bab i pendahuluan a. latar belakang -...

32
1 Kepala Dinas Bidang Pemberdayaan Perempuan Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Bidang Perlindungan & Tumbuh Kembang Anak Sekretariat Bidang Partisipasi Masyarakat dan data Seksi Pengarusutamaan Gender; Seksi Ketahanan Keluarga Seksi Kualitas Hidup Perempuan; BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seksi Kualitas Hidup Perempuan merupakan salah satu subbagian di Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Riau. Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Perda Nomor 04 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Provinsi Riau. Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 72 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tatakerjadinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Riau menjelaskan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Riau terdiri atas 1 sekretariat dan 4 (empat) bidang yaitu : Bidang Pemberdayaan Perempuan, Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Bidang Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Bidang Partisipasi Masyarakat dan data.

Upload: truongnhu

Post on 02-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

1

Kepala Dinas

Bidang Pemberdayaan

Perempuan

Bidang Perlindungan Hak

Perempuan,

Bidang Perlindungan &

Tumbuh Kembang Anak

Sekretariat

Bidang Partisipasi Masyarakat

dan data

Seksi Pengarusutamaan

Gender;

Seksi Ketahanan Keluarga

Seksi Kualitas Hidup

Perempuan;

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seksi Kualitas Hidup Perempuan merupakan salah satu

subbagian di Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

Anak Provinsi Riau. Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Perda Nomor

04 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Provinsi Riau.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 72 tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta

Tatakerjadinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Provinsi Riau menjelaskan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan

Dan Perlindungan Anak Provinsi Riau terdiri atas 1 sekretariat dan 4

(empat) bidang yaitu : Bidang Pemberdayaan Perempuan, Bidang

Perlindungan Hak Perempuan, Bidang Perlindungan dan Tumbuh

Kembang Anak, Bidang Partisipasi Masyarakat dan data.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

2

Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Provinsi Riau memiliki visi yaitu “Terwujudnya keadilan dan

kesetaraan gender, terlindunginya hak-hak perempuan dan anak”.

Misi Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Provinsi Riau adalah :

1. Mewujudkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam

pembangunan

2. Mewujudkan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak

dari segala tindakan kekerasan

3. Mewujudkankan peran serta masyarakat dalam pembangunan

pemberdayaan perempuan dan anak

4. Mewujudkan Kapasitas Pengarustamaan Gender (PUG) menuju

Keadilan dan Kesetaraan Gender

Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 72 tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta

Tatakerja Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Provinsi Riau menjelaskan Seksi Kualitas Hidup Perempuan

mempunyai tugas sebagi berikut:

1. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi

Kualitas Hidup Perempuan;

2. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil

pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Kualitas Hidup

Perempuan;

3. menyiapkan bahan perumusan pelaksanaan kebijakan kualitas hidup

perempuan;

4. melaksanakan forum koordinasi penyusunan pelaksanaan kebijakan

kualitas hidup perempuan;

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

3

5. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan

kualitas hidup perempuan;

6. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, distribusi dan advokasi kebijakan

kualitas hidup perempuan;

7. melaksanakan penguatan kelembagaan dan jejaring kualitas hidup

perempuan;

8. melaksanakan pemantauan penerapan kebijakan kualitas hidup

perempuan;

9. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan

pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Kualitas Hidup

Perempuan; dan

10. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai

tugas dan fungsinya.

Untuk mengurus uraian tugas seperti yang tertera diatas

khusnya yang terkait dengan pemantauan penerapan kebijakan maka

diperlukan SOP dan format pemantauan. Data kebijakan yang

lengkap dan akurat sangat diperlukan untuk mempercepat proses

pencapaian dampak kebijakan dan mempercepat responsifitas

terhadap kendala kebijakan.

Tupoksi ini sudah berjalan, namun masih belum optimal pada

proses manajemen kerjanya, karena beberapa hal sebagai berikut:

1. Belum ada SOP Pemantauan

2. Belum ada format pemantauan

3. Masih redahnya pemahaman SDM terkait pemantauan

4. Keterbatasan kuantitas dan kualitas pegawai Seksi Kualitas

Hidup Perempuan

5. Keterbatasan kuantitas dan kualitas tim pendampingan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

4

Kebijakan Kualitas Hidup Perempuan menjadi salah satu

prioriras kebijakan Nasional. Hal itu didorong oleh beberapa peraturan

antara lain :

1. Kepmen Pemberdayaan Perempuan No.

58/SK/MENEG.PP/XII/2004 tanggal 30 Desember 2004 Tentang

Kebijakan dan Strategi Peningkatan Produktivitas Ekonomi

Perempuan (PPEP)

2. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI Nomor 1

Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Kualitas

Hidup Perempuan (PKHP)

3. Permendagri Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat

dan Sejahtera di Daerah

4. Kepmenneg Pemberdayaan Perempuan RI Nomor

41/KEP/MENEG.PP/VIII/2007 Tentang Pedoman Umum

Revitalisasi Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju

Keluarga Sehat dan Sejahtera.

Kebijakan atas upaya peningkatan kualitas hidup perempuan

merupakan upaya peningkatan produktivitas perempuan dan

pengurangan beban keluarga miskin terhadap beban biaya pendidikan

dan kesehatan dalam rangka otonomi daerah. Salah satunya

pemerintah pusat melakukan fasilitasi dan advokasi kepada

pemerintah daerah untuk mengembangkan suatu model

desa/kelurahan yang mencerminkan upaya jaminan sosial ekonomi

bagi keluarga miskin, khususnya pada perempuan dan anak melalui

Model Desa Prima.

Model “Desa Prima” (Perempuan Indonesia Maju Mandiri) atau

“Desa Mandiri” yaitu suatu model yang melibatkan seluruh masyarakat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

5

Penduduk

Miskin

Perempuan

Miskin

Perempuan

tidak Miskin

Kesehatan

Pendidikan

Usaha

Pening

katan

Kesejah

teraan

K

K

G

Partisipasi

m a s y a r a k a t

untuk ikut membangun desa, sebagai upaya untuk meningkatkan

kualitas hidup perempuan sekaligus mengentaskan kemiskinan desa

melalui subsidi silang antar kelompok masyarakat yang berekonomi

baik kepada masyarakat yang kurang beruntung. Upaya ini

dimaksudkan untuk mengurangi beban keluarga miskin dalam biaya

kesehatan dan pendidikan karena sampai saat ini kedua hal tersebut

paling dirasakan sangat membebani kehidupan masyarakat miskin.

Gambar.1.1 Pola Pikir Model Desa Prima

Pengembangan model Desa Prima berlandaskan pada prinsip

masyarakat membangun, artinya dalam pelaksanaannya

pengembangan model desa prima akan bertumpu pada kekuatan

masyarakat itu sendiri, dan dilaksanakan melalui proses yang sesuai

dengan dinamika masyarakat itu sendiri, untuk mencapai tujuan

dengan kesepakatan masyarakat bersama. Dengan menyadari

keragaman sosial budaya masyarakat, maka pengembangan Desa

Prima sepenuhnya diserahkan pada komitmen masyarakat sendiri.

Kriteria Desa Prima yaitu

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

6

1. Desa/kelurahan yang mempunyai penduduk miskin (Pra Ks dan KS

1) relatif seimbang dengan penduduk cukup tinggi (10%)

2. Secara geografis tertinggi, tidak meiliki atau belum dapat

memanfaatkan sumber daya alam, akses terbatas,

3. Secara ekonomis pendapatan perkapita pertahun dibawah standar

minimum, tidak memiliki akses terhadap pekerjaan dan termasuk

daerah desa miskin

4. Telah disepakati bersama untuk ditunjuk oleh pemerintah

provinsi/kabupaten sebagai lokasi Desa Prima dengan surat

keputusan.

Tugas dan fungsi terkait pelaksanaan Desa Prima melekat pada

tugas dan fungsi Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan

sebagaimana tertera dalam Peraturan Gubernur Riau Nomor 72 tahun

2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi,

Serta Tatakerja Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

Anak Provinsi Riau menjelaskan Seksi Kualitas Hidup Perempuan.

Peraturan Gubernur tersebut menjelaskan bahwa salah satu Rincian

Tugas Seksi Kualitas Hidup Perempuan adalah melaksanakan

pemantauan penerapan kebijakan kualitas hidup perempuan.

Pemantauan adalah prosedur penilaian yang secara deskriptif

dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan/atau mengukur pengaruh

dari kegiatan yang sedang berjalan. Monitoring adalah suatu kegiatan

observasi yang berlangsung terus menerus untuk memastikan dan

mengendalikan keserasian pelaksanaan program dengan

perencanaan yang telah ditetapkan. Pemantauan harus dilakukan

secara berkala dengan melibatkan lintas sektor, untuk memastikan

bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing

sektor/lembaga terkait dapat bersinergi seperti yang diharapkan.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

7

Biasanya Institusi atau lembaga pelaksana kegiatan lebih

mengandalkan institusi penyandang dana untuk melaksanakan

monitoring sekaligus evaluasi. Jadi, asas desentralisasi belum

sepenuhnya dipahami. Disamping itu, tim pemantau yang

diharapkan dapat sekaligus bertindak sebagai peer review tidak

dapat terpenuhi, oleh karena substansi kegiatan seringkali tidak

serasi dengan kepakaran tim yang jumlahnya terbatas. Akibatnya,

alokasi dana yang tersedia pada umumnya hanya memungkinkan

aktivitas monitoring dan evaluasi menyentuh sisi administrasi

saja, namun belum sisi substansinya. Apalagi jika monitoring

dan evaluasi dimaksimalkan dengan mencakup sisi manfaat dan

dampak kegiatan itu sendiri. Hal yang sama juga terjadi dalam Desa

Prima yang diterapkan. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk

format pemantauan dan SOP monitoring dan evaluasi.

Identifikasi Permasalahan

1. Analisa strategis lingkungan internal dan ekternal

1.1. Analisa strategis lingkungan internal

a. Belum ada SOP Pemantauan

b. Belum ada format pemantauan

c. Masih redahnya pemahaman SDM terkait pemantauan

d. Keterbatasan kuantitas dan kualitas pegawai Seksi Kualitas

Hidup Perempuan

e. Keterbatasan kuantitas dan kualitas tim pendampingan

1.2. Permasalahan utama

Permasalahan utama pada proyek perubahan ini adalah:

1. Proses manajemen kegiatan yang dinilai belum optimal

khusunya pada tahapan pemantauan, sementara pemantauan

adalah tahapan yang sangat penting sebagai salah satu bagian

dalam manajemen.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

8

2. Indikator kinerja yang diperlukan sukar ditemukan. Kalaupun

ditemukan, masih sulit untuk diukur, dibebani lagi oleh

ketidak cukupan dana pendukung, maka aktivitas tersebut

acapkali tidak dilaksanakan secara disiplin dan konsekuen.

3. Faktor lain yang turut tereduksi nilai pelaksanaan monitoring

dan evaluasi adalah tumpang tindihnya berbagai program

kegiatan.

B. AREA DAN FOKUS PROYEK PERUBAHAN

1. Deskripsi Singkat Tugas dan Fungsi Unit Kerja

Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Provinsi Riau merupakan Dinas yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Gubernur Riau Nomor 72 tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta

Tatakerja Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

Anak Provinsi Riau. Salah satu seksi adalah Seksi Kualitas Hidup

Perempuan dengan uraian tugas sebagai berikut :

1. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada

Seksi Kualitas Hidup Perempuan;

2. membagi tugas, membimbing, memeriksa dan menilai hasil

pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Kualitas

Hidup Perempuan;

3. menyiapkan bahan perumusan pelaksanaankebijakan kualitas

hidup perempuan;

4. melaksanakan forum koordinasi penyusunan pelaksanaan

kebijakan kualitas hidup perempuan;

5. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

kebijakan kualitas hidup perempuan;

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

9

6. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, distribusi dan

advokasikebijakan kualitas hidup perempuan;

7. melaksanakan penguatan kelembagaan dan jejaring kualitas

hidup perempuan;

8. melaksanakan pemantauan penerapan kebijakan kualitas

hidup perempuan;

9. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan

pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Kualitas Hidup

Perempuan; dan

10. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan

sesuai tugas dan fungsinya.

Berdasarkan tugas dan fungsi tersbut maka area dan fokus

proyek perubahan meliputi proses manjemen, indikator

pemantauan, dan prosedur pemantauan.

2. Area Organisasi Yang Bermasalah

Melaksanakan pemantauan penerapan kebijakan kualitas

hidup perempuan

Belum optimalnya pemantauan pemnerapan kebijakan hidup

perempuan

Belum sempurnanya sistem pelaporan pemantauan dan

evaluasi terpadu tentang kondisi desa prima

3. Area Organisasi Yang Menjadi Area Perubahan

Pelaksanaan penyusunan SOP monitoring dan evaluasi dan

format pemantauan

Aspek perubahannya adalah administrasi dan manajemen

C. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN

1. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

10

Berdasarkan Latar Belakang Uraian Tugas dan Fungsi pada Sub

Bagian Akuntabilitas Kinerja maka tujuan yang akan dicapai

adalah:

Memudahkan dalam memantau desa prima

Tersedianya Data Desa prima yang update.

Memudahkan dalam mengumpukan data capaian Desa Prima;

Tersedianya format untuk pemantauan

2. MANFAAT PROYEK PERUBAHAN

Adapun manfaat proyek perubahan adalah sebagai berikut:

1. Terpantaunya Pelaksanaan kegiatan Desa Prima

2. Peningkatan dan perbaikan terhadap Desa Prima bisa lebih

cepat dilakukan

3. Memudahkan Tim untuk merespon apabila ada kendala dan

hambatan pelaksanaan desa prima

D. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN

Ruang lingkup proyek perubahan yang dilakukan adalah Proses

Monitoring dan Evaluasi dan FGD stakeholder yang terkait Desa

Prima.

E. KRITERIA KEBERHASILAN

Dalam proyek perubahan ini ada beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan

diantaranya :

NO KRITERIA KEBERHASILAN INDIKATOR (OUTPUT)

1.

2.

Tersedianya SOP monitoring

dan evaluasi

Tersedianya format

pemantauan

Dokumen SOP monitoring dan

evaluasi

Dokumen Format Pemantauan

Keterlibatan Tim pendampingan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

11

NO KRITERIA KEBERHASILAN INDIKATOR (OUTPUT)

3.

Terlaksananya FGD terkait

pemantauan

dalam penyusunan SOP dan

format pemantauan

BAB II

DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

A. OUTPUT KUNCI PROYEK PERUBAHAN

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

12

Adapun output kunci pada proyek perubahan terdiri dari beberapa

tahapan diantaranya tahapan jangka pendek dan tahapan jangka panjang

dengan uraian sebagai berikut

NO TAHAPAN OUTPUT DESKRIPSI

1

2

Jangka

Pendek

Jangka

Panjang

Tersedianya SOP

monitoring dan

evaluasi serta

format

pemantauan

Meningkatnya

kesejahteraan

masyarakat

SOP monitoring dan evaluasi terdiri

informasi Uraian Prosedur ,

Pelaksana, waktu dan output.

Sedangkan format pemantauan

berupa kusioner tentang evaluasi

monitoring optimalisasi desa prima.

Angka kesehteraan masyarakat

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

13

B. PENTAHAPAN PROYEK PERUBAHAN

1. Pentahapan Milestone Proyek Perubahan

Untuk terlaksananya proyek perubahan ini dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut :

No Tahapan Proses Pencapaian

Tahapan

Waktu Output / Hasil

A TAHAP PERSIAPAN

1 Melapor kepada

kepala Dinas dan

mentor tentang

rencana

pelaksanaan

proyek perubahan

Mendiskusikan hasil

seminar rancangan

proyek perubahan

dan implementasinya

Minggu

ke 4

bulan Mei

Kepala Dinas

dan mentor

mendukung

terhadap proyek

perubahan

Hasil :

Dokumentasi

2 Membentuk tim

kerja untuk

melaksanakan

proyek perubahan

Menyusun draft SK Minggu

ke 4

bulan Mei

Draft SK tim

3 Rapat persiapan

pelaksanaan

proyek perubahan

Rapat dilaksanakan di

ruang rapat Dinas

Pemberdayaan

Perempuan Dan

Perlindungan Anak

Provinsi Riau

Minggu

ke 4

bulan Mei

Notulen

B TAHAP PELAKSANAAN

1 Permintaan

kesedian tenaga

Pendampingan

untuk mengikuti

proyek perubahan

Membuat surat

permintaan kesedian

tenaga pendamping

Minggu

ke 4

bulan Mei

Surat permintaan

kesedian tenaga

pendampingan

2 Melaksanakan

koordinasi dengan

Diskusi tentang

proyek perubahan

Minggu

pertama

Dokumentasi

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

14

No Tahapan Proses Pencapaian

Tahapan

Waktu Output / Hasil

dinas terkait

tentang proyek

perubahan

bulan Juni

3 Rapat dengan tim

kerja untuk

kegiatan

selanjutnya

Rapat dilaksanakan di

ruang rapat Dinas

Pemberdayaan

Perempuan Dan

Perlindungan Anak

Minggu

pertama

bulan Juni

Notulen

4 Koordinasi dengan

tim pendampingan

terkait penyusunan

SOP dan Format

Diskusi tentang

proyek perubahan

Minggu

ke 2

bulan Juni

Dokumentasi

5 Membuat

kesepakatan

dengan tim

pendampingan

terkait penyusunan

SOP dan Format

Kesepakatan

Pembuatan SOP dan

Format

Minggu

ke 2

bulan Juni

Dokumentasi

6 Rapat persiapan

pelaksanaan FGD

Rapat dilaksanakan di

ruang rapat Dinas

Pemberdayaan

Perempuan Dan

Perlindungan Anak

Provinsi Riau

Minggu

ke 3

bulan Juni

Dokumentasi

7 Permintaan

peserta

pelaksanaan FGD

Membuat surat

permintaan peserta

Minggu

ke 3

bulan Juni

Surat permintaan

peserta

8 Melaksanakan

(FGD) penyusunan

SOP dan Format

Pelatihan (FGD)

dilaksanakan di ruang

rapat Dinas

Pemberdayaan

Minggu

ke 4

bulan Juni

Peserta

menyusun dan

menggunakan

SOP dan format

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

15

No Tahapan Proses Pencapaian

Tahapan

Waktu Output / Hasil

Perempuan Dan

Perlindungan Anak

Provinsi Riau

pemantauan

9 Permintaan

kepada tim

pendampingan

untuk melakukan

pemantauan

Proses pemantauan

desa prima

Minggu

ke 4

bulan Juni

Diterimanya data

Desa Prima oleh

Dinas

Pemberdayaan

Perempuan Dan

Perlindungan

Anak Provinsi

Riau

10 Verifikasi capaian

data oleh tim kerja

Proses verifikasi

capaian data oleh tim

kerja

Minggu

pertama

bulan Juli

Data terverifikasi

C TAHAP EVALUASI & PELAPORAN

1 Monitoring dan

evaluasi

Melakukan monitoring

dan evaluasi

Minggu

ke 3

bulan Juli

Teridentifikasinya

permasalahan

dan hambatan

yang ditemui

dalam menyusun

proyek

perubahan

2 Penyusunan

laporan

pelaksanaan

Pembuatan laporan

dan konsultasi ke

mentor dan coach

Minggu

ke 3

bulan Juli

Laporan hasil

proyek

perubahan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

16

MILESTONE

No Kegiatan Mei Juni Juli Ket

I II III IV I II III IV I II III IV

A TAHAP PERSIAPAN

1

Melapor kepada kepala dinas

dan mentor tentang rencana

pelaksanaan proyek perubahan

2 Membentuk tim kerja untuk

melaksanakan proyek perubahan

3 Rapat persiapan pelaksanaan

proyek perubahan

B TAHAP PELAKSANAAN

1

Permintaan kesedian tenaga

Pendampingan untuk mengikuti

proyek perubahan

2

Melaksanakan koordinasi

dengan dinas terkait tentang

proyek perubahan

3 Rapat dengan tim kerja untuk

kegiatan selanjutnya

4

Koordinasi dengan tim

pendampingan terkait

penyusunan SOP dan Format

5

Membuat kesepakatan dengan

tim pendampingan terkait

penyusunan SOP dan Format

6 Rapat persiapan pelaksanaan

FGD

7 Permintaan peserta pelaksanaan

FGD

8 Melaksanakan (FGD)

penyusunan SOP dan Format

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

17

9

Permintaan kepada tim

pendampingan untuk melakukan

pemantauan

10 Verifikasi capaian data oleh tim

kerja

C TAHAP EVALUASI &

PELAPORAN

1 Monitoring dan evaluasi

2 Penyusunan laporan

pelaksanaan

2. Rencana Aksi

Rencana aksi yang akan dilakukan dalam melaksanakan Proyek Perubahan

ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat kesepakatan area perubahan dengan cara berkonsultasi dengan

mentor, coach dan stakeholder selanjutnya menentukan area perubahan

b. Membuat rencana kegiatan perubahan

c. Melaksanakan Benchmarking to best practice di Bali

d. Menyusun rancangan proyek perubahan

e. Pelaksanaan kegiatan melalui sosialisasi dalam bentuk FGD untuk menyusun

SOP dan format pemantauan

f. Pelaksanaan pemantauan oleh tim pelaksana

g. Evaluasi dan Pelaporan

C. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

18

NO

PIHAK YANG

TERKAIT DALAM

PROYEK

PERUBAHAN

PERANAN TIM DALAM PROYEK

PERUBAHAN

1 Kepala Bidang

Pemberdayaan

Perempuan

Mentor dan penanggung jawab dalam

pelaksanaan proyek perubahan

2 Kepala Seksi Kualitas

Hidup Perempuan

Pemimpin proyek perubahan

3. Tim Pendampingan

sebagai penyusun dan

pengguna format

pemantauan

Membuat Format Pemantauan dan SOP

4.

Staf Seksi Kualitas

Hidup Perempuan

Membantu pelaksanaan dalam proyek

perubahan

1. bertugas membantu ketua dalam

Menyusun format pemantauan

bersama tim pendampingan,

2. Membimbing/melatih tim

pendampingan,

3. Mengkoreksi data capaian desa

prima

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

19

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan

Dan Perlindungan Anak Provinsi Riau

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan

Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan dan staf

Tim Pendampingan sebagai

penyusun dan pengguna

format pemantauan

Masyarakat desa

(Perempuan), Dinas/Badan

Lainnya seperti UMKM,

Disperindag, Dinas Sosial,

Koperasi, dan organisasi

lainnya

D. STAKHOLDER PROYEK PERUBAHAN

1. Skema stakeholder (eksternal dan internal)

2. Peran dan pengaruh stakeholder

Proyek perubahan ini melibatkan Stakeholder internal diantaranya Kepala

Bidang Pemberdayaan Perempuan, Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan dan

Staf Seksi Kualitas Hidup Perempuan. Berikut ini dijelaskan peran stakeholder

sebagai berikut:

1. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan.

Sebagai Mentor dan penaggung jawab dalam pelaksanaan proyek perubahan

2. Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan sebagai Pemimpin proyek

perubahan

3. Tim Pendampingan sebagai penyusun dan pengguna SOP dan Format

pemantauan

4. Staf Seksi Kualitas Hidup Perempuan bertugas menyusun format

pemantauan bersama tim pendampingan, membimbing/melatih tim

pendampingan, dan mengoreksi data capaian desa prima .

5. Masyarakat desa (Khususnya perempuan) sebagai penerima kebijakan Desa

Prima

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

20

6. Dinas/Badan Lainnya seperti UMKM, Disperindag, Dinas Sosial, Koperasi,

dan organisasi lainnya sebagai penerima kebijakan Desa Prima sebagai

instansi terkait

E. Faktor Kunci Keberhasilan Proyek Perubahan

1. Faktor kunci keberhasilan

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini ada beberapa faktor-faktor yang

menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan diantaranya :

NO FAKTOR INDIKATOR KEBERHASILAN

1

2

3

Terkumpulnya data

Desa Prima yang

lengkap

Terkumpulnya data

capaian yang akurat

Tersedianya SOP

monitoring dan Evaluasi

serta format

pemantauan

Data yang terkumpul harus lengkap.

Data yang terkumpul harus benar,tepat

/diakui

Dokumen SOP Monitoring dan evaluasi

serta format pemantauan yang disusun

dengan keterlibatan tim pendamping

F. TARGET CAPAIAN PROYEK KINERJA

Outcome dan output dari Proyek Perubahan yang ingin dicapai

1. Output dari proyek perubahan yang ingin dicapai

Adapun output yang dicapai dalam area proyek perubahan ini adalah:

1. Tersedianya SOP monitoring dan Evaluasi

2. Tersedianya format pemantauan

3. Tersedianya data yang lengkap dan akurat akurat

4. Tersedianya data desa Prima

2. Outcome dari proyek perubahan

Sedangkan outcome yang dihasilkan adalah :

1. Peningkatan kualitas hidup perempuan melalui program ekonomi

2. Memudahkan Tim dalam memantau capaian Desa Prima

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

21

3. Terlaksananya tugas pokok dan fungsi seksi Kualitas Hidup Perempuan

dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan

4. Mempercepat responsifitas terhadap hambatan dan kendala di lapangan

NO AREA

BERMASALAH

AREA PERUBAHAN YANG

DIINGINKAN/

TARGET CAPAIAN

OUTPUT

1 Belum optimalnya

pemantau Desa

Prima

Mewujudkan data capaian

desa yang lengkap dan

akurat

Adanya data

capaian yang

lengkap dan

akurat

2 Pemantauan Desa

Prima masih

belum tertata dan

tersistematis

Terciptanya SOP monitoring

dan evaluasi serta format

pemantauan

Pemantauan

berjalan secara

efektif dan

efisien.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

22

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN

Untuk efektifitas, efisiensi pekerjaan seksi Kualitas Hidup Perempuan maka

dilaksanakan optimalisasi pemantauan penerapan kebijakan terhadap desa

prima untuk peningkatan kualitas hidup perempuan dalam bidang ekonomi.

Optimalisasi dilakukan berupa 2 output proyek perubahan yaitu SOP

Pemantauan dan Format Pemantauan.

Dalam proyek perubahan ini , desa prima tersebar di 12 Kabupaten/Kota di

Provinsi Riau di pantau dengan menggunakan format pemantauan yang telah

disediakan dan telah diuji coba ke 3 kabupaten/kota yaitu Siak, Meranti dan

Dumai. Format pemantauan berupa kuisoner yang terdiri dari beberapa

pertanyaan pokok meliputi:

1. Data Diri penerima Bantuan desa prima

2. Bentuk bantuan yang diterima

3. Dampak/hasil penerapan bantuan desa prima

4. Data dukungan lingkungan baik keluarga atau pihak lainnya

5. Komparatif program desa prima sebelum dan sesudah

Format Dokumen tersebut memudahkan dalam mengefektif dan

mengefisienkan pemantauan desa prima sehingga urusan pemantauan

mempunyai standar baku bagi pelaksana (tim pendampingan). Format yang

seragam akan memudahkan bagi pengambil kebijakan untuk menentukan

rekomendasi kebijakan selanjutnya.

Berdasarkan sampel penggunaan format pemantauan di 3 Kabupaten/Kota

menunjukkan beberpaa hal yang dirangkup dalam tabel ringkasan pemantauan

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Ringkasan Pemantauan Desa Prima

No Identitas

Diri

Bentuk Peningkatan

keuntungan

(Rp/hari)

Waktu Dukungan

Lingkungan

Kendala Dampak

Perubahan

Keluarga Lainnya

Siak

1. Fatmawati Peralatan 55.000 1 thn - - Peningkatan

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

23

No Identitas

Diri

Bentuk Peningkatan

keuntungan

(Rp/hari)

Waktu Dukungan

Lingkungan

Kendala Dampak

Perubahan

Keluarga Lainnya

membuat

kue

Modal dan

keahlian

2. Sri Ayu Peralatan

membuat

kue

50.000 1 thn - - Peningkatan

Modal dan

keahlian

3. Merwanawati Pelatihan

dan modal

membuat

kue

50.000 1 thn RT/RW - Teman/

kelompok

kerja

4. Herlinda Pelatihan

menjahit

100.000 2 thn - - Peningkatan

keahlian

5. Isdiwati Peningkatan

Modal

50.000 1 thn - - Peningkatan

Modal dan

keahlian

6. Lismawati Pelatihan

dan modal

membuat

kue

50.000 1 thn - - Peningkatan

keuntungan

7. Santi Peralatan

membuat

kue

25.000 1 thn - - Peningkatan

keuntungan

8. Sulastri Peningkatan

Modal

25.000 1 thn - - Peningkatan

keuntungan

9. Arimis Peralatan

membuat

kue

25.000 1 thn - - Peningkatan

keuntungan

10. Merwana Peningkatan

Modal

25.000 1 thn - - Motivasi

kewirausaha

an

11. Sutiwi Peningkatan

Modal

25.000 1 thn - - Peningkatan

manajemen

keuangan

Dumai

12. Eka Sari Pelatihan

dan modal

menjahit

100.000 1.5 thn - - Peningkatan

Modal

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

24

No Identitas

Diri

Bentuk Peningkatan

keuntungan

(Rp/hari)

Waktu Dukungan

Lingkungan

Kendala Dampak

Perubahan

Keluarga Lainnya

13. Wati Pemberian

Modal

50.000 1 thn - - Peningkatan

Modal

14. Suwarti Pelatihan

menjahit

100.000 2 thn - - Peningkatan

keahlian

15. Misdawati Pelatihan

menjahit

70.000 6 bulan Koperas

i

- Peningkatan

keahlian dan

pemasaran

16. Imaymuroh Pelatihan

dan modal

menjahit

100.000 1 thn Koperas

i

- Memiliki

mesin jahit

17. Syafira Pelatihan

menjahit

100.000 1 thn Koperas

i

- Memiliki

mesin jahit

dan keahlian

18. Lisa Pemberian

Modal

80.000 6 bulan - - Peningkatan

Modal

Meranti

19. Dahlia Peralatan

membuat

kue

50.000 1 thn - - Peningkatan

keahlian dan

kepemilikan

alat

20. Juwita Pemberian

modal

membuat

kue

20.000 1 thn - Perlu

tambahan

modal

Memiliki alat

pembuat kue

21. Pelatihan

dan modal

membuat

kue

20.000 1 thn - - Peningkatan

keahlian dan

kepemilikan

alat

22. Salbiah Pelatihan

memasak

dan menjahit

100.000 2 thn Koperas

i

- Peningkatan

keahlian dan

kepemilikan

alat

23. Saf Modal 100.000 1 thn - - Peningkatan

keuntungan

24. Noriana Pelatihan

dan modal

25.000 1 thn Koperas

i

- Peningkatan

keahlian dan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

25

No Identitas

Diri

Bentuk Peningkatan

keuntungan

(Rp/hari)

Waktu Dukungan

Lingkungan

Kendala Dampak

Perubahan

Keluarga Lainnya

membuat

kue

kepemilikan

alat

25. Mastuti

Yurnani

Peralatan

membuat

kue

50.000 1 thn - - Peningkatan

keahlian dan

kepemilikan

alat

26. Jumaiah Peralatan

membuat

kue

50.000 1 thn - - Motivasi

kewirausaha

an

27. Juli Peralatan

membuat

kue dan

modal

25.000 1 thn -

- Peningkatan

keahlian dan

kepemilikan

alat

28. Astuti Modal dan

alat jahit

50.000 1 thn -

- Motivasi

kewirausaha

an

29. Desmawati Pelatihan

menjahit

50.000 1 thn -

- Peningkatan

keahlian

30. Yuli Pelatihan

dan modal

menjahit

100.000 1.5 thn - - Peningkatan

Modal

Dokumen yang sudah diisi oleh penerima bantuan program desa prima

tersebut dihimpun kembali oleh pegawai seksi Kualitas Hidup Perempuan

dalam map file. Dalam penyusunan file Desa Prima dibedakan berdasarkan

Kabupaten/Kota. Kabupaten Meranti map warna hijau, Kabupaten Siak map

warna kuning, dan Kota Dumai di beri warna biru. File dalam map disusun

berdasarkan urutan waktu pemantauan. Apabila data pemantauan menunjukkan

perlunya penanganan khusus maka data dalam map tersebut dipisahkan

kedalam map tindak lanjut.

Map tindak lanjut berisi data pemantauan yang memerlukan penanganan

khusus misalnya bamtuan yang diberikan dianggap tidak sesuai dengan

kebutuhan, tidak terjadi peningkatan aset, tidak ada perubahan kondisi antara

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

26

sebelum dan sesudah dilaksanakan desa prima atau ada kendala yang

ditemukan dalam pelaksanaan desa prima.

Selain format pemantauan, dilaksanakan juga penyusunan Standar

Operasioanal Prosedur (SOP) terkait Monitoring dan Evaluasi Desa Prima. SOP

ini disusun dengan melibakan stakeholder terkait sehingga SOP yang disusun

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. SOP yang tidak sesuai dengan kondisi

akan hanya menjadi sebuah dokumen tanpa manfaat bagi kemajuan organisasi

maka keterlibatan stakeholder sangat dibutuhkan.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

27

Tabel 3.2 SOP PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI DESA PRIMA

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

28

B. KENDALA INTERAL DAN EKSTERNAL

Pada saat melaksanakan Proyek perubahan ini kendala yang

yang dirasa oleh project leader adalah :

Internal

Beban kerja rutin yang harus diselesaikan baik oleh pribadi sebagai

leader maupun tim sehingga menyita waktu. Selain itu, kurangnya

Sumber Daya Manusia yang ada menajdi kendala dalam pelaksanaan

proyek perubahan ini. Sehingga tidak seluruh Kabupaten/Kota dapat

dijadikan sampel untuk menguji coba format pemantauan.

Eksternal

Susahnya mendapatkan waktu dari masyarakat penerima bantuan

desa prima. Sehingga beberapa kali terjadi penolakan.

Data yang diisi oleh masyarakat tidak lengkap sehingga proses

monitopring dan evalausi tidak lengkap. Misalnya tidak mengisi

peningkatan keuntungan ataupun jika mengisi berupa data kualitatif

seperti tidak menentunya kuntungan dan sebagainya

Tempo waktu dua bulan pengumpulan data proyek perubahan

cukup singkat dibandingkan lokasi kabupaten/kota yang tersebar

dan banyak.

C. STRATEGI MENGATASI KENDALA

Strategi yang dilakukan untuk menghadapi kedala yang dihadapi

pada saat pelaksanaan proyek perubahan :

1. Melakukan jam kerja tambahan (lembur) dengan tim

2. Melakukan komunikasi yang intensif kepada masyarakat dan tim

monitoring

3. Memberikan pelatihan singkat bagi tim monitoring tentang kelengkapan

data dan prosedur dalam SOP Monitoring Dan Evaluasi Desa Prima

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

29

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Proyek Perubahan yang dilaksanakan dapat memaksimalkan proses

kebijakan. Tahapan kebijakan meliputi perencanaan ,pelaksanaan ,

monitoring dan evaluasi. Namun biasanya hanya terfokus pada

perencanaan dan pelaksanaan tetapi mengabaikan monitoring dan

evaluasi. Proyek perubahan ini memfokuskan pada tahapan

monitoring(pemantauan) dan evaluasi tersebut.

Pemantauan Desa Prima bertujuan untuk memastikan pelaskanaan

berjalan sesuai dengan perencanaan, menemukan hambatan dan

kendala dan mempercepat respon /penanggulanggan terhadap hambatan

dan kendala yang ditemukan. Output proyek perubahan berupa format

pemantauan dan SOP Monitoring dan Evaluasi pada Seksi Kualitas Hidup

Perempuan .

Dokumen format pemantauan disusun dengan FGD stakeholder

terkait dan menyesuaikan kebutuhan evaluasi. Format pemantauan

berupa kuisoner yang terdiri dari beberapa pertanyaan pokok

meliputiData Diri penerima Bantuan desa prima, Bentuk bantuan yang

diterima, Dampak/hasil penerapan bantuan desa prima, Data dukungan

lingkungan baik keluarga atau pihak lainnya, Komparatif program desa

prima sebelum dan sesudah. Selain itu, proyek perubahan menghasilkan

SOP pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

Pelaksanaan proyek perubahan ini memerlukan dukungan dari

pimpinan langsung baik kepala dinas, kepala bidang, mentor, staf, dan

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

30

memerlukan komitmen yang tinggi serta kedisiplinan yang baik dari tim

untuk mencapai hasil yang diharapkan.

B. REKOMENDASI

Pelaksanaan proyek perubahan ini dapat terlaksana dengan baik

apabila seluruh stakeholder konsisten. Pekembangan konsep monitoring

dan evaluasi dapat ditingkatkan melalui penggunaan tekhnologi. Misalnya

dokumen format pemantauan dibuat sebuah aplikasi pengisian evaluasi

berdasarkan format Pemantauan dan Standar Operasional Prosedur yang

sudah di buat tersebut agar kegunaanya lebih mudah dan lebih efesien.

Pekanbaru, Juli 2017

Peserta Diklatpim Tingkat IV

Angkatan I Tahun Anggaran 2017

Loly Febrina.

NIP. 19810214 200212 2 001

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

31

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil

Negara

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

3. Kepmen Pemberdayaan Perempuan No. 58/SK/MENEG.PP/XII/2004

tanggal 30 Desember 2004 Tentang Kebijakan dan Strategi

Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP)

4. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI Nomor 1

Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Kualitas

Hidup Perempuan (PKHP)

5. Permendagri Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera di

Daerah

6. Kepmenneg Pemberdayaan Perempuan RI Nomor

41/KEP/MENEG.PP/VIII/2007 Tentang Pedoman Umum Revitalisasi

Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga

Sehat dan Sejahtera.

7. Perda Nomor 04 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Provinsi Riau

8. Peraturan Gubernur Riau Nomor 72 tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tatakerjadinas

Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Riau

9. Materi Diklat Pim IV Pola Baru

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - bpsdm.riau.go.idbpsdm.riau.go.id/web/wp-content/uploads/2018/02/HASIL-PROYEK... · A. LATAR BELAKANG ... Perlindungan Anak Provinsi Riau dibentuk

32

Lampiran I Lembar Kesepakatan

Lampiran II Formulir Project Chapter

Lampiran III Laporan Benchmarking

Lampiran IV Kuisioner Pemantauan Desa Prima

Lampiran V Canvas Model Inovasi