bab i pendahuluan 1.1. latar belakangbappeda.pinrangkab.go.id/berkas_29_kua perubahan pinrang...
TRANSCRIPT
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA)
merupakan dokumen perencanaan penganggaran yang digunakan sebagai
dasar Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Perubahan APBD Tahun 2015. Kebijakan Umum Perubahan Anggaran disusun
dalam rangka konsistensi dan penyesuaian kebijakan terkait dengan program
prioritas pembangunan tahun 2015 sebagaimana ditetapkan dalam RKPD
Tahun 2015. Hal ini dilakukan dalam menyikapi berbagai kondisi yang
berkembang selama perjalanan APBD Tahun 2015.
Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Tahun 2015 yang
juga merupakan kebijakan politik pemerintah daerah dirumuskan dengan
maksud agar proses penyusunan APBD dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien, serta mampu secara komprehensif mengakomodir dinamika
pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah sehingga dapat
mempertahankan sinergitas pencapaian tujuan pembangunan pemerintah
pusat dan daerah, sekaligus menjadi indikator kinerja yang akan digunakan
dalam menilai efektivitas pelaksanaannya selama kurun waktu satu tahun ke
depan. Sinkronisasi RKPD Kabupaten Pinrang dengan Kebijakan Umum
Anggaran tahun 2015 dilakukan melalui pengintegrasian antara program dan
kegiatan menurut RKPD yang selaras RPJMD dengan klasifikasi urusan-
urusan pemerintahan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Dalam rangka menyikapi perubahan-perubahan kebijakan pemerintah
tersebut, menyebabkan pengalokasian dana bantuan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kepada daerah mengalami perubahan, seperti dana bagi
hasil pajak dan bukan pajak, dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan Pemerintah
lainnya serta dana penyesuaian dan otonomi khusus.Sesuai PP No. 58 Tahun
2005, perubahan dari APBD menjadi APBD-Perubahan dimungkinkan. Hal ini
terdapat dalam penjelasan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang
perubahannya melalui Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 154 ayat 1 huruf a menyatakan
bahwa: Perubahan APBD dapat dilakukan apabila terjadi perkembangan yang
tidak sesuai dengan asumsi KUA yang telah disepakati sebelumnya. Sedangkan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 2
menurut pasal 155 ayat 1 menyatakan bahwa Perubahan APBD dilakukan
apabila perkembangan yang tidak sesuai dengan Asumsi KUA APBD
sebagaimana dimaksud dalam pasal 154 ayat 1 huruf a dapat berupa terjadinya
pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja
daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan sebagaimana disepakati semula
dalam KUA APBD.
Asumsi asumsi yang mendasari. Perubahan Anggaran pendapatan dan
belanja daerah, antara lain :
1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah
dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana
program dan kegiatan prioritas daerah
2. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran tahun anggaran sebelumnya
harus digunakan untuk tahun berjalan
3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan
4. Pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan
kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target
kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran
kegiatan.
Namun demikian, KUPA Kabupaten Pinrang Tahun 2015 perubahannya
terutama disebabkan oleh :
1. Adanya kebijakan Pemerintah Pusat khususnya terhadap dana Alokasi
Khusus dan Dana Penyesuaian Otonomi Khusus serta beberapa perubahan
pada Pendapatan Asli Daerah.
2. Adanya PMK 93/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.
3. Adanya PMK 92/PMK.07/2015 tentang Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus
Tambahan Pada APBN Tahun Anggaran 2015
4. Adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2015 yang harus
disesuaikan dengan hasil Audit BPK
5. Adanya Pokok Hutang yang harus dibayarkan Pemerintah Kabupaten
Pinrang kepada pihak ketiga.
Penyusunan Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
(KUPA) Tahun Anggaran 2015, berpedoman pada Penyusunan Kebijakan
Umum Perubahan APBD memuat Kondisi Ekonomi Makro Daerah, Asumsi
Penyusunan APBD, Kebijakan Pendapatan Daerah, Kebijakan Belanja
Daerah, Kebijakan Pembiayaan Daerah dan Strategi Pencapaiannya.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 3
Selanjutnya Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Tahun
2015 yang telah disepakati antara eksekutif dan legislatif merupakan dasar
dalam menyusun Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Perubahan (PPAS-P) Tahun Anggaran 2015 serta Rencana Kerja dan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-P SKPD) tahun anggaran 2015
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pinrang dalam menyelenggarakan
pembangunan selama satu tahun anggaran, yang disusun mengacu pada
kebijakan Pemerintah Pusat dan kebijakan Pemerintah Daerah sebagaimana
yang tertuang pada RKPD tahun 2015, yang secara keseluruhan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari upaya pencapaian visi dan misi
pembangunan Kabupaten Pinrang. Berdasarkan hal tersebut diatas,
Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 memuat tentang
target pencapaian kinerja dari program-program yang akan
dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintah
daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja
daerah, sumber dana penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi
yang mendasarinya yang akan ditempuh pada tahun 2015, serta tingkat
keberhasilan-keberhasilan pembangunan yang telah dicapai termasuk
permasalahan/hambatan dan tantangan yang terjadi dan yang akan
dihadapi.
Disisi lain, guna menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan
di Kabupaten Pinrang agar tetap berjalan sesuai dengan tujuan jangka
panjang maupun jangka menengah yang dicita-citakan oleh seluruh
stakeholders pembangunan di Kabupaten Pinrang, maka proses penyusunan
KUPA Kabupaten Pinrang tahun 2015 tetap mengacu pada RKPD Kabupaten
Pinrang Tahun 2015 yang telah dilakukan penyesuaian guna mensinkronkan
Visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan dengan RPJMD 2014 - 2019 yang
merupakan tahap kedua dari RPJPD serta kebijakan-kebijakan Pemerintah
Daerah, Provinsi dan juga kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat
Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam proses perencanaan
pembangunan tahunan yaitu harus mengakomodir kepentingan
dan keterkaitannya dengan proses penganggaran daerah,
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2003
tentang Keuangan Negara jo. PP nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah jo. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa penyusunan Kebijakan Umum
Anggaran (KUPA) sejalan dengan penyusunan RKPD. Berdasarkan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 4
dokumen tersebut nantinya akan dihasilkan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara Perubahan (PPAS-P). Bentuk proses perencanaan pembangunan
dengan penganggaran daerah juga disebutkan dalam Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2004 bahwa RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan
RAPBD.
Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang Dasar 1945 Pemerintah Daerah secara
konstitusional diberi wewenang untuk menjalankan otonomi seluas
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ditentukan
sebagai urusan pemerintah pusat seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sejalan dengan hal tersebut,
pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lainnya termasuk Kebijakan Umum Angaran (KUA)
dan Perubahannya. Kepala daerah bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan daerah sebagai bagian dari kewenangan Pemerintah Daerah
untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera di Kabupaten Pinrang
Dengan demikian KUPA merupakan salah satu produk hukum daerah
yang dituangkan dalam bentuk Nota Kesepakatan antara Pihak Eksekutif
dengan Pihak Legislatif. KUPA menjadi pedoman dalam penyusunan PPAS-
P dan PRAPBD, yang penyusunannya dilaksanakan melalui berbagai
pendekatan yaitu :
a. Pendekatan politis, yaitu upaya untuk melibatkan lembaga DPRD dalam
penyusunan serta penetapannya setelah melalui pembahasan
bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah;
b. Pendekatan partisipatif, yaitu KUA merupakan penjabaran dari
RKPD Kabupaten Pinrang. RKPD adalah dokumen perencanaan
pembangunan yang penyusunannya melalui pembahasan dengan
melibatkan pemangku kepentingan dalam forum SKPD dan Musrenbang;
c. Pendekatan teknokratis, yaitu penyusunan KUA berdasarkan
analisis kebutuhan pembangunan sesuai dengan proyeksi perkembangan
indikator makro ekonomi dan perkiraan kemampuan keuangan daerah;
d. Pendekatan top-down, yaitu sinergi dan komitmen perencanaan
pembangunan daerah yang mengacu pada rencana pembangunan
nasional sebagaimana dituangkan dalam dokumen RPJPN, RPJMN dan
RKP;
e. Pendekatan bottom-up, yaitu penjaringan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat untuk dituangkan kedalam program pembangunan daerah
sebagai penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 5
1.2. Tujuan Penyusunan KUA
Tujuan dari penyusunan KUA Kabupaten Pinrang Tahun
2015 adalah untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan Pemerintah
Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terkahir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Disamping itu KUA berfungsi
sebagai pedoman dalam Penyusunan PPAS dan RAPBD yang
selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan RKA SKPD.
1.3. Dasar Hukum
Sebagai Dasar Hukum dalam Penyusunan KUPA Kabupaten Pinrang
Tahun 2015 adalah :
1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-undangNomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Propinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Negara ;
7. Peraturan Presiden Nonor 5 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terkahir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah ;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan APBD Tahun 2015 ;
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 6
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
11. Peraturan Daerah Pinrang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pinrang
Tahun 2014 – 2019 ;
12. Peraturan Bupati Pinrang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pinrang tahun 2015.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 7
BAB II
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Pinrang Tahun 2015 bahwa Kebijakan Makro
Ekonomi Daerah Pinrang Tahun 2015 diarahkan pada pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja,
kesempatan berusaha untuk mengurangi pengangguran serta kemiskinan,
peningkatan akses pelayanan dan mutu layanan kesehatan dan
pendidikan serta bebas biaya pendidikan dan kesehatan bagi
masyarakat miskin. Disamping itu diupayakan pengurangan ketimpangan
pendapatan antar kelompok masyarakat serta meningkatkan peranan
sektor-sektor unggulan daerah dalam penyediaan kesempatan kerja.
Peningkatan Investasi / Swasta / swadaya masyarakat diharapkan
mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu diperlukan
regulasi dibidang perijinan dan adanya kepastian hukum, jaminan
keamanan serta meningkatkan infrastruktur wilayah guna mendukung
investasi di bidang ekonomi yang mampu meningkatkan kesempatan kerja
guna kesejahteraan masyarakat Pinrang, disamping memacu pertumbuhan
pasar bagi produk lokal serta meningkatkan daya saing di pasar nasional
maupun internasional.
Sesuai dengan kebijakan makro ekonomi daerah tersebut diatas
dan berdasarkan kondisi, potensi dan permasalahan yang dihadapi serta
memperhatikan perkembangan perekonomian yang telah dicapai, maka
perkiraan pencapaian makro ekonomi tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang dalam kurun waktu 5
tahun terakhir ini relatif cukup fluktuatif, dimana pertumbuhan tertinggi
terjadi tahun 2012 dan terendah tahun 2010. Hal ini diduga sebagai
dampak kontraksi perekonomian nasional dan adanya krisis keuangan
internasional sehingga ikut berpengaruh terhadap kinerja perekonomian
di daerah. Secara rata-rata, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang
periode tahun 2009 - 2013 mencapai 0,49%. Pada tahun 2009
pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 8
7.65%. dan pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi sedikit mengalami
perlambatan pertumbuhan yaitu sebesar 6.23%. Sementara pertumbuhan
perekonomian Kabupaten Pinrang Tahun 2013 mengalami perlambatan
menjadi 6.81%. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi seperti yang
diharapkan tersebut maka perlu adanya strategi yang tepat, guna
mencapai keberhasilan pembangunan untuk dapat dinikmati oleh
masyarakat secara merata. Dengan kondisi tersebut, upaya untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi diarahkan pada sektor ekonomi
yang mampu mengoptimalkan lahan dengan penyerapan tenaga kerja
yang besar dan produk yang dihasilkan mempunyai keunggulan komparatif
dah keunggulan kompetitif.
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum dibagi
ke dalam nilai Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan nilai Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK). Gambaran selengkapnya akan diuraikan pada bagian
berikut:
a. PDRB Harga Berlaku
Kemajuan ekonomi suatu daerah memang bisa kita lihat secara
kasat mata, namun untuk melakukan perencanaan strategi pembangunan
kedepan, hasil pencapaian pembangunan perlu dipotret secara
kuantitatif. Kemajuan ekonomi suatu daerah bisa dipotret dengan
menggunakan instrument yang bernama PDRB. Meskipun instrument ini
tidak mutlak member gambaran kemajuan dan kesejahteraan
masyarakatnya, namun paling tidak dipakai dalam menghitung
pertumbuhan ekonomi daerah.
PDRB Kabupaten Pinrang yang menggambarkan pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Pinrang selama Tahun 2009 sampai 2013
menunjukkan adanya fluktuasi. Untuk tahun 2013 terdapat 3 sektor yang
konstribusinya mengalami penurunan yaitu sektor pertanian, industry
pengolahan dan 6 sektor mengalami kenaikan. PDRB Kabupaten Pinrang
tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan dengan PDRB untuk
tahun 2012. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 9
Tabel 2.1 Pertumbuhan PDRB adh Konstan di Kabupaten Pinrang
Pada Tahun 2009-2013
No Sektor 2009 2010 2011 2012 2013
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pertanian 2,538,541.90 2,927,094.46 3,421,853.09 3,917,694.60 4,376,729.07
2 Pertambangan & penggalian
37,586.13 41,602.24 51,593.44 63,689.98 77,195.50
3 Industri pengolahan 177,359.14 228,382.71 263,343.81 300,424.50 339,292.42
4 Listrik, gas, & air bersih 28,298.56 37,731.46 41,280.05 46,717.01 56,477.63
5 Konstruksi 179,096.09 196,112.18 241,604.33 287,240.70 336,240.70
6 Perdagangan, hotel, & restoran
569,107.20 639,929.71 768,699.02 947,253.84 1,126,253.49
7 Pengangkutan & komunikasi
172,402.89 224,335.13 280,553.38 330,726.97 386,763.53
8 Keuangan, sewa, & jasa Perusahaan
178,039.03 205,737.36 242,468.27 291,527.90 353,562.77
9 Jasa-jasa 612,525.97 789,860.87 905,235.95 1,052,253.23 1,208,916.42
PDRB 4,492,956.91 5,290,786.12 6,216,631.34 7,237,528.73 8,261,431.53
Sumber : PDRB Kab. Pinrang Tahun 2009-2013
b. PDRB Harga Konstan
PDRB harga konstan menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun berdasarkan
tahun dasar. Adapun tahun dasar yang ditetapkan adalah tahun
2000, mengingat kondisi perekonomian nasional pada tahun tersebut
lebih baik dan lebih stabil. Sama halnya dengan PDRB harga berlaku,
untuk tahun 2013 sektor pertanian masih merupakan sektor dominan
dalam pembentukan PDRB di Kabupaten Pinrang dengan peranannya
sekitar 52,98% berdasarkan harga konstan. Pada urutan kedua
adalah sektor Jasa dengan konstribusi sebesar 14,63%. Menduduki
peringkat ketiga dan keempat terbesar dalam memberikan kontribusi
bagi PDRB Kabupaten Pinrang secara berturut - turut adalah sektor
perdagangan sebesar 13,63%, sedangkan sektor-sektor lainnya
memberikan andil yang realtif kecil yaitu pada kisaran dibawah 5%.
Secara keseluruhan PDRB berdasarkan harga konstan pada tahun
2013 sebesar Rp. 3.137.429,30 atau meningkat sebesar Rp. 200.153,80
dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 2.937.275,50 tahun 201, hal
tersebut dapat dilihat pada table berikut :
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 10
Tabel 2.2 Pertumbuhan PDRB adh Berlaku di Kabupaten Pinrang
Pada Tahun 2009-2013
No Sektor 2009 2010 2011 2012 2013
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
1 Pertanian 1,477,887.12 1,535,955.24 1,612,155.94 1,722,238.03 1,805,511.1
6
2 Pertambangan & penggalian
21,057.02 22,136.19 25,702.62 28,894.09 31,968.66
3 Industri pengolahan
108,197.26 132,704.06 143,286.52 155,479.99 166,102.94
4 Listrik,gas & air bersih
16,689.33 19,242.09 20,722.11 22,674.74 25,872.26
5 Konstruksi 98,277.80 98,658.35 114,563.59 126,069.20 139,011.31
6 Perdagangan, hotel & restoran
269,286.60 291,401.09 329,304.75 374,506.91 420,343.25
7 Pengangkutan & komunikasi
97,869.33 112,121.54 127,845.78 146,137.00 160,975.42
8 Keuangan, sewa, & jasa Perusahaan
101,195.18 112,086.04 124,788.60 140,884.84 159,328.23
9 Jasa-jasa 193,822.87 208,432.84 214,658.26 220,390.70 228,316.07
Jumlah 2,384,282.51 2,532,737.44 2,713,028.17 2,937,275.50 3,137,429.30
Sumber : PDRB Kab. Pinrang Tahun 2009-2013
3. Struktur Ekonomi
Salah satu indikator makro Ekonomi yang menjadi acuan adalah Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Pinrang pada Tahun 2013 mengalami perlambatan pertumbuhan pada
kisaran 6,81 %. Jika dilihat dari pertumbuhan tiap-tiap sektor ekonomi terlihat
bahwa pada Tahun 2013 terdapat 2 sektor ekonomi mengalami
pertumbuhan, 7 sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan bila
dibandingkan dengan Tahun sebelumnya yaitu industri pengolahan dan
listrik gas dan air bersih.
Tabel 2.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pinrang
Tahun 2009 - 2013
No Sektor 2009 2010 2011 2012 2013
% % % % %
1 Pertanian 61.98 60.64 59.42 58.63 57.55
2 Pertambangan & penggalian 0.88 0.87 0.95 0.98 1.02
3 Industri pengolahan 4.54 5.24 5.28 5.29 5.29
4 Listrik,gas & air bersih 0.70 0.76 0.76 0.77 0.82
5 Konstruksi 4.12 3.90 4.22 4.29 4.43
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 11
6 Perdagangan, hotel & restoran
11.29 11.51 12.14 12.75 13.40
7 Pengangkutan & komunikasi 4.10 4.43 4.71 4.98 5.13
8 Keuangan, sewa, & jasa Perusahaan
4.24 4.43 4.60 4.80 5.08
9 Jasa-jasa 8.13 8.23 7.91 7.50 7.28
Jumlah 7.65 6.23 7.12 8.27 6.81
Sumber : PDRB Kab. Pinrang Tahun 2009-2013
4. PDRB Perkapita
PDRB perkapita atau pendapatan per kapita merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran
masyarakat secara makro. PDRB Perkapita berdasarkan harga berlaku pada
Tahun 2013 menunjukkan peningkatan lebih besar dibandingkan dengan
PDRB per kapita berdasarkan harga konstan. PDRB perkapita berdasarkan
harga berlaku diproyeksikan mencapai Rp. 22.866.199,00, angka ini
mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2012 yang mencapai Rp
20.199.634,00. Nilai PDRB perkapita atas dasar konstan yang
menggambarkan pendapatan riil penduduk Kabupaten Pinrang. Untuk tahun
2013 diperkirakan sebesar Rp. 8.683.724 mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan Tahun 2012 yaitu sebesara Rp.8.197.811,00.
Hal ini sejalan dengan peningkatan daya beli pada IPM pada tahun
2009 - 2013, walaupun demikian, peningkatan PDRB perkapita
tersebut belum sepenuhnya menggambarkan secara riil kenaikan
daya beli masyarakat Pinrang secara umum. Hal ini disebabkan
pada PDRB per kapita yang dihitung atas dasar harga berlaku masih
terkandung faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli
masyarakat. Untuk mengetahui perkembangan daya beli masyarakat
secara riil bisa digunakan PDRB per kapita atas dasar harga konstan.
Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Pinrang dari Tahun 2009
sampai 2013 mempunyai tren yang meningkat, artinya kesejahteraan
masyarkat Pinrang makin membaik. Tahun 2012 pendapatan perkapita
penduduk Kabupaten Pinrang sebesar 20.199.634 rupiah, sedangkan pada
Tahun 2013 diperkirakan sebesar Rp. 22.866.199 atau dengan kata lain tiap
bulan rata-rata penduduk Pinrang berpenghasilan 1,9 juta rupiah lebih
perbulan.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 12
5. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar.Tingkat
kesejahteraan masyarakat dapat dilihat pula dari kemampuan penduduk
dalam mengkonsumsi barang dan jasa.Perkembangan barang dan jasa ini
berdampak langsung terhadap tingkat daya beli dan biaya hidup
penduduk.Jika harga-harga secara umum meningkat maka bisa terjadi daya
beli penduduk menurun.Tahun 2011, tingkat inflasi di Kabupaten Pinrang
menurun 1,17 poin, yaitu dari 9,69 % pada tahun 2010 menjadi 5,92 % pada
tahun 2011 dan perkiraan tahun 2012 yaitu sebesar 5,25 %
Dilihat dari sektor kegiatannya, tingkat Inflasi PDRB Kabupaten
Pinrang dari Tahun 2009 - 2013 adalah:
Tabel 2.4 Tingkat Inflasi PDRB di Kabupaten Pinrang
Pada Tahun 2009-2013
No. Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013*
1 2 3 4 5 6 7
1 Pertanian 9.91 10.95 11.38 7.17 6.56
2 Pertambangan dan penggalian
10.54 5.29 6.81 9.81 9.55
3 Industry pengolahan 2.62 4.99 6.79 5.13 5.71
4 Listrik, air bersih dan gas 0.59 15.64 1.59 3.43 5.95
5 Bangunan dan Kontruksi 4.85 9.08 6.09 8.04 6.20
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
9.83 3.91 6.30 8.35 5.93
7 Pengangkutan dan Komunikasi
1.68 13.58 9.64 3.13 6.16
8
Keuangan, Persewaan & jasa Perusahaan
5.84 4.33 5.86 6.50 7.24
9 Jasa-jasa 35.18 19.91 11.28 13.22 10.90
PDRB 11.69 10.86 9.69 7.53 6.87
Sumber : PDRB Kabupaten Pinrang 2009-2013
Peningkatan inflasi tertinggi terjadi pada sektor jasa yang mencapai 10,90
persen, kemudian disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar
9,55 %, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar
7,24 %. Adapun sektor lainnya berkisar antara 5 – 6 %.
6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM merupakan salah satu indikator penting yang digunakan
dalam perencanaan kebijakan dan evaluasi pembangunan, karena nilai IPM
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 13
mencakup 3 tiga bidang pembangunan manusia yang diangap paling
mendasar, yaitu Angka harapan hidup, pengetahuan, dan hidup layak.
Nilai ini menggambarkan potret pembangunan manusia
Kabupaten Pinrang dari kondisi fisik manusia (kesehatan dan kesejahteraan),
maupun non-fisik (intelektualitas).
Pencapaian hasil IPM merupakan hasl pencapaian jangka waktu
yang panjang. Peningkatan IPM pada prinsipnya merupakan perubahan pola
pikir manusia, yaitu perubahan untuk semakin berperilaku hidup bersih dan
sehat (Bidang kesehatan); Peningkatan intelektual (pendidikan) dan
peningkatan kemampuan bersaing secara ekonomi (bidang ekonomi).
Secara umum nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun
2009 – 2013 mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu tahun 2009
sebesar 72,61 poin menjadi 74,87 pada tahun 2013, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5
Komponem IPM Kabupaten Pinrang
Tahun 2009-2013
No Indeks T a h u n
2009 2010 2011 2012 2013
1 2 3 4 5 6 7
1 Angka Harapan Hidup (thn)
71,72 72,06 72,28 72,50 72,81
2 Angka Melek Huruf (%)
89,74 89,90 91,48 91,63 91,99
3 Rata Lama Sekolah (thn)
7,22 7,61 7,62 7,89 7,89
4 Paritas Daya Beli (Ribu Rp.)
637,37 638,49 639,83 643,01 645,86
IPM 72,61 73,21 73,80 74,39 74,87
Sumber BPS Kab. Pinrang Tahun 2014
7. Penduduk dan Ketenagakerjaan
Total jumlah penduduk di Kabupaten Pinrang pada Tahun 2013
adalah 361.293 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebesar 175.115 jiwa dan
perempuan sebesar 186.178 jiwa, atau mengalami peningkatan sebesar
0,35 % dari jumlah penduduk Tahun 2012, yaitu 360.019 jiwa, sedangkan
jumlah rumah tangga untuk tahun 2013 sebesar 84.291. Adapun rincian
jumlah penduduk perkecamatan dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut :
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 14
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Banyaknya Rumah Tangga
Dirinci Tiap Kecamatan Kab. PinrangTahun 2013
NO KECAMATAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH PERSEN
TASE SEX
RASIO
BANYAKNYA RUMAH
TANGGA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 MATTIRO SOMPE
13,360 14,349 27,709 7.67 93.1 6,903
2 SUPPA 15,093 16,121 31,214 8.64 93.6 7,322
3 MATTIRO BULU 13,183 14,239 27,422 7.59 92.6 6,834
4 WATANG SAWITTO
26,557 27,750 54,307 15.03 95.7 11,771
5 PATAMPANUA 8,499 9,068 17,567 4.86 93.7 7,574
6 DUAMPANUA 21,375 23,047 44,422 12.30 92.7 10,534
7 LEMBANG 18,772 19,851 38,623 10.69 94.6 9,132
8 CEMPA 15,576 16,582 32,158 8.90 93.9 4,256
9 TIROANG 10,569 11,045 21,614 5.98 95.7 4,995
10 LANRISANG 8,159 9,099 17,258 4.78 89.7 4,329
11 PALETEANG 19,212 19,982 39,194 10.85 96.1 8,470
12 BATULAPPA 4,760 5,045 9,805 2.71 94.4 2,171
JUMLAH 175,115 186,178 361,293 100 94.1 84,291
Sumber : BPS Kab. Pinrang Tahun 2014
Jumlah penduduk tahun 2013 sebesar 361.293 jiwa mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan Tahun sebelumnya, yaitu : meningkat
5,3 % bila dibandingkan Tahun 2012 yakni sebesar 342.118 jiwa.
Peningkatan dari Tahun 2012 ke Tahun 2013 yang cukup tinggi
dibandingkan Tahun 2011 disebabkan adanya penyesuaian registrasi
dengan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010. Hal ini membuktikan perlunya
perbaikan registrasi data kependudukan dari instansi terkait. Dengan adanya
program elektronik KTP, menjadi momentum dan peluang untuk melakukan
perbaikan terhadap registrasi penduduk tahun-tahun mendatang, sehingga
akurasi jumlah penduduk menjadi lebih baik.
Salah satu Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat tergambarkan
dari laju pertumbuhan angkatan kerja yang terserap pada lapangan
pekerjaan. Tingginya angkatan kerja pada suatu daerah secara langsung
dapat menggerakan perekonomian daerah tersebut. Hal seSulawesi
Selatanknya dapat mengakibatkan timbulnya masalah sosial. Gambaran
kondisi ketenagakerjaan seperti tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK),
persentase kesempatan kerja, persentase angkatan kerja yang bekerja dan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 15
distribusi lapangan pekerjaan sangat berguna dalam melihat prospek
ekonomi suatu daerah.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat apakah benar-benar
digerakan oleh produksi yang melibatkan tenaga kerja daerah atau karena
pengaruh faktor lain. Banyaknya penduduk yang bekerja akan berdampak
pada peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan penduduk sangat
menentukan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak (peningkatan
kemampuan daya beli).
Pada tahun 2013 jumlah angakatan kerja Kabupaten Pinrang sebesar
133.883 yang terdiri dari laki-laki sebesar 86.581 dan perempuan sebesar
47.302, sedangkan yang bekerja sebesar 126.724. Mengingat Kabupaten
Pinrang merupakan salah satu daerah andalan Provinsi Sulawesi Selatan
sebagai penghasil beras dan hasil bumi lainnya.Oleh sebab itu sektor
pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang paling banyak menyerap
tenaga kerja.
Tingginya TPAK seyogyanya diimbangi dengan besarnya
kesempatan kerja. Kesempatan kerja merupakan hubungan antara
angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan
angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan
kesempatan kerja, sehingga dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.
Untuk tahun 2013 jumlah pengangguran terbuka Kabupaten Pinrang
menurun menjadi 1,96 % dari 5,35 % pada tahun 2012.
Kabupaten Pinrang adalah salah satu daerah andalan Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai penghasil beras dan hasil bumi lainnya. Oleh
sebab itu sektor pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang paling
banyak menyerap tenaga kerja. Berdasarkan data Sakernas 2010,
banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian sekitar 50,06 persen
kemudian disusul sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel sebesar
18,05 persen, Jasa Kemasyarakatan 14,45, Industri Pengolahan sekitar
8,82 persen dan sector Lainnya 8,60 persen.
2.2 Rencana Target Ekonomi Makro
Untuk melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi selain
mempertimbangkan laju pertumbuhan ekonomi pada periode-periode
sebelumnya atau data historis, juga perlu dipertimbangkan potensi atas
kondisi perekonomian yang terjadi pada periode pelaporan. Selain hal itu
perlu juga dipertimbangkan fenomena-fenomena yang terjadi saat
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 16
ini maupun fenomena yang diperkirakan akan terjadi di masa yang
akan datang (periode proyeksi) yang berpotensi mempengaruhi
perekonomian. Dengan tanpa mengabaikan adanya keterikatan ekonomi
antar sektor dalam satu daerah dan keterikatan antar daerah, maka untuk
melakukan proyeksi perlu dipertimbangkan laju pertumbuhan
ekonomi provinsi maupun pertumbuhan kabupaten lainnya.
1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Pinrang 2015
Catatan terakhir pertumbuhan ekonomi Pinrang pada tahun 2013
sebesar 6.81%, dengan kecenderungan yang meningkat
merupakan modal awal untuk pencapaian pertumbuhan yang lebih baik
di tahun 2012 dan 2013. Namun demikian tekanan dari sisi
pengeluaran pemerintah yang merupakan salah satu pendorong utama
tidak dapat diabaikan.
a. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Pinrang Tahun 2014 dan 2015
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang pada 2014
diperkirakan berada pada kisaran 7 % - 8 %. Secara umum laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang pada 2013 mengalami
perlambatan, diperkirakan pada tahun 2014 dan 2015 akan mengalami
percepatan pertumbuhan yang mampu mempengaruhi
perekonomian secara umum, walaupun pertumbuhannya tidak
signifikan, hal ni dipengaruhi dengan kebijakan dalam mengurangi subsidi
BBM. Proyeksi pertumbuhan yang diperkirakan diatas capaian
pertumbuhan 2013 sebesar 7.00% - 7,5%
Ekspansi sektor pertanian terutama didorong oleh kinerja pertanian
tanaman bahan makanan dan peternakan. Beberapa hal yang
diperkirakan akan turut mendorong kinerja sektor pertanian adalah
peningkatan kualitas infrastruktur pertanian, terutama dalam hal
pengairan dan irigasi, adanya upaya optimalisasi lahan tidak produktif
(lahan bero) serta dikembangkannya program-program yang terkait
dengan peningkatan produksi pertanian seperti kelompok wanita tani,
pengoptimalan lahan pekarangan untuk produksi pertanian Kendala
sektor pertanian kedepan terutama dalam hal hama.
Selain sektor pertanian, sektor Pertambangan dan penggalian,
bangunan dan konstruksi serta perdagangan hotel dan restoran juga
diperkirakan turut mendorong pertumbuhan pada tahun 2015.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 17
Pada 2013 laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Pinrang
diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya mencapai
kisaran 7% - 8%. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi dipicu oleh pertumbuhan daerah lain. Selain tingginya dorongan
faktor eksternal pertumbuhan ini juga diperkirakan didukung oleh laju
inflasi yang lebih moderat dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun
masih terdapat kekuatiran adanya kebijakan-kebijakan baru dengan
pergantian kepemimpinan.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 18
BAB III
ASUMSI-ASUMSI DASAR, DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN
ANGGARANPENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
TAHUN 2015
3.1. Asumsi Dasar
Penyusunan Rancangan APBD memerlukan pencermatan dan
pengkajian yang sangat mendalam, sehingga apa yang dirancang realitasnya
sesuai dengan sasaran ataupun tidak jauh dari apa yang telah kita
rencanakan, Untuk mencapai kondisi dimaksud diperlukan berbagai
asumsi guna mendukung pencapaian target/sasaran dimaksud. Asumsi
Dasar yang digunakan dalam Penyusunan APBD Tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
Terjadinya peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang menjadi
kewenangan Pemda Kabupaten Pinrang terutama dari Pos lain-lain
pendapatan Asli Daerah Yang sah
Obyek Pajak tetap
Penerimaan Daerah dari Dana Bagi Hasil Pajak diasumsikan mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya
Penerimaan Daerah dari Dana Alokasi Umum (DAU)
diasumsikan ada peningkatan dari tahun sebelumnya
Penerimaan Daerah dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
diasumsikan sama dari tahun sebelumnya
Penerimaan Daerah dari Lain-lain Pendapatan yang sah secara
umum mengalami peningkatan dari tahun sebelumnnya
3.2. Laju Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Tingkat kesejahteraan
masyarakat dapat dilihat pula dari kemampuan penduduk dalam mengkonsumsi
barang dan jasa. Perkembangan barang dan jasa ini berdampak langsung
terhadap tingkat daya beli dan biaya hidup penduduk. Jika harga-harga secara
umum meningkat maka bisa terjadi daya beli penduduk menurun. Inflasi
sebagai indikator makro prekonomian perlu menjadi kajian karena
sangat berpengaruh terhadap stabilitas prekonomian dan kinerja pelaksanaan
pembangunan.
Pada tahun 2011, tingkat inflasi di Kabupaten Pinrang menurun 1,17 poin,
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 19
yaitu dari 10,86 % pada tahun 2010 menjadi 9,69 % pada tahun 2011.
Sedangkan untuk tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan dari 7,53 menjadi
6,87 dan diproyeksikan akan terus mengalami penurunan 6-5 % untuk tahun
2014 dan 2015
3.3. Pertumbuhan PDRB
PDRB Kabupaten Pinrang tahun 2013 mengalami peningkatan
dibandingkan dengan PDRB untuk Tahun 2012. Baik itu dilihat dari PDRB atas
harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga konstan. Untuk tahun 2013,
PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan sebesar Rp 1 Milyar
lebih , sedangkan untuk PDRB atas dasar harga konstan mengalami kenaikan
sebesar Rp 200 Milyar lebih. Asumsi-asumsi tahun 2014-2015 Pertumbuhan
PDRB diproyeksikan mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan
3.4. Lain-Lain Asumsi
Dalam rangka penyiapan Rancangan APBD 2015 lain-lain asumsi yang dapat
ditambahkan adalah :
a. Kondisi ekonomi stabil
b. Kondisi keamanan semakin stabil
c. Adanya peningkatan belanja Pegawai
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 20
BAB IV
KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN DAERAH
4.1 Pendapatan Daerah
4.1.1 Kebijakan Pendapatan Daerah yang akan dilaksanakan pada
Tahun Anggaran 2015
Berdasarkan pengkajian dan pembahasan bersama Tim Anggaran
Pemerinta Daerah (TAPD), maka penetapan target Pendapatan Asli Daerah
Tahun 2015 berdasarkan pada 3 (tiga) hal, yaitu :
a. Realisasi pendapatan pada tahun yang lalu
b. Tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pinrang
c. Potensi sumber pendapatan asli daerah
Berdasarkan ke tiga hal tersebut diatas, maka ditetapkan target Pendapatan
pada Perubahan Tahun 2015 sebesar Rp. 1.181.473.904.094,00 atau
mengalami peningkatan sebesar Rp. 137.581.500.261,00. dibandingkan
pendapatan pada pokok tahun 2015 hal ini disebabkan meningkatnya
pendapatan dari PAD sebesar 5,83 %, Dana Perimbangan sebesar 15.22 % dan
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar 9,19%..
4.1.2 Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pada perubahan anggaran tahun 2015 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp. 5.234.516.251,00 (5.83%),
dibandingkan pada pokok tahun 2015, yang terdiri dari hasil pajak daerah
diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.101.054.500,00, retribusi
daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.058.945.500,00, pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan mengalami peningkatan sebesar Rp.
1.649.516.251,00 dan untuk lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.425.000.000,00. Selain PAD,
penerimaan daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan yang jumlahnya
ditargetkan mengalami peningkatan sebesar Rp. 112.721.026.000,00
dibandingkan pada pokok tahun 2015, yang meliputi Dana Alokasi Umum (DAU)
pada tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp. 654.528.422.000,00 dan
Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak tahun 2015 ditargetkan mengalami
peningkatan sebesar Rp. 162.196.000,00. sedangakan untuk Dana Alokasi
Khusus pada perubahan tahun 2015 sebesar Rp. 67.404.200.000,00 meningkat
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 21
menjadi Rp. 179.965.576.000,00 (166.99 %). Besarnya dana perimbangan
yang dialokasikan untuk Kabupaten Pinrang tergantung dari
kemampuan dan kebijakan pemerintah pusat dengan mempertimbangkan
beberapa kriteria yang ditetapkan antara lain; luas wilayah, jumlah penduduk
dan kemajuan ekonomi daerah.
Untuk Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ditargetkan
mengalami kenaikan sebesar Rp.19.625.958.010,00. terdiri dari Pendapatan
Hibah sebesar Rp. 1.982.144.500,00, tidak mengalami perubahan sedangkan
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
(PKB & BBNKB, PBBKB, PPABT & AP dan PHR) mengalami peningkatan
sebesar Rp. 7.475.000.000,00, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerahnya tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp.17,800.295.640.00. Sedangkan untuk Dana Penyesuaian dan otonomi
khusus mengalami peningkatan sebesar Rp. 12.150.958.010,00 dari Rp.
167.814.617.990,00 pada pokok tahun 2015 naik menjadi Rp.
179.965.576.000,00 pada perubahan tahun 2015 7,24%), hal ini disebabkan
meningkatnya Alokasi Dana Desa Sehingga secara total rencana pendapatan
daerah pada perubahan tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.181.473.904.094.00
mengalami peningkatan sebesar Rp. 137.581.500.261,00 dibandingkan
dengan Pendapatan pada pokok Tahun 2014 sebesar Rp.
1.043.892.403.833.00
4.1.3 Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target
Pendapatan
Untuk memantapkan pendapatan daerah agar rencana belanja
pemerintah daerah tidak terganggu maka pemerintah daerah
berupaya memperjuangkan peningkatan pendapatan daerah yang
bersumber dari dana perimbangan yang bersumber dari pemerintah
pusat yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus
(DAK),dan lain-lain pendapatan yang sah, namun tetap berupaya
menjaga dan mengembangkan perekonomian daerah untuk
meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
4.2 Belanja Daerah
4.2.1 Kebijakan Belanja Daerah
Kebijakan Belanja Daerah disusun berdasarkan upaya untuk
mengatasi permasalahan pembangunan yang bersifat mendasar meliputi
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 22
empat bidang prioritas, yaitu; Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang
Ekonomi, dan Bidang Lingkungan Hidup dengan tujuan untuk mempercepat
kesejahteraan masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan pengurangan
pengangguran. Selain ke-empat bidang tersebut juga difokuskan pada upaya
mendorong program/kegiatan prioritas pada bidang-bidang lainnya, terutama
program/kegiatan prioritas yang secara langsung berpengaruh pada upaya
mewujudkan Kesejahteraan masyarakat Pinrang. Disamping itu, penyusunan
belanja daerah juga diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan
tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya.
Kebijakan belanja daerah adalah dalam rangka memenuhi beban
pengeluaran atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja
Tidak Langsung yang meliputi belanja pegawai, belanja subsidi, belanja
hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada pemerintah desa
(ADD), belanja bantuan sosial dan belanja tak terduga. Belanja Tidak Langsung
pada perubahan tahun 2015 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp.
40.655.922.329.13,13 dari Rp. 618.051.218.909,00 pada pokok tahun 2015 naik
menjadi Rp. 658.707.141.238,13 pada perubahan tahun 2015 atau mengalami
peningkatan sebesar 6.58 %, kenaikan tersebut disebabkan meningkatnya
belanja gaji, belanja bantuan keuangan keuangan kepada provinsi/kabupaten,
pemerintah desa dan partai politik.
Belanja Langsung yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan
jasa serta belanja modal. Kebijakan belanja langsung dimaksudkan
untuk membiayai seluruh kegiatan-kegiatan pembangunan dalam tahun 2015
serta penyempurnaan target-target tahunan, baik yang bersifat prioritas
maupun penunjang dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan.
Belanja langsung direncanakan pada perubahan tahun 2015 sebesar Rp.
631.659.649.074,00 atau mengalami peningkatan sebesar Rp.
207.568.464.150.00 (48,94%) dibandingkan dengan pokok Tahun 2015 .
Secara keseluruhan Total Belanja yang direncanakan pada
perubahan tahun 2015 sebesar Rp. 1.290.366.790.312.13 mengalami
peningkatan dibandingkan dengan Belanja pada pokok tahun 2015 sebesar Rp.
248.224.386.479,13. Mengingat total pendapatan sebesar
Rp.1.181.473.904.094,00 lebih kecil dibandingkan dengan total belanja
sehingga posisi RAPBD perubahan Tahun 2015 defisit sebesar Rp.
108.892.886.218,13. Hal tersebut akan ditutupi oleh sisa lebih Perhitungan
Anggaran (Silpa) yang terdapat pada pembiayaan.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 23
4.2.2 Kebijakan Belanja Tak Langsung (Belanja Pegawai, Belanja
Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan
Keuangan Dan Belanja Tidak Terduga)
a. Belanja Pegawai,
Belanja Pegawai adalah merupakan kewajiban pemerintah atas kinerja
pegawai dan belanja tersebut diharapkan mampu memberikan
kesejahteraan bagi pegawai sehingga dapat meningkatkan kinerjanya bagi
pembangunan daerah. Pada perubahan anggaran tahun 2015 belanja
pegawai direncanakan menyerap Plafon Anggaran Sementara sebesar
Rp. 605.265.943.838,13 mengalami peningkatan sebesar Rp.
27.251.469.919,13 dibandingkan APBD pokok tahun 2015 atau mengalami
peningkatan sebesar 4,71 %
b. Belanja Bunga
Untuk tahun perubahan anggaran tahun 2015 Belanja Bunga tidak
dianggarkan.
c. Belanja Hibah
Belanja Hibah ditargetkan mengalami peningkatan sebesar Rp.
700.000.000,00, belanja tersebut diarahkan untuk mendukung penyelenggaraan
pemerintahan yang dilakukan oleh pemerintah/instansi vertikal, semi
pemerintah, perusahaan daerah serta masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditentukan peruntukannya.
d. Bantuan Sosial
Belanja bantuan sosial ditargetkan tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar Rp. 1.350.000.000 pada perubahan anggaran tahun 2015, belanja
tersebut diarahkan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang diberikan kepada kelompok/anggota
masyarakat. .
e. Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa
Kebijakan belanja bagi hasil dimaksudkan sebagai upaya pemerataan
atas pendapatan yang diperoleh dari pajak kepada seluruh Pemerintah Desa
dalam rangka meningkatkan percepatan pembangunan masing- masing Desa.
Belanja bagi hasil dalam tahun 2015 tidak dianggarkan karena ada beberapa
pengalihan rekening dan kebijakan penganggaran untuk desa
f. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dan Partai Politik
Bantuan Keuangan diarahkan untuk mengatasi kesejangan
fiskal pemerintah kabupaten dan pemerintah desa dan lembaga-lembaga
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 24
tradisional lainnya dimasyarakat dalam upaya mempercepat pemerataan
pembangunan. Bantuan Keuangan direncanakan mengalami peningkatan
sebesar Rp. 13.204.452.410,00 (42,54%) dari Rp. 31.091.744.990,00 pada
anggaran pokok tahun 2015 menjadi 44.246.197.400,00 pada perubahan
anggaran tahun 2015
g. Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga diarahkan untuk membiayai estimasi
kegiatan- kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan
tidak biasa/tanggap darurat yang tidak diharapkan berulang dan belum
tertampung dalam bentuk program dan kegiatan. Pada perubahan Tahun
2015 belanja tidak terduga direncanakan sebesar Rp. 2.500.000.000 atau sama
dengan anggaran pokok tahun 2015.
4.2.3 Kebijakan Belanja Langsung Sesuai Urusan dan Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang terdiri dari urusan
wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan. Mengenai kebijakan belanja berdasarkan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dilaksanakan secara proporsional sesuai tugas dan
fungsi SKPD yang bersangkutan serta permasalahan yang ditangani sesuai
kemampuan keuangan daerah. Alokasi anggaran belanja untuk SKPD harus
terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan.
Pada perubahan anggaran Tahun 2015 Belanja Langsung direncanakan
sebesar Rp. 631.659.649.074.00 atau mengalami peningkatan sebesar 48,94 %
dibandingkan pada anggaran pokok 2015. Belanja langsung terdiri dari Belanja
Pegawai, Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal. Untuk perubahan 2015
Belanja Pegawai sebesar Rp. 34.018.373.950.00, Belanja Barang dan Jasa
Sebesar Rp. 246.216.970.702.00 sedangkan untuk belanja Modal sebesar Rp.
351.424.304.422. Belanja Langsung tersebut diarahkan untuk membiayai
Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dialokasikan untuk 44 SKPD.
4.2 Pembiayaan Daerah
Pada perubahan anggaran tahun 2015, pembiayaan daerah dilakukan dengan
kebijakan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan, antara lain:
4.3.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan tersebut sepenuhnya bersumber dari Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya yaitu sebesar
Rp. 111.392.886.218,13
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 25
4.3.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan pada perubahan anggaran tahun 2015 direncanakan
untuk penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp
750.000.000,00, sehingga total penyertaan modal pada tahun 2015 sebesar Rp.
3.400.000.000,00.
4.4 Kendala, Strategi, dan Prioritas Pembangunan 2015
4.4.1 Kendala
Berbagai kemajuan memang telah dicapai tahun 2013 dan tahun
2014, namun dirasakan permasalahan/kendala masih tetap ada dan
memerlukan upaya pemecahan dalam tahun 2015. Adapun kendala tersebut
antara lain :
1) Dari sisi demografi, semakin meningkatnya jumlah penduduk sebagai
akibat pertumbuhan (kelahiran), mengakibatkan jumlah penduduk
miskin dan angka pengangguran juga mengalami peningkatan. Hal ini
membawa konsekuensi terhadap peningkatan penyediaan prasarana dan
sarana serta lapangan kerja. Jumlah penduduk yang terlalu besar akan
membawa dampak pada terjadinya kerawanan sosial, ancaman terhadap
ketentraman dan ketertiban daerah. Sedangkan dari aspek sosial
lainnya seperti pendidikan dan kesehatan masih perlu
ditingkatkan kualitasnya, demikian juga dalam penanganan masalah
kependudukan.
2) Dari sisi ekonomi sudah menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih
baik, namun masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan capaian
target-target indikator ekonomi agar dapat lebih bermanfaat bagi
masyarakat. Selain itu karakteristik perekonomian daerah Pinrang yang
sangat didominasi oleh sektor pertanian.
3) Sedangkan dari aspek pengembangan wilayah, masih terjadinya
ketimpangan pembangunan antar wilayah yang disebabkan oleh
kondisi geografis dan demografis serta tidak meratanya potensi sumber daya
yang dimiliki oleh setiap wilayah.
4.4.2 Strategi
Untuk mengatasi kendala tersebut maka strategi pembangunan daerah
Pinrang antara lain adalah :
1) Memantapkan pembangunan ekonomi melalui pencapaian target-
target makro ekonomi yang berkualitas dan berkeadilan sebagai
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 26
upaya untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
2) Terkait dengan indikator struktur ekonomi khususnya dalam
upaya meningkatkan kontribusi sektor primer, perlu ditempuh langkah-
langkah; optimalisasi pemanfaatan lahan, penerapan teknologi,
penguatan SDM, dan perlindungan terhadap lahan pertanian
berkelanjutan dan penyiapan infrastruktur.
3) Memberikan peluang yang lebih besar bagi penduduk miskin untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan.
4) Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan mutu dan layanan
pendidikan dan kesehatan serta sarana prasarana pendukungnya.
5) Menciptakan suasana yang lebih kondusif baik keamanan maupun
prosedur birokrasi untuk mendorong investasi dan pertumbuhan
sektor unggulan daerah.
6) Memelihara, mengembangkan, dan melestarikan adat dan budaya
daerah sebagai landasan bagi pembangunan Pinrang
4.4.3 Prioritas Pembangunan Tahun 2015
Untuk mendukung prioritas Nasional Tahun 2015 yang terdiri dari 9
(sembilan) Bidang Issu Strategis Nasional Tahun 2015 dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 dengan
menetapkan 7 Prioritas Pembangunan Propinsi, yaitu : (1) Pengembangan
Kerjasama dan Daya Saing Daerah; (2) Pengembangan Ekonomi Kerakyatan;
(3) Pengembangan Pendidikan, Kepemudaan, Keolahragaan dan Kebudayaan
serta Pengembangan Kesehatan; (4) Peningkatan Kapasitas Infrastruktur
Wilayah; (5) Pengembangan Kawasan Strategis ; (6) Peningkatan Pengelolaan
Sumberdaya Air dan Kapasitas Infrastruktur Irigasi; (7) Reformasi Birokrasi dan
Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Penetapan program prioritas Kabupaten Pinrang Tahun 2015
selain mengacu pada Prioritas Nasional dan Prioritas Propinsi tersebut
diatas, juga dirumuskan berdasarkan beberapa isu strategis dan tantangan
yang dihadapi serta disesuaikan misi dan Agenda Pembangunan Kabupaten
Pinrang, dengan tetap memperhatikan potensi wilayah dan faktor strategis
yang dimiliki oleh Kabupaten Pinrang serta aspirasi masyarakat yang
berkembang. Untuk itu maka Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2015
adalah menyelesaikan permasalahan/hambatan utama serta menjawab
tantangan yang mendesak dan berdampak luas bagi peningkatan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 27
kesejahteraan masyarakat untuk mendukung upaya mewujudkan Visi dan
misi Daerah yang tertuang dalam RPJMD 2014-2019 dengan visiyaitu
“Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Secara Dinamis melalui Harmonisasi
Kehidupan, Akselerasi Produktivitas Kawasan, dan Revitalisasi Peran
Poros Utama Pemenuhan Pangan Nasional”
Adapun Misi , sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pinrang Tahun
2014 – 2019. Berdasarkan Tema Pembangunan Daerah pada RKPD Kabupaten
Pinrang Tahun 2015 “Memantapkan Pembangunan Daerah Dalam
Mewujudkan Kondisi Perekonomian Yang Berkualitas Dan Berkelanjutan ",
maka ditetapkan 7 (tujuh) Prioritas Pembangunan Kabupaten Pinrang
Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan infrastruktur dan suprastruktur kawasan pertanian
dan pariwisata.
2. Peningkatan infrastruktur, Penataan ruang, lingkungan hidup dan
mitigasi bencana
3. Peningkatan mutu dan layanan Pendidikan dan kesehatan
4. Optimalisasi kapasitas sumber daya aparatur dan tata kelola
pemerintahan
5. Penguatan kelembagaan ekonomi dalam mendorong terciptanya
daya saing daerah yang kompetitif dan berkelanjutan
6. Pengentasan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja dan
pemberdayaan perempuan
7. Pengembangan wawasan bidang sosial, budaya dan keamanan
melalui pengembangan nilai nilai luhur dan kearifan lokal.
Tema dan prioritas RKPD Kaupaten Pinrang Tahun 2015 diatas pada
hakekatnya merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun
2014-2019, yang diselaraskan dengan Prioritas Pembangunan Daerah Propinsi
Sulawesi Selatan maupun prioritas pembangunan Nasional Tahun 2015.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 28
BAB V
PENUTUP
Dari apa yang disebutkan pada bab-bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa dalam perubahan Anggaran tahun 2015 jumlah
Pendapatan Daerah diperkirakan mengalami peningkatan sebesar
Rp.137.581.500.261,00 dibandingkan dengan Pendapatan pada Anggaran
pokok tahun 2015. Sedangkan Belanja Daerah pada tahun 2015 untuk Pos
Belanja Tidak langsung diperkirakan mengalami peningkatan sebesar
Rp. 40.655.922.329,13 dibandingkan Belanja Tidak Langsung pada
anggaran pokok tahun 2015, namun untuk Pos Belanja Langsung
diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp 207.568.464.150.00
dibandingkan pada anggaran pokok tahun 2015. Sedangkan untuk pembiayaan
daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp.
111.392.886.218.13 yang berasal dari silpa tahun anggaran sebelumnya, untuk
pengeluran pembiayaan mengalami peningkatan sebesar Rp. 750.000.000.00
yang diperuntukkan untuk penyertaan modal sebesar Rp. 750.000.000,00.
Demikian Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (KUPA) Kabupaten Pinrang tahun 2015 disusun untuk
dibahas yang kemudian disepakati sebagai pedoman dalam penyususunan
PPAS Perubahan dan RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2015.
Pinrang Juli 2015
BUPATI PINRANG
ASLAM PATONANGI
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015
KUPA Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2015 29
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ....... 1
1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD .................... 4
1.3 Dasar Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ...................... 5
BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH 6
2.1 Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah ……………………….. 6
2.2 Rencana Target Ekonomi Makro……………….. ……………………….. 14
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 2013
17
3.1 Asumsi Dasar ......................................................... .............................. 17
3.2 Laju Inflasi ………………………………….……………………………… 17
3.3 Pertumbuhan PDRB ………………….…………………………………… 18
3.4 Lain-Lain Asumsi ………………………………………………………….. 18
BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH 18
4.1 Pendapatan Daerah ………………………………………………………… 19
4.2 Belanja Daerah ………………………………………………………………. 21
4.3 Pembiayaan Daerah ………………………………………………………… 23
4.4. Kendala, Strategi dan Prioritas Pembangunan 2015 ………………….. 24
BAB V P E N U T U P 27