bab i pendahuluan 1.1. latar belakang -...

60
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalankan aktivitas sehari – hari, manusia tidak akan terlepas dari kegiatan transportasi. Untuk itu dibutuhkan sarana transportasi yang memadai agar aktivitas di luar rumah dapat berjalan dengan baik. Salah satu jenis alat transportasi dalah mobil. Selain sebagai alat transportasi mobil juga memberikan nilai tambah bagi pemiliknya, sehingga konsumen harus pandai – pandai memilih mobil mana yang sesuai untuk dirinya. Ada beberapa pertimbangan awal yang mendasari konsumen memilih produk mobil sebagai pemuas kebutuhan akan mobil: 1. Produk mobil yang diharapkan dapat memberikan kepuasan dalam hal kualitas. 2. Harga mobil terjangkau oleh konsumen. 3. Biaya yang dikeluarkan sebanding dengan yang didapat konsumen. 4. Kepuasan setelah pasca pembelian oleh sebab itu perusahaan harus dapat menghasilkan produk mobil yang sesuai denagn selera konsumen. Adanya perusahaan yang sejenis menyebabkan konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan untuk membeli mobil. Salah satunya mobil merk Honda, yang merupakan salah satu dari sejumlah mobil merk jepang yang terdiri dari tipe, antara lain: Jazz, City, Civic, Accord, CRV, Odyssey, dan lain – lain. 1

Upload: doanngoc

Post on 08-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam menjalankan aktivitas sehari – hari, manusia tidak akan terlepas dari

kegiatan transportasi. Untuk itu dibutuhkan sarana transportasi yang memadai

agar aktivitas di luar rumah dapat berjalan dengan baik. Salah satu jenis alat

transportasi dalah mobil.

Selain sebagai alat transportasi mobil juga memberikan nilai tambah bagi

pemiliknya, sehingga konsumen harus pandai – pandai memilih mobil mana yang

sesuai untuk dirinya. Ada beberapa pertimbangan awal yang mendasari konsumen

memilih produk mobil sebagai pemuas kebutuhan akan mobil:

1. Produk mobil yang diharapkan dapat memberikan kepuasan dalam hal

kualitas.

2. Harga mobil terjangkau oleh konsumen.

3. Biaya yang dikeluarkan sebanding dengan yang didapat konsumen.

4. Kepuasan setelah pasca pembelian oleh sebab itu perusahaan harus dapat

menghasilkan produk mobil yang sesuai denagn selera konsumen.

Adanya perusahaan yang sejenis menyebabkan konsumen mempunyai

banyak alternatif pilihan untuk membeli mobil. Salah satunya mobil merk Honda,

yang merupakan salah satu dari sejumlah mobil merk jepang yang terdiri dari tipe,

antara lain: Jazz, City, Civic, Accord, CRV, Odyssey, dan lain – lain.

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

2

Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku produsen di

bidang alat transportasi perlu memperhatikan faktor – faktor apa saja yang

mempengaruhi konsumen dalam hal pembelian mobil. Hal ini penting karena

salah satu syarat agar usaha sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai

tujuan dengan memberikan kepuasaan, menciptakan dan mempertahankan

keinginan melului produk atau jasa yang dipasarkan dengan penyesuaian

konsumen dengan harga yang sesuai. Mengetahui berbagai faktor tersebut

pemasar Honda Jazz dapat tetap bertahan dalam kondisi persaingan yang ada.

Saat ini konsumen lebih selektif dan rasional dalam membeli mobil,

sehingga cenderung akan lebih memilih produk yang baik, terutama dalam hal

efisiensi bahan bakar dan juga didukung brand image yang kuat serta pelayanan

untuk kepuasan pelanggan. Keunggulan yang ditawarkan Honda Jazz dengan dua

variannya yakni i-DSI dan VTEC, adalah pada performa mesin yang stabil dengan

tenaga yang optimal namun irit konsumsi bahan bakar dan mampu menghasilkan

tenaga yang besar dengan citra yang lebih sporty dan tambahan aero kit dan alloy

wheel 15 inchi. Selain tampilan yang sporty, mesin Jazz VTEC lebih bertenaga

dan juga dilengkapi dengan teknologi terdepan untuk kenyamanan dan keamanan

berkendara. All New Honda Jazz telah dilengkapi dengan teknologi pengereman

ABS, EBD, dan BA, sabuk pengaman dengan 3 point ELR dan load limiter, serta

dual SRS Airbags. Sistem keyless entry, immobilizer Anti-Theft System serta

security alarm melengkapi perangkat keamanan pada All New Honda Jazz

(http://www.mobiljogja.com).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

3

Data yang menunjukkan volume penjualan mobil merek Honda Jazz di

Indonesia. Honda Jazz menjadi produk PT Honda Prospect Motor (HPM) paling

laris sepanjang Januari 2009 dengan berhasil terjual 1.064 unit dan menjadikan

mobil ini di peringkat teratas di kelasnya dengan pangsa pasar. Memasuki bulan

pertama di tahun 2009, Honda tetap membuktikan diri sebagai produsen mobil

yang tetap mendapat tempat di tengah masyarakat Indonesia dengan angka

penjualan mobil sebanyak 2.039 unit pada bulan pertama 2009.

Januari 2009 sendiri Honda Jazz berhasil terjual sebanyak 1.064 unit

angka tersebut menjadikannya sebagai market leader di kelas hatchback dengan

perolehan pangsa pasar sebesar 38%. Penjualan tertinggi mobil Honda masih

disandang Honda Jazz yang hingga kini telah mencapai 16.097 unit. ''Ini

memperkuat dirinya sebagai salah satu mobil yang paling diminati masyarakat,

sekaligus membuktikan bahwa Honda Jazz masih memiliki daya tarik tersendiri di

kelas lima pintu kendaraan hatchback (http://WWW.INILAH.COM/data

penjualan).

Perilaku konsumen sangat menentukan dalam proses pengambilan

keputusan pembelian, oleh sebab itu perusahaan harus mengetahui perilaku

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian mobil. Memahami perilaku

konsumen dan mengenal pelanggan bukan masalah yang sederhana, manfaat dari

mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan untuk kepentingan penyusunan

strategi maupun bauran pemasaran dan memungkinkan perusahaan memahami

dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggannya sehingga dapat

membantunya untuk memuaskan pelanggan.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

4

Menurut Lamb, Hair dan Daniel (2001) mengemukakan bahwa faktor –

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah:

1. Pengaruh Budaya, mencakup sub budaya, budaya, kelas sosial.

2. Pengaruh Sosial, mencakup kelompok acuan, pemimpin opini.

3. Pengaruh Indiviu, mencakup jenis kelamin, kepribadian, konsep diri, dan

gaya hidup.

4. Pengaruh Psikologis, mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran,

keyakinan, dan sikap.

Menurut Kotler dan Susanto (2000;223) mengemukakan bahwa faktor –

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah:

1. Faktor Budaya, mencakup kebudayaan, sub kebudayaan.

2. Faktor Sosial, mencakup kelompok acuan, keluarga, peran dan status.

3. Faktor Pribadi, mencakup usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri.

4. Faktor Psikologis, mencakup motivasi, persepsi, pengetahuan,

kepercayaan, dan sikap pendirian.

Dari kedua pendapat diatas terjadi pengelompokan, namun faktor – faktor

yang di perlihatkan tetap sama, pengelompokan faktor – faktor tersebut adalah:

1. Faktor Internal: motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap dan

gaya hidup.

2. Faktor Eksternal: budaya, kelas sosial, kelompok referensi (acuan),

keluarga, dan pemimpin kelompok atau pemimpin opini.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

5

Faktor – faktor ini harus di perhatikan oleh pemasar untuk mengetahui

selera dan keinginan konsumen, sehingga dapat memuaskan konsumen.

Keputusan membeli adalah tahap yang harus di ambil setelah melalui pengenalan

kebutuhan atau pengenalan masalah, pencarian informasi dan evaluasi alternatif

(Alma 2004; 105).

Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.

Beberapa industri di Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, dan

Maspion. Gresik juga merupakan penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik

perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat. Selain itu perekonomian

masyarakat Gresik banyak ditopang dari sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu

Industri Songkok, Pengrajin Tas & Industri Garment (konveksi). Masyarakat

gresik memiliki penghasilan yang cukup besar dan tidak sedikit masyarakat

Gresik yang berada pada kelas menengah ke atas, di samping sebagai wiraswasta,

juga bekerja di perusahaan yang berskala international yang penghasilannya besar.

Penghasilan masyarakat gresik yang besar juga berdampak pada konsumsi yang

tinggi, dan memiliki budaya gaya hidup yang tinggi

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gresik).

Mengetahui keinginan konsumen yang sebenarnya memang cukup sulit,

namun dapat diketahui dari perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen tersebut.

Produsen Honda Jazz harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin untuk

selalu memperbaiki produknya, mengidentifikasikan kebutuhan – kebutuhan

konsumen pada masa sekarang dan memperkirakan untuk masa yang akan datang.

Sikap perusahaan dengan memahami perilaku konsumen memungkinkan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

6

perusahaan untuk memilih kelompok potensial yang akan dituju, serta

membangun citra perusahaan yang positif. Dengan demikian pemasar dapat

memperoleh masukan – masukan yang bernilai, sehingga pada akhirnya dapat

membawa manfaat bagi perusahan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “

analisis faktor – faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian mobil merek Honda Jazz di Gresik”.

1.2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:

1. Apakah faktor budaya mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik?

2. Apakah faktor kelas sosial mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik?

3. Apakah faktor motivasi mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik?

4. Apakah faktor persepsi mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik?

5. Apakah faktor kepribadian mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik?

6. Apakah faktor sikap mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek Honda

Jazz di Kabupaten Gresik?

7. Apakah faktor – faktor (budaya, kelas sosial, motivasi, persepsi, kepribadian,

dan sikap.) konsumen secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian

mobil merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik?

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

7

1.3. Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian yang ingin di

capai adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor budaya konsumen terhadap keputusan

pembelian mobil merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor kelas sosial konsumen terhadap keputusan

pembelian mobil merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

3. Untuk mengetahui pengaruh faktor motivasi konsumen terhadap keputusan

pembelian mobil merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

4. Untuk mengetahui pengaruh faktor persepsi konsumen terhadap keputusan

pembelian mobil merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

5. Untuk mengetahui pengaruh faktor kepribadian konsumen terhadap keputusan

pembelian mobil merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

6. Untuk mengetahui pengaruh faktor sikap konsumen terhadap keputusan

pembelian mobil merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

7. Untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor (budaya, kelas sosial, motivasi,

persepsi, kepribadian, dan sikap.) konsumen secara simultan terhadap

keputusan pembelian mobil merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

8

1.4. Manfaat penelitan

Penelitian dan penyusunan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat antara lain:

1. Bagi peneliti

Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu yang didapat dari

bangku kuliah dan menambah wawasan tentang masalah yang terjadi secara

nyata disuatu lingkungan tertentu

2. Bagi perusahaan

Sebagai masukan yang berguna bagi pemimpin dan bagian pemasaran dalam

menentukan kebijakan – kebijakan khususnya dalam bidang pemasaran.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian dari mahasiswa terdahulu yang menjadi acuan riset pembanding

adalah penelitian yang dilakukan oleh Astutik (2006) Fakultas Ekonomi WIDYA

MANDALA dengan judul: “Analisis Pengaruh Faktor – Faktor Internal

Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Merek ISUZU

PANTHER Di Surabaya”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah

faktor internal (motivasi, persepsi, kepribadian, belajar, dan sikap) secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pangambilan keputusan pembelian

mobil merek ISUZU PANTHER di surabaya serta untuk mengetahui apakah

faktor internal (motivasi, persepsi, kepribadian, belajar, dan sikap) secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek

ISUZU PANTHER di Surabaya.

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah bahwa faktor

internal (motivasi, persepsi, kepribadian, belajar, dan sikap) secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, selain itu

variabel motivasi, persepsi, kepribadian, belajar, dan sikap secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan

variabel kepribadian secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian.

7 7

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

10

Persamaaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah

1. Pengukuran data dengan menggunakan skala Likert.

2. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan metode Non Probability Sampling.

3. Teknik pengambilan data yaitu dengan menggunakan kuesioner yang

dibagikan kepada responden.

4. Penelitian sebelumnya menggunakan teknik analisis data yaitu dengan

menggunakan analisis regresi berganda.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah:

1. Objek penelitian yang diambil pada penelitian yang sebelumnya adalah Mobil

Merek ISUZU PANTHER di Surabaya, yaitu meneliti tentang keputusan

pembelian mobil merek ISUZU PANTHER tersebut, sedangkan pada

penelitian ini meneliti tentang konsumen Honda Jazz di Gresik.

2. Lokasi penelitian pada penelitian sebelumnya berada di daerah Surabaya,

sedankan pada penelitian ini lokasi penelitian ini berada di daerah Gresik.

3. Variabel bebas dalam penelitian terdahulu meliputi variabel motivasi,

persepsi, kepribadian, belajar, dan sikap, sedangkan variabel bebas sekarang

ada penambahan variabel menjadi variabel budaya, kelas sosial, motivasi,

persepsi, kepribadian, dan sikap.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

laba. Dalam melakukan kegiatan pemasaran, perusahaan harus dapat memberikan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

11

kepuasan kepada konsumen dan menimbulkan pandangan yang baik terhadap

produknya, sehingga usahanya tetap dapat bertahan dalam persaingan yang

semakin ketat.

Menurut Purnama (2001;1) menyatakan bahwa “pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi dan

pendistribusian ide-ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan individu dan tujuan organisasi”

Menurut Swastha (2005;5) menyatakan bahwa “pemasaran adalah

kegiatan manusia yang diarahkan pada memuaskan keinginan dan kebutuhan

melalui proses pemasaran..

Menurut Susilowati (2001;9) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu

system keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang

dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun

pembeli potensial.

Menurut Kotler (2005;8) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan

proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing – masing pihak

ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan melalui tahap

menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

12

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran tidak

hanya sekedar kegiatan menjual barang dan jasa tetapi lebih luas dari pada itu,

sebab kegiatan sebelum dan sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan

pemasaran. Pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk

menciptakan hubungan pertukaran. Kegiatan – kegiatan di dalam pemasaran tidak

lain bertujuan untuk memberikan kepuasan, baik kepada penjual maupun kepada

pembeli.

2.2.2. Pengertian Konsep Pemasaran

Menurut Swastha, 2002;17 (dalam Adinata,2007;9-10) menyatakan

bahwa”konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis. Yang menyatakan bahwa

pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan”.

Konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari luar kedalam, konsep

ini diawali dengan mendefinisikan pasar dengan jelas, berfokus pada kebutuhan

pelanggan, memadukan semua kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan dan

menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan. Konsep pemasaran bersandar

pada empat pilar utama antara lain:

1. Pasar sasaran, tidak ada perusahaan yang dapat beroperasi disemua pasar dan

memuaskan semua kebutuhan dan juga tidak ada yang dapat beroperasi

denagn baik dalam pasar yang luas, sehingga jika perusahan itu ingin berhasil

maka perusahaan tersebut harus dapat mendefinisikan pasar sasaran mereka

dengan cermat dan menyiapkan program pemasarn yang sesuai.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

13

2. Kebutuhan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak

selalu merupkan tugas yang sederhana, dikarenakan beberapa pelanggan itu

memiliki kebutuhan sendiri yang tidak mereka sadari, atau mereka tidak dapat

mengutarakan kebutuhan – kebutuhan ini.

3. Pemasaran terpadu, jika semua departemen berkerjasama melayani

kepentingan pelanggan maka hasilnya adalah pemasaran terpadu, pemasaran

terpadu berpaku dalam dua tahap yaitu:

a. tahap pertama: beragam fungsi pemasaran, tenaga penjualan, periklanan,

manajemen produk, riset pemasaran, dan lain – lain harus bekerja sama.

b. Tahap kedua: pemasaran harus dikoordinasi dengan baik pada bagian lain

perusahaan.

4. mendapatkan laba, tujuannya adalah untuk memperbaiki hubungan konsumen

karena hubungan yang lebih baik sangat menguntungkan bagi perusahaan, dan

dapat meningkatkan laba.

2.2.3. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Setiadi (2003:3) perilaku konsumen adalah merupakan interaksi dinamis

antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia

melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.

Pengertian perilaku konsumen menurut Swastha dan Handoko (2000;10)

menyatakan bahwa “perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang

dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada

persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

14

Mempelajari perilaku konsumen tidak sekedar menganalisis kegiatan –

kegiatan yang tampak jelas saja, tetapi juga proses – proses yang sulit diamati

yang menyertai proses pembelian serta menganalisis kegiatan – kegiatan pada saat

sebelum dan sesudah terjadinya proses pembelian. Produsen harus memiliki

pengetahuan tentang perilaku konsumen, sehingga di peroleh pandangan yang

lebih mendalam tentang konsumennya dan dapat menilai kembali kebutuhan

konsumen sekarang dan yang akan datang, serta menanggapi kebutuhan tersebut,

sehingga pada akhirnya perusahaan dapat memperoleh suatu kedudukan

kompetitif yang lebih baik.

2.4.4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen agar membeli

produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kegiatan pemasaran perusahaan dapat

berhasil bila perusahaan mengetahui dan memahami faktor – faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku konsumen tersebut. Faktor - faktor tersebut meliputi

faktor eksternal dan faktor internal.

2.2.4.1. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang mampu

mempengaruhi perilaku konsumen. Manusia selalu berinteraksi dengan

lingkungannya sehingga perilakunya juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan

sekitarnya. Lingkungan yang berbeda menyebakan manusia mempunyai

pandangan, sikap, dan kebutuhan yang berbeda. Faktor eksternal tersebut terdiri

dari budaya, kelas sosial, kelompok acuan, dan keluarga.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

15

1. Budaya

Pendapat Alma (2004;98) budaya sangat berpengaruh terhadap nilai – nilai

dan pelaku seseorang anggota kebudayaan tertentu, budaya ini diwariskan dari

generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian selera individu akan tetap

mengikuti pola selera yang dilakukan oleh nenek moyangnya.

Menurut Kotler (2005;203) budaya merupakan penentu keinginan dan

perilaku yang paling dasar.

Menurut Swastha dan Handoko (2000;59) mendefinisikan “budaya

sebagai sesuatu yang kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, modal, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan – kemampuan

serta kebiasaan – kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota

masyarakat.”

Menurut Engel et al. (1995;71-73) konsumen mendapat nilai – nilai

budayanya disebabkan karena:

a. Budaya dipelajari

Manusia belajar norma – norma melalui peniruan (imitation) atau dengan

mengamati proses ganjaran dan hukuman di dalam masyarakat dari anggota-

anggota yang mematuhi atau menyimpang dari norma kelompok.

b. Budaya ditanamkan

Budaya diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, terutama melalui

lembaga seperti: keluarga, agama, dan sekolah.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

16

c. Budaya mengganjar respons yang memuaskan secara sosial

Budaya berkembang dan ada, hampir seolah budaya itu sendiri merupakan

suatu wujud/kesatuan yang lahir(entity).

d. Budaya bersifat adaptif

Budaya bersifat adaptif, dimana dal;am perkembangannya budaya telah

beradaptasi dengan lingkungan masyarakat sekitar, sehingga strategi

pemasaran yang didasarkan pada nilai – nilai masyarakat harus pula bersifat

adaptif.

Menurut Setiadi (2003;11) budaya merupakan faktor penentu yang

paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang.

2. Kelas sosial

Menurut Kotler (2005;203) kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang

relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan para

anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial

tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti

pekerjaan, pendidikan, dan wilayah tempat tinggal. Kelas sosial menunjukkan

preferensi atas produk dan merek yang berbeda – beda di sejumlah bidang,

yang mencakup pakaian, perabot rumah tangga, kegiatan waktu luang, mobil.

Menurut Alma (2004;98) kelas sosial merupakan kelompok masyarakat

yang mempunyai tingkat tertentu, yang memiliki nilai dan sikap yang berbeda

dari kelompok tingkatan lainnya.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

17

Orang – orang dalam kelas sosial tertentu cenderung memiliki perilaku, kebiasaan

tertentu dalam kehidupan sehari – hari. Pengelompokan seseorang termasuk

dalam kelas sosial tertentu dapat dilihat dari:

a. Prestige jabatan.

b. Penampilan didalam kelompok sendiri.

c. Kepemilikan.

d. Orientasi nilai – nilai yang dianut.

Menurut Swastha dan Handoko (2000;36) mendefinisikan “kelas sosial

sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas – kelas secara

bertingkat”.

Kelas sosial menunjukkan posisi individu atau keluarga pada suatu skala

sosial yang didasarkan atas kriteria yang yang biasa digunakan untuk menggolong

– golongkan masyarakat ke dalam kelas – kelas tertentu adalah kekayaan,

kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan kehormatan. Kelas – kelas sosial menunjukkan

preferensi produk dan merek dalam bidang tertentu seperti pakaian, perabotan

rumah, kegiatan pada waktu luang, dan kendaraan. Bagi pemasar hal ini penting,

karena pengambilan keputusan konsumen antara kelas yang satu akan berbeda

dengan kelas yang lain.

Menurut Swastha dan Handoko (dalam Adinata, 2007;64) mengatakan

masyarakat Indonesia pada pokoknya dapat dikelompokkan kedalam tiga

golongan yaitu:

1. Golongan atas Yang termasuk kedalam kelas ini antara lain pengusaha –

pengusaha kaya, pejabat – pejabat tinggi.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

18

2. Golongan menengah

Yang termasuk kedalam kelas ini antara lain karyawan instansi pemerintah,

pengusaha menengah.

3. Golongan rendah

Yang termasuk kedalam kelas ini antara lain buruh pabrik, pegawai rendah,

dan pedagang kecil.

Kelas sosial adalah kelompok – kelompok yang relatif homogen dan bertahan

lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaanya

mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa (Setiadi: 2003: 12).

2.2.4.2. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu yang mempunyai

pengaruh yang sangat penting terhadap proses pengambilan keputusan individu.

Pengaruh yang dimaksud adalah berkaitan dengan penilaian individu terhadap

alternatif – alternatif yang tersedia, yang mengarahkan seseorang untuk

mengambil keputusan pembelian suatu barang. Faktor internal tersebut terdiri

dari: motivasi, persepsi, kepribadian, dan sikap.

1. Motivasi

Suatu kebutuhan menjadi suatu motif bila telah mencapai tingkat intensitas

yang cukup. Menurut Kotler (2005;215) motivasi adalah suatu kebutuhan

yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bergerak.

Motivasi didevinisikan sebagai suatu proses yang dihasilkan suatu intensitas,

arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan,

motivasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat yang tinggi untuk

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

19

tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam

memenuhi beberapa kebutuhan individual (Robbins,2006:208).

Motivasi menurut Sofyandi dan Garniwa (2007; 99) sebagai suatu

dorongan untuk meningakatkan usaha dalam mencapai tujuan – tujuan

organisasi, dalam batas – batas kemampuan untuk memberikan kepuasan atas

kebutuhan seseorang.

Pada dasarnya motif pembelian perlu dipelajari agar dapat diketahui

alasan orang melakukan pembelian, sehingga dapat dilakukan kegiatan untuk

menarik pembeli agar bersedia membeli produk yang ditawarkan. Motif

pembelian barang yang ada yang bersifat rasional dan ada pula yang bersifat

emosional.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motif

rasional lebih ditekankan pada kegunaan produk yang ditawarkan perusahaan

kepada konsumen. Sedangkan motif emosional lebih menekankan pada

pemelihan tujuan berdasarkan kriteria pribadi atau subyektif.

Motif pembelian barang konsumsi dapat dirinci sebagai berikut:

a. Motif pembelian rasional (rational buying motivies), terdiri dari:

1) Economy in purchase.

Yaitu motif pembelian yang didasarkan pada murah harga

pembeliannya.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

20

2) Durability.

Yaitu pembelian melakukan pilihan atas dasar keawetan atau tahan

lama dari produk tersebut.

3) Dependability of quality.

Yaitu pembelian produk berdasarkan atas kualitas produk yang dapat

diandalkan, pembeli semacam ini sudah mengetahui kualitas produk –

produk tertentu sehingga dapat membandingkan mutu kualitas produk

yang lain.

b. Motif pembelian emosional (emotional buying motives), terdiri dari:

1) Pride of personal appearance.

Yaitu dorongan untuk membeli produk karena ada rasa kebanggaan

akan penampilan pribadinya jika memiliki produk tersebut.

2) Emulation.

Yaitu seseorang membeli suatu produk karena adanya keinginan untuk

menyamai orang lain atau melebihinya.

3) Happy collection.

Yaitu kesenangan seseorang untuk membeli produk hanya untuk

mengoleksi produk tersebut.

2. Persepsi

Sofyandi dan Garniwa (2007; 56) persepsi adalah suatu proses dengan mana

seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami, dan

mengolah pertanda atau segala sesuatu yang terjadi dilingkungannya.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

21

Robbins (2006;169) persepsi adalah proses yang digunakan individu

mengelola dan menafsirkan kesan individu mereka dalam rangka memberikan

makna kepada lingkungan mereka.

Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk memilih,

mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan

gambaran dunia yang memiliki arti (Kotler ;2005; 216).

Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada

rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan

individu yang bersangkutan.

Menurut Setiadi (2003: 15) persepsi didefinisikan sebagai proses dimana

seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat

memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga

proses persepsi:

1. Perhatian yang selektif.

2. Gangguan yang selektif.

3. Mengingat kembali yang selektif.

Faktor – faktor persepsi ini, yaitu perhatian, gangguan, dan mengingat

kembali yang selektif, berarti bahwa pemasar harus bekerja keras agar pesan

yang disampaikan diterima.

3. Kepribadian

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengharuhi

perilaku pembeliannya. Menurut Kotler (2005; 213) Kepribadian didefinisikan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

22

sebagai ciri bawaan psikologis manusia yang menyebabkan tanggapan yang

relatif konsisten dan terhadap rangsangan lingkungannya.

Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007: 74) kepribadian seseorang ialah

seperangkat karakteristik yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai

yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan oleh faktor – faktor

sosial, kebudayaan, dan lingkungan.

Menurut Robbins (2006;125) kepribadian adalah konsep dinamik yang

menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan sistem psikologis

seseorang.

Menurut Kotler (2005; 210 - 213) keputusan untuk membeli dipengaruhi

oleh karakteristik pribadi suatu individu yang meliputi:

a. Usia dan tahap daur hidup

Orang – orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.

Selera akan makanan, pakaian, perabot, kendaraan, rekreasi, dan lainnya

seringkali berhubungan dengan usia. Membeli juga dibentuk oleh tahap

daur hidup keluarga dimana tahap – tahap yang mungkin dilalui oleh

keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan

sasaran pasar dalam tahap daur tahap hidup dan mengembangkan produk

yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

b. Jabatan.

Jabatan/pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Pekerja

kasar cenderung membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja. Sedangkan

pekerja kantor lebih banyak jas dan dasi. Pemasar berusaha mengenali

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

23

kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas rata – rata akan produk

dan jasa para pemasar.

c. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar

produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan daalam

pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga.

d. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diungkapkan

dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Orang yang berasal dari

sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin memiliki gaya

hidup yang berbeda.

e. Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian setiap orang

mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu pada

karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan

tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya

4. Sikap

Sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang

terhadap objek atau gagasan tertentu (Kotler ; 2005; 219).

Sikap menyebabkan orang berperilaku secara cukup konsisten terhadap

objek yang serupa. Sikap sangat sulit berubah, karena sikap seseorang

membentuk pola yang konsisten.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

24

Menurut Robbins (2006; 93) sikap adalah pernyataan – pernyataan

evaluative – baik yang di inginkan atau yang tidak di inginkan, mengenai

objek, orang, atau peristiwa.

Seperti yang telah diuraikan diatas, faktor – faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen melliputi faktor eksternal dan faktor internal.

2.2.5. Proses Keputusan Pembelian

Stimuli

Marketer dominated

other

Extrenal search

Exposure

Attention

Comprehenension

Acceptance

Retention

Memory

Internal Search

Need Recognition

Search

Pre-purchase Alternative Evaluation

Purchase

Consumtion

Post-Purchase

Alternative Evalution

Dissatisfaction Satisfaction

Divesment

Environmental Influences

• Culture • Social

Class • Personal

Influence family

• Situation

Individual Differences • Consumer

Resources • Motivation

and Involvement

• Knowledge • Attitudes • Personality,

Values, and Lifestile

Gambar 2.1

Model proses pembelian

Sumber: Engel et al. (1995;200)

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

25

Secara keseluruhan gambar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: pengenalan

kebutuhan terjadi dikarenakan adanya pengaruh lingkungan, perbedaan individu,

serta ingatan yang tersimpan dalam benak individu. Setelah mengenali

kebutuhannya, individu akan melakukan pencarian untuk memuaskan kebutuhan

tersebut.

Pencarian ini dapat berupa pencarian internal, yang berasal dari pengetahuan

yang tersimpan dalam ingatan individu serta pengaruh dari lingkungan sekitar.

Setelah itu individu akan mengevaluasi alternatif–alternatif yang ada sebelum

melakukan pembelian. Evaluasi alternatif juga dipengaruhi oleh lingkungan

sekitar individu. Setelah melakukan evaluasi alternatif, individu akan menentukan

pilihan yang akhir berupa keputusan pembelian produk, yang akan dilanjutkan

dengan penggunaan/pengkonsumsian produk.

Keputusan pembelian dan selama mengkonsumsi produk, konsumen akan

dipengaruhi oleh perbedaan individu. Setelah merasakan produk yang telah dibeli,

konsumen akan melakukan evaluasi alternatif setelah pembelian. Hal ini dapat

menimbulkan dampak perasaan puas atau tidak puas dan pada akhirnya konsumen

akan terus menggunakan atau membuang produk tersebut. Konsumen yang

mengalami kepuasan akan memberikan umpan balik yang positif dalam evaluasi

alternative pra- pembelian sehingga konsumen akan cenderung melakukan

pembelian ulang. Konsumen yang merasa tidak puas akan melakukan suatu

pencarian eksternal untuk membuat pilihan konsumsi yang lebih baik di kemudian

hari. Pencarian eksternal dipicu oleh berbagai stimulus akan melibatkan individu

berada dalam tahap–tahap pemrosesan informasi, yang meliputi tahap pemaparan,

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

26

perhatian, pemahaman, penerimaan, dan retensi. Tahap perhatian, pemahaman,

dan penerimaan dipengaruhi oleh ingatan yang ada dalam benak individu.

Sedangkan pada tahap retensi, individu akan memindahkan informasi kedalam

ingatan jangka panjangnya.

Ada empat golongan besar didalam model proses pembelian, yang meliputi:

variabel yang mempengaruhi, proses keputusan pembelian, masukan/input,

pemrosesan informasi, dan proses keputusan pembelian. Penjelasan lebih lanjut

mengenai masing – masing komponen adalah sebagai berikut:

2.2.5.1. Variabel yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

1. Environmental Influences (pengaruh lingkungan)

a. Culture (Budaya)

Pendapat Suryani (2008; 285) budaya diartikan sebagai komplek yang

menyeluruh yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hokum, moral,

kebiasan dan kapabilitas lainnya serta kebiasaan – kebiasaan yang dikuasai

oleh individu sebagai anggota masyarakat.

Budaya mencakup aspek pengetahuan, nilai dan keyakinan, artinya

bahwa pengetahuan, nilai – nilai dan keyakinan merupakan bagian penting

yang tidak dapat dipisahkan dari budaya yang akan mempengaruhi

perilaku konsumen yang merupakan warga masyarakat yang tinggal

disuatu budaya tertentu. Budaya akan mempengaruhi cara berpikir dan

bagaimana anggota masyarakat mengambil keputusan.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

27

b. Social Class (Kelas Sosial)

Menurut Suryani (2008;263) kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian

anggota – anggota masyarakat kedalam suatu hierarki kelas – kelas status

yang berbeda, sehingga anggota dari setiap kelas yang relatif sama

mempunyai kesamaan. Dengan demikian ada penjenjangan dalam kelas

sosial, mulai dari yang paling rendah dengan yang paling tinggi.

c. Personal Influence (Pengaruh Pribadi)

Engel et al. (1995;189) mengemukakan bahwa pengaruh pribadi kerap

memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen.

Pengaruh pribadi diekspresikan baik melalui kelompok acuan maupun

melalui komunikasi lisan (sering disebut juga kepemimpinan opini),

artinya adalah orang yang dapat dipercaya yang diacu sebagai penberi

pengaruh, diterima sebagai sumber informasi mengenai pembelian dan

pemakaian.

d. Family ( Pengaruh Keluarga)

Keluarga mempunyai peranan penting dalam perilaku konsumen.

Konsumen sebagai anggota keluarga sering berinteraksi dengan anggota

keluarga yang lain, perilakunya secara tidak langsung dipengaruhi oleh

hasil interaksi tersebut. Keluarga mempengaruhi proses pembelajaran,

sikap, persepsi, dan perilaku orang – orang didalamnya. Oleh karena itu

perilaku konsumen secara langsung atau tidak langsung sangat

dipengaruhi oleh keluarga (Suryani,2008; 325-326).

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

28

e. Situation (Pengaruh Situasi)

Jenis – jenis situasi konsumen menurut Engel et al.(1995;234-244) adalah:

1) Situasi Komunikasi, merupakan latar dimana konsumen dihadapkan

kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi akan

mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan

orang lain, seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Komunikasi non

pribadi akan melibatkan spectrum luas stimulus, seperti iklan, program,

serta publikasi yang berorientasi konsumen. 2) Situasi Pembelian,

Mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa, yang

meliputi: Lingkungan informasi, mengacu pada keseluruhan jajaran data

yang berkaitan dengan produk yang tersediaa bagi konsumen. Elemen –

elemennya melliputi: ketersediaan informasi, beban informasi, ditentukan

oleh jumlah alternatif pilihan dan jumlah sifat per alternatif, format

informasi, dan bentuk informasi. Lingkungan eceran, Elemen – elemennya

meliputi: tata ruang toko dan lokasi produk didalam toko, penempatan dan

bentuk peraga, warna, pencahayaan, kehadiran dan volume musik didalam

toko, aroma dan temperature toko, dan wiraniaga. 3) Situasi Pemakaian,

Mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi, dapat terjadi pada situasi

pembelian dan pemakaian yang sama, maupun pada situasi pembelian dan

pemakaian yang berbeda. Elemen – elemennya meliputi lingkungan sosial,

dan waktu.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

29

2. Individual Differences (Perbedaan Individu)

a. Consumer Resources (Sumber Daya Konsumen)

Menurut Engel et al. (1994;255-273) ada tiga sumber daya konsumen

yaitu:

1) Sumber daya ekonomi

Keputusan konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat

dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimilliki

konsumen sekarang atau pun dimasa mendatang. Contoh sumber daya

ekonomi ialah pendapatan/kekayaan dan jumlah kredit yang dimiliki

konsumen.

2) Sumber daya temporal

Salah satu dari variabel yang paling individual dari perilaku manusia

berhubungan dengan bagaimana orang menggunakan anggaran waktu

yang dimilikinya.

3) Sumber daya kognitif

Sumber daya kognitif menggambarkan kapasitas mental (lebih dikenal

sebagai perhatian) yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan

pengolahan informasi. Konsumen tidak dapat mengolah semua

stimulus internal dan eksternal yang tersedia pada saat tertentu, karena

itu konsumen harus selektif dalam mengalokasikan sumber daya yang

terbatas ini. Beberapa stimulus akan mendapat perhatian dan yang lain

akan di abaikan.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

30

b. Motivation and Involvement (Motivasi dan keterlibatan)

Menurut Suryani (2008; 27) motivasi adalah berasal dari bahas latin movere

yang artinya menggerakkan. Seorang konsumen tergerak untuk membeli

suatu produk karena ada sesuatu yang menggerakkan. Proses timbulnya

dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk itulah

yang disebut dengan motivasi. Unsur – unsur yang terlibat dalam proses

motivasi meliputi:

1. Kebutuhan.

2. Perilaku.

3. Tujuan.

c. Knowledge (Pengetahuan)

Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan didalam

ingatan. Menurut Engel et al. (1995;317-324) pengetahuan dibagi tiga, yaitu:

1) Pengetahuan produk, mencangkup kesadaran akan katagori dan merek

produk didalam katagori produk, atribut atau ciri produk.

2) Pengetahuan pembelian, mencangkup bermacam informasi yang dimiliki

konsumen yang berhubungan erat dengan pemerataan produk.

3) Pengetahuan pemakaian, mencangkup informasi yang tersedia didalam

ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa

yang diperlukan agar benar – benar dapat menggunakan produk tersebut.

d. Attitude (Sikap)

Menurut Suryani (2008; 162) menyatakan bahwa sikap merupakan ekspresi

perasaan yang berasal dari dalam diri individu yang mencerminkan apakah

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

31

seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan suka atau tidak

suka terhadap terhadap suatu obyek.

Terbentuknya sikap tidak terlepas dari pembelajaran yang dilakukan

konsumen. Melalui pengamatan, pengalaman dan kesimpulan yang dibuat

terhadap suatu obyek akan terbentuk sikap.

e. Personality, Values, and Lifestyle (Kepribadian, Nilai, dan Gaya Hidup)

Keputusan pembelian bervariasi antar individu karenaa karakteristik unik

yang dimiliki masing – masing individu. Satu variabel seperti ini disebut

kepribadian. Menurut Suryani (2008; 57) kepribadian sering diartikan

sebagai karakteristik individual yang merupakan perpaduan dari sifat,

tempramen, kemampuan umum dan bakat yang dalam perkembangannya

dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungannya. Sedangkan

gaya hidup menurut Suryani (2008; 73) lebih menunjukkan pada

bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan

uang dan memanfaatkan waktunya.

2.2.5.2. Masukan/input

1. Stimuli – Marketer Dominated and Other (Stimulus Didominasi Pemasar dan

Lain - lain).

Stimulus harus hadir dan tersedia untuk pemrosesan agar tahap pertama dari

pemrosesan informasi, yaitu pemaparan, terjadi dengan demikian, konsumen

dapat lebih lanjut memproses stimulus yang kerap dijumpai diantaranya

adalah iklan, produk, nama merek, dan harga.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

32

2. External Search (Pencarian Eksternal).

Pencarian Eksternal menurut Mowen dan Minor (2002; 18) Meliputi akusisi

informasi dari sumber – sumber dari luar, seperti teman, periklanan,

pengepakan, “laporan konsumen” dan personil penjualan.

3. Internal Search (Pencarian Internal)

Pencarian internal mellibatkan pemerolehan kembali pengetahuan dari

ingatan. Pencaraian bersifat internal ini lebih dahulu terjadi sesudah

pengenalan kebutuhan. Menurut Mowen dan Minor (2002; 18) pencarian

internal adalah usaha konsumen untuk memanggil kembali memori informasi

jangka panjang mengenai produk atau jasa yang dapat memecahkan masalah.

4. Memory (Ingatan)

Bourne sebagaimana dikutip Engel et al. (1994;34) menyatakan bahwa

“Ingatan terdiri atas tiga system penyimpanan yang berbeda yaitu indra

ingatan jangka pendek, dan ingatan jangka panjang”. Dalam ingatan indra,

informasi yang baru masuk mendapat analisis awal yang didasarkan terutama

pada sifat fisik seperti kerasnya suara, nada, dan seterusnya. Menurut Engel et

al.(1995;36) ingatan jangka pendek dipandang sebagai “Meja kerja untuk

aktivitas pemrosesan informasi”. Proses ini menggabungkan masukan indra

dengan isi ingatan jangka panjang sehingga kategorisasi dan penafsiran dapat

terjadi. Ingatan jangka pendek hanya dapat menyimpan jumlah informasi yang

terbatas pada saat tertentu. Sedangkan ingatan jangka panjang menurut Engel

et al. (1995;36) di pandang sebagai “Gudang penyimpanan permanen yang tak

terbatas yang berisikan semua pengetahuan kita”.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

33

2.2.5.3. Pemrosesan Informasi

1. Exposure (Pemaparan)

William Mc Guire sebagaimana dikutip oleh Engel et al. (1995;5)

mengemukakan bahwa “Pemaparan adalah pencapaian kedekatan terhadap

suatu stimulus sedimikian rupa sehingga muncul peluang diaktifkannya satu

atau lebih dari kelima indra manusia”. Stimulus harus hadir dan tersedia untuk

pemrosesan agar tahap pertama dari pemrosesan informasi, yaitu pemarapan,

terjadi.

2. Attention (Perhatian)

Engel et al. (1995;10) mendifinesikan perhatian sebagai “Alokasi kapasitas

pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk”. Karena kapasitas merupakan

sumber daya yang terbatas, konsumen sangat selektif dalam cara mereka

mengalokasikan perhatian. Sejumlah stimulus akan menerima perhatian,

sementara yang lain akan di abaikan.

3. Comprehension (Pemahaman)

Merupakan tahap ketiga dalam pemrosesan informasi dimana terjadi

penafsiran atas suatu stimulus. Menurut Engel et al. (1995;20) tahap ini terjadi

“saat makna dikaitkan dengan stimulus. Makna atau arti ini akan bergantung

pada bagaimana suatu struktur stimulus dikategorikan dan diuraikan

berkenaan dengan pengetahuan yang sudah ada”.

4. Acceptance (Penerimaan)

Engel et al. (1995;5) menyatakan penerimaan adalah “Tingkat sejauh mana

stimulus mempengaruhi pengetahuan dan sikap orang yang bersangkutan”.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

34

Penerimaan bergantung pada dua hal: respon kognitif yaitu pikiran yang

muncul selama tahap pemahaman dan respon afektif yaitu perasaan dan emosi

yang dihasilkan oleh sebuah stimulus.

5. Retention (Retensi)

Engel et al. (1995;33) berpendapat bahwa “Tahap akhir pemrosesan informasi

adalah retensi yang melibatkan pemindahan informasi kedalam ingatan jangka

panjang”.

2.2.5.4.Proses Keputusan Pembelian

1. Need Recognition (Pengenalan Kebutuhan)

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu kebutuhan. Pembeli

merasakan adanya perbedaan antara keadaannya yang nyata dengan keadaan

yang diinginkan.

Menurut Kotler (2005; 224) Proses pembelian dimulai ketika pembeli

mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh

rangsangan internal atau eksternal.

2. Search (Pencarian)

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak.

Menurut Kotler (2005;225) sumber – sumber informasi konsumen terdiri

dari empat kelompok:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan,

pertunjukan.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

35

c. Sumber umum: media massa, organisasi rating konsumen.

d. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

3. Pre-Purchase Alternative Evaluation (Evaluasi Alternatif Pra-Pembelian)

Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi

konsumen: pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,

konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen

memandang masing – masing produk sebagai kumpulan atribut dengan

kemampuan yang berbeda – beda dalam memberikan manfaat yang digunakan

untuk memuaskan kebutuhan itu (Kotler; 2005; 226).

Para konsumen memiliki sikap yang berbeda – beda dalam memandang

berbagai atribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen

mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang posisi tiap – tiap

merek berdasarkan masing – masing atribut. Kumpulan keyakinan atas merek

tertentu membentuk citra merek(Kotler; 2005; 226).

4. Purchase (Pembelian)

Setelah melakukan evaluasi alternatif, seseorang akan menentukan pilihan

akhir didalam proses keputusan pembelian. Menurut Kotler (2005;228) “Ada

lima sub keputusan pembelian, yang meliputi: keputusan merek, keputusan

penjual, keputusan kuantitas, keputusan penetapan waktu, dan keputusan

metode pembayaran”.

5. Consumption (Konsumsi)

Merupakan tahap dimana konsumen menggunakan/mengkonsumsi produk

yang telah dibeli. Dalam tahap ini knsumen dapat merasakan dan menikmati

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

36

secara langsung produk yang dibeli, sehingga konsumen dapat memberikan

penilaian lebih lanjut terhadap produk yang telah dimiliki tersebut.

6. Post-Purchase Alternative Evaluation (Evaluasi Altenatif Setelah Pembelian)

Merupakan suatu tahap dimana konsumen melakukan evaluasi alternatif

sesudah pembelian seperti halnya sebelum pembelian. Ini dapat menimbulkan

dampak perasaan puas atau tidak puas terhadap transaksi pembelian yang

dilakukan(Kotler; 2005; 228).

7. Satisfaction (Kepuasan)

Setiap orang melakukan pembelian dengan harapan tertentu mengenai apa

yang akan di lakukan oleh produk atau jasa yang bersangkutan ketika

digunakan, kepuasan merupakan hasil yang diharapkan.

Mowen dan Minor (2002;89) Kepuasan Konsumen didefinisikan sebagai

keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah

mereka memperoleh dan menggunakannya.

Kotler (2005;228) menyebutkan kepuasan adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja

(hasil) sesuatu produk dengan harapannya. Kepuasan adalah semacam langkah

perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan

sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan

atau diharapkan. Puas atau tidak puas bukan merupakan emosi melainkan

sesuatu hasil evaluasi dari emosi. Penelitian mengenai kepuasan konsumen

menjadi topik sentral dalam dunia riset pasar dan berkembang pesat. Konsep

berfikir bahwa kepuasan konsumen akan mendorong meningkatnya profit

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

37

adalah bahwa konsumen yang puas akan bersedia membayar lebih untuk

“produk” yang diterima dan lebih bersifat toleran akan kenaikan harga. Hal ini

tentunya akan meningkatkan margin perusahaan dan kesetiaan konsumen pada

produk.

8. Dissatisfaction (Ketidakpuasan)

Konsumen membentuk harapannya atas dasar pesan – pesan yang diterima

dari penjual, teman, dan sumber informasi lain. Jika penjual membesar –

besarkan manfaat produk, maka konsumen akan mempunyai harapan yang

tinggi terhadap produk tersebut. Apabila ternyata manfaat produk yang

dirasakan konsumen tidak sesuai dengan janji penjual, maka harapan

konsumen tidak tercapai, yang akan menyebabkan timbulnya perasaan tidak

puas. Semakin besar jarak antara harapan dan hasil yang dirasakan, semakin

besar ketidakpuasan konsumen. Cara – cara konsumen menangani

ketidakpuasan dapat digambarkan sebagai berikut:

Terjadi ketidakpuasan

Mengambil tindakan

Tidak Mengambil tindakan

Mengambil Tindakan pribadi

Mengadu langsung ke perusahaaan

Mengambil tindakan hokum untuk Memperoleh tanggapan

Mengadu ke Badan Swasta atau pemerintah

Memutuskan untuk berhenti membeli produk, atau merek tersebut

Mengambil Tindakan umum

Memperingatkan teman-teman mengenai produk atau penjual

Gambar 2.2 Bagaimana Pelanggan Menanggapi Ketidakpuasan

Sumber : Kotler (2005;237)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

38

Berdasarkan gambar 2.2. tersebut dapat dilihat bahwa ketika pelanggan

mengelami ketidakpuasan terhadap produk maupun jasa yang dikonsumsinya,

maka individu tersebut akan bereaksi dalam dua cara. Reaksi pertama dengan

mengambil tindakan, dapat bersifat umum seperti mengadu langsung ke

perusahaan, mengambil tindakan hokum, atau mengadu ke badan swasta atau

pemerintah, dapat pula bersifat pribadi seperti memutuskan untuk berhenti

membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa, atau memboikot penjual

maupun memperingatkan teman – teman mengenai produk dan jasa atau

penjualnya. Reaksi kedua yang mungkin dilakukan pelanggan adalah dengan

tidak mengambil tindakan terhadap ketidakpuasan yang dialaminya.

9. Divesment (Pelepasan)

Merupakan tahap akhir dalam proses keputusan pembelian dimana kkonsumen

menggunakan atau membuang suatu produk, seperti digambarkan seperti

Gambar 2.3. berikut ini. Pemasar selalu mempelajari penggunaan dan

pembuangan produk untuk memperoleh petunjuk – petunjuk mengenai

masalah dan kesempatan yang mungkin ada.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

39

Menyingkirkan nya

Untuk sementara

Menyingkirkan nya

Untuk selamanya

Menyewakan

Menggadaikan

Menggunakan sesuai dengan tujuan semula

Mengubah tujuan

Menyimpan

Memberikannya

Memperdagangkan

Menjualnya

Membuangnya

Dijual kembali

Digunakan

Langsung ke konsumen

Melalui perantara

Kepada perantara

Mempertahanka

n nya

produk

Gambar 2.3 Bagaimana Pelanggan Menggunakan atau Membuang Produk

Sumber: Kotler (2005;230)

Setelah membeli dan mengkonsumsi produk, pelanggan akan sampai pada

tahap dimana ia harus menggunakan atau justru membuang produk tersebut.

Ada berbagai cara pelanggan pada tahap pelepasan pada tahap pelepasan

produk ini, diantaranya dengan menyingkirkan produk untuk sementara, yaitu

dengan menyewakan atau menggadaikan. Cara lain adalah dengan

mennyingkirkan produk untuk selamanya, misalnya dengan memberikannya

kepada orang lain, memperdagangkannya, menjualnya, atau bahkan

membuang produk tersebut. Pelanggan dapat juga mempertahankan produk

tersebut dengan cara menggunakan sesuai dengan tujuan semula,

mengubahnnya untuk tujuan baru, ataupun tetap menyimpannya, produk

tersebut.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

40

Menurut Kotler (2005;221) ada lima peran dalam suatu keputusan

pembelian, yaitu:

1) Initiator (pencetus ide)

Seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk

atau jasa tertentu.

2) Influencer (pemberi pengaruh)

Seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan

pembelian.

3) Decider (pengambil keputusan)

Seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian:

apakah membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau dimana membeli.

4) Buyer (pembeli)

Seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

5) User (pemakai)

Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

41

2.3. Kerangka Berfikir

Variabel bebas Variabel terikat

Kelas sosial (X2) Keputusan pembelian

mobil merek Honda Jazz di

Gresik (Y)

Budaya (X1)

Motivasi (X3)

Persepsi (X4)

Kepribadian (X5)

Sikap (X6)

Regresi linier berganda

Gambar 2.4 Kerangka berfikir

Dalam alur kerangka berfikir tersebut di atas terdapat enam variabel bebas

yaitu budaya (X1), kelas sosial (X2), motivasi (X3), persepsi (X4), kepribadian

(X5), dan sikap (X6) serta satu variabel terikat yaitu keputusan pembelian mobil

merek Honda Jazz di Gresik (Y), untuk mengetahui ada tidak nya pengaruh antara

variabel bebas budaya (X1), kelas sosial (X2), motivasi (X3), persepsi (X4),

kepribadian (X5), dan sikap (X6) terhadap variabel terikat menggunakan analisis

regresi linier berganda.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

42

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang permasalahan serta landasan teori yang ada maka

dapat disusun hipotesis, sebagai berikut:

1. Faktor budaya konsumen mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

2. Faktor kelas sosial konsumen mempengaruhi keputusan pembelian mobil

merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

3. Faktor motivasi konsumen mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

4. Faktor persepsi konsumen mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

5. Faktor kepribadian konsumen mempengaruhi keputusan pembelian mobil

merek Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

6. Faktor sikap konsumen mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

7. Faktor – faktor (budaya, kelas sosial, motivasi, persepsi, kepribadian, dan

sikap) secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian mobil merek

Honda Jazz di Kabupaten Gresik.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pembuktian hipotesis,

berdasarkan eksplanasinya merupakan penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel

atau lebih (Sugiyono, 2008;11)

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian penelitian ini adalah di Kabupaten Gresik.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008;80) populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek yang mempunyai kuantitas dan karakter tertentu, yang di

tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik suatu kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli dan

menggunakan mobil merek Honda Jazz

3.3.2. Sampel

Menurut Arikunto (2006;131) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi

yang sedang di teliti.

43

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

44

Bailey sebagaimana dikutip oleh Soehartono (2002;58) berpendapat bahwa

jumlah sample yang paling kecil untuk penelitian yang menggunakan analisis data

dengan statistik adalah sebesar 30. Bailey juga mengakui bahwa banyak peneliti

lain mengganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah minimum.

Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagian dari konsumen yang membeli dan menggunakan mobil merek Honda

Jazz yang diambil sebanyak 100 sebagi responden.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Non

Probability Sampling, yaitu memilih sampel secara tidak acak sehingga tidak

setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi

anggota sampel. Sampel merupakan suatu sub dari populasi yang dipilih oleh

peneliti (Zuriah , 2006 ; 119). Jenis metode yang digunakan adalah judgment

sampling, dimana pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan – pertimbangan:

1. Konsumen mobil merek Honda Jazz merupakan orang yang membeli dan

menggunakan mobil merek Honda Jazz.

2. Konsumen mobil merek Honda Jazz yang bertempat tinggal di Kabupaten

Gresik.

3. Konsumen mobil merek Honda Jazz keluaran/tipe tahun 2004 – 2009.

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:

1. Variabel independent yaitu faktor – faktor konsumen yang meliputi:

a. X1 = Budaya

b. X2 = Kelas sosial

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

45

c. X3 = Motivasi

d. X4 = Persepsi

e. X5 = Kepribadian

f. X6 = Sikap

2. Variabel dependen

Y = Keputusan pembelian

3.5 Definisi Operasional Variabel

Faktor – faktor konsumen yang mempunyai pengaruh yang sangat penting

terhadap proses pengambilan keputusan individu. Faktor - faktor ini meliputi:

a. Budaya (X1)

Budaya diartikan sebagai komplek yang menyeluruh yang mencakup

pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, kebiasan dan kapabilitas lainnya

serta kebiasaan – kebiasaan yang dikuasai oleh individu sebagai anggota

masyarakat. Indikator variabel ini diukur berdasarkan pengaruh lingkungan,

kepercayaan kualitas.

b. Kelas sosial (X2)

Pembagian anggota masyarakat kedalam hierarki kelas status yang berbeda.

Indikator variabel ini diukur berdasarkan prestise jabatan, penampilan didalam

kelompok.

c. Motivasi (X3)

Merupakan kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan pembelian.

Indikator variabel ini diukur berdasarkan pertimbangan konsumen terhadap

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

46

kualitas produk, keinginan untuk menyamai orang lain atau bahkan

melebihinya.

d. Persepsi (X4)

Merupakan pendapat seseorang terhadap suatu produk. Indikator variabel ini

diukur berdasarkan pendapat konsumen terhadap atribut – atribut yang

melekat pada produk, informasi – informasi yang diterima, harga produk

pesaing.

e. Kepribadian (X5)

Merupakan karakter psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi

seseorang dalam melakukan pembelian. Indikator variabel ini diukur

berdasarkan kebutuhan konsumen, pertimbangan jabatan / pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup, citra diri.

f. Sikap (X6)

Merupakan perasaan yang dimiliki konsumen terhadap produk. Indikator

variabel ini diukur berdasarkan pengalaman kelompok acuan terhadap produk,

perasaan puas atau tidak puas.

2. Keputusan Pembelian (Y)

Merupakan sikap konsumen didalam menentukan suatu keputusan sebelum

melakukan pembelian indikator variabel ini di ukur berdasarkan Pemberian

informasi yang jelas kepada konsumen berupa informasi produk mobil merek

Honda Jazz sehingga membantu proses keputusan pembelian dan Mobil

Honda Jazz sebagai alternatif pilihan utama karena lebih unggul dibandingkan

dengan mobil lain yang sejenis.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

47

.3.6 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan bentuknnya jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data ini diperoleh dari

jawaban responden yang telah diberi skor.

Berdasarkan sumbernya, data dalam penelitian ini merupakan data primer,

yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya yaitu diperoleh dari konsumen

mobil merek Honda Jazz yang menjadi responden dalam penelitian ini.

3.7 Pengukuran Data

Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval.

Teknik pengukuran datanya dengan menggunakan skala likert, dimana responden

diminta untuk memberikan tanda pada salah satu jawaban alternatif. Menurut

Indriantoro dan Supomo (1999;104) masing – masing alternatif jawaban itu diberi

bobot (score) sebagai berikut:

1. Alternatif jawaban sangat setuju (SS) diberi skor 5

2. Alternatif jawaban setuju (S) diberi skor 4

3. Alternatif jawaban netral (N) diberi skor 3

4. Alternatif jawaban tidak setuju (TS) diberi skor 2

5. Alternatif jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

48

3.8. Alat dan Metode Pengumpulan Data

3.8.1. Alat Pengumpulan Data

Alat yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian adalah kuesioner (angket)

yang disebarkan pada konsumen mobil Honda Jazz yang menjadi responden

penelitian ini.

Kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk di jawab secara tertulis pula

oleh responden (Zuriah; 2006; 182).

3.8.2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian adalah survey

langsung kepada konsumen mobil Honda Jazz yang menjadi responden dalam

penelitian ini melalui kuisioner yang dibagikan.

3.9. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang dipergunakan adalah dengan membagikan

kuesioner kepada responden untuk memperoleh informasi mengenai mobil Honda

Jazz. Adapun langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner diberikan kepada konsumen mobil merek Honda Jazz yang telah

terpilih menjadi responden dalam penelitian ini.

2. Responden mengisi kuesioner sesuai dengan penilaiannya sendiri.

3. Setelah kuesioner selesai di isi oleh responden, segera dikumpulkan untuk

diolah lebih lanjut.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

49

3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika mampu mengukur yang diinginkan serta dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Validitas adalah suatu instrument yang dapat di gunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya di ukur. Di gunakan untuk mengukur sah atau valid atau

tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner di katakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner

tersebut. (Sugiyono,2008;121)

Menurut Sugiyono (2001:115) syarat minimum dapat dinyatakan valid bila

nilai koefisien korelasi sama dengan 0.30 atau lebih besar dan dinyatakan tidak

valid bila nilai koefisisen korelasi kurang dari 0.30.

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan perhitungan koefisien

korelasi diperoleh dengan alat bantu SPSS 17.0 for windows.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas (kehandalan) adalah nilai yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (konsisten). Dalam uji

reliabilitas ini suatu butir atau variabel dapat dikatakan reliabel jika r alpha positif

serta r alpha > r tabel.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

50

Reliabilitas adalah indeks yang bila di gunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama sejauh mana

suatu alat pengukur dapat di percaya atau di andalkan. (Sugiyono,2008;121)

3.10.2. Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas

Pengujian terhadap multikolinearitas berguna untuk mmengetahui apakah

antara variabel bebas tidak saling berkorelasi. Menurut Gunawan

Sumodiningrat (1994:281) mengatakan multikolinearitas adalah adanya

hubungan linear di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.

Jika varibel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar

sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2001:56). Jika VIF lebih

besar dari 5 maka variabel tersebut mempunyai / terjadi multikolinieritas

dengan variabel lainnya.

2. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t – 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozhali, 2001: 60).

Mendeteksi terjadi atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai

koefisien Durbin-Watson Test (DW test). Pengambilan keputusan ada

tidaknya korelasi adalah sebagai berikut :

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

51

1) bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada korelasi.

2) bila DW lebih rendah daripada batas bawah (dl), maka koefisien

autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.

3) bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi

lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.

4) bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain (Ghozali, 2001:70) jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala

heteroskedastisitas terjadi akibat ketidaksamaan data, terlalu bervariasinya

nilai data yang di teliti.

3.10.3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki ditribusi data normal atau mendekati

normal (Ghozali, 2001:76).

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

52

3.10.4. Regresi Linier Berganda

Menurut Arcana (1996;113), regresi linier berganda ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel independen (budaya, kelas

sosial, motivasi, persepsi, kepribadian, dan sikap) terhadap variabel dependen

yaitu keputusan pembelian.

Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian (variabel dependen)

X1 = Variabel budaya

X2 = Variabel kelas sosial

X3 = Variabel motivasi

X4 = Variabel persepsi

X5 = Variabel kepribadian

X6 = Variabel sikap

b = Koefisien variabel bebas

e = Variabel pengganggu

Untuk mencari besarnya koefisien regresi linier berganda digunakan alat

bantu perangkat lunak computer dengan program SPSS.

3.10.5. Uji t (t-test)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel budaya(X1), kelas

sosial(X2), motivasi(X3), persepsi(X4), kepribadian(X5), dan sikap(X6) secara

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

53

parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Adapun

prosedur uji t adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Statistik

H0:βi = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel

budaya(X1), kelas sosial(X2), motivasi(X3), persepsi(X4),

kepribadian(X5), dan sikap(X6) secara parsial terhadap variabel

keputusan pembelian(Y).

H1:βi ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya(X1),

kelas sosial(X2), motivasi(X3), persepsi(X4), kepribadian(X5), dan

sikap(X6) secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian(Y)

Dimana:

i = 1,2,3,4,5,atau6

2. Menentukan titik krtis (ttabel)

a. Tingkat signifikan (α) ditetapkan sebesar 5% karena uji ini menggunakan

uji dua sisi, maka α/2 = 2,5%

b. Derajat kebebasan yang digunakan adalah n – k – 1 sehingga ttabel (α/2,n-

k- 1)

3. Menentukan besarnya thitung

Menurut Arcana (1996;119) besarnya thitung dapat ditentukan dengan rumus

sebagai berikut:

thitung = )(biSE

bi

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

54

Dimana:

bi = Koefisien regresi variabel independen

SE (bi) = Standart error dari koefisien bi

4. Membandingkan thitung dengan ttabel

t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan HI diterima yang berarti secara parsial

variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya.

t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan HI ditolak yang berarti secara parsial

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya tidak signifikan.

2.5 % 95% 2.5%

daerah penolakan H0 Daerah diterima H0 daerah penolakan H0

-t tabel 0 t tabel

Gambar 3.1

Daerah penerimaan dan penolakan (uji t)

3.10.6. Uji F (F-test)

Uji F digunakan untuk menguji apakah pengaruh variabel – variabel independen

(Xi) secara simultan terhadap variabel dependen (Y) adalah signifikan. Dalam hal

ini untuk menguji apakah variabel budaya (X1), kelas sosial(X2), motivasi(X3),

persepsi(X4), kepribadian(X5), dan sikap(X6) secara simultan berpengaruh

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

55

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Adapun prosedur Uji F adalah

sebagai berikut:

1. Hipotesis Statistik

H0:β1,β2,β3,β4,β5,β6 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel budaya(X1), kelas sosial(X2), motivasi(X3), persepsi(X4),

kepribadian(X5), dan sikap(X6) secara simultan terhadap variabel keputusan

pembelian(Y).

2. Menentukan titik kritis (Ftabel)

a. Tingkat signifikan (α) ditetapkan sebesar 5%

b. Derajat kebebasan pembilang (dk1) = k

c. Derajat kebebasan penyebut (dk2) = n – k – 1

Sehingga diperoleh Ftabel (α,k/n-k-1)

3. Menentukan besarnya Fhitung

Menurut Mason dan Lind (1999;114) besarnya Fhitung dapat dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

MSEMSR

kNSSE

kSSR

hitungF =

−−

=

1

Dimana:

SSR = Regression Sum of Square

SSE = Error Sum of Squares

MSR = Mean Squares of Regression

MSE = Mean Squares of Error/Residual

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

56

k = Banyaknya variabel independen

n = Banyaknya data

4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

1) Apabila F hitung < F tabel maka H0 di terima dan H1 di tolak artinya budaya,

kelas sosial, motivasi, persepsi, kepribadian, dan sikap secara simultan

tidak ada pengaruh terhadap keputusan pembelian.

2) Apabila F hitung > F tabel maka H0 di tolak dan H1 diterima artinya budaya,

kelas sosial, motivasi, persepsi, kepribadian, dan sikap secara simultan ada

pengaruh terhadap keputusan pembelian.

95 % 5 %

Daerah penerimaan H0 daerah penolakan H0

F tab

Gambar 3.2

Daerah penerimaan dan penolakan H0 (uji f)

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

57

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t di peroleh t

hitung X1 (4,443) > t tabel (1,980), t hitung X2 (3,443) > t tabel (1,980), t hitung X3

(2,092) > t tabel (1,980), t hitung X4 (3,199) > t tabel (1,980), t hitung X5 (2,648) > t

tabel (1,980), t hitung X6 (3,515) > t tabel (1,980) maka H0 di tolak yang berarti

bahwa variabel budaya, kelas sosial, motivasi, persepsi, kepribadian, dan sikap

secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sehingga hal ini

menunjukkan hipotesis dari penelitian ini terbukti kebenarannya.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan uji F di peroleh

di peroleh F hitung (125,560) > F tabel (2,18) dan signifikansinya 0,000 maka H0

ditolak yang berarti bahwa variabel budaya, kelas sosial, motivasi, persepsi,

kepribadian, dan sikap secara simultan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Sehingga hal ini menunjukkan hipotesis dari penelitian ini terbukti

kebenarannya.

3. Berdasarkan hasil analisis nilai koefisien determinasi, nilai dari adjusted R

square adalah 0,883, hal ini menunjukkan bahwa sebesar 88,3 % variabel

terikat (keputusan pembellian) di pengaruhi oleh variabel budaya, kelas sosial,

motivasi, persepsi, kepribadian, dan sikap sedangkan sisanya sebesar 11,7 %

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

58

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan diatas menunjukkan variabel budaya, kelas sosial,

motivasi, persepsi, kepribadian, dan sikap memiliki pengaruh yang cukup tinggi

terhadap keputusan pembelian mobil merek Honda Jazz.

Budaya mempunyai pengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian

mobil merek Honda Jazz, yaitu kepercayan masyarakat bahwa mobil produk

jepang memiliki kualitas yang bagus, sehingga perusahaan dapat mempertahankan

citra dari mobil jepang.

Motivasi mempunyai pengaruh yang paling kecil sehingga perusahan

diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari produk yang lebih bisa di andalkan.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

59

DAFTAR PUSTAKA

Adinata, Candra, 2007, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Motor merek Yamaha Mio(studi kasus pada masyarakat Kebomas),Universitas Muhammadiyah Gresik.

Astutik, 2006, Analisis Faktor Internal yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Mobil merek ISUZU PANTHER di Surabaya, Skripsi, Surabaya : Universitas Widya Mandala.

Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,

ALFABETA, Bandung. Engel, Blackwell, Miniard, 1995, Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Jilid 2,

Binarupa Aksara, Jakarta. Indriantoro, Nur dan B. Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta, BPFE. http://WWW.INILAH.COM/data penjualan. (2009/04/20) http://www.mobiljogja.com. (2009/04/20) http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gresik. (2009/06/23) http://www.honda-indonesia.com. (2009/08/10) Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Semarang Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, jilid 1,

PT INDEKS kelompok GRAMEDIA, Jakarta. Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Terjemahan : Hendra Teguh, Ronny

Antonius Rusli, jilid I, Edisi Revisi. Lamb, Hein, dan Daniel, 2000, (dalam skripsi FIfi Meilah 2007), Universitas

Muhammadiyah Gresik Mowen, John, dan Minor, Michael, 2002, Perilaku Konsumen, Jilid 2, Edisi

Kelima, PT. PENERBIT ERLANGGA, Jakarta.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - digilib.umg.ac.iddigilib.umg.ac.id/files/disk1/10/jipptumg--rifkifariz-500-1-bab1,2...2 Honda Jazz adalah tipe mobil smart city car, dan selaku

60

Robbins, P, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi Kesebelas, jilid 1, PT INDEKS kelompok GRAMEDIA, Jakarta.

Setiadi, Nugroho, 2003, Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran, PRENADA MEDIA, Jakarta. Suryani, Tatik, 2008, Perilaku Konsumen, Implikasi pada Strategi Pemasaran,

GRAHA ILMU, Yogyakarta. Sugiono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung. Sofyandi, Herman, dan Garniwa Iwa, 2007, Perilaku Organisasional, Edisi

Pertama, GRAHA ILMU, Yogyakarta. Soehartono, Irawan, 2001, Metode Penelitian Sosial, cetakan Kelima, Bandung :

PT> Remaja Rosdakarya. Swasta, Basu, dan T.H. handoko, 1997, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku

konsumen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Yogyakarta : Liberty Usmara, U, 2003, Strategi baru MANAJEMEN PEMASARAN, Amara Book,

Yogyakarta. Zuriah, nurul, 2006, Metodologi Penelitian SOSIAL dan PENDIDIKAN teori –

aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta.