bab i pendahuluan -...

8

Click here to load reader

Upload: haque

Post on 20-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74970/potongan/S2-2014...masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

BPR Irian Sentosa adalah salah satu BPR di Indonesia yang berpusat di

Jayapura, dimana sampai dengan akhir tahun 2013, BPR Irian Sentosa memiliki 6

kantor cabang dan 2 kantor kas yang tersebar di daerah Papua, dan salah

satunya adalah BPR Irian Sentosa Cabang Timika.

Kredit adalah salah satu usaha utama yang dijalankan oleh BPR Irian

Sentosa Cabang Timika. Dengan semakin banyaknya perbankan di Timika,

menuntut BPR Irian Sentosa untuk lebih berhati-hati dalam proses pemberian

kredit, sehingga diharapkan usaha yang dijalankan senantiasa berada dalam jalur

yang sehat. Pada prakteknya, tunggakan kredit adalah salah satu kendala yang

sering dihadapi oleh bank, dimana debitur yang sudah diberikan kredit memiliki

masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan.

Tunggakan kredit terutama yang tergolong kredit bermasalah harus

ditangani sedini mungkin, agar tidak berdampak lebih buruk terhadap

keberlangsungan usaha perbankan. Damayanti (2011) menyatakan bahwa secara

umum kredit bermasalah adalah kredit yang dapat menimbulkan persoalan,

bukan hanya terhadap bank selaku lembaga pemberi kredit, tetapi juga terhadap

nasabah penerima kredit, karena itu bagaimanapun juga kredit ini harus

diselesaikan dengan berbagai cara. Setiap kredit macet (bad debt) merupakan

kredit bermasalah (problem loan), tetapi setiap kredit bermasalah belum tentu

kredit macet, karena mungkin saja kredit tersebut bermasalah tetapi sama sekali

belum macet. Jadi kredit bermasalah masih bisa diselesaikan, jika ditangani

dengan baik dan tetap, dan oleh petugas atau pejabat bank yang benar-benar

memiliki kemampuan dan pengalaman.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74970/potongan/S2-2014...masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan

2

Mengingat demikian pentingnya kegiatan perkreditan bagi perbankan,

dimana kegagalan yang terjadi pada perkreditan dapat mengakibatkan bank

tersebut tidak sehat. Pencabutan ijin usaha yang dilanjutkan dengan likuidasi

atas 16 (enam belas) buah bank pada tanggal 1 November 1997 (yang kemudian

berlanjut terhadap sejumlah bank hingga tahun-tahun berikutnya) disebabakan

oleh banyaknya kredit bermasalah (NPL) yang sangat sulit diselesaikan. Hal

tersebut dipicu pula oleh pelaggaran atas ketentuan-ketentuan/rambu-rambu

perkreditan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Ke-16 bank tersebut

diantaranya adalah Bank Harapan Sentosa, Bank Guna Internasional, Bank

Andromeda, Bank Astra Raya, Sejahtera Bank Umum, Bank Dwipa, Bank

Kosagraha Pinaesaan, Bank Mataram Dhanarta, Bank Amrico, Bank Pacific, Bank

Industri, dan Bank Majapahit Raya (Oktavina, 2009).

Penanganan kredit bermasalah dapat dilakukan dengan melakukan

penagihan terhadap debitur yang memiliki tunggakan. Pengambilan keputusan

yang tepat oleh pejabat bank yang memiliki kemampuan dan pengalaman

mengenai hal ini diperlukan, agar penagihan dapat dilakukan dengan benar dan

berdasarkan prioritas yang tepat.

Tunggakan kredit merupakan salah satu komponen yang dapat

berpengaruh terhadap tingkat kesehatan bank, karena berkaitan dengan NPL

(Non Performing Loan), dimana NPL merupakan salah satu bagian dalam CAMEL

(Capital, Asset Quality, Management, Earnings dan Liquidity) yaitu pada bagian

Asset Quality. Menurut Setyorini (2013), CAMEL adalah faktor-faktor yang

digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Dimana untuk mengukur

tingkat kesehatan bank, diperlukan analisa terhadap rasio-rasio keuangan serta

manajemen bank.

Perhitungan rasio NPL adalah sebagai berikut (Bank Indonesia, 2001):

NPL = Kredit bermasalah (1.1) Total Kredit

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74970/potongan/S2-2014...masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan

3

Keterangan:

Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan

macet.

Menurut Masruri (2006), perhitungan rasio NPL adalah penjumlahan antara

kredit kurang lancar (KL), kredit diragukan (D) dan kredit macet (M) dibagi total

kredit yang diberikan.

- KL (kurang lancar) adalah merupakan nilai total kredit yang diberikan /

bakidebet dari semua debitur yang tergolong dalam kredit kurang lancar.

- D (diragukan) adalah merupakan nilai total kredit yang diberikan / bakidebet

dari semua debitur yang tergolong dalam kredit diragukan.

- M (macet) adalah merupakan nilai total kredit yang diberikan / bakidebet

dari semua debitur yang tergolong dalam kredit macet.

- Total kredit yang diberikan adalah merupakan total dari keseluruhan

bakidebet.

Hubungan antara tunggakan dan NPL dapat dilihat pada gambar 1.1.

Tunggakan Kredit

NPL (Non

Performing Loan)

Asset Quality

CAMEL

Bakidebet KL (kurang lancar) / Kolektibilitas 2

- Tunggakan lebih dari 3 kali angsuran

- Tunggakan tidak lebih dari 6 kalii angsuran

- Kredit telah jatuh tempo tidak lebih dari 1 bulan

Bakidebet Krdit D (diragukan) / Kolektibilitas 3

- Tunggakan lebih dari 6 kali angsuran

- Tunggakan tidak lebih dari 12 kali angsuran

- Kredit telah jatuh tempo lebih dari 1 bulan tetapi tidak lebih dari 2 bulan

Bakidebet Kredit M (macet) / Koletiilitas 4

- Tunggakan lebih dari 12 kali angsuran

- Kredit telah jatuh tempo lebih dari 2 bulan

- Kredit telah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang Negara (BUPN)

- Kredit telah diajukan kepada perusahaan asuransi kredit

Tunggakan 1

Tunggakan 2

Tunggakan n

Gambar 1.1 Hubungan antara tunggakan dan NPL

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74970/potongan/S2-2014...masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan

4

Rasio NPL menunjukkan persentase kualitas dari kredit yang telah

disalurkan oleh bank, dimana jika NPL melebihi 5% maka Bank dinilai memiliki

potensi kesulitan yang membahayakan usahanya (Bank Indonesia, 2013).

Setiap harinya pegawai bank yang bertugas untuk melakukan penagihan

tunggakan kredit adalah Credit Problem Officer (CPO), dan prioritas debitur-

debitur mana saja yang perlu untuk dilakukan penagihan dilakukan dengan

melihat beberapa faktor, yaitu kolektibilitas, bakidebet, kali tunggakan, jumlah

tunggakan, jenis tunggakan, plafond, jangka waktu dan jenis kredit. Debitur yang

menjadi prioritas untuk dilakukan penagihan adalah debitur yang dinilai memiliki

tunggakan yang paling mempengaruhi tingginya nilai persentase NPL.

Pengambilan keputusan terhadap prioritas debitur yang memiliki

tunggakan yang perlu untuk dilakukan penagihan yang dilakukan oleh Kepala

Seksi Kredit masih dilakukan secara manual, dimana data tunggakan yang

digunakan sebagai acuan penagihan tunggakan hanya dilakukan penyortiran

menggunakan Microsoft Excel, sehingga untuk membantu proses pengambilan

keputusan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun

suatu sistem yang dapat memberikan prioritas keputusan terkait debitur-debitur

mana saja yang perlu untuk dilakukan penagihan terlebih dahulu dengan

informasi yang lebih tepat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode AHP

(Analytical Hierarchy Process) dan metode TOPSIS (Technique for Other

Preference by Similarity to Ideal Solution). Metode AHP digunakan untuk

mencari bobot variabel kriteria, scoring data kolektibilitas, scoring data jenis

tunggakan, dan scoring data jenis kredit, sedangkan metode TOPSIS digunakan

untuk menentukan nilai akhir dan perangkingan.

Metode TOPSIS dipilih karena TOPSIS menggunakan prinsip bahwa

alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dengan solusi ideal

positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Penggabungan metode AHP dan

TOPSIS bertujuan untuk meningkatkan performansi dari metode TOPSIS, oleh

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74970/potongan/S2-2014...masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan

5

karena persoalan penggunaan metode TOPSIS adalah memerlukan bobot awal

untuk pengolahan data selanjutnya. Metode AHP dipilih karena AHP

membandingkan antar dua variabel kriteria, sehingga resiko ketidaktepatan

dalam pembobotan pada metode TOPSIS berkurang dengan penggunaan metode

AHP.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan melalui penelitian ini adalah

bagaimana membangun sistem pendukung keputusan serta menerapkan metode

AHP dan metode TOPSIS, sehingga diharapkan dapat membantu kepala seksi

kredit dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan penentuan prioritas

penagihan tunggakan kredit dengan informasi yang lebih tepat.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tunggakan kredit

BPR Irian Sentosa Cabang Timika bulan Januari 2014.

b. Sasaran pengguna SPK ini adalah kepala seksi kredit BPR Irian Sentosa

Cabang Timika.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat SPK dan

mengimplementasikan metode AHP-TOPSIS dalam membantu memberikan

alternatif pilihan prioritas penagihan tunggakan kredit pada BPR Irian Sentosa

Cabang Timika.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

a. Dapat membantu Kepala Seksi Kredit BPR Irian Sentosa Cabang Timika

dalam mengambil keputusan berhubungan dengan prioritas penagihan

tunggakan kredit.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74970/potongan/S2-2014...masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan

6

b. Memberikan kontribusi ilmiah dalam bidang perbankan, khususnya dalam

penagihan tunggakan kredit.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang membahas tentang Sistem Pendukung Keputusan

menggunakan metode AHP dan TOPSIS sudah banyak digunakan, berdasarkan

referensi dan kajian pustaka, penelitian yang diajukan sebagai tesis S2 Ilmu

Komputer Universitas Gajah Mada Yogyakarta mengenai SPK penentuan prioritas

penagihan tunggakan kredit belum pernah dilakukan.

1.6 Metode Penelitian

Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pembuatan sistem ini adalah:

1. Akuisisi Pengetahuan

a. Studi Literatur: mempelajari literatur-literatur berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan yaitu berhubungan dengan SPK, AHP, TOPSIS,

dan perturan perbankan terkait dengan penagihan tunggakan kredit.

Literatur diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari jurnal ilmiah,

laporan penelitian, buku, dan sumber lainnya yang memiliki hubungan

dengan penelitian yang dilakukan.

b. Wawancara: melakukan wawancara dengan pegawai instansi terkait

yaitu dengan bapak Jerald Oroh, S.Ik sebagai Kepala Seksi Kredit BPR

Irian Sentosa Cabang Timika

2. Analisis Kebutuhan

Melakukan analisa terhadap data-data variabel kriteria yang digunakan

untuk proses yang akan digunakan dalam perancangan sistem.

3. Perancangan Sistem

Setelah melakukan berbagai metode penelitian seperti studi kepustakaan

dan analisa sistem, selanjutnya adalah tahapan yang berfokus pada desain

sistem yang akan dibangun yang meliputi: perancangan model, rancangan

UML (Unified Modeling Language) yang terdiri dari: Use Case Diagram, Class

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74970/potongan/S2-2014...masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan

7

Diaram dan Activity Diagram, rancangan basis data dan rancangan

antarmuka aplikasi.

4. Implementasi

Tahapan ini adalah tahapan untuk menterjemahkan deskripsi perancangan

menggunakan tools (bahasa pemrograman). Bahasa pemrograman yang

akan digunakan untuk membangun sistem dalam penelitian ini adalah

bahasa pemrograman Java.

5. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah

dikembangkan dengan data riil dari BPR Irian Sentosa Timika terkait dengan

data tunggakan kredit, dan apakah alternatif keputusan yang dihasilkan

sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan oleh Kepala Seksi Kredit BPR Irian

Sentosa Cabang Timika. Keberhasilan dari sistem pendukung keputusan yang

dibuat dapat diukur melalui pengecekan secara manual antara hasil dari

sistem yang dibuat dengan hasil perhitungan manual melalui Microsoft

Excel. Apabila nilai yang dikeluarkan oleh sistem tidak sesuai dengan hasil

perhitungan manual, maka pengecekan akan dilakukan pada program yang

dibuat, dimana proses pengecekan akan dilakukan terus sampai hasil yang

dikeluarkan oleh sistem dan hasil perhitungan manual sudah sesuai.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan tesis ini terbagi dalam 7 (tujuh) bab, dimana melalui sistematika

penulisan dapat memberikan gambaran dari setiap bab yang ada pada penulisan

ini.

BAB I Pendahuluan

Berisi uraian secara singkat mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

keaslian penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74970/potongan/S2-2014...masalah dalam proses pengembalian kredit dalam bentuk angsuran bulanan

8

Bab ini membahas uraian tentang hasil penelitian sebelumnya

sebagai referensi dalam penelitian ini.

BAB III Landasan Teori

Berisi uraian tentang teori dasar yang berkaitan dengan penelitian

yang dilakukan sebagai acuan dalam penelitian ini.

BAB IV Analisis dan Rancangan Sistem

Berisi uraian tentang tahapan analisis dan perancangan sistem dari

program aplikasi yang akan dibuat.

BAB V Implementasi

Berisi implementasi (source code) sistem pendukung keputusan

berdasarkan rancangan sistem yang telah dibuat.

BAB VI Hasil dan Pembahasan

Berisi pengujian proses-proses yang terjadi pada sistem pendukung

keputusan, pembahasan terhadap pengujian yang telah dilakukan

serta pengujian perhitungan sistem dan manual.

BAB VII Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah

dilakukan dan saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.