bab i pendahuluan - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/bab i.pdf · 3 yang cukup...

9
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang OrganisasiSnirlaba atauorganisasi nonIprofit adalahIsuatu organisasiSyang bersasaranFpokok untukFmendukung suatuXisu atau perihalJdidalamLmenarik perhatianCpublik untuk FsuatuFtujuan yangDtidak komersil, tanpaLada perhatian terhadapLhal hal yangKbersifat mencariRlaba. BerbedaPdengan organisasiIprofit yangKsumber pendanaanLkegaitan operasionalnyaOberasal dariNlaba, pendanaan organisasi nirlaba dapat berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembaliOatau manfaat Lekonomi yangLsebanding denganPjumlah sumberZdaya yangGdiberikan. BeberapaXsumber pendanaanXorganisasi nirlaba, antara lain: sumbanganJmasyarakat, APBD/APBN, lembagaIdonor lokal, lembaga donor internasional, lembaga pembangunan internasional, melaluiKkerja sama program/project denganHlembaga lain, atauOmelalui unit Pusaha organisasiPitu sendiri (fundraising).d KarenaFsifat pekerjaanLdanSsumber pendanaanTyangYunik inilah, setiap pekerjaNyang bekerjaYdiUsektor nirlabaPbertanggung jawabPuntukLmemastikan bahwaOdana yangFada digunakanDsecaraRefektif. AdaSbeberapa isu yangPharus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan lembaga nirlaba, antara lain: bagaimana mengelolaKpendanaan untukImenjalankan programJdanDmencapaiItujuantujuan yangPtelah ditetapkanIsesuai dengan ketentuan daniaturan yang disepakatiidengan pihakPdonor; jugaHbagaimana lembagaLnirlaba ini Tdapat menyisihkanTsebagian dananyaOuntuk membayarRberbagai keperluanSoperasional seperti Ppembayaran gaji, tagihan,Hpajak,HdanDsebagainya. Menurut survei Charities Aid Foundation (CAF) IndonesiaFdinobatkan menjadiLnegaraIyangItermasuk negara dermawandi dunia. Peningkataniperingkat IndonesiaIdalam indeksTperilaku dermawanItermasuk salah satu yangItertinggiIdi manaIpadaJ2016 masihJmenduduki posisiJtujuh. Indeks kedermawananJterdiri dari tigaFindikator penilaianFyakni donasiFuang, partisipasiFsebagai relawan, dan kesediaanHmembantuTorang asing. MeskipunTmempunyai nilai Iindeks yang samaFdengan Australia, IndonesiaJlebih unggulJdalamJduaJhal yakni donasi uang UPN "VETERAN" JAKARTA

Upload: others

Post on 14-Feb-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

OrganisasiSnirlaba atauorganisasi nonIprofit adalahIsuatu organisasiSyang

bersasaranFpokok untukFmendukung suatuXisu atau perihalJdidalamLmenarik

perhatianCpublik untuk FsuatuFtujuan yangDtidak komersil, tanpaLada perhatian

terhadapLhal‐hal yangKbersifat mencariRlaba. BerbedaPdengan organisasiIprofit

yangKsumber pendanaanLkegaitan operasionalnyaOberasal dariNlaba, pendanaan

organisasi nirlaba dapat berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan

pembayaran kembaliOatau manfaatLekonomi yangLsebanding denganPjumlah

sumberZdaya yangGdiberikan. BeberapaXsumber pendanaanXorganisasi nirlaba,

antara lain: sumbanganJmasyarakat, APBD/APBN, lembagaIdonor lokal, lembaga

donor internasional, lembaga pembangunan internasional, melaluiKkerja sama

program/project denganHlembaga lain, atauOmelalui unitPusaha organisasiPitu

sendiri (fundraising).d

KarenaFsifat pekerjaanLdanSsumber pendanaanTyangYunik inilah, setiap

pekerjaNyang bekerjaYdiUsektor nirlabaPbertanggung jawabPuntukLmemastikan

bahwaOdana yangFada digunakanDsecaraRefektif. AdaSbeberapa isu yangPharus

diperhatikan dalam pengelolaan keuangan lembaga nirlaba, antara lain: bagaimana

mengelolaKpendanaan untukImenjalankan programJdanDmencapaiItujuan‐tujuan

yangPtelah ditetapkanIsesuai dengan ketentuan daniaturan yang disepakatiidengan

pihakPdonor; jugaHbagaimana lembagaLnirlaba iniTdapat menyisihkanTsebagian

dananyaOuntuk membayarRberbagai keperluanSoperasional sepertiPpembayaran

gaji, tagihan,Hpajak,HdanDsebagainya.

Menurut survei Charities Aid Foundation (CAF) IndonesiaFdinobatkan

menjadiLnegaraIyangItermasuk negara dermawandi dunia. Peningkataniperingkat

IndonesiaIdalam indeksTperilaku dermawanItermasuk salah satu yangItertinggiIdi

manaIpadaJ2016 masihJmenduduki posisiJtujuh. Indeks kedermawananJterdiri

dari tigaFindikator penilaianFyakni donasiFuang, partisipasiFsebagai relawan, dan

kesediaanHmembantuTorang asing. MeskipunTmempunyai nilaiIindeks yang

samaFdengan Australia, IndonesiaJlebih unggulJdalamJduaJhal yakni donasi uang

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

2

dan partisipasi sebagai relawan. Adapunjdari ketiga indikator penilaian, responden

IndonesiaFlebih banyakJterlibat dalamJhal donasiJuang denganipartisipasi sebesar

78Hpersen. DisusulJdenganJpartisipasi menjadiHrelawan sebesarJ53 persenLdan

kesediaanImembantuJorang asingJsebesar 46Hpersen.

SementaraFsecaraJglobal, kegiatanHdonasi uangJbanyak dilakukanJoleh

respondenJyang berusiaJlebih dariJ50 tahun. Sedangkan untuk perilaku membantu

orangJasing danJmenjadi relawanJpaling tinggi persentasenya pada usia 30 hingga

49 tahunIsepertiItertulis dalam rilisJyang diterimaJoleh KataData.co.id.

Fakta tarsebut menunjukkan bahwa banyaknya donasi yang terkumpul dari

penggalangan dana atas isu kemanusiaan yang terjadi atas kepekaan masyarakat

terhadap bencana alam dan bencana kemanusiaanJyang terjadi, baik diGIndonesia

sendiri maupunJmancanegara.

Sumber : Outlook Zakat 2018 (BAZNAS)

Gambar 1. Total Penghimpunan ZIS (Miliar Rupiah)

Penghimpunan zakat, infak dan sedekah diJIndonesiaHterus mengalami

peningkatanZsejak tahunZ2002, bahkanGpada tahun 2005K,pertumbuhan

penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia mencapai 96,90%.

Pertumbuhan tertinggi terjadiZpada tahunX2007 yaitu sebesar 98,3% jika

dibandingkanZdengan tahunDsebelumnya. Pertumbuhan yang signifikan ini

kemungkinan disebabkanIkarena padaitahun-tahun dimaksud terjadijbencana alam

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

3

yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi

di YogyakartaJsehingga jumlah dana penghimpunan meningkat.

Donasi-donasi yang terkumpul atas bentuk kepedulian dari masyarakat

indonesia tersebut disalurkan melalui berbagai lembaga non-profit dan

salahsatunya adalah LAZ. LembagaJAmil Zakatl(LAZ) merupakan lembagajyang

dibentukZmasyarakat yangHmemiliki tugas membantu pengumpulan,

pendistribusianHdan pendayagunaanHzakat. LembagaJini diaturHdalam Undang-

undangZPengelolaan Zakat yaituHUU No. 23Ktahun 2011Ktentang Pengelolaan

ZakatZdengan PPZNo. 14 tahunZ2014 mengenaiZpelaksanaanZundang-undang

tersebut.

BerdasarkanZpaparan sebelumnya, totalJpenghimpunan dan penyaluranJZIS

secaraHnasional padaZtahun 2017 berdasarkan OrganisasiiPengelola ZakatJ(OPZ)

adalah sebagaiZberikut

TabelL1. PenghimpunanLdan Penyaluran 2017Lberdasarkan OPZL

No Bidang Penghimpunan % Penyaluran % Daya Serap

1 BAZNASi 153.542.103.405i 2,47 131.917.747.764 2,71 85,92%

2 BAZNASi

Provinsii 448.171.189.258 7,20 388.168.225.347 7,99 86,61%

3 BAZNASi

Kabupaten/Kota 3.426.689.437.619 55,05 2.629.588.214.952 54,11 76,74%

4 LAZi 2.195.968.539.189 35,28 1.710.481.136.382 35,19 77,89%

TOTALi 6.224.371.269.471 100 4.860.155.324.445 100 78,08 %

Sumber: outlook zakat Indonesia 2018 (diolah)

Berdasarkang tabeli di atas, bisa kita ketahui bahwa BAZNAS

Kabupaten/Kota dan LAZ merupakan OPZ tertinggi dalam hal penghimpunan

hingga penyaluran.

Dengan perannya yang sangat vital dalam pengelolaan dana ZISWAF, LAZ

harus mampu mengefektifkan alokasi dana sesuai masing-masing pos pendanaan

dari penerimaan hingga penyaluran, selain itu LAZ juga harus melaporkan secara

transparan pengelolaan yang telah dilakukan sebagai bukti dan tanggungjawab

kepada masyarakat bahwa LAZ yang menjadi tempat mereka berdonasi amanah.

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

4

Kepercayaan para donator sangatlah penting bagi perkembangan LAZ, setiap

donasi yang dialokasikan secara tepat, akuntabel dan transparan akan memicu

donasi selanjutnya terjadi dan terus berulang hingga para donator merasa bahwa

LAZ tersebut merupakan tempat yang tepat, aman dan terpercaya bagi mereka

berdonasi secara rutin.

Persoalan tersebut sejatinya dapat dijawab dengan sistem pengendalian

yang baik, Hayes (2014, hlm.260-261) Sistem pengendalianIinternal merupakan

suatuHproses yangHharus dilakukan ke dalam aktivitas-aktivitas entitas yang

dipengaruhiZoleh dewanZkomisaris, manajemen, danHsemua insanZentitas,

dirancang untukHmemberikan tingkat keyakinan yang wajar untukGmencapai

tujuan entitas:

a. Aktivitas operasi berjalan dengan efektivitasTdanTefisiensi.

b. Pelaporan keuangan di sajikan secara wajar.

c. ketaatanHterhadap peraturanHperundang-undangan yang berlaku, dani

d. mengamankan asetHterhadap pencatatan,i penggunaan,i atau penghentian

pengakuani yang tidak diotorisasi.

Keempat poin itersebut akan menjamin bahwa entitas yang menerapkan

sistem pengendalian internal yang baik akan beroperasi secara sehat, dapat

mempertanggungjawabkan apa yang mereka kelola, memiliki landasan hukum

yang jelas dan mampu menjaga aset mereka dengan baik.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih salahsatu LembagaHAmil Zakat

NasionalDi(LAZNAS) di Indonesiai yangi telah malang melintang menangani

pengelolaan ZISWAF di Indonesia yaitu Daarut Tauhid (DT) Peduli untuk

memahami lebih dalam penerapan sistem pengendalian internal di LAZ. DT

Peduli adalahGsebuah Lembagai Amil Zakat Nasional (LAZNAS) dan merupakan

lembagaUnirlaba yangUbergerak di bidangUpenghimpunan (fundraising)Gdan

pendayagunaanTdana zakat, Infaq,Tshadaqah dan wakaf (ZISWAF). Didirikani16

JuniGtahun 1999GOleh KHYAbdullah GymnastiarYsebagai bagianidari Yayasan

Daarut TauhidZdengan tekadUmenjadi LAZlyang amanah, profesionalUdan jujur

berlandaskanZpada ukhuwahZislamiyah.

LatarDbelakang berdirinyaHDT PeduliGadalah bahwaHIndonesia sebagai

negaraKdengan jumlahKpenduduk MuslimHterbesar diUdunia memilikiHpotensi

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

5

zakat yangLamat besar. Sayangnya, sebagianLbesar masyarakatLmasih belum

memilikiGkesadaran untukKberzakat sesuaiYdengan ketentuannya. Halilain yang

jugaYmenjadi perhatianZadalah belumLoptimalnya penggunaanPdana zakatPini.

Kadang, penyaluranAdana zakatHhanya sebatasLpada pemberianPbantuan saja

tanpa memikirkanGkelanjutan dariLkehidupan si penerimaUdana.

Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut TauhidHberusaha untukImengatasi hal-

halZtersebut. SelainImenguatkan kesadaranImasyarakat terhadap zakat, DTiPeduli

jugaUberusaha menyalurkanKdana yangIsudah diterimaHkepada merekaLyang

benar-benarZberhak, danKberusaha mengubahLnasib kaumLmustahik menjadi

muzakiPatau merekaPyang sebelumnyaPmenerima zakatPmenjadi pemberiPzakat.

Kiprah DTHPeduli iniKTmendapat perhatianZpemerintah, kemudian

ditetapkanGmenjadi LembagaIAmil ZakatiNasional (LAZNAS) sesuai dengan SK

MenteriIAgama noI257 tahunT2016 padaHtanggal 11LJuni 2016. DiHmana

sebelumnyaKsejak tahunG2004 telahKmenjadi LembagaLAmil ZakatPNasional

dengan nomorPSK 410ZTahun 2004.

MulaiXtahunX2004, DTXPeduli mengembangkanXkonsep penyaluranidana

zakatHbergulir berkesinambungan, untukKpara penerimaKzakat, agarLsuatu saat

dapatOmeningkatkan tarafOhidupnya danPmampu berubahZdari penerimaHzakat

menjadiOpemberi zakat. LembagaHtidak hanyaImemberi ikannyaIsaja, melainkan

jugaPmemberi kailnya, agarOmereka bisaIterus berusahaPdan meningkatkanItaraf

hidupnya. OlehOkarena itu, saatLini peningkatanLkekuatan ekonomiUdan

pembelajaranDbagi masyarakatDmerupakan prioritasMyang harusFdiutamakan,

sehinggaLupaya-upaya untukJmenumbuhkan kemampuanLdan kemandirian

ummatPyang berasalHdari sinergiZpotensi masyarakatDpatut untukSdiwujudkan

secaraZbersama-sama.

Penelitian ini akan mencoba menganalisis perspektif salah satu kantor

pelaksana DT Peduli yang berada di Jawa Barat yaitu DT Peduli Sukabumi. DT

Peduli Sukabumi sendiri telah berdiri selama 3 tahun terhitung dari tanggal 2 april

2016. Bukan tanpa kendala, DT Sukabumi sendiri memiliki tantangan dalam hal

literasi dan sadar akan zakat yang rendah. Bapak Jaka (2019) selaku Kepala

Cabang DT Peduli Sukabumi menjelaskan bahwa edukasi menjadi permasalahan

kunci rendahnya kesadaran akan zakat di Sukabumi.

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

6

“Untuk data muzakki sendiri kita lebih dari 2000 orang yang rutin dan tidak rutin

(campur), dan itu paling hanya 5-6% (dari total muzakki Sukabumi). Karena

memang edukasi di Sukabumi ini jujur saya bilang butuh perjuangan ekstra

dibanding waktu saya di Bogor, itu lebih mudah ya karena orang itu lebih

intelek, ya mungkin pergaulan ya. Sukabumi mungkin sedikit tertinggal,

akhirnya ya seperti ini. Jadi treatment-nya beda lah untuk Sukabumi

edukasinya.” (Manuskrip, Wawancara I, April 2019)

Selain dari sisi edukasi, tingkat kepercayaan kepada LAZ juga menjadi

kunci minimnya keterlibatan masyarakat dalam penghimpunan ZISWAF.

Masyarakat sendiri lebih suka menyalurkan ZISWAF mereka langsung secara

pribadi kepada masyarakat membutuhkan. Hal tersebut masih membudaya di

Sukabumi. Peran dari sistemXpengendalian internalFdapat meningkatkanIkualitas

dari laporanGkeuangan serta dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap

Lembaga Amil Zakat, Sistem pengendalian internal berisi tentang kebijakan dan

prosedur untuk meminimalisir kecurangan, itu yang menggaransi bahwa

pengelolaan Lembaga Amil Zakat dapat amanah menjaga titipan ZISWAF dari

masyarakat.

“Kebanyakan yang saya temukan di lapangan itu mereka tidak percaya dengan

lembaga zakat, karena kecewa atau apapun itu jadi mereka lebih condong untuk

menyalurkannya sendiri, entah itu ke mesjid atau sendiri. Misalkan. Ayo warga-

warga tetangga saya dateng ke rumah saya, diberikan santunan-santunan atau

sembako-sembako dan ini sering saya temukan di Sukabumi.” (Manuskrip,

Wawancara I, April 2019)

Selain dari masalah yang diungkapkan informan, peneliti juga

mendapatkan temuan yang menarik untuk diteliti. Amanah dari berdirinya DT

Peduli Sukabumi adalah “Mendapatkan sebesar-besarnya donasi, untuk

memberikan seluas-luasnya manfaat.” Mindset yang diterapkan kepala cabang

kepada setiap pegawainya adalah bahwa keberadaan mereka adalah untuk

beribadah, tidak untuk mengejar duniawi. Dengan begitu, totalitas sangat

dibutuhkan, 24jam siap berkontribusi, multi-talent, divisi fundraising membantu

kerja divisi program, padahal seharusnya terdapat pemisahan tugas yang jelas

sesuai peran divisinya masing-masing agar mencerminkan praktik yang sehat

dalam pengendalian internal.

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

7

“Saya usahakan untuk selalu merasa cukup (dengan komposisi pegawai yang

ada). Ketika kita berbicara Daarut Tauhid, maka kita membutuhkan orang-orang

yang loyalitasnya tanpa batas, orang yang siap khidmat bukan kerja. Kerja

masuk jam 8 pulang jam 5, selesai. Tapi yang namanya khidmat, kapanpun DT

butuh saya, saya siap. 24 hours oke, it’s not problem. Kita harus multi-talent,

saya di funding tapi bisa di program, ya sedikit-sedikit bisa penyampaian edukasi

zakat. Disini tim funding itu harus siap jadi survei” (Manuskrip, Wawancara I,

April 2019)

Komposisi pegawai sendiri berjumlah 13 orang. 1 orang kepala cabang, 1

orang Kesekretariatan dan Keuangan, 4 orang divisi funding, 3 orang divisi

program dan 4 orang lain merintis unit di daerah Cianjur sebagai cikal bakal

cabang kedepannya. Terdapat penggabungan peran yaitu fungsi kesekretariatan

dan fungsi keuangan yang dijabat oleh satu orang sekaligus. Hal tersebut tidak

menunjukkan praktik yang sehat karena seharusnya terdapat pemisahan tanggung

jawabGfungsional dan adanya systemSwewenang sertaHprosedur pencatatan yang

di tetapkan. Sementara jika melihat target yang ditetapkan untuk penerimaan yaitu

2,6 miliar/tahun dengan komposisi program yang cukup banyak yaitu,

pembangunan mesjid, sekolah, MCK, pendayagunaan pertanian, peternakan,

beasiswa, gerobak barokah, klinik kesehatan, peduli kemanusiaan, bencana alam,

pengurusan jenazah, tahfidz qur’an, dan lain-lain. Dengan sekian banyaknya

program yang digulirkan, muncul juga masalah koordinasi seperti ketidaktepatan

waktu penyelesaian program karena SDM program masih belum menyelesaikan

program sebelumnya.

“Kalo di pelaporan keuangan, biasanya yang rada sulit itu ketika program tidak

terealisasi seuai jadwal, misalkan jadwal pembuatan kandang domba di desa anu

tanggal sekian, uang udah dicairkan, udah PPD tapi belum dilaksanakan karena program yang ini (program lain) belum selesai. Setelah dari program ini baru

kesana. Otomatis kan terhambat nih pelaporan keuangan. Kalo sehari, dua hari,

tiga hari, ini lebih. Terus kadang tidak samanya pengajuan dengan realisasi, jadi

kalo misalkan pengajuannya 5 juta, terealisasi cuman 3-2 juta bahkan bisa 7 juta.

jadi ada sisa atau kurang.” (Manuskrip, Wawancara I, April 2019)

Saat ini, penerimaan DT Peduli Sukabumi sendiri mencapai 150-180 juta

per-bulannya dan peruntukan dari dana tersebut hanya boleh digunakan untuk

program di wilayah Sukabumi, ini yang menjadi perhatian peneliti mengenai

efektifitas pengelolaan dana ZISWAF yang tersedia untuk mengakomodir sekian

banyak program yang ingin dicapai dengan segala kendala seperti rendahnya

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

8

literasi ZISWAF di masyarakat Sukabumi, lalu adanya beberapa kekurangan

dalam pengendalian internal yang disebabkan terbatasnya SDM.

Peneliti akan memahami bagaimana yayasan DT Peduli Sukabumi

menjalankan sistemHpengendalian internalHdalam hal pengelolaan dana

ZISWAF. SistemIpengendalian internalImembangun kepercayaan publik terhadap

profesionalitas dan transparansi pada yayasan tersebut, poin pentingnya adalah

bahwa yayasan harus menjaga asetnya, beroperasi secaraIefektif danGefisien, lalu

patuhGterhadap aturanThukum yangYberlaku. Hasil yang diharapkan dari

penelitianUini adalahUuntuk mengetahuiBbagaimana sistemIpengendalian

internal berjalan di DT Peduli Sukabumi berdasarkan informasi dari pihak

internal yayasan sebagai pelaksana. Dengan demikian akan diketahui dan

dinilai sejauh mana efektivitasZdari sistemDpengendalian internalZyang

diterapkanYoleh Yayasan DTUPeduli Sukabumi.

Berdasarkan latar belakang di atas mendorong penulis untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Internal terhadap

Efektivitas Pengelolaan ZISWAF di DT Peduli Sukabumi”.

1.2 Fokus Penelitian

Ketidakpercayaan masyarakat terhadap dan rendahnya literasi zakat

di masyarakat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan potensi

zakat yang belum tercapai secara optimal. Selain itu, dari berbagai kendala

dan temuan dari hasil wawancara mengindikasikan adanya

ketidakefektifan dalam sistem pengendalian internal seperti rangkap fungsi

dan keterbatasan SDM terhadap realisasi program yang cukup banyak. Di

sisi lain, pengendalian internal dapat meningkatkanFkeandalan laporanIkeuangan,

efektif dan efisien dalamIoperasi danIkepatuhan padaIperaturan. DalamIpenelitian

ini, penelitiIakan memperolehIinformasi dari 5 informanIinternal perusahaan

yaitu kepala cabang. auditor internal, kepalaUbagian program dan kepalaUbagian

kesekretariatan dan keuangan, kepalaUbagian funding, dan satu staf.

UPN "VETERAN" JAKARTA

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.upnvj.ac.idrepository.upnvj.ac.id/2081/3/BAB I.pdf · 3 yang cukup besar di Indonesia yaitu bencanaKtsunami diHAceh dan gempaJbumi di YogyakartaJsehingga

9

1.3 Rumusani Masalahi

BerdasarkanHlatar belakangZdi atas, dapat disimpulkanJperumusan

masalahHpenelitian adalahObagaimana penerapanPsistem pengendalianHinternal

pada DT Peduli terhadap efektivitas pengelolaan ZISWAF?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

memberikan bukti mengenai apakah Pengendalian internal yang dilakukan oleh

DT Peduli Sukabumi sudah baik atau belum.

1.5 Manfaati Penelitiani

Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Manfaati Teoritisi

PenelitianGini diharapkanXdapat memberikanKtambahan informasi dan

wawasanHserta khasanahIkepustakaan terkaitIdengan sistemIpengendalian

internal pengelola ZISWAF, khususnya di FakultasHEkonomi danHBisnis

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

b. Manfaat Praktis

1). Bagi DT Peduli Sukabumi, hasilHpenelitian iniHdiharapkan dapat

memberikanImasukan danipertimbanganibagi DT Peduli Sukabumi

dalamGmenetapkan kebijakanXdalam pengendalianDinternal.

2). BagiHpeneliti, penelitianXini menjadiXsebuah mediaXuntuk

menerapkanIilmu yangIdiperoleh diImata kuliahidengan faktaiyang

adaIdi lapanganIdalam rangkaImemecahkan masalah secaraiilmiah.

UPN "VETERAN" JAKARTA