bab i pendahuluan 1.1 undang-undang nomor …...1 bab i pendahuluan 1.1 latar belakang undang-undang...

45
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah wajib menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) Tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program strategik nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Renja OPD memiliki fungsi yang sangat fundamental dalam sistem perencanaan daerah, karena Renja OPD merupakan produk perencanaan pada unit organisasi pemerintah terendah dan terkecil. Renja OPD berhubungan langsung dengan pelayanan pada masyarakat yang merupakan tujuan utama penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kualitas penyusunan Renja OPD sangatlah menentukan pada kualitas pelayanan pada publik. Keterkaitan Renja OPD dengan dokumen RKPD dan Renstra OPD merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena didalam Renja OPD merupakan penjabaran dan adanya hubungan keselarasan dengan dokumen daerah yang ada di atasnya seperti RPJMD, Renstra OPD dan RKPD. Keterkaitan Renja OPD dengan Renja Provinsi dilakukan secara integrative dengan dokumen- dokumen perencanaan yang lainnya, mulai dari tingkat pusat dan provinsi. Hal ini dilakukan agar ada koordinasi dan sinkronisasi

Upload: others

Post on 25-May-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun

2017 tentang Tata Cara, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata

Cara Evaluasi Rancangan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah wajib menyusun RKPD yang merupakan

penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) Tahun, yang memuat

rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, serta

rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun

dengan berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program

strategik nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Renja OPD memiliki fungsi yang sangat fundamental dalam sistem

perencanaan daerah, karena Renja OPD merupakan produk perencanaan pada

unit organisasi pemerintah terendah dan terkecil. Renja OPD berhubungan

langsung dengan pelayanan pada masyarakat yang merupakan tujuan utama

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kualitas penyusunan Renja OPD

sangatlah menentukan pada kualitas pelayanan pada publik. Keterkaitan Renja

OPD dengan dokumen RKPD dan Renstra OPD merupakan satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan karena didalam Renja OPD merupakan penjabaran dan

adanya hubungan keselarasan dengan dokumen daerah yang ada di atasnya

seperti RPJMD, Renstra OPD dan RKPD.

Keterkaitan Renja OPD dengan Renja Provinsi dilakukan secara

integrative dengan dokumen- dokumen perencanaan yang lainnya, mulai dari

tingkat pusat dan provinsi. Hal ini dilakukan agar ada koordinasi dan sinkronisasi

2

berbagai program, serta agar saling mendukung dan menghindari adanya

tumpang tindih program/kegiatan. Pada akhirnya berbagai program

pembangunan yang dilakukan bisa memberi manfaat yang lebih besar pada

masyarakat Kota Banjar.

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa,

Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar tahun 2019 dilaksanakan melalui

pendekatan: (1) top-down, yaitu pendekatan yang memperhatikan program-

program prioritas dan kebijakan pemerintah pusat; (2) bottom-up, yaitu

pendekatan perencanaan yang mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan

masyarakat yang disalurkan melalui musrenbang desa, kecamatan dan kota;

(3) teknokratik, yaitu pendekatan perencanaan yang mengedepankan

pengetahuan, ilmu dan teknologi; (4) politik, yaitu pendekatan perencanaan yang

mengakomodasi kepentingan-kepentingan politik dalam pelaksanaan

pembangunan; (5) partisipatif, yaitu pendekatan perencanaan yang melibatkan

unsur-unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi dan komunitas atau lembaga

swadaya masyarakat dalam koridor peraturan perundang-undangan.

Proses penyusunan Renja OPD Tahun 2019 berdasarkan pendekatan

perencanaan dilaksanakan melalui:

1) Penyusunan dokumen Rancangan Awal Renja Tahun 2019 dengan

memperhatikan penelaahan terhadap RPJMN dan RPJMD Provinsi, Penelahaan

pokok-pokok pikiran DPRD; RPJPD Kota tahun 2005-2025 dan hasil evaluasi

Renja Tahun 2017;

2) Penyusunan rancangan Renja melalui pengakomodasian: (a) Pembahasan

usulan hasil reses anggota DPRD; (b) hasil pembahasan dalam forum OPD; (c)

hasil musrenbang Kota sebagai tindak lanjut dari hasil hasil musrenbang

tingkat Desa dan Kecamatan;

3) Penyusunan rancangan akhir Renja Tahun 2019 dengan memperhatikan hasil

Musrenbang dan hasil Musrenbang RKPD Provinsi Jawa Barat;

4) Penyusunan dokumen Renja tahun 2019 yang berpijak kepada rancangan akhir

Renja OPD Tahun 2019, hasil musrenbang provinsi serta verifikasi akhir untuk

3

program dan kegiatan prioritas untuk kemudian diterbitkan dan Peraturan

Walikota tentang RKPD 2019.

Rencana Kerja OPD memuat rancangan kerangka OPD, prioritas

pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan

langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat. Selain itu Renja OPD juga merupakan acuan bagi OPD dalam

menyempurnakan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja OPD)

untuk tahun yang sama.

Dalam prosesnya, penyusunan rancangan Renja OPD mengacu pada

kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD. Oleh karena itu

penyusunan rancangan Renja OPD dapat dikerjakan secara simultan/paralel

dengan penyusunan rancangan awal RKPD, dengan fokus melakukan pengkajian

terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting OPD, evaluasi pelaksanaan Renja OPD

tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra OPD.

Tahap penetapan rancangan akhir Rencana Kerja OPD dilakukan dengan

pengesahan oleh Kepala Daerah, selanjutnya Kepala OPD menetapkan Renja OPD

untuk menjadi pedoman di lingkungan OPD dalam menyusun program dan

kegiatan prioritas OPD pada tahun anggaran berkenaan. Prinsip Penyusunan: 1.

Substansi Renja OPD merupakan perbaikan dari materi Rancangan Renja OPD

yang disesuaikan dengan Perkada RKPD. 2. Program dan kegiatan dirinci

menurut sumber pendanaan yang diusulkan. 3. Program dan kegiatan yang

direncanakan memuat tolok ukur kinerja keluaran, target capaian program/

kegiatan, target keluaran kegiatan, total dana yang diperlukan kegiatan. 4. Renja

OPD merupakan dokumen resmi program dan kegiatan OPD yang akan

diaksanakan dalam tahun rencana dan merupakan acuan dalam penyusunan RKA

OPD setelah memerhatikan nota kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA)

serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

4

BAGAN ALIR TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Sinkronisasi Kebijakan Nasional

dan Provinsi

Pembahasan Renja SKPD pada Forum

SKPD Kabupaten/Kota

Musrenbang kecamatan

Musrenbang Desa

Pengesahan Renja-SKPD oleh

KDH

Rancangan Renja SKPD· Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan Renja SKPD

tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD

· Tujuan, sasaran dan program kegiatan,

· Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaian renstra SKPD

Rancangan Renja-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan

Renja-SKPD kepada Bappeda

Penyesuaian Rancangan Renja-SKPD Penetapan Renj-

SKPD oleh Kepala SKPD

Renja SKPD· Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan

Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD

· Tujuan, sasaran dan program kegiatan,

· Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaianrenstra SKPD

· dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraanmaju berdasarkan paguindikatif

· sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan

· penutup

Penyesuaian Rancangan Renja-SKPD

Rancangan Renja SKPD· Pendahuluan, · evaluasi pelaksanaan

Renja SKPD tahun lalu dan pencapaian renstra SKPD

· Tujuan, sasaran dan program kegiatan,

· Indikator Kinerja dan kelompok sasaran yg menggambarkan pencapaianrenstra SKPD

· dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif

· sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan

· penutup

Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum

SKPD

Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Kecamatan

Berita Acara Hasil Kesepakatan

Musrenbang Desa

Perumusan kegiatan prioritas

Penelaahan usulan kegiatan

masyarakat

Penelaahan Rancangan Awal RKPD

Rancangan Awal RKPD

Surat Edaran KDH (perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan renja-SKPD)· agenda penyusunan RKPD, · pelaksanaan forum SKPD,· musrenbang RKPD, · batas waktu penyampaian

rancangan renja-SKPD kepada Bappeda

Pengolahan data dan informasi

penentuan isu-Isu penting penyelengga-

raan tugas dan fungsi SKPD

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Mereview hasil evaluasi renja SKPD tahun lalu

berdasarlan Renstra-SKPD

Perumusan Tujuan dan

sasaran

Penyempurnaan Rancangan

Renja

Pembahasan Renja SKPD pada Forum

SKPD Provinsi

PENYUSUNAN RANCANGAN RENJA SKPD PENETAPAN RENJA SKPD

Penyusunan Rancangan RKPD

Pelaksanaan Musrenbang

RKPD

Perumusan Rancangan Akhir

RKPD

PerKDH RKPD Kab./Kota

PENYUSUNAN RKPD

Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang

Kabupaten/Kota

Verifikasi

Rancangan Renja

SKPD

sesuai

Tid

ak

se

su

ai

KUA & PPAS YANG DISEPAKATI KDH

DAN DPRDPenyusunan KUA dan

PPAS

Persiapan Penyusunan Renja-SKPD

5

Adapun tahapan persiapan penyusunan Renja yang dilakukan adalah :

a. Persiapan Penyusunan Renja

Pembentukan Tim Penyusun Renja

Orientasi mengenai Renja

Penyusunan Agenda Kerja Tim Renja

Pengumpulan Data dan Informasi

b. Pengolahan Data dan Informasi

Tahap pengolahan data dan informasi bertujuan untuk menyajikan seluruh

kebutuhan data dari laporan hasil analisis menjadi informasi yang lebih

terstruktur, sistematis, dan relevan bagi pembahasan tim dan pihak-pihak

terkait ditiap tahap perumusan penyusunan rancangan Renja.

c. Tahap Perumusan Rancangan Renja

Pengolahan data dan informasi;

Analisis gambaran pelayanan OPD;

Mereview hasil evaluasi pelaksaan Renja OPD tahun lalu berdasarkan

Renstra OPD;

Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD

Telaah terhadap rancangan awal RKPD

Perumusan tujuan dan sasaran;

Penelaahan usulan program dan kegiatan dari masyarakat;

Perumusan kegiatan prioritas;

Penyajian awal dokumen rancangan Renja OPD;

Penyempurnaan rancangan kerja OPD;

Pembahasan forum OPD; dan

Penyesuaian dokumen rancangan Renja OPD sesuai dengan prioritas

dan sasaran pembangunan tahun rencana dengan mempertimbangkan

arah dan kebijakan umum pembangunan daerah.

d. Penyajian dan penyampaian rancangan Renja

e. Verifikasi dan penyempurnaan rancangan renja yang mengacu pada

Rancangan Akhir RKPD

f. Penetapan Renja.

6

skema hubungan perencanaan dan penganggaran dibawah ini :

Gambar 1.2 Bagan Alur Hubungan Perencanaan Dan Penganggaran

1.2. Dasar Hukum

Peraturan Perundang–undangan yang melatarbelakangi penyusunan

Rencana Kerja OPD Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang nomor 27 tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di

Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002

Nomor 130, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4246);

2. Undang–undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4286);

3. Undang–undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

7

4. Undang–undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun

2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun

2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4723);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang

Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden;

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai

Politik;

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 Tentang

Penanganan Konflik Sosial;

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang

Organisasi Kemasyarakatan;

10. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4725);

8

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 Tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5717);

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang

Penanganan Konflik Sosial;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2016 Tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi

Kemasyarakatan;

19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014

Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun

2015 Dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana Desa

Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

9

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara,

Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi

Rancangan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta

Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah;

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 45);

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa

Barat Tahun 2013-2018 (Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10);

25. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 tahun 2009 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025;

26. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjar Tahun 2014-2018

(Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 4);

27. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar;

28. Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tata

Kerja, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Daerah;

29. Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2019;

30. Peraturan Walikota Nomor ........../............ tentang Rencana Kerja Perangkat

Daerah Tahun 2019;

31. Surat Keputusan Walikota Banjar Nomor 130/Kpts.122.a-Bappeda/2014

tanggal 14 Agustus 2014 tentang Pengesahan Renstra OPD Tahun 2014 –

2018.

10

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja OPD Tahun 2019 dimaksudkan untuk mewujudkan

sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan, dan antar tingkat

pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi sumber daya dalam

pembangunan daerah.

Tujuan penyusunan Rencana Kerja OPD Tahun 2019, Dinas Pemberdayaan

Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar menetapkan tujuan

sebagai berikut :

a. Menterjemahkan visi, misi, dan program pembangunan dalam RPJMD Kota

Banjar secara nyata sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD.

b. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu berbasis hasil/kinerja.

c. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan SKPD yang

fokus, tidak tumpang tindih dan terintegrasi.

d. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan dan akuntabel.

e. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan di urusan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta

urusan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik yang efektif dan efisien.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar, adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2. Proses Penyusunan Rencana Kerja OPD Kota Banjar

Tahun 2019

1.3. Dasar Hukum

1.4. Maksud dan Tujuan

1.5. Sistematika Penulisan

11

Bab II : Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja OPD Tahun Lalu

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan

Capaian Renstra OPD.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD

2.3. Isu Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD.

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Dinas

Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan

politik.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.

Bab III : Tujuan, Sasaran, Progrsm dan Kegiatan

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD.

3.3. Program dan Kegiatan.

Bab IV : Penutup

12

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun lalu dan Capaian Renstra OPD.

Sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Evaluasi dilakukan

dengan mengukur realisasi capaian-capaian target perencanaan yang telah

ditetapkan melalui Rencana Strategi. Oleh karena itu Renja Dinas

Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar ini

juga dievaluasi berdasarkan realisasi capaian capaian target program/

kegiatan dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 dan perkiraan realisasi

capaian target program/kegiatan sampai dengan tahun 2018. Evaluasi

terhadap Renja Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan

Politik Kota Banjar tahun 2017 meliputi 3 (tiga) hal yaitu kebijakan

perencanaan program/kegiatan, pelaksanaan rencana program/kegiatan dan

hasil rencana program/kegiatan.

Evaluasi Rencana Kerja (Renja) dan capaian Rencana Strategi (Renstra)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota

Banjar sampai dengan Tahun 2018 dapat dilihat dari berbagai indikator

melalui tabel berikut.

Tabel 2.1 terlampir

13

I. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Pelaksanaan Program kerja ini ditetapkan dengan maksud agar dapat

tercapainya tujuan organisasi dalam hal pemenuhan sarana dan

prasarana kebutuhan tugas rutin Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar dalam satu tahun

anggaran melalui beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik,

yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 20.400.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 16.170.720,-

atau 79,27% output kegiatan adalah tersedianya jasa komunikasi

air dan listrik. Nilai capaian kinerja output sebesar 100% karena

target terealisasi 12 bulan dari target 12 bulan;

2. Kegiatan penyediaan jasa jaminan barang milik daerah, yang

dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 10.200.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 5.955.276,- atau

58,39% output kegiatan adalah terfasilitasinya asuransi kendaraan

dinas dan kendaraan operasional. Nilai capaian kinerja output

sebesar 100% karena target terealisasi 3 unit dari target 3 unit

kendaraan;

3. Kegiatan penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional, yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 4.000.000,- realisasi anggaran

sebesar Rp. 2.769.500,- atau 69,24% output kegiatan adalah

terfasilitasinya perpanjangan STNK kendaraan dinas dan

kendaraan operasinal. Nilai capaian kinerja output sebesar 100%

karena target terealisasi 9 unit dari target 9 unit kendaraan;

4. Kegiatan penyediaan jasa administrasi keuangan, yang

dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 450.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 264.000,- atau 58,67%

14

output kegiatan adalah tersedianya cek kantor. Nilai capaian

kinerja output sebesar 75% karena target terealisasi 3 buku dari

target 4 buku;

5. Kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor, yang dilaksanakan

oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.600.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp. 12.600.000,- atau 100% output

kegiatan adalah terpeliharanya kebersihan kantor. Nilai capaian

kinerja output sebesar 100% karena target terealisasi 12 bulan dari

target 12 bulan;

6. Kegiatan penyediaan alat tulis kantor, yang dilaksanakan oleh

Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,- atau 100% output

kegiatan adalah tersedianya ATK pegawai. Nilai capaian kinerja

output sebesar 100% karena target terealisasi 12 bulan dari target

12 bulan;

7. Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan, yang

dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 35.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 35.000.000,- atau

100% output kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan cetak dan

penggandaan kantor. Nilai capaian kinerja output sebesar 100%

karena target terealisasi 12 bulan dari target 12 bulan;

8. Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan

bangun kantor, yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 3.200.000,- realisasi anggaran sebesar

Rp. 3.200.000,- atau 100% output kegiatan adalah terpenuhinya

kebutuhan alat listrik. Nilai capaian kinerja output sebesar 100%

karena target terealisasi 12 bulan dari target 12 bulan;

9. Kegiatan penyediaan peralatan rumah tangga, yang dilaksanakan

oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.921.925,-

realisasi anggaran sebesar Rp. 2.920.000,- atau 99,93% output

kegiatan adalah tersedianya peralatan rumah tangga. Nilai

15

capaian kinerja output sebesar 100% karena target terealisasi 12

bulan dari target 12 bulan;

10. Kegiatan penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan, yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 11.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.

9.060.000,- atau 82,36% output kegiatan adalah terpenuhinya

kebutuhan informasi media massa untuk pegawai. Nilai capaian

kinerja output sebesar 100% karena target terealisasi 12 bulan dari

target 12 bulan;

11. Kegiatan penyediaan makanan dan minuman, yang dilaksanakan

oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 8.000.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp. 7.969.500,- atau 99,62% output

kegiatan adalah tersedianya makan dan minum untuk tamu dan

rapat internal kantor. Nilai capaian kinerja output sebesar 100%

karena target terealisasi 12 bulan dari target 12 bulan;

12. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah,

yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 170.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.

169.969.191,- atau 99,98% output kegiatan adalah lancarnya

kegiatan rapat konsultasi dan koordinasi luar daerah. Nilai

capaian kinerja output sebesar 100% karena target terealisasi 12

bulan dari target 12 bulan;

13. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis

perkantoran, yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 68.200.000,- realisasi anggaran

sebesar Rp. 68.200.000,- atau 100% output kegiatan adalah

terpenuhinya honorarium tenaga Non PNS. Nilai capaian kinerja

output sebesar 100% karena target terealisasi 12 bulan dari target

12 bulan.

16

Pada program ini seluruh kegiatan telah terealisasi sehingga capaian

kinerja mencapai 97,00 %.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pelaksanaan Program kerja ini ditetapkan dengan maksud agar tujuan

organisasi dapat tercapai khususnya dalam hal pemeliharaan sarana

dan prasarana, sehingga pelaksanaan tugas-tugas kedinasan dapat

berjalan tertib dan lancar serta sesuai dengan jadwal yang telah

direncanakan untuk 1 (satu) tahun anggaran. Pada program ini

terdapat kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan pengadaan mebeulair kantor, yang dilaksanakan oleh

Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 53.725.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp. 52.675.000,- atau 98,05% output

kegiatan adalah tersedianya Meja pejabat, kursi pejabat, kursi staf

dan lemari arsip. Nilai capaian kinerja output sebesar 100% karena

target terealisasi lengkap semuanya;

2. Kegiatan pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, yang

dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 51.836.075,- realisasi anggaran sebesar Rp. 51.831.000,- atau

99,99% output kegiatan adalah tersedianya laptop, dan printer

untuk pegawai. Nilai capaian kinerja output sebesar 100% karena

target terealisasi lengkap semuanya;

3. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, yang

dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 20.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 20.000.000,- atau

100% output kegiatan adalah terpeliharanya gedung kantor. Nilai

capaian kinerja output sebesar 100% karena target terealisasi 12

bulan dari target 12 bulan.

4. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional, yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan

17

alokasi anggaran sebesar Rp. 90.000.000,- realisasi anggaran

sebesar Rp. 89.865.340,- atau 99,85% output kegiatan adalah

terpeliharanya kendaraan operasinal dan kendaraan dinas kantor.

Nilai capaian kinerja output sebesar 100% karena target terealisasi

12 bulan dari target 12 bulan;

5. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan

kantor, yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 6.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.

6.132.000,- atau 94,34% output kegiatan adalah terpeliharanya

peralatan dan perlengkapan kantor. Nilai capaian kinerja output

sebesar 100% karena target terealisasi 12 bulan dari target 12

bulan.

Pada program ini seluruh kegiatan telah terealisasi sehingga capaian

kinerja mencapai 99,30 %.

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pelaksanaan Program kerja ini ditetapkan dengan maksud agar tujuan

organisasi dapat tercapai khususnya dalam hal peningkatan disiplin

aparatur. Pada program ini terdapat kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya,

yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 24.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 22.455.000,-

atau 93,56% output kegiatan adalah tersedianya pakaian dinas

dan perlengkapannya. Nilai capaian kinerja output sebesar 100%

karena target terealisasi 30 stel dari target 30 Stel;

2. Kegiatan Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu, yang

dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 27.750.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 27.750.000,- atau

100% output kegiatan adalah tersedianya pakaian khusus hari-

18

hari tertentu. Nilai capaian kinerja output sebesar 100% karena

target terealisasi 30 stel dari target 30 stell.

Pada program ini seluruh kegiatan telah terealisasi sehingga capaian

kinerja mencapai 97,01 % dari target 100%.

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pelaksanaan Program ini ditetapkan dengan maksud meningkatkan

kapasitas sumber daya aparatur agar lebih trampil, cerdas, inovatif dan

kreatif.

1. Kegiatan bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-

undangan, yang dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 5.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.

3.000.000,- atau 60,00% output kegiatan adalah terfasilitasinya

kebutuhan bimbingan teknis pegawai.

Pada program ini kegiatan dapat terealisasi dengan capaian kinerja

mencapai 60,00 %. Hal ini dikarenakan tidak adanya undangan untuk

kegiatan Bimbingan Teknis. Dari target 2 orang mengikuti bimbingan

teknis, tetapi hanya 1 orang yang mengikuti bimbingan teknis.

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Pelaksanaan Program ini ditetapkan dengan maksud dan tujuan agar

tertib administrasi dengan baik dan benar sehingga dapat terukur hasil

capaian kinerja. Pada program ini terdapat kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD, yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata

Usaha dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.500.000,- realisasi

anggaran sebesar Rp. 7.500.000,- atau 100% output kegiatan

adalah tersedianya LAKIP, LPPD, LKPJ dan TAPKIN. Nilai

19

capaian kinerja output sebesar 100% karena target terealisasi 4

dokumen dari target 4 dokumen;

2. Kegiatan penyusunan laporan keuangan akhir tahun, yang

dilaksanakan oleh Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 7.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 7.500.000,- atau

100% output kegiatan adalah tersedianya tersedianya informasi

laporan keuangan OPD. Nilai capaian kinerja output sebesar 100%

karena target terealisasi 1 dokumen dari target 1 dokumen;

3. Kegiatan penyusunan rencana kerja, yang dilaksanakan oleh

Sekretariat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.200.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp. 12.200.000,- atau 100% output

kegiatan adalah tersedianya dokumen rencana kerja SKPD. Nilai

capaian kinerja output sebesar 100% karena target terealisasi 2

dokumen dari target 2 dokumen.

Pada program ini seluruh kegiatan telah terealisasi sehingga capaian

kinerja mencapai 100 %.

Pencapaian sasaran ini didukung oleh program dan kegiatan pemberdayaan

masyarakat dan desa serta Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan-kegiatan

dan indikator kinerja yang termasuk didalamnya meliputi :

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dengan

didukung kegiatan-kegiatan :

1. Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

197.100.000,- atau terealisasi 98,55% dari anggarannya sebesar Rp.

200.000.000,- . output dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman

lembaga organisasi kemasyarakatan mengenai Tugas, Pokok dan fungsi

yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para kader

20

pemberdayaan masyarakat (Posyandu, PKK terpadu, Paud, KWT) yang

ada di tingkat Desa/Kelurahan.

2. Penyelenggaraan Pendidikan dan Peatihan Tenaga Tekhnis dan Masyarakat

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

25.000.000,- atau terealisasi 100% dari anggarannya sebesar Rp.

25.000.000,-. Output dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman

Kader Pemberdayaan Masyarkat (KPM) tentang partisipasi dan

keswadayaan masyarakat dalam pembangunan di desa.

3. Gelar Pameran Teknologi Tepat Guna

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp. 47.573.272,-

atau terealisasi 95,15% dari anggarannya sebesar Rp. 50.000.000,- . output

dari kegiatan ini adalah ikut serta dan terlaksananya kegiatan Gelar

Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi dan Nasional. Ada tiga

poduk TTG, yaitu teknologi yang dihasilkan modifikasi mesin rumput

menjadi mesin pemotong Padi, alat perontok padi secara manual (pedal

tresher) dan mesin pompa air dimodifikasi menjadi mesin parut kelapa.

4. Pelatihan Kader Posyandu

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp. 30.000.000,-

atau terealisasi 100,00% dari anggaranya sebesar Rp. 30.000.000,- . output

dari kegiatan ini adalah terlaksananya pelatihan bagi para kader

posyandu, yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para kader,

tersebarnya informasi tentang Posyandu.

5. Lomba POSYANDU dan Kader POSYANDU

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp. 27.643.000,-

atau terealisasi 92,14% dari anggaranya sebesar Rp. 30.000.000,- . output

21

dari kegiatan ini adalah terselenggaranya kegiatan lomba posyandu dan

kader posyandu, dengan hasil yang diharapkan dapat meningkatkan

motivasi bagi para kader untuk meningkatkan kompetensinya. Ikut serta

dan terlaksananya kegiatan lomba posyandu dan kader posyandu tingkat

Kota maupun tingkat Propinsi yang menghasilkan juara 1 (Posyandu

Kenanga) di tingkat Kota.

6. Sosialisasi dan Evaluasi Revitalisasi POSYANDU Tingkat Kota Banjar

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

23.542.750,- atau terealisasi 78,48% dari anggarannya sebesar Rp.

30.000.000,- . output dari kegiatan ini adalah terselenggaranya

penyampaian informasi dan evaluasi kegiatan Posyandu terkait dengan

kegiatan revitalisasi Posyandu yang ada di Kota Banjar, tersedianya

sarana dan prasarana posyandu, aktifnya pelayanan posyandu setiap hari.

7. Rapat Koordinasi Pokjanal POSYANDU Tingkat Kota Banjar

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

23.542.750,- atau terealisasi 78,48% dari anggaranya sebesar Rp.

30.000.000,- . output dari kegiatan ini adalah terselenggaranya rakor

posyandu untuk mengevauasi dan menyelaraskan gerak langkah pokjanal

Posyandu, Pokja Desa/Kelurahan, Pokjanal Posyandu Kecamatan dan

Pokjanal Posyandu Kota Banjar.

8. Pembentukan pengurus dan Bantuan Sarana Posyantek dan Wartek

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

18.530.000,- atau terealisasi 100% dari anggaranya sebesar Rp. 18.530.525,-

. output dari kegiatan ini adalah terselenggaranya pembentukan

pengurus Warung Teknologi yang ada di Kota Banjar, terciptanya

motivasi untuk mengembangkan teknologi tepat guna.

22

No. Program/Kegiatan Target Realisasi capaian

1 2 4 5 6

Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

1 Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan

690 org 690 org 100%

2 Penyelenggaraan Pendidikan dan Peatihan Tenaga Tekhnis dan Masyarakat

50 org 50 org 100%

3 Gelar Pameran Teknologi Tepat Guna 2 keg/3 produk

TTG

2 keg/3 produk

TTG

100%

4 Pelatihan Kader Posyandu 50 org 50 org 100%

5 Lomba Posyandu dan Kader Posyandu 1 keg 1 keg 100%

6 Sosialisasi dan Evaluasi Revitalisasi Posyandu Tingkat Kota Banjar

1 keg 1 keg 100%

7 Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu Tingkat Kota Banjar

4 kali/thn 4 kali/thn

100%

8 Pembentukan pengurus dan bantuan sarana Posyantek dan Wartek

1 dok 1 dok 100%

b. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa.

1) Lomba Desa/kelurahan

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

30.517.000,- atau terealisasi 100% dari anggaranya sebesar Rp. 30.517.000,-

. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya lomba

desa/kelurahan dan terevaluasinya desa dan kelurahan di tingkat Kota

Banjar. Mendapatkan juara 2 Kelurahan Purwaharja Tingkat Provinsi

Jawa Barat.

2) Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong (Kota)

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

77.394.575,- atau terealisasi 85,99% dari anggaranya sebesar Rp.

90.000.000,- . Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

23

kegiatan Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) di tingkat

Kota Banjar, Tingkat Provinsi Jawa Barat dan Tingkat Nasional.

3) Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong (Banprop)

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Propinsi Jawa Barat sebesar Rp.

99.634.000,- atau terealisasi 99,63% dari anggaranya sebesar Rp.

100.000.000,- . Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

kegiatan Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) Rabat beton

sepanjang 519 m lokasi di dusun Kedungwaringin RT 06/06 Desa

Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar.

4) Penilaian pelaksana Terbaik Bulan Bhakti Gotong Royong

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

24.980.000,- atau terealisasi 99,92% dari anggarannya sebesar Rp.

25.000.000,- . Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

kegiatan Penilaian Pelaksana Terbaik Bulan Bhakti Gotong Royong

(BBGRM) Tingkat Kota Banjar. Kelurahan Purwaharja Juara I untuk

penilaian pelaksana terbaik BBGRM Tingkat Provinsi Jawa Barat.

5) Peningkatan Peran serta masyarakat melalui Bhakti Siliwangi

Manunggal Satata Sariksa (BSMSS)(Kota)

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

39.999.100,- atau terealisasi 100% dari anggaranya sebesar Rp. 40.000.000,-

. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan

Peningkatan Peran Serta masyarakat melalui Bhakti Siliwangi Manunggal

Satata Sariksa (BSMSS) yang terintegrasi antara Pemerintah Kota Banjar,

Kodim 0613 Ciamis dan masyarakat di Dusun Kedungwaringin Desa

Waringinsari.

6) Peningkatan Peran serta masyarakat melalui Bhakti Siliwangi

Manunggal Satata Sariksa (BSMSS)(Banprop)

24

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Propinsi Jawa Barat sebesar Rp.

99.432.000,- atau terealisasi 99,43% dari anggarannya sebesar Rp.

100.000.000,- . Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

kegiatan Peningkatan Peran Serta masyarakat melalui Bhakti Siliwangi

Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) dalam pengaspalan Rabat jalan beton

sepanjang 465,5 m yang terintegrasi antara Pemerintah Kota Banjar,

Kodim 0613 Ciamis dan masyarakat di Dusun Kedungwaringin Desa

Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar.

No. Program/Kegiatan Target Realisasi capaian

1 2 4 5 6

Peningkatan Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam membangun desa

1 Lomba Desa/Kelurahan 1 keg 1 keg 100%

2 Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong (Pelaksanaan Pencanangan BBGRM Tingkat Kota Banjar, Tingkat Propinsi Jabar dan tingk Nasional)(Kota)

3 keg 3 keg 100%

3 Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong (Banprop berupa Fisik)

1 Desa 1 Desa 100%

4 Penilaian pelaksana Terbaik Bulan Bhakti Gotong Royong

Juara Juara 100%

5 Peningkatan Peran serta masyarakat melalui Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS)(Kota)

1 Desa 1 Desa 100%

6 Peningkatan Peran serta masyarakat melalui Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS)(Banprop)

1 Desa 1 Desa 100%

c. Program Pelatihan Usaha Kecil Berbasis Keluarga

1) Pelatihan Keterampilan Usaha/Peningkatan Kewirausahaan

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

15.000.000,- atau terealisasi 100% dari anggaranya sebesar Rp.

15.000.000,- . Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah meningkatnya

pemahaman 100 KK binaan di Lokasi P2WKSS yaitu Desa Binangun

25

Kecamatan Pataruman. Mengolah bahan yang ada dan mudah didapat

di sekitar lingkungan yaitu daun singkong menjadi dendeng daun

singkong. Narasumber dari KWT (Kelompok Wanita Tani) Bagus Santri

dari Desa Rejasari Kecamatan Langensari.

No. Program/Kegiatan Target Realisasi capaian

1 2 4 5 6

Pelatihan Usaha Kecil Berbasis Keluarga

1 Pelatihan Keterampilan Usaha / Peningkatan Kewirausahaan

100 kk 100 kk 100%

d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

1) Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

60.000.000,- atau terealisasi 100% dari anggaranya sebesar Rp. 60.000.000,-

. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan

Lembaga Desa dan pendamping tim Kecamatan (Bumdes, BPD, Lembaga

Kemasyarakatan, pendamping desa)

e. Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa

1) Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

29.699.000,- atau terealisasi 99,00% dari anggaranya sebesar Rp.

30.000.000,- . Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah Meningkatnya

jumlah desa/kelurahan yang memiliki profil desa/kelurahan sebagai

26

pedoman dalam penyusunan perencanaan pembangunan

Desa/Kelurahan.

No. Program/Kegiatan Target Realisasi capaian

1 2 4 5 6

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

1 Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa

3 lembaga Desa, 1 pendamping Desa

3 lembaga Desa, 1 pendamping

Desa

100%

Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa

1 Penyusunan Profil Desa/Kelurahan

16 Dok Desa,

9 Dok Kelurahan

16 Dok Desa,

9 Dok Kelurahan

100%

II. Urusan Ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan

Masyarakat

Meliputi program dan kegiatan :

a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan,

didukung oleh kegiatan-kegiatan :

1. Deteksi Dini bagi Aparat Kecamatan, Desa/Kelurahan

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

24.810.500,00 atau terealisasi 99,24% dari anggaranya sebesar Rp.

25.000.000,00. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah jumlah

peningkatan kapasitas dalam rangka pelaksanaan kewaspadaan dini

masyarakat.

2. Komunitas Intelejen Daerah

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

122.811.969,00 atau terealisasi 92,69% dari anggaranya sebesar Rp.

132.500.000,00. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

koordinasi dan fasilitasi peningkatan kemitraan antar lembaga, menjaga

kondusifitas masyarakat di Wilayah Kota Banjar kami bekerjasama

27

dengan instansi terkait baik TNI, POLRI, BIN dan kejaksaan dengan

wadah kominda. Hal ini bertujuan untuk menginventarisir berbagai

persoalan yang mungkin muncul di Kota Banjar dan memberikan saran

tindak kepada Pimpinan dalam mengambil keputusan/kebijakan di

bidang keamanan.

b. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

1. Peningatan Wawasan Kebangsaan

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

24.595.000,00 atau terealisasi 98,38% dari anggaranya sebesar Rp.

25.000.000,00. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah melaksanakan

sarasehan ideologi dan wawasan kebangsaan dengan sasaran Generasi

muda, FKDM, FKUB dan Masyarakat umum. Dengan tujuan memberikan

pemahaman ideologi dan wawasan kebangsaan (UUD 45, Pancasila,

NKRI dan Bhineka Tunggal Ika). Peningkatan Toleransi dan kerukunan

beragama, peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan

masyarakat.

2. Bela Negara Bagi Generasi Muda

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

24.978.400,00 atau terealisasi 99,91% dari anggarannya sebesar Rp.

25.000.000,00. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah terlaksananya

kegiatan dalam rangka peningkatan pemahaman bela negara terutama

bagi generasi muda.

c. Program Pendidikan Politik Masyarakat, didukung oleh kegiatan-

kegiatan :

1. Penyuluhan kepada masyarakat

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

24.976.000,00 atau terealisasi 99,90% dari anggaranya sebesar Rp.

25.000.000,00. Keluaran (output) dari kegiatan ini bertujuan untuk

28

memberikan pemahaman demokrasi bagi generasi muda dalam

berpolitik dengan narasumber dari KPU, Politisi, Akademisi dan

Pemerintah Daerah.

2. Pembinaan Organisasi Masyarakat

Kegiatan ini menggunakan dana APBD Kota Banjar sebesar Rp.

24.761.500,00 atau terealisasi 99,05% dari anggaranya sebesar Rp.

25.000.000,00. Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah

terlaksananya kegiatan pembinaan LSM, organisasi masyarakat dan

OKP yang berada di Kota Banjar.

No. Program/Kegiatan Target Realisasi capaian

1 2 4 5 6

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

1 Deteksi Dini bagi Aparat Kecamatan, Desa/Kelurahan

30 org 30 org 100%

2 Komunitas Intelejen Daerah

12 kali/thn

12

kali/thn

100%

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

1 Fasilitasi Wawasan Kebangsaan 25 org 25 org 100%

2 Bela Negara Bagi Generasi Muda 50 org 50 org 100%

Program Pendidikan Politik Masyarakat

1 Penyuluhan kepada masyarakat

50 org 50 org 100%

2 Pembinaan Organisasi Masyarakat

50 org 50 org 100%

Dari tabel rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) Dinas

Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar

sampai dengan tahun 2017 dapat kita lihat bahwa hampir semua program

kerja OPD terealisasi 100 %.

29

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD

Kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Dinas Pemberdayaan

Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik dilakukan berdasarkan indikator

kinerja yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar yang telah tertuang dalam RPJMD

Kota Banjar 2013 - 2018 dan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa,

Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar Tahun 2014-2018.

Dibawah ini disajikan tabel analisis pencapaian kinerja pelayanan dengan

format tabel 2.2 sebagai berikut :

30

2.3. Isu- Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD.

Tingkat kinerja pelayanan OPD

Urusan wajib yang menjadi tanggungjawab Dinas Pemberdayaan

Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar adalah urusan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan urusan Ketentraman dan

Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat. Urusan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa menjadi tanggung Jawab Bidang Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa sedangkan urusan Ketentraman dan Ketertiban

Umum serta Perlindungan Masyarakat menjadi tanggungjawab Bidang

Kesatuan Bangsa dan Politik.

Permasalahan dan hambatan yang dihadapi

Berdasarkan kondisi saat ini baik kondisi internal Dinas

Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar

dan kondisi ekternal seperti perubahan kebijakan dari Pemerintah Pusat

dan Provinsi serta kondisi yang berkembang di masyarakat

Desa/Kelurahan juga berkaitan dengan program kegiatan yang terintegrasi

di lingkup Pemerintah Kota Banjar, maka dapat dipaparkan hal-hal

sebagai berikut :

1. Keterbatasan anggaran mengakibatkan sejumlah program dan kegiatan

yang menjadi prioritas tidak dapat dilaksankan.

2. Ditetapkannya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

beserta turunannya yang sering berubah ubah, sehingga banyak

peraturan baru yang harus dirumuskan.

3. Penguatan dan pengembangan lembaga masyarakat yang ada di

masyarakat memerlukan penanganan yang lebih profesional sehingga

membutuhkan SDM yang memiliki kapasitas yang memadai.

4. Kebutuhan akan teknologi untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat perlu untuk mendorong masyarakat agar menciptakan

31

teknologi tepat guna dan memudahkan akses informasi tentang TTG

tersebut.

5. Era informasi yang ada saat ini dan mudah diakses oleh siapapun,

sehingga harus ada pemilahan informasi yang baik dan kurang baik

membutuhkan pendewasaan dan wawasan yang luas. Hal ini perlu ada

penyuluhan atau sosialisasi yang dilaksanakan secara kontinyu dan

berkesinambungan.

Dampak terhadap pencapaian visi misi Kota Banjar

Program kegiatan yang dilaksanakan tahun 2018 yang memiliki

catatan strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program tahun

yang direncanakan, sehingga ada beberapa program unggulan di tahun

2019 dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan

kemiskinan yang berdampak di berbagai sektor.

Dengan tersusunnya Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan

Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar, diharapkan

dapat menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan di

Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri. Dokumen tersebut menterjemahkan perencanaan

pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang fokus dan

terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Kota Banjar

dari bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Kesatuan Bangsa

dan Politik.

Tantangan dan peluang dalam peningkatan pelayanan

Analisis Lingkungan baik internal maupun eksternal organisasi

merupakan hal yang penting untuk keberhasilan bagi suatu organisasi

atau instansi dalam mencapai tujuannya.

Dengan mengetahui kondisi internal maupun eksternal akan dapat

diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang

32

mempengaruhi organisasi dengan penerapan metoda analisis SWOT (

Strength, Weakness, Opportunities, Threats ).

Identifikasi Lingkungan Organisasi / Instansi dengan

menggunakan analisis SWOT yang dirumuskan Dinas Pemberdayaan

Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar Kota Banjar

adalah sebagai berikut :

1). STRENGTH ( KEKUATAN ).

a. Secara Geografis, Kota Banjar berbatasan langsung dengan

Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah merupakan pintu

gerbang Jawa Barat dari sebelah Timur bagian Selatan,

sehingga kondisi ini dampaknya sangat berpengaruh terhadap

peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kota Banjar.

b. Letak Kota Banjar mempunyai fungsi strategis karena juga

sebagai segitiga emas lintasan lalu lintas darat Pulau Jawa

bagian selatan yang menghubungkan Kota Jakarta, Bandung,

Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Cilacap, Cirebon, Purwokerto,

Yograkarta, Solo dan Surabaya demikian pula yang menuju

daerah tujuan wisata Pangandaran..

c. Luas Kota Banjar terdiri dari 4 (empat) Kecamatan yang luas

seluruhnya adalah 13.197,23 Ha dimana Kecamatan yang

mempunyai wilayah yang paling luas adalah Kecamatan

Pataruman ( 5.405,66 Ha ), disusul Kecamatan Langensari (

3.340, 99 Ha ), Kecamatan Banjar ( 2.623,84 Ha ) dan Kecamatan

Purwaharja ( 1.826,74 ).

d. Wilayah Kota Banjar secara administrative terdiri dari 4

Kecamatan, 9 Kelurahan, 16 Desa , 297 Rw dan 1.141 Rt dengan

jumlah Penduduk hasil sebanyak 195.174 Orang.

e. Adapun penunjang atau pendukung lainnya yang penting

dalam rangka pelaksanaan tugas Dinas PMDKesbangPol Kota

33

Banjar yaitu dukungan pembiayaan dari APBD Provinsi Jawa

Barat.

2). WEAKNESS ( Kelemahan ).

a. Koordinasi dan Konsultasi dengan Badan, Dinas, Lembaga,

Kantor, Kecamatan, dan Desa / Kelurahan yang ada di Kota

Banjar kurang terbangun dengan baik.

b. Dalam Penyelenggaraan tugas-tugas tersebut dilihat dari unsur

penunjang yang ada yaitu unsur Sumber Daya Manusia (SDM )

Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan

Bangsa dan Politik Kota Banjar kalau dilihat dari segi

Profesional dan Proporsional dirasakan masih kurang didalam

melaksanakan tugasnya dikarenakan keterbatasan pegawai

dan kurangnya pemahaman pegawai tentang TUPOKSI.

c. Rendahnya etos kerja pegawai, harus diakui bahwa tidak semua

PNS mempunyai dedikasi yang baik terhadap tugas serta

tanggung jawabnya sehingga berpengaruh terhadap

pencapaian sasaran.

3). OPPORTUNITIES ( Peluang ).

a. Adanya petunjuk operasional kegiatan, pada prinsipnya setiap

kegiatan yang dilaksanakan seharusnya dilengkapi dengan

pedoman umum dan operasional yang dijadikan dasar acuan

pelaksanaan sehingga akan semakin mengarahkan pelaku

program pada sasaran yang hendak dicapai.

b. Dukungan fasilitas dari pemerintah daerah secara keseluruhan

telah memfasilitasi penyelenggaraan pemberdayaan

masyarakat dan desa.

c. Adanya pelatihan peningkatan kapasitas SDM, secara berjenjang

baik pemerintah pusat maupun daerah melakukan upaya

34

peningkatan kapasitas bagi aparat serta masyarakat sesuai

dengan bidang dan tugasnya.

4). THREATS ( Ancaman ).

a. Dengan banyaknya tugas-tugas yang dilaksanakan pada Dinas

Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik

Kota Banjar diperlukan Pegawai-pegawai yang profesional dan

proporsional dalam melaksanakan tugasnya dan

berpengalaman untuk mencapai kelancaran Tugas Kantor.

b. Penempatan pegawai yang kurang sesuai dengan kompetensi

atau dengan bidang tugasnya. Dan seluruh pegawai

diharapkan memahami Tupoksi sehingga dapat

mengimplementasikannya dalam pekerjaan sehari-hari.

c. Serta dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang /

pendukung serta Anggaran Biaya yang memadai secara

Maksimal, sehingga kelancaran tugas bisa berdaya guna dan

berhasil.

Faktor Kunci Keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan

strategi organisasi/instansi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi

organisasi / instansi secara efektif dan efisien. Faktor penentu

keberhasilan ini ditetapkan terlebih dahulu menganalisis lingkungan

internal dan eksternal kemudian dilakukan dampak potensialnya

lingkungan internal dan eksternal kemudian dilakukan dampak

potensialnya dilanjutkan dengan penentuan skala prioritas. Dengan

menggunakan faktor-faktor inilah keberhasilan akan dicoba untuk

dicapai sebagaimana yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hal tersebut faktor-faktor penentu keberhasilan

Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik

Kota Banjar dirumuskan sebagai berikut :

35

1. Adanya sumber daya manusia (SDM) aparatur yang memadai baik

di tingkat Kota, Kecamatan maupun tingkat Desa.

2. Terdapatnya jaringan kerja dengan faktor-faktor yang

berkepentingan.

3. Adanya kebersamaan diantara aparatur instansi Pemerintah.

4. Terdapat komunikasi secara timbal balik dari atas kebawah (Top

Down) dan dari bawah keatas (Buttom Up).

Formulasi isu strategis

Isu strategis ini dapat terbentuk dari hasil analisa dan telaahan

teoritik berbagai data dan literature yang ada. Disamping itu isu strategis

juga dapat terbentuk dari telaahan faktual. Dinas Pemberdayaan

Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana tertuang

dalam Renstra 2014 -2018 melaksanakan program kegiatan sesuai

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun penyelenggaraan tugas dan fungsi tidak terlepas oleh

permasalahan yang dihadapi sehingga akan menimbulkan dampak

terhadap pencapaian program kegiatan.

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa

dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di

bidang pemberdayaan masyarakat, desa kesatuan bangsa dan politik

adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan keberdayaan lembaga dan masyarakat perdesaan

2. Peningkatan partisipasi dan keswadayaan masyarakat perdesaan

3. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa.

4. Peningkatan Tata kelola pemerintahan desa

5. Gangguan keamanan ketertiban, dan toleransi antar umat beragama;

6. Mempererat Hubungan antar lembaga dalam upaya kondusifitas

dan stabilitas politik daerah;

7. Peningkatan Pemahaman wawasan kebangsaan generasi muda;

36

8. Peningkatan peran dan partisipasi politik masyarakat;

9. Menghadapi perhelatan Pemilihan Presiden dan Pemilihan DPRD,

DPR pada tahun 2019.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD sesuai pada petunjuk Renja

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen

perencanaan pembangunan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun

anggaran. RKPD merupakan pedoman bagi OPD dalam menyusun

rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja OPD), RKPD

tersusun melalui beberapa mekanisme perencaaan yaitu melalui forum

musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) secara

berjenjang, mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan,

Kabupaten/Kota termasuk forum SKPD. Dalam hal penyusunan rencana

kerja (renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa

dan Politik Kota Banjar Tahun 2019 mengacu pada RKPD Kota Banjar

prioritas pembangunan sebagai berikut :

1. Peningkatan Sumber Daya manusia (SDM),

2. Peningkatan laju pertumbuhan Ekonomi (LPE),

3. Meningkatkan Kualitas lingkungan Hidup,

4. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan Hukum serta Tata Kelola

Pemerintahan secara Profesional untuk menjamin terciptanya good

governance dan good government.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Berdasarkan hasil dari program/kegiatan yang diusulkan para

pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung

dengan pelayanan, LSM, Desa, Kelurahan, Kecamatan maupun dari OPD

yang langsung ditujukan kepada maupun berdasarkan hasil pengumpulan

informasi dan usulan dari kegiatan musrenbang yang terkait dengan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar

37

ke dalam rancangan kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa,

Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar.

Dari hasil forum OPD dilakukan kesepakatan susunan prioritas

kegiatan dan program dalam format rencana kerja RKPD bagi setiap OPD.

Dalam keadaan terdapat usulan masyarakat yang mendesak dan belum

termasuk dalam salah satu program dan kegiatan RKPD yang sudah

dirancang. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan besaran

pagu indikatif setiap OPD yang ditentukan dalam rancangan awal RKPD.

Sehingga rancangan RKPD merupakan integrasi dan harmonisasi antara

rancangan awal RKPD dengan rancangan Renja OPD yang telah

mendapatkan konfirmasi dan review dari setiap OPD.

Musrenbang tahunan atau musrenbang RKPD dan forum OPD

berfungsi menjembatani kepentingan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah dengan kepentingan masyarakat, serta mendapatkan

komitmen/kesepakatan para pemangku kepentingan untuk

penyempurnaan rencana kerja pembangunan daerah untuk tahun yang

direncanakan.

38

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi

Pada bab ini akan diuraikan dua poin utama yaitu Arah Kebijakan Ekonomi

Daerah dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah sebagaimana arahan Permendagri

Nomor 86 Tahun 2017. Rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

keuangan daerah pada RKPD Tahun 2019 menggambarkan perkembangan

kondisi ekonomi makro Kota Banjar tahun 2019; perkiraan keuangan daerah;

tantangan dan prospek perekonomian daerah; arah kebijakan keuangan daerah;

kebijakan yang akan ditempuh berkaitan dengan pendapatan daerah, belanja

daerah dan pembiayaan daerah dalam rangka pencapaian agenda pembangunan

tahun 2019.

Berdasarkan arah kebijakan dan 11 prioritas pembangunan nasional, maka

kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Banjar yang diarahkan pada upaya

pencapaian sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) 2014 – 2018.

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah sejatinya merupakan penjabaran

yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kota Banjar, sehingga

semua langkah-langkah yang disusun dalam Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar sejalan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjar Tahun 2014 – 2018.

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan pembangunan dan

isu strategis di Kota Banjar serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam

masyarakat, maka visi Pemerintah Kota Banjar tahun 2014 – 2018 yang hendak

dicapai adalah :

“Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Masyarakat Kota Banjar

yang Agamis, Mandiri dan Sejahtera menuju Banjar Agropolitan”.

39

Secara umum adalah meningkatkan akses layanan kepada masyarakat dan peran

aktif masyarakat di dalam pembangunan dengan bersendikan pada agama

sebagai landasan etika dan moral serta nilai-nilai kearifan lokal dan keberpihakan

pada kelestarian lingkungan hidup. Terkait dengan hal tersebut diatas, salah satu

hal yang penting untuk diperhatikan adalah terselenggaranya pemerintahan yang

baik ( good govermance ), transparan, demokrasi dan dapat dipertanggung

jawabkan ( accountable ) serta mendapat legitimasi dari masyarakat. Refleksi dari

kondisi tersebut adalah meningkatnya partisipasi seluruh pelaku pembangunan

dalam menggali dan menumbuhkembangkan potensi lokal yang bermuara

kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat serta terciptanya iklim yang

kondusif bagi pembangunan daerah, sehingga mampu meningkatkan

produktivitas, efektivitas dan efisiensi untuk mengurangi ketergantungan dari

pemerintah pusat. Dalam rangka upaya mencapai sasaran yang telah

diamanatkan didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Kota

Banjar Tahun 2014 – 2018, tentunya diperlukan perencanaan-perencanaan yang

matang, terpadu dan terintegrasi agar proses pencapaian sasaran yang telah

ditentukan dapat berjalan secara efektif, efisien, berdayaguna dan berhasilguna.

Kebijakan dalam melaksanakan target, kegiatan dan program di bidang

pembangunan di Kota Banjar, selama ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa,

Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar berpedoman dan mengacu kepada :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan

Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota

2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah

3. Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kota Banjar.

Berikut adalah arahan kebijakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa,

Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar :

1. Mendorong pemantapan peran kelembagaan masyarakat desa dan aparatur

pemerintahan desa melalui pelatihan.

40

2. Mendorong pengembangan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam

pembangunan kawasan pedesaan melalui kegiatan Bhakti Siliwangi

Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) dan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong

Masyarakat (BBGRM).

3. Mendorong permasyarakatan dan pendayagunaan Teknologi Tepat Guna

bagi masyarakat dalam pengelolaan potensi sumber daya alam yang

berwawasan lingkungan.

4. Peningkatan Stabilitas Daerah

5. Pembinaan dan pemberdayaan Ormas dan LSM dan Partai Politik di Daerah.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD

3.2.1. Tujuan

Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor

kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan Visi dan Misi. Tujuan

menyerahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam

rangka merealisasikan misi berdasarkan tujuan yang ditetapkan, untuk

mengetahui yang akan dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar dalam kurun waktu satu tahun

sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dam

kemampuan yang dimiliki serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Tujuan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan

Politik Kota Banjar berdasarkan misi ditetapkan adalah :

1. Meningkatkan kinerja aparatur yang memiliki integritas yang bertanggung

jawab.

2. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam

pembangunan.

3. Meningkatkan tata kelola penyelenggaraan desa.

4. Terciptanya kondisi sosial budaya masyarakat yang demokratis dan kondusif

melalui partisifasi aktif masyarakat.

41

3.2.2. Sasaran

Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang

akan dicapai / dihasilkan secara nyata oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar dalan jangka waktu tahunan,

sampai lima tahun mendatang.

Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”, Analisis smart

digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih

jelas dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria yaitu khusus

(spesific), terukur (mensuable) dapat dicapai (attainable) nyata (realistic) dan tepat

waktu (time bound).

Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat,

Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjar Tahun 2019 adalah sebagai

berikut :

1. meningkatnya kinerja aparatur yang memiliki integritas dan bertanggung

jawab.

2. Meningkatnya kinerja lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan.

3. Meningkatnya kemampuan kader pemberdayaan masyarakat.

4. Meningkatnya partisipasi aktif, keswadayaan dan kemandirian masyarakat

serta pengembangan teknologi tepat guna.

5. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintahan desa/kelurahan.

6. Tersedianya data dan informasi yang berkualitas di tingkat desa/kelurahan

7. Terjalinnya kemitraan antar lembaga, partai politik dan organisasi

kemasyarakatan.

8. Meningkatnya pemahaman wawasan kebangsaan bagi masyarakat.

3.3 Program dan Kegiatan

Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan tentang perumusan

program dan kegiatan

Penyusunan program dan kegiatan yang ada berdasarkan pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

42

Keuangan Daerah. Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kesatuan Bangsa dan

Politik Kota Banjar.

program dan kegiatan untuk Tahun 2019 antara lain meliputi :

Program Pelayanan administrasi perkantoran :

· penyedia jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

· Penyedia jasa jaminan barang milik daerah

· penyedia jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas

/operasional

· Penyediaan jasa administrasi keuangan

· Penyedia jasa kebersihan kantor

· Penyediaan alat tulis kantor

· Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

· Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan

kantor

· Penyediaan peralatan rumah tangga

· penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan

· Penyediaan makanan dan minuman

· Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

· Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis perkantoran

Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur :

· Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

· Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor

· Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

· Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

· Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor

Program peningkatan disiplin aparatur

· Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya

· Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

· Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

43

Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

· Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

SKPD

· Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun SKPD

· Penyusunan rencana kerja penganggaran

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

· Penanganan Konflik Sosial

· Peningkatan Kewaspadaan dan deteksi dini

· Pencegahan peredaran penggunaan minuman keras dan NAPZA

Program Pendidikan Politik Masyarakat

· Penyuluhan kepada masyarakat

· Pembinaan LSM, Organisasi Masyarakat dan OKP

Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaaan

· Bela negara bagi generasi muda

· Peningkatan Wawasan Kebangsaan

Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

· Lomba Desa/Kelurahan

· Pencanangan bulan bhakti gotong royong

· Penilaian pelaksana terbaik bulan bhakti gotong royong

masyarakat (BBGRM)

· Peningkatan peran serta masyarakat melalui kegiatan BSMSS

· Penyelenggaraan Pilkades serentak

· Peningkatan peran serta masyarakat melalui TNI Manunggal

Masuk Desa (TMMD)

Program pemantapan Pemerintahan dan pembangunan desa

· Penyusunan profil desa/kelurahan

· Pendataan penyusunan data aset desa

Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan

44

· Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga teknis dan

masyarakat

· Gelar pameran teknologi tepat guna

· Pelatihan kader POSYANDU

· Lomba POSYANDU dan kader POSYANDU Tk. Kota dan

Provinsi

· Sosialisasi dan evaluasi revitalisasi POSYANDU

· Rapat Koordinasi POKJANAL POSYANDU Tingkat Kota Banjar

Program peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

· Pelatihan Manajemen pemerintahan desa

Program pelatihan usaha kecil berbasis keluarga

· Pelatihan keterampilan usaha /peningkatan kewirausahaan

Rencana Kerja (Renja Awal) DPMDKesbangpol Kota Banjar Tahun 2018

45

1.3 Program dan Kegiatan

Tabel terlampir