bab i pendahuluan 1.1 latar belakang · ... rpjmd, renstra skpd, rkpd dan renja ... dan arah...

318
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019 RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah merupakan salah satu dokumen perencanaan daerah untuk jangka jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan yang disusun guna memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat sesuai aspirasi yang berkembang melalui mekanisme yang berlaku. Penyusunan RPJMD sebagaimana yang diamanatkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pada pasal 2 ayat (2) menyebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, dan tanggap terhadap perubahan dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 150 ayat (1) disebutkan bahwa Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan daerah disusun Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan Pembangunan Daerah tersebut disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, maka dengan demikian perencanaan pembangunan daerah harus disusun secara terpadu (integrated), terukur (measurable), dapat dilaksanakan (applicable), serta berkelanjutan (sustainable). RPJMD ini juga merupakan dokumen perencanaan yang memuat kebijakan umum pembangunan daerah, kebijakan umum keuangan daerah, strategi dan program SKPD, lintas SKPD, dan kewilayahan yang disertai dengan rencana- rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif, selain dari itu RPJMD ini juga menjadi acuan utama penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) bagi setiap SKPD Kabupaten Pinrang, Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang merupakan dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pada dasarnya penyusunan RPJMD menggunakan pendekatan sebagaimana yang tertuang dalam UNdang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu : a) Pendekatan Politik, dimana pemilihan langsung Presiden atau Kepala Daerah telah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik yang kemudian dijabarkan kedalam visi misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah. b) Pendekatan Teknokratik, dimana perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional atau oleh lembaga/unit organisasi yang secara fungsional

Upload: dodan

Post on 16-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 1 -

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah

merupakan salah satu dokumen perencanaan daerah untuk jangka jangka waktu 5

(lima) tahun kedepan yang disusun guna memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat

sesuai aspirasi yang berkembang melalui mekanisme yang berlaku. Penyusunan

RPJMD sebagaimana yang diamanatkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pada pasal 2 ayat (2)

menyebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara

sistematis, terarah, terpadu, dan tanggap terhadap perubahan dan Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 150 ayat (1)

disebutkan bahwa Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan daerah disusun

Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan Pembangunan Daerah

tersebut disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, maka dengan demikian

perencanaan pembangunan daerah harus disusun secara terpadu (integrated),

terukur (measurable), dapat dilaksanakan (applicable), serta berkelanjutan

(sustainable).

RPJMD ini juga merupakan dokumen perencanaan yang memuat kebijakan

umum pembangunan daerah, kebijakan umum keuangan daerah, strategi dan

program SKPD, lintas SKPD, dan kewilayahan yang disertai dengan rencana-

rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat

indikatif, selain dari itu RPJMD ini juga menjadi acuan utama penyusunan Rencana

Strategis (RENSTRA) bagi setiap SKPD Kabupaten Pinrang, Penyusunan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang

merupakan dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pada dasarnya penyusunan RPJMD menggunakan pendekatan sebagaimana

yang tertuang dalam UNdang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu :

a) Pendekatan Politik, dimana pemilihan langsung Presiden atau Kepala Daerah

telah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik yang kemudian

dijabarkan kedalam visi misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

b) Pendekatan Teknokratik, dimana perencanaan yang dilakukan oleh perencana

profesional atau oleh lembaga/unit organisasi yang secara fungsional

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 2 -

melakukan perencaaan (khususnya dalam pemantapan peran, fungsi,dan

kompetensi lembaga perencana)

c) Pendekatan Partisipatif, dimana perencana harus melibatkan para pemangku

kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan antara lain melalui

pelaksanaan Musrenbang.

d) Pendekatan Bottom Up dan Top Down, dimana perencanaan dilakukan sesuai

jenjang pemerintahan yang selanjutnya diselaraskan melalui musyawarah baik

ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan maupun

Desa/kelurahan.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019 berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pinrang dan

memperhatikan RPJM Provinsi Sulawesi Selatan serta RPJM Nasional.

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019 merupakan dokumen

perencanaan pembangunan daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai

penjabaran visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2014-

2019 yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan

daerah, kebijakan umum, program SKPD, program lintas SKPD, program

kewilayahan, rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif, dan

rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Selanjutnya,

dokumen RPJMD ini juga merupakan acuan penyusunan Rencana Strategis Satuan

Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Landasan idiil penyusunan RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

adalah Pancasila dan landasan konstitusional adalah UUD 1945. Sedangkan

landasan operasional meliputi seluruh ketentuan perundang-undangan yang

berkaitan langsung dengan pembangunan daerah sebagai berikut:

1) Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Tingkat II Di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959

Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 3 -

4) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 443), sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

6) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negaran Republik Indonesia Nomor 4700);

7) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

9) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5243);

10) Peraturan Pemerintah Nomon 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan

Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988

Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

11) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4593);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4815);

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 4 -

15) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

18) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2008 – 2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008

Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor

243);

19) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 Nomor 9, Tambahan Lembarab Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 249);

20) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan Tahun 2010 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Nomor);

21) Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pinrang Tahun

2009-2029 (Lembaran Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2009 Nomor 1);

22) Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 14 Tahun 2012 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pinrang Tahun 2012-2032

(Lembaran Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2012 Nomor 14);

23) Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 57 Tahun 2012 tentang Tugas

Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Pinrang (Lembaran Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2012 Nomor

122).

1.3 Hubungan Antar Dokumen

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019 merupakan penjabaran lebih

lanjut dan sistematis atas visi, misi, dan program Bupati Pinrang dan Wakil Bupati

Pinrang terpilih ke dalam tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program

pembangunan daerah selama masa jabatan. Program, kegiatan, alokasi dana

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 5 -

indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam RPJMD, Renstra SKPD,

RKPD dan Renja SKPD disusun berdasarkan pendekatan kinerja, kerangka

pengeluaran jangka menengah, serta perencanaan dan penganggaran terpadu;

kerangka pendanaan dan pagu indikatif; serta urusan wajib yang mengacu pada

Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan kondisi nyata daerah dan

kebutuhan masyarakat atau urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD.

Sebagai bagian integral dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan,

penyusunan RPJMD dilakukan dengan memperhatikan dokumen perencanaan

lainnya baik pada tingkat nasional maupun provinsi. Hubungan RPJMD Kabupaten

Pinrang Tahun 2014-2019 dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai

berikut:

Gambar 1-1. Bagan Alir Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

Gambar 1-1 di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) RPJMD harus mengacu dan selaras dengan RPJM Nasional dan RPJMD

Provinsi Sulawesi Selatan karena keberhasilan pembangunan di daerah

seperti yang direncanakan akan menjadi bagian dari keberhasilan

Pembangunan Nasional dan Provinsi. Rencana Pembangunan Nasional dalam

kurun waktu 5 tahun (2010-2014) yang tertuang dalam RPJM Nasional dan

Rencana Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan yang tertuang dalam

RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 menjadi perhatian

Pemerintah Kabupaten Pinrang dalam merancang pembangunan di daerah

sesuai kondisi daerah. Substansi tujuan pembangunan nasional dan

Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan lima tahunan untuk kesejahteraan

rakyat menjadi inti dari rencana pembangunan sebagaimana tertuang dalam

RPJM Nasional

RTRW Prov. Sul-Sel

RPJMDProv.Sul-Sel

RPJP KabupatenPinrang

RKPD KabupatenPinrang

RTRW KabupatenPinrang

Renstra SKPD

Renja SKPD

RPJMD KabupatenPinrang

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 6 -

RPJMD Tahun 2014-2019 yang selanjutnya dirinci dalam rencana tahunan

dalam RKPD.

2) RPJMD Tahun 2014-2019 merupakan RPJMD Kedua dari tahapan

pelaksanaan RPJPD Tahun 2009-2029. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD

selain menjabarkan visi, misi dan program Bupati Pinrang dan Wakil Bupati

Pinrang periode Tahun 2014-2019, juga berpedoman pada visi, misi dan arah

kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029.

3) Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan struktur dan

pola penataan ruang yang sesuai dengan RTRW Kabupaten Pinrang dan

Perda Provinsi Sulawesi Selatan tentang RTRW Provinsi Sulawesi Selatan

sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan

dengan pemanfaatan ruang daerah di Kabupaten Pinrang.

4) Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD harus mengacu dan

berpedoman pada RPJMD. Kinerja penyelenggaraan urusan SKPD akan

sangat mempengaruhi kinerja Bupati dan Wakil Bupati Pinrang selama masa

kepemimpinannya. Dalam konteks ini adalah sangat penting bagi SKPD untuk

mengklarifikasikan secara eksplisit visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati

Pinrang terpilih sebagaimana tertuang dalam RPJMD, kemudian

menerjemahkan kedalam Renstra SKPD, dan disajikan secara sistematis serta

terpadu ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas

SKPD, serta dilengkapi dengan indikator atau tolok ukur pencapaiannya.

5) RKPD merupakan dokumen perencanaan pemerintah untuk periode satu tahun

dan merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Pinrang yang memuat : a)

rancangan kerangka ekonomi daerah, b) program prioritas pembangunan

daerah, dan c) rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju, yang

selanjutnya akan dipakai sebagai dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD

(KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

6) Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)

tahun yang merupakan penjabaran dari Renstra SKPD yang memuat: a)

program dan kegiatan; b) lokasi kegiatan; c) indikator kinerja; d) kelompok

sasaran; dan e) pagu indikatif dan prakiraan maju.

1.4 Sistematika Penulisan

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019 disusun dengan sistematika

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 7 -

Bab ini berisi tentang gambaran umum penyusunan RPJMD, yang

meliputi: Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan

Antar Dokumen, Sistematika Penulisan, serta Maksud dan Tujuan.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar

analisis, Gambaran Umum Kondisi Daerah yang meliputi: Aspek

Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek

Pelayanan Umum, Aspek Daya Saing Daerah, Indikator Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, serta telaah RPJM Nasional,

RPJM Provinsi Sulawesi Selatan, RTRW Provinsi Sulawesi Selatan,

RPJPD Kabupaten Pinrang, dan RTRW Kabupaten Pinrang.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis

terhadap pengelolaan keuangan daerah, terdiri dari: Kinerja

Keuangan Masa Lalu dan Arah Kebijakan Pengelolaan Keuangan

lima tahun kedepan.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini memuat isu-isu strategis, meliputi: Permasalahan Pembangunan Daerah dan Isu-isu Strategis.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Bab ini berisikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tahun 2014-2019.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini berisikan strategi umum maupun strategi operasional yang

dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran, serta arah kebijakan dari

setiap strategi terpilih.

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi

arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih

dengan target capaian indikator kinerja, serta penjelasan tentang

hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator

kinerja yang dipilih.

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAANNYA

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab I Hal. - 8 -

Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD

terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD serta

pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan

yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal

periode perencanaan.

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja dan proyeksi yang akan

dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan.

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Bab ini menguraikan yang berkaitan dengan pedoman transisi dan

kesinambungan dokumen dari yang satu dengan yang lainnya, serta

kaidah pelaksanaan yang dipakai oleh perangkat pemerintah daerah.

1.5 Maksud dan Tujuan

a Maksud adalah Menjadi pedoman bagi seluruh komponen daerah (Pemerintah,

masyarakat, dunia usaha, dan lain-lain) dalam mewujudkan cita-cita masyarakat

Kabupaten Pinrang sesuai dengan visi, misi, dan program pembangunan dari

Bupati terpilih sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan

bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya di

dalam satu pola sikap dan pola tindak.

b Tujuan adalah :

1. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan

permasalahan dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penanganan

pembangunan daerah 5 tahun kedepan.

2. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka

pendanaan sebagai dasar penentuan kapasitas pendanaan 5 tahun

kedepan.

3. Menerjemahkan visi dan misi Kepala Daerah ke dalam Tujuan dan Sasaran

pembangunan daerah tahun 2014 s/d 2019, yang disertai dengan program

prioritas untuk masing-masing SKPD tahun 2014 s/d 2019 dengan

berpedoman kepada RPJPD 2009 – 2029.

4. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi pagu

anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun

2014 sampai dengan 2019.

5. Menetapkan indikator kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dan indikator

Kepala Daerah sebagai dasar penilaian keberhasilan Pemerintah Daerah

periode Tahun 2014 – 2019

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 9

B A B II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1 Karakteristik Kab. Pinrang

2.1.1.1 Luas dan Batas Administrasi

Kabupaten Pinrang mempunyai luas wilayah 1.967 km persegi, memiliki daerah

administratif 12 kecamatan, dan terdiri 39 Kelurahan dan 69 Desa yang meliputi

81 Lingkungan dan 168 Dusun.

Adapun batas wilayah Kabupaten Pinrang sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Sidrap

Sebelah Barat dengan Selat Makassar serta Kabupaten Polewali Mandar

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Parepare.

Tabel 2.1 Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kecamatan

Kabupaten Pinrang Tahun 2013

No KECAMATAN LUAS AREA

(km2) KELURAHAN DESA LINGKUNGAN DUSUN

1 2 3 4 5 6 7

1 Suppa 74.2 2 8 5 22

2 Mattiro Sompe 96.99 2 7 4 19

3 Lanrisang 73.01 1 6 3 16

4 Mattiro Bulu 132.49 2 7 6 19

5 Watang sawitto 58.97 8 - 17 -

6 Paleteang 37.29 6 - 14 -

7 Tiroang 77.73 5 - 13 -

8 Patampanua 136.85 4 7 13 19

9 Cempa 90.3 1 6 2 15

10 Duampanua 291.86 5 10 10 27

11 Batulappa 158.99 1 4 4 11

12 Lembang 733.09 2 14 5 41

TOTAL 1.961,77 39 69 96 181 Sumber : Kabupaten Pinrang Dalam Angka 2014

2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Pinrang berada ± 180 Km dari Kota Makassar terletak pada

koordinat antara 4º10’30” sampai 3º19’13” Lintang Selatan dan 119º26’30” sampai

119º47’20”Bujur Timur. Kabupaten Pinrang berada pada perbatasan dengan

Provinsi Sulawesi Barat, serta menjadi jalur lintas darat dari dua jalur utama, baik

antar provinsi dan antar kabupaten di Selawesi Selatan, yakni dari arah selatan:

Makassar, Parepare ke wilayah Provinsi Sulawesi Barat, dan dari arah Timur:

kabupaten-kabupaten di bagian timur dan tengah Sulawesi Selatan menuju Provinsi

Sulawesi Barat.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 10

2.1.1.3 Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Pinrang memiliki rentang yang cukup lebar,

mulai dari dataran dengan ketinggian 0 m di atas permukaan laut hingga dataran

yang memiliki ketinggian di atas 1000 m di atas permukaan laut (dpl). Dataran yang

terletak pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut sebagian besar terletak di

bagian tengah hingga utara Kabupaten Pinrang terutama pada daerah yang

berbatasan dengan Kabupaten Toraja. Klasifikasi ketinggian/ topografi di Kabupaten

Pinrang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

- Ketinggian 0 – 100 m dpl

Wilayah yang termasuk ke dalam daerah ketinggian ini sebagian besar terletak di

wilayah pesisir yang meliputi beberapa wilayah kecamatan yakni Kecamatan

Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawitto, Tiroang, Patampanua dan

Kecamatan Cempa.

- Ketinggian 100 – 400 m dpl

Wilayah yang termasuk ke dalam daerah dengan ketinggian ini meliputi beberapa

wilayah kecamatan yakni Kecamatan Suppa, Mattiro Bulu, dan Kecamatan

Paleteang.

- Ketinggian 400 – 1000 m dpl

Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini sebagian kecil wilayah

meliputi Kecamatan Duampanua.

- Ketinggian di atas 1000 m dpl

Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini terdiri dari sebagian

Kecamatan Lembang dan Batulappa. Untuk lebih jelasnya sebagaimana pada

tabel berikut ini :

Tabel 2.2 Ketinggian Wilayah Kabupaten Pinrang

No Kecamatan Ketinggian Dari Permukaan Laut (M Dpl)

1 2 3

1 Suppa 2 – 265

2 Mattiro Sompe 2 – 12

3 Lanrisang 2 – 14

4 Mattiro Bulu 12 – 228

5 Watang Sawitto 6 – 14

6 Paleteang 14 – 157

7 Tiroang 13 – 23

8 Patampanua 13 – 86

9 Cempa 2 – 18

10 Duampanua 2 – 965

11 Batulappa 20 – 1007

12 Lembang 2 – 1908 Sumber : Kabupaten Pinrang Dalam Angka , 2010

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 11

Kondisi topografi Kabupaten Pinrang juga dapat dikelompokkan berdasarkan

kemiringan lereng yang terdiri dari:

1. Kemiringan 0-3 %

Wilayah ini memiliki lahan yang relatif datar yang sebagian besar terletak di

kawasan pesisir meliputi wilayah Kecamatan Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang

Sawitto, Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa.

2. Kemiringan 3 – 8 %

Wilayah ini memiliki permukaan datar yang relatif bergelombang. wilayah yang

memiliki karakteristik topografi demikian terdiri dari Kecamatan, Suppa, Mattiro

Bulu, Batulappa dan Kecamatan Paleteang.

3. Kemiringan 8 – 45 %

Wilayah ini memiliki permukaan yang bergelombang sampai agak curam.Wilayah

yang memiliki karakteristik topografi seperti ini adalah Wilayah Kecamatan

Duampanua.

4. Kemiringan > 45 %

Wilayah ini memiliki permukaan curam yang bergunung-gunung. Wilayah yang

memiliki karakteristik topografi ini meliputi wilayah-wilayah kaki pegunungan

seperti Kecamatan Lembang.

Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Pinrang bervariasi dari kondisi datar hingga

berbukit.Keadaan wilayah berdasarkan kelerengan disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.3 Keadaan Wilayah Berdasarkan Kelerengan di Kabupaten Pinrang

No Lereng Kriteria Luas (Ha) Presentase (%)

1 2 3 4 5

1 0 - 2 Datar 100.370,2 51,1

2 2 - 15 Landai 15.696,8 8,1

3 15 - 40 Berbukit 50.246 25,6

4 > 40 Berbukit 29.864 15,2

Jumlah 196.177 100,00

Sumber : RTRW Kab. Pinrang 2012

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 12

Secara detail, peta kemiringan lereng dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 13

2.1.1.4 Geologi

Geologi wilayah Kabupaten Pinrang dari hasil pengamatan dan kompilasi Peta

Geologi Kabupaten Pinrang, maka susunan lapisan batuan dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Endapan alluvium dan sungai, Endapan alluvium dan sungai mempunyai

ketebalan antara 100-150 meter, terdiri dari atas lempung, lanau, pasir dan

kerikil. Pada umumnya endapan lapisan ini mempunyai kelulusan air yang

bervariasi dan kecil hingga tinggi. Potensi air tanah dangkal cukup besar tetapi

sebagian wilayah kualitasnya kurang baik. Muka air tanah dangkal 1-1,50 meter.

2. Batuan gunung api tersusun atas breksi dengan komponen bersusun trakhit dan

andesit, tufa batu apung, batu pasir terfaan, konglomerat dan breki terfaan,

ketebalannya berkisar 500 meter, penyebarannya dibagian utara Kota Pinrang,

Sekitar Bulu Lemo, Bulu Pakoro sedangkan dibagian selatan sekitar Bulu

Manarang, Bulu Paleteang, Bulu Lasako (berbatasan dengan Parepare). Kearah

Bungin terdapat batu gamping terumbu yang umumnya relatif sama dengan

batuan gunung api.

3. Batuan aliran lava, Batuan aliran lava bersusun trakhit abu-abu muda hingga

putih, bekekar tiang, penyebarannya kearah daerah Kabupaten Pinrang, yaitu

sekitar Kecamatan Lembang dan Kecamatan Duampanua.

4. Batuan konglomerat (Formasi Walanae), Batuan ini terletak dibagian Timur Laut

Pinrang, sekitar Malimpung sampai kewilayah Kabupaten Sidrap, satuan batuan

ini terdiri atas konglomerat, sedikit batu pasir glakonit dan serpih dan membentuk

morfologi bergelombang dan tebalnya kira-kira hingga 400meter.

5. Batuan lava bersusun basol hingga andesit, Satuan batuan ini berbentuk lava

bantal, breksi andesit piroksin dan andesit trakhit. Tebalnya 50 hingga 100 meter

dengan penyebaran sekitar Bulu Tirasa dan Pakoro.

6. Batu pasir, Satuan batuan ini bersusun andesit, batu lanau, konglomerat dan

breksi. Struktur sesar diperkirakan terdapat pada batuan aliran lava dan batu

pasir bersusun andesit, berupa sesar normal.

Peta geologi Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 14

2.1.1.5 Hidrologi

Di Kabupaten Pinrang, terdapat dua sungai besar yaitu sungai Mamasa dan

Sungai Saddang, dimana sungai Mamasa sebenarnya masih merupakan anak

sungai Saddang. Saat ini sungai Mamasa dimanfaatkan untuk keperluan

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru yang berlokasi di Desa Ulu Saddang,

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 15

Kecamatan Lembang. PLTA yang ada ini selain untuk memenuhi kebutuhan listrik di

Kabupaten Pinrang, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi

Selatan. Sedangkan Sungai Saddang dimanfaatkan untuk pengairan pertanian

dengan cakupan pelayanan selain Kabupaten Pinrang juga melayani Kabupaten

Sidrap.

2.1.1.6 Klimatologi

Klasifikasi iklim menurut Smith-Ferguson, tipe iklim Wilayah Kabupaten

Pinrang termasuk tipe A dan B dengan curah hujan terjadi pada bulan Desember

hingga Juni dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret. Musim kemarau

terjadi pada bulan Juni sampai September. Kriteria tipe iklim menurut Oldeman-

Syarifuddin bulan basah di Kabupaten Pinrang tercatat 7 - 9 bulan, bulan lembab 1

- 2 bulan dan bulan kering 2 - 4 bulan. Tipe iklim menurut klasifikasi Oldeman -

Syarifuddin adalah iklim B dan C. Curah hujan tahunan berkisar antara 1073 mm

sampai 2910 mm, Evaporasi rata-rata tahunan di Kabupaten Pinrang berkisar antara

5,5 mm/hari sampai 8,7 mm/hari. Suhu rata-rata normal antara 27°C dengan

kelembaban udara 82% - 85%.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pinrang, rata-rata curah hujan di

Kabupaten Pinrang pada tahun 2012 sebesar 102,58 mm/bulan. Curah hujan

terendah terjadi pada bulan September yakni sebesar 32 Mm, sedangkan curah

hujan tertinggi terjadi pada bulan April yakni sebesar 179 Mm.

Banyaknya curah hujan tiap bulan di wilayah Kabupaten Pinrang sejak tahun

2007 sampai 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.4

Banyaknya Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Pinrang

No Bulan Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Januari 106 264 75 380 103 93

2 Pebruari 90 242 103 121 47 116

3 Maret 91 295 29 88 86 102

4 April 147 130 63 90 88 179

5 Mei 155 94 69 82 121 128

6 Juni 148 222 192 34 19 64

7 Juli 50 143 52 35 8 52

8 Agustus 26 199 34 34 2 35

9 September 109 80 8 42 21 32

10 Oktober 82 698 29 55 136 121

11 Nopember 96 571 221 55 155 133

12 Desember 129 391 282 79 143 176

Rata-Rata Per Bulan

102,42 277,42 96,42 91,25 77,41 102,58

Sumber : Bps Kab. Pinrang Tahun 2014

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 16

2.1.1.7 Penggunaan Lahan

Luas Provinsi Sulawesi Selatan menurut Sulawesi Selatan Dalam Angka

Tahun 2012 adalah 1.967,7 km2. Angka ini merupakan angka yuridis yang

digunakan sebagai luas Kabupaten Pinrang. Kondisi penutup lahan di wilayah

Kabupaten Pinrang pada tahun 2009 menunjukkan bahwa empat jenis penutup

lahan, yaitu sawah 53.181 hektar (27,11%), kebun campur 46.741 hektar (23,83%),

hutan 29.227 hektar (14,90%), dan tegalan/ladang sebanyak 26.840 hektar

(13.68%). Areal tambak 15.665 hektar atau (7,99%) sementara lahan mangrove

hanya 41 hektar atau (0,02%) dan lahan terbuka 10.124 hektar atau (5,16%) dan

kawasan permukiman 5.482 atau (2,79%).

Tabel 2.5 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama

Kabupaten Pinrang Tahun 2010

NO JENIS LUAS AREAL

PENUTUP LAHAN Km² Km² %

1 2 3 4 5

1 Permukiman 5.482 54,82 2,79

2 Sawah 53.181 531,81 27,11

3 Kebun Campur 46.741 467,41 23,83

4 Lahan Terbuka 10.124 101,24 5,16

5 Semak Belukar 7.005 70,05 3,57

6 Ladang / Tegalan 26.840 268,40 13,68

7 Hutan 29.227 292,27 14,90

8 Tambak 15.665 156,65 7,99

9 Mangrove 41 0,41 0,02

10 Tubuh air 1.870 18,70 0,95

JUMLAH 196,177 1.961,77 100,00

Rincian area tutupan Lahan Kabupaten Pinrang secara detail dapat dilihat pada peta

berikut:

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 17

Dalam kaitannya dengan kawasan hutan, dari keseluruhan luas Kabupaten Pinrang

menurut Perda No. 14 tahun 2012 tentang RTRW Pinrang tercatat 71.605 yang

termasuk dalam kawasan hutan atau merupakan 36,50% dari luas Kabupaten

Pinrang seperti yang terlihat dalam tabel berikut:

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 18

Tabel 2.6 Luas Kawasan Hutan Menurut Peta Padu Serasi Provinsi Sulawesi Selatan

dan RTRW Kabupaten Pinrang

NO KECAMATAN LUAS AREA

(Ha) Hutan

Lindung (Ha)

Hutan Produksi

Terbatas (Ha)

Luas Kawasan

Persentase

1 2 3 4 5 6 7

1 Suppa 7.420 - 1.129 1.129 15.22

2 Mattiro Sompe 9.699 - - - -

3 Lanrisang 7.301 - - - -

4 Mattiro Bulu 13.249 - 1.324 1.324 9.99

5 Watang sawitto 5.897 - - - -

6 Paleteang 3.729 - - - -

7 Tiroang 7.773 - - - -

8 Patampanua 13.685 646 - 646 4.72

9 Cempa 9.030 - - - -

10 Duampanua 29.186 1.542 5.574 7.116 24.38

11 Batulappa 15.899 8.627 2.121 10.748 67.60

12 Lembang 73.309 34.353 16.289 50.642 69.08

Pinrang 196.177 45.168 26.437 71.605 36.50

Sumber : SK. Menhut No. 434/ Menhut tgl 23 Juli 2009, Tentang Penunjukan Kawasan Hutan Dan

Konservasi Perairan Provinsi Sulsel. Perda No. 09 tahun 2009 tentang RTRWP Sul-Sel Perda Nomor 14 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Pinrang

Berdasarkan tabel di atas persentase luas kawasan hutan yang terbesar adalah

Kecamatan Lembang dengan luas 50.642 Ha diikuti oleh Kecamatan Batulappa

seluas 10.748 Ha. Dari data tersebut di atas terlihat pula bahwa Kawasan Hutan

Lindung ini merupakan 23,02 % dari luas wilayah Kabupaten Pinrang, sedangkan

Hutan Produksi Terbatas 13,48 % dari luas wilayah Kabupaten Pinrang.

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

2.1.2.1 Sistem Perkotaan dan Jaringan Prasarana

PP 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

mengamanatkan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional yang

diwujudkan dalam kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang, pola ruang

nasional dan kawasan strategis nasional yang mengatur pemanfaatan ruang di

wilayah Sulawesi Selatan dan Kabupaten Pinrang.

Pengembangan wilayah Provinsi Sulawesi Selatan diarahkan dengan

mengacu pada Rencana Tata Ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(RTRWN) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sulawesi Selatan

guna mengembangkan Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi, industri,

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 19

perdagangan, pariwisata, dan pertanian yang seiring dengan peningkatan kualitas

lingkungan.

Rencana struktur ruang Provinsi Sulawesi Selatan sebagai pendukung

kegiatan sosial ekonomi masyarakat diarahkan untuk meningkatkan interkoneksi

antara kawasan perkotaan baik antara Pusat Kegiatan Nasional, dengan Pusat

Kegiatan Wilayah maupun dengan Pusat Kegiatan Lokal yang didukung oleh

peningkatan kualitas jaringan transportasi, energi, telekomunikasi, dan sumber daya

air secara terpadu. Rencana struktur ruang wilayah nasional dan Provinsi Sulawesi

Selatan di Pinrang meliputi sistem perkotaan, sistem jaringan transportasi, sistem

jaringan energi, sistem jaringan telekomunikasi dan sistem jaringan sumber daya air.

Sedangkan rencana pola ruang di Kabupaten Pinrang mencakup kawasan lindung

nasional, dan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis nasional dan provinsi

serta kawasan strategis nasional dan provinsi.

Tabel 2.7 Sistem Perkotaan Nasional, Provinsi dan Kabupaten Pinrang

Sistem Perkotaan Nasional

Sistem Perkotaan Provinsi

Sistem Perkotaan Kabupaten

PPK PPL

1 2 3 4

KAPET Parepare di Pinrang terdiri atas : Kecamatan Suppa, Kecamatan Lanrisang, Kecamatan Mattiro Bulu, Kecamatan Mattiro Sompe, Kecamatan Watang Sawitto, Kecamatan Paleteang, Kecamatan Tiroang, Kecamatan Patampanua, Kecamatan Cempa, Kecamatan Duampanua, Kecamatan Batulappa, dan Kecamatan Lembang

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kawasan Perkotaan Pinrang

Kawasan Perkotaan Watang Suppa di Kecamatan Suppa

Pusat permukiman perdesaan Lero di Kecamatan Suppa

Pusat Permukiman perdesaan Langnga di Kecamatan Mattiro Sompe

Kawasan Perkotaan Alitta di Kecamatan Mattiro Bulu

Pusat Permukiman perdesaanWaetuoe di Kecamatan Lanrisang

Pusat Permukiman perdesaan Tadang Palie di Kecamatan Cempa

Kawasan Perkotaan Teppo di Kecamatan Patampanua

Pusat Permukiman perdesaan Bungi di Kecamatan Duampanua

Pusat Permukiman perdesaanLembang Mesakada di Kecamatan Lembang

Kawasan Perkotaan Lampa Pekkabata di Kecamatan Duampanua

Pusat permukiman perdesaan Sali-Sali di Kecamatan Lembang

Pusat permukiman perdesaan Basseang di Kecamatan Lembang

Kawasan Perkotaan Kassa Di Kecamatan Batulappa

Pusat Permukiman perdesaan Tadang Palie di Kecamatan Cempa

Pusat Permukiman perdesaan Bungi di Kecamatan Duampanua

Kawasan Perkotaan Tadokkong di Kecamatan Lembang

Sumber : RTRWN, RTRWP Sulawesi Selatan dan RTRW Pinrang

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 20

Kabupaten Pinrang merupakan bagian dari Sistem Kawasan Pengembangan

Ekonomi Terpadu (KAPET) Pare-pare yang merupakan Kawasan Strategis Nasional

(KSN) dengan arahan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang

agroindustri dan perikanan. Sedangkan sistem perkotaan provinsi sebagaimana

arahan RTRW Provinsi selain mengalokasikan sistem perkotaan nasional

sebagaimana arahan RTRWN juga mengalokasikan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

yang merupakan kawasan perkotaan mengembang fungsi sebagai pusat

pengolahan dan distribusi barang dan jasa, simpul transportasi, pusat jasa

pemerintahan kabupaten/kota serta pusat pelayanan publik berskala kabupaten/kota

atau beberapa kecamatan yakni kawasan perkotaan Pinrang yang sesuai dengan

RTRW Kabupaten Pinrang meliputi sebagian Kecamatan Watang Sawitto, sebagian

Kecamatan Paleteang dan sebagian Kecamatan Tiroang.

Adapun sistem perkotaan eksisting dan direncanakan meliputi Pusat

Pelayanan Kawasan Watang Suppa, Alitta, Teppo, Lampa Pekkabata, Kassa dan

Tadokkong. Selain itu, Pusat Permukiman Perdesaan berupa rencana Pusat

Pelayanan Lingkungan (PPL) terdiri dari PPL Lero, Langnga, Waetuoe, Tadangpalie,

Bungi, Lembang Mesakada, Sali-Sali, dan Basseang.

Data Arahan Sistem Jaringan Struktur Ruang Wilayah Nasional dan Provinsi

di Kabupaten Pinrang secara lebih detail dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.8

Arahan Sistem Jaringan Struktur Ruang Wilayah Nasional dan Provinsi di Kabupaten Pinrang

No Sistem Jaringan

Transportasi Nasional/Provinsi

Sistem Jaringan Energi

Nasional/Provinsi

Sistem Jaringan Komunikasi

Nasional/Provinsi

Sistem Jaringan Sumber Daya Air

1 2 3 4 5

1 Ruas Batas Provinsi Sulawesi Barat

– Batas Kota Pinrang sepanjang

43,554 (empat puluh tiga koma lima

lima empat) kilometer

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Bakaru di Kecamatan Lembang dengan

kapasitas 126 (seratus dua puluh enam)

megawatt

Peningkatan Station Telepon

Otomat (STO) di Kecamatan

Watang Sawitto

Air permukaan yang bersumber dari WS

Saddang sebagai wilayah sungai lintas

provinsi yang meliputi DAS Kariango,

DAS Rappang, dan DAS Karajae

2 Ruas jalan Sultan Hasanuddin

sepanjang 0,891 (nol koma delapan

sembilan satu) kilometer

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

(PLTD) Suppa di Kecamatan Suppa

dengan kapasitas 62 (enam puluh dua)

megawatt

Rencana telepon nirkabel berupa

menara Base Transceiver Station

(BTS) dikembangkan tidak

mengganggu aktivitas sekitarnya

Bendung, yaitu Bendung Benteng dan

Bendung Pasolengan di Kecamatan

Duampanua, , Bendung Padang Lolo

dan Bendung Taccipi di Kecamatan

Patampanua dan Bendung Kalosi di

Kecamatan Lembang

3 Ruas jalan Ahmad Yani sepanjang

2,804 (dua koma delapan kosong

empat) kilometer

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

(PLTMH) Sawitto di Kecamatan

Patampanua dengan kapasitas 1,5

(satu koma lima) megawatt

Rencana penggunaan Tower Base

Transceiver Station (BTS) secara

terpadu

Bendungan yaitu Bendungan Bakaru di

Kecamatan Lembang

4 Ruas Batas Kota Pinrang – Batas

Kota Parepare sepanjang 20,154

(dua puluh koma satu lima empat)

kilometer

Rencana pembangunan Pembangkit

Listrik Tenaga Surya Terpusat di

Kecamatan Lembang, Kecamatan

Batulappa, dan Kecamatan Duampanua

Embung, yaitu Embung Watang pulu di

Kecamatan Suppa, dan Embung Watang

Kasa I dan Embung Watang Kasa II di

Kecamatan Batu Lappa, Embung

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 21

(I-IV/B) Binanga Karaeng I dan Embung Binanga

Karaeng II di Kecamatan Lembang, dan

Embung Malimpung di Kecamatan

Patampanua

5 Ruas jalan Jenderal Sudirman

sepanjang 2,912 (dua koma

sembilan satu dua) kilometer

Rencana pengembangan Pembangkit

Listrik Tenaga Panas Bumi dengan

kapasitas 25 (dua puluh lima) Mwe

sumber air permukaan lainnya berupa

mata air yang meliputi mata air Pakeng,

mata air Taddokkong, dan mata air

Tuppu di Kecamatan Lembang, mata air

Rajang, dan mata air Massewae di

Kecamatan Duampanua, dan mata air

Tapporang di Kecamatan Batulappa

6 Ruas Pinrang –Rappang sepanjang

19,68 (sembilan belas koma enam

delapan) kilometer

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

kapasitas 150 (seratus lima puluh) KV

yang menghubungkan GI Bakaru – GI

Tuppu - GI Pinrang, GI Pinrang - GI

Parepare, dan GI Parepare – GI Suppa

Cekungan Air Tanah (CAT) yang

meliputi: Cekungan Air Tanah (CAT)

lintas kabupaten, yaitu CAT Sidenreng

Rappang yang melintasi Kecamatan

Watang Sawitto, Kecamatan Paleteang,

Kecamatan Tiroang, Kecamatan Mattiro

Bulu, Kecamatan Suppa, Kecamatan

Lanrisang, Kecamatan Cempa,

Kecamatan Patampanua, dan

Kecamatan Duampanua

No Sistem Jaringan Transportasi

Nasional/Provinsi

Sistem Jaringan Energi

Nasional/Provinsi

Sistem Jaringan Komunikasi

Nasional/Provinsi Sistem Jaringan Sumber Daya Air

7 Ruas jalan Pincara – Malimpung –

Malaga Batas Kabupaten Enrekang

sepanjang 22,50 (dua puluh dua

koma lima nol) kilometer

Gardu Induk (GI) Bakaru dengan

kapasitas 20 (dua puluh) MVA terdapat

di Kecamatan Lembang dan GI Pinrang

dengan kapasitas 20 (dua puluh) MVA

di Kecamatan Watang Sawitto

DI Saddang dengan luas pelayanan

42.931 (empat puluh dua ribu sembilan

ratus tiga puluh satu) hektar

8 Ruas jalan Tuppu – Bakaru

sepanjang 20,00 (dua puluh koma

nol) kilometer

DI Taccipi di Kecamatan Patampanua

dengan luas pelayanan 1.568 (seribu

lima ratus enam puluh delapan) hektar

9

Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 87

(delapan puluh tujuh) DI meliputi total

luas pelayanan 9.557 (sembilan ribu lima

ratus lima puluh tujuh) hektar terdapat di

sebagian wilayah Kecamatan Lembang,

Kecamatan Duampanua, Kecamatan

Patampanua, Kecamatan Batulappa, dan

Kecamatan Mattiro Bulu

Sumber : RTRWN, RTRWP Sulawesi Selatan dan RTRW Pinrang

Struktur ruang wilayah Kabupaten Pinrang secara umum diarahkan untuk

mendukung pemerataan pertumbuhan wilayah Kabupaten Pinrang dan mendorong

peningkatan intensitas aktivitas ekonomi wilayah, untuk itu dalam

pengembangannya perlu didukung oleh berbagai sistem prasarana wilayah yang

terkoneksi secara nasional dan regional.

Pengembangan sistem prasarana wilayah dilakukan secara berhirarki sesuai

dengan interaksi dan kebutuhan pengembangan serta potensi yang perlu didorong.

Sistem prasarana wilayah perlu diupayakan dalam rangka mendorong kegiatan

ekonomi serta peningkatan aksesibilitas antar wilayah, khususnya antar pusat

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 22

kegiatan dan aktivitas kegiatan ekonomi di masing-masing satuan wilayah

pengembangan atau pusat pertumbuhan. Selanjutnya melalui hubungan antara

kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan dan wilayah potensial, diharapkan

dapat mendorong interaksi simbiosis mutualistis antar pusat pertumbuhan dengan

wilayah belakangnya atau antar satuan wilayah pengembangan/ pusat dan sub

pusat pelayanan wilayah.Sistem prasarana wilayah yang mendukung pemantapan

struktur ruang dalam jangka panjang diarahkan pada pengembangan sistem

prasarana wilayah dengan dua pola, yaitu: pertama; peningkatan prasarana wilayah

untuk melayani tingkat kebutuhan saat ini, dan kedua; peningkatan prasarana

wilayah untuk mendukung pemerataan pembangunan antar wilayah di Kabupaten

Pinrang melalui peningkatan aksesibilitas antar kawasan perkotaan dan perdesaan,

dan antar pusat-pusat kegiatan wilayah.

Perencanaan sistem transportasi yang merupakan sistem jaringan prasarana

utama wilayah di Kabupaten Pinrang diarahkan untuk mencapai tujuan

pengembangan wilayah secara lokal, regional dan nasional. Secara lokal, arahan

perencanaan sistem transportasi adalah sebagai berikut:

1. Mencapai integrasi antar-kecamatan di Kabupaten Pinrang melalui pembenahan

sistem jaringan dan sistem pergerakan untuk menyeimbangkan aksesibilitas

antar-kecamatan.

2. Mengatasi persoalan yang terjadi pada interaksi sistem pergerakan dan sistem

kegiatan, terutama mengenai kemacetan yang terjadi di titik-titik penggantian

antarmoda.

3. Mendukung peningkatan produksi pertanian pada sentra-sentra produksi

tanaman pangan di daerah perdesaan melalui ketersediaan jaringan prasarana

jalan.

4. Mengantisipasi pertambahan travel demand dimasa yang akan datang melalui

pengembangan kuantitas dan kualitas prasarana jaringan jalan.

Kemudian keterkaitan dengan sistem transportasi regional diarahkan untuk

mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Mendukung perkembangan ekonomi wilayah yaitu meningkatkan kelancaran

arus koleksi dan distribusi barang dan jasa dengan pembenahan struktur dan

fungsi jaringan jalan sesuai dengan rencana struktur pusat permukiman dan

pelayanan dalam wilayah kabupaten. Hal ini dicapai melalui perencanaan

prasarana kereta api, pelabuhan, bandara, dan terminal kargo.

2. Mengantisipasi penambahan travel demand pada perbatasan antar

kota/kabupaten. Hal ini dicapai melalui perencanaan rute/trayek moda angkutan

umum.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 23

Kemudian, keterkaitan dengan sistem transportasi nasional diarahkan untuk

mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat pada koridor-koridor jaringan jalan

arteri primer memanfaatkan peluang tingginya intensitas pergerakan pada

kawasan tersebut.

2. Peningkatan aksesibilitas antar PKL Pinrang dengan pusat perkotaan lainnya

yang ada diluar wilayah Kabupaten Pinrang utamanya dengan PKN.

2.1.2.2 Kawasan Budidaya

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pinrang merupakan rencana distribusi

peruntukan ruang dalam wilayah Kabupaten Pinrang yang meliputi rencana

peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi

budidaya.

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pinrang berfungsi :

1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan

kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah Kabupaten Pinrang.

2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang.

3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima

tahunan untuk dua puluh tahun, dan

4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah

Kabupaten Pinrang.

Tabel 2.9 Arahan Pola Ruang Kabupaten Pinrang

No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase

1 2 3 4

1 Kawasan Hutan Lindung 45,168 23.00

2 Kawasan Hutan Produksi Terbatas 26,437 13.48

3 Kawasan Hutan Bakau (mangrove) 150 0.08

4 Kawasan tambak 12,155 6.20

5 Kawasan perkebunan 24,417 12.45

6 Kawasan Pertanian Lahan Basah 44,861 22.87

7 Kawasan Pertanian Lahan Kering 30,914 15.76

8 Kawasan Permukiman 5,482 2.79

9 Sempadan Sungai 6,593 3.36

Total 196,177 100

Sumber : RTRW Kabupaten Pinrang

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 24

Dalam pengelolaan kawasan budidaya di wilayah Kabupaten Pinrang diterapkan

azas harmonisasi yaitu menciptakan keseimbangan antara fungsi ekologis kawasan

dengan manfaat fungsi ekonomis kawasan dalam arti melakukan eksplorasi

kawasan dalam memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, dan budaya namun tetap

memperhatikan daya dukung lahan sehingga ekosistem alami tetap terjaga.

a. Hutan Produksi Terbtas (HPT)

Kawasan hutan produksi di wilayah Kabupaten Pinrang tersebar di wilayah

Kecamatan Batulappa, Kecamatan Lembang, dan Kecamatan Duampanua

Kecamatan Mattiro Bulu dan Kecamatan Suppa dengan luas keseluruhan

adalah 26.435,90 Ha. Hutan produksi terbatas di wilayah Kabupaten Pinrang

juga merupakan bagian dari upaya pelestarian DAS Saddang.U ntuk

meningkatkan kualitas tata air di DAS Saddang ini, maka hutan produksi yang

ada harus ditingkatkan kualitasnya melalui pengembangan vegetasi hutan

utamanya tanaman tegakan tinggi yang memiliki fungsi kuat sebagai penjaga

tata air.

Tabel 2.10 Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten Pinrang

No Hutan Produksi Terbatas (HPT) Luas (Ha) Persentase (%)

1 2 3 4

1 HPT di Kecamatan Suppa 1,129 4.27

2 HPT di Kecamatan Mattiro Bulu 1,324 5.01

3 HPT di Kecamatan Duampanua 5,574 21.08

4 HPT di Kecamatan Batulappa 2,121 8.02

5 HPT di Kecamatan Lembang 16,289 61.61

Total 26,437 100.00

Sumber : RTRW Kabupaten Pinrang

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 25

b. Kawasan Pertanian

Kabupaten Pinrang merupakan salah satu wilayah sentra produksi beras di

Provinsi Sulawesi Selatan yang termasuk Kawasan Bosowasipilu (kawasan

sentra produksi beras) dengan luas areal persawahan potensial ± 44.861 Ha

(22,87% luas wilayah Kabupaten Pinrang). Jenis komoditi tanaman pangan

selain padi yang merupakan komoditi unggulan antara lain: jagung, ubi kayu,

kacang tanah, kacang hijau, dan kedele. Pada dasarnya persebaran produksi

tanaman pangan jenis padi di wilayah Kabupaten Pinrang tersebar secara

merata di seluruh wilayah, dimana semua wilayah kecamatan memiliki areal

persawahan yang produktif dengan sumber pengairan dari irigasi teknis.

Sedangkan kawasan tanaman pangan lahan kering yang merupakan kawasan

yang diperuntukkan bagi tanaman pangan lahan kering untuk tanaman

palawija, holtikultura atau tanaman pangan tahunan, pengembangan

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 26

kegiatannya tersebar merata diseluruh wilayah kecamatan dengan luas areal

yang diarahkan untuk pengembangan lahan kering adalah 30.914 ha.

Tabel 2.11 Arahan Kawasan Peruntukan Lahan Basah dan Lahan Kering

No Kecamatan

Pertanian Lahan Basah Pertanian Lahan Kering

Luas (Ha) Persentase

(%) Luas (Ha)

Persentase (%)

1 2 3 4 5 6

1 Suppa 1,716 3.83 2503 8.10

2 Lanrisang 3,714 8.28 1015 3.28

3 Mattiro Bulu 4,822 10.75 3698 11.96

4 Mattiro Sompe 3,679 8.20 878 2.84

5 Paleteang 3,137 6.99 2251 7.28

6 Tiroang 4,835 10.78 2413 7.81

7 Watang sawitto 4,033 8.99 834 2.70

8 Patampanua 4,464 9.95 4394 14.21

9 Cempa 4,237 9.45 2240 7.25

10 Duampanua 7,671 17.10 7359 23.81

11 Batulappa 458 1.02 1798 5.82

12 Lembang 2,093 4.67 1530 4.95

Total 44,861 100.00 30,914 100.00

Sumber : RTRW Kabupaten Pinrang

Sedangkan Pengembangan kegiatan budidaya tanaman tahunan/ perkebunan

di wilayah Kabupaten Pinrang diarahkan pada beberapa kawasan potensial

pengembangan komoditi tanaman tahunan seperti Kakao, Kopi Robusta, Kopi

Arabica, Kelapa Hibrida, Kelapa sawit, Jambu Mete, jarak dan Kemiri. Luas

areal yang diarahkan untuk pengembangan tanaman perkebunan adalah

seluas 24.417 ha, dengan jenis komoditi unggulan wilayah berupa Kakao yang

tersebar di seluruh wilayah kecamatan, dan Kopi Robusta yang potensial

dikembangkan di wilayah Kecamatan Lembang. Komoditi perkebunan lainnya

yang banyak dibudidayakan di wilayah Kabupaten Pinrang terdiri atas : Kopi

Arabica, Kelapa Hibrida, Kelapa Dalam, Jambu Mete, dan Kemiri. Untuk

kegiatan perkebunan yang intensif diarahkan pada kawasan dengan ketinggian

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 27

200 – 400 m dpl, sementara untuk kegiatan perkebunan yang non intensif

diarahkan pada areal dengan ketingggian > 400 m dpl

Tabel 2.12

Arahan Kawasan Peruntukan Perkebunan

No Kecamatan Luas (Ha) Persentase (%)

1 2 3 4

1 Suppa 1,351 5.53

2 Lanrisang - 0.00

3 Mattiro Bulu 2,685 11.00

4 Mattiro Sompe - 0.00

5 Paleteang 78 0.32

6 Tiroang 0 0.00

7 Watang sawitto - 0.00

8 Patampanua 2,233 9.15

9 Cempa 864 3.54

10 Duampanua 1,620 6.63

11 Batulappa 1,212 4.96

12 Lembang 14,374 58.87

Total 24,417 100.00

Sumber : RTRW Kabupaten Pinrang

c. Kawasan Perikanan

Rencana pengembangan kegiatan perikanan di wilayah Kabupaten Pinrang

dapat dikluster berdasarkan jenis kegiatannya yaitu : 1) budidaya laut, 2)

budidaya payau, dan 3) budidaya air tawar. Arahan pengembangan komoditas

perikanan mencakup : a) komoditas perikanan budidaya payau berupa udang

windu, bandeng, dan kepiting bakau, b) komoditas perikanan budidaya laut

berupa rumput laut, kerapu, dan sejenisnya, dan c) komoditas budidaya air tawar

berupa ikan karper, ikan mas, dan ikan nila. Pertimbangan arahan

pengembangan kegiatan budidaya tersebut didasarkan atas nilai ekonomis yang

tinggi dan telah berkembang di masyarakat, serta pangsa pasarnya cukup

prospek. Dengan mempertimbangkan karakteristik kawasan yang sesuai untuk

pengembangan budidaya payau di Kabupaten Pinrang, maka sebarannya lebih

diarahkan di wilayah Kecamatan Duampanua, Kecamatan Mattiro Sompe,

Kecamatan Cempa, Kecamatan Suppa, Kecamatan Lanrisang, dan Kecamatan

Lembang dengan total areal seluas ± 13.559 ha. Jenis komoditi perikanan

budidaya payau unggulan wilayah Kabupaten Pinrang berupa Udang dan

Rumput Laut.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 28

Sementara untuk kegiatan budidaya laut akan memanfaatkan perairan Selat

Makassar yang membentang dari selatan sampai barat kearah laut lepas

menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Pinrang.

Untuk kegiatan budidaya air tawar di Kabupaten Pinrang lebih diarahkan pada

kawasan yang sesuai dengan karakteristik kegiatan budidaya tersebut, terutama

persediaan air tawar yang cukup dengan luas areal kolam keseluruhan 1.364 ha

yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah kecamatan.

Tabel 2.13 Arahan Kawasan Perikanan

Sumber : RTRW Kabupaten Pinrang

No KAWASAN LOKASI

1 2 3

1 Kawasan Perikanan Tangkap kawasan pesisir dan laut Kecamatan Suppa, kawasan pesisir dan lau Kecamatan Lanrisang, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Mattiro Sompe,kawasan pesisir dan laut Kecamatan Duampanua, dan kawasan peisisir dan laut Kecamatan Lembang

2 Kawasan buididaya perikanan laut dan rumput laut

Kecamatan Suppa, Kecamatan Lanrisang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kecamatan Cempa,Kecamatan Duampanua, dan Kecamatan Lembang

3 Kawasan budidaya perikanan air payau komidtas udang dan bandeng

Kecamatan Suppa, Kecamatan Lanrisang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kecamatan Cempa,Kecamatan Duampanua, dan Kecamatan Lembang

4 Kawasan budidaya perikanan air tawar

Kecamatan Paleteang, Kecamatan Cempa, Kecamatan Patampanua, Kecamatan Mattiro Bulu, dan Kecamatan Duampanua.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 29

d. Kawasan Pariwisata

Kawasan peruntukan pariwisata memiliki fungsi utama antara lain :

1) memperkenalkan, mendayagunakan, dan melestarikan nilai-nilai sejarah/

budaya lokal dan keindahan alam,

2) mendukung upaya penyediaan lapangan kerja yang pada gilirannya dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah dimana obyek wisata

tersebut berada. Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 30

kawasan peruntukan pariwisata dapat berupa wisata alam ataupun wisata

sejarah dan konservasi budaya.

Dalam UU/9/1990 tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa pengusahaan

obyek dan daya tarik wisata budaya merupakan usaha pemanfaatan seni bangsa

untuk dijadikan sasaran wisata. Pengembangan pariwisata di suatu daerah

harus direncanakan dan dikembangkan secara ramah lingkungan dengan tidak

menghabiskan atau merusak sumber daya alam dan sosial, namun

dipertahankan untuk pemanfaatan yang berkelanjutan.

Di wilayah Kabupaten Pinrang kegiatan kepariwisataan merupakan salah

satu sektor yang perlu digenjot pertumbuhannya melalui pengembangan

kawasan obyek wisata, mengingat sektor kepariwisataan akan mampu

menumbuhkembangkan sektor-sektor terkait yang cukup luas (multiplier effect).

Adapun rencana pengembangan sektor kepariwisataan di wilayah Kabupaten

Pinrang terdiri atas pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan.

Tabel 2.14 Kawasan Pariwisata Kabupaten Pinrang

NO KAWASAN PERUNTUKAN PARIWISATA LOKASI

1 Makam Tuan Fakki Kecamatan Tiroang

2 Makam Pallipa Putee Kecamatan Mattiro Sompe

3 Masjid Tua Tondo Bunga Kecamatan Lembang

4 Makam Raja – Raja Kaballangan Kecamatan Duampanua

5 Masjid Tua At Taqwa Jampue Kecamatan Lanrisang

6 Saoraja Datu Lanrisang Kecamatan Lanrisang

7 Pengrajin Sarung Sutra Mandar, Masjid Tua Ujung Lero , Istana Datu Suppa dan Makam Besse Kajuara

Kecamatan Suppa

8 Makam Lasinrang di Kelurahan Laleng Bata, Makam Petta Malae di Kelurahan Temmasarangnge, Arajang Sawitto dan Pusara Benteng Sawitto dan Makam Addatuang Sawitto Matinro Langkara’na

Kecamatan Paleteang

9 Saoraja Desa Liang Garessi, Monumen Lasinrang, Istana Addatuang Sawitto dan Kompleks Makam Raja-raja Sawitto

Kecamatan Watang Sawitto.

10 Sungai Lue dan Sumber Air Panas Rajang Balla , Permandian Air Panas Lemo Susu, Air Terjun Karawa, Kali Jodoh, Permandian Batu Pandan , Permandian Balaloang Permai , Goa Paniki , dan Pantai Kajuanging dan Pantai Kanipang

Kecamatan Lembang;

11 Goa Batu Lappa Kecamatan Batulappa

12 Bukit Tirasa , Air Terjun Lamoro , Permandian Pasandorang , dan Pantai Kappe dan Pantai Maroneng

Kecamatan Duampanua

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 31

13 Bulu Paleteang Permandian Air Panas Sulili Kecamatan Paleteang

14 Batu Moppangnge Kecamatan Patampanua

15 Pantai Ammani , dan Pantai Ujung Tape Kecamatan Mattiro Sompe

16 Pantai Wakka Kecamatan Cempa

17 Pantai Wiring Tasi, Pantai Ujung Lero , Pantai Ujung Labuang , Pantai Sinar Bahari Sabbang Paru, Pantai Bonging Ponging Desa Lotang Salo , Pantai Pelabuhan Marabombang, dan Pulau Kamarrang

Kecamatan Suppa

18 Pantai Wae Tuwoe Desa Wae Tuwoe Kecamatan Lanrisang

19 Danau Buatan PLTA Bakaru Kecamatan Lembang

20 Bendungan Benteng di Kelurahan Benteng dan rumah makan terapung

Kecamatan Patampanua

21 Tempat pengasapan ikan, tempat pembuatan perahu tradisional, perkebunan kelapa dalam dan pelabuhan nelayan

Kecamatan Suppa

Sumber : RTRW Kabupaten Pinrang

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

a. Potensi Banjir

Pinrang adalah salah satu daerah rawan banjir di Sulawesi Selatan,

Berdasarkan peta rawan banjir, daerah rawan banjir di Pinrang terdapat di

Kecamatan Duampanua dan Kecamatan Suppa. Hal tersebut disebabkan oleh

posisi geografis pesisir Kabupaten Pinrang yang berada pada hilir DAS Sungai

Saddang.

Genangan air (banjir) yang terjadi secara alami di wilayah daerah aliran

sungai (DAS) pada dasarnya tidak menjadi permasalahan, seandainya wilayah

tersebut belum dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi,

jika wilayah DAS telah dimanfaatkan oleh manusia, seperti penggunaan lahan

untuk pertanian dan pertambakan, lahan permukiman dan kegiatan-kegiatan

peruntukan lainnya, maka genangan tersebut dianggap merugikan dan

mengancam kehidupan.

Bencana alam geologi yang rutin terjadi di Kabupaten Pinrang adalah

banjir, dan tanah longsor sepanjang jalan dari Kampung Lome sampai dengan

Kampung Batri dengan jarak kurang lebih 250 meter. Daerah ini merupakan

daerah yang sangat relatif rendah dan menjadi jalur pembuangan air dari

sungai saddang saat ini air meluap khususnya pada musim hujan lebat.

b. Longsor

Tanah longsor pada umumnya terjadi di daerah pegunungan seperti daerah

Lemo Susu, Karawa, dan Bakaru. Tanah longsor di Kabupaten Pinrang terjadi

karena adanya kontrol topografi yang sangat curam, pengaruh kemiringan

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 32

lereng, adanya jenis batuan yang mudah lapuk (Tufa Breksi Vulkanik), tingkat

pelapukan tinggi, jalur struktur geologi, hujan lebat dan struktur manusia.

c. Abrasi dan Sedimentasi Pantai

Wilayah pesisir Pinrang pada umumnya memiliki karakteristik material

lempung berpasir.Jenis material tersebut sangat rentang terbawa oleh aktivitas

gelombang dan arus laut. Secara sederhana proses pantai disebabkan oleh

angin dan air yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, mengikis tanah

dan kemudian mengendapkannya di suatu tempat secara kontinu. Proses

pergerakan gelombang datang pada pantai secara esensial berupa osilasi. Angin

yang menuju ke pantai secara bersamaan gerak gelombang yang menuju pantai

berpasir secara tidak langsung mengakibatkan pergesekan antara gelombang

dan dasar laut, sehingga terjadi gelombang pecah dan membentuk turbulensi

yang kemudian membawa material disekitar pantai termasuk yang

mengakibatkan pengikisan pada daerah pantai (erosi).

Tabel 2.15 Lokasi Rawan Abrasi dan Sedimentasi

Abrasi dan Sedimentasi Keterangan

Kecamatan Suppa Desa Lero & Desa Tasiwalie

Sekitar Muara Sungai

Kecamatan Lanrisang Dusun Jampue & Desa WaetuwoE

Kecamatan Mattirosompe Kel. Langnga & Kel. Pallameang

Sumber : Hasil Survey Tahun 2010

d. Tsunami

Posisi Indonesia yang terletakpada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik di

dunia yaitu: Lempeng Australia di selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian barat

dan Lempeng Samudra Pasifik di bagian timur, yang dapat menunjangterjadinya

sejumlah bencana.

Berdasarkan posisinya tersebut, maka hampir di seluruh Indonesia kecuali

daerah Kalimantan yang relatif stabil, namun demikian pada gambar tersebut

menunjukkan bahwa wilayah Provinsi Sulawesi Selatan termasuk Kabupaten

Pinrang terletak pada jalur gempa bumi yang relatif stabil. Hal ini dapat dirasakan

selama ini riwayat historis Kabupaten Pinrang masih relatif aman dari bahaya

bencana gempa dan tsunami, walaupun demikian kewaspadaan tetap perlu

untuk di junjung tinggi mengingat posisi geografis Kabupaten Pinrang

berhadapan dengan Selat Makassar.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 33

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 34

2.1.4. Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Pinrang 361.293 jiwa pada Tahun 2013 (Data

BPS 2014), terdiri dari laki-laki sebanyak 175.115 jiwa (48,47 %) dan perempuan

sebanyak 186.178 jiwa (51,53 %). Jumlah ini meningkat 1,00 % dibandingkan Tahun

2012, di mana pada Tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Pinrang mencapai lk

360.019 jiwa, terdiri atas : laki-laki 174.667 jiwa (48,52 %) dan perempuan 185.352

jiwa (51,48 %).Jika dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur

pada Tahun 2013, jumlah penduduk kelompok umur produktif (15-64 Tahun)

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 35

mencapai 62,82 %,jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 Tahun) mencapai

30,81 % dan jumlah penduduk kelompok umur tua (65 Tahun ke atas) mencapai

6,37 %. Jumlah penduduk kelompok umur produktif (15-64 Tahun) mengalami

peningkatan sebesar 1,86%, demikian pula dengan jumlah penduduk kelompok

umur tua (65 Tahun ke atas) mengalami kenaikan 1,02, sedangkan jumlah

penduduk kelompok umur muda (0-14 Tahun) menurun 2.88 %.

Tabel 2.16

Jumlah Penduduk Kabupaten Pinrang Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Tahun 2012-2013

No Kelompok

Umur(thn)

2012 2013

Jenis Kelamin

Jumlah %

Jenis Kelamin

Jumlah % Laki-laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

1 Muda (0-

14) 61.989 59.303 121.292 33,69 56.758 54.545 111.303 30,81

2 Produktif

(15-64) 104.490 114.987 219.477 60,96 108.766 118.212 226.978 62,81

3 Tua (65+) 8.188 11.062 19.250 5,35 9.591 13.421 23.012 6,37

Jumlah 174.667 185.352 360.019 100 175.115 186.178 361.293 100

% 48,52 51,48 48,47 51,51

LPP (%)

Dependency Ratio (%) 94 94

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 184 184

Sumber : BPS Kabupaten Pinrang Tahun 2012 – 2013

Dari jumlah penduduk tersebut di atas, terdapat angka beban ketergantungan

(dependency ratio) sebesar 69,82 %, ini artinya pada setiap 100 penduduk

produktif harus menanggung lk. 69 orang penduduk tidak produktif. Jika

dibandingkan dengan tahun 2012, dependency ratio pada tahun 2012 sama

dengan tahun 2013. Angka Ketergantungan (dependency ratio) diharapkan

dapat diturunkan pada tahun-tahun mendatang, dengan meningkatkan Daya

saing dan Sumber Daya Manusia Masyarakat Kabupaten Pinrang.

Secara perbandingan wilayah, Kabupaten Pinrang memiliki potensi

wilayah yang luas mencapai 196.177 ha atau 1961,77 km2, sehingga rata-rata

kepadatan penduduknya adalah 184 jiwa/km2. Artinya secara rata-rata terdapat

184 orang yang menghuni 1 km2 daerah. Bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, kepadatan penduduk Tahun 2012 tidak mengalami peningkatan,

Jika dilihat per wilayah, urutan 3 terbanyak jumlah penduduk paling banyak yang

tercatat berada di Kecamatan Watang Sawitto, Kecamatan Duampanua, dan

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 36

Kecamatan Lembang, sedangkan jumlah penduduk terkecil yang tercatat berada

di Kecamatan Batulappa. Namun jika dilihat dari kepadatan penduduk suatu

wilayah (jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayah daerah masing-masing),

maka Kecamatan Paleteang dan Watang Sawitto menjadi kecamatan yang

paling padat di Kabupaten Pinrang, sedangkan kecamatan dengan kepadatan

paling rendah diduduki oleh Kecamatan Batulappa dan Kecamatan Lembang.

Berikut jumlah dan kepadatan penduduk per kecamatan pada tahun 2013 di

Kabupaten Pinrang.

Tabel 2.17

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Pinrang Pada Tahun 2013

NO Kecamatan

Jumlah Penduduk Luas

Wilayah (Ha)

Kepadatan

Penduduk

(Jiwa/Ha) Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7

1 Suppa 15.113 16.101 31.214 74,20 420

2 Mattiro Sompe 13.379 14.330 27.709 96,99 285

3 Lanrisang 8.178 9.080 17.258 73,01 236

4 Mattiro Bulu 13.207 14.215 27.422 132,49 206

5 Watang Sawitto 26.592 27.716 54.307 58,97 895

6 Paleteang 19.233 19.961 39.194 37,29 1.019

7 Tiroang 10.587 11.027 21.614 77,73 274

8 Patampanua 15.588 16.570 32.158 136,85 234

9 Cempa 8.523 9.044 17.567 90,30 195

10 Duampanua 21.394 23.028 44.422 291,86 152

12 Batulappa 4.778 5.027 9.805 158,99 64

13 Lembang 18.583 19.619 38.623 733,09 54

Jumlah 172.047 182.605 361.293 1.961,77 184

Sumber : BPS Kabupaten Pinrang Tahun 2014

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Menurut Permendagri Nomor 54 tahun 2010, Aspek Kesejahteraan masyarakat

terdiri atas; Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi, Fokus Kesejahtraan

Masyarakat dan Fokus Senibudaya dan Olahraga.

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi ditunjukkan dengan pertumbuhan

PDRB, Laju Inflasi, PDRB Perkapita, Indeks Gini, dan Prosentase penduduk di atas

garis kemiskinan.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 37

2.2.1.1. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pinrang

Struktur perekonomian Kabupaten Pinrang berdasarkan indikator distribusi

persentase nilai tambah bruto sektoral, meliputi 9 sektor yaitu Pertanian,

Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Air Bersih,

Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi,

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, serta Jasa-jasa.

Dari ke-9 sektor tersebut dikelompokkan menjadi Sektor Primer (Pertanian,

Pertambangan dan Penggalian), Sektor Sekunder (Industri Pengolahan, Listrik, Gas

dan Air Bersih, Bangunan), Sektor Tersier (Perdagangan, Hotel dan Restoran,

Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, serta

Jasa-jasa). Dalam kurun waktu periode tahun 2009 –2013, struktur perekonomian

Kabupaten Pinrang mengalami sedikit pergeseran/perubahan seperti diagram

berikut :

Tabel 2.18 Produk Domistik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha atas dasar

Harga berlaku Tahun 2009 - 2013 ( Juta Rp).

Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian 2.538.541,90 2.927.094,46 3.421.853,09 3.917.694,60 4.376.065,25

2 Penggalian/

Pertambangan

37.586,13 41.602,24 51.593,44 63.689,98 1.587.981,04

3 Industri

Pengolahan

177.359,14 228.382,71 263.343,81 300.424,50 339.737,02

4 Listrik,gas & air 28.298,56 37.731,46 41.280,05 46.717,01 56.217,91

5 Bangunan 179.096,09 196.112,18 241.604,33 287.240,70 336.264,84

6 Perdagangan

Restoran, hotel

569.107,20 639.929,71 768.699,02 947.253,84 1.073.736,12

7 Angkutan &

komunikasi

172.402,89 224.335,13 280.553,38 330.726,97 386.938,95

8 Bank & lembaga

Keuangan

178.039,03 205.737,36 242.468,27 291.527,90 353.587,53

9 Jasa-jasa 612.525,97 789.860,87 905.235,95 1.052.253,23 1.208..271,4

1

Total 4.492.956,91 5.290.786,11 6.216.631,34 7.237.528,74 8.261.015,00

Sumber : PDRB Kab Pinrang Tahun 2009-2013

Uraian tabel diatas menunjukkan bahwa kontribusi terbesar terhadap PDRB

Kabupaten Pinrang adalah berasal dari sektor pertanian yang tiap tahun mengalami

peningkatan untuk tahun 2009 sebesar Rp.2.538.541,90 dan pada tahun 2013

naik menjadi Rp. 4.376.065,25. Sedangkan data mengenai perkembangan PDRB

Kabupaten Pinrang selama lima tahun terakhir dalam harga konstan dan harga

berlaku dapat dilihat pada tabel 2.19 berikut :

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 38

Tabel 2.19 Perkembangan Produk Domistik Regional Bruto Kab. Pinrang Dalam Harga Berlaku

dan Konstan Tahun 2009-2013

Sumber data : BPS Kab. Pinrang 2014

Untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang dari tahun ke

tahun digunakan indikator perkembangan PDRB untuk periode yang sama. Laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang disajikan pada Tabel dibawah ini :

Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pinrang atas Dasar

Harga Konstan Tahun 2009 -2013.

Tabel 2.20

Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha Kab. Pinrang atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2009-2013 (%)

Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian 61,98 60,64 59,42 58,63 58,20

2 Penggalian/ Pertambangan 0,88 0,87 0,95 0,98 0,99

3 Industri Pengolahan 4,54 5,24 5,28 5,29 5,43

4 Listrik,gas & air 0,70 0,76 0,76 0,77 0,79

5 Bangunan 4,12 3,90 4,22 4,29 4,31

6 Perdagangan Restoran, hotel 11,29 11,51 12,14 12,75 12,81

7 Angkutan & komunikasi 4,10 4,43 4,71 4,98 5,01

8 Bank & lembaga Keuangan 4,24 4,43 4,60 4,80 4,87

9 Jasa-jasa 8,13 8,23 7,91 7,50 7,59

Total 100 100 100 100 100

Sumber data : BPS Kab. Pinrang 2014

Dari tabel diatas terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang pada

tahun 2009 berdasarkan harga konstan mengalami pasang surut, setiap tahunnya

terjadi perlambatan dan percepatan pertumbuhan penurunan jika dibandingkan pada

tahun 2010 dari 58,63 % menjadi 58,20 % sedangkan pada tahun 2011 mengalami

penurunan menjadi 59,42 %. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2011 dan 2012

Tahun Harga Berlaku Harga Konstan

Milyar(Rp) Pertumbuhan (%) Milyar(Rp) Pertumbuhan (%)

1 2 3 4 5

2009

2010

2011

2012

2013

4.492.956,91

5.290.786,11

6.216.631,34

7.237.528,74

8.261.015,00

20,65

17,76

17,50

16,50

15,81

2.384.282,50

2.532.737,44

2.713.028,15

2.937.275,51

3.137.470,00

6,73

7,65

6,23

8,27

5,17

Rata-rata 17,64 6.81

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 39

terjadi kenaikan produksi khususnya di sektor pertanian dan jasa yang memberikan

sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB

Tabel 2.21 Perkembangan Laju petumbuhan Ekonomi Kab. Pinrang tahun 2009- 2013

No Pertumbuhan

PDRB 2009 2010 2011 2012 2013

Rata-Rata

Pertumbuhan

ekonomi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kab.Pinrang 7,65 6,23 7,12 8,27 6,81 7,21

2 Sul Sel 6,23 8,19 7,61 8,37 7,65 7,61

3 Nasional 4,63 6,20 6,49 6,23

Sumber data : BPS Kab. Pinrang 2014

Meningkatnya perkembangan ekonomi ini ditandai dengan Peningkatan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pinrang dari Tahun Ketahun.

Perkembangan Nilai PDRB Kabupaten Pinrang atas dasar Harga Konstan (ADHK)

tahun 2009 selama kurun waktu 2009-2013 mengalami peningkatan. Pada tahun

tahun 2009 PDRB (ADHB) sebesar Rp. 12.798.916 dan Pada tahun 2013 sebesar

Rp. 21.500.000

2.2.1.3 Inflasi Laju inflasi Kabupaten Pinrang lima tahun terakhir mengalami fluktuasi yang cukup

besar, pada tahun 2009 inflasi kabupaten Pinrang mencapai 11,69% dan pada

tahun 2010 turun menjadi 10,86 %, atau mengalami penurunan sekitar 0,83% dan

pada tahun 2011 turun lagi menjadi 9,69 %, pada tahun 2012 mencapai 5,25 %,

sedangkan pada tahun 2013 mencapai 4,32 % atau mengalami penurunan sebesar

0,9 %.

Tabel 2.22 Perkembangan Laju Iflasi Kabupaten Pianrang Tahun 2009 - 2013

No Inflasi ( % ) 2009 2010 2011 2012 2013 Rata2

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kab.Pinrang 11,69 10,86 9,69 5,25 4,32 8,36

2 Sul Sel 3,39 6,56 2,88 4,41

3 Nasional 2,78 6,96 3,79 4,30

Tahun 2009 Inflasi di Kabupaten Pinrang Mencapai 11,69%, dan pada tahun 2013 menjadi 4,32 %.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 40

2.2.1.4 Pendapatan dan Pertumbuhan Perkapita Salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat

pada suatu wilayah adalah dengan melihat tingkat pendapatan penduduk wilayah

tersebut, dan PDRB Perkapita merupakan proyeksi indikator untuk menentukan

tingkat pendapatan perkapita di suatu wilayah.

Pendapatan dan Pertumbuhan Perkapita Kabupaten Pinrang dari tahun 2009 s/d

2013 setiap tahunnya mengalami kenaikan atas dasar harga berlaku, sedangkan

untuk atas dasar harga konstan dari tahun 2009 s/d 2013 juga mengalami kenaikan

setiap tahunnya dengan gambaran pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.23

PDRB Perkapita Kab. Pinrang Tahun 2009-2013

N0

PDRB Perkapita

(ADHB)

Tahun ( Rp)

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Kab. Pinrang 12.798.916 15.066.554 17.528.821 20.267.796 22.868.642

2 Sul Sel 12.567.364 14.669.010 16.929.030 19.472.249 22.116.460

3 Nasional

Sumber data : BPS Kab. Pinrang 2014

Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Pinrang atas dasar harga berlaku

menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun yaitu untuk

tahun 2009 PDRB Perkapita sebesar Rp 12.798.916 naik menjadi Rp 15.066.554

pada tahun 2010, pada tahun 2011 dicapai Rp. 17.528.821,- tahun 2012 naik

menjadi Rp. 20.267.796, sedangkan pada tahun 2013 dengan capaian Rp.

22.868.642.

2.2.1.5 Paritas daya Beli

Paritas daya beli Kabupaten Pinrang priode 2009– 2013 mempunyai kecenderungan

yang terus meningkat yaitu dari Rp 637.400 pada tahun 2009 meningkat menjadi

Rp. 638.500 pada tahun 2010 sedangkan pada tahun 2012 mencapai Rp. 650.000,-

dan pada tahun 2013 mencapai Rp. 758.300.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 41

Tabel 2.24 Paritas Daya Beli kabupaten Pinrang 2009-2013

N0 Paritas Daya Beli

( RP )

Tahun ( Rp)

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Kab. Pinrang 637.400 638.500 641.900 650.100 758.300

2 Sul Sel 635,5 636,6 640,3 643,59

Indeks Gini

Gini Ratio merupakan angka yang digunakan untuk mengukur ketimpangan

pendapatan daerah secara menyeluruh. Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 bahwa tentang gini ratio dikelompokkan

kedalam ketimpangan rendah apabila gini ratio tinggi lebih kecil dari 0,3, di

kategorikan ketimpangan sedang apabila gini rationya lebih besar dari 0,3 dan lebih

kecil dari 0,5, selanjutnya di kategorikan ketimpangan tinggi apabila gini rationya

lebih besar dari 0,5.

Berikut dapat disajikan perkembangan gini ratio Kabupaten Pinrang untuk kurun

waktu 2009-2014 pada table berikut :

Tabel 2.25

Indeks Gini Ratio Kabupaten Pinrang Tahun 2009 – 2013

N0

Gini Ratio

Tahun ( Rp)

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Kab. Pinrang 0,47 0,46 0,43 0,42 0,41

2 Sul Sel 0,39 0,40 0,41 0,41

Bila diperhatikan tabel tersebut diatas dalam kurun waktu 2009 – 2013 Kabupaten

Pinrang Gini Rationya terkategorikan ketimpangan rendah.

Kondisi tersebut mencerminkan tingkat pendapatan masyarakat di Kabupaten

Pinrang cenderung merata atau gap antara rumah tangga kaya dan rumah tangga

miskin cenderung kecil.Oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi diharapkan merata di

masing-masing sektor (9 sektor).

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 42

Penduduk Miskin

Pertumbuhan PDRB perkapita suatu daerah dapat digunakan sebagai salah satu

indikator terhadap pengukuran tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam kurun

waktu 2009 – 2013 PDRB perkapita Kabupaten Pinrang mengalami pertumbuhan

rata – rata 7,99 % pertahun namun dengan tingkat rata-rata pertumbuhan PDRB

perkapita tersebut bukan berarti Kabupaten Pinrang terbebas dari penduduk miskin.

Untuk mengetahui proporsi dan jumlah penduduk miskin, tersedia dua sumber, yaitu

persen penduduk miskin dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang

dilaksanakan setiap tiga tahun, dan jumlah rumah tangga miskin yang pendataannya

dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten

Pinrang secara Nasional dalam rangka penyaluran Bantuan Langsung Ttunai (BLT)

oleh Pemerintah Pusat.

Tabel 2.26 Penduduk Miskin Kab. Pinrang

N0

Pendudk Miskin

Tahun ( Jiwa ) Prosentase

( % ) 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Perdesaan 23.421 23.913 21.445 19.840 18.113 106,732

2 Perkotaan 6.899 7.925 7.353 6.942 6.347 35,466

Jumlah 30.320 31.664 28.798 26.782 24.460 142,198

Prosentase % 8,70 9,01 8,12 7,42 6,72 7,99

Angka Kriminalitas yang tertangani

Jumlah kriminalitas di Kabupaten Pinrang mengalami peningkatan selama lima

tahun terakhir (2009 – 2013), jumlah kriminalitas yang tertangani di Kabupaten

Pinrang dapat digambarkan dalam table.

Tabel 2.27 Angka Kriminalitas Yang Tertangani

N0

Jenis

Kriminal

T a h u n

2009 2010 2011 2012 2013

Lapor selesai Lapor selesai Lapor selesai Lapor selesai Lapor selesai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Narkoba 19 28 15 18 29 29 47 47 56 56

2 Pembunuhan 3 9 2 4 0 0 5 5 2 2

3 seksual 1 1 7 7 1 3 4 7 8 7

4 Penganiayaan 79 66 58 56 41 44 179 148 155 140

5 Pencurian 55 16 31 28 26 7 82 29 79 31

6 Penipuan 14 10 8 7 2 2 12 21 10 9

7 Pemalsuan

uang

2 2 0 0 0 0 2 2 1 2

JUMLAH 173 132 121 120 99 85 331 259 311 247

Sumber Data: BPS Kab. Pinrang 2014

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 43

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

2.2.2.1. Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pinrang selama priode tahun 2009

sampai tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun ketahun dengan rata rata

60,58 pertahun, dan pada tahun 2009 dicapai 72,6 dan tahun 2012 dicapai 74,39

serta tahun 2013 dicapai 74,87. Pencapaian tersebut menujukkan pencapaian yang

lebih tinggi jika dibandingkan dengan skala Nasional dan Provinsi .

Tabel 2.28 IPM Kabupaten Pinrang 2009 – 2013

N0

IPM

Tahun ( % )

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Kabupaten Pinrang 72,6 73,21 73,56 74,39 74,87

2 Sul Sel 70,90 71,62 72,14 72,70

3 Nasional 71,80 72,27 72,77 73,29

2.2.2.2. Angka Melek Huruf ( AMH )

Indikator Pendidikan yang mempresentasikan dimensi pengetahuan adalah angka

melek huruf. Indikator ini dapat diartikan sebagi suatu ukuran tingkat pengetahuan

Sumber Daya Manusia pada suatu wilayah tertentu. Indikator Melek huruf dapat

digunakan untuk mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta

huruf, terutama pada daerah-daerah pedesaan, terpencil dimana jumlah penduduk

yang tidak dapat mendapatkan akses pendidikan (bersekolah) atau indikator yang

menunjukkan kemampuan penduduk suatu wilayah dalam menyerap informasi dari

berbagai media, menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis,

sehingga angka melek huruf dapat mencerminkan potansi perkembangan intelektual

sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Penduduk yang 15 tahun

keatas yang melek huruf (penduduk yg bisa baca) pada tabel tahun 2009 – 2013

menunjukkan peningkatan dimana pada tahun 2009 dicapai 89,74%, tahun 2010

dicapai 89,90%, tahun 2011 dicapai 91,48 % dan pada tahun 2012 dicapai 91, 63 %

pada pada tahun 2013 dicapai 91,99 % atau rata rata kenaikan sekitar 90,94 %

pertahun.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 44

Tabel 2.29

Angka Melek Huruf Kab. Pinrang

N0 Bidang/urusan 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Penduduk Usia diatas 15 tahun

yang bias Membaca dan Menulius

213.505 220.865 238.416 255.959

2. Jumlah Penduduk Usia 15 – 59 tahun

keatas yang bisa membaca / menulis

3 Jumlah Penduduk Usia 60 keatas

(lansia) yg Bisa Membaca dan menulis

20.077 21.188 30.646 40.314

4 Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun keatas 213.975 221.315 238.727 256.139

5 Jumlah Penduduk Usia 60 Tahun keatas 21.369 22.250 31.479 40.708

6. AMH Kabupaten Pinrang 15 tahun

Keatas

99,78 99,79 99,86 99,92

AMH Kabupaten Pinrang 60 Tahun

keatas

93,95 95,23 97,35 99,03

AMH SUSL SEL 15 TAHUN KEATAS 87,00 87,75 88,07 88,73

AMH SUL SEL 50 TAHUN KEATAS 10,49 10,58 10,62 10,66

AMH NASIONAL 15 TAHUN KETASA 92,60 92,91 93,22 93,53

Sumber Data: BPS Kab. Pinrang 2014

2.2.2.3. Angka Rata Rata Lama Sekolah

Angka rata rata lama sekolah di kabupaten Pinrang Priode 2009 – 2013

mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 dicapai 7,22, tahun 2012 dicapai

7,89 dan pada tahun 2013 dicapai 7,96. Angka ini menunjukkan bahwa

perkembangan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pinrang pada tahun 2009 baru

mampu mencapai/setara dengan SMP kelas 2 dan berada pada posisi sedang di

tingkat regional (Sulawesi Selatan) dan Nasional.

Tabel 2.30 Rata Rata Lama Sekolah

N0 Indikator

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Angka Rata-rata lama sekolah Kab.Pinrang 7,22 7,61 7,62 7,89 7,96

2. Angka Rata-rata lama sekolah Sul Sel 7,41 7,84 7,92 7,95 7,95

3 Angka Rata-rata lama sekolah Nasional 7,72 7,92 7,94 7,97 7,97

2.2.2.4. Angka Partisipasi Kasar ( APK )

Angka Partisipasi kasar merupakan indikator yang paling sederhana untuk

mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan

dan menggambarkan keikutsertaan penduduk pada setiap jenjang pendidikan.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 45

Berdasarkan data statistik menunjukkan perkembangan APK untuk SD/MI periode

2009 – 2013 menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun ketahun,

pada tahun 2009 APK SD/Mi dicapai 103,98% dan pada tahun 2013 dicapai

105.97% atau berkembang sekitar 2% pertahun atau masih berada dibawah rata-

rata provinsi dan nasional.

APK untuk SMP/sederajat pada tahun 2009 dicapai 79.18% dan tahun 2013 dicapai

94.24. Atau mengalami perkembangan kurun waktu 2009-2013 sekitar 15%. Dan

berada pada posisi sedang untuk APK Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional.

Untuk APK SMA / sederajat pada tahun 2009 dicapai 56.75 pada tahun 2013 dicapai

67.31% capaian ini menunjukkan pada posisi sedang untuk rata rata tingkat Provinsi

Sulawesi Selatan dan Nasional.

Tabel 2.31 Angka Partisipasi Kasar

N0 Indikator Tahun ( % )

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 APK SD/MI/Paket A Pinrang 103,98 104,72 105,34 105,97 106,67

1.1 APK Sul Sel 107,49 108,57 102,09 103,05

1.2 APK Nasional 113,77 116,48 119,26 122,11

2 APK SMP/MTs/Paket B 79,18 82,36 85,91 89,97 92,24

2.1 APK Sul Sel 76,54 75,05 87,15 98,95

2.2 APK Nasional 90,58 91,88 95,82 99,92

3 APK SMA/SMK/MA/Paket C 56,75 58,17 62,77 65,01 66,59

3.1 APK Sul Sel 62,78 67,71 66,17 69,75

3.2 APK Nasional 62,55 62,85 64,66

Data Statistik dan Dikpora 2014

2.2.2.5. Angka Partisipasi Murni( APM )

Angka Partisispasi Murni ( APM ) adalah partisipasi Sekolah penduduk usia

sekolah di tingkat Pendidikan tertentu. Seperti APK , APM juga merupakan indikator

daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Jika dibandikan

APK, APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat

Partisipasi pendududk kelompok usia standar di jenjang Pendidikan yang sesuai

dengan standar tersebut. APM Kabupaten Pinrang untuk SD/ MI pada tahun 2009

dicapai 96,70 %, dan pada tahun 2012 dicapai 98,55 % serta pada tahun 2013

dicapai 99,13 %, jika dibandingkan dengan rata-rata capaian Provinsi Sulawesi

Selatan maka Kabupaten Pinrang capaiannya lebih tinggi sejak tahun 2009 sampai

dengan tahun 2013, demikian pula rata rata nasional juga lebih tinggi.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 46

Tabel 2.32 Angka Partisipasi Murni (APM )

N0 Indikator Tahun ( % )

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 APM SD/MI/Paket A Pinrang 96,70 97,39 97,97 98,55 98,65

APK Sul Sel 92,27 92,86 97,54 97,90

APK Nasional 94,37 94,76 91,03

2 APM SMP/MTs/Paket B Pinrang 76,22 78,22 81,61 85,47 87,91

APK Sul Sel 61,74 62,32 65,29 68,27

APK Nasional 67,43 67,73 68,12

3 APM SMA/SMK/MA/Paket C Pinrang 54,48 55,85 60,25 62,40 63,92

APK Sul Sel 42,03 42,75 47,89 47,92

APK Nasional 45,11 45,59 47,97

Data Statistik dan Dikpora 2014

2.2.2.6. Angka Pendidikan yang ditamatkan ( APT)

Perkembangan angka pendidikan yang ditamatkan (APT) menurut jenjang

pendidikan di Kabupaten Pinrang kurun waktu 2009-2013 dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 2.33 Angka Pendidikan yang ditamatkan ( APT)

N0 Angka Pendidikan yg

Ditamatkan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 SD ( SEKOLAH DASAR ) 8.026 7.469 7.783 8.050 8.000

Laki Laki 3.893 3.609 3.889 4.031 4.088

Perempuan 4.133 3,860 3.894 4.019 3.912

APT ( % ) 94.20 93.50 99,87 100,30 104,49

2 S M P 4.523 4.523 5.627 7.231 6.031

Laki Laki 2,169 2,169 2,693 3.024 2.869

Perempuan 2,354 2,354 2,934 3.207 3.162

APT ( % ) 92.14 92.14 91.79 94,29 90,73

3 S M A 3.741 3.741 3.718 4.135 4.275

Laki Laki 1,714 1,714 1.788 1.922 1.866

Perempuan 2.027 2,027 1.930 2.213 2.409

APT ( % ) 84.56 84.56 92,64 86,85 77,46

3 PERGURUANG TINGGI 869 886 911 1,378

Laki Laki 407 398 415 523

Perempuan 462 488 496 855

APT ( % ) 88.10 81.56 83.67 61.17

Data Statistik dan Dikpora 2014

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 47

Dari data tersebut diatas menggambarkan Angka Pendidikan yang ditamatkan

(APT) pada tahun 2009 untuk jenjang pendidikan SD 94.20%, APT SMP 92.14%,

ATPT SMA 84.56% dan ATP Perguruan Tinggi sekitar 88.10 %, sedangkan pada

tahun 2013 dicapai untuk SD 104.49%, SMP tercapai sekitar 90.73, SMA pada

kisaran 77,46 dan untuk Perguruan tinggi mencapai 61.17% di tahun 2012.

2.2.2.7. Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Pinrang per seribu

kelahiran hidup dimana pada tahun 2009 angka kematian bayi mencapai 8,3 % dan

pada tahun 2013 turun menjadi 5,9 % perkembangan ini bervariatif kurun waktu

2009-2013, dan untuk bayi yang meninggal per kelahiran hidup pada tahun 2009

sebanyak 59 / 7144, tahun 2010 jumlah bayi yang mati 29/7267, tahun 2011 bayi

mati 31 / 7343, tahun 2012 sebanyak 41/6912 dan pada tahun 2013 sebanyka 42 /

7067 kelahiran hidup.

Tabel 2.34 Angka Kelangsungan Hidup Bayi

N0 Indikator Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Angka kematian bayi/1000 KH (%)

8,3 3,99 4,22 5,9 5,9

2 Jumlah bayi mati / KH 59/7144 29/7267 31/7343 41/6912 42/7067

Data Dinas Kesehatan

2.2.2.8. Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Pinrang mengalami

perkembangan sejalan dengan kemajuan teknologi dan kesadaran masyarakat

dalam melakukan perawatan bayi yang dilahirkan semakin membaik sehingga dapat

mencapai harapan hidup yang lebih baik pula, perkembangan ditunjukkan oleh data

statistik bahwa bayi yang lahir pada tahun 90 an harapan hidupnya bisa mencapai

60 tahun, dan bayi yang dilahirkan tahun 2000 an harapan hidupnya bisa mencapai

63 tahun ketas sedangkan yang lahir sekitar tahun 2010 keatas angka harapan

hidupnya bisa mencapai 70 tahun keatas, dari tabel tergambar bahwa pata tahun

2009 angka harapan hidup mencapai 71, 7 tahun dan pada tahun 2013 naik menjadi

72,00 tahun.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 48

Tabel 2.35 Angka Usia Harapan Hidup Kab. Pinrang 2009 – 2013

N0 Indikator Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1

Angka Usia Harapan Hidup (Thn)

71,7

72,06

71,72

71,9

72,00

Data : Dinas Kesehatan

2.2.2.9. Prosentase Balita Gizi Buruk

Penyebab terjadinya gizi buruk pada balita antara lain karena kurangnya asupan

gizi dan serangan penyakit infeksi. Faktor penyebab tidak langsung adalah

rendahnya daya beli dan ketidaktersediaan pangan yang bergizi, keterbatasan pengetahuan

tentang pangan yang bergizi terutama untuk ibu dan anak balita. Persentase Balita Gizi

Buruk di Kabupaten Pinrang pada tahun 2009 sekitar 0,36 % dan turun menjadi 0,12

% pada tahun 2010 dan pada tahun 2013 turun menjadi 0,018 % penurunan ini

ditunjang oleh tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat serta adanya peran

pemerintah dalam melakukan program / kegiatan di bidang kesehatan sedangkan

untuk kasus gizi buruk pada balita untuk tahun 2009 sebanyak 86 jiwa dan pada

tahun 2013 turun menjadi 7 kasus balita gizi buruk.

Tabel 2.36 Persentase Balita Gizi Buruk Kab Pinrang 2009 – 2013

N0 Indikator Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Persentase Balita gizi Buruk

(jiwa)

0,36 0,12 0,097 0,075 0,018

2 Jumlah kasus gizi buruk (balita)

(jiwa)

86 36 24 23 7

Data : Dinas Kesehatan

2.2.2.9. Prosentase Penduduk yang memiliki lahan bersertifikat

Luas Lahan di Kabupaten Pinrang tahun 2012 seluas 196.177 Ha. Dari Luas lahan

tersebut terdapat 5.344 Ha lahan milik masyarakat/penduduk yang berstatus

sertifikat. Sedangkan rasio penduduk yang memiliki lahan brsertifikat sekitar

0,015%

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 49

Tabel 2.37 Persentase Penduduk yang memiliki lahan bersertifikat

NO Indikator Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Luas Lahan / Tanah ( Ha ) 196.177 196.177 196.177 196.177 196.177

2 Jumlah Penduduk ( Jiwa ) 342.118 353.367 354.652 360.019 363.691

3 Jumlah lahan yg bersertifikat

(Ha)

12.170,2 12.262,7 12.360.8 12.486,3 12.656,4

4 Persentase Penduduk yang

memiliki lahan bersertifikat

3,56 3,47 3,48 3,47 3,48

2.2.2.10 Rasio penduduk yang Bekerja

Perbandingan jumlah penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja

diperoleh rasio penduduk yang bekerja. Rasio penduduk yang bekerja terhadap

jumlah angkatan kerja tersebut selama tahun 2009 – 2013 mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Rasio Penduduk yang bekerja pada tahun 2009 adalah 60,17 %

dan terus meningkat hingga pada tahun 2011 mencapai 64,50% sedangkan pada

tahun 2012 menurun menjadi 54,96 % dan pada tahun 2013 dicapai 55,65 %.

Ketenagakerjaan merupakan masalah yang cukup mendasar dalam kehidupan

manusia karena mencakup aspek ekonomi dan sosial. Setiap upaya pembangunan

selalu diarahkan tidak hanya pada perluasan lapangan kerja akan tetapi kemudahan

dalam berusaha di semua sektor ekonomi sehingga penduduk tidak hanya terlibat

tetapi juga dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan sendiri.

Perkembangan sektor ketenagakerjaan secara tidak langsung dapat dilihat dari

besarnya keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi, atau dengan kata lain

keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi dapat diukur dari besarnya

penduduk yang memasuki pasar kerja.

Tabel 2.38 Rasio Penduduk Yang Bekerja Kab. Pinrang 2009 – 2013

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Ket

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Angkatan kerja (jiwa) 149.148 140.074 156.732 133.883 124.453

2 Bukan Angkatan Kerja (Jiwa)

98.727 97.899 86.271 109.737 110.494

3 Jumlah (jiwa) 247.875 237.973 243.003 243.620 245.315

4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)

60,17 58,86 64,50 54,96 52,07

5 Tingkat Pengangguran terbuka ( % )

9,34 7,79 6,55 5,35 1,96

Data : BPS dan Disnakertrans

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 50

Tabel 2.39

Rasio penduduk yang Berkerja dengan Angkatan Kerja Kabupaten Pinrang Tahun 2012

Golongan Umur

Angkatan Kerja

Jumlah Bekerja

Mencari

Pekerjaan

1 2 3 4

15 – 19 6.077 1.337 7.414

20 – 24 10.890 1.497 12.387

25 – 29 17.363 1.945 19.308

30 – 34 19.310 497 19.807

35 – 39 15.894 0 15.894

40 – 44 17.955 921 18.876

45 – 49 14.102 144 14.246

50 -54 9.231 459 9.690

55 – 59 7.381 118 7.499

60 – 64 2.798 241 3.039

65 + 5.723 0 5.723

Total 126.724 7.159 133.883

Sumber :Data BPS dan Disnakertrans

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

2.2.3.1 Jumlah Grup Kesenian & Prasarana Penyelenggaraan Seni & Budaya

dan Jumlah Klub Olahraga

Perkembangan bidang seni , budaya dan Olah Raga sangat erat kaitannya

dengan kualitas hidup Manusia dan masyarakat. Pencapaian

Pembangunan Bidang olahraga di Kabupaten Pinrang tergambar dari

ketersediaan sarana dan parasanaya sebagai mana gambaran dibawah ini

Table 2.40

Capaian Kinerja Seni Budaya dan Olah Raga Kabupaten Pinrang Tahun 2009 - 2013

N0 Indikator Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 Ket

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jumlah Group Kesenian 33 33 34 34 35

2 Gedung Kesenian. 1 1 2 2 3

3 Jumlah Klub Olah raga 20 30 30 50 50

4 Jumlah Gedung Olah Raga 1 2 2 3 3

5 Jumlah Lap.Olah raga ( Stadion) 1 1 1 1 1

Sumber : Data BPS

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 51

2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib

Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator kinerja

penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu bidang urusan

pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang,

perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan,

kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan

usaha kecil menengah, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan

olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan

umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan

persandian, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik,

kearsipan, komunikasi dan informatika dan perpustakaan.

2.3.1.1. Urusan Pendidikan

a. Pendidikan Dasar

a.a. Angka Partisipasi Sekolah

Capaian kinerja urusan pendidikan diukur dengan indikator: Angka Partisipasi

Sekolah SD/MI, Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah SD/MI,

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah SMP/MTs, Rasio guru:

murid SD/MI, Rasio guru: murid per kelas rata-rata SD/MI, Rasio guru: per kelas

rata-rata murid SD /SMP/MTs, Angka Partisipasi Sekolah (APS) jenjang pendidikan

dasar SD dan SMP/ sederajat mengalami peningkatan setiap tahunnya kurun waktu

2009–2013

Tabel 2.41 Angka Partisipasi Sekolah Kab. Pinrang Tahun 2009 – 2013

N0 Jenjang Pendidikan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Murid Usia 7- 12 tahun 52.332 50.340 51.292 51.710 48.309

2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia

7-12 Tahun

46.908

47.478

48.080

48.705

48.977

3 APS / SD / MI 111.56 106.03 106.69 106.17 101,38

4 SMP / MTs

5 Jumlah Murid Usia 13 - 15 tahun 15.685 19.652 19.674 19.847 19.355

6 Jumlah Penduduk Kelompok Usia

13 - 15 Tahun

21.082

21.339

21,592

21,851

22.113

7 APS / SMP / MTs 74.40 92.10 91.12 90.83 88,52

Sumber : Data BPS

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 52

a.b. Rasio Ketersediaan Sekolah / Penduduk Usia Sekolah

Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah adalah indikator untuk

mengukur kemampuan jumlah sekolah dalam menampung penduduk usia

pendidikan. Rasio ini bisa diartikan jumlah sekolah berdasarkan tingkat pendidikan

dengan jumlah penduduk usia pendidikan.

Selama kurun waktu 2009-2013 rasio ketersediaan sekolah untuk jenjang

pendidikan SD/MI mengalami kenaikan, setelah periode sebelumnya mengalami

kenaikan yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk tidak disertai dengan

peningkatan jumlah sekolah SD/MI. Pembangunan jumlah sekolah baru tidak

sebanding dengan peningkatan jumlah warga sekolah. Pada tahun 2013,

ketersediaan sekolah SD/MI di Kabupaten Pinrang Pada Tahun 2009 sekitar 351,

dan pada tahun 2013 berjumlah 348 dengan rasio 141.

Tabel 2.42 Rasio Ketersediaan Sekolah/ Penduduk Usia Sekolah

Tahun 2009 -2013

N0 Jenjang Pendidikan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 SD / MI

2 Jumlah Gedung sekolah 351 351 350 350 348

3 Jumlah Penduduk Klpk Usia 7-12

Tahun

46.908 47.478 48.080 48.705 49.338

4 Rasio 134 135 137 139 141

5 SMP / MTs

6 Jumlah Gedung sekolah 63 63 71 73 73

7 Jumlah Penduduk Klpk Usia 13-15

Tahun

21.082 21.339 21.592 21.851 22.119

8 Rasio 335 339 304 299 303

Sumber : Data BPS

a.c. Rasio Guru Terhadap Murid

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru berdasarkan tingkat

pendidikan.Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar juga mengukur

jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Selama kurun

waktu tahun 2009-2013 rasio ketersediaan guru di Kabupaten Pinrang mengalami

pasang surut untuk tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan untuk jenjang

pendidikan SD/MI, dan pada tahun 2013 rasio murid dengan guru pada tahun 2013

untuk SD/Mi sekitar 28 siswa, artinya 1 guru melayani sekitar 28 murid. Untuk

Rasio Guru per kelas rata rata jenjang SMP/MTs pada tahun 2009 sebanyak 32 dan

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 53

pada tahun 2013 naik menjadi 35, artinya bahwa 1 guru SMP/MTs melayani

(mengajar) sekitar 35 orang / siswa.

Tabel 2.43 Rasio Guru Terhadap Murid 2009 - 2013

N0 Jenjang Pendidikan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Murid SD/MI 52.365 52.330 50.062 51.710 51.954

1.1 Jumlah Guru SD / MI 3.978 3.978 3.536 3.947 3.414

1.2 Rasio Murid Guru 13,16 13,15 14,15 13,10 15,21

Sumber: Data Dikpora

a.d. Rasio Murid Perkelas Rata Rata Pada tahun 2009, rasio guru/kelas SD/MI terhadap jumlah murid yang berusia 6 -12

tahun di Kabupaten Pinrang adalah 1 : 26 pada tahun 2009, dan pada tahun 2013

menjadi 1 : 28 Interpretasi dari angka ditersebut adalah bahwa 1 kelas SD yang

dihuni oleh murid sekitar 26 – 28 siswa yang dilayani oleh seorang guru untuk

jenjang pendidikan SD/MI sedangkan untuk jenjang Pendidikan SMP/MTs rata rata

siswa perkelas pada tahun 2013 mencapai 35 siswa.

Tabel 2.44

Rasio Murid Perkelas Rata rata

N0 Jenjang Pendidikan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Rasio guru: murid.per kelas rata-rata SD/MI

26 27 27 28 28

1.2 Rasio guru: per kelas rata-rata

murid.SMP/MTs

32 31 33 34 35

Sumber : Dikpora

b. Pendidikan Menengah

b.a. Angka Partisipasi Sekolah

Angka Partisipasi Sekolah untuk jenjang pendidikan SMA / SMK/MA pada tahun

2009 adalah 39.73% dan pada tahun 2013 mencapai 72.70% atau mengalami

kenaikan sekitar 33 %.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 54

Tabel 2.45 Angka Partisipasi Sekolah SMA / Sederajat 2009 – 2013

N0 Jenjang Pendidikan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Jumlah Murid Usia 16 - 19

tahun

11.019 11,357 14,613 14,863 22.703

1.2 Jumlah Penduduk Kelompok

Usia 16 – 19 Tahun

27,734 27,734 28,577 25,333 31.228

1.3 APS SMA Sederajat 39.73 40.95 51.14 58.67 72,70

Sumber : Dikpora

b.b. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Selama kurun waktu 2009-2013 rasio ketersediaan sekolah untuk jenjang

pendidikan SMA / Sederajat mengalami kenaikan, setelah periode sebelumnya

mengalami kenaikan yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk tidak disertai

dengan peningkatan jumlah sekolah.Pembangunan jumlah sekolah baru tidak

sebanding dengan peningkatan jumlah warga sekolah. Pada tahun 2013,

perbandingan ketersediaan sekolah SMA / Sederajat di Kabupaten Pinrang adalah

1 : 656. Angka ini menunjukkan bahwa 1 sekolah SMA / Sederajat menampung656

siswa.

Tabel 2.46 Rasio Ketersediaan Sekolah/ Penduduk Usia Sekolah 2009 -2013

N0 Jenjang Pendidikan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. SMA / SMK / MA

1.1 Jumlah Gedung sekolah 25 28 33 40 40

1.2 Jumlah Penduduk Klpk Usia 16 -19

th

27.734 27.734 28.577 25.333 26.233

1.3 Rasio 1.109 991 866 633 656

Sumber : Dikpora

b.c. Rasio Guru Terhadap Murid Selama kurun waktu tahun 2009-2013 rasio ketersediaan guru di Kabupaten Pinrang

mengalami pasang surut pada jenjang pendidikan SMA /SMK/ MA untuk tahun

2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan, dan untuk tahun 2013 rasio murid

dengan guru pada tahun 2013 sekitar 22 siswa ,artinya 1 guru melayani sekitar 22

murid.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 55

Tabel 2.47 Rasio Guru Terhadap Murid 2009 - 2013

N0 Jenjang Pendidikan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Murid SMA/SMK/MA 10.052 10.052 11.257 13.808 16.643

1.1 Jumlah Guru SMA/SMK/MA 458 458 622 555 755

1.2 Rasio Guru terhadap Murid 22 22 18 25 22

Sumber: Data Dikpora

b.d. Rasio Guru Terhadap Murid Perkelas Rata Rata

Pada tahun 2009, rasio guru/kelas untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA

terhadap jumlah siswa yang berusia 16 – 19 tahun di Kabupaten Pinrang adalah 1 :

51 pada tahun 2009, dan pada tahun 2013 menjadi 1 : 36 Interpretasi dari angka

tersebut adalah bahwa 1 kelas SMA /SMK/ MA yang dihuni oleh murid sekitar 26–

28 siswa yang dilayani oleh seorang guru.

Tabel 2.48 Rasio Murid Perkelas Rata rata

N0 Jenjang Pendidikan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Jumlah Guru 458 458 622 555 755

1.2 Jumlah Kelas 217 221 229 196 442

1.3 Rasio Guru / Kelas 2.11 2.07 2.72 2.83 1,72

1.4 Jumlah siswa 11.019 11.257 14.613 14.863 16.643

1.5 Rasio Jumlah Murid thdp jmlah

kelas

51 51 64 76 38

Sumber : Dikpora

c. Fasilitas Pendidikan

Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat

penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna

untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang

menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Dari

tabel dibawah ini menunjukkan bahwa ruang kelas untuk SD pada tahun 2009 dalam

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 56

kondisi baik mencapai 1.807 dari 1.890 total keseluruhan ruang kelas dan pada

tahun 2013 mencapai 1.306 dari 1.662 dari total keseluruhan ruang kelas yang ada.

Tabel 2.49 Fasilitas Pendidikan SD

N0 Bidang / JUrusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Jumlah Ruang Kelas SD Kondis baik 1.807 1.807 1.429 1.174 1.306

1.2 Jumlah Ruang Kelas Seluruh SD 1.890 1.890 1.863 1.662 1.662

1.3 Sekolah SD kondisi baik ( % ) 95.60 95.60 76,70 70,64 78,58

Sumber : Dikpora

Untuk fasilitas pendidikan, ruang kelas untuk SMP pada tahun 2009 dalam kondisi

baik mencapai 305 dari 396 total ruang kelas atau persentasenya sekitar 70.02 %

dan pada tahun 2013 ruang kelas dalam keadaan baik mencapai 443 dari total 511

ruang kelas atau pada kisaran 86.69%, atau mengalami kenaikan sekitar 15 %.

Tabel 2.50

Fasilitas Pendidikan SMP

N0 Bidang / JUrusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Jumlah Ruang Kelas SMP Kondisi baik 305 305 442 443 443

1.2 Jumlah Ruang Kelas Seluruh SMP 396 396 530 511 511

1.3 Sekolah SMP kondisi baik ( % ) 70,02 70,02 83,40 86,69 86,69

Sumber : Dikpora

Pada tabel dibawah ini menunjukkan bahwa ruang kelas untuk SMA pada tahun

2009 dalam kondisi baik mencapai 166 dari total 199 ruang kelas keseluruhan atau

mencapai 83.42 % dan pada tahun 2013 mencapai 165 dari 181 keseluruhan ruang

kelas atau sekitar 91.16% yang artinya mengalami peningkatan sekitar 8%.

Tabel 2.51 Fasilitas Pendidikan SMA

N0 Bidang / JUrusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Jumlah Ruang Kelas SMA / SMK Kondis baik 166 166 175 140 165

1.2 Jumlah Ruang Kelas Seluruh SMA/SMA 199 199 194 161 181

1.3 Sekolah SMA / SMK kondisi baik (% ) 83,42 83,42 90,20 86,96 91,16

Sumber : Dikpora

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 57

d. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang

pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi

anak- anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pembinaan

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,

yang diselenggarakan pada jalur formal , non formal dan informal. Perkembangan

pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Pinrang pada tahun 2009 – 2013 khusus

untuk APK, pada tahun 2009 mencapai sebesar 8,98 % dan pada tahun 2013

sebesar 14,3 % atau mengalami kenaikan 5,42 % sebagaimana digambarkan pada

tabel berikut :

Tabel 2.52 Pendidikan Anak Usia Dini tahun 2009-2013

N0

Bidang / JUrusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah murid pada jenjang TK 5.693 11.561 5.748 8.158 8.555

2 Jumlah Anak Usia 4 – 6 tahun 63.390 64.198 55.595 58.868 60.504

3 P A U D ( % ) 8.98 18.00 10.33 13,85 14,13

Sumber : BPS, Dikpora

e. Angka Putus Sekolah

Angka Putus Sekolah pada Usia Sekolah 7-12 tahun ( SD / MI ), untuk usia 13 -15

tahun ( SMP / MTs ), dan Usia 16 – 19 Tahun adalah untuk ( SMA / SMK / MA ). Di

Kabupaten Pinrang untuk priode tahun 2009 – 2014 mengalami kenaikan.Angka

putus Sekolah usia 7 – 12 (SD/MI) pada tahun 2009 sebesar 133 dan pada tahun

2012 menjadi 42% atau mengalami penurunan. Demikian halnya angka putus

sekolah pada jenjang usia 13 – 15 tahun ( SMP/MTs) mengalami penurunandari 183

pada tahun 2009 menjadi 105 pada tahun 2013, sedangkan untuk jenjang

pendidikan usia 16 – 19 tahun ( SMA/ SMK ./ MA ) mengalami penurunan dimana

pada tahun 2009 sebesar 93 dan pada tahun 2013 menjadi 60.

Tabel 2.53 Angka Putus Sekolah 2009 -2013

N0

Bidang / JUrusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Angka Putus Sekolah SD / MI 133 133 88 42 37

2 Angka Putus Sekolah SMP/MTs 183 196 120 105 96

3 Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 93 91 84 75 60

Sumber : Data BPS, Dikpora

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 58

f. Angka Kelulusan Angka kelulusan menurut jenjang pendidikan di Kabupaten Pinrang selama kurun

waktu 2009 – 2013 yaitu angka kelulusan SD pada tahun 2009 sebesar 7.727 dan

selama tiga tahun berturut-turut angka kelulusan untuk SD menghampiri 100%.

sedangkan angka kelulusan untuk SMP sebesar 4.523 pada tahun 2009 dan pada

tahun 2012 adalah 6.231 dengan rata rata 99,9 %. Sementara anagka kelulusan

untuk SMA dan SMK pada tahun 2011 sebesar 1.885 dan pada tahun 2012 menjadi

2.151 dengan akumulasi rata rata 99, 90 %

Tabel 2.54 Angka Kelulusan Sekolah 2009 -2013

N0 Bidang / JUrusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Angka Kelulusan SD 7.727 7.727 7.469 8.050 8.000

2 Angka Kelulusan SMP 4.523 4.523 5.627 6.231 6.031

3 Angka Kelulusan SMA - - 1.885 2.151 2.237

4 Angka kelulusan SMK - - 1.524 1.680 1.747

Sumber : Data BPS, Dikpora

f.a. Angka Melanjutkan ( AM ) dari SD/MI ke SMP/MTS dan dari SMP /MTS ke

SMA/SMK

Berdasarkan data menunjukkan bahwa angka melanjutkan pendidikan dari

jenjang SD/MI ke jenjang SMP/MTs untuk kurun waktu 2009 – 2013 mengalami

peningkatan setiap tahun, pada tahun 2009 angka melanjutkan dari SD /MI ke

SMP/MTs dicapai 99,00% dan pada tahun 2013 menjadi 99,99 %. Untuk jenjang

melanjutkan dari SMP/MTs ke jenjang SMA/SMK pada tahun 2009 dicapai

99,75% dan pada tahun 2014 dicapai 99,90% atau mengalami kenaikan setiap

tahunnya hal ini menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat/siswa untuk

melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi sangat menonjol

sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah.

Tabel 2.55

Angka Melanjutkan Sekolah Sekolah 2009 -2013

N0 Bidang / JUrusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Angka Melanjutkan (AM ) dari SD/MI ke

SMP/ MTs ( % ) 99 99 99 99,99 99,99

2 Angka Melanjutkan (AM ) dari SMP/MTs

ke SMA / SMK ( % ) 99,75 99,75 99,80 99,80 99,90

Sumber : Data BPS, Dikpora

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 59

f.b. Guru yang Memenuhi kualifikasi S1 / D IV Kualifikasi guru adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan guru

dengan melalui pendidikan khusus keahlian, guru yang qualified adalah guru yang

memenuhi kualifikasi pendidikan yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan yang

berlaku. Artinya guru pada tiap satuan pendidikan harus memenuhi kualifikasi

akademik dengan bidang keilmuan yang relevan dengan bidang studi atau mata

pelajaran yang mereka ajarkan di sekolah sehingga mereka disebut kompoten untuk

bidang pekerjaannya. Guru yang memenuhi kualifikasi S1 / D IV. Pada tahun 2009

jumlah guru yang memenuhi sebanyak 5.870 guru dan pada tahun 2014 menjadi

5.920 guru.

Tabel 2.56

Guru yang Memenuhi Kualifikasi S1 – D IV tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Guru Ijaza S1 - D IV 5.870 5.883 5.894 5.900 5.920

2 Jumlah Guru SD - SMA 5.888 5.893 5.902 5.915 5.937

3 Guru Memenuhi Kulaifikasi S1- D IV 99,69 99,83 99,86 99,75 99,71

Sumber : Dikpora 2.3.1.2 Kesehatan

a. Rasio Posyandu Persatuan Balita

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat

dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan

angka kematian ibu dan bayi. Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu

adalah suatu upaya mengsinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat

meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak,

peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan

sosial.

Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang

mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, dan penanggulangan diare.

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat utamanya adalah bayi, anak balita,

Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, Pasangan Usia Subur (PUS).

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 60

Berdasarkan data tersebut dibawah ini menunjukkan jumlah posyandu dan jumlah

balita yang ada di Kabupaten Pinrang kurun waktu 2009 – 2013 mengalami

peningkatan, pada tahun 2009 jumlah posyandu sebanyak 350 dan pada tahun

2013 manjadi 354, dan untuk jumlah balita pada tahun 2009 sebanyak 24.477anak

dan pada tahun 2013 menjadi 24.175 Balita atau menagalami penurunan sekitar

302 Balita.

Tabel 2.57 Rasio Posyandu persatuan balita Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Posyandu 350 353 353 353 354

2 Jumlah Balita 24.477 23.738 23.267 23.343 24.175

3 Rasio Posyandu Persatuan Balita 14.43 14,90 15,10 15,10 14,60

Sumber : Dinkes

b. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Persatuan Penduduk

Rasio Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Pinrang apada tahun

2009 sebesar 0,20 dan pada tahun 2013 menjadi 0,17 % atau mengalami

penurunan sekitar 0,03%

Tabel 2.58 Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Persatuan Penduduk Kab. Pinrang

Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Puskesmas dan Jumlah Pustu

67

61

61

62

62

2

Jumlah Penduduk

342.119

350.925

353.367

354.652

360.019

3 Rasio Puskesmas, pustu persatuan Penduduk

0.2

0.17

0.17

0.18

0.17

Sumber : Dinkes

c. Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk

Penyediaan sarana dan prasarana Rumah Sakit Oleh Pemerintah adalah untuk

melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan yang

dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan

pencegahan kesehatan masyarakat serta melaksanakan rujukan.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 61

Pada tahun 2009 jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Pinrang sebanyak 3 unit , dan

pada tahun 2013 menjadi 3 unit, dalam jangka waktu lima tahun tidak terjadi

penambahan rumah sakit akan tetapi fasilitas dan kelengkapan lainnya tetap

menjadi kebutuhan utama .

Tabel 2.59 Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Kab. Pinrang Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Rumah Sakit Negeri 1 1 1 1 1

2 Jumlah Rumah Sakit Swasta 2 2 2 2 2

3 Total R.Sakit Negeri dan

Swasta

3 3 3 3 3

4 Jumlah Penduduk 342.119 350.925 353.367 354.652 360.019

5 Rasio Rumah Sakit dan

Penduduk

0.0088 0.0086 0.0085 0.0085 0.0083

Sumber : BPS, Dinkes

d. Rasio Dokter Persatuan Penduduk

Jumlah Dokter di Kabupaten Pinrang pada tahun 2009 sebanyak 48 dokter, pada

tahun 2014 bertambah menjadi 60 dokter dengan rasio pada tahun 2009 sekitar

0,14 dan tahun 2013 sekitar 0,17 hal ini menunjukkan kenaikan yang tidak dibarengi

dengan peningkatan jumlah penduduk yang akan dilayani.

Tabel 2.60

Rasio Dokter Persatuan Penduduk Kab. Pinrang Tahun 2009 - 2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Dokter Umum 34 34 39 46 36

2 Jml Dokter Spesialis &Gigi 14 17 19 24 24

3 Total Dokter 48 56 58 70 60

4 Jumlah Pendudk 342.119 350.925 354.652 360.019 361.293

5 Rasio Dokter Persatuan Penduduk 0.14 0.16 0.16 0.19 0.17

Sumber : Dinkes

e. Rasio Tenaga Medis Persatuan Penduduk.

Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten Pinrang kurun waktu 2009 – 2013 mengalami

penambahan jumlah dimana pada tahun 2009 jumlah tenaga medis sekitar 48

orang dan pada tahun 2014 naik menjadi 60 orang dengan rasio tenaga medis

dengan jumlah penduduk sekitar 0,17

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 62

Tabel 2.61 Rasio Tenaga Medis Persatuan Penduduk Kab. Pinrang

Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah tenaga Medis 48 56 58 70 60

2 Jumlah Penduduk 342.119 350.925 353.367 354.652 360.019

3 Rasio Tenaga Medis Persatuan Penduduk

0.14 0.16 0.16 0.20 0.17

Sumber : Dinkes

f. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki

Kompetensi Kebidanan

Ibu Hamil dengan Komplikasi yang ditangani adalah Ibu hamil dengan komplikasi di

satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar

oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas, Perawatan dan Rumah Sakit

pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK (pelayanan Obstetrik dan

Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal emergensi

Komprehensif) dimana pada tahun 2009 cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2009 sebanyak

98,84 %. dan pada tahun 2013 sebanyak 96,08 % perkembangan ini menunjukkan

bahwa resiko kematian ibu melahirkan dapat ditekan sekecil mungkin.

Tabel 2.62

Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Kab. Pinrang Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Ibu Hamil 8.705 8.400 8.420 7.332 7.415

2 Jumlah Bidan 145 146 170 169 160

3 Cakupan pertolongan persalianan olehtenaga kesehatan yang memiliki kopetensi kebinanan ( % )

98.84 95,00 97,00 104,00 96,08

Sumber : Dinkes

g. Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI )

Salah Satu target keberhasilan program imunisasi adalah tercapainya UCI yang

merupakan cakupan imunisasi dasar lengkap bayi secara merata pada bayi di

seluruh desa/kelurahan sesuai dengan Keputusan Menkes Ri dan Riskesdas (2010)

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 63

menyatakan UCI adalah suatu keadaaan tercapainya imunisasi dasar secara

lengkap pada semua bayi (anak dibawah umur 1 tahun). Pertumbuhan pencapaian

Desa/Kelurahan UCI selama ini belum secara merata mencapai 100% bahkan

masih banyak yang belum mencapai target. Dari data di bawah ini menunjukkan

bahwa dari 108 Desa Kelurahan yang baru terjangkau UCI pada tahun 2009

sebanyak 94 Desa dan pada tahun 2013 sudah mencapai 101 Desa/Kel atau

sekitar 93,52 %.

Tabel 2.63 Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI ) Kab. Pinrang Tahun

2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Desa/ Kelurahan UCI 94 64 102 102 101

2 Jumlah Seluruh Desa/Kelurahan 104 104 104 108 108

3 Cakupan desa/ Kelurahan Universal

Child Immunization (UCI )

90.4

61,54

98,08

98,08

93.52

Sumber : Dinkes

h. Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan

Cakupan Balita gizi buruk di Kabupaten Pinrang yang mendapat perawatan sudah

mencapai 100% pada tahun 2014. Sejak tahun 2009 perawatan gizi buruk pada

anak sudah ditangani melalui penyediaan sarana dan prasarana kesehatan dimana

pada tahun 2009 yang mendapat perawatan sebanyak 86 bayi dan pada tahun

2013 menjadi 7 bayi.

Tabel 2.64 Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kab. Pinrang

Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah Balita gizi buruk yg mendapat Perawatan di sarana Kesehatan

86

36

24

23

7

2 Jumlah seluruh Balita Gizi Buruk yg ditemukan

86

36

24

23

7

3 Cakupan Balita Gizi Buruk yg mendapat Perawatan

100

100

100

100

100

Sumber : Dinkes

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 64

I. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC / BTA

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC /BTA selama kurun

waktu tahun 2009-2013 pada dasarnya menunjukkan trend penurunan. Kenaikan

penderita baru hanya terjadi pada kurun waktu 2009-2010. Selanjutnya kuantitas

penderita terus mengalami penurunan sampai tahun 2013. Angka sebagaimana

ditunjukkan tabel 52 di bawah sesungguhnya menunjukkan fluktuasi penurunan

yang masih rendah. Hasil survey menunjukkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh

sikap sebagian masyarakat yang dropout dalam berobat. Secara lebih detail,

perkembangan cakupan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.65 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC / BTA Kab. Pinrang

Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah penderita baru TBC / BTA yang ditemukan dan diobati disuatu wilayah

277

452

381

369

358

2 Jumlah Perkiraan Penderita baru TBC / BTA

1.634

2.170

993

567

2.845

3 Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita Penyakit TBC / BTA

100 88,42 100 100 100

Sumber : Dinkes Kab. Pinrang

j. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit DBD

Penyakit-penyakit yang ditularkan vektor dan menjadi masalah kesehatan di

Indonesia adalah malaria, filariasis dan demam berdarah. Penularannya dari orang

ke orang dengan perantaraan nyamuk, demam berdarah sendiri ditularkan oleh

nyamuk Aedes aegypti dan Aedesalbopictus. Penyakit DBD dapat dijumpai di

daerah subtropik dan tropik dari data tersebut dibawah ini menunjukkan bahwa

jumlah penderita DBD yang ditangani pada tahun 2009 sebanyak 731 penderita, dan

pada tahun 2013 sebanyak 394 penderita dan cakupan penanganannya rata-rata

100 %.

Tabel 2.66 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Kab. Pinrang Tahun

2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP

731 550 51 48 394

2 Jumlah Penderita DBD yang ditemukan

731 622 51 48 394

3 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyekit DBD

100 88,42 100 100 100

Sumber : Dinkes

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 65

k. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah

rujukan pasien masyarakat miskin dibagi dengan jumlah pasien masyarakat miskin

kali 100 di wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cakupan ini tergantung pada

kondisi kesehatan masyarakat miskin sehingga cakupannya tidak 100%. Namun

pasien masyarakat miskin yang datang ke sarana kesehatan semuanya tertangani.

Pada tahun 2009 kunjungan pasien miskin sebanyak 50.267 pasien dan pada tahun

2012 kunjungan mencapai 107.396 pasien dan pada tahun 2013 turun menjadi

89.735 pasien .

Tabel 2.67 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Kab. Pinrang

Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah kunjungan pasien

miskin

50.267 52.943 96.042 107.396 89.735

2 Jumlah seluruh masyarakat

miskin

78.500 78.500 78.500 78.500 124.156

3 Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin

100

100

81

100

100

Sumber : DinkesKab. Pinrang

l. Cakupan Kunjungan Bayi

Cakupan kunjungan bayi adalah jumlah kunjungan bayi yang memperoleh

pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu tertentu dibagi dengan

jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama.

Cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4(empat) kali, pada

kurun waktu 2009-2013 cenderung fluktuatif, pada tahun 2009 jumlah kunjungan

bayi yg memperoleh pelayanan kesehatan sebanyak 7.203 bayi dan pada tahun

2013 turun menjadi 6.978 bayi.

Tabel 2.68 Cakupan Kunjungan Bayi Kab. Pinrang Tahun 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Jumlah kunjungan bayi yg memperoleh pelayanan kesehatan

7.203

7.084

7.315

6.323

6.978

2 Jumlah seluruh bayi hidup pada waktu yg sama

7.203

7.741

7.434

6.424

7.290

Sumber : Dinkes Kab. Pinrang

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 66

2.3.1.3. Pekerjaan Umum

a. Proporsi Panjang Jaringan Jalan

Salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat krusial adalah tersedianya jalur

transportasi berupa jaringan jalan yang baik. Kebutuhan jalan memiliki keterkaitan

yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun terhadap

kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik adalah

modal sosial masyarakat dalam menjalani roda perekonomian, sehingga

pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai tanpa ketersediaan

infrastruktur jalan yang baik dan memadai.

Tabel 2.69

Proporsi Panjang Jalan Kab. Pinrang 2009 -2013

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1 Kondisi Baik ( Km ) 117,4 115,6 120,4 131,5 161,38

2 Kondisi Sedang ( Km ) 225,6 240,3 230,5 239,20 150,99

3 Kondisi Rusak Ringan ( Km ) 270,8 263,6 282,3 300,68 308,54

4 Kondisi Rusak Berat ( Km ) 110,8 105,1 91,4 53,22 103,69

5. Total Panjangan jalan

Keseluruhan

724,60 724,60 724,60 724,60 724,60

Sumber Data : Dinas PUD

Tabel 2.70

Proporsi Panjang Jaringan Jalan Kab. Pinrang tahun 2011

N0

Pinrang

Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Rusak Ringan

Nasional Provinsi Kab Nasional Provinsi Kab Nasional Provinsi Kab

1

Pinrang

(Km)

70,315

22,29

135,38

0

25,96

243,06

0

5,43

304,54

Sumber data : RPJMD Provinsi Sul Sel

b. Rasio Jaringan Irigasi

Dalam Upaya Memenuhi kebutuhan irigasi untuk mendukung pancapaian target

Overstock Pangan dan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dilakukan

upaya peningkatan dan perbaikan jaringan irigasi dan peningkatan luas layanan

jaringan irigasi pada luas areal budidaya 47,108 Km dengan rasio 17, 71 pada tahun

2012, sedangkan pada tahun 2013 lahan budidaya sekitar 47.763 hal dengan rasio

17,47 hal ini mencerminkan peningkatan pengelolaan jaringan irigasi dari tahun

sebelumnya.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 67

Tabel 2.71 Rasio Jaringan Irigasi

N0

Jaringan Irigasi

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jaringan Primer 45,826 45,826 45,826 45,826 45,826

2. Jaringan Sekunder 402,332 402,332 402,332 402,332 402,332

3. Jaringan Tersier 386,210 386,210 386,210 386,210 386,210

4. Luas lahan Budi Daya 46,951 47,001 47,008 47,108 47,763

5 Rasio 17,77 17,75 17,75 17,71 17,47

Sumber Data : Data diolah dari Dinas PSDA

N0 Uraian

Luas Rancangan (Ha)

Luas Lahan Terairi (Ha)

Kebutuhan iair

tanaman (Ha)

Pasokan Air

irigasi (La /dtk)

Pasokan Air Irigasi

Total (Ha)

Total Pasok

air (la/dti)

PIA

(Lt/Dtk) / Ha

PIR

(Lt/Dtk) / Ha

PAR

(Lt/Dtk) / Ha

IA

(%)

1.

Pinrang

54,27

7

47,108

1,25

4

1,4

5

0,0001

1,12

4

0,8

7

Sumber data : RPJMD Provinsi Sul Sel 2012

c. Rasio tempat Ibadah

Ketersediaan tempat ibadah merupakan salah satu dari pelayanan sarana dan

prasarana umum yang disediakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Tempat ibadah yang tersedia dibandingkan dengan jumlah penduduk Kab. Pinrang

pada tahun 2009 tempat ibadah sebanyak 480 dan pada tahun 2013 bertambah

menjadi 503 dengan rasio 1,39.

Tabel 2.72 Rasio Tempat Ibadah

N0 Jaringan Irigasi Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Mesjid 397 480 429 435 435

2. Langgar 62 5 5 5 5

3. Mushallah 51 45 46 46

4 Gereja 21 21 9 8 8

Jumlah tempat Ibadah 480 557 488 503 503

5. Jumlah Penduduk 342.118 353.367 354.652 360.019 361.293

Rasio Tempat Ibadah Persatuan

Penduduk

1.40 1.58 1.38 1,40 1,39

Sumber Data : Data diolah Kabupaten Pinrang dalam Angka

d. Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPs) Persatuan Penduduk

Ketersediaan sarana dan prasarana dasar permukiman berupa air minum dan

sanitasi secara merata dan berkelanjutan turut menentukan kesejahteraan

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 68

masyarakat. Pengelolaan persampahan di Kabupaten Pinrang sudah menunjukkan

kinerja yang baik dengan indikator Rasio daya Tampung TPS terhadap jumlah

penduduk pada tahun 2009 sekitar 0,015 dan pada tahun 2013 sebanyak 0,05.

Tabel 2.73

Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPs) Persatuan Penduduk

N0

Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah TPS ( unit ) 13 17 17 21 30

2. Jumlah daya Tampung TPS ( M ³) 52 68 68 84 212

3. Jumlah Penduduk ( Jiwa ) 342.118 353.367 354.652 360.019 364.700

4. Rasio Daya Tampung TPs terhadap jumlah Penduduk

0,015 0,019 0,019 0,020

0,05

Sumber Data : Dinas KPK Kab. Pinrang

e. Rasio Rumah Layak Huni

Rumah Layak huni merupakan harapan dan idaman setiap insan. Pemerintah telah

berupaya dalam meningkatkan hunian masyarakat terutama masyarakat yang

berpenghasilan rendah dan kurang mampu dengan tujuan mendorong masyarakat

lain untuk berpartisipasi dan peduli terhadap sesama warga, sampai pada tahun

2009 rumah yang layak huni mencapai 58.409 unit dan pada tahun 2013 naik

menjadi 62.430 unit dengan rasio 0,171.

Tabel 2.74 Rasio Rumah Layak Huni

N0 Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Rumah yg Layak Huni 58.409 60.402 60.859 62.433 62.430

2. Jumlah Penduduk 342.118 353.367 354.652 360.019 364.700

3. Rasio Rumah Layak Huni 0,171 0,171 0,172 0,173 0,171

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pinrang

f. Rasio Permukiman Layak Huni

Rasio permukiman layak huni dari tahun ke tahun semakin meningkat, seperti yang

terlihat pada tabel, luas permukiman layak huni pada tahun 2009 sebesar 5.135 Ha

dan pada Tahun 2013 meningkat menjadi 5.350 ha, hal menunjukkan bahwa

peningkatan luas areal permukiman dibarengi juga dengan peningkatan kualitas

rumah layak huni.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 69

Tabel 2.75 Rasio Permukiman Layak Huni

N0

Bidang / Urusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas area permukiman layak huni (Ha ) 3.944 4.042 4.144 4.219 4.312

2. Luas areal permukiman keseluruhan (Ha) 5.462 5.482 5.499 5.516 5.531

3. Rasio Permukiman Layak Huni (Ha) 0,72 0,74 0,75 0,76 0,78

g. Tabel lingkungan Permukiman Kumuh

Kawasan permukiman perkotaan di kota-kota besar di Indonesia identik dengan

adanya kawasan permukiman kumuh. Lingkungan permukiman kumuh umumnya

didiami oleh golongan menengah kebawah , untuk Kabupaten Pinrang pada tahun

2009 sebanyak 22 Ha Dan pada tahun 2013 sebanyak 19,5 ha dengan persentase

lingkungan permukiman kumuh pada tahun 2009 sampai tahun 2014 sekitar 0,017

%

Tabel 2.76 Lingkungan Permukiman Kumuh

N0

Bidang / Urusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas Kawasan Kumuh ( Ha ) 22 21 20,6 20 19,5

2. Luas Wilayah Kota ( Ha ) 1.082 1.093 1.099 1.110 1.121

3. Persentase Lingkungan Permukiman

Kumuh

0,020 0,019 0,019 0,018 0,017

Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pinrang

2.3.1.4 Perumahan

a. Rumah Tangga Bersanitasi

Rumah tangga bersanitasi sekurang kurangnya mempunyai akses untuk

memperoleh layanan sanitasi yaitu fasilitas air besih, pembuangan air besar ( tinja ),

pembunagan air limba (air bekas) dan tempat pembuangan sampah dan mempunyai

pengaruh besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Persentase rumah tangga

yang bersanitasi dapat dilihat dari data pada tahun 2009 sebanyak 79,92 % dan

pada tahun 2013 menjadi 83,43 %, hal ini menunjukkan tingkat perkembangan atas

kebutuhan sanitasi masih belum optimal sehingga dibutuhkan kerja keras untuk

mencapai angka di atas nilai kewajaran atau target universal akses yakni akses

sanitasi yang layak 100 %.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 70

Tabel 2.77 Rumah Tangga Bersanitasi

N0

Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Rumah tangga Bersanitasi 64.650 65.742 68.668 69.396 70.400

2. Jumlah Rumah Tangga 80.894 81.914 82.761 83.610 84.384

3. Persentase 79,92 80,26 82,97 83 83,43 Sumber Data : POKJA AMPL Kab. Pinrang

b. Lingkungan Permukiman Kumuh Lingkungan pemukiman kumuh di Kabupaten Pinrang pada tahun 2009 sebesar 163

dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga mencapai

153 penurunan persentase pemukiman kumuh ini dibarengi dengan meningkatnya

kualitas pemukiman lingkungan. Secara detail dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.78 Lingkungan Kumuh Kabupaten Pinrang

N0 Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas Area Lingkungan Kumuh 163 161 158 155 153

2. Luas Area permukiman keseluruhan

5.462 5.482 5.499 5.516 5.531

3. Persentase lingkungan kumuh 2,98 2,94 2,87 2,81 2,27

Sumber Data :Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pinrang

2.3.1.5. Penataan Ruang

a. Rasio Ruang Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah Ber HPL / HGB

Rasio ruang terbuka hijau per satuan HPL/HGB dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan, pada tahun 2012 sebesar 50,19 .peningkatan rasio ini tentunya tidak

lepas dari peran pemerintah yang meningkatkan ruang terbuka hijau.

Tabel 2.79

Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber PHL/HGB

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas Ruang Terbuka Hijau 429,38 429,38 438,14 451,69 451,69

2. Luas Wilayah ber HPL/HGB

(Km²)

8,60 8,60 8,85 9,00 9,00

3. Luas Wilayah 1.961,77 1.961,77 1.961,77 1.961,77 1.961,77

4. Rasio Ruang Terbuka Hijau 1/2) 49,93 49,93 49,50 50.19 50,19

Sumber data : RPJMD Sulsel

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 71

2.3.1.6. Perencanaan Pembangunan

Ketersediaan dokumen perencanaan yang telah diperdakan sangat diperlukan

dalam tahap proses pelaksanaan pembangunan yang berupa dokumen RPJPD,

RPJMD dan RKPD, Renstra SKPD

Tabel 2.80

Ketersediaan dokumen Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana SKPD (yang telah ditetapkan dengan Perda)

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Tersedianya Dokumen RPJPD

Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang N0. 1 1Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah Kab. Pinrang tahun 2009 – 2029

2. Tersedianya Dokumen RPJMD

Peraturan Bupati Pinrang N0. 15 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Pinrang Tahun 2009 – 2014

3. Tersedianya Dokumen RKPD

Peraturan Bupati Pinrang N0. 18 Tahun 2009 tentang Rencana Kerja pemerintah Daerah Tahun 2010

Peraturan Bupati Pinrang N0. 10 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja pemerintah Daerah Tahun 2011

Peraturan Bupati Pinrang N0. 15 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja pemerintah Daerah Tahun 2012

Peraturan Bupati Pinrang N0. 37 tahun 2012 tentang Rencana Kerja pemerintah Daerah Tahun 2013

Peraturan Bupati Pinrang N0. 23 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja pemerintah Daerah Tahun 2014

4 Tersedianya Dokumen Renstra SKPD

43 43 43 43 43

Sumber data : Bappeda Kab. Pinrang

2.3.1.7. Perhubungan

a. Jumlah Arus Penunpang Angkutan Umum

Jumlah arus penumpang angkutan penumpang umum dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan, ini tentunya harus menjadi perhatian yang serius yang

mesti dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan infrastruktur.

Tabel 2.81 Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum

N0

Bidang / Urusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah penumpang

bis/angkutan umum 1.076.703 827.589 827.739 997.739 997.812

2. Total jumlah penumpang 1.076.703 827.589 827.739 997.739 997.812

Sumber data : Dishub & Infokom

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 72

b. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum

Uji KIR adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian

kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus

dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.

Tabel 2.82 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum

N0

Bidang / Urusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Mobil Penumpang Umum 348 352 360

2. Mobil Bus 56 59 51

3. Mobil Barang 1.190 1.970 2.770

Jumlah KIR 0 0 1.594 2.381 3.181

Sumber data : Dishub & Infokom

c. Jumlah Pelabuhan Laut / Udara / Terminal Bus

Jumlah pelabuhan laut, udara dan terminal bis di Kabupaten Pinrang tidak

mengalami perubahan yang signifikan kecuali pada tahun 2013 pembangunan

Pelabuhan Marabombang dan sampai sekarang masih dalam tahap

penyempurnaan.

Tabel 2.83 Jumlah Laut, udara dan terminal bis

N0 Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah pelabuhan laut 2 2 2 2 2

2. Jumlah pelabuhan udara 0 0 0 0 0

3. Jumlah terminal bis 2 2 2 2 2

4. Jumlah 4 4 4 4 4

Sumber data :Dishub dan Infokom

2.3.1.8. Lingkungan Hidup

a. Persentase Penanganan Sampah

Jumlah produksi sampah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2009

produksi sampah 57.143 M3/ tahun dan pada tahun 2013 menjadi 70.146 M3/

tahun, namun tidak dibarengi dengan jumlah sampah yang ditangani. sampah yang

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 73

ditangani dari tahun 2009 sebesar 44.828 M3 dan pada tahun 2013 menjadi 63.131

m3 dengan persentase sekitar 90 % pada tahun 2013.

Tabel 2.84 Persentase Penanganan Sampah Perkotaan

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah sampah yang ditangani

(M3/Thn) 44.828 49.196 55.184 61.916 63.131

2. Jumlah produksi sampah (M3/Thn) 57.143 56.775 65.776 69.568 70.146

3. Persentase 78,4 86,7 83,90 89,00 90,00

Sumber data : Dinas KPK Kab. Pinrang

b. Persentase Penduduk Berakses Air Minum

Peningkatan kualitas kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas air minum. Pada

tahun 2009 persentase rumah tangga terhadap akses air bersih sebesar 81,5 % dan

pada tahun 2013 menjadi 84,67 % yang artinya terjadi peningkatan sebesar 3.490

penduduk atau sekitar 3,17 %.

Tabel 2.85 Persentase Penduduk Berakses Air Minum

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Rumah Tangga yang mendapat akses air minum

65.929 67.548 69.354 70.274 71.448

2. Jumlah Rumah Tangga 80.894 81.914 82.761 83.610 84.384

3. Persentase Rumah Tangag berakses air bersih

81,5 82,46 83,8 84,05 84,67

Sumber data : POKJA AMPL Kab. Pinrang

c. Persentase Luas Pemukiman Yang Tertata

Persentase luas pemukiman yang tertata pada tahun 2013 sebesar 5.350 dan

persentase luas areal permukiman tertata sekitar 97 %.

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 74

Tabel 2.86 Persentase Luas Pemukiman Yang Tertata

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas area permukiman tertata (Ha)

3.944 4.042 4.144 4.219 4.312

2. Luas area permukiman keseluruhan (Ha)

5.462

5.482

5.499 5.516 5.531

3. Persentase Luas area permukiman tertata (Ha)

72 74 75 76 78 Sumber data : RPJMD Sulsel untuk Tahun 2012

d. Sumber Air Yang Dipantau Status Mutu Airnya

Pemantauan sumber air dilakukan pada sungai-sungai yang ada di Kabupaten

Pinrang. Dilakukan secara berkala dengan jumlah sungai yang dipantau mutu airnya

sebanyak 6 sungai pada Tahun 2013 atau sekitar 16,7 % sumber air yang dipantau

mutu airnya.

Tabel 2.87

Persentase Jumlah Sumber Air Yang Dipantau Status Mutu Airnya

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah sungai yang dipantau mutu

airnya

5 5 5 5 6

2. Jumlah sumber air yang dipantau 36 36 36 36 36

3. Persentase jumlah sumber air yang

dipantau mutu airnya

0,14 0,14 0,14 0,14 0,17

Sumber data : Badan Lingkungan Hidup Kab. Pinrang

e. Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal

Pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal meningkat seiring dengan bertambahnya

jumlah wajib Amdal yang diawasi. Persentase pengawasan pada tahun 2009

sebesar sekitar 2 % meningkat pada tahun 2013 menjadi sebesar 36 %

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 75

Tabel 2.88 Persentase Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah perusahaan wajib Amdal

yang telah diawasi

5 5 5 6 9

2. Jumlah seluruh perusahaan wajib

Amdal

10 10 20 21 25

3. Persentase jumlah pengaduan yang

ditindaklanjuti

2 2 - - 36

Sumber data :Badan Lingkungan Hidup Kab. Pinrang

f. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk

Rasio daya tampung TPS terhadap jumlah penduduk perlu ditingkatkan seiring

dengan pertambahan jumlah penduduk. Pada tahun 2009 rasio daya tampung TPS

sebesar 0,055.menjadi 0,118 pada tahun 2013.

Tabel 2.89 Rasio TPS terhadap jumlah penduduk

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah daya tampung TPS (M3) 18.720 24.480 24.480 30.240 43.200

2. Jumlah Penduduk 342.11

8

353.36

7

354.65

2

360.01

9

364.700

3. Rasio daya tampung TPS

terhadap jumlah penduduk

0,055 0,069 0,069 0,084 0,118

Sumber data : Dinas KPK Kab. Pinrang

g. Penegakan Hukum Lingkungan

Kasus Lingkungan yang ditindaki secara menyeluruh, pada tahun 2009 terjadi kasus

lingkungan yang diselesaikan pemerintah sebanyak 4 dari jumlah 10 kasus

lingkungan dan pada tahun 2013 sebanyak 10 kasus yang ditangani dari jumlah

kasus sekitar 30 kasus.

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 76

Tabel 2.90 Persentase Penegakan Lingkungan Hidup

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan pemda

4 6 6 8 10

2. Jumlah kasus lingkungan yang ada 10 13 15 18 30

3. Rasio jumlah pengaduan yang ditindak lanjuti

1 3 - - 5

Sumber data : Badan Lingkungan Hidup

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 77

2.3.1.9. Pertanahan

a. Persentase luas lahan bersertifikat

Lahan bersertifikat terdiri atas lahan Hak Milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pengelolaan

Tabel 2.91 Luas Lahan Bersertifikat

No.

2009 2010 2011 2012 2013

HM HGU HGB HPL HM HGU HGB HPL HM HGU HGB HPL HM HGU HGB HPL HM HGU HGB HPL

1 3.320.953 14.212 2.130.070 2.048 360 1.265.240 1.512 919.411 9.052

Rasio luas lahan bersertifikat

No.

2009 2010 2011 2012 2013

HM HGU HGB HPL HM HGU HGB HPL HM HGU HGB HPL HM HGU HGB HPL HM HGU HGB HPL

1 9,460 14,212 6,067 6 360 3,568 4 2,575 25

Sumber data : RPJMD Sulsel untuk Tahun 2012

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 78

e. Penyelesaian kasus tanah Negara

Jumlah penyelesaian kasus tanah negara pada tahun 2009 sebanyak 4 kasus,

dan pada tahun 2013 sebanyak 2 kasus. Hal ini menunjukkan rasio

penyelesaian kasus tanah negara rata-rata sebesar 16,67 % pada tahun 2013.

Tabel 2.92 Penyelesaian Kasus Tanah Negara

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah kasus yang diselesaikan 4 4 3 4 2

2. Jumlah kasus yang terdaftar 14 17 8 12 12

3. Rasio penyelesaian kasus tanah

negara

28,57 23,53 37,5 33,33 16,67

Sumber data : BPN

2.3.1.10. Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Rasio penduduk ber-KTP per pertsatuan penduduk

Rasio penduduk ber-KTP pada tahun 2009 sebesar 303 dan menjadi 484 pada

tahun 2013. Dari data tersebut menunjukkan masih kurangnya kesadaran

masyarakat dalam memiliki KTP.

Tabel 2.93 Rasio Penduduk ber-KTP per Persatuan Penduduk

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah penduduk usia > 17

yang ber-KTP

79.561 82.594 85.426 87.729 93.015

2. Jumlah penduduk usia > 17

telah menikah

186.719 188.016 188.911 189.402 192.088

3. Rasio penduduk ber-KTP

per persatuan penduduk

303 250 235 222 484

Sumber data : Capil dan kependudukan

b. Rasio Bayi Berakte Kelahiran

Rasio bayi berakte kelahiran dari tahun 2009 hingga tahun 2013 mengalami

penurunan dari 748 pada tahun 2009 menjadi 837 pada tahun 2013. Ini

menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat terkait administrasi akte

kelahiran masih kurang.

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 79

Tabel 2.94 Rasio Bayi Berakte Kelahiran

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah penduduk ber KK 55.229 66.622 71.828 76.366 92.231

2. Jumlah penduduk telah

menikah

202.523 204.195 205.387 206.144 206.731

3. Rasio bayi berakte kelahiran 748 802 812 816 837

Sumber data : Capil dan Kependudukan

c. Rasio pasangan berakte nikah

Rasio pasangan berakte nikah untuk tahun 2009 sebesar 1.80 dan pada tahun

2013 meningkat menjadi 3.32 atau mengalami peningkatan sebesar 1.52 ini

menunjukkan semakin tingginya tingkat kesadaran pasangan nikah untuk memiliki

akte nikah.

Tabel 2.95 Rasio Pasangan Berakte Nikah

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah pasangan nikah ber akte

nikah

97 185 203 233 243

2. Jumlah keseluruhan pasangan

nikah

53.878 64.988 69.035 72.510 73.283

3. Rasio pasangan berakte nikah 1.80 2.85 2.94 3.21 3.32

Sumber data : Capil dan Kependudukan

d. Kepemilikan KTP

Pada tahun 2009 jumlah penduduk yang memiliki KTP sebesar 1.030, sedangkan

di tahun 2013 sebesar 93.015 atau mengalami peningkatan sebesar 91.985 orang.

Tabel 2.96 Kepemilikan KTP

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah penduduk memilik KTP 1.030 27.285 55.251 84.981 93.015

2. Jumlah penduduk wajib KTP 232.880 237.840 243.277 249.692 260.325

3. Rasio kepemilikan KTP 4 115 227 340 357

Sumber data : Capil dan Kependudukan

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 80

Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir dan Akte Nikah

N0

uraian

K T P KK AKTE LAHIR AKTE NIKAH

Sudah belum Sudah belum Sudah belum Sudah belum

1 Pinrang 90.971 150.152 0 0 99.116 - 154

66

Sumber data : Capil dan Kependudukan

e. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk

Kepemilikan akte kelahiran pada tahun 2009 sebesar 55.758 sedangkan pada

tahun 2013 sebesar 106.822 yang artinya mengalami peningkatan sebesar 51.064

akte kelahiran, namun masih jauh dari yang diharapkan.

Tabel 2.97 Kepemilikan Kelahiran

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah penduduk memiliki

akte kelahiran 55.758 76.074 90.937 100.006 106.822

2. Jumlah penduduk 262.456 330.894 363.498 395.086 408.459

3. Rasio kepemilikan akte

kelahiran 212 230 250 253 262

Sumber data : Capil dan Kependudukan

2.3.1.11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

a. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Kabupaten Pinrang

adalah proporsi perempuan yang berkerja pada lembaga pemerintahan terhadap

jumlah seluruh pekerja perempuan. Pekerja perempuan di Lembaga

Pemerintahan dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah dan persentase

perempuan yang menempati posisi golongan 1 – IV

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 81

Tabel 2.98 Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintahan (Di Luar Guru)

No. Golongan

Ruang

Tahun 2013

PNS Pria PNS Wanita

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 2 3 4 5 6

1 I/a 14 0,20 4 0,06

2 I/b 4 0,06 0 0

3 I/c 25 0,35 13 0,18

4 I/d 10 0,14 0 0

5 II/a 233 3,25 162 2,26

6 II/b 368 5,14 282 3,94

7 II/c 136 1,90 381 5,32

8 II/d 87 1,22 208 2,91

9 III/a 325 4,54 575 8,03

10 III/b 317 4,43 467 6,52

11 III/c 324 4,53 326 4,55

12 III/d 320 4,47 387 5,41

13 IV/a 879 12,28 1055 14,74

14 IV/b 127 1,77 95 1,33

15 IV/c 24 0,34 5 0,07

16 IV/d 2 0,03 4 0,06

17 IV/e 0 0 0 0

Total 3.195 44.63 3.964 55.37

Sumber data : BKBD dan PP

b. Partisipasi perempuan di lembaga swasta

Partisipasi perempuan di lembaga swasta yang ditinjau dari jumlah tenaga kerja

perempuan di perusahaan/lembaga swasta terhadap jumlah seluruh pekerja

perempuan .

Tabel 2.99

Persentase Perempuan Di Lembaga Swasta

No. Jenis Data Tahun

2009 % 2010 % 2011 % 2012 % 2013 %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Jenis

Perusahaan 10 1.97 8 1.33 9 1.34 9 1.35 9 1.08

2 Jumlah 2.160 2.916 3.053 3.314 3.508

3.

Jumlah

Tenaga

Kerja

Formal

L 2.113 80.16 2.322 79.62 2.449 80.21 2.647 79.87 2.680 76.39

W 507 19.42 598 20.50 604 19.78 664 20.03 828 23.60

Sumber data : BKBD dan PP

c. Jumlah laporan penanganan KDRT

Penanganan kasus KDRT Merupakan Mandat SPM urusan wajib pemberdayaan

perempuan dan Perlindungan anak sebagai mana tertuang dalam SPM Bidang

layanan terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Pelayanan terpadu

ini menuntut jejaring kerja antar lembaga Pemerintah yang meluputi Dinas Sosial,

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 82

Dinas Kesehatan, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, BKBD dan PP, Kementerian

Agama serta lembaga non pemerintah dalam penyediaan layanan bantuan hukum

dan konseling psikologi. Berdasarkan laporan dari berbagi pihak di Kabupaten

Pinrang nampaknya dari aspek jumlah tidak terlalu banyak sehingga diharapkan

peranan seluruh komponen masyarakat untuk senantiasa menjaga dan melindungi

serta pembinaan yang terpadu secara berkesinambungan.

Tabel 2.100 Jumlah laporan penanganan KDRT

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.

Laporan Penanganan Kasus KDRT

77 102 61 30 32

Sumber data : BKBD dan PP

d. Angkatan kerja dibawah umur

Angkatan kerja dibawah umur di Kabupaten Pinrang sampai saat ini menunjukkan

masih adanya anak-anak dibawah umur yang bekerja walaupun jumlah sangat

kecil, gambaran ini mengidikasikan bahwa anak bekerja karena faktor ekonomi

keluarga atau pengetahuan orang tua yang relatif rendah tentang hak tumbuh

kembang anak, sehingga penguatan ketahanan rumah tangga sangat penting. Dari

data mencerminkan pada tahun 2009 anak dibawah umur yang bekerja sekitar

15.177 Orang, dan pada tahun 2013 sekitar 8.793 orang.

Tabel 2.101 Angkatan Kerja dibawah Umur

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1.

Angkatan Kerja Usia 15 – 19 tahun

15.177

10.154

11.405

7.414

8.793

Sumber data : BKBD dan PP

e. Indeks Pembangunan Gender

Indeks Pembangunan Gender ( IPG ) terdiri dari empat ( 4 ) indikator komposit

yaitu : a. Angka Harapan Hidup ( AHH )

b. Angka Melek Huruf ( AMH )

c. Rata Rata Lama Sekolah ( RLS )

d. Sumbangan Pendapatan.

Sedangkan Indeks Pemberdayaan Gender ( IDG ) terdiri dari tiga (tiga) indikator

komposit yaitu a. Keterlibatan perempuan di Parlemen, b. Perempuan sebagai

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 83

tenaga Manager, c. Professional, tehnisi dan d. Sumbangan Perempuan dalam

Pendapatan.

Tabel 2.102 Indeks Pembangunan Gender ( IPG )

No.

Indeks

Pembangunan

Gender

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Indeks % Indeks % Indeks % Indeks % Indeks %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Kabupaten

Pinrang

72.61 2.51 73.21 2.19 73.21 2.18 74.39 2.29 75.57 2,40

2 Sulawesi

selatan

70.79 2.39 71.62 2.34 71.14 1.85 72.70 2.01

Sumber data : BKBD dan PP

2.3.1.12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

a. Rata - Rata Jumlah Anak Per Keluarga

Rata rata jumlah anak per Keluarga mengindikasikan aterhadap angka fertilitas

Pasangan Usia Subur TFR ( Total Fertility Rate ) . Berdasarka data pada tahun

2009 – 2013 menunjukkan adanya jumlah anak per keluarga. Hal ini menjadi

perhatian pemerintah daerah karena akan berkolerasi terhadap peningkatan jumlah

penduduk yang pada umumnya akan berdampak pada meningkatnya masalah

masalah sosial masyarakat, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya upaya

yang terintegrasi dari seluruh sektor dalam upaya pengendalian pertumbuhan

penduduk. Pendewasaan usia perkawinan dan perencanaan jumlah anak dalam

keluarga juga harus menjadi pertimbangan yang mendasar. Melihat data yang ada

pada tahun 2009 jumlah rata-rata anak per keluarga 3.8 % dan pada tahun 2013

menjadi 3.6 %. Gambaran rata-rata jumlah anak per keluarga sebagai berikut :

Tabel 2.103

Rata Rata Jumlah Anak Perkeluarga

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Anak ( Jiwa ) 327.491 334.095 337.939 347.038 340.567

2. Jumlah Keluarga ( jiwa ) 84.163 85.869 87.729 90.395 92.226

3. Rata Rata Jumlah Anak Per

Keluarga

3.8 3.8 3.8 3.8 3.6

Sumber data : BKBD dan PP

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 84

b. Rasio Akseptor KB

Rasio akseptor KB menunjukkan perbandingan jumlah akseptor dengan jumlah

pasangan usia subur, berdasarkan data pada tahun 2009 – 2014 menunjukkan

peningkatan rasio akseptor KB, namun masih perlu ditingkatkan mengingat

pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun selalu meningkat. Salah satu bentuk

uapaya sejak dini untuk mendorong peningkatan jumlah akseptor adalah melalui

pendidikan kesehatan reproduksi remaja dan genre (Generasi Berencana), yang

diharapkan mampu memperoleh pandangan generasi tentang pentingnya KB.

Berdasarkan data maka tahun 2009 jumlah akseptor KB sekitar 36.090 dengan

rasio 67.81 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 38.246 namun rasio

mengalami penurunan menjadi 65.64, ini disebabkan bertambahnya pasangan usia

subur.

Tabel 2.104 Rasio Akseptor

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Akseptor KB 36.090 39.061 38.214 37.778 38.246

2. Jumlah Pasangan Usia Subur 53.222 53.396 54.691 55.605 58.264

3. Rasio Akseptor KB 67.81 73.15 69.87 67.94 65.64

Sumber data : BKBD dan PP

c. Cakupan Peserta KB Aktif

Cakupan KB aktif di kabupaten Pinrang menunjukkan perkembangan yang cukup

menggembirakan karena sebagaimana tabel di bawah pada tahun 2009 rasio

akseptor mencapai 36.1% dan pada tahun 2013 menjadi 38.2 % , perkembangan

harus diimbangi dengan ketersediaan tenaga penyuluh lapangan yang dapat

mendorong motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta KB aktif.

Selain itu kepesertaan KB pria yang rendah menjadi persoalan yang

mempengaruhi angka cakupan.

Tabel 2.105 Cakupan Peserta KB Aktif

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Peserta Program KB Aktif 39.114 34.799 34.806 37.040 35.593

2. Jumlah Pasangan Usia Subur 53.222 53.396 54.691 55.605 58.264

3. Cakupan Peserta KB Aktif 36.1 39.1 38.2 37.8 38.2

Sumber data : BKBD dan PP

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 85

d. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I masih menjadi salah satu tolok ukur

kemiskinan dimasyarakat. Tingginya jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I

mencerminkan masih ada persoalan yang harus diselesaikan secara menyeluruh.

Penurunan angka pra Sejahtera dan Sejahtera I di kabupaten Pinrang pada tahun

2009 mencapai 32% dan pada tahun 2014 menurun menjadi 23.9 %

Tabel 2.106 Keluarga Pra sejahtera dan sejahtera I

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera

dan Sejahtera I

27.010 27.559 26.120 21.801 22.116

2. Jumlah Keluarga 84.163 85.869 87.729 90.395 92.226

3. % Keluarga Prasejahtera dan

Sejahtera I

32.00 32.00 29.70 24.10 23.90

Sumber data : BKBD dan PP

2.3.1.13. Sosial

a. Sarana Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi

Sarana Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi perkembangannya tidak

terlalu signifikan, pada tahun 2009 sarananya berjumlah 8 Unit dan pada tahun

2013 menjadi 4 unit.

Tabel 2.107 Sarana Panti asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.

Sarana Sosial Panti asuhan, Panti

Jompo, dan Panti Rehabilitasi

8

7

6

5

4

Sumber data : RPJMD Prov Sul Sel

b. PMKS yang memperoleh Bantuan Sosial

Penyandang masalah kesejahteraan sosial yang mendapat bantuan di kabupaten

Pinrang pada tahun 2009 sebanyak 275 orang/jiwa, dan pada tahun 2013

sebanyak 341 orang.

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 86

Tabel 2.108 PMKS Yang Memperoleh Bantuan

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah PMKS yang diberi Bantuan 275 350 259 207 341

2. Jumlahh PMKS yg belum

Mendapatkan Bantuan

18.257 17.350 16.172 16.053 15.351

3. Jumlah PMKS yang ada 18.532 17.600 16.431 16.260 15.692

% PMKS Memperoleh Bantuan

Sosial

1,48 1,98 1,57 1,27 2,1

Sumber data : Dinas Sosial

c. Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Dari tahun 2009 sampai pada tahun 2013 persentase penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial dalam kurun waktu lima tahun menunjukkan

perkembangan yang semakin membaik dengan rata rata capaian sekitar 2,1 %.

Tabel 2.109

Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah PMKS yg tertangani 275 350 259 207 341

2. Jumlah PMKS yg ada 18.532 17.600 16.431 16.260 15.692

3. Penanganan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial ( % )

1.48 1.98 1.57 1.27 2.17

Sumber data : Dinas Sosial

2.3.1.14. Tenaga Kerja

a. Penduduk Usia 15 Tahun keatas Dirinci Menurut Angkatan Kerja dan

Bukan Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin

Penduduk usia 15 tahun ke atas berdasarkan pada tingkat partisipasi angkatan

kerja masih didominasi oleh angkatan kerja laki-laki sekitar 65.7% sedangkan

angkatan kerja perempuan hanya 34.3%.

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 87

Tabel 2.110 Penduduk Usia 15 Tahun keatas Dirinci Menurut Angkatan Kerja dan Bukan

Angkatan Kerja serta Jenis Kelamin tahun 2013

N0 Uraian Laki Laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5

1 ANGKATAN KERJA

Bekerja 83.240 43.484 126.724

Pengangguran 3.341 3.818 7.159

Jumlah Penduduk Angkatan Kerja

86.581 47.302 133.883

2 BUKAN ANGKATAN KERJA

Sekolah 4.140

Mengurus RT 73.339

Lainnya 32.258

Jumlah Penduduk bukan angkatan kerja

109.737

Jumlah Penduduk Usia Kerja (1) + (2)

243.620

3 TPAK ( Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

54,96

4 TPT ( Tingkat Pengangguran terbuka)

5.35

Sumber data : BPS, DinasTransmigrasi dan T. Kerja

b. Penduduk Angkatan Kerja

Penduduk angkatan kerja Kab. Pinrang tahun 2012 menunjukkan bahwa penduduk

pada usia 15 – 29 tahun merupakan jumlah pencari pekerjaan terbesar, pada usia

15 – 19 tahun yang mencari pekerjaan sekitar 1.337 Orang atau 18,03% dari total

pencari kerja, gambaran ini memperlihatkan bahwa masih banyaknya pencari

pekerjaan yang berasal dari tamatan SMA/sederajat.

Tabel 2.111

Penduduk Angkatan Kerja

Golongan Umum

Angkatan Kerja Jumlah

Bekerja Mencari Kerja

1 2 3 4

15 – 19 6.077 1.337 7.414

20 – 24 10.890 1.497 12.387

25 – 29 17.363 1.945 19.308

30 – 34 19.310 497 19.807

35 – 39 15.894 0 15.894

40 - 44 17.955 921 18.876

45 – 49 14.102 144 14.246

50 – 54 9.231 459 9.690

55 – 59 7.381 118 7.499

60 – 64 2.798 241 3.039

65 + 5.723 0 5.723 Sumber data : BPS, DinasTransmigrasi dan T. Kerja

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 88

c. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usha

Penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha menunjukkan bahwa sekitar 55 -

60% penduduk yang bekerja di sektor pertanian, hal ini menunjukkan bahwa

penyediaan lapangan kerja di bidang pertanian lebih besar dibandingkan dengan

penyediaan lapangan kerja lainnya.

Tabel 2.112

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usha

Lapangan Usaha

No Kabupa

ten

Pertain

an

Industry

pengolah

an

bangun

an

Perdagangan

Restoran &

hotel

Angkut

an

Komuni

kasi

Keuangan

Asuransi

Usaha

Persewa

an

jasa Lainnya

(pertam

bagan,

Listrik,

Dan air

)

Jum

lah

1

Pinrang

66.439 6.604 5.157 23.540 2.970 3.099 18.180 933 126.

724

Sumber data : RPJMD Sulsel untuk Tahun 2012

d. Angka Partisipasi Angkatan Kerja

Angka Partisipasi angkatan kerja dalam kurun waktu 2009- 2013 relatif stagnan,

tidak ada peningkatan yang cukup signifikan, hal ini tentunya perlu menjadi

perhatian di masa yg akan datang, angkatan kerja pada tahun 2009 sekitar 149.148

jiwa dan naik menjadi 152.718 pada tahun 2013 atau sekitar 56,99 % dari jumlah

penduduk sebagai partisipasi angkatan kerja Kab. Pinrang.

Tabel 2.113

Angka Partisipasi Angkatan Kerja

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Angkatan Kerja 15 tahun Keatas

149.148 140.074 156.732 133.883 152.718

2. Jumlah Penduduk Usia 15 tahun Keatas

241.875 297.973 243.003 243.620 267.982

Angka Partisipasi Angkatan Kerja

60,17 58,86 64,50 54,96 56,99

Sumber data : BPS, DinasTransmigrasi dan T. Kerja

e. Angka Sengketa Pengusaha – Pekerja Pertahun

Angka sengketa antara pengusaha dengan pekerja selama kurun waktu lima tahun

tidak terjadi persengketaan di Kabupaten Pinrang karena tidak ada perusahaan

besar yang beroperasi di Pinrang dengan pelibatan tenaga kerja yang besar,

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 89

namun demikian hal ini tentunya akan menjadi perhatian khusus di Pemerintahan

untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya perselisihan.

Tabel 2.114 Angka Sengketa Pengusaha – Pekerja Pertahun

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Sengketa Pengusaha – Pekerja 0 0 0 0 2

2. Jumlah Perusahaan 348 337 343 385 342

Angka Sengketa Pengusaha –

Pekerja Pertahun

0 0 0 0 0

Sumber data : BPS, DinasTransmigrasi dan Tenaga Kerja

f. Pencari kerja yang Ditempatkan

Pencari kerja yang ditempatkan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan hal ini

ditunjukkan oleh banyaknya masyarakat yang mengambil rekomendasi untuk

mencari pekerjaan di luar Kab. Pinrang, pada tahun 2010 pencari kerja yg

mengambil rekomendasi sebanyak 43.

Tabel 2.115 Pencari Kerja Yang Ditempatkan

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Pencari kerja yg Mendaftar - 907 1.012 1.130 1.200

Pencari kerja yang ditempatkan - 43.80 31.96 42.87 10.78

Sumber data : BPS, DinasTransmigrasi dan Tenaga Kerja

g. Pengangguran Terbuka

Pengangguran terbuka di Kabupaten Pinrang menunjukkan peningkatan yang

cukup besar yang disebabkan banyaknya tamatan SMA/Sederajat yang tidak

melanjutkan lagi pendidikannnya ke jenjang yang lebih tinggi sehingga terjadi

pengangguran pada usia produktif, pada tahun 2009 jumlah pengangguran terbuka

sebanyak 13.930 jiwa dan pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 6.930

jiwa atau sekitar 4,53 % dari jumlah penduduk angkatan kerja

Tabel 2.116 Pengangguran Terbuka

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Pengangguran terbuka usia angkatan kerja

13.930

10.918

10.269

7.159

6.930

2. Jumlah Penduduk angkatan kerja

149.148 140.074 156.732 133.883 152.718

Tingkat Pengangguran terbuka

9,33 7,79 6,55 5,17 4,53

Sumber data : BPS, DinasTransmigrasi dan Tenaga Kerja

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 90

h. Keselamatan dan Perlindungan

Jumlah Perusahaan yang menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama

kurun waktu lima tahun mengalami peningkatan kesadaran para pengusaha

tentang keselamatan dan kesehatan kerja, walaupun usahanya hanya besifat/

skala kecil akan tetapi tetap memperhatikan tingkat keselamatan dan kesehatan

kerja.

Tabel 2.117 Keselamatan dan Perlindungan

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3 4 4 4 4 4

2. Jumlah Perusahaan di Kab.Pinrang 348 337 343 385 342

Keselamatan dan Perlindungan ( %) 100 100 100 100 100

Sumber data : BPS, DinasTransmigrasi dan T. Kerja

i. Perselisihan Buruh dan Pengusaha terhadap Kebijakan Pemerintah

Daerah

Penyelesaian perselisihan antara buruh dan pengusaha terhadap pemerintah

Kabupaten Pinrang menunjukkan kondisi yang stabil, atau relatif tidak terjadi

sengketa karena tidak ada perusahaan besar yang beroperasi di Kab. Pinrang

Tabel 2.118

Perselisihan Buruh dan Pengusaha terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Penyelesaian perselisihan buruh

dan Pengusaha dengan Kebijakan

Pemkab

0 0 0 0 0

2. Jumlah Kejadian Perselisihan Buruh dan

Pengusaha dengan Kebijakan Pemkab

0 0 0 0 0

Persentase Penyelesaian Perselisihan

Buruh dan Pengusaha terhadap

Kebijakan Pemerintah daerah

0 0 0 0 0

Sumber data : BPS, DinasTransmigrasi dan Tenaga Kerja

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 91

2.3.1.15 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

a. Persentase Koperasi Aktif Kabupaten

Persentase Koperasi aktif di Kabupaten Pinrang relatif stagnan untuk kurun waktu

lima tahun sejak 2009 – 2013, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perkoperasian

belum sepenuhnya bias berkembang sebagaimana yang diharapkan.

Tabel 2.119

Persentase Koperasi Aktif Kabupaten

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Koperasi Aktif 17 17 11 24 24

2. Jumlah Koperasi 97 102 105 103 103

Persentase Koperasi Aktif 62 60 62 64 66

Sumber data : BPS, Dinas Koperasi & UKM

b. Jumlah UKM / Non BPR / LKM

Jumlah UMKM dan Non BPR / LKM di Kabupaten Pinrang peningkatannya tidak

terlalu menggembirakan karena usaha yang dibangunan hanya skala kecil atau

usaha rumah tangga, pada tahun 2009 untuk usaha mikro dan kecil berjumlah

1.598 dan pada tahun 2013 menjadi 952 unit, hal ini menunjukkan terjadinya

penurunan usaha karena adanya perpindahan ke daerah lain.

Tabel 2.120 Jumlah UKM / Non BPR / LKM

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Seluruh UMKM 27.871 29.946 31.248 31.899 32.367

2. Jumlah BPR / LKM - - - - -

Jumlah UMKM Non BPR / LKM 27.871 29.946 31.248 31.899 32.367

Sumber data : RPJMD Prov Sul Sel

c. Jumlah Usaha Mikro Kecil

Persentase Jumlah usaha mikro dan kecil dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi,

pada tahun 2009 sebesar 87,02 %, dan pada tahun 2013 menjadi 86,45 % atau

bergeser sekitar 0,57 point.

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 92

Tabel 2.121 Jumlah Usaha Mikro Kecil

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Usaha Mikro/ kecil 24.906 26.035 27.163 27.633 27.991

2. Jumlah seluruh UMKM 28.619 29.946 31.274 31.899 32.378

3. Persentase 87,02 86,93 86,85 85,15 86,45

Sumber data : RPJMD Prov Sul Sel

2.3.1.16 Penanaman Modal

a. Jumlah Investor Berskala Nasional ( PMDN / PMA )

Jumlah Investor nasional yang berinvestasi di Kabupaten Pinrang tidak terlalu

menggembirakan perkembangannya hal ini dkarenakan kurangnya investor asing

yang memanamkan investasinya, demikian pula dengan penanaman modal dalam

negeri (PMDN). Penanaman Modal Asing tahun 2010 sampai tahun 2013 hanya

satu badan usaha, sedangkan untuk kegitan penanaman modal dalam negeri pada

tahun 2010 sebanyak 507 unit dan naik menjadi 594 unit pada tahun 2013.

Tabel 2.122

Jumlah Investor Berskala Nasional ( PMDN / PMA )

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. P M A - 1 1 1 1

2. P M D N - 507 754 610 594

3 T O T A L - 508 755 611 595

Sumber data : BP2T

b. Jumlah Nilai Investasi (PMDN/PMA)

Seiring dengan pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Pinrang yang

menggunakan pembiayaan yang cukup besar khususnya dalam penanaman

investasi Daerah dapat digambarkan sebagai berikut: pada tahun 2010 jumlah

proyek yang dikelola sekitar 508 jenis kagiatan dengan nilai investasi sekitar Rp.

121.340.325.234.000,- dan pada tahun 2013 jumlah kegiatan sekitar 594, dengan

nilai investasi sekitar 220.552.700.000.000,-

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 93

Tabel 2.123 Jumlah Nilai Investasi ( PMDN / PMA )

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Proyek

- 508 755 611 594

2. Nilai Investasi

- 121.340.325.234 203.071.272.552 163.536.450.000 220.552.700.000

Sumber data : BP2T

c. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja ( PMDN / PMA )

Tenaga Kerja yang terserap pada lapangan kerja pada kegiatan yang

menggunakan modal asing hampir tidak ada di Kabupaten Pinrang, namun untuk

kegiatan dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri khususnya yang

terkait dengan pelaksanaan proyek-proyek yang ditangani oleh Pemerintah

kabupaten cukup menunjukkan perkembangan. Pada tahunh 2010 jumlah tenaga

kerja yang terserap (PMA/PMDN) sekitar 2.067 dan mengalami peningkatan

penyerapan tenaga kerja menjadi 2.101 pada tahun 2013 dengan gambaran

sebagai berikut :

Tabel 2.124 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja ( PMDN / PMA )

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah tenaga Kerja PMA / PMDN - 2.067 2.807 2,091 2,101

2. Jumlah Seluruh PMA / PMDN - 2.067 2.807 2,091 2,101

Rasio Daya Serap Tenaga Kerja 100 100 100 100

Sumber data : BP2T

d. Kenaikan / Penurunan Nilai Realisasi PMDN ( Milyar)

Kenaikan dan Penurunan nilai realisasi PMDN investasinya dapat digambarkan

melalui data statistik dan laporan kegiatan penanaman modal secara menyeluruh.

2.3.1.17 Kebudayaan

a. Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya, Sarana Penyelenggaraan

Seni dan Budaya, Situs dan Cagar Budaya yang Dilestarikan

Berdasarkan data untuk penyelenggaraan festival seni dan budaya, sarana

penyelenggaraan dan benda budaya, situs dan kawasan cagar budaya yang

dilestarikan dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 94

Tabel 2.125 Kebudayaan

No

Budaya

Jumlah penyelenggaraan festival seni dan

budaya

Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Jumlah benda situs dan kawasan

cagar budaya di daerah

Jumlah benda situs dan kawasan

cagar budaya yang

dilestarikan

% benda situs dan kawasan cagar budaya

yang dilestarikan

1

1

20

30

13

43.33%

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

2.3.1.18 Kepemudaan dan Olah raga

a. Jumlah Organisasi Kepemudaan

Jumlah organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Pinrang pada tahun

2009 sebanyak 4 organisasi dan bertambah menjadi 25 di tahun 2013. Jumlah

organisasi kepemudaan dapat dilihat melalui data dibawah ini.

Tabel 2.126

Jumlah Organisasi Pemuda

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Kab. Pinrang 4 20 20 20 25

Jumlah 4 20 20 20 25

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

b. Jumlah Klub Olahraga

Dari data yang ada jumlah klub olahraga mengalami stagnan. Pada tahun 2009

klub olahraga yang berdiri berjumlah 50 dan untuk tahun 2012 dengan jumlah yang

sama yaitu 50. Jumlah klub olahraga berdasarkan data di bawah ini.

Tabel 2.127 Jumlah Klub Olahraga

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Kab. Pinrang 50 50 50 50 52

Jumlah 50 50 50 50 52

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 95

c. Jumlah Kegiatan Kepemudaan

Berdasarkan data dapat dilihat bahwa jumlah kegiatan kepemudaan yang ada di

Kabupaten Pinrang dari kurun waktu 2009 hingga 2012 tidak mengalami

peningkatan ataupun penurunan atau mengalami stagnan dengan jumlah kegiatan

kepemudaan setiap tahunnya berjumlah 5 kegiatan. Jumlah kegiatan kepemudaan

dapat dilihat dari data dibawah ini :

Tabel 2.128

Jumlah Kegiatan Kepemudaan

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Kab. Pinrang 5 15 23 37 45

Jumlah 5 15 23 37 45

Sumber data :Pemuda dan Olah raga

d. Jumlah Kegiatan Olahraga

Di tahun 2009 jumlah kegiatan olahraga di Kabupaten Pinrang berjumlah 5 dan

mengalami kenaikan di tahun 2013 dengan 15 Jumlah kegiatan olahraga

berdasarkan data di bawah ini :

Tabel 2.129 Jumlah Kegiatan Olahraga

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Kab. Pinrang 5 5 11 11 15

Jumlah 5 5 11 11 15

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

e. Lapangan Olahraga

Jumlah lapangan olahraga berdasarkan pada data yang ada mengalami stagnan

(tetap) di mana dalam kurun waktu tahun 2009-2013 jumlah lapangan olahraga

yang ada hanya 5 lapangan olahraga. Jumlah lapangan olahraga dapat dilihat

berdasarkan data dibawah ini.

Tabel 2.130 Jumlah Gedung / Lapangan Olahraga

. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Kab. Pinrang 5 5 5 5 10

Jumlah 5 5 5 5 10

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 96

2.3.1.19. Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri

Kegiatan Pembinaan Politik daerah

Pembinaan terhadap LSM, OKP dan Ormas yang ada di Kabupaten Pinrang

selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2009-2014) mengalami pasang surut. Di

tahun 2009 jumlah pembinaan sebanyak 4 dan ditahun 2013 jumlah binaan tetap

4.Untuk pembinaan politik di daerah mengalami peningkatan mulai tahun 2009 ada

5 dan ditahun 2013 menjadi 11.Pembinaan terhadap LSM, ormas, OKP dan politik

didaerah berdasarkan data di bawah ini.

Tabel 2.131 Kegiatan Pembinaan LSM, Ormas, OKP dan Politik Daerah

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Pembinaan terhadap LSM, OKP dan

OKP

4 2 2 4 4

2. Pembinaan Politik Daerah 5 12 12 12 12

Jumlah 9 16 16 16 16

Sumber data : Kesbang Pol dan Litmas

2.3.1.20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian

a. Otonomi Pemerintah Kabupaten Pinrang

1. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten

Sejalan dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007,

maka seseuai dengan kebutuhan daerah dan perkembangan yang terjadi

telah ditetapkan sebanyak 811 jabatan struktural dalam lingkup Pemerintah

Kabupaten Pinrang.

Tabel 2.132 Jumlah Jabatan Struktural Pemerintah Kabupaten Pinrang

No. Uraian Jumlah

1 2 3

1 Eselon II.a 1

2 Eselon II.b 32

3 Eselon III.a 60

4 Eselon III.b 94

5 Eselon IV.a 466

6 Eselon IV.b 258

Jumlah 811

Sumber data : Badan Kepegawaian

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 97

2. Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten

Jumlah Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Pinrang dapat dilihat

berdasarkan tabel berikut.:

Tabel 2.133 Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten

1. Sekretariat Daerah

2. Sekretariat Dewan

3. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

4. Dinas Kesehatan

5. Dinas Pekerjaan Umum Daerah

6. Dinas PSDA

7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

8. Dinas Sosial, Pariwisata dan Kebudayaan

9. Dinas Kebersihan Pertamanan Kebakaran

10. Dinas Pertanian dan Peternakan

11. Dinas Kehutanan dan Perkebunan

12. Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi

13. Dinas Kelautan dan Perikanan

14. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

15. Dinas Koperasi dan UKM

16. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

17. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Mineral

18. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah

19. Badan Lingkungan Hidup

20. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

21. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

22. Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan

23. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu & Penanaman Modal

24. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

25. Inspektorat Kabupaten

26. Rumah Sakit Umum Lasinrang

27. Kantor Ketahanan Pangan

28. Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat

29. Kantor Polisi Pamong Praja

30. Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi

31. Kantor Kecamatan Lembang

32. Kantor Kecamatan Duampanua

33. Kantor Kecamatan Batulappa

34. Kantor Kecamatan Cempa

35. Kantor Kecamatan Patampanua

36. Kantor Kecamatan Tiroang

37. Kantor Kecamatan Mattiro Sompe

38. Kantor Kecamatan Paleteang

39. Kantor Kecamatan Watang Sawitto

40. Kantor Kecamatan Mattiro Bulu

41. Kantor Kecamatan Lanrisang

42. Kantor Kecamatan Suppa Sumber data : badan Kepegawaian

b. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk

Secara umum rasio Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk di Kabupaten

Pinrang masih sangat rendah. Peningkatannya pun tergolong rendah, pada

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 98

tahun 2009 rasio hanya pada kisaran 0,43 % dan pada akhir tahun 2013 hanya

naik sekitar 4,39 %.

Tabel 2.134 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Per 10.000 Penduduk

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah polisi pamong praja 15 15 38 157 160

2. Jumlah penduduk 342.118 354.652 354.652 360.019 361.293

Rasio jumlah polisi pamong

praja per 10.000 penduduk

0.43

0.43

1.07

4.37

4,39

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018/ Satpol PP

c. Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000 Penduduk

Rasio jumlah Linmas di Kabupaten Pinrang masih sedikit lebih baik dari rasio

Polisi Pamong Praja. Pada tahun 2009 rasio Linmas sebesar 29,63 % dan

pada tahun 2013 justru mengalami penurunan yakni 28,59% atau mengalami

penurunan sebesar 1,04 %. Tabel Rasio tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2.135 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Linmas 1.040 1.040 1.040 1.040 1.040

2. Jumlah penduduk 351.042 351.118 354.652 359.040 363.691

Rasio jumlah linmas per 10.000

penduduk

29.63 29.62 29.32 28.97 28,59

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

d. Rasio Pos Siskamling Per Jumlah Desa / Kelurahan

Rasio jumlah Pos Siskamling per desa/kelurahan tidak mengalami peningkatan

atau mengalami stagnan tiap tahunnya. Hal tersebut secara detail dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 2.136 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah pos siskamling 312 312 312 312 312

2. Jumlah desa/kelurahan 104 104 104 104 108

Rasio 3.00 3.00 3.00 3.00 2,9

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 99

e. Penegakan PERDA

Rasio penegakan Perda pada tahun 2009 adalah sebesar 4 Penegakan dan

pada tahun 2013 sebesar 3 tindakan. Peningkatan dapat dilihat pada kurun

waktu 2009 ke 2010 yakni 14 tindakan penegakan.Secara lebih detail, data

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.137 Rasio Penegakan Perda

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Penyelesaian Penegakan Perda 4 14 6 6 3

2. Jumlah Pelanggaran Perda 4 14 6 6 3

Rasio 100 100 100 100 100

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

f. Cakupan Patroli Petugas Satpol PP

Cakupan patroli petugas Satpol PP cenderung berada pada angka yang

stagnan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2009 angka yakni 4 cakupan

dan pada tahun 2013 juga pada angka 4 cakupan. Peningkatan signifikan

hanya terjadi pada kurun waktu 2010 ke 2011 yakni dari 6 ke 14 angka

cakupan. Secara lebih detail, data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.138

Jumlah Ckupan Patrol Petugas PP

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Patroli petugas satpol PP

pemantauan dan penyelesaian

pelanggaran K3 dalam 24 jam

4

6

14

3

4

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

g. Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 ( Ketertiban, Ketentraman,

keindahan)

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)

untuk tahun 2009 sebesar 4 pelanggaran dan pada tahun 2013 sebesar

sebesar 5 pelanggaran.

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 100

Tabel 2.139 Rasio Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Penyelesaian pelanggaran K3 4 14 14 3 5

2. Jumlah pelanggaran K3 4 14 14 3 5

Rasio 100 100 100 100 100

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

h. Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Pinrang

Jumlah Petugas perlindungan masyarakat di Kabupaten Pinrang tiap tahunnya

menunjukkan jumlah yang sama. Hal tersebut disebabkan oleh perekrutan

terus dilakukan jika ada petugas yang berhalangan tetap (meninggal dunia atau

mengundurkan diri).

Tabel 2.140

Petugas Perlindungan Masyarakat

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1.

Jumlah petugas perlindungan

masyarakat 1.040 1.040 1.040 1.040 1.040

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

2.3.1.21. Ketahanan Pangan

a. Regulasi Ketahanan Pangan

Regulasi ketahanan pangan daerah untuk Kabupaten Pinrang adalah 1

peraturan dan setelahnya belum ada penambahan sehingga pada tahun 2013

tetap 1 peraturan.

Tabel 2.141 Regulasi Ketahanan Pangan

No. Uraian Satuan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Regulasi Ketahanan Pangan Dokumen - - 1 1 1

Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 101

b. Ketersediaan Pangan Utama

Dari data dibawah ini memperlihatkan bahwa ketersediaan pangan utama

(beras) di Kabupaten Pinrang mengalami surplus dari kebutuhan komsumsi

penduduk Kabupaten Pinrang.

Tabel 2.142 Ketersediaan Pangan Utama

No. Uraian Satuan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Rata-rata komsumsi beras Kg/Kap/Tahun 111,9 109,7 106,4 104,8 102,5

2. Komsumsi beras penduduk Kg/Tahun 125 123 121 118 115

3. Ketersediaan pangan utama % 79,6 80,1 82,8 86,6 88,0

Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan

2.3.1.22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

a. Rata Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

(LPM )

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat pada

tahun 2009 sampai 2013 dapat dilihat berdasarkan data sebagai berikut :

Tabel 2.143

Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan LPM

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah LPM 104 104 106 106 106

2. Jumlah KLP binaan LPM 208 312 318 318 318

3. Rata-rata jumlah LPM 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

b. Rata Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK selama kurun waktu lima tahun

mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2009 sebesar 2.297 dan pada

tahun 2013 sebesar 2.344

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 102

Tabel 2.144 Rata-rata Jumlah Kelompok Binaan PKK

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah PKK 2.297 2.152 2.344 2.344 2.344

2. Jumlah Kelompok Binaan 8.874 9.362 8.098 4.160 4.160

3. Rata-rata jumlah Kelompok

Binaan

3.86 4.33 3.45 1.77 1.77

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

c. Jumlah LPM Berprestasi

Persentase jumlah LPM yang berprestasi setiap tahunnya tidak mengalami

perubahan atau mengalami stagnan. Di tahun 2009-2013 LPM yang berhasil

tiap tahunnya hanya 12 LPM.

Tabel 2.145 Jumlah LPM Berprestasi

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah LPM 104 104 104 104 108

2. Jumlah LPM berprestasi 12 12 12 12 13

3. LPM berprestasi (%) 11.54 11.54 11.54 11.11 12,03

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

d. PKK Aktif

Persentase jumlah PKK aktif dari tahun 2009 sebesar 80 % dan pada tahun

2013 sebesar 81 %, artinya kenaikannya hanya sekitar 1 %.

Tabel 2.146

Persentase PKK Aktif Kabupaten Pinrang

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah PKK 2.297 2.152 2.344 2.344 2.344

2. Jumlah PKK aktif 1.838 1.722 1.899 1.899 1.899

3. PKK aktif (%) 80 80 81 81 81

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 103

e. Posyandu Aktif

Persentase jumlah posyandu aktif didukung dengan meningkatnya kesadaran

masyarakat tentang arti kesehatan. Berdasarkan data yang dapat dilihat

bahwa di tahun 2009 posyandu yang aktif sekitar 90.37 % dan di tahun 2013

meningkat menjadi 96,88 %. Berikut tabel dibawah ini :

Tabel 2.147

Persentase Posyandu Aktif

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Total posyandu 353 354 363 353 353

2. Jumlah posyandu aktif 319 349 342 342 342

3. Posyandu aktif (%) 90.37 98.59 94.21 96.88 96.88

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

f. Swadaya Masyarakat Terhadap program Pemberdayaan Masyarakat

Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat cenderung

mengalami penurunan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.148 Persentase Swadaya Masyarakat Terhadap Program

Pemberdayaan Masyarakat

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Nilai swadaya masyarakat (%) 17.60 4.08 2.502.02 2,87 3,04

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

g. Pemeliharaan Pasca Program Pemberdayaan Masyarakat

Tabel 2.149

Persentase Pemeliharaan Pasca Program Pemberdayaan Masyarakat

No. Uraian

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Nilai swadaya masyarakat (%) 17.32 4.06 2.48 1.99 2,02

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

Page 104: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 104

2.3.1.23. Kearsipan

a. Peningkatan Sumber daya Manusia Pengelola Kearsipan

Angka pengelolaan kearsipan menunjukkan angka yang relatif rendah. Pada

tahun 2010 terdapat 40 orang staf pengelola atau sebesar 3 % dan meningkat

pada tahun 2013 sebesar 45 orang atau sekitar 8 %. Secara lebih detail dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.150

Peningkatan Sumber Daya Manusia Pengelola Kearsipan

No. Bidang / urusan Satuan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Pengelolaan arsip secara

baku % - 3 4 10 7

2. Peningkatan SDM

pengelolaan kearsipan orang - 40 - 41 45

Sumber data :Kantor Perpustakaan & Arsip

Komunikasi dan Informatika

a. Jumlah Penyiaran Radio / TV Lokal

Dari data dibawah ini terlihat bahwa selama kurun waktu lima tahun (2009-

2013) jumlah lembaga penyiaran di Kabupaten Pinrang tidak mengalami

pertumbuhan dengan jumlah penyiaran yang ada sebanyak 10.

Tabel 2.151

Jumlah Lembaga Penyiaran

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Televisi 9 9 9 9 9

2. Radio swasta 1 1 1 1 1

3. Radio publik 0 0 0 0 0

4. Radio komunitas 0 0 0 0 0

Jumlah 10 10 10 10 10

2.3.1.24. Perpustakaan

Setiap tahunnya mulai 2009 hingga 2013 jumlah perpustakaan, pengunjung

perpustakaan dan jumlah koleksi buku diperpustakaan mengalami peningkatan.

Berikut jumlah Perpustakaan, Pengunjung dan Koleksi Buku Perpustakaan untuk

kurun waktu 2009-2013 dalam bentuk tabel di bawah ini:

Page 105: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 105

Tabel 2.152 Jumlah Perpustakaan, Pengunjung dan Koleksi Buku Perpustakaan

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Perpustakaan 43 60 69 77 81

2. Jumlah Pengunjung 4.395 5.743 16.477 20.248 17.313

3. Jumlah Koleksi Buku 16.295 18.028 20.041 21.610 23.349

Sumber data :Kantor Perpustakaan & Arsip

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

Fokus layanan Urusan Pilihan diarahkan pada urusan pertanian, kehutanan, energi

sumber daya mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan, industri

dan ketransmigrasian.

2.3.2.1. Pertanian

a. Produktivitas Padi atau bahan Pangan Utama Lokal lainnya

Produktivitas bahan pangan utama lainnya di Kabupaten Pinrang menunjukkan

perkembangan yang bervariasi dari tahun ke tahun karena dipengaruhi oleh

kondisi/iklim yang terjadi dan juga oleh hama.

Tabel 2.153

Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya (ton/pertahun)

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Padi 506.970 512.313 519.670 578.488 605.785

2. Jagung 81.581 93.582 75.005 87.832 94.940

3. Ubi 6.528 8.143 8.927 8.347 7.242

4 Kedelai 1.162 1.076 862 1.799 220

Sumber data :BPS, Pertanian & Peternakan

b. Kontribusi Sektor Pertanian dan Perkebunan Terhadap PDRB

Kontribusi sektor pertanian dan perkebunan terhadap PDRB menunjukkan

angka yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Dari sektor pertanian kontribusinya

sebesar 56,50% dan pada tahun 2013 menurun menjadi 53,56 %. Sementara

di sektor perkebunan kontribusinya sebesar 201,39% dan pada tahun 2013

meningkat secara signifikan yakni sebesar 274,07 %.

Page 106: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 106

Tabel 2.154 Kontribusi Sektor Pertanian dan Perkebunan Terhadap PDRB

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Sektor Pertanian ( % ) 56.50 55.32 55.04 54.13 53.86

2. Sektor Perkebunan ( % ) 201,39 242,95 263,15 268,61 274,07

Sumber data :BPS, Pertanian, perkebunan

c. Produksi Daging ( Kg) dari berbagai komoditas ternak di Kab. Pinrang

Kebutuhan akan produksi daging, khususnya daging sapi di Kab. Pinrang

semakin meningkat sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan rumah

tangga maupun pedagang/pengusaha/warung makanan, demikian pula dengan

kebutuhan daging ayam potong, buras dan ayam petelur juga meningkat

tajam.

Tabel 2.155

Produksi Daging ( Kg) Dari Berbagai Komoditas Ternak di Kab. Pinrang

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Sapi 219.000 297.000 242.000 135.000 176.000

2. Kerbau 14.000 14.000 5.000 22.000 5.000

3. Kambing 4.000 36.000 36.000 75.000 44.000

4 Ayam Buras 20.000 37.000 7.000 17.000 5.000

6 Ayam Ras Pedaging 7.000 22.000 22.000 15.000 20.000

7 Itik 9.000 15.000 10.000 11.000 9.000

Sumber data :BPS, Pertanian dan Peternakan

2.3.2.2. Kehutanan

a. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Kondisi kerusakan hutan dan lahan di Kabupaten Pinrang sedikit mengalami

peningkatan kualitas melalui penanganan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis,

dimana pada tahun 2012 program penanganan lahan kritis seluas 13.851 dan

2013 dialokasikan seluas13.851Ha dan pada kegiatan ini dilakukan dengan

kerjasama lintas sektor antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten.

Berdasarkan Data Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan

bahwa pada tahun 2008 rehabilitasi hutan sebesar 540 Ha dan pada tahun

2012 mencapai 4,058 Ha.

Page 107: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 107

Tabel 2.156 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas Hutan dan Lahan Kritis

yg direhabilitasi ( Ha ) 3,300 3,140 3,687 4,058 4.429

2. Luas Total hutan dan Lahan

Kritis ( Ha ) 13.851 13.851 13.851 13.851 13.851

3. Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Kritis ( % ) 23,82 22,67 26,62 29,30 31,98

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

b. Kerusakan Kawasan Hutan

Luas kerusakan hutan di Kabupaten Pinrang kurun waktu 2008 – 2012

cenderung mengalami penurunan, berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi

Sulawesi menunjukkan bahwa pada tahun 2008 kerusakan hutan yang terjadi

di Kabupaten Pinrang seluas 26,577 Ha dan pada tahun 2012 sisa sekitar

15,750 Ha dari Total / Luas Kawasan Hutan Kabupaten Pinrang sekitar 71,605

Ha

Tabel 2.157 Kerusakan Kawasan Hutan

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas Kerusakan kawasan

Hutan 26,037 22,737 19,437 15,750 12,837

2. Luas Kawasan Hutan ( Ha) 71,605 71,605 71,605 71,605 71,605

3. Kerusakan Kawasan Hutan

(Ha) 36,36 31,75 27,14 22,00 17,93

Sumber data : RPJMD Sulawesi Selatan 2013-2018

c. Kontribusi sektor Kehutanan terhadap PDRB

Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Pinrang cenderung

mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 kontribusinya

sebesar 70,27 % atau sebesar 179,55 M dan pada tahun 2013 menjadi 54,28

% atau sebesar 268,61 M.

Page 108: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 108

Tabel 2.158

Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PDRB

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah kontribusi PDRB dari

Sektor Kehutanan (milyar)

179, 55

201,39

242,95

263,15

268,61

2. Jumlah PDRB ( milyar)

255,49

307,17 361,72 425,02 494,81

3. Kontribusi Sektor Kehutanan

terhadap PDRB ( % ) 70,27 65,56 67,16 61,91 54,28

Sumber data :BPS,

2.3.2.3. Energi dan Sumber Daya Mineral

a. Pertambangan Tanpa Izin

Sampai saat ini izin pertambangan di Kabupaten Pinrang semakin diperketat

yang bertujuan untuk menghindari tyerjadinya penambangan–penambangan

liar, dan sampai saat Pemerintah Kabupaten Pinrang santiasa melakukan

pembinaan, penertiban dan pencegahan terjadinya penambangan liar .

Tabel 2.159 Pertambangan Tanpa Izin

No. Bidang / urusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas Penambangan Liar

yang ditertibkan ( Ha ) - 18.5 10.8 5.9 8.00

2. Luas Areal; Penambagan liar

( Ha ) - 56.4 45.6 39.7 31.7

3. Pertambangan Tanpa Ijin (%) - 42.3 34.2 29.8 23.8

Sumber data :BPS,

b. Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB

Kontribusi sektor Pertambangan terhadap Produk Domistik Regional Bruto

(PDRB ) di Kabupaten Pinrang mengalami penurunan setiap tahunnya dari

0,88 % pada tahun 2009 menjadi 98 % pada tahun 2013. Walaupun sektor

pertambangan bukan menjadi sektor unggulan namun kotribusinya terhadap

PDRB diharapkan bisa lebih meningkat.

Page 109: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 109

Tabel 2.160 Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB

No. Bidang / urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Kontribusi Sektor Pertambangan

terhadap PDRB (% ) 0.88 0.87 0.95 0.98 0.98

Sumber data :BPS,

2.3.2.4. Pariwisata

e. Kunjungan Pariwisata

Perkembangan Kepariwisataan di Kabupaten Pinrang belum sepenuhnya dapat

memberikan kontribusi terhadap PDRB karena objek kepariwisataan baru bisa

dikunjungi oleh wisatawan domestik , sedangkan untuk kunjungan wisatawan

asing masih sangat rendah.

Tabel 2.161

Kunjungan Pariwisata

No. Bidang / urusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Kunjungan Wisata (orang) - 20.630 19.273 19.272 -

Sumber data :BPS,

b Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB

Tabel 2.162

Kontribusi Sektor PariwisataTterhadap PDRB

No. Lapangan

Usaha

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Hotel 272,94 284,99 313,77 410,39 507,01

2. Restoran 349,59 392,18 462,46 570,19 677,92

3. Hiburan dan

Rekreasi 272,75 312,78 356,02 457,22 537,04

Total ( Juta

Rp ) 56.850.000 58.650.000 58.650.000 74.340.000 85.000.000

Rata-rata % 298,42 329,96 377,42 457,22 537,04

Sumber data :BPS,

Page 110: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 110

2.3.2.5. Perikanan dan Kelautan

a. Produksi Perikanan

Produksi Sektor Perikanan Kabupaten Pinrang untuk kurun waktu 2009 – 2014

mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2009 produksi ikan mencapai

31,002.92 ton dan pada tahun 2014 mencapai 42,710.20 ton yang meliputi

perikanan tangkap, perikanan darat, dan perikanan laut.

Tabel 2.163

Produksi Perikanan

No. Lapangan Usaha Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Produksi

perikanan tangkap

(ton)

11,609.80 11,646.73 11,768.13 11.907.22 12,082.90

2. Jumlah produksi

perikanan

budidaya ( ton )

19,393.12 24,126.40 29,010.11 28,849.30 30,627.30

Sumber data :BPS, Perikanan dan Kelautan

c. Komoditi Unggulan

Komoditi unggulan Kabupaten Pinrang antara lain udang, ikan banden, rumput

laut yang merupakan komoditi primadona dan punya prospek yang cukup cerah

untuk dikembangkan dengan penerapan teknologi. Pada tahun 2009 produksi

udang mencapai 2,561.12 Ton dan pada tahun 2013 sebanyak 3,796.60 ton,

Ikan bandeng pada tahun 2009 produksinya sekitar 15,812.34 ton, dan pada

tahun 2013 sekitar 17,453.70 ton dan untuk rumput laut produksinya pada tahun

2009 sekitar 440 ton, dan pada tahun 2013 mencapai3,659.90 ton.

Tabel 2.164 Komoditi Unggulan

No. Bidang /

Urusan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Udang ( ton ) 2,561.12 3,314.10 3,487.40 3,685.20 3,796.60

2. Ikan Bandeng

( Ton ) 15,812.34 17,762.20 17,265.13 17,346 17,453.70

3. Rumput Laut (

ton ) 440 2,458.50 3,856.80 3,890.20 3,659.90

Sumber data :BPS, Perikanan dan Kelautan

Page 111: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 111

d. Konsumsi Ikan

Konsumsi ikan di Kabupaten Pinrang cenderung meningkat setiap tahunnya.

Konsumsi ikan pada tahun 2009 mencapai 39.70 Kg dan pada tahun 2013

mencapai 41.87 Kg, artinya mengalami peningkatan sekitar 2.17 Kg.

Peningkatan komsumsi ini karena upaya pemerintah dalam mencanangkan

program gemar makan ikan sebagai upaya meningkatkan komsumsi protein

yang berasal dari ikan.

Tabel 2.165 Konsumsi Ikan

No. Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Konsumsi Ikan (Kg) 39.70 40.90 41.00 41.52 41.87

2. Target Daerah ( Kg ) 40.64 40.77 40.90 41.13 41.26

3. Konsumsi ikan (% ) 97.69 100.32 100.24 100.95 101.48

Sumber data :BPS, Perikanan dan Kelautan

e. Cakupan Bina Kelompok Nelayan

Cakupan bina kelompok nelayan yang mendapatkan pembinaan mengalami

peningkatan yakni pada tahun 2009 sebanyak 12 kelompok dan pada tahun

2013 sebanyak 128 kelompok binaan, persentase kelompok yang dibina pada

tahun 2009 sebesar 6,22 % dan pada tahun 2013 mencapai 46,55 dengan rata

rata kenaikan sekitar 25,42 %

Tabel 2.166 Cakupan Bina Kelompok Nelayan

No. Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Kelompok Nelayan

yang dibina 12 31 61 94 128

2. Jumlah kelompok di daerah 193 214 250 265 275

3. % Kelompok yang dibina 6.22 14.49 24.40 35.47 46.55

Sumber data :BPS, Perikanan dan Kelautan

f. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan

Jumlah produksi ikan untuk nelayan pembudidaya sekitar 72,91 ton dari total

produksi sekitar 11.292,00 atau sekitar 0,65 % produksi kelompok nelayan

pada tahun 2009 sedangkan pada tahun 2014 jumlah produksi ikan untuk

kelompok nelayan (pembudidaya sekitar 7.141,25 ton sedangkan total produksi

ikan sekitar 11.808,06 ton pada tahun 2014 atau sekitar 60,48 %

Page 112: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 112

Tabel 2.167 Produksi Perikanan Kelompok Nelayan

No. Bidang / Urusan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Produksi ikan kelompok nelayan (Pembudidaya ) (Ton)

72.91 188.34 2,817.84 4,398.35 7,141.25

2. Jumlah Produksi Ikan di daerah (Ton )

11,292.00 11,425.25 11,547.31 11,674.08 11,808.06

3. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan (%)

0.65 1.65 24.40 37.68 60.48

Sumber data :BPS, Perikanan dan Kelautan

2.3.2.6. Perdagangan

a. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Tabel 2.168

Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Perdagangan, Hotel dan

Restoran ( milyar )

269.286

(11.29%)

291.401

(11.51%)

329.308

(12.14%)

374.507

(12.75%)

374.507

(12.75%)

2. Industri Pengolahan

(milyar)

108.197

(4.54%)

132.704

(5.24%)

143.286

(5.28%

155.480

(5.29%)

155.480

(5.29%)

3. Pertambangan 21.057

(0.88%)

22.136

(0.87%)

25.703

(0.95%)

28.894

(0.98%)

28.894

(0.98%)

4 Konsumsi rumah tangga - - - - -

Sumber data :BPS,

b. Ekport Bersih Perdagangan

Sampai saat ini Kabupaten Pinrang belum memiliki komoditi berdasarkan

ekspor bersih perdagangan.

Tabel 2.169

Tabel Ekport Bersih Perdagangan

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Ekport ( Juta Rp ) 0 0 0 0 0

2. Import ( juta Rp ) 0 0 0 0 0

3. SURPLUS ( JUTA Rp ) 0 0 0 0 0

Page 113: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 113

2.4. Aspek daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi

daerah sesuai dangan potensi, kekhasan dan unggulan daerah. Suatu daya saing

merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang

berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat

kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Meskipun secara data kependudukan Kabupaten Pinrang mata pencaharian

Masyarakat Kabupaten Pinrang di Sektor pertanian masih menjadi lapangan kerja

terbesar (56,50%) tahun 2009, dibandingkan sektor Industri (3,95%) dan

Perdagangan (12,67 %). Namun Potensi sektor pertanian masih menjadi yang

paling besar dibanding dengan sektor-sektor lain sebagai sektor penyedia lapangan

kerja Kabupaten Pinrang kesempatan kerja berasal dari sektor pertanian, diikuti

perdagangan, industri, dan jasa-jasa. Sektor pertanian merupakan penyedia utama

kebutuhan pangan masyarakat yang merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi

manusia. Sektor pertanian juga menyediakan pasar yang sangat besar untuk

produk manufaktur karena jumlah penduduk perdesaan yang besar dan terus

mengalami peningkatan.

Dengan demikian, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling efektif

untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah perdesaan melalui peningkatan

pendapatan mereka yang bekerja di sektor pertanian. Kemampuan ekonomi daerah

dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi

daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah

berada dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi

peningkatan daya saing daerah.

Kondisi perekonomian Kabupaten Pinrang kurung waktu 2009–2013 tumbuh cukup

baik dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sekitar 7,55% pertahun dengan

capaian pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi mencapai 7,65%, pada tahun

2010 mencapai 6,23%, tahun 2011 mencapai 7,12%, tahun 2012 mencapai 8,12 %

dan pada tahun 2013 dicapai 8,72%. Untuk PDRB Kabupaten Pinrang berdasarkan

Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) di tahun 2009 mencapai Rp. 12.798.916 dan

pada tahun 2013 dengan capaian Rp. 21.500.000.

2.4.1.1. Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian

a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per kapita

Sebagian besar pendapatan masyarakat di Kabupaten Pinrang dipergunakan

untuk keperluan komsumsi makanan, dimana rata-rata pengeluaran konsumsi

Page 114: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 114

rumah tangga perkapita sebulan untuk komsumsi makanan, sedangkan yang

mengarah ke komsumsi non makanan masih dibawah komsumsi makanan

namun telah mengalami pergeseran sedikit demi sedikit yang menandakan

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tabel 2.170 Persentase Pengeluaran Komsumsi Rumah Tangga Per Kapita

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Total pengeluaran RT pangan 41.443 44.063 40.465 42.178 43.837

2. Jumlah RT 77.988 79.580 81.914 86.840 91.766

Persentase 53,14 55,37 49,40 48,57 47,77

Sumber data :BPS,

b. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita

Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita menunjukkan persentase

peningkatan meskipun pada angka yang relatif rendah. Pada tahun 2009

menunjukkan angka 46,86 % dan pada tahun 2013 di angka 52,26 %. Secara

lebih detail dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.171 Persentase Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Total pengeluaran RT Non

pangan 36.545 35.516 41.448 44.662 47.957

2. Jumlah RT 77.988 79.580 81.914 86.840 91.766

Persentase (%) 46,86 44,63 50,60 51,43 52,26

Sumber data :BPS,

c. Produktivitas Total Daerah

Untuk mengukur kemampuan ekonomi dapat dilihat dari produktivitas total

daerah masing-masing sektor lapangan usaha PDRB. Ini dapat

menggambarkan seberapa besar tingkat produktivitas dalam meningkatkan

atau mendorong perekonomian di Kabupaten Pinrang.

Page 115: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 115

Tabel 2.172 Produktivitas Per Sektor

No.

Uraian

2009 2010 2011 2012 2013

Rp Milyar

% Rp

Milyar %

Rp Milyar

% Rp Milyar % Rp

Milyar %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. PDRB (atas

dasar harga

berlaku)

Pertanian 2.539.541,90 56.50 2,927,094.46 55.32 3,421,853,09 55.04 3,917,694.60 54.13 4.376.000,73

Pertambangan

dan Penggalian 37,586.13 0.84 41,602.24 0.79 51,593.44 0.83 63,689.98 0.88 1.587.200,00

Industri

Pengolahan 177,386.13 3.95 228,382.71 4.32 263,343.81 4.24 300,424.50 4.15 339.290,00

Listrik, Gas dan

Air bersih 28,298.56 0.63 37,731.46 0.71 41,280.05 0.66 46,717.01 0.64 56,480,00

Konstruksi 179,096.09 3.99 196,112.18 3.71 241,604.07 3.89 287,240.70 3.97 0.730,00

Perdaganagan,

Hotel dan

Restoran

569,107.20 12.67 639,929.97 12.10 947,253.84 12.36 947,253.84 13.09 336.370,00

Pengangkutan

dan Komunikasi 172,402.89 3.84 224,335.13 4.24 330,726.97 4.57 330,726.97 4.57 386.760,00

Keuangan,

Sewa dan Jasa

Perusahaan

178,039.03 3.96 242,468.27 3.89 291,527.90 3.90 291,527.90 4.29 353.560,00

Jasa-jasa 612,252.97 13.63 789,860.87 14.93 905,235.95 14.56 1,052.253.23 14.54 1.208.920.00

2 Jumlah

Angkatan Kerja 7.344 15.716 13.884 13.238 52,07

Sumber data :BPS,

d. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) dapat diukur dari besarnya indeks yang diterima

petani dengan jumlah indeks yang diterima petani. Pada indikator NTP di

Kabupaten Pinrang dengan melihat tabel dibawah ini menunjukkan

peningkatan yang disebabkan oleh tingginya produksi komoditas pertanian

khususnya padi sawah, sementara, harga sarana pertanian terutama pupuk

dan harga barang jasa yang relatif stabil. Ini menjadikan kenaikan indeks harga

hasil produksi pertanian lebih tinggi jika dibandingkan harga barang dan jasa

yang dibutuhkan oleh petani, sehingga petani mengalami keuntungan dari

usaha tani tersebut dan tercapainya perbaikan daya beli.

Tabel 2.173 Nilai Tukar Petani

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Indeks yang diterima petani (It) - - - - -

2. Indeks yang dibayar petani (Ib) - - - - -

Nilai tukar petani - - - - -

Page 116: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 116

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur

2.4.2.1. Perhubungan

a. Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan

Tabel 2.174

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Panjang jalan 724,60 724,60 863,9 863,9 863,9

2. Jumlah kendaraan

(mobil) 199.129 120.213 121.715 122.978 124.167

Rasio 0,004 0,006 0,007 0,007 0,0069

Sumber data : RPJMD Prov Sul Sel

2.4.2.2. Penataan Ruang

a. Ketaatan Terhadap RTRW

Persentase realisasi RTRW terhadap rencana peruntukan RTRW dapat dilihat

dari tabel berikut ini :

Tabel 2.175. Ketaatan Terhadap RTRW

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Realisasi RTRW 588,53 686,62 784,70 882,80 980,89

2. Rencana peruntukan

RTRW

1.961,77 1.961,77 1.961,77 1.961,77 1.961,77

Rasio (1/2) 0,30 0,35 0,40 0,45 0,50

Sumber data : RTRW Kab. Pinrang

b. Wilayah Produktif

Persentase luas wilayah produktif terhadap luas seluruh wilayah budidaya

sebesar 0,83 % pada tahun 2009 dan pada tahun 2013 menjadi 0,84.

Tabel 2.176 Wilayah Produktif

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas wilayah produktif

(Km2)

930,96 931,44 931,63 932,63 939,18

2. Luas seluruh wilayah

budidaya (Km2) 1.123,47 1.123,47 1.123,47 1.123,47 1.123,47

Rasio (%) 0,83 0,83 0,83 0,83 0,84

Sumber data : RTRW kab. Pinrang

Page 117: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 117

c. Luas Wilayah Industri

Luas wilayah industri di Kabupaten Pinrang merupakan realisasi luas wilayah

industri terhadap luas rencana budidaya sesuai dengan RTRW. Persentase

luas wilayah industri di Kabupaten Pinrang dapat diurai menurut tabel berikut ;

Tabel 2.177 Persentase Wilyah Industri

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas wilayah industri

(Km2) 9,545 9,61 9,62 9,63 9,64

2. Luas seluruh wilayah

budidaya (Km2) 1.123,47 1.123,47 1.123,47 1.123,47 1.123,47

Rasio (1/2) 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0086

Sumber data : RPJMD Prov Sul Sel

d. Luas Wilayah Banjir

Persentase luas wilayah banjir

Tabel 2.178 Persentase Luas Wilayah Banjir

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas wilayah kebanjiran 8.450 8.500 8.412 8.367 8.287

2. Luas seluruh wilayah

budidaya 112.347 112.347 112.347 112.347 112.347

Rasio (1/2) 0.075 0,076 0.075 0.074 0.074

Sumber data : Data Diolah RTRW Kab. Pinrang

e. Luas Wilayah Perkotaan

Persentase luas wiyah perkotaan dari seluruh wilayah budidaya

Tabel 2.179

Persentase Luas Wilayah Perkotaan

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Luas wilayah perkotaan 1.082 1.093 1.099 1.110 1.121

2. Luas seluruh wilayah

budidaya 112.347 112.347 112.347 112.347 112.347

Rasio (1/2) 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

Sumber data : Data Diolah RTRW Kab. Pinrang

Page 118: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 118

2.4.2.3. Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian

a. Tabel Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dari

jenisnya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu Bank Umum dan Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) yang masing-masing terdiri dari Bank Konvensional

dan Bank Syariah. Berikut adalah tabel jenis dan jumlah bank di Kabupaten

Pinrang.

Tabel 2.180 Jenis dan Jumlah Bank

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Bank Umum

Konvensional 7 7 8 8 8

Syariah 0 0 0 0 2

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Konvensional 0 0 0 0 0

Syariah 0 0 0 0 0

Sumber data : BPS

b. Tabel Jenis Kelas dan Jumlah Penginapan / Hotel

Jumlah hotel, kamar dan tempat tidur di Kabupaten Pinrang secara detail dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.181

Jumlah Hotel, Kamar dan Tempat Tidur

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah Hotel (unit) 10 10 10 9 10

2. Jumlah Kamar (unit) 156 171 175 169 204

3. Jumlah Tempat Tidur (buah) 286 277 290 246 306

Sumber data : BPS

Page 119: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 119

2.4.2.4. Lingkungan Hidup

a. Persentase Rumah Tangga ( RT ) yang Menggunakan Air Bersih

Air bersih sangat krusial dan esensial dalam peningkatan derajat kesehatan

penduduk agar dapat hidup lebih sehat dan terkait pula dengan pola hidup

yang bersih, baik itu lingkungan maupun sumber air.

Tabel 2.182

Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih

No. Sumber Air Bersih Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Leding (perpipaan) 3.484 3.639 4.177 4.678 4.915

2. Sumur terlindungi 30.239 3.259 32.306 32.955 33.829

3. Sumur tidak terlindungi 4.511 4.073 3.719 3.692 3.548

4. Mata air terlindungi 3.799 3.816 3.795 3.723 3.723

5. Mata air tidak terlindungi 1.390 1.360 1.168 1.141 1.089

6. Sungai/danau/waduk 1.694 1.634 1.520 1.520 1.401

7. Pompa air 28.190 28.220 28.870 28.712 28.791

8. Air hujan 217 212 206 200 190

9. Air kemasan 7.230 7.170 6.890 6.880 6.811

10. Lainnya 140 129 110 109 87

11. Total jumlah rumah tangga

yang menggunakan air bersih

65.929 67.146 69.354 70.274 71.448

12. Jumlah rumah tangga 80.894 81.914 82.761 83.610 84.384

13. Persentase rumah tangga

yang menggunakan air bersih

81,5 81,97 83,8 84,05 84,67

2.4.2.5. Komunikasi dan Informatika

a. Rasio Ketersediaan daya Listrik

Tabel 2.183 Rasio Ketersediaan Daya Listrik

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Kebutuhan

- Rumah tangga

- Komersial

- Publik

- Industri

2. Susut dan Losses (T&D)

3. Susut pemakaian sendiri

Page 120: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 120

4. Total susut dan losses

5. Faktor beban

6. Produksi

7. Beban puncak

8. Kapasitas terpasang (existing)

9. Kapasitas dibutuhkan

10. Total kapasitas system

11. Daya tambahan

b. Persentase Rumah Tangga ( RT ) yang Menggunakan Listrik

Penggunaan listrik rumah tangga di Kabupaten Pinrang belum sepenuhnya

terpenuhi sesuai jumlah rumah tangga yang ada.

Tabel 2.184

Rasio Rumah Tangga Pengguna Listrik

No. Uraian Satuan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Jumlah rumah tangga

pengguna listrik Jumlah 67.953 69.873 71.934 74.942 77.950

2. Jumlah seluruh rumah

tangga Jumlah

80.894 81.914 82.761 83.610 84.384

% Rumah tangga

pengguna listrik % 84 85 87 90 92

Sumber data : BPS

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi

2.4.3.1. Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian

a. Tabel Angka Kriminalitas

Upaya untuk menciptakan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan

kriminalitas merupakan salah satu prioritas untuk mewujudkan stabilitas

penyelenggaraan pemerintahan terutama menjaga iklim investasi di daerah.

Terselenggaranya pemerintahan yang baik jika pemerintah dapat memberikan

rasa aman kepada masyarakat, menjaga ketertiban dalam pergaulan

masyarakat serta menanggulangi kriminalitas sehingga secara kuantitas dan

kualitas tindak kriminal dapat diminimalisir.

Page 121: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 121

Tabel 2.185 Angka kriminalitas Tahun 2011-2013

No. Jenis Kriminal

Tahun

2011 2012 2013

Lapor Selesai Lapor Selesai Lapor Selesai

1 2 7 8 9 10 11 12

1. Jumah kasus narkoba 29 29 47 47 56 56

2. Jumlah kasus pembunuhan 0 0 5 5 2 2

3. Jumlah kasus seksual 1 3 4 7 8 7

4. Jumlah kasus penganiyaan 41 44 179 148 155 140

5. Jumlah kasus pencurian 26 7 82 29 79 31

6. Jumlah kasus penipuan 2 2 12 21 10 9

7. Jumlah kasus pemalsuan uang 0 0 2 2 1 2

8. Total jumlah tindak criminal selama

1 (satu) tahun 99 85 331 259 311 247

9. Jumlah penduduk 354.652 360.019 363.691

10. Angka kriminalitas (8)/(9) 0,03 0,09 0,08

Sumber data : Polres Pinrang

b. Jumlah Demonstrasi

Jumlah demonstrasi di Kabupaten Pinrang cenderung didominasi oleh bidang

politik. Hal ini disebabkan oleh dinamika perpolitikan sebagai imbas kondisi

nasional. Secara lebih detail dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.186

Jumlah Demonstrasi

No. Jenis kriminal Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Bidang politik 1 4 22 18 14

2. Bidang ekonomi 0 0 0 0 0

3. Kasus pemogokan tenaga kerja 0 0 0 0 0

4. Jumlah demonstran/ unjuk rasa 1 4 22 18 14

Sumber data : Kesbang Pol dan Linmas

Page 122: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 122

2.4.4. Fokus Sumber daya Manusia

2.4.4.1. Ketenaga Kerjaan

a. Tabel Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator

yang secara kasar menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara maju atau

Negara yang berkembang. Semakin tinggi persentase defendency ratio

menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk

yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan

tidak produktif lagi. Jika makin rendah menunjukkan rendahnya beban yang

ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum

produktif dan tidak produktif lagi. Ada 2 kelompok usia ketergantungan di

Kabupaten Pinrang yaitu kelompok penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan

kelompok usia tidak produktif (usia<15 dan 64> tahun) yang dapat dilihat dari

tabel berikut :

Tabel 2.187 Rasio Ketergantungan

No. Penduduk Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

1. Jumlah penduduk usia < 15 tahun

128.143 132.052 114.811 121.292 111.302

2. Jumlah penduduk usia >64 tahun

9.596 10.280 21.845 19.250 23.010

3. Jumlah penduduk usia tidak produktif (1) dan (2)

137.739 142.332 136.656 140.542 134.312

4. Jumlah penduduk usia 15-64 tahun

204.379 211.035 217.996 219.477 226.981

5. Rasio ketergantungan (3)/(4) 67 67 63 64 59

2.5. Keterkaitan Dokumen Perencanaan

2.5.1. Keterkaitan dengan RPJPN, RPJMN , RPJMD Prov, RPJMD Kab.

Keterkaitan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.188 Keterkaitan, RPJPN, RPJMN, RPJMD Prov.dan RPMD Kab.

RPJPN 2005 -2025

R P J M N 2009 - 2014

RPJMD SUL - SEL 2013-2018

RPJMD KAB. PINRANG 2014-2019

V I S I V I S I V I S I V I S I

INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN BERKEADILAN

SULAWESI SELATAN SEBAGAI PILAR UTAMA PEMBANGUNAN NASIONAL DAN SIMPUL JEJARING AKSELERASI KESEJAHTERAAN PADA BTAHUN 2018

TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEJAHTERA SECARA DINAMIS MELALUI HARMONISASI KEHIDUPAN, AKSELERASI PRODUKTIVITAS KAWASAN, DAN REVITALISASI PERAN POROS UTAMA PEMENUHAN PANGAN NASIONAL

Page 123: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 123

1. Mewujudkan masyarakat berahlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradap berdasarkan falsafah pancasila

2. Mewujudkan bangsa yang berbudaya saing

3. Mewujudkan masyarakat demokratis berdasarkan hukum

4. Mewujudkan Indonesia Aman, damai dan bersatu

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan

6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan Nasional

8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.

Misi 1. Melanjutkan Pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera Misi 2. Memperkuat Pilar Pilar Demokrasi Misi 3. Memperkuat Dimensi keadilan di semua bidang

1. Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religious dan kerukunan intra dan antar ummat beragama

2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan social dan kelestarian lingkungan

3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur wilayah

4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global

5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum

6. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa.

7. Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik.

1. Meningkatkan apresiasi dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal sebagai nilai utama kemasyarakatan dan pengembangan karakter masyarakat yang tangguh

2. Memperkokoh toleransi, soliditas dan kohesivitas sosial serta pengembangan nilai-nilai demokrasi

3. Meningkatkan derajat kesehatan, kualitas pendidikan dan daya saing sumberdaya manusia

4. Meningkatkan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan sosial

5. Memantapkan tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi

6. Mengembangkan kawasan andalan dan integrasi pembangunan

7. Mengoptimalkan fungsi infrastruktur dan lingkungan hidup

PRIORITAS

PRIORITAS/

AGENDA TUJUAN TUJUAN

Peningkatan Kemampuan SDM dan Teknologi

Kondisi aman dan damai yang makin mantap

Kesejahteraan rakyat terus membaik

Pelaksanaan Pembangunan yang berkelanjutan

Daya saing semakin kuat dan kompetitif

Ketersediaan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan energy

Terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh

Agenda I Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan Rakyat Agenda II Perbaikan tata kelola Pemerintahan Agenda III Penegakan Pilar Demokrasi Agenda IV Penegakan hukum dan Pemberantasan korupsi

1. Meningkatkan kualitas kehidupan religious masyarakat dan kerukunan intra dan antar ummat beragama

2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, meningkatkan kualitas kesejahteraan social, meningkatkan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam

3. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan, meningkatkan akses dan layanan kesehatan , meningkatkan akses dan kualitas layanan infrastruktur

1. Meningkatkan kualitas ibadah dan pengamalan agama dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat

2. Meningkatkan ketahanan budaya dalam menghadapi dinamika perubahan

3. Mewujudkan karakter pemuda dan remaja serta masyarakat secara umum berbasis kearifan local

4. Mewujudkan ketertiban, ketenteraman, keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat

5. Menguatkan

Page 124: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 124

4. Meningkatkan daya saing daerah, meningkatkan kerja sama antar kabupaten/kota serta sinergitas nasional dan global

5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan demokrasi dan penegakan hukum, meningkatkan kesetaraan gender dan perlindungan anak.

6. Memelihara ketertiban dan ketentraman dalam masyarakat, memelihara harmoni social dan kesatuan bangsa.

7. Mewujudkan Pemerintahan yang baik.

toleransi dan kohesivitas sosial serta kesatuan bangsa

6. Meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi dan politik

7. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan partisipasinya dalam pembangunan

8. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

9. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan

10. Meningkatkan daya saing sumberdaya manusia

11. Meningkatkan kordinasi penanggulangan kemiskinan

12. Mengembangkan daya tarik investasi

13. Pengembangan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

14. Meningkatkan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan

15. Meningkatkan penanganan penyandang masalah kesejahteraan social

16. Memantapkan kualitas sistem dan tata kelola pelayanan public

17. Mewujudkan percepatan reformasi birokras

18. Mengembangkan kawasan terpadu dan cepat tumbuh

19. Mengembangkan sistem agribisnis dan agroindustri

20. Mengoptimalkan fungsi infrastruktur wilayah

21. Memelihara daya dukung lingkungan hidup

Page 125: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab II Hal. 125

Tabel . 2.189

Target Indikator Makro Sosial Ekonomi Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

N0

URAIAN

TARGET RPJMD

PROV.SULSEL 2013 - 2018

TARGET MAKRO RPJMD KAB.PINRANG TAHUN 2014-2019

2014 (Tahun transisi

)

2015

2016

2017

2018

2019

KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Angka Melek Huruf (%) 95,00 91,99 92,71 93,07 93.43 93,79 94,15

2 Ketimpangan

Pendapatan (Gini

Ratio)

0,39 0,39 0,39 0,39 0,39 0,39 0,39

3 Tingkat Pengangguran

terbuka ( % ) 5,30 7,6 7,4 7,2 7,0 6,5 5,0

4 Penduduk Miskin (% ) 5,0 - 6,5 13,32 13,00 12,25 12.00 11,OO 10,00

5 PDRB Perkapita (Juta ) 30,20 23,085 25.124 27.163 29.202 31.241 33.280

6 Pertumbuhan Ekonomi

( % ) 8.0-8.4 7.00 7,5 7,6 7,9 8,0 8,5

7 Angka Harapan Hidup

(Thn) 73,10 72,81 73,12 73,43 73,74 74,05 74,36

8 Rata rata Lama

sekolah ( Thn) 8,12 7,22 7,62 7,89 8,16 8,43 8,70

9 Daya Beli ( Rp ) 662 ,78 645,86 648,71 651,56 654,41 657,26 660,11

10 IPM 76,50 –

77,50 74,87 75,83 76,31 76,79 77,27 77,75

Page 126: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 126

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk

segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara

optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian

sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada

peraturan perundang-undangan (money follow function).

Analisis pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Pinrang dimaksudkan

untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan

daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Analisis

pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan

daerah.

Analisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan Kabupaten

Pinrang terlebih dahulu harus disajikan jenis obyek pendapatan, belanja dan

pembiayaan sesuai dengan kewenangan, susunan/struktur masing-masing APBD.

Selanjutnya, analisis dilakukan terhadap penerimaan daerah yaitu

pendapatan dari penerimaan pembiayaan daerah. Kapasitas keuangan daerah pada

dasarnya ditempatkan sejauh mana daerah mampu mengoptimalkan penerimaan

dari pendapatan daerah. Berbagai objek penerimaan daerah akan dianalisis untuk

memahami perilaku atau karakteristik penerimaan selama ini.

Selanjutnya, dibuatlah analisis untuk mengidentifikasi proyeksi pendapatan

daerah. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kapasitas pendapatan

daerah dengan proyeksi 5 (lima) tahun kedepan, untuk penghitungan kerangka

pendanaan pembangunan daerah.

Analisis dilakukan berdasarkan pada data dan informasi yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan pendapatan daerah, antara lain:

(1) Angka rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah masa lalu;

(2) Asumsi indikator makro ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan

lain-lain);

(3) Kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah;

(4) Kebijakan dibidang keuangan negara.

Analisis dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam

gambar di bawah ini.

Page 127: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 127

Angka rata-rata

pertumbuhan

setiap objek

pendapatan daerah

Kebijakan intensifikasi

dan ekstensifikasi

Tingkat

Pertumbuhan

Pendapatan

daerah

Kebijakan di bidang

Keuangan Negara

Asumsi indikator

makro ekonomi

Gambar 3.1

Analisis Proyeksi Pendapatan Daerah

Sebagaimana gambar diatas, pendapatan daerah pada dasarnya ditunjang oleh 3

(tiga) faktor utama, yaitu Indikator Makro Ekonomi, Kebijakan Keuangan Negara dan

Kebijakan Ekstensifikasi dan Intensifikasi. Hasil dari faktor pembangun ini adalah

didapat Pertumbuhan Pendapatan Daerah. Untuk lebih mendapat gambaran, akan

disajikan perkembangan kinerja keuangan dan kebijakan pengelolaan keuangan

masa lalu.

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

3.1.1 Kinerja Pendapatan Daerah

Untuk dapat melihat kinerja Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten

Pinrang dapat dilihat perkembangan realisasi dan pertumbuhan pendapatan daerah

dari tahun 2009 hingga tahun 2013 sebagai berikut :

a. Pendapatan Daerah.

Gambaran tentang pendapatan daerah yang disajikan mengimformasikan

mengenai rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Kabupaten

Pinrang tahun 2009 -2013 sebagaiamana tertuang pada table 3.1 di bawah ini :

Page 128: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 128

Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah

Kabupaten PinrangTahun 2009 s/d Tahun 2013

No. Uraian

2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata Pertumbuhan

(%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDAPATAN 486,076,784,922.22 595,225,594,396.29 715,931,630,526.94 739,081,285,021.44 856,676,702,062.59 15.47

1.1. Pendapatan Asli Daerah 26,722,938,346.22 21,008,952,488.40 26,639,115,860.44 29,604,658,585.49 52,047,346,773.39 23.09

1.1.1. Pajak daerah 4,584,425,584.00 3,997,867,294.00 5,178,637,722.00 6,940,219,468.00 9,469,550,419.00 21.80

1.1.2. Retribusi daerah 10,408,370,428.24 8,882,584,733.56 12,556,485,548.00 10,881,454,895.00 6,229,570,110.00 (7.35)

1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan 5,520,143,282.94 4,957,508,352.96 6,228,142,983.00 6,174,983,972.73 6,237,066,336.00 3.90

1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 6,209,999,051.04 3,170,992,107.88 2,675,849,607.44 5,608,000,249.76 30,111,159,908.39 120.49

1.2. Dana Perimbangan 421,922,037,092.00 446,104,372,309.00 503,084,710,483.00 578,559,528,699.00 666,820,196,615.00 12.19

1.2.1. Dana bagi hasil pajak /bagi hasil bukan pajak 26,050,522,092.00 32,347,073,309.00 31,659,045,483.00 31,482,989,699.00 29,421,645,615.00 3.73

1.2.2. Dana alokasi umum 346,659,515,000.00 365,266,099,000.00 419,945,865,000.00 502,508,309,000.00 574,244,531,000.00 13.57

1.2.3. Dana alokasi khusus 49,212,000,000.00 48,491,200,000.00 51,479,800,000.00 44,568,230,000.00 63,154,020,000.00 8.24

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 37,431,809,484.00 128,112,269,598.89 186,207,804,183.50 130,917,097,736.95 137,809,158,674.20 65.79

1.3.1 Hibah 0.00 1,150,000,000.00 0.00 0.00 1,422,797,500.00 5.93

1.3.2 Dana darurat 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya ***)

14,031,572,484.00 18,917,779,450.89 20,945,530,133.50 24,816,975,226.95 28,355,200,574.20 19.57

1.3.4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus****) 12,937,857,000.00 93,625,401,948.00 146,431,683,520.00 85,508,242,000.00 89,517,237,000.00 160.78

1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

10,462,380,000.00 14,419,088,200.00 18,830,590,530.00 20,591,880,510.00 18,513,923,600.00 16.92

Sumber : Sumber DPPKAD Kabupaten Pinrang 2014

Page 129: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 129

Memperhatikan table 3.1 diperoleh gambaran bahwa realisasi pendapatan daerah

cenderung meningkat dari tahun 2009 sebesar Rp. 486,07 milyar hingga mencapai

Rp. 856,67 milyar pada tahun 2013 dengan rata-rata tingkat pertumbuhan sebesar

15,47 %.

Dari 4 (empat) Komponen pembentuk PAD dengan rata-rata pertumbuhan

sebesar 23,09 %, Peningkatan terbesar disumbang oleh komponen Lain-lain PAD

yang sah dengan rata-rata tingkat pertumbuhan sebesar 120,49 % dan yang

terendah adalah komponen retribusi daerah dengan tingkat pertumbuhan minus

yaitu sebesar (7,35 %)

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pendapatan daerah adalah

belum diketahuinya secara pasti besar potensi PAD, sehingga target yang

ditetapkan tidak didasarkan atas asesmen potensi yang dimilki dan setelah

berlakunya UU 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,

sehingga ada beberapa regulasi tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang

tidak berlaku lagi, sehingga perlu dilakukan penyesuaian perangkat regulasi,

kelembagaan pendapatan daerah serta personil agar tidak berimplikasi pada

penurunan penerimaan pemdapatan Daerah. Adapun penerimaan pendapatan

daerah dari Dana Perimbangan relatif tanpa masalah yang berarti kecuali DAK yang

memerlukan dana pendamping daerah minimal 10 % dari jumlah DAK, sehingga

mengurangi porsi penggunaan DAU sesuai dengan kebutuhan daerah, dan

mengenai lain-lain pendapatan daerah yang sah sangat fluktuatif karena

penerimaan ini bukan bersumber dari potensi yang dimilki oleh daerah, melainkan

sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah.

b. Belanja Daerah

Gambaran tentang realisasi Belanja daerah yang disajikan menginformasikan

rata-rata perkembangan realisasi belanja daerah Kabupaten Pinrang tahun 2009-

2013 sebagaimana tertuang dalam table 3.2 di bawah ini :

Page 130: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 130

2009 2010 2011 2012 2013

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 BELANJA

1.1. Belanja Tidak Lngsung 274.420.814.085 337.109.337.591 376.746.077.890 427.973.740.090 497.638.775.297 16,12

1.1.1. Belanja Pegawai 253.019.749.549 308.740.027.053 351.669.826.550 401.820.670.511 447.095.358.134 15,36

1.1.2. Belanja Bunga 856.235.028 2.517.129.831 562.402.995 72.066.016 52.683.831 17,91

1.1.3. Belanja Subsidi 0 0 0 0 0 0

1.1.4. Belanja Hibah 2.889.332.000 3.472.250.000 2.754.960.800 4.771.877.000 29.504.025.218 147,75

1.1.5. Belanja Bantuan Sosial 2.524.344.000 2.994.505.700 4.004.626.900 449.900.000 354.500.000 14,4

1.1.6.Belanja Bagi Hasil Kepada

Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintahan desa0 0 0 455.000.000 0 0

1.1.7.Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintahan Desa13.732.153.508 17.540.876.307 15.278.209.445 19.105.797.563 18.552.741.114 9,25

1.1.8. Belanja Tidak Terduga 1.399.000.000 1.844.548.700 2.476.051.200 1.298.429.000 2.079.467.000 19,67

1.2. Belanja Langsung 260.783.244.254 234.482.195.528 316.850.245.351 284.383.052.717 316.422.461.245 6,52

1.2.1 Belanja Pegaweai 27.826.660.162 16.786.650.297 17.979.890.269 21.799.677.914 23.627.062.910 -0,73

1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 82.541.634.386 90.512.855.964 121.654.414.020 120.873.729.036 154.873.551.730 17,89

1.2.3 Belanja Modal 150.414.949.706 127.182.689.267 177.215.941.062 141.709.645.767 137.921.846.605 0,3

TOTAL BELANJA 535.204.058.339 571.591.533.119 693.596.323.241 712.356.792.807 814.061.236.542 16,12

No. Uraian

Rata-rata

Pertumb

uhan(%)

Tabel.3.2. Rata-rata Perkembangan Realisasi Belanja Daerah

Kabupaten Pinrang Tahun 2009 s/d Tahun 2013

Sumber : DPPKAD Kabupaten Pinrang 2014

Page 131: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 131

Memperhatikan tabel 3.2 diperoleh gambaran bahwa realisasi belanja tidak

langsung mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2009 sebesar Rp. 274,42

milyar hingga mencapai Rp.497,63 milyar pada tahun 2013 dengan rata-rata

peningkatan sebesar 16,12 %, sedangkan belanja langsung juga mengalami

kenaikan dari Rp.260,78 milyar pada tahun 2009 meningkat menjadi Rp. 316,42

milyar pada tahun 2013 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,52 %.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan belanja tidak terlepas dari

proses perencanaan dan penganggaran APBD yang belum sesuai dengan jadwal

yang ditetapkan, meskipun penetapan APBD masih dapat ditetapkan tepat waktu.

Disamping permasalahan tersebut masih ada beberapa permasalahan yang perlu

mendapat perhatian diantaranya adalah realisasi belanja yang belum sesuai dengan

target anggaran kas, dan realisasi DAK yang masih terkadang terkendala dalam

pelaksanaannya serta proses pengadaan barang dan jasa yang masih perlu

pembenahan pada SKPD, demikian pula halnya proporsi realisasi belanja terhadap

anggaran sebagaimana yang disajikan dalam tabel 3.3. di bawah ini :

Tabel 3.3. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

Kabupaten Pinrang Tahun 2009 s/d Tahun 2013

Sumber : DPPKAD Kabupaten Pinrang 2014

2009 2010 2011 2012 2013

(%) (%) (%) (%) (%)

A Belanja Tidak Langsung 51,27 58,98 54,32 60,08 61,13

1 Belanja Pegawai 47,28 54,01 50,7 56,41 54,92

2 Belanja Bunga 0,16 0,44 0,08 0,01 0,01

3 Belanja Subsidi 0 0 0 0 0

4 Belanja Hibah 0,54 0,61 0,4 0,67 3,62

5 Belanja Bantuan Sosial 0,47 0,52 0,58 0,06 0,04

6 Belanja Bagi Hasil 0 0 0 0,06 0

7 Belanja Bantuan Keuangan 2,57 3,07 2,2 2,68 2,28

8 Belanja Tidak Terduga 0,26 0,32 0,36 0,18 0,26

B Belanja Langsung 48,73 41,02 45,68 39,92 38,87

1 Belanja Pegawai 5,2 2,94 2,59 3,06 2,9

2 Belanja Barang dan Jasa 15,42 15,84 17,54 16,97 19,02

3 Belanja Modal 28,1 22,25 25,55 19,89 16,94

No Uraian

Page 132: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 132

Memperhatikan tabel 3.3. diperoleh gambaran bahwa realisasi belanja tidak

langsung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun demikian pula proporsi

terhadap anggaran terus meningkat dari 51,27 % pada tahun 2009 meningkat

menjadi 61,13 % pada tahun 2013, sedangkan belanja langsung juga mengalami

peningkatan namun proporsinya terhadap anggaran menurun dari 48,73% pada

tahun 2009 turun menjadi 38,87 % pada tahun 2013.

3.1.2. Neraca Daerah

Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan

Pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rasio

aktivitas serta kemampuan asset daerah untuk penyediaan dana pembangunan

daerah, selanjutnya mengenai gambaran neraca daerah Kabupaten Pinrang dalam

kurung waktu tahun 2009-2013 disajikan pada table 3.4. berikut ini:

Page 133: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 133

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

1 ASET - - - - -

2 ASET LANCAR - - - - -

3 Kas 7.025.886.933 16.469.410.624 13.127.554.526 30.148.589.768 66.240.638.797

4 Kas di Kas Daerah 6.629.547.906 15.445.834.475 13.047.728.638 30.038.426.729 65.448.711.423

5 Kas di Bendahara Pengeluaran 80.770.670 43.431.502 23.609.000 29.158.727 624.703.583

6 Kas di Bendahara Penerimaan 315.568.357 980.144.647 56.216.888 81.004.312 4.063.000

7 Investasi Jangka Pendek - - - - 163.160.791

8 Investasi Jangka Pendek - - - - -

9 Piutang 862.819.647 1.773.096.641 3.481.666.695 2.428.248.889 -

10 Piutang Pajak 480.004.271 1.140.042.267 1.658.401.866 1.750.840.206 4.131.709.332

11 Piutang Retribusi 65.190.302 - - - 850.194.026

12 Bagian Lancar Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - - - -

13 Bagian Lancar Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 116.538.800 421.538.800 426.538.800 - -

14 Bagian Lancar Pinjaman Kepada Pemerintah Pusat - - - - -

15 Bagian Lancar Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya (BUMD) - - - - -

16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran - - - - -

17 Bagian Lancar Tuntutan Pembendaharaan - - - - -

18 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - - 79.001.756 38.216.314 198.406.936

19 Piutang Lainnya 201.086.274 211.515.574 1.317.724.273 1.614.957.716 4.077.675.032

20 Penyisihan Utang Tak Tertagih - - - (975.765.347) (994.566.662)

21 Persediaan 4.170.223.474 4.556.458.681 4.659.675.065 4.270.843.258 6.876.780.829

22 Persediaan 4.170.223.474 4.556.458.681 4.659.675.065 4.270.843.258 6.876.780.829

23 Jumlah Aset Lancar 12.058.930.054 22.798.965.946 21.268.896.286 36.847.681.915 77.249.128.958

24 INVESTASI JANGKA PANJANG

25 Investasi Non Permanen 4.856.230.260 4.458.750.367 3.536.183.110 576.650.178 363.332.403

26 Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - - - -

27 Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 300.000.000 - - - -

28 Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -

29 Investasi Dalam surat Utang Negara - - - - -

30 Investasi Dalam Proyek Pembangunan - - - - -

31 Investasi Non Permanen Lainnya 4.556.230.260 4.458.750.367 3.536.183.110 3.536.183.110 3.536.183.110

32 Investasi Dana Bergulir - - - - -

33 Dana Bergulir Tidak Dapat/Diragukan Tertagih - - - (2.959.532.932) (3.172.850.707)

34 Investasi Permanen 22.667.219.056 23.167.219.056 19.500.000.001 19.500.000.002 19.500.000.002

35 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 22.667.219.056 23.167.219.056 19.500.000.001 19.500.000.002 19.500.000.002

36 Investasi Permanen Lainnya - - - - -

37 Jumlah Investasi Jangka Panjang 27.523.449.316 27.625.969.423 23.036.183.111 20.076.650.180 19.863.332.405

Tabel 3.4 NERACA DAERAH KABUPATEN PINRANG

TAHUN 2009 S/D 2013

Page 134: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 134

38 ASET TETAP - - - - -

39 Tanah 165.696.369.455 166.565.859.955 170.269.770.741 172.829.582.911 173.142.422.211

40 Tanah 165.696.369.455 166.565.859.955 170.269.770.741 172.829.582.911 173.142.422.211

41 Peralatan dan Mesin 134.185.951.326 149.961.638.754 180.898.446.741 209.370.513.710 137.093.986.482

42 Alat-alat Berat 18.415.700.000 19.809.400.000 23.076.367.323 27.116.998.669 12.083.136.752

43 Alat-alat Angkutan 32.184.825.200 37.774.776.950 40.565.910.300 42.838.029.950 35.552.311.500

44 Alat Bengkel 827.685.000 1.118.325.000 863.683.000 798.406.000 361.619.500

45 Alat Pertanian dan Peternakan 1.317.793.500 1.822.538.500 1.414.467.000 1.499.517.000 556.824.000

46 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 61.274.025.925 66.588.366.605 75.169.094.470 92.437.487.138 52.915.879.914

47 Alat Studio dan Komunikasi 1.490.334.000 1.732.984.000 2.873.591.150 4.472.416.647 4.605.726.909

48 Alat Ukur 115.677.500 164.727.500 256.867.500 391.867.500 438.782.000

49 Alat-alat Kedokteran 9.135.359.801 9.581.356.001 14.489.699.594 14.602.189.594 9.488.802.297

50 Alat Laboratorium 9.363.050.400 11.300.264.198 22.009.716.404 25.042.551.212 21.085.403.610

51 Alat Keamanan 61.500.000 68.900.000 179.050.000 171.050.000 5.500.000

No Uraian 2.009 2.010 2.011 2.012 2.013

52 Gedung dan Bangunan 515.426.436.773 546.408.977.879 564.160.836.888 626.645.275.796 647.735.528.779

53 Bangunan Gedung 515.426.436.773 543.449.477.879 561.233.331.888 624.526.455.359 645.283.488.342

54 Bangunan Monumen 2.909.700.000 2.959.500.000 2.927.525.000 2.118.820.437 2.452.040.437

55 Jalan,Irigasi dan Jaringan 1.142.666.559.724 1.229.717.511.923 1.250.895.135.809 1.343.262.438.556 1.317.748.806.274

56 Jalan dan Jembatan 784.601.500.485 852.550.079.134 901.211.917.449 972.191.918.927 946.780.281.564

57 Banguna air (Irigasi) 356.611.036.334 375.161.184.889 340.485.046.888 360.627.307.707 360.089.029.471

58 Instalasi 1.196.299.900 1.748.524.900 1.277.626.000 1.769.515.200 601.774.000

59 Jaringan 257.723.000 257.723.000 7.920.545.472 8.673.696.722 10.277.721.240

60 Aset Tetap Lainnya 2.232.115.450 2.486.538.175 22.930.211.900 25.248.831.845 6.997.031.010

61 Buku dan Perpustakaan 994.600.450 1.142.023.175 21.746.956.150 23.556.802.340 6.218.108.467

62 Barang bercorak kesenian/kebudayaan 1.055.245.000 1.062.245.000 1.078.853.250 1.389.923.005 487.670.100

63 Hewan/ Ternak dan Tumbuhan 182.270.000 282.270.000 104.402.500 302.106.500 291.252.444

64 Konstruksi Dalam Pengerjaan - - 121.195.774.186 97.377.947.666 58.469.216.810

65 Konstruksi Dalam Pengerjaan - - 121.195.774.186 97.377.947.666 58.469.216.810

66 Akumulasi Penyusutan (341.130.517.009) (341.130.517.009) - - (508.566.218.138)

67 Akumulasi Penyusutan (341.130.517.009) (341.130.517.009) - - (508.566.218.138)

68 Jumlah Aset Tetap 1.619.076.915.719 1.754.010.009.677 2.310.350.176.265 2.474.734.590.484 1.832.620.773.429

69 DANA CADANGAN - - - - -

70 Dana Cadangan - - - - -

71 Dana Cadangan - - - - -

72 Jumlah Dana Cadangan

Page 135: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 135

73 ASET LAINNYA - - - - -

74 Tagihan Penjualan Angsuran - - - - -

75 Tagihan Penjualan Angsuran - - - - -

76 Tuntutan Perbendaharaan - - - - -

77 Tuntutan Perbendaharaan - - - - -

78 Tuntutan Gaji Rugi - - - - -

79 Tuntutan Gaji Rugi - - - - -

80 Kemitraan dengan Pihak Ketiga - - - - -

81 Kemitraan dengan Pihak Ketiga - - - - -

82 Aset tak Berwujud 2.597.568.000,00 3.951.143.500,00 4.611.228.500,00 1.342.085.000,00 1.845.625.000,00

83 Aset tak Berwujud 2.597.568.000,00 3.951.143.500,00 4.611.228.500,00 1.342.085.000,00 1.845.625.000,00

84 Aset Lain-lain 14.880.700.716,59 10.025.190.037,09 221.408.136,32 84.717.317,00 8.158.635.814,38

85 Aset La in-la in 14.880.700.716,59 10.025.190.037,09 221.408.136,32 84.717.317,00 8.158.635.814,38

86 Jumlah Aset Lainnya 17.478.268.716,59 13.976.333.537,09 4.832.636.636,32 1.426.802.317,00 10.004.260.814,38

87 JUMLAH ASET 1.676.137.563.804,99 1.818.411.278.582,63 - - -

88 REKENING KORAN - SKPD - - - - -

89 Rekening Koran - SKPD - - - - -

90 Rekening Koran - SKPD - - - - -

91 Jumlah Rekening Koran - SKPD - - - - -

92 JUMLAH ASET - - 2.359.487.892.298,02 2.533.085.724.895,62 1.939.737.495.605,65

93 KEWAJIBAN - - - - -

94 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - - - - -

95 Utang Kepada Pihak Ketiga - 786.118.576,00 837.610.530,00 2.459.597.804,00 899.076.074,00

96 Utang Kepada Pihak Ketiga - 786.118.576,00 837.610.530,00 2.459.597.804,00 899.076.074,00

97 Utang Bunga 189.852.497,00 96.762.611,49 10.505.250,48 7.878.937,86 5.252.625,24

98 Utang Bunga 189.852.497,00 96.762.611,49 10.505.250,48 7.878.937,86 5.252.625,24

99 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 143.282.520,00 3.282.598.904,00 4.986.613.067,00 26.082.852,00 35.559.118,00

100 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 143.282.520,00 3.282.598.904,00 4.986.613.067,00 26.082.852,00 35.559.118,00

101 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 160.931.496,74 160.931.496,74 160.931.496,74 160.931.496,74 160.931.496,74

102 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 160.931.496,74 160.931.496,74 160.931.496,74 160.931.498,74 160.931.496,74

103 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -

104 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah La innya - - - - -

105 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 27.500.000.000,00 18.855.000.000,00 - - -

106 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 27.500.000.000,00 18.855.000.000,00 - - -

107 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -

108 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -

109 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi - - - - -

110 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obl igas i - - - - -

111 Bagian Lancar Utang Jangka Pendek Lainnya - - - - -

112 Bagian Lancar Utang Jangka Pendek La innya - - - - -

113 Utang Jangka Pendek Lainnya 3.778.960.530,00 8.997.919.850,00 8.310.804.080,00 6.939.488.905,00 6.459.025.165,00

114 Utang Jangka Pendek La innya 3.778.960.530,00 8.997.919.850,00 8.310.804.080,00 6.939.488.905,00 6.459.025.165,00

115 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 31.773.027.043,74 32.179.331.438,23 14.306.464.424,22 9.593.979.995,60 7.559.844.478,98

Page 136: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 136

Sumber : Dinas PPKAD Kabupaten Pinrang Tahun 2014

116 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - - - - -

117 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 804.657.483,70 643.725.986,96 482.794.490,22 321.862.993,48 160.931.495,74

118 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 804.657.483,70 643.725.986,96 482.794.490,22 321.862.993,48 160.931.495,74

119 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -

120 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -

121 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - -

122 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - -

123 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -

124 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -

125 Utang Dalam Negeri - Obligasi - - - - -

126 Utang Dalam Negeri - Obligasi - - - - -

127 Utang Jangka Panjang Lainnya - - - - -

128 Utang Jangka Panjang Lainnya - - - - -

129 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 804.657.483,70 643.725.986,96 482.794.490,22 321.862.993,48 160.931.495,74

130 JUMLAH KEWAJIBAN 32.577.684.527,44 32.823.057.425,19 14.789.258.914,44 9.915.842.989,08 7.720.775.974,72

132 EKUITAS DANA - - - - -

133 EKUITAS DANA LANCAR - - - - -

134 SILPA 6.567.036.055,79 15.230.968.090,93 11.296.348.692,70 30.093.348.189,22 66.201.016.678,89

135 SILPA 6.567.036.055,79 15.230.968.090,93 11.296.348.692,70 30.093.348.189,22 66.201.016.678,89

136 Pendapatan Yang ditangguhkan 315.568.357,00 980.144.647,00 23.609.000,00 29.158.727,00 4.063.000,00

137 Pendapatan Yang ditangguhkan 315.568.357,00 980.144.647,00 23.609.000,00 29.158.727,00 4.063.000,00

138 Cadangan Piutang 862.819.647,00 1.773.096.641,00 3.481.666.695,00 2.428.248.888,65 4.131.709.331,65

139 Cadangan Piutang 862.819.647,00 1.773.096.641,00 3.481.666.695,00 2.428.248.888,65 4.131.709.331,65

140 Cadangan Persediaan 4.170.223.474,00 4.556.458.681,00 4.659.675.065,00 4.270.843.258,00 6.876.780.829,00

141 Cadangan Persediaan 4.170.223.474,00 4.556.458.681,00 4.659.675.065,00 4.270.843.258,00 6.876.780.829,00

142 Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (31.629.744.523,74) (31.921.033.552,23) (12.498.867.591,22) (9.567.897.143,60) (7.524.285.360,98)

143 Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (31.629.744.523,74) (31.921.033.552,23) (12.498.867.591,22) (9.567.897.143,60) (7.524.285.360,98)

144 Jumlah Ekuitas Dana Lancar (19.714.096.989,95) (9.380.365.492,30) 6.962.431.861,48 27.253.701.919,27 69.689.284.478,56

- - - - -

145 EKUITAS DANA INVESTASI - - - - -

146 Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 27.523.449.315,61 27.625.969.422,61 23.036.183.111,00 20.076.650.179,75 19.863.332.404,75

147 Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 27.523.449.315,61 27.625.969.422,61 23.036.183.111,00 20.076.650.179,79 19.863.332.404,75

148 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1.619.076.915.719,00 1.754.010.009.677,00 2.310.350.176.265,00 1.969.191.659.250,00 1.832.620.773.428,98

149 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1.619.076.915.719,00 1.754.010.009.677,00 2.310.350.176.265,00 1.969.191.659.250,00 1.832.620.773.428,98

150 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 17.478.268.716,59 13.976.333.537,09 4.832.636.636,32 1.426.802.317,00 10.004.260.814,38

151 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 17.478.268.716,59 13.976.333.537,09 4.832.636.636,32 1.426.802.317,00 10.004.260.814,38

152 Dana Yang harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang (804.657.483,70) (643.725.986,96) (482.794.490,22) (321.862.993,48) (160.931.496,74)

153 Dana Yang harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang (804.657.483,70) (643.725.986,96) (482.794.490,22) (321.862.993,48) (160.931.496,74)

154 Jumlah Ekultas Dana Investasi 1.663.273.976.267,50 1.794.968.586.649,74 2.337.736.201.522,10 1.990.373.248.753,27 1.862.327.435.151,37

155 EKUITAS DANA CADANGAN - - - - -

156 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - - - - -

157 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - - - - -

158 REKENING KORAN - PPKD - - - - -

159 Rekening Koran - PPKD - - - - -

160 Rekening Koran - PPKD - - - - -

161 Jumlah Ekultas Dana Cadangan - - - - -

162 JUMLAH EKUITAS DANA 1.643.559.879.277,55 1.785.588.221.157,44 2.344.698.633.383,58 2.017.626.950.672,54 1.932.016.719.629,93

163 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.676.137.563.804,99 1.818.411.278.582,63 2.359.487.892.298,02 2.027.542.793.661,62 1.939.737.495.604,65

Page 137: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 137

Memperhatikan tabel 3.4. bahwa dari aspek Kewajiban daerah terlihat bahwa

kewajiban pemerintah daerah dari tahun ke tahun mengalami penurunan yaitu pada

tahun 2009 sebesar Rp. 32,57 milyar turun menjadi Rp. 7,72 Milyar, sedangkan

equitas dana lancar memperlihatkan posisi sisa lebih perhitungan juga mengalami

peningkatan dari tahun 2009 s/d tahun 2013, meskipun terjadi penurunan pada

tahun 2011.

Berdasarkan data neraca daerah Kabupaten Pinrang sebagaiamana yang

diperlihatkan pada tabel 3.4. serta hasil perhitungan rasio keuangan daerah

sebagaimana yang disajikan pada tabel 3.5. Analisa Rasio Keuangan daerah

Kabupaten Pinrang tahun 2009-2013, menunjukkan bahwa Kemampuan keuangan

daerah Pemerintah Kabupaten Pinrang dalam kondisi sehat sebagaiamana yang

ditujukkan oleh neraca serta rasio-rasio keuangan tahun 2009-2013 yang hasilnya

menunjukkan kondisi positif.

Tabel 3.5

Analisis Rasio Keuangan Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2009 s/d Tahun 2013

No. Uraian 2011 (%) 2012 (%) 2013 (%)

1 2 3 4 5

1. Rasio lancar (Current ratio) 1,49 3,48 10,22

2. Rasio quick (quick ratio) 1,16 3,4 9,31

3. Rasio total hutang terhadap total asset

0,006268 0,004891 0,00398

4. Rasio hutang terhadap modal 0,006308 0,004915 0,003996

5. Rata-rata umur piutang 1,34 1,46 1,4

6. Rata-rata umur persediaan

dst Rasio ... (lainnya)

Sumber: DPPKAD Kabupaten Pinrang 2014

Rasio lancar (current ratio) adalah rasio keuangan yang menyajikan pengukuran

kemampuan sumber daya dalam bentuk asset lancar untuk menyelesaikan setiap

kewajiban jangka pendek pemerintah daerah yang telah jatuh tempo sampai dengan

12 bulan dari tanggal neraca (rasio yang tujuannnya melihat likuiditas yaitu

kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek, semakin tinggi angka rasio

tersebut semakin baik, (makin besar dari 1 %, maka rasio ini makin baik).

Rasio cepat (quick ratio) adalah rasio keuangan yang menyajikan pengukuran

kemampuan aset lancar dalam bentuk kas dan setara kas untuk menyelesaikan

setiap kewajiban jangka pendek pemerintah daerah yang telah jatuh tempo sampai

dengan 12 bulan dari tanggal neraca (rasio yang tujuannya melihat likuiditas yaitu

kempuan memnuhi kewajiban jangka pendek, semakin tinggi angka tersebut

semakin baik (makin besar dari 1 % , maka rasio ini makin baik).

Page 138: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 138

Rasio lancar dan rasio cepat Kabupaten Pinrang tahun 2011-2013 (lebih

besar dari 1%) menunjukkan bahwa semua kewajiban jangka pendek pemerintah

Kabupaten Pinrang dalam periode tersebut dapat didanai dari asset lancar dalam

periode yang sama, apabila kewajiban jangka pendek tersebut jatuh tempo.

Rasio total hutang terhadap asset adalah rasio keuangan yag menyajikan

bahwa setiap kewajiban pemerintah daerah mampu didanai dengan aset pemerintah

daerah (rasio yang tujuannya melihat solvabilitas yaitu kemampuan Pemerintah

daerah memenuhi atau melunasi kewajiban totalnya, semakin tinggi angka rasio

total hutang terhadap total asset (aktiva) semakin beresiko/Tidak baik (makin kecil

dari 1 %, maka rasio ini makin baik).

Rasio hutang terhadap modal adalah rasio yang menyajikan bahwa setiap

kewajiban pemerintah daerah mampu didanai dengan ekuitas dana/modal

pemerintah daerah (rasio yang tujuannya melihat solvebilitas yaitu kemampuan

pemerintah daerah memenuhi kewajiban totalnya, semakin tinggi angka rasio

hutang terhadap modal, semakin beresiko/tidak baik (makin kecil dari 1 %, maka

rasio ini makin baik).

Rasio total hutang terhadap total aset dan Rasio total hutang terhadap modal

Kabupaten Pinrang tahun 2011-2013 (lebih kecil dari 1%) menunjukkan bahwa

semua total kewajiban pemerintah Kabupaten Pinrang dalam periode tersebut

dapat didanai dari ekuitas dana/modal dalam periode yang sama, apabila kewajiban

tersebut jatuh tempo.

Rata-rata umur piutang adalah pengukuran aktivitas keuangan yang

menyajikan bahwa secara rata-rata piutang dapat ditagih dalam jangka waktu

beberapa hari oleh pemerintah daerah.

Rata-rata umur piutang Pemerintah Kabupaten Pinrang dari tahun 2011-2013

dari hasil perhitungan yang diperoleh sebesar 1,34% pada tahun 2011 dan 1,40 %

pada tahun 2013 artinta bahwa piutang pemerintah Kabupaten Pinrang dapat

terealisasi menjadi kas dalam waktu 2 (dua) hari.

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Keuangan daerah merupakan komponen yang sangat penting dalam

perencanaan pembangunan, sehingga analisis kondisi dan proyeksi keuangan

daerah perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan daerah dalam mendanai

rencana pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan kesejahteraan umum

dan pembangunan daerah secara umum, oleh karena itu, upaya optimalisasi

Page 139: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 139

sumber-sumber pendapatan daerah perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan

secara terpadu dan sinergi antar SKPD/Unit kerja Pengelola pendapatan Daerah.

Pemerintah Kabupaten Pinrang sejak tahun 2012 sampai tahun 2013 telah

memperoleh penilaian atas hasil pemeriksaaan Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (LKPD) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan predikat tertinggi

yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Keberhasilan memperoleh predikat WTP

selama 2 tahun berturut turut menunjukkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten

Pinrang dalam pengelolaan keuangan daerah, hal ini sejalan dengan prioritas

pertama RPJMN 2010-2014 yakni Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Pemerintahan.

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

a. Kebijakan Pendapatan Daerah

Kebijakan pendapatan daerah diarahkan untuk mencapai target pendapatan

daerah yang meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan

Daerah, serta lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, dalam rangka

memaksimalkan kemampuan keuangan daerah tanpa mengenyampingkan fungsi

pemerintah sebagai lembaga pelayanan publik. Kebijakan pendapatan daerah

dituangkan dalam beberapa tindakan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan manajerial SKPD pengelola pajak dan retribusi

daerah khususnya pajak dan retribusi yang diperkirakan potensinya belum

terealisir secara optimal;

2. Meningkatkan efisiensi pengelolaan retribusi melalui perencanaan target,

pengawasan, dan evaluasi yang konsisten;

3. Secara proaktif berupaya mendapatkan informasi kebijakan tentang

pengalokasian dana/program/kegiatan dari APBN dan APBD Provinsi serta dari

lembaga pemerintah non departemen, baik dalam rangka realisasi dana

perimbangan maupun penyaluran dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan;

4. Mengembangkan strategi kreatif untuk meningkatkan lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah, diantaranya optimalisasi manajemen kas daerah tanpa

mengganggu substansi proses pembangunan; dan

5. Mengupayakan peningkatan capaian penerimaan pendapatan dari pemerintah

pusat dan pemerintah provinsi untuk mendapatkan porsi bagi hasil dan insentif

yang lebih besar.

Untuk mewujudkan kebijakan pendapatan sebagaimana tersebut di atas,

pengelolaan pendapatan daerah perlu dilakukan secara profesional serta adanya

inovasi dan kreasi dari SKPD penghasil PAD, sehingga upaya penggalian dan

Page 140: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 140

upaya untuk memaksimalkan pencapaian pendapatan daerah dapat dilakukan.

Secara garis besar upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah adalah:

1. Optimalisasi penerimaan daerah, khususnya PAD berdasarkan potensi dan

regulasi yang sudah ada, melalui manajemen operasional pemungutan,

diantaranya dengan mencegah kebocoran penerimaan pendapatan daerah

semaksimal mungkin dan memotivasi aparat pemungut untuk berupaya secara

optimal memenuhi target yang ditetapkan;

2. Pengembangan koordinasi secara sinergis dengan pemerintah pusat dan

pemerintah provinsi untuk mendapatkan alokasi anggaran APBD dan APBD

Provinsi baik berupa tambahan dana perimbangan, bagi hasil, dan bantuan

keuangan maupun melalui dana tugas pembantuan dan dana dekonsentrasi;

3. Meningkatkan fungsi-fungsi manajemen penerimaan bagi SKPD penghasil dan

instansi terkait serta koordinasi yang terpadu terhadap seluruh stakeholder;

4. Mengupayakan pengelolaan aset dan sumber daya yang dimiliki pemerintah

daerah secara lebih profesional tanpa mengenyampingkan fungsi pemerintah

daerah sebagai lembaga pelayan publik.

b. Kebijakan Belanja Daerah

Tabel 3.6. yang disajikan akan menampilkan perbandingan antara total

belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dengan total belanja lainnya

ditambah dengan pengeluaran pembiayaan.

Tabel 3.6. Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Kabupaten Pinrang Tahun 2011 s/d Tahun 2013

Berdasarkan perbandingan antara total belanja untuk pemenuhan kebutuhan

aparatur dengan total belanja lainnya ditambah dengan pengeluaran pembiayaan.

pada table 3.6. diatas menunjukkan bahwa belanja pemenuhan kebutuhan aparatur

mengalami penurunan dari 80,61 % pada tahun 2011 turun menjadi 76,45 %. Hal ini

juga berarti bahwa pemerintah kabupaten Pinrang dari tahun ke tahun meningkatkan

belanjanya untuk kepentingan anggaran pelayanan publik.

(a) (b) (a) / (b) x 100%

1 Tahun anggaran 2011 580.300.513.332,00 719.867.487.268,17 80,61

2 Tahun anggaran 2012 587.814.661.683,00 720.422.124.170,92 81,59

3 Tahun anggaran 2013 627.327.600.283,00 820.570.560.072,92 76,45

No Uraian

Total belanja untuk

pemenuhan kebutuhan

aparatur (Rp)

Total pengeluaran

(Belanja + Pembiayaan

Pengeluaran) (Rp)

Prosentase

Page 141: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 141

Tabel 3.7. yang disajikan akan menampilkan pengeluaran wajib dan mengikat serta

prioritas utama dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan

pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam satu

tahun anggaran.

Gambaran tentang realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama

Kabupaten Pinrang pada 3 (tiga) tahun terakhir, tertuang pada tabel berikut :

Page 142: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 142

Tabel 3.7 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta prioritas utama

Kabupaten Pinrang

Sumber : Dinas PPKAD Kab. Pinrang Tahun 2014

No Uraian 2011 2012 2013

Rata-rata Pertumbuhan

(Rp) (Rp) (Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

A Belanja Tidak Langsung 369,519,438,990.43 423,445,734,089.00 467,764,783,079.00 12,53

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 351,669,826,550.00 401,820,670,511.00 447,095,358,134.00 12,36

2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional

KDH/WKDH 2,009,000,000.00 1,992,200,000.00 2,064,000,000.00 1,38

3 Belanja Bunga 562,402,995.43 72,066,015.00 52,683,831.00 (25,65)

4 Belanja bagi hasil 0.00 455,000,000.00 0.00 0.00

5 Belanja Bantuan Keuangan 15,278,209,445.00 19,105,797,563.00 18,552,741,114.00 11,08

B Belanja Langsung 18,705,172,929.00 16,245,029,489.00 18,986,272,067.00 16.87

1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis. 13,146,545,000.00 10,291,521,834.00 11,651,846,010.00 13.22

2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 110,000,000.00 177,500,000.00 183,000,000.00 3.10

3 Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air,

telepon dan sejenisnya ) 5,448,627,929.00 5,776,007,655.00 7,151,426,057.00 14,91

4 Belanja sewa gedung kantor( yang telah ada kontrak jangka panjangnya) 0.00 0.00 0.00 0.00

5 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak

jangka panjangnya) 0.00 0.00 0.00 0.00

C Pembiayaan Pengeluaran 25,628,020,627.74 8,065,331,364.00 6,506,868,985.74 (19.32)

1 Pembentukan Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00 0.00

2 Pembayaran pokok utang 25,628,020,627.74 8,065,331,364.00 6,506,868,985.74 (19.32)

TOTAL (A+B+C) 413,852,632,547.17 447,756,094,942.00 493,257,924,131.74 9,18

Page 143: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 143

Kebijakan belanja daerah disusun untuk mencapai sasaran pembangunan daerah,

melalui pelaksanaan fungsi-fungsi pelayanan pemerintah daerah yang terbagi ke

dalam seperangkat urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan karakteristik,

potensi, kebutuhan, dan permasalahan daerah yang dijabarkan ke dalam program

dan kegiatan pada masing-masing SKPD.

Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi

pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Oleh karena itu dalam

penyusunan APBD setiap tahun difokuskan kepada pencapaian hasil melalui

program dan kegiatan (belanja langsung) tanpa mengabaikan porsi dari belanja

tidak langsung. Oleh sebab itu untuk lebih terarahnya APBD Kabupaten Pinrang

ditetapkan pokok-pokok kebijakan umum penganggaran sebagai berikut.

1) Alokasi terbesar belanja daerah digunakan untuk membiayai gaji dan tunjangan

PNS merupakan kewajiban pemerintah daerah atas penyerahan kewenangan

pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota;

2) Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, pemerintah mengalokasikan dana

untuk meningkatkan kesejahteraan PNS dan pegawai honorer di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Pinrang dalam bentuk tunjangan daerah dan uang

makan;

3) Sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah diwajibkan mengalokasikan

dana pendidikan minimal 20 persen dari total anggaran belanja;

4) Pengalokasian dana untuk bantuan penunjang operasional organisasi sosial

kemasyarakatan serta pemberian bantuan honorarium bagi guru

mengaji/TPA/TPQ, Pegawai Syarah dan sejenisnya, serta pemberian bantuan

sosial kegiatan kemasyarakatan;

5) Pembiayaan program dan kegiatan SKPD adalah sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan pengurangan

angka kemiskinan dan pengangguran;

6) Alokasi dana dalam pelayanan kesehatan dasar masyarakat dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Pinrang. Selanjutnya

dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan estetika maka prioritas

anggaran juga diberikan untuk program sanitasi dan kebersihan Kabupaten

Pinrang;

7) Untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pinrang, dukungan anggaran

melalui program dan kegiatan pembinaan serta fasilitasi dunia usaha dalam

rangka peningkatan pelayanan dibidang perdagangan dan pariwisata yang

boleh dikatakan merupakan dua unsur yang saling mempengaruhi;

Page 144: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 144

8) Melanjutkan pembangunan infrastruktur pemerintahan dalam mendukung

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan fungsi kabupaten;

9) Melanjutkan dan meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan,

irigasi, penerangan jalan umum serta sarana dan prasarana sanitasi pemukiman

penduduk;

10) Penyediaan sarana dan prasarana aparatur dalam rangka pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi di masing-masing SKPD;

11) Alokasi dana dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan di

kelurahan dan desa;

12) Alokasi dana untuk pelaksanaan program dan kegiatan di setiap SKPD baik

penunjang operasional rutin maupun dalam rangka peningkatan pelayanan bagi

masyarakat baik dalam bentuk pembinaan maupun fasilitasi.

13) Mengupayakan secara bertahap memperbesar porsi alokasi belanja langsung

dan mengurangi belanja tidak langsung dengan porsi perbandingan 50:50.

c. Kebijakan Pembiayaan Daerah Analisis Pembiayaan daerah dimaksudkan untuk memberi gambaran atau

informasi pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun anggaran

sebelumnya terhadap surplus atau defisit belanja daerah. Gambaran ini menjadi

bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan pemerintah daerah Kabupaten

Pinrang periode 2014-2019 terutama terkait denga perhitungan kapasitas

pendanaan pembangunan daerah. Untuk mengetahui besaran dari pendanaan

pembangunan, maka kondisi realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah

perlu dijelaskan tentang posisi surplus belanja dan/atau defisit belanja selama

periode pemerintahan yang lalu.

d. Surplus/Defisit

Dengan memperhatikan pendapatan dan belanja daerah periode lalu, maka

gambaran surplus/defisit dalam anggaran daerah dapat diketahui. Kondisi anggaran

defisit/surplus tidak selalu sama dengan realisasi anggaran, realisasi anggaran

defisit terjadi pada Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp. 49,12 milyar lebih,

sedangkan posisi realisasi anggaran surplus terjadi pada Tahun Anggaran 2010,

2011, 2012 dan 2013. Posisi realisasi anggaran defisit Tahun Anggaran 2009

sebesar Rp. 49,12 milyar lebih.

Page 145: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 145

Tabel 3.8

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2009 s/d Tahun 2013

Kabupaten Pinrang

No. Uraian 2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

Rata-rata Pertumbuhan

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDAPATAN 486,076,784,922.22 595,225,594,396.29 715,931,630,526.94 739,081,285,021.44 856,676,702,062.59 15.47

1.1. PAD 26,722,938,346.22 21,008,952,488.40 26,639,115,860.44 29,604,658,585.49 52,047,346,773.39 23.09

1.2. Pendapatan Transfer 448,891,466,576.00 558,647,553,707.89 670,461,924,136.50 688,884,745,925.95 784,692,634,189.20 15.28

1.3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 10,462,380,000.00 15,569,088,200.00 18,830,590,530.00 20,591,880,510.00 19,936,721,100.00 18.98

2 BELANJA 535,204,058,338.55 554,050,656,812.33 678,318,113,796.43 693,379,931,243.92 795,988,770,028.18 10.74

2.1. Belanja Operasi 383,390,108,632.55 425,023,418,845.33 498,626,121,534.43 550,371,856,476.92 655,987,456,423.18 14.44

2.2. Balanja Modal 150,414,949,706.00 127,182,689,267.00 177,215,941,062.00 141,709,645,767.00 137,921,846,605.00 0.30

2.3. Belanja Tidak Terduga 1,399,000,000.00 1,844,548,700.00 2,476,051,200.00 1,298,429,000.00 2,079,467,000.00 19.67

Surplus / Defisit (49,127,273,416.33) 41,174,937,583.96 37,613,516,730.51 45,701,353,777.52 60,687,932,034.41 15.22

Sumber : Dinas PPKAD Kab. Pinrang Tahun 2014

Page 146: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 146

Defisit anggaran ditutup dengan Sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun

sebelumnya, sedangkan Surplus anggaran Kabupaten Pinrang ditetapkan sebagai

sumber pendapatan daerah pada tahun aggaran berikutnya. Dengan rasio antara

defisit dengan nilai PDRB berlaku transaksi keuangan Kabupaten Pinrang pada

masa pemerintahan sebelumnya masih cukup baik. Jika dihubungkan dengan

ketentuan batas maksimal defisit yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri

maupun Kementerian Keuangan yang memberi batasan maksimal defisit adalah 3

persen, maka defisit anggaran Kabupaten Pinrang Tahun Anggaran 2009 sebesar

0,14 persen, masih tergolong baik.

Pada Tabel 3.7 diatas nampak bahwa perbandingan antara Pendapatan

Daerah dengan Belanja Daerah menghasilkan data surplus/defisit. Data defisit atau

surplus pada tahun anggaran ditambahkan dengan pengeluaran pembiayaan,

sehingga pada akhirnya diperoleh defisit atau surplus secara riil. Tahun Anggaran

2009 APBD Kabupaten Pinrang menghasilkan data defisit, sedangkan Tahun

Anggaran 2010, 2011, 2012dan 2013 APBD Kabupaten Pinrang menghasilkan data

surplus. Posisi surplus dikarenakan realisasi pendapatan daerah lebih besar

dibandingkan belanja daerah, sedangkan posisi defisit dikarenakan realisasi

pendapatan daerah lebih kecil dibandingkan belanja daerah.

e. Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan

Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Dalam APBD

Kabupaten Pinrang sebagaimana disajikan pada tabel 3.8. di bawah ini:

Tabel 3.9 Penutupan Defist Riil Anggaran

Kabupaten Pinrang

NO Uraian 2011 2012 2013

(Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5

1. Realisasi Pendapatan Daerah 715,931,630,526.94 739,081,285,021.44 856,676,702,062.59

Dikurangi realisasi:

2. Belanja Daerah 693,596,323,241.43 712,356,792,806.92 814,061,236,542.18

3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 26,271,164,027.74 8,065,331,364.00 6,509,323,530.74

A Defisit riil (3,935,856,742.23) 18,659,160,850.52 36,106,141,989.67

Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan:

4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

15,230,968,090.93 11,375,325,981.70 30,093,348,189.22

5. Pencairan Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00

6. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan

0.00 0.00 0.00

7. Penerimaan Pinjaman Daerah 0.00 0.00 0.00

8. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

55,239,000.00 58,861,357.00 1,526,500.00

Page 147: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 147

9. Penerimaan Piutang Daerah 0.00 0.00 0.00

B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah

15,286,207,090.93 11,434,187,338.70 30,094,874,689.22

A-B Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan

(19,222,063,833.16) 7,224,973,511.82 6,011,267,300.45

Sumber : Dinas PPKAD Tahun 2014

Tabel 3.9. memperlihatkan defisit riil anggaran Kabupaten Pinrang periode Tahun

2011-2013. nampak bahwa posisi defisit anggaran terjadi pada APBD Tahun

Anggaran 2011, yang masih dibawah standar yang ditetapkan oleh Kementerian

Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri yaitu maksimal 3 persen.

Sisa lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan adalah dana yang dapat

dipergunakan untuk penganggaran tahun berikutnya. Dari tabel 3.8 dapat dijelaskan

bahwa secara keseluruhan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

berfluktuasi dari tahun 2011 sebesar 15 milyar lebih turun menjadi Rp. 11 milyar

lebih pada tahun 2012 dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2013 sebesar

Rp. 30 milyar lebih.

Dengan mencermati tabel tersebut di atas, komponen terbesar dalam

menutup defisit masih mengutamakan penerimaan dari SILPA dibandingkan dengan

penerimaan pembiayaan lainnya. Untuk masa pemerintahan lima tahun kedepan,

kebijakan penutup defisit diupayakan secara bertahap pada sumber-sumber

penerimaan pembiayaan lainnya, artinya pemerintah Kabupaten Pinrang perlu terus

meningkatkan upaya untuk mencari sumber-sumber penerimaan pembiayaan

lainnya. SiLPA yang terjadi pada periode pemerintahan sebelumnya diakibatkan

oleh faktor-faktor antara lain : (i) sisa penghematan belanja atau efisiensi anggaran

belanja; (ii) sisa anggaran karena kegiatan yang tertunda yang dilanjutkan pada

tahun anggaran berikutnya; (iii) yang karena pelampauan penerimaan pendapatan

asli daerah.

Tabel 3.10. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran

Kabupaten Pinrang

No. Uraian

Proporsi dari total defisit riil

2011 2012 2013

(%) (%) (%)

1 2 3 4 5

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

15,230,968,090.93 11,296,348,692.70 30,093,348,189.22

2. Pencairan Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00

3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan

0.00 0.00 0.00

4. Penerimaan Pinjaman Daerah 0.00 0.00 0.00

5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

55,239,000.00 58,861,357.00 1,526,500.00

6. Penerimaan Piutang Daerah 0.00 0.00 0.00

7. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan

(19,222,063,833.16) 7,224,973,511.82 6,011,267,300.45

Sumber : Dinas PPKAD Tahun 2014

Page 148: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 148

Dari tabel 3.10. nampak item-item penutup defisit riil anggaran Kabupaten Pinrang

tahun Anggaran 2011-2013, yang hanya terdiri dari dua komponen yaitu SiLPA dan

komponen penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah. Komponen SiLPA

menempati posisi terbesar dalam menutup defisit riil yaitu menutup defisit pada

Tahun 2011 sebesar 57,97 persen, dan pada tahun 2012 naik sebesar 141,04 dan

selanjutnya mengalami kenaikan lagi pada tahun 2013 lagi sebesar 462,31 persen.

Tabel 3.11

Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Pinrang

No. Uraian

2011 2012 2013

Rata-rata

pertumbuhan *)

Rp % dari SiLPA

Rp % dari SiLPA

Rp % dari SiLPA

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Jumlah SiLPA 11,296,348,692.70 100.00 30,093,348,189.22 100.00 66,201,016,678.89 100.00 70.28

2. Pelampauan penerimaan PAD

(13,708,526,613.56) (121.35

) (10,586,924,463.56) (35.18) (614,989,295.61) (0.93) (58.48)

3. Pelampauan penerimaan dana perimbangan

(8,965,765,311.53) (79.37) 6,590,469,204.95 21.90 (9,286,715,519.80) (14.03) (207.21)

4.

Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah

3,330,590,530.00 29.48 100,000,000.00 0.33 (1,708,121,500.00) (2.58) (962.56)

5.

Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya

30,953,869,842.57 274.02 33,262,517,670.78 110.53 72,139,166,531.82 108.97 62,17

6.

Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

7. Kegiatan lanjutan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Sumber : Dinas PPKAD Kab. Pinrang Tahun 2014

Tabel 3.11 memperlihatkan SiLPA yang terjadi selama periode tahun 2011-2013

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain (i) pelampauan penerimaan PAD

dengan rata-rata pertumbuhannya sebesar (58,48) persen pertahun; (ii) pelampauan

penerimaan dana perimbangan dengan rata-rata pertumbuhannya sebesar (207,21)

persen pertahun; (iii) pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah

dengan rata-rata penurunan pertumbuhannya sebesar (962,56) persen pertahun;

(iv) sisa penghematan belanja atau akibat lainnya dengan rata-rata pertumbuhannya

sebesar 62,17 persen pertahun; (v) pelampauan kewajiban kepada pihak ketiga; dan

(vi) kegiatan lanjutan.

Faktor penyumbang terbesar dalam posisi SiLPA selama periode tahun 2011-

2013 adalah sisa penghematan belanja atau akibat lainnya dengan rata-rata

pertumbuhannya sebesar 62,17 persen pertahun, dan data terbesar adalah pada

Page 149: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 149

Tahun 2013 yaitu sebesar Rp.72 Milyar lebih, selanjutnya pada Tahun 2012 sebesar

Rp 33 Milyar lebih, dan pada Tahun 2011 sebesar Rp.30 milyar lebih.

Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah khusunya aspek analisis

pembiayaan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

bawhwa Realisasi kebijakan anggaran surplus khususnya pada Tahun 2010 s/d

2013, sementara kebijakan anggaran defisit terjadi pada hanya Tahun 2009, Pada

kondisi anggaran defisit, kebijakan penerimaan pembiayaan lebih diutamakan dari

SILPA daripada sumber penerimaan pembiayaan lainnya.

Kebijakan Pembiayaan pada Tahun 2009-2014 lebih ditekankan kepada

upaya menutupi perkiraan defisit APBD melalui upaya peningkatan penerimaan

pembiayaan/penurunan pengeluaran pembiayaan. Kebijakan penerimaan

pembiayaan daerah meliputi semua pengeluaran yang akan diterima kembali, baik

pada tahun anggaran berjalan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya,

dimana sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah diperkirakan berasal dari

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA).

Sementara untuk kebijakan pengeluaran pembiayaan meliputi semua

penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran berjalan maupun

pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yaitu:

1) Investasi pemerintah daerah pada BPD (Bank Sul-Sel);

2) Investasi pemerintah daerah pada perusahaan daerah yang dinilai sehat dan

diperkirakan mampu menggenjot pendapatan daerah di masa yang akan

datang.

3) Jika memungkinkan untuk membatasi melakukan kebijakan penambahan

hutang daerah sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang ada.

3.3. Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas total

keuangan daerah, yang akan dialokasikan untuk mendanai belanja/pengeluaran

periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama dan program-program

pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun kedepan serta

alokasi untuk belanja daerah dan pengeluaran daerah lainnya.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh

penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos

mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Suatu kapasitas keuangan

daerah adalah total pendapatan dan penerimaan daerah setelah dikurangkan

dengan Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum

terselesaikan dan Kegiatan lanjutan yang akan didanai pada tahun anggaran

berikutnya.

Page 150: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 150

3.3.1. Proyeksi Pendapatan Daerah

Proyeksi pendapatan daerah menggunakan rata-rata pertumbuhan realisasi

pendapatan kurun waktu 2014-2019, yakni 15,47% per tahun. Dengan

menggunakan tahun dasar 2013 yaitu data Perubahan APBD Tahun 2013 dan

Proyeksi Tahun 2014 yang merupakan tahun pertama menggunakan maka dapat

dikalkulasikan proyeksi pendapatan daerah sebagaimana ditunjukkan pada tabel

berikut ini:

Page 151: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 151

Tabel.3.13.

Proyeksi Penerimaan Pendapatan Daerah

Tahun 2014 s/d Tahun 2019

Kabupaten Pinrang

No. Uraian

2014 2015 2016 2017 2018 2019 Rata-rata Pertumbuhan(%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 PENDAPATAN 1,011,248,724,754.60 1,167,688,902,474.14 1,348,330,375,686.89 1,556,917,084,805.65 1,807,892,118,876.57 2,075,887,510,640.27 15,47

1.1. Pendapatan Asli Daerah 67,154,886,674.69 78,235,156,465.77 90,338,135,171.02 104,313,444,681.98 121,128,771,964.73 139,084,463,212.90 6,07

1.1.1. Pajak daerah 12,215,473,886.13 14,230,974,961.12 16,432,506,787.61 18,974,615,587.65 22,033,323,620.38 25,299,463,858.43 18,19

1.1.2. Retribusi daerah 8,038,439,934.96 9,364,748,228.95 10,813,474,779.97 12,486,319,328.43 14,499,114,004.18 16,648,410,246.58 11,17

1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan

8,045,155,423.63 9,372,571,744.60 10,822,508,593.49 12,496,750,672.90 14,511,226,881.37 16,662,318,692.91 11,98

1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 38,849,101,941.31 45,259,038,015.45 52,260,611,196.44 60,345,327,748.52 70,072,994,581.60 80,460,361,968.66 57,85

1.2. Dana Perimbangan 780,199,450,516.06 908,929,041,685.87 1,049,540,364,434.67 1,211,904,258,812.72 1,407,263,225,333.52 1,615,870,838,282.39 77,84

1.2.1. Dana bagi hasil pajak /bagi hasil bukan pajak

34,406,795,767.76 40,083,770,738.35 46,284,730,071.57 53,444,977,813.64 62,060,308,237.21 62,060,308,237.21 4,41

1.2.2. Dana alokasi umum 671,907,766,784.43 782,769,690,699.87 903,864,161,851.14 1,043,691,947,689.51 1,211,935,089,657.23 1,391,587,965,928.79 86,12

1.2.3. Dana alokasi khusus 73,884,887,963.87 86,075,580,247.65 99,391,472,511.96 114,767,333,309.56 133,267,827,439.09 153,022,968,385.34 9,47

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

161,271,959,193.39 187,881,144,408.09 216,946,357,448.02 250,507,958,945.23 290,889,841,927.24 334,010,300,462.02 16,09

1.3.1 Hibah 1,661,101,179.69 1,935,175,787.40 2,234,547,481.71 2,580,231,977.14 2,996,165,371.85 3,440,306,094.76 1,03

1.3.2 Dana darurat 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya ***)

33,189,769,202.00 38,665,939,519.18 44,647,560,362.80 51,554,537,950.93 59,865,129,468.63 68,739,319,835.08 20,58

1.3.4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus****)

104,762,264,692.03 122,047,591,407.49 140,928,353,798.23 162,729,970,130.82 188,962,041,315.94 216,973,091,180.13 64,96

1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

21,658,824,119.67 25,232,437,694.01 29,135,895,805.27 33,643,218,886.34 39,066,505,770.83 44,857,583,352.05 13,43

Sumber : Dinas PPKAD Kab. Pinrang Tahun 2014

Page 152: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 152

3.3.2. Proyeksi SilPA Proyeksi SiLPA tahun 2014-2019 menggunakan data SiLPA kurun waktu

ditunjukkan melalui Tabel 3.11 dimana diketahui tingkat pertumbuhan SiLPA yang

cukup besar yaitu 70,28% namun demikian dengan mempertimbangkan bahwa

tahun-tahun mendatang proses perencanaan dan penganggaran diharapkan akan

lebih baik dan sistem pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan sudah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan atau dengan asumsi bahwa SilPA harus mampu menutup defisit

anggaran yaitu maksimal 6% dari total APBD maka diperoleh proyeksi SiLPA berikut

ini :

Page 153: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 153

Berdasarkan data historis sebagaimana disajikan pada tabel sebelumnya, maka perkiraan kapasitas kemampuan keuangan daerah untuk mendanai pembangunan Kabupaten Pinrang dalam jangka waktu lima tahun mendatang tahun 2014-2019, disajikan pada tabel 3.15 dan tabel 3.16 sebagai berikut:

Sumber : Dinas PPKAD Kab. Pinrang Tahun 2014

Tabel. 3.15. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah

Kabupaten Pinrang

No. Uraian

Proyeksi

2014 2015 2016 2017 2018 2019

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Pendapatan 1,011,248,724,754.60 1,167,688,902,474.31 1,348,330,375,687.07 1,556,917,084,805.87 1,807,892,118,876.57 2,075,887,510,640.27

2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda)

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran

33,103,683,008.14 36,412,951,308.96 40,054,246,439.85 44,059,671,083.84 48,465,638,192.22 53,312,202,011.44

Total penerimaan 1,044,352,407,762.74 1,204,101,853,783.27 1,388,384,622,126.92 1,600,976,755,889.71 1,856,357,757,068.79 2,129,199,712,651.71

Dikurangi:

4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

551,998,029,389.10 618,424,523,067.87 693,415,805,824.71 777,975,781,790.32 873,246,889,404.68 980,525,459,949.69

Kapasitas riil kemampuan keuangan

492,354,378,373.64 585,677,330,715.40 694,968,816,302.21 823,000,974,099.39 983,110,867,664.11 1,148,674,252,702.02

2014 2015 2016 2017 2018 2019

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Sisa Lebih (Riil)

Pembiayaan Anggaran66.240.638.796,89 33.103.683.008,14 36.412.951.308,96 40.054.246.439,85 44.059.671.083,84 48.465.638.192,22 53.312.202.011,44

Tabel.3.14.

Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

Kabupaten Pinrang

No Uraian2013

(Rp)

Proyeksi

Page 154: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 154

3.3.3. Proyeksi Kebutuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas

Utama Proyeksi kebutuhan belanja wajib dan mengikat dihitung berdasarkan rata-rata

tingkat realisasi pengeluaran wajib dan mengikat tahun 2009-2013 sebagaimana

ditunjukkan melalui Tabel 3.7 Adapun hasil proyeksi dapat dilihat melalui tabel

berikut ini:

Page 155: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 155

Tabel. 3.16. Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan

Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Pinrang

No Uraian

2013 (Rp)

Tingkat pertumbuhan

(%)

Proyeksi

2014 2015 2016 2017 2018 2019

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Belanja TidakLangsung 467,764,783,079.00 12.53 525,096,382,856.78 589,489,865,116.17 661,813,802,479.21 743,044,137,460.96 834,277,330,906.35 936,745,153,844.64

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 447,095,358,134.00 12.36 502,356,344,399.00 564,447,588,566.00 634,213,310,512.00 712,602,075,691.00 800,679,692,246.00 899,643,702,207.00

2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

2,064,000,000.00 1.38 2,092,483,200.00 2,121,359,468.16 2,150,634,228.82 2,180,312,981.18 2,210,401,300.32 2,240,904,838.26

3 Belanja Bunga 52,683,831.00 (25.65) 39,170,428.35 29,123,213.48 21,653,109.22 16,099,086.71 11,969,670.97 8,899,450.36

4 Belanja bagi hasil 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

5 Belanja Bantuan Keuangan 18,552,741,114.00 11.08 20,608,384,829.43 22,891,793,868.53 25,428,204,629.17 28,245,649,702.08 31,375,267,689.07 34,851,647,349.02

B Belanja Langsung 18,986,272,067.00 16.87 21,651,904,634.62 24,699,166,188.64 28,184,808,591.07 32,174,651,601.47 36,745,216,765.48 41,985,707,194.98

1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis.

11,651,846,010.00 13.22 13,192,220,052.52 14,936,231,543.47 16,910,801,353.51 19,146,409,292.45 21,677,564,600.91 24,543,338,641.15

2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 183,000,000.00 32.23 241,980,900.00 319,971,344.07 423,098,108.26 559,462,628.56 739,777,433.74 978,207,700.64

3 Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )

7,151,426,057.00 14.91 8,217,703,682.10 9,442,963,301.10 10,850,909,129.29 12,468,779,680.47 14,327,874,730.83 16,464,160,853.20

4 Belanja sewa gedung kantor( yang telah ada kontrak jangka panjangnya)

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

5 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

C Pengeluaran Pembiayaan 6,506,868,985.74 (19.32) 5,249,741,897.70 4,235,491,763.06 3,417,194,754.44 2,756,992,727.88 2,224,341,732.85 1,794,598,910.07

1 Pembentukan Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

2 Pembayaran pokok utang 6,506,868,985.74 (19.32) 5,249,741,897.70 4,235,491,763.06 3,417,194,754.44 2,756,992,727.88 2,224,341,732.85 1,794,598,910.07

TOTAL BELANJA WAJIB DAN PENGELUARAN YANG WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA

493,257,924,131.74 100.00 551,998,029,389.10 618,424,523,067.87 693,415,805,824.71 777,975,781,790.32 873,246,889,404.68 980,525,459,949.69

Sumber : Dinas PPKAD Kab. Pinrang Tahun 2014

Page 156: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 156

3.3.4. Kebijakan Alokasi Anggaran

Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah, selanjutnya

perlu ditetapkan kebijakan alokasi dari kapasitas kemampuan keuangan daerah

tersebut kedalam berbagai Kelompok prioritas. Kelompok Prioritas I mendapatkan

prioritas pertama sebelum Kelompok Prioritas II. Kelompok Prioritas III mendapatkan

alokasi anggaran setelah Kelompok Prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya.

Adapun ketentuan prioritas anggaran sebagai berikut.

Prioritas I, dialokasikan untuk mendanai Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta

Prioritas Utama

Prioritas II, dialokasikan untuk pendanaan:

a. program prioritas dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati

periode 2014-2019, yang merupakan program pembangunan daerah dengan

tema atau program unggulan (dedicated) Kepala daerah sebagaimana

diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus

dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang

pendidikan 20% (duapuluh persen) dan bidang kesehatan 10% (sepuluh persen).

Program tersebut harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik,

bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat

yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit

yang tinggi pada capaian visi/misi daerah. Di samping itu, prioritas II juga

diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

b. program prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

yang paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat yang

dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan

dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD.

Prioritas III, merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja

tidak langsung seperti: dana pendamping DAK, tambahan penghasilan PNS, belanja

hibah, belanja bantuan social organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan

keuangan dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga.Berdasarkan

penjelasan tersebut maka alokasi kapasitas keuangan daerah berdasarkan prioritas.

Secara ringkas kerangka pendanaan pembangunan jangka menengah Kabupaten

Pinrang tahun 2014 sampai dengan 2019 disajikan melalui tabel sebagai berikut :

Page 157: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 157

Tabel. 3.17.

Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah

No. Jenis Dana

Alokasi

2014 2015 2016 2017 2018 2019

% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. Prioritas I 54.59 551,998,029,389.10 52.96 618,424,523,067.87 51.43 693,415,805,824.71 49.97 777,975,781,790.32 48.30 873,246,889,404.68 47.23 980,525,459,949.69

2. Prioritas II 40.00 404,499,489,901.84 42.00 490,429,339,093.14 44.00 593,265,365,302.23 46.00 716,181,859,010.60 48.00 867,788,217,060.75 50.00 1,037,943,755,320.14

3. Prioritas III 5.41 54,751,205,463.66 5.04 58,835,040,313.13 4.57 61,649,204,559.95 4.03 62,759,444,004.73 3.70 66,857,012,411.14 2.77 57,418,295,370.44

Total 100.00 1,011,248,724,754.60 100.00 1,167,688,902,474.14 100.00 1,348,330,375,686.89 100.00 1,556,917,084,805.65 100.00 1,807,892,118,876.57 100.00 2,075,887,510,640.27

Sumber : Diolah oleh Bappeda Kab. Pinrang Tahun 2014

Page 158: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab III Hal. 158

Page 159: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 158

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Isu-isu strategis Kabupaten Pinrang dalam perencanaan pembangunan

daerah dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan perencanaan pembangunan

nasional maupun regional. Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan

pembangunan daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil

pembangunan dan permasalahannya. Tujuannya adalah agar perencanaan

pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam

pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat

nasional.

Perspektif selama 5 tahun kedepan yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pinrang tahun 2014-

2019 didasarkan pada kondisi objektif saat ini dan masa lalu dan diprediksi kedepan.

Prediksi dilakukan terhadap indikator-indikator pembangunan yang bersifat

.Perspektif Kabupaten Pinrang untuk lima tahun kedepan dijabarkan kedalam

permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis, yang akan diuraikan dalam

uraian sebagai berikut:

4.1 Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah adalah perbedaan pencapaian antara

kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara

apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi saat ini. Perbedaan dimaksud

dilihat dari kesenjangan pencapaian daerah, maupun dengan pencapaian nasional.

Permasalahan pembangunan daerah dalam RPJMD ini diidentifikasi dan dianalisis

berdasarkan urusan pemerintah sebagai berikut :

Page 160: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 159

Tabel 4.1 Permasalahan Pembangunan Daerah

Kabupaten Pinrang

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

I Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1

Pertumbuhan PDRB

Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8-8,5 berada pada rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Provinsi dengan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dapat disertai Pemerataan.

Pertumbuhan Ekonomi masih didominasi faktor konsumsi ketimbang faktor investasi sehingga menyebabkan pertumbuhan yang tidak berkualitas dan belum merata.

Peningkatan dan Pemerataan kemampuan daya beli masyarakat

Terbukanya kesempatan kerja

Berkurangnya jumlah penduduk miskin.

Peningkatan kegiatan usaha ekonomi

1.2 Laju Inflasi Kabupaten Menekan laju inflasi dibawah rata-rata Provinsi Sul-Sel. Sekitar 4,2 s/d 5,25.

Laju inflasi dipengaruhi oleh turunnya nilai uang (naiknya harga barang pada umumnya/khususnya barang impor)/nilai Dollar

Upaya Pemerintah untuk meningkatkan tabungan masyarakat

Kebijakan fiscal (Menaikkan pajak)

Pengendalian harga dan distribusi barang.

1.3 PDRB Perkapita Pendapatan perkapita signifikan meningkat, Pertumbuhan Ekonomi, Provinsi dan Nasional.

Masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk.

Belum optimalnya Peningkatan nilai produksi masing-masing kelompok usaha.

Membuka lapangan kerja

Meningkatnya nilai tambah usaha

Membuka lahan-lahan tidak produktif/Lahan Baru.

1.4 Indeks Gini 0, 41 Kesenjangan Pendapatan Meningkatnya Investasi

1.5 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

Hingga September 2013 penduduk miskin mencapai 18,672 RTM atau 5,20 % dan jumlah penduduk Kab.Pinrang 360.019 atau berada dibawah rata-rata (11,66 %)Provinsi.

Kurangnya lapangan kerja baru dan akses ke lapangan pekerjaan

Kurangnya inovasi baru.

Mengembangkan kwirausahaan dengan pengembangan komoditas unggulan daerah.

Percepatan penciptaan lapangan wirausaha baru.

Peningkatan Inovasi baru berbasis Inovasi Teknologi Tepat guna.

Page 161: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 160

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

1.6 Angka kriminalitas tertangani

Penurunan angka kriminalitas guna mendukung Kab.pinrang wilayah yang aman dan tertib, untuk berinvestasi.

Penanganan Laporan masyarakat yang memakan waktu yang lama.

Sosialisasi Peraturan-peraturan yang berhubungan pelanggaran.

Peningkatan peran dan tanggungjawab masyarakat untuk melaporkan tindak kejahatan yang dialaminya dan sebagai saksi.

Peningkatan Penanganan Laporan tindak kriminal dengan tepat.

Pelatihan pra generasi muda.

II Fokus Kesejahteraan Masyarakat

1. Pendidikan

1.1 Angka Melek Huruf Sangat rendah dibanding target Provinsi (2012:88,73). Pinrang (2012 : 99,86)

Kegiatan-kegiatan pelatihan seperti program Koran ibu, kelompok belajar masyarakat (KBM), Kelompok belajar Usaha (KBU) Frekuensinya masih sangat rendah.

Banyak lansia yang tidak bisa membaca.

Angka partisipasi sekolah masih rendah (SD, SMP, SMA sederajat)

Memfasilitasi ke desa untuk mengoptimalkan kelompok belajar masyarakat; memfasilitasi ke desa untuk mengoptimalkan kelompok belajar usaha; peningkatan koordinasi dengan sinergitas antar pemangku kepentingan.

Mengembangkan Perpustakaan Taman Desa.

Peningkatan sarana pendidikan melalui mobil unit perpustakaan keliling

1.2 Angka rata-rata lama sekolah

Angka rata-rata lama sekolah berada dibawah target prestasi pada tahun 2012, Provinsi sebesar 7,92 dan Kabupaten 7,25.

Masih rendahnya tingkat kualitas partisipasi sekolah pada semua jenjang pendidikan.

Meningkatnya kualitas layanan pendidikan gratis pada semua jenjang pendidikan.

Meningkatnya partisipasi orang tua murid membina anaknya di luar sekolah

1.3 Angka Partisipasi pasar SD/MI

Menurun dari tahun 2008-2012 (110, 80-102, 09) Kurangnya akses dan layanan pendidikan di jenjang SD/MI

Dengan peningkatan partisipasi masyarakat terhadap akses sekolah dijenjang SD, maka jenjang berikutnya diantisipasi dengan berbagai program dan kegiatan terutama pada perluasan akses dan layanan pendidikan.

1.4 Angka pendidikan yang ditamatkan

Dominan penduduk angkatan kerja adalah pendidikan SD, SMP, semakin lama semakin menurun presentasenya.

Masih rendahnya akses pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena faktor biaya.

Meningkatnya jumlah penduduk untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

1.5 Angka Partisipasi murni

Page 162: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 161

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

1.5.1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

APM SD/MI/Paket A dibawah rata-rata Pinrang tahun 2013 Nasional = 95,42 % Sulawesi Selatan 97,90 %, Kabupaten Pinrang 93,70 %.

Kondisi layananan Pendidikan Dasar antar Kecamatan belum berimbang.

Difasilitasi Kecamatan untuk disamakan angka disparitasnya terutama menyangkut Sarana dan Prasarana.

1.5.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

APM Sejak Tahun 2009-2013 masih dibawah rata-rata Provinsi =71,98% dan Kabupaten 70,30 %.

Masih terdapat wilayah pegunungan kurang lancar transportasi dan sarana pendidikan

Sosialisasi dan penerapan Standar Pelayanan minimal (SPM) untuk jenjang di satuan pendidikan.

1.5.3 Angka partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

APM sejak tahun 2009-2013 masih diatas rata-rata Prov 48,29 dan pada tahun 2013 Kabupaten 63,92 %.

Terbatasnya tenaga guru kelas di daerah pegunungan

Sosialisasi dan Penerapan standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk jenjang di satuan pendidikan.

2. Kesehatan

2.1 Angka Kematian Bayi AKB mengalami penurunan Kurangnya sarana dan sosialisasi pemahaman akan pentingnya kesehatan ibu hamil.

Meningkatkan kualitas pelayanan terutama ibu dan anak di Puskesmas dan Posyandu.

2.2 Angka Usia Harapan Hidup Usia Harapan hidup mengalami peningkatan. Angka harapan hidup masih dibawah rata-rata 70,4 tahun.

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

2.3 Persentase Balita Gizi buruk

Terjadi penurunan persentase gizi buruk, dari tahun 2009. Rata-rata 4,20 % menjadi 0,5 % tahun 2013.

Persentase Balita gizi buruk yang menurun tiap tahunnya

Sistem survailans yang kurang berjalan baik untuk mendeteksi mereka tentang gizi buruk.

Peningkatan akses masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan gizi bermutu.

Meningkatkan pengetahuan keluarga dalam pengasuhan anak

Pembuatan regulasi dalam rangka penguatan koordinasi/kerjasama dengan lintas sektor terkait untuk penanganan kasus gizi buruk.

3. Pertanahan

3.1 Persentase penduduk memiliki lahan bersertifikat

39 % (pada tahun 2012) Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya legalitas kepemilikan lahan

Adanya PRONA sertifikat lahan

4. Ketenagakerjaan

Page 163: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 162

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

4.1

Rasio penduduk yang bekerja

Meningkatkan kualitas dan Ketrampilan tenaga kerja

Masih rendahnya kompetensi tenaga kerja berakibat rendahnya daya saing tenaga kerja di pasar kerja atau lowongan kerja tidak terpenuhi karena ketidaksesuaian kompetensi yang dibutuhkan.

Optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan menitik beratkan pada pelatihan berbasis kompetensi.

III Fokus Seni Budaya dan Olahraga

1. Kebudayaan

1.1 Jumlah Klub Olahraga Peningkatan jumlah dan kualitas klub olahraga Belum meratanya penyediaan klub olahraga yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai;

Peningkatan jumlah dan pembinaan kualitas klub olahraga;

Peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan pola hidup sehat melalui olahraga;

Peningkatan upaya fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana klub olahraga

I Fokus Layanan Urusan Wajib

1. Pendidikan

1.1 Pendidikan Dasar

1.1.1 Angka Partisipasi Sekolah Angka partisipasi sekolah (APS) pada jenjang pendidikan SD/MI mengalami peningkatan setiap tahun selama periode 2009-2013. APS SD/MI (7-12 tahun) meningkat dari 95,40 % pada tahun 2009 menjadi 97,16 persen pada tahun 2013. mengalami peningkatan sebesar 2,23 persen partisipasi sekolah diatas rata-rata provinsi.

Angka partisipasi sekolah masih dibawah rata-rata karena masih kurang pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan terutama di wilayah pedesaan/pegunungan.

Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan menjadikan pada semua jenjang.

1.1.2 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia

Pada tahun 2009 rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah untuk pendidikan dasar

Belum meratanya sebaran jumlah sekolah pada daerah-daerah tertentu.

Perlunya pemerataan pembangunan sekolah khusunya di daerah-daerah

Page 164: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 163

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

sekolah. adalah sebesar 142,5 kemudian pada tahun 2013 terjadi penurunan menjadi 133,8.

terpencil/pegunungan.

1.1.3 Rasio guru/murid Rasio dari tahun 2009 ke 2013 mengalami penurunan tetap lebih tinggi dari rasio ideal 1 : 25 begitu pula untik SMP/MTs terlihat rasio menurun bahkan lebih rendah dibanding rasio SD.

Formasi kebutuhan khususnya untuk daerah terpencil/gunung kurang diminati calon pendidik.

Program Pemerataan guru belum dioptimalkan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi pendidik.

Diperlukan koordinasi antara pusat, provinsi dan Kabupaten dalam sistem rektrutmen penerimaan pegawai khususnya untuk guru/pendidik

Perlu dibangun sistem pemerataan dengan berbasis teknologi yang disesuaikan kualifikasi dan kompetensi pendidik.

1.1.4 Rasio guru/murid perkelas rata-rata

Rasio guru/murid/kelas rata-rata untuk SD bervariasi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 begitu pula rasio murid/kelas tidak melampaui standar ideal 1 : 32 Namun demikian rasio murid/kelas SMP melampaui standar ideal dan tertinggi di tahun 2013 untuk SMP mencapai 1 : 40.

Formasi kebutuhan khususnya untuk daerah terpencil dan kepulauan kurang diminati.

Program pemerataan guru belum dioptimalkan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi pendidik

Di perlukan koordinasi antara pusat, provinsi dan Kabupaten dalam system rekrutmendan penerimaan pegawai khususnya untuk guru/pendidik.

Perlu dibangun system pemerataan dengan berbasis teknologi informasi yang disesuaikan dengan kualifikasi dan kompetensi pendidik.

1.2 Pendidik Menengah

1.2.1 Angka Partisipasi Sekolah Capaian APS masih dibawah rata-rata, Sulawesi Selatan 59,55 % ditargetkan capaian indikatornya minimal sama dengan capaian Provinsi Sul-Sel.

Pertumbuhan jumlah penduduk usia 16-18 tahun, belum sepenuhnya diimbangi dengan pertumbuhan sekolah dijenjang Menengah.

Memfasilitasi UPTD Kecamatan kab./kota untuk menganalisis data pendidik agar ditetapkan jenis type sekolah perlu ditempuh dalam suatu lokasi.

Koordinasi yang intensif ke pusat untuk peningkatan beasiswa miskin dan Unit Cost BOS SMA.

1.2.2 Rasio ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah dijenjang pendidikan menengah dari tahun 2009 sampai dengan 2013 cenderung menurun. Tahun 2009 = 5, tahun 2012=4.

Beberapa lokasi/ pemukiman penduduk, geografisnya sulit dijangkau dengan kendaraan roda 4, sehingga masih ada usia sekolah pendidikan menengah tidak melanjutkan sekolahnya.

Perlu dibuka jelas jauh didaerah terpencil/pegunungan.

1.2.3 Rasio guru terhadap murid Capaian rasio guru terhadap siswa untuk jenjang Distribusi penempatan dan Pemerataan guru Diintensifkan koordinasi dan konsultasi pusat

Page 165: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 164

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

pendidikan menengah belum memenuhi rasio ideal 1 : 25 pinrang pada tahun 2013 mencapai 1 : 38.

belum optimal. dan Provinsi.

1.2.4 Rasio guru terhadap murid perkelas rata-rata.

Rasio guru terhadap murid perkelas rata-rata selama periode 2009-2014 menunjukkan rasio yang memadai walaupun bervariasi. Namun demikian rasio murid/kelas dari tahun 2009 s/d 2013 semuanya melampaui standar ideal 1 : 32 sesuai standar pelayanan minimal pendidikan.

Kurangnya ruang kelas untuk memperbanyak kelompok belajar.

Difasilitasi untuk penambahan ruang kelas baru atau ruang teori.

1.2.5 Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)

pada tahun 2013 Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Program pendidikan gratis.

1.3 Fasilitas Pendidikan

1.3.1 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik.

Kondisi sarana pendidikan utamanya ruang kelas SD. Tahun 2013 kondisi ruang kelas yang rusak mencapai 15 % atau yang baik mencapai 85%

Kurangnya Anggaran Pembangunan.

Banyaknya Sekolah sudah tua dan perlu direhabilitasi.

Perlu penempatan/aturan lebih awal di terima Kabupaten. Diintensifkan penggunaan DAK lebih banyak ke perbaikan sarana kelas.

Peninjauan prioritas/strong point usulan daerah kabupaten ke Musrenbang lebih fokus ke perbaikan sarana kelas.

1.3.2 Sekolah pendidikan SMP/Mts dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik.

Kondisi sarana pendidikan untuk SMP dan SMA sederajat terjadi peningkatan perbaikan sarana. Dari tahun 2009 kondisi baik untuk SMP 70% naik menjadi 90% ditahan 2013. Begitu pula untuk SMA dari 62% tahun 2009 naik/ada perbaikan sehingga menjadi 86%. Tahun 2013.

Minimnya anggaran tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang ada.

Dukungan dana lain yang tidak hanya bersumber dari APBD

Koordinasi antara Pemerintah Provinsi, Pusat perlu ditingkatkan.

1.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

1.4.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

APK PAUD Pinrang mengalami peningkatan. Tahun 2009 (47,69) sampai 2013 (50,40). Namun demikian masih dibawah rata-rata Provinsi tahun 2009 (50,84) dan 2013 (55,24)

Partisipasi Masyarakat kurang minat menyekolahkan anaknya di Usia dini.

Biaya Penyelenggaraan pendidikan di Lembaga PAUD terbatas.

Sosialisasi tenaga pendidikan bagi anak usia dini berbagai media dan dakwah.

Mendorong masyarakat membuka dan membentuk lembaga PAUD.

Fasilitas bantuan subsidi kepada lembaga PAUD.

Page 166: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 165

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

1.5 Angka Putus Sekolah

1.5.1

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

Rasio menunjukkan adanya penurunan dari tahun 2009 untuk SD = 2.35 menjadi 1.20 pada tahun 2013. Namun demikian baik untuk SD, SMP dan SMA angka putus sekolah diupayakan dibawah 1 %.

Tidak optimalnya pendataan dan analisisnya terhadap penyebab putus sekolah

Bantuan subsidi belum memenuhi target dan sasaran.

Pemantapan pendataan pendidikan terutama peneyebab putus sekolah Program retrival perlu dikembangkan,diupayakan kembali.

1.5.3. Angka putus sekolah (APS)SMA /SMK/MA

Menurunnya Angka Putus Sekolah pada tingkat sekolah menengah atas (SMA)

Masih terbatasnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Meningkatnya dukungan terhadap dukungan pelayanan pendidikan.

1.6 Angka Kelulusan

1.6.1 Angka kelulusan (AL) SD/MI

Meningkatnya angka kelulusan pada jenjang sekolah Dasar (SD) Mencapai 100 %.

Terbatasnya alat peraga keterampilan siswa di sekolah.

Peningkatan mutu dan kualitas tenaga pendidik

Koordinasi antar tingkatan pemerintah untuk Fasilitasi penyediaan saranan dan Prasarana pembelajaran yang berkualitas.

1.6.2 Angka Kelulusan (AL)SMP/MTs

Meningkatnya angka kelulusan pada jenjang Sekolah menengah Pertama (SMP) mencapai 100%.

Terbatasnya alat peraga keterampilan siswa disekolah.

Peningkatan mutu dan kualitas tenaga pendidik.

Koordinasi antar tingkatan pemerintah untuk fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang berkualitas.

1.6.3. Anka Kelulusan (AL) SMA/SMK/SM

Meningkatnya angka kelulusan pada jenjang sekolah menengah atas (SMA) mencapai 100 %.

Terbatasnya alat peraga ketrampilan siswa di sekolah.

Peningkatan mutu dan kualitas tenaga pendidik

Koordinasi antar tingkatan pemerintah untuk fasilitas penyediaan sarana dan prasarana

1.6.4 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

Angka melanjutkan untuk SD/MI ke SMP/MTs meningkat dari tahun 2009 mencapai 70% menjadi 90% pada tahun 2012. Namun harus diupayakan mencapai standar ideal 98%

Terbatasnya kemampuan ekonomi orang tua siswa untuk membiayai anaknya ke jenjang pendidikan lebih tinggi

Difasilitasi bantuan subsidi untuk pembiayaan ke jenjang pendidikan berikutnya (SMP ke SMA dan SMA ke perguruan tinggi)

1.6.5 Angka melanjutkan (MA) Meningkatnya angka melanjutkan dari SMP/MTs ke Terbatasnya kemampuan ekonomi orang tua Difasilitasi bantuan subsidi untuk pembiayaan

Page 167: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 166

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

SMA/SMK/MA siswa untuk membiayai anaknya ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

ke jenjang pendidikan berikutnya (SMP ke SMA dan SMA ke perguruan tinggi)

1.6.6 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

Persentase guru berkualifikasi dari SD ke SM mengalami peningkatan baik di jenjang SD maupun SM Dari tahun 2009, jumlah guru yang disertifikasi 199 pada tahun 2009, naik menjadi 2.352 pada tahun 2013

Masih rendahnya guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

Adanya program gratis peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui boarding school di UKM/PTN/PTS

2. Kesehatan

2.1 Rasio posyandu per satuan balita

Meningkatnya rasio posyandu per satuan balita Menurunnya jumlah balita yang dilayani di posyandu.

Meningkatnya pemerataan posyandu.

2.2. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Persatuan Penduduk.

Rasio puskesmas tahun 2013 sebesar 5/100.000 penduduk, berarti 1 PKM melayani 20.000 Penduduk. Rasio Pustu tahun 2013 sebesar 15/100.000 penduduk, berarti 1 Pustu melayani 6.667 Penduduk

Belum optimalnya penyediaan jumlah fasilitas kesehatan yang didukung oleh ketersediaan tenaga medis.

Peningkatan jumlah pemerataan fasilitas kesehatan.

Koordinasi antar tingkatan pamerintahan untuk penyediaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang berkualitas.

2.3 Rasio Rumah Sakit persatuan Penduduk

Rasio RS tahun 2013 sebesar 1,14/100.000 penduduk. Artinya 1 RS sudah melayani kurang dari 100.000 Penduduk.

Jika Rasio RS terhadap penduduk sudah mencukupi, namun jumlah tempat tidur kelas III masih kurang.

Perlu peningkatan kelas Rumah sakit

Peningkatan jumlah tempat tidur kelas III.

2.4 Rasio Dokter persatuan penduduk

Capaian rasio tenaga 2013 : dr spesialis 5/100.000 penduduk, dr. umum 15/100.000 pddk, dr. gigi 7/100.000 penduduk

Tidak meratanya persebaran dokter di daerah-daerah terpencil/pegunungan.

Perlu dibuat regulasi/aturan agar perekrutan tenaga kesehatatan disesuaikan dengan kebutuhan di unit pelayanan kesehatan.

2.5 Rasio tenaga medis persatuan penduduk

Meningkatkan jumlah tenaga medis terutama didaerah-daerah terpencil/pegunungan/pesisir

Kurangnya minat tenaga medis untuk ditempatkan di daerah pegunungan/Pesisir pantai.

Meningkatkan insentif tenaga medis khususnya di daerah-daerah terpencil yang mengarah pada pemerataan persebaran tenaga medis.

2.6

Cakupan komplikasi

Capaian tahun 2013 sebesar 60,28% masih

Kemampuan Bidan untuk mengidentifikasi

Peningkatan kapasitas Bidan

Page 168: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 167

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

kebidanan yang ditangani

dibawah target (60%). komplikasi masih rendah

2.7

Cakupan Pertolongan persalinan oleh tenaga ahli kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

Capaian tahun 2013 sebesar .......…%, sudah melebihi target (95%).

Tidak semua Bidan Desa menetap di Wilayah kerjanya.

ANC (Antenatal Care) terpadu yang berkualitas belum optimal

Tidak semua Persalinan oleh Tenaga kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Penegakan Regulasi tentang Bidan Desa

Peningkatan Kapasitas SDM kesehatan

Peningkatan fasilitas pelayanan KIA di sarana Pelayanan Kesehatan

2.8 Cakupan Balita Gizi buruk mendapat Perawatan

Capaian 2013 sebesar 100 % sudah sesuai dengan SPM Bidang Kesehatan

Dari jumlah yang dirawat tidak seluruhnya sembuh/pulih. Hal ini disebabkan :

Adanya penyakit penyerta.

Penanganan Medis secara intensif

Penanganan gizi buruk di tingkat Rumah Tangga (Pasca Rawat).

2.10 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD.

Capaian tahun 2013 sebesar 100 % telah melebihi target 100%

Angka bebas jentik masih rendah.

Masih terjadi KLB DBD dibeberapa lokasi.

Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Penyemprotan lingkungan Rumah warga.

2.1.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

Capaian 2009-2013 telah mencapai 100 % dan telah sesuai dengan SPM Bidang Kesehatan.

Masih sering terjadi pembebanan biaya tambahan pada masyarakat miskin (khususnya biaya obat dan darah)

Peningkatan ketersediaan obat di rumah sakit/Balai Kesehatan Masyarakat.

Membuat Jejaring antara Rumah sakit dengan Penyedia Layanan daerah.

2.1.2 Cakupan Kunjungan Bayi Indikator ini sudah melebihi target yang ditetapkan. Indikator ini ditargetkan sebesar 88% dan pada tahun 2013 telah berhasil dicapai sebesar 97,40 %

Kurangnya perhatian ibu Bayii atau kurang informasi

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terhadap Bayi melalui peningkatan kapasitas petugas dan ketersediaan sarana dan Prasarana.

2.1.3 Cakupan Pembantu Puskesmas

Peningkatan jumlah dan Pelayanan PUSTU pada wilayah pegunungan/pesisir.

Belum meratanya akses dan kualitas cakupan pelayanan Puskesmas dan Pustu/Poskesdes.

Penigkatan dan Pemerataan jumlah PUSTU yang didukung oleh infrastruktur dan SDM yang memadai.

3. Pekerjaan Umum

Page 169: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 168

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

3.1 Proporsi Panjang Jaringan jalan dalam kondisi baik

Kinerja Transportasi jalan ditunjukkan dengan bertambahnya kapasitas jaringan jalan dari 499 km pada tahun 2009 menjadi 573,61 km pada tahun 2013 dengan kondisi baik mencapai 28,13 % (161,38 Km), Sedang rusak 308,54 Km (53,78%) dan rusak berat 103,69 Km ( 18,07%).

Rendahnya kinerja jaringan anggaran jalan. Prioritisasi Pembangunan dan Preservasi jalan pada kawasan strategis di desa-desa.

3.2 Rasio Jaringan Irigasi Meningkatkan rasio jaringan irigasi, dan efektifitas dan efisiensi pengelolaan jaringan irigasi saat ini 1 Km jaringan irigasi mengairi lahan budidaya seluas ………………km2, tingkat efektifitas pengelolaan jaringan irigasi saat ini 81 % yang menunjukkan bahwa masih terdapat 1 % luas lahan budidaya yang belum terairi, sedangkan tingkat efisiensi menunjukkan bahwa petani belum mampu untuk mengelola sumberdaya secara sepadan.

Masih besarnya persentase lahan budidaya yang belum terairi dan rendahnya kemampuan masyarakat untuk mengelola sumberdaya air.

Terbatasnya koordinasi antar provinsi dan Pusat (Balai besar PSDA).

Peningkatan rasio lahan budidaya yang terairi oleh jaringan irigasi dan peningkatan kemampuan petani untuk mengelola Sumberdaya air.

3.3 Rasio Tempat ibadah persatuan penduduk

1,39 pada tahun 2013 Masih terbatasnya ummat shalat berjamaah di masjid setiap waktu.

Masjid, terisi minimal 75 % jamah setiap waktu shalat.

3.4

Persentase rumah tinggal bersanitasi.

Persentase Rumah tangga bersanitasi adalah 1%. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat lebih dari 99% rumah tangga yang belum mengakses sanitasi.

Masih rendahnya cakupan pelayanan sanitasi terhadap rumah tangga serta belum diterapkannya PHBS oleh Masyarakat.

Peningkatan rumah tangga yang dapat mengakses sanitasi yang layak.

Peningkatan Pemahaman masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui pembangunan prasarana dan sarana sanitasi di sekolah dan tempat umum serta peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan.

3.5 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk.

Rasio Daya Tampung TPS terhadap jumlah penduduk adalah 0,23 yang menunjukkan bahwa TPS hanya dapat menampung sampah terhadap 23 orang setiap 1.000 penduduk di Kab.Pinrang.

Pesatnya laju pertambahan dan aktivitas penduduk belum didukung oleh keberadaan sarana persampahan berupa TPS serta institusi pengelola yang memadai.

Peningkatan jumlah sarana persampahan pada tiap lingkungan permukiman secara berimbang dengan jumlah penduduk yang ditunjang oleh institusi pengelola yang professional;

Mengurangi timbunan sampah dengan

Page 170: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 169

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

menerapkan prinsip 3R.

3.6 Rasio Rumah Layak Huni Rasio rumah layak huni sebesar 0,23 menunjukkan bahwa masih terdapat 0,60 penduduk yang belum menempati rumah layak huni.

Masih besarnya jumlah rumah tangga yang menempati rumah tidak layak huni akibat keterbatasan akses MBR terhadap penguasaan lahan dan pembiayaan perumahan.

Peningkatan aksesibilitas MBR akan rumah yang layak melalui melalui fasilitasi peningkatan kualitas perumahan dan fasilitasi penyediaan rumah susun.

Peningkatan jaminan kualitas perumahan dengan menerapkan standarisasi perijinan dalam membangun rumah khususnya bagi MBR.

3.7 Rasio Pemukiman layak huni

Rasio pemukiman layak huni menunjukkan bahwa…………………

Masih terdapat 13,89 % luasan kawasan permukiman yang belum layak huni.

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui penyediaan sarana dasar, prasarana dan fasilitas umum yang memadai dan terpadu.

3.8 Lingkungan Permukiman Peningkatan kualitas lingkungan Belum optimalnya cakupan pelayanan dan Permukiman.

Peningkatan kualitas dan cakupan prasarana, sarana dan utilitas lingkungan permukiman.

4. Perumahan

4.1 Rumah Tangga Pengguna air bersih

Akses masyarakat terhadap air bersih telah mencapai………………..% yang menunjukkan bahwa 5.577 sudah terlayani oleh air bersih baik PDAM maupun sumber lainnya yang terlindungi.

Terbatasnya anggaran yang akan dilayani oleh sistem penyediaan air minum serta belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan air baku air minum.

Peningkatan cakupan pengguna air bersih khusunya pada masyarakat pedesaan yang belum terjangkau oleh PDAM melalui penyediaan sarana dan prasarana air minum dan penambahan kapasitas dan sistem sambungan rumah air minum serta perlindungan sumber air baku dari pencemaran lingkungan.

4.2 Rumah Tangga Pengguna Listrik

Rumah Tangga pengguna listrik sudah mencapai 78.793 yang sumber utamanya adalah listrik PLN sebesar 100%. Rumah tangga yang menggunakan listrik di Kab.Pinrang di dominasi oleh RT Pengguna listrik dengan daya 900 Watt sebesar 36.450

Persentase pemanfaatan energi baru masih rendah untuk pembangkit listrik baik skala menengah maupun skala kecil masih rendah.

Pengengan dan pemanfaatan potensi energi lokal khususnya energi baru terbarukan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan listrik di pedesaan dan melakukan pengembangan Desa Mandiri Energi.

Page 171: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 170

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

4.3 Lingkungan Permukiman kumuh

Rasio luas pemukiman yang tertata 13,98 persen. Belum optimalnya pelaksanaan identifikasi lokasi dan kebutuhan penanganan lingkungan pemukiman kumuh.

Optimalnya pelaksanaan identifikasi lokasi dan kebutuhan penanganan lingkungan permukiman kumuh.

Optimalnya Peningkatan pengetahuan dan pemahaman akan pola hidup bersih dan sehat.

5. Penataan Ruang

5.1 Rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB

Rasio RTH persatuan luas wilayah ber HPL adalah 45.168 menunjukkan bahwa luasan RTH pada wilayah yang ber HPL/HGB luasannya masih besar.

Belum terealisasinya keberadaan RTH khususnya kawasan perkotaan sebagaimana arahan UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang.

Mewujudkan sinkronisasi program pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan meningkatkan upaya pencapaian luasan RTH pada kawasan perkotaan. Pinrang dan kota kecamatan lainnya.

6. Perencanaan Pembangunan

6.1 Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA

Desa/Kelurahan telah memiliki RPJP Desa/Lurah. Belum optimalnya sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintah guna optimalisasi pencapaian tujuan dan sarana pembangunan.

Pemda Kabupaten yaitu telah mengacu pada aturan dalam menyusun dokumen perencanaan.

Optimalisasi dan Peningkatan koordinasi dan sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintahan.

6.2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA dan Renstra SKPD serta RPJM Desa/Lurah.

RPJMD yang partisipatif dengan semua stakeholders.

Pemda Kabupaten telah mengacu pada aturan dalam menyusun dokumen perencanaan (UU No.25 tahun 2004, PP No.8 tahun 2008 dan permendagri 54 tahun 2010.

Belum optimalnya sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintah guna optimalisasi pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan.

6.3 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Semua SKPD Kabupaten memiliki Renstra yang ditetapkan oleh PERKADA.

SKPD Kabupaten telah mengacu pada aturan dalam menyusun dokumen perencanaan.

6.4 Penjabaran Program Konsistensi antara dokumen RKPD dan Dokumen Belum optimalnya konsistensi penjabaran Penyusunan RKPD mengacu dan konsisten

Page 172: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 171

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

RPJMD ke dalam RKPD dan renstra SKPD dan RKPD dan Renja SKPD.

Perencanaan Pembangunan (RTR dan RPJMD)/RPJPD.

RPJMD dan RTRW dalam dokumen RKPD. pada dokumen Perencanaan (RTR dan RPJMD) sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan.

7. Perhubungan

7.1 Jumlah uji Kir angkutan umum Darat

Tersedia data KIR kendaraan di Dinas Perhubungan dan Kominfo.

Belum optimalnya penyajian data KIR. Semua Kendaraan di KIR Tepat waktu.

7.2 Jumlah Pelabuhan Laut, Udara dan Terminal darat

Jumlah Pelabuhan laut adalah 1 dan jumlah terminal Bis antar kota 1 dan antar kecamatan 3 unit dan unit rencana pengembangan lapangan terbang Ex.Jepang di Malimpung.

Belum terintegrasinya transportasi antar daerah serta belum optimalnya pengelolaan pelayanan pelabuhan laut Marabombang dan terminal darat.

Belum terbangunnya Bandara. Ex.Jepang di Malimpung.

Peningkatan kualitas pelayanan dan manajemen pengelolaan pelabuhan laut/terminal dan penerapan sistem transportasi serta peningkatan aksesibilitas pelayanan transportasi khususnya pada kawasan pedesaan.

Tersedia transportasi antara-antara daerah, tujuan wisata dan ekonomi lainnya.

8. Lingkungan Hidup

8.1 Persentase Penanganan sampah

Timbunan sampah pada tahun 2013 sudah mencapai 66,96 M3/tahun yang meningkat dari tahun 2009 yang timbunan sampahnya sebesar 32.258 juta M3/tahun.

Penanganan sampah masih berfokus pada timbunan sampah dan belum melakukan upaya pengurangan volume sampah dari sumbernya.

Belum optimalnya partisipasi masyarakat tentang kebersihan.

Menigkatkan keterlibatan masyarakat dalam upaya pengelolaan persampahan melalui upaya pengurangan timbunan sampah mulai dari sumbernya dengan penerapan 3R serta optimalisasi kinerja pengelolaan layanan persampahan.

Kesadaran Masyarakat akan pentingnya kebersihan.

8.2 Persentase Penduduk berakses air minum.

Cakupan air bersih di Kab. Pinrang pada tahun 2012 sudah mencapai 6.069 dengan persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih sudah mencapai 5.577

Belum terpetakannya wilayah yang akan dilayani oleh sistem penyediaan air minum serta belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan air baku air minum.

Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan pamsimas.

Peningkatan cakupan pengguna air bersih khususnya pada masyarat pedesaan yang belum terjangkau oleh PDAM melalui penyediaan sarana dan prasarana air minum dan penambahan kapasitas dan sistem sambungan rumah air minum serta perlindungan sumber air baku dari

Page 173: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 172

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

pencemaran lingkungan.

8.3 Persentase luas permukiman yang tertata.

Rasio luas permukiman tertata pada tahun 2009 sebesar 61,48 menjadi 86,11 pada akhir tahun 2013. Luasannya meningkat, menjadi 114.346 hektar tahun 2013.

Masih terdapat 0,23% luasan kawasan pemukiman penduduk layak huni.

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui penyediaan sarana dasar, prasarana dan utilitas umum yang memadai dan terpadu dengan pengembangan kawasan perumahan.

8.4 Pencemaran status mutu air.

Sampai tahun 2012 telah dilakukan pemantauan pada 5 sungai lintas kecamatan dari 3 sungai lintas yang ada di pinrang.

Belum optimalnya penanganan kerusakan lingkungan akibat rendahnya ketersediaan system data dan informasi yang terintegrasi.

Belum adanya system informasi jarak jauh secara online.

Peningkatan kapasitas SDM dan Institusi serta sistem informasi lingkungan hidup yang terintegrasi guna ketetapan perencanaan, monitoring dan Evaluasi.

8.5 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL.

Pelaksanaan AMDAL pada tahun 2013 belum ada dari perusahaan yang wajib melaksanakan AMDAL terhadap kegiatannya.

Kualitas dan mutu dokumen AMDAL masih memerlukan peningkatn guna mengoptomalkan upaya mitigasi terhadap pelaksanaan kegiatan guna keberlanjutan lingkungan.

Peningkatan kapasitas SDM dan institusi pengawasan pelaksanaan AMDAL.

8.6 Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk.

Rasio daya tamping TPS terhadap jumlah penduduk yang sampai pada tahun 2013 belum mencapai 0,01.

Pesatnya laju pertumbuhan dan aktivitas penduduk belum didukung oleh keberadaan sarana persampahan berupa TPS serta institusi pengelola yang memadai.

Peningkatan jumlah sarana persampahan pada tiap lingkungan permukiman secara berimbang dengan jumlah penduduk yang ditunjang oleh institusi pengelola yang professional; dan meningkatkan peran masyarakat dalam mengurangi timbulan sampah dengan menerapkan prinsip 3R.

8.7 Penegakan hukum lingkungan

Persentase jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti dari 4 kasus di tahun 2013 semuanya sudah mendapat penanganan.

Belum optimalnya peran masyarakat dalam memberikan informasi terkait perusakan lingkungan.

Peningkatan kapasitas SDM dan institusi serta sistem informasi lingkungan yang terintegrasi dalam penegakan hukum lingkungan serta sosialisasi dan SOP pengaduan perusakan lingkungan kepada pemangku kepentingan.

Page 174: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 173

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

9. Pertanahan

9.1 Persentase luas lahan bersertifikat

Sampai dengan tahun 2013, jumlah tanah yang disertifikasi seluas 1.036.663 M2 dengan jumlah bidang sebanyak 600 bidang

Belum terintegrasinya penggunaan tanah dengan RTRWK yang berpotensi meningkatkan ketidakpastian dalam penggunaan dan pemanfaatan tanah.

Peningkatan ketersediaan informasi mengenai kesesuaian pola tata guna tanah dengan rencana tata ruang.

9.2 Penyelesaian kasus tanah Negara

……………..dari total kasus pada tahun 2013. Kurangnya administrasi pendukung.

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

10.1 Rasio penduduk berKTP persatuan penduduk.

90 % dari total yang memiliki pada tahun 2013. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang administrasi kependudukan.

Peningkatan pelayanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang administrasi kependudukan.

10.2 Rasio bayi berakte kelahiran

70 % dari total kelahiran pada tahun 2013 Kurangnya kesadran masyarakat tentang administrasi kependudukan.

Peningkatan pelayanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang administrasi kependudukan.

10.3 Rasio pasangan berakte nikah

90 % dari total yang menikah tahun 2013 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang administrasi kependudukan

Peningkatan pelayanan dan pemahaman tentang administrasi kependudukan.

10.4 Kepemilikan KTP 92 % dari total penduduk wajib KTP Kurangnya kesadaran masyarakat tentang administrasi kependudukan.

Peningkatan pelayanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang administrasi kependudukan.

10.5 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk

31.52 % dari total jumlah penduduk Kurangnya kesadaran masyarakat tentang administrasi kependudukan

Peningkatan pelayanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang administrasi kependudukan.

10.6 Ketersediaan database kependudukan skala Kabupaten Pinrang

Tersedia database kependudukan skala Kabupaten yang akurat.

Pengoperasian dan pemeliharaan sistem Informasi Administrasi kependudukan (SIAK) secara terpadu terkendala dengan belum adanya jaringan komunikasi dari direktorat jenderal kependudukan dan Pencatatan sipil pada server yang ada, sehingga proses penyediaan database dilakukan server

Peningkatan kapasitas dan pengetahuan aparatur pemerintah dalam penyusunan database kependudukan yang berkualitas dan akurat.

Peningkatan koordinasi antar tingkatan pemerintahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem informasi dan database

Page 175: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 174

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

manual melalui back up data kependudukan dari Sistem Informasi administrasi Kependudukan (SIAK) masing-masing kecamatan

kependudukan (Provinsi dan Pusat).

11. Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak

11.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

% Partisipasi perempuan di lembaga legislatif baru mencapai 5 %. 31,5 % Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah kabupaten Pinrang % partisipasi perempuan di Jabatan struktural pemerintah (eksekutif) baru mencapai 2 %.

Rendahnya persentase perempuan di lembaga legislatif.

Tingginya dominasi laki-laki pada jabatan struktural strategis di Lembaga Pemerintah (eksekutif).

Belum ada kebijakan afirmasi untuk mendorong keterwakilan perempuan di Jabatan strategis pemerintah.

Meningkatkan upaya pendidikan politik bagi perempuan di masyarakat dan lembaga.

Peningkatan kapasitas dan skill caleg perempuan, aktifis organisasi perempuan, tokoh perempuan (Toma, Toga, Toda)

11.3 Rasio KDRT Semakin tahun terjadi penurunan. Tahun 2013 mencapai 2 kasus.

Masih adanya korban KDRT di kalangan Perempuan dan anak.

Belum berjalan secara maksimal fungsi layanan penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kec./Desa dalam lembaga terpadu.

Peningkatan ketahanan keluarga.

Peningkatan Upaya KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada seluruh masyarakat dan lembaga pemerhati Perempuan dan anak, dalam hal pencegahan, deteksi dini, dan Penanganan kasus KDRT.

Optimalisasi Penerapan SPM bidang layanan terpadu penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan Anak.

11.4 Partisipasi angkatan kerja Perempuan.

Partisipasi angkatan kerja perempuan lebih rendah disbanding laki-laki.

Rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan karena terbatasnya akses perempuan di sektor publik sebagai akibat dari budaya patriarkhi.

Peningkatan akses dan partisipasi angkatan kerja perempuan di sektor strategis.

Memperketat pengawasan penerapan hak perlindungan bagi pekerja perempuan di Perusahaan/Lemabaga swasta.

11.5 Cakupan penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan.

Penyelesaian kasus pengaduan pada tahun 2013 tidak ada, dan terjadi trend peningkatan kasus KDRT setiap tahun.

belum menyediakan layanan terpadu perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan.

Meningkatkan kapasitas lembaga layanan lintas sektor.

Komitmen SKPD dan lembaga terkait layanan perlindungan perempuan dan anak korban

Page 176: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 175

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

kekerasan.

12. Keluarga Berencana dan Keluarga sehat

12.1 Rata-rata jumlah anak. 1,68 anak dari jumlah keluarga pada tahun 2013. Rendahnya kesadaran tanggungjawab kependudukan di kalangan masyarakat dan stakeholders pemerintah.

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang keluarga berencana.

Pengelolaan pengendalian penduduk secara holistik lintas sektor.

Peningkatan pemahaman masyarakat tentang perencanaan kelahiran anak.

Penyebarluasan KIE Genre (Generasi berencana.

12.2 Rasio Akseptor KB Tahun 2013 mencapai 38.777 persen. Terbatasnya tenaga lapangan penyuluh KB, utamanya didaerah terpencil, pegunungan, pesisir pantai.

Membangun jejaring dengan kader/tenaga lapangan sektor lain dan memaksimalkan fungsi tenaga lapangan tersebut terkait urgensi KB melalui peningkatan kapasitas.

12.3 Cakupan peserta KB aktif. 38.701 persen di tahun 2013. Masih rendahnya partisipasi KB pria

Akses ber KB masyarakat miskin dan terpencil (pegunungan dan pesisir) masih rendah.

Mendorong kepesertaan KB Pria.

Mambangun kemitraan dengan lintas stakeholders dan layanan kesehatan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan KB kepada Masyarakat.

12.4 Keluarga Pra sejahtera dan keluarga sejahtera I

Tahun 2013 = 8.924 KK Tingginya persentase keluarga prasejahtera dan sejahtera I.

Meningkatnya pernikahan dini di kalangan anak remaja.

Penguatan ketahanan ekonomi keluarga

Peningkatan partisipasi berKB

Bimbingan serta pengajaran tentang dampak negative pernikahan dini untuk mendorong pendewasaan usia kawin dan perencanaan keluarga.

13. Sosial

13.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi.

Masih adanya arti sosial di Masyarakat. Terbatasnya dana yang dialokasikan setiap tahun sehingga sarana dan prasarana pendukung sangat terbatas.

Diperlukan peningkatan anggaran dan sasaran pada masing-masing kegiatan.

Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin.

13.2 PMKS yang memperoleh bantuan Sosial

Peningkatan jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial.

Belum optimalnya dan akuratnya pendataan PMKS.

Belum tersedianya criteria PMKS yang akan

Optimalisasi peningkatan ketersediaan data PMKS yang akurat.

Memperluas jangkauan pelayanan kepada

Page 177: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 176

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

mendapatkan bantuan. Penerima manfaat.

Penyediaan SOP dan penentuan criteria PMKS yang akan mendapatkan bantuan.

13.3 Penanganan Penyandang masalah kesejahteraan Sosial

Berfluktuasi. Terbatasnya perhatian pemerintah terhadap masalah kesejahteraan sosial.

Kompleksitas Penyandang masalah semakin bertambah.

Adanya komitmen Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Peningkatan dan Pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui upaya Pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial.

14. Ketenagakerjaan

14.1 Angka partisipasi angkatan kerja.

Peningkatan angka partisipasi kerja Rendahnya ketrampilan tenagankerja Pembekalan dan Pelatihan tenaga kerja baik skill maupun kemampuan manajemen.

14.2 Tingkat partisipasi angkatan kerja.

Peningkatan pertisipasi angkatan kerja. Tingkat pendidikan tenaga kerja relatif masih rendah.

Pembangunan balai latihan yang bertaraf internasional.

14.3 Pencari kerja yang ditempatkan

Peningkatan jumlah angka pencari kerja yang ditempatkan.

Ketidaksesuaian antara jenis pendidikan dan kebutuhan pasar kerja yang tersedia.

Pembangunan sekolah kejuruan yang berbasis kebutuhan pasar kerja.

14.4 Tingkat Pengangguran terbuka

Penurunan tingkat pengangguran terbuka Jumlah pertumbuhan angkatan kerja tidak sesuai lapangan kerja yang tersedia.

Informasi pasar kerja masih terbatas.

Perlu komitmen untuk membuat program perencanaan tentang target penempatan tenaga kerja dalam menciptakan lapangan kerja baru.

Pengembangan sistem informasi pasar kerja melalui sistem online.

15. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

15.1 Persentase Koperasi Aktif Total jumlah koperasi 227 unit Rendahnya peran aparat kecamatan dan Desa/kelurahan dalam pembinaan koperasi

Kurangnya regulasi sektor ekonomi untuk mendorong kegiatan usaha koperasi.

Pelibatan aparat kecamatan dan desa/kelurahan dalam pembinaan koperasi diwilayahnya.

Dibutuhkan regulasi sektor ekonomi yang berpihak pada koperasi.

Page 178: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 177

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

15.2 Persentase Koperasi besar Meningkatnya jumlah koperasi besar sebanyak 3 unit.

Terbatasnya pengelola usaha yang memiliki kemampuan (akreditasi) manajerial.

Peningkatan manajerial pengelola usaha melalui lembaga yang terakreditasi.

15.3 Persentase jumlah usaha kecil menjadi menengah

Meningkatnya jumlah usaha kecil menjadi usaha menengah sebanyak 116 unit usaha kecil

Kemampuan produksi, akses pasar masih sangat terbatas

Wawasan kewirausahaan masih kurang

Skim kredit khusus untuk UMK yang murah dan mudah tidak tersedia.

Tidak adanya regulasi untuk pengembangan UMK.

Peningkatan teknis manajerial pengelola UMK

Penyediaan skim khusus bagi UMK.

Ada regulasi usaha yang berpihak pada UMK.

15.4 Persentase jumlah usaha kecil menjadi usaha menengah

Meningkatnya jumlah usaha menengah menjadi usaha kecil sebanyak 10 unit usaha menengah

Kurangnya kemitraan usaha

Tidak bersedia reward bagi pelaku usaha yang berhasil.

Medorong terciptanya kerjasama usaha

Penyediaan reward bagi pelaku UMK.

16. Penanaman Modal

17. Kebudayaan

17.1 Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya

Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya 2 Kali pertahunnya yang sudah sesuai dengan agenda event budaya daerah

Masih banyaknya event Daerah yang belum teragendakan pelaksanaannya.

Perlu Inventarisasi event daerah yang belum teragendakan untuk dimasukkan kedalam event daerah.

17.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Sarana penyelenggaraan seni dan budaya ada…. gedung

Belum tersedia Gedung kesenian yang refresentatif.

Perlu adanya peningkatan sarana gedung kesenian.

18. Kepemudaan dan Olahraga

18.1 Jumlah organisasi dan pemuda

Optimalisasi hubungan pemuda Belum terpolanya perberdayaan pemuda Memfaslitasi secara terbatas baik teknis, management maupun dana dalam rangka mendinamisasi dunia kepemudaan

18.2 Jumlah organisasi olahraga

Peningkatan jumlah organisasi yang terbina Belum terpolanya pemassalan dan pembibitan olahraga

Meningkatkan pola pembibitan dan pembinaan atlit melalui pusat pendidikan dan latihan olahraga pelajar

18.3 Jumlah kegiatan Peningkatan jumlah kegiatan kepemudaan Belum optimalnya koordinasi antara Perlu adanya dorongan serta dukungan untuk

Page 179: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 178

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

kepemudaan organisasi pemuda dan pemberdayaan organisasi pemuda

pengembangan generasi muda dalam meningkatkan produktifitas dan prsestasi

18.4 Jumlah kegiatan olahraga Peningkatan jumlah kegiatan olahraga Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana kegiatan olahraga

Perlu adanya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas

18.5 Lapangan olahraga sepakbola

12 lapangan Dari tahun ke tahun lapangan sepakbola berkurang

Ketersediannya lahan

Perlibatan pihak swasta / masyarakat

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

19.1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

3 Kegiatan pada tahun 2013 Belum optimalnya pembinaan tentang tugas dan fungsi organisasi

LSM, Ormas dan OKP yang terampil dan profesional

19.2 Kegiatan pembinaan politik daerah

6 kegiatan pada tahun 2013 Belum optimalnya sosialisasi pemahaman politik ke masyarakat

Pengurus partai politik dan Masyarakat memahami dengan baik arti politik.

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

20.1 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

2 pada Tahun 2013 Belum berimbangnya jumlah polisi pamong praja dengan jumlah penduduk

Penempatan polisi pamong praja secara berimbang sesuai dengan kebutuhan

20.2 Rasio Jumlah Linmas per 10.000 penduduk

4 pada TAhun 2013 Belum berimbangnya jumlah linmas dengan jumlah penduduk

Penempatan linmas secara berimbang sesuai dengan kebutuhan

20.3 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan

85 pada tahun 2013 Belum optimalnya peran masyarakat dalam pemanfaatan pos siskamling

Peningkatan peran masyarakat dalam pemanfaatan pos siskamling

20.4 Pertumbuhan ekonomi 6.8 % Pada tahun 2013 Belum meratanya pertumbuhan ekonomi anatar desa/kelurahan

Infrastruktur yang baik

Keamanan yang kondusif

Iklim investasi yang semakin baik

Produktivitas usaha lebih baik

20.5 Kemiskinan 18.672 jiwa pada tahun 2013 Sebaran penduduk miskin pada desa/kelurahan belum tertangani dengan baik

Perbaikan akses infrastruktur, didistribusi pangan, peningkatan keterampilan, dll

Page 180: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 179

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

20.6 Penegakan perda 91% pada tahun 2013 Terbatasnya PPNS Penegak Perda Makin tingginya kesadaran masyarakat tentang peraturan perundang undangan

20.7 Cakupan patrol petugas satpol PP

361 pada tahun 2013 Masih kurangnya intensitas cakupan patrol petugas satpol PP

Masih kurangnya sarana prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung cakupan patrol petugas satpol pp

21. Ketahanan Pangan

21.1 Regulasi ketahanan pangan

Tersedianya regulasi yang mendukung pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan hak atas pangan

Regulasi ketahanan pangan masih kurang

Sanksi terhadap pelanggaran peraturan keamanan pangan belum optimal

Berkembangnya lahan sawah produktif menjadi areal perumahan.

Koordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan regulasi ketahanan pangan secara optimal

Pembuatan PERDA Perlindungan pangan tersedia dan ditegakkan.

21.2 Ketersediaan pangan utama

Ketersediaan pangan utama (beras) tersedia sepanjang tahun minimal 2 kali kebutuhan pangan penduduk

Laju peningkatan produksi pangan cenderung melandai sedangkan pertumbuhan penduduk lebih dari 1%

Tingkat produksi utama (beras)

Pengendalian pertumbuhan penduduk (2 orang anak cukup)

22. Pemberdayaan masyarakat dan desa

22.1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

Rata-rata jumlah kelompok binaan = 2 kelompok binaan

Masih rendahnya kelompok binaan pada setiap desa (hanya 1 binaan kelompok pada masing-masing LPM)

Pembinaan terhadap kelompok binaan agar meningkatkan jumlah kelompok binaan pada masing masing LPM pada setiap desa (menjadikan 2 kelompok binaan pada masing masing LPM)

22.2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

Rata-rata kelompok binaan PKK = …….. klp binaan Masih ada PKK didesa dan kelurahan yang belum membina kelompok sesuai dengan jumlah kelompok binaan yang harus dibina

Pengoptimalan fungsi dan tanggung jawab kelompok penggerak PKK kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan agar rutin membina kelompok binaan PKK pada masing masing POKJA

22.3 Jumlah LSM 54,3 % (25 LSM Aktif dari 46 LSM) Data LSM aktf terinventaris dengan baik pada setiap kecamatan, desa dan kelurahan. Khusunya LSM yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat

Pendataan dan inventarisasi data LSM yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat disetiap desa / kelurahan

Page 181: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 180

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

22.4 LPM Berprestasi LPM dapat menjadi pelopor Pemberdayaan di masyarakat.

Masih rendahnya aktivitas penghargaan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dalam menialai kinerja kelembagaan LPM dibidang pemberdayaan masyarakat

Pemberian penilaian kinerja kepada LPM yang dilakukan setiap SKPD yang berkaitan langsung dengan kegiatan LPM

22.5 PKK aktif ………….% (……PKK aktif dari …….PKK) Desa / kelurahan yang letaknya terpencil (daerah pegunungan sulit dilakukan pembinaan oleh TP PKK desa, kecamatan dan kabupaten

Memperlancar akses transportasi dan komunikasi pada setiap desa/kelurahan yang letaknya terpencil agar rutin dilakukan pembinaan kader PKK desa

22.6 Posyandu aktif 57,06% (….posyandu aktif 202 total posyandu) Masih ada sebagian posyandu yang belum memliki kader yang terlatih serta sarana dan prasarana yang layak

Meningkatkan sumber daya manusia kader posyandu dan pemberian dukungan sarana dan prasarana yang layak kepada posyandu didesa khususnya didaerah pegunungan

22.7 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat

Persentase swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan sebesar 65,50 %.

Masih rendahnya program-program pemerintah yang meningkatkan swadaya gotong royong masyarakat .

Belum terdatanya dengan baik konstribusi swadaya masyarakat terhadap kegiatan pembangunan, khususnya bidang pemberdayaan Masyarakat.

Mengiatkan program-program Pemerintah yang bertujuan meningkatkan swadaya Gotong Royong Masyarakat serta melakukan Pendataan secara rutin Kegiatan Pembangunan yang dilakukan secara swadaya.

22.8 Pemeliharaan pasca program pemberdayaan masyarakat

Persentase peran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan parasarana terbangun sebesar 70%

Kurang berfungsinya kelompok masyarakat pemelihara pembangunan yang di desa/kelurahan dan tidak dianggarkan dalam APBDes pemeliharaan pasca pemberdayaan masyarakat

Mengaktifkan dan memfungsikan kembali kelompok kelompok pemelihara pasca program pembangunan pemberdayaan masyarakat di desa/kelurahan serta menganggarkan pada APBD kegiatan pemeliharaan pasca program pemeberdayaan masyarakat

22.9 Pembinaan desa/kelurahan pasca lomba P2WKSS

Semua Desa/Kelurahan yang telah dibina lomba P2WKSS tertdata.

Tidak terbinanya Desa/kelurahan yang telah mengikuti lomba P2WKSS serta kesadaran warga masyarakat sangat rendah.

Belum adanya evaluasi Desa/Kelurahan Ex. perlombaan PWKSS.

Desa/Kelurahan yang telah dibina lomba desa program P2WKSS tetap konsisten. Melanjutkan pemeliharaannya.

terbina dan partisipasi memelihara desa/lurah tetap.

Page 182: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 181

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

Desa/lurah yang telah mengikuti lomba tetap dibina.

23. Kearsipan

23.1 Pengelolaan Arsip secara baku

Belum optimalnya pengelolaan kearsipan pada SKPD

Sarana dan prasarana pengelolaan arsip masih kurang

Arsip arsip yang berada di SKPD masih masuk dalam kategori kacau, belum tertata sesuai kaidah kearsipan

Tidak tersedianya sarana dan prasarana dan belum terlaksananya sistem kearsipan yang baku disetiap SKPD

Rendahnya kesadaran dan pemahaman akan pentingnya arsip

Belum terwujudnya unit kearsipan disetiap SKPD, sesuai amanah UU No.43 Tahun tentang Kearsipan.

Penyediaan peningkatan sarana dan prasarana pengeloalaan kearsipan yang berkualitas

Peningkatan pemahaman dan kapasitas aparat terkait pengelolaan arsip

Kurangnya komitmen para pimpinan SKPD akan pentingnya arsip

Peningkatan pemahaman aparatur akan pentingnya pengelolaan arsip

Penyediaan unit pengelolaan arsip pada setiap SKPD berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

23.2 Peningkatan SDM pengelola Kearsipan

Ketersediaan dan kapasitas sumberdaya manusia pengelola arsip belum memadai

Belum optimalnya kearsipan di SKPD yang disebabkan oleh kurangnya tenaga Fungsional Kearsipan (Arsiparis)

Peningkatan pengetahuan dan minat aparatur tentang kepentingan pengelolaan kearsipan

Peningkatan kesejahteraan aparatur fungsional kearsipan.

24 Komunikasi dan Informasi

24.1 Jumlah jaringan komunikasi

Masih terbatasnya jumlah dan kualitas jaringan komunikasi

Masih terdapatnya beberapa wilayah yang belum terjangkau jaringan komunikasi yang berkualitas, khususnya daerah pegunungan.

Penyediaan sarana dan prasarana jaringan komunikasi pada wilayah yang belum terjangkau pelayanan jaringan komunikasi

24.2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

Masih rendahnya rasio wartel dan warnet terhadap jumlah penduduk

Masih terdapat beberapa desa/lurah yang belum terjangkau fasilitas jaringan komunikasi yang berkualitas

Penyediaan sarana dan prasarana jaringan komunikasi yang belum terjangkau pelayanan jaringan komunikasi

Peningkatan kualitas dan jangkauan jaringan komunikasi sampai di desa terpencil.

Page 183: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 182

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

25 Perpustakaan

25.1 Jumlah Perpustakaan Jumlah perpustakaan belum memenuhi kebutuhan masyarakat

Sarana dan prasarana pendukung perpustakaan termasuk prasarana kantor belum memadai

Terbatasnya pendanaan untuk pengembangan perpustakaan

Belum adanya gedung perpustakaan yang refresentatif

Belum optimalnya pengelolaan Perpustakaan

Terbatasnya tenaga fungsional perpustakaan (pustakawan)

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana

Peningkatan peran dan pemahaman masyarakat dan aparat pemerintah terkait peran perpustakaan dalam peningkatan kualitas pendidikan

Peningkatan peran pemangku kepentingan dalam pengelolaan perpustakaan

Peningkatan pemahaman masyarakat akan peran profesi pustakawan

25.2 Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun

Peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan per tahun masih rendah

Masih kurangnya minat baca masyarakat yang disebabkan oleh rendahnya budaya membaca masyarakat

Peningkatan fasilitas dan sosialisasi pemerintah baik untuk memacu peningkatan minat baca masyarakat

25.3 Koleksi buku yang tersedia diperpustakaan kabupaten/kecamatan di Desa/Kelurahan

Jumlah koleksi buku yang tersedia diperpustakaan masih tersedia

Kuantitas dan kualitas bahan pustaka masih kurang

Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar pemerintah dan penerbit dalam pengadaan bahan bacaan yang bermutu

Peningkatan peran pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam pengadaan bahan bacaan yang bermutu.

II Fokus Layanan Urusan Pilihan

1. Pertanian

1.1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama local lainnya perhektar

Produktivitas padi dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan 0,58 % tetapi peningkatan luas panen lebih besar sebesar 2,02 % sehingga capaian peningkatan produksi setiap tahun didominasi oleh penambahan luas panen.

Tersedianya data penelitian kandungan hara tanah sawah untuk penggunaan pupuk

Penyediaan sarana produksi seperti benih dan pupuk belum memenuhi prinsip 5T (tepat waktu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat harga)

Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana seperti jaringan irigasi, alat mesin pertanian, sarana pasca panen dan sarana

Ketersediaan benih dan produksi lainnya yang memenuhi prinsip 5 T

Pengendalian OPT dan Pengawalan teknologi

Pembangunan dan Rehabilitasi jaringan Irigasi

Pengembangan Sumber air irigasi alternatif seperti embung dll.

Fasilitas penyediaan alsintan dan lembaga

Page 184: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 183

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

berimbang. perhubungan.

Belum adanya data penelitian kandungan hara tanah sawah untuk penggunaan pupuk berimbang.

penyedia alsintan.

Fasilitasi permodalan dan pembiayaan usaha tani lainnya.

1.2 Konstribusi sektor pertanian/Perkebunan terhadap PDRB.

Konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB paling tinggi disbanding sektor lainnya.

Konstribusi sektor perkrbunan terhadap PDRB meningkat.

Konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai tahun 2012 namun pada tahun 2013 menurun menjadi 52.98.

Nilai tambah dan mutu hasil perkebunan masih belum optimal.

Ketersediaan agro input memenuhi prinsip 5 T.

Peningkatan jalan penghubung dari pusat produksi ke pasar dan industri

Fasilitasi permodalan dan pembiayaan usaha tani lainnya.

Penyediaan sarana pengolahan yang memadai disektor perkebunan.

Perbaikan dan peningkatan mutu hasil perkebunan.

1.3 Konstribusi sektor Tabama Konstribusi sub sektor pertanian (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB paling tinggi dibanding sub sektor lainnya.

Konstribusi sub sektor pertanian (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB mengalami penurunan dari 56,50% tahun 2009 menjadi 52,98% pada tahun 2013.

Ketersediaan Agroinput memenuhi prinsip 5 T

Peningkatan jalan penghubung dari sentra produksi ke pasar dan industri.

Fasilitasi permodalan dan pembiayaan usaha tani lainnya.

Terlaksananya sistem Agribisnis dan Agroindustri dengan baik pada pendekatan kawasan

1.4 Konstribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB… Produktifitas tanaman perkebunan belum optimal, masih dibawah potensi kemampuan lahan.

Pemeliharaan tanaman secara intensif yang berkelanjutan

Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai

Perbaikan tanaman melalui peremajaan dan rehabilitasi serta pemilihan tanaman yang unggul yang tahan terhadap Organisme Penggangngu Tanaman (OPT) dan anomaly iklim

1.5 Cakupan bina kelompok petani

Cakupan kelompok petani yang menjalankan usaha melalui pembinaan meningkat.

Belum optimalnya kapasitas dan pengetahuan kelompok petani dalam menjalankan usaha

Peningkatan kapasitas dan pengetahuan kelompok petani dalam menjalankan usaha

Page 185: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 184

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

peningkatan kualitas produksi pertanian

Belum optimalnya peran dan fasilitasi pemerintah dalam memacu peningkatan produksi dan usaha kelompok tani

peningkatan kualitas produksi pertanian.

Peningkatan peran dan fasilitasi pemerintah guna memacu peningkatan usaha dan produksi kelompok tani.

1.6 Produksi daging dari berbagai komoditas ternak.

Target pada tahun 2013 diharapkan sebesar 2 persen pertahun namun terjadi penurunan sebesar………. Persen dari yang ditargetkan.

Rendahnya produksi daging.

Terbatasnya areal RPH dan yang sudah ada 0,20 Ha sudah tak layak.

Meningkatkan sarana dan prasarana, penerapan teknologi produksi dan manajemen produksi .

Tersedianya lahan RPH untuk dibangun sesuai standar mutu pelayanan.

1.7 Penyuluhan Teknologi Ternak dan Keswan

Peningkatan kelompok tani ternak terbina dan pengendalian Keswan optimal.

Kurangnya tenaga penyuluh peternakan dan dokter hewan untuk pembinaan dan pengawasan.

Tersedianya tenaga penyuluh yaitu dokter Hewan.

2. Kehutanan

2.1 Rehabilitasi hutan dan lahan

Jumlah luas hutan yang direhabilitasi setiap tahun mengalami peningkatan , yakni dari 26.049 ribu ha tahun 2009 menjadi 26.049 ribu Ha tahun 2013 atau dari 0 persen menjadi 0 persen.

Besarnya laju deforestrasi dan degradasi hutan serta tersedianya data dan informasi laju degradasi kawasan hutan.

Penyelesaian tata batas kawasan hutan, batas luar dan batas fungsi kawasan hutan serta penguatan upaya peningkatan kapasitas pengelolaan kawasan hutan peningkatan kapasitas polisi hutan.

2.2 Kerusakan kawasan hutan Kerusakan hutan masih 15 % dibandingkan dengan luas 46 Ha

Besarnya laju deforestrasi dan degradasi hutan serta tersedianya data dan informasi laju degradasi kawasan hutan.

Belum tersedianya data base luas perjenis tanaman hutan.

Penyelesaian tata batas kawasan hutan, batas luar, dan batas fungsi kawasan hutan serta penguatan peningkatan kapasitas pengelolaan kawasan hutan melalui peningkatan kapasitas polisi hutan.

Tersedia data.

2.3 Konstribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

Konstribusi sektor kehutanan masih dibawah 1 %.

Secara ekonomi konstribusi sektor kehutanan masih rendah namun konstribusi manfaatnya belum dianalisis.

Perlu menghitung kontribusi intangible dari sektor kehutanan untuk menjadi pertimbangan ekonomi lingkungan.

Page 186: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 185

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

3. Energi dan potensi Sumber Daya Mineral

3.1 Pertambangan tanpa izin Penanganan pertambangan tanpa izin masih dibawah 47 %.

Belum terpadunya kegiatan perencanaan dan pengembangan pertambangan dengan rencana tata ruang.

Sinkronisasi perencanaan dan pengembangan pertambangan dengan rencana tata ruang serta konsistensi pemanfaatan rencana tata ruang dan penegakan hukum.

3.2 Konstribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

Konstribusi masih pada tahun 2013= 10,64 % masih dibawah capaian tahun 2009 namun cenderung stabil di angka tersebut selama 4 tahun berikutnya.

Belum terpadunya kegiatan perencanaan dan pengembangan pertambangan dengan rencana tata ruang

Belum adanya data yang tersedia.

Tersedia data base dan hasil penelitian.

Adanya Perencanaan Pengembangan sesuai tata ruang.

Tersedianya tenaga terampil.

4. Pariwisata

4.1 Kunjungan Wisata Kunjungan mengalami peningkatan tiap tahunnya sebesar……………..persen, yakni dari………….orang tahun 2009 meningkat menjadi ……………….jiwa tahun 2013

Belum Optimalnya sarana dan prasarana Daerah Tujuan Wisata (DTW)

Masih banyak DTW baru yang belum terbina

Peningkatan sarana dan prasarana akses ke DTW

Optimalisasi promosi DTW baru dan perbaikan infrastruktur

Pelatian masyarakat dalam industry wisata spesifik

4.2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

Kontribusi terhadap PDRB rata rata …….. % selama 5 tahun

Masih rendahnya promosi pada segmen pasar internasional

Belum semua lokasi DTW dimiliki oleh pemda dan bersertifikat

Perlu peningkatan promosi baik dalam maupun luar negeri

Lokasi dibina, dikembangkan pemerintah dan masyarakat serta lahan jelas status pengelolaannya/Pemilikan.

5. Kelautan dan perikanan

5.1 Produksi perikanan Jumlah produksi ikan pada tahun 2013 adalah sebesar 11.808,06 ton

Belum terintegrasinya sistem produksi dari hulu ke hilir

Kualitas armada penangkap ikan masih rendah

Penyakit udang masih menjadi ancaman Untuk peningkatan produksi.

Mutu produksi perikanan kurang berdaya

Memanfaatkan potensi yang ada dengan menarapkan teknologi serta membangunan jejaring bisnis perikanan

Pengembangan sektor hulu kehilir dan revitalisasi system produksi dalam rangka penyediaan bahan baku industrilisasi

Pembinaan dan pengawasan dalam

Page 187: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 186

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

saing

Kualitas SDM Pembudidaya dan Nelayan masih rendah.

pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan

5.2 Konsumsi ikan Pada tahun 2013 konsumsi ikan berhasil melampaui target sebesar …………….dimana konsumsi ikan dicapai sebesar 45,80% sementara target daerah hanya sebesar 30 kg

Persaingan konsumsi protein hewan lain

Penurunan stock ikan laut / pesisir oleh nelayan tradisional

Pembinaan produk nilai tambah dan diseminasi teknologi pengolahan

Peningkatan mutu dan jaminan keamanan pangan

Komuditas perikanan dimasukkkan dalam undang undang pangan strategis

Tersedia sarana dan prasarana pembantu mutu.

5.3 Cakupan bina kelompok nelayan, pembudidaya dan pengolah

Cakupan bina kelompok nelayan yang dapat bantuan dipinrang mengalami peningkatan….

Kurangnya monitoring terhadap keberhasilan kelompok nelayan

Belum terintegrasinya system produksi dari hulu kehilir

Terbatasnya modal usaha.

Inovasi teknologi pada usaha perikanan

Pengelolaan potensi dengan berbasis komuditas, kawasan serta pembenahan system dan managemen usaha kelembagaan

Pembinaan kawasan mina politan belum optimal

5.4 produksi perikanan kelompok nelayan, pembudidaya dan pengolah

Jumlah produk kelompok ……% dari produk daerah yaitu ; Pembudidaya 88 kelompok Tangkap 60 kelompok Pengolah 22 kelompok Pelestari 4 kelompok

Rendahnya produktifitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan

Kemiskinan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan

Keterbatasan infrastruktur perikanan budidaya tangkap dan pengolahan hasil kelautan dan perikanan (air bersih, listrik, bbm, system rantai dingain, pelabuhan perumahan)

Terbatasnya akses permodalan untuk usaha perikanan

Kualitas kelembagaan nelayan, pembudidaya dan pengolah

Meningkatkan pembinaan kelembagaan masyarakat usaha perikanan dan kelautan agar dapat menghasilkan produk yang berdaya saing

Optimalisasi program bbm solar dan puket

6. Perdagangan

6.1 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Rata rata 12,68 % selama 5 tahun Belum optimalnya peran sektor perdagangan terhadap peningkatan PDRB Sulsel

Optimalisasi peran sektor perdagangan terhadap PDRB

Peningkatan koordinasi antar tingkatan

Page 188: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 187

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

pemerintahan dalam upaya memacu kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

6.2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

Persentase usaha informasi dan kelompok pedagang yang aktif

Masih besarnya jumlah kelompok pedagang dan usaha informal yang aktif dan mandiri

Masih rendahnya tingkat keterampilan dan kapasitas pengelolaan usaha

Peningkatan upaya pembinaan dan fasilitasi kelompok pedagang dan usaha informal

Peningkatan keterampilan dan kapasitas pengelolaan usaha

7. Perindustrian

7.1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Pertumbuhan sektor industri 6,83% Kurangnya investasi sektor industri pengolahan

Iklim investasi yang semakin baik

7.2 Pertumbuhan Industri Pertumbuhan industri 9,32 % (ADHK) Kurangnya investasi sektor industry pengolahan

Iklim investasi yang semakin baik

8. Ketransmigrasian

8.1 Transmigrasi Sejak tahun 2009 sudah tidak ada.

I Fokus kemampuan ekonomi daerah

1. Otonomi daerah, pemerintahan umum….

1.1 Pengeluaran konsumsi pengeluaran pendapatan perkapita

Rata rata pengeluaran perkapita sebulan untuk pengeluaran makanan …. Pada tahun 2012 adalah sebesar ………..….% atau mengalami penurunan sebesar … poin jika dibandingkan dengan tahun 2011

Konsumsi rumah tangga per kapita masih didominasi kelompok pangan yang idealnya kelompok non pangan

Peningkatan peran dan fasilitasi pemerintah dalam mendukung peningkatan konsumsi kelompok non pangan

1.2 Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita

Persentase pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapit meningkat dari hamper berimbang yakni dari …persen menjadi …. Persen

Konsumsi non pangan lebih rendah disbanding konsumsi pangan perkapita

Peningkatan peran dan fasilitasi pemerintah dalam mendukung peningkatan konsumsi kelompok non pangan

Page 189: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 188

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

1.3 Produktivitas total daerah PDRB meningkat signifikan dari tahun ketahun Masih didominasi sektor pertanian yang pemasarannya dalam bentuk komoditi primer / bahan baku

Industry pengolahan pertanian meningkat

Sarana produksi pertanian meningkat

Tersedia Hasil Riset & Teknologi ttg kesuburan Tanah.

2. Pertanian

2.1 Nilai tukar petani Nilai tukar petani di Pinrang berada diatas rata-rata Kabupaten tetangga.

Adanya perbedaan harga antara Pemerintah (Bulog) dan Tengkulak di lokasi panen.

Kemampuan daya beli masyarakat meningkat

Jumlah produksi hasil pertanian meningkat

Semua Produksi ditangani Pemerintah

II Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur

1. Perhubungan

1.1 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

Pertambahan jumlah kendaraan lebih tinggi dibanding pertambahan panjang jalan

Kurangnya pembangunan infrastruktur jalan baru

Meningkatnya kemampuan masyarakat membeli kendaraan baru

1.2 Jumlah orang / barang terangkut angkutan umum

Jumlah arus barang dan orang semakin meningkat Pengguna tani, sering tidak tertib sehingga kecelakaan lalu lintas.

Semakin giatnya perekonomian dan lancarnya transportasi kedaerah

2. Penataan Ruang

2.1 Ketaatan terhadap RTRW Sampai saat ini rasio kesesuaian pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan RTRW sudah mencapai ……….. Yang diindikasikan dengan telah dilaksanakannya …………….. program pembangunan utama pada indikasi program utama RTRW.

Belum sinkronnya program pembangunan antar sektor dan antar wilayah yang mengacu pada rencana tata ruang

Belum tersedianya instrument pengendalian yang optimal terhadap

Adanya upaya pengendalian pemabfaatan ruang pada wilayah kabupaten yang berbatasan dengan perkotaan

Upaya mewujudkan singkronisasi program pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan meningkatkan upaya pengendalilan pemanfaatan ruang

Page 190: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 189

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

2.2 Luas wilayah Produktif Luas wilayah Produktif Pinrang berdasarkan RTRW sudah mencapai………dengan mengembangkan kawasan Produktif seluas…………..hektar.

Belum sinkronnya program pembangunan antar sektor dan antar wilayah yang mengacu pada rencana tata ruang.

Belum tersedianya instrument pengendalian yang optimal.

Adanya Pengembangan kawasan permukiman kota ke bagian selatan.

Adanya Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Kapet Pare-pare.

2.3 Luas wilayah Industri Luas wilayah Industri Kabupaten Pinrang berdasarkan RTRW sudah mencapai 485 Hektar

Belum sinkronnya program pembangunan antar sektor dan antar wilayah yang mengacu pada rencana tata ruang.

Belum tersedianya instrument pengendalian yang optimal.

Adannya upaya pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kecamatan yang berbatasan dengan kota Pinrang sebagai Hinterland.

2.4 Luas wilayah Kebanjiran Persentase luas wilayah kebanjiran terhadap luas wilayah budidaya di Kab.Pinrang sebesar 21,5 %.

Belum sinkronnya program pembangunan antar sektor dan antar wilayah yang mengacu pada rencana tata ruang.

Belum tersedianya instrument pengendalian yang optimal terhadap pelanggaran rencana tata ruang.

Adanya upaya pengendalian pemanfaatan ruang pada wilayah kecamatan desa yang berbatasan dengan perkotaan. Dapat sinergi pengembangannya.

2.5 Luas wilayah perkotaan Realisasi luas kawasan perkotaan terhadap luas rencana wilayah budidaya sesuai RTRW Pinrang.

Belum sinkronnya program pembangunan antar sektor dan antar wilayah yang mengacu pada rencana tata ruang.

Belum tersedianya instrument pengendalian yang optimal terhadap pelanggaran rencana tata ruang.

Sinergitas dan sinkronisasi program pembangunan kawasan perkotaan yang mengacu pada RTR;

Penyiapan instrument pengendalian pemanfaatan ruang.

3. Otonomi daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah,………………………………………………….

3.1 Jenis dan jumlah bank dan cabang

Peningkatan dan Pemerataan jumlah dan jenis bank

Jenis dan jumlah bank belum merata di setiap kecamatan, kecuali BRI sdh ada.

Tingginya kesadaran masyarakat menggunakan jasa perbankan.

Jumlaha tabungan dan nasabah meningkat.

3.2 Jenis, kelas dan jumlah restoran.

Makin tingginya minat masyarakat untuk membuka Warung/kafe.

Meningkatnya jumlah masyarakat yang

Belum optimalnya peran pemerintah dalam memfasilitasi masyarakat dalam pengelolaan warung yang sehat dan halal.

Peningkatan peran pemerintah dalam memfasilitasi pengelolaan warung yang sehat dan halal

Page 191: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 190

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

berkunjung ke Warung. Masih terbatasnya jumlah warung yang terdaftar dan tersertifikasi.

Peningkatan kapasitas dan pemahaman masyarakat akan pengelolaan warung yang sehat dan halal.

3.3 Jenis, kelas dari jumlah hotel/wisma

Makin tingginya minat masyarakat untuk membuka usaha hotel / wisma

Meningkatnya jumlah masyarakat yang berkunjung dan menggunakan fasilitas hotel/wisma

Belum optimalnya pemerintah dalam memfasilitasi masyarakat dalam pengelolaan hotel/wisma

Masih terdapat beberapa hotel/wisma yang sesuai dengan syarat dan persyaratan

Peningkatan peran pemerintah dalam memfasilitasi pengelolaan hotel/wisma

Peningkatan kapasitas dan pemahaman masyarakat terkait syarat dan persyaratan pendirian hotel/wisma

4. Lingkungan Hidup

4.1 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

Cakupan penggunaakn air bersih sebesar ….%, dengan total rumah tangga sebesar 5.577 RT yang menggunakan air bersih

Masih rendahnya cakupan RT yang menggunakan air bersih dari sumber yang aman

Makin berkurangnya kapasitas air baku untuk memenuhi kebutuhan RT

Peningkatan cakupan pelayanan air bersih di tingkat rumah tangga

Peningkatan upaya konservasi sumber air baku

5. Komunikasi dan Informatika

5.1 Rasio ketersediaan daya listrik

Kebutuhan listrik di Kab.Pinrang pada tahun 2013 sebesar 115.136.690 Kwh didominasi oleh kebutuhan untuk rumah tangga sebesar 54%, disusul oleh kebutuhan untuk perkotaan sebesar 24%, dan sisanya untuk kebutuhan publik.

Persentase pemanfaatan energi baru terbarukan masih rendah untuk pembangkit listrik baik skala menengah maupun skala kecil masih rendah

Kurangnya inovasi baru untuk pembangkit listrik

Pengembangan dan pemanfaatan potensi energi lokal khusunya energi baru terbarukan

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan listrik di perdesaan dan melalui Pengembangan Desa Mandiri Energi

5.2 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

Persentase rumah tangga yang nmenggunakan listrik di Kabupaten Pinrang didominasi oleh pengguna listrik dengan daya 900 watt sebesar 50 % dari seluruh rumah tangga pengguna listrik

Persentase pemanfaatan energi baru terbarukan masih rendah

Semakin tinggi permintaan sambungan baru untuk RT

Pengembangan dan pemanfaatan potensi energi local khusunya energy baru terbarukan

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan listrik di perdesaan dan melalui pengembangan desa Mandiri Energi di Kecamatan Lembang dan Batulappa

Page 192: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 191

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

III Fokus Iklim Berinvestasi

1. ……………………………

1.1 Angka kriminalitas Jumlah tindak kriminalitas provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir (2009-2013) pada tahun 2009 hingga tahun 2013 jumlah tindak kriminalitas meningkat dari 203 Kasus menjadi 495 kasus

Masih tingginya angka kriminalitas akibat sosialisasi hukum yang kurang

Masih rendahnya pendidikan

Kurangnya jumlah aparat penegak hokum

Peningkatan kualitas dan frekuensi pelaksanaan sosialisasi penegak hokum

Peningkatan peran masyarakat dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban masyarakat

Mengaktifkan kantibmas

1.2 Jumlah demo Tingginya jumlah demonstrasi dan menurun dari tahun ketahun

Masih rentang aksi demonstrasi

Belum tersedianya sarana penyaluran aspirasi yang benar

Peningkatan koordinasi dan kerjasama dalam penanganan demonstrasi

Penyediaan sarana dan prasarana penyaluran aspirasi masyarakat dan mahasiswa

1.3 Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah

Jenis jenis pajak dan retribusi yang dapat dikelola pemda telah ditetapkan secara CloseList berdasarkan UU 28 TAhun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah

Masih terdapat pungutan ditingkat Kabupaten yang bersifat kontra produktif dengan iklim investasi didaerah

Pengawasan atas implementasi perda pajak dan retribusi daerah di tingkat kabupaten

1.4 Jumlah perda yang mendukung iklim usaha

Perda yang masih berkaitan dengan investasi masih belum mendukung pengembangan iklim usaha di Kab.pinrang.

Kurangnya dukungan legislasi yang mendukung pengembangan investasi yang terealisasi di Kab.Pinrang

Peningkatan jumlah perda yang mendukung iklim usaha

1.5 Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

Desa swasembada sebesar ….. desa dari sejumlah …. Desa/kelurahan

Masih lemahnya peran, kapasitas dan kemampuan pemerintahan desa dalam pelaksanaan pembangunan

Peningkatan kapasitas dan kelembagaan pemerintah desa

IV Fokus Sumber Daya Manusia

1 Ketenagakerjaan Jumlah angkatan kerja 152.718 penduduk yang bekerja. Tingkat pengangguran terbuka mencapai 6.930 orang

Tingginya urbanisasi ke kota pinrang

Kurangnya keterampilan bekerja

Pendapatan tenaga kerja disektor pertanian rendah

Meningkatnya kegiatan agro industry

Meningkatnya permintaan tenaga kerja sektor perkebunan dari Negara tetangga / Malaysia

Page 193: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 192

No Urusan/ IKK Tafsiran

Capaian target Permasalahan Faktor-faktor Keberhasilan

1.1 Rasio ketergantungan Perbandingan antar banyaknya penduduk yang belum dan tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang termasuk produksi secara ekonomi

Naiknya persentase penduduk yang belum dan tidak produktif

Adanya program-program yang terkait dengan program penurunan tingkat kelahiran bayi, program keluarga berencana (KB)

Page 194: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 193

4.2 Isu Strategis

Isu strategis dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah

merupakan kondisi aktual yang perlu diperhatikan atau dikedepankan dalam

perencanaan pembangunan daerah karena penting, mendasar, mendesak dan

berdampak jangka panjang bagi kelanjutan pembangunan serta signifikan bagi

daerah sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pemerintah daerah dimasa yang

akan datang. Isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Pinrang dalam lima

tahun kedepan dirumuskan dengan mensistesa fakta-fakta permasalahan

pembangunan maupun permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang

telah disampaikan pada bahagian sebelumnya dengan isu-isu eksternal atau isu-isu

global.

4.2.1 Isu Global

Dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, dapat ditemukan beberapa

kondisi yang dapat mempengaruhi kebijakan yang akan ditempuh. Kondisi tersebut

bersifat eksternal atau kondisi dari luar yang tidak dapat dikontrol sepenuhnya,

namun dapat diantisipasi dampaknya ataupun dapat dioptimalkan peluang yang

ditimbulkannya. Kondisi eksternal tersebut umumnya berlaku secara nasional

maupun internasional dan berdampak secara langsung dan berdimensi waktu yang

panjang yang akan mempengaruhi perjalanan pelaksanaan pembangunan,

sehingga memerlukan perhatian yang khusus. Berikut beberapa kondisi ataupun isu

global yang dipandang dapat mempengaruhi perjalanan kebijakan pembangunan di

daerah Pinrang.

Perubahan Iklim dan Bencana Alam, paradigma masa lalu menyebutkan

bahwa masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti

iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara

dll.Belakangan mulai disadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan

lingkungan secara signifikan.Sebagai gambaran bahwa penebangan hutan,

mempengaruhi perubahan suhu dan curah hujan secara local.Ketika area hutan

yang hilang semakin luas, maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah

berskala regional.

Pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak diimbangi oleh

upaya penanggulangan yang mengatasnamakan kesejahteraan hidup manusia

tampaknya akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.

Hal ini tidak hanya mengancam keberlangsungan lingkungan alam, tetapi juga

keberlangsungan hidup manusia sendiri. Isu pemanasan global dan perubahan iklim

hanyalah sebagian dari sekian banyak isu lingkungan untuk diperhatikan yang tidak

Page 195: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 194

hanya bersifat lokal tetapi global, demikian halnya dengan Indonesia. Di

Indonesiamasih menghadapi tantangan besar dimana pembangunan ekonomi yang

dikembangkan telah menggerakkan pembangunan ekonomi yang cenderung

bersifat ekstraktif atau mengandalkan eksploitasi sumber daya alam secara

langsung.Bahkan ada kecenderungan besar dimana upaya mempertahankan fungsi

lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari masih jauh dari yang

diharapkan.

Penyebab pemanasan global ini cukup kompleks, meliputi meningkatnya gas

rumah kaca seperti CO2 dan Metana yang brasal dari Industri, Kendaraan bermotor,

dan mahluk hidup penghasil metana alamiah seperti baktri. Selain itu juga terjadinya

kerusakan hutan alami akibat alih fungsi hutan menjadi pemukiman, industri,

pertanian dan fungsi lainnya.Sehingga luas hutan setiap tahunnya terus berkurang

yang berakibat meningkatnya jumlah gas rumah kaca karena fungsi hutan sebagai

paru-paru dunia berkurang.

Eksploitasi hutan yang dilakukan masyarakat sekitar kawasan hutan lindung

juga tidak luput dari faktor kondisi sosial ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, usaha

untuk menghentikan perusakan hutan tidak cukup dilakukan hanya dengan

menghentikan kegiatan yang sifatnya merusak saja, melainkan juga dituntut untuk

melawan kecenderungan yang terjadi dengan berbagai macam usaha rehabilitasi

lahan dan hutan yang telah rusak.

Untuk mengantisipasi berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, maka

sangat dibutuhkan adanya suatu sistem pengelolaan dan pemberdayaan ekonomi

masyarakat sekitar kawasan hutan yang efisien dan berwawasan lingkungan, yang

mampu memanfaatkan potensi sumber daya setempat secara optimal, sehingga

masyarakat memiliki keperdulian dan tanggung jawab dalam menjaga hutan

tersebut.

Perdagangan bebas, globalisasi telah merambah hampir disemua ranah

kehidupan masyarakat, baik itu bidang ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), budaya, pendidikan dan lain-lain. Walaupun istilah globalisasi

telah menjadi suatu kosakata yang umum, tetapi suka atau tidak suka, masyarakat

diseluruh pelosok dunia sekarang ini telah hidup dalam suatu habitat global,

transparan, tanpa batas, saling mengait (linkage), dan saling ketergantungan

(interdependence). Skenario liberalisasi melalui perjanjian perdagangan bebas

memberikan dampak keseluruh pelosok negeri. Contoh globalisasi yang nyata

dirasakan saat ini seperti masuknya barang-barang impor dari cina dan Negara-

negara ASEAN lainnya akan menyapu sampai ke desa-desa. Indonesia sekarang ini

berada didalam kondisi yang sangat terbuka dan sangat bersaing.

Page 196: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 195

Dengan diberlakukannya perdagangan bebas banyak memberi dampak

terhadap kehidupan sosial masyarakat. Dunia yang tanpa batas, keluar masuk

barang yang intens serta interaksi dengan dunia luar disatu sisi memberikan

dampak positif bagi perkembangan masyarakat melalui upaya peningkatan kualitas

dan inovasi produk lokal. Namun, disisi lain, pemberlakuan ini dapat menambah

penderiataan sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih berada di bawah

garis kemiskinan.Mereka digiring kepada seluruh dunia dimana kekuatan pasar

menjadi panglima. Hilangnya subsidi dan peranan dari Negara dalam bidang

ekonomi berdampak multiplayer effect pada kemiskinan yang meningkat dan akan

mengarah pada tingginya angka kriminal. Hal ini mengakibatkan kerja keras

pemerintah, yakni mengerjakan dua hal sekaligus, yakni perbaikan ekonomi dan

sekaligus melakukan reformasi terhadap masalah-masalah sosial.

Kondisi sosial ekonomi serta semua potensi yang ada pada masyarakat

Kabupaten Pinrang, diharapkan pemerintah dapat menempuh suatu kebijakan yang

rasional untuk mengantar masuk dalam kancah perekonomian global.

Demokrasi dan HAM, dari tahun ketahun gelombang kesadaran eksistensi

kehadiran manusia dimasyarakatnya semakin meningkat seiring dengan

meningkatnya pendidikan dan informasi. Peningkatan peran dimasyarakat seperti

demokratisasi akan terus berlangsung dan tidak akan mungkin dapat dicegah

kemajuannya pemerintah-pemerintah otoriter di dunia kalaupun belum dapat runtuh

seluruhnya diperkirakan akan mengalami perlemahan yang serius. Keberhasilan

Negara otoriter pada tahun-tahun sebelumnya dalam mencegah demokratisasi,

seperti halnya yang terjadi di beberapa Negara bekas Uni Soviet, Afrika Utara dan

Asia Selatan, hanya akan menunda sebentar keberhasilannya. Saat ini gelombang

demokrasi sedang melanda Negara-negara di Timur Tengah dan efek domino yang

ditimbulkannya menjadi permasalahan yang bermuara pada persoalan

kemanusian.Bahkan Negara-negara maju sekalipun sedang mengalami dinamika-

dinamika koreksi dalam hal demokrasi, berkaitan dengan peran negara dan

masyarakat sipil.

Traficking, kasus tindak pidana perdagangan orang saat ini terus terjadi,

dimana Negara Indonesia menjadi bagian dari praktek ini. Tindak kejahatan

terhadap kemanusiaan ini terjadi di daerah atau negara asal, daerah transit hingga

ke daerah atau negara tujuan. Keterbatasan ekonomi, minimnya tingkat pendidikan

sering kali menjadi dasar alasan kelompok ini terjerat human trafficking. Beragam

cara dipakai pelaku untuk menarik dan mengontrol korban diantaranya janji

pekerjaan bergaji tinggi, hingga ancaman kekerasan. Hal tersebut banyak terjadi

karena adanya masalah ketidakseimbangan hubungan negara-negara maju dengan

Page 197: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 196

negara-negara berkembang khususnya dalam konteks hubungan perdagangan dan

ekonomi. Sebagai perbandingan bahwa perdagangan orang dan penyelundupan

manusia merupakan kejahatan dengan nilai keuntungan terbesar ke-3 (tiga) setelah

kejahatan penyelundupan senjata dan perdagangan narkoba.

Di Indonesia praktek ini dapat terjadi dengan modus pengiriman tenaga kerja

ke luar negeri, dimana dua komponen saling memperkuat yakni antara kurangnya

lapangan kerja tersedia dan rendahnya keterampilan yang dimiliki Kabupaten

Pinrang dapat mngambil pran dalam mengurangi dampak dari hal ini dengan upaya

penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan tenaga kerja.

4.2.2. Isu Staregis Daerah

Isu starategis daerah hasil sintesa fakta-fakta permasalahan pembangunan

maupun permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang telah

disampaiakan pada bahagian sebelumnya dengan isu-isu global.

Selain isu global,penyusunan RPJMD ini juga memperhatikan secara khusus

dampak terhadap lingkungan hidup dari program-program yang akan dilaksanakan

seperti yang telah diamanahkan oleh Permendagri No.67 Tahun 2012 tentang

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Pada proses kajian KLHS tersebut,

didapatkan gambaran perkiraan pengaruh dari pelaksanaan pembangunan sehingga

diperlukan mitigasi dari dampak negatif dengan :

1. Memperhatikan RTRWP dan RTRWK dan penerapan kaidah lingkungan hidup

dalam setiap pelaksanaan pembangunan. Hal ini antara lain dapat pula berupa

penerapan AMDAL dan RKL/RPL maupun UKL/UPL sesuai dengan

perundangan yang berlaku.

2. Pada sektor pertanian, penerapan pertanian dalam arti luas ramah lingkungan

antar lain dengan cara pemakaian pupuk berimbang, pemanfaatan pupuk

organik, pemakaian benih rendah emisi, dan pengolahan lahan tanpa bakar

serta memperhatikan daya dukung lahan dan kesesuaian lahan dalam setiap

kegiatan perlu dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan secara terintegrasi

dalam masing-masing program dengan membuat kegiatan berupa sosialisasi

dan penerapan pertanian ramah lingkungan. Disamping itu disarankan pula

dengan menerapkan pertanian dengan menggunakan sistem SRI (system of

rice intensification) yaitu pengembangan padi dengan air berimbang serta

pengembangan pengelolaan sistem irigasi yang partisipatif.

3. Pada sektor peternakan, pengintegrasian program dengan usaha memberikan

akses terhadap sistem pengkandangan yang layak dan sesuai dengan kaidah

lingkungan harus dilakukan. Agar hasil ternak lebih bermanfaat maka

Page 198: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 197

direkomendasikan pula untuk pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk an-

organik dan mengembangkan biogas yang dapat mnurunkan tingkat emisi gas

rumah kaca sekaligus dapat mengurangi tingkat pemakaina energi fosil.

4. Dalam kaitannya dengan isu kerusakan kawasan pesisir dan ekosistemnya,

maka direkomendasikan untuk mempertahankan mangrove yang ada sekaligus

mengembangkannya sebagai usaha perlindungan dan pemulihan ekosistem

wilayah pesisir.

5. Hal lain yang sangat penting adalah pemantapan moral dan akhlak masyarakat

dalam menjamin keseimbangan pembangunan.

Isu lain yang dianalisis dalam penyusunan RPJMD ini adalah isu

pengarusutamaan gender. Sehingga dalam penentuan kebijakan dan program-

program yang dilakukan dianalisis terlebih dahulu kaitannya dan atau pengaruhnya

terhadap isu-isu gender yang analisisnya secara lengkap dilampirkan secara

terpisah dengan dokumen ini.

Adapun daftar isu strategis secara keseluruhan daerah ini disajikan dengan

pendekatan urusan pemerintahan, yakni urusan wajib dan urusan pilihan.

Pendekatan urusan akan lebih mempermudah di dalam menentukan stakeholder

terkait dalam menetukan kebijakan yang akan dilakukan menghadapi isu starategis

tersebut.

4.2.2.1 Urusan Wajib Pemerintah Daerah

a. Urusan Pendidikan

Masih tingginya angka buta aksara serta angka partispasi sekolah cenderung

menurun;

Standar pelayanan minimal pendidikan belum tercapai;

Belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

b. Urusan Kesehatan

Terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal pelayanan kesehatan,

masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit tidak menular,

serta meningkatkan penyakit degenerative;

Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) masih kurang;

Gerakan SUN (Scaling Up Nutrition) untuk perbaikan gizi anak atau perbaikan

gizi 1000 hari pertama kehidupan.

Page 199: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 198

c. Urusan Lingkungan Hidup

Menurunnya daya tampung lingkungan akibat pencemaran dan pengrusakan

lingkungan;

Menurunnya kapasitas dan kualitas sumber air baku;

Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengolahan lingkungan hidup

masih kurang;

Dampak pemanasan global semakin meningkat;

Dilakukan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS RPJMD

2014-2019) sesuai Permendagri No.67 Tahun 2012.

d. Urusan Pekerjaan Umum

Belum meratanya aksebilitas pelayanan transportasi;

Belum optimalnya kinerja sarana dan prasarana sumber daya air untuk

mendukung ketahanan pangan Kab. Pinrang;

Rendahnya akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak;

Tingkat kerusakan jalan, jembatan, prasarana dan sarana irigasi yang masih

tinggi;

Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan

prasarana;

e. Urusan Penataan Ruang

Belum adanya RTH yang refresentatif yang telah disusun belum disadari

sebagai produk yang mempunyai kekuatan hukum, dan kurangnya kesadaran

masyarakat dalam tertib penataan ruang.

f. Urusan Perencanaan Pembangunan

Belum efektifnya perencanaan dari bawah (bottom up planning) yang

disebabkan oleh kurang akuratnya data pendukung perencanaan

pembangunan;

Masih terdapat kesulitan untuk memastikan adanya konsistensi antara

perencanaan (program/kegiatan) pembangunan dan alokasi

penganggarannya;

Belum adanya rencana pengadaan tanah pada kawasan tertentu untuk

mempercepat kerjasama investor dari luar.

Page 200: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 199

g. Urusan Perumahan

Belum optimalnya pengelolaan Asset tanah pemerintah dan kurangnya

kesadaran masyarakat dalam perizinan dan persertifikatan tanah karena

biaya dianggap masih tinggi;

Belum memadainya penyediaan sarana dan prasarana dasar pemukiman dan

masih besarnya kesenjangan pemenuhan akan rumah layak huni.

h. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah

raga, dan kurangnya pembinaan pemuda dan olah raga;

Masih kurangnya pembinaan kepemudaan;

Masih kurangnya pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga.

i. Urusan Penanaman Modal

Belum optimalnya pengelolaan investasi;

Iklim investasi belum kondusif khususnya dalam hal pelayanan perizinan;

Lahan bagi usaha industri berskala menengah/besar terbatas dan belum ada

lahan yang dimiliki Pemerintah Daerah.

j. Urusan Koperasi, Usaha kecil dan Menengah

Pemberdayaan koperasi UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas dan berkelanjutan;

Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan desain produk, yang

berdampak pada diversifikasi masih rendah;

Jaringan pasar industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran masih

terbatas.

k. Urusan Kependudukan dan catatan Sipil

Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalam tertib administrasi

kependudukan;

Relatif tingginya tingkat pertumbuhan penduduk.

l. Urusan Ketenagakerjaan

Masih terbatasnya lapangan pekerjaan;

Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja belum sesuai kebutuhan

pasar/TKW

Page 201: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 200

m. Urusan Ketahanan Pangan

Belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal;

Ketersediaan dan kedaulatan pangan belum menjadi fokus daerah;

Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal

cenderung menurun.

n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak

Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak;

Tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian anak;

Anak korban narkoba dan anak putus sekolah masih ada;

Tingginya bentuk kekerasan, eksploitas, penelantaran, diskriminasi, dan

perlakuan salah pada anak dan perempuan.

o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga sejahtera

Belum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi;

p. Urusan Perhubungan

Kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;

Daya tampung infrastruktur transportasi;

Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi.

q. Urusan Komunikasi dan Informasi

Belum optimalnya implementasi e-government dan pelayanan perijinan

telekomunikasi.

r. Urusan Kesatuan Bangsa danPolitik Dalam Negeri

Meingkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dan kurangnya

kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan;

Kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi masih kurang, serta jiwa

nasionalisme dan patriotisme cenderung menurun.

s. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat disebabkan terbatasnya

kemampuan keuangan daerah, kompetensi sebagai pegawai belum sesuai

dengan kebutuhan riil dan produk hukum daerah yang tidak sesuai dengan

perkembangan;

SKPD belum semua memiliki Standar Pelayanan Minimal Prosedur Standar

Operasional;

Page 202: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 201

Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan

administrasi keuangan daerah (pembiayaan, Pendapatan dan belanja

daerah) dalam rangka mendorong peningkatan transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan keuangan daerah;

Penegakan dan pelaksanaan hukum dan perundang-undangan yang masih

lemah;

Perlunya integrasi kegiatan mulai dari pra bencana, saat terjadi bencana, dan

pasca bencana secara seimbang dan sinergis;

Peningkatan SDM aparatur yang memiliki integritas dan kompotensi yang

diharapkan;

Lemahnya infrastruktur pendukung pelaksanaan birokrasi;

Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan yang

masih kurang;

Pengalokasian pegawai pada setiap SKPD tidak merata;

Perangkat daerah yang cenderung terlalu gemuk (banyaknya pada setiap

SKPD)

Munculnya berbagai masalah pertanahan termasuk asset pemda yang

bermasalah

t. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, peran

perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola pemerintah desa;

Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan faktor ekonomi, rendahnya

kapasitas SDM, dan terbatasnya akses informasi, sarana, modal, pasar dan

pelayanan;

Belum fokus dan tidak sinerginya gerakan pemberdayaan masyarakat yang

dilaksanakan antara pemerintah, pemprov, pemkab dan desa;

Perlunya diantisipasi akan berakhirnya program PNPM.

u. Urusan Sosial

Masih cukup tingginya angka kemiskinan,pengangguran dan penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS);

Tingginya konflik sosial di masyarakat dan kejadian bencana alam;

Panti-panti sosial kurang diberdayakan.

v. Urusan Kebudayaan

Page 203: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 202

Masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-

hari, belum optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih

terbatasnya kualitas sumber daya manusia pelaku budaya;

Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang;

Masuknya nilai dan budaya asing yang banyak berpengaruh negatif;

Terjadinya degradasi nilai budaya dan kearifan lokal.

w. Urusan Statistik

Belum optimalnya kualitas SDM dan komitmen dalam pengelolaan data dan

statistik;

Pembiayaan, sarana dan prasarana yang kurang;

Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah

(SIPD/SIPNAS/SIMRENAS)

x. Urusan Kearsipan

Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana

kearsipan;

Kesadaran dan komitmen terhadap pentingnya data masih rendah;

Regulasi tentang kearsipan belum dilaksanakan secara maksimal;

Belum sinergi pengelolaan kearsipan ditingkat provinsi dan Kab/Kota.

y. Urusan Perpustakaan

Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana

perpustakaan;

Masih rendahnya niat baca masyarakat, terutama anak sekolah;

Pengelolaan perpustakaan yang belum profesional;

Bahan bacaan perpustakaan yang masih minim.

z. Urusan Penelitian dan Pengembangan

Belum dimanfaatkannya hasil-hasil Kajian/ Penelitian pengembangan potensi

daerah, bidang ekonomi, sosial budaya,prasarana dan Pemerintahan.

Potensi Sumber daya Alam (Mineral,Batu bara dan lain-lain belum ada

Penelitian jumlah Bahan Baku sehingga Instansi masih ragu.

4.2.2.2 Urusan Pilihan Pemerintah Daerah

a. Urusan Kelautan dan Perikanan

Page 204: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 203

Belum optimalnya tata guna dan tata kelola air serta fungsi kelembagaan

pembudidaya perikanan dan Nelayan tangkap di Laut;

Kerusakan kawasan pesisir dan ekosistemnya;

Keterbatasan infrastruktur/sarana dan prasarana dari perikanan budi daya,

tangkap dan pengelolaan kelautan dan perikanan;

Rendahnya produktifitas dan daya saing usaha perikanan budaya dan

perikanan tangkap.

Armada dan Alat Tangkap Nelayan,Relatif terbatas untuk menuju laut dalam.

b. Urusan Pertanian

Pengembangan sarana dan prasarana perkebunan, peternakan serta

teknologi untuk mendukung peningkatan produksi dan produktifitas;

Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;

Biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, serta belum optimalnya

manajemen agribisnis;

Pengembangan penyediaan sarana prasarana, teknologi dan kelembagaan

untuk mendukung peningkatan produksi dan produktifitas serta nilai tambah

hasil perkebunan;

Pengembangan Peternakan Sapi, belum terlaksana sesuai ketentuan teknis

dan terbatasnya investor status lahan belum jelas.

c. Urusan Kehutanan

Degradasi hutan dan lahan;

Alih fungsi lahan;

Luas hutan semakin berkurang akibat dari penambangan;

Luas lahan kritis masih cukup banyak.

d. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

Terbatasnya patokan listrik untuk industri dan rumah tangga;

Masih banyak penambangan yang tidak ramah lingkungan;

Potensi energi terbarukan seperti energi matahari dan mikrohidro belum

dimanfaatkan secara optimal.

e. Urusan Pariwisata

Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata,

kreativitas, inovasi dan kompotensi daya saing ODTW, dan belum optimalnya

kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata;

Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan

pariwisata masih rendah.

Terbatasnya obyek Wisata, dimiliki status kepemilikan/Sertifikat hak guna.

f. Urusan Industri

Page 205: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 204

Masih kurangnya kualitas manajemen pengolahan usaha bagi UMKM;

Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembang secara merata dan

berkelanjutan.

Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum

optimalnya kemitraan antara pelaku usaha.

g. Urusan Perdagangan

Rendahnya daya saing produk dipasar nasional maupun global,

Belum lancaranya distribusi bahan pokok/barang strategis;

Kurang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015;

Kurang memadainya kondisi sarana dan prasarana pasar tradisional.

h. Urusan Ketransmigrasian

Animo masyarakat untuk bertransimigrasi lokal relatif rendah dan ketidak

siapan lokasi transmigrasi;

Semakin rendahnya transimigrasi umum dan Transimigrasi Swakarya Mandiri

(TSM)

4.3 Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Reformasi dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di

Indonesia telah menyebabkan terjadinya sejumlah perubahan penting dan mendasar

dalam tata pemerintahan dan tata kelola keuangan daerah yang pada akhirnya

berimplikasi pada penyelenggaraan pelayanan publik di daerah. Undang-undang

Nomor 32 tahun 2004 Pasal 11 menyatakan bahwa penyelenggaraan urusan

pemerintah yang bersifat wajib yang berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal

(SPM) dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah.

SPM disusun oleh pemerintah pusat melalui kementerian sektoral, dan

dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Penyusunan dan pengembangan SPM

dilakukan oleh kementerian teknis di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah Kementerian Dalam Negeri. Hal ini diamanatkan dalam peraturan

Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal yang diikuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk T 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Noor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal.

Pelaksanaan penerapan SPM untuk pemerintah Kabupaten meliputi 9

(Sembilan) bidang SPM yakni perumahan, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak, Lingkungan Hidup, Ketenagakerjaan, Ketahanan Pangan,

Page 206: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 205

Kesenian, Perhubungan, dan Penanaman Modal. Selanjutnya hal-hal terkait dengan

SPM seperti indikator, target dan batas waktu pencapaian yang ditetapkan oleh

masing-masing kementerian terkait dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) SPM Bidang Perumahan (Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat

Republik Indonesia Nomor 22/Permen/M/2008)

a. Cakupan ketersediaan rumah layak huni (100% pada tahun 2025);

b. Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau (70% pada tahun 2025);

c. Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU

(100% pada tahun 2025).

2) SPM Bidang Sosial (Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor

129/HUK/2008)

a. Persentase Kabupaten/kota yang menggunakan sarana prasarana tanggap

darurat lengkap untuk evakuasi korban bencana skala provinsi (80% pada

tahun 2015);

b. Persentase PMKS skala kabupaten yang memperoleh bantuan sosial, untuk

pemenuhan kebutuhan dasar (80% pada tahun 2015);

c. Persentase kabupaten/kota yang mengalami bencana memberikan bantuan

sosial bagi korban bencana skala provinsi (80% pada tahun 2015);

d. Persentase panti social skala provinsi yang melaksanakan standar

operasional pelayanan kesejahteraan sosial (60% pada tahun 2015);

e. Persentase panti sosial skala provinsi yang menyediakan sarana prasarana

pelayanan kesejahteraan sosial (80% pada tahun 2015);

f. Persentase organisasi sosial/yayasan/LSM yang menyediakan sarana

prasarana kesejahteraan sosial luar panti (60% pada tahun 2015)

3) SPM Bidang Lingkungan hidup (Peraturan Menteri Negara Lingkungan

Hidup No. 19 Tahun 2008)

a. Persentase jumlah sumebr air yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status

mutu airnya dan diinformasikan status mutu airnya (70 % pada tahun 2015);

b. Persentase jumlah Kecamatan yang dipantau kualitas udara ambiennya dan

diinformasikan mutu udara ambiennya (100 % pada tahun 2015);

c. Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti (100

% pada tahun 2015)

Page 207: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 206

4) SPM Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Peraturan

Menteri Negara pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Republik Indonesia No. 01 Tahun 2010)

a. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan

penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan

terpadu (100% pada tahun 2015);

b. Cakupan perempauan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan

layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas mampu tata

laksana KtP/A dan PPT/PKT dirumah sakit (100 % pada tahun 2015);

c. Cakupan layanan rehabilitasi yang di berikan oleh petugas rehabilitasi sosial

terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan

terpadu (100 % pada tahun 2015);

d. Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan

rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan didalam unit

pelayanan terpadu (75 % pada tahun 2015);

e. Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan

pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (80

% pada tahun 2015);

f. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan

bantuan hukum (80 % pada tahun 2015);

g. Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan

(50 % pada tahun 2015);

h. Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban

kekerasan (100 % pada tahun 2015).

5) SPM Bidang Ketenaga Kerjaan (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia No. Per. 15/Men/X/2010)

a. Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (100% pada

tahun 2015).

b. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat dan

tenaga (60 % pada tahun 2015).

c. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan (60%

pada tahun 2015).

6) SPM Bidang Ketahanan Pangan (Peraturan Menteri Tenaga Pertanian

Republik Indonesia No. 65/Permentan/OT.140/12/2010)

a. Penguatan cadangan pangan (60 % pada tahun 2015)

Page 208: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 207

b. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah (100 %

pada tahun 2015)

c. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan (80 % pada tahun 2015)

d. Penanganan daerah rawan pangan (60 % pada tahun 2015)

7) SPM Bidang Kesenian (Peraturan Menteri Kebudayaan dan pariwisata

Republik Indonesia No. PM. 106/HK501/MKP/2010)

a. Cakupan kajian seni (50 % pada tahun 2015)

b. Cakupan fasiltas seni (30 % pada tahun 2015)

c. Cakupan gelar seni (70 % pada tahun 2015)

d. Cakupan misi kesenian (100 % pada tahun 2015)

e. Cakupan SDM kesenian (25 % pada tahun 2015)

f. Cakupan tempat (100 % pada tahun 2015)

g. Cakupan organisasi (34 % pada tahun 2015)

8) SPM Bidang Perhubungan (Peraturan Menteri Perhubungan Republik

Indonesia No. PM. 81 Tahun 2011)

a. Tersedianya angkutan umum yang melewati wilayah yang telah tersedia

jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten (100% pada tahun 2015)

b. Tersedianya terminal angkutan penumpang tipe A pada setiap provinsi untuk

melayani angkutan umum dalam trayek (100% pada tahun 2015);

c. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan guardriil) dan

penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten (100% pada tahun

2015);

d. Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani

trayek antar kecamatan dalam kabupaten (100% pada tahun 2015)

e. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompotensi

sebagai pengawas kelayakan kendaraan pada perusahaan angkutan umum,

pengelola terminal dan pengelola perlengkapan jalan (100% pada tahun

2015)

f. Tersdianya angkutan sungai untuk melayani jaringan trayek antar desa dalam

kabupaten (75% pada tahun 2015)

g. Tersedianya pelabuhan sungai untuk melayani kapal sungai yang beroperasi

pada jaringan trayek antar desa dalam Kabupaten pada wilayah yang

tersedia alur pelayaran sungai yang dilayari (60% pada tahun 2015)

h. Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai yang beroperasi pada

trayek antar desa dalam Kabupaten (100% pada tahun 2015)

Page 209: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab IV Hal. 208

i. Tersedianya SDM yang memiliki kompotensi sebagai awak kapal angkutan

sungai (100% pada tahun 2015)

j. Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas antar

desa/kecamatan yang mnghubungkan jalan yang terputus oleh perairan (75%

pada tahun 2015)

k. Tersedianya dermaga pada setiap desa/kecamatan untuk melayani kapal laut

yang beroperasi pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada

alternatif jangkauan jalan (100% pada tahun 2015)

9) SPM Bidang Penanaman Modal (Peraturan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011)

a. Terselenggaranya pelayanan perizinan bidang penanaman modal melalui

pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di bidang penanaman modal:

pendaftaran penanaman modal dalam negeri, izin usaha penanaman modal

dalam negeri, perpanjangan rencana pengguna tenaga kerja asing (RPTKA),

perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing yang bekerja di

kabupaten sesuai kewenangan pemerintah kabupaten (100% pada tahun

2015);

b. Terslenggaranya bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada

masyarakat dunia usaha (1 kali/tahun pada tahun 2015);

c. Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan (1

sektor/bidang usaha pertahun pada tahun 2015);

d. Terselenggaranya fasilitas pemerintah daerah dalam rangka kerjasama

antara usaha mikro kecil, menengah, koperasi (UMKMK) tingkat kabupaten

dengan pengusaha nasional/asing (1 kali/tahun pada tahun 2015);

e. Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten (1

kali/tahun pada tahun 2015)

f. Terselenggaranya pelayanan perizinan bidang penanaman modal melalui

pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di bidang penanaman modal (100%

pada tahun 2015)

g. Terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi

secara elektronik (100% pada tahun 2015);

h. Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada

masyarakat dunia usaha (1 kali/tahun pada tahun 2015).

Page 210: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 209

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

Visi adalah gambaran tentang kondisi Kabupaten Pinrang yang akan

diwujudkan pada akhir periode 2014-2019. Rumusan visi ini diharapkan berfungsi

sebagai medan magnet dalam mensinergikan berbagai pemangku kepentingan

untuk berkontribusi pada pencapaian cita-cita bersama sebagai entitas daerah.

Substansi utama dari visi ini adalah rumusan visi yang secara proses politik telah

menghantarkan ditetapkannya Kapala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

Rumusan visi ini kemudian dijabarkan pokok-pokok visinya secara teknokratis

sesuai dengan sistem perencanaan pembangunan daerah yang berlaku.

Rumusan visi RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019 juga memperhatikan

dua visi lain, yakni visi RPJPD Kabupaten Pinrang 2009-2029 yang memberi

arahan jangka panjang dimana RPJMD saat ini merupakan periode RPJMD

kedua dalam RPJPD tersebut, dan visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-

2018 yang memberi arahan kewilayahan karena Kabupaten Pinrang merupakan

bagian dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Visi RPJPD Kabupaten Pinrang

2009-2029 adalah “Terwujudnya Masyarakat Pinrang yang Maju, Dinamis,

dan Mandiri dengan Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri yang

Berwawasan Lingkungan”. Visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018

adalah “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan

Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018”.

Berdasarkan pertimbangan demikian maka rumusan visi dan pokok visi

dari RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019 adalah:

Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Secara Dinamis melalui

Harmonisasi Kehidupan, Akselerasi Produktivitas Kawasan, dan

Revitalisasi Peran Poros Utama Pemenuhan Pangan Nasional

Rumusan visi ini memiliki relevansi signifikan dengan visi RPJPD

Kabupaten Pinrang, khususnya dalam penekanan pada terwujudnya

kesejahteraan masyarakat dan pencapaian produksi pangan. Rumusan visi ini

juga memiliki konsistensi dengan visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-

2108, dimana pokok visi “Sulawesi Selatan sebagai pilar utama pembangunan

nasional” yang ukurannya adalah kontribusi terhadap penyediaan pangan

nasional, dalam visi RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019 dirumuskan sebagai

“revitalisasi peran poros pangan nasional”. Begitu juga dengan pokok visi

Page 211: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 210

“akselerasi kesejahteraan” pada RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018,

dalam visi RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019 dirumuskan sebagai

“terwujudnya masyarakat sejahtera secara dinamis”.

Rumusan visi RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019 mengandung empat

substansi pokok visi yakni “masyarakat sejahtera secara dinamis”, “harmonisasi

kehidupan”, “akselerasi produktivitas kawasan”, “revitalisasi peran poros utama

pemenuhan pangan nasional”.Adapun kandungan dari empat pokok visi tersebut

adalah sebagai berikut.

“Masyarakat sejahtera yang dinamis” adalah kondisi masyarakatdan

aparatur pemerintah daerah secara duniawi dan akhrawi yang diwujudkan dalam

bentuk: (a) meningkatnya kualitas keimanan dan ketaqwaan masyarakat dan

aparatur, (b) meningkatnya kualitas soliditas dan kohensivitas sosial masyarakat

dan aparatur; (c) terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat; (d)

meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat dan aparatur; (e)

terbukanya kesempatan berusaha dan lapangan kerja, (f) meningkatnya

pendapatan masyarakat; (g) terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, dan

papan bagi masyarakat secara berkualitas; (f) terjaminnya derajat kesehatan

masyarakat; serta (g) terhindarkannya masyarakat dan daerah dari dampak

bencana.

Wujud kesejahteraan ini tidak bersifat statis, melainkan dinamis dan terus

berkembang dalam trend positif secara berkelanjutan.Tingkat capaian ini terus

tumbuh dan meningkat lebih berkualitas dari periode pembangunan sebelumnya

(2009-2014) dan pada periode 2014-2019 diharapkan terus berkembang secara

partisipatif dan mandiri berkat tata kelola pemerintahan, kualitas sumberdaya

masyarakat, sinergi kelembagaan masyarakat dan pemerintah, serta iklim usaha

yang semakin baik. Inisiatif utama perrwujudan kesejahteraan ini berasal dari

masyarakat sebagai subyek utama pembangunan serta peran pemerintah yang

secara konsisten dan konsekuen berperan sebagai pelayan, fasilitator, dan

dinamisator pembangunan.

“Harmonisasi kehidupan” bermakna terwujudnya tatanan kehidupan

sosial-kemasyarakatan sebagai cerminan masyarakat baldatun toyyibatun

warobbun gafur (negeri yang makmur dan senantiasa dirahmati oleh Allah SWT).

Masyarakat dan pemerintahan yang dirahmati oleh Tuhan yang Maha Kuasa

karena terciptanya suasana sosial-kemasyarakatan dan pemerintahan yang

saling menghargai (sipakelebbi), saling menghormati (sipakatau), saling tolong

menolong (sipakamase) dalam kebijakan (amar ma’ruf dan nahir mungkar). Ini

mencakup kondisi dimana masyarakat terus merasakan hadirnya pemerintahan

yang peduli dan responsif terhadap kebutuhan dan permasalahan

Page 212: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 211

masyarakatnya. Atmosfer dan budaya politik yang semakin santun dalam bingkai

religiusitas serta kekuatan adat dan budaya Bugis yang santun dan elegan.

Dalam kehidupan ekonomi berkembang tatanan masyarakat yang peduli dengan

kalangan miskin (duafa) dan sebaliknya kalangan miskin menyayangi kalangan

ekonomi kuat (mukhsinin). Harmonisasi kehidupan di bidang ekonomi melahirkan

keseimbangan sosio-ekonomi dan profit sharing secara tulus (tanpa pamrih) dan

natural yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang bermakna dan adil

bagi segenap elemen masyarakat, kehidupan sosial yang harmonis, iklim

investasi yang atraktif, serta stabilitas ketertiban dan keamanan secara

berkelanjutan. Tatanan kehidupan masyarakat baldatun toyyibatun warobbun

gafur pada dasarnya gambaran keberhasilan pembangunan yang hakiki atau

konkritisasi dari pencapaian kesejahteraan ukhrawi dan duniawi yang

sesungguhnya.

“Akselerasi produktivitas kawasan” bermakna meningkatnya produktivitas

seluruh komoditas unggulan secara signifikan dan bermakna. Komoditas

unggulan Kabupaten Pinrang meliputi komoditas beras, jagung, hortikultura,

perkebunan, peternakan, perikanan, dan jasa lingkungan diharapkan terus

meningkat secara signifikan dan bermakna selama periode 2014-2019. Mayoritas

komoditas unggulan tersebut adalah sumber karbohidrat, protein, lemak, dan zat

gizi lainnya atau secara general dikenal dengan bahan pangan. Produktivitas

yang akseleratif tersebut dicapai melalui pendekatan usaha berbasis agribisnis

dengan mengintegrasikan pendekatan on form dan off farm secara seimbang

berbasis kawasan. Kawasan pengembangan meliputi seluruh kawasan yang

telah ditetapkan pada periode sebelumnya selaku kawasan agropolitan,

minapolitan, maupun kawasan unggulan dan cepat tumbuh. Pilihan pendekatan

kawasan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi usaha dan daya saing produk,

kelayakan implementasi teknis pengendalian hama dan penyakit, mitigasi

bencana, pembinaan dan pendampingan pelaku usaha, penciptaan peluang

investasi, serta fasilitasi dan pelayanan pemerintahan.

Produktivitas kawasan tidak hanya berorientasi pada produksi bahan

mentah (raw material) akan tetapi beberapa komoditas telah diproduksi dalam

bentuk olahan dan barang jadi sesuai dengan peluang dan permintaan pasar,

posisi daya saing komoditas unggulan serta ketersediaan sumberdaya

(resources) diantaranya keterampilan (skill) para pelaku usaha dan infrastruktur

yang tersedia. Proses industrialisasi dikembangkan untuk mendorong nilai

tambah (added value) usaha masyarakat dan daya saing produk unggulan

Kabupaten Pinrang. Peningkatan nilai tambah dan daya saing dilakukan melalui

pengembangan keunggulan kompetitif (competitive advantage) produk unggulan

Page 213: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 212

daerah. Produk unggulan Kabupaten Pinrang dirancang berorientasi pasar dan

berdiversifikasi produk. Produk unggulan tertentu seperti padi, jagung, kakao,

dan udang diorientasikan untuk memenuhi permintaan pasar dunia.

Kecenderungan peningkatan volume permintaan pasar dunia terhadap produk-

produk pertanian organik akan dimanfaatkan untuk memperbesar nilai tambah

dan daya saing produk unggulan tersebut. Strategi diversifikasi produk dan

perluasan pasar dikelola secara proporsional dengan tetap mengutamakan

pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

Industrialisasi dikembangkan untuk merespons amanah pemerintah

provinsi dan pusat yang telah mempercayakan Kabupaten Pinrang sebagai

sentra produksi beberapa komoditas unggulan. Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan pada tahun 2008 telah menetapkan Kabupaten Pinrang sebagai sentra

utama pengembangan budidaya ikan air tawar dan udang windu di Sulawesi

Selatan. Sebelumnya pada Program Swasembada Pangan awal era

pemerintahan Orde baru (Pelita I), Kabupaten pinrang telah ditetapkan menjadi

salah satu daerah lumbung pangan nasional yang di Sulawesi Selatan dikenal

dengan Program Lappoase.Industrialisasi udang secara nasional telah dimulai di

Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa pada tahun 2012 dan implementasinya di

Kabupaten Pinrang secara konkrit akan dimulai pada tahun 2014. Industrialisasi

udang merupakan konkritisasi implementasi kebijakan nasional pada Sektor

Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya dikenal dengan Program Minapolitan.

Pemerintah pusat telah menetapkan kawasan pertambakan di Kabupaten

Pinrang menjadi Kawasan Minapolitan pada tahun 2010. Pada tahun 2012

bagian tertentu dari kawasan Minapolitan Kabupaten Pinrang dimasukkan dalam

skema perencanaan pengembangan Industri Udang Nasional. Pengembangan

masing-masing kawasan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan

integrasi secara harmonis masing-masing kawasan andalan dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten, Provinsi dan Nasional.

“Revitalisasi peran poros utama pemenuhan pangan nasional” bermakna

diperkuat atau dipertegasnya kembali posisi (positioning) atau peran yang telah

diemban Kabupaten Pinrang sebelumnya melalui upaya konkrit secara

komprehensif dan sistematis. Peran poros utama pemenuhan pangan nasional

Kabupaten Pinrang selama ini telah berkontribusi secara langsung dan tidak

langsung dalam pemenuhan pangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional.

Keberadaan infrastruktur vital Bendungan Benteng di Kabupaten Pinrang secara

langsung telah meningkatkan produktivitas pertanian terutama komoditas beras

Kabupaten Pinrang. Eksistensi Bendungan Benteng ikut mengairi areal

persawahan dan meningkatkan produktivitas komoditas beras kabupaten

Page 214: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 213

tetangga khususnya Kabupaten Wajo dan Sidrap selaku lumbung pangan

nasional lainnya di Sulawesi Selatan. Peran masyarakat Pinrang selaku pelaku

usaha telah berkontribusi nyata dalam distribusi barang dan jasa untuk

pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Secara keseluruhan hal tersebut

menegaskan pembuktian peran penting Kabupaten Pinrang dalam pemenuhan

pangan nasional. Kontribusi Kabupaten Pinrang dalam penyediaan dan

pemenuhan pangan nasional sangat beragam dan beberapa diantaranya adalah

komoditas ekspor. Selain itu keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Bakaru sebagai pemasok utama tenaga listrik di Sulawesi Selatan sangat vital

peran dan fungsinya dalam mengakselerasi pembangunan ekonomi Provinsi

Sulawesi Selatan dan Nasional.

Pada periode 2014-2019 peran Kabupaten Pinrang diharapkan akan

meningkat signifikan dan bermakna berkaitan dengan meningkatnya produksi

dan daya saing komoditas unggulan khususnya beras, jagung, kakao, udang

windu, dan udang vaname. Dengan berfungsi dan meningkatnya kapasitas

layanan Pelabuhan Marabombang di Kecamatan Suppa dan semakin

membaiknya infrastruktur jalan hingga pelosok-pelosok desa diharapkan arus

barang dan jasa keluar dan masuk semakin meningkat dari dan ke Kabupaten

Pinrang yang pada gilirannya akan mempercepat laju dan pertumbuhan ekonomi

daerah, regional, dan nasional. Mengacu pada posisi strategis selaku produsen

komoditas unggulan, kepemilikan infrastruktur vital pembangunan, dan koridor

distribusi barang dan jasa secara regional dan nasional, maka Kabupaten

Pinrang dapat diposisikan sebagai salah satu poros utama Pembangunan

Nasional. Poros dalam pengertian mekanika adalah titik sumbu keseimbangan

momen beban sehingga medan gaya dapat menyanggah beban ataupun pilar

yang berdiri di atasnya. Poros dapat bermakna sumbu putar mesin penggerak

sehingga mesin atau roda pembangunan dapat bekerja dan berfungsi secara

optimal. Bila poros patah akan berakibat fatal terhadap tegaknya pilar

pembangunan ataupun kinerja mesin dan roda pembangunan. Peran Kabupaten

Pinrang selaku poros utama pembangunan diharapkan sangat strategis dan vital

dalam menentukan struktur dan pelaksanaan pembangunan pada tingkat

Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional. Dengan demikian masyarakat dan

Pemerintah Kabupaten Pinrang 2014-2019 akan lebih dihargai dan dihormati

oleh komunitas dan entitas lain. Hal ini harus dimaknai dan diapresiasi secara

kolektif oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Pinrang sebagai wujud

nyata esensi penegakan harkat dan harga diri. Keberhasilan memerankan poros

utama pemenuhan pangan nasional akan berdampak pada tumbuh dan

tenggaknya respek dan posisi tawar (bargaining position) masyarakat dan

Page 215: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 214

Pemerintah Kabupaten Pinrang terhadap entitas dan daerah lain, pemerintah

provinsi, serta pemerintah pusat. Keberhasilan mengembang fungsi dan peran

poros utama pemenuhan pangan nasional adalah sebuah kehormatan dan harga

diri (siri na passe) masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Pinrang. Peran poros

utama pemenuhan pangan nasional adalah bentuk lain dari penyediaan barang

dan jasa yang berdampak luas secara simultan (multiplier effect) terhadap

perputaran ekonomi daerah yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,

peningkatan pendapatan daerah, penyediaan lapangan kerja, dan peningkatan

daya saing daerah.

5.2. Misi

Misi dalam RPJMD ini dimaksudkan sebagai upaya umum yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Setiap misi akan dijalankan untuk

mewujudkan pokok visi yang relevan. Rumusan misi RPJMD Kab. Pinrang 2014-

2019 adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan apresiasi dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal sebagai nilai utama kemasyarakatan dan pengembangan karakter masyarakat yang tangguh.

Misi ini mencakup upaya pokok dalam peningkatan pengamalan

agama,pemeliharaankerukunan beragama, pelestarian keragaman dan

kekayaan buda, revitalisasi kearifan lokal, pengembangan karakter pemuda

dan remaja, dan pemeliharaan ketertiban dan keamanan masyarakat.

2. Memperkokoh toleransi, soliditas dan kohesivitas sosial serta pengembangan nilai-nilai demokrasi.

Misi ini mencakup upaya pokok dalam pemeliharaan harmoni sosial,

pembinaan kesatuan bangsa, pengembangan kehidupan demokrasi dan

proses politik, penguatan gotong-royong dan keberdayaan masyarakat.

3. Meningkatkan derajat kesehatan, kualitas pendidikan dan daya saing sumberdaya manusia

Misi ini mencakup upaya pokok dalam perbaikan pelayanan kesehatan,

pelayanan pendidikan, peningkatan daya saing tenaga kerja, pengerahan

tenaga terdidik untuk pembangunan pedesaan, pengarusutamaan gender dan

pemberdayaan perempuan, kesejahteraan keluarga dan keluarga berencana.

Page 216: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 215

4. Meningkatkan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan sosial

Misi ini mencakup upaya pokok dalam peningkatan pendapatan

masyarakat dan aparatur pemerintah, pengembangan investasi yang atraktif,

penanggulangan kemiskinan, penanganan penyandang masalah

kesejahteraan sosial, pembangunan koperasi dan UMKM, pembangunan

pertanian, pembangunan peternakan, pembangunan perikanan, dan

optimalisasi penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta

pendampingan fasilitator untuk pemberdayaan masyarakat.

5. Memantapkan tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi

Misi ini mencakup upaya pokok dalam pemantapan kualitas sistem dan

tata kelola pelayanan publik, pembenahan administrasi pemerintahan dan

keuangan, peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur,

perbaikan kesejahteraan SDM aparatur, penataan organisasi dan tata laksana,

perbaikan proses dan mekanisme perencanaan, perbaikan pengawasan

pembangunan dan peningkatan kapsitas pemerintahan desa dan kecamatan.

6. Mengembangkan kawasan andalan dan integrasi pembangunan

Misi ini mencakup upaya pokok dalam meneruskan pembangunan

kawasan andalan yakni kawasan agropolitan dan kawasan minapolitan serta

kawasan cepat tumbuh dalam suatu kerjasama kawasan dan integrasi

pembangunan. Upaya ini diiringi dengan peningkatan skala usaha masyarakat,

peningkatan daya saing komoditas dan pengembangan koridor perdagangan

komoditas unggulan.

7. Mengoptimalkan fungsi infrastruktur dan lingkungan hidup

Misi ini secara garis besar mencakup upaya pokok dalam optimalisasi

fungsi infrastruktur perdesaan, pengembangan sarana/prasarana perkotaan

dan pemeliharaan daya dukung lingkungan hidup. Secara lebih rinci upaya

tersebut mencakup optimalisasi fungsi pelabuhan, jaringan pengairan dan

saluran irigasi, jalan tani, jalan antar kecamatan dan antar desa,

sarana/prasarana perhubungan, serta upaya pelestarian hutan, penanganan

degradasi lahan, pengananan sampah dan limbah, serta penanganan

bencana.

5.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

mencapai visi dan melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis

Page 217: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 216

pembangunan daerah. Rumusan tujuan diturunkan secara operasional dari

masing-masing misi pembangunan daerah dengan memperhatikan pokok-pokok

visi.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional untuk

jangka waktu lima tahun kedepan. Suatu sasaran dirumuskan untuk mencapai

atau menjelaskan tujuan, dimana untuk mencapai suatu tujuan dapat melalui

beberapa sasaran dan memperhatikan relevansinya dengan isu-isu strategis

daerah.

Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019 ditampilkan

dalam tabel sebagai berikut.

Page 218: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 217

Tabel 5.1. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019

No. Misi Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan apresiasi dan pengamalan

nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal

sebagai nilai utama kemasyarakatan dan

pengembangan karakter masyarakat yang

tangguh

Meningkatkan kualitas ibadah dan pengamalan

agama dalam berbagai aspek kehidupan

masyarakat (1)

Terpenuhinya kebutuhan dan fasilitas bagi

penyelenggaraan ibadah dan perayaan keagamaan

(1)

Terpeliharanya toleransi dan kerukunan antar

ummat beragama (2)

Meningkatkan ketahanan budaya dalam

menghadapi dinamika perubahan (2)

Terjaganya keragaman budaya dan kekayaan budaya

dan potensi pariwisata (3)

Mewujudkan karakter pemuda dan remaja serta

masyarakat secara umum berbasis kearifan lokal

(3)

Berkembangnya karakter pemuda, remaja dan

masyarakat secara umum berbasis nilai-nilai saling

menghargai (sipakelebbi), saling menghormati

(sipakatau), saling tolong menolong (sipakamase)

dalam kebajikan (amar ma’ruf dan nahir mungkar)

(4)

Mewujudkan ketertiban, ketenteraman,

keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan

masyarakat (4)

Terkendalikannya gangguan ketertiban,

ketenteraman, keamanan dan kenyamanan dalam

kehidupan masyarakat (5)

2.

Memperkokoh toleransi, soliditas dan

kohesivitas sosial serta pengembangan

nilai-nilai demokrasi

Menguatkan toleransi dan kohesivitas sosial serta

kesatuan bangsa (5)

Terpeliharanya harmoni sosial dan kesatuan bangsa

dalam masyarakat (6)

Meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi dan

politik (6)

Berkembangnya kelembagaaan serta proses dan

mekanisme demokrasi dan politik yang sehat dan

fungsional bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara (7)

Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan

partisipasinya dalam pembangunan (7)

Berkembangnya kapasitas masyarakat dalam

pemecahan masalah lokal secara mandiri dan

Page 219: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 218

partisipasi dalam pembangunan (8)

3. Meningkatkan derajat kesehatan, kualitas

pendidikan dan daya saing sumberdaya

manusia

Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan

kesehatan (8)

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar

dan rujukan (9)

Menigkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu,

anak dan gizi (10)

Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat dalam

masyarakat (11)

Meningkatnya jangkauan dan kualitas penanganan

penyakit menular (12)

Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan

pendidikan (9)

Meningkatnya tingkat melek huruf dan minat baca

masyarakat (13)

Meningkatnya akses masyarakat pada seluruh

jenjang pendidikan (14)

Meningkatnya kualitas pendidikan pada seluruh

jenjang pendidikan (15)

Meningkatkan daya saing sumberdaya manusia

(10)

.

Meningkatnya daya saing tenaga kerja dan

keterlibatan tenaga kerja terdidik dalam kemajuan

pedesaan (16)

Meningkatnya kesetaraan gender dan keberdayaan

perempuan (17)

Meningkatnya kesejahteraan keluarga dan keluarga

berencana (18)

4. Meningkatkan kemakmuran ekonomi dan

kesejahteraan sosial

Meningkatkan koordinasi penanggulangan

kemiskinan (11)

Berkurangnya penduduk miskin (19)

Mengembangkan daya tarik investasi (12) Meningkatnya nilai investasi (20)

Pengembangan koperasi dan usaha mikro, kecil

dan menengah (UMKM) (13)

Meningkatnya daya saing produk koperasi dan

usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) (21)

Page 220: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 219

Meningkatkan produksi dan nilai tambah

komoditas unggulan (14)

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk

pertanian (22)

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk

perkebunan (23)

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk

peternakan (24)

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk

perikanan (25)

Terpeliharanya ketahanan pangan dan surplus

pangan dalam mewujudkan Pinrang sebagai poros

pangan nasional (26)

Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan

efektivitas penyelenggaraan penyuluhan pertanian,

perikanan dan kehutanan (27)

Meningkatkan penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial (15)

Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin, anak

terlantar dan penyandang masalah kesejahteraan

sosial (PMKS) lainnya (28)

5. Memantapkan tata kelola pemerintahan

dan reformasi birokrasi

Memantapkan kualitas sistem dan tata kelola

pelayanan publik (16)

Meningkatnya kualitas pelayanan publik (29)

Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa (30)

Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi (17) Meningkatnya kualitas laporan keuangan daerah

(31)

Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme

SDM aparatur (32)

Meningkatnya penataan dan penguatan organisasi

dan tata laksana (33)

Page 221: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab V Hal. 220

Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan

daerah (34)

Meningkatnya kualitas pengawasan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

(35)

6. Mengembangkan kawasan andalan dan

integrasi pembangunan

Mengembangkan kawasan terpadu dan cepat

tumbuh (18)

Berkembangnya kawasan pembangunan terpadu

agropolitan (36)

Berkembangnya pembangunan terpadu kawasan

minapolitan (37)

Mengembangkan sistem agribisnis dan

agroindustri (19)

Meningkatnya koridor perdagangan produk

unggulan (38)

7. Mengoptimalkan fungsi infrastruktur dan

lingkungan hidup

Mengoptimalkan fungsi infrastruktur wilayah (20)

Meningkatnya kapasitas infrastruktur perhubungan

(39)

Meningkatnya kapasitas infrastruktur transportasi

(40)

Meningkatnya kapasitas infrastruktur irigasi /

pengairan (41)

Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman

(42)

Memelihara daya dukung lingkungan hidup (21) Terpeliharanya kelestarian hutan dan lahan (43)

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup (44)

Meningkatnya kapasitas penanganan bencana (45)

Meningkatnya kualitas penanganan sampah dan

kebersihan (46)

Page 222: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 221

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan

komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama

seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan

efektif dan efisien. Selain itu, strategi juga berguna sebagai sarana untuk

melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi Kabupaten

Pinrang secara berkelanjutan.

6.1. Strategi

Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana

sasaran akan dicapai. Dengan demikian strategi dirumuskan untuk setiap

sasaran. Ia merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi tersebut selanjutnya diperjelas

dengan serangkaian arah kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk

menjawab cara pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu

pencapaian sasaran-sasaran tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk

menjawab satu sasaran pembangunan ataupun lebih dari satu sasaran

pembangunan, dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi

pencapaian target sasaran.

Menurut Permendagri 54/2010, arsitektur perencanaan pembangunan

daerah dipisahkan menjadi dua: (1) perencanaan strategik yaitu perencanaan

pembangunan daerah yang menekankan pada pencapaian visi-misi

pembangunan daerah; (2) perencanaan operasional yaitu perencanaan yang

menekankan pada pencapaian kinerja layanan setiap urusan. Segala sesuatu

yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran

RPJMD maka dianggap strategis, ini dijalankan melalui program pembangunan

daerah dan program prioritas berdasarkan penyelenggaraan urusan

pemerintahan. Perencanaan strategik ini didukung oleh keberhasilan kinerja dari

implementasi perencanaan operasional dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan melalui program prioritas masing-masing urusan. Dalam

perumusan strategi pembangunan daerah ada empat perspektif yang digunakan

dalam mengarahkan keselarasan dengan pilihan program pembangunan daerah

yakni (1) perspektif masyarakat/layanan; (2) perspektif proses internal; (3)

perspektif kelembagaan; (4) perspektif keuangan.

Page 223: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 222

Tabel 6.1. Strategi RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019

Visi:Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Secara Dinamis melalui Harmonisasi Kehidupan, Akselerasi Produktivitas Kawasan, dan Revitalisasi Peran Poros Utama Pemenuhan Pangan Nasional

Misi 1: Meningkatkan apresiasi dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal sebagai nilai utama kemasyarakatan dan pengembangan karakter masyarakat yang tangguh.

No Tujuan Sasaran Strategi

1.

Meningkatkan kualitas ibadah dan pengamalan agama dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat

Terpenuhinya kebutuhan dan fasilitas bagi penyelenggaraan ibadah dan perayaan keagamaan (1)

Kemitraan pemerintah dan organisasi keagamaan dalam keterpenuhan sarana, fasilitas dan penyelenggara kegiatan kegamaan serta kerukunan intra dan antar umat beragama (1)

Terpeliharanya toleransi dan kerukunan antar ummat beragama (2)

2. Meningkatkan ketahanan budaya dalam menghadapi dinamika perubahan

Terjaganya keragaman budaya dan kekayaan budaya,Kekayaan Budaya dan Potensi pariwisata (3)

Penggalian, pelestarian dan pengembangan keragaman dan kekayaan budaya dalam merespons dinamika perubahan (2)

3. Mewujudkan karakter pemuda dan remaja serta masyarakat secara umum berbasis kearifan lokal

Berkembangnya karakter pemuda, remaja dan masyarakat secara umum berbasis nilai-nilai saling menghargai, saling menghormati, saling tolong menolong dalam kebajikan (amar ma’ruf dan nahir mungkar) (4)

Menguatkan karakter pemuda, remaja dan masyarakat secara umum melalui revitalisasi adat-istiadat dan nilai-nilai saling menghargai, saling menghormati, saling tolong-menolong sebagai modal sosial dalam menghadapi dinamika perubahan (3)

4. Mewujudkan ketertiban, ketenteraman, keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat

Terkendalikannya ganggunan ketertiban, ketenteraman, keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat (5)

Mendorong sinergi pemerintah dengan seluruh lapisan, golongan dan organisasi sosial kemasyarakatan dalam memelihara dan meningkatkan ketertiban, ketenteraman, keamanan, kenyamanan (4)

Page 224: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 223

Misi 2: Memperkokoh toleransi dan kohesivitas sosial serta pengembangan nilai-nilai demokrasi

5. Menguatkan toleransi dan kohesivitas sosial serta kesatuan bangsa

Terpeliharanya harmoni sosial dan kesatuan bangsa dalam masyarakat (6)

Memperkuat kegotongroyongan sebagai basis ketahanan sosial masyarakat dalam bingkai kesadaran persatuan dan kesatuan bangsa (5)

6. Meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi dan politik

Berkembangnya kelembagaaan serta proses dan mekanisme demokrasi dan politik yang sehat dan fungsional bagi kehidupan berbangsa dan bernegara (7)

Mendorong kesadaran berdemokrasi secara substansial seiring dengan peningkatan kapasitas organisasi politik dan kepatuhan hokum (6)

7. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan partisipasinya dalam pembangunan

Berkembangnya kapasitas masyarakat dalam pemecahan masalah lokal secara mandiri dan partisipasi dalam pembangunan (8)

Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan secara bersinergi dengan peningkatan kapasitas struktural-fungsional pemerintahan desa (7)

Misi 3: Meningkatkan derajat kesehatan, kualitas pendidikan dan daya saing sumberdaya manusia

8. Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan(9)

Meningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan (8)

Menigkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi (10))

Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat dalam masyarakat (11)

Meningkatkan promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kesehatan lingkungan (9)

Meningkatnya jangkauan dan kualitas penanganan penyakit menular (12)

Melibatkan pemangku kepentingan dalam peningkatan efektivitas penanganan penyakit menular dan kejadian luar biasa(10)

9. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan

Meningkatnya tingkat melek huruf dan minat baca masyarakat (13)

Mengembangkan pendidikan keakasaraan fungsional dan fungsi perpustakaan berbasis kapasitas masyarakat dan pemerintah desa (11)

Meningkatnya akses masyarakat pada seluruh jenjang pendidikan (14)

Meningkatkan dan memeratakan akses pendidikan pada seluruh wilayah dan jenjang pendidikan (12)

Meningkatnya kualitas pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan (15)

Meningkatkan kualitas pendidik/tenaga kependidikan dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi

Page 225: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 224

dengan manajemen berbasis sekolah yang berkualitas (13)

10. Meningkatkan daya saing sumberdaya manusia

Meningkatnya daya saing tenaga kerja dan keterlibatan tenaga kerja terdidik dalam kemajuan pedesaan (16)

Mendorong peningkatan kompetensi dan kompetensi berbasis masyarakat sesuai karakteristik potensi sumberdaya lokal (14)

Meningkatnya kesetaraan gender dan keberdayaan perempuan (17)

Pengarusutamaan gender dalam kebijakan dan penganggaran pemerintah serta kegiatan berbasis masyarakat (15)

Meningkatnya kesejahteraan keluarga dan keluarga berencana (18)

Penyadaran keluarga berencana dan kesehatan reproduksi secara bersinergi dengan upaya peningkatan kesejahteraan keluarga (16)

Misi 4: Meningkatkan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan sosial

11. Meningkatkan kordinasi penanggulangan kemiskinan

Berkurangnya penduduk miskin (19) Mengefektifkan fungsi tim koordinasi penanggulangan kemiskinan dalam perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan usaha (17)

12. Mengembangkan daya tarik investasi Meningkatnya daya saing investasi (20) Mengembangkan sarana dan prasarana investasi secara bersinergi dengan perbaikan pelayanan investasi (18)

13. 14

Pengembangan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

Meningkatkan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan

Meningkatnya daya saing produk koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengan (UMKM) (21)

Menguatkan gerakan koperasi berbasis masyarakat dan peningkatan kapasitas teknologi/manajerial UMKM (19)

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk pertanian (22)

Penguatan kapasitas teknologi dan kapasitas kelembagaan petani, peternak, nelayan tangkap dan pembudidaya ikan berbasis sistem agribisnis (20)

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk

perkebunan (23)

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk peternakan (24)

Page 226: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 225

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk perikanan (25)

Terpeliharanya ketahanan pangan dan surplus

pangan dalam mewujudkan Pinrang sebagai poros

pangan nasional (26)

Penguatan dukungan surplus pangan bagi ketahanan

pangan nasional (21)

Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan efektivitas penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (27)

Peningkatan kapasitas sarana/prasarana, kelembagaan dan SDM penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan untuk peningkatan produksi, pendapatan dan pelestarian lingkungan pelaku utama dan pelaku usaha (22)

15 Meningkatkan penanganan penyandang masalah kesejahteraan social

Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin, anak terlantar dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya (28)

Pelibatan multi pihak dalam meningkatkan efektivitas penanganan PMKS (23)

Misi 5: Memantapkan tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi

16. Memantapkan kualitas sistem dan tata kelola pelayanan publik

Meningkatnya kualitas pelayanan publik (29) Peningkatan kapasitas kelembagaan, sarana/prasarana dan SDM pelayanan terpadu satu pintu (24)

Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa (30) Penguatan SDM dan kelembagaan pemerintahan desa (25)

17. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi

Meningkatnya kualitas laporan keuangan daerah (31) Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan dalam pelaporan keuangan pada SKPD (26)

Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur (32)

Peningkatan kompetensi SDM aparatur secara bersinergi dengan penempatan SDM aparatur sesuai kompetensi (27)

Meningkatnya penataan dan penguatan Organisasi dan tata laksana (33)

Meningkatkan penataan struktur dan tata laksana organisasi (28)

Page 227: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 226

Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah (34)

Peningkatan kualitas isi serta proses dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah (29)

Meningkatnya kualitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan (35)

Peningkatan kapasitas sistem dan SDM pengawasan daerah (30)

Misi 6: Mengembangkan kawasan andalan dan integrasi pembangunan

18. Mengembangkan kawasan terpadu dan cepat tumbuh

Berkembangan kawasan pembangunan terpadu agropolitan (36)

Pengembangan koordinasi keterlibatan multi pihak berbasis rencana kawasan terpadu agropolitan dan minapolitan (31) Berkembangnya pembangunan terpadu kawasan

minapolitan (37)

19. Mengembangkan sistem agribisnis dan agroindustri

Meningkatnya koridor perdagangan produk unggulan (38)

Pengembangan terminal agribisnis bagi perdagangan produk unggulan (32)

Misi 7: Mengoptimalkan fungsi infrastruktur dan lingkungan hidup

20. Mengoptimalkan fungsi infrastruktur wilayah

Meningkatnya kapasitas infrastruktur perhubungan (39)

Pengembangan kapasitas sarana/prasarana perhubungan dan transportasi bagi pergerakan barang dan jasa serta koneksivitas antar wilayah (33) Meningkatnya kapasitas infrastruktur transportasi

(40)

Meningkatnya kapasitas infrastruktur irigasi/pengairan (41)

Pemeliharaan dan peningkatan fungsi irigasi/pengairan dalam menjamin keberlanjutan pertanian dan fungsi lainnya (34)

Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman (42)

Perbaikan perumahan dan pemukiman orang miskin (35)

21. Memelihara daya dukung lingkungan hidup Terpeliharanya kelestarian hutan dan lahan (43) Pelibatan multipihak dan penegakan hukum dalam pelestarian hutan dan lahan kritis serta lingkungan hidup (36)

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup (44)

Meningkatnya kapasitas penanganan bencana (45) Peningkatan kapasitas dan kordinasi antisipasi dan penangan bencana (37)

Meningkatnya kualitas penanganan sampah dan kebersihan (46)

Pelibatan masyarakat dalam penanganan sampah terpadu (38)

Page 228: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 227

6.2. Arah Kebijakan

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi

yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu

ke waktu selama lima tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan

strategis agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.

Penyusunan arah kebijakan RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019

dikerangkakan dalam dua tahapan. Pertama, penyusunan arah kebijakan dari

setiap strategi, dalam arti mengarahkan rumusan strategi agar lebih terfokus

dalam mewujudkan sasaran. Kedua, pemetaan arah kebijakan tersebut dalam

kerangka tahunan, dalam arti menetapkan arah kebijakan yang diprioritaskan

setiap tahun untuk lima tahun masa berlaku RPJMD. Dengan demikian, arah

kebijakan ini tidak hanya memberi arah dan fokus bagi implementasi strategi,

tetapi juga menjadi kerangka prioritisasi atas tahun pelaksanaan dari strategi-

strategi tersebut.

Arah kebijakan RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2109 dalam arti

penentuan fokus dan arah dari setiap strategi dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 229: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 228

Visi: Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Secara Dinamis melalui Harmonisasi Kehidupan, Akselerasi Produktivitas Kawasan, dan

Revitalisasi Peran Poros Utama Pemenuhan Pangan Nasional

Misi 1: Meningkatkan apresiasi dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal sebagai nilai utama kemasyarakatan dan

pengembangan karakter masyarakat yang tangguh.

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1.

Meningkatkan kualitas ibadah

dan pengamalan agama dalam

berbagai aspek kehidupan

masyarakat

Terpenuhinya kebutuhan dan fasilitas bagi

penyelenggaraan ibadah dan perayaan

keagamaan (1)

Kemitraan pemerintah dan organisasi

keagamaan dalam keterpenuhan

sarana, fasilitas dan penyelenggara

kegiatan kegamaan serta kerukunan

intra dan antar umat beragama (1)

Pemenuhan sarana, fasilitas dan

situasi kondusif bagi kegiatan

keagamaan dan kerukunan ummat

beragama (1) Terpeliharanya toleransi dan kerukunan

antar ummat beragama (2)

2.

3.

Meningkatkan ketahanan budaya

dalam menghadapi dinamika

perubahan

Mewujudkan karakter pemuda

dan remaja serta masyarakat

secara umum berbasis

kearifan lokal (3)

Terjaganya keragaman budaya dan

kekayaan budaya dan potensi pariwisata

(3)

Berkembangnya karakter pemuda, remaja

dan masyarakat secara umum berbasis

nilai-nilai saling menghargai, saling

menghormati, saling tolong menolong

dalam kebajikan (amar ma’ruf dan nahir

mungkar) (4)

Penggalian, pelestarian dan

pengembangan keragaman dan

kekayaan budaya dalam merespons

dinamika perubahan (2)

Menguatkan karakter pemuda, remaja

dan masyarakat secara umum melalui

revitalisasi adat-istiadat dan nilai-nilai

saling menghargai (sipakalebbi), saling

menghotmati (sipakatau), saling tolong-

menolong (sipakamase) sebagai modal

sosial dalam menghadapi dinamika

perubahan (3).

Pelibatan masyarakat dalam

memelihara dan melestarikan

kekayaan budaya (2)

Revitalisasi adat-istiadat, nilai-nilai

asli dan kearifan lokal dalam

melestarikan dan mengembangkan

keragaman dan kekayaan budaya

(3)

Page 230: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 229

4 Mewujudkan ketertiban,

ketenteraman, keamanan dan

kenyamanan dalam kehidupan

masyarakat

Terkendalikannya ganggunan ketertiban,

ketenteraman, keamanan dan

kenyamanan dalam kehidupan

masyarakat (5)

Mendorong sinergi pemerintah dengan

seluruh lapisan, golongan dan

organisasi sosial kemasyarakatan dalam

memelihara dan meningkatkan

ketertiban, ketenteraman, keamanan,

kenyamanan (4).

Pelibatan masyarakat dalam

memelihara dan meningkatkan

kualitas ketertiban, ketenteraman,

keamanan dan kenyamanan dalam

kehidupan masyarakat (4)

Misi 2: Memperkokoh toleransi dan kohesivitas sosial serta pengembangan nilai-nilai demokrasi

5 Menguatkan toleransi dan

kohesivitas sosial serta kesatuan

bangsa

Terpeliharanya harmoni sosial dan

kesatuan bangsa dalam masyarakat (6)

Memperkuat kegotongroyongan sebagai

basis ketahanan sosial masyarakat

dalam bingkai kesadaran persatuan dan

kesatuan bangsa (5)

Penguatan semangat kegotong-

royongan serta kesadaran persatuan

dan kesatuan bangsa (5)

6 Meningkatkan kualitas kehidupan

demokrasi, politik dan hukum (7)

Berkembangnya kelembagaaan serta

proses dan mekanisme demokrasi, politik

dan hukum yang sehat dan fungsional

bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

(7)

Mendorong kesadaran ber-demokrasi

secara substansial seiring dengan

peningkatan kapasitas organisasi politik

dan kepatuhan terhadap hokum (6)

Pengembangan kesadaran

demokrasi, kapasitas organisasi

politik dan kepatuhan terhadap

hukum (6)

7 Meningkatkan keberdayaan

masyarakat dan partisipasinya

dalam pembangunan (8)

Berkembangnya kapasitas masyarakat

dalam pemecahan masalah lokal secara

mandiri dan partisipasi dalam

pembangunan (8)

Pemberdayaan masyarakat secara

berkelanjutan secara bersinergi dengan

peningkatan kapasitas struktural-

fungsional pemerintahan desa (7)

Peningkatan partisipasi dan

keberdayaan masyarakat (7)

Misi 3: Meningkatkan derajat kesehatan, kualitas pendidikan dan daya saing sumberdaya manusia

8 Meningkatkan akses dan kualitas

layanan kesehatan

Meningkatnya kualitas pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan (9)

Meningkatnya kualitas dan jangkauan

pelayanan kesehatan (8)

Peningkatan akses dan kualitas

pelayanan kesehatan (8)

Menigkatnya kualitas pelayanan

kesehatan ibu, anak dan gizi (10)

Page 231: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 230

Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat

dalam masyarakat (11)

Meningkatkan promosi kesehatan,

pemberdayaan masyarakat dan

kesehatan lingkungan (9)

Pemberdayaan masyarakat dalam

kesehatan keluarga dan kesehatan

lingkungan (9)

Meningkatnya jangkauan dan kualitas

penanganan penyakit menular (12)

Melibatkan pemangku kepentingan

dalam peningkatan efektivitas

penanganan penyakit menular dan

kejadian luar biasa (10)

Peningkatan efektivitas penanganan

penyakit menular dan kejadian luar

biasa (10)

9 Meningkatkan akses dan kualitas

pelayanan pendidikan

Meningkatnya tingkat melek huruf dan

minat baca masyarakat (13)

Mengembangkan pendidikan

keakasaraan fungsional dan fungsi

perpustakaan berbasis kapasitas

masyarakat dan pemerintah desa (11)

Penuntasan buta aksara dan

peningkatan minat baca (11)

Meningkatnya akses masyarakat pada

seluruh jenjang pendidikan (14)

Meningkatkan dan memeratakan akses

pendidikan pada seluruh wilayah dan

jenjang pendidikan (12)

Peningkatan dan pemerataan akses

pendidikan pada seluruh jenjang

(12)

Meningkatnya kualitas pendidikan pada

seluruh jenjang pendidikan (15)

Meningkatkan kualitas pendidik/tenaga

kependidikan dalam pembelajaran

berbasis teknologi informasi dengan

manajemen berbasis sekolah yang

berkualitas (13)

Peningkatan kualitas tenaga

pendidik/kependidikan, proses

pembelajaran dan manajemen

sekolah (13)

10 Meningkatkan daya saing

sumberdaya manusia

Meningkatnya daya saing tenaga kerja

dan keterlibatan tenaga kerja terdidik

dalam kemajuan pedesaan (16)

Mendorong peningkatan kompetensi

teknis dan kompetensi berbasis

masyarakat sesuai karakteristik potensi

sumberdaya lokal (14)

Peningkatan keterampilan tenaga

kerja dan pencari kerja (14)

Meningkatnya kesetaraan gender dan

keberdayaan perempuan (17)

Pengarusutamaan gender dalam

kebijakan dan penganggaran

pemerintah serta kegiatan berbasis

masyarakat (15)

Pengarusutamaan gender, pem-

berdayaan perempuan dan

perlindungan anak (15)

Page 232: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 231

Meningkatnya kesejahteraan keluarga

dan keluarga berencana (18)

Revitalisasi keluarga berencana secara

bersinergi dengan upaya peningkatan

kesejahteraan keluarga (16)

Penyelenggaraan keluarga

berencana dan peningkatan

kesejahteraan keluarga (16)

Misi 4: Meningkatkan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan sosial

11 Meningkatkan kordinasi

penanggulangan kemiskinan

Berkurangnya penduduk miskin (19) Mengefektifkan fungsi tim koordinasi

penanggulangan kemiskinan dalam

perlindungan sosial, pemberdayaan

masyarakat dan pengembangan usaha

(17)

Koordinasi penanggulangan

kemiskinan (17)

12 Mengembangkan daya tarik

investasi

Meningkatnya daya saing investasi (20) Mengembangkan sarana dan prasarana

investasi secara bersinergi dengan

perbaikan pelayanan investasi (18)

Pengembangan daya tarik dan daya

saing investasi (18)

13

14

Pengembangan koperasi dan

usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM)

Meningkatkan produksi dan

nilai tambah komoditas

unggulan

Meningkatnya daya saing produk

koperasi dan usaha mikro, kecil dan

menengan (UMKM) (21)

Menguatkan gerakan koperasi berbasis

masyarakat dan peningkatan kapasitas

teknologi/manajerial UMKM (19)

Penguatan gerakan koperasi dan

pengembangan UKM (19)

Meningkatnya produksi dan nilai tambah

produk pertanian (22)

Penguatan kapasitas teknologi dan

kapasitas kelembagaan petani,

peternak, nelayan tangkap dan

pembudidaya ikan berbasis sistem

agribisnis (20)

Peningkatan produksi dan

pemguatan sistem agribisnis

pertanian tanaman pangan,

perkebunan, peternakan dan

perikanan (20)

Meningkatnya produksi dan tambah

produk perkebunan (23)

Meningkatnya produksi dan tambah

produk peternakan (24)

Page 233: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 232

15

Meningkatnya produksi dan nilai tambah

produk perikanan (25)

Terpeliharanya ketahanan pangan dan

surplus pangan dalam mewujudkan

Pinrang sebagai poros pangan nasional

(26)

Penguatan dukungan surplus pangan

bagi ketahanan pangan nasional (21)

Penguatan ketahanan pangan 21)

Meningkatnya kapasitas kelembagaan

dan efektivitas penyelenggaraan

penyuluhan pertanian, perikanan dan

kehutanan (27)

Peningkatan kapasitas sarana/

prasarana, kelembagaan dan SDM

penyuluh pertanian, perikanan dan

kehutanan untuk peningkatan produksi,

pendapatan dan pelestarian lingkungan

pelaku utama dan pelaku usaha (22)

Pengembangan kapasitas SDM,

kelembagaan dan sistem

penyelenggaraan penyuluhan

pertanian, perikanan dan kehutanan

(22)

Meningkatkan penanganan

penyandang masalah

kesejahteraan sosial

Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin,

anak terlantar dan penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya (28)

Pelibatan multipihak dalam

meningkatkan efektivitas penanganan

PMKS (23)

Penanganan fakir miskin, anak

terlantar dan PMKS lainnya (23)

Misi 5: Memantapkan tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi

16 Memantapkan kualitas sistem

dan tata kelola pelayanan publik

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

(29)

Peningkatan kapasitas kelembagaan,

sarana/prasarana dan SDM pelayanan

terpadu satu pintu (24)

Peningkatan kualitas pelayanan

terpadu satu pintu (24)

Meningkatnya kapasitas pemerintahan

desa (30)

Penguatan SDM dan kelembagaan

pemerintahan Desa(25)

Penguatan kapasitas pelayanan

pemerintah desa (25)

17 Mewujudkan percepatan

reformasi birokrasi

Meningkatnya kualitas laporan keuangan

daerah (31)

Peningkatan kapasitas SDM dan

kelembagaan pelaporan keuangan

pada SKPD (26)

Peningkatan kualitas laporan

keuangan (26)

Page 234: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 233

Meningkatnya kompetensi dan

profesionalisme SDM aparatur (32)

Peningkatan kompetensi SDM aparatur

secara bersinergi dengan penempatan

SDM aparatur sesuai kompetensi (27)

Peningkatan kompetensi dan

penempatan SDM aparatur sesuai

dasar kompetensi (27)

Meningkatnya penataan dan penguatan

organisasi dan tata laksana (33)

Meningkatnya penataan struktur dan

tata laksana organisasi (28)

Peningkatan kualitas Struktur dan

kelembagaan organisasi (28)

Meningkatnya kualitas perencanaan

pembangunan daerah (34)

Peningkatan kualitas isi serta proses

dan mekanisme perencanaan

pembangunan daerah (29)

Peningkatan kualitas perencanaa-an

pembangunan daerah (29)

Meningkatnya kualitas pengawasan

penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan (35)

Peningkatan kapasitas sistem dan SDM

pengawasan daerah (30)

Peningkatan kualitas pengawasan

pembangunan daerah (30)

Misi 6: Mengembangkan kawasan andalan dan integrasi pembangunan

18 Mengembangkan kawasan

terpadu dan cepat tumbuh

Berkembangan kawasan pembangunan

terpadu agropolitan (36)

Pengembangan koordinasi keterlibatan

multipihak berbasis rencana kawasan

terpadu agropolitan dan minapolitan (31)

Pengembangan kawasan terpadu

agropolitan dan minapolitan (31)

Berkembangnya pembangunan

terpadukawasan minapolitan (37)

19 Mengembangkan sistem

agribisnis dan agroindustri

Meningkatnya koridor perdagangan

produk unggulan (38)

Pengembangan terminal agribisnis bagi

perdagangan produk unggulan (32)

Pengembangan agribisnis,

agroindustri dan koridor

perdagangan produk unggulan (32)

Misi 7: Mengoptimalkan fungsi infrastruktur dan lingkungan hidup

20 Mengoptimalkan fungsi

infrastruktur wilayah

Meningkatnya kapasitas infrastruktur

perhubungan (39)

Pengembangan kapasitas sarana/

prasarana perhubungan dan

transportasi bagi pergerakan barang dan

jasa serta koneksivitas antar wilayah

(33)

Peningkatan kapasitas infra-struktur

perhubungan dan trasportasi (33)

Meningkatnya kapasitas infrastruktur

transportasi (40)

Page 235: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VI Hal. 234

Meningkatnya kapasitas infrastruktur

irigasi/pengairan (41)

Pemeliharaan dan peningkatan fungsi

irigasi/pengairan dalam menjamin

keberlanjutan pertanian dan fungsi

lainnya (34)

Peningkatan kapasitas irigasi/

pengairan (34)

Meningkatnya kualitas perumahan dan

permukiman (42)

Perbaikan perumahan dan pemukiman

orang miskin (35)

Peningkatan kualitas perumahan

dan penataan pemukiman (35)

21 Memelihara daya dukung

lingkungan hidup

Terpeliharanya kelestarian hutan dan

lahan (43)

Pelibatan multipihak dan penegakan

hukum dalam pelestarian hutan dan

lahan kritis serta lingkungan hidup (36)

Pelestarian hutan dan lingkungan

hidup (36)

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

(44)

Meningkatnya kapasitas penanganan

bencana (45)

Peningkatan kapasitas dan koordinasi

antisipasi dan penangan bencana (37)

Peningkatan kapasitas penanganan

bencana (37)

Meningkatnya kualitas penanganan

sampah dan kebersihan (46)

Pelibatan masyarakat dalam

penanganan sampah terpadu (38)

Penguatan kapasitas pelayanan /

penanganan sampah dan prilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS)(38)

Page 236: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 235

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Perumusan kebijakan umum bertujuan menjelaskan cara yang ditempuh

untuk menterjemahkan strategi ke dalam rencana program-program prioritas

pembangunan. Kebijakan Umum Pembangunan memberikan arah perumusan

rencana program prioritas pembangunan yang disertai kerangka pengeluaran

jangka menengah daerah dan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun

program dan kegiatan pada Rencana Strategis (Renstra) SKPD.

Program-program strategis yang ditampilkan pada bagian ini merupakan

program-program yang secara langsung mendukung pencapaian visi, misi

pembangunan daerah.

Berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka

kebijakan umum pembangunan jangka menengah 2014-2019 Kabupaten Pinrang

ditampilkan pada Tabel 7.1. berikut :

Page 237: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 236

Tabel 7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Kabupaten Pinrang 2014-2019

No Sasaran Strategi Kebijakan Umum Indikator Kinerja

(Outcome)

Kondisi Kinerja Program Pembangunan

Daerah Bidang Urusan

SKPD Penanggung

jawab Kondisi Awal (2014) Kondisi Akhir (2019)

Misi 1: Meningkatkan apresiasi dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal sebagai nilai utama kemasyarakatan dan pengembangan karakter masyarakat yang tangguh.

1.

Terpenuhinya kebutuhan dan fasilitas bagi penyelenggaraan ibadah dan perayaan keagamaan

Kemitraan pemerintah dan organisasi keagamaan dalam keterpenuhan sarana, fasilitas dan penyelenggara kegiatan kegamaan serta kerukunan intra dan antar umat beragama

Fasilitasi peyelenggaraan ibadah dan hari keagamaan

Jumlah pegawai syara,guru mengaji yang diberi bantuan dan kegiatan keagamaan serta peringatan hari kegamaan yang difasilitasi

- 1758 pegwai syara - Pemberangkatan haji

dan 5 hari keagamaan setiap tahun

- 1780 pegawai syara - Pemberangkatan haji dan 5

hari keagamaan

Program Pengembangan Kehidupan Beragama

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bagian Kesra (Setda)

2.

Terpeliharanya toleransi dan kerukunan antar ummat beragama

Pembinaan kerukunan ummat beragama

Jumlah tokoh agama/ lembaga keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan kerukunan ummat beragama

50 org / 1 kali per tahun (FKUB)

50 org / 2 kali per tahun (FKUB) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kantor Kesbangpol

3.

Terjaganya keragaman budaya, kekayaan budaya dan potensi pariwisata

Penggalian, pelestarian dan pengembangan keragaman dan kekayaan budaya dalam merespons dinamika perubahan

Pelestarian keragaman budaya

Jumlah kesenian daerah, nilai budaya lokal dan kearifan lokal yang dibina dan dilestarikan

Kesenian daerah= 4 jenis (musik bambu, symponi kecapi, tarian); Permainan lokal= 5 jenis (gasing, mattojang, mappadendang, mallongga, massallow); Nilai-nilai lokal= 3 nilai utama (sipakatau, sipakalebbi, sipakamase); Kearifan lokal = 1 aktvitas (tudang sipulung)

Kesenian daerah= 4 jenis (musik bambu, symponi kecapi, tarian); Permain-an lokal= 5 jenis (gasing, mattojang, mappaden-dang, mallongga, massallow); Nilai-nilai lokal=3 nilai utama (sipakatau, sipaka-lebbi, sipakamase); Kearifan lokal = 1 aktvitas (tudang sipulung)

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Kebudayaan Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata

Pelestarian kekayaan budaya

Jumlah situs, cagar dan benda budaya yang dilestarikan

13 lokasi 17 lokasi Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Kebudayaan Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata

Pengembangan kepariwisataan

Jumlah kunjugan wisata domestik dan mancanegara

26.503 orang 35.000 orang Program Pengembangan destinasi pariwisata

Pariwisata Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata

Page 238: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 237

4. Berkembangnya karakter pemuda, remaja dan masyarakat secara umum berbasis nilai-nilai saling menghargai, saling menghormati, saling tolong menolong dalam kebajikan (amar ma’ruf dan nahir mungkar)

Menguatkan karakter

pemuda, remaja dan

masyarakat secara umum

melalui revitalisasi adat-

istiadat dan nilai-nilai

saling menghargai, saling

menghormati, saling

tolong-menolong

sebagai modal sosial

dalam menghadapi

dinamika perubahan.

Pembinaan karakter pemuda dan remaja

Jumlah pemuda/ remaja/siswa berprestasi provinsi/ nasional/ internasional

Tingkat Provinsi =5 orang; Tingkat Nasional = 3 orang

Tingkat Provinsi = 9 orang; Tingkat Nasional = 5 orang

Program Peningkatan dan Peran Serta Kepemudaan

Kepemudaan dan Olahraga

Dikpora

Pembinaan olah raga

Jumlah cabang olah raga yang berprestasi internasional, nasional dan provinsi

Nasional = 1 orang; Provinsi = 3 orang

Nasional = 6 orang; Provinsi = 10 orang

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Kepemudaan dan Olahraga

Dikpora

5.

Terkendalikan-nya ganggunan ketertiban, ketenteraman, keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat

Mendorong sinergi pemerintah dengan seluruh lapisan, golongan dan organisasi sosial kemasyarakatan dalam memelihara dan meningkatkan ketertiban, ketenteraman, keamanan, dan kenyamanan

Penanganan gangguan ketertiban, ketenteraman, keamanan dan kenyamanan

Jumlah gangguan K4 yang ditangani

10 kasus

5 kasus

Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat

Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

Kantor Satpol PP

Pemeliharaan ketertiban, ketenteraman, keamanan dan kenyamanan

Frekuensi patroli dalam sehari

2 kali sehari

3 kali sehari

Peningkatan Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

Kantor Satpol PP

Misi 2: Memperkokoh toleransi dan kohesivitas sosial serta pengembangan nilai-nilai demokrasi

6. Terpeliharanya harmoni sosial dan kesatuan bangsa dalam masyarakat

Memperkuat kegotongroyongan sebagai basis ketahanan sosial masyarakat dalam bingkai kesadaran persatuan dan kesatuan bangsa.

Deteksi dini dan penanganan konflik sosial serta penguatan kesatuan bangsa

Jumlah kegiatan deteksi dini konflik sosial yang dilaksanakan dan organisasi sosial kemasyarakatan, LSM yang ditemani bermitra

Jumlah kegiatan FPK=1 kali/tahun; Jumlah kegiatan FKDM=1 kali/tahun; Jumlah kegiatan Forum bela Negara= 1 kal/tahun; Komida= 4 kali/tahun LSM = 40; Ormas = 43

Jumlah kegiatan FPK=2 kali/tahun; Jumlah kegiatan FKDM=2 kali/tahun; Jumlah kegiatan Forum bela Negara= 2 kal/tahun; Komida= 6 kali/tahun; LSM = 70; Ormas = 80

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

Kantor Kesbangpol

Page 239: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 238

7.

Berkembangnya kelembagaaan serta proses dan mekanisme demokrasi dan politik yang sehat dan fungsional bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

Mendorong kesadaran berdemokrasi secara substansial seiring dengan peningkatan kapasitas organisasi politik dan kepatuhan hukum

Pembinaan demokrasi dan politik

Persentase partisipasi masyarakat dalam Pilkada, Pilgub, Pemilu dan Pilpres

Persentase partisipasi masyarakat(1) Pilgub 2013=62,53% (DPT Pilgub 2013=298,236); (2) Pilkada 2013=80% (DPT Pilkada=244,280); (3) Pemilu 2014= 272,933; (4) Pilpres 2014=67% (DPT Pilpres 2014=276,782)

Persentase partisipasi masyarakat(1) Pilgub 2018=70% (DPT Pilgub 2018=330.000); (2) Pilkada 2018=85% (DPT Pilkada=310000); (3) Pemilu 2014 =85% (DPT Pemilu 2014= 320.000; (4) Pilpres 2014=80% (DPT Pilpres 2014=325000)

Program Pendidikan Politik Masyarakat

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kantor Kesbangpol

Penyelenggaraan legislasi daerah

Jumlah/% legislasi daerah yang ditetapkan

11 Perda 30 Perda Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Sekwan

8.

Berkembangnya kapasitas masyarakat dalam pemecahan masalah lokal secara mandiri dan partisipasi dalam pembangunan

Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan secara bersinergi dengan peningkatan kapasitas struktural-fungsional pemerintahan desa

Pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan

Rata-rata jumlah kelompok masyarakat yg dibina oleh LPM/LKD/LKK melalui bantuan P2DM

LKD=3 klpk; LKK=3 klpk (69 LKD; 39 LKK)

LKD= klpk; LKK=3 klpk (69 LKD; 39 LKK)

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

Pemberdayaan masyarakat dan Desa

BPMPD

Misi 3: Meningkatkan derajat kesehatan, kualitas pendidikan dan daya saing sumberdaya manusia

9.

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

Meningkatnya kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

Cakupan rawat jalan dan cakupan rawat inap

Rawat jalan=32,7%; Rawat inap=1,6%

Rawat jalan=20%; Rawat inap=1,3%

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

10.

Menigkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi

Pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi

Angka kematian ibu; Jumlah kematian ibu; % balita gizi buruk

AKB = 5,9% (42) Jumlah Kematian Ibu= 8 Balita Gizi Buruk = 0,02% (7 balita)

AKB = 5,4% Jumlah Kematian Ibu= 2 Gizi Buruk = 3%

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kesehatan Dinas Kesehatan

11.

Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat dalam masyarakat

Meningkatkan pro-mosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kesehatan lingkungan

Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan lingkungan

Cakupan PHBS rumah tangga

PHBS RT = 69,1% PHBS RT = 74% Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan

Page 240: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 239

12.

Meningkatnya jangkauan dan kualitas penanganan penyakit menular

Melibatkan pemangku kepentingan dalam peningkatan efektivitas penanganan penyakit menular dan kejadian luar biasa

Penanganan penyakit menular dan KLB

Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TBC/DBD/malaria /HIV-Aids

TB = 72,1% (569 kasus) DBD = 100% (309 kasus) Malaria = 79 kasus HIV/AIDS = 100% (13 kasus)

TB = 100% DBD = 100% Malaria = 100% HIV/AIDS = 100%

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kesehatan Dinas Kesehatan

13.

Meningkatnya tingkat melek huruf dan minat baca masyarakat

Mengembangkan pendidikan keakasaraan fungsional dan fungsi perpustakaan berbasis kapasitas masyarakat dan pemerintah desa

Pemberantasan buta huruf

Angka Melek Huruf (AMH)

99,78% 100% Program pendidikan non formal

Pendidikan Dikpora

Pengembangan minat baca

Jumlah pengunjung perpustakan

17.313 22.096 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Perpustakaan Kantor Perpustakaan dan Arsip daerah

Pengembangan arsip daerah

Jumlah SKPD yang menerapkan sistem arsip yang baku

17 SKPD 43 SKPD Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

Arsip Kantor Perpustakaan dan Arsip daerah

14.

Meningkatnya akses masyarakat pada seluruh jenjang pendidikan

Meningkatkan dan memeratakan akses pendidikan pada seluruh wilayah dan jenjang pendidikan

Penyelenggaraan pedidikan anak usia dini

APK PAUD 46,96% 62% Program Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Dikpora

Penyelenggaraan wajib belajar sembilan tahun

APM SD/MI APM SMP/MTs

98,65% 87,53%

100% 100%

Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun

Pendidikan Dikpora

Penyelenggaraan pendidikan menengah

APM SMA/SMK/MA 63,92% 73,86% Program Wajib Belajar Pendidikan dua belas tahun

Pendidikan Dikpora

15.

Meningkatnya kualitas pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan

Meningkatkan kualitas pendidik/tenaga kependidikan dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan manajemen berbasis sekolah yang berkualitas

Peningkatan kualitas pendidik/tenaga kependidikan

Jumlah/% PTK kualifikasi S1 dan tersertifikasi

Kualifikasi S1 = 3.283 guru Bersertifikasi = 2.630 guru

Kualifikasi S1 = 3.718 guru Bersertifikasi = 3.718 guru

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan Dikpora

Aplikasi teknologi informasi dalam proses pembelajaran

Jumlah sekolah yg mengaplikasikan TI dalam pembelajaran

- SD= 18 dari 323 SD (5,57%)

- SMP = 13 dari 52 SMP (25%)

- SMA = 18 dari 18 SMA (100%)

- SMK = 7 dari 9 SMK (77,7%)

35%

80%

100%

100%

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan Dikpora

Page 241: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 240

Peningkatan kualitas manajemen berbasis sekolah

Jumlah/% sekolah yg menerapkan MBS dengan baik

SD = 323 SMP = 52 SMA = 18 SMK = 9

100% 100% 100% 100%

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan Dikpora

16.

Meningkatnya daya saing tenaga kerja dan keterlibatan tenaga kerja terdidik dalam kemajuan pedesaan

Mendorong peningkatan kompetensi dan kompetensi berbasis masyarakat sesuai karakteristik potensi sumberdaya lokal

Meningkatkan kompetensi tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja/pencari kerja yg mencapai peningkatan kompetensi teknis

120 orang 160 orang Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Ketenagakerja an

Disnakertrans

Mendorong lahirnya wirausaha baru di pedesaan

Jumlah wirausaha pedesaan yang dilahirkan

1 kelompok (5-10 org)tahun

1 kelompok (5-10 org)/tahun

Program Pengembangan Kewirausahaan Pedesaan

Ketenagakerja an

Disnakertrans

17.

Meningkatnya kesetaraan gender dan keberdayaan perempuan

Pengarusutamaan gender dalam kebijakan dan penganggaran pemerintah serta kegiatan berbasis masyarakat

Pengarusutama-an gender dalam perencanaan dan penganggaran

Jumlah SKPD yang menerapkan perencanaan dan penganggaran berbasis PUG

8 SKPD 32 SKPD Program Perencanaan Sosial Budaya

Perencanaan Pembangunan /Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Bappeda/ BKBD dan PP

Pemberdayaan perempuan dalam kegiatan ekonomi

Jumlah perempuan/ Kelompok perempuan yang meningkat keterampilannya dalam usaha ekonomi

34 kelompok 34 kelompok Program Peningkatan Peran Serta Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BKBD dan PP

Perlindungan anak Jumlah KDRT dan kekerasan terhadap anak yang difasilitasi penyelesaiannya

30 Kasus 28 Kasus Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BKBD dan PP

18.

Meningkatnya kesejahteraan keluarga dan keluarga berencana

Penyadaran keluarga berencana dan kesehatan reproduksi secara bersinergi dengan upaya peningkatan kesejahteraan keluarga

Penyelenggaraan keluarga berencana

Jumlah PUS, prasejahtera dan KS1 yang mengikuti KB

7.966 (60,85%) 9.161 (75,00%) Program Pelayanan Kontrasepsi

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BKBD dan PP

Pembinaan kesejahteraan keluarga

% keluarga PS dan KS1 20.450 KK (21,70%) 11.161 KK (10,70) Progman Keluarga Berencana

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BKBD dan PP

Page 242: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 241

Misi 4: Meningkatkan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan sosial

19.

Berkurangnya penduduk miskin

Mengefektifkan fungsi tim kordinasi penanggulangan kemiskinan dalam perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan usaha

Penguatan koordinasi penanggulangan kemiskinan

Jumlah kegiatan SKPD yg dikordinasikan dalam penanggulangan kemiskinan oleh TKPKD

101 kegiatan 135 kegiatan Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Perencanaan Pembangunan

Bappeda/ BPMPD

20.

Meningkatnya daya saing investasi

Mengembangkan sarana dan prasarana investasi secara bersinergi dengan perbaikan pelayanan investasi

Perbaikan pelayanan investasi

Jumlah Realisasi Investasi PMDN/PMA

- Rp. 633.500.747.786 Rp. 4.333.500.747.786 Program Peningkatan Iklim dan Realisasi investasi

Penanaman Modal

BP2TPM

Jumlah Proyek

PMDN/PMA

- - PMDN : 594 Investor - - PMA : 1 Investor -

- PMDN : 4.644 Investo - PMA : 11 Investor

Program

Peningkatan

Promosi dan

Kerjasama Investasi Jumlah Tenaga Kerja

PMDN/PMA

- 2.101 orang 5.000 Orang

21. Meningkatnya daya saing produk koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengan (UMKM)

Menguatkan gerakan koperasi berbasis masyarakat dan peningkatan kapasitas teknologi/manajerial UMKM

Peningkatan gerakan koperasi

% koperasi aktif - 68 % (212/313)

- 78 % (250/323)

Program Peningkatan kulaitas kelembagaan Koperasi

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Dinas Koperasi danUKM

Peningkatan kapasitas UMKM

Jumlah dan prosentase UMKM yang telah dibina

- 85 UMKM / 1192 dan 7 %

500 UMKM / 3692 dan 13 % Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan kompetitif usaha kecil menengah

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Dinas Koperasi danUKM

22.

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk pertanian

Penguatan kapasitas teknologi dan kapasitas kelembagaan petani, peternak, nelayan tangkap dan pembudidaya ikan berbasis sistem agribisnis

Peningkatan produksi pertanian

Jumlah dan nilai produksi tanaman pangan utama

- Padi: 604.975 ton Nilai: Rp. 2.117.412.500 - Jagung: 94.942 ton Nilai Rp. 256.343.400

- Padi: 624.910 ton Nilai: Rp. 3.437.005.000 - Jagung: 102.868 ton Nilai Rp. 462.906.000

Program Peningkatan Produksi Pertanian

Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan

Jumlah dan Niai Produksi Tanaman

- Cabe Besar: 402 ton dgn Nilai Produksi Rp.

- Cabe Besar: 689 ton dgn Nilai Produksi Rp. 5.167.500.000

Page 243: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 242

Hortikultura Unggulan 3.015.000.000 - Cabe Rawit: 180 ton

dgn Nilai Produksi Rp. 900.000.000

- Bawang Merah: 125 ton dgn Nilai Produksi Rp. 6.875.000.000

- Tomat: 279 ton dgn Nilai Produksi Rp. 837.000.000

- Pisang: 17.682 ton dgn Nilai Produksi Rp. 26.523.000.000

- Salak: 1.645 ton dgn Nilai Produksi Rp. 7.402.500.000

- Rambutan: 1.423 ton dgn Nilai Produksi: 6.403.500.000

- Durian: 1.297 ton dgn Nilai Produksi Rp. 7.782.000.000

- Mangga: 11.873 ton dgn Nilai Produksi Rp. 53.428.500.000

- Semangka: 61 ton dgn Nilai Produksi Rp. 335.500.000

- Cabe Rawit: 307 ton dgn Nilai Produksi Rp. 1.535.000.000

- Bawang Merah: 215 ton dgn Nilai Produksi Rp. 2.365.000.000

- Tomat: 476 ton dgn Nilai Produksi Rp. 1.428.000.000

- Pisang: 30.329 ton dgn Nilai Produksi Rp. 45.493.500.000

- Salak: 2.795 ton dgn Nilai Produksi Rp. 12.577.500.000

- Rambutan: 2.439 ton dgn Nilai Produksi: 10.975.500

- Durian: 2.222 ton dgn Nilai Produksi Rp. 13.332.000.000

- Mangga: 20.364 ton dgn Nilai Produksi Rp. 91.638.000.000

- Semangka: 103 ton dgn Nilai Produksi Rp. 566.500.000

23. Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk perkebunan

Peningkatan produksi perkebunan

Jumlah dan nilai produksi tanaman perkebunan utama

Kakao: 14.109 ton Kopi: 2.583 ton

Kakao: 19.356 ton Kopi : 3.100 ton

Peningkatan produksi perkebunan

Pertanian Dinas Kehutanan dan Perkebunan

24.

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk peternakan

Peningkatan produksi peternakan

Jumlah dan Nilai Produksi Daging dan Telur

- Daging: 412 ton dengan Nilai Produksi Rp. 32.960.000.000

- Telur: 21.310 ton dengan Nilai Produksi Rp. 319.650.000

- Daging: 607 ton dengan Nilai Produksi Rp. 57.665.000.000 - Telur: 25.199 ton dengan Nilai Produksi Rp. 377.985.000.000

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan

25.

Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk perikanan

Peningkatan produksi perikanan

Jumlah dan nilai produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya

- Volume Produksi perikanan Budidaya = 33.374 ton

- Nilai Produksi = Rp. 551.336.800

- Volume Produksi perikanan Budidaya = 56.287,03ton

- Nilai Produksi = Rp. 1.299.370.855

- Program Penigembangan Budidaya Perikanan

Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

Page 244: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 243

- Volume produksi

perikanan tangkap = 12.016,41 ton

- Nilai Produksi = Rp. 120.164.100

- Volume produksi perikanan tangkap = 12.662,95 ton

Nilai Produksi = Rp. 168.417.235

- Program

Pengembangan Perikanan Tangkap

26. Terpeliharanya ketahanan pangan dan surplus pangan dalam mewujudkan Pinrang sebagai poros pangan nasional

Penguatan dukungan surplus pangan bagi ketahanan pangan nasional

Penguatan cadangan pangan dan distribusi pangan

Jumlah cadangan pangan yg didistribusikan untuk menunjang ketahanan pangan nasional

30 Ton

90 Ton Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Ketahanan Pangan

Kantor Ketahanan Pangan

27.

Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan efektivitas penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

Peningkatan kapasitas sarana/prasarana, kelembagaan dan SDM penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan untuk peningkatan produksi, pendapatan dan pelestarian lingkungan pelaku utama dan pelaku usaha

Peningkatan kualitas penyelenggaraan penyuluhan

Kelas kelompok tani Kelas Pemula= 1.391 Kelas Madya= 146 Kelas Lanjut= 116 Kelas Utama= 29

Kelas Pemula= 1.087 Kelas Madya= 442 Kelas Lanjut= 124 Kelas Utama= 29

Program Penyuluhan Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pertanian BP4K

Penguatan klinik pertanian terpadu

Jumlah klinik pertanian terpadu yg berfungsi dengan baik

Klinik Pertanian = 4 unit Klinik Pertanian = 12 unit Program Penyuluhan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian

Pertanian BP4K

28.

Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin, anak terlantar dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya

Pelibatan multipihak dalam meningkatkan efektivitas penanganan PMKS

Peningkatan kualitas rehabilitas sosial

Jumlah PMKS yang ditangani

- Fakir Miskin = 42 KK - Anak Terlantar= 250 orang - Lansia/Jompo Terlantar= 50 orang - Rumah tak layak huni= 80

- Fakir Miskin = 192 KK - Anak Terlantar= 250 orang - Lansia/Jompo Terlantar= 250 orang - Rumah tak layak huni= 180

Program Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Sosial Dinas Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata

Misi 5: Memantapkan tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi

29.

Meningkatnya kualitas pelayanan publik (26)

Peningkatan kapasitas kelembagaan, sarana/prasarana dan SDM instansi pelayanan publik

Penigkatan kualitas pelayanan perizinan

Jumlah dan jenis ijin yang dikeluarkan/tahun

Ijin Usaha:1.588 izin Ijin Non Usaha:536 izin Izin penanaman modal:595 izin

Ijin Usaha: 2.227 izin; Izin Non Usaha: 754 izin; Izin penanaman modal= 1.002 izin

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Perizinan

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BP2TPM

Page 245: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 244

Peningkatan kualitas pelayanan kependudukan dan catatan sipil

Jumlah/% pemilikan dokumen kependudkan dan capil - akta nikah - akta kelahiran - KK

- KTP

- akta nikah = 3,32% - akta kelahiran =

26,2% - KK = 83,7%

- KTP = 35,7%

- akta nikah = 90% - akta kelahiran = 90% - KK = 100% - KTP = 95%

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Kependudukan dan Catatan Sipil

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Peningkatan kualitas pelayanan informasi ketenagakerjaan

Jumlah/% pemilik kartu AK1 yg terserap lapangan kerja

Total kartu kuning 1.800 org; yang melapor ditempatkan 194= 194/1.800=11%

50% Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Ketenagakerja-an

Disnakertrans

Peningkatan akses dan kualitas komunikasi dan informasi

Jumlah/% SKPD yg memanfaatkan TIK

60% 85% Program Kerja Sama Informasi dengan Media Massa

Komunikasi & Informatika

Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi

Peningkatan capaian IKM seluruh SKPD

Rata-rata Nilai IKM seluruh SKPD

Rata-rata Nilai IKM SKPD: B

Rata-rata Nilai IKM SKPD: A Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Laksana

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Setda

30.

Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa

Penguatan SDM dan kelembagaan pemerintahan desa

Peningkatan kapasitas pemerintahan desa

Jumlah/% desa yang telah memiliki data profil desa untuk penentuan kualifikasi desa

Swadaya = 69 Desa Swakarsa = 0

Swasembada= 0

Swadaya = 35 Desa Swakarsa = 25 Desa

Swasembada= 9 Desa

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Pemeberdayaan masyarakat dan desa

BPM-PD

31.

Meningkatnya kualitas laporan keuangan daerah

Peningkatan kapasitas SDM dan kelembaga-an dalam pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan pada SKPD

Peningkatan kualitas pelaporan keuangan

Opini laporan keuangan (% SKPD yang laporan keuangannya akurat dan tepat waktu)

100% 100% Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Dinas PPKAD

32.

Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur

Peningkatan kompetensi SDM aparatur secara bersinergi dengan penempatan SDM aparatur sesuai kompetensi

Peningkatan kompetensi SDM aparatur

Jumlah SDM aparatur yg meningkat kompetensinya melalui Diklatpim dan Diklat Teknis

Latpim IV = 60 org Prajabatan=161 org

Diklat Teknis (Keuangan)= 5 org

Latpim IV = 300 org Prajabatan= 911 org Diklat Teknis (Keuangan, Peren-canaan, Data dan Informasi, Manajemen Kepegawaian)= 200 org

Program Peningkatan Kapasitas SD Aparatur

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BKD

Page 246: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 245

33 Meningkatnya penataan dan penguatan organisasi dan tata laksana

Meningkatkan penataan struktur dan tata laksana organisasi

Penataan struktur organisasi perangkat daerah

Jumlah permohonan penataan organisasi perangkat daerah yang terfasilitasi

18 permohonan

53 permohonan

Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Laksana

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Setda

Perbaikan tata laksana perangkat daerah

Jumlah SKPD yang melakukan penambahan SOP; Jumlah penerapan peraturan/kebijakan di bidang tata laksana

5 SKPD; 1 peraturan 45 SKPD; 6 peraturan Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Laksana

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Setda

34

Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah

Peningkatan kualitas isi serta proses dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah

Perbaikan proses dan mekanisme perencanaan

Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKPD) sesuai dengan dasar regulasi dan kalender perencanaan

RPJPD=tidak sesuai; RPJMD=sesuai; Renstra SKPD tidak sesuai; Renja SKPD tidak sesuai; RKPD tidak sesuai

RPJPD=sesuai; RPJMD=sesuai;

Renstra SKPD=sesuai; Renja SKPD=sesuai; RKPD=sesuai

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

Perbaikan data dan informasi perencanaan

Jumlah data hasil monev SKPD yang mendukung perencanaan dan jumlah infromasi informasi pembangunan yang dipublikasikan

Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun

Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun

Program Pengembangan Data dan Informasi

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

35.

Meningkatnya kualitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Peningkatan kapasitas sistem dan SDM pengawasan daerah

Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggara pemerintahan dan pembangunan daerah

Persentase rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan yang ditindaklanjuti mencakup Rekomendasi Administrasi dan Rekomendasi Keuangan

Rekomendasi administrasi=78%; Rekomendasi Keuangan= 51%

Rekomendasi administrasi= 90%; Rekomendasi keuangan= 65%

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah

Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Adm.Keuangan Daerah,Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Inspektorat

Page 247: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 246

Misi 6: Mengembangkan kawasan andalan dan integrasi pembangunan

36. Berkembang-nya kawasan pembangunan terpadu agropolitan

Pengembangan kordinasi keterlibatan multipihak berbasis rencana kawasan terpadu

Pengembangan kawasan agropolitan

Luas kawasan agro-politan yang produktif

100 Ha 500 Ha - Program Pengembagan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Pekerjaan Umum

Bappeda,Pertanian dan Peternakan, PU, PSDA, Perkebunan dan Kehutanan, Perindustrian

Pengembangan kawasan industri pengolahan hasil pertanian

Luas kawasan agroindustr beras yang produktif

Kecamatan Mattiro Bulu (0 Ha)

Kecamatan Mattiro Bulu (50 Ha) - Program Pengembagan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Pekerjaan Umum

Bappeda, Perindagem; Pertanak

Pengembangan kawasan agrowisata

Luas kawasan agrowisata yang mendatangkan kunjungan wisata

200 Ha 1.000 Ha - Program Pengembagan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Pekerjaan Umum

Bappeda, Pariwisata; Pertanak; Kehutanan dan Perkebunan

Pengembangan kawasan agro-forestry

Luas kawasan agroforestry yang produktif

0 Ha 50 Ha - Program Pengembagan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Pekerjaan Umum

Bappeda, Kehutanan dan Perkebunan

37. Berkembang-nya pembangunan terpadu kawasan minapolitan

Pengembangan kawasan minapolitan

Luas kawasan minapolitan yang efektif

300 Ha 1.000 Ha - Program Pengembagan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Pekerjaan Umum

Bappeda, Kelautan dan Perikanan, PU, PSDA, Perindustrian

Pengembangan kawasan mina wisata

Luas kawasan mina wisata yang efektif

40 Ha 150 Ha - Program Pengembagan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Pekerjaan Umum

Bappeda, Kelautan dan Perikanan; Sosbudpar; BLH

Pengembangan kawasan industri perudangan

Luas kawasan agro- industri udang yang produktif

Kecamatan Suppa

Kecamatan Suppa (50 Ha) - Program Pengembagan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Pekerjaan Umum

Bappeda, Perindagem; Kelautan dan Perikanan; Koperasi dan UMKM

38. Meningkatnya koridor perdagangan produk unggulan

Pengembangan terminal agribisnis bagi perdagangan produk unggulan

Pembangunan terminal agri-bisnis produk unggulan

Jumlah produk unggulan yang terkumpul dan terjual

1 unit terminal agribisnis (belum ada produk yg tersalurkan)

3 unit terminal agribisnis Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam

Perdagangan Dinas Perindagem

Page 248: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 247

Negeri

Misi 7: Mengoptimalkan fungsi infrastruktur dan lingkungan hidup

39. Meningkatnya kapasitas infrastruktur perhubungan

Pengembangan kapasitas sarana/prasarana perhubungan dan transportasi bagi pergerakan barang dan jasa serta koneksivitas antar wilayah

Pengembangan sarana/prasarana perhubungan darat

Jumlah penumpang dan barang yang melewati terminal

Penumpang=997.812; Barang=39.197

Penumpang=1.200.000 Barang=42.000 ton

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Perhubungan Dinas Perhubungan, Informatika & Komunikasi

Pengembangan sarana/prasarana perhubungan laut

Jumlah / prosentase fasilitas pendukung pembangunan pelabuhan dan Sarpras Perhubungan lainnya

2 dokumen studi kelayakan Dermaga Ujung Lero dan Sabbangparu Kec. Suppa

1 Dermaga Penyebarangan Pelabuhan

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Perhubungan Dinas Perhubungan, Informatika & Komunikasi

41. Meningkatnya kapasitas infrastruktur irigasi/pengair-an

Pemeliharaan dan peningkatan fungsi irigasi/pengairan dalam menjamin keberlanjutan pertanian dan fungsi lainnya

Pengelolaan jaringan irigasi sekunder/tersier

Cakupan layanan irigasi (Ha)

Luas sawah yg dialiri dengan irigasi teknis=42.931 Ha

Luas sawah yg dialiri dengan irigasi teknis=43.031 Ha

Program Pengembangan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

Pekerjaan Umum

PSDA

Pengelolaan jaringan irigasi desa (jides) dan Jaringan Irigasi usaha Tani (jitut)

Cakupan Layanan Irigasi Desa (Ha) dan Irigasi Usaha Tani (Ha)

Luas sawah yang dialiri Ha dengan irigasi Desa/Irigasi Usaha Tani=9.942 Ha

Luas sawah yang dialiri dengan irigasi desa/Irigasi Usaha Tani (JITUT)=10.092 Ha

- Program

Pengembangan

Pengelolaan

Jaringan Irigasi,

Rawa dan

Jaringan

Pengairan Lainnya

- Program

Peningkatan

Produksi Pertanian

Pekerjaan Umum, Pertanian

PSDA, Dinas Pertanian dan Peternakan

42. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman

Perbaikan perumahan dan pemukiman orang miskin

Perbaikan rumah dan pemukiman

Jumlah rumah orang miskin yang diperbaiki menjadi layak huni

Jumlah rumah yang diperbaiki 142 rumah dan Luas Pemukiman Kumuh 20,64 Ha

Jumlah rumah yang diperbaiki 1400 rumah dan Luas Pemukiman Kumuh 50,82 Ha

Program Pengembangan Perumahan

Perumahan Dinas PU

Page 249: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VII Hal. 248

43. Terpeliharanya kelestarian hutan dan lahan

Pelibatan multipihak dan penegakan hukum dalam pelestarian hutan dan lahan kritis serta lingkungan hidup

Konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan

Luas hutan dan lahan kritis yg direhabilitasi

Lahan kritis d kawasan hutan yg direhabilitasi: 367 Ha; Lahan kritis di luar kawasan hutan yg direhablitasi: 300 Ha

Lahan Kritis dl kawasan hutan yg direhabilitasi= 1.067 Ha; Lahan kritis luar kawasan yg direhabilitasi= 550 Ha

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

44. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Pemantauan dan pengendalian kualitas lingkungan hidup

Jumlah titik pantau pencemaran air, tanah dan udara yang dipantau dan dikendalikan

Air = 8 titik pantau Tanah = 5 titik pantau Udara = 3 titik pantau

Air = 40 titik pantau Tanah = 25 titik pantau Udara = 15 titik pantau

Program Pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup

Lingkungan Hidup

BLH

45. Meningkatnya kapasitas penanganan bencana

Peningkatan kapasitas dan kordinasi antisipasi dan penangan bencana

Penanganan bencana dan pasca bencana

Jumlah korban bencana yang ditangani

Banjir = 4.400 orang Longsor=465 orang Abrasi= 1.425 orang Angin Kencang = 8.550 orang

Banjir = 3.467 orang Longsor=223 orang Abrasi= 913 orang Angin Kencang = 7.277 orang

Program Darurat dan logistik penanggulangan bencana

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

BPBD

46. Meningkatnya kualitas penanganan sampah dan kebersihan

Pelibatan masyarakat dalam penanganan sampah terpadu

Pembangunan TPST dan TPA

Volume sampah yang dikelola di TPST dan TPA

TPST : 15,20 m3 /hari TPA : 69,96 m3 / hari

TPST : 20,50 m3 /hari TPA : 74,66 m3 / hari

Program Pengembangan Pengelolaan TPA dan TPST

Lingkungan Hidup

Dinas KPK

Gerakan pemeliharan kebersihan berkelanjutan

Volume sampah yang terangkut ke TPA

180 m3 / hari 280 m3 / hari Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Lingkungan Hidup

Dinas KPK

Page 250: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 249

BAB VIII

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI

KEBUTUHAN PENDANAAN

Indikasi Rencana Program Prioritas

Indikasi rencana Program Prioritas Tahun 2014-2019 sebagaimana yang

telah dirumuskan apda Bab VII terdiri dari program prioritas sesuai dengan amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota, serta disesuaikan dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD). Selanjutnya setiap program prioritas mempunyai target

indicator kinerja pertahun yang disertai kebutuhan pendanaannya dan dalam

pelaksanaannya harus memperhatikan dan memitigasi dampak negatif terhadap

pembangunan berkelanjutan yang akan ditimbulkan.

Selain program prioritas seperti penyajian pada tabel bab VII yang

mendukung langsung pencapaian visi, misi pembangunan, pada bab ini juga

ditampilkan program-program operasional pada semua SKPD yang melaksanakan

program pembangunan daerah untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan semua

urusan pemerintahan. Demikian pula dengan program-program pembangunan yang

terkait dengan penerapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang

menjadi urusan Pemerintah Daerah Kabupaten.

Indikasi rencana program pembangunan bagi SKPD yang telah memiliki

Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan indikatornya masing-masing, diharapkan

akan mengarah pada pencapaian target SPMD dimaksud.

Rencana program prioritas dan program lainnya yang akan dilaksanakan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang dalam periode Tahun 2014-2019, Selain

bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi juga dari sumber lainnya seperti

APBN. Berikut penyajian indikasi rencana program pembangunan daerah dan

kebutuhan pendanaannya yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Pinrang

selama kurun waktu Tahun 2014-2019 disajikan berdasarkan urusan dan SKPD

penanggung jawab.

Page 251: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 250

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan

dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD (tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Kondisi Kinerja pada Akhir priode RPJMD

Target Rp.(juta) Target Rp.(juta) Target Rp.(juta) Target Rp.(juta) Target Rp.(juta) Target Rp.(juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

0 URUSAN RUTIN SKPD

Program Peningkatan Administrasi Perkantoran

Cakupan administrasi sesuai pelayanan prima dan pengelolaan asset 39.770 47.322 53.867 62.557 71.033

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan penunjang optimalisasi pelayanan administrasi pelayanan prima dan pengelolaan aset

32.127 36.121 40.962 46.460 54.327

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Cakupan ketersediaan sumberdaya aparatur yang handal, profesional dan berkinerja baik

4.539

5.119

5.842

6.681

7.547

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Cakupan kredibilitas kedisiplinan aparatur dan tingkat kehadiran

1.739

2.013

1.757

2.067

2.317

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan Daerah

Cakupan dokumen laporan pelaksanaan kegiatan: transparan, terukur, akuntabel dan informatif (%)

1.901

2.238

2.561

2.964

3.436

Program Informasi Pembangunan

Terlaksananya pameran pembangunan dan perencanaan dan pengembangan sistem informasi berbasis Web

404

476

535

626

676 12 SKPD

01 URUSAN WAJIB

01 PENDIDIKAN

01 07 Program pendidikan Anak Usia Dini -APK PAUD 46,96 49,21

197 53,25

229

58

260

60

318

62 365 65,25 Dikpora

Page 252: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 251

01 08 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun -APK SD/MI 106,09 106,30 40.407,5 106,61 46.658,5 106,93 52.789,9 107,25 64.704,9 107,56 74.296,5 107,88 Dikpora

-APM SD/MI 98,65 98,85 99,00 99,25 99,50 99,75 100

-APK SMP/MTs 92,24 95,02 97,66 100,36 103,13 105,98 108,91

-APM SMP/MTs 87,53 87,91 88,10 88,50 99,00 99,50 100

01 09 Program Pendidikan Menengah -APK SMA/SMK/MA 66,59 68,21 33.494,1 69,87 38.675,6 71,58 43.758,0 73,32 53.634,4 75,11 61.585,0 76,95 Dikpora

-APM SMA/SMK/MA 63,92 65,48 67,08 68,71 70,39 72,10 73,86

01 10 Program Pendidikan Non Formal

-Angka Melek Huruf (AMH) 99,78 100 150,1 100 173,3 100 196,1 100 240,4 100 276,0 100 Dikpora

01 11 Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 513,3 592,7 670,6 822,01 943,8 Dikpora

Jumlah/% Guru yg Berkualifikasi D,IV/S.1

3.283 (Guru) dari jumlah keseluruhan

3.718 3.350 3.500 3.600 3.718 3.718 3.718

Jumlah/% Guru yg Bersrtifikasi :

2.630 (Guru) dari 2.670 2.920 3.220 3.570 3.718 3.718 Dikpora

jml keseluruhan

3.718

% Jumlah Sekolah yg telah SD = 5,57% 11,46 17,34 23,23 29,11 35 35 Dikpora

mengaplikasikan TI dalam SMP = 25% 36 47 58 69 80 80

pembelajaran : SMA = 100% 100 100 100 100 100 100

SMK = 77,7% 82,16 86,62 91,08 95,54 100 100

% Jumlah sekolah yang menerapkan MBS dengan baik SD = 100% 100 100 100 100 100 100 Dikpora

SMP = 100% 100 100 100 100 100 100

Page 253: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 252

SMA = 100% 100 100 100 100 100 100

SMK = 100% 100 100 100 100 100 100

01 02 KESEHATAN

02 07

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

- Cakupan Rawat Jalan 32,70% 30% 6.172 28% 8.195 25% 9.946 23% 11.935 20% 14.219 20% 14.219

Dinas Kesehatan

- Cakupan Rawat Inap 1,60% 1,50% 1,50% 1,40% 1,40% 1,30% 1,30%

02 08

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita - AKB 5,9% (42) 5,80%

210

5,70%

252

5,60%

302

5,50%

412

5,40%

435

5,40%

435 Dinas

Kesehatan

- Jumlah Kematian Ibu (AKI) 8 6 5 4 3 2 2

- Persentase Balita Gizi Buruk 0,02% (7) 4% 3,70% 3,50% 3,20% 3% 3%

02 09

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

- Cakupan PHBS Rumah Tangga 69,10% 70% 63 71% 76 72% 96 73% 159 74% 131 74% 131

Dinas Kesehatan

02 10

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

- Cakupan Penemuan dan Penanganan pasien baru TB, BTA Positif 72,1% (569) 100%

713

100%

819

100%

983

100%

1.180

100%

1.416

100%

1.416 Dinas

Kesehatan

- Cakupan Penemuan dan Penanganan pasien DBD 100 % (309) 100% 100% 100% 100% 100% 100%

- Cakupan Penemuan dan Penanganan pasien Malaria 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

- Jumlah Penderita HIV/AIDS yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

02 11 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

- Terpenuhinya Ketersedian Obat, bahan dan alat kesehatan sesuai kebutuhan 100% 100% 3.805 100% 4.185 100% 5.023 100% 6.028 100% 7.233 100% 7.233

Dinas Kesehatan

Page 254: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 253

02 12 Program Upaya kesehatan Masyarakat

- Puskesmas terakreditasi 0 2 PKM

1.317

4 PKM

1.383

6 PKM

1.452

8 PKM

1.525

10 PKM

1.601

10 PKM

1.601 Dinas

Kesehatan

- Puskesmas melaksanakan penilaian kinerja

100% (15 PKM)

100% (15 PKM)

100% (15 PKM)

100% (15 PKM)

100% (15

PKM) 100% (15

PKM) 100% (15

PKM)

- Puskesmas melaksanakan SPM

100%(15 PKM)

100%(15 PKM)

100%(15 PKM)

100%(15 PKM)

100%(15 PKM)

100%(15 PKM)

100%(15 PKM)

- Puskesmas melaksanakan penilaian IKM

100% (15 PKM)

100% (15 PKM)

100% (15 PKM)

100% (15 PKM)

100% (15

PKM) 100% (15

PKM) 100% (15

PKM)

02 13

Program Pengawasan

Obat dan Makanan

- Jumlah Obat yang kadaluwarsa di apotik

dan toko obat 26

31

37

50

54

54

Dinas Kesehatan

- Persentase toko obat dan apotik yang memenuhi syarat 33 43 53 63 73 83 93

02 14 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

- Persentase Pengobat Tradisional Yang memiliki Ijin dan Terdaftar 0 100 20 100 24 100 29 100 39 100 42 100 42

Dinas Kesehatan

02 15 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

- Persentase Balita BGM 16%

310

15%

372

14%

446

13%

536

12%

643

12%

643 Dinas

Kesehatan

- Persentase Balita ditimbang berat badannya 85% 86% 87% 88% 89% 89%

02 16 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

- Inspeksi Sanitasi (Jamban Keluarga) 71,10% 25% 52 45% 62 75 60% 139 75% 108 75% 108

Dinas Kesehatan

- Inspeksi Sanitasi Air Minum 76,28% 25% 45% 60% 75% 75%

- Inspeksi TTU 27,99% 75% 80% 85% 90% 90%

- Inspeksi TPM 72,88% 75% 80% 85% 90% 90%

02 17 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

- Tersusunnya Profil Dinas Kesehatan

100% (1 dokumen)

100% (1 dokumen) 103

100% (1 dokumen) 118

100% (1 dokumen) 142

100% (1

dokumen) 170

100% (1 dokumen

) 204 100% (1

dokumen) 204 Dinas

Kesehatan

02 18

Program Pengadaan,Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas,Pustu dan Jaringannya

- Rasio sarana kesehatan terhadap jumlah penduduk

0,3 0,3 6.372 0,4 6.691 0,5 7.026 0,6 7.377 0,7 7.746 0,7 7.746 Dinas

Kesehatan

03 19

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan PrasaranaRumah

1. Terpenuhinya kebutuhan ruang rawat inap rumah sakit 83% 83%

7.411 85%

8.152 87%

8.967 88%

9.864 93%

10.850 93%

45.245 RSUL

Page 255: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 254

Sakit/RS. Jiwa/RS. Paru-paru/RS. Mata

2. Terpenuhinya kebutuhan alat kesehatan rumah sakit

03 20

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan

1.Terpenuhinya Pelayanan Kesehatan Masyarakat 91% 91%

13.638 92%

13.911 94%

14.189 95%

15.473 96%

17.783 96%

74.995 RSUL

2.Terpenuhinya Pelayanan Kesehatan pasien Kurang mampu

02 21

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

- Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar pada lansia 207 207 11 207 13 207 16 207 29 207 22 207 22

Dinas Kesehatan

02 22

Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

- Puskesmas menerapkan sistem BLUD 0 2 50 4 60 6 72 8 106 10 104 10 104

Dinas Kesehatan

03 23

Perogram Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

Terlaksananya Program Pelayanan Kesehatan BLUD 97% 97%

32.519 97,50%

38.145 98% 45.052 98,50%

51.305 99%

57.870 99%

224.891 RSUL

01 03 PEKERJAAN UMUM

04 07 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

55.030

63.543

42.798

35.500

48.915

84.416

Dinas PU

Panjang Jalan Kabupaten Kualifikasi baik Baik=161.38

Km ; Sedang=150,99 Km ; Rusak Ringan=308,54 Km ; Rusak Berat=103,69 Km

Baik=171.16 Km ; Sedang=154,81 Km ; Rusak Ringan=310,74 Km ; Rusak Berat=108,29 Km

Baik=180.95 Km ; Sedang=158,63 Km ; Rusak Ringan=312,94 Km ; Rusak Berat=112,90 Km

Baik=190.73 Km ; Sedang=162,45 Km ; Rusak Ringan=315,14 Km ; Rusak Berat=117,50 Km

Baik=200.52 Km ; Sedang=166,45 Km ; Rusak Ringan=317,34 Km ; Rusak Berat=122,11 Km

Baik=210.30 Km ; Sedang=170,09 Km ; Rusak Ringan=319,54 Km ; Rusak Berat=126,71 Km

Baik=210.30 Km ; Sedang=170,09 Km ; Rusak Ringan=319,54 Km ; Rusak Berat=126,71 Km

Dinas PU

Tersedianya akses jalan sepanjang 858.6 Km yang terdiri dari perintisan jalan, penimbunan, perkerasan,

134 Km 177 177 150 120 100,6 858,6 Dinas PU

Page 256: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 255

pengaspalan, dan beton.

Tersedianya konstruksi jembatan sebanyak 181 unit dengan panjang 1.360 Meter terdiri dari jembatan rangka baja, jembatan beton, dan jembatan kayu.

240 mtr 310 300 170 170 170 1360 km Dinas PU

04 08

Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Tersedianya sistim jaringan drainase sebanyak 153 titik skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan

17 Titik 15

917 20

1.059

25

1.467 38

4.970

55

5.381 153 Titik

13.794

Dinas PU

04 09

Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

1.834

2.118

22.334

35.500

40.763

102.550

Panjang Jalan Kabupaten Kualifikasi baik Baik=161.38

Km ; Sedang=150,99 Km ; Rusak Ringan=308,54 Km ; Rusak Berat=103,69 Km

Baik=171.16 Km ; Sedang=154,81 Km ; Rusak Ringan=310,74 Km ; Rusak Berat=108,29 Km

Baik=180.95 Km ; Sedang=158,63 Km ; Rusak Ringan=312,94 Km ; Rusak Berat=112,90 Km

Baik=190.73 Km ; Sedang=162,45 Km ; Rusak Ringan=315,14 Km ; Rusak Berat=117,50 Km

Baik=200.52 Km ; Sedang=166,45 Km ; Rusak Ringan=317,34 Km ; Rusak Berat=122,11 Km

Baik=210.30 Km ; Sedang=170,09 Km ; Rusak Ringan=319,54 Km ; Rusak Berat=126,71 Km

Baik=210.30 Km ; Sedang=170,09 Km ; Rusak Ringan=319,54 Km ; Rusak Berat=126,71 Km

Dinas PU

Kecepatan kendaraan ≥ 40 km/jam

134 50 50 146 148 148,6 857,6 Km Dinas PU

Kondisi jembatan yang dilalui sepanjang 748 meter

181 meter 34,64 49,60 117,16 183,00 183,00 748 Km Dinas PU

04 10

Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

Tersedianya sarana penunjang kegiatan pembangunan konstruksi

65% 67% 807 69% 1.059 71% 367 73% 1.811 75%

1.671 75%

5.715

Dinas PU

05 11 Program Pengemb. dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

Cakupan Layanan Irigasi (Ha)

Luas Sawah yang dialiri

Irigasi Teknis 42.931 Ha

Luas Sawah yang dialiri

Irigasi Teknis

42.951 Ha

24.564

Luas Sawah yang dialiri

Irigasi Teknis Teknis

42.971 Ha

31.090

Luas Sawah yang dialiri Irigasi Teknis

42.991 Ha

35.735

Luas Sawah yang dialiri Irigasi Teknis L.DI.

Teknis 43.011

43.231

Luas Sawah yang dialiri Irigasi Teknis 43.031

Ha

50.077

Luas Sawah

yang dialiri Irigasi Teknis

43.031 Ha

157.486

Dinas PSDA

Page 257: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 256

Cakupan Layanan Irigasi Desa (Ha) dan Irigas Usaha Tani (Ha)

Luas Sawah yang dialiri

Irigasi Desa/Irigasi Usaha Tani 9.9942 Ha

Luas Sawah yang dialiri

Irigasi Desa/Irigasi Usaha Tani 9.9972 Ha

Luas Sawah yang dialiri

Irigasi Desa/Irigasi Usaha Tani 10.002 Ha

Luas Sawah yang dialiri Irigasi

Desa/Irigasi Usaha

Tani 10.0322

Ha

Luas Sawah yang dialiri Irigasi

Desa/Irigasi

Usaha Tani

10.062 Ha

Luas Sawah yang dialiri Irigasi

Desa/Irigasi

Usaha Tani

10.0922 Ha

Luas Sawah

yang dialiri Irigasi

Desa/Irigasi Usaha

Tani 10.0922

Ha

Dinas PSDA, Dinas

Pertanian dan

Peternakan

05 12 Program Penyediaan dan

Pengelolaan Air Baku Cakupan ketersediaan air baku

4 DI. /Thn 5 DI. /Thn 3.001

6 DI. /Thn 3.465

6 DI. /Thn

4.001 6 DI. /Thn

4.646

6 DI. /Thn

5.334

6 DI. /Thn

5.334 Dinas PSDA

05 13 Program pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Cakupan luas lahan yang terairi embung dan tingkat

6 Lokasi/ Paket/thn

6 Lokasi/ Paket/thn

1.852

6 Lokasi/ Paket/thn

2.138

6 Lokasi/ Paket/thn

2.469

6 Lokasi/ Paket/t

hn

2.867

6 Lokasi/ Paket/thn

3.292

36 Lokasi/ Paket

3.292

Dinas PSDA

04 14

Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah 100%

51% 8%

917 8%

1.059

7%

1.467 18%

2.840

8%

1.631 100%

7.914

Dinas PU

05 15 Program Pengendalian Banjir Jumlah titik lokasi

genangan dan luas genangan

Lokasi genangan=…

.titik; luas genangan=…

..m2

300 m/5 lks

551 300 m/5 lks

636

300 m/5 lks

734

300 m/5 lks

852

300 m/5 lks

979

1.500 m/25 lks

979

Dinas PSDA

04 16

Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

Pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan sarana dan prasarana desa

65% 69%

24.282 75%

30.612

78%

36.684 85%

39.760

95%

38.317 100%

169.655

Dinas PU

01 4 PERUMAHAN

04 07 Program Pengembangan Perumahan

Tersedianya 5.000 unit rumah layak huni dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat

2178 rumah 600 3.669

800 4.236

1200 14.674

1500 18.460

900 22.746

5000

63.784 Dinas PU

Jumlah rumah orang miskin yang diperbaiki menjadi layak huni

rumah yang

diperbaiki=142; Luas

Pemukiman Kumuh 20,64

Ha

rumah yang

diperbaiki=180; Luas

Pemukiman Kumuh

26,68 Ha

rumah yang

diperbaiki=230; Luas

Pemukiman Kumuh 32,71

Ha

rumah yang

diperbaiki=280; Luas

Pemukiman Kumuh 38,75 Ha

rumah yang

diperbai

ki=340; Luas

Pemukiman

Kumuh 44,78

Ha

rumah yang

diperbaiki=370; Luas

Pemukiman

Kumuh 50,82 Ha

rumah yang telah diperbaiki=1400; Luas Pemukiman Kumuh 50,82 Ha

04 08 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Jumlah Mobil Pemadam Kebakaran diatas 3000-5000 Liter pada WMK

4 Unit 1 Unit

2.070 1 Unit

2.977,00

0 1 Unit

3.726,000

1 Unit 3,980,000 1 Unit

4.978,000 4 Unit

17.731,00

0 Dinas KPK

Page 258: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 257

04 09 Program Pengelolaan Areal Pemakaman

Cakupan wilayah layanan pemakaman bertambah & meningkatnya kinerja & fungsi pemakaman,areal makam pemkot tertata menuju 100 %

1 Lokasi/3 lokasi

1 Lokasi

20,000

50,000

70,000 1

Lokasi

90,000 1 Lokasi

100,000

2 Lokasi& 3 areal

330,000

Dinas KPK

01 5

PENATAAN RUANG

04

07 Program Perencanaan Tata Ruang

2.751

455

489

710

815

11 5.221

Bappeda, Dinas PU

Jumlah dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang efektif dimanfaatkan dalam penataan ruang

1 Dokumen 9 Dokumen

Jumlah dokumen revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten (RTRK) yang efektif digunakan dalam penataan ruang

- 1 Dokumen

Jumlah dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang efektif digunakan dalam penataan ruang

- 0%

1 Dokumen

Luas Kawasan Agropolitan yang Produktif

100 Ha 180 Ha

260 Ha

340 Ha

420 Ha

500 Ha 500 Ha

Bappeda, Dinas

Pertanian & Peternakan, Dinas PU,

Dinas PSDA, Dinas

Kehutanan dan

Perkebunan, Dinas

Perindagem

Luas Kawasan Agroindustri Beras yang produktif

Kec. Mattiro Bulu (0 Ha)

Kec. Mattiro Bulu (10

Ha)

Kec. Mattiro Bulu (20 Ha)

Kec. Mattiro

Bulu (30 Ha)

Kec. Mattiro Bulu

(40 Ha)

Kec. Mattiro

Bulu (50 Ha)

Kec. Mattiro

Bulu (50 Ha)

Bappeda, Dinas

Perindagem, Dinas

Pertanian dan

Peternakan

Page 259: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 258

Luas Kawasan Agrowisata yang mendatangkan kunjungan wisata

200 Ha 200 Ha

400 Ha

600 Ha

800 Ha

1.000 Ha

1.000 Ha

Bappeda, Dinas Sosial, Kebudayaan

dan Pariwisata,

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

Luas Kawasan Agroforestry yang produktif

0 Ha 10 Ha

20 Ha

30 Ha

40 Ha

50 Ha

50 Ha

Bappeda, Dinas

Kehutanan dan

Perkebunan

Luas Kawasan Minapolitan yang efektif

300 Ha 440 Ha

580 Ha

720 Ha

860 Ha

1.000 Ha

1.000 Ha

Bappeda, Dinas

Kelautan dan Perikanan, Dinas PU,

Dinas PSDA, Dinas

Perindagem

Luas Kawasan Minawisata yang efektif

40 Ha 62 Ha

84 Ha

106 Ha

128 Ha

150 Ha

150 Ha

Bappeda, Dinas

Kelautan dan Perikanan,

Dinas Sosbudpar

Luas Kawasan Agroindustri udang yang produktif

Kecamatan Suppa (0 Ha)

Kecamatan Suppa (10

Ha)

Kecamatan Suppa (20

Ha)

Kecamatan Suppa (30 Ha)

Kecamatan

Suppa (40 Ha)

Kecamatan Suppa (50 Ha)

Kecamatan Suppa (50 Ha)

Bappeda, Dinas

Perindagem, Dinas

Kelautan dan Perikanan,

Dinas Koperasi dan

UKM

04 08 Program Pemanfaatan Ruang

Cakupan pelayanan izin pemanfaatan ruang yang konsisten dengan RTRW

20% 20%

147 40%

169

10% 196

10% 227

20% 261

100% 1.000

Dinas PU

Luas Kawasan Agropolitan yang Produktif

100 Ha 180 Ha

260 Ha

340 Ha

420 Ha

500 Ha 500 Ha

Bappeda, Dinas

Pertanian & Peternakan, Dinas PU,

Dinas PSDA, Dinas

Kehutanan dan

Perkebunan, Dinas

Perindagem

Page 260: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 259

Luas Kawasan Agroindustri Beras yang produktif

Kec. Mattiro Bulu (0 Ha)

Kec. Mattiro Bulu (10

Ha)

Kec. Mattiro Bulu (20 Ha)

Kec. Mattiro

Bulu (30 Ha)

Kec. Mattiro Bulu

(40 Ha)

Kec. Mattiro

Bulu (50 Ha)

Kec. Mattiro

Bulu (50 Ha)

Bappeda, Dinas

Perindagem, Dinas

Pertanian dan

Peternakan

Luas Kawasan Agrowisata yang mendatangkan kunjungan wisata

200 Ha 200 Ha

400 Ha

600 Ha

800 Ha

1.000 Ha

1.000 Ha

Bappeda, Dinas Sosial, Kebudayaan

dan Pariwisata,

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

Luas Kawasan Agroforestry yang produktif

0 Ha 10 Ha

20 Ha

30 Ha

40 Ha

50 Ha

50 Ha

Bappeda, Dinas

Kehutanan dan

Perkebunan

Luas Kawasan Minapolitan yang efektif

300 Ha 440 Ha

580 Ha

720 Ha

860 Ha

1.000 Ha

1.000 Ha

Bappeda, Dinas

Kelautan dan Perikanan, Dinas PU,

Dinas PSDA, Dinas

Perindagem

Luas Kawasan Minawisata yang efektif

40 Ha 62 Ha

84 Ha

106 Ha

128 Ha

150 Ha

150 Ha

Bappeda, Dinas

Kelautan dan Perikanan,

Dinas Sosbudpar

Luas Kawasan Agroindustri udang yang produktif

Kecamatan Suppa (0 Ha)

Kecamatan Suppa (10

Ha)

Kecamatan Suppa (20

Ha)

Kecamatan Suppa (30 Ha)

Kecamatan

Suppa (40 Ha)

Kecamatan Suppa (50 Ha)

Kecamatan Suppa (50 Ha)

Bappeda, Dinas

Perindagem, Dinas

Kelautan dan Perikanan,

Dinas Koperasi dan

UKM

04 09 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Cakupan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRW

100% 100%

110 100%

127

100%

159 100%

213

100%

245 100%

854

Dinas PU

01 6 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Page 261: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 260

06 07 Program Pengembangan Data / informasi

Jumlah data hasil monev SKPD yang mendukung perencanaan dan jumlah informas pembangunan yang dipublikasikan

- Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun dan Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun

- Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun dan Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun

286

- Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun dan Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun

330

- Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun dan Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun

381

- Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun dan Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun

443

- Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun dan Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun

508

- Jumlah laporan dan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan program/kegiatan = 4 kali/tahun dan Jumlah laporan hasil evaluasi keseluruhan perencanaan pembangunan daerah = 1 kali/tahun Bappeda

Tingkat ketersediaan data dan informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan 85% 87%

286 90%

330 92%

381 95%

443 98%

508 98% Bappeda

06 08 Program Kerjasama Pembangunan

Tingkat kemantapan kerjasama pembangunan dengan pemerintah daerah, swasta & masyarakat 90 91

165 93

191 94

220 95

256 96

294 96 Bappeda

06 09 Program Perencanaan Pengemb. Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Dokumen perencanaan strategis yang disusun 12

kecamatan 12

kecamatan 746

12 kecamatan

861

12 kecamata

n 994

12 kecama

tan 1.155

12 kecamat

an 1.326 Bappeda

06 10 Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar

Koordinasi dan penyusunan dokumen pengembangan wilayah

12 kecamatan

12 kecamatan

168

12 kecamatan

194

12 kecamata

n 224

12 kecama

tan 260

12 kecamat

an 298 Bappeda

06 11 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

% jumlah aparat perencana dan kelompok/masyarakat yang terlatih 50

456 55

526 60

608 65

706 70

410 75 Bappeda

Page 262: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 261

06 12 Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKPD) sesuai dengan regulasi dan kalender perencanaan

RPJPD = tidak sesuai; RPJMD=sesuai; Renstra SKPD = tidak sesuai; Renja SKPD = tidak sesuai; RKPD = tidak sesuai

RPJPD = tidak sesuai; RPJMD=sesuai; Renstra SKPD = sesuai; Renja SKPD = sesuai; RKPD = sesuai

570

RPJPD = tidak sesuai; RPJMD=sesuai; Renstra SKPD = sesuai; Renja SKPD = sesuai; RKPD = sesuai

658

RPJPD = tidak sesuai; RPJMD=sesuai; Renstra SKPD = sesuai; Renja SKPD = sesuai; RKPD = sesuai

759

RPJPD = tidak sesuai; RPJMD=sesuai; Renstra SKPD = sesuai; Renja SKPD = sesuai; RKPD = sesuai

882

RPJPD = tidak sesuai; RPJMD=sesuai; Renstra SKPD = sesuai; Renja SKPD = sesuai; RKPD = sesuai

1.013

RPJPD = sesuai; RPJMD=sesuai; Renstra SKPD = sesuai; Renja SKPD = sesuai; RKPD = sesuai Bappeda

% usulan masyarakat yang diakomodir dalam dokumen perencanaan (%) 30 37 44 51 60 60

06 13 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Tingkat ketersediaan pranata perencanaan program pembangunan ekonomi 87 89

729 92

842 93

972 94

1.129 95

1.296 95 Bappeda

Jumlah Kegiatan SKPD yang dikoordinasikan dalam penanggulangan kemiskinan oleh TKPKD 101 keg 106 keg 114 keg 122 keg 129 keg 135 keg

135 kegiatan Bappeda

06 14 Program Perencanaan Sosial dan Budaya

Tingkat ketersediaan pranata perencanaan program pembangunan sosial budaya 85 86

514 89

593 90

685 92

795 95

913 95 Bappeda

Jumlah SKPD yang menerapkan perencanaan dan penganggaran berbasis PUG 8 SKPD 12 SKPD 17 SKPD 22 SKPD

27 SKPD 32 SKPD 32 SKPD

06 15 Program Peningkatan Penelitian Pengkajian dan Pengembangan

Jumlah dokumen hasil penelitian dan pengkajian yang disusun

509

587

678

788

905 Bappeda

01 07 PERHUBUNGAN

07 07

Program Pembangunan prasarana dan fasilitas Perhubungan darat

Jumlah Penumpang dan Barang angkutan darat

997.812 orang &

39.197 ton

1.000.000 orang &

40.000 ton 30.000

1.100.000 orang &

40.500 ton 75.000

1.150.000 orang & 41.000

ton

150.000

1.17jt orang & 41.5ribu ton

250.000

1.1jt orang & 41,5ribu

ton

300.000

1.17juta orang dan 41.5ribu ton

300.000 Dinas

Perhubungan dan Infokom

Page 263: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 262

07 09 Program Pelayanan Perhubungan

Prosentase layanan perhubungan (Izin trayek, PKB, Pendataan) yang baik & benar

40% 42% 30.000 45% 45,500 50% 45,500 55% 45,500 60% 77,500 60% 75,500 Dinas Perhubungan dan Infokom

07 10 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Prosentase fasilitas LLAJ yang efektif dan berfungsi

60% 60% 35.000 65% 50.000 67% 60.000 70% 75.000 80% 100.000 80% 100.000 Dinas

Perhubungan dan Infokom

Program peningkatan akses &kualitas komunikasi dan informasi

Jumlah kunjungan media center&prosentase berita/informasi yg termuat pd situs info public kemenkominfo

100 org & 40 %

120 org & 50 %

75.000 150 org & 55

% 75.000

180 org & 55 %

75.000 180 org & 60 %

100.000 200 org & 65 %

110.00 220

org&70 % 110.000

Jumlah persentase SKPD yg memnfaatkan TIK

60 % 65 % 451.000 70 % 310.000 75 % 500.000 80 % 700.000 85 % 950.000 85 % 950.000

07 11 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Jumlah angkutan Darat yang memenuhi kelayakan keselamatan jalan & Jumlah kapal GT 7 ≤ yang memenuhi standar keselamatan pelayaran

6657 Angkutan

Darat & 219 Kapal GT 7 ≤

6800 Angkutan

Darat & 219 Kapal GT 7

795

7000 Angkutan

Darat & 250 Kapal GT 7 ≤

1.095

7300 Angkutan Darat &

270 Kapal GT 7 ≤

1.150

7500 Angkut

an Darat &

290 Kapal GT 7 ≤

1.125

7800 Angkutan Darat &

315 Kapal GT

7 ≤

1.250

7800 Angkutan Darat &

315 Kapal GT 7 ≤

5.415

Dinas Perhubungan dan Infokom

07 12 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Prosentase Fasilitas Perlengkapan Jalan (Rambu-Rambu, marka, Guardrill, traffic light dan warning light) pada jalan Kabupaten yang baik

60% 65% 480.000 70% 630.000 75% 730.000 80% 780.000 85% 980.000 85% 980.000

Dinas Perhubungan dan Infokom

Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan darat Jumlah penumpang

dan barang angkutan darat

997.812 org&39.197

ton

1.000.000 org& 40.000

ton 30.000

1.100.000 org & 40.500

ton 75.000

1.150.000 org &

41.000 ton

150.000

1.170.000 &

41.500 ton

250.000

1200.000 org &

42.000 ton

300.000 1.200.000 & 42.000

ton 350.000 Dinas

Perhubungan dan Infokom

Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan laut

Jumlah dokumen pendukung pemb. Pelabuhan & sarpras perhubg. lainnya

2 Dok. Studi klaykan

Dermg Penyb & sarpras

perhubungan

1 Dermaga 510.000 1 Dermaga 825.000 1

Dermaga 1.150.000

1 Dermag

a 1.706.000

1 Dermaga

2.056.000 1 Dermaga 6.247.000 Dinas Perhubungan dan Infokom

Program peningkatan akses & kualitas komunikasi & informatika

Jumlah persentase SKPD yg memanfaatkan TIK 60 % 65 % 451.000 70 % 310.000 75 % 500.000 80 % 700.000 85 % 950 % 85 %

2.911.000

Dinas Perhubungan dan Infokom

01 08 LINGKUNGAN HIDUP

08 07 Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Persampahan

Penyediaan sarana dan prasarana persampahan

94,200 3,238,258

3,262,604 3,843,012 4,454,539 14,892,600 Dinas KPK

Peningkatan operasional dan pemeliharaaan

3,219,100

568,896 921,096 837,938 1,115591 6,662,621

Page 264: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 263

prasarana dan sarana persampahan

09 08 Program Pengembangan Pengelolan TPA dan TPST

Volume sampah yg dikelolah

69,96m3/hari 69,96 m3/hari

585,700 71,84

m3/hari 671,850

72,78 m3/hr

738,300 73,72 m3/hr

826,0050 74,66 m3/hr

940,870 74,66 m3/hr

3,761,770 Dinas KPK

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Jumlah sampah yang terangkut ke TPA

180 m3 / hari 200 m3 /

hari

3.313

220 m3 / hari

3.807

240 m3 / hari

4.184

260 m3 / hari

4.681

280 m3 / hari

5.570

280 m3 / hari

5.570

Dinas KPK

08 09 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Jumlah titik pantau pencemaran air, tanah dan udara

Adipura, Titik Pantau Air = 8 titik pantau,

Tanah = 5 titik pantau,

udara = 3 titik pantau,Pengawasan Jenis Usaha/kegiat

an berdampak lingkungan 50 usaha, sosialisasi

dan penyuluhan

360 org, ranperda PLH, pot

bunga 150

unit, tanaman 1 paket,

timbangan 10 buah, cetak

laporan (air,tanah, udara) 66

exp, laporan pengawasan

120 exp, kelengkapan

/bahan biogas dan

urine 1 paket ranperda

PLH, skretatai komisis

amdal 8 org x 12 bln

Adipura, Titik Pantau Air = 8 titik

pantau, Tanah = 5

titik pantau, udara = 3

titik pantau,Pengawasan

Jenis Usaha/kegi

atan berdampak lingkungan 50 usaha, sosialisasi

dan penyuluhan

360 org,

ranperda PLH, pot

bunga 150 unit,

tanaman 1 paket,

timbangan 10 buah,

cetak laporan

(air,tanah, udara) 66

exp, laporan pengawasan 120 exp, t

ranperda PLH,

skretatai komisis

amdal 8 org x 12 bln

750 Adipura, Titik Pantau Air = 8 titik pantau,

Tanah = 5 titik pantau,

udara = 3 titik pantau,Pengawasan Jenis Usaha/kegiat

an berdampak lingkungan 50 usaha, sosialisasi

dan penyuluhan

360 org, ranperda PLH, pot

bunga 150

unit, tanaman 1 paket,

timbangan 10 buah, cetak

laporan (air,tanah, udara) 66

exp, laporan pengawasan

120 exp, ranperda

PLH, skretatai komisis

amdal 8 org x 12 bln

1.000

Adipura, Titik

Pantau Air = 8 titik pantau,

Tanah = 5 titik

pantau, udara = 3

titik pantau,Pengawasan

Jenis Usaha/ke

giatan berdampa

k lingkunga

n 50 usaha,

sosialisasi dan

penyuluhan 360 org, ranperda PLH, pot bunga

150 unit, tanaman 1 paket,

timbangan 10 buah,

cetak laporan

(air,tanah, udara) 66

exp, laporan

pengawasan 120 exp, t

ranperda PLH,

skretatai komisis amdal 8 org x 12

1.469 Adipura, Titik

Pantau Air = 8

titik pantau, Tanah = 5 titik pantau, udara = 3 titik

pantau,Pengawasan Jenis

Usaha/kegiata

n berdam

pak

lingkungan 50 usaha, sosialisasi dan penyulu

han 360 org,

ranperda PLH,

pot bunga 150 unit,

tanaman 1

paket, timbangan 10 buah, cetak

laporan (air,tan

ah, udara) 66 exp,

1.955

Adipura, Titik

Pantau Air = 8

titik pantau, Tanah =

5 titik pantau,

udara = 3 titik

pantau,Pengawasan Jenis Usaha/ke

giatan berdamp

ak lingkunga

n 50

usaha, sosialisa

si dan penyuluhan 360

org, ranperda PLH, pot

bunga 150 unit, tanaman 1 paket,

timbangan 10 buah, cetak

laporan (air,tanah, udara) 66 exp, laporan

pengawasan 120

exp, ranperda

PLH, skretatai

2.500

Adipura, Titik

Pantau Air = 40 titik pantau, Tanah = 25 titik pantau,

udara = 15 titik

pantau,Pengawasan

Jenis Usaha/kegi

atan berdampak lingkungan 250 usaha, sosialisasi

dan

penyuluhan 1800org, ranperda PLH, pot bunga

750unit, tanaman 1

paket, timbangan 50buah,

cetak laporan

(air,tanah, udara) 330

exp, laporan

pengawasan 600exp, kelengkapan /bahan biogas dan

urine 1 paket,5 perda PLH,

skretatai komisis

7.674

BLH

Page 265: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 264

bln laporan pengaw

asan 120

exp, t ranperda PLH, skretata

i komisis amdal 8

org x 12 bln

komisis amdal 8 org x 12

bln

amdal 40 org x 60

bln

08 10 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

persentase penurunan laju kerusakan SDA dan meningkatnya pengendalian kerusakan lingkungan hidup

Pengadaan Pohon 3.000,

Pembangunan Turap 4

paket, Pengadaan

tong Sampah 320 Unit, Pengadan Kontainer 6

unit, Pembuatan Biogester 2 Unit, Rumah Kompos 2 Unit, bank sampah 1 Unit, MIH

2014, biogas tahu 2 unit,

gerobak sampah 20

Pengadaan Pohon 4.000,

Pembangunan Turap 4

paket, Pengadaan

tong Sampah 500 Unit, Pengadan Kontainer 5

unit, Sosialisasi 100Orang, Pembuatan Biogester 2

Unit, Rumah

Kompos 2 Unit, bank sampah 1

Unit

2.200 Pengadaan Pohon 4.000,

Pembangunan Turap 4

paket, Pengadaan

tong Sampah 500 Unit, Pengadan Kontainer 5

unit, Sosialisasi 100Orang, Pembuatan Biogester 2 Unit, Rumah Kompos 2 Unit, bank sampah 1

Unit

2.550

Pengadaan Pohon 4.000,

Pembangunan

Turap 4 paket,

Pengadaan tong

Sampah 500 Unit, Pengadan Kontainer

5 unit, Sosialisas

i 100Orang

, Pembuata

n Biogester

2 Unit, Rumah

2.800 Pengadaan

Pohon 4.000, Pembangunan Turap 4 paket,

Pengadaan tong

Sampah 500 Unit,

Pengadan

Kontainer 5 unit,

Sosialisasi

100Orang,

3.200

Pengadaan Pohon

4.000, Pembang

unan Turap 4 paket,

Pengadaan tong Sampah 500 Unit, Pengada

n Kontainer

5 unit, Sosialisa

si 100Oran

g, Pembuat

an Biogester

2 Unit,

3.734

Pengadaan Pohon 20.000,

Pembangunan Turap 20 paket, Pengadaa

n tong Sampah

2500 Unit, Pengadan Kontainer 25 unit,

Sosialisasi 100Orang, Pembuata

n Biogester

2 Unit, Rumah

Kompos 2 Unit, bank sampah 1

14.484

BLH

Page 266: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 265

unit, Alat pencacah 10

unit

Kompos 2 Unit, bank sampah 1

Unit

Pembuatan

Biogester 2 Unit,

Rumah Kompo

s 2 Unit, bank

sampah 1 Unit

Rumah Kompos 2 Unit, bank

sampah 1 Unit

Unit

08 11 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA & Lingkungan Hidup

Jumlah data dan informasi lingkungan hidup yang dikelola dan disebarluaskan

Pekan Lingkungan Indonesia 2014 4 Orang

Pekan Lingkungan Indonesia

2015 7 org , penyusunan

data informasi

lingkungan hidup 2015

20 Exp , SLHD 2014

20 Exp

227 Pekan Lingkungan Indonesia

2016 7 org , penyusunan

data informasi

lingkungan hidup 2015

20 Exp , SLHD 2014

20 Exp

300

Pekan Lingkunga

n Indonesia

2017 , penyusunan data

lingkungan hidup 2017 20

Exp, SLHD

2016 20 Exp

400 Pekan Lingkun

gan Indonesia 2018

, penyusunan data

lingkungan

hidup 2018

20 Exp, SLHD 2017

20 Exp

500

Pekan Lingkung

an Indonesia 2019 , penyusunan data lingkungan hidup 2019 20

Exp, SLHD

2018 20 Exp

600

Pekan Lingkunga

n Indonesia

5 Kali , penyusuna

n data lingkungan hidup 100 Exp, SLHD

100 Exp

2.027

BLH

08 12 Peningkatan Pengendalian Polusi

ketersediaan data hasil pengujian laboratorium

3 Buku laporan hasil

pengujian Lab LH

(kualitas air, tanah udara)

3 Buku laporan

hasil pengujian Lab LH

(kualitas air, tanah udara)

100 3 Buku laporan hasil

pengujian Lab LH

(kualitas air, tanah udara)

100

3 Buku laporan

hasil pengujian Lab LH (kualitas air, tanah

udara)

100 3 Buku laporan

hasil pengujian Lab

LH (kualitas air, tanah udara)

100

3 Buku laporan

hasil pengujian Lab LH (kualitas air, tanah

udara)

100

15 Buku laporan

hasil pengujian Lab LH (kualitas air, tanah

udara)

500

BLH

08 13 Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut

Luas lahan pesisir yang ditanami mangrove

1,5 Ha 1,5 Ha 150 2 Ha 150 2 Ha 150 2 Ha 150 2 Ha 150 9,5 Ha 750 BLH

09 14 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

Bertambahnya RTH dan RTH yg di data

61.620,3 m² 100 m² & 3,500 m2

3.571,00

0

100 m² &3,500 m2

4.086,00

0

100 m²,&3,500

m2

4.764,000

100 m²&3,500 m2

5.441,950

100 m²&3,50

0m2

6.316,950

500 m²&17,500

m2

15,166,02

5

Dinas KPK

Page 267: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 266

01 9 PERTANAHAN

Pengadaan tanah Pemkab yang bersertifikat

Terpenuhinya kebutuhan tanah pemerintah kabupaten untuk mengoptimalkan pelayanan.

5 lokasi strategis

7 lokasi strategis

2,000,000,000

7 lokasi pengadaan

2,300,000,000

7 lokasi pengadaan

2,645,000,000

7 lokasi pengadaan

3,041,750,000

7 lokasi pengadaan

3,498,012,500

7 lokasi pengadaan

3,498,012,500

01 10 KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

10 07 Program Penataan Administrasi Kependudukan

Jumlah/% pemilikan dokumen kependudkan dan capil - akta nikah - akta kelahiran - KK - KTP

1.278

1.401

1.547

1.718

1.904

7.849

Akta Nikah - akta nikah = 3,32% 12,2 15,2 17,2 20,04 22,04 90

Akta Kelahiran

- akta kelahiran = 26,2%

10,00

12,00

13,00

13,80

15,00

90

KK - KK = 83,7% 86,96 90,22 93,48 96,74 100 100

KTP - KTP = 35,7% 10 10,5 11,5 13,2 14,1 95

01 11

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

11 07

Program Penguatan Kelembagaan PUG dan Anak 59 64 69 74 79

344

BKBD dan PP

Jumlah pusat pelayanan terpadu (P2TP2A) yang dikembangkan

7 Unit Pel. KD

7 Unit Pel. KD

7 Unit Pel. KD

7 Unit Pel. KD

7 Unit Pel. KD

7 Unit Pel. KD

7 Unit Pel. KD

BKBD dan PP

Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak (Forum Anak) 12 SLTA 12 SLTA 12 SLTA 12 SLTA

12 SLTA 12 SLTA 12 SLTA

BKBD dan PP

Page 268: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 267

11 08 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Jumlah KDRT dan kekerasan terhadap anak yang difasilitasi penyelesaiannya

30 kasus 30 Kasus 26 28 Kasus 28 28 Kasus 30 28 Kasus

33 28 Kasus 35 28 Kasus 153 BKBD dan PP

11 09 Program Peningkatan Peran Serta Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Jumlah perempuan/ Kelompok perempuan yang meningkat keterampilannya dalam usaha ekonomi

34 Klp 34 Klp 197 34 Klp 211 34 Klp 227 34 Klp 244 34 Klp 262 34 Klp 1.141 BKBD dan PP

01 12

KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

11 07 Program Pelayanan Kontrasepsi

Jumlah PUS, Prasejahtera dan KS1 yang mengikuti KB 7.966 orang 8.205 orang

117 8.444 orang

1.094

8.683 orang

1.203

8.922 orang

1.322

9.161 orang

1.453

9.161 orang

5.189

BKBD dan PP

Jumlah Apsektor KB medis operasi wanita (MOW) dan medis operasi pria (MOP)

12 Kecamatan

12 Kecamatan

12 Kecamatan

12 Kecamatan

12 Kecamatan

12 Kecamatan

12 Kecamatan

11 08 Program Keluarga

Berencana % Keluarga PS dan KS1

21,70 19,50 1.176

17,30 1.203 15,10 1.217 12,90 1.233 10,70 1.284 10,70 4.172 BKBD dan

PP

11 09 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Jumlah kader BKL, BKB, BKR dan UPPKS di Kecamatan dan Pos Daya

400 klp 60 Orang 117 60 Orang 119 75 Orang 120 75

Orang 120 90 Orang 126 360 Orang 601

BKBD dan PP

11 10 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konselin KRR

Jumlah PIK R tiap sekolah se Kabupaten Pinrang

30 Sekolah (SLTA/SLTP)

30 Sekolah (SLTA/SLT

P) 90

30 Sekolah (SLTA/SLTP)

90

30 Sekolah

(SLTA/SLTP)

97

30 Sekola

h (SLTA/SLTP)

105

30 Sekolah (SLTA/S

LTP)

113 30 Sekolah (SLTA/SLT

P) 495

BKBD dan PP

11 11 Program Kesehatan reproduksi remaja

Sosialisasi kesehatan reproduksi remaja pada SLTP/SLTA se Kabupaten Pinrang

SLTP/SLTA SLTP/SLTA 12 SLTP/SLTA 13 SLTP/SLT

A 14

SLTP/SLTA

15 SLTP/SL

TA 16

SLTP/SLTA

70 BKBD dan

PP

11 12 Program pengembangan pengelolaan Data Informasi Pengembangan KB/KS dan PP

Tersedianya data Informasi pengembangan KB/KS

12 Kecamatan

12 Kecamatan

412

12 Kecamatan

431

12 Kecamata

n 452

12 Kecam

atan 552

12 Kecamat

an 575

1.733 BKBD dan

PP

01 13

SOSIAL

12 07 Program Pembinaan Panti

Asuhan /Panti Jompo Jumlah Panti yang mendapat bantuan

- - -

4 panti 50

4 panti 70 4 panti 100

4 panti 100

4 panti 320

Dinsosbudpar

Pemberian motivasi untuk meningkatkan belajar bagi anak panti

70 org 70 org

40

80 org 50

85 org 75 85 anak

85 95 org 90 400 org 340

12 08 Program Pemberdayaan

Kelembangaan Kesejahteraan Sosial

Jumlah KUBE yang mendapat bantuan alat perbengkelan

4 KUBE 4 kube 45

5 KUBE 60 6 KUBE 85 7 KUBE 100

8 KUBE 100

34 KUBE 390

Dinsosbudpar

-

Jumlah KUBE yang mendapat bantuan alat menjahit

2 KUBE 2 KUBE 30 4 KUBE 48 5 KUBE 75 7 KUBE 100 7 KUBE 110 27 KUBE 363

Page 269: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 268

Peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan masyarakat

- - -

- - - - - - 36 org 50,581,100

36 org 50,581,100

12 09 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana TMP/TMB

Jumlah peserta Napak tilas

80 org 80 org 48,500,000

80 org 55 90 org 60 90 orang

64 100 orang

70 520 orang 297,500,00

Dinsosbudpar

Jumlah TMP/TMB

yang terpelihara 5 TMP/ TMB 5 TMP/

TMB 20 20 6 TMP/

TMB 40 6

TMP/T 40 6 TMP/

TMB 50 6 TMP/

TMB 170,000,000

Jumlah pembersih yang mendapat gaji

7 orang 7 orang 16,500,000

6 TMP/T 16,500,000

7 orang 16,500,000

7 org 16,500,000

7 orang 16,500,000

7 orang 82,500,000

Jumlah TMP/Tugu yg direhab

7 org 60 1 lokasi 90 1 lokai 90 1 lokasi 150,500,000

4 TMP/TMB

390,500,000

Jumlah TMP yg dipasangi paving blok

1 lokasi 1 lokasi 41,650,810

1 lokasi 46,859979 1 lokasi 3 TMP/TMB

88,510,789

12 10

Program Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial

Monitoring,evaluasi dan pelaporan

- 12 kec 16,213,200

12 Kec. 22,563,472

12 kec 28,529,215

12 kec 32,666,469

12 kec 29,922,210

12 kec 129,894,544

Dinsosbudpar

12 11

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya

Jumlah keluarga miskin penerima sarana pendukung usaha

30 KK 30 KK 50

30 KK 50

40 KK 60

40 KK 60

60 KK 64 230 KK 284

Dinsosbudpar

JUmlah dana sharing untuk biaya operasional program keluarga harapan (PKH)

0 11 Kec. 50 11 kec 110 11 kec 120 11 kec 130 11 kec 135 3,5% 545

12 12

Program Pembinaan Para Penyandang cacat dan

Trauma

Jumlah penyandang cacat yang mengikuti

pelatihan berusaha

10 org 10 org 32

15 org 39 15 org 50 20 org 40 20 org 60 90 org 236

Dinsosbudpar

Rehabilitasi Gedung BLK Penyandang cacat di Palia

- - -

1 lokasi - - 1 lokasi

1 lokasi 60 1 lokasi 100

Tersedianya mobiler BLK penyandang cacat di Palia

- - -

- - 50 kursi 50 buah 25 25

Pemberian bantuan

makanan bagi SDLB - -

- - - 15 org 15 org 15 org 24 15 org 24

-

Jumlah % PMKS (cacat )yang ditangani :

12 13 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Jumlah penerima bantuan rehabilitasi rumah bagi PMKS dan korban bencana

20 unit 25 unit 60 28 unit 68 30 unit 70 35 unit 85 158 rumah

283

Dinsosbudpar

Jumlah penerima bantuan bahan makanan dan obat-obatan bagi lansia

50 org 50 org 45 50 org 40 55 org 50 55 org 52 55 org 60 315 org 247

Jumlah penerima bantuan bagi korban bencana

12 kec. 12 kec. 25,258,000

12 kec. 60,073,000

12 kec. 70,150,810

12 kec. 70,500,000

12 kec. 85,510,000

12 kec. 311,482,810

Jumlah biaya perekrutan honor &

27 orang 42 12 kec 70 12 kec 75 12 kec 75 12 kec 75,090,000

12 kec 337,090,00

Page 270: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 269

biaya operasional untuk taruna siaga bencana (TAGANA)

12 14 Program pembinaan anak

terlantar Jumlah anak terlantar yang dibina

- - -

30 anak

29 30 anak 29 Dinsosbudpar

12 15 Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana , PSK, Narkoba, dan penyakit sosial lainnya

Jumlah peserta pelatihan bagi Eks penyandang penyakit sosial

20 orang 0 -

25 org 50,000,648

30 org 60

30 org 60,859,979

30 org 63,990,100

155 org 234,850,727

Dinsosbudpar

Jumlah % PMKS (eks penyandang penyakit sosial ) yang ditangani :

01 14 KETENAGAKERJAAN

13 07

Program Pengembangan Kewirausahaan Pedesaan

Jumlah Wirausaha Pedesaan yang dilahirkan -

1 Klp (5-10) orang/Tahu

n

248 1 Klp (5-10)

orang/Tahun

268

1 Klp (5-10)

orang/Tahun

303

1 Klp (5-10)

orang/Tahun

323

1 Klp (5-10)

orang/Tahun

354

5 Klp 1.495 Disnakertran

s

13 08 Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Jumlah % Pemilik Kartu Ak.1 yang terserap Lapangan Kerja

11,00 18,8

26,60

34,40

42,20

50

50

Disnakertrans

13 09 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Advokasi/Perlindungan Hukum dan Penerapan Peraturan Perundang-Undangan Ketenagakerjaan

25 Perusahaan

252

25 Perusahaan

275

30 Perusaha

an

363

35 Perusahaan

441

40 Perusaha

an

518

1.849

Disnakertrans

13 10 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Pencari Kerja yang mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan

140 orang 408

140 orang 435

160 orang 517

160 orang

526

160 orang

530

760 orang 2.365

Disnakertrans

01 15 KOPERASI DAN UKM

14 07 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Jumlah UKM yg mendapatkan fasilitasi pengembangan usaha

50 UKM 50 UKM

152 50 UKM

68

75 UKM

302 75

UKM

360 100 UKM

438

350 UKM Dinas

Koperasi dan UKM

14 08 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Jumlah UMKM yang dibina

85 UMKM 100 UMKM

374 100 UMKM

295

100 UMKM

397

100 UMKM

504

100 UMKM

554

500 UMKM Dinas

Koperasi dan UKM

14 09 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Kecil Menengah

Jumlah UKM yang diberikan pembinaan terhadap penggunaan dana pemerintah

10 UKM 10 UKM

192 10 UKM

149

10 UKM

450 20

UKM

515 20 UKM

649

70 UKM Dinas

Koperasi dan UKM

14 10 Program Peningkatan kualitas Kelembagaan Koperasi

% Koperasi Aktif 68% 69%

141

71%

67 73%

290

75%

553 78%

409

78% Dinas

Koperasi dan UKM

Page 271: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 270

01 16

PENANAMAN MODAL DAERAH

37 07 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Tercapainya realisasi proyek inventasi dan serapan tenaga kerja secara signifikan

100 %

100 % 200.000.

000 100 % 425.784.

179 100 % 502.794.6

27 100 % 570.907.4

54 100 % 661.123.6

72

100 %

661.123.672 BP2TPM

37 08 Program Peningkatan Iklim Investasi dan realisasi inventarisasi

Tercapainya realisasi penanaman modal yang melakukan investasi di kab. pinrang 100 % 100 %

200.000.000 100 %

339.296.768 100 %

418.995.522 100 %

454.941.877 100 %

456.268.449 100 %

456.268.449

BP2TPM

01 17 KEBUDAYAAN

12 07 Program Pengembangan Nilai Budaya

Jumlah Lontara yg ditransliterasi&terjemahan

0 1 lontarak 28

35 1 ltr

40 1 ltr 45 1 ltr 1 ltr 45 1 ltr 193 Dinsosbudpar

Pengadaan sarana &prasarana kesenian & nilai tradisional dlm rangka pelestarian kearifan lokal

3 rumah adat (lanjutan)

1 lokasi 80 95 2 lokasi 75 2 lokasi 103 2 lokasi 2 lokasi 110 463

Pembinaan/pemberian batuan pada sanggar

0 1 sanggar 12,300,000

1 sangg 40 1 40 31 sangg 31 sangg 50 3 sangg 250,300,000

12 08 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Jumlah Cagar Budaya kab. Pinrang yg terdaftar

10 item 10 item 22,500,000

15 item 26 15 27 15 item 28 15 item 30 80 item 133,500,000

Dinsosbudpar

Jumlah juru pemelihara cagar budaya yg menerima gaji

13 orang 13 orang 31,200,000

13 org 31,200,000

13 org 31,200,000

13 org 31,200,000

13 org 31,200,000

13 org 156

Jumlah lokasi cagar budaya yg diberi papan petunjuk arah

0 0 - 15 lokasi 30 15 buah 30

Jumlah situs cagar budaya yg dipelihara/ditata

0 1 lokasi - 1 lokasi 43,800,000

1 lokasi 45 99 3 lokasi 187,800

Jumlah lokasi cagar budaya yg dibuatkan papan informasi

0 0 - 0 15 lokasi 25 15 buah 25

Penulisan sejarah penamaan desa

0 12 kec 30 12 kec 30

Jumlah mengikuti festivi keratin nusantara

1 kali 0 - 1 kali 50 0 1 kali 50 0 3 kali 100

Pendataan, monitoring, evaluasi dan pelaporan cagar budaya

0 12 kec 5 12 kec 5 12 kec 5 12 kec 7 12 kec 8 12 kec 30

Pelatihan permainan rakyat/seni

2 kali 1 kali 45,957,854

2 kali 60 2 kali 70 2 kali 75 9 kali 250,957,854

Page 272: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 271

12 09 Program Pengelolaan Kearagaman Budaya

Jumlah kesenian daerah, nilai budaya lokal, dan kearifan lokal yang dibina dan dilestarikan.

1 kali 1 kali 275

2 kali 367

2 kali 451

3 kali 494

3 kali 508

13 kali 2.094

Dinsosbudpar

01 18

KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

01 07 Program Peningkatan

Peran Serta Kepemudaan Jumlah Pemuda/ Remaja/ Siswa

-Tkt. Provinsi : 8 (Org) 10 Org

322 12 Org

372 14 Org

421 16 Org

516 18 Org 593 20 Org Dikpora

berprestasi Lolos ke Tingkat

-Tkt. Nasional : 5 (Org) 7 Org 9 Org 11 Org 13 Org 15 Org 17 Org

Provinsi/ Nasional dan

-Tkt.

Internasional : 0

Internasional

01 08 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

-Jumlah Cabang Olahraga yang

-Tkt. Provinsi : 5 (Org) 7 Org

98 9 Org

113 11 Org

128 13 Org

157 15 Org 181 17 Org Dikpora

berprestasi Tkt. Provinsi/

-Tkt. Nasional : 2 (Org) 4 Org 6 Org 8 Org 10 Org 12 Org 13 Org

Nasional dan Internasional :

-Tkt. Internasional : 0

1.Bulu tangkis

2.Renang

3.Karate

4.Pencak Silat

5.Takraw

6.Bola Volly

7.Catur

01 19

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

15 07 Program Peningkatan Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan

Jumlah Koordinasi Kominda dalam

Fasilitasi Rawan Keamanan/Konflik setiap Tahun

4 kali/tahun 6 kali/tahun 269,200,000

6 kali/tahun 280 6 kali/tahun

300 6 kali/tah

un

300 6 kali/tahun

300 6 kali/tahun

1.449,200,000

Kesbangpol

16 08 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Frekuensi Patroli dalam sehari

2 kali sehari 2 kali sehari 131 2 kali sehari 143 2 kali sehari

157 3 kali sehari

170 3 kali sehari

185 3 kali sehari

786 Sat Pol PP

16 09 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

Tersedianya Tenaga Pengendali Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan (K4)

246 Personil 246 Personil

743

246 Personil 810

246 Personil

883

246 Personi

l

962

246 Personil

1.049

246 Personil

4.447

Sat Pol PP

Page 273: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 272

dalam Kehidupan Masyarakat

15 10 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Jumlah Fasilitasi FKUB

1 kali/tahun 2 kali/tahun 110

2 kali/tahun 110

2 kali/tahun 240

2 kali/tah

un 240

2 kali/tahun 240

2 kali/tahun 1.140

Kesbangpol

Jumlah Fasilitasi FPK

Jumlah Fasilitasi

Forum Bela Negata

15 11 Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

Jumlah Fasilitasi FKDM, Satlinmas dan Siskamling

1 kali/tahun 2 kali/tahun 175

2 kali/tahun 175

2 kali/tahun 180

2 kali/tah

un 180

4 kali/tahun 413

2 kali/tahun 1.123

Kesbangpol

16 12 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT)

Jumlah gangguan K4 yang ditangani

10 Kasus 9 Kasus 107 8 Kasus 117

7 Kasus 127

6 Kasus

139

5 Kasus 151

5 Kasus 642

Sat Pol PP

15 13 Program Pendidikan Politik Masyarakat

Jumlah LMS dan Ormas yang ditemani bermitra dalam pembinaan kesatuan bangsa

40 LSM; 43 Ormas

45 LSM; 50 Ormas

110

50 LSM; 55 Ormas

110

55 LSM; 60 Ormas

200

60 LSM;

70 Ormas

200

70 LSM; 80

Ormas 260

70 LSM; 80 Ormas

880

Kesbangpol

Rata-rata Persentase Partisipasi Politik Masyarakat

70% 72% 73% 74% 75% 78% 80% -

17 14 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Jumlah teknologi pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana 3 unit 5 unit

32 5 unit

37 6 unit

43 6 unit

49 8 unit 56 10 unit

185 BPBD

17 15 Program Diklat Penanggulangan Bencana

Jumlah pengembangan SDM Aparatur dan Masyarakat 25 orang 25 orang

46 30 orang

53 40 orang

61

45 orang

70 50 orang 81 100 orang

266 BPBD

17 16 Program Keadaan Darurat dan Logistik Bencana

Jumlah korban bencana yang ditangani

Banjir = 4.400

Banjir = 4.400

82

Banjir = 4.211

94

Banjir = 4.100

108

Banjir = 3.900

124

Banjir = 3.467

143

Banjir = 3.467

470 BPBD

Longsor = 465 orang

Longsor = 360 orang

Longsor = 326 orang

Longsor = 312 orang

Longsor = 270 orang

Longsor = 211 orang

Longsor = 223 orang

Abrasi = 1.425 orang

Abrasi = 1.300 orang

Abrasi = 1.170 orang

Abrasi = 977 orang

Abrasi = 967 orang

Abrasi = 874 orang

Abrasi = 913 orang

Angin Kencang= 8.550 org

Angin Kencang=7.327 org

Angin Kencang= 7.300 org

Angin Kencang= 7.300 org

Angin Kencang=7.125 org

Angin Kencang= 6.877 org

Angin Kencang=7.277 org

17 17 Program Rehabilitasi dan Konstruksi

Jumlah penanganan rehabilitasi dan konstruksi 0

25 unit rumah

82

35 unit rumah

99

45 unit rumah

109

55 unit rumah

125

60 unit rumah

144

250 unit rumah

494 BPBD

Page 274: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 273

01 20

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

19 07

Program Peningkatan Kapasitas lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Penyelenggaraan legislasi daerah

Jumlah/ Prosentase legislasi daerah yang diterapkan

11 perda 1.285

15 perda 1.350

19 perda 1.700

24 perda

2.500

30 perda

2.700 30 perda

9.535

Sekertariat DPRD

Terlaksananya peningkatan kemampuan Anggota DPRD

Tercapainya kunjungan kerja pimpinan dan Anggota DPRD

40 org

8.880

40 org 9.840

40 org 10.663

40 org 13.370

40 org

14.360 40 org

57.113

Sekertariat DPRD

18 08 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Jumlah Kunjungan serta Inspeksi kepala Daerah & Wakil kepala daerah

80 Mesjid yang mendapatkan bantuan bahan baku bangunan dari Pemerintah Daerah

80 Mesjid yang mendapatkan bantuan bahan baku bangunan dari Pemerintah Daerah

1.863

80 Mesjid yang mendapatkan bantuan bahan baku bangunan dari Pemerintah Daerah

2.151

80 Mesjid yang mendapatkan bantuan bahan baku bangunan dari Pemerintah Daerah

2.484

90 Mesjid yang mendapatkan bantuan bahan baku bangunan dari Pemerintah Daerah

2.884

100 Mesjid yang mendapatkan bantuan bahan baku bangunan dari Pemerintah Daerah

3.312

100 Mesjid yang mendapatkan bantuan bahan baku bangunan dari Pemerintah Daerah

12.694

Bag. Kemas, Umum, Adm. Pemerintaha

n (setda)

Jumlah Jenis Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

3 Jenis pelayanan kedinasan Bupati dan Wakil Bupati (Cindramata, Penerimaan Kunker dan Koordinasi BKDH)

3 Jenis pelayanan kedinasan Bupati dan Wakil Bupati (Cindramata, Penerimaan Kunker dan Koordinasi BKDH)

3 Jenis pelayanan kedinasan Bupati dan Wakil Bupati (Cindramata, Penerimaan Kunker dan Koordinasi BKDH)

3 Jenis pelayanan kedinasan Bupati dan Wakil Bupati (Cindramata, Penerimaan Kunker dan Koordinasi BKDH)

3 Jenis pelayanan kedinasan Bupati dan Wakil Bupati (Cindramata, Penerimaan Kunker dan Koordinasi BKDH)

3 Jenis pelayanan kedinasan Bupati dan Wakil Bupati (Cindramata, Penerimaan Kunker dan Koordinasi BKDH)

3 Jenis pelayanan kedinasan Bupati dan Wakil Bupati (Cindramata, Penerimaan Kunker dan Koordinasi BKDH)

Page 275: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 274

20 09 Program Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Tercapainya pengelolaan keuangan yg baik dan akuntabel

5,383,761,520

5,814,462,442

6,279,619,437

6,781,988,992

7,324,548,111

31,548,380,502 Dinas

PPKAD

21 10 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Kebijakan KDH

Persentase Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan yang ditindaklanjuti

2.004

2.617

3.041

3.604

3.909

15.175

Inspektorat

- Rekomendasi Administrasi

78% 80% 82%

85% 87% 90%

90%

- Rekomendasi Keuangan

51% 54% 57%

60% 63% 65%

65%

21 11 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur Pengawasan

Jumlah Pelatihan Kantor Sendiri Aparat Pengawas

43 Pegawai 43 Pegawai 29,267,500

43 Pegawai 32,486,925

43 Pegawai

36,385,356

43 Pegaw

ai

41,115,452

43 Pegawai

46,871,61

5

215 Pegawai

186,126,848

Inspektorat

21 12 Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan

Jumlah Penilaian Angka Kredit Auditor dan P2UPD

7 dokumen 2 Dokumen 6,427,000

2 Dokumen 7,133,970

2 Dokumen

7,990,045

2 Dokum

en

9,028,751

2 Dokumen

10,292,77

6

10 Dokumen

40,872,543

Inspektorat

18 13 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Tersedianya informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah secara online

300 informasi/berita penyelenggaraan pemerintahan daerah

Pengelolaan informasi/informasi berita penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui website kabupaten

125

Pengelolaan 350 informasi/berita penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui website kabupaten

143,750,000

Pengelolaan 400 informasi/berita penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui website kabupaten

165,312,500

Pengelolaan 450 informasi/berita penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui website kabupaten

199,109,375

Pengelolaan 500 informasi/berita penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui website kabupaten

199,109,375

Pengelolaan 500 informasi/berita penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui website kabupaten

218,625,781

Bag. Humas (setda)

18 14 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Jumlah Produk Hukum yang yang sesuai dengan prosedur dan mekanisme

pembentukan peraturan perundang-undangan

15 Perda, 50 Perbup, 500 Keputusan bupati

15 Perda, 50 Perbup, 500 Keputusan bupati

895

20 Perda, 60 Perbup, 500 Keputusan bupati

1.034

20 Perda, 60 Perbup, 500 Keputusa

n bupati

1.194

25 Perda, 70 Perbup, 500

Keputusan bupati

1.386

25 Perda, 70 Perbup, 500

Keputusan bupati

1.592

105 Perda, 310 Perbup, 2.500 Keputusan

bupati

6.102

Bag. Hukum (Setda)

Jumlah perkara dan permasalahan hukum PEMDA yang terselesaikan

2 Perkara, 30 Permasalahan

2 Perkara, 30 Permasalahan

2 Perkara, 20 Permasalahan

2 Perkara, 20 Permasalahan

2 Perkara, 10 Permasalahan

2 Perkara, 10 Permasalahan

10 Perkara, 50 Permasalahan

Page 276: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 275

Jumlah perda/ranperda serta produk hukum lainnya yang diketahui dan dipahami oleh masyarakat

10 perda/ranperda dan 4 peraturan perundang-undangan

15 perda/ranperda dan 4 peraturan perundang-undangan

20 perda/ranperda dan 5 peraturan perundang-undangan

20 perda/ranperda dan 5 peraturan perundang-undangan

25 perda/ranperda dan 6 peraturan perundang-undangan

25 perda/ranperda dan 6 peraturan perundang-undangan

105 perda/ranperda dan 26 peraturan perundang-undangan

Jumlah KADARKUM yang aktif

3 KADARKUM

6 KADARKUM

9 KADARKUM

12 KADARKUM

15 KADARKUM

18 KADARKUM

18 KADARKUM

Jumlah jenis dokumentasi produk hukum dan informasi hukum yang kelola sesuai dengan standar

6 jenis dokumentasi ( CD, himpunan perda, himpunan keputusan bupati, himpunan peraturan bupati, Himpunan Peraturan perundang-undangan lainnya dan 200 informasi hukum melalui website www.hukum.pinrangkab.go.id

7 jenis dokumentasi ( CD, himpunan perda, himpunan keputusan bupati, himpunan peraturan bupati, Himpunan Peraturan perundang-undangan lainnya, majalah hukum dan 200 informasi hukum melalui website www.hukum.pinrangkab.go.id

8 jenis dokumentasi ( CD, himpunan perda, himpunan keputusan bupati, himpunan peraturan bupati, Himpunan Peraturan perundang-undangan lainnya, majalah hukum, klipping hukum dan 200 informasi hukum melalui website www.hukum.pinrangkab.go.id

9 jenis dokumentasi ( CD, himpunan perda, himpunan keputusan bupati, himpunan peraturan bupati, Himpunan Peraturan perundang-undangan lainnya, majalah hukum, klipping hukum, buku dan 200 informasi hukum melalui website www.hukum.pinrangkab.go.id

9 jenis dokumentasi ( CD, himpunan perda, himpunan keputusan bupati, himpunan peraturan bupati, Himpunan Peraturan perundang-undangan lainnya, majalah hukum, klipping hukum, buku dan 200 informasi hukum melalui website www.hukum.pinrangkab.go.id

9 jenis dokumentasi ( CD, himpunan perda, himpunan keputusan bupati, himpunan peraturan bupati, Himpunan Peraturan perundang-undangan lainnya, majalah hukum, klipping hukum, buku dan 200 informasi hukum melalui website www.hukum.pinrangkab.go.id

9 jenis dokumentasi ( CD, himpunan perda, himpunan keputusan bupati, himpunan peraturan bupati, Himpunan Peraturan perundang-undangan lainnya, majalah hukum, klipping hukum, buku dan 200 informasi hukum melalui website www.hukum.pinrangkab.go.id

Page 277: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 276

Jumlah sistem jaringan dokumentasi dan informasi online hukum

1 sistem website ( www.hukum.pinrangkab.go.id )

1 sistem website (www.hukum.pinrangkab.go.id)

1 sistem website (www.hukum.pinrangkab.go.id)

1 sistem website (www.hukum.pinrangkab.go.id)

1 sistem website (www.hukum.pinrangkab.go.id)

1 sistem website (www.hukum.pinrangkab.go.id)

1 sistem website (www.hukum.pinrangkab.go.id)

18 15 Program Penataan Daerah Otonomi Baru

Terwujudnya kesepakatan seluruh titik koordinat Pilar Batas Utama (PBU)

1 Laporan serta 8 Titik Koordinat Penentuan Tapal Batas Wilayah Kabupaten

1 Laporan serta 8 Titik Koordinat Penentuan Tapal Batas Wilayah Kabupaten

52

1 Laporan serta 8 Titik Koordinat Penentuan Tapal Batas Wilayah Kabupaten

60

1 Laporan serta 8 Titik Koordinat Penentuan Tapal Batas Wilayah Kabupaten

69

1 Laporan serta 8 Titik Koordinat Penentuan Tapal Batas Wilayah Kabupaten

80

1 Laporan serta 8 Titik Koordinat Penentuan Tapal Batas Wilayah Kabupaten

92 5 Laporan serta 8 Titik Koordinat Penentuan Tapal Batas Wilayah Kabupaten

353

Bag. Pemerintaha

n (setda)

22 16 Program Pendidikan Kedinasan

Jumlah pendidikan kedinasan yg dilaksanakan

2 paket 2 paket

1,576,895,000 2 paket

1,734,584,500 2 paket

1,908,042,950 2 paket

2,098,847,245 2 paket

2,308,731,970 2 paket

9,627,101,665 BKD

22 17

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah SDM aparatur yang meningkat kometensinya melalui Diklatpim dan Diklat Teknis 2 paket 2 paket

761,978,000 2 paket

838,175,800 2 paket

921,993,380 2 paket

1,014,192,718 2 paket

1,115,611,990 2 paket

4,651,951,888 BKD

22 18 Program Pembinaan Pengembangan Aparatur

Rasio aparatur yg di bina dan dikembangkan/ditingkatkan sumber dayanya

1,390,561,400 20%

1,019,052,000 20%

1,162,864,900 20%

1,328,515,430 20%

1,462,384,693 20%

1,608,623,162 20%

6,581,440,185 BKD

22 19 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS

Fasilitas pindah/purna tugas ASN 2 item 20 %

210,825,000 20 %

233,406,950 20 %

256,410,145 20 %

281,869,285 20 %

310,063,619 100 %

1,292,574,999 BKD

18 20 Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Umum

Jumlah Laporan pelaksanaan tugas tugas Pemerintahan, trantib, linmas, kepndudukan, kerjasama serta keagrariaan

1 laporan sebagai bahan evaluasi penyelenggaran Pemerintahan

1 laporan sebagai bahan evaluasi penyelenggaran Pemerintahan

83

1 laporan sebagai bahan evaluasi penyelenggaran Pemerintahan

96

1 laporan sebagai bahan evaluasi penyelenggaran Pemerintahan

111

1 laporan sebagai bahan evaluasi penyelenggaran Pemerintahan

129

1 laporan sebagai bahan evaluasi penyelenggaran Pemerintahan

148

5 laporan sebagai bahan evaluasi penyelenggaran Pemerintahan

566

Bag. Pemerintaha

n (Setda)

Page 278: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 277

18 21 Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Administrasi Kesejahteraan Rakyat

Jumlah data untuk perumusan kebijakan tugas peningkatan kesejahteraan rakyat yang akurat

3 Data ( Data tugas pendidikan & Kesehatan, Data Tugas Sosial, tenaga kerja & Transmigrasi, Data tugas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi )

3 Data ( Data tugas pendidikan & Kesehatan, Data Tugas Sosial, tenaga kerja & Transmigrasi, Data tugas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi )

109

3 Data ( Data tugas pendidikan & Kesehatan, Data Tugas Sosial, tenaga kerja & Transmigrasi, Data tugas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi )

125

3 Data ( Data tugas pendidikan & Kesehatan, Data Tugas Sosial, tenaga kerja & Transmigrasi, Data tugas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi )

145

3 Data ( Data tugas pendidikan & Kesehatan, Data Tugas Sosial, tenaga kerja & Transmigrasi, Data tugas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi )

168

3 Data ( Data tugas pendidikan & Kesehatan, Data Tugas Sosial, tenaga kerja & Transmigrasi, Data tugas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi )

193

15 Data ( 5 Data tugas pendidikan & Kesehatan, 5 Data Tugas Sosial, tenaga kerja & Transmigrasi, 5 Data tugas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi )

740

Bag. Adm, Kesra

(Setda)

Jumlah rekomendasi pemberian batuan di bidang kesra yang yang terproses tepat waktu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

100 rekomendasi

100 rekomendas

i

100 rekomendasi

100 rekomend

asi

100 rekomendasi

100 rekomen

dasi

500 rekomendasi

18 22 Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Administrasi Kemasyarakatan

Jumlah Laporan data untuk perumusan kebijakan tugas kemasyarakatan yang akurat

3 Laporan Data ( a. Data kesbang dan Politik, b. Data Pemuda dan Olahraga, c. Data Pemberdayaan Masyarakat )

3 Laporan Data ( a. Data kesbang dan Politik, b. Data Pemuda dan Olahraga, c. Data Pemberdayaan Masyarakat )

152

3 Laporan Data ( a. Data kesbang dan Politik, b. Data Pemuda dan Olahraga, c. Data Pemberdayaan Masyarakat )

176

3 Laporan Data ( a. Data kesbang dan Politik, b. Data Pemuda dan Olahraga, c. Data Pemberdayaan Masyarakat )

203

3 Laporan Data ( a. Data kesbang dan Politik, b. Data Pemuda dan Olahraga, c. Data Pemberdayaan Masyarakat )

236

3 Laporan Data ( a. Data kesbang dan Politik, b. Data Pemuda dan Olahraga, c. Data Pemberdayaan Masyarakat )

271

15 Laporan Data ( a. 5 Data kesbang dan Politik, b. 5 Data Pemuda dan Olahraga, c. 5 Data Pemberdayaan Masyarakat )

1.037

Bag. Adm. Kemas (Setda)

Jumlah rekomendasi kegiatan kemasyarakatan yang terproses tepat waktu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

500 rekomendasi

500 rekomendasi

500 rekomendasi

500 rekomendasi

500 rekomendasi

500 rekomendasi

2.500 rekomendasi

Jumlah kerjasama pelaksanaan KKN, KKLP, PKL siswa/mahasiswa

8 Kerjasama 3 Kerjasama

3 Kerjasama

3 Kerjasama

3 Kerjasama

3 Kerjasama

15 Kerjasama

Page 279: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 278

yang efektif

18 23 Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Hubungan Masyarakat dan Protokol

Jumlah kontrak halaman dengan media yang tepat guna

9 kontrak halaman ( media harian dan elektronik )

10 kontrak halaman ( media harian dan elektronik )

1.051

10 kontrak halaman ( media harian dan elektronik )

1.214

10 kontrak halaman ( media harian dan elektronik )

1.401

10 kontrak halaman ( media harian dan elektronik )

1.627

10 kontrak halaman ( media harian dan elektronik )

1.869

10 kontrak halaman ( media harian dan elektronik )

7.162

Bag. Humas (Setda)

Jumlah jenis bulletin yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Pinrang

1 bulletin 1 bulletin 1 bulletin 1 bulletin 1 bulletin

1 bulletin 1 bulletin

Jumlah jenis bahan bacaan

49 jenis bahan bacaan

52 jenis bahan bacaan

54 jenis bahan bacaan

56 jenis bahan bacaan

58 jenis bahan bacaan

60 jenis bahan bacaan

60 jenis bahan bacaan

Jumlah SKPD yang rutin memperbaharui data dan informasinya di website kabupaten (www.pinrangkab.go.id)

5 SKPD 10 SKPD 15 SKPD 20 SKPD 25 SKPD

30 SKPD 30 SKPD

Persentase bahan dan data sandi dan telekomunikasi yang ditindaklanjuti tepat waktu

2.000 berita bahan dan data sandi dan telekomunikasi

2.000 berita bahan dan data sandi /telekomunikasi

2.000 berita bahan dan data sandi /telekomunikasi

2.000 berita bahan dan data sandi /telekomunikasi

2.000 berita bahan dan data sandi /telekomunikasi

2.000 berita bahan dan data sandi /telekomunikasi

10.000 berita bahan / data sandi

Persentase pengaturan acara maupun upacara kabupaten yang sesuai dengan aturan keprotokolearan.

48 acara dan Upacara

48 acara dan Upacara

48 acara dan Upacara

48 acara dan Upacara

48 acara dan Upacara

48 acara dan Upacara

240 acara dan Upacara

Jumlah Satgas Keprotokelaran

14 orang Satgas

14 orang Satgas

20 orang Satgas

30 orang Satgas

40 orang Satgas

45 orang Satgas

45 orang Satgas

18 24 Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Administrasi Pembangunan

Jumlah himpunan data untuk perumusan kebijakan bidang pembangunan yang akurat

2 Himpunan Data

2 Himpunan

Data

110

2 Himpunan Data

127

2 Himpunan

Data

147

2 Himpunan Data

171

2 Himpunan Data

196

10 Himpunan

Data

751

Bag. Adm. Pemabangun

an (Setda)

Persentase SKPD yang mencapai target pembangunan tepat waktu

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

18 25 Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan

Jumlah data untuk perumusan kebijakan

3 Data 3 Data 153

3 Data 177

3 Data 204

3 Data 237

3 Data 272

15 Data 1.043

Bag. Adm SDA (Setda)

Page 280: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 279

Kebijakan Penyelenggaraan Administrasi Sumber Daya Alam

bidang Sumber Daya Alam yang akurat

( - data pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura,

( - data pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura,

( - data pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura,

( - data pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura,

( - data pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura,

( - data pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura,

( 5 data pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura,

- data pengelolaan Sumber daya peternakan dan perikanan,

- data pengelolaan Sumber daya peternakan dan perikanan,

- data pengelolaan Sumber daya peternakan dan perikanan,

- data pengelolaan Sumber daya peternakan dan perikanan,

- data pengelolaan Sumber daya peternakan dan perikanan,

- data pengelolaan Sumber daya peternakan dan perikanan,

- 5 data pengelolaan Sumber daya peternakan dan perikanan,

- data kehutanan, perkebunan, pertambangan energi dan ling.hidup )

- data kehutanan, perkebunan, pertambangan energi dan ling.hidup )

- data kehutanan, perkebunan, pertambangan energi dan ling.hidup )

- data kehutanan, perkebunan, pertambangan energi dan ling.hidup )

- data kehutanan, perkebunan, pertambangan energi dan ling.hidup )

- data kehutanan, perkebunan, pertambangan energi dan ling.hidup )

- 5 data kehutanan, perkebunan, pertambangan energi dan ling.hidup )

18 26 Program Koordinasi dan

Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Administrasi Perekonomian

Jumlah data untuk

perumusan kebijakan bidang perekonomian yang akurat

5 Data (

Data UKM, Data Koperasi, Data Penanaman Modal, Data Potensi Daerah , Data perindustrian & perdagangan )

5 Data (

Data UKM, Data Koperasi, Data Penanaman Modal, Data Potensi Daerah , Data perindustrian & perdagangan )

426

5 Data (

Data UKM, Data Koperasi, Data Penanaman Modal, Data Potensi Daerah , Data perindustrian & perdagangan )

492

5 Data (

Data UKM, Data Koperasi, Data Penanaman Modal, Data Potensi Daerah , Data perindustrian & perdagangan )

568

5 Data

( Data UKM, Data Koperasi, Data Penanaman Modal, Data Potensi Daerah , Data perindustrian & perdagangan )

659

5 Data (

Data UKM, Data Koperasi, Data Penanaman Modal, Data Potensi Daerah , Data perindustrian & perdagangan )

757

25 Data (

Data UKM, Data Koperasi, Data Penanaman Modal, Data Potensi Daerah , Data perindustrian & perdagangan )

2.901

Bag. Adm.

Perekonomian (Setda)

Jumlah Rumah Tangga Miskin penerima Raskin yang tepat sasaran

18.672 Rumah Tangga Miskin

18.672 Rumah Tangga Miskin

18.672 Rumah Tangga Miskin

18.672 Rumah Tangga Miskin

18.672 Rumah Tangga Miskin

18.672 Rumah Tangga Miskin

18.672 Rumah Tangga Miskin

Jumlah monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang perekonomian yang efektif

8 Monev 8 Monev 8 Monev 8 Monev 8 Monev

8 Monev 40 Monev

Page 281: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 280

Jumlah jenis kegiatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau ( DHB-CHT )

2 jenis kegiatan ( Pembangunan tempat khusus merokok & pengadaan obat penanggulangan akibat merokok)

2 Jenis kegiatan

2 Jenis kegiatan

2 Jenis kegiatan

2 Jenis kegiatan

2 Jenis kegiatan

10 jenis Kegiatan

18 27 Program Koordinasi dan Penyiapan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Laksana

Jumlah permohonan penataan organisasi perangkat daerah kab. Pinrang yang terfasilitasi

18 Permohonan penataan

5 Permohonan

1.168

40 Permohonan

1.349

3 Permohonan

1.557

3 Permohonan

1.808

2 Permoho

nan

2.076

53 Permohonan

7.959

Bag. Ortala (Setda)

Jumlah dokumen Perencanaan organisasi lingkup Setda yang akurat dan benar sesuai aturan serta tepat

2 dokumen ( Renstra, Renja )

1 dokumen ( renja )

1 dokumen ( renja )

1 dokumen ( renja )

1 dokumen ( renja )

1 dokumen ( renja )

1 Dokumen renstra dan 5 dokumen renja

Jumlah dokumen Pakta Integritas

1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

5 dokumen

Jumlah Instansi yang melakukan Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, evaluasi jabatan tepat waktu sesuai aturan perundang

30 Instansi 45 Instansi 45 Instansi 45 Instansi

45 Instansi

45 Instansi

45 Instansi

Jumlah pelayanan administrasi kepegawaian lingkup setda yang terfasilitasi

10 pelayanan administrasi kepegawaian

10 pelayanan administrasi kepegawaian

10 pelayanan administrasi kepegawaian

10 pelayanan administrasi kepegawaian

10 pelayanan administrasi kepegawaian

10 pelayanan administrasi kepegawaian

10 pelayanan administrasi kepegawaian

Page 282: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 281

(kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,berkas pensiun,berkas diklat kepegawaian,database asn setda,penyesuaian ijasah,SKP,penghargaan ASN, pembinaan kepegawaian, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan)

(kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,berkas pensiun,berkas diklat kepegawaian,database asn setda,penyesuaian ijasah,DP3,penerimaan penghargaan, pembinaan kepegawaian, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan)

(kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,berkas pensiun,berkas diklat kepegawaian,database asn setda,penyesuaian ijasah,DP3,penerimaan penghargaan, pembinaan kepegawaian, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan)

(kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,berkas pensiun,berkas diklat kepegawaian,database asn setda,penyesuaian ijasah,DP3,penerimaan penghargaan, pembinaan kepegawaian, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan)

(kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,berkas pensiun,berkas diklat kepegawaian,database asn setda,penyesuaian ijasah,DP3,penerimaan penghargaan, pembinaan kepegawaian, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan)

(kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,berkas pensiun,berkas diklat kepegawaian,database asn setda,penyesuaian ijasah,DP3,penerimaan penghargaan, pembinaan kepegawaian, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan)

(kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,berkas pensiun,berkas diklat kepegawaian,database asn setda,penyesuaian ijasah,DP3,penerimaan penghargaan, pembinaan kepegawaian, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan)

Jumlah SKPD yang melakukan penambahan SOP

5 SKPD 10 SKPD 20 SKPD 30 SKPD 40 SKPD

45 SKPD 45 SKPD

Jumlah capaian bidang SPM yang dilaporkan secara tepat waktu

15 bidang SPM

15 bidang SPM

15 bidang SPM

15 bidang SPM

15 bidang SPM

15 bidang SPM

15 bidang SPM

Jumlah penerapan peraturan/ kebijakan di bidang tata laksana

1 peraturan / kebijakan

2 peraturan/kebijakan

2 peraturan/kebijakan

2 peraturan/kebijakan

2 peraturan/kebijakan

2 peraturan/kebijakan

10 peraturan/kebijakan

Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat SKPD Kabupaten Pinrang

B B B B B A A

Persentase Peningkatan Nilai rata-rata Instansi peserta penilaian Citra Pelayanan Prima (CPP)

20% 25% 30% 35% 40% 50% 50%

Page 283: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 282

Persentase Pengaduan Masyarakat melalui Pusat Pelayanan Informasi dan Pengaduan yang terselesaikan

20% 25% 30% 35% 40% 50% 50%

18 28 Program Pengaturan Jasa Konstruksi

Jumlah Sosialisasi dan Diseminasi Peraturan Perundang-undangan Jasa Konstruksi dan Peraturan Lainnya

-

1 Kegiatan Sosialisasi

250

1 Kegiatan Sosialisasi

250

1 Kegiatan Sosialisasi

250

1 Kegiatan Sosialisasi

250

1 Kegiatan Sosialisasi

250

5 Kegiatan Sosialisasi

2.150

Bag. Adm. Pembanguna

n (Setda)

Persentase Penyelesaian Rekomendasi Penerbitan Ijin Usaha Jasa Konstruksi

-

100% 100% 100% 100% 100% 100%

18 29 Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Persentase pengadaan barang dan jasa yang tepat waktu serta sesuai dengan peraturan yang berlaku

100% 100% 582

100% 172

100% 776

100% 901

100% 1.035

100% 3.966

Bag. Adm Pembanguna

n (Setda)

18 30 Program Pengawasan Jasa Konstruksi

Jumlah laporan penyerapan anggaran belanja barang/jasa modal SKPD

1 Laporan 1 Laporan 68

1 Laporan 79

1 Laporan

91

1 Laporan

106

1 Laporan

121

5 Laporan 465

Bag. Adm Pembanguna

n (Setda)

23 31 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Perizinan

Tercapainya realisasi jumlah pelayanan perizinan yg signifikan

100 % 100 % 293.000.000

100 % 292.726.623

100 % 385.475.881

100 % 392.498.874

100 % 391.087.242

100 % 391.087.242 BP2TPM

23 32 Program Informasi dan Penyuluhan Perizinan Bagi Masyarakat

Tercapainya tingkat kepuasan masyarakat dan integritas pelayanan

100 % 100 %

150.000.000

100 %

272.767.990

100 % 368.716.060

100 % 365.737.588

100 % 353.840.838

100 %

353.840.838

BP2TPM

18 32 Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama

Terwujudnya pemenuhan kebutuhan dan fasilitas bagi penyelenggaraan ibadah dan perayaan keagamaan

1500 PNS 1500 PNS 4.017

1500 PNS 4.754

1500 PNS

6.105

1500 PNS

7.130

1500 PNS

8.224

7.500 PNS

30.232

Bag. Adm Kesra

(Setda)

Jumlah hari-hari besar keagamaan yang diperingati

5 Kegiatan (1 Muharram, Maulid, Isra Miraj, Nuzul Alquran,Safari ramadhan )

5 Kegiatan (1 Muharram, Maulid, Isra Miraj, Nuzul Alquran,Safari ramadhan )

5 Kegiatan (1 Muharram, Maulid, Isra Miraj, Nuzul Alquran,Safari ramadhan )

5 Kegiatan (1 Muharram, Maulid, Isra Miraj, Nuzul Alquran,Safari ramadhan )

5 Kegiatan (1 Muharram, Maulid, Isra Miraj, Nuzul Alquran,Safari

5 Kegiatan (1 Muharram, Maulid, Isra Miraj, Nuzul Alquran,Safari

25 Kegiatan ( Muharram, Maulid, Isra Miraj, Nuzul Alquran,Safari ramadhan )

Page 284: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 283

ramadhan )

ramadhan )

Jumlah Qari/Qariah putra daerah yang bertaraf nasional

42 Qari/qariah

42 Qari/qariah

42 Qari/qariah

42 Qari/qariah

42 Qari/qariah

42 Qari/qariah

42 Qari/qariah

Jumlah pegawai syariah dan tokoh agama yang mendapatkan bantuan setiap tahun

1.758 pegawai syariah dan tokoh agama

1.758 pegawai syariah dan tokoh agama

1.766 pegawai syariah dan tokoh agama

1.770 pegawai syariah dan tokoh agama

1.775 pegawai syariah dan tokoh agama

1.780 pegawai syariah dan tokoh agama

1.780 pegawai syariah dan tokoh agama

Bag. Adm Kesra

(Setda)

Jumlah kecamatan percontohan syariah islam

2 Kecamatan 2 Kecamatan

2 Kecamatan

2 Kecamatan

2 Kecamatan

2 Kecamatan

10 Kecamatan

Jumlah kloter calon Jamaah haji yang pemberangkatan dan pemulangannya berjalan lancar

-

1 Kloter 1 Kloter 1 Kloter 1 Kloter

1 Kloter 5 Kloter

Program dan dukungan kegiatan pengembangan profesi

Perlindungan dan bantuan hukum serta konseling korpri

- 2 orang 100,000 3 orang 150,000 5 orang 250,000 6 orang

300,000 8 orang 400,000 10 orang 500,000 Sekretariat dewan

pengurus korpri

01 21 KETAHANAN PANGAN

25 07

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Ketersediaan energy dan protein perkapita

Terpenuhinya kebutuhan

energy 4.881,71

k.kalori/hari&protein 98,66 gr/hr untuk

setiap orang

4,872,93 k.klr/hr

87,45 gr/h 15,000

4865,12 k.klr/hr 76,89

gr/h 25,000

4,861,00 k.klr/h

65,76 gr/h 43,000

4,857,89 k.klr/h 58,16 gr/h

65,000

4,849,18 k.klr/h 48,10 gr/h

89,000 4,849,18

k.klr/h 48,10 gr/h

89,000

Kantor Ketahanan

Pangan

Penguatan cadangan pangan daerah

Terpenuhinya cadangan

pangan daerah 7 ton

8 ton 80,000 8 ton 90,000 9 ton 95,000 10 ton 101,000 10 ton 145,000 10 ton 145,000

Ketersediaan informasi distribusi dan akses pangan

Kelengkapan data pasokan beras antar pulau& akses pangan 33 penggilingan

40 penggilingan 80,000

50 penggilingan 95,000

55 penggilingan 110,000

60 penggilingan 140,000

66 penggilingan 173,000

66 penggilingan 173,000

Stabilitasi harga pangan strategis

Cakupan harga pangan strategis di pasar 8 pasar 9 pasar 70,000 9 pasar 85,000 10 pasar 93,000

11 pasar 99,000 99,000 11 pasar 135,000 135,000

Page 285: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 284

Koordinasi pemasaran harga beras

Cakupan distribusi cadangan beras nasional 3 ton 30,000 50 ton 45,000 65 ton 65,000 75 ton 85,000 90 ton 99,000 90 ton 99,000

Penaganan daerah rawan pangan

Terpenuhinya kapasitas aparat dlm menganalisis system kerawanan pangan & kerentanan pangan 5 aparat 5 aparat 20,000 7 aparat 35,000 8 aparat 40,000 10,000 57,000 12 aparat 85,000 12 aparat 85,000

Skor pola pangan harapan

Nilai angka kecukupan gizi melalui komsumsi keragaman pangan skor PPH 88.00 PPH 88,90 80,000 PPH 89,30 80,000 PPH89,95 94,000

PPH 90,20 97,000

PPH 91,10 101,000 PPH 91,95 101,000

Optimalisasi pemanfaatan

pekarangan

Pengembangan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber gizi & peningkatan, pendapatan

keluarga 20 25 kwt 95,000 30 kwt 100,000 40 kwt 120,000 50 kwt 170,000 60 kwt 190,000 70 kwt 190,000

Promosi B2SA dan pangan local daerah

Terpenuhinya even promosi pangan local daerah di daerah & luar daerah 5 kali 105,000 7 kali 108,000 8 kali 110,000 9 kali 150,000 9 kali 180,000 9 kali 195,000

Peningkatan lumbung pangan

Pengembangan lumbung pangan desa 10 desa/kel 200,000 15 desa/kel 230,000

20 desa/kel 240,000

25 desa/kel 250,000

30 desa/kel 260,000

35 desa/kel 280,000

Pengawasan mutu dan keamanan pangan

Pembinaan keamanan pangan & promosi pangan local 10 desa/kel 15 desa/kel 195,000 20 desa/kel 195,000

25 desa/kel 199,000

35 desa/kel 209,000

40 desa/kel 243,000

50 desa/kel 243,000

Program peningkatan ketahanan pangan

Persentase pemanfaatan potensi sumber pangan alternative bagi pemenuhan pangan masyarakat 70 % 75 % 57,000 82,5 % 64,980 87,5 % 74,077 95 % 84,448 100 % 96,271 100 % 376,776 BP4K

01 22

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Page 286: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 285

26 07 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Jumlah kelompok usaha mikro 34 KLp 64 Klp

350.826.856

98 KLp 408.816.

985 132 Klp

465.813.140

167 Klp

545.585.142

201 Klp 627.331.1

63 201 Klp

627.331.163 BPMPD

Peningkatan deseminasi dan promosi masyarakat

Jumlah promosi TTG

1 136.000.

000 1

140.000.000

1 143.000.0

00 1

145.000.000

1 150.000.0

00 1

152.000.000

Peningkatan penataan pemukiman dan lingkungan masyarakat pra dan sejahtera

Jumlah MCK

4 101.000.

000 5

151.000.000

5 171.000.0

00 5

191.000.000

5 120.100.0

00

5 123.000.000

JUmlah beda

rumah 10 unit 25

547.314.973

30 627.502.

439 60

733.447.827

85 847.383.7

39 105

973.002.582 105

973.002.582

Pengembangan data

base penaggulangan kemiskinan

Rasio data

base rumah tangga miskin

108 200.000.

000 -

200.000.000

- 200.000.0

00 -

200.000.000

- 200.000.0

00 -

200.000.000

26 08 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan

Jumlah BUMDES yang aktif 9 Lembaga

21 Lembaga

50

36 Lembaga

62,500,00

50 Lembaga

65

60 Lemba

ga

75

69 Lembaga

85,250,00

69 Lembaga

85,250,00

BPMPD

Peningkatan BUMDES

Jumlah tenaga teknis pengelolah BUMDES

36 30,462,0

0 39

40,562,00

42 45 45 49 49 53,362,00

0 50

58,242,000

26 09 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam membangun Desa

Jumlah kelompok masyarakat yang di bina

Jumlah kelompok yg dilatih 3 klp

5 KLP 795,448,300

6 KLP 793,825,064

7 KLP 916,411,689

7 KLP 1,064,390,526

8 KLP 1,222,171,929

8 KLP

1,222,171,929

BPMPD

Pemberian stimulant PNPM-MPd

Rasio pengambang

an PNPM-MPd

5 KLP 795,448,300

6 KLP 7 KLP 916,411,689

7 KLP 1,064,390,526

8 KLP 1,222,171,929

8 KLP

1,222,171,929

Peningkatan sosialisasi PAMSIMAS

Terlaksananya sosialisasi BP-SPAMS

20 17,096,500

30 19,296,500

40 24,396,500

50 28,196,500

60 30,196,500

70

35,196,500

Pencanangan bulan bakti gotong royong

Jumlah masyarakat

dalam BBGRM

100 50 1000 50 1000 50 1000 50 1000 50 1000

50

Peningkatan sarana dan prasarana perdesaaan

Rasio bIMtek berbasis TTG

80 50 90 50 95 50 95 50 95 50 100

50

Pembinaan,pengembangan air bersih dan sanitasi

Terjaganya sarana &

prasarana & terpenuhinya

air bersih masyarakat

di desa

5 265 8 285 11 289 14 321 17 352 20

381

26 10 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Peningkatan lomba

desa&kelurahan

Jumlah desa&kelurahan ikut lomba

Tk Prov

2 549,971,

000 2

549,971,000

2 549,971,0

00 2

549,971,000

2 549,971,000

2 549,971,000 BPMPD

Pelatihan penyusunan

profil desa & Kualifikasi

desa 108

50,815,000

108 61,315,0

0 108

63,100,000

108 64,315,00

0 108

69,015,000

108 75,215,000

Page 287: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 286

kelurahan

Peningkatan monitoring,evaluasi&pelaporan

Capaian monev di desa/Kel.

44 15 44 15 44 15 44 15 44 15 44 15

Pelatihan aparatur pemerintah desa dlm bidang manajemen

Rasio jumlah pelatihan

manajemen di desa & Kel

69 143,675,

000 69

143,675,000

69 143,675,0

00 69

143,675,000

69 143,675,0

00 69

143,675,000

Peningkatan kapasitas pelantikan kepdes

Rasio jumlah desa yg dilantik

190 256,481,

000 190

256,481,000

190 256,481,0

00 190

256,481,000

190 256,481,0

00 190 256,481,0

00

26 11 Program Peningkatan Peran Perempuan di Perrdesaan

Pembinaan organisasi perempuan untuk kesejahteraan keluarga

14 KLP 25 403,633,

597 36

466,075,713

47 538,143,0

59 58

624,931,859

63 717,569,4

99 63

717,569,499 BPMPD

Pelatihan perempuan dalam ekonomi produktif

Jumlah pembinaan di

perdesaaan 108 65 108 65 108 65 108 65 108 65 108

65

Program Pemberdayaan adat dan Pengembangan social budaya masyarakat perdesaan

Inventarisasi adat dan budaya

108 klp 12 50 24 59,100,0

00 24

69,500,000

24 79,500,00

0 24 125

24 125 BPMPD

Pembinaan & penguatan kelembagaan adat&budaya

JUmlah pemahaman adat & budaya 108 40 108 40 108 40 108 40 108 40 108 40

01 23 STATISTIK

06 07 Program Pengembangan Data / Informasi/Statistik Daerah

% Tingkat ketersediaan data statistik daerah 70 75

472 80

545 85

629 90

730 95

838 98 Bappeda

01 24 KEARSIPAN

27 07 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan

Jumlah SKPD yang melakukan perbaikan sistem adminstrasi kearsipan melalui pengumpulan, pengklasifikasian, katalog, jaringan dan sistem database kearsipan

17 SKPD 23 SKPD 15 23 SKPD 20 23 SKPD 25 23

SKPD 45 23 SKPD 65 43 SKPD 170 KPAD

27 08

Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

Jumlah SKPD yang menerapkan sistem arsip yang baku

17 SKPD 23 SKPD 75 28 SKPD 95 33 SKPD 105 38

SKPD 115 43 SKPD 145 43 SKPD 535 KPAD

27 09 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi

Jumlah SKPD yang melakukan penyusunan dan penerbitan naskah, penyediaan layanan

17 SKPD 23 SKPD 37 28 SKPD 45 33 SKPD 67 38

SKPD 75 43 SKPD 95 43 SKPD 319 KPAD

Page 288: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 287

informasi dan pembinaan SDM pengelola arsip

01 25 KOMUNIKASI DAN INFOTMATIKA

07 07

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi & Media Massa

Jumlah kunjungan media center & prosentase berita/informasi yang termuat pada situs info publik kemenkominfo

100 Orang & 40%

120 orang & 50%

75 150 orang &

55 % 75

180 orang & 60%

100 200

orang & 65%

110 220

orang & 70%

110 250 Orang

& 70% 470

07 08

Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa

Jumlah prosentase SKPD yang memanfaatkan TIK

60% 65% 451 70% 310 75% 500 80% 700 85% 950 85% 2.911

01 26 PERPUSTAKAAN

27 07 Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan

Jumlah Pengunjung perpustakaan

17.313 orang 18.179 orang

555 19.088 orang 675 20.042 orang

720 21.044 orang

825 22.096 orang

875 22.096 orang

3.650 KPAD

02 URUSAN PILIHAN

01 PERTANIAN

01 41 06 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Meningkatnya NTP

(Nilai Tukar Petani) - 100

804.992

100

901.591 100

1.518.798

100

1.161.430 100

1.335.644

100

1.835.644

Dinas Pertanian

dan Peternakan

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Persentase peningkatan skala usaha pelaku utama dan kelompok

70 % 75 % 209,179 82,5 % 238,464 88 % 271,849 95 % 309,908 100 % 353,295 100 % 1,382,695 BP4K

01 41 08 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian

Jumlah Promosi produksi hasil pertanian unggulan daerah

4 kali setahun 8 kali/tahun

264.495 8 kali/tahun

296.235

8 kali/tahun

334.745

8 kali/tahun

381.610

8 kali/tahun

438.851

40 kali

438.851

Dinas Pertanian

dan Peternakan

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Persentase pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

70 % 75 % 50,000 82,5 % 57,000 87,5 % 64,900 95 % 74,077 100 % 84,448 100 % 330,425 BP4K

01 41 09 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian

Meningkatnya penerapan paket teknologi dalam pengelolaan usaha tani

4 paket teknologi (Tek.Alsin,DFI,Tek.Modern,bercocok

4 Paket

2.980.184

4 paket 3.337.806

4 paket 3.771.720

4 paket 4.299.761 4 paket 4.944.725

4 paket 4.944.725

Dinas Pertanian

dan Peternakan

Page 289: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 288

tanam dan pengendalian OPT

01 28 10 Program Peningkatan Produksi Pertanian

Meningkatnya Jumlah Produksi Tanaman Pangan Utama

Padi : 604.975 Ton dan Jagung 94.942 Ton

Padi : 617.419 Ton dan Jagung

96.013 Ton

22.016.119

Padi : 619.345 Ton dan Jagung 96.801 Ton

24.658.053

Padi : 621.407 Ton dan Jagung 98.763Ton

27.863.600

Padi : 623.471 Ton dan Jagung 101.290 Ton

31.764.504

Padi : 624.910 Ton dan Jagung 12.800 Ton

36.529.179

Padi : 624.910 Ton dan Jagung 12.800 Ton

36.529.179

Dinas Pertanian

dan Peternakan

Meningkatnya Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura Unggulan

1. Cabe Besar 402 ton 442 ton 490 ton 549 ton 615 ton 689 ton 689 ton

2. Cabe rawit 180 ton 198 ton 219 ton 245 ton 274 ton 307 ton 307 ton

3. Bawang Merah 125 ton 138 ton 153 ton 171 ton 192 ton 215 ton 215 ton

4. Tomat 279 ton 307 ton 340 ton 380 ton 425 ton 476 ton 476 ton

5. Pisang 17.682 ton 19.450 ton 21.589 ton

24.179 ton

27.080 ton

30.329 ton

30.329 ton

6. Salak 1.645 ton 1.810 ton 2.009 ton 2.229 ton

2.496 ton

2.795 ton 2.795 ton

7.Rambutan 1.423 ton 1.565 ton 1.737 ton 1.945 ton

2.178 ton

2.439 ton 2.439 ton

8. Durian 1.297 ton 1427 ton 1.583 ton 1.772 ton

1984 ton

2.222 ton 2.222 ton

9. Mangga 11.873 ton 13.060 ton 14.496 ton

16.235 ton

18.183 ton

20.364 ton

20.364 ton

10.Semangka 61 ton 67 ton 74 ton 82 ton 92 ton 103 ton 103 ton

01 29 11 Program Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Peternakan, Perikanan/Kelautan dan Kehutanan/Perkebunan

Jumlah penyuluh PNS pertanian, perikanan dan kehutanan dan jumlah penyuluh swadaya pertanian, perikanan dan kehutanan yg sudah mengikuti diklat dasar

- Penyuluh PNS : 121 org - Penyuluh Swadaya : 30 org '- Petani dan Pelaku agribisnis : 20 org

- Penyuluh PNS : 126 org '- Penyuluh Swadaya : 54 org '- Petani dan Pelaku agribisnis : 30 org

1.026

- Penyuluh PNS : 132 org '- Penyuluh Swadaya : 78 org '- Petani dan Pelaku agribisnis : 40 org

1.169

Penyuluh PNS : 137 org '- Penyuluh Swadaya : 102 org '- Petani dan Pelaku agribisnis : 50 org

1.333

Penyuluh PNS : 142 org '- Penyuluh Swadaya : 126 org '- Petani dan Pelaku agribisnis : 60 org

1.520

Penyuluh PNS : 147 org '- Penyuluh Swadaya : 151 org '- Petani dan Pelaku agribisnis : 70 org

1.732

Penyuluh PNS : 151 org '- Penyuluh Swadaya : 176 org '- Petani dan Pelaku agribisnis : 80 org

1.975 BP4K

01 28 12 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Jumlah ternak yang mendapatkan layanan vaksinasi

35.500 ekor 41.000 ek 1.109.000

47.000 ek 1.325.000

54.000 ek 1.451.000

62.000 ek

1.610.800

71.000 ek

1.809.000

71.000 ek 1.809.000

Dinas Pertanian

dan

Page 290: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 289

Menurunnya Tingkat Prevalensi Penyakit Brucellosis

8,30% 7,10% 6,35% 5,20% 4,50% 3,25% 3,25% Peternakan

01 28 13 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Meningkatnya produksi peternakan

2.350

2.864.780

3.237.202

2.557.840

4.243.972

4.243.972 Dinas

Pertanian dan

Peternakan

Jumlah Produksi daging

412 ton 465 ton 498 ton 531 ton 569 ton 607 ton 607 ton

Jumlah Produksi telur 21.310 ton 22.313 ton 22.985 ton

23.689 ton

24.426

ton

25.199 ton

25.199 ton

Program peningkatan produksi hasil peternakan

Persentase peningkatan produksi hasil peternakan yg diusahakan

masyarakat

70 % 75 % 59,827 82,5 % 68,203 87,5 % 77,751 95 % 88,636 100 % 101,045 100 % 395,462 BP4K

01 28 14 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Jumlah kelompoktani ternak yang menerapkan teknologi peternakan zero waste

5 Kelompok 5 klp

307.852 5 klp

344.794

5 klp 389.617 5 klp 444.164 5 klp

510.788 30 klp

510.788

Dinas Pertanian

dan Peternakan

Terbentuknya DuME (Dusun mandiri)

1 DuME 1 DuMe 1 DuME 1 DuME 1

DuME 1 DuME 5 DuME

Dinas Pertanian

dan Peternakan

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Persentase jumlah peternak/kelompok peternak yg mampu menerapkan teknologi peternakan

70 % 75 % 53,500 82,5 % 60,990 87,5 % 69,529 95 % 79,263 100 % 90,359 100 % 353,641 BP4K

01 30 15 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Perkebunan

306

322

350

390

-

475

Terjalinnya Kemitraan Usaha sebanyak 10 Unit

4 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit Terjalinnya Kemitraan Usaha sebanyak 14 Unit

-

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

Tersedianya sarana dan peningkatan SDM 20 Orang, sarana pemasaran 4 Unit,

- 2 Unit, 4 org,

1 Unit, 4 org, 1 Unit, 4 org,

1 Unit, 4 org,

1 Unit, 4 org,

Tersedianya sarana dan peningkatan SDM 20 Orang, sarana pemasaran 4 Unit,

-

01 30 16 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perkebunan

Tersedianya alat pengolahan hasil Perkebunan 12 Unit

2 Unit 2 Unit 167

2 Unit 290

2 Unit 307

2 Unit 410

2 Unit 433

Tersedianya alat pengolahan hasil Perkebunan 12 Unit

1.607

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

Meningkatnya SDM Petani Kakao dan Kopi sebanyak 225 orang (9 Klp)

- 1 Klp 2 Klp 2 Klp 2 Klp 2 Klp 9 Kelompok Tani

Page 291: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 290

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Persentase penerapan teknologi pertanian/perkebunan

70 % 75 % 165,000 82,5 % 177,375 87,5 % 190,678 95 % 204,979 100 % 220,352 100 % 958,385

BP4K

01 30 17 Program Peningkatan Produksi perkebunan

Jumlah dan nilai produksi tanaman perkebunan utama

Kakao = 14.109 ton, Kopi = 2.583 ton

Kakao = 15.158 ton, Kopi = 2.686 ton

1.013

Kakao = 16.208 ton, Kopi = 2.790 ton

1.541

Kakao = 17.257 ton, Kopi = 2.893 ton

1.872

Kakao = 18.307 ton, Kopi = 2.997 ton

2.095

Kakao = 19.356 ton, Kopi = 3.100 ton

2.565

Kakao = 19.356 ton, Kopi = 3.100 ton

9.085

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

01 29 18 Program Penyuluhan Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kelas Kelompok Tani

Pertanian : Kls Pemula= 1.165 Kls Lanjut= 146 Kls Madya= 116 Kls Utama= 29

Pertanian : Kls Pemula= 1.116 Kls Lanjut= 195 Kls Madya= 116 Kls Utama= 29

209

Pertanian : Kls Pemula= 1.067 Kls Lanjut= 244 Kls Madya = 116 Kls Utama= 29

238

Pertanian : Kls Pemula= 1.016 Kls Lanjut= 295 Kls Madya= 116 Kls Utama= 29

272

Pertanian : Kls Pemula= 969 Kls Lanjut= 342 Kls Madya= 116 Kls Utama= 29

310

Pertanian : Kls Pemula= 919 Kls Lanjut= 392 Kls Madya= 116 Kls Utama= 29

353

Pertanian : Kelas Pemula= 874 Kelas Lanjut= 437 Kelas Madya= 116 Kelas Utama= 29

403

BP4K

Perikanan : Kls Pemula=

175 Kls Lanjut= - Kls Madya= - Kls Utama= -

Perikanan : Kls Pemula= 174

Kls Lanjut= - Kls Madya= 1 Kls Utama= -

Perikanan : Kls Pemula= 173 Kls Lanjut= - Kls Madya = 2 Kls Utama= -

Perikanan : Kls Pemula= 172 Kls Lanjut= - Kls Madya= 3 Kls Utama= -

Perikanan : Kls Pemula= 170 Kls

Lanjut= - Kls Madya= 4 Kls Utama= -

Perikanan : Kls Pemula= 168

Kls Lanjut= - Kls Madya= 6 Kls Utama= -

Perikanan : Kelas Pemula= 167 Kelas Lanjut= - Kelas Madya= 8 Kelas Utama= -

Kehutanan : Kls Pemula= 51 Kls Lanjut= - Kls Madya= - Kls Utama= -

Kehutanan : Kls Pemula= 50 Kls Lanjut= 1 Kls Madya=

- Kls Utama= -

Kehutanan : Kls Pemula= 49 Kls Lanjut= 2 Kls Madya= - Kls Utama= -

Kehutanan : Kls Pemula= 48 Kls Lanjut= 3

Kls Madya= - Kls Utama= -

Kehutanan : Kls Pemula= 47 Kls Lanjut= 4 Kls Madya= - Kls Utama= -

Kehutanan : Kls Pemula= 46 Kls Lanjut= 5

Kls Madya= - Kls Utama= -

Kehutanan : Kls Pemula= 46 Kls Lanjut= 5 Kls Madya= - Kls Utama= -

01 29 19 Program Penyuluhan Peningkatan Ketahanan Pangan

Prosentase pangan yang tersedia

70% 75% 57 80% 65 85% 74 90% 84 95% 96 100% 110 BP4K

Page 292: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 291

01 29 20 Program Penyuluhan Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan

Prosentase produksi pertanian yang

dipasarkan 70% 75% 50 80% 57 85% 65 90% 74 95% 84 100% 96

BP4K

Prosentase produksi peternakan yang

dipasarkan 70% 75% 86 80% 97 85% 111 90% 127 95% 144 100% 165

Bp4K

01 29 21 Program Penyuluhan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Jumlah klinik pertanian terpadu yg berfungsi dengan baik

Klinik pertanian 4

unit

Klinik pertanian

5 unit 250

Klinik pertanian

6 unit 285

Klinik pertanian

8 unit 325

Klinik pertani

an 9 unit

370 Klinik

pertanian 11 unit

422 Klinik

pertanian 12 unit

481

BP4K

Prosentase produksi peternakan yang menerapkan teknologi peternakan

70% 75% 54 80% 61 85% 70 90% 79 95% 90 100% 103

Bp4K

`

01 29 22 Program Penyuluhan Peningkatan Produksi Hasil Pertanian/Peternakan

Prosentase produksi hasil peternakan

70% 75% 60 80% 68 85% 78 90% 89 95% 101 100% 115 Bp4K

01 28 23 Program Pemberdayaan P3A dan GP3A

Meningkatnya Pengelolaan Irigasi partisipatif (PIP)

3 Paket 3 Paket

88.80 3 Paket

99.456

3 Paket

112.385 3 Paket

128.119

3 Paket

147.337 15 Paket

147.337

Dinas Pertanian

dan Peternakan

02 KEHUTANAN

02 30 07 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Pelestarian Sumber Daya Hutan 72831 Ha, Pengawasan peredaran hasil hutan selama 60 Bulan

Pelestarian Sumber Daya Hutan 72831 Ha, Pengawasan peredaran hasil hutan selama 12 Bulan

Pelestarian Sumber Daya Hutan 72831 Ha, Pengawasan peredaran hasil hutan selama 12 Bulan

1.551

Pelestarian Sumber Daya Hutan 72831 Ha, Pengawasan peredaran hasil hutan selama 12 Bulan

2.016

Pelestarian Sumber Daya Hutan 72831 Ha, Pengawasan peredaran hasil hutan selama 12 Bulan

1.893

Pelestarian Sumber Daya Hutan 72831 Ha, Pengawasan peredaran hasil hutan selama 12 Bulan

2.019

Pelestarian Sumber Daya Hutan 72831 Ha, Pengawasan peredaran hasil hutan selama 12 Bulan

2.816

Pelestarian Sumber Daya Hutan Ha, Pengawasan peredaran hasil hutan selama 72 Bulan

10.293

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

30 08 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Berkurangnya Luas Hutan yang diRehabilitasi 1.067

Ha, Berkurangnya Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi 550 Ha

Luas Hutan yang direhabilitasi

367 Ha Luas Lahan Kritis yang direhabilitasi 300 Ha

90 Ha, 50 Ha

2.051

100 Ha, 50 Ha

2.100

100 Ha, 50 Ha

1.955

225 Ha, 50 Ha

3.153

185 Ha, 50 Ha

3.855

1.067 Ha, 550 Ha

13.114

Dinas Kehutanan

dan

Perkebunan

29 09 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Prosentase partisipasi masyarakat dalam usaha rehabilitasi hutan dan lahan

70% 75% 50 82,5% 57 87,5% 65 95% 74 100% 84 100% 330,505 BP4K

Page 293: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 292

29 10 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

Prosentase SD hutan yang dilindungi

70% 75% 34 80% 39 85% 44 90% 51 95% 58 100% 66

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

Program perlindungan & konservasi sumber daya hutan dan lahan

Persentase partisipasi masyarakat dalam usaha perlindungan & kenservasi sumberdaya hutan dan lahan

70 % 75 % 34,200 83 % 38,988 88 % 44,446 95 % 50,669 100 % 57,762 100 % 226,066 BP4K

29 11

Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

Tersedianya data dan peta RTRW kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas

6 kec 300 6 kec 150 6 kec 150 6 kec 150 6 kec 150

Tersedianya data &

peta RTRW

kawasan hutan

lindung & hutan

produkasi terbatas

900

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

Terinventarisirnya tapal batas kawasan hutan yang bergeser sepanjang 70 Km

- 10 Km 179,500,000

15 km 194,500,000

15 km 194,500,000

15 km 194,500,000

15 km 194,500,000

Terinventarisirnya tapal batas kawasan hutan yang bergeser sepanjang 70 Km

975,500,000

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

Program peencanaan dan pengembangan hutan

Persentase partisipasi masyarakat dalam pemngembangan usaha perhutanan rakyat

70 % 75 % 34,200 82,5 % 38,988 87,5 % 44,446 95 % 50,669 100 57,762 100 % 226,066 BP4K

Program penataan hutan dan rencana pengelolaan KPHL/KPHP

Terinvertarisirnya wilayah kelolah KPHL/KPHP dituangkan dalam peta tata hutan 20 unit dan buku rencana pengelolaan 20 buku

Peta tata hutan 2 unit,2 unit, buku RP KPHP/KPHL 2 buku

350.000.000

Peta tata hutan 2 unit,2 unit, buku RP KPHP/KPHL 2 buku

300.000.000

Peta tata hutan 2 unit,2 unit, buku RP KPHP/KPHL 2 buku

300.000.000

Peta tata hutan 2 unit,2 unit, buku RP KPHP/KPHL 2 buku

300.000.000

Peta tata hutan 2 unit,2 unit, buku RP KPHP/KPHL 2 buku

300.000.000

Terinventarisirnya wilwyah kelolah KPHL/KPHP dituangkan dalam peta tata hutan 20 unit dan buku rencana pengelolaan 20 buku

1.550.000.000

Dinas Kehutanan

dan Perkebunan

02 03 ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

32 07 Program Pembinaan dan Pengawasan bidang pertambangan

Persentase pertumbuhan dan konstribusi terhadap PDRB kabupaten

1322 13,98

45 14,79

34

15,60

45 16,36

34

1,35 35 1,35

148,045,000

Dinas Perindagem

32 08 Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan yang berpotensi Merusak

Jumlah Penambang yang memperoleh Izin Usaha Pertambangan

4 IUP 5 Izin Usaha

Pertambang

20,168,6

72 5 IUP

32,693,3

50 5 IUP

33

5 IUP

25,247,862

5 IUP

25,972,381

25 IUP

131 Dinas

Perindagem

Page 294: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 293

Lingkungan an

32 09 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Jumlah PLTS Rumah Tangga yang menikmati Listrik Pedesaan

5 Rumah Tangga

20 Rumah Tangga

350

25 Rumah Tangga

437,500,

000

28 Rumah Tangga

490

34 Rumah Tangga

600

47 Rumah Tangga

700

147 Rumah Tangga

2.574

Dinas Perindagem

02 04 PARIWISATA

12 07 Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Terlaksananya lomba lepa-lepa race

1 kali 1 kali

50 1 kali 55 1 kali 60 1 kali 65 1 kali 70 6 kali 300 Dinsosbudpar

Jumlah keikut sertaan lomba/festifal di luar daerah (kemilau Sulawesi,dll)

1 kali

65 1 kali 100 2 kali 110 3 kali 131 3 kali 141 10 kali 547

12 08 Pengembangan destinasi pariwisata

Meningkatnya sarana dan prasarana parawisata

1 lokasi

2 lks 1,201,400,00

2 lks 500

2 lks 600

2 lks 700

2 lks 790

5 lokasi 3,791,400,000

Dinsosbudpar

Jumlah lokasi obyek wisata yg diberi papan petunjuk arah

50 % 28,436,780

50 % 33 100 % 61,436,780

12 09 Pengembangan kemitraan keikutsertaan pd lomba/fetifal di luar daerah (PPI,dll)

1 kali 2 kali 29

2 kali 35 2 kali 40 2 kali 45 3 kali 52 11 kali 201

Dinsosbudpar

Jumlah pelatihan untuk pemberdayaan masyarakat disekitar obyek wisata

1 kali 0 - 2 kali 50 2 kali 50 2 kali 50 2 kali 60,668,107

9 kali 210,668,107

Jumlah lomba yg dilaksanakan di dalam daerah (ana dara kallolona, dll)

0 1 kali 15 1 kali 25 2 kali 56 2 kali 75 3 kali 80 9 kali 251

Jumlah obyek wisata yg di monitoring, evaluasi dan pelaporan

0 3 kec 5 4 kec 15 5 kec 17,441,992

5 kec 17,982,465

6 kec 18 6 kec 73,424,457

05 KELAUTAN DAN PERIKANAN

31 07 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Jumlah desa pesisir yang ekonomi masyarakatnya dibina dan diberdayakan 6 Desa 6 desa 2.310,00 6 desa 2.530 6 desa 2.530 6 desa 2.530 6 desa 2.530 30 desa 2.530

Dinas Kelautan dan

Perikanan

29 07 Program Penyuluhan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Prosentase kelompok masyarakat pesisir yg mampu meningkat skala usaha yg dikelolah

70% 75% 45 83% 51 88% 58 95% 67 95% 76 100% 279,455

BP4K

31 08 Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan

Jumlah Pokwasmas yang berperan aktif dalam pengawasan SDKP 7 Kelompok 9 kelompok 820 11 kelompok 945 13 klpk 1.070 13 klpk 1.180 13 klpk 1.305 1.305

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Page 295: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 294

31 09 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut

Berkurangnya kasus tindak pidana perikanan (%) 5% 10 % 120 15 % 122 15 % 123 20 % 124 20 % 125 20 % 125

Dinas Kelautan dan

Perikanan

31 10 Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Sumberdaya Laut

Jumlah Desa pesisir tangguh bencana

3 Desa 3 Desa 225 3 Desa 325 3 Desa 325 3 Desa 325 3 Desa 325 15 desa 625

Dinas Kelautan dan

Perikanan

31 11 Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat

Jumlah ragam masakan khas perikanan yang diperkenalkan 3 Jenis 3 jenis 80 3 jenis 83 3 jenis 86 3 jenis 89 3 jenis 91 3 jenis 429

Dinas Kelautan dan

Perikanan

31 12 Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Jumlah (ton) dan nilai produksi perikanan budidaya (Rp.Juta) 33.374,00

ton - Rp. 551.336,8 Juta

38.258,43 ton dan Rp. 679.633,51 Juta 2.768,00

42.084,40 ton dan Rp. 796.584,62 Juta 3108

46.187,46 ton dan Rp. 926.417,09 Juta 3.368

50.857,23 ton dan Rp. 1.097.868,59 Juta 3.598

56.287,03 ton dan Rp. 1.299.370,86 Juta 4.908

56.287,03 ton dan Rp. 1.299.370,86 Juta 4.908

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Program pengembangan budidaya perikanan

Persentase pembudidaya ikan/kelompok yg mampu mengembangkan budidaya perikanan 70 % 75 % 115,203 82,5 % 131,331 87,5 % 149,718 95 % 170,678 100 % 194,573 100% 761,504 BP4K

29 12 Program Penyuluhan Pengembangan Budidaya Perikanan

Prosentase ikan yang dibudidayakan

80% 80% 115 85% 131 85% 148 90% 171 90% 195 100% 222 BP4K

31 13 Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Volume (ton) dan nilai Produksi Perikanan Tangkap (Rp.JUta) 12.016,14

ton dan Rp. 120.164,1 Juta

12.142,92 ton dan Rp. 139.643,58 Juta 9.106,50

12.270,92 ton dan Rp. 148.478,13 Juta 8.736,50

12.400,2 ton dan Rp. 157.482,54 Juta 9.281,50

12.531,87 ton dan Rp. 167.927,06 Juta 9.916,50

12.662,95 ton dan Rp. 168.417,24 Juta 11.051,50

12.662,95 ton dan Rp. 168.417,24 Juta

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Persentase nelayan/kelompok nelayang yg mampu meningkatkan skala usaha kelompoknya 70% 75% 50,000 82,5% 57,000 87,5% 64,980 95% 74,077 100% 84,448 100% 330,505 BP4K

29 13 Program Penyuluhan Pengembangan Perikanan da Perikanan Tangkap

Prosentase ikan yang dikembangkan

70% 75% 50 80% 57 85% 65 90% 74 95% 84 100% 96 BP4K

29 14 Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Prosentase nilai capaian efektifitas

system penyuluhan perikanan

75% 80% 45,000 85% 51,300 90% 58,482 95% 66,669 100% 76,003 100% 297,455

BP4K

31 14 Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Persentase Kelompok yang telah dilatih dalam hal penguatan kelembagaan manajemen usaha 10% 15% 300 20% 320 20% 335 20% 400 15% 340 340

Dinas Kelautan dan

Perikanan

31 15 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Jumlah konsumsi ikan (kg/kap/thn)

41,87 kg/kap/thn

42,17 kg/ kap/ thn 600

42,47 kg/ kap/ thn 612

42,77 kg/ kap/ thn 639

43,07 kg/ kap/ thn 661

43,37 kg/ kap/ thn 759,5

43,37 kg/ kap/ thn 759,5

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Page 296: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 295

31 16 Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

Persentase peningkatan hasil kajian kawasan budidaya laut,air payau dan air tawar 75% 80% 57,000 85% 64,980 90% 74,077 95% 84,448 100% 96,271 100% 376,776 BP4K

Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

Kawasan minapolitan yg efektif

300 Ha 400 Ha 925 600 Ha 1,025 700 Ha 1125 900 Ha 1200 100 Ha 1400 1000 Ha 1400

Dinas Kelautan dan

Perikanan

29 16 Program Penyuluhan Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar

Prosentase kajian kawasan budidaya

laut,air payau dan air tawar

70% 75% 57 80% 65 85% 74 90% 84 95% 96 100% 110

BP4K

31 17 Program Pengembangan Data Statistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan

informasi dan data statistik Kelautan dan perikanan yang akuntabel 3 dokumen 3 dokumen 100 3 dokumen 105

3 dokumen 110

3 dokumen 115

3 dokumen 120 3 dokumen 120

Dinas Kelautan dan

Perikanan

Program pemberdayaan penyuluh pertanian/peternakan,perikanan/kelautan dan kehutanan/perkebunan

Nilai capaian evaluasi kinerja penyuluh pertanian/peternakan, kelautan/perikanan dan kehutanan/perkebunan 92 % 100 %

1,025,675 100 %

1,169,270 100 % 1,332,967 100 % 1,519,583 100 % 1,732,324 100 %

6,779,819 BP4K

02 06 PERDAGANGAN

32 07 Program Perllindungan Konsumen dan Perdagangan

Terjalinnya Kerja sama dengan LPK

1 Lembaga 2

69

3

80

3

94

4

115

5 13

17 371

Dinas Perindagem

Jumlah Sengketa yang diselesaikan oleh BPSK

5 7

130

10

135

12

135

16

135

19

135

69 670

Dinas Perindagem

Persentase Peningkatan Pengawasan Barang Beredar

70% 75%

76

80%

86

85%

105

90%

13

90%

151

90% 431 Dinas

Perindagem

Jumalh UPT yang mendapat Keer

314 Unit 325 51

356 80

400 100

425 120

450 163

1956 406

Dinas Perindagem

32 08 Peningkatan dan Pengembangan ekspor

JUmlah promosi pameran produk yg di ikuti

5 kali 5 kali 150

5 kali 120

6 kali 150

6 kali 150

6 kali 200

28 Pasar 620,150,0

00

Dinas Perindagem

32 09 Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri

Jumlah produk unggulan yang terkumpul dan terjual

1 unit terminal

agribisnis

1 unit terminal

agribisnis

2 unit terminal

agribisnis

2 unit terminal

agribisnis

3 unit terminal agribisn

is

3 unit terminal

agribisnis

3 unit terminal

agribisnis

Dinas

Perindagem

Pembangunan/Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pasar

5 pasar 5 pasar 1.700

7 Pasar 2.100

8 Pasar 2.500

9 Pasar 2.900

10 Pasar 3.400

39 Pasar 12.600

Dinas Perindagem

Peningkatan

Pengelolaan Pasar 11 Pasar 11 Pasar

35 13 Pasar

400 13 Pasar

420 13

Pasar

450 13 Pasar

450 13 Pasar

1.755

Jumlah Rekomendasi SIUP/TDP yang dikeluarkan untuk perusahaan atau perorangan.

200 rekomendasi

200 rekomendas

i

96

200 rekomendasi

21

200 rekomend

asi

21

200 rekomendasi

21

200 rekomen

dasi

21 1.000 rekomenda

si

180

Page 297: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 296

Jumlah Distributor dan Pengecer yang mendapatkan sosialisasi perdagangan produk dalam negeri

50 orang rekomendasi

100 rekomendas

i

38

100 rekomendasi

38

100 rekomend

asi

38

100 rekomendasi

38

100 rekomen

dasi

38 500 rekomenda

si

190

Jumlah frekuensi pasar lelang dalam penjualan komoditi unggulan

2 kali 4 kali 30

4 kali 30

4 kali 30

4 kali 30

4 kali 30 20 kali 150

32 10 Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan

Jumlah PKL yang diberikan penyuluhan

78

50 26 80 30 80 30 80 30 80 30 370 120,026,00

Dinas Perindagem

02 07 INDUSTRI

32 07 Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi

Jumalah Produk IKM yang bersertifikasi

40 Ikm 7

1,051 M 7

867

8

1,0018 M 8

172

9

215 37

3,306,800

,000

Dinas Perindagem

32 08 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Jumalah Wirausaha baru di sektor Industri

2912 Unit Usaha

3.000

175

3.060

235,400,

000

3.152

275

3.246

341

3,3

425,800,0

00

15,802

1.452,200

,000

Dinas Perindagem

32 09 Program Penataan Struktur Industri

Meningkatnya Persentase Nilai Produksi Sektor Industri

1582 Juta 0,7

200 1%

377,100,

000 2,50%

395,500,0

00 2,50%

435,300,0

00 3%

470

3%

1,878,200,000

Dinas Perindagem

Program peningkatan kemampuan teknologi industri

Meningkatnya kemampuan alih teknologi industri

6 IKM 21 IKM 54 20 IKM 50 27 IKM 70 25 IKM 50 27 IKM 75 120 299 Dinas

Perindagem

32 10 Program Sentra - sentra Industri Potensial

Keikutsertaan dalam Pameran Ekspo

2 Kali Pameran

2 Kali

80 2 Kali

127,500,

000 2 Kali

180

2 Kali

215 2 Kali

225

10 Kali

827,500,000

Dinas Perindagem

02 08 TRANSMIGRASI

13 07

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

terpenuhinya kesejahteraan dan fasilitas warga transmigrasi 7 Paket

357 7 paket

370 14 paket

1.182

13 paket

1.204 6 paket

1.217 6 paket

1.217

Disnakertrans

TOTAL BELANJA LANGSUNG 471.018

542.347

617.459

715.770

823.657

1.492.507

Page 298: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 297

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran

tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil

kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi

pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau

indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang

diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

Untuk menjamin aspek akuntabilitas pencapaian kinerja RPJMD sekaligus

sebagai acuan penyusunan Renstra dan Renja SKPD, indikator dan target kinerja

dinyatakan dengan jelas pada RPJMD ini. Indikator kinerja RPJMD ditampilkan

dengan menggambarkan kondisi awal dan target tahunan selama periode 2014

sampai 2019. Sebagai referensi maka digunakan data time series lima tahun

sebelumnya sebagai pembanding.

Untuk target kinerja akan menggambarkan secara langsung pencapaian

sasaran pembangunan jangka menengah daerah dengan memenuhi kriteria

specific, measurable, achievable, relevant, time bond dan continously improve

(SMART- C). Spesifik sesuai urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi

kewenangan pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Terukur (Measurable) karena

memiliki angka pencapaian tertentu. Terjangkau (achievable) karena telah

memperhitungkan kemampuan dan kondisi daerah melalui analisa SWOT. Relevan

(relevant) karena telah berusahan menyesuaikan aspirasi dan dinamika masyarakat.

Terikat waktu (time bond) karena memiliki batasan periode tahun 2014-2019 serta

target tahunannya. Peningkatan yang berkelanjutan (continously improve) karena

berusaha melakukan peningkatan secara terus menerus dan bertahap setiap

tahunnya. Penetapan indikator kinerja daerah selanjutnya disajikan dalam tabel

sebagai berikut.

Page 299: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 298

Tabel 9.1. Penentuan Indikator Kinerja Kabupaten Pinrang 2014-2019

No. FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA

PEMBANGUNAN DAERAH

Kondisi Awal Kinerja RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi akhir RPJMD 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

FOKUS KESEJAHTERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI

1 INDIKATOR MAKRO

1.1 Pertumbuhan PDRB (%) 6,8% 7,5% 7,6% 7,9% 8,0% 8,2% 8,2%

1.2 Laju Inflasi 4.8 4,60 4,30 3,90 3,60 3,20 3,20

1.3 PDRB per kapita (Juta Rp.) 23.085 25.124 27.163 29.202 31.241 33.28 33.28

1.4 Persentase Penduduk diatas garis Kemiskinan 13,4% 13% 12,5% 12% 11% 10% 10%

1.5 Angka kriminalitas yang tertangani 247 237 227 217 207 197 1332

FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL

1 PENDIDIKAN

Angka melek huruf 92.82 93.49 94.16 94.83 95.05 95.72 95.72

Angka rata-rata lama sekolah 8,13 8.30 8.4 8.5 8.60 8.70 8.7

Angka partisipasi kasar 86.5 87.10 87.6 88.1 88.6 88.1 88.1

Angka pendidikan yang ditamatkan 77,47 77.52 78.02 78.52 79.02 79.52 79.52

Angka partisipasi murni 83,49

Angka partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 98,65 98,85 99,00 99,25 99,50 99,75 99,75

Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B 87,53 87,91 88,10 88,50 89,75 93,00 93,00

Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/Paket C 67,5 67.75 67.9 68.05 68.2 68.35 68.35

Page 300: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 299

2 KESEHATAN

Angka kelangsungan hidup bayi 994 995 996 997 999 1000 1000 Angka usia harapan hidup 73,06 72,3 72,4 72,5 72,6 72,7 72,7

Prosentase balita gizi buruk 2% 1.80% 1.60% 1.40% 1.20% 1.00% 1.00%

2 PERTANAHAN

Prosentase penduduk yang memiliki lahan 84,2 84.7 85.2 85.7 86.2 86.7 86.7

3 KETENAGAKERJAAN

3,1 Rasio Penduduk yang Bekerja (%) 34,29 39.5 44.4 49.5 54.5 59.5 59.5

FOKUS SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA

1 Kebudayaan

Jumlah grup kesenian yang ada 16 17 18 19 20 21 21

Jumlah gedung kesenian 0 0 0 0 1 1 1

2 Pemuda dan Olahraga

2,1 Jumlah club olahraga 50 50 50 51 52 53 53

2,2 Jumlah gedung olahraga 3 3 3 3 3 3 3

ASPEK PELAYANAN UMUM

FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB

1 PENDIDIKAN

1.1. PENDIDIKAN DASAR

1.1.1 Angka partisipasi sekolah 99,82 99.84 99.85 99.87 99.89 99.95 99.95

1.1.2 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah 56,21 57.71 58.96 59.21 60.21 61.96 61.96

Page 301: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 300

1.1.3 Rasio guru terhadap murid 22 21 20 19 17 15 15

1.1.4 Rasio guru/muridper kelas rata-rata 40 37 35 30 30 30 30

1.2. PENDIDIKAN MENENGAH

1.2.1. Angka partisipasi sekolah 95,30 95.8 96.3 96.8 97.3 97.8 97.8

1.2.2 Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah

56,21 54,50 53,64 52,78 51.08 50,00 50,00

1.2.3 Rasio guru terhadap murid 22 21 20 19 17 15 15

1.2.4 Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata 40 37 35 30 30 30 30

1.2.5 Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)

90,94 91.54 92.04 92.54 93.04 93.54 93.54

1.3 FASILITAS PENDIDIKAN

1.3.1 Sekolah pendidikan SD/MI Kondisi bangunan baik 92,50 93,45 94,35 95,77 97,21 98,18 98,18

1.3.2 Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi bangunan baik

90,70 91,61 92,98 94,37 95,31 96,27 96,27

1.4 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

1.4.1 Pendidikan Anak usia dini (PAUD) (%) 60,3 62.5 63.5 64.5 65.5 66.5 66.5

1.5 ANGKA PUTUS SEKOLAH

1.5.1 Angka putus sekolah (APS) SD/MI 37 org 30 25 20 15 10 10

1.5.2 Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs (%) 96 76 66 56 46 36 36

1.5.3 Angka putus sekolah (APS) SMA/SMK/MA (%) 60 45 40 45 35 30 30

1.6 ANGKA KELULUSAN

1.6.1 Angka kelulusan (AL) SD/MI (%) 92,8 94.3 96.8 97.7 98.8 99.5 99.5

1.6.2 Angka kelulusan (AL) SMP/MTs (%) 96,7 97.2 97.7 98.2 98.7 99.2 99.2

Page 302: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 301

1.6.3 Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA (%) 97,6 98.1 98.6 99.1 99.6 99.9 99.9

1.6.4 Angka melanjutkan (AM)dari SD/MI ke SMP/MTs (%) 104,69 105,00 105,50 106,00 106,12 106,50 106,50

1.6.5 Angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%)

99,90 99.91 99.92 99.93 99.94 99.95 99.95

1.6.6 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV (%) 5.92 7.42 8.92 9.42 9.92 10.5 10.5

2 KESEHATAN

Rasio posyandu per satuan balita 14,60 15.1 15.6 16.1 16.6 17.1 17.1

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk

0,17 0.22 0.027 0.32 0.37 0.42 0.42

Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,0083

Rasio dokter persatuan Penduduk 0,17 0.22 0.27 0.32 0.37 0.42 0.42

Rasio tenaga medis persatuan Penduduk 0,17 0.27 0.37 0.47 0.57 0.67 0.67

Cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani 74,5 70 71 72 73 74 74

Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

96,08 95 95 95 95 95 95

Cakupan Desa/Kel UCI 93,52 94.22 94.72 95.22 95.72 96.22 96.22

Cakupan Balita Gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan penemuan dan penangan penderita penyakit TBC BTA

100 100 100 100 100 100 100

Cakupan penemuan dan penanganan penyakit DBD ditemukan

100 100 100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan kesehatan Rujukan pasien masyarakat Miskin

100 100 100 100 100 100 100

Cakupan kunjungan Bayi 6.978 7,003 7,028 7,053 7,078 8,003 8,003

Cakupan pembantu puskesmas 100 100 100 100 100 100 100

3 PEKERJAAN UMUM

3.1 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 KM/jam

161.38 201 242 286 329 380 380

Page 303: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 302

3,2 Rasio Jaringan Irigasi 17.47 17.77 17.9 18 18.04 18.34 18.34

3,3 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4

3,4 Persentase rumah tangga bersanitasi 83 86 89 92 95 99 99

3,5 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk

0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.3

3,6 Rasio rumah layak huni 0,897 0,898 0,899 0,900 0,901 0,902 0,902

3,7 Rasio permukiman layak huni 0,97 0,97 0,97 0,98 0,99 1 1

3,8 Panjang jalan yang dilalui roda 4 640,95 680,57 721,57 765,57 808,57 839,57 839,57

3.9 Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda4)

597.5 636 677 721 764 795 795

3,10 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40km/jam)

161.38 201 242 286 329 380 380

3.11 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan ( minimal 1,5 m)

20 20 25 30 35 40 40

3.12 Sempadan jalan yg dipakai pedagang kaki lima/bangunan rumah liar (%)

5% 5% 5% 4% 4% 4% 4%

3.13 Sempadan sungai yg dipakai bangunan liar 4% 3.90% 3.90% 3.80% 3.80% 3.70% 3.70%

3,14 Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat (km)

600 Km 605 610 615 620 625 625

3.15 Pembangunan turap diwilayah jln penghubung &aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota

250 250 300 350 350 400 400

3.16 Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik 47,763 47,963 48,163 48,363 48,563 48,763 48,763

3.17 Lingkungan pemukiman 99 99 99 99 99 99 99

4 PERUMAHAN

4,1 Persentase Rumah tangga pengguna air bersih 16.5 18 20 20 25 25 25

4,2 Rumah tangga pengguna listrik 84.94 85 87 88 90 92 92

4,3 Rumah tangga ber-Sanitasi 56,73 60 63 66 69 72 72

Page 304: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 303

4.4 Persentase Lingkungan pemukiman kumuh 1,05 1,05 0,70 0,50 0,30 0 0

4.5 Rumah layak huni 87 0,898 0,899 0,900 0,901 0,902 0,902

5 PENATAAN RUANG

5,1 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB

0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7

5,2 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 0,70 0,72 0,74 0,76 0,78 0,80 0,80

5.3 Ruang publik yg berubah peruntukannya (%) 0,1 0,1 0 0 0 0 0

6 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

6,1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

ada ada ada ada ada ada Ada

6,2 Tersedianya Dokumen Perencanaan: RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA

ada ada ada ada ada ada Ada

6,3 Tersedianya Dokumen Perencanaan: RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

ada ada ada ada ada ada Ada

6,4 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD ada ada ada ada ada ada Ada

7 PERHUBUNGAN

7,1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 997.812 1.000.000 1.100.000 1.150.000 1.170.000 1.200.000 1.200.000

7,2 Rasio Ijin Trayek 0,09% 0,10% 0,10% 0,10% 0,11% 0,11% 0,11%

7,3 Jumlah uji KIR angkutan umum 316 340 370 390 410 435 435

7,4 Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bus

Laut/air: 189 219 250 270 290 315 315

Udara: 0 0 0 0 0 0

T.Bus: 1 1 1 1 1 1 1

7.5 Jumlah Angkutan Darat 6.5 6.8 7 7.3 7.5 7.8 7.8

7,7 Kepemilikan KIR angkutan umum 316 340 370 390 410 435 435

7,8 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari

Page 305: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 304

7,9 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum (Rp) Rp. 40.000 40 40 40 40 40 40

7,8 Pemasangan Rambu-rambu (%) 60 65 70 75 80 85 85

8 LINGKUNGAN HIDUP

8,1 Persentase penanganan sampah 69,96 69,96 71,84 72,78 73,72 74,66 74,66

8,2 Persentase Penduduk berakses air minum 84,67 87.61 88.36 89.19 90.04 91.72 91.72

8.3 Presentasi luas pemukiman yang tertata 78 78 79 79 80 81 81

8,4 Pencemaran status mutu air 0,75 0.7 0.65 0.6 0.55 0.5 0.5

8,5 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air

50,19 50.44 50.69 50.94 51.44 51.69 51.69

8,6 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal 36 36 37 37 38 39 39

8,7 Tempat Pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

0,118 0.123 0.128 0.133 0.138 0.143 0.143

8.8 Penegakan hukum lingkungan 10,0 12,79 29,88 48,68 73,12 100% 100%

9 PERTANAHAN

9.1 Persentase luas lahan bersertifikat 26,52 27.84 29.16 30.49 31.82 33.16 33.16

9.2 Penyelesaian kasus tanah negara 100 100 100 100 100 100 100

9.3 Penyelesaian izin lokasi 100 100 100 100 100 100 100

10 KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

10.1 Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk 78.4 86.5 88.7 90.54 95.7 97.5 97.5

10.2 Rasio bayi berakte kelahiran 83.7 84.4 85.2 87.6 89.5 92.7 92.7

10.3 Rasio pasangan berakte nikah 72 77 82 85 95 97 97

10.4 Kepemilikan KTP 198,300 218,500 232,000 235,000 241,000 242,000 242,000

10.5 Kepemilikan Akta Kelahiran 117,035 127,541 134,600 147,637 157,886 168,099 168,099

10.6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi ada ada ada ada ada ada ada

10.7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK sudah sudah sudah sudah sudah sudah sudah

Page 306: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 305

11 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

11,1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

55,37 55.9 56 57 58 60 60

11,2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta 23,60 24 24 25 25 30 30

11,3 Rasio KDRT 32 30 25 20 15 10 10

11,4 Persentase Jumlah Tenaga kerja dibawah umur (%) 3,2 3.1 3 2.5 2 1.5 1.5

11,5 Partisipasi angkatan kerja perempuan (%) 34,3 35 37 38 39 40 40

11,6 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

0 0 0 0 0 0 0

12 KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

12,1 Rata-rata jumlah anak per keluarga 3,6 3.5 3.4 3.3 3.1 2.5 2.5

12,2 Rasio akseptor KB 65,64 68 70 74 78 85 85

12,3 Cakupan peserta KB aktif 38,2 40 45 47 49 50 50

12,4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (KK)

20.450 (21,70%)

18,902 17.354 15.806 14,257 12,709 11.161

13 SOSIAL

13.1 Sarana social seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

4 5 5 6 6 7 7

13.2 PMKS yg memperoleh bantuan sosial (%) 341 238 260 262 265 271 262

13.3 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan

sosial (%) 2,17 0 0 0 0 0 0

14 KETENAGAKERJAAN

14,1 Angka partisipasi angkatan kerja (%) 56,99 57.55 58.12 58.68 59.23 59.79 59.79

14,2 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun (%) 0 0 0 0 0 0 0

14,3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 52,03 * 54.63 55.26 55.89 56.52 57.15 57.15

14,4 Pencari kerja yang ditempatkan (%) 2% 2.50% 3.00% 3.50% 4.00% 4.50% 4.50%

Page 307: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 306

14,5 Tingkat pengangguran terbuka (%) 7.60% 7.40% 7.20% 7.00% 6.50% 5.00% 5.00%

14,6 Keselamatan dan perlindungan pekerja (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

14,7 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah (%)

0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

15 KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH

15,1 Jumlah koperasi aktif (%) 68 * 69 71 73 75 78 78

15,2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 32,367 32,372 32,377 32,382 32,387 32,393 32,393

15.3 Jumlah BPR/LKM

15.4 Jumlah Usaha Mikro dan kecil 28,100 28,200 28,300 28,400 28,500 28,600 28,600

16 PENANAMAN MODAL

16.1 Jumalah investor berskala nasional (PMDN/PMA) 0

16.2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)

230 250 250 270 280 300 300

16.3 Rasio daya serap tenaga kerja 4,5 % 4.60% 4.60% 4.70% 4.75% 4.85% 4.85%

16.4 Kenaikan/penurunan nilai realisasiPMDN (milyar rupiah)

20 20 0 20 10 20 90

17 KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

17,1 Jumlah organisasi pemuda 25 26 27 28 29 30 30

17.2 Jumlah organisasi olahraga 52 53 55 56 57 60 60

17,3 Jumlah kegiatan kepemudaan 45 46 47 48 49 50 50

17,4 Jumlah kegiatan olahraga 15 15 17 17 18 20 20

17,5 Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) 1 1 1 1 2 2 2

17,6 Lapangan olahraga 10 10 12 12 13 15 15

18 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

Page 308: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 307

18,1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

40 LSM, 43 0rmas, 17

Parpol

45 LSM, 50 0rmas, 11 Parpol

50 LSM, 55 0rmas, 11

Parpol

55 LSM, 60 0rmas, 11

Parpol

60 LSM, 70 0rmas, 11

Parpol

70 LSM, 80 0rmas, 11

Parpol

70 LSM, 80 0rmas, 11

Parpol

18,2 Kegiatan pembinaan politik daerah 10 12 15 16 17 20 20

19

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

19,1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

4,50 5 6 8 9 10 10

19,2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 29,0 29 29.0 30 30 30 30

19,3 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0

19,4 Pertumbuhan ekonomi (%) 7,1 7.5 7.5 8 8.25 8.25 8.25

19,5 Kemiskinan (%) 8,2 7.7 7.2 6.7 5.2 4 4

19,6 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah

1 Pintu 1 Pintu 1 Pintu 1 Pintu 1 Pintu 1 Pintu 1 Pintu

19,7 Penegakan PERDA 90% 91 92 93 94 95 95

19,8 Cakupan patroli petugas Satpol PP (Jam) 8 Jam 8 Jam 8 Jam 6 Jam 6 Jam 4 Jam 4 Jam

19,9 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

5 Kasus 5 Kasus 5 Kasus 5 Kasus 5 Kasus 5 Kasus 5 Kasus

19,10 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten

1,040 1,040 1,100 1,150 1,175 1,200 1,200

19,11 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten 25 25 25 25 25 25 25

19,12 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

75 75 75 75 75 75 75

19,13 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik (%)

91% 93% 95% 96% 97% 99% 99%

19.14 Sistem informasi manajemen pemda Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

19,15 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Page 309: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 308

20 KETAHANAN PANGAN

20,1 Regulasi ketahanan pangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

20.2 Ketersediaan pangan utama Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

21 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

21,1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

4 5 6 7 7 8 8

21,2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 1,79 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit

21,3 Jumlah LSM 45 45 45 45 45 45 45

21.4 LPM berprestasi 13 14 14 14 15 15 15

21,5 PKK aktif (%) 84% 86% 88% 90% 92% 95% 95%

21.6 Posyandu aktif (%) 96,88 % 98.23% 99.50% 99.75% 100% 100% 100%

21.7 Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat

32% 32.50% 33.00% 33.50% 34.00% 35% 35%

21.8 Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat (

2,02 % 2.10% 2.10% 2.30% 2.50% 2.70% 2.70%

22 STATISTIK

22,1 Buku ”kabupaten dalam angka” Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

22,2 Buku ”PDRB kabupaten” Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

23 KEARSIPAN

23.1 Pengelolaan arsip secara baku 17 SKPD 23 SKPD 23 SKPD 23 SKPD 23 SKPD 23 SKPD 43 SKPD

23.2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan 45 45 45 45 46 47 47

24 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

24.1 Jumlah jaringan komunikasi 10 10 10 10 10 10 10

24.2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 20 20 20 20 20 20 20

Page 310: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 309

24.3 Jumlah surat kabar nasional/lokal 16 16 16 16 17 17 17

24.4 Web site milik pemerintah daerah Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

24.5 Pameran/expo 1 2 2 3 3 2 3

25 PERPUSTAKAAN

25.1 Jumlah perpustakaan 85 85 86 86 86 87 87

25.2 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun (orang) 18.125 19,031 19,127 19,223 19,319 19,415 19,415

25.3 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah (buku)

23.53 2.3 2.5 2.75 3.5 3.5 3.5

II. PELAYANAN URUSAN PILIHAN

1 PERTANIAN

1.1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 8 8

1.2 Konstribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB

1,224,91 1,249,53 1,262,02 1,274,64 1,287,39 1,300,26 1,300,26

2.85 3.6 8.93 9.22 5.72 9.67 9.67

1.3 Konstribusi sektor pertanian (Tanaman bahan makanan) terhadap PDRB

862.163.74 996.992.9

1 1.006.962.8

4 1.017.032.4

7 1.027.202.7

9 1.037.474.8

2 1.037.475

1.4 Konstribusi sektor pertanian perkebunan terhadap PDRB

158.770.63 189.715.3

5 191.612.51 193.528.63 195.463.92 197.418.56 197.418.56

1.5 Konstribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB (%)

72% 71.50% 71.25% 71.00% 70.75% 70.50% 70.50%

1.6 Cakupan bina kelompok petani (%) 90 % 5 10 15 20 25 75

2 KEHUTANAN

2.1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (Ha) 42 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 34.5

2.2 Kerusakan Kawasan Hutan 9.547 Ha Berkurang

5% Berkurang

5% Berkurang

5% Berkurang

5% Berkurang

5% 7.160.25 Ha

Page 311: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 310

2.3 Konstribusi sektor kehutanan terhadap PDRB 1.500M3&HHB

K 200 Ton 10% 10% 10% 10% 10%

2.250M3&HHBK 300 Ton

3 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

3.1 Pertambangan tanpa ijin (Ha) 23,2 Ha 22,04 Ha 20,88 Ha 19,72 Ha 18,56 Ha 17,4 Ha 17,4 Ha

3.2 Konstribusi sektor kehutanan terhadap PDRB 5.42% 5.58% 5.74% 5.90% 6.06% 6.22% 6.22%

4 PARIWISATA

4,1 Kunjungan wisata 21,449 23,808 26,189 28,808 31,689 34,858 166,801 org

4.2 Konstribusi sector wisata terhadap PDRB 3.74% 4.93% 5.12% 5.31% 5.51% 5.69% 5.69%

5 KELAUTAN DAN PERIKANAN

5.1 Jumlah produksi perikanan tangkap (ton) 12.016,41 12.142,92 12.270,92 12.400,20 12.531,87 12.662,95 12.662,95

5.2 Jumlah produksi perikanan budidaya (ton) 33,374 38.258,43 42.084,40 46,187,46 50.857,23 56,287,03 56,287,03

5.3 Komsumsi ikan 45 Kg 45 Kg 45 Kg 45 Kg 46 Kg 46 Kg 46 Kg

5.4 Luas kawasan minapolitan yang efektif (lokasi) 300 400 600 700 900 1000 1000

5.5 Cakupan bina kelompok tani perikanan

Pokdakan: 74 Penangkap :

300 RTP 84 94 104 114 124 124

6 PERDAGANGAN

6.1 Kontribusi expor Perdagangan terhadap PDRB (%) 12,5 % 12.75% 13.00% 13.25% 13.50% 13.75% 13.75%

6.2 Ekspor bersih perdagangan 1.92 2.42% 2.57% 2.72% 2.97% 3.42% 3.42%

6.3 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal 523 525 528 531 534 537 537

7 PERINDUSTRIAN

7.1 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 4.11% 4.15% 4.20% 4.25% 4.30% 4.40% 4.40%

Page 312: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 311

7.2 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri

1,8 1.85 1.9 1.95 2 2.5 2.5

7.3 Pertumbuhan Industri. 6,83 7 7.15 7.3 7.45 7.6 76

7.4 Cakupan bina kelompok pengrajin 1.136 1,150 1,155 1160 1165 1170 1170

8 KETRANSMIGRASIAN

8,1 Transmigran swakarsa (%) 0 0 0 0 0 0 0

8.2 Konstribusi transmigrasi terhadap PDRB (%) 0 0 0 0 0 0 0

ASPEK DAYA SAING DAERAH

FOKUS KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH

1

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

Pengeluaran komsumsi rumah tangga perkapita 47,77 % 49.20% 50.67% 52.11% 53.54% 54.97% 54.97%

Pengeluaran komsumsi non pangan perkapita 52,50 % 54.07% 55.64% 57.18% 58.72% 60.26% 60.26%

Produktifitas daerah 8,64 % 9.72% 9.50% 9.93% 10.36% 10.79% 10.79%

2 PERTANIAN

Nilai tukar petani 104 Poin 105 106 107 108 109 109

FOKUS FASILITAS WILAYAH/INFRASTRUKTUR

1 PERHUBUNGAN

Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan 0,0069 0.0072 0.0076 0.0079 0.0083 0.0086 0.0086

Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum

999.7 1,047.68 1,099.63 1,149.58 1,199.53 1,249.48 1,249.48

Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal pertahun

312.615 328,245 343,848 359,452 375,054 390,657 390,657

Page 313: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 312

2 PENATAAN RUANG

2.1. Ketaatan terhadap RTRW 25% 27.50% 30.00% 30.25% 30.50% 30.75% 30.75%

2.2. Luas wilayah produktif 93,918 Km2 95,000

Km2 95,000 Km2 95,000 Km2 95,000 Km2 95,000 Km2 95,000 Km2

2,3 Luas wilayah industri 9,64 Ha 9,64 Ha 9,64 Ha 10,00 Ha 10,00 Ha 10,00 Ha 10,00 Ha

2,4 Luas wilayah kebanjiran 8,287 Ha 8,000Ha 7,500 Ha 7,500 Ha 7,500 Ha 7,000 Ha 7,000 Ha

2,5 Luas wilayah kekeringan 1.720 Ha 1.720 Ha 1.720 Ha 1.500 Ha 1.250 Ha 1.250 Ha 1.250 Ha

2.6 Luas wilayah perkotaan 1.121 Km2 1.250 Km2 1.250 Km2 1.250 Km2 1.300 Km2 1.300 Km2 1.300 Km2

3

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

Jenis dan jumlah bank dan cabang 9 9 9 9 9 10 10

Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang 3 3 3 3 3 4 4

Jenis, kelas dan jumlah restoran

Jenis, kelas dan jumlah penginapan/hotel 12 12 12 13 14 14 14

4 LINGKUNGAN HIDUP

Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih

86,5 88.3 90.21 91.9 93.7 95.50% 95.50%

5 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Rasio ketersediaan daya listrik 1 1 1 1 1 1 1

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 90 92 94 96 98 100 100

Persentase rumah tangga yang menggunakan HP/telepon

82% 82.10% 80.20% 80.30% 80.40% 80.50% 80.50%

Page 314: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab VIII Hal. 313

6

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

Angka kriminalitas 13,542 14,157 14,649 14,937 15,142 15,47 15,47

Jumlah demo 3 3 4 5 4 0 0

Lama proses perijinan 30/40 mnt 20/25 mnt 20/25 mnt 20/25 mnt 20/25 mnt 20/25 mnt 20/25 mnt

Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah 6 6 6 7 7 8 8

Jumlah PERDA yang mendukung iklim usaha 8 8 8 9 9 10 10

Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

71% 76% 81%7 87% 92% 100% 100%

FOKUS SUMBER DAYA MANUASIA

1 Ketenagakerjaan

1,1 Rasio lulusan S1/S2/S3 (%) 69% 69.25% 69.50% 69.75% 70.00% 70.25% 70.25%

1,2 Rasio ketergantungan (%) 64% 65.00% 65.00% 65.00% 65.00% 65.00% 65.00%

Page 315: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab X Hal. 314

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

RPJMD Kabupaten Pinrang tahun 2014-2019 merupakan penjabaran

dari visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, dan program Bupati Pinrang

selama 5 (lima) tahun ke depan

10.1. Pedoman Transisi

Untuk mengisi kekosongan dokumen rencana pembangunan daerah

dalam masa transisi kepemimpinan daerah, maka penyusunan RKPD tahun 2019

mengacu pada arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan jangka panjang

yang ditetapkan di dalam Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tentang

RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029.

10.2. Kebijakan Umum Pembangunan Transisi

Kebijakan perencanaan tahun 2019 secara umum masuk dalam rangka

memelihara dan memantapkan kinerja terwujudnya Visi RPJMD 2014-2019

melalui pemantapan kebijakan dari penyebaran misi pembangunan 2014-2019,

sebagai berikut: (1) Meningkatkan apresiasi dan pengamalan nilai-nilai

keagamaan dan kearifan lokal sebagai nilai utama kemasyarakatan dan

pengembangan karakter masyarakat yang tangguh (2) Memperkokoh toleransi,

solidaritas dan kohesivitas sosial serta pengembangan nilai-nilai demokrasi (3)

Meningkatkan derajat kesehatan, kualitas pendidikan dan daya saing

sumberdaya manusia (4) Meningkatkan kemakmuran ekonomi dan

kesejahteraan sosial (5) Memantapkan tata kelola pemerintahan dan reformasi

birokrasi (6) Mengembangkan kawasan andalan dan integrasi pembangunan (7)

Mengoptimalkan fungsi infrastruktur dan lingkungan hidup

10.3. Program Transisi

Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2019

masih mengacu pada RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019 sebagai

pembangunan lanjutan yang berdasar pada 7 (tujuh) misi yang telah ditetapkan

beserta penjabaran kebijakan yang telah rumuskan dalam setiap urusan untuk

program-program prioritas lanjutan. Penetapan program prioritas pembangunan

di tahun 2019 memperhatikan isu-isu strategis yang ditindak lanjuti dengan

kegiatan-kegiatan yang dapat menjawab tantangan kedepan dalam upaya

Page 316: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab X Hal. 315

penyempurnaan target-target pembangunan dari kerangka perencanaan jangka

menengah.

Program transisi tahun 2019 disusun berdasarkan beberapa

pertimbangan, sebagai berikut: (1) Memiliki dampak yang besar terhadap

pencapaian sasaran-sasaran pembangunan, sehingga langsung dapat dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat, (2) Penting dan mendesak untuk segera

dilaksanakan, dan (3) Merupakan tugas pemerintah dan realistis untuk

dilaksanakan, (4) Untuk menjaga sinkronisasi dan konsistensi perencanaan dari

satu periode ke periode selanjutnya.

10.4. Kaidah Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Pinrang Tahun 2014-2019 merupakan pedoman bagi satuan kerja perangkat

daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana

Kerja (Renja) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahunan, dan

Perencanaan Penganggaran. RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

selanjutnya menjadi acuan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pinrang Tahun 2014 sampai 2019.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka ditetapkan kaidah-kaidah

pelaksanaan sebagai berikut:

1. Bupati Pinrang wajib menyebarluaskan Peraturan Daerah tentang RPJMD

kepada masyarakat, termasuk DPRD;

2. Bappeda melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan

dan hasil emaluasi RPJMD;

3. Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pinrang tahun 2014-2019 diarahkan dan

dikendalikan langsung oleh Bupati Pinrang;

4. RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019 merupakan landasan dan

referensi dalam penyusunan dan penetapan Renstra SKPD Tahun 2014-

2019;

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten

Pinrang berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang nantinya akan menjadi pedoman

dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-

SKPD) Kabupaten Pinrang dengan tetap memperhatikan dokumen

perencanaan yang telah berketetapan hukum;

6. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan

menjadi pedoman di dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Page 317: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab X Hal. 316

(RKPD) dan sebagai landasan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran

(KUA) serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) mulai tahun

2015-2019;

7. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan

Kabupaten Pinrang agar melaksanakan program-program dalam RPJMD

Kabupaten Pinrang tahun 2014-2019 dengan sebaik-baiknya;

8. Dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pinrang tahun 2014 - 2019, perlu

mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

Pinrang sehingga terwujud keselarasan pembangunan daerah;

9. Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pinrang 2014-2019 dilakukan

setiap tahun untuk memastikan bahwa program yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah telah dijabarkan di dalam RKPD dan pada akhir masa

jabatan Bupati untuk menilai pencapaian indikator kinerja pemerintah

daerah. Sedangkan evaluasi tahunan dilakukan untuk menilai pencapaian

hasil kegiatan terhadap sasaran program;

10. RPJMD ini akan menjadi dasar Bupati dan Wakil Bupati dalam menyusun

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-

AMJ) serta menjadi dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk

melakukan evaluasi;

11. Agar pencapaian kinerja pembangunan berjalan sesuai harapan, maka

setiap kinerja kegiatan harus dipublikasikan dan mendengarkan aspirasi

masyarakat secara luas.

Page 318: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · ... RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja ... dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Pinrang Tahun 2009-2029. 3) Penyusunan RPJMD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang Tahun 2014-2019

RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 - 2019 Bab XI Hal. - 317 -

BAB XI P E N U T U P

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

tahun 2014 - 2019 adalah kerangka kebijakan daerah untuk mencapai tujuan

pelaksanaan pembangunan selama lima tahun kedepan. Menurut Skalanya,

RPJMD merupakan perencanaan tingkat menengah daerah yang perlu dipahami

sebagai dokumen bersama (seluruh stakeholder) dalam rangka melaksanakan

pembangunan. Selanjutnya, dokumen RPJMD secara teknis menjadi pedoman dan

dijabarkan dalam rangka perencanaan tahunan yang tertuang dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD).

Seluruh komponen masyarakat, pemerintah dan swasta ikut

bertanggungjawab untuk menjaga konsistensi antara rencana jangka menengah

dengan implementasi tahunannya sehingga rencana pembangunan yang telah

ditetapkan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Upaya tersebut dilakukan untuk

menjaga agar hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata dan berkeadilan

oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Pinrang sebagai bagian dari proses

pencapaian visi daerah yakni “Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Secara

Dinamis melalui Harmonisasi Kehidupan, Akselerasi Produktivitas Kawasan,

dan Revitalisasi Peran Poros Utama Pemenuhan Pangan Nasional “.

Pinrang,

BUPATI PINRANG

ASLAM PATONANGI