bab i pendahuluan - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/bab i.pdf · 3 yang cukup...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
OrganisasiSnirlaba atauorganisasi nonIprofit adalahIsuatu organisasiSyang
bersasaranFpokok untukFmendukung suatuXisu atau perihalJdidalamLmenarik
perhatianCpublik untuk FsuatuFtujuan yangDtidak komersil, tanpaLada perhatian
terhadapLhal‐hal yangKbersifat mencariRlaba. BerbedaPdengan organisasiIprofit
yangKsumber pendanaanLkegaitan operasionalnyaOberasal dariNlaba, pendanaan
organisasi nirlaba dapat berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembaliOatau manfaatLekonomi yangLsebanding denganPjumlah
sumberZdaya yangGdiberikan. BeberapaXsumber pendanaanXorganisasi nirlaba,
antara lain: sumbanganJmasyarakat, APBD/APBN, lembagaIdonor lokal, lembaga
donor internasional, lembaga pembangunan internasional, melaluiKkerja sama
program/project denganHlembaga lain, atauOmelalui unitPusaha organisasiPitu
sendiri (fundraising).d
KarenaFsifat pekerjaanLdanSsumber pendanaanTyangYunik inilah, setiap
pekerjaNyang bekerjaYdiUsektor nirlabaPbertanggung jawabPuntukLmemastikan
bahwaOdana yangFada digunakanDsecaraRefektif. AdaSbeberapa isu yangPharus
diperhatikan dalam pengelolaan keuangan lembaga nirlaba, antara lain: bagaimana
mengelolaKpendanaan untukImenjalankan programJdanDmencapaiItujuan‐tujuan
yangPtelah ditetapkanIsesuai dengan ketentuan daniaturan yang disepakatiidengan
pihakPdonor; jugaHbagaimana lembagaLnirlaba iniTdapat menyisihkanTsebagian
dananyaOuntuk membayarRberbagai keperluanSoperasional sepertiPpembayaran
gaji, tagihan,Hpajak,HdanDsebagainya.
Menurut survei Charities Aid Foundation (CAF) IndonesiaFdinobatkan
menjadiLnegaraIyangItermasuk negara dermawandi dunia. Peningkataniperingkat
IndonesiaIdalam indeksTperilaku dermawanItermasuk salah satu yangItertinggiIdi
manaIpadaJ2016 masihJmenduduki posisiJtujuh. Indeks kedermawananJterdiri
dari tigaFindikator penilaianFyakni donasiFuang, partisipasiFsebagai relawan, dan
kesediaanHmembantuTorang asing. MeskipunTmempunyai nilaiIindeks yang
samaFdengan Australia, IndonesiaJlebih unggulJdalamJduaJhal yakni donasi uang
UPN "VETERAN" JAKARTA
2
dan partisipasi sebagai relawan. Adapunjdari ketiga indikator penilaian, responden
IndonesiaFlebih banyakJterlibat dalamJhal donasiJuang denganipartisipasi sebesar
78Hpersen. DisusulJdenganJpartisipasi menjadiHrelawan sebesarJ53 persenLdan
kesediaanImembantuJorang asingJsebesar 46Hpersen.
SementaraFsecaraJglobal, kegiatanHdonasi uangJbanyak dilakukanJoleh
respondenJyang berusiaJlebih dariJ50 tahun. Sedangkan untuk perilaku membantu
orangJasing danJmenjadi relawanJpaling tinggi persentasenya pada usia 30 hingga
49 tahunIsepertiItertulis dalam rilisJyang diterimaJoleh KataData.co.id.
Fakta tarsebut menunjukkan bahwa banyaknya donasi yang terkumpul dari
penggalangan dana atas isu kemanusiaan yang terjadi atas kepekaan masyarakat
terhadap bencana alam dan bencana kemanusiaanJyang terjadi, baik diGIndonesia
sendiri maupunJmancanegara.
Sumber : Outlook Zakat 2018 (BAZNAS)
Gambar 1. Total Penghimpunan ZIS (Miliar Rupiah)
Penghimpunan zakat, infak dan sedekah diJIndonesiaHterus mengalami
peningkatanZsejak tahunZ2002, bahkanGpada tahun 2005K,pertumbuhan
penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia mencapai 96,90%.
Pertumbuhan tertinggi terjadiZpada tahunX2007 yaitu sebesar 98,3% jika
dibandingkanZdengan tahunDsebelumnya. Pertumbuhan yang signifikan ini
kemungkinan disebabkanIkarena padaitahun-tahun dimaksud terjadijbencana alam
UPN "VETERAN" JAKARTA
3
yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi
di YogyakartaJsehingga jumlah dana penghimpunan meningkat.
Donasi-donasi yang terkumpul atas bentuk kepedulian dari masyarakat
indonesia tersebut disalurkan melalui berbagai lembaga non-profit dan
salahsatunya adalah LAZ. LembagaJAmil Zakatl(LAZ) merupakan lembagajyang
dibentukZmasyarakat yangHmemiliki tugas membantu pengumpulan,
pendistribusianHdan pendayagunaanHzakat. LembagaJini diaturHdalam Undang-
undangZPengelolaan Zakat yaituHUU No. 23Ktahun 2011Ktentang Pengelolaan
ZakatZdengan PPZNo. 14 tahunZ2014 mengenaiZpelaksanaanZundang-undang
tersebut.
BerdasarkanZpaparan sebelumnya, totalJpenghimpunan dan penyaluranJZIS
secaraHnasional padaZtahun 2017 berdasarkan OrganisasiiPengelola ZakatJ(OPZ)
adalah sebagaiZberikut
TabelL1. PenghimpunanLdan Penyaluran 2017Lberdasarkan OPZL
No Bidang Penghimpunan % Penyaluran % Daya Serap
1 BAZNASi 153.542.103.405i 2,47 131.917.747.764 2,71 85,92%
2 BAZNASi
Provinsii 448.171.189.258 7,20 388.168.225.347 7,99 86,61%
3 BAZNASi
Kabupaten/Kota 3.426.689.437.619 55,05 2.629.588.214.952 54,11 76,74%
4 LAZi 2.195.968.539.189 35,28 1.710.481.136.382 35,19 77,89%
TOTALi 6.224.371.269.471 100 4.860.155.324.445 100 78,08 %
Sumber: outlook zakat Indonesia 2018 (diolah)
Berdasarkang tabeli di atas, bisa kita ketahui bahwa BAZNAS
Kabupaten/Kota dan LAZ merupakan OPZ tertinggi dalam hal penghimpunan
hingga penyaluran.
Dengan perannya yang sangat vital dalam pengelolaan dana ZISWAF, LAZ
harus mampu mengefektifkan alokasi dana sesuai masing-masing pos pendanaan
dari penerimaan hingga penyaluran, selain itu LAZ juga harus melaporkan secara
transparan pengelolaan yang telah dilakukan sebagai bukti dan tanggungjawab
kepada masyarakat bahwa LAZ yang menjadi tempat mereka berdonasi amanah.
UPN "VETERAN" JAKARTA
4
Kepercayaan para donator sangatlah penting bagi perkembangan LAZ, setiap
donasi yang dialokasikan secara tepat, akuntabel dan transparan akan memicu
donasi selanjutnya terjadi dan terus berulang hingga para donator merasa bahwa
LAZ tersebut merupakan tempat yang tepat, aman dan terpercaya bagi mereka
berdonasi secara rutin.
Persoalan tersebut sejatinya dapat dijawab dengan sistem pengendalian
yang baik, Hayes (2014, hlm.260-261) Sistem pengendalianIinternal merupakan
suatuHproses yangHharus dilakukan ke dalam aktivitas-aktivitas entitas yang
dipengaruhiZoleh dewanZkomisaris, manajemen, danHsemua insanZentitas,
dirancang untukHmemberikan tingkat keyakinan yang wajar untukGmencapai
tujuan entitas:
a. Aktivitas operasi berjalan dengan efektivitasTdanTefisiensi.
b. Pelaporan keuangan di sajikan secara wajar.
c. ketaatanHterhadap peraturanHperundang-undangan yang berlaku, dani
d. mengamankan asetHterhadap pencatatan,i penggunaan,i atau penghentian
pengakuani yang tidak diotorisasi.
Keempat poin itersebut akan menjamin bahwa entitas yang menerapkan
sistem pengendalian internal yang baik akan beroperasi secara sehat, dapat
mempertanggungjawabkan apa yang mereka kelola, memiliki landasan hukum
yang jelas dan mampu menjaga aset mereka dengan baik.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih salahsatu LembagaHAmil Zakat
NasionalDi(LAZNAS) di Indonesiai yangi telah malang melintang menangani
pengelolaan ZISWAF di Indonesia yaitu Daarut Tauhid (DT) Peduli untuk
memahami lebih dalam penerapan sistem pengendalian internal di LAZ. DT
Peduli adalahGsebuah Lembagai Amil Zakat Nasional (LAZNAS) dan merupakan
lembagaUnirlaba yangUbergerak di bidangUpenghimpunan (fundraising)Gdan
pendayagunaanTdana zakat, Infaq,Tshadaqah dan wakaf (ZISWAF). Didirikani16
JuniGtahun 1999GOleh KHYAbdullah GymnastiarYsebagai bagianidari Yayasan
Daarut TauhidZdengan tekadUmenjadi LAZlyang amanah, profesionalUdan jujur
berlandaskanZpada ukhuwahZislamiyah.
LatarDbelakang berdirinyaHDT PeduliGadalah bahwaHIndonesia sebagai
negaraKdengan jumlahKpenduduk MuslimHterbesar diUdunia memilikiHpotensi
UPN "VETERAN" JAKARTA
5
zakat yangLamat besar. Sayangnya, sebagianLbesar masyarakatLmasih belum
memilikiGkesadaran untukKberzakat sesuaiYdengan ketentuannya. Halilain yang
jugaYmenjadi perhatianZadalah belumLoptimalnya penggunaanPdana zakatPini.
Kadang, penyaluranAdana zakatHhanya sebatasLpada pemberianPbantuan saja
tanpa memikirkanGkelanjutan dariLkehidupan si penerimaUdana.
Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut TauhidHberusaha untukImengatasi hal-
halZtersebut. SelainImenguatkan kesadaranImasyarakat terhadap zakat, DTiPeduli
jugaUberusaha menyalurkanKdana yangIsudah diterimaHkepada merekaLyang
benar-benarZberhak, danKberusaha mengubahLnasib kaumLmustahik menjadi
muzakiPatau merekaPyang sebelumnyaPmenerima zakatPmenjadi pemberiPzakat.
Kiprah DTHPeduli iniKTmendapat perhatianZpemerintah, kemudian
ditetapkanGmenjadi LembagaIAmil ZakatiNasional (LAZNAS) sesuai dengan SK
MenteriIAgama noI257 tahunT2016 padaHtanggal 11LJuni 2016. DiHmana
sebelumnyaKsejak tahunG2004 telahKmenjadi LembagaLAmil ZakatPNasional
dengan nomorPSK 410ZTahun 2004.
MulaiXtahunX2004, DTXPeduli mengembangkanXkonsep penyaluranidana
zakatHbergulir berkesinambungan, untukKpara penerimaKzakat, agarLsuatu saat
dapatOmeningkatkan tarafOhidupnya danPmampu berubahZdari penerimaHzakat
menjadiOpemberi zakat. LembagaHtidak hanyaImemberi ikannyaIsaja, melainkan
jugaPmemberi kailnya, agarOmereka bisaIterus berusahaPdan meningkatkanItaraf
hidupnya. OlehOkarena itu, saatLini peningkatanLkekuatan ekonomiUdan
pembelajaranDbagi masyarakatDmerupakan prioritasMyang harusFdiutamakan,
sehinggaLupaya-upaya untukJmenumbuhkan kemampuanLdan kemandirian
ummatPyang berasalHdari sinergiZpotensi masyarakatDpatut untukSdiwujudkan
secaraZbersama-sama.
Penelitian ini akan mencoba menganalisis perspektif salah satu kantor
pelaksana DT Peduli yang berada di Jawa Barat yaitu DT Peduli Sukabumi. DT
Peduli Sukabumi sendiri telah berdiri selama 3 tahun terhitung dari tanggal 2 april
2016. Bukan tanpa kendala, DT Sukabumi sendiri memiliki tantangan dalam hal
literasi dan sadar akan zakat yang rendah. Bapak Jaka (2019) selaku Kepala
Cabang DT Peduli Sukabumi menjelaskan bahwa edukasi menjadi permasalahan
kunci rendahnya kesadaran akan zakat di Sukabumi.
UPN "VETERAN" JAKARTA
6
“Untuk data muzakki sendiri kita lebih dari 2000 orang yang rutin dan tidak rutin
(campur), dan itu paling hanya 5-6% (dari total muzakki Sukabumi). Karena
memang edukasi di Sukabumi ini jujur saya bilang butuh perjuangan ekstra
dibanding waktu saya di Bogor, itu lebih mudah ya karena orang itu lebih
intelek, ya mungkin pergaulan ya. Sukabumi mungkin sedikit tertinggal,
akhirnya ya seperti ini. Jadi treatment-nya beda lah untuk Sukabumi
edukasinya.” (Manuskrip, Wawancara I, April 2019)
Selain dari sisi edukasi, tingkat kepercayaan kepada LAZ juga menjadi
kunci minimnya keterlibatan masyarakat dalam penghimpunan ZISWAF.
Masyarakat sendiri lebih suka menyalurkan ZISWAF mereka langsung secara
pribadi kepada masyarakat membutuhkan. Hal tersebut masih membudaya di
Sukabumi. Peran dari sistemXpengendalian internalFdapat meningkatkanIkualitas
dari laporanGkeuangan serta dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap
Lembaga Amil Zakat, Sistem pengendalian internal berisi tentang kebijakan dan
prosedur untuk meminimalisir kecurangan, itu yang menggaransi bahwa
pengelolaan Lembaga Amil Zakat dapat amanah menjaga titipan ZISWAF dari
masyarakat.
“Kebanyakan yang saya temukan di lapangan itu mereka tidak percaya dengan
lembaga zakat, karena kecewa atau apapun itu jadi mereka lebih condong untuk
menyalurkannya sendiri, entah itu ke mesjid atau sendiri. Misalkan. Ayo warga-
warga tetangga saya dateng ke rumah saya, diberikan santunan-santunan atau
sembako-sembako dan ini sering saya temukan di Sukabumi.” (Manuskrip,
Wawancara I, April 2019)
Selain dari masalah yang diungkapkan informan, peneliti juga
mendapatkan temuan yang menarik untuk diteliti. Amanah dari berdirinya DT
Peduli Sukabumi adalah “Mendapatkan sebesar-besarnya donasi, untuk
memberikan seluas-luasnya manfaat.” Mindset yang diterapkan kepala cabang
kepada setiap pegawainya adalah bahwa keberadaan mereka adalah untuk
beribadah, tidak untuk mengejar duniawi. Dengan begitu, totalitas sangat
dibutuhkan, 24jam siap berkontribusi, multi-talent, divisi fundraising membantu
kerja divisi program, padahal seharusnya terdapat pemisahan tugas yang jelas
sesuai peran divisinya masing-masing agar mencerminkan praktik yang sehat
dalam pengendalian internal.
UPN "VETERAN" JAKARTA
7
“Saya usahakan untuk selalu merasa cukup (dengan komposisi pegawai yang
ada). Ketika kita berbicara Daarut Tauhid, maka kita membutuhkan orang-orang
yang loyalitasnya tanpa batas, orang yang siap khidmat bukan kerja. Kerja
masuk jam 8 pulang jam 5, selesai. Tapi yang namanya khidmat, kapanpun DT
butuh saya, saya siap. 24 hours oke, it’s not problem. Kita harus multi-talent,
saya di funding tapi bisa di program, ya sedikit-sedikit bisa penyampaian edukasi
zakat. Disini tim funding itu harus siap jadi survei” (Manuskrip, Wawancara I,
April 2019)
Komposisi pegawai sendiri berjumlah 13 orang. 1 orang kepala cabang, 1
orang Kesekretariatan dan Keuangan, 4 orang divisi funding, 3 orang divisi
program dan 4 orang lain merintis unit di daerah Cianjur sebagai cikal bakal
cabang kedepannya. Terdapat penggabungan peran yaitu fungsi kesekretariatan
dan fungsi keuangan yang dijabat oleh satu orang sekaligus. Hal tersebut tidak
menunjukkan praktik yang sehat karena seharusnya terdapat pemisahan tanggung
jawabGfungsional dan adanya systemSwewenang sertaHprosedur pencatatan yang
di tetapkan. Sementara jika melihat target yang ditetapkan untuk penerimaan yaitu
2,6 miliar/tahun dengan komposisi program yang cukup banyak yaitu,
pembangunan mesjid, sekolah, MCK, pendayagunaan pertanian, peternakan,
beasiswa, gerobak barokah, klinik kesehatan, peduli kemanusiaan, bencana alam,
pengurusan jenazah, tahfidz qur’an, dan lain-lain. Dengan sekian banyaknya
program yang digulirkan, muncul juga masalah koordinasi seperti ketidaktepatan
waktu penyelesaian program karena SDM program masih belum menyelesaikan
program sebelumnya.
“Kalo di pelaporan keuangan, biasanya yang rada sulit itu ketika program tidak
terealisasi seuai jadwal, misalkan jadwal pembuatan kandang domba di desa anu
tanggal sekian, uang udah dicairkan, udah PPD tapi belum dilaksanakan karena program yang ini (program lain) belum selesai. Setelah dari program ini baru
kesana. Otomatis kan terhambat nih pelaporan keuangan. Kalo sehari, dua hari,
tiga hari, ini lebih. Terus kadang tidak samanya pengajuan dengan realisasi, jadi
kalo misalkan pengajuannya 5 juta, terealisasi cuman 3-2 juta bahkan bisa 7 juta.
jadi ada sisa atau kurang.” (Manuskrip, Wawancara I, April 2019)
Saat ini, penerimaan DT Peduli Sukabumi sendiri mencapai 150-180 juta
per-bulannya dan peruntukan dari dana tersebut hanya boleh digunakan untuk
program di wilayah Sukabumi, ini yang menjadi perhatian peneliti mengenai
efektifitas pengelolaan dana ZISWAF yang tersedia untuk mengakomodir sekian
banyak program yang ingin dicapai dengan segala kendala seperti rendahnya
UPN "VETERAN" JAKARTA
8
literasi ZISWAF di masyarakat Sukabumi, lalu adanya beberapa kekurangan
dalam pengendalian internal yang disebabkan terbatasnya SDM.
Peneliti akan memahami bagaimana yayasan DT Peduli Sukabumi
menjalankan sistemHpengendalian internalHdalam hal pengelolaan dana
ZISWAF. SistemIpengendalian internalImembangun kepercayaan publik terhadap
profesionalitas dan transparansi pada yayasan tersebut, poin pentingnya adalah
bahwa yayasan harus menjaga asetnya, beroperasi secaraIefektif danGefisien, lalu
patuhGterhadap aturanThukum yangYberlaku. Hasil yang diharapkan dari
penelitianUini adalahUuntuk mengetahuiBbagaimana sistemIpengendalian
internal berjalan di DT Peduli Sukabumi berdasarkan informasi dari pihak
internal yayasan sebagai pelaksana. Dengan demikian akan diketahui dan
dinilai sejauh mana efektivitasZdari sistemDpengendalian internalZyang
diterapkanYoleh Yayasan DTUPeduli Sukabumi.
Berdasarkan latar belakang di atas mendorong penulis untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Internal terhadap
Efektivitas Pengelolaan ZISWAF di DT Peduli Sukabumi”.
1.2 Fokus Penelitian
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap dan rendahnya literasi zakat
di masyarakat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan potensi
zakat yang belum tercapai secara optimal. Selain itu, dari berbagai kendala
dan temuan dari hasil wawancara mengindikasikan adanya
ketidakefektifan dalam sistem pengendalian internal seperti rangkap fungsi
dan keterbatasan SDM terhadap realisasi program yang cukup banyak. Di
sisi lain, pengendalian internal dapat meningkatkanFkeandalan laporanIkeuangan,
efektif dan efisien dalamIoperasi danIkepatuhan padaIperaturan. DalamIpenelitian
ini, penelitiIakan memperolehIinformasi dari 5 informanIinternal perusahaan
yaitu kepala cabang. auditor internal, kepalaUbagian program dan kepalaUbagian
kesekretariatan dan keuangan, kepalaUbagian funding, dan satu staf.
UPN "VETERAN" JAKARTA
9
1.3 Rumusani Masalahi
BerdasarkanHlatar belakangZdi atas, dapat disimpulkanJperumusan
masalahHpenelitian adalahObagaimana penerapanPsistem pengendalianHinternal
pada DT Peduli terhadap efektivitas pengelolaan ZISWAF?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk
memberikan bukti mengenai apakah Pengendalian internal yang dilakukan oleh
DT Peduli Sukabumi sudah baik atau belum.
1.5 Manfaati Penelitiani
Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Manfaati Teoritisi
PenelitianGini diharapkanXdapat memberikanKtambahan informasi dan
wawasanHserta khasanahIkepustakaan terkaitIdengan sistemIpengendalian
internal pengelola ZISWAF, khususnya di FakultasHEkonomi danHBisnis
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
b. Manfaat Praktis
1). Bagi DT Peduli Sukabumi, hasilHpenelitian iniHdiharapkan dapat
memberikanImasukan danipertimbanganibagi DT Peduli Sukabumi
dalamGmenetapkan kebijakanXdalam pengendalianDinternal.
2). BagiHpeneliti, penelitianXini menjadiXsebuah mediaXuntuk
menerapkanIilmu yangIdiperoleh diImata kuliahidengan faktaiyang
adaIdi lapanganIdalam rangkaImemecahkan masalah secaraiilmiah.
UPN "VETERAN" JAKARTA