2), apakah sudah sesuai dengan

penjumlahan Blok IV Rincian 2.c Kolom (2) ditambah Blok V Rincian 11 Kolom

(2) ditambah Blok VI Rincian 1.f Kolom (4) dikurang Blok V Rincian 8 Kolom (2).

c. Periksa isian selisih di Kolom (3), apakah sudah benar. Jika hasilnya minus (-), harap

diteliti kembali isian Blok IV Rincian 2, Blok V, dan Blok VI. Jika ternyata masih

minus (-), maka tanyakan kepada Pencacah dan tuliskan alasan di blok catatan.

9.9.Pemeriksaan Blok VIII: Permodalan

Periksa apakah isian nilai Kolom (1) s.d. Kolom (7) sudah dalam rupiah.

a. Kolom (1) dan (2): Harta lancar

Periksa kebenaran isian Kolom (1) dan Kolom (2).

b. Kolom (3) s.d. Kolom (7): Harta tetap

Periksa kebenaran isian Kolom (3) s.d.Kolom (7).

c. Jumlah Kol.(1) + Kol.(2) dan Jumlah {Kol.(3) s.d Kol.(7)}

Periksa kebenaran jumlah isiannya.

9.10. Pemeriksaan Blok IX: Kendala dan Prospek Usaha

a. Rincian 1. Permasalahan yang dialami

Periksa Rincian 1.a s.d.1.j harus ada satu isian tanda cek (√) untuk 5 kategori

permasalahan. Jika isian kosong atau meragukan tanyakan ke pencacah.

b. Rincian 2. Kondisi dan prospek usaha konstruksi

Periksa Rincian 2.a s.d. 2.g harus ada satu isian tanda cek (√) pada kolom

kondisi periode tahun pencacahan dan satu isian tanda cek (√) pada kolom

Page 74: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 74

prospek periode yang akan datang, jika kosong tanyakan ke pencacah

9.11. Pemeriksaan BlokX : Keterangan Responden dan Petugas

a. Periksa nama pemberi jawabandi Kolom (2), nomor telepon/HPdi Kolom (3),

tanggal pelaksanaan di Kolom (4), dan tanda tangan di Kolom (5) apakah sudah diisi

secara lengkap.

b. Periksa apakah pencacah telah menuliskan di Kolom (2) nama, nomor telepon/HP di

Kolom (3), tanggal pelaksanaan kegiatan di Kolom (4),dan membubuhkan tanda

tangannya di Kolom (5). Apabila masih kosong, pencacah harus mengisi sebagai

tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

c. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian dan telah melakukan

perbaikan/pembetulan jika diperlukan, pengawas menulis di Kolom (2) nama, nomor

telepon/HPdi Kolom (3), tanggal pelaksanaan di Kolom (4), dan tanda tangan di

Kolom (5), sebagai bukti daftar isian telah diperiksa.

9.12. Pemeriksaan Blok XI : Catatan

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, bisa dituliskan pada Blok ini.

Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa menambahkan catatan

untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian Daftar SKP13-S.

Page 75: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 75

LAMPIRAN 1

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA

BIDANG KONSTRUKSI (KBLI TAHUN 2009)

Page 76: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 76

Page 77: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 77

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA

BIDANG KONSTRUKSI (KBLI TAHUN 2009)

F KONSTRUKSI

Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang konstruksi, yaitu

kegiatan konstruksi umum dan konstruksi khusus pekerjaan bangunan gedung dan bangunan

sipil.Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan perubahan,

pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi proyek dan juga konstruksi yang

bersifat sementara.

Kegiatan konstruksi umum berupa konstruksi bangunan tempat tinggal, bangunan

kantor, pertokoan, dan bangunan lainnya. Sedangkan konstruksi bangunan sipil seperti jalan

kendaraan bermotor, jalan raya, jembatan, terowongan, rel kereta api, lapangan udara,

pelabuhan dan bangunan air lainnya, sistem irigasi, sistem limbah, fasilitas industri, jaringan

pipa dan jaringan listrik, fasilistas olahraga, dan lain-lain.

Kegiatan konstruksi khusus, seperti penyiapan lahan, instalasi gedung dan penyelesaian

gedung dan lain-lain.

Pekerjaan konstruksi dapat dilakukan atas nama sendiri atau atas dasar balas

jasa/kontrak. Sebagian pekerjaan dan dimungkinkan keseluruhan pekerjaan konstruksi dapat

disubkontrakan.Unit yang melakukan subkontrak kegiatan konstruksi diklasifikasikan di sini.

Kategori ini mencakup juga kegiatan perbaikan bangunan gedung dan bangunan sipil.

Kategori ini dibedakan menjadi konstruksi lengkap bangunan gedung (Golongan

Pokok 41), konstruksi lengkap bangunan sipil (Golongan Pokok 42), dan juga kegiatan

konstruksi khusus, jika hanya melakukan sebagian proses konstruksi (Golongan Pokok 43).

Persewaan peralatan konstruksi dengan operatornya diklasifikasikan sesuai kegiatan

konstruksi tertentu yang dilakukan dengan peralatan tersebut.

Kategori ini juga mencakup pengembangan proyek konstruksi untuk bangunan gedung atau

bangunan sipil dengan menggabungkan semua unsur keuangan, teknik dan fisik untuk

mewujudkan proyek konstruksi dengan untuk dijual.Jika proyek konstruksi dari kegiatan

tersebut dilakukan tidak untuk dijual, tetapi untuk dioperasikan (yaitu ruangan dalam

bangunan tersebut disewakan, kegiatan industri pengolahan dalam pabrik), maka

diklasifikasikan sesuaidengan kegiatan operasionalnya, yaitu real estat atau industri

pengolahan.

Page 78: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 78

41 KONSTRUKSI GEDUNG

Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum berbagai macam

gedung/bangunan, termasuk pembangunan gedung baru, perbaikan gedung, penambahan dan

renovasi bangunan, pendirian bangunan atau struktur prefabrikasi pada lokasi dan konstruksi

yang bersifat sementara. Golongan pokok ini mencakup konstruksi bangunan tempat tinggal,

gedung perkantoran, pertokoan, sarana dan prasarana umum lainnya, termasuk bangunan

pertanian dan lain-lain.Kegiatan konstruksi bangunan dimungkinkan untuk disubkontrakkan

sebagian atau keseluruhan.

410 KONSTRUKSI GEDUNG

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi bangunan baik untuk tempat tinggal atau bukan

tempat tinggal, dengan biaya sendiri untuk dijual atau atas dasar balas jasa/kontrak.Kegiatan

konstruksi bangunan dimungkinkan untuk disubkontrakkan sebagian atau keseluruhan. Jika

hanya bagian khusus saja dari proses konstruksi yang dilakukan, maka kegiatan tersebut

diklasifikasikan pada Golongan Pokok 43. Golongan ini mencakup konstruksi semua jenis

bangunan tempat tinggal dan bukan bangunan tempat tinggal, seperti rumah, gedung tempat

tinggal, gedung yang digunakan untuk keperluan komersial dan industri, bangunan tempat

ibadah, pemasangan dan pendirian bangunan/struktur prafabrikasi pada lokasi

proyek.Termasuk kegiatan perubahan model dan renovasi bangunan/struktur yang sudah ada.

4101 KONSTRUKSI GEDUNG

Subgolongan ini mencakup kegiatan konstruksi bangunan tempat tinggal atau bukan tempat

tinggal dengan biaya sendiri untuk dijual atau atas dasar balas jasa/kontrak.Kegiatan

konstruksi bangunan dimungkinkan untuk disubkontrakkan sebagian atau keseluruhan. Jika

hanya melakukan sebagian proses konstruksi saja, maka kegiatan tersebut diklasifikasikan

dalamGolongan Pokok 43.

Subgolongan ini mencakup :

- Konstruksi semua jenis bangunan tempat tinggal, seperti rumah keluarga tunggal

dan bangunan untuk banyak keluarga, termasuk bangunan bertingkat

- Konstruksi semua jenis bangunan bukan tempat tinggal, seperti bangunan untuk

perindustrian, contohnya pabrik industri, bengkel kerja, pabrik perakitan; rumah

sakit, sekolah, bangunan kantor; hotel, toko, mall, restoran; bangunan bandara;

fasilitas olahraga di dalam ruangan; garasi parkir, termasuk parkir bawah tanah;

gudang; bangunan tempat ibadah

Page 79: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 79

- Perubahan model atau renovasi struktur bangunan yang sudah ada

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Pemasangan konstruksi prafabrikasi secara keseluruhan dari bagian-bagian bukan

beton yang dapat dirakit sendiri, lihat Golongan Pokok 16 dan 25

- Konstruksi fasilitas industri kecuali bangunan, lihat 4291

- Kegiatan arsitektur dan keteknikan, lihat 7110

- Kegiatan manajemen proyek yang berhubungan dengan konstruksi, lihat 7110

41011 KONSTRUKSI GEDUNG TEMPAT TINGGAL

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat

tinggal, seperti rumah tempat tinggal, apartemen dan kondominium.Termasuk pembangunan

gedung untuk tempat tinggal yang dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk

dijual.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung tempat tinggal.

41012 KONSTRUKSI GEDUNG PERKANTORAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk

perkantoran, seperti kantor dan rumah kantor (rukan). Termasuk pembangunan gedung untuk

perkantoran yang dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk dijual.Termasuk

kegiatan perubahan dan renovasi gedung perkantoran.

41013 KONSTRUKSI GEDUNG INDUSTRI

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk industri,

seperti pabrik dan bengkel kerja.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung industri.

41014 KONSTRUKSI GEDUNG PERBELANJAAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk

perbelanjaan, seperti mall, toserba, toko, rumah toko (ruko) dan warung.Termasuk

pembangunan ruko yang dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk

dijual.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung perbelanjaan.

41015 KONSTRUKSI GEDUNG KESEHATAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk sarana

kesehatan, seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas dan balai pengobatan.Termasuk

kegiatan perubahan dan renovasi gedung kesehatan.

41016 KONSTRUKSI GEDUNG PENDIDIKAN

Page 80: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 80

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk sarana

pendidikan, seperti sekolah, tempat kursus, laboratorium dan bangunan penunjang

pendidikan lainnya.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung pendidikan.

41017 KONSTRUKSI GEDUNG PENGINAPAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk

penginapan, seperti hotel, hostel dan losmen.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi

gedung penginapan.

41018 KONSTRUKSI GEDUNG TEMPAT HIBURAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat

hiburan, seperti bioskop, gedung kesenian dan gelanggang olahraga. Termasuk

pembangunan gedung untuk tempat hiburan yang dikerjakan oleh perusahaan real estat

dengan tujuan untuk dijual.Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung tempat

hiburan.

41019 KONSTRUKSI GEDUNG LAINNYA

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk

penggunaan selain dalam Kelompok 41011 s.d. 41018, seperti tempat ibadah,

terminal/stasiun, bangunan monumental, bangunan bandara, gudang dan lainnya.Termasuk

kegiatan perubahan dan renovasi gedung lainnya.

4102 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK

KONSTRUKSI GEDUNG

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya

dari beton untuk konstruksi gedung sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup

dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak

41020 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK

KONSTRUKSI GEDUNG

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi

prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi gedung sebagai bagian dari

pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar

subkontrak.

Page 81: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 81

42 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL

Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum bangunan sipil, baik

bangunan baru, perbaikan bangunan, penambahan bangunan dan perubahanbangunan,

pendirian bangunan/struktur prafabrikasi pada lokasi proyek dan konstruksi yang bersifat

sementara.Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan konstruksi berat seperti fasilitas

industri, proyek infrastruktur dan sarana umum, sistem pembuangan dan irigasi, saluran pipa

dan jaringan listrik, fasilitas olahraga di tempat terbuka dan lain-lain.Sebagian atau

keseluruhan pengerjaan dapat dilakukan atas biaya sendiri, berdasarkan balas jasa/kontrak.

421 KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi dan pekerjaan permukaan jalan

kendaraan bermotor dan kendaraan lain dan jalan untuk pejalan kaki serta pekerjaan

sejenisnya. Golongan ini juga mencakup konstruksi jembatan jalan layang bebas hambatan,

terowongan, rel kereta apibaik di permukaan atau bawah tanah, dan landasan pacu lapangan

udara. Termasuk pemasanganbangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi proyek.

4211 KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API

Subgolongan ini mencakup :

- Konstruksi jalan tol, jalan raya, gang, jalan pejalan kaki dan kendaran lainnya

- Pengerjaan permukaan jalan, gang, jalan layang, jembatan atau terowongan,

seperti pengaspalan jalan, pengecatan jalan untuk tanda atau rambu lalu lintas dan

pemasangan palang kereta api, rambu lalu lintas dan sejenisnya

- Konstruksi jembatan, mencakup jalan raya yang ditinggikan (jalan layang)

- Konstruksi terowongan

- Konstruksi rel kereta api dan rel subway

- Konstruksi landasan pacu pesawat terbang

- Subgolongan ini tidak mencakup :

- Pemasangan penerang jalan dan rambu-rambu lalu lintas yang menggunakan

listrik, lihat 4321

- Kegiatan arsitektur dan keteknikan, lihat 7110

- Kegiatan manajemen proyek yang berkaitan dengan pekerjaan teknik sipil, lihat

7110

42111 KONSTRUKSI JALAN RAYA

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan

Page 82: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 82

perbaikan jalan, jalan raya dan jalan tol.Termasuk juga kegiatan pembangunan, peningkatan,

pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jalan, seperti pagar/tembok penahan,

drainase jalan, marka jalandan rambu-rambu.

42112 KONSTRUKSI JEMBATAN DAN JALAN LAYANG

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan

perbaikan jembatan dan jalan layang.Termasuk juga kegiatan pembangunan, peningkatan,

pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jembatan dan jalan layang, seperti

pagar/tembok penahan, drainase jalan, marka jalan, dan rambu-rambu.

42113 KONSTRUKSI LANDASAN PACU PESAWAT TERBANG

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan

perbaikan landasan pacu pesawat terbang.Termasuk juga kegiatan pembangunan,

peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan landasan pacu, seperti

pagar/tembok penahan, drainase landasan pacu, marka landasan pacu dan rambu-rambu.

42114 KONSTRUKSI JALAN KERETA API DAN JEMBATAN KERETA API

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan jalan dan

jembatan kereta api.

42115 KONSTRUKSI TEROWONGAN

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan

terowongan di bawah permukaan air, di bukit atau pegunungan dan di bawah permukaan

tanah.

4212 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK

KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya

dari beton untuk konstruksi jalan dan rel kereta api sebagai bagian dari pekerjaan

yang tercakup dalam konstruksi bangunan sipil dan biasanya dikerjakan atas

dasar subkontrak

42120 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK

KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi

Page 83: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 83

prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi jalan dan rel kereta api sebagai

bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi bangunan sipil dan biasanya

dikerjakan atas dasar subkontrak.

422 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UNTUK IRIGASI, KOMUNIKASI

DANLIMBAH

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi jaringan distribusi dan bagian

yangmenyatu dan berkaitan dengan sistem irigasi, komunikasi dan pembangunan limbah.

Golongan ini juga mencakup konstruksi saluran pipa jarak jauh, jaringan komunikasi dan

energi baik di perkotaan maupun perdesaan; bangunan perkotaan tambahan, konstruksi

jaringan dan saluran air, sistem irigasi/kanal, waduk, konstruksi sistem pembuangan

limbah/kotoran, termasuk perbaikannya, bangunan pembuangan limbah/kotoran, stasiun

pompa, bangunan pembangkit energi, termasuk pengeboran sumur air. Termasuk

pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi.

4221 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UNTUK IRIGASI, KOMUNIKASI

DANLIMBAH

Subgolongan ini mencakup konstruksi bangunan dan struktur yang terkait dan

merupakan bagian yang terintegrasi dari sistem ini.

Subgolongan ini mencakup :

- Konstruksi bangunan sipil untuk jaringan saluran pipa jarak jauh, jaringan listrik

dan komunikasi

- Konstruksi bangunan sipil untuk jaringan saluran pipa dalam kota, jaringan

komunikasi dan sumber tenaga

- Konstruksi bangunan sipil untuk jaringan saluran air

- Konstruksi bangunan sipil untuk sistem jaringan saluran irigasi (kanal)

- Konstruksi bangunan sipil untuk reservoir (waduk)

- Konstruksi sistem saluran air kotor atau saluran pembuangan, termasuk

perbaikannya

- Konstruksi pipa atau bangunan pembuangan limbah

- Konstruksi stasiun pemompa

- Konstruksi pembangkit tenaga listrik

- Konstruksi pengeboran sumur

- Subgolongan ini tidak mencakup :

Page 84: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 84

- Kegiatan manajemen proyek yang berhubungan dengan pekerjaan teknik sipil,

lihat 7110

42211 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN IRIGASI

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan

perbaikan konstruksi jaringan saluran air, sistem irigasi (kanal), reservoir (waduk) dan sipon

dan drainase irigasi.

42212 KONSTRUKSI BANGUNAN PENGOLAHAN, PENYALURAN DAN

PENAMPUNGAN AIR MINUM, AIR LIMBAH DAN DRAINASE

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikanbangunan

penyadap dan penyalur air baku, bangunan pengolahan air baku, bangunan menara air dan

reservoir air, jaringan penyalur dan distribusi serta tangki air minum, bangunan saluran air

limbah dalam kota (jaringan pengumpul air limbah domestik/manusia dan air limbah

industri) dan bangunan pengolahan air limbah, jaringan drainase pemukiman, retention

basin, bangunan pompa dan konstruksi bangunan sejenisnya.

42213 KONSTRUKSI BANGUNAN ELEKTRIKAL

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan

bangunan elekrikal, seperti pembangkit dan transmisi tenaga listrik, serta saluran pipa listrik

lokal dan jarak jauh. Termasuk juga pembangunan gardu induk dan pemasangan tiang listrik

yang dimanfaatkan untuk bangunan gedung (perumahan/pemukiman) maupun sarana

transportasi kereta api.

42214 KONSTRUKSI TELEKOMUNIKASI SARANA BANTU NAVIGASI LAUT

DAN RAMBU SUNGAI

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan

konstruksi telekomunikasi sarana bantu navigasi laut, dan rambu sungai, seperti bangunan

menara suar, rambu suar, pelampung suar, lampu sinyal pelabuhan, dan bagian rambu suar

lainnya.

42215 KONSTRUKSI TELEKOMUNIKASI NAVIGASI UDARA

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan

konstruksi bangunan telekomunikasi navigasi udara, termasuk bangunan pemancar/penerima

radar, bangunan antena dan bangunan sejenisnya.

42216 KONSTRUKSI SINYAL DAN TELEKOMUNIKASI KERETA API

Page 85: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 85

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan

konstruksi bangunan sinyal dan telekomunikasi kereta api.

42217 KONSTRUKSI SENTRAL TELEKOMUNIKASI

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan

konstruksi bangunan sentral telekomunikasi beserta perlengkapannya, seperti bangunan

sentral telepon, telegraf, bangunan menara pemancar, penerima radar gelombang mikro,

bangunan stasiun bumi kecil dan stasiun satelit termasuk saluran pipa komunikasi lokal dan

jarak jauh.

42218 PEMBUATAN/PENGEBORAN SUMUR AIR TANAH

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pembuatan/pengeboran untuk mendapatkan

air tanah, baik skala kecil, skala sedang, maupun skala besar dan tekanan tinggi sebagai

bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung, dan biasanya dikerjakan atas

dasar subkontrak.

42219 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN ELEKTRIKAL DAN

TELEKOMUNIKASI LAINNYA

Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan

perbaikankonstruksi jaringan saluran elekrikal dan telekomunikasi lainnya yang belum

tercakup dalam kelompok 42211 s.d. 42218.Termasuk konstruksi jaringan saluran pipa untuk

minyak dan gas.

4222 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK

KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN IRIGASI, KOMUNIKASI DAN LIMBAH

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari

beton untuk konstruksi jaringan saluran untuk irigasi, komunikasi dan limbah sebagai

bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi bangunan sipil dan biasanya

dikerjakan atas dasar subkontrak

42220 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK

KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN IRIGASI, KOMUNIKASI DAN LIMBAH

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi

prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi jaringan saluran irigasi, komunikasi

dan limbah sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi bangunan sipil dan

Page 86: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 86

biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

429 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi fasilitas industri kecuali bangunannya,

seperti kilang minyak, pabrik kimia dan konstruksi sungai/kanal, bendungan dan pelabuhan,

termasuk kegiatan pengerukan sungai/ kanal.

Golongan ini juga mencakup pekerjaan konstruksi selain bangunan, seperti fasilitas

olahraga di tempat terbuka dan juga pembagian lahan dengan pengembangan (misalnya

penambahan jalan, prasarana umum dan lain-lain).

Termasuk pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi proyek.

4291 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA

Subgolongan ini mencakup :

- Konstruksi fasilitas industri, kecuali bangunan atau pabrik, seperti kilang minyak

dan mesin industri kimia

- Konstruksi dari jalan air atau terusan, pelabuhan dan sarana jalur sungai, dok

(pangkalan), pintu air dan lain-lain, bendungan dan tanggul

- Pengerukan untuk pembuatan jalur transportasi air

- Konstruksi selain bangunan, seperti fasilitas olahraga di luar ruangan

- Pembagian tanah dengan pengembangan (misalnya penambahan jalan, prasarana

umum dan lain-lain)

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Kegiatan manajemen proyek yang berkaitan dengan teknik sipil, lihat 7110

42911 KONSTRUKSI BANGUNAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan

perbaikan konstruksi bangunan prasarana sumber daya air seperti bendungan (dam), bendung

(weir), embung, pintu air, talang, chek dam, tanggul pengendali

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga,

sarana pelabuhan, penahan gelombang dan sejenisnya. Termasuk konstruksi jalan air atau

terusan, pelabuhan dan sarana jalur sungai, dok (pangkalan), lock (panama canal lock,

Hoover Dam) dan lain-lain.

42913 KONSTRUKSI BANGUNAN PENGOLAHAN DAN PENAMPUNGAN

Page 87: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 87

BARANG MINYAK DAN GAS

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan

pengolahan minyak dan gas, termasuk bangunan dan saluran penyadap minyak/gas,

bangunan pengolahan (refinery), bangunan penampungan minyak/gas, dan tangki

minyak/gas.

42914 PENGERUKAN

Kelompok ini mencakup usaha pengerukan dan pemeliharaan sungai, pelabuhan,

rawa, danau, alur pelayaran, kolam dan kanal, baik dengan sifat pekerjaan ringan, sedang,

maupun berat.Termasuk pengerukan untuk pembuatan jalur transportasi air.

42919 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA YTDL

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan

sipil lainnya yang belum tercakup dalam kelompok 42911 s.d. 42914, seperti pembangunan

lapangan olahraga dan fasilitas olahraga di luar ruangan, lapangan parkir dan sarana

lingkungan pemukiman (di luar gedung) lainnya.

Termasuk pembagian tanah dengan pengembangan (misalnya penambahan jalan,

prasarana umum dan lain-lain).

4292 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK

KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya

dari beton untuk konstruksi bangunan sipil lainnya sebagai bagiandari pekerjaan

yang tercakup dalam konstruksi sipil dan biasanya dikerjakan atas dasar

subkontrak

42920 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK

KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi

prafababrika-si yang utamanya dari beton untuk konstruksi bangunan sipil lainnya sebagai

bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi sipil dan biasanya dikerjakan atas

dasar subkontrak.

43 KONSTRUKSI KHUSUS

Page 88: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 88

Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi khusus (yang berhubungan

dengan keahlian khusus), biasanya khusus pada satu aspek umum untuk struktur yang

berbeda, yang membutuhkan peralatan atau keterampilan khusus dan lebih banyak dilakukan

berdasarkan subkontrak.Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan penyelesaian gedung,

instalasi berbagai macam keperluan yang membuat bangunan berfungsi seperti pipa-pipa

ledeng, pemanas, pendingin ruangan (AC), sistem alarm dan pekerjaan listrik lain, sistem

penyiraman, lift dan tangga berjalan dan lain-lain. Termasuk juga kegiatan instalasi dan

perbaikan sistem penerangan dan pemberian tanda isyarat untuk jalan raya, rel kereta api,

bandar udara, pelabuhan, dan lain-lain. Kegiatan penyelesaian bangunan dan perbaikan

meliputi kegiatan yang memberikan kontribusi untuk penyelesaian akhir suatu konstruksi.

431 PEMBONGKARAN DAN PENYIAPAN LAHAN

Golongan ini mencakup kegiatan penyiapan lahan yang dilanjutkan dengan kegiatan

konstruksi, termasuk pemindahan bangunan sebelumnya yang ada dengan cara penghancuran

atau pengangkatan bangunan dan struktur lainnya.

Golongan ini juga mencakup pengangkutan tanah, pengambilan sampel inti kegiatan

konstruksi yang berhubungan dengan geofisika dan geologi serta keperluan yang sejenisnya

dan pengeringan lokasi bangunan.

4311 PEMBONGKARAN

Subgolongan ini mencakup :

- Pembongkaran atau perataan bangunan dan struktur lainnya

43110 PEMBONGKARAN

Kelompok ini mencakup usaha pembongkaran dan penghancuran atau perataan

gedung atau bangunan lainnya serta pembersihannya.Tidak termasuk penyiapan lahan untuk

pertambangan minyak dan gas.

4312 PENYIAPAN LAHAN

Subgolongan ini mencakup penyiapan lahan untuk kegiatan konstruksi yang

berikutnya.

Subgolongan ini mencakup :

- Pembersihan tempat yang digunakan untuk bangunan

Page 89: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 89

- Pembukaan lahan, seperti penggalian, pengurukan (landfill), perataan lahan

konstruksi, penggalian parit, pemindahan, penghancuran atau peledakan batu dan

sebagainya

- Penggalian, pengeboran dan pengambilan contoh untuk keperluan konstruksi,

geofisika, geologi atau keperluan sejenis

- Persiapan lahan untuk penambangan, seperti pemindahan timbunan dan

pengembangan serta persiapan lahan dan properti mineral, kecuali minyak dan

gas

- Pembangunan lahan drainase

- Pengeringan lahan pertanian atau kehutanan

- Subgolongan ini tidak mencakup :

- Pengeboran minyak atau pengeboran sumur, lihat 0610, 0620

- Pengeboran percobaan dan pengeboran sumur percobaan untuk pengoperasian

pertambangan (selain ekstrasi minyak bumi dan gas), lihat 0990

- Dekontaminasi tanah, lihat 3900

- Pengeboran sumur air, lihat 4221

- Shaft sinking, lihat 4390

- Survei dan eksplorasi ladang minyak dan gas, geofisika, geologi dan seismik,

lihat 7110

43120 PENYIAPAN LAHAN

Kelompok ini mencakup usaha penyiapan lahan untuk kegiatan konstruksi yang

berikutnya, seperti jalan raya, pekerjaan gedung, pekerjaan sipil pertanian, perhubungan dan

penyiapan lahan lainnya, seperti peledakan bukit, tes pengeboran, pengurukan, perataan,

pemindahan tanah dan reklamasi pantai, pembuatan saluran drainase. Kegiatan yang

termasuk pada kelompok ini antara lain, seperti pembersihan tempat yang digunakan untuk

bangunan, pembukaan lahan (penggalian, pengurukan, perataan lahan konstruksi, penggalian

parit, pemindahan, penghancuran atau peledakan batu dan sebagainya), penggalian,

pengeboran dan pengambilan contoh untuk keperluan konstruksi, geofisika, geologi atau

keperluan sejenis, persiapan lahan untuk penambangan meliputi pemindahan timbunan dan

pengembangan serta persiapan lahan dan properti mineral, tidak termasuk penyiapan lahan

untuk pertambangan minyak dan gas. Termasuk pembangunan lahan drainase dan

pengeringan lahan pertanian atau kehutanan.

432 INSTALASI SISTEM KELISTRIKAN, AIR (PIPA) DAN INSTALASI

Page 90: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 90

KONSTRUKSI LAINNYA

Golongan ini mencakup kegiatan instalasi yang mendukung fungsi dari gedung,

seperti instalasi sistem kelistrikan, pipa ledeng, sistem pendingin ruangan (AC) dan pemanas,

air, gas dan pembuangan limbah, lift dan lain-lain termasuk penambahan, perubahan,

perawatan dan perbaikan.

4321 INSTALASI SISTEM KELISTRIKAN

Subgolongan ini mencakup instalasi sistem kelistrikan pada semua jenis bangunan

dan struktur teknik sipil.

Subgolongan ini mencakup :

- Instalasi kabel listrik dan fiting

- Instalasi kabel telekomunikasi

- Instalasi jaringan komputer dan pemasangan kabel televisi, termasuk serat optik

- Instalasi satelit

- Instalasi sistem penerangan

- Instalasi alarm kebakaran

- Instalasi sistem alarm pencuri

- Instalasi penerangan jalan dan sinyal atau rambu-rambu elektris

- Instalasi penerangan landasan pesawat terbang di bandara

- Instalasi penyambungan peralatan listrik dan perlengkapan rumah tangga,

termasuk papan alas pemanas

- Subgolongan ini tidak mencakup :

- Konstruksi jaringan transmisi komunikasi dan tenaga, lihat 4221

- Pengawasan dan pengawasan jarak jauh sistem alarm keamanan elektronik,

seperti alarm kebakaran dan pencurian, termasuk pemeliharaannya, lihat 8020

43211 INSTALASI LISTRIK

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi listrik pada bangunan gedung

baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti pemasangan instalasi

jaringan listrik tegangan rendah. Termasuk kegiatan pemasangan dan pemeliharaan instalasi

listrik bangunan sipil, seperti jalan raya, jalan kereta api dan lapangan udara. Pemasangan

tiang listrik dimasukkan dalam kelompok 42213.

43212 INSTALASI TELEKOMUNIKASI

Page 91: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 91

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi telekomunikasi pada

bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti

pemasangan antena.Kelompok ini juga mencakup kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan

perbaikan instalasi telekomunikasi pada sentral telepon/telegrap, stasiun pemancar radar

gelombang mikro, stasiun bumi kecil/stasiun satelit dan sejenisnya.Termasuk

kegiatan pemasangan transmisi dan jaringan telekomunikasi.

43213 INSTALASI NAVIGASI LAUT DAN SUNGAI

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan dan pemeliharaan navigasi laut dan

sungai, termasuk instalasi pada menara suar, rambu suar, pelampung suar, lampu pelabuhan

dan bagian rambu suar lainnya.

43214 INSTALASI NAVIGASI UDARA

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi udara, seperti instalasi pada

bangunan telekomunikasi navigasi udara dan pemancar/penerima radar, vasi approach light,

penerangan landasan pacu, DVOR, ILS, NDB dan sejenisnya.

43215 INSTALASI SINYAL DAN TELEKOMUNIKASI KERETA API

Kelompok ini mencakup pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi sinyal

dan telekomunikasi kereta api.

43216 INSTALASI SINYAL DAN RAMBU-RAMBU JALAN RAYA

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi

sinyal dan rambu-rambu jalan raya.

43217 INSTALASI ELEKTRONIKA

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi elektronika pada bangunan

gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti pemasangan sistem

alarm, close circuit TV dan sound system.

4322 INSTALASI AIR (PIPA), PEMANAS DAN PENDINGIN

Subgolongan ini mencakup instalasi dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya,

seperti instalasi pipa, sistem pemanas dan pendingin.Termasuk penambahan, alterasi,

reparasi dan perawatan.

Subgolongan ini mencakup :

Page 92: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 92

- Instalasi sistem pemanas (listrik, gas dan minyak)

- Instalasi tungku, menara pendingin

- Instalasi pengumpul/kolektor energi matahari non elektris

- Instalasi perlengkapan dan saluran ventilasi, pendinginan atau pendingin ruangan

- Instalasi pipa gas

- Instalasi pipa uap

- Instalasi sistem penyemprot api untuk kebakaran

- Instalasi sistem penyemprot taman

- Instalasi duck work

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Instalasi papan pemanas bertenaga listrik, lihat 4321

43221 INSTALASI AIR (PIPA)

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi air bersih, air limbah dan

saluran drainase pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat

tinggal.Termasuk kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi jaringan pipa

air.

43222 INSTALASI PEMANAS DAN GEOTERMAL

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan dan pemeliharaan instalasi

pemanas dan geotermal pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan

tempat tinggal.

43223 INSTALASI MINYAK DAN GAS

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi minyak dan gas pada

bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.Termasuk

kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi jaringan pipa minyak dan gas.

43224 INSTALASI PENDINGIN DAN VENTILASI UDARA

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan dan pemeliharaan sarana

pendingin udara (Air Conditioner/AC) pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal

maupun bukan tempat tinggal.

4329 INSTALASI KONSTRUKSI LAINNYA

Subgolongan ini mencakup instalasi dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya, seperti

Page 93: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 93

instalasi perlengkapan selain sistem kelistrikan, pipa air, pemanas dan pendingin ruangan

atau mesin industri dalam bangunan dan struktur teknik sipil, termasuk reparasi dan

perawatannya.

Subgolongan ini mencakup :

- Instalasi elevator (lift), eskalator (tangga berjalan)

- Instalasi pintu putar dan pintu otomatis

- Instalasi konduktor cahaya

- Instalasi sistem penghisap debu

- Instalasi penyekatan (insulasi) panas atau termal, tenaga atau vibrasi (getaran)

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Instalasi mesin industri, lihat 3320

43291 INSTALASI MEKANIKAL

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan dan pemeliharaan instalasi mekanikal

pada bangunan gedung, seperti lift, tangga berjalan (eskalator), ban berjalan (conveyor),

gondola dan pintu otomatis.

43292 INSTALASI METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi meteorologi, klimatologi dan

geofisika ukuran kecil, sedang atau besar.

43299 INSTALASI KONSTRUKSI LAINNYA YTDL

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi gedung lainnya dan kegiatan

pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi bangunan sipil lainnya ytdl.

433PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Golongan ini mencakup kegiatan penyelesaian interior dan eksterior bangunan,

termasuk pemasangan pintu, jendela, tangga, peralatan lain dan sejenisnya, langit-langit,

lantai, dinding dan pembatas ruangan yang dapat dipindah-pindah dan pekerjaan

penyelesaian bangunan lain yang tidak di klasifikasikan di tempat lain. Golongan ini juga

mencakup kegiatan instalasi interior toko, rumah bergerak, kapal dan lain-lain.

4330 PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Subgolongan ini mencakup :

Page 94: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 94

- Pelapisan interior dan eksterior bangunan atau proyek konstruksi lainnya dengan

plester, termasuk bahan-bahan lathing yang berkaitan

- Instalasi atau pemasangan pintu (kecuali pintu otomatis dan pintu putar), jendela,

rangka pintu dan jendela dari kayu atau bahan lainnya

- Instalasi dapur (kitchen set), tangga dan sejenisnya

- Instalasi furnitur

- Penyelesaian interior seperti langit-langit, pelapisan dinding dengan kayu,

partisi/sekat yang dapat dibongkar pasang dan sebagainya

- Pengubinan, penggantungan atau pemasangan dalam bangunan atau proyek

konstruksi lainnya dari keramik, dinding beton atau ubin lantai; parket (lantai dari

papan yang bergambar) dan pelapisan lantai dengan kayu; pelapisan lantai

linoleum dan karpet, termasuk karet atau plastik; teraso, marmer, granit atau

pelapisan lantai atau dinding; wallpaper (kertas dinding)

- Pengecatan interior dan exterior bangunan

- Pengecatan bangunan sipil

- Pemasangan kaca, cermin dan lain-lain

- Pembersihan atau perapihan gedung baru setelah pembangunan

- Instalasi interior untuk toko, rumah mobil, perahu dan lain-lain

- Pengerjaan penyelesaian bangunan lainnya ytdl

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Pengecatan jalan, lihat 4211

- Instalasi pintu otomatis dan pintu putar, lihat 4329

- Pembersihan umum interior gedung dan sejenisnya, lihat 8121

- Pembersihan khusus interior dan eksterior bangunan, lihat 8129

- Kegiatan perancang dekorasi interior, lihat 7410

- Perakitan furnitur self-standing (yang dipasang sendiri), lihat 9524

43301 PENGERJAAN PEMASANGAN KACA DAN ALUMUNIUM

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan kaca dan alumunium dalam rangka

penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.Termasuk

instalasi atau pemasangan pintu (kecuali pintu otomatis dan pintu putar), jendela, rangka

pintu dan jendela dari kayu atau bahan lainnya.

43302 PENGERJAAN LANTAI, DINDING, PERALATAN SANITER DAN PLAFON

Page 95: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 95

Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan lantai, dinding, peralatan saniter dan

plafon dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat

tinggal. Termasuk aplikasi bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari plester (pelapisan)

interior dan eksterior, termasuk bahan-bahan lathing yang berkaitan, penyelesaian interior

seperti langit-langit, pelapisan dinding dengan kayu, partisi/sekat yang dapat dibongkar

pasang dan sebagainya, pengubinan, penggantungan atau pemasangan dalam bangunan atau

proyek konstruksi lainnya dari keramik, dinding beton atau ubin lantai, parket (lantai dari

papan yang bergambar) dan pelapisan lantai dengan kayu, pelapisan lantai linoleum dan

karpet, termasuk karet atau plastik, teraso, marmer, granit atau pelapisan lantai atau dinding

dan wallpaper (kertas dinding).

43303 PENGECATAN

Kelompok ini mencakup kegiatan pengecatan interior dan eksterior bangunan dalam

rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.

Termasuk pengecatan bangunan sipil.

43304 DEKORASI INTERIOR

Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan dekorasi interior dalam rangka

penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Kegiatan

pengerjaan dekorasi interior mencakup aplikasi bangunan atau proyek konstruksi lainnya

dari plester (pelapisan) interior, termasuk bahan-bahan lathing yang berkaitan, instalasi atau

pemasangan pintu (kecuali pintu otomatis dan pintu putar), jendela, rangka pintu dan jendela

dari kayu atau bahan lainnya, instalasi dapur (kitchen set), tangga dan sejenisnya, instalasi

furnitur,penyelesaian interior seperti langit-langit, pelapisan dinding dengan kayu,

partisi/sekat yang dapat dibongkar pasang dan sebagainya, pengubinan atau pemasangan

dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari keramik, dinding beton atau ubin lantai,

parket (lantai dari papan yang bergambar) dan pelapisan lantai dengan kayu, pelapisan lantai

linoleum dan karpet, termasuk karet atau plastik, teraso, marmer, granit atau pelapisan lantai

atau dinding dan wallpaper (kertas dinding). Termasuk pengecatan, pemasangan kaca,

cermin dan lain-lain.

43305 DEKORASI EKSTERIOR

Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan dekorasi eksterior pada bangunan

gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti konstruksi taman. Kegiatan

pengerjaan dekorasi eksterior mencakup pelapisan eksterior bangunan atau proyek

Page 96: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 96

konstruksi lainnya dari plester, termasuk bahan-bahan lathing yang berkaitan, pelapisan

eksterior dinding dengan keramik, teraso, marmer dan granit.

43309 PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN LAINNYA

Kelompok ini mencakup kegiatan pembersihan atau perapihan gedung baru setelah

pembangunan, instalasi interior untuk toko, rumah bergerak, perahu dan lain-lain dan

pengerjaan penyelesaian konstruksi bangunan lainnya ytdl.

439 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA

Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi khusus pada satu aspek umum untuk

struktur yang berbeda, yang membutuhkan peralatan atau ketrampilan khusus seperti

konstruksi pondasi, misalnya pemancangan tiang ke dalam tanah, pemancangan tangga-

tangga perancah, pemasangan dan pembongkaran bangunan panggung/podium, pekerjaan

dengan jalan masuk khusus yang syaratnya membutuhkan ketrampilan memanjat dan

penggunaan alat yang berkaitan, pekerjaan di bawah permukaan tanah dan kegiatan sejenis

untuk eksterior bangunan dan lain-lain.

4390 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA

Subgolongan ini mencakup kegiatan konstruksi yang dikhususkan pada satu aspek

dari berbagai macam struktur bangunan yang memerlukan keahlian atau perlengkapan

khusus.

Subgolongan ini mencakup :

- Kegiatan konstruksi pondasi, termasuk pemasangan tiang pancang ke dalam tanah

- Kegiatan pengerjaan penahan lembab dan air

- Kegiatan dehumidifikasi (pelembaban) bangunan

- Kegiatan penggalian (shaft sinking)

- Kegiatan pendirian kerangka baja yang tidak dirakit sendiri

- Kegiatan pembengkokan baja

- Kegiatan pemasangan batu dan batu bata

- Kegiatan pemasangan atap rumah

- Kegiatan pemasangan dan pembongkaran tangga (scaffold dan platform), kecuali

penyewaannya

- Kegiatan pemasangan cerobong asap dan oven (pemanggangan) untuk keperluan

industri

Page 97: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 97

- Kegiatan pekerjaan yang memerlukan keahlian memanjat dan penggunaan

perlengkapan yang berkaitan, misalnya bekerja pada gedung-gedung yang tinggi

- Pekerjaan di bawah permukaan tanah

- Konstruksi kolam renang di luar ruangan

- Pembersihan dengan uap, penyemburan pasir dan kegiatan sejenisnya untuk

membersihkan tembok untuk eksterior bangunan

- Penyewaan derek dengan operatornya

Subgolongan ini tidak mencakup :

- Penyewaan mesin konstruksi dan perlengkapannya tanpa operator, lihat 7730

43901 PEMASANGAN PONDASI DAN PILAR

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan berbagai pondasi dan pilar

untuk gedung, jalan/jembatan, bangunan pengairan, dermaga dan sejenisnya sebagai bagian

dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan konstruksi bangunan sipil dan

biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

43902 PEMASANGAN PERANCAH (STEIGER)

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan perancah/steiger pada

bangunan gedung, jalan/jembatan, bangunan pengairan, dermaga dan sejenisnya dan

biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

43903 PEMASANGAN ATAP/ROOF COVERING

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan atap bangunan gedung baik

untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal sebagai bagian dari pekerjaan yang

tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.

43904 PEMASANGAN KERANGKA BAJA

Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan kerangka baja sebagai bagian

dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar

subkontrak.

43905 PENYEWAAN ALAT KONSTRUKSI DENGAN OPERATOR

Kelompok ini mencakup usaha penyewaan alat atau mesin konstruksi dan

perlengkapannya dengan operator.Penyewaan mesin konstruksi dan perlengkapannya tanpa

operator, lihat 7730.

Page 98: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 98

43909 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA YTDL

Kelompok ini mencakup kegiatan konstruksi khusus lainnya yang belum

diklasifikasikan dalam kelompok 43901 s.d. 43905 yang memerlukan keahlian atau

perlengkapan khusus, seperti kegiatan pengerjaan penahan lembab dan air, dehumidifikasi

(pelembaban) bangunan, pelubangan (shaft sinking), pembuatan elemen baja, pembengkokan

baja, pemasangan batu dan batu bata, pemasangan dan pembongkaran tangga (scaffold dan

platform), kecuali penyewaannya, pemasangan cerobong asap dan oven untuk keperluan

industri dan pekerjaan yang memerlukan keahlian memanjat dan penggunaan perlengkapan

yang berkaitan, misalnya bekerja pada gedung-gedung yang tinggi. Termasuk pekerjaan di

bawah permukaan tanah, konstruksi kolam renang di luar ruangan, pembersihan dengan uap,

penyemburan pasir untuk membersihkan tembok dan kegiatan sejenisnya untuk eksterior

bangunan dan penyewaan derek dengan menggunakan operator.

Page 99: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 99

Lampiran 2: Contoh SKP13-DSDESA

Page 100: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 100

Lampiran 3

Kab/Kota Desa Usaha Buku

PedomanSKP13-P SKP13-DS SKP13-RD

Lembar

PembantuSKP13-S

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Aceh 3 51 510 22 54 54 54 54 534

2 Sumatera Utara 9 50 500 22 52 52 52 52 525

3 Sumatera Barat 8 37 370 16 39 39 39 39 388

4 Riau 4 30 300 13 32 32 32 32 315

5 Jambi 5 41 410 18 43 43 43 43 430

6 Sumatera Selatan 6 52 520 22 55 55 55 55 546

7 Bengkulu 4 29 290 13 30 30 30 30 304

8 Lampung 5 50 500 22 52 52 52 52 525

9 Kep. Bangka Belitung 4 16 160 7 17 17 17 17 168

10 Kepulauan Riau 5 15 150 7 16 16 16 16 158

11 DKI Jakarta 5 28 280 12 29 29 29 29 294

12 Jawa Barat 6 55 550 24 58 58 58 58 578

13 Jawa Tengah 9 53 530 24 56 56 56 56 556

14 DI. Yogyakarta 3 26 260 12 27 27 27 27 273

15 Jawa Timur 7 78 780 34 82 82 82 82 819

16 Banten 4 36 360 16 38 38 38 38 378

17 Bali 4 34 340 14 36 36 36 36 357

18 Nusa Tenggara Barat 3 70 700 30 74 74 74 74 735

19 Nusa Tenggara Timur 5 36 360 16 38 38 38 38 378

20 Kalimantan Barat 5 36 360 16 38 38 38 38 378

21 Kalimantan Tengah 5 46 460 20 48 48 48 48 483

22 Kalimantan Selatan 6 50 500 22 52 52 52 52 525

23 Kalimantan Timur 5 24 240 10 25 25 25 25 252

24 Sulawesi Utara 5 47 470 21 49 49 49 49 494

25 Sulawesi Tengah 3 34 340 14 36 36 36 36 357

26 Sulawesi Selatan 8 54 540 24 57 57 57 57 567

27 Sulawesi Tenggara 3 34 340 14 36 36 36 36 357

28 Gorontalo 3 18 180 8 19 19 19 19 189

29 Sulawesi Barat 3 16 160 7 17 17 17 17 168

30 Maluku 4 17 170 8 18 18 18 18 178

31 Maluku Utara 6 17 170 8 18 18 18 18 178

32 Papua Barat 2 10 100 4 10 10 10 10 105

33 Papua 3 10 100 4 10 10 10 10 105

160 1 200 12 000 524 1 258 1 258 1 258 1 258 12 597

(1)

Indonesia

ALOKASI SAMPEL DAN DOKUMEN SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN

2013

Sampel Terpilih Dokumen

Banyaknya

Provinsi

Page 101: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 101

LAMPIRAN 4 CONTOH PENGISIAN DAFTAR

Page 102: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 102

Page 103: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 103

R A H A S I A SKP13-P

1. Provinsi : JAWA BARAT 3 2

2. Kabupaten/Kota *) : SUKABUMI 7 2 1 2 3

3. Kecamatan : BAROS 0 1 0 (1) (2) (3) (4) (5)

4. Desa/Kelurahan *) : BAROS 0 0 9 (Jumlah kumulatif hingga halaman terakhir 12 4 6 22

5. Klasifikasi Desa/Kelurahan *) : PERKOTAAN -1 PERDESAAN -2 1

6. Angka Random Gedung (AR) (Diambil dari SKP13-WRD)

1. Pencacah INGGAR PRASETYA 7 - 22/05/2013

2. Pengawas/Pemeriksa RUDI HARTONO 7 - 22 /05/2013

BADAN PUSAT STATISTIKSubdirektorat Statistik Konstruksi, BPS

Jl. Dr. Sutomo No. 6 - 8 Jakarta 10710, Telp. (021) 3841195,

3842508, 3810291-4 ext. 5340 - 5343, e-mail: [email protected]

U r a i a n Nama Lengkap Tanggal Pelaksanaan Tanda Tangan

*) Coret yang tidak perlu

: 0,35

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN

14

BLOK IV. CATATAN

(1) (2) (3) (4)

3. Pengesahan oleh Lurah/Kepala Desa atau yang setara, pada tanggal: ……10…..../...…05…./ 2013.

(Nama, tanda tangan, dan cap/stempel)

1. Populasi Usaha Konstruksi Perorangan

blok V kol(11) sd kol(13))

4 4 6

2. Jumlah Sampel Usaha Konstruksi Perorangan

(Khusus)

REPUBLIK INDONESIA

Jumlah Bidang

Jumlah

BLOK II. RINGKASAN

Pekerjaan Utama

(Gedung) (Sipil)

SURVEI USAHA KONSTRUKSI

PERORANGAN 2013

DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

U r a i a n

Page 104: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 104

Ditanyakankepada Bila

narasumber kol(7)='1'Apakah Bila Bila kol(6)='1'

Nomor Calon Responden Alamat Lengkap Identif ikasi ber- kol(5)='1' Apakah Apakah Nomor Jenis Pekerjaan Utamaurut (Nama usaha/pengusaha/pemilik) (Nama jalan, blok, nomor,SLS, RT/RW) keberadaan usaha Apakah berusaha usaha urut (Tuliskan sejelas-jelasnya)

(5 digit) calon di sektor alamat dgn sistem kons- usaharesponden kons- kantor borongan truksi ini 1 2 3

truksi usaha dan aktif per-selama ada selama orangansetahun di desa setahunyang lalu ini yang lalu

Ada -1 Ya -1 Ya -1 Ya -1 Ya -1

Tidak ada -0 Tidak - 0 Tidak - 0 Tidak -0 Tidak - 0

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 PEMBORONG BANGUNAN 'ADE' NANGGELA RT 01 RW 06 1 1 1 0

2 PEMBORONG 'ATANG' NANGGELA RT 01 RW 06 1 1 1 0

3 ADITA UTAMA JL. BAROS NANGGELA 1 1 1 1 0

4 PEMBORONG BANGUNAN 'GANDA' NANGGELA RT 01 RW 07 RT 03 1 1 1 1 1 1 PEMBUATAN RUMAH TOKO

√ 1

5 PEMBORONG BANGUNAN 'ANDI' KP CIWALEN RT 03 RW 08 1 1 1 1 1 2 PEMBUATAN RUMAH TOKO

√ 2

6 PEMBORONG BANGUNAN 'ROHMAN' KP SUKABUMI RT 03 RW 09 1 1 1 1 1 3 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL

√ 3

7 PEMBORONG CAT 'OCEH JARKASIH' KP SALAGOMBONG RT 01 RW 08 1 1 1 1 1 4 PENGECATAN KANTOR√ 1

8 PEMBORONG BANGUNAN 'ARIFIN' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08 1 1 1 1 1 5 PEMBUATAN PAGAR KANTOR√ 2

9 PEMBORONG 'HENDRA' CIPEUJEUH NO. 3 RT 1 RW 3 1 1 1 0

10 PEMBORONG BANGUNAN 'ANENG' CIPEUJEUH RT 1 RW 3 1 1 1 1 1 6 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL√ 4

11 PEMBORONG BANGUNAN 'SULAEMI' CIPEUJEUH RT 1 RW 3 1 1 1 1 1 7 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL√ 5

12 PEMBORONG BANGUNAN 'SAEPUDIN' CIPEUJEUH RT 2 RW 3 1 1 1 1 1 8 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL√ 6

13 PEMBORONG BANGUNAN 'TEDI' CIPEUJEUH RT 2 RW 3 1 1 1 0

14 PEMBORONG BANGUNAN 'ENDIN' CIPEUJEUH RT 2 RW 3 1 1 1 1 1 9 PEMBUATAN TOKO√ 7

15 PEMBORONG BANGUNAN 'ABAS' CIPEUJEUH RT 2 RW 3 1 1 1 1 1 10 PEMASANGAN PLAFON KANTOR√ 3

16 PEMBORONG BANGUNAN 'ALEX' NANGGELA RT 01 RW 06 1 1 1 1 1 11 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL√ 8

a. Jumlah halaman ini 11 8 0 3

b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya 0 0 0 0

c. Jumlah kumulatif hingga halaman ini 11 8 0 3

B idang P ekerjaan Utama Ko l (11) sd. Ko l (13):

1. Konstruksi Gedung Identitas:

2. Konstruksi Sipil

3. Konstruksi Khusus

Halaman .........1.......... dari........2.......halaman

Bila kolom (8) kode 1

(Sip

il)

(Kh

usu

s)

BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

Beri tanda cek (√)

Pekerjaan Utamapada Bidang

Bila kol(4)='1'Ditanyakan

kepada calon responden

(Ged

un

g)

: mencakup rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya. 32.72.010.009

: mencakup jalan, jembatan, rel KA, landasan, pengairan, dermaga, lapangan o lahraga, lapangan parkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan penyimpanan air limbah, minyak dll.

: mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dan lain-lain.

Page 105: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 105

Ditanyakankepada Bila

narasumber kol(7)='1'Apakah Bila Bila kol(6)='1'

Nomor Calon Responden Alamat Lengkap Identif ikasi ber- kol(5)='1' Apakah Apakah Nomor Jenis Pekerjaan Utamaurut (Nama usaha/pengusaha/pemilik) (Nama jalan, blok, nomor,SLS, RT/RW) keberadaan usaha Apakah berusaha usaha urut (Tuliskan sejelas-jelasnya)

(5 digit) calon di sektor alamat dgn sistem kons- usaharesponden kons- kantor borongan truksi ini 1 2 3

truksi usaha dan aktif per-selama ada selama orangansetahun di desa setahunyang lalu ini yang lalu

Ada -1 Ya -1 Ya -1 Ya -1 Ya -1

Tidak ada -0 Tidak - 0 Tidak - 0 Tidak -0 Tidak - 0

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

17 PEMBUAT SUMUR BOR 'BAMBANG' NANGGELA RT 01 RW 06 1 1 1 1 1 12 PEMBUATAN SUMUR BOR

√ 1

INSTALASI LISTRIK

RUMAH TINGGAL

19 PEMBORONG BANGUNAN 'YANI' NANGGELA RT 01 RW 07 1 1 1 1 1 14 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL√ 9

20 PEMBORONG BANGUNAN 'SUBUR' NANGGELA RT 02 RW 07 1 1 1 1 1 15 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL√ 10

21 PEMBORONG BANGUNAN 'SATRIO' NANGGELA RT 02 RW 07 1 1 1 0

22 PEMBORONG BANGUNAN 'MAULANA' KP CIWALEN RT 03 RW 08 1 1 1 1 1 16 PEMASANGAN KERAMIK√ 5

23 PEMBUAT SUMUR BOR 'AMIR' KP SUKABUMI RT 03 RW 09 1 1 1 1 1 17 PEMBUATAN SUMUR BOR

√ 2

24 PEMBORONG BANGUNAN 'PAIMIN' KP SUKABUMI RT 03 RW 09 0 1

25 PEMBORONG AC 'EDI JUNAEDI' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08 1 1 1 1 1 18 PEMASANGAN AC

√ 6

26 PEMBUAT SUMUR BOR 'BONI' KP SALAGOBONG RT 04 RW 08 1 1 1 1 1 19 PEMASANGAN SUMUR BOR

√ 3

PEMBUATAN SALURAN

PENGAIRAN

28 PEMBORONG BANGUNAN 'JOKO' NANGGELA RT 01 RW 05 1 1 1 1 1 21 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL√ 11

29 PEMBORONG BANGUNAN 'DARWIN' NANGGELA RT 02 RW 05 1 1 1 1 1 22 PEMBUATAN RUMAH TINGGAL√ 12

a. Jumlah halaman ini 11 4 4 3

b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya 11 8 0 3

c. Jumlah kumulatif hingga halaman ini 22 12 4 6

B idang P ekerjaan Utama Ko l (11) sd. Ko l (13):

1. Konstruksi Gedung Identitas:

2. Konstruksi Sipil

3. Konstruksi Khusus

1

32.72.010.009: mencakup rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya.

: mencakup jalan, jembatan, rel KA, landasan, pengairan, dermaga, lapangan o lahraga, lapangan parkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan penyimpanan air limbah, minyak dll.

: mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dan lain-lain.

Halaman .........2.......... dari.......2.........halaman

BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

Pekerjaan Utama

Beri tanda cek (√)

20

(Ged

un

g)

(Sip

il)

√ 4

pada Bidang

1

Bila kol(4)='1'Ditanyakan

kepada calon responden

(Kh

usu

s)

1 1 1

Bila kolom (8) kode 1

1 13

1 1

√ 4

1 1

18 INSTALASI LISTRIK 'YUSUF' NANGGELA RT 01 RW 07

27 PEMBORONG 'SAPTA' KP SALAGOMBONG RT 2 RW 3

Page 106: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 106

Ditanyakankepada Bila

narasumber kol(7)='1'Apakah Bila Bila kol(6)='1'

Nomor Calon Responden Alamat Lengkap Identif ikasi ber- kol(5)='1' Apakah Apakah Nomor Jenis Pekerjaan Utamaurut (Nama usaha/pengusaha/pemilik) (Nama jalan, blok, nomor,SLS, RT/RW) keberadaan usaha Apakah berusaha usaha urut (Tuliskan sejelas-jelasnya)

(5 digit) calon di sektor alamat dgn sistem kons- usaharesponden kons- kantor borongan truksi ini 1 2 3

truksi usaha dan aktif per-selama ada selama orangansetahun di desa setahunyang lalu ini yang lalu

Ada -1 Ya -1 Ya -1 Ya -1 Ya -1

Tidak ada -0 Tidak - 0 Tidak - 0 Tidak -0 Tidak - 0

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

a. Jumlah halaman ini

b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya

c. Jumlah kumulatif hingga halaman iniB idang P ekerjaan Utama Ko l (11) sd. Ko l (13):

1. Konstruksi Gedung Identitas:

2. Konstruksi Sipil

3. Konstruksi Khusus

Bila kol(4)='1'Ditanyakan

kepada calon responden

Halaman .................... dari.................halaman

BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSIBila kolom (8) kode 1

Beri tanda cek (√)

: mencakup jalan, jembatan, rel KA, landasan, pengairan, dermaga, lapangan o lahraga, lapangan parkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan penyimpanan air limbah, minyak dll.

: mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dan lain-lain.

: mencakup rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya. 32.72.010.009

pada BidangPekerjaan Utama

(Ged

un

g)

(Sip

il)

(Kh

usu

s)

Page 107: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 107

m =12 AR = 0,35

n = 4 R1 =

I =m / n = 0,35 x 3,00

= 12 /4 = 1,05

= 3,00

R1 ≤ I

R1 = 1 R11 = R21 = R31 = R41 = R51 =

R2 = 4 R12 = R22 = R32 = R42 = R52 =

R3 = 7 R13 = R23 = R33 = R43 = R53 =

R4 = 10 R14 = R24 = R34 = R44 = R54 =

R5 = R15 = R25 = R35 = R45 = R55 =

R6 = R16 = R26 = R36 = R46 = R56 =

R7 = R17 = R27 = R37 = R47 = R57 =

R8 = R18 = R28 = R38 = R48 = R58 =

R9 = R19 = R29 = R39 = R49 = R59 =

R10 = R20 = R30 = R40 = R50 = R60 =

m : Jumlah usaha konstruksi perorangan Gedung dalam satu desa, diambil dari isian blok II rincian 1 kolom (2)

n : Sampel usaha konstruksi perorangan Gedung dalam satu desa, diambil dari isian blok II rincian 2 kolom (2)

I : Interval Sampel

AR : Angka Random Gedung, diambil dari isian blok I rincian 6

Ri : Nomor urut usaha konstruksi gedung terpilih, diambil dari isian blok V kolom (11)

Identitas Desa: 32.72.010.009

BLOK VI. KETERANGAN PENARIKAN SAMPEL GEDUNG

AR x I

Page 108: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 108

Page 109: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 109

Narasumber(Ketua SLS, Tokoh Calon Responden Alamat Lengkap

Agama, Tokoh (Nama usaha/pengusaha/pemilik) (Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW)Masyarakat,

Responden, dll)

(1) (2) (3)

ADE PEMBORONG BANGUNAN 'ALEX' NANGGELA RT 01 RW 06

PEMBUAT SUMUR BOR 'BAMBANG' NANGGELA RT 01 RW 06

GANDA INSTALASI LISTRIK 'YUSUF' NANGGELA RT 01 RW 07

PEMBORONG BANGUNAN 'YANI' NANGGELA RT 01 RW 07

PEMBORONG BANGUNAN 'SUBUR' NANGGELA RT 02 RW 07

SUBUR PEMBORONG BANGUNAN 'SATRIO' NANGGELA RT 02 RW 07

ANDI PEMBORONG BANGUNAN 'MAULANA' KP CIWALEN RT 03 RW 08

ROHMAN PEMBUAT SUMUR BOR 'AMIR' KP SUKABUMI RT 03 RW 09

PEMBORONG BANGUNAN 'PAIMIN' KP SUKABUMI RT 03 RW 09

OCEH JARKASIH PEMBORONG AC 'EDI JUNAEDI' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08

PEMBUAT SUMUR BOR 'BONI' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08

ABAS PEMBORONG 'SAPTA' CIPEUJEUH RT 2 RW 3

TATANG PEMBORONG BANGUNAN 'JOKO' NANGGELA RT 01 RW 05

PEMBORONG BANGUNAN 'DARWIN' NANGGELA RT 02 RW 05

LEMBAR PEMBANTU : DAFTAR CALON RESPONDEN (SNOW BALLING)

Page 110: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 110

Lanjutan

Narasumber(Ketua SLS, Tokoh Calon Responden Alamat Lengkap

Agama, Tokoh (Nama usaha/pengusaha/pemilik) (Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW)Masyarakat,

Responden, dll)

(1) (2) (3)

LEMBAR PEMBANTU : DAFTAR CALON RESPONDEN (SNOW BALLING)

Page 111: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 111

Page 112: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 112

Lanjutan

Kode Kode

Kecamatan Desa 1 2 3 Jumlah

(Gedung) (Sipil) (Khusus)(1) (2) (3) (4) (5) (6)

REKAPITULASI JUMLAH USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN

Jumlah Usaha Per Desa

Jumlah

Page 113: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 113

R A H A S I A

1. Provinsi : 3 2

2. Kabupaten/Kota *) : 7 2

3. Kecamatan : 0 1 0

4. Desa/Kelurahan *) : 0 0 9

5. Klasifikasi Desa/Kelurahan *) : PERKOTAAN -1 1

1. Jumlah Target Pencacahan (Blok V nomor terakhir kol (1) ) 14

2. Jumlah Realisasi Pencacahan (Blok V jumlah kolom (6) ber kode 1) 13

3. Tidak Berhasil Dicacah (Blok V jumlah Rincian 3.a sd 3.d) 1

a. Bukan Usaha Konstruksi (Blok V jumlah kolom (7) berkode 1) 1

b. Pindah Keluar Desa (Blok V jumlah kolom (7) berkode 2)

c. Tidak Ditemukan (Blok V jumlah kolom (7) berkode 3)

d. Lainnya (Blok V jumlah kolom (7) berkode 4)

1. Nama Petugas

4. Tanda Tangan

*) Coret yang tidak perlu

BADAN PUSAT STATISTIKSubdirektorat Statistik Konstruksi, BPS

Jl. Dr. Sutomo No. 6 - 8 Jakarta 10710, Telp. (021) 3841195,

3842508, 3810291-4 ext. 5340 - 5343, e-mail: [email protected]

RUDI HARTONO

2. N I P

Pencacah

INGGAR PRASETYA

19860515 200902 1002 19700624 199312 1001

(1) (2) (3)

U r a i a n Pengawas

BLOK IV. CATATAN

3. Tanggal 28 MEI - 15 JULI 201328 MEI - 15 JULI 2013

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS

(1) (2)

JumlahU r a i a n

SKP13-DS

BAROS

REPUBLIK INDONESIA

SURVEI USAHA KONSTRUKSI

PERORANGAN 2013

BAROS

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN

SUKABUMI

DAFTAR SAMPEL

JAWA BARAT

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

PERDESAAN -2

Page 114: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 114

Nomor Nomor Bidang Berhasil Jika Kol (6)

Urut Urut Nama Usaha/Pengusaha/Pemilik Alamat Lengkap Pekerjaan dicacah? = 0, alasan

Sampel Usaha (Nama Jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW) Utama Ya -1 tidak dapat

(NUS) (NUU) Tidak -0 dicacah

(Kode) (Kode)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 1 PEMBORONG BANGUNAN 'GANDA' NANGGELA RT 03 RW 07 1 1

2 4 PEMBORONG CAT 'OCEH JARKASIH' KP SALAGOMBONG RT 01 RW 08 3 1

3 5 PEMBORONG BANGUNAN 'ARIFIN' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08 3 1

4 6 PEMBORONG BANGUNAN 'ANENG' CIPEUJEUH RT 1 RW 3 1 1

5 9 PEMBORONG BANGUNAN 'ENDIN' NANGGELA RT 2 RW 3 1 0 1

6 10 PEMBORONG BANGUNAN 'ABAS' CIPEUJEUH RT 2 RW 3 3 1

7 12 PEMBUAT SUMUR BOR 'BAMBANG' NANGGELA RT 01 RW 06 2 1

8 13 INSTALASI LISTRIK 'YUSUF' NANGGELA RT 01 RW 07 3 1

9 15 PEMBORONG BANGUNAN 'SUBUR' NANGGELA RT 01 RW 07 1 1

10 16 PEMBORONG BANGUNAN 'MAULANA' KP CIWALEN RT 03 RW 08 3 1

11 17 PEMBUAT SUMUR BOR 'AMIR' KP SUKABUMI RT 03 RW 09 2 1

12 18 PEMBORONG AC 'EDI JUNAEDI' KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08 3 1

13 19 PEMBUAT SUMUR BOR 'BONI' KP SALAGOBONG RT 04 RW 08 2 1

14 20 PEMBORONG 'SAPTA' KP SALAGOMBONG RT 2 RW 3 2 1

15 11 PEMBORONG BANGUNAN 'ALEX' NANGGELA RT 01 RW 06 1 1

14 1

Kode Kol (5) Kode Kol (7)

Kode 1 = Konstruksi Gedung Kode 1 = Bukan usaha konstruksi

Kode 2 = Konstruksi Sipil Kode 2 = Pindah ke luar desa

Kode 3 = Konstruksi Khusus Kode 3 = Tidak ditemukan

Kode 4 = Lainnya

Keterangan

BLOK V. KETERANGAN USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN

Jumlah

Page 115: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 115

Page 116: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 116

1. Nama pengusaha : ANENG

2. Jenis kelamin : laki-laki 1 perempuan 2

3. Umur : 41 tahun (dibulatkan ke bawah)

4. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan:

Tidak tamat SD 1 SMA & sederajat 4 D IV / S1 7

SD & sederajat 2 Diploma I/II 5 S2 / S3 8

SMP & sederajat 3 Sarjana Muda/D III 6

5.

b. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan di bidang konstruksi adalah:

Instansi Pemerintah 1 Yayasan/LSM 4

Perusahaan Swasta 2 Lainnya (tuliskan ………………….) 8

6. Sumber modal usaha konstruksi berasal dari:

Milik sendiri 1 Pinjaman Koperasi 4

Pinjaman Bank 2 Lainnya (tuliskan ………………) 8

1. Pekerja tetap, jumlah pekerja harian, dan hari kerja setiap bulan kegiatan

a. Pekerja tetap

b. Jumlah pekerja

harian

c. Hari kerja pekerja harian

2.

a. Balas jasa pekerja tetap:

1) Gaji

2) Lainnya (hadiah, bonus, lembur, dll)

b. Upah pekerja harian

c. Jumlah rincian (2.a + 2.b)

Nilai (Rupiah)

(2)

28 30 25 26

- - -

Uraian

(1)

-

50.820.000

20.820.000

6.000.000

25

1 1

Balas jasa dan upah pekerja selama setahun yang lalu

P

25 27 25

Rata-rata upah pekerja

harian per orang-hari

25 28 -

- -

-

(7)

2012

1

2 2 2 1

1

(5) (6)

1 1 1

2013

BLOK IV: PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH

1

Apr

4

111111

(13)

10

MarSep

1

(8)

0 5

1a. Apakah pekerja pada usaha ini pernah mengikuti bimbingan/pelatihan/penyuluhan

L

BLOK III: KETERANGAN UMUM DAN ALAT BERAT KONSTRUKSI

UraianMei Jun Jul

- -

30.000.000

(10) (11) (12)

Feb

L

(3) (4) (9)(1) (2)

14

di bidang konstruksi? Ya 1 Tidak 2 ---> langsung ke Rincian 6

2

Okt Nov Des Jan

60.000

P - - - -

-

24.000.000

Ags

1 1

-

1 1

Page 117: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 117

1. Bahan bakar dan pelumas: Volume

a. Bensin liter

b. Solar ……… liter

c. Minyak diesel ……… liter

d. Gas ……… kg

e. Pelumas liter

2. Air bersih

3. Listrik

4. Alat tulis kantor

5. Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal

6. Angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi

7. Bunga atas pinjaman

8. Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan

9. Jasa lainnya (Termasuk: jasa konsultan konstruksi, promosi usaha, dan lain-lain)

10. Lainnya

11. Jumlah rincian (1 s.d. 10)

1. Pendapatan dari kegiatan konstruksi yang telah diselesaikan(diurutkan dari nilai konstruksi terbesar yang diselesaikan)

a. RUMAH TINGGAL 4 1 JABAR 3 2

b. REHAB SMK 4 1 DKI 3 1

c. ……………………… …………………… ……...…………….

d. ……………………… …………………… ……...…………….

e. Lainnya (Tuliskan …….………………...……………….…) …………………… ……...…………….

f. Jumlah rincian (1a s.d. 1e)

2. Pendapatan dari kegiatan lainnya

a.

b.

c. Sumbangan, hadiah, dan sejenisnya

d. Lainnya (Tuliskan MENYEWAKAN ALAT BERAT MOLEN )

3. Jumlah rincian (1 + 2)

Diisi dari: Diisi dari:

*) Bila isian kolom (3) negatif (-), harap diteliti kembali isian terkait

2.500.000

14.551.000

225.000

150.000

2.440.000

5.000.000

120.000

203.500

400.000

100.000

1.612.500

3

111.250.000 100.141.000

Biaya/Pengeluaran

11.109.000

Selisih *)

[B IV r.2.c kol (2) + B V r.11 kol (2) + B VI r.1f

kol (4) - B V r.8 kol (2)] Blok VI R.3 kol (5) [ kol (1) - kol (2) ]

………………………

………………………

BLOK V: BIAYA/PENGELUARAN USAHA SELAMA SETAHUN YANG LALU

Uraian Nilai (Rupiah)

(1) (2)

39.770.000 84.250.000

BLOK VI: PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU

1.920.000

(1) (2)

Pendapatan

(3)

400

4

1.800.000

………………………

BLOK VII: RINGKASAN (diisi oleh Pengawas)

Bunga atas simpanan, deviden, royalti/hak cipta, dan sejenisnya

Keuntungan/kerugian penjualan barang dalam bentuk yang sama

………………

Nilai Pekerjaan

(1) (2) (3) (4) (5)

yang Digunakan yang DiselesaikanLokasi PekerjaanKBLI 2 digitUraian

22.170.000

17.600.000

Provinsi Bahan Bangunan

44.250.000

27.000.000

5.000.000

10.000.000

111.250.000

12.000.000

40.000.000

Page 118: BAB I PENDAHULUAN - Statistics Indonesiasirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/Pedoman Kegiatan Survei... · 2017-04-17 · melewati batas wilayah kerjanya. ... muatannya. Sebelah kiri

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 118

1. Permasalahan yang dialami: (Beri tanda cek ( √ ) pada salah satu kol (2) s.d. kol (6) )

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

2. Kondisi dan Prospek usaha konstruksi (Berilah tanda cek (√) pada salah satu kol (2) s.d. kol (4) dan kol (5) s.d. kol (7))

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

1. Pemberi Jawaban ANENG

2. Pencacah SUJARIAH

3. Pengawas/Pemeriksa

(2) (3) (4) (5)

No.Telp/HP

(7)(6)(5)

(4)(3)

BLOK XI: CATATAN

Tanggal Pelaksanaan Tanda TanganNama Lengkap

(1)

085215553331

Bangunan

Jumlah (kol (3) s.d. kol (7)) 535.000.000

5. Sangat

bermasalah

(2) (3)

BLOK IX: KENDALA DAN PROSPEK USAHA

Uraian

155.250.000

100.000.000 250.000.000

Jumlah kol(1) + kol(2)

10.000.000

Uang tunai

(termasuk

piutang usaha)

Persediaan barang-

barang untuk kegiatan

usaha

Harta lancar

(6)

Tanah

Harta tetap

(3) (4)

Nilai 100.000.000 55.250.000

Jumlah pekerja harian

Upah pekerja harian per orang-hari

(4) (5)

BLOK VIII: PERMODALAN (Berdasarkan nilai harta pada 30 April 2013)

Barang

modal

lainnya(7)(5)

Mesin dan

peralatan Kendaraan

75.000.000

(1) (2)

Permasalahan3. Cukup

bermasalah

2. Sedikit

bermasalah

1. Tidak

bermasalah

Sumber daya manusia yang terampil

100.000.000

(6)

4. Ber-

masalah

(1)

(1) (2)

Uraian

Penurunan permintaan jasa konstruksi

secara umum

Kenaikan harga bahan/material dan

komponen lainnya

Akses ke kredit

Suku bunga pinjaman/kredit

Persaingan usaha

Gaji pekerja tetap

Pesanan bahan/material (semen, pasir, besi baja, dll)

dan komponen lainnya (Kabel, AC, dll)

Rincian

Harga bahan/material (semen, pasir, besi baja, dll) dan

komponen lainnya (Kabel, AC, dll)

Jumlah pekerja tetap

Kesulitan pasokan bahan/material dan

komponen lainnya

2.Tetap 3.Turun1.Naik

Lainnya (Tuliskan: CUACA……..…….)

Politik dan keamanan

Birokrasi administrasi

Pendapatan usaha (nilai konstruksi dan pendapatan

lainnya)

1.Naik 2.Tetap 3.Turun

Kondisi Prospek

08788811122

(periode tahun 2013

dibandingkan tahun 2012)

BLOK X: KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS

(periode tahun 2014

dibandingkan tahun 2013)

SUHANDA

087888100001

15 MEI 2013

12 MEI 2013

12 MEI 2013