bab i pendahuluan 1.1 latar...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Yogyakarta merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia.
Sebagai kota yang memiliki julukan kota pendidikan dan kota wisata, hal tersebut
dapat dilihat dari banyaknya Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang
menggabungkan keduanya. Beberapa jenis wisata yang terdapat di Yogyakarta
seperti wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata pendidikan, dan wisata
belanja yang mulai berkembang. Objek-objek wisata seperti pantai Parangtritis,
Kraton, Tamansari dan Museum Vredeburg merupakan objek wisata yang telah
dikenal orang secara luas dan banyak pemotivasinya.
Salah satu wisata buatan yang didalamnya memiliki unsur pendidikan dan
alam adalah Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Berdasarkan observasi
penulis, kebun binatang ini satu-satunya yang dimiliki Yogyakarta dan lebih
dikenal dengan sebutan “Bonbin” yang memiliki banyak koleksi cukup lengkap.
Kebun Binatang ini dibangun pada tahun 1933 atas ide dari Sri Sultan
Hamengkubuwono VIII.1 Namun, tempat memelihara satwa kelangenan
(peliharaan) raja menjadi sebuah Kebun Binatang publik baru dapat direalisasikan
pada masa Sri Sultan HamengkubuwonoIX.
1 https://gudeg.net/id/directory/51/385/Gembira-Loka-Zoo-Yogyakarta.html#.VaI7qSHtmko diakses pada 12
Juli 2015 pukul 17:06 WIB dengan sedikit perubahan kalimat.
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
Pada awal mulanya beliau hanya menginginkan sebuah tempat hiburan
yang dinamakan Gembiraloka. Arti dari Gembiraloka adalah “Gembira” berarti
Gembira dan “Loka” berarti Tempat. Gembira Loka didirikan di atas lahan seluas
20 ha yang separuhnya berupa hutan lindung, di dalamnya terdapat lebih dari 100
spesies satwa dan 61 spesies flora. Pada perkembangannnya, kebun binatang ini
telah mengalami banyak perbaikan guna menarik wisatawan agar tidak bosan saat
mengunjungi, salah satunya dengan pembangunan taman burung. Taman burung
dibangun di atas tanah seluas 4.500 m2, pengerjaan dilakukan selama 10 bulan
sejak awal Oktober 2012.
Pada Taman Burung terdapat 31 kandang yang berisi sekitar 348 ekor
burung dengan sangkar berbentuk dome dan kandang lorry sehingga pengunjung
bisa berinteraksi dengan burung-burung koleksi seperti dalam berita yang dilansir
oleh Republika online.2
Dalam berita yang dikutip dari Tribun Jogja salah satu zona di Kebun
Binatang Gembira Loka, yaitu zona Taman Burung , menjadi tempat favorit para
pengunjung, karena adanya koleksi baru berupa penguin. Penguin ini menjadi
primadona yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Binatang
Gembira Loka. Selain itu, adanya transportasi keliling atau disebut Taring juga
menjadi favorit wisatawan karena dengan wahana ini wisatawan dapat
mengelilingi hampir seluruh kawasan Kebun Binatang Gembira Loka.3
2http://m.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diy-nasional/13/08/04/mqzfzw-miliki-taman-burung-
gembira-loka-siap-sambut-wisatawan-lebaran diakses pada 02 Juni 2015 pukul 15:40 WIB dengan sedikit
perubahan kalimat.
3 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/02/zona-burung-jadi-tempat-favorit-pengunjung diakses pada 30 Juni
2015 pukul 20:06 WIB dengan sedikit perubahan kalimat.
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3
Rekontruksi yang terjadi pada bagian-bagian dari Kebun Binatang
Gembira Loka ini, khususnya Taman Burung dan terdapat koleksi baru berupa
penguin Jackass yaitu penguin jenis subtropis. Penguin- penguin ini menjadi salah
satu alasan wisatawan mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka, karena
wisatawan ingin melihat penampakan dari penguin yang sebelumnya hanya bisa
dilihat dari televisi.
Penelitian ini ingin mengetahui motivasi wisatawan yang mengunjungi
Taman Burung Gembira Loka, dimana Taman Burung memiliki berbagai macam
koleksi mengenai aves. Keberadaan ragam koleksi tersebut memberikan
pengetahuan baru bagi wisatawan, sehingga wisatawan dapat berwisata sekaligus
belajar mengenai burung. Unsur pendidikan ini menjadi salah satu motivasi
wisatawan mengunjungi Taman Burung, sehingga menjadi objek penelitian yang
menarik untuk diteliti. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti
lebih lanjut dengan mengangkat judul “Analisis Motivasi Pengunjung Taman
Burung di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis akan
membahas mengenai Taman Burung di Kebun Binatang Gembira Loka,
khususnya menganalisis mengenai karakteristik dan motivasi wisatawan.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
a. Bagaimana karakteristik wisatawan yang mengunjungi Kebun Binatang
Gembira Loka khususnya Taman Burung?
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4
b. Bagaimana motivasi wisatawan dalam mengunjungi Taman Burung di Kebun
Binatang Gembira Loka?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah :
a. Hanya dibatasi pada area Taman Burung Kebun Binatang Gembira Loka
b. Responden adalah wisatawan yang sedang berada di Taman Burung dan
hanya difokuskan untuk responden yang telah berusia 15 tahun ke atas, karena
dianggap dapat memahami pertanyaan yang diberikan peneliti
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui karakteristik wisatawan dalam melakukan kunjungan di
Kebun Binatang Gembira Loka khususnya di Taman Burung
b. Mengetahui motivasi utama wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata di
Taman Burung Kebun Binatang Gembira Loka
1.5 Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
1.5.1 Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan
akademik dan pemahaman lebih mendalam mengenai motivasi dan karakteristik
wisatawan yang melakukan kegiatan wisata di Taman Burung Gembira Loka.
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5
1.5.2 Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan saran bagi
pengelola Taman Burung Kebun Binatang Gembira Loka untuk mengetahui
motivasi dan karakteristik wisatawan. Agar pengelola dapat mengetahui minat
wisatawan yang berwisata dan mampu menimbulkan keinginan untuk
mengunjungi kembali Kebun Binatang Gembira Loka dalam diri wisatawan.
1.6 Tinjauan Pustaka
Peneliti mengelompokkan tinjauan pustaka berdasarkan kesamaan fokus
dan lokus. Kesamaan fokus berdasarkan tema atau topik permasalahan yang
dipilih oleh peneliti yaitu mengenai karakteristik dan motivasi wisatawan,
sedangkan kesamaan lokus berdasarkan kajian destinasi wisata. Penelitian
terdahulu yang sudah dilakukan dan berkaitan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Pertama, penelitian dengan judul “Motivasi Kunjungan Wisatawan
Terhadap Agrowisata Merapi Farma Herbal Di Dusun Sidorejo, Hargobinangun,
Pakem, Sleman, D.I. Yogyakarta” (Raditya, 2014) disimpulkan bahwa motivasi
kunjungan wisatawan terhadap Merapi Farma Herbal secara dominan didasari
oleh keinginan untuk pemulihan dan pembaharuan jiwa. Diikuti dengan keinginan
untuk bebas dari penyakit, dan memperoleh kebahagiaan dari berbagai kegiatan
yang dapat dilakukan di Merapi Farma Herbal. Faktor pendorog wisatawan
mengunjungi Merapi Farma Herbal adalah keinginan untuk sembuh dari penyakit,
beristirahat dari rutinitas sehari- hari, dan pemulihan fisik, jiwa, maupun pikiran.
Sementara faktor penarik wisatawan mengunjungi Merapi Farma Herbal adalah
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
karena manfaat jamu godhog sebagai minuman tradisional yang menyehatkan,
susasan lokasi yang menyegarkan, dan fasilitas toilet, parkir yang memadai.
Kedua, penelitian dengan judul “Motivasi Wisatawan Mancanegara
melakukan kegiatan wisata(Studi Wisatawan Asing yang Berwisata di Sumatera
Barat)” (Pertiwi, 2011) menyimpulkan bahwa motivasi wisatawan asing
melakukan wisata di Sumatera Barat dikarenakan dorongan finansial dari
wisatawan sendiri, serta ketertarikan dengan budaya dan pengaruh dari
lingkungan sekitar.
Ketiga, penelitian dengan judul “Analisis Karakteristik dan Motivasi
Wisatawan dalam Upaya Pengembangan Atraksi Wisata Taman Kyai Langgeng
Kota Magelang” (Wardani, 2014) menyimpulkan bahwa karakteristik wisatawan
Taman Kyai Langgeng didominasi oleh wisatawan berjenis kelamin pria,
dikarenakan kondisi Taman Kyai Langgeng merupakan destinasi bersifat outdoor.
Sedangkan dalam motivasi diketahui motivasi fantasi menjadi yang dominan
karena banyaknya atraksi hiburan.
Keempat, penelitian dengan judul “Karakteristik dan Motivasi Wisatawan
di Pantai Somandeng Kabupaten Gunung Kidul” (Isniyati, 2014) memaparkan
bahwa karakteristik wisatawan Pantai Somandeng didominasi pengunjung dari
luar daerah dan berjenis kelamin pria, hal ini menunjukkan bahwa pria cenderung
menyukai kegiatan yang menantang (outdoor activities). Sedangkan motivasi
wisata menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan memilih motivasi fisik
yaitu ingin liburan, bersantai, berbelanja dan menikmati pemandangan alam yang
indah di Pantai Somandeng.
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
7
Kelima, penelitian dengan judul “Analisis Karakteristik dan Implikasinya
pada Pengembangan Destinasi Wisata (Studi Kasus di Pantai Senggigi Kabupaten
Lombok Barat- NTB)” (Suardana, 2014) dalam penelitian tersebut memperoleh
dua kesimpulan mengenai karakteristik Sosiodemografis dan Psikografis, yaitu
mayoritas wisatawan bukan penduduk lokal dan berasal dari luar pulau, kemudian
mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Pantai Senggigi mempunyai karakter
wisatawan lebih menyukai petualangan dan suasana alami. Sedangkan mengenai
kesimpulan motivasi wisatawan yang datang ke Lombok Barat adalah untuk
mendapatkan suasana yang berbeda dari tempat asal para wisatawan, menambah
ilmu pengetahuan, belajar tentang budaya Suku Sasak, mencicipi kuliner
tradisional, berpetualang, dan melakukan wisata bahari (Snorkling, Surving, dan
Diving) dan wisatawan yang datang merupakan wisatawan yang bertujuan
langsung ke Lombok Barat bukan wisatawan limpahan dari Bali.
Keenam, penelitian dengan judul “Studi Kasus Rebranding Kebun Raya
dan Kebun Binatang Gembira Loka Menjadi Gembira Loka Zoo” (Merjanti,
2014) memaparkan bahwa rebranding menjadi Gembira Loka Zoo merupakan
langkah strategis yang berani. Rebranding tersebut menjadi penyegaran dan
sebagai tanda hidupnya kembali kebun binatang tersebut pasca “mati suri” yang
berkepanjangan. Penyelesaian masalah melalui rebranding dengan tujuan utama
perubahan image yang telah melekat dengan image dan konsep yang lebih baru
sehingga diperolehlah nama dan identitas yang baru yaitu Gembira Loka Zoo.
Ketujuh, penelitian oleh Azari (2015) yang berjudul “Efektifitas Media
Iklan Gembira Loka Zoo Menurut Persepsi Wisatawan” disimpulkan bahwa
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
8
media internet dan media sosial dipilih 32 dari 125 responden sebagai media yang
paling membuat wisatawan tertarik mengunjungi GLZoo. Berdasarkan uji
hipotesis, media iklan GLZoo secara keseluruhan dikatakan efektif menurut 125
responden sebagai wisatawan GLZoo dan dapat dipertahankan sebagai media
iklan untuk menarik wisatawan.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang disebutkan di atas, menunjukkan
bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berbeda dengan penelitian
tersebut. Dari penelitian tersebut membahas mengenai karakteristik dan motivasi
wisatawan, namun teknik analisis, tujuan dan lokasi yang diteliti oleh penulis
berbeda. Belum pernah ada penelitian yang membahas mengenai analasis
motivasi pengunjung Taman Burung di Kebun Binatang Gembira Loka
Yogyakarta.
1.7 Landasan Teori
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kerangka konseptual yang akan
digunakan sebagai acuan untuk menganalisis dalam penelitian. Kerangka
konseptual tersebut berdasarkan judul yang diangkat yang disesuaikan dengan
permasalahan dalam penelitian.
1.7.1 Karakteristik Wisatawan
Profil wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis-jenis
wisatawan yang berbeda dan berhubungan erat dengan kebiasaan, permintaan, dan
kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Gambaran mengenai
karakteristik wisatawan menurut Seaton dan Bennet (1996) dalam Suwena dan
Widyatmaja (2010:39) dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
9
descriptor) dan karakteristik wisatawannya (tourist descriptor). Karakteristik
perjalanannya (Trip Descriptor) adalah wisatawan dibagi ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan jenis perjalanan yang dilakukannya, sedangkan
karakteristik wisatawan (tourist descriptor) adalah memfokuskan pada wisatawan
yang digambarkan dengan “who wants what, why, when, where and how much?”.
Untuk menjelaskannya digunakan beberapa karakteristik diantaranya:
a. Karakteristik Sosio-Demografis, yang termasuk dalam karakteristik Sosio-
Demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan,
tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, dan jumlah anggota keluarga.
b. Karakteristik Geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat
tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, provinsi, maupun negara
asalnya.
c. Karakteristik Psikografis menurut Smith (1989) membagi wisatawan ke
dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, life-style, dan
karakteristik personal.
Dari penjelasan tersebut, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Karakteristik Sosio-Demografis yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, dan pekerjaan. Serta menggunakan Karakteristik Geografis untuk
mengetahui lokasi tempat tinggal atau daerah asal wisatawan yang melakukan
kunjungan di Kebun Binatang Gembira Loka.
1.7.2 Motivasi Wisatawan
Manusia sebagai wisatawan memiliki motivasi untuk melakukan kegiatan
pariwisata. Motivasi menurut Sharpley (Pitana dan Gayatri, 2005:58) merupakan
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
10
hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata, karena
motivasi merupakan trigger dari proses perjalanan wisata, walaupun motivasi ini
sering kali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri.
Kajian mengenai motivasi wisatawan menurut Cohen (1984) dalam Pitana
dan Gayatri (2005:58) mengalami pergeseran dari memandang motivasi sebagai
proses singkat untuk melihat perilaku perjalanan wisata, ke arah yang lebih
menekankan bagaimana motivasi mempengaruhi kebutuhan psikologis dan
rencana jangka panjang seseorang, dengan melihat bahwa motif intrinsik (seperti
self actualization) yaitu keinginan individu untuk menjadi orang yang sesuai
dengan keinginannya, sebagai komponen yang sangat penting.
Motivasi merupakan faktor penting bagi calon wisatawan di dalam
mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi.
Calon wisatawan akan melakukan persepsi mengenai daerah tujuan wisata,
persepsi ini dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan
informasi yang didapatkannya (Pitana dan Gayatri, 2005:60).
Jenis- jenis motivasi menurut Bansal dan Eiselt (2003 : 387-396) adalah:
a. Iklim dan Lingkungan
Iklim dan lingkungan menjadi faktor pendorong bagi wisatawan untuk
melakukan kegiatan pariwisata, iklim yang hangat dan kering lebih disukai
dan menghindari iklim yang dingin dan basah saat berwisata. Wisatawan
bertujuan untuk menikmati cahaya matahari menjadi salah satu faktor
pendorong untuk melakukan perjalanan wisata. Melarikan diri dari lingkungan
yang membosankan untuk sementara waktu, yang secara fisik atau sosial
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
berbeda dengan daerah asal wisatawan menjadi salah satu pendorong
wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.
b. Relaksasi
Memanfaatkan waktu untuk beraktifitas seperti berolahraga yang bertujuan
untuk beristirahat, relaksasi merupakan salah satu motivasi untuk menyingkir
dari rutinitas sehari-hari guna mendapatkan waktu yang berkualitas dan
pengalaman romantis.
c. Petualangan
Dilihat sebagai sesuatu yang baru dimana petualangan dianggap yang utama
dibandingkan dengan yang lain, petualangan yang menjadikan wisatawan
seolah mengalaminya sendiri seolah dialami oleh diri sendiri. Mencari
petualangan sudah membudaya yang menjadi faktor penarik dan pendorong
diwaktu yang bersamaan.
d. Keinginan pribadi
Menjadi salah satu motivasi perjalanan yang bertujuan untuk bernostalgia
mengenai masa lampau, untuk mengeksplorasi dan evaluasi diri. Salah satu
yang dimaksudkan adalah mengunjungi keluarga dan mengenal silsilahnya.
Mengenang masa lalu berguna untuk meningkatkan kedekatan dalam
bersosialisasi melalui kegiatan wisata.
e. Pendidikan.
Merupakan motivasi berwisata yang memiliki unsur pendidikan di dalamnya
seperti melihat kebudayaan lain, menghadiri acara khusus dan semuanya yang
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
12
memiliki unsur pendidikan. Wisatawan mendapatkan informasi dan ilmu baru
setelah melakukan perjalanan wisata.
Dalam penelitian ini Iklim dan Lingkungan tidak diterapkan dalam analisis
motivasi Taman Burung. Dikarenakan iklim dan lingkungan mengimplikasikan
kunjungan suatu wilayah dimana iklim yang ada sangat berbeda dengan iklim
yang terdapat di wilayah asal wisatawan, contohnya Indonesia (kemarau dan
pengujan) dengan negara Eropa yang memiliki empat iklim (panas, dingin, semi
dan gugur).
1.8 Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kebun Binatang Gembira Loka, Jl. Kebun Raya
no.2 Yogyakarta pada November 2014 dan April 2015.
1.8.1 Jenis penelitian yang digunakan
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan ini
adalah jenis Penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah salah satu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme (suatu peristiwa yang
benar-benar terjadi yang dapat dialami sebagai realita) yang digunakan untuk
meneliti populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas tentang subjek
penelitian dan akan menggunakan pertanyaan dalam menggali informasi yang
dibutuhkan.
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
13
1.8.2 Teknik pengumpulan data
Dalam melaksanakan penelitian untuk Skripsi ini, metode yang digunakan
oleh penulis adalah sebagai berikut:
a. Observasi.
Observasi yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan data
secara langsung di objek wisata penelitian, lokasi penelitian dilakukan di
Taman Burung Kebun Binatang Gembira Loka. Observasi dilakukan secara
bertahap mulai November 2014 dan April 2015 dengan objek observasi para
wisatawan domestik. Mengamati serta mengumpulkan data koleksi karena
belum ada sumber tertulis mengenai daftar koleksi yang ada di Taman
Burung.
b. Angket atau kuesioner
Merupakan alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan
tertulis dengan tujuan mendapatkan jawaban atas penelitian yang dilakukan,
kuesioner yang disebarkan berbahasa Indonesia karena ditujukan untuk
wisatawan domestik. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 1112 April 2015
yang merupakan hari libur, responden yang dimintai informasi diperoleh
secara kebetulan tanpa suatu pertimbangan tertentu. Penentuan jumlah
responden dengan menggunakan formula Slovin sebagai berikut:
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
14
Keterangan:
n= Sampel
N= Populasi
e= margin eror yang digunakan adalah 10%.
Ukuran populasi diambil dari annual report GLZoo data package pada tahun
2014, yaitu wisatawan yang berkunjung sebanyak 1.617.179 orang selama satu
tahun. Margin eror yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%. Berikut
penghitungan sample menggunakan rumus Slovin:
Sehingga sebanyak 100 kuesioner yang nantinya akan dibagikan kepada
wisatawan yang mengunjungi Taman Burung Gembira Loka Zoo.
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
15
c. Studi Pustaka
Pengumpulan data melalui studi pustaka seperti penelitian-penelitian yang
dilakukan sebelumnya dan buku-buku yang terkait seperti skripsi, jurnal,
buku atau tesis yang berkaitan dengan objek penelitian, dan serta
menggunakan data yang diperoleh dari pihak pengelola lokasi penelitian.
1.8.3 Analisis Data
Berisi mengenai langkah yang digunakan dalam menganalisis data yang
telah diperoleh, untuk mengetahui jawaban kuesioner setiap variable pertanyaan
diukur dengan menggunakan metode Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur tanggapan responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner yang
diberikan.
Skala Likert dimulai dengan memberikan pertanyaan kepada responden
dengan diberi alternatif jawaban berjumlah gasal (3, 5, 7,9, dst), jawaban disusun
secara ordinal dan jawaban yang berada ditengah merupakan jawaban netral.4
Menggunakan netral, karena menyediakan kategori tengah memungkinkan
responden untuk menunjukkan respon yang netral dan lebih diskriminatif dalam
respon mereka, membuat nilai skala yang lebih handal dan skala yang lebih
disukai oleh responden (Cronbach, 1950).5
Untuk dapat menentukan keterangan rata-rata perlu diketahui interval
terhadap skor pada Skala Likert, dengan menggunakan metode perhitungan
interval menurut Supranto (2000: 64) sebagai berikut:
4 http://web.unikal.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/isi_buku.pdf diakses pada 30 Juni 2015 pukul 21:44
WIB dengan sedikit perubahan kalimat. 5http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/widhiarso_2010_-_respon_alternatif_tengah_pada_skala_likert.pdf
diakses pada 30 Juni 2015 pukul 21:55 WIB dengan sedikit perubahan kalimat.
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
16
Keterangan:
c = perkiraan besarnya
k = banyaknya kelas
Xn = nilai observasi terbesar
X1 = nilai observasi terkecil
1.9 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut.
Bab I : Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang
lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II : Gambaran umum lokasi penelitian mengenai sejarah awal
keberadaan Kebun Binatang Gembira Loka, Yayasan dan Profil
Kebun Binatang Gembira Loka.
Bab III : Pembahasan yang berisi mengenai karakteristik wisatawan
berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan daerah asal,
pekerjaan, dan penghasilan. Serta menganalisis motivasi wisatawan
dalam melakukan wisata di GLZoo Yogyakarta.
Bab IV : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/