bab i pendahuluan 1.1 latar belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/bab i.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa...

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang menganut sistem Demokrasi dengan semboyan dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Semboyan seperti ini seharusnya ditanamkan dalam benak Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Indonesia, sehingga permasalahan masyarakat bisa diatasi dengan baik dengan mengeluarkan suatu kebijakan untuk menjawab permasalahan rakyat. Akan tetapi praktik yang sesuai dengan semboyan diatas amat langka kita temui hari ini, dikarenakan oknum-oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tidak mendalami dan memahami masalah sosial di lingkungan Konstituennya. Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga negara yang mewakili rakyat dalam parlemen. yang bertugas untuk mengawasi kinerja dari eksekutif agar ada cek and balance anatara DPRD dan Pemerintah, sehingga terciptanya Pemerintahan yang baik atau Good Governance. Diera Demokrasi yang dihadapi oleh Indonesia, Lembaga Legislatif merupakan salah satu lembaga yang menjalankan pelaksanaan demokrasi yang mana rakyat ditempatkan Dilihat dari penelitian terdahui tentang reses yang di ada di Kota Medan, bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan masyarakat sangat kesusahan untuk menyalurkan aspirasinya

Upload: others

Post on 01-May-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia yang menganut sistem Demokrasi dengan semboyan dari rakyat,

untuk rakyat dan oleh rakyat. Semboyan seperti ini seharusnya ditanamkan dalam

benak Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di

Indonesia, sehingga permasalahan masyarakat bisa diatasi dengan baik dengan

mengeluarkan suatu kebijakan untuk menjawab permasalahan rakyat. Akan tetapi

praktik yang sesuai dengan semboyan diatas amat langka kita temui hari ini,

dikarenakan oknum-oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah tidak mendalami dan memahami masalah sosial di

lingkungan Konstituennya.

Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga negara yang mewakili rakyat

dalam parlemen. yang bertugas untuk mengawasi kinerja dari eksekutif agar ada

cek and balance anatara DPRD dan Pemerintah, sehingga terciptanya

Pemerintahan yang baik atau Good Governance. Diera Demokrasi yang dihadapi

oleh Indonesia, Lembaga Legislatif merupakan salah satu lembaga yang

menjalankan pelaksanaan demokrasi yang mana rakyat ditempatkan

Dilihat dari penelitian terdahui tentang reses yang di ada di Kota Medan,

bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat

efektif dikarenakan masyarakat sangat kesusahan untuk menyalurkan aspirasinya

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

2

melalui musyrembang, sehingga reses ini membawa anggin segar bagi kontituen

dapir V kota Medan untuk menyuarakan aspirasinya1, hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD kota medan

berdasarkan responden sangat efektif dan berguna untuk masyarakat.

Sedangkan Reses yang ada di kota Malang dimana anggota DPRD melakukan

masa reses ke II pada bulan september, mekanisme pelaksanaannya anggota

DPRD Kota Malang melakukan sosialisasi kepada konstituennya seminggu atau

sehari sebelum pelaksanaan. Sosialisasi dilakukan menggunakan surat undangan

dan melampirkan kertas aspirasi supaya masyarakat yang datang ke reses

langsung menjelaskan permasalhannya ke pada anggota DPRD, ini sebagai

strategi anggota DPRD untuk menyerap dan menghimpun aspirasi melalui

lampiran kertas tersebut. Dalam melaksanakan rangkaian reses, oknum anggota

DPRD tidak membahas keluh kesah konstituen di dapilnya, akan tetapi DPRD

memberikan materi yang tidak sesuai dengan permasalahan di dapil tersebut.

Kemudian anggota DPRD melakukan kampaye-kampaye dirinya atau

memfamilialisasi ketua DPC atau bakal calon Walikota Malang. Pembahasan

tentang aspirasi tidak ditemukan oleh penulis, reses tersebut dibuat sebagai ajang

kempaye belaka dan hanya mengugurkan tugas sebagai anggota DPRD2.

Analisi jaring aspirasi melalui reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di

Kabupaten Lombok Timur pada Jurnal Ulung Pribadi dan hidayatullah, setelah

melakukan masa reses anggota DPRD harus merapatkan hasil reses dalam sidang

1 Ibnu Ubayd Dilla, M. Arif Nasution, Agus Suriadi, EFEKTIVITAS PROGRAM RESES DPRD

KOTA MEDAN DALAM MENYERAP ASPIRASI MASYARAKAT DI KECAMATAN MEDAN

LABUHAN.

2 Hasil Laporan magang riset DPRD di Kota Malang pada tahun 2018

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

3

paripurana (rapat tertinggi DPRD), akan tetapi dalam sidang tersebut tidak ada

kejelasan hasil reses yang dilakukan. Ketidak jelasan hasir reses tersebut

menjadikan anggota DPRD, jalur yang berbeda untuk memenuhi aspirasi

konstituen dibuat oleh fraksi PDIP. Pada peraturan tata tertib DPRD kabupaten

Lombok Timur pasal 82 tentang rapat paripurna, rapat paripurna merupakan rapat

tertinggi anggota DPRD dalam mengambil kebijakan yang di pimpin oleh ketua

atau wakil ketua DPRD. Dalam reses ini jika dicermati pada peraturan fraksi

PDIP telah melanggar prosedural yang ada. Hasil reses tersebut semistinya di

rapat paripurnakan terlibih dahulu baru disampaikan pada SKPD. Akan tetapi

fraksi PDIP menyampaikan terlebih dahulu ke SKPD yang terkait dari pada di

rapatkan di Paripurna.

Fungsi anggota DPRD dalam undang-undang Nomor 23 tahun 2014 pasal

149 menyatakan bahwa DPRD memiliki fungsi sebagai Regulator, polity making,

budgeting,Regulator, mengatur seluruh kepenting daerah, baik yang termasuk

urusan rumah tangga daerah (otonomi) merupakan urusan pemerintah pusat yang

diserahkan pelaksanaannya ke daerah (tugas pembantuan). Polity making,

merumuskan kebijakan pembangunan dan perencanaan program-program

pembangunan di daerah. Budgeting, Perencanaan Anggaran Daerah (APBD)3.

Secara umum fungsi DPR/DPRD adalah sebagai representasi rakyat di

dapilnya, untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan konstituennya,

DPR/DPRD dalam undang-undang harus menampung dan menindak lanjuti

aspirasi melalui masa reses tersebut. Reses merupakan kegiatan yang dilakukan

3 Utang Rosidin, S.H.,M.H otonomi daerah dan desentralisasi. Hal. 93. Pustaka setia . Bandung

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

4

oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dalam massa reses DPRD turun ke dapil

masing-masing untuk menyerap aspirasi dari konstituennya.

Secara normatif fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Undang-

Undang Nomor 27 Tahun 2009 Pasal 79 poin J dan K, menyatakan DPRD dalam

tugas dan fungsi bahwa DPRD menampung dan menindak lanjuti aspirasi

masyarakat dan memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politik kepada

konstituen di daerah pemilih4. Undang-undang tersebut di formulasikan lagi

dengan peraturan Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 161 Hurup I tentang Pemerintah

Daerah yang menyatakan bahwa salah satu kewajiban anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah kabupaten adalah menyerap dan menghimpun aspirasi kontituen

melalui kunjungan kerja bersekala.

Kemudian peraturan Tata-tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten

Lombok Tengah khususnya Pasal 65 ayat (6) yang menyatakan bahwa setiap

melaksanakan tugas reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah secara

perorangan atau kelompok wajib membuat laporan tertulis atas pelaksanaan

tugasnya yang disampaikan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Lombok Tengah dalam Rapat Paripurna.5 Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dalam menafsirkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang

menyatakan meyerap dan menghimpun aspirasi kontituen melalui kunjungan

kerja secara berkala. tafsiran diatas menjelaskan kewajiban anggota DPRD

4 Diakses melalui https://id.wikisource.org/wiki/Undang-

Undang_Republik_Indonesia_Nomor_27_Tahun_2009 pada tanggal 3 februari 2019, pukuln

20.00 wib 5Baca, risalah rapat paripurna Ke-2 DPRD Kabupaten Lombok Tengah masa persidangan 1 tahun

siding 2017 (penyampaian laporan hasil reses pertama tahun sidang 2017)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

5

kabupaten/ Kota untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada masa

reses6.

Di Kabupaten lombok tengah di bagi menjadi VI dapil, Dapil I yaitu

Kecamatan Praya dan Praya Tengah, Dapil II kecamatan Kopang-Janapria, Dapil

III Kecamatan Pujut-Praya Timur, Dapil IV kecamatan Praya Barat-Praya Barat

Daya, Dapil V kecamatan Jonggat-Pringgarata, dan Dapil VI kecamatan

Batukliang-Batukliang Utara.

Dalam tiga tahun belakangan ini permasalahan konstituen di Dapil I

kecamatan Praya-Praya Tengah tidak jauh berbeda. Di tahun 2016 hasil reses

yang didapatkan dari konstituen adalah permasalahan infratruktur dimana

masyarakat masih susah dalam mengakses dari desa satu ke desa sebelahnya.

Permasalahan kedua meliputi, perberdayaan pemuda (karangtaruna)yang masih

kurang, dimana pemuda menginginkan adanya pelatihan khusus untuk melatih

keterampilannya7.

Permasalahan secara umum dari 2016 sampai hari ini, konstituen

menginginkan pengelolaan retribusi daerah yang sampai saat ini masih belum

maksimal, karana banyak sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang

tidak di kelola dengan baik, sehingga kebocoran PAD Lombok Tengah cukup

tinggi8.

6Ibid 2017

7Diakses melalui http://dprd.lomboktengahkab.go.id/2016/10/25/dewan-sampaikan-hasil-resesnya-

pada-masa-sidang-ketiga-dprd/. pada 10 juli 2018 pukul 19.13 WIB 8Di akses melalui https://kicknews.today/2018/05/28/dprd-lombok-tengah-sampaikan-hasil-reses-

kedua-tahun-2018/. pada 10 juli 2018 pukul 19.30 WIB

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

6

Pengelolaan PAD maksudnya pemerintah Daerah seharusnya mampu

melayani masyarakat Lombok Tengah dalam menjawab permasalahan

pengelolaan sumber daya alam. Sumber daya alam yang menjadi pendapatan asli

daerah meliputi pertanian dan wisata, contoh kongkrit dalam aspek pertanian,

masyarakat menginginkan traktor (mesin pertanian) karena masyarakat lombok

tengah masih menyewan jasa untuk bertani. Padahal masyarakat lombok tengah

sangat menginginkan traktor tersebut untuk memperkecil biaya produksi di

pertanian9

Kabupaten Lombok Tengah merupakan kabupaten yang memiliki segudang

sumber daya alam yang melimpah dan diiringi dengan sumber daya manusia yang

melimpah, jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah, Laki-laki 431815 jiwa,

sedangkan perempuan sebanyak 481054 jiwa, total jumlah penduduk Kabupaten

Lombok Tengah sebanyak 912879 jiwa10

.

Lombok Tengah yang diapit oleh beberapa kabupaten, sebelah timur ada

Kabupaten Lombok Timur, sebelah barat ada kabupaten lombok barat, dan

sebelah Utara ada kabupaten lombok utara dan kabupaten Lombok Timur11

. Letak

geografis yang baik sangat memungkinkan Lombok Tengah menjadi kabupaten

yang maju dan rakyat sejahtra jika diukur dari melimpahnya sumber daya alam

yang ada.

9 Wawancara dengan petani yang ada di desa lajut, Kabupaten Lombok Tengah

10Diakses melalui https://lomboktengahkab.bps.go.id/statictable/2016/11/22/107/jumlah-

penduduk-dan-rasio-jenis-kelamin-menurut-kecamatan-di-kabupaten-lombok-tengah-2015-.html.

pada 10 juli 2018 pukul 22.00 WIB 11

Diakses melalui https://lomboktengahkab.bps.go.id/statictable/2015/12/30/2/letak-geografis-kab-

lombok-tengah.html. pada 10 juli 2018 pukul 16.00 WIB

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

7

Melimpahnya sumber daya alam dan tidak diiringi dengan kurang

kompetennya sumber daya manusia menyebabkan sumber daya alam tidak

dimanfaatkan dengan baik. Fasilitas dan infrastruktur yang kurang mendukung

sehingga masyarakat Lombok Tengah sering mengeluhkan untuk mengakses ke

satu tempat ketempat yang lain. Minimnya peran Pemerintah dalam beberapa

bidang menyebabkan kabupaten lombok tengah berada dalam taraf kemiskinan

disebabkan lapangan kerja yang minim12

.

Pembangunan yang belum merata dikabupaten Lombok Tengah

menyebabkan permasalahan-permasalahan yang mendasar tentang kemiskinan

yang belum teratasi, kebanyakan masyarakat mengeluarkan aspirasinya untuk

pembenahan Air, entah air bersih atau air untuk petani. Karena pada tahun 2017

kemaren masyarakat banyak yang gagal panen karena kemarau contohnya petani

padi di daerah desa lajut kecamatan Praya Tengah.

Semua anggota DPRD Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk

menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen yang melalui kunjungan kerja

secara berkala, menampung dan wajib untuk menindaklanjuti aspirasi (pengaduan

masyarakat) serta memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis

kepada konstituen di daerah pemilihannya sesuai dengan Undang-Undang Nomor

17 Tahun 201413

. Kewajiban ini juga diatur dalam Undang-Undang No.23 Tahun

2014, yang mana Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau yang lebih disingkat

12

Data Bps. https://lomboktengahkab.bps.go.id/dynamictable/2017/01/19/44/tingkat-

pengangguran-terbuka-kabupaten-lombok-tengah-2011-2015.html 13

Diakses melalui http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2014_17.pdf. pada 10

desember. Pukul 22.11 wib

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

8

DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai

unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Berpartisipasi dalam pembangunan daerah adalah hak masyarakat untuk

hidup di Negara Demokrasi. Dalam pewujudnya penjaringan aspirasi kegiatan

Reses DPRD. Seperti yang telah diketahui, Mekanisme Reses ini sangat jarang

untuk dipublikasikan cenderung menyebabkan terjadi penyelewengan terkait

proses pelaksanaan yang dinilai tidak mengakomodir aspirasi masyarakat.

Sehingga menyebabkan masyarakat cenderung tidak mendapatkan manfaat hasil

kegiatan Reses.

Komunikasi dua arah antara konstituen dan anggota DPR/DPRD adalah

reses, dalam hal ini anggota legislatif memiliki kewajiban untuk kunjungan kerja

secara sistematis (bersekala) dimana konstituen menyalurkan aspirasi melalui

Perwakilan di dalam Parlemen. Sedangkan masa kegiatan anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah diluar kegiatan formal di dalam gedung Paerlemen

atau melakukan kunjungan kerja di daerah pemilihan masing-masing (Dapil)

disebut dengan masa reses. Masa reses dalam satu tahun sebanyak tiga kali atau

kalau kita totalkan dalam satu periode berjumlah empat belas (14) kali 14

.

Masa reses anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah selama ini belum

efektif dalam menjawab permasalahan dari konstituen, dilihat dari beberapa masa

reses yang pernah dilakukan selama periode hanya dijalankan secara proseduran

sebagai DPRD, dengan adanya masa reses ini secara ideal anggota DPRD

14

Qory Kumala Putri dan M.Y. Tiyas TinovEFEKTIVITAS RESES ANGGOTA DEWAN

PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN BENGKALIS PERIODE 2009-2014

(Studi Dapil I Kecamatan Bantan, Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Rupat, dan Kecamatan

Rupat Utara)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

9

seharusnya menjadikan masa reses sebagai kegiatan untuk melihat langsung

pemasalahan di dapil masing-masing. Fakta dilapangan berbanding terbalik

dengan tugas dan fungsi sebagai DPRD, dimana masa reses ini sebagai alat

kempaye atau pencitraan bahwa iya sebagai representasi dari dapilnya.

Pelaksanaan reses anggota DPRD yang pernah dilakukan oleh salah satu

anggota DPRD Nonik alam frantika dari dapil 1 Praya dan Praya Tengah, fraksi

Grindra yang pelaksaanaanya reses tidak dicantumkan. Hasil reses yang

dilakukan tersebut tidak di bawa atau diperjuangkan dalam masa sidang, sehingga

bisa dikatakan reses yang dilakukan oleh anggota DPRD tersebut dijadikan ajang

seremonial. Hal ini dapat dilihat dari hasil keputusan sidang reses tahun 201715

.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Tengah memiliki

kewajiban untuk turun kebawah dalam agenda meyerap atau mendengarkan

aspirasi konstituen di dapilnya. Mekanise reses yang jarang di publikasikan

kepada publik cendurung melakukan pelanggaran-pelanggaran dalam melakukan

mekanisme seperti anggaran dan follow up dalam menjalankan aspirasi

konstituen. Kegiatan reses banyak di tunggu oleh pengamat politik, stake holders,

maupun LSM, sebab kegiatan reses merupakan momen politik bagi anggota

dewan dimana kegiatan tersebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam

rangkaian agenda bisa jadi menjadi ajang kempanye dan pencitraan diri.

Masa reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah harus bisa

memanfaatkan masa reses ini sebaik mungkin supaya efiktivitas dan efisiensi

dalam menyaring aspirasi kontituen sesuai dengan kebutuhan. Permasalahan di

15

Risalah rapat paripurna Ke-2 DPRD Kabupaten Lombok Tengah masa persidangan 1 tahun

sidang 2017 (penyampaian laporan hasil reses pertama tahun sidang 2017)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

10

Kabupaten Lombok Tengah memang sangat kompleks, dimana imprastruktur

yang masih kurang dirasakan oleh masyarakat.

Penelitian ini penulis membahas Bagaimana Akuntabilitas dari Proses Reses

serta hasil dari masa Reses yang selama ini dinilai hasilnya masih belum

sepenuhnya terealisasi dalam pelaksanaannya. Yang dikarenakan rendahnya

tingkat partisipasi masyarakat dan sulitnya akses masyarakat untuk berpartisipasi

dalam pembangunan daerah merupakan suatu kondisi yang dinilai sangat ironis.

Dan disinilah partisipasi masyarakat dalam agenda Reses ini sangatlah terlihat dan

merupakan unsur terpenting dalam kegiatan reses, yang mana dari berbagai

aspirasi masyarakat dapat menentukan pembangunan di suatu daerah. Karena dari

beragam aspirasi inilah merupakan target suatu daerah dalam melaksanakan

pembangunan dalam jangka kedepan. Dalam hal ini tingkat partisipasi masyarakat

kabupaten Lombok Tengah masih dinilai sangat lemah, sehingga arah

pembangunan di Kabupaten Lombok Tengah masih belum sepenuhnya

mengakomodir kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti

membuat rumusan masalah sebagai berikut: ”Bagaimana Akuntabilitas politik

reses yang dilakukan DPRD peride 2017 dalam menyerap aspirasi masyarakat

Lombok Tengah?”

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Akuntabilitas politik reses anggota DPRD dalam

menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Lombok Tengah pada periode 2017.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

11

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi ilmiah

untuk kepentingan ilmu pengetahuan serta akademisi illmu Pemerintahan

Universitas Muhammadiyah Malang, yang kemudian mengetahui dan

memahami bagaimana Praktik kegiatan reses yang dilakukan oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Tengah.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Lombok Tengah menjadi sinergi dengan pemikiran

mahasiswa Ilmu Pemerintahan sehingga tercapai masyarakat yang

sejahtra. Penelitian ini menjadi oto kritik untuk Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah sehingga mampu menjalankan tupoksinya sebagai penyambung

lidah kontituen di dapilnya. Dengan adanya penelitian ini Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah mampu menjalankan kinerja dengan baik dan

sinergi dengan kebutuhan masyarakat Lombok Tengah.

2. Bagi konstituen

Dengan adanya penelitian ini masyarakat Lombok Tengah bisa

menyampaikan aspirasi sesuai dengan kebutuhan, serta penelitian ini bisa

jadi menjadi refrensi mayarakat untuk mengontrok Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dalam kegiatan massa reses, sebab masih banyak

permasalahan serupa yang terjadi dibeberapa daerah di Indonesia.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

12

1.5 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

DPRD merupakan lembaga legislatif yang menjadi perpanjang lindah

masyarakat yang berada di Daerah dapilnya. DPRD dan konstituennya sejatinya

memiliki korelasi yang jelas, dimana DPRD sebagai wakil diparlemen saling

bersinergi untuk menjawab permasalahan yang ada didapilnya.

1.5.1 Akuntabilitas

Secara etimolgi akuntabilitas berasal dari bahasa Inggris accountability

yang berarti pertanggungjawabam atau keadaan untuk meminta

pertanggungjawaban, sedangkan secara terminologi akuntabilitas adalah

tranparasi atau keadilan dari individu atau kelompok yang sudah berikan amanah.

Akuntabilitas sangat diperlukan dalam lembaga legislatife untuk bisa mengantrol

kinerja DPRD Lombok Tengah, supaya tidak ada penyelewangan kerja atau

tumpang tindih terhadap pertanggungjwaban yang sudah diberikan.

1.5.2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999, lalu direvisi dengan undang-

undang nomor 32 tahun 2004 dan undang-undang nomor 23 tahun 201416

.

Peraturan hukum ini dibuat sebagai angin seger pasca reformasi yang diharapkan

menjalankan otonomi seluas-luasnya. Dengan adanya undang-undang tersebut,

Pemerintah Daerah menjalankan otonomi daerah untuk mengurus rumah

tangganya. Dikarenakan yang mengetahui kondisi objektif di Daerah adalah

Pemerintah Daerah.

16

Utang Rosidin, S.H.,M.H otonomi daerah dan desentralisasi. Hal. 76. Pustaka setia . Bandung

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

13

Pembagian kekuasan menurut Montesquieu dalam Trias Politika yang

terbagi menjadi tiga yaitu. Eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dalam pembagian

kekuasaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah masuk dalam ranah Legislatif, yang

mana memiliki fungsi yaitu regulator, policy making. Menurut Prof. Mariam

Menurut Budiarjo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga

yang legislate atau membuat peraturan perundang-undangan yang dibuatnya

mencerminkan kebijaksanaan-kebijaksanaan itu. Dapat dikatakan bahwa ia

merupakan badan yang membuat keputusan yang menyangkut kepentingan

umum17

. Menurut undang-undang No 17 tahun 2014 pasal 81, kewajiban

anggota DPR/DPRD menyatakan bahwa DPR/DPRD harus menyerap dan

menghimpun aspirasi konstitun secara bersekala dan menindak lanjuti aspirasi

konstituen18

. Jadi secara moral dan politis anggota DPR/DPRD memiliki

kewajiban untuk bertertanggungjawab kinerja dalam masa reses yang dilakukan.

1.5.3 Masa Reses

Masa reses adalah agenda rutin setiap tahun dilakasanakan untuk

melakukan turba(turun ke bawah) untuk bertemu dengan konstituen di dapilnya.

dalam hal ini dimana Anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah melakukan

kegiatan diluar gedung parlemen, masa reses yang dilakukan oleh anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah melalui peraturan tata tertib 3 kali dalam 1 tahun.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang

Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Provinsi, Kabupaten dan

Kota. Reses dilaksanakan paling lama 6 hari dalam 1 kali reses yang tercantum

17

Marian Budiarjo. 1998 Dasar-dasar Imu Politik. Granmedia. Jakarta 18

http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2014_17.pdf. diakses pada 10 desember. Pkl

22.11 wib

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

14

dalam pasal 88 ayat 119

. Waktu yang minim yang diberikan berdasarkan peraturan

pemerintah, Anggota DPRD harus selektif dalam memilih dan menjalankan reses

tersebut dan tidak main-main dalam menjalankan masa reses tersebut. Anggota

DPRD dalam menjalankan masa reses ini mampu memberikan formulasi kepada

konstituennya, dimana dalam reses terebut bukan hanya formalitas atau kempanye

belaka yang di depankan, akan tetapi anggota DPRD mampu memberikan

formulasi supaya bisa mampu menjawab permasalahan yang ada.

Kemudian setelah masa reses selesai anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah pada peraturan Tata Tertib Kabupaten Lombok Tengah pasal 65 ayat (6)

menyatakan setiap melaksanakan tugas reses angota DPRD secara perorangan

atau kelompok wajib membuat laporan tertulis atas pelaksanaan tugasnya yang

disampaikan kepada Pimpinan DPRD dalam Rapat Paripurna DPRD.

Menurut Wasistiono, masa reses dibagi menjadi empat tahap yaitu20

:

a. Persiapan

Dalam hal persiapan anggota DPRD harus menyiapkan konsepan yang

harus dibawa ketika bertemu dengan kontituennya. Dan selanjutkan

mempersiapkan hal-hal yang teknis berupa tempat diadakan reses,

undangan, dan yang terpenting masyarakat yang akan diundang tersebut

bener-bener bisa membawa kepentingan dari mayrakatnya secara umum.

b. Pelaksanaan

19

http://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/175503/PP%20Nomor%2012%20Tahun%202018.pdf.

Diakses tgl 14 februari 2019. Pkl 10.00 WIB 20

Wahid Abdulahrahman. Desain Ulang reses DPRD

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

15

Pelaksana reses harus di organisir sesuai dengan apa yang sudah

direncanakan dalam hal perencanaan. Dimama ketika bertemu dengan

kontituen harus bisa menampung aspirasinya dan membawa citra baik bagi

anggota DPRD.

c. Pelaporan

Pelaporan reses merupakan laporan yang dilakukan oleh anggota DPRD

atas kunjungan kerja dan tatap muka yang dilakukan, secara khusus

meliputi pertanggungjawaban secara tertulis atau secara administrasi

sebagai tugas dan fungsi anggota DPRD .

d. Tindak lanjut hasil reses

DPRD diharapkan untuk menindak lanjuti laporan DPRD terkait hasil

masa reses untuk mendistribusikan alat kelengkapan DPRD dibawa rapat

yang sesuai dengan persoalannya.

Pandangan Wasistiono tentang mekanisme yang seharusnya dijalankan

oleh anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah dalam menjalankan masa

reses. akan tetapi pada poin tersebut banyak melakukan keteledoran,

apalagi pada poin yang ke-empat (4) .

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah pendefinisian dari masing-masing konsep yang

digunakan dalam penelitian secara proporsional dan objektif. Definisi oprasional

merupakan identifikasi variabel-variabel dari konsep tersebut sehingga

mempermudah penulis untuk melakukan analisa dalam penelitian ini. Adapun

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

16

variabel yang akan didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini adalah

sebagi berikut :

1.6.1 Akuntabilitas Politik Reses

a) Mekanisme Perencanaan

Perencanaan merupakan menejemen didalam suatu organisasi

kelembagaan untuk mensistematiskan kegiatan tersebut. Tahap perencanaan

merupakan awal penetapan dilakukan masa reses yang ditetapkan di rapat

Paripurna. Indikator ketercapaian dari perencanaan ini meliputi : anggota

DPRD Kabupaten Lombok Tengah menghadiri Rapat dan terlibat aktif dalam

perencanaan reses.

b) Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan Reses

Tempat Pelaksanaan Reses

Pembahsan/Masalah

Respon Masyarakat

Pelaksanaan reses adalah anggota DPRD melakukan kunjungan

kerja atau melakukan jejak pendapat untuk mencari permasalahan yang

nantinya akan diangkat menjadi aspirasi dari konstituen. Indikator dalam

tahap perencaan ini meliputi, jalannya reses secara hikmat dan dijalankan

sesuai dengan perencanaan.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

17

1.6.2 Aspirasi

Laporan Hasil Reses

Tindak Lanjut Atas aspirasi Masyarakat

Tahapan terakhir ini, dimana hasil dari masa reses tersebut anggota DPRD

komitmen untuk memperjuankan aspirasi dari konstituennya. Indikator dari

pembahasan hasil reses adalah aspirasi konstituen bisa menjadi pogram

kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau upaya prosedural yang tersusun

rapi, ilmiah dan sistematis yang digunakan sebgai salah satu cara untuk

mendapatkan data yang objektif sehingga bisa menjadi alat ukur untuk

mengetahui akar permasalahan.Dengan ini peneliti bisa menganalisa dengan

data yang objektif dalam efektifitas kegiatan reses dalam menyerap aspirasi

masyarakat Lombok Tengah.

1.7.1 Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis

penelitian deskriptif. Kualitatif adalah didasarkan pada upaya membangun

pandangan mereka yang diteliti yang secara rinci dibentuk dengan kata-kata,

dan gambaran holistic21

. Pada penelitan ini akan mengungkap fakta-fakta

atau penomena sosial melalui pengamatan dilapangan. Jenis penelitian

deskriptif ialah penelitan yang mempelajari masalah-masalah serta tatacara

21

lexy j. moleong, M.A. 2012. Metodologi peneitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hal 6

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

18

yang berlaku didalam masyarakat dengan adanya ciri-ciri yang sesuai

dengan kondisi dan kejadian yang diteliti22

.

Sehingga penulis dalam mengungkap fenomena dengan menggunakan

jenis penelitian Kualitatif deskriptif akan menjabarkan sesara sistematis dan

komperesif untuk mencari permasalahan yang ada di dalam Akuntabilitas

hasil reses anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah.

1.7.2 Sumber Data

Sumber data adalah sumber-sumber yang menjadikan seorang peneliti

mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan yang

berhubungan dalam penelitian. Sumber data dapatkan dibagi menjadi dua

sebagai berikut :

a. Data Primer adalah merupakan subjek atau informan yang diambil

dengan cara tertentu dari para pihak yang berkedudukan atau yang

dianggap kemampuannya dapat merepresentasikan masalah yang dijadikan

objek penelitian23

. Subjek penelitan dalam penelitian ini sebagai pihak

yang nantinya menjadi subjek yang akan di wawancarai. Pada penelitian

kualitatif ini, Purposive Samping dipilih oleh peneliti sebagai penentuan

subjek penelitian. Purposive samping merupakan penentuan sejumlah

subjek sebelum dilaksanakan penelitian dengan cara mendiskripsikan

secara jelas kriteria-kriteria menjadi dasar dalam menetapkan subjek yang

22

Moh. Nazir. 2014. Metode Penelitian Sosial Surabaya:Ghalia Indonesia. Hal 43 23

Ibid Hal 62

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

19

akan di teliti24

, maka peneliti akan melakukan wawancara dengan

menentukan kriteria sebagai berikut:

1. Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang sesuai dengan

dapil.

2. Tokoh Masyarakat di masing-masing dapil yang mengikuti reses di

Kabupaten Lombok Tengah.

b. Data Sekunder merupakan data yang dibutuhkan atau data

pendukung untuk melengkapi penelitian. Data sekunder diperoleh melalui

buku, jurnal, penelitian terdahulu, data reses tahun 2017, perda dan

undang-undang yang diharapkan bisa mendukung dan melengkapi

penelitian.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah salah satu metode untuk mendapakan data secara

langsung dari pengamatan sekitar. Menurut Muslimin Mahmud, obsevasi

merupakan pengamatan secara langsung oleh peneliti untuk mengambil

data-data berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan maksud penelitian25

.

Dalam hai ini observasi yang dilakukan oleh peneliti melihat hasil reses

yang dilakukan anggota DPRD di Kabupaten Lombok Tengah.

24

Muslimin Machmud. 2016. Tuntutan Penulisan Tugas Akhir Berdasarkan Prinsif Dasar

Penelitian Ilmiah. Malang : Tim Penerbit Selaras. Hal 62 25

ibid

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

20

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawacara yaitu pengumpulan data

dengan cara Tanya jawab dengan mengajukan beberapa pertanyaan ke

subjek atau informan. Wawancara yang dilakukan secara tidak tersruktur

yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak mewawancarai secara

tersusun dan sistematis, akan tetapi tetatap menggunakan garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan26

. Sehingga peneliti membuat draf

wawancara yang berfungsi untuk menggali informasi tentang bagaimana

efektivitas reses dalam kegiatan anggota DPRD di Kabupaten Lombok

Tengah.

c. Dokumentasi

Catatan peristiwa yang telah berlalu merupakan dokumentasi.

Dokumentasi berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Dokumentasi berbentuk gambar adalah foto, gambar

hidup, skets, dan lain-lain27

. Peneliti akan mengumpulkan dokumentasi

dan data-data yng telah di peroleh dalam proses penelitian yang berkaitan

dengan bagaimana efektivitas reses dalam kegitan anggota DPRD di

Kabupaten Lombok Tengah.

1.7.4 Lokasi Penelitain

Lokasi penelitian merupaan lokasi untuk menemukan data-data yang

terkait sesuai dengan fenomena yang dilakukan peneliti, maka peneliti

26

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R &d. Bandung:alfabeta, cv. Hal

137 27

ibid

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

21

memilih tempat Kantor DPRD kabupaten Lombok Tengah,jalan Gajah Mada

No. 107, Praya, Lombok tengah Dan ditempat pelaksanaan kegiatan reses

anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah.

1.7.5 Teknik Analisa Data

Gambar 1.1

Analisis Interaktif

Sumber: Miles dan huberman dalam buku Sugiono, 2012:247

a. Pengumpulan Data

Ketika pengumpulan data berlangsung analisis data akan dilakukan

setelah pengumpulkan data dalam periode tertentu. Peneliti akan

melakukan wawancara kemudian melakukan analisis terhadap jawaban

yang diberikan oleh subjek. Menurut Sugiono, analisa data yang

bersifat induktif yang berartikan suatu data yang diperoleh

dikembangkan menjadi hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data

tersebut, kemudin mencari data secara berulang-ulang hingga dapat

disimpulkan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau tidak,

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

22

apabila data hipotesis dikumpulkan secara berulng-ulang sehingga

dapat diterima maka hipotesis dapat berkembng menjadi teori.

Peneliti telah melakukan analisis data terhadap data yang diperoleh

sampai mendapatkan data yang kredibel. Miles dan Huberman dalam

buku Sugiono, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data

kualitatif akan terus dilakukan sampai tuntas dan data yang ditemukan

telah jenuh, aktifitas yang dimaksud adalah analisis data kualitatif yaitu

reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau kesimpulan.

b. Reduksi Data (pengurangan data)

Data yang diperoleh pada saat di lapangan akan memiliki jumlah

yang banyak karena penelitian kualitatif dilakukan secara terus sehingga

perlu mencatat scara teliti dan rinci oleh karenanya dilakukan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data adalah kegiatan merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

mencari tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukn pengumpulan data dan selanjutnya jika diperlukan untuk

mencarinya28

. Dalam penelitian ini peneliti mereduksi data dan

memfokuskan terhadap bagaimana efektivitas reses dalam kegitan anggota

DPRD di Kabupaten Lombok Tengah.

28

ibid

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

23

c. Penyajian Data

Setelah mereduks data, maka Selanjutnya penyajian data yang

dilakukan dalam bentuk table, grafik, narasi, uraian singkat, dan

sejenisnya. Yang paling digunakan untuk menyajika data dalam

penelitian kualitatif adalah dngan teks yang bersifat naratif29

.

Fenomena sosial yang bersifat kompleks, dan dinamis merupakan

praktek dalam lapangan yang menggambarkan perkembangan data

sehingga peneliti yang berada dilapangan masih bersifat hipotetik

berkembang atau tidak, apabila dalam waktu yang lama turun

lapangan ternyata hipotesis selalu didukung oleh data, maka hipotesis

tersebut akan berkembang menjadi teori yang ditemukan secara

induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan pada saat

dilapangan,dan diuji secara terus menerus. Pola-pola yang telah

didukung oleh data selama penelitian akan menjadi pola yang paten

sehingga tidak lagi berubah. Selanjutnya pola tersebut akan

didisplaykan pada laporan akhir penelitian.

d. Verifikasi Data

Penarikan kesimpulan dan verfikasi dikemukakan diwal masih

bersifat sementara dapat dilakukan perubahan jika tidak ditemukn bukti-

bukti kuat yag mendukung pada tahap berikutnya. Apabila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan kosisten saat penelitian kembali ke laangan mengumpulkan

29

Ibid Hal 249

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/55637/2/BAB I.pdf · 2019. 11. 14. · bahwa reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Medan dapil V sangat efektif dikarenakan

24

data maka kesimpulan yang dikemuakan merupakan kesimpulan yang

kredibel hal tersebut disebutkan oleh Miles dan Huberman.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena

seperti telah ditemukan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam

penelitin kualitatif adalah bersifat masih sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada dilapangan30

.

30

Ibid hal 252-253