bab i pendahuluan -...

16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Penjelasan dan Pengertian Judul 1.1.1. Pengertian Redesain Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan untuk melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan, maupun sistem untuk manfaat yang lebih baik dari desain sebelumnya. 1 Dalam dunia arsitektur, merancang ulang identik dengan membangun kembali sebuah karya lama yang dinilai kurang tepat guna. Redesain ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti mengubah, mengurangi maupun menambahkan unsur pada suatu bangunan. Bangunan yang diredesain perlu direncanakan dengan matang untuk mendapatkan hasil yang efisien, efektif dan dapat menjawab masalah yang terjadi. 2 1.1.2. Pengertian Pasar Pasar secara umum dipahami sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli (proses penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli pada waktu tertentu dan pada tempat tertentu. 3 Di dalam pasar, penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi sendiri merupakan kesepakatan dalam proses jual-beli barang atau jasa. Syarat terjadinya transaksi adalah adanya barang atau jasa yang diperjual belikan, adanya pedagang, adanya pembeli, adanya kesepakatan harga barang atau jasa, serta tidak ada paksaan dari pihak manapun. 4 1.1.3. Pengertian Tanaman Hias Tanaman hias meliputi tumbuhan dan tanaman dalam bentuk terna, merambat, semak, perdu maupun pohon yang sengaja ditanam manusia untuk fungsi taman, kebun rumah, ataupun dekorasi. Pada umumnya tanaman hias 1 Dwi Nugroho, Agung. “Redesign kantor wilayah kementrian agama jawa tengah” dimuat dalam eprints.undip.ac.id (6 Oktober 2013 pukul 06.15) , halaman 10 2 Ferina. “Redesain Wisma Fajar Senayan untuk Fungsi Wisma Atlet yang Mendukung Pemulihan Kelelahan-Konsep Perencanaan dan Perancangan, halaman 7 3 (richardsirait.blogspot.com/2011/04/tugas-4-pengertian-pasar.html?m=1 diakses pada 24 September 2013, pukul 22.25 WIB 4 syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html diakses pada 24 September 2013, pukul 22.25 WIB

Upload: lamque

Post on 10-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Penjelasan dan Pengertian Judul

1.1.1. Pengertian Redesain

Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan untuk

melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan,

maupun sistem untuk manfaat yang lebih baik dari desain sebelumnya.1

Dalam dunia arsitektur, merancang ulang identik dengan membangun

kembali sebuah karya lama yang dinilai kurang tepat guna. Redesain ini dapat

dilakukan dengan beberapa cara seperti mengubah, mengurangi maupun

menambahkan unsur pada suatu bangunan. Bangunan yang diredesain perlu

direncanakan dengan matang untuk mendapatkan hasil yang efisien, efektif dan

dapat menjawab masalah yang terjadi.2

1.1.2. Pengertian Pasar

Pasar secara umum dipahami sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli

(proses penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli pada

waktu tertentu dan pada tempat tertentu.3

Di dalam pasar, penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi

sendiri merupakan kesepakatan dalam proses jual-beli barang atau jasa. Syarat

terjadinya transaksi adalah adanya barang atau jasa yang diperjual belikan, adanya

pedagang, adanya pembeli, adanya kesepakatan harga barang atau jasa, serta tidak

ada paksaan dari pihak manapun.4

1.1.3. Pengertian Tanaman Hias

Tanaman hias meliputi tumbuhan dan tanaman dalam bentuk terna,

merambat, semak, perdu maupun pohon yang sengaja ditanam manusia untuk

fungsi taman, kebun rumah, ataupun dekorasi. Pada umumnya tanaman hias

1 Dwi Nugroho, Agung. “Redesign kantor wilayah kementrian agama jawa tengah” dimuat dalam

eprints.undip.ac.id (6 Oktober 2013 pukul 06.15), halaman 10 2 Ferina. “Redesain Wisma Fajar Senayan untuk Fungsi Wisma Atlet yang Mendukung Pemulihan

Kelelahan-Konsep Perencanaan dan Perancangan, halaman 7 3 (richardsirait.blogspot.com/2011/04/tugas-4-pengertian-pasar.html?m=1 diakses pada 24 September 2013,

pukul 22.25 WIB 4 syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html diakses pada 24 September 2013, pukul 22.25 WIB

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

2

merupakan pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian

yang dimanfaatkan orang kini tidak sekedar bunga, tetapi kesan keindahan yang

ada pada tanaman-tanaman tersebut.5

1.1.4. Pengertian Pasar Tanaman Hias

Pasar tanaman hias dapat diartikan sebagai sebuah pasar atau pusat jual beli

yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

belikan adalah tanaman hias jenis bunga dan tanaman hias jenis daun.

1.1.5. Pengertian Arsitektur Organik

Arsitektur organik adalah cabang ilmu di dunia arsitektur yang mempelajari

perencanaan dan perancangan arsitektur dengan mengambil sumber alam berupa

makhluk hidup ataupun yang berhubungan dengan makhluk hidup sebagai dasar

dalam mengolah bentuk dan fungsi bangunan.6

1.1.6. Redesain Pasar Tanaman Hias dengan Pendekatan Arsitektur Organik

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

Redesain Pasar Tanaman Hias dengan Pendekatan Arsitektur Organik adalah

proses perencanaan dan perancangan ulang arsitektur bangunan pasar tanaman hias

dengan berbasis pada prinsip-prinsip arsitektur organik pada tata ruang luar

(eksterior) maupun tata dalam (interior) sehingga menciptakan Pasar Tanaman

Hias yang lebih berkembang, menarik dan berdaya guna.

1.2. Latar Belakang Permasalahan

1.2.1. PASTY sebagai Destinasi Perdagangan dan Pariwisata

Terbentuknya Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta atau PASTY

dilatarbelakangi adanya program relokasi Pasar Burung Ngasem. Pemerintah

melakukan program relokasi tersebut sebagai upaya pengembangan Kota

Yogyakarta ke arah Selatan untuk mengurangi pemusatan kegiatan, aktivitas dan

kepariwisataan di daerah Utara. Relokasi ini adalah pada kegiatan pasar satwanya.

Sedangkan pasar tanaman hias merupakan kumpulan pedagang tanaman hias,

tanaman buah serta tanaman obat yang tersebar di kota Yogyakarta.

5 http://pctuntirta.wordpress.com/tag/pengertian-tanaman-hias/ diakses pada 3 Oktober 2013, pukul 20.43

WIB 6 Pomporompom.blogspot.com/2010/08/arsitektur-organik.html?m=1 diakses pada 4 Oktober 2013, pukul

5.50 WIB

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

3

Gambar 1. 1 PASTY zona satwa dan zona tanaman hias

Sumber : survey 2013

PASTY selain fungsinya sebagai pasar perdagangan satwa dan tanaman

hias juga berfungsi sebagai daerah pariwisata. Hal tersebut sejalan dengan konsep

pengembangan pasar yang diusung yaitu „pasar dalam taman‟. Kegiatan transaksi

jual-beli seperti pada pola transaksi pasar pada umumnya diintegrasikan dengan

kegiatan pariwisata dengan fasilitas pendukung yang disediakan ditempat tersebut.

Adanya perancangan terhadap taman-taman dan openspace memberikan suasana

baru dalam pasar tersebut. Pengunjung dapat merasakan atmosfer yang lebih luas

dari sekedar kegiatan transaksi jual-beli satwa dan tanaman.

1.2.2. Pembagian Zonasi dalam PASTY

PASTY terbagi menjadi tiga zona utama yang terpisahkan oleh Jalan

Bantul. Sebelah Timur jalan merupakan zona satwa yang merupakan pasar burung

dan hewan. Zona ini ditempati oleh pedagang-pedagang yang direlokasi dari pasar

burung Ngasem yang telah dikenal lama oleh masyarakat luas. Sedangkan pada

bagian Barat jalan merupakan zona tanaman hias dan zona ikan hias.

Gambar 1. 2 Pembagian zonasi di kompleks PASTY

Sumber : Agastya, Zhuba Aqsa. 2011. Tugas Akhir

Zona tanaman hias ini dulunya merupakan lokasi display/pameran tanaman

yang dijual dan terdapat pula kantor pengelola yang masih beroperasi hingga saat

ini. Lokasi ini sendiri pada mulanya bernama Bursa Agro Jogja milik Dinas

ZONA SATWA

ZONA TANAMAN

HIAS

ZONA IKAN

HIAS

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

4

Pertanian, sehingga bangunan, gedung serta infrastruktur pada lokasi ini beberapa

merupakan peninggalan dari dinas pertanian.

Gambar 1. 3 Kubah Burung di zona tanaman hias

Sumber : survey 2013

Ketika dikelola oleh Dinas Pertanian, zona tanaman hias ini adalah sarana

edukatif berbasis ilmu pengetahuan alam. Wahana seperti kubah burung dan

gedung display tanaman hias yang bernilai edukatif merupakan peninggalan dari

Dinas Pertanian untuk kompleks ini.7

1.2.3. Kurang Berkembangnya Zona Tanaman Hias

Keberadaan zona tanaman hias yang berhadapan persis dengan zona satwa

merupakan konsep perencanaan yang dibangun oleh pemerintah untuk membentuk

sebuah pusat pasar satwa dan tanaman hias dalam satu kompleks. Selain

merupakan upaya efisiensi perancangan pasar, konsep ini juga diharapkan

memberikan daya tarik lebih bagi pengunjung daripada sekedar proses jual beli.

Ide tentang „pasar dalam taman‟ memberikan angin segar tentang bagaimana

sebuah pasar dengan segala aktivitas di dalamnya dintegrasikan dengan tatanan

taman dan ruang terbuka yang memiliki nuansa rekreatif.

Meskipun konsep tersebut telah diupayakan, namun dalam kenyataannya

terjadi dampak lain yang kurang disadari dalam proses perancangan kompleks ini.

Hal ini tercermin dalam pola kegiatan serta aktivitas yang terjadi pada dua zona

pasar ini. Zona satwa memiliki kegiatan dan aktivitas yang padat serta banyak

pengunjung yang berdatangan di tempat ini. Suasana yang hidup dan ramai tidak

lepas dari perancangan tata ruang yang ada pada pasar zona satwa ini. Ruang-ruang

yang terbentuk merupakan rangkaian ruang-ruang kegiatan yang saling terhubung

satu sama lain secara kontinyu. Fungsi kios-kios hewan yang padar terintegrasi

secara jelas dengan pola penataan ruang terbuka dan akses pejalan kaki.

Pengunjung seakan-akan merasakan masuk dalam dunia satwa yang tiada habisnya

7 Wawancara pada tanggal 19 Oktober 2013 pukul 11.30 WIB dengan bapak Deni, salah satu pedagang

tanaman hias di PASTY zona tanaman hias

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

5

karena tidak ada bagian ruang yang terkesan kosong di kawasan ini. Ditambah lagi

pedagang-pedagangnya yang sudah dikenal masyarakat karena merupakan

pedagang yang direlokasi dari Pasar Satwa Ngasem.

Gambar 1. 4 Suasana hidup dan ramai kegiatan di PASTY zona satwa

Sumber : survey 2013

Hal tersebut tidak terjadi di zona tanaman hias PASTY. Pola ruang yang

terbentuk terkesan memisah satu sama lain. Kios-kios yang berada didalamnya

kurang terintegrasi dengan ruang-ruang lain disekelilingnya seperti ruang taman,

parkir, ruang edukasi, ruang kuliner. Pola yang ada terkesan menyebar tidak

teratur, bahkan konsentrasi hanya memusat pada area pasar saja yang berada pada

sisi utara site. Kurangnya integrasi ini berakibat tidak adanya alur pergerakan yang

jelas bagi pengunjung yang datang serta tidak teraksesnya seluruh fasilitas pada

site secara optimal.

Gambar 1. 5 hubungan fungsi ruang yang tidak beralur dan kurang terintegrasi

Sumber : analisa penulis

Fakta dilapangan menunjukkan jumlah pengunjung di zona tanaman hias

jauh lebih sedikit daripada di zona satwa. Perbandingan pengunjung di kedua zona

ini dapat mencapai 10 : 1. Dengan rata-rata pengunjung 7.000 – 10.000 orang per-

hari, dapat ditaksir bahwa pengunjung PASTY di zona tanaman hias tidak lebih

dari 1000 orang. Akibatnya tidak terjadi pemerataan transaksi serta pemerataan

kesejahteraan yang terjadi antara zona satwa dengan zona tanaman hias ini.8

8 http://nasional.kompas.com/read/2010/09/24/1437366 diakses pada 30 September 2013, pukul 20.25 WIB

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

6

Gambar 1. 6 Suasana sepi dan sunyi di PASTY zona tanaman hias

Sumber : survey 2013

1.2.4. Pentingnya Redesain Perencanaan dan Perancangan Pasar Tanaman

Hias

Pasar tanaman hias PASTY dalam hal ini memerlukan upaya perencanaan

dan perancangan yang lebih baik untuk meningkatkan aktivitas dan kegiatan

pengguna di pasar ini. Pasar tanaman hias ini perlu dirancang sedemikian rupa

sehingga memiliki daya tarik lebih sebagai destinasi wisata.

Redesain pasar tanaman hias diusulkan sebagai solusi utama dengan

mengupayakan perencanaan dan perancangan yang berorientasikan pada berbaikan

tata ruang dan infrastruktur yang ada dengan mempertahankan gagasan awal

tentang „pasar dalam taman‟.

Kebutuhan dan persepsi masyarakat umum terhadap pasar tanaman hias

akan terus berkembang kedepannya. Pengunjung dan wisatawan tidak lagi sekedar

melakukan transaksi jual-beli tanaman di pasar tanaman. Pengintegrasian fungsi

pasar dan fungsi rekreatif juga belum cukup menjawab permasalahan ke depan

dimana pengunjung kemungkinan sudah biasa dengan lifestyle rekreatif yang

banyak didapatkan di tempat lain. Arsitektur organik sebagai pendekatan

perancangan berperan untuk menciptakan atmosfer pasar yang baru, menjawab

kebutuhan dan harapan masyarakat kedepannya.

1.2.5. Arsitektur Organik sebagai Pendekatan Perancangan Pasar Tanaman

Hias

Konsep tentang arsitektur organik dapat sesuai diterapkan sebagai landasan

perencanaan dan perancangan pasar tanaman hias. Konsep ini memberikan

pemahaman yang mendalam tentang perancangan yang berbasis kepada alam yang

berhubungan dengan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Karakter nature yang

kuat dapat dikaitkan juga dengan tanaman hias sebagai salah satu „objek‟ yang

dominan dalam sebuah pasar tanaman hias, meskipun dalam proses

perancangannya tidak terpaku terhadap faktor tanaman hias itu sendiri.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

7

Gambar 1. 7 nature sebagai sumber dalam mendesain

Sumber : Liraluis. Organic Principles

Berdasarkan teori yang ada, arsitektur organik merupakan arsitektur yang

humanis dengan memperhatikan manusia di dalamnya sebagai elemen yang

aktivitasnya dilindungi. Bentuk organik arsitektur bukan semata-mata imitasi dari

alam melainkan kesatuan ruang dalam dan ruang luar sehingga menuntut

keterkaitan antara bangunan dengan alam sekitar (site). Ornamen-ornamen dalam

arsitektur organik juga bukan hanya penempelan semata melainkan struktural

yang konstruksional.9

Gambar 1. 8 denah, tampak, potongan Falling Water

Sumber : usahomeandgarden.com/architecture/fallingwater Konsep ini dapat diterapkan di lokasi manapun. Dalam konteks PASTY

yang berada di lingkup perkotaan, konsep ini dapat memberikan solusi yang tidak

terduga bahkan terkesan imajinatif. Organisasi ruang yang inkonvensional,

provokatif, bahkan anti-kekuasaan dapat memberikan sesuatu yang segar, menarik,

9 Rukayah, Siti. “Penekanan Desain Arsitektur Organik dan Green Architecture pada Perancangan Pusat

Rekreasi dan Klub Pemancingan di Rawapening Kabupaten Semarang, halaman 51

(http://eprints.undip.ac.id/5935/1/45-tutut.pdf diunduh pada 20 Oktober 2013 pukul 09.40 WIB)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

8

dan mengandung keceriaan anak-anak. Desain terkadang penuh aksen kejutan yang

tidak terduga.10

Gambar 1. 9 WTC Transportation Hub, karya organik ditengah perkotaan

Sumber : http://www.gregallegretti.com/world-trade-center-hub

1.3. Rumusan Permasalahan

Zona tanaman hias tidak seramai dan sehidup zona satwa, karena zona tanaman

hias terlihat kurang menarik dan atraktif bagi pengunjung yang datang.

Jumlah pengunjung pada zona tanaman hias jauh lebih sedikit dibandingkan

dengan zona satwa hingga mencapai 10 : 1, karena zona satwa menawarkan

lebih banyak pilihan serta memiliki sarana prasarana yang lebih komplit

dibandingkan zona tanaman hias.

Pola tata ruang di zona tanaman hias adalah menyebar dan terkesan kurang

teratur, sehingga banyak terdapat ruang-ruang mati / deadspace.

Pola yang kurang teratur mengakibatkan tidak adanya alur pergerakan dan

aktivitas yang jelas bagi pengunjung yang datang

Minimnya informasi penunjuk arah dan penamaan kios, sehingga

membingungkan bagi pengunjung yang datang.

Jarak antar dagangan tanaman hias terlalu padat, sehingga ruang pergerakan

pengunjung dalam melakukan transaksi menjadi sempit.

Kondisi beberapa kios tanaman hias sudah tidak layak lagi, karena kondisi fisik

atap maupun struktur sudah rusak.

Beberapa bangunan peninggalan dari Dinas Pertanian kurang mendapat

perencanaan yang matang, sehingga kurang terjadi integrasi atau tidak sinergi

dengan kompleks pasar tanaman hias ini.

10

Pomporompom.blogspot.com/2010/08/arsitektur-organik.html?m=1 diakses pada 4 Oktober 2013, pukul

5.50 WIB

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

9

Konsep bangunan saat ini terkesan apa adanya atau konvensional, sehingga

kurang dapat mengikuti perkembangan zaman.

Konsep „pasar dalam taman‟ yang diusung pemerintah kurang mampu

terimplementasi dengan jelas di pasar tanaman hias, sehingga suasana yang

diharapkan dari konsep tersebut kurang terasa.

1.4. Rumusan Masalah

1.4.1. Masalah Umum

Bagaimana merencanakan dan merancang sebuah pasar tanaman hias yang

mampu memberikan solusi permasalahan arsitektural dalam hal daya tarik,

pengaturan tata ruang, arsitektur bangunan pasar, arsitektur taman serta

perencanaan dan perancangan yang mampu memenuhi tuntutan kebutuhan

sekarang dan yang akan datang?

1.4.2. Masalah Khusus

Bagaimana merancang sebuah pasar tanaman hias melalui pendekatan

konsep arsitektur organik?

1.5. Tujuan

1.5.1. Tujuan Umum

Mendapatkan landasan konseptual dalam perencanaan dan perancangan

pasar tanaman hias yang menuntut adanya nilai lebih dalam skala pasar itu sendiri

maupun aspek lain yang ditambahkan atau diintegrasikan dengan fungsi asli pasar.

1.5.2. Tujuan Khusus

Mengetahui unsur-unsur dalam arsitektur organik yang dapat

diimplementasikan sebagai landasan perancangan pasar tanaman hias.

1.6. Sasaran

1.6.1. Sasaran Umum

a. Evaluasi terhadap kondisi eksisting melalui :

- Identifikasi fenomena penyebab kurang berkembangnya zona tanaman

hias PASTY

- Identifikasi jenis pengunjung ataupun wisatawan yang datang

- Identifikasi kebutuhan dan aktivitas dalam bangunan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

10

- Identifikasi hubungan bangunan eksisting dengan bangunan

disekitarnya

b. Redesain pasar tanaman hias melalui :

- Identifikasi kondisi eksisting tata ruang dan pola ruang pasar

- Identifikasi fasilitas, sarana dan prasarana eksisting pasar

- Identifikasi site dan lingkungan

c. Evaluasi terhadap tuntutan redesain melalui :

- Identifikasi kriteria, fungsi, jenis, jumlah dan besaran ruang dalam

bangunan

- Identifikasi gagasan arsitektur yang cocok untuk diterapkan

- Identifikasi rancangan yang mampu eksis terhadap perkembangan

zaman

1.6.2. Sasaran Khusus

a. Mengetahui dan memahami konsep arsitektur organik dalam perancangan

sebuah pasar tanaman hias

b. Mengetahui dan memahami aplikasi konsep arsitektur organik pada pasar

tanaman hias.

c. Mengetahui dan memahami precedent atau contoh-contoh penerapan

konsep arsitektur organik dan contoh-contoh redesain pasar sebagai aspek

pembanding dalam perencanaan dan perancangan.

1.7. Lingkup Pembahasan

1.7.1. Arsitektural

a. Tata Ruang Luar

- Lansekap site

- Sirkulasi

- Fasilitas outdoor

- Elemen tata hijau dan lingkungan alami

- Suasana

b. Tata Ruang Dalam

- Jenis, jumlah, besaran ruang

- Hierarki dan konfigurasi ruang

- Sirkulasi

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

11

- Fasilitas indoor

- Suasana

1.7.2. Non Arsitektural

- Identifikasi site dan lingkungan

- Identifikasi karakter dan kebutuhan wisatawan

- Identifikasi karakteristik kegiatan yang direncanakan

1.8. Metode Pembahasan

1.8.1. Teknik Pencarian Data

a. Studi Literatur

Mencari data dan informasi yang berasal dari berbagai literatur maupun

sumber internet yang menerangkan landasan teori tentang prinsip dan aplikasi

arsitektur organik pada bangunan, fakta-fakta empirik mengenai kondisi

eksisting PASTY, studi kasus atau aspek pembanding yang berkaitan dengan

pasar tanaman hias dan arsitektur organik, serta standar-standar terkait dengan

pasar tanaman hias PASTY serta bagaimana konsep arsitektur organik dapat

diterapkan dalam perancangan.

b. Wawancara dari berbagai sumber

Mencari data dan informasi melalui teknik wawancara dengan beberapa

narasumber baik dari pihak pengelola PASTY dan dinas-dinas terkait. Data dan

informasi yang dicari meliputi :

- Data dan informasi perencanaan dan perancangan eksisting PASTY

(gambar layout ruang, besaran site, besaran bangunan)

- Data dan informasi fungsi dan kegiatan yang diakomodasi dalam

PASTY di zona tanaman hias

- Data dan informasi jumlah pedagang, jenis dagangan, jumlah serta jenis

pengunjung yang datang

- Data dan informasi tentang sistem perdagangan, sistem pengelolaan,

sistem retribusi, sistem keamanan, dan sistem-sistem lain terkait pasar

PASTY di zona tanaman hias

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

12

- Data dan informasi lain tentang peraturan-peraturan yang terkait dengan

pembangunan PASTY khususnya zona tanaman hias

c. Regulasi

Mencari data maupun peraturan yang menyangkut tentang disiplin ilmu

arsitektur (RTBL, RTRW, KDB, KLB, sempadan, standar bangunan, dll) yang

berkaitan dengan perencanaan dan perancangan PASTY khususnya zona

tanaman hias.

d. Aspek Pembanding

Mencari data dan informasi dari internet maupun observasi lapangan.

Data dan informasi dicari adalah yang berkaitan dengan pasar tanaman hias

serta aplikasi konsep arsitektur organik sebagai landasan perancangan.

Informasi lapangan juga didapatkan dengan melakukan survey bangunan-

bangunan setipe atau studi precedent untuk mendapatkan contoh rancangan

pasar tanaman hias yang baik maupun aplikasi prinsip arsitektur organik untuk

sebuah karya arsitektur. Data dan informasi tersebut kemudian dibandingkan

serta dicari kelebihan dan kekurangannya.

1.8.2. Teknik Analisis

Melakukan analisis terhadap hasil observasi yang telah dilakukan melalui

studi literatur, wawancara dari berbagai sumber, studi regulasi dan aspek

pembanding. Analisis dilakukan dengan mengambil prinsip-prinsip, persyaratan

bangunan, kebijakan setempat, standar-standar, serta aplikasi perencanaan dan

perancangan bangunan.

Sedangkan analisa terhadap aspek pembanding dilakukan dengan

identifikasi kualitas serta spesifikasi dari precedent / contoh desain sebagai objek

yang dibandingkan. Hasil dari identifikasi ini kemudian menghasilkan kesimpulan

mengenai kelebihan dan kekurangan dari objek yang dibandingkan.

Analisis-analisa tersebut difokuskan untuk mendasari konsep tema utama

mengenai redesain pasar tanaman hias melalui pendekatan arsitektur organik.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

13

1.8.3. Teknik Sintesis dan Perumusan Konsep Perencanaan dan Perancangan

Hasil analisis yang telah dilakukan kemudian diterapkan ke dalam proses

perencanaan dan perancangan mengenai redesain pasar tanaman hias PASTY

melalui pendekatan arsitektur organik, yang kemudian diwujudkan ke dalam

rumusan konsep bangunan pasar tanaman hias beserta rancangannya.

1.9. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang penjelasan judul, latar belakang permasalahan, rumusan

permasalahan, rumusan masalah baik umum maupun khusus, tujuan dan sasaran baik

umum maupun khusus terkait hal-hal yang ingin dicapai terkait pemecahan masalah,

lingkup pembahasan mengenai hal-hal yang dibahas secara arsitektural maupun non-

arsitektural. Metoda pembahasan berisi mengenai teknik pencarian, analisis data dan

perumusan konsep perencanaan dan perancangan. Sistematika penulisan berisi uraian

singkat setiap langkah-langkah di setiap bab. Keaslian penulisan berisi tulisan-tulisan

sejenis tentang redesain pasar tanaman hias maupun tentang arsitektur organik sebagai

pembanding dan menunjukkan keaslian penulisan karya tulis ini. Dan yang terakhir adalah

kerangka berfikir yang merupakan langkah dan proses berfikir dalam merumuskan konsep

perencanaan dan perancangan tentang redesain pasar tanaman hias dengan pendekatan

arsitektur organik.

BAB II Tinjauan Pustaka

Berisi tentang beberapa tinjauan pustaka aspek perencanaan dan perancangan

meliputi definisi, fungsi, karakteristik, jenis, standar, dan konsep yang berkaitan dengan

redesain pasar tanaman hias dengan pendekatan arsitektur organik. Selain itu dijelaskan

juga tinjauan lapangan yang membahas mengenai situasi dan kondisi, serta peraturan

terkait dengan pembangunan di kawasan site dan sekitarnya.

BAB III Evaluasi Bangunan Eksisting

Berisi tentang gambaran kondisi eksisting atau fakta-fakta empiric bangunan dan

site PASTY zona tanaman hias serta memberikan evaluasi secara terperinci mengenai

unsur-unsur yang berada di dalamnya. Evaluasi-evaluasi ini yang kemudian menjadi

koreksi dan hal yang perlu diberikan solusi yang solutif untuk perencanaan dan

perancangan yang lebih baik.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

14

BAB IV Analisis dan Sintesis Konsep Perencanaan dan Perancangan

Berisi tentang analisa data yang didapatkan pada proses pencarian data serta

informasi yang berkaitan dengan redesain pasar tanaman hias melalui pendekatan

arsitektur organik. Analisa inilah yang kemudian menjadi bahan pendekatan konsep dan

studi kasus untuk mendapatkan kesimpulan yang digunakan untuk merumuskan konsep

perencanaan dan perancangan.

BAB V Konsep Perencanaan dan Perancangan

Berisi tentang rumusan konsep yang melandasi redesain Pasar Tanaman Hias

dengan Pendekatan Arsitektur Organik.

1.10. Keaslian Penulisan

Dilihat dari beberapa judul pra tugas akhir dan beberapa karya tulis dari sumber lain,

terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Hal tersebut dapat terlihat pada tipe

bangunan, objek sasaran, konsep maupun pendekatan yang digunakan. Beberapa judul

tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

Tabel 1. 1 Keaslian Penulisan

NO JUDUL SUBSTANSI PERBEDAAN

1. Penekanan Desain

Arsitektur Organik dan

Green Architecture

pada Perancangan

Pusat Rekreasi dan

Klub Pemancingan di

Rawapening,

Kabupaten Semarang

Penulis :

Siti Rukayah

Tahun 2003

- Penekanan desain yang

menggunakan konsep

Arsitektur Organik

- Tata ruang luar yang

dirancang untuk

menciptakan aktivitas yang

rekreatif dengan bentuk-

bentuk yang kreatif

- Konsep ruang dalam

memperhatikan

kenyamanan, fungsional,

rekreatif ruang, dan estetika

dari ruang

- Sistem yang digunakan

memperhatikan

kesesuaiannya dengan

lingkungan, keamanan,

keawetan, dan kekokohan,

serta mencerminkan

aktivitas yang rekreatif

- Latar belakang

proses perancangan

- Fungsi bangunan

yang dirancang

- Sasaran

perancangan

2. Penerapan Arsitektur

Organik pada Hotel

Resort

Penulis :

- Perancangan tempat atau

sarana manusia untuk dapat

berinteraksi dengan alam

- Pendekatan perancangan

- Latar belakang

proses perancangan

- Fungsi bangunan

yang dirancang,

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

15

Rory Sachrul

Tahun 2006

menggunakan konsep teori

Arsitektur Organik yaitu

kembali kea lam / back to

nature

- Perancangan tapak / lokasi

yang dapat menunjang

terciptanya nuansa alam

yaitu Hotel Resort

- Lokasi site

- Sasaran perancangan

3. Redesain Pasar

Tlogorejo Yogyakarta

dengan Pendekatan

Arsitektur Tropis

Penulis :

Iman Budi Santoso

Tahun 2011

- Tinjauan terhadap pasar

Tlogorejo yang memiliki

potensi dalam

pengembangan kawasan

perdagangan di sekitarnya

- Usulan redesain berada di

kompleks luar dan dalam

pasar

- Klasifikasi pasar

yang menjadi objek

redesain, yaitu pasar

tradisional

- Pendekatan

arsitektur tropis

4. Redesain Pasar

Mangiran Bantuk

dengan Aplikasi

Urban Park

Penulis :

Gunawan Prasetyo

Tahun 2011

- Pemecahan masalah dengan

perluasan lahan

- Solusi lain dengan penataan

ruang yang lebih bersahabat

bagi pasar dan lalulintas

sekitar

- Objek arsitektur

yang dirancang,

berupa integrasi

antara pasar dengan

urban park

- Metode dalam

proses perancangan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/70892/potongan/S1-2014... · yang menawarkan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman hias yang diperjual

16

1.11. Kerangka Penulisan

Diagram 1. 1 Kerangka Berfikir