bab i pendahuluan 1.1 latar belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/bab i.pdf ·...

18
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini banyak hal yang berubah di berbagai negara baik itu dari hal yang sederhana sampai yang kompleks, tidak terkecuali Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang yang turut andil di dalam proses Globalisasi ini. Indonesia berperan sebagai konsumen berbagai budaya yang turut masuk ke indonesia dari negara-negara barat. Budaya dari luar negeri masuk ke indonesia melalui media massa maupun media lainnya, seperti majalah, koran, tv dan internet. Budaya barat yang cenderung bebas digambarkan dengan kebiasaan mereka minum-minuman beralkohol, mengonsumsi narkotika, pergaulan bebas atau dugem. Budaya barat tentunya tidak sesuai dengan karakteristik masyarakat yang masuk secara cepat dan tidak bisa dihindari, terutaama oleh para remaja yang masih belum bisa memahami dampak buruk dari budaya itu. Kebanyakan remaja, Indonesia memiliki kebiasaan menerima kebudayaan tanpa memilah karena menurut mereka budaya itu menarik dan unik. Seringkali mereka tidak memikirkan bagaimana dampak yang akan ditimbulkan dari hal-hal yang dilakukkan. Salah satu budaya yang saat ini sedang booming di indonesia adalah dunia malam yang di identitikan dengan kata dugem atau clubbing. Para remaja yang mulai

Upload: vothuy

Post on 09-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini banyak hal yang berubah di berbagai negara baik itu

dari hal yang sederhana sampai yang kompleks, tidak terkecuali Indonesia sebagai

negara yang sedang berkembang yang turut andil di dalam proses Globalisasi ini.

Indonesia berperan sebagai konsumen berbagai budaya yang turut masuk ke

indonesia dari negara-negara barat.

Budaya dari luar negeri masuk ke indonesia melalui media massa maupun media

lainnya, seperti majalah, koran, tv dan internet. Budaya barat yang cenderung bebas

digambarkan dengan kebiasaan mereka minum-minuman beralkohol, mengonsumsi

narkotika, pergaulan bebas atau dugem. Budaya barat tentunya tidak sesuai dengan

karakteristik masyarakat yang masuk secara cepat dan tidak bisa dihindari, terutaama

oleh para remaja yang masih belum bisa memahami dampak buruk dari budaya itu.

Kebanyakan remaja, Indonesia memiliki kebiasaan menerima kebudayaan tanpa

memilah karena menurut mereka budaya itu menarik dan unik. Seringkali mereka

tidak memikirkan bagaimana dampak yang akan ditimbulkan dari hal-hal yang

dilakukkan.

Salah satu budaya yang saat ini sedang booming di indonesia adalah dunia malam

yang di identitikan dengan kata dugem atau clubbing. Para remaja yang mulai

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

2

mengikuti tren pada saat ini karena para remaja yang cenderung masih labil dan

memiliki rasa ingin tahu yang berlebih. Clubbing dari katanya saja sudah bisa dilihat

bahwa aktivitas ini berada di diskotik yang tidak jauh dengan perilaku menyimpang

seperti pacaran bebas, obat-obatan terlarang ( narkotika), alkohol, dan hura-hura.

Lambat laun secara sadar dugem juga melanda kaum intelektual yaitu mahasiswa

yang seharusnya meereka mengerti bahwa dugem itu bukanlah aktivitas yang baik

untuk membantu mereka meningkatkan prestasi. Mirisnya dugem ini mendapatkan

dukungan dari banyak pihak melalui media massa yang cenderung mudah diakses

oleh banyak oraang, kita lihat saja di baliho khususnya di Kota Malang banyak sekali

event-event yang tertempel .

Salah satu faktor penyebab dugem diminati mahasiswa adalah persebaran

informasi melalui media dalam menyebarkan kebudayaan massal inilah yang

membuat dugem ini semakin berkembaang pesat di kalangan mahasisiwa. Melalui

media pula, yang membuat mahasiswa susah untuk memilah-milah kegiataan yang

bagus atau yang buruk. Mahasiswa yang mulai mengikuti tren gaya hidup ini karena

ingin disebut anak muda gaul dan tidak ketinggaalan zaman. Seperti yang dikatakan

Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas.

(David Chaney, 1996:57)

Di Malang sendiri, yang memiliki julukan kota pendidikan yang setiaap tahunnya

banyak para calon mahasiswa yang memadati untuk berlomba-lomba meendapatkan

tempat untuk menuntut ilmu. Sehingga mulai bermunculan diskotik-diskotik atau

kafe-kafe yang selalu ramai dikunjungi mahasiswa, terutama pada malam minggu

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

3

atau pada saat ada event-event tertentu yang menarik minat mahasiswa. Siapa yang

tidak mengenal Hugo’s cafe, MyPlace, Triangle, dan Nashville, banyak sekali tempat

hiburan malam di malang yang akan memanjakan mereka para clubbers ( sebutan

bagi mereka pecinta dugem atau club malam).

Meningkatnya kecenderungan mahasiswa untuk mengunjungi tempat-tempat

hiburan malam membuat mereka para pemodal mengadakan event setiap minggunya

yang pailing sering adalah ladies night biasanya diadakan di hari rabu yang

mengratiskan bagi mereka para perempuan sehingga banyak sekali pengunjung yang

datang adalah miereka perempuan. Selain menarik minat dari para perempuan juga

menarik para lelakki yang ingin cuci mata dengan melihat perempuan cantik yang

menggunakan pakaian minim dan terbuka.

Mahasiswa yang sedang mengalami peralihan dari masa remaja menuju

dewasa, membuat mereka masih belum bisa berpikir secara matang. Mereka masih

mencari jati diri mereka, untuk itu peranan keluarga begitu penting untuk mengontrol

perkembangan mereka. Keluarga adalah tempat dimana mereka pertama belajar untuk

bisa berkembang dan bergaul dengan masyarakat sehingga peran keluarga begitu

berpengaruh dalam membentuk sikap dan perilakunya. Kasih sayang begitu penting

untuk membentuk jati diri yang baiak dan tidak salah jalur.

Hampir semua mahasiswa yang melakukaan aktivitas dugem ini dari keluarga

yang menengah keatas seperti yang dikutip deri Divana Perdana dari W. A. Gerungan

(2004:135), yang mengungkapkan bahwa hampir semua pelaku dugem adalah kaum

remaja yang memiliki status ekonomi menengah keatas. Karena dilihat dari biaya

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

4

untuk melakukan gaya hidup dugem membutuhakan dana yang cukup besar. Mulai

dari kebutuhan untuk membayar uang masuk, koestum, membeli minuman dan

makanan, semua pasti menggunakan dana yang besar.

Jika dilihat gaya hidup dunia malam secara tidak langsung mahasiswa

mempunyai hobi dugem mereka senang berpola hidup glamour, hedonistic, dan

konsumtif. Seperti yang diungkapkan Bocock bahwa “ konsumsi adalah sebuah

proses perubahan yang secara historis dikonstruksikan secara sosial”.

(Bocock,1993:45) Mahasiswa yang mempunyai sifat konsumtif dan hedonistic

sepiertinya tumbuh beriringan dengan adanya sejarah globalisasi ekonomi dan

transformasi kapitalisme konsumsi seperti mulai menjamurnya pusat perbelanjaan

atau mall, kegandrungan untuk menggunakan produk-produk dari luar negeri, dan

makanan cepat saji.

Dugem adalah satu ekspresi dari para remaja yang sedang mencoba menemukan

gejolak-gejolak jiwanya yang cenderung ermosional. Pada dasarnya perilaku dugem

ini sebenarnya hanya untuk memenuhi ngafsu kesenangan duniawi. Seperti yang

diungkapkan Pitirin Sorokin dalam mentaliatas budayanya yaitu mentalitas inderawi

setinggi-tingginya. Sorokin menggambarakan pendekatan ini sebagai suatu

“eksploitasi parasite” dengan motto “makan, minum, dan kawinlah, karena besok kita

akaan mati”. (Doyle Paul Johnson 1994:100)

Dugem adalah salah satu aktivitas yang dapat menganggu iman dan moral remaja

yang cenderung memiliki sifat labil dan tidak memiliki pendirian, karena bisa

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

5

menghancurkan masa depan, kesempatan dan potensi yang dimilikinya. Akan tetapi

hal ini kurang dipahami oleh para remaja sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang ada diatas, bentuk dari perumusan masalah

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses “dunia malam” menjadi lifestyle Mahasiswa ?

2. Bagaimana bentuk perilaku menyimpang mahasiswa dalam dunia malam?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan proses dunia malam sebagai lifestyle mahasiswa

2. Mengidentifikasi bentuk perilaku menyimpang di dunia malam

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Teoritis

Diharapkan dapatkan memberikan sumbangan pemikiran dalam

memperkaya wawasan ilmu pengetahuan, yang ada berhubungan dengan

Program Studi Sosiologi. Serta mengkaji dan mengembangkan teori dari

tokoh sosiologi, yaitu Edwin H. Sutherland yang mekaji tentang Differntial

Assosiation.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

6

b. Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti

selanjutnya dan dapat bermanfaat pada mahasiswa yang khususnya terlibat

dengan dugem khususnya dan semua pembaca pada umumnya.

1.5 Definisi Konsep

1.5.1 Dunia Malam

Dunia malam adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan pada saat malam

tiba.keg. Kegiatan dunia malam berisikan hal-hal yang penuh dengan negative mulai

dari berfoya-foya, minum-minuman keras, narkoba adalah sebuah kegiatan yang

dianggapn biasa bagi mereka para penikmatnya .Kehidupan gemerelap malam seolah

milik mereka sehingga apa yang mereka lakukan tidak ada larangan.( Moamar Emka,

2003:77)

1.5.2 Lifestyle/ Gaya Hidup

Gaya hidup adalah salah satu bentuk seseorang mengkonsumsi waktu dan uang

untuk memanjakan dirinya . Gaya hidup juga bisa menjadi sebuah bentuk ajang dari

ekspresi dan adaptasi seseorang terhadap budaya yang dilahirkan karena adanya

perkembangan zaman. Dalam hal ini, budaya modern mencoba menghadirkan gaya

hidup modern, yang tentunya menjadi salah satu acuan dalam bersikap ataupun

bertindak. Termasuk ketika mulai hadirnya produk baru yang dianggap bagian dari

bentuk salah satu simbol gaya hidup masa kini

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

7

Gaya hidup dalam kehidupan sehari-hari berguna untuk mencoba mengenali dan

menggambarkan adanya kompleks identitas dan afiliasi sosial yang lebih luas. Gaya

hidup menunjukkan bentuk-bentuk tindakan dan peangelompokan tipe-tipe sosial

yang berbeda dan berlaku dalam kehidupan zaman modern.

Dalam mencoba memahami bentuk dari pertumbuhan gaya hidup masyarakat,

khususnya Indonesia, maka dapat dicermati bahwa urusan gaya hidup sudah menjadi

sebuah prioritas sebagian orang. Masyarakat konsumer Indonesia tampak mulai

tumbuh dan berkembang pesat seiringan dengan perkembangan globalisasi ekoenomi

dan transformasi kapitalisme konsumsi. (David Chaney, 1996:40)

1.6 Metode Penelitian

Penelitian merupakan bentuk aktivitas ilmiah ataupun penelitian untuk

mengamati, melihat, mencari, menggali data dan informasi, yang dilakukan oleh

ilmuwan atau peneliti. Berikut adalah ciri-ciri peneliti yeaitu: rasional, sistematis,

objektif dan realitis. Sedangkan untuk metode adalah suaatu cara yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan dealam penelitian. Metode

penelitian mempunyai peran yang penting di dalam penguampulan data, merumuskan

masalah, analisis dan interpretasi data. Hal ini peneliti aekan menggunakan sebuah

metode penelitian yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan, karena

pemilihan metode penelitian yang sesuai dengan penelitaian yang akan dilakukan,

karena dalam pemilihan metode penelitian secara garis bresarnya dilakukan dengan

mempertimbangkan kesesuaian metode penelitian yang akan digunakan tersebut

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

8

dengan berbagai macam obyek ataupun subyek yang akaan diteliti (Koentjaningrat,

1991:7-8).

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah peneleitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah suatu aktivitas penelitian yang berlokasi dimana menempatkan

penelitiannya di dalam dunia. Penelitian kualitatiif terdieri dari berbagai macam

serangkaian penafsiran material. Penelitian kualitatif dimaulai dengan asumsi dan

penggunaan kerangka penafsiran/teoritis yang membentuk dan mempengaruhi studi

tentang permasalahan riset penelitian yang terkait dengan makna yang dikenal oleh

individu atau kelompok pada suatu permasalahan sosial yeang terjadi pada saat ini

(Creswell, 2013:58-59).

Penelitian kualitatif ini mencoba mengerti suatu maekna yakni suatu kejadian

peristiwa dengan mencoba berinteraksi dengan berbagai oarang-orang dalam situasi

atau fenomena tersebut sesuai dengan penelitian peneliti (Yusuf, 2014:328).

Penggunaan metode pendekatan penelitian kualitatif ini untuk menggambarkan

bagaimana permasalahan penelitian yang akan diangkaat mengenai bagaimana

persoalan dunia malam sebagai lifestyle mahasiswa yang aekan dapat didesripsikan

dengan utuh apabila menggunakan metode pendekatan kualeitatif yang sebagaimana

karakteristik pada metode penelitian kualitatif yang mampu menggambarkan sebuah

fenomena secara holistik (menyeluruh).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

9

1.6.2 Jenis penelitian

Pendekatan pada penelitian ini adalah studi kasus deskriptif. Dengan

pertimbangan bahwa dengan menggunakan studi kasus deskriptif untuk meelihat

suatu seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil, bagaimana diterapkan

dan apakah yang dihasilkan keputusan yang telah diambil. ( Salim, A, 2001:91) Tipe

penelitian ini digunakan karena dirasa dapat menggambarkan kasus yaneg akan

diangkat dalam penelitian ini yaitu Dunia malam sebagai gaya hidup Maheasiswa

sekaligus untuk mengetahui bagaimana proses dan bentuk perilaku menyimpang

Mahasiswa di tempat Dugem maupun di luar tempat Dugem.

1.6.3 Lokasi Penelitian

Penelitian tentang Dunia Malam sebagai Gaya Hidup Mahasiswa dilakukan di

salah satu club malam di Kota Malang yaitu, My Place yang beralamat di Jalan Jaksa

Agung Suprapto No. 17, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Tempat ini dipilih oleh peneliti dikarenakan tempat ini sering mengadakan event

sehingga menarik minat Mahasiswa dan peneliti sudah memiliki beberapa orang yang

bisa membantu memperlancar penelitian. Dari situ penulis mendapatkan gambaran

bahwa tempat-tempat hiburan malam sering sekali dikunjungi oleh mahasiswa. Maka

dari itu peneliti ingin meneliti tentang Dunia Malam sebagai Lifestyle Mahasiswa.

1.6.4 Sumber Data dalam Penelitian

Sumber data dalam penelitian dapat dikelompokkan kedalam dua klarifikasi, yaitu

data primer dan data sekunder.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

10

a. Data primer

Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau katea-kata yang diucapkan

secara lisan, gerak-gerik perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya,

yakni subjek penelitian atau informan yang berkenaan dengaan variable yang diteliti

atau data yang diperoleh dari responden langsung.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dalam hasil dokuementasi yang sudah

dikumpulkan oleh pihak sebelumnya, dalam bentuk publikasi (Santoso dan Tjiptono,

2001:59). Data tersebut digunakan peneliti untuk mendukunag penelitian yang akan

dilakukan. Data ini diperoleh dari literatur, artikel internet daen jurnal yang berkaitan

dengan permasalahan yang akan diteliti.

1.6.5 Subyek Penelitian

Subjek penelitian yang diteliti adalah seorang yang telaeh lama berkecimpung di

dunia malam baik itu mahasiswa atau orang-orang yang bekerja di tempat tersebut.

Penelitian ini menggunakan Teknik penentuan subjeek penelitian dengan

menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adaleah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Arikunto, 2010:183).

Dalam penelitian kualitatif, data-data dan peristiwa-peraistiwa hasil observasi

harus diinterpretasikan menurut sudut pandang informan. Artineya, informan

dianggap sebagai orang yang mengetahui dan memahami lebih daleam mengenai

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

11

obyek yang akan diteliti. Dengan kata lain bahwa penelitian kaualitatif lebih

mengutamakan perspektif emik (sudut pandang informan) daripada perspektif etik

(sudut pandang penelitian.

Untuk mendapatkan sumber data yang terarah, maka penentuan keriteria sebagai

adalah berikut:

1. DJ (Disk Jockey) sebagai pembuka jalan karena sudah lama berkecimpung di

dalam dunia malam.

2. Mahasiswa laki-laki atau perempuan yang merupakan clubbers dan memiliki

frekuensi mengunjungi tempat hiburan malam seminggu sekali.

3. Orang yang dapat memberikan informasi lebih banyak karena sering

berinteraksi dengan pengunjung .

Sesuai dengan etika penelitian, karena masalah yang dibahas adalah masalah yang

sensitive dan pemberi data tidak ingin disebutkan namanya, makea nama-nama

informan dalam penulisan ini disamarkan (Moh.Soehada, 2004:27).

Subjek penelitian yang diwawancarai dengan kriteria-kriteriea yang sudah

ditentukan:

1. DJ Ahmad salah satu DJ yang sering mengadakan aksi panggung di My Place

2. Mawar salah satu mahasiswi PTS yang ada di kota Malang

3. Digo salah satu mahasiswa PTN yang ada di Malang

4. Satria salah satu bartender yang bekerja di My Place

5. Saras salah satu mahasiswi PTN yang ada di kota malang

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

12

6. Jajang salah satu mahasiswa PTS yang ada di kota Malang

1.6.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu cara yang digunakan peneliti

untuk memperoleh data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini memilih jenis

penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas, dan spesifik.

Seperti yang dijelaskan Sugiyono bahwa pengumpulan bisa diperoleh melalui hasil

observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. (Sugiyono, 2009:225)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan dataa dengan cara

observasi, dokumentasi, dan wawancara.

a. Observasi

Observasi menurut S. Margono diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sistematis dengan mengamati terhadap gejala sebuah fenomena yang tampak

pada obyek penelitian.Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap obyek di

tempat penelitian itu terjadi atau berlangsungnya peristiwa fenomena

tersebut.Observasi ini dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung

dengan melihat situasi yang ada (Nurul Zuriah. 2009:173).

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, peneliti memilih

observasi partisipan. Observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil

melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber

data, dan ikut merasakan suka dukanya (Sugiyono, 2009:227). Dengan observasi ini,

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

13

maka data yang diperoleh lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat

makna dari setiap perilaku yang nampak.

b. Wawancara

Menurut Esteberg (2002) dalam Sugiyono, wawancara adalah merupakan

pertemuan dua orang yang bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2009:231).

Adapun jenis wawancara tersebut diantaranya adalah wawancara terstruktur,

wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak struktur. Pada penelitian ini penulis

menggunakan wawancara tak terstruktur karena agar bisa mengetahui informasi lebih

dalam dan tidak membuat responden curiga bahwa penulis adalah seorang peneliti.

Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi seputaran dunia malam

sebagai lifestyle mahasiswa yang bisa membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, oleh karena itu peneliti melakukan wawancara kepada orang-orang yang

berkecimpung lama didalam dunia malam ini.

c. Dokumentasi

Menurut Nawawi menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara

pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip daen

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

14

termasuk buku-buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah

penyelidikan (Hadari Nawawi, 2005:12).

Dalam penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari data-data yang di cari daari

referensi buku dan pengetahuan lain dari internet, dan juga lansung dari respondeen

yang bersangkutan.

1.6.6 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif ini para ahli memiliki pendapat yanag

berbeda. Huberman dan Miles (1992) didalam buku Metode Penelitian llmu Sosiaal

mengajukan model analisis data yang disebutnya sebagai model interakrif. Modeel

interaktir ini terdiri dari tiga hal utama, yaitu (1) reduksi data. (2) penyajian data;

daan (3) penarikan kesimpulan / verifikasi. Ketiga kegiatan yang merupakan kegiatan

yaneg jalin menjalin pada saat saat sebelum, dan setelah data dalam bentuk sejajar

untuk membangun wawasann umum yang disebut analisis. Berikut adalah gambar

bagan dari model interaktif yaang terdiri dari tiga hal :

Gambar 1.Komponen-komponen Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

15

Sumber: Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:183)

a. Reduksi Data

Tahapan reduksi data mearupakan bagian kegiatan analisis sehingga pilihan-

pilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, dibuang, pola-pola mana yang

meringkas scjumlah bagian yang tersebut, cerita-cerita apa yang berkembang,

merupakan pilihan-pilihan analitis. Dengan begitu, proses reduksi data terlihat untuk

lebih menajamkan, menggolongkan, mengarahkan. membuang bagian data yang tidak

diperlukan, dan juga mengorgeanisasi data sehingga memudahkan untuk dilakukan

penarikan kesimpulan yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses verifikasi.

Hasil penelitian akan mempaeroleh banyak data yang berupa catatan-catatan

narasi dilapanagan. Akan tetapi catatan-catatan tersebut bukan data yang akan

ditampilkan begitu saja dalam laaporan penelitian. Catatan-catatan tersebut harus

masuk dalam teknik reduksi terlebeih dahulu agar peneliti bisa menyusun konsep-

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

16

konsep yang ada didalam analisais laporan penelitian. Dengan reduksi bisa

memudahkan peneliti dan juga pembaaca dalam memahami catatan-catatan atau data

yang telah ada.

b. Display data

Langkah selanjutnya setalah prosees reduksi data berlangsung adalah penyajian

data, yang dimaknai oleh Miles dan Huberman (1992), sebagai sekumpulan informasi

tersusun yang memberi kemungkianan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini, peneliti akan lebih

mudah memahami apa yang sedang tejadi dan apa yarg harus dilakukan. Artinya

apakah peneliti meneruskan analisisnyaa atau mencoba untuk mengambil tindakan

dengan memperdalam termua hal tersebut.

Kegiatan reduksi data dan proses peenyajian data adalah aktivitas yang

berhubungan langsung dengan proses analisis data model interaktif. Dengan

demikian, kedua proses ini pun berlangsuing selama proses penelitian berlangsung

dan belum berakhir sebelum laporan hasil akhir penelitian disusun sehingga jangan

terburu-buru untuk menghentikan kegiatain display data ini sebelum yakin bahwa

yang seharusnya diteliti telah dipaparkan atoau disajikan.

c. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi dan penarikan kesimpulan adalah penarikan arti data yang telah

ditampilkan. Beberapa cara yang dapat diliakukan dalam proses ini adalah dengan

melakukan pencatatan untuk pola-pola dain tema yang sama, pengelompokan, dan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

17

mencari kasus-kasus negatif (kasus khas, yiang berbeda. mungkin pula menyimpang

dari kebiasaan yang ada di masyarakat).

Miles dan Huberman (1992) menyatakoan bahwa dari permulaan pengumpulan

data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda. mencatat

keteraturan, pola-pola punjelasan, konfiguriasi-konfigurasi yang mungkin ada, alur

sebab akibat, dan proposisi. Lebih lanjut Miles dan Huberman bahwa seorang peneliti

yang berkompeten akan menangani kesimpualan-kesimpulan itu dengan longar, tetap

terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudaeh discdiakan, mula-mula belum jelas,

namun kemudian meningkat menjadi lebih jelas dan mengakar dengan kokoh.

Kegiatan penelitian kualitatif ini, penarikan kesimpulan dapat saja berlangsung

saat proses pengumpulan data. Hanya saja ini eperlu disadari bahwa kesimpulan yang

dibuat itu bukan sebagai sebuah kesimpulaan final. Hal ini karena setelah proses

penyimpulan tersebut, peneliti dapat saja meelakukan verifikasi hasil temuan ini

kembali di lapangan. Dengan begitu, kesimpulaan yang diambil dapat sebagai pemicu

peneliti untuk lebih memperdalam lagi proeses observasi dan wawancaranya

(Muhammad idrus, 2009:150-151).

1.6.7 Uji Keabsahan Data

Validitas data merupakan salah satu bagiaan metode yang sangat penting

dalam penelitian kualitatif yang dimana untuk mesngetahui kevaliditan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.Valideitas data adalah suatu bentuk

ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidietan suatu instrument dalam

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41435/2/BAB I.pdf · Chaney gaya hidup adalah ciri sebuaah dunia modern, biasa juga disebut moderniitas

18

penelitian yang telah dilakukan (Suharsimi, 2002:144).Penelitian ini menggunakan

teknik trianggulasi data. Trianggulasi dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode teknik yakni pemeriksaan data dengan memanfaatkan

penggunaan sumber-sumber data dan metode yakni dengan menggunakan teknik

keabsahan data. Teknik ini membandingkan data haasil pengamatan dengan hasil

wawancara dan hasil dokumentasi serta bagaimana pengecekan penemuan hasil

penelitian yang didapatkan dari beberapa kumpulan dsata yang diperoleh. Hal itu

dapat dicapai dengan menggunakan cara :

a. Membandingkan data hasil pengamatan deangan data hasil wawancara

yang telah diperoleh dilapangan.

b. Membandingkan apa yang dikatakan oraang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi pada saat penelitian berlangsung.

c. Membandingkan apa yang dikatakan oraang-orang tentang situasi pada

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu pada saat

penelitian.

d. Membandingkan keadaan dan perspektsif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang sepereti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, oranag berada, orang pemerintahan.

Membandingkan hasil wawancara yang.

e. diperoleh di lapangan dengan isi suatu doekumen yang berkaitan dengan

penelitian (Meleong, 2005:330).