bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...

61
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan kesenian tradisional, salah satunya adalah kesenian batik. Kesenian batik merupakan kebudayaan asli Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Warisan Budaya Dunia tak benda yang mempunyai keunikan dan filosofi mendalam 1 . Arti dari kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Sebelum diakui UNESCO, produksi batik di Indonesia tidak begitu tinggi. Akan tetapi, semenjak diakui UNESCO batik semakin populer di semua kalangan masyarakat Indonesia baik digunakan sebagai pakaian resmi maupun sebagai pakaian sehari-hari. Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaanya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (Bahasa Sansekerta) yang berarti mengerjakan. Dari akar kata tersebut kemudian menjadi kriya, kriya dan kerja. 1 Surya. 2009. Batik Indonesia Resmi Diakui UNESCO. http://www.antaranews.com/berita/156389/batik-indonesia-resmi-diakui-unesco diakses tanggal 1Juli 2015

Upload: vanque

Post on 12-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan

kesenian tradisional, salah satunya adalah kesenian batik. Kesenian batik

merupakan kebudayaan asli Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO (United

Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) PBB (Perserikatan

Bangsa-Bangsa) pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Warisan Budaya Dunia tak

benda yang mempunyai keunikan dan filosofi mendalam1.

Arti dari kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian

yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu.

Sebelum diakui UNESCO, produksi batik di Indonesia tidak begitu tinggi. Akan

tetapi, semenjak diakui UNESCO batik semakin populer di semua kalangan

masyarakat Indonesia baik digunakan sebagai pakaian resmi maupun sebagai

pakaian sehari-hari.

Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. Seni kriya adalah cabang seni

yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses

pengerjaanya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (Bahasa Sansekerta) yang berarti

mengerjakan. Dari akar kata tersebut kemudian menjadi kriya, kriya dan kerja.

1 Surya. 2009. Batik Indonesia Resmi Diakui UNESCO.

http://www.antaranews.com/berita/156389/batik-indonesia-resmi-diakui-unesco diakses tanggal 1Juli 2015

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau

objek yang bernilai seni (Prof. Dr. Timbul Haryono, 2002).

Kerajinan batik sudah dikenal sejak lama di Indonesia, khususnya di tanah

Jawa. Bahan yang digunakan untuk membuat batik adalah dari sutra, katun, katun

primisima2 dan katun prima

3. Pembuatan batik pada dasarnya adalah menutup

permukaan kain menggunakan malam cair (lilin) agar ketika dicelupkan ke dalam

cairan pewarna kain yang ditutup tersebut tidak ikut terkena warna.

Perkembangan batik Indonesia tidak terlepas dari pengaruh bangsa asing.

Salah satu bangsa yang memberikan pengaruh terhadap batik Indonesia adalah

Tiongkok. Daerah tujuannya adalah bagian pesisir pantai utara Pulau Jawa seperti

Cirebon. Menurut para budayawan, sejarah batik Cirebon berawal ketika

Pelabuhan Muara Jati (kini disebut Cirebon) dijadikan tempat persinggahan para

pedagang asing seperti dari negara Tiongkok, Arab, Persia dan India. Masuknya

para pedagang asing ke Indonesia kemudian menciptakan asimilasi4

dan

akulturasi5 beragam budaya yang menghasilkan banyak tradisi baru seperti batik

Cirebon. Di Cirebon terdapat berbagai jenis batik, diantaranya adalah batik

Pesisiran, batik Keratonan, dan batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah

dan ceria, seperti warna merah, merah jambu, biru langit, dan hijau pupus. Warna

batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat.

Batik Indonesia berkaitan erat dengan masuknya negara Tiongkok ke

Indonesia, karena negara Tiongkok memberikan pengaruh yang begitu besar

2 Katun primisima adalah kain katun dengan serat benang yang rapat, kain lebih tebal dan halus. 3 Katun prima adalah kain katun yang bersifat kasar. 4 Asimilasi merupakan ialah pembaruan dua kebudayaan yang disertai hilangnya kekhasan budaya asli

sehingga lahirlah budaya baru. 5 Akulturasi ialah masuknya budaya asing tanpa menghilangkan budaya sendiri.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

dalam perkembangan batik Indonesia khususnya Cirebon. Adapun pengaruh

tersebut mengakibatkan terjadinya perpaduan antara batik Indonesia dengan batik

dari Tiongkok, salah satunya adalah perpaduan antara motif batik mega mendung

dengan motif batik dari Tiongkok yang bermotif naga. Dengan latar belakang

tersebut maka penulis ingin meneliti mengenai “Perbedaan dan Perpaduan Motif

Batik Mega Mendung dengan Motif Batik dari Tiongkok di Cirebon”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah secara singkat sangat erat kaitannya dengan apa yang

sudah dijelaskan dalam latar belakang, yaitu:

1. Apa pengertian batik?

2. Bagaimana sejarah dan perkembangan batik di Cirebon?

3. Bagaimana karakteristik motif batik mega mendung dan motif batik dari

Tiongkok?

1.3 Batasan Masalah

1. Motif batik mega mendung yang diproduksi di Cirebon.

2. Batik dari Tiongkok yang diteliti hanya menenkankan pada motif naga.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan adalah:

1. Mengetahui pengertian batik.

2. Mengetahui sejarah dan perkembangan batik di Cirebon.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

3. Mengetahui karakteristik motif batik mega mendung dan motif batik dari

Tiongkok.

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa

a. Menambah wawasan tentang batik. Selain itu juga diharapkan mampu

memberikan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kerja dalam

proses membatik.

2. Bagi Prodi

a. Sebagai salah satu literatur untuk penelitian selanjutnya. Di samping

itu juga sebagai media memperkenalkan jurusan bahasa Mandarin

kepada masyarakat.

3. Bagi Perusahaan

a. Sebagai media promosi. Perusaaan akan memperoleh keuntungan

dalam mempromosikan produknya.

1.6 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penulisan tugas

akhir ini adalah:

a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan

pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari

dekat kegiatan yang dilakukan dan mengidentifikasi hal-hal yang

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

berhubungan dengan objek penelitian, yaitu pembatik yang memadu-

padankan motif batik mega mendung dengan batik dari Tiongkok di

Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

b. Wawancara, yaitu tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara

dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan, atau pendapat

tentang suatu hal. Dalam hal ini, wawancara akan ditujukan langsung

kepada pemilik dan pegawai CV. Batik Hafiyan guna memperoleh

informasi pendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.

c. Studi pustaka, yaitu suatu pembahasan yang berdasarkan pada buku-

buku referensi yang bertujuan untuk menggunakan rumus-rumus

tertentu dalam menganalisa dan mendesain suatu struktur. Studi

pustaka digunakan untuk memecahkan masalah yang ada untuk

menganalisa faktor-faktor dan data pendukung maupun untuk

merencakan kontruksi.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Motif Batik Mega Mendung

Dan Motif Batik Dari Tiongkok Di Cirebon” ini disusun dalam lima bab, meliputi:

Bab I : PENDAHULUAN

Pada bab I penulis akan menjelaskan tentang latar belakang yang

berisi deskripsi mengenai hal-hal yang akan dibahas dan alasan

pemilihan judul. Pada sub bab selanjutnya meliputi rumusan masalah

yaitu hal-hal yang dibahas sesuai dengan objek penelitian, Batasan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan dan

Sistematika Penulisan.

Bab II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan tentang penelitian yang sudah pernah

ditulis terkait dengan tema motif batik mega mendung dan motif batik

dari Tiongkok. Selain itu, pada landasan teori akan dijelaskan juga

mengenai definisi batik serta hal-hal yang berhubungan dengan batik.

Bab III : SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BATIK DI CIREBON

Pada bab ini penulis akan menjelaskan sejarah lahirnya batik di

Indonesia khususnya di Cirebon, Menjelaskan perkembangan batik di

Cirebon, Menjelaskan pengaruh budaya Tiongkok terhadap batik di

Cirebon, khususnya pada motif batik mega mendung.

Bab IV : PERBEDAAN DAN PERPADUAN MOTIF BATIK MEGA

MENDUNG DAN MOTIF BATIK DARI TIONGKOK

Pada bab ini akan diuraikan mengenai karakteristik batik mega

mendung dengan motif batik dari Tiongkok, menjelaskan perpaduan

motif antara batik mega mendung dengan motif batik dari Tiongkok,

dan menjelaskan perbedaan warna batik mega mendung dengan batik

dari Tiongkok.

Bab V : PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang diharapkan bisa

bermanfaat bagi perusahaan batik dan pengrajin batik di Cirebon.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang tinjauan pustaka dan

landasan teori. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengetahui berbagai hasil

penelitian yang sudah pernah diteliti dan ditulis sebelumnya. Landasan teori

menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan tema yang akan ditulis.

Landasan teori berfungsi sebagai bahan acuan penulis untuk mendapatkan data

yang real.

2.1 Tinjauan Pustaka

Beberapa hasil penelitian yang terkait dengan tema yang akan ditulis

diantaranya ialah penelitian oleh Prasetianingtyas (2011) yang berjudul

Perkembangan Motif dan Warna Batik Mega Mendung di Kawasan Sentra Batik

Trsumi Cirebon Jawa Barat. Skripsi tersebut menjelaskan tentang perkembangan

motif batik mega mendung dari masa ke masa dan juga perkembangan warna dari

motif batik mega mendung. Selain itu, penelitian tersebut juga membahas tentang

perkembangan dan perbedaan motif batik mega mendung dari toko-toko yang ada

di sentra batik Trusmi. Selanjutnya penelitian oleh Labib Ilmi (2012) yang

berjudul Makna Motif Mega Mendung dan Wadasan pada Keraton di Cirebon.

Penelitian ini menjelaskan tentang motif mega mendung yang terletak di tempat-

tempat sakral pada ke dua keraton Cirebon yaitu keraton Kasepuhan dan keraton

Kanoman. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan tentang pengaruh dari

Tiongkok terhadap makna dan motif mega mendung, serta membahas juga

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

tentang penempatan motif mega mendung dan Wadasan dengan menelusuri

sejarah kebudayaan Cirebon dan Keraton.

Penelitian Perpaduan dan Perbedaan Motif Batik Mega Mendung dengan

Motif Batik dari Tiongkok memiliki beberapa persamaan dengan penelitian diatas.

Akan tetapi, yang membedakan penelitian ini ialah menguraikan tentang

perbedaan dan perpaduan motif batik Cirebon dengan batik dari Tiongkok dan

lebih fokus kepada motif batik mega mendung dan batik dari Tiongkok yang

bermotif naga. Selain itu, karya tulis ini akan menjelaskan karakter dari kedua

batik tersebut baik dari segi warna maupun filosofinya.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori sangat diperlukan dalam setiap penelitian yang bertujuan

sebagai bahan pedoman dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Permasalahan

yang akan penulis angkat mengenai seluk-beluk batik di Cirebon, untuk itu dalam

menyelesaikan masalah tersebut akan diuraikan tentang hal-hal yang berhubungan

dengan batik, seperti pengertian batik, karakteristik batik, corak batik, pola batik,

motif batik, jenis-jenis batik, dan filosofi motif batik.

A. Pengertian batik

Secara etimologi, kata batik berasal dari bahasa Jawa, “amba” yang berarti

lebar, luas, kain ; dan “titik” yang berarti titik atau matik (kata kerja membuat

batik) yang kemudian berkembang menjadi istilah “batik”, yang berarti

menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang lebar atau luas.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Batik juga mempunyai pengertian segala sesuatu yang berhubungan dengan

membuat titik-titik tertentu pada kain mori.

Menurut Konsensus Nasional 12 maret 1996, “Batik adalah karya seni rupa

pada kain dengan pewarnaan rintang yang menggunakan lilin batik sebagai

perintang warna”. Menurut konsensus tersebut dapat diartikan bahwa yang

membedakan batik dengan tekstil pada umumnya adalah proses pembuatannya.

B. Karakteristik Batik

Karakteristik batik adalah sesuatu yang khas dan mencolok dari batik itu

sendiri sesuai dengan keberadaan batik itu dimana diciptakan. Karakteristik batik

di setiap daerah tidak sama karena memiliki keunikan masing-masing dan sebagai

identitas dari batik itu sendiri.

C. Corak Batik

Corak batik merupakan susunan beberapa motif untuk menghasilkan motif

yang kompleks sesuai dengan keteladanan dalam kehidupan. Biasanya corak batik

lebih menekankan pada flora dan fauna.

D. Pola Batik

Pola batik ialah keseluruhan motif yang dibatik pada sehelai kain mori, yang

telah disusun menjadi sebuah hasil karya seni yang indah. Pada umumnya,

pembatik membuat pola sendiri sesuai dengan keinginan dan apa yang tergambar

di pikirannya. Batik mempunyai pola yang sangat banyak, pola tersebut ada yang

bersifat khusus yaitu mempunyai makna dan pesan dalam kehidupan pemakainya.

Bukti pola batik mempunyai makna adalah kebiasaan orang Jawa yang memakai

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

kain batik dalam kehidupan sehari-hari dengan pola-pola tertentu, seperti apabila

ada orang Jawa yang meninggal maka selalu ditutupi dengan kain batik dengan

pola kaung.

Pola batik terdiri dari dua golongan, yaitu:

1. Pola geometris. Pola geometris merupakan pola batik dengan motif

yang tersusun secara geometris. Pembuatan pola tersebut

menggunakan ilmu dasar ukur yang sederhana, seperti persegi

panjang, segitiga, lingkaran, dan segi empat. Susunan garis

memperlihatkan garis vertikal, horizontal, dan diagonal, seperti pada

motif batik ceplok.

2. Pola non-geometris. Pola non-geometris ialah pola batik yang

disusun dengan tidak teratur menurut bidang geometris. Motif yang

digunakan pada pola non-geometris terdiri dari flora, fauna, dan

berbagai benda alam lainnya. Pola non-geometris ini dapat dilihat

pada pola batik kakrasana, motifnya terdiri dari sayap-sayap dan

tumbuhan-tumbuhan kecil dalam polanya.

E. Motif Batik

Motif merupakan keutuhan dari subyek gambar yang menghiasi kain batik

tersebut. Biasanya motif batik ini berulang-ulang untuk memenuhi seluruh bidang

kain. Kenneth F. Bates Mengungkapkan bahwa yang membentuk motif secara

fisik adalah unsur spot (“berupa goresan, warna, dan tekstur”) line (garis) dan

mass (masa atau berupa gambar) dalam sebuah kesatuan. Kemudian Motif

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

tersebut diduplikasikan atau diberi variasi dengan perulangan untuk membentuk

pola atau field (Balitbang Industri Kerajinan dan batik, 1997).

F. Jenis-jenis batik

Menurut teknik pembuatannya, batik terdiri dari empat jenis, yaitu:

a. Batik tulis

Batik tulis adalah kain yang dihiasi dengan tekstur dan corak batik

menggunakan canting sebagai alat bantu dalam melekatkan cairan

lilin pada kain. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu yang

sangat lama kurang lebih dua sampai tiga bulan. Bentuk gambar

pada batik tulis tidak ada pengulangan motif yang berulang,

sehingga motif terlihat agak kecil dibangdingkan dengan batik cap.

Warna dasar lebih muda dibandingkan dengan warna pada motif.

Dari segi harga batik tulis relatif mahal diantara jenis batik lainnya

karena kualitas yang lebih bagus, unik, dan mewah. Batik tulis ini

sangat eksklusif karena dibuat dengan tangan. Proses pertama, kain

dilukis dengan pola atau motif yang sudah ditentukan. Kemudian

akan melalui beberapa tahap untuk mendapatkan hasil yang

maksimal, seperti tahap melukis, ngereng-reng, isen-isen, nembok

dan nglorod 6 Semua tahap ini dilakukan sebanyak dua kali untuk

mendapatkan satu potong kain batik jadi. Proses produksi batik

tulis dalam dua bulan bisa memproduksi sebanyak 20 helai kain

batik.

6 Ngereng-reng, isen-isen,nembok dan nglorod, lihat hal. 35.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

b. Batik cap

Batik cap adalah kain yang dihiasi dengan tekstur dan corak batik

yang dibentuk dengan cap yang terbuat dari tembaga baik proses

coletan7 maupun keliran

8. Pada awal proses pembuatannya cap

terlebih dahulu dipanaskan di atas wajan yang berisi lilin. Proses

pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih dua

sampai tiga hari. Bentuk motif selalu berulang dengan ukuran yang

sama dan garis motif lebih besar. Gambar batik cap tidak tembus

pada kedua sisi kain sedangkan batik tulis tembus pada kedua sisi

kain. Dalam segi warna, warna dasar kain lebih terang

dibandingkan dengan warna motif. Proses pengecapan

membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk satu kain. Harga

kain batik cap ini sesuai dengan kerumitan motifnya. Cap yang

digunakan terbuat dari tembaga, dengan harga satuannya kurang

lebih 700 ribu rupiah tergantung kerumitan motif dari cap tersebut.

c. Batik printing

Batik printing adalah batik yang diproduksi menggunakan mesin

tanpa menggunakan malam (lilin), dan juga tanpa menggunakan

teknik-teknik pembuatan batik. Batik printing tidak tembus pada

kedua sisi kain, karena motif hanya dicetak pada satu permukaan

kain saja.

7 Coletan adalah proses pewarnaan awal baik bagian yang detilnya maupun keseluruhan latar batik yang

digradasi menggunakan kuas. 8 Keliran merupakan proses pewarnaan seperti proses pewarnaan batik pada umumnya.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

d. Batik lukis

Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung

melukis pada kain putih. Batik lukis juga menggunakan malam

sebagai perintang warna dan ada juga langsung memberi warna

dengan sistem coletan seperti melukis pada kertas.

Menurut daerah asalnya batik dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai

dengan pengaruh dari tradisi klasik sampai yang modern dan abstrak. Selain itu,

banyaknya pengaruh dari interaksi antara bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa

asing, seperti perdangan, hubungan diplomatik, maupun karena penjajahan bangsa

Barat di Indonesia yang pada akhirnya menyebabkan banyak pengaruh terhadap

perkembangan batik Indonesia.

1. Batik Pecinaan atau Cina

Negara Tiongkok juga dikenal sebagai bangsa perantau dan dikenal

teguh dalam melestarikan budaya bangsanya. Disamping itu, masyarakat

Tiongkok terbiasa memadukan budaya sendiri dengan budaya lokal

sebagai bentuk akulturasi budaya. Keturunan Tiongkok di perantauan

biasanya memproduksi batik untuk komunitasnya dan diperdagangkan.

Hal yang menyebabkan dikatakan batik Pecinaan atau cina karena

memiliki warna yang cukup variatif dan cerah. Selain itu, motif yang

digunakan pada batik Pecinaan banyak memasukkan unsur budaya

Tiongkok, seperti motif burung hong (sejenis merak) dan naga dengan

pola yang rumit dan halus. Daerah yang terkenal dengan batik Pecinaan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

adalah Pekalongan karena di Pekalongan ada salah seorang yang terkenal

memproduksi batik Pecinaan yang bernama Tan Tjie Hou. Pada zaman

dulu, batik Pecinaan berbentuk sarung yang dipadukan dengan kebaya

encim9 sebagai busana khas perempuan keturunan Tiongkok di Indonesia.

Batik model encim dimasa sekarang juga sering diangkat sebagai trend

mode pada masa tertentu, terutama bila menjelang tahun baru Tiongkok

atau Imlek.

2. Batik Belanda

Batik Belanda banyak diproduksi di Pekalongan sepanjang abad

XIX sampai dengan abad XX. Tokoh yang terkenal sebagai pembuat

batik Belanda di Pekalongan adalah Van Zuylen dan J.Jans. Ciri khas

batik Belanda yaitu motifnya berupa bunga-bunga yang banyak terdapat

di Eropa, seperti tulip, dan tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di negeri

asalnya karena di pengaruhi oleh budaya Tiongkok. Dalam proses

pewarnaan, batik Belanda menggunakan warna biru tua, putih, dan warna

soga yang sangat muda, karena pola utamanya sesuai dengan selera

Eropa. Warna biru dengan hitam pada batik Belanda melambangkan

keabadian, warna putih melambangkan kehidupan, dan warna merah

dengan soga melambangkan kebahagiaan.

9 Kebaya encim adalah hasil akulturasi bahasa Hokian untuk kata „cici‟ yang diperuntukkan sebagai sebutan

kakak perempuan. Kata encim merupakan serapan dari bahasa Tionghoa yang ditujukan untuk panggilan

wanita yang sudah berkeluarga, atau wanita paruh baya.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

3. Batik Jawa Hokokai

Batik jenis ini muncul pada masa pendudukan Jepang, yaitu tahun

1942 sampai tahun 1945. Modelnya pagi sore, maksudnya dalam satu

kain terdapat dua pola atau dua corak yang berbeda. Motif yang

terbanyak adalah motif bunga, seperti motif bunga sakura dan bunga

krisan. Sampai saat ini, batik Jawa Hokokai masih diproduksi oleh

keturunan Tiongkok di Pekalongan. Ciri khas warna dari batik Jawa

Hokokai adalah warna kuning, merah, dan biru dengan ragam hias mirip

kimono Jepang.

4. Batik Rifa‟iyah

Batik Rafa‟iyah mendapat pengaruh Islam yang sangat kuat. Nama

Rifa‟iyah diambil dari nama tarekat yang didirikan oleh KH Ahmad

Rifa‟i. Komunitas Rifa‟iyah muncul di Kalisalak, Kabupaten Batang,

Jawa Tengah pada tahun 1850. Dalam budaya Islam, motif yang

berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama

persis sesuai aslinya. Oleh karena itu, batik Raf‟iyah motifnya berupa

hewan yang terlihat dengan bagian kepalanya terpotong. Hal ini

dikarenakan dalam ajaran Islam semua wujud binatang sembelihan yang

dihalalkan harus dipotong kepalanya. Batik Rifa‟iyah dibuat dalam

bentuk kain panjang, sarung, atau selendang yang bertujuan untuk

menutupi aurat dan juga sebagai lambang kesopanan. Ciri khas dari batik

Rifa‟iyah adalah motif-motif batik mengelilingi kain atau menghiasi

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

pinggir kain seperti permadani. Warna batik Rifa‟iyah bervariatif seperti

warna kuning, merah, dan biru.

5. Batik Keraton

Perbedaan batik Keraton dengan batik yang lain adalah batik

Keraton lebih menekankan kepada makna dari lukisan tersebut,

sedangkan batik lain hanya mementingkan warna dan coraknya. Biasanya

batik Keraton menggunakan motif yang berhubungan dengan benda-

benda yang ada di Keraton, seperti kereta kasepuhan, paksi naga liman.

Batik Keraton mempunyai ciri tampilan warna dasar putih, bersih, dan

mencolok. Pola geometri pada batik Keraton besar-besar dan diperkaya

dengan nitik (motif yang dibuat dari unsur titik-titik).

6. Batik Sudagaran

Batik Sudagaran adalah batik yang diciptakan oleh kaum saudagar

sesuai keinginan dan selera masyarakat saudagar yang terangsang oleh

motif larangan dari kalangan keraton. Desain batik Sudagaran umumnya

terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda

alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga

dan biru tua. Batik jenis ini menyajikan dengan kualitas dan kerumitan

dalam proses pengerjaan ragam hias baru. Penciptaanya mengubah batik

Keraton dengan isen-isenyang rumit dan mengisinya dengan cecek 10

sehingga tercipta batik yang indah.

10 Cecek adalah bintik-bintik pada motif kain batik

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

7. Batik Modern

Batik Modern adalah jenis batik dengan proses pewarnaan dan

pencelupan batik telah menggunakan sistem baru berupa gradasi, urat

kayu, maupun rintang blokat11

. Motif ini berhubungan dengan estetika

dengan komposisi gaya bebas. Batik ini terkenal pada tahun 1980 dan

hingga sekarang masih banyak diminati. Batik modern inilah yang

mendorong perkembangan batik di Indonesia karena lebih ekspresif,

lebih bebas, dan dimodifikasi dengan berbagai macam tekstil yang dapat

digunakan oleh kalangan anak muda.

8. Batik Kontemporer

Batik ini tidak lazim disebut batik, tetapi proses pembuatannya

sama seperti membuat batik. Warna dan coraknya cenderung seperti kain

pantai khas Bali atau kadang warna dan coraknya seperti kain

sasirangan12

. Batik jenis ini banyak dikembangkan oleh disainer sebagai

terobosan baru dalam mengembangkan batik dan mode pakaian yang di

disain.

Selain dari jenis-jenis batik di atas ada juga jenis-jenis batik lainnya yang

merupakan perkembangan dari batik tersebut.

11 Rintang blokat teknologi yang digunakan dalam pembuatan batik. teknik celup rintang pembuatannya

semula dikerjakan dengan cara ikat celup motif yang sangat sederhana, kemudian menggunakan zat

perintang warna. 12 Kain sasirangan merupakan kain adat yang biasa digunakan pada acara-acara adat Suku Banjar.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

1. Batik Purbalingga

Batik ini berasal dari Jawa Tengah dengan ciri khasnya

menggunakan pewarna alami. Caranya dengan mencelupkan canting ke

larutan kayu mahoni dan jantung pisang. Perbedaan batik purbalingga

dengan batik dari daerah lain adalah pada warnanya, yaitu dengan

memakai warna agak gelap, seperti hitam dan cokelat, meskipun warna

lain tetap ada.

2. Batik Keris

Batik keris ini diproduksi oleh sebuah perusahaan batik yang ada di

Surakarta tepatnya di kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Batik ini sangat

terkenal, karena peminatnya banyak berasal dari luar negeri. Hal itu

terjadi karena desain dari batik keris sangat beragam dan selalu

menciptakan kreasi baru. Karakteristik dari batik keris adalah corak motif

yang diciptakan merupakan motif klasik. Selain itu juga ada motif

dengan pewarnaan yang moderen.

3. Batik Madura

Batik Madura mempunyai karakteristik yang dapat dilihat pada

motif dan warnanya. Motif batik Madura banyak diambil dari motif

tumbuh-tumbuhan, binatang, dan juga motif kombinasi yang diciptakan

oleh pembatik. Sedangkan dari segi warna, karakteristik batik lebih

menggunakan warna-warna cerah dan tegas, seperti warna merah, kuning,

hijau, dan biru. Warna-warna tersebut dihasilkan dari pewarna alami

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

yang diambil dari tumbuh-tumbuhan alam. Untuk memperkuat efek

warna maka ditambah tawas pada proses pewarnaan. Sedangkan untuk

efek terang dan gelap tergantung kepada lamanya perendaman, semakin

lama direndam maka warna yang dihasilkan semakin gelap. Proses

perendaman kain bisa direndam selama satu bulan, tiga bulan, bahkan

satu tahun. Selain itu, ciri khas dari batik Madura adalah banyaknya garis

yang terpampang dalam satu desain kain batik, desain tersebut

menceritakan kehidupan sehari-hari orang Madura.

4. Batik Pekalongan

Batik Pekalongan mempunyai kekuatan pada motifnya dengan

menjaga faktor keindahan. Teknik yang digunakan dalam pembuatan

batik yaitu dengan menggunakan mesin, tulis dan cap. Meski berbeda

hasil, namun ketiganya memiliki keunggulan tersendiri. Ciri khas dari

batik Pekalongan adalah motif batik jlamprang yang dijadikan sebagai

simbol batik Pekalongan. Selain itu, ciri khas dari batik Pekalongan yaitu

kaya warna dan ragam hias yang bersifat naturalis. Kemudian, batik

Pekalongan mempunyai ragam hias yang bebas dan menarik, karena

dipengaruhi oleh pendatang dari Tiongkok dan Arab.

5. Batik Cirebon

Batik Cirebon mempunyai satu motif batik yang sangat terkenal,

yaitu motif mega mendung. Oleh penduduk setempat batik Cirebon

dikategorikan sebagai batik pesisir, karena kepopulerannya dimulai dari

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

daerah utara Jawa. Batik ini sangat terkenal, sehingga Departemen

Kebudayaan dan Pariwisata mendaftarkan motif batik mega mendung ke

UNESCO yang bertujuan untuk mendapatkan pengakuan sebagai warisan

dunia.

Batik Cirebon mempunyai dua corak utama yaitu batik keratonan

dan juga batik pesisiran. Ciri khas dari batik keratonan adalah sebagian

besar motif terdiri dari gambaran dari lingkungan keraton. Contoh motif

keraton tersebut seperti taman arum sunyarangi,singa barong, naga seba,

ayam alas, dan wadasan. Sedangkan ciri khas motif batik Pesisiran

adalah gambar lebih bebas yang melambangkan kehidupan masyarakat

pesisir seperti aktivitas masyarakat pesisir di pedesaan, gambar awan-

awan, flora dan fauna seperti pohon, dedaunan, dan binatang laut dengan

menggunakan warna yang lebih berani tampil mencolok. Pada daerah

pesisir motif-motif lebih banyak dipengaruhi motif kain dari bangsa asing

misalnya Tiongkok, India, Persia dan Arab. Hal ini terjadi karena daerah

pesisir merupakan tempat persinggahan atau tempat pertemuannya kapal

dari bangsa asing.

Ciri khas dari batik Cirebon adalah motif yang melambangkan

hutan dan margasatwa dan juga melambangkan motif-motif laut yang

dipengaruhi oleh pemikiran orang Tiongkok.

6. Batik Yogyakarta

Yogyakarta merupakan cikal bakal batik dengan adanya batik

keraton. Batik di kota ini tidak terlepas dari sejarah berdinya Kerajaan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Mataram Islam oleh Panembahan Senopati. Setelah pemindahan pusat

kerajaan dari Pajang ke Mataram, Panembahan Senopati sering

mengadakan tapa brata (bertapa, bersemedi) di sepanjang pesisir selatan,

menyusuri Pantai Parangkusuma ke Dlepih Parang Gupita, menyisiri

tebing Pegunungan Seribu yang tampak seperti pereng atau tebing

berbaris. Tempat pengembaraan itu akhirnya melahirkan ilham

pembuatan motif batik lereng atau parang yang merupakan ciri khas

batik mataram yang berbeda dengan batik-batik sebelumnya. Hak

eksklusif penggunaan batik parang tentu saja menjadi milik raja

pembuatannya dan keturunannya. Kalangan di luar keraton dilarang

menggunakan batik motif parang tersebut. Larangan tersebut pernah

dicanangkan oleh Sri Sultan HB I pada tahun 1785, yang antara lain

termasuk kain batik motif parang rusak barong dan beberapa motif

parang lainnya. Terakhir, Sri Sultan HB VIII menetapkan revisi larangan

tersebut dengan membuat Pranatan Dalam bab Namanipun Pengangge

ing Nagasari Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dimuat dalam Rijksblad

van Dyogyakarta No 19 Tahun 1972. Pranatan ini sampai sekarang tidak

diperbaharui dan menjadi semacam aturan tidak tertulis yang menjadi

tradisi di lingkungan keraton. Batik tradisional di lingkungan keraton

Yogyakarta mempunyai ciri khas dalam tampilan warna dasar putih dan

hitam yang mencolok bersih. Pola geometri keraton Yogyakarta sangat

khas, besar-besar, dan sebagian diantaranya diperkaya dengan parang

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

dan nitik. Batik Yogyakarta mempunyai motif batik yang beragam

diantaranya:

a. Motif batik pamiluto, umumnya dipakai ketika melangsungkan

upacara perkawinan. Pamiluto sendiri artinya perekat yang

mengisyaratkan hubungan pasangan yang selalu terikat.

b. Motif batik ciptoning, biasanya dipakai pada saat menghadiri

acara-acara resmi. Batik ini memberikan kesan bijak, sopan, dan

berwibawa.

c. Motif batik wahyu tumurun cantel, biasanya dipakai pada saat

acara tradisi Jawa yaitu Temu Manten atau pertemuan pengantin.

d. Motif batik wahyu tumurun, jenis batik ini hampir sama dengan

motif batik wahyu tumurun cantel hanya saja motif ini bersifat

umum serta dipakai oleh masyarakat dalam acara formal maupun

informal.

7. Batik Solo

Selain terkenal dengan kekentalan budaya Jawa, Solo juga dikenal

dengan icon batiknya. Beberapa sentra batik Solo seperti kampung batik

Laweyan, dan kawasan kampung wisata batik Kauman. Batik Solo

terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya, baik batik cap maupun

batik tulisnya. Batik Solo mempunyai ciri khas baik dalam proses cap

maupun tulisnya. Bahan pewarnaannya merupakan bahan dari dalam

negeri, seperti soga. Batik Solo memiliki warna dominan coklat (sogan)

sebagai simbol warna tanah lempung yang subur. Warna biru tua yang

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

memberikan efek rasa ketenangan dan warna hitam yang sebenarnya

warna biru tua yang melambangkan kekuatan, kemewahan, dan

sensualitas. Motif yang sangat terkenal adalah sido mukti dan sido luruh.

Motif batik Solo diciptakan beranekaragam dengan harapan

membawa kebaikan bagi pemakainya. Motif batik Solo yang terkenal

diantaranya adalah:

a. Motif batik Solo parang rusak, barong, kawung, dan sawat, yang

merupakan motif batik yang dianggap sakral dan hanya dipakai

oleh raja dan keluarganya.

b. Motif batik Solo slobog, yang berarti longgar atau besar, yang

dipakai pada saat melayat.

c. Motif batik sido mukti, biasanya dipakai pada saat acara pernikahan,

sido artinya terus-menerus, dan mukti artinya berkecukupan. Jadi

sido mukti maksudnya agar pemakainya dapat hidup bahagia serta

rezeki yang senantiasa tercukupi.

d. Motif batik truntum, biasanya dipakai oleh orang tua pengantin.

Truntum artinya menuntun, maksudnya agar dalam sebuah

pernikahan orang tua selalu menuntun anaknya dalam menempuh

hidup baru.

e. Motif batik satrio manah, biasanya dipakai oleh wali pengantin

pria pada saat prosesi lamaran atau meminang. Makna dari motif

batik ini adalah supaya lamaran dapat diterima oleh pihak calon

pengantin wanita beserta keluarganya.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

f. Motif batik parang kusumo. Parang adalah motif vertikal, berupa

garis berlekuk-lekuk dari sisi atas ke sisi bawah kain. Sedangkan

kusumo artinya bunga. Motif ini menjelaskan pengguna memiliki

darah raja (keturunan raja)

g. Motif batik sekar jagad, Sekar artinya bunga dan jagad artinya

dunia. Paduan kata ini mengartikan kumpulan bunga sedunia.

F. Filosofi motif batik

a. Arti filosofi

Kata filosofi dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) dapat

diartikan sebagai filsafat atau falsafah dalam bahasa Arab, dan

philosophy dalam bahasa Inggris. Sifat dasar filsafat yaitu berfilsafat,

artinya berpikir secara radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal dan

bisa juga diartikan sebagi pemburu kebenaran yang hakiki. Karena

keterbiasaan berpikir secara radikal atau tidak terpaku dan berhenti

kepada suatu objek saja. Hal ini bertujuan untuk menemukan sesuatu

yang baru dan menemukan akar dari suatu pengetahuan.

Berpikir radikal bukan berarti mengubah, membuang,

menjungkirbalikkan sesuatu, melainkan dalam arti yang sebenarnya

adalah berpikir secara mendalam untuk mencapai akar persoalan yang

dipermasalahkan. Ada empat hal yang melahirkan filsafat, yaitu

ketakjuban, ketidakpuasan, hasrat bertanya, keraguan (Rapar,1996:16).

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

b. Filosofi motif batik

Setelah dijelaskan diatas bahwa filosofi itu diartikan sebagai hasil

dari pemikiran para filusuf. Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan

filosofi motif batik. Setiap motif batik yang diciptakan bukanlah sebagai

hiasan saja melainkan mempunyai arti yang terkandung di dalamnya.

Filosofi motif batik merupakan makna kehidupan yang terkandung dalam

batik sesuai dengan motif yang digambar. Filosofi di setiap motif batik

berbeda-beda karena motif-motif tersebut merupakan sebagai simbol

kehidupan yang mengandung harapan dan manfaat bagi pemakainya.

Motif batik di setiap daerah berbeda-beda, karena mempunyai filosofinya

masing-masing. Ada beberapa daerah yang mempunyai motif batik yang

filosofinya sangat berkaitan dengan kehidupan manusia dan juga berkaitan dengan

pemakainya.

1. Motif batik Kuto Kosod. Batik ini merupakan batik tulis buatan Katura,

RS. Cirebon. Bahan yang digunakan adalah naphtol dan indigosol,

kegunaan batik ini sebagai kain panjang dengan unsur motif wadasan dan

gapura. Motif batik ini mempunyai ciri khas yaitu lorodan dan filosofinya

adalah menggambarkan gapura keraton kasepuhan Cirebon yang terbuat

dari batu bata yang dihaluskan tanpa dilapisi semen (Kuto = tembok,

Kosod = dihaluskan).

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

2. Motif batik Sido Asih. Motif batik ini berasal dari Yogyakarta, zat

pewarna yang digunakan adalah naphtol13

. Kain batik ini digunakan

sebagai kemben14

yang dipakai pada saat upacara adat “mitoni”. Unsur

motifnya adalah gurda15

dan tumbuh-tumbuhan dengan ciri khas

kerokan16

. Filosofi motif batik ini adalah sido berarti jadi dan asih berarti

sayang. Jadi harapan kepada pemakainya adalah agar disayang oleh

setiap orang.

3. Motif batik Sido Mukti. Motif batik ini berasal dari Jawa Tengah. Jenis

batik ini adalah batik tulis dengan zat pewarna naphtol. kain batik ini

berfungsi sebagai kain panjang dan untuk upacara panggih pengantin,

unsur motifnya adalah Lar17

dan candi dengan ciri khas teknik

pemecahan lilin dan kerokan. Filosofi motif batik ini berati darma,

kemakmuran, dan melindungi bumi, yang mempunyai harapan atau

tujuan baik.

4. Motif batik Garing Ngander. Jenis batik ini adalah batik cap yang berasal

dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Zat pewarna yang digunakan

adalah naphtol dan rapid. Kegunaan kain batik ini untuk pria dan wanita.

Unsur motif yang terkandung di dalamnya adalah Garing Ngander

dengan ciri khas motif ukiran kayu Dayak. Filosofi batik Garing Ngander

adalah sukah lampung, mantan andan, bagian bawah melambangkan

bumi sebagai awal kehidupan, diakhiri dengan bagian puncak terdapat

13 Napthol adalah zat pewarna sintetis yang terbuat dari bahan kimia atau kostik soda. 14 Kemben adalah kain panjang yang menutupi pinggang sampai kaki 15 Gurda berasal dari kata garuda yang memiliki kedudukan yang tinggi. 16 Kerokan yaitu batik yang proses pembuatannya disertai proses meremukkan lilin yang telah menempel

pada kain untuk memunculkan motif unik. 17 Lar adalah sisa bulu primer pada merpati yang terletak pada bagian atas yang belum berganti.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

burung tinggang sebagai simbol keberadaan Tuhan. Kehidupan dunia

dilambangkan dengan tangkai berdaun, dan bulu ekor burung tinggang18

.

Kekayaan alam dilambangkan dengan bunga dan buah. Tombak

melambangkan penunjuk jalan kebenaran.

18 Burung Tinggang adalah sejenis burung enggang yang terdapat di hutan rimba Kalimantan.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

BAB III

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BATIK

3.1 Sejarah Batik

Sejarah perkembangan batik di Indonesia tidak terlepas dari keberadaan

kerajaan Majapahit sebagai kerajaan terbesar, makmur, dan memiliki masa

kejayaan selama beberapa abad yang telah menciptakan tradisi dan kebudayaan.

Perkembangan batik gencar pada masa kerajaan Mataram pada tahun 1600 masehi

sampai dengan tahun 1700 masehi. Pada kurun waktu tersebut kesenian batik

meluas keseluruh pelosok pulau Jawa.

Pada mulanya, batik dikerjakan di lingkungan keraton saja dan juga batik

merupakan pakaian raja dalam keraton yang dibuat oleh abdi dalem keraton.

Selanjutnya, batik semakin eksis pada masa kerajaan Majapahit yang meluas ke

seluruh nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan arca dalam Candi

Ngrimbi dekat Jombang yang menggambarkan Raden Wijaya, raja pertama

kerajaan Majapahit (memerintah 1294-1309) yang memakai kain batik bermotif

kawung. Namun data yang lebih pasti tentang sejarah dan perkembangan batik

mulai terekam jelas sejak kerajaan Mataram Islam, yang bersumber dari keraton,

seperti motif parang rusak, semen romo, dan lain-lain.

Pada awalnya, batik digunakan sebagai hiasan pada daun lontar yang

berisi naskah yang bertujuan untuk memperindah tulisan agar tampak lebih

menarik. Seiiring berjalannya perkembangan interaksi bangsa Indonesia dengan

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

bangsa asing, maka mulailah dikenal membatik pada kain. Pada saat itu, batik

hanya dibuat diatas kain berwarna putih yang terbuat dari kapas, kain tersebut

bernama kain mori. Namun seiiring berkembangnya zaman, batik tidak hanya

dibuat diatas kain mori saja, tetapi juga dibuat diatas kain sutra, polyester19

,

rayon20

, dan bahan sintetis lainnya.

Sampai saat ini, proses penciptaan batik di Indonesia masih belum ada

waktu yang pasti kapan awal mula terciptanya. Namun motif-motif batik dapat

ditemukan pada beberapa artefak budaya, seperti pada candi-candi. Motif dasar

lereng dapat ditemukan pada patung emas Syiwa yang dibuat pada abad IX di

Gemuruh, Wonosobo. Dasar Motif ceplok ditemukan pada pakaian patung

Ganesha di Candi Banon dekat candi Borobudur yang dibuat pada abad IX

(Wulandari, 2011).

Perkembangan batik di nusantara sangat pesat dari masa ke masa, baik

perkembangan lokasi penyebarannya, tekonologinya maupun desainnya. Pada

mulanya batik hanya dikenal di lingkungan keraton di Jawa. Pada waktu itu batik

hanya dibuat dengan sistem tulis sedangkan pewarna yang digunakan berasal dari

tumbuh-tumbuhan maupun binatang. Pertumbuhan dan perkembangan batik di

Indonesia sebagai manifestasi dari kekayaan budaya daerah-daerah perbatikan

seperti Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, Madura, Sukoharjo dan Cirebon

mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri yang dapat dibedakan berdasarkan

perwujudannya.

19 Polyester adalah jenis kain sintetis yang memiliki arti serat buatan dan tidak tersedia secara bebas di alam

yang digunakan sebagai penambah kualitas jenis kain yaitu sebagai pemberi efek keras pada pakaian. 20 Rayon adalah kain yang terbuat dari serat yang berasal dari kayu pinus dan cemara.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

3.1.1 Sejarah Batik Cirebon

Perkembangan batik di Cirebon tidak terlepas dari pemerintahan Sunan

Gunung Jati sebagai pemerintahan kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa. Motif

batik Cirebon mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri karena adanya

pengaruh dari budaya Tiongkok. Hal ini nampak pada bentuk hiasan yang

mendatar, seperti lukisan ragam hias khas mega mendung dan Wadasan.

Sejarah batik Cirebon juga terkait dengan perkembangan gerakan tarekat

yang berpusat di Banjarmasin. Para anggota tarekat yang mengabdi di keraton

mengerjakan pekerjaan membatik sebagai sumber penghasilan untuk membiayai

kehidupan kelompok tarekat tersebut dan menetap di Desa Trusmi. Oleh karena

itu, sampai sekarang ini batik Cirebon identik dengan batik Trusmi.

Batik Cirebon mempunyai keunggulan dibandingkan dengan produksi batik

dari daerah luar Cirebon, diantaranya sebagai berikut :

1. Desain klasik batik Cirebon selalu mengikutsertakan motif wadasan (batu

cadas) pada bagian motif tertentu walaupun motif utamanya bukan ragam

hias awan.

2. Dalam pewarnaan warna latar belakang motif berwarna lebih muda

dibandingkan dengan warna motif utamanya.

3. Garis pada motif menggunakan garis tunggal yang tipis dengan warna

lebih tua dibandingkan dengan warna latarnya. Hal ini dikarenakan batik

Cirebon menggunakan canting khusus, sehingga secara proses batik

Cirebon lebih unggul dibandingkan dengan batik lainnya.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

4. Warna batik klasik Cirebon biasanya didominasi oleh warna kuning, hitam

(sogan gosok) dan warna dasar krem, sebagiannya lagi berwarna merah tua,

biru, hitam dengan dasar warna kain krem atau putih gading.

3.2 Perkembangan Batik di Nusantara

Kerajinan batik merupakan salah satu kebudayaan yang ada di kerajaan

Majapahit. Hal tersebut dapat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung.

Pada saat kerajaan Majapahit memperluas daerah kekuasaannya, kesenian

membatikpun ikut menyebar dan berkembang. Ketika tentara kerajaan Majapahit

menaklukkan Tulung Agung dan tinggal di Tulung Agung dengan membawa

kesenian batik. Batik yang diproduksi di daerah tersebut berwarna dasar putih

dengan corak coklat dan biru tua. Zat pewarna tersebut merupakan zat pewarna

alami yang diproleh dari tanaman soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi, dan

lain sebagainya. Sejarah mencatat bahwa perkembangan batik berawal dari

Surakarta dan Yogyakarta karena lebih terkenal dengan keorisinilan produknya.

Seni membatik mulai membudaya pada abad ke XII, mula-mula batik

berkembang di pulau Jawa terutama di daerah Surakarta (Solo) dan Yogyakarta.

Batik diperkirakan dikenal pada abad ke XVII. Awalnya batik ditulis di daun

lontar yang didominasi bentuk binatang dan tanaman. Namun, lambat laun

muncul motif batik abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber,

dan lain sebagainya. Sebuah literatur menyebutkan bahwa batik baru muncul pada

tahun 1518 di wilayah Galuh, disekitaran barat laut Jawa di masa pra- Islam.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Pada awalnya, batik diciptakan oleh abdi dalem kerajaan yang digunakan

sebagai keperluan upacara adat dan pakaian bangsawan. Adanya interaksi antara

pengikut kerajaan dan masyarakat awam yang lama-kelamaan kesenian membatik

ditiru oleh masyarakat dan menjadi mata pencaharian sehari-hari.

Perkembangan batik sampai keluar pulau Jawa disebabkan oleh seringnya

kerjaaan Mataram memberikan hadiah kain batik kepada raja-raja di luar Pulau

Jawa. Selain itu, perkembangan batik di nusantara melalui pedagang dan utusan

kerajaan yang sengaja memperkenalkan budaya membatik dari Jawa ke seluruh

wilayah kerajaan Majapahit di nusantara.

Perkembangan batik di Jawa Tengah mulai pesat pada zaman kerajaan

Mataram. Pada mulanya, batik merupakan pakaian raja-raja Mataram dan seluruh

bangsawan serta keluarga kerajaan. Setelah itu, perkembangan batik mulai meluas

keluar pulau Jawa. Perkembangan batik di seluruh nusantara mengakibatkan

banyaknya muncul variasi baru dengan corak dan motif yang berbeda dan

mempunyai keunikan tersendiri.

3.2.1 Perkembangan Warna Batik dari Masa ke Masa

Pada zaman dahulu, proses pewarnaan kain batik menggunakan pewarna

alami yang diperoleh dari alam. Pewarna alami sangat baik digunakan karena

resiko pencemaran lingkungan sangat sedikit. Pewarna alami dapat diperoleh dari

beberapa tumbuh-tumbuhan yang ada di alam, diantaranya adalah pohon dan daun

indigofera, kulit kayu tingi atau bakau, kulit kayu nangka, kulit kayu mahoni,

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

kulit kayu tegeran, akar mengkudu, daun mangga kweni, buah jelawe, akar pohon

jambu biji, batang dan kulit pohon secang, batang dan kulit pohon soga

Pengunaan bahan alami bisa menghasilkan warna-warna yang indah,

diantaranya dengan cara:

1. Apabila menginginkan warna soga atau cokelat cukup merebus batang dan

kulit pohon soga, dan apabila tidak ada batang dan kulit pohon soga maka

bisa menggunakan kulit pohon tingi, mahoni, dan tegeran dengan cara

merebus ketiga jenis pohon ini untuk mendapatkan warna soga yang

dibutuhkan.

2. Apabila ingin mendapatkan warna biru, maka daun indigo direndam

beberapa hari dengan mencampurkan kapur supaya membentuk pasta.

Biasanya10 kilogram daun indigo menghasilkan 500 gram sampai dengan

1 kilogram pasta pewarna biru alami.

3. Apabila menginginkan warna kuning, maka cukup merebus buah jelawe

kering dan daun mangga kweni. Biasanya warna yang di dapat dengan

merebus bahan ini adalah warna kuning ke hijau-hijauan. Selanjutnya,

untuk memperoleh warna kemerah-merahan dan jingga, maka cukup

merebus akar mengkudu.

Pada saat sekarang ini, penggunaan warna untuk membatik sudah jarang

mengunakan warna alami, karena proses pembuatan warna memakan waktu agak

lama dibandingkan dengan penggunaan pewarna sintetis. Alasan pengrajin lebih

memilih pewarna sintetis dibandingkan dengan pewarna alami adalah zat pewarna

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

sintetis lebih mudah didapatkan dan tidak memakan waktu yang lama.

Keunggulan menggukan zat pewarna sintetis adalah lebih gampang dan simple.

Selain itu, pewarna sintetis bisa menghasilkan beragam warna dengan cara

mengkombinasikan zat pewarna yang satu dengan yang lainnya dan juga mampu

menghasilkan warna yang senada sesuai dengan permintaan warna di pasar.

3.2.2 Perkembangan Batik dari Segi Motif

Perkembangan motif batik dari tahun ke tahun sangat bervariasi.

Keberagaman motif batik sekarang ini tidak terpaku lagi pada motif motif batik

klasik. Perkembangan batik dan motifnya sampai saat ini sangat luas dan bebas,

mulai dari perkembangan unsur motif klasik sampai kepada unsur motif batik

yang lebih ekspresif dengan warna-warna yang beragam. Keberagaman motif

batik sangat tergantung kepada kekreatifan pengrajin. Motif batik bisa

mengunakan unsur-unsur keindahan yang ada pada flora dan fauna, selain itu juga

bisa diambil dari kisah-kisah kehidupan manusia di masa lalu maupun di masa

sekarang.

3.2.3 Perkembangan Batik dari Segi Bahan

Bahan batik pada masa lalu berupa bahan katun atau mori. Akan tetapi,

saat ini bahan batik yang digunakan sudah beragam. Selain katun mori juga

menggunakan organdy21

, organdy chiffon22

, organdy sutra23

, sutra, sutra ATBM

21 Organdi adalah kain katun tipis, kaku, dan tembus pandang dengan sistem tenun sederhana. 22 Organdi chiffon yaitu kain tipis dan lembut, namun kaku dibandingkan kain chiffon.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

(bukan mesin), chiffon24

, chiffon sutra25

, denim26

, suede27

, dan masih banyak

bahan yang lainnya.

3.2.4 Perkembangan Batik dari Segi Teknik Pembuatannya

Pada zaman dahulu, teknik batik perintangan dengan malam pada proses

pembuatan batik dilakukan dengan menggunakan berbagai macam canting.

Seiring berkembangnya kemampuan pengrajin dalam membatik, maka tidak

hanya canting yang digunakan tetapi juga menggunakan kuas. Selanjutnya, teknik

pewarnaan tidak hanya dengan mencelupkan kain saja tetapi juga bisa dengan

menggunakan air-brush atau dengan teknik colet. Perkembangan teknik

membatik mampu mengembangkan berbagai efek dan tekstur dalam motif batik

masa kini. Perkembangan teknik pembuatan batik sampai saat ini mampu

menghasilkan teknik membatik yang sangat menguntungkan bagi pengrajin tanpa

menggunakan proses yang memakan waktu lama.

Adapun proses pembuatan batik melalui beberapa cara, diantaranya:

1. Ketel, yaitu perebusan kain mori dengan ramuan merang biasanya hanya

sebagian pengrajin saja yang melakukan proses ini. Proses ini bagi

kalangan pembatik disebutnya “diketeli”. Selain menggunakan merang,

23 Organdi sutra merupakan kain tipis yang terbuat dari benang sutra. 24 Chiffon adalah jenis kain yang tipis, transparan, dan ringan. 25 Chiffon sutra yaitu kain yang terbuat dari sutra yang bersifat tipis dengan kilau samar. 26 Denim merupakan bahan pembuatan celana jeans. 27 Suede yakni jenis kulit dengan permukaan halus, seperti beludru.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

minyak kacang juga digunakan sebagai pelicin permukaan kain,

melemaskan dan merapatkan benang pada kain mori tersebut.

2. Nyoret, yaitu membuat pola corak-corak batik, seperti pola-pola geometris

atau cerita yang membutuhkan proses “nyoret” sebelum “nglowong”.

Proses nyoret ini juga bisa diartika sebagai proses pelukisan kain sebelum

masuk kepada proses pembatikan yang bertujuan untuk memudahkan

membatik.

3. Nglowong, merupakan tahap pertama pelekatan malam atau lilin dengan

menggunakan cap maupun canting. Proses ini para pengrajin batik

menyebutnya dengan nama “ngereng-reng”.

4. Nembok, yaitu proses pengimbuhan malam pada tahap kedua untuk

membuat warna-warna tertutup menjadi tegas setelah pencelupan

berikutnya. Malam yang digunakan untuk proses nembok ini berbeda

dengan jenis malam yang digukan pada saat nglowong. Sifat Malam yang

digunakan untuk nembok biasanya lebih liat dan kuat melekat pada kain.

5. Medel, yaitu proses pencelupan warna pertama pada kain batik.

6. Ngerok atau Nglorod, yaitu proses perontokan malam dengan

menggunakan cawuk atau pisau tumpul, sikat atau alat-alat kerik lainnya

disebut ngerok. Proses nglorod yaitu proses perontokan malam dengan

cara merebus kain.

7. Mbironi, yaitu pelepasan malam tahap ketiga untuk mempertegas pola.

Tujuan dari proses mbironi adalah untuk membiarkan warna gelap pada

bagia-bagian yang di inginkan.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

8. Nyolet, yaitu pembubuhan warna dengan menggunakan kuas pada bagian

kain yang sudah digambari pola dengan menggunakan malam. Tujuan dari

proses nyolet ini adalah untuk memberi efek warna-warni pada kain selain

itu juga berfungsi untuk mempertegas motif-motif tertentu.

9. Nyoga, yaitu proses pencelupan kain tahap kedua. Kata soga ini berasal

dari tanaman sejenis tanaman keras, kulit dan batangnya digunakan

sebagai bahan pewarnaan untuk mendapatkan warna cokelat. Biasanya

warna cokelat ini merupakan warna batik pedalaman.

3.2.5 Perkembangan Batik dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada zaman dahulu, kain batik digunakan kaum laki-laki sebagai busana

resmi untuk menghadiri acara-acara resmi, untuk pakaian ke kantor, dan untuk

pergi ke sekolah. Dulunya, kain batik digunakan sebagai kain bawahan oleh kaum

laki-laki, tetapi sekarang digunakan sebagai atasan. Perubahan ini dimulai

semenjak Gubernur DKI Jakarta, pada tahun 1973 mempromosikan batik lengan

panjang sebagai busana nasional bagi kaum laki-laki (Iskandar,2008).

Penggunaan kain batik oleh perempuan berawal dari kaum perempuan

Jawa yang nyaman dengan memakai busana tradisional, yaitu kain panjang

dengan kebaya. Setelah beberapa abad kemudian setelah adanya pengaruh dari

barat, kaum perempuan meninggalkan kebiasaan memakai pakaian tradisional

tersebut karena busana barat lebih cepat dan praktis dibandingkan dengan busana

tradisional yang agak lama dalam memakainya. Akan tetapi, tidak semua kaum

perempuan yang meninggalkan pakaiaan tradisional tersebut, masih banyak yang

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

memakai busana tradisional terutama wanita lanjut usia. Busana tradisional wanita

masih banyak ditemukan pada saat acara resmi seperti acara pernikahan.

3.3 Sejarah Perusahaan

Tempat penelitian dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah CV. batik

Hafiyan yang berlokasi di Jalan Trusmi Kulon No. 187a Plered, Kabupaten

Cirebon, Jawa Barat, lebih kurang 4 kilometer ke arah barat dari pusat kota

Cirebon. Secara umum batik diperusahaan ini merupakan batik pesisiran dan juga

batik keraton. Batik Hafiyan berdiri pada tahun 2002 yang dirintis oleh pemilik

Heri Kismo Rusima. Nama batik Hafiyan diambil dari nama anak pertama

pemiliknya. Usaha ini dimulai pada tahun 2004 di kawasan sentra batik desa

Trusmi atas berkembangnya usaha yang dijalaninya.

Show room yang terletak di Trusmi kulon tersebut merupakan show room

pertamanya yang berdiri di atas tanah seluas 9 x 9 meter persegi. Usaha batik ini

merupakan usaha turun-temurun dari keluarga kemudian seiring dengan kemajuan

di berbagai bidang dan tingginya permintaan barang maka pada tahun 2007 Batik

Hafiyan membuka cabang baru yang terletak di pasar Kanoman Cirebon. Hingga

tahun 2015, Batik Hafiyan sudah mempunyai lima show room batik yang tersebar

di wilayah pusat perbatikan Trusmi.

Keadaan dalam show room Batik Hafiyan sangat nyaman karena

pelayanannya yang ramah dan tata letak kain batiknya yang rapi. Show room

Batik Hafiyan mulai di buka pada pukul 08.00 sampai 21.00 WIB. Batik Hafiyan

menyediakan kain batik asli Trusmi Cirebon, mega mendung, batik sutra tulis dan

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

juga menyedikan baju batik, kemeja batik, tas batik, dompet, kain cendramata

berupa wayang, kalung dan bando, selain itu juga ada mukenah dengan harga

terjangkau dan berkulitas.

3.3.1 Visi dan Misi Perusahaan

Dalam mejalankan usaha dalam bidang distributor batik, CV batik Hafiyan

mempunyai Visi dan Misi, yaitu:

Visi Perusahaan:

1. Melestarikan dan menumbuhkan tradisi batik Cirebon sebagai salah

satu upaya untuk menumbuhkan industri kerajinan batik Indonesia.

Misi Perusahaan:

1. Batik tradisional Trusmi Cirebon bisa lebih dikenal di kancah dunia

batik nasional dan batik internasional.

2. Meningkatkan kualitas dan daya saing yang berpotensi untuk

memasuki pasar global.

3. Memperkaya desain motif untuk menambah perbendaharaan motif-

motif tradisional yang sudah ada dan memasyarakat.

3.3.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi CV. Batik Hafiyan cukup sederhana. Di bawah

pimpinan seorang pemilik yang bernama Heri Kismo Rusima dengan tugas utama

bertanggungjawab atas kelangsungan perusahaan dan mempunyai wewenang

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

penuh atas semua keputusan demi keberlangsungan perusahaan. Terdapat lima

divisi di CV. Batik Hafiyan antara lain Desain dan Produksi, Admin, Finance,

Sales Manager dan Gudang.

Divisi Desain dan Produksi bertugas menciptakan atau merancang

motif-motif baru yang betujuan untuk memperbanyak perbendaharaan motif pada

CV. Batik Hafiyan. Admin bertugas mengatur semua administrasi perusahaan.

Divisi Finance bertugas untuk mengatur keuangan yang masuk dan keluar serta

pembayaran upah karyawan. Divisi Sales Manager bertugas dalam

mempromosikan produk, mengontrol dan mengawasi semua kegiatan perusahaan.

Divisi Gudang bertugas mengatur persediaan barang yang masuk maupun barang

yang keluar.

Adapun pada Divisi Desain dan Produksi membawahi dua bagian, yaitu

bagian penjahit dan bagian pengrajin. Bagian penjahit bertugas untuk menjahit

kain yang sudah dibatik menjadi baju atau menjadi barang jadi. Kemudian pada

Divisi Sales Manager membawahi empat supervisor yang bertugas mengatur

operasional toko, membuat laporan persediaan maupun laporan penjualan dan

menyimpan dokumen penting.

3.3.3 Asal Bahan Batik

Banyaknya pengrajin kain batik di desa Trusmi sangat memudahkan

bagi penjual untuk memperoleh kain batik, seperti CV. Batik Hafiyan

memperoleh kain batik tersebut dari pengrajin batik di sekitar show room nya.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

A. Pengrajin Batik Tulis

Usaha kain batik Iman merupakan usaha kain batik tulis. Lokasi tempat

pembuatan batik tulis ini terletak di Trusmi Kulon tepatnya di belakang show

room Batik Hafiyan. Pada awalnya Iman hanya mempunyai dua orang pengrajin,

seiring berkembangnya usaha tersebut akhirnya sampai sekarang mempunyai dua

puluh tujuh orang yang diperkerjakan untuk memproduksi kain batik. Empat

orang diantara pengrajin tersebut adalah laki-laki, dan selebihnya pengrajin

perempuan. Selain memproduksi di tempat yang sudah disediakan untuk

membatik, proses membatik juga diperbolehkan untuk membatik di rumah, seperti

yang dilakukan tiga orang pekerja lainnya.

Para pengrajin batik tulis ini berasal dari desa Kaliwuluh. Cara perekrutan

tenaga kerja tidak berdasarkan riwayat pendidikan, karena pendidikan tidak

dikaitkan untuk menjadi seorang pengrajin batik. Syarat untuk menjadi pengrajin

pada batik Iman adalah mempunyai bakat dalam membatik dan kesanggupan

calon pengrajin untuk membatik dengan motif yang sudah ditentukan.

(wawancara dengan Iman, 2015).

Pada saat memproduksi kain batik, kendala yang sering dihadapi yaitu

pada tahap pewarnaan, pada tahap ini sering terjadi warna yang dihasilkan tidak

sesuai dengan warna yang sudah ditentukan. Untuk mengatasi kesalahan tersebut

maka dilakukan pewarnaan lagi dengan menggunakan zat pewarna yang berbeda.

Sekitar enam tahun yang lalu batik tulis di Desa Trusmi kulon mempunyai

perkumpulan batik di koperasi batik Budi Tresna yang berlokasi di utara tempat

pembuatan batik tulis. Proses turun-temurunnya batik tulis sini sampai kepada

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Iman tidak ada yang mengajari, pengalaman sejak kecil yang menjadikan Iman

bisa menjadi pengrajin sukses sampai saat ini dan juga karena orang pribumi yang

tinggal di sentra pengrajin batik. Jenis-jenis batik yang diproduksi seperti batik

Dalem, dan batik Pesisiran. Hasil produksi berupa kain batik dan hiasan dinding.

Barang hasil produksi akan di pasarkan ke show room- show room disekitarnya

seperti, show room Hafiyan batik, show room Lia batik, dan show room Salma

batik. Selain itu, kain batik juga di ekspor ke Meksiko, Taiwan, dan Tiongkok.

B. Pengrajin Batik Cetak atau Batik Cap

Usaha batik cetak ini dirintis oleh Susila sejak tahun 1994 yang berlokasi

di desa Trusmi. Batik cetak ini diberi nama Fy-Batik, sebelum memulai usaha

batik Susila bekerja sebagai pengjahit baju di Jakarta selama tiga belas tahun,

karena susahnya hidup di Jakarta akhirnya memutuskan untuk kembali ke Cirebon

dan memulai usaha batik cetak. Hasil produksi batik cetak berupa kain batik cetak

dan baju.

Pada awalnya Susila memproduksi kain batik cetak hanya berdua dengan

istri. Seiiring berkembangnya usaha kain batik cetak sampai saat ini pengrajin

bertambah menjadi delapan belas pengrajin, dua belas tenaga kerja yang

memproduksi kain batik di rumah Susila dan enam orang lainnya

memproduksinya dirumah sendiri. Pengrajin batik cetak terdiri dari tujuh orang

pengrajin laki-laki dan sebelas orang pengrajin perempuan. Pada umumnya

pengrajin batik cetak ini berlatar belakang pendidikan tamatan SMP (Sekolah

Menengah Pertama). Sepanjang perjalan usaha batik cetak ini tidak berjalan

mulus bahkan pernah mengalami kemerosotan karena tidak ada yang membantu

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

dalam usahanya, seperti pemasaran kain batik. Akhirnya Susila bertemu dengan

Heri pemilik batik Hafiyan dan sampai saat ini berkat kerjasamanya usaha yang

dijalani kembali meningkat.

Batik cetak karya Susila mempunyai ciri khas yaitu batik Lawasan. Batik

lawasan ini hanya Susila saja yang memproduksinya dan tidak ada pengrajin lain

yang memproduksi batik lawasan ini di Batik Trusmi. Batik lawasan merupakan

kain batik yang mempunyai warna pudar karena menggunakan warna yang lembut.

Batik lawasan ini sangat sulit dalam memproduksinya karena sangat rentan gagal

dalam proses pewarnaannya.

Dalam memproduksi batik cetak, kendala yang sering dihadapi seperti

pengeringan menggunakan sinar matahari karena matahari sangat berperan untuk

membantu proses pengeringan menggunakan sinar ultraviolet disebabkan obat

yang dipakai dalam pewarnaan sangat bergantung kepada sinar ultraviolet seperti

indigosol. Sedangkan pewarna lainnya bersifat netral artinya tanpa menggunakan

sinar matahari karena tidak akan berpengaruh kepada warna, seperti tjinteksol.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

BAB IV

PERBEDAAN DAN PERPADUAN BATIK MEGA MENDUNG

DENGAN BATIK DARI TIONGKOK

4.1 Batik Mega Mendung

Motif batik mega mendung tergolong kedalam kelompok motif wadasan.

Motif wadasan merupakan motif yang berbentuk batu karang laut yang

mempunyai alur seperti awan-awan yang menggumpal. Motif mega mendung

dipengaruhi oleh budaya Tiongkok yang masuk ke Cirebon pada abad ke XVI.

Pengaruh tersebut dapat dilihat pada warna motif mega mendung yang berwarna

biru dan putih yang diambil dari warna-warna keramik dari Tiongkok yang

diberikan Putri Ong Tien kepada Sunan Gunung Jati. Warna motif mega mendung

terdiri dari warna biru tua sampai warna biru muda (lihat Gambar 4.1).

Dapat dilihat pada Gambar 4.1 bahwa motif batik mega mendung tersebut

berwarna biru tua dan biru muda. Warna biru tua pada motif mega mendung

menggambarkan awan yang mengandung hujan, sedangkan awan yang berwarna

biru muda menggambarkan langit yang cerah yang mengisyaratkan kehidupan

manusia semakin cerah.

Motif mega mendung awalnya tidak hanya berwarna biru muda dan biru

tua saja, tetapi juga memakai warna merah. Hal tesebut dikarenakan proses

pembuatan batik di Cirebon tidak hanya dilakukan oleh wanita saja, tetapi pria

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

juga berperan dalam proses pembuatan batik. Warna merah pada batik mega

mendung menyimbolkan kedinamisan dan kemaskulinitasan pembuatnya. Selain

itu warna biru dan merah tersebut juga melambangkan psikologis masyarakat

pesisir yang bebas dan terbuka.

Sekarang ini, perkembangan gradasi warna pada motif mega mendung

lebih beragam. Dulunya, motif batik mega mendung hanya mempunyai gradasi

bitu tua sampai biru muda dan warna putih. Akan tetapi, penggunaan warna pada

batik mega mendung sudah bervariasi sampai saat ini dengan menggunakan

warna-warnah yang cerah, seperti warna merah, hijau, jingga, dan warna ungu.

Gradasi warna pada motif batik mega mendung pun lebih bervariasi, mulai dari

tiga gradasi, lima gradasi, bahkan sampai sebelas gradasi. Contoh variasi dan

gradasi dari motif batik mega mendung dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.1 Gambar motif batik mega mendung(kiri) Gambar 4.2 Variasi dan gradasi pada

motif batik mega mendung (kanan)

Motif batik mega mendung sekarang ini sudah banyak dikombinasikan

dengan motif-motif batik yang ada di Cirebon. Hal tersebut dapat dilihat pada

karya pengrajin batik di desa Trusmi Cirebon disebabkan permintaan pasar yang

tinggi terutama kalangan perancang busana. Para pengrajin selalu memasukkan

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

unsur awan pada motif batik yang dibuatnya karena motif awan ini merupakan ciri

khas dari motif-motif batik di Cirebon walaupun motif awan tersebut bukanlah

motif yang utama. Biasanya motif awan hanyalah sebagai motif-motif

pendamping atau motif pembantu terhadap motif yang akan ditonjolkan seperti

pengrajin menginginkan motif kupu-kupu, maka motif awan dijadikan sebagai

latar dari gambar kupu-kupu yang menggambarkan kupu-kupu terbang di atas

awan. Kemudian motif mega mendung dikombinasikan dengan ikan, maka fungsi

motif mega mendung adalah sebagai air. Untuk itu, alasan pengrajin batik

mengkombinasikan antara motif batik mega mendung dengan motif-motif flora

maupun fauna adalah karena motif batik mega mendung sangat cocok dan mudah

dikombinasikan dengan motif apa saja dan menghasilkan suatu karya yang indah.

Penggunaan gradasi pada motif batik mega mendung tidak ada aturan

dalam pewarnaannya, karena hal tersebut merupakan sebuah seni pada motif batik

yang bertujuan untuk memperkaya, menambah jenis motif tanpa meninggalkan

secara keseluruhan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Pada awalnya

motif batik mega mendung hanya memakai gradasi warna yang sama, misalnya

warna merah muda sampai warna merah tua.

Gambar 4.3 Gambar gradasi merah pada motif batik mega mendung

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Akan tetapi semakin berkembangnya motif dan warna pada batik mega

mendung, para pengrajin sudah mengkombinasikan warna-warna yang berbeda

pada gradasi motif batik. Contohnya motif berwarna hijau, warna gradasinya

adalah warna putih pada garis tepi motif, gradasi pada bagian tengah motif

berwarna hijau muda sampai warna hijau tua, dan pada bagian paling dalam motif

berwarna hitam.

Gambar 4.4 Gambar gradasi warna hijau pada motif batik mega mendung

Hal tersebut dilakukan untuk menekankan bentuk motif dan warna yang

unik dan menghidarkan konsumen dari rasa kejenuhan terhadap motif yang sama.

Perbedaan warna gradasi pada motif tentu saja harus penuh pertimbangan dan

haruslah dengan warna yang senada, seperti penggunaan warna putih yang

dikombinasikan dengan warna biru muda sampai warna biru tua. Warna putih

yang dikombinasikan dengan warna biru muda sampai biru tua adalah memberi

kesan awan yang sejuk dan nyaman. Kemudian contoh selanjutnya warna putih

dengan warna jingga tua dan warna coklat. Warna tersebut merupakan warna

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

motif mega mendung klasik yang mempunyai makna kestabilan, keagungan, dan

penuaan (Prasetioningtyas, 2011:119).

4.1.1 Karakteristik Motif Batik Mega Mendung

Karakteristik motif batik mega mendung mempunyai perbedaan

dibandingkan dengan motif-motif batik dari daerah yang ada di pesisir pantai

pulau Jawa. Adapun karakteristik dari motif batik mega mendung ini adalah motif

yang berbentuk awan-awan dan berwana cerah serta tegas. Selain itu juga

mempunyai filosofi dan nilai-nilai sosial dan keagamaan.

4.1.2 Filosofi Motif Batik Mega Mendung

Motif batik mega mendung diciptakan sebagai suatu karya seni yang unik,

selain itu juga mempunyai filosofi yang mendalam. Adapun filosofi dari motif ini

adalah dalam paham Taoisme28

motif ini menggambarkan dunia atas yang luas,

dimana diatas langit itu merupakan tempat tinggal para dewa. Sedangkan makna

motif batik mega mendung dalam ajaran Islam adalah sebagai pembawa hujan

yang dinanti-nantikan masyarakat Cirebon. Hujan merupakan sumber kehidupan

tanpa adanya hujan manusia tidak bisa hidup.

Pada motif batik mega mendung, warna biru tua menggambarkan awan

gelap yang membawa air hujan, sedangkan warna biru muda menggambarkan

28 Paham Taoisme juga dikenal dengan Daoisme (道家 dào jiā atau 道教 dào jiào), yang diprakarsai oleh

Lao Tzu (老子 lăo zi). Taoisme merupakan aliran filsafat yang berasal dari Tiongkok yang berumur ribuan

tahun dan merupakan akar pemikiran yang sudah ada sebelum masa konfusiusme.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

kehidupan manusia yang semakin cerah. Garis-garis gambar dari motif mega

mendung merupakan gambaran perjalanan kehidupan manusia mulai dari lahir,

anak-anak, menuju remaja, dewasa, sampai berumah tangga, dan mati. Pada motif

mega mendung ini antara lahir tersambung garis yang kesemuanya menyimbolkan

kebesaran Tuhan.

4.2 Batik Dari Tiongkok

Negara Tiongkok sudah mengenal batik semenjak beberapa abad yang lalu.

Kerajinan batik mulai tumbuh berkembang di Tiongkok pada masa Dinasti Sui

(隋 suí) pada tahun 581 masehi sampai dengan tahun 618 masehi. Daerah yang

memproduksi batik di Tiongkok adalah Provinsi Guizhou yang terletak di barat

daya Tiongkok. Masyarakat yang masih mempertahankan tradisi memproduksi

batik adalah masyarakat suku Miao (苗族 miáozú), Bouye (布依族 bùy zú), dan

Kejia atau Hakka (客家 k jiā). Suku Kejia adalah bagian dari suku Miao yang

menetap di Desa Matang. Suku minoritas mulai membatik pada saat berusia enam

dan tujuh tahun bertujuan untuk pelestarian budaya yang harus dibiasakan dari

kecil. Selain itu, dikarenakan supaya kebudayaan asli tidak hilang seiiring dengan

zaman yang semakin maju. Persamaan pada motif batik dari Tiongkok dengan

motif batik Indonesia adalah dalam satu kain batik terdapat berbagai motif

binatang, seperti motif perempuan suku Miao di sawah, motif kerbau dengan

burung. Akan tetapi, pada dasar kain sangat jarang diisi dengan motif-motif

ceplok maupun motif-motif yang lain. Bagian dasar kain biasanya berwarna hitam

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

dengan motif berwarna biru, merah, dan hijau yang bertujuan untuk menonjolkan

bentuk motif.

4.2.1 Karakteristik Batik Dari Tiongkok

Karakteristik dalam keterampilan membatik yang dilakukan oleh suku

minoritas Tiongkok yang paling menonjol adalah motif wanita yang sedang

berada di kebun bambu. Selain dari itu, motif yang sering diproduksi adalah pola-

pola bunga atau ide dari cerita-cerita rakyat, seperti motif dewi kupu-kupu.

Kemudian motif yang khas dari suku minoritas ini adalah bentuk desain spiral

melingkar dan spiral ganda yang mewakili tanduk-tanduk kerbau yang

melambangkan nenek moyang masyarakat Tiongkok dan melambangkan

kematian. Contoh desain tersebut dapat dilihat pada lampiran Gambar 4.5.

4.2.2 Teknik Membatik Suku Minoritas Tiongkok

Teknik yang digunakan dalam membatik oleh masyarakat Tiongkok

mempunyai kesamaan seperti pewarnaan pada teknik pembatikan di Indonesia

yaitu teknik coletan. Canting yang digunakan tidak mempuyai kantung penyimpan

malam (lilin). Jenis canting yang digunakan adalah canting yang mirip dengan

pahat pada seni ukir dengan permukaan pahat sangat tajam. Akan tetapi lebih

sering menyebutnya dengan pisau batik. Pisau batik ini berbentuk segitiga dengan

tangkai seperti pensil dan juga pada bagian tengahnya mempunyai belahan untuk

menyimpan malam. Jenis canting ini ada beberapa macam ada yang triangular,

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

semi sirkular, dan jenis lainya tergantung dengan pola yang akan digambar (Lihat

Gambar 4.6).

Pola yang digambar menggunakan pisau batik diatas kain putih kemudian

pisau batik tersebut dicelupkan ke dalam lilin yang berwarna biru tua atau nila.

Untuk memperoleh warna biru tua atau nila diperoleh dari rumput biru yang

terdapat di Guizhou. Rumput biru banyak ditemukan di Guizhou pada bulan Juli

dan Agustus, karena pada bulan-bulan tersebut sudah bisa dipanen. Rumput

tersebut bisa dipanen ketika batang rumput tersebut sudah mencapai panjang dua

sampai tiga kaki. Sedangkan untuk bahan pewarna yang berwarna kuning pada

batik dari Tiongkok diperoleh dari lilin lebah. Lilin lebah tersebut tidak larut

dalam air, namun apabila direbus maka lilin tersebut akan mencair.

Bahan kain yang digunakan terbuat dari katun yang berwarna putih, warna

putih tersebut diperoleh dari Banlangen (sejenis obat herbal). Adapun hasil kain

batik yang diproduksi oleh suku minoritas Tiongkok berupa cadar, taplak meja,

pakaian, dan banyak jenis lainnya. Suku minoritas Tiongkok memproduksi kain

batik tidak hanya untuk keperluan pribadi saja, melainkan juga dijual kepada

wisatawan-wisatawan yang berkunjung ke daerahnya. lihat lampiran Gambar 4.4.

Desain motif batik dari Tiongkok yang paling tradisional adalah bentuk

geometris dan garis-garis pada bidang putih. Hal ini dipengaruhi oleh Dinasti Han

(汉 hàn) yaitu dengan desain yang lebih figuratif seperti bunga, burung, dan ikan

yang telah berkembang selama berabad-abad. Pada awalnya, batik dari Tiongkok

menciptakan motif-motif yang berasal dari hewan-hewan mitos Tiongkok.

Adapun hewan mitos tersebut adalah burung phoenik, naga, dan kura-kura. Semua

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

ragam hias yang ada pada batik dari Tiongkok sering didominasi oleh warna

merah, atau disisipkan juga warna biru. Pada tahun 1910, batik dari Tiongkok

mulai mengambil motif-motif batik dari gambar bunga atau buketan yang

terpengaruh oleh batik Belanda. Hasil produksi batik dari Tiongkok banyak

ditemui pada gendongan bayi, lengan jaket, dan rok (Shopie:2009)29

.

Hewan naga merupakan makhluk legendaris dalam mitologi orang

Tiongkok. Naga Tiongkok sama mempunyai kesamaan dengan naga Jepang,

Korea, Vietnam, Bhutan, Turki, dan Barat. Akan tetapi naga tersebut tidak sama

dengan naga dari Eropa, karena naga dari Eropa mempunyai karakter yang jahat.

Hewan naga biasanya digambarkan dengan makhluk ular yang panjang yang

mempunyai empat kaki. Bagi orang Tiongkok, naga merupakan lambang

kekuatan dan keberkahan, karena naga dianggap sebagai pusat kontrol alam,

seperti mengontrol seluruh air yang ada di bumi, kemudian mengontrol atas air

hujan, badai, dan banjir. Naga mempunyai makna secara simbolis, seperti yang

ada pada sejarah Tiongkok bahwa Kaisar dianggap sebagai naga karena kebaikan

dan sikap kebijaksanaan yang luar biasa.

Asal usul naga Tiongkok ini belum diketahui pasti, akan tetapi munculnya

motif naga dalam budaya Tiongkok dapat diketahui kembali ketika ditemukannya

patung naga pada beberapa ribu tahun lalu, penemuan ini pada milenium ke lima

sebelum masehi dari budaya ngsh u(阳寿) di Henan pada tahun 1987.

Dalam mitologi Tiongkok, naga mempunyai kaitan dengan angka sembilan,

29 BALT RA.COM “56 Etnis Suku di China : The Miaos” by Shopie on 20 December 2009

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

seperti mempunyai sembilan orang anak, selain itu juga memiliki sembilan

karakter yang berbeda. Adapun kesembilan karakter dari naga tersebut adalah:

1. Memiliki kepala seperti kepala unta.

2. Mempunyai sisik seperti sisik ikan.

3. Tanduknya seperti tanduk rusa.

4. Mata naga tersebut seperti mata siluman.

5. Telinga seperti lembu.

6. Memiliki leher seperti leher ular.

7. Perutnya seperti tiram.

8. Telapaknya seperti telapak harimau.

9. Cakar naga tersebut seperti cakar rajawali.

Dalam budaya Tiongkok naga banyak digunakan sebagai simbol kelas

dalam masyarakat, naga juga termasuk kedalam tahun Tiongkok, selain itu naga

juga menjadi suatu unsur yang terpenting dalam kesenian Tiongkok baik dari seni

bangunan maupun seni rupa. Naga masih digunakan dalam fengshui(风水 fēng

shuĭ), hiasan dalam Imlek, seni barongsai, dan juga sebagai lambang kekuatan

positif Yáng (阳) serta kekuatan negatif n(阴).

Menurut kepercayaan orang Tiongkok, naga merupakan makhluk yang

suci dan dijadikan sebagai makhluk spiritual yang mendapatkan penghormatan

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

yang tertinggi dibandingkan tiga makhluk spiritual lainnya seperti phoenik, kirin

(麒麟 qílín), dan kura-kura. Selain mendapatkan penghormatan tertinggi, naga

juga merupakan makhluk yang paling perkasa, sehingga naga dilambangkan

sebagai makhluk yang mempunyai kekuatan tertinggi, sebagai lambang kebaikan,

membawa kesuburan, dan sebagai harga diri. Sehubungan dengan hal tersebut,

kaisar-kaisar Tiongkok yang mempunyai kekuatan yang tinggi, gagah, dan

perkasa dianggap sebagai naga.

Pada dasarnya, naga mempunyai tiga cakar, akan tetapi bagi kebudayaan

Tiongkok naga dilambangkan dengan mempuyai lima cakar karena kaisar

dianggap sebagai bukan naga yang biasa. Naga bercakar lima ini hanya kaisar saja

yang boleh menggunakannya, apabila ada orang yang menggunakan naga

bercakar lima maka akan dihukum mati. Dalam budaya Tiongkok, naga

dibedakan dalam beberapa tingkatan sesuai dengan kekuatan, warna, dan

bentuknya. Selain itu, naga juga dibedakan dalam beberapa arti sesuai dengan

budaya orang Tiongkok. Adapun fungsi tersebut sebagai berikut :

1. Naga Qiu Niu ( 囚牛 qíuníu) adalah anak pertama raja naga yang berwatak

lemah lembut dan suka akan musik, maka naga Qiu Niu ini diukir pada

bagian pemutar alat-alat musik Tiongkok, karena naga suka mendengarkan

musik tradisional Tiongkok yang merdu.

2. Naga Yazi (睚訾 y z ) merupakan anak kedua raja naga, yang diukir

pada pedang dan mempuyai arti bahwa naga bisa membunuh.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

3. Naga Chao feng ( 嘲讽 ch o f ng) merupakan anak ketiga raja naga yang

diukir di pinggir jembatan, mempunyai arti bahwa naga sebagai pemberi

air.

4. Naga Pu lao ( 蒲牢 púláo) merupakan anak keempat raja naga yang diukir

pada bel dan gong. Hal ini diyakini bahwa naga yang berteriak pada saat

berperang dengan ikan paus, karena naga Pu Lao takut dengan ikan paus.

Orang Tiongkok menggunakan kayu yang berukiran ikan paus sebagai

kayu pemukul lonceng.

5. Naga Suan Ni ( 狻猊 suānní) adalah anak kelima raja naga yang mirip

seperti singa yang menyukai ketenangan, biasanya diukir pada kursi

tempat tahta Budha atau di perdupaan tempat abu leluhur.

6. Naga Baxia ( 霸下 bàxià) adalah naga seperti kura-kura yang diukir di

bawah monumen batu, karena naga dipercaya dapat menyanggah berat

batu.

7. Naga Bi An ( 狴犴 bì àn) atau juga disebut “Xianzhang” merupakan anak

ketujuh raja naga yang berbentuk seperti harimau. Bi An adil dan bijak,

biasanya yang diukir pada gerbang penjara mempunyai arti bahwa

melambangkan keadilan.

8. Naga Fu xi ( 负屃) mirip naga namun berkepala harimau yang diukir

diatas meja batu, maksudnya adalah naga sangat menyukai literatur dan

menulis kaligrafi.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

9. Naga Chi Wen (鸱吻 ch w n)merupakan naga yang diukir di atas atap

tempat ibadah, maksudnya adalah bahwa naga bisa memberikan tanda

bahaya.

Saat ini ukiran-ukiran naga tidak hanya terdapat pada benda-benda yang

telah disebutkan diatas, tetapi motif naga sudah masuk kepada motif-motif batik

di Indonesia. Pemakaian motif naga pada batik melahirkan suatu kebudayaan baru

di nusantara. Akan tetapi, perpaduan antara motif batik dengan naga ini bukanlah

sesuatu yang baru bagi kebudayaan Tiongkok. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan banyaknya motif-motif batik mega mendung yang di padukankan dengan

naga pada bangunan-bangunan kuno Tiongkok, seperti yang ada pada Forbidden

City ( isatana terlarang) di Beijing, selain itu juga dapat dilihat pada bangunan

Summer Palace ( istana musim panas) di Beijing. Tidak hanya pada kedua tempat

tersebut, tetapi masih banyak lagi terdapat pada bangunan-bangunan di Tiongkok,

seperti yang terdapat pada Hangging temple yang terletak di gunung Hengshan,

Shanxi, Tiongkok.

4.3 Perbedaan Batik Mega Mendung Cirebon dengan Motif Awan Cina

Perbedaan antara motif mega mendung dengan motif awan Cina adalah:

1. Motif mega mendung Cirebon memiliki awan yang cenderung lancip,

lonjong dan berbentuk segitiga (Gambar 4.5), sedangkan motif awan pada

batik dari Tiongkok memiliki awan yang bulat cenderung melingkar

(Gambar 4.5).

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Gambar 4.5 Gambar Motif batik mega mendung Cirebon (kiri) dan

motif awan Cina (kanan)

2. Pada motif mega mendung berbentuk garis lengkung yang beraturan,

mulai dari lengkung paling dalam kemudian melebar keluar yang

menunjukkan gerak yang teratur dan harmonis.

3. Garis lengkung yang beraturan ini memberi makna bahwa dalam

kehidupan manusia yang selalu berubah (kadang di atas kadang di bawah),

kemudian berkembang keluar untuk mencari jati diri (kehidupan ekonomi,

politik, sosial, dan budaya).

4. Pada motif mega mendung garis melengkung yang tidak terputus

mempunyai makna yaitu keberkahan yang tidak ada putusnya.

5. Pada motif awan batik dari Tiongkok, bentuk awan menggumpal dengan

mempunyai ekor, sedangkan pada motif batik mega mendung bentuk awan

lebih utuh dan selalu terikat pada motif awan yang lainnya.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

4.4 Perpaduan Motif Batik Mega Mendung Dengan Motif Batik Naga Dari

Tiongkok

Motif batik mega mendung merupakan hasil dari akulturasi budaya yang

lahir dari citra dan karya seniman Cirebon. Corak dan motif mega mendung yang

di padu-padankan dengan batik dari Tiongkok yang bermotif naga sangat cocok,

karena naga merupakan hewan mitos Tiongkok yang merupakan lambang

kekuatan dan keberanian. Selain itu, bagi orang Tiongkok naga merupakan hewan

yang membawa berkah dan keberuntungan.

Setelah kedua motif mega mendung dan motif naga di padu-padankan

maka banyak terjadi perubahan mulai dari warna sampai bentuk asli motif.

Contohnya pada motif batik mega mendung, yaitu motif mega mendung bukan

menjadi motif utama tetapi hanya sebagai penghias motif utama. Selanjutnya,

gradasi pada motif mega mendung terkadang digunakan dan di lain sisi juga tidak

digunakan, tapi hanya memberi garis yang mengikuti pola motif mega mendung

tersebut. Warna yang dipakai untuk pewarnaan motif naga lebih menekankan

kepada warna-warna emas, merah, dan biru. Penggunaan warna pada motif naga

di Cirebon lebih memilih warna emas dan merah karena menunjukkan estetika

dan ke indahan dari motif tersebut. Sedangkan di Tiongkok, warna motif naga

pada kain batik lebih memilih warna biru, karena bahan pewarna yang digunakan

merupakan pewarna alami, dimana untuk memperoleh bahan tersebut tergantung

kepada musim di Tiongkok.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

Motif naga yang dimasukkan ke dalam motif batik di Cirebon adalah naga

yang memiliki empat cakar, karena naga yang bercakar empat adalah

melambangkan rakyat biasa. Sedangkan naga yang bercakar lima adalah

melambangkan kekaisaran. Dalam penggunaan motif naga, pengrajin tidak

memakai bentuk naga secara utuh, karena beberapa bagian dari naga itu terbentuk

dari motif mega mendung, seperti pada bagian rahang dan telinga. Sedangkan

bagian tanduk terdiri dari motif daun yang diberi isen-isen. Kemudian bagian

punggung naga yang berupa geridi juga diganti dengan motif yang mirip dengan

lidah api.

Menurut kepercayaan masyarakat Tiongkok perpaduan motif naga dengan

mega mendung menggambarkan naga yang terbang ke awan pada musim semi

yang bertujuan untuk mendatangkan hujan yang diperlukan untuk pertanian yang

dibutuhkan oleh masyarakat agraris. Selain itu, motif naga juga dipadu-padankan

dengan awan, dimana awan tersebut digambarkan sebagai air laut. Maksud dari

motif naga yang menyelam ke dasar samudra menceritkan pada saat musim gugur

naga sedang berhibarnasi30

.

Perpaduan antara motif batik mega mendung dengan motif naga

mempunyai ciri khas yaitu menggunakan dasar kain yang berwarna merah. Hal

tersebut dikarenakan untuk menampilkan motif secara bersih dan mencolok.

Kemudian apabila warna dasar kain dan warna motif mega mendung maupun

30 Berhibernasi adalah kondisi dimana hewan tidur nyenyak yang berbeda dengan tidur normal yang

dilakukan oleh hewan berdarah panas yang bertujuan untuk melindungi diri dari cuaca ekstrim.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

naga berwarna merah maka pengrajin menggunakan warana hijau pada motif

utama yang bertujuan untuk menghidarkan motif dari ketidakkontrasan.

Perpaduan motif mega mendung dengan motif naga merupakan sebuah

cerita yang ditulis pengrajin batik yaitu hewan naga yang hidup diatas awan.

Sesuai dengan kepercayaan masyarakat Tiongkok, naga merupakan pengendali

awan dan juga pemberi hujan sebgai berkah. Sebelum masyarakat Cirebon

menemukan perpaduan kedua motif tersebut, motif naga dan motif awan di

Tiongkok sudah ada, dimana kedua motif tersebut menghiasi bangunan-bangunan

kuno di Tiongkok seperti pada bagian bangunan resmi kekaisaran, istana kaisar,

kuil-kuil, bangunan resmi pemerintahan,dan pada rumah bangsawan. Pada batik

Cirebon terdapat beberapa jenis naga yang dipadukan dengan motif mega

mendung yaitu jenis naga Yun long cheng xiang ( 云龙呈祥 yú l ng chéng xiáng )

artinya adalah naga melayang di atas awan memberi berkah dan kemakmuran, dan

Long yin ( 龙吟 l ng yín) adalah naga bersenandung.

Makna yang terkandung di dalam motif batik mega mendung yang

dipadukan dengan naga ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pembawa energi positif dan sebagai penambah karisma serta

kepercayaan diri kepada pemakainya.

2. Terkandung didalamnya suatu harapan supaya selalu mendapatkan berkah

dari Tuhan.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/85697/potongan/D3-2015... · Kesenian batik termasuk dalam seni kriya. ... yang real. 2.1 Tinjauan

3. Perpaduan batik mega mendung dengan motif naga ini banyak ditemukan

pada pakaian pria. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perpaduan

kedua motif tersebut mengandung unsur kekuatan.

4. Dari segi keindahan, perpaduan kedua motif tersebut menampilkan

kemewahan motif dan memiliki nilai jual yang tinggi.

5. Motif naga dan motif mega mendung melambangkan kejantanan dan

kesuburan.

6. Perpaduan antara motif batik mega mendung dengan motif naga

menciptakan sesuatu yang baru, dimana motif-motif tersebut mengandung

nilai positif, yaitu kebijaksanaan dan kebaikan yang luar biasa. Untuk itu,

harapan kepada pemakainya memberikan kebaikan kepada semua makhluk

yang ada di alam semesta.