bab i pendahuluan 1.1 latar...

16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Sebagai kota yang memiliki julukan kota pendidikan dan kota wisata, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang menggabungkan keduanya. Beberapa jenis wisata yang terdapat di Yogyakarta seperti wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata pendidikan, dan wisata belanja yang mulai berkembang. Objek-objek wisata seperti pantai Parangtritis, Kraton, Tamansari dan Museum Vredeburg merupakan objek wisata yang telah dikenal orang secara luas dan banyak pemotivasinya. Salah satu wisata buatan yang didalamnya memiliki unsur pendidikan dan alam adalah Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Berdasarkan observasi penulis, kebun binatang ini satu-satunya yang dimiliki Yogyakarta dan lebih dikenal dengan sebutan “Bonbin” yang memiliki banyak koleksi cukup lengkap. Kebun Binatang ini dibangun pada tahun 1933 atas ide dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. 1 Namun, tempat memelihara satwa kelangenan (peliharaan) raja menjadi sebuah Kebun Binatang publik baru dapat direalisasikan pada masa Sri Sultan HamengkubuwonoIX. 1 https://gudeg.net/id/directory/51/385/Gembira-Loka-Zoo-Yogyakarta.html#.VaI7qSHtmko diakses pada 12 Juli 2015 pukul 17:06 WIB dengan sedikit perubahan kalimat. ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA PUSPITA HERAWATI YUSMAR Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: trankiet

Post on 10-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yogyakarta merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia.

Sebagai kota yang memiliki julukan kota pendidikan dan kota wisata, hal tersebut

dapat dilihat dari banyaknya Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang

menggabungkan keduanya. Beberapa jenis wisata yang terdapat di Yogyakarta

seperti wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata pendidikan, dan wisata

belanja yang mulai berkembang. Objek-objek wisata seperti pantai Parangtritis,

Kraton, Tamansari dan Museum Vredeburg merupakan objek wisata yang telah

dikenal orang secara luas dan banyak pemotivasinya.

Salah satu wisata buatan yang didalamnya memiliki unsur pendidikan dan

alam adalah Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Berdasarkan observasi

penulis, kebun binatang ini satu-satunya yang dimiliki Yogyakarta dan lebih

dikenal dengan sebutan “Bonbin” yang memiliki banyak koleksi cukup lengkap.

Kebun Binatang ini dibangun pada tahun 1933 atas ide dari Sri Sultan

Hamengkubuwono VIII.1 Namun, tempat memelihara satwa kelangenan

(peliharaan) raja menjadi sebuah Kebun Binatang publik baru dapat direalisasikan

pada masa Sri Sultan HamengkubuwonoIX.

1 https://gudeg.net/id/directory/51/385/Gembira-Loka-Zoo-Yogyakarta.html#.VaI7qSHtmko diakses pada 12

Juli 2015 pukul 17:06 WIB dengan sedikit perubahan kalimat.

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2

Pada awal mulanya beliau hanya menginginkan sebuah tempat hiburan

yang dinamakan Gembiraloka. Arti dari Gembiraloka adalah “Gembira” berarti

Gembira dan “Loka” berarti Tempat. Gembira Loka didirikan di atas lahan seluas

20 ha yang separuhnya berupa hutan lindung, di dalamnya terdapat lebih dari 100

spesies satwa dan 61 spesies flora. Pada perkembangannnya, kebun binatang ini

telah mengalami banyak perbaikan guna menarik wisatawan agar tidak bosan saat

mengunjungi, salah satunya dengan pembangunan taman burung. Taman burung

dibangun di atas tanah seluas 4.500 m2, pengerjaan dilakukan selama 10 bulan

sejak awal Oktober 2012.

Pada Taman Burung terdapat 31 kandang yang berisi sekitar 348 ekor

burung dengan sangkar berbentuk dome dan kandang lorry sehingga pengunjung

bisa berinteraksi dengan burung-burung koleksi seperti dalam berita yang dilansir

oleh Republika online.2

Dalam berita yang dikutip dari Tribun Jogja salah satu zona di Kebun

Binatang Gembira Loka, yaitu zona Taman Burung , menjadi tempat favorit para

pengunjung, karena adanya koleksi baru berupa penguin. Penguin ini menjadi

primadona yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Binatang

Gembira Loka. Selain itu, adanya transportasi keliling atau disebut Taring juga

menjadi favorit wisatawan karena dengan wahana ini wisatawan dapat

mengelilingi hampir seluruh kawasan Kebun Binatang Gembira Loka.3

2http://m.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diy-nasional/13/08/04/mqzfzw-miliki-taman-burung-

gembira-loka-siap-sambut-wisatawan-lebaran diakses pada 02 Juni 2015 pukul 15:40 WIB dengan sedikit

perubahan kalimat.

3 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/02/zona-burung-jadi-tempat-favorit-pengunjung diakses pada 30 Juni

2015 pukul 20:06 WIB dengan sedikit perubahan kalimat.

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3

Rekontruksi yang terjadi pada bagian-bagian dari Kebun Binatang

Gembira Loka ini, khususnya Taman Burung dan terdapat koleksi baru berupa

penguin Jackass yaitu penguin jenis subtropis. Penguin- penguin ini menjadi salah

satu alasan wisatawan mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka, karena

wisatawan ingin melihat penampakan dari penguin yang sebelumnya hanya bisa

dilihat dari televisi.

Penelitian ini ingin mengetahui motivasi wisatawan yang mengunjungi

Taman Burung Gembira Loka, dimana Taman Burung memiliki berbagai macam

koleksi mengenai aves. Keberadaan ragam koleksi tersebut memberikan

pengetahuan baru bagi wisatawan, sehingga wisatawan dapat berwisata sekaligus

belajar mengenai burung. Unsur pendidikan ini menjadi salah satu motivasi

wisatawan mengunjungi Taman Burung, sehingga menjadi objek penelitian yang

menarik untuk diteliti. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti

lebih lanjut dengan mengangkat judul “Analisis Motivasi Pengunjung Taman

Burung di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis akan

membahas mengenai Taman Burung di Kebun Binatang Gembira Loka,

khususnya menganalisis mengenai karakteristik dan motivasi wisatawan.

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana karakteristik wisatawan yang mengunjungi Kebun Binatang

Gembira Loka khususnya Taman Burung?

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

4

b. Bagaimana motivasi wisatawan dalam mengunjungi Taman Burung di Kebun

Binatang Gembira Loka?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

a. Hanya dibatasi pada area Taman Burung Kebun Binatang Gembira Loka

b. Responden adalah wisatawan yang sedang berada di Taman Burung dan

hanya difokuskan untuk responden yang telah berusia 15 tahun ke atas, karena

dianggap dapat memahami pertanyaan yang diberikan peneliti

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui karakteristik wisatawan dalam melakukan kunjungan di

Kebun Binatang Gembira Loka khususnya di Taman Burung

b. Mengetahui motivasi utama wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata di

Taman Burung Kebun Binatang Gembira Loka

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

1.5.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan

akademik dan pemahaman lebih mendalam mengenai motivasi dan karakteristik

wisatawan yang melakukan kegiatan wisata di Taman Burung Gembira Loka.

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5

1.5.2 Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan saran bagi

pengelola Taman Burung Kebun Binatang Gembira Loka untuk mengetahui

motivasi dan karakteristik wisatawan. Agar pengelola dapat mengetahui minat

wisatawan yang berwisata dan mampu menimbulkan keinginan untuk

mengunjungi kembali Kebun Binatang Gembira Loka dalam diri wisatawan.

1.6 Tinjauan Pustaka

Peneliti mengelompokkan tinjauan pustaka berdasarkan kesamaan fokus

dan lokus. Kesamaan fokus berdasarkan tema atau topik permasalahan yang

dipilih oleh peneliti yaitu mengenai karakteristik dan motivasi wisatawan,

sedangkan kesamaan lokus berdasarkan kajian destinasi wisata. Penelitian

terdahulu yang sudah dilakukan dan berkaitan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Pertama, penelitian dengan judul “Motivasi Kunjungan Wisatawan

Terhadap Agrowisata Merapi Farma Herbal Di Dusun Sidorejo, Hargobinangun,

Pakem, Sleman, D.I. Yogyakarta” (Raditya, 2014) disimpulkan bahwa motivasi

kunjungan wisatawan terhadap Merapi Farma Herbal secara dominan didasari

oleh keinginan untuk pemulihan dan pembaharuan jiwa. Diikuti dengan keinginan

untuk bebas dari penyakit, dan memperoleh kebahagiaan dari berbagai kegiatan

yang dapat dilakukan di Merapi Farma Herbal. Faktor pendorog wisatawan

mengunjungi Merapi Farma Herbal adalah keinginan untuk sembuh dari penyakit,

beristirahat dari rutinitas sehari- hari, dan pemulihan fisik, jiwa, maupun pikiran.

Sementara faktor penarik wisatawan mengunjungi Merapi Farma Herbal adalah

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6

karena manfaat jamu godhog sebagai minuman tradisional yang menyehatkan,

susasan lokasi yang menyegarkan, dan fasilitas toilet, parkir yang memadai.

Kedua, penelitian dengan judul “Motivasi Wisatawan Mancanegara

melakukan kegiatan wisata(Studi Wisatawan Asing yang Berwisata di Sumatera

Barat)” (Pertiwi, 2011) menyimpulkan bahwa motivasi wisatawan asing

melakukan wisata di Sumatera Barat dikarenakan dorongan finansial dari

wisatawan sendiri, serta ketertarikan dengan budaya dan pengaruh dari

lingkungan sekitar.

Ketiga, penelitian dengan judul “Analisis Karakteristik dan Motivasi

Wisatawan dalam Upaya Pengembangan Atraksi Wisata Taman Kyai Langgeng

Kota Magelang” (Wardani, 2014) menyimpulkan bahwa karakteristik wisatawan

Taman Kyai Langgeng didominasi oleh wisatawan berjenis kelamin pria,

dikarenakan kondisi Taman Kyai Langgeng merupakan destinasi bersifat outdoor.

Sedangkan dalam motivasi diketahui motivasi fantasi menjadi yang dominan

karena banyaknya atraksi hiburan.

Keempat, penelitian dengan judul “Karakteristik dan Motivasi Wisatawan

di Pantai Somandeng Kabupaten Gunung Kidul” (Isniyati, 2014) memaparkan

bahwa karakteristik wisatawan Pantai Somandeng didominasi pengunjung dari

luar daerah dan berjenis kelamin pria, hal ini menunjukkan bahwa pria cenderung

menyukai kegiatan yang menantang (outdoor activities). Sedangkan motivasi

wisata menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan memilih motivasi fisik

yaitu ingin liburan, bersantai, berbelanja dan menikmati pemandangan alam yang

indah di Pantai Somandeng.

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7

Kelima, penelitian dengan judul “Analisis Karakteristik dan Implikasinya

pada Pengembangan Destinasi Wisata (Studi Kasus di Pantai Senggigi Kabupaten

Lombok Barat- NTB)” (Suardana, 2014) dalam penelitian tersebut memperoleh

dua kesimpulan mengenai karakteristik Sosiodemografis dan Psikografis, yaitu

mayoritas wisatawan bukan penduduk lokal dan berasal dari luar pulau, kemudian

mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Pantai Senggigi mempunyai karakter

wisatawan lebih menyukai petualangan dan suasana alami. Sedangkan mengenai

kesimpulan motivasi wisatawan yang datang ke Lombok Barat adalah untuk

mendapatkan suasana yang berbeda dari tempat asal para wisatawan, menambah

ilmu pengetahuan, belajar tentang budaya Suku Sasak, mencicipi kuliner

tradisional, berpetualang, dan melakukan wisata bahari (Snorkling, Surving, dan

Diving) dan wisatawan yang datang merupakan wisatawan yang bertujuan

langsung ke Lombok Barat bukan wisatawan limpahan dari Bali.

Keenam, penelitian dengan judul “Studi Kasus Rebranding Kebun Raya

dan Kebun Binatang Gembira Loka Menjadi Gembira Loka Zoo” (Merjanti,

2014) memaparkan bahwa rebranding menjadi Gembira Loka Zoo merupakan

langkah strategis yang berani. Rebranding tersebut menjadi penyegaran dan

sebagai tanda hidupnya kembali kebun binatang tersebut pasca “mati suri” yang

berkepanjangan. Penyelesaian masalah melalui rebranding dengan tujuan utama

perubahan image yang telah melekat dengan image dan konsep yang lebih baru

sehingga diperolehlah nama dan identitas yang baru yaitu Gembira Loka Zoo.

Ketujuh, penelitian oleh Azari (2015) yang berjudul “Efektifitas Media

Iklan Gembira Loka Zoo Menurut Persepsi Wisatawan” disimpulkan bahwa

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

8

media internet dan media sosial dipilih 32 dari 125 responden sebagai media yang

paling membuat wisatawan tertarik mengunjungi GLZoo. Berdasarkan uji

hipotesis, media iklan GLZoo secara keseluruhan dikatakan efektif menurut 125

responden sebagai wisatawan GLZoo dan dapat dipertahankan sebagai media

iklan untuk menarik wisatawan.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang disebutkan di atas, menunjukkan

bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berbeda dengan penelitian

tersebut. Dari penelitian tersebut membahas mengenai karakteristik dan motivasi

wisatawan, namun teknik analisis, tujuan dan lokasi yang diteliti oleh penulis

berbeda. Belum pernah ada penelitian yang membahas mengenai analasis

motivasi pengunjung Taman Burung di Kebun Binatang Gembira Loka

Yogyakarta.

1.7 Landasan Teori

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kerangka konseptual yang akan

digunakan sebagai acuan untuk menganalisis dalam penelitian. Kerangka

konseptual tersebut berdasarkan judul yang diangkat yang disesuaikan dengan

permasalahan dalam penelitian.

1.7.1 Karakteristik Wisatawan

Profil wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis-jenis

wisatawan yang berbeda dan berhubungan erat dengan kebiasaan, permintaan, dan

kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Gambaran mengenai

karakteristik wisatawan menurut Seaton dan Bennet (1996) dalam Suwena dan

Widyatmaja (2010:39) dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

9

descriptor) dan karakteristik wisatawannya (tourist descriptor). Karakteristik

perjalanannya (Trip Descriptor) adalah wisatawan dibagi ke dalam kelompok-

kelompok berdasarkan jenis perjalanan yang dilakukannya, sedangkan

karakteristik wisatawan (tourist descriptor) adalah memfokuskan pada wisatawan

yang digambarkan dengan “who wants what, why, when, where and how much?”.

Untuk menjelaskannya digunakan beberapa karakteristik diantaranya:

a. Karakteristik Sosio-Demografis, yang termasuk dalam karakteristik Sosio-

Demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan,

tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, dan jumlah anggota keluarga.

b. Karakteristik Geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat

tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, provinsi, maupun negara

asalnya.

c. Karakteristik Psikografis menurut Smith (1989) membagi wisatawan ke

dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, life-style, dan

karakteristik personal.

Dari penjelasan tersebut, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Karakteristik Sosio-Demografis yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan, dan pekerjaan. Serta menggunakan Karakteristik Geografis untuk

mengetahui lokasi tempat tinggal atau daerah asal wisatawan yang melakukan

kunjungan di Kebun Binatang Gembira Loka.

1.7.2 Motivasi Wisatawan

Manusia sebagai wisatawan memiliki motivasi untuk melakukan kegiatan

pariwisata. Motivasi menurut Sharpley (Pitana dan Gayatri, 2005:58) merupakan

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

10

hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata, karena

motivasi merupakan trigger dari proses perjalanan wisata, walaupun motivasi ini

sering kali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri.

Kajian mengenai motivasi wisatawan menurut Cohen (1984) dalam Pitana

dan Gayatri (2005:58) mengalami pergeseran dari memandang motivasi sebagai

proses singkat untuk melihat perilaku perjalanan wisata, ke arah yang lebih

menekankan bagaimana motivasi mempengaruhi kebutuhan psikologis dan

rencana jangka panjang seseorang, dengan melihat bahwa motif intrinsik (seperti

self actualization) yaitu keinginan individu untuk menjadi orang yang sesuai

dengan keinginannya, sebagai komponen yang sangat penting.

Motivasi merupakan faktor penting bagi calon wisatawan di dalam

mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi.

Calon wisatawan akan melakukan persepsi mengenai daerah tujuan wisata,

persepsi ini dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan

informasi yang didapatkannya (Pitana dan Gayatri, 2005:60).

Jenis- jenis motivasi menurut Bansal dan Eiselt (2003 : 387-396) adalah:

a. Iklim dan Lingkungan

Iklim dan lingkungan menjadi faktor pendorong bagi wisatawan untuk

melakukan kegiatan pariwisata, iklim yang hangat dan kering lebih disukai

dan menghindari iklim yang dingin dan basah saat berwisata. Wisatawan

bertujuan untuk menikmati cahaya matahari menjadi salah satu faktor

pendorong untuk melakukan perjalanan wisata. Melarikan diri dari lingkungan

yang membosankan untuk sementara waktu, yang secara fisik atau sosial

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

11

berbeda dengan daerah asal wisatawan menjadi salah satu pendorong

wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.

b. Relaksasi

Memanfaatkan waktu untuk beraktifitas seperti berolahraga yang bertujuan

untuk beristirahat, relaksasi merupakan salah satu motivasi untuk menyingkir

dari rutinitas sehari-hari guna mendapatkan waktu yang berkualitas dan

pengalaman romantis.

c. Petualangan

Dilihat sebagai sesuatu yang baru dimana petualangan dianggap yang utama

dibandingkan dengan yang lain, petualangan yang menjadikan wisatawan

seolah mengalaminya sendiri seolah dialami oleh diri sendiri. Mencari

petualangan sudah membudaya yang menjadi faktor penarik dan pendorong

diwaktu yang bersamaan.

d. Keinginan pribadi

Menjadi salah satu motivasi perjalanan yang bertujuan untuk bernostalgia

mengenai masa lampau, untuk mengeksplorasi dan evaluasi diri. Salah satu

yang dimaksudkan adalah mengunjungi keluarga dan mengenal silsilahnya.

Mengenang masa lalu berguna untuk meningkatkan kedekatan dalam

bersosialisasi melalui kegiatan wisata.

e. Pendidikan.

Merupakan motivasi berwisata yang memiliki unsur pendidikan di dalamnya

seperti melihat kebudayaan lain, menghadiri acara khusus dan semuanya yang

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

12

memiliki unsur pendidikan. Wisatawan mendapatkan informasi dan ilmu baru

setelah melakukan perjalanan wisata.

Dalam penelitian ini Iklim dan Lingkungan tidak diterapkan dalam analisis

motivasi Taman Burung. Dikarenakan iklim dan lingkungan mengimplikasikan

kunjungan suatu wilayah dimana iklim yang ada sangat berbeda dengan iklim

yang terdapat di wilayah asal wisatawan, contohnya Indonesia (kemarau dan

pengujan) dengan negara Eropa yang memiliki empat iklim (panas, dingin, semi

dan gugur).

1.8 Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kebun Binatang Gembira Loka, Jl. Kebun Raya

no.2 Yogyakarta pada November 2014 dan April 2015.

1.8.1 Jenis penelitian yang digunakan

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan ini

adalah jenis Penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah salah satu metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme (suatu peristiwa yang

benar-benar terjadi yang dapat dialami sebagai realita) yang digunakan untuk

meneliti populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas tentang subjek

penelitian dan akan menggunakan pertanyaan dalam menggali informasi yang

dibutuhkan.

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

13

1.8.2 Teknik pengumpulan data

Dalam melaksanakan penelitian untuk Skripsi ini, metode yang digunakan

oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Observasi.

Observasi yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan data

secara langsung di objek wisata penelitian, lokasi penelitian dilakukan di

Taman Burung Kebun Binatang Gembira Loka. Observasi dilakukan secara

bertahap mulai November 2014 dan April 2015 dengan objek observasi para

wisatawan domestik. Mengamati serta mengumpulkan data koleksi karena

belum ada sumber tertulis mengenai daftar koleksi yang ada di Taman

Burung.

b. Angket atau kuesioner

Merupakan alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan

tertulis dengan tujuan mendapatkan jawaban atas penelitian yang dilakukan,

kuesioner yang disebarkan berbahasa Indonesia karena ditujukan untuk

wisatawan domestik. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 1112 April 2015

yang merupakan hari libur, responden yang dimintai informasi diperoleh

secara kebetulan tanpa suatu pertimbangan tertentu. Penentuan jumlah

responden dengan menggunakan formula Slovin sebagai berikut:

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

14

Keterangan:

n= Sampel

N= Populasi

e= margin eror yang digunakan adalah 10%.

Ukuran populasi diambil dari annual report GLZoo data package pada tahun

2014, yaitu wisatawan yang berkunjung sebanyak 1.617.179 orang selama satu

tahun. Margin eror yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%. Berikut

penghitungan sample menggunakan rumus Slovin:

Sehingga sebanyak 100 kuesioner yang nantinya akan dibagikan kepada

wisatawan yang mengunjungi Taman Burung Gembira Loka Zoo.

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

15

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data melalui studi pustaka seperti penelitian-penelitian yang

dilakukan sebelumnya dan buku-buku yang terkait seperti skripsi, jurnal,

buku atau tesis yang berkaitan dengan objek penelitian, dan serta

menggunakan data yang diperoleh dari pihak pengelola lokasi penelitian.

1.8.3 Analisis Data

Berisi mengenai langkah yang digunakan dalam menganalisis data yang

telah diperoleh, untuk mengetahui jawaban kuesioner setiap variable pertanyaan

diukur dengan menggunakan metode Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur tanggapan responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner yang

diberikan.

Skala Likert dimulai dengan memberikan pertanyaan kepada responden

dengan diberi alternatif jawaban berjumlah gasal (3, 5, 7,9, dst), jawaban disusun

secara ordinal dan jawaban yang berada ditengah merupakan jawaban netral.4

Menggunakan netral, karena menyediakan kategori tengah memungkinkan

responden untuk menunjukkan respon yang netral dan lebih diskriminatif dalam

respon mereka, membuat nilai skala yang lebih handal dan skala yang lebih

disukai oleh responden (Cronbach, 1950).5

Untuk dapat menentukan keterangan rata-rata perlu diketahui interval

terhadap skor pada Skala Likert, dengan menggunakan metode perhitungan

interval menurut Supranto (2000: 64) sebagai berikut:

4 http://web.unikal.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/isi_buku.pdf diakses pada 30 Juni 2015 pukul 21:44

WIB dengan sedikit perubahan kalimat. 5http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/widhiarso_2010_-_respon_alternatif_tengah_pada_skala_likert.pdf

diakses pada 30 Juni 2015 pukul 21:55 WIB dengan sedikit perubahan kalimat.

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

16

Keterangan:

c = perkiraan besarnya

k = banyaknya kelas

Xn = nilai observasi terbesar

X1 = nilai observasi terkecil

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah sebagai berikut.

Bab I : Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang

lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II : Gambaran umum lokasi penelitian mengenai sejarah awal

keberadaan Kebun Binatang Gembira Loka, Yayasan dan Profil

Kebun Binatang Gembira Loka.

Bab III : Pembahasan yang berisi mengenai karakteristik wisatawan

berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan daerah asal,

pekerjaan, dan penghasilan. Serta menganalisis motivasi wisatawan

dalam melakukan wisata di GLZoo Yogyakarta.

Bab IV : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

ANALISIS MOTIVASI PENGUNJUNG TAMAN BURUNG DI KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKAYOGYAKARTAPUSPITA HERAWATI YUSMARUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/