bab i pendahuluan 1.1 latar belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/bab 1 (pendahuluan).pdf ·...

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati) 1 Secara garis besar, menurut Dr.Aidhbin Abdullah al-Qarni dalam Membangun Budaya Membaca Sepanjang Hayat (2011), menuturkan manfaat membaca yaitu di antaranya: Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman. Juga dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup 2 . Dengan adanya budaya baca akan menunjang pembangunan dan tantangan masa depan, maka pendidikan senantiasa harus ditingkatkan dan membaca merupakan unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan. Kemampuan membaca yang diperoleh pada pendidikan formal harus tetap ditingkatkan melalui berbagai cara yang melibatkan peranan keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta dengan mendayagunakan perpustakaan, taman bacaan serta rumah baca yang saat ini sudah mulai berkembang 3 . 1 Pengertian membaca menurut kbbi. (http://kbbi.web.id), diakses tanggal 7 maret 2016, pukul 12.30 WIB 2 Budaya membaca dalam perspektif Indonesia.(http://www.kompasiana.com), diakses tanggal 7 maret 2016,pukul 12. 32 WIB 3 Artikel gerakan pemasyarakatan minat baca.(http://gpmb.perpusnas.go.id) diakses tanggal 8 maret 2016,pukul 08.23 WIB

Upload: nguyentu

Post on 28-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan

melisankan atau hanya dalam hati)1 Secara garis besar, menurut Dr.Aidhbin Abdullah

al-Qarni dalam Membangun Budaya Membaca Sepanjang Hayat (2011), menuturkan

manfaat membaca yaitu di antaranya: Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang

dan meningkatkan memori dan pemahaman. Juga dengan sering membaca, orang

mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu

pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam

hidup2.

Dengan adanya budaya baca akan menunjang pembangunan dan tantangan

masa depan, maka pendidikan senantiasa harus ditingkatkan dan membaca merupakan

unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan. Kemampuan membaca yang

diperoleh pada pendidikan formal harus tetap ditingkatkan melalui berbagai cara yang

melibatkan peranan keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta dengan

mendayagunakan perpustakaan, taman bacaan serta rumah baca yang saat ini sudah

mulai berkembang3.

1Pengertian membaca menurut kbbi. (http://kbbi.web.id), diakses tanggal 7 maret 2016, pukul 12.30

WIB 2Budaya membaca dalam perspektif Indonesia.(http://www.kompasiana.com), diakses tanggal 7 maret

2016,pukul 12. 32 WIB 3Artikel gerakan pemasyarakatan minat baca.(http://gpmb.perpusnas.go.id) diakses tanggal 8 maret

2016,pukul 08.23 WIB

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Akan tetapi dengan seiring majunya era globalisasi yang ditandai dengan

kemudahan dalam apa saja, yang mengakibatkan juga masyarakat lebih cenderung

memainkan gadget dibandingkan mereka membaca. Kurangnya minat baca disebabkan

oleh beberapa faktor, seperti kurangnya daya beli dan kurangnya ketersediaan buku-

buku bacaan umum dan pelajaran yang menarik untuk dibaca. Sedangkan Minat baca

masyarakat Indonesia, dibanding negara Asia lainnya sangat di bawah rata-rata.

Kondisi ini diperparah dengan lingkungan yang belum mendukung dalam

meningkatkan budaya baca. Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan

Permasyarakat Minat Baca (GPMB) Bambang Supriyo Utomo mengatakan, rata-rata

secara nasional, survei dari UNESCO tak sampai satu judul (buku) per orangnya per

tahun (yang dibaca)4.

Sastrawan Taufik Ismail menyampaikan keresahannya mengamati fenomena

rendahnya minat baca di kalangan pelajar pada seminar di Kota Padang Sumatera Barat

Ia mengungkapkan budaya baca pelajar dan generasi muda Indonesia masih rendah

dibandingkan dengan negara-negara tetangga5.Kendala yang dihadapi di antaranya

adalah dukungan fasilitas, seperti perpustakaan maupun lingkungan sekitar yang bisa

mendorong masyarakat gemar membaca. Faktor lain seperti Buku dirasakan oleh

4Berita dengan judul memprihatinkan minat baca orang Indonesia

rendah.(http://daerah.sindonews.com), diakses pada tanggal 8 maret 2016 5Berita dengan judul Pelajar Zaman Penjajahan Lebih Rajin Baca Buku Dibanding Sekarang,

(http://rimanews.com) diakses pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 21:00 Wib

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

masyarakat umum sangat mahal dan juga jumlah perpustakaan masih sedikit

dibanding dengan jumlah penduduk yang ada, serta letaknya jauh6.

Di provinsi Sumatera Barat sendiri, peningkatan akan budaya baca masih sangat

rendah, oleh karena itu perlu adanya peningkatan dan perhatian khusus pemerintah

provinsi dalam meningkatkan budaya membaca. Provinsi Sumbar merupakan salah

satu provinsi yang mengutamakan pendidikan bagi warganya. pendidikan masyarakat

akan lebih baik apabila dengan adanya budaya membaca. Bedasarkan berita dari

sindonews.com yang menyebutkan bahwasanya membaca masih sangat kurang di

Provinsi Sumbar, oleh sebab itu gubernur Sumbar harus mencanangkan wajib

meningkatkan budaya baca7.

Salah satunya penurunan budaya membaca terjadi di Kota Padang, Juga

dikemukakan oleh Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dengan melihat selama ini

perpustakaan di Kota Padang belum dikelola dengan maksimal. Sehingga kurang

menarik untuk dikunjungi siswa maupun mahasiswa 8 . Menurut mahyeldi Ia

berpendapat rendahnya minat siswa ke perpustakaan, salah satunya karena pesatnya

perkembangan arus informasi secara digital. Untuk itu dalam meningkatkan minat baca

tersebut perlu dilakukan terobosan, termasuk melakukan revitalisasi perpustakaan

daerah khususnya di Kota Padang.

6Berita dengan judul: kenapa minat baca masyarakat Indonesia rendah. (http://library.perbanas.ac.id),

diakses tanggal 8 maret 2016 7 Berita daerah (http://daerah.sindonews.com), diakses pada tanggal 8 maret 2016 pukul 21:00 Wib 8 Berita dengan judul Pelajar Zaman Penjajahan Lebih Rajin Baca Buku Dibanding Sekarang,

(http://rimanews.com) diakses pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 21:00 Wib

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Fenomena tersebut diperkuat oleh hasil wawancara peneliti dengan Kasi

Perpustakaan seperti berikut ini9:

“...di kota padang sendiri, minat akan membaca masih sangat

rendah, yang ditandai masih minim nya masyarakat ke pustaka

daerah, juga buku dirasakan oleh masyarakat umum sangat

mahal oleh sebab itu masyarakat lebih membeli yang lain

daripada buku”

Oleh sebab itu maka diperlukan budaya baca agar masyarakat kita lebih

menambah wawasan akan ilmu pengetahuan dengan melalui fasilitas perpustakaan

yang nyaman dan aman menjadi salah satu langkah dalam meningkatkan minat baca.

Mengembangkan budaya baca jadi salah satu prioritas Pemerintah Kota Padang,

Sumatera Barat 10 . Sesuai dengan prioritas tersebut pemerintah Kota Padang,

mengamanatkan dalam pelaksanaan budaya baca dan perpustakaan kepada Kantor

Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang agar bisa mengembangankan

budaya baca.

Minat baca merupakan salah satu kebijakan daerah berdasarkan UU No 43 Tahun

2007 tentang perpustakaan serta Instruksi Mentari dalam Negeri No 4 tahun 1993

tentang peningkatan penyelenggaraan, pengembangan, dan pembinaan perpustakaan di

lingkungan pemerintah daerah. Maka di Kota Padang pelaksanaan minat baca

dilaksanakan oleh Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi sesuai dengan

peraturan Walikota No 51 tahun 2012 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi

9Wawancara peneliti dengan Kasi Perpustakaan, yakni M. Husni Jon, SH. Pada tanggal 7 Maret 2014,

Pukul 13.00 WIB. 10Berita dengan judul padang mengenjot budaya baca (http://www.kompasberita.com) diakses pada

tanggal 9 maret 2016

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Kantor Arsip, perpustakaan, dan dokumentasi. Berikut adalah Struktur organisasi

Kantor Arsip, perpustakaan, dan dokumentasi Kota Padang berdasarkan Rencana

Srategis tahun 2014- 2019.

Untuk itu, Kantor Arsip, perpustakaan, dan dokumentasi melaksanakan

peningkatan Minat baca melalui Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan

perpustakaan. Adapun kegiatan program tersebut terdiri dari:

1. Pengelolaan dan pelayanan pepustakaan

Kegitan ini merupakan inventaris buku yang dimiliki perpustakaan Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi. Pada pengelolan dan pelayanan perpustakaan

ini pegawai pustaka memberikan informasi yang jelas kepada pengunjung dalam

menemukan buku yang dibacanya serta memberikan pelayanan yang maksimal dalam

rangka meningkatkan pelayanan pengunjung. Seperti para pegawai memberikan

katalog kepada pengunjung agar dengan mudah para pengunjung mencari buku yang

diinginkan. Fenomena yang terjadi bahwasanya para pengelola perpustakaan

memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam meminjamkan buku kepada mereka,

yang berguna sebagai peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam meminjam

buku.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Gambar 1. 1. Pelayanan Perpustakaan Kota Padang

Sumber :Dokumentasi Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

2. Penyedian bahan pustaka perpustakaan umum daerah

Di dalam kegitan ini dilakukan proses perencanaan penambahan buku tiap

tahun untuk menunjang kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan

meningkatkan minat baca. Buku-buku tersebut disediakan dari pemerintah daerah dan

juga dari pihak ketiga. Berikut gambar keadaan di perpustakaan Kota padang

Gambar 1.2. Keadaan Perpustakaan Kota Padang

Sumber :Dokumentasi Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Dalam penyediaan pustaka ini dalam tiap tahunya, disuplayer oleh

perpustakaan daerah dan juga ditambah oleh kantor arsip itu sendiri dengan anggaran

yang ada pada program ini.

3. Pelayanan dan operasional perpustakaan keliling

Kegiatan ini berupa layanan pendukung setiap hari pada jam kerja dengan

mengunakan armada mobil pustaka keliling pada lokasi yang telah ditentukan

sebelumnya. Pada kegiatan pelayanan perpustakaan keliling pelayanan dilakukan pada

setiap hari jam kerja dari jam 08.00-15.00 WIB. Pada pepustakaan keliling ini petugas

hanya memberikan pinjaman buku kepada masyarakat yang telah mempunyai kartu

perpustakaan. Lokasi dari kegiatan perpstakaan keliling ini berada pada kawasan RTH

imam Bonjol, Pantai Padang, Danau Cimpago, Muaro lasak, GOR H Agus Salim

Padang. Berikut gambar tentang pelayanan pustaka keliling

Gambar 1. 3. Pelayanan Pustaka Keliling

Sumber :Dokumentasi Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

4. Lomba bercerita anak

Dalam Kegiatan lomba bercerita anak ini Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi mengadakanpada tiap tahunya Kantor di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan

Dokumentasi Kota Padang, sehingga terjadinya peningkatan minat baca dari mulai dari

usia dini.

5. Lomba baca puisi anak

Kegiatan lomba baca puisi anak dilakukan setiap tahunnya di Hotel atau gedung

yang ditentukan sebelumnya sesuai dengan anggaran yang dimiliki oleh Kantor Arsip,

Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang.

Gambar 1.4. Lomba Baca Puisi Anak

Sumber :Dokumentasi Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

6. Penyedian bahan pustaka mesjid,/ taman bacaan,/kelurahan

Penyedian bahan pustaka mesjid,/ taman bacaan,/kelurahan dilakukan di

tempat-tempat umum seperti mesjid, taman bacaan, dan Kelurahan untuk melengkapi

bahan bacaan sehingga mendorong peningkatan budaya baca masyarakat sekitar

dengan kelengkapan ketersediaan buku ataupun bahan bacaan. Sementara itu pada

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

sekolah-sekolah, mereka meminjamkan buku dengan cara menitip kepada

perpustakaan sekolah tesebut sampai batas waktu yang ditentukan. Pada kegiatan

Penyedian bahan pustaka mesjid,/ taman bacaan,/kelurahan dilakukan pada setiap hari

jam kerja dari jam 08.00-15.00 WIB. Pada peminjaman buku ke kelurahan, Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi memberikan pinjaman kepada kelurahan,

sekolah atau mesjid11. Pada kegiatan ini jumlah kelurahan 44 dan 11 kecamatan. Seperti

pada gambar dibawah ini

Gambar 1. 5. Kegiatan Program Pengembangan

Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan

Sumber :Dokumentasi Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

Dari penjabaran kegiatan kegiatan yang ada pada program pengembangan

budaya baca dan pembinaan perpustakaan diatas menunjukan bahwasanya Kantor

Arsip, perpustakaan, dan dokumentasi sudah mulai meningkatkan budaya baca dengan

11 Wawancara peneliti dengan Kasi Perpustakaan, yakni M. Husni Jon, SH. Pada tanggal 7 Maret

2014, Pukul 13.00 WIB.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

cara terjun langsung ketengah masyarakat Kota Padang dengan pelaksaanaan dari

kegiatan kegiatan dalam program ini.Namun dari pencapaian sasaran dari kegiatan

dalam program ini belum mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun

pencapaian sasaran pengembangan budaya baca Kantor Arsip, perpustakaan, dan

dokumentasi Kota Padang Tahun 2014 – 2015:

Tabel 1.1. Pencapaian sasaran pengembangan budaya baca Kantor Arsip,

perpustakaan, dan dokumentasi Kota Padang Tahun 2014 – 2015

INDIKATOR

KINERJA

TARGET REALISASI %CAPAIAN

2015

%CAPAIAN

2014

Jumlah buku

perpustakaan yang

diolah

2.000 eks 2.000 eks 100% 105%

Jumlah kunjungan ke

perpustakaan Kota

Padang

3.120

kunjungan

2078

kunjungan

66,6% 102%

Jumlah buku

bperpustakaan yang

baru

500 eks 1.004 eks 200,8% 158%

Jumlah buku baru di

perpustakaan

kelurahan

350 eks 298 eks 85% 106%

Jumlah taman bacaan

yang dilayani dalam

pelayanan dan

operasional puskel

50 lokasi 52 lokasi 104% 104%

Lomba bercerita anak 50 orang 0 0 125%

Lomba baca puisi anak 90 orang 100 111% 125%

Sumber : LAKIP Kantor Arsip, perpustakaan, dan dokumentasi Kota Padang Tahun

2015.

Berdasarkan data tabel 1.1 diatas, dapat kita lihat bahwa pencapaian target

Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi kota padang tahun 2015 menurun

dibandingkan pada tahun 2014 berdasarkan persentase. Hal tersebut dilihat pada

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

kinerja pengadaan buku baru yang meningkat pada tahun 2015 dibandingkan tahun

2014, sedangkan jumlah pengunjungnya menurun. Begitu juga Pada lomba bercerita

anak pada tahun 2015 tidak terealisasi, sedangkan pada tahun 2014 persentasenya

125%. Berikut adalah data pengunjung perpustakaan Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi pada tahun 2015.

Tabel 1.2. Data realisasi jumlah kunjungan perpustakaan Kota Padang 2015

Indikator Kegiatan Target Realisasi %Capaian

2015

%Capaian

2014

Jumlah kunjungan ke

Perpustakaan Kota Padang

3.120

kunjungan

2.078

kunjungan

66,6% 102%

Sumber: Rencana kerja Kantor arsip, perpustkaan dan dokumentasi tahun 2015

Dari tabel 1.2 di atas di Kota Padang, data realisasi target dari kunjungan

masyarakat ke perpustakaan menjelaskan masih belum tercapainya realisasi yang ada

seperti target awal terciptanya kunjungan sekitar 3.120 orang sementara yang terjadi

pada tahun 2015 ada kunjungan sekitar 2.078 orang. Hal ini menujukan minat baca

masyarakat kota padang masih rendah dan menunjukan bahwa pelaksanaan dari

kegitan dalam program pengembangan budaya bacadan perpustakaan masih belum

berjalan maksimal

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, setiap program atau kegiatan yang

dilaksanakan membutuhkan manajemen program yang baik. Menurut John F. Mee

mengatakan manajemen dapat dilihat dari perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing),Pemberian Motivasi (Motivating) dan pengawasan (controlling).12

12T. Hani Handoko, Manajemen edisi 2, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 1997, hlm 10.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Perencanaan merupakan kegiatan awal dalam melaksanakan suatu tujuan.

Perencanaan merupakan proses pemikiran yang dilakukan dimasa yang akan datang

dengan menentukan kegiatan-kegiatannya. Perencanaan yang dilakukan oleh Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang, terdapat berbagai kendala dalam

proses perencanaan terkait sumberdaya, baik berupa SDM dan anggaran. Hal ini

diungkapkan oleh kasi perpustakaan Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kota Padang, adapun pernyataannya sebagai berikut :13

“...kami tidak bisa terlalu leluasa dalam melaksanakan program dan

kegiatan, hal ini dilakukan karena SDM kami sangat minim dalam

melakukan kegiatan, selain itu, anggaran kami tidak mencukupi untuk

melaksanakan berbagai kegiatan yang kami rencanakan....”

Dari wawancara diatas, dapat dilihat bahwa dari segi perencanaan, Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang memiliki kekurangan. Dari segi

anggaran dan SDM yang ada di instansi ini masih memiiki kekurangan dan kendala.

Hal ini mengakibatkan kinerja instansi tidak bisa optimal dalam merencanakan

program. Karena dengan kurangnya SDM dan anggaran, membuat perencanaan sulit

untuk dikembangkan dan dilaksanakan. Berikut ini merupakan jumlah Sumber daya

manusia di Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang:

13 Wawancara peneliti dengan Kasi Perpustakaan, yakni M. Husni Jon, SH. Pada tanggal 7 Maret

2014, Pukul 13.00 WIB.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Tabel 1. 3. Komposisi Pegawai di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang

NO JABATAN PENDIDIKAN STATUS LAMA

BEKERJA

1 Kepala Kantor Arsip,

Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota

Padang

S2 PNS Kurang dari 5

tahun

2 Kepala Sub BagTata

usaha

S1 PNS Lebih dari 5

tahun

3 Kasi Arsip D3 PNS Lebih dari 5

tahun

4 Kasi Pembinaan S1 PNS Lebih dari 5

tahun

5 Kasi Perpustakaan S1 PNS Lebih dari 5

tahun

6 Pegawai S2 = 1 orang

S1 = 9 orang

D3 = 12 orang

SMA = 3 orang

PNS = 24 orang

Honorer = 1 org

Lebih dari 5

tahun

Sumber: Olahan peneliti bedasarkan Renstra Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang tahun 2016

Dari hasil tabel 1.3 tersebut dapat disimpulkan komposisi pegawai Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang berjumlah sekitar 30 orang, yang

terdiri dari beberapa jenjang pendidikan dan status di Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang. Terdiri dari jenjang pendidikan paling tinggi berada pada

S2 sedangkan paling rendah pada tingkatan SMA. Namun dari jumlah SDM yang ada

masih dirasakan kurang, sehingga Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi agak

terkendala dalam melaksanakan kegiatan kegiatan yang ada.

Pada Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi dipimpin oleh seorang

kepala kantor, yang nantinya kepala kantor membagi tugas kepada Kasi, Kasi

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

pembinaan dan Kasi perpustakaan yang bekerjasama dengan staff mereka masing

masing.

Untuk mencapai tujuan program, dibutuhkan penggorganisasian dari orang-

orang yang akan melaksanakan program. Pengorganisasian yang dilakukan pada

program ini, yaitu dengan menentukan kegitan-kegiatan yang dilakukan untuk

pencapaian program dan membagi tanggung jawab pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan

yang ada pada program ini kepada seksi yang sesuai dengan tupoksinya.

Didalam menjalankan program ini terdapat 6 kegiatan. Kegiatan ini

dilaksanakan oleh Seksi Perpustakaan dan Seksi Pembinaan. Jumlah SDM yang

menjalankannya sangat kurang dari segi kuantitas. Hal tersebut sesuai hasil wawancara

peneliti dengan Kasi perpustakaan Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang, yaitu :14

“... Jadi dalam program ini terdapat 6 kegiatan dilaksanakan

oleh Kasi pembinaan, sementara kegiatan yang lainya

dilaksanaakan oleh Kasi perpustakaan. Tetapi dengan

keterbatasan SDM yang ada saat ini dirasa masih belum sesuai

terkait dengan 6 kegiatan tersebut...”

Berdasarkan hasil wawancara diatas terlihat bahwa permasalahan yang terjadi

adalah terkait dengan kurangnya SDM secara kuantitas dalam menjalankan 6 kegiatan

tersebut, maka dirasa pekerjaan kurang maksimal.

Di dalam Struktur organisasi, Kantor Arsip, perpustakaan, dan dokumentasi

Kota Padang dikepalai oleh seorang kepala kantor, satu orang kepala sub bagian tata

14 Wawancara peneliti dengan Kasi Perpustakaan, yakni M. Husni Jon, SH. Pada tanggal 7 Maret

2014, Pukul 13.30 WIB.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

usaha, kelompok jabatan fungsional, dan 3 orang kepala seksi, yaitu kepala seksi arsip,

seksi pembinaan dan seksi perpustakaan.

Sementara itu anggaran dalam pelaksanaan program ini juga masih terbatas.

Berikut tabel anggaran pada program pembinaan budaya baca dan pembinaan

perpustakaan:

Tabel 1.4. Rincian Anggaran Program Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan di Kota Padang

No Nama Kegiatan Aggaran kegiatan

1 Pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Rp.80.000.000

2 Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum

daerah.

Rp.75.000.000

3 Pelayanan dan operasional perpustakaan keliling.

Rp.65.000.000

4 Lomba bercerita anak. Rp.38.045.000

5 Lomba baca puisi anak. Rp.47.260.000

6 Penyediaan bahan pustaka mesjid /taman bacaan

/ kelurahan

Rp.10.000.000

Jumlah Rp. 315.000.000

Sumber : Dokumen Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang

Dari dana yang dianggarkan untuk program ini sebesar Rp. 315.000.000,-

dirasa masih belum cukup. Hal ini juga dijelaskan oleh kasi perpustakaan Kantor Arsip,

Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang sebagai berikut:

“..untuk dana yang ada saat ini masih kurang dalam

pelaksanaan program pengembangan budaya baca dan

pembinaan perpustakaan ini. Kalau bisa dana yang diberikan

lebih ditambah. Untuk tahun ini saja anggaran yang ada yaitu

kegiatan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan 80 juta,

penyediaaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah 75

juta, pelaayanan operasional perpustakaan keliling 65 juta,

lomba bercerita anggarannya dialihkan 38, lomba baca puisi

anak 47,2 juta, terakhir untuk kegiatan penyediaan bahan

pustaka masjid/ taman bacaan 10 juta. Dari penjabaran alokasi

anggaran itu memang masih dirasakan kurang”

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Dari hasil wawancara diatas terlihat bahwa terlihat bahwa penganggaran untuk

program ini memang masih dirasakan kurang untuk merealisasikan kegiatan kegiatan

yang ada dalam program ini. Sedangkan untuk anggaran dari masing masing kegiatan

pada program ini pada tahun 2015 dialokasikan anggaran antara lain yaitu pada

kegiatan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan 80 juta, penyediaaan bahan pustaka

perpustakaan umum daerah 75 juta, pelaayanan operasional perpustakaan keliling 65

juta, lomba bercerita anggarannya dialihkan 38, lomba baca puisi anak 47,2 juta,

terakhir untuk kegiatan penyediaan bahan pustaka masjid/ taman bacaan 10 juta. Dari

anggaran yang telah disediakan untuk masing masing kegiatan itu memang masih

dirasakan kurang untuk merealisasikan atau melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada

pada program ini seperti yang diungkapkan oleh kasi perpustakaan pada Kantor Arsip

Perpustakaan dan Dokumentasi diatas.

Untuk menciptakan kinerja yang baik sehingga program dapat berjalan dengan

maksimal diperlukan motivasi sehingga timbul semangat dalam bekerja. motivasi

dilakukan dengan melakukan cara reward dan punishment. Reward atau penghargaan

yang diberikan kepada para pegawai pada Kantor Arsip Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang bisa dikatakan tidak ada. Hal tersebut sesuai hasil

wawancara peneliti dengan Kasi perpustakaan Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang, yaitu :15

“... reward memang tidak ada pada pada Kantor Arsip

Perpustakaan dan Dokumentasi ini, karena memang tidak ada

15 Wawancara peneliti dengan Kasi Perpustakaan, yakni M. Husni Jon, SH. Pada tanggal 7 Maret

2014, Pukul 14.00 WIB.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

anggaran khusus yang di anggarkan untuk itu serta para pegawai

merasa bahwa tugas pokok dan fungsi mereka memang harus

tetap mereka jalankan juga walaupun tidak adanya reward yang

diberikan”

Berdasarkan hasil wawancara diatas terlihat bahwa tidak ada reward yang

diberikan dalam pelaksanaan program pengembangan budaya baca dan pembinaan

perpustakaan ini. Tidak adanya pemberian reward ini dikarenakan memang tidak ada

anggaran khusus yang diberikan oleh kantor Arsip untuk pemeberian reward kepada

para pegawai yang ada. Sehingga yang diterima oleh para pegawai hanya sebatas upah

atau gaji yang seharusnya mereka terima saja. Para pegawai pun menganggap bahwa

tidak adanya reward ini tidak begitu terpengaruh terhadap kinerja mereka dalam

melaksanakan kegiatan pada program ini.

Selain tidak adanya reward pada pelaksanaan program ini, bentuk motivai lain

seperti punishment hanya diberikan berupa peringatan peringatan saja. Punishment

yang diberikan ini sesuai hasil wawancara peneliti dengan Kasi perpustakaan Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang, yaitu :16

“ .... Sedangkan kalau hukuman yang diberikan dalam

pelaksanaan program ini baru hanya sebatas peringatan peringatan

saja sampai kepada pemeberian sanksi sanksi tertentu, tapi tidak

sampai kepada pemecatan atau pemotongn gaji pegawai tersebut.

Karena untuk pegawai tetap memang bukan kewenangan dari Kantor

Asip Perpustakaan dan Dokumentasi sendiri untk melakukan itu.

Dari hasil wawancara diatas dapat terlihat bahwa pemotivasian yang dilakukan

yaitu dengan memberikan punishment atau hukuman berupa peringatan dan penerapan

16 Wawancara peneliti dengan Kasi Perpustakaan, yakni M. Husni Jon, SH. Pada tanggal 7 Maret

2014, Pukul 14.00 WIB.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

sanksi-sanksi terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan dan bekerja tidak maksimal

jika belum mengindahkan peringatan peringatan yang ada. Tapi hukuman yang

diberikan hanya baru sebatas itu karena tidak adanya aturan baku yang mengharuskan

pemberian hukuman ini. Belum adanya reward yang diterapkan pada program tersebut

membuat pemotivasian yang ada belum begitu baik pada kantor ini.

Selain itu agar program berjalan sesuai dengan yang direncanakan diperlukan

pengawasan program yang dilaksanakan. Pengawasan yang dilakukan pada progam

pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan ini, yaitu kepala kantor dan

pejabat struktural yang ada dilingkungan Kantor Arsip, Perpustakaan, dan

Dokumentasi Kota Padang melakukan pengawasan secara langsung dan tidak langsung

terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada. Hal ini dijelaskan dalam wawancara

peneliti dengan Kasi perpustakaan Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang, yaitu17 :

“...pengawasan yang dilakukan dengan langsung secara

berkala dan tidak langsung melalui laporan.”

Hal ini juga dibenarkan oleh pegawai kantor Arsip, perpustakaan dan,

dokumentasi Kota Padang oleh Foyas Wanto yaitu18:

“...memang benar pengawasan dilakukan secara langsung melihat kerja dari

pegawai.”

17 Wawancara peneliti dengan Kasi Perpustakaan, yakni M. Husni Jon, SH. Pada tanggal 7 Maret

2014, Pukul 14.00 WIB 18 Wawancara peneliti dengan Pegawai Perpustakaan, yakni Foyas Wanto Pada tanggal 8 Maret 2014,

Pukul 14.00 WIB

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

Berdasarkan hasil wawancara bahwa pengawasan yang dilakukan pada program

ini yaitu pengawasan langsung dan tidak langsung. Pengawasan langsung dilaksanakan

secara berkala dan pengawasan tidak langsung dalam bentuk laporan. Dari penjabaran

manajemen pelaksanaan kegiatan program pengembangan budaya baca dan pembinaan

perpustakaan diatas terlihat bahwa masih banyak kekurangan dan kendala-kendala

yang dihadapi Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang dalam

melaksanakan program ini.

Dengan melihat fenomena-fenomena diatas, peneliti ingin melihat dan meneliti

tentang manajemen yang dilakukan oleh Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang dalam program pengembangan budaya baca dan

pembinaan perpustakaan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam suatu penelitian, yang sangat penting adalah adanya masalah yang akan

diteliti. Agar dapat dilaksanakan penelitian dengan sebaik-baiknya maka peneliti harus

merumuskan masalah dengan jelas.19 Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Manajemen Program Pengembangan

Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan Oleh Kantor Arsip, Perpustakaan dan

Dokumentasi Kota Padang?

19Arikunto,Suharsimi. 1996 Prosedur Penelitian, Suatu pendekatan praktek. Edisi revisi III. Cetakan

kesepuluh. Jakarta:Rineka Cipta. Hal 19

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses

Manajemen Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan Oleh

Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan keilmuan di

lingkungan akademisi. Studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan ilmu Administrasi Negara, khususnya dalam kajian Manajemen

Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan Oleh Kantor

Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Padang dan sekaligus dapat dijadikan

sebagai bahan rujukan penelitian yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, acuan,

dan sumbangan pikiran terhadap Manajemen Program Pengembangan Budaya Baca

Dan Pembinaan Perpustakaan Oleh Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota

Padang.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari enam bagian yang terdiri dari :

1. BAB I Pendahuluan

Pada BAB ini peneliti mendeskripsikan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian yang dilaksanakan

2. BAB II Tinjauan Pustaka

Pada BAB ini peneliti menguraikan kerangka teori yang merupakan pedoman dari

peneliti terdahulu yang relevan, landasan teori yang digunakan, definisi konsep,

definisi operasional dan skema pemikiran peneliti.

3. BAB III Metode penelitian

BAB ini beriksikan tentang metode penelitian yang penelti pakai dalam meakuikan

penelitian, yang terdiri dari pendekatan penelitian, desain penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik pengambilan informan, peranan peneliti, unit analisis,

teknik analisis data, dan teknik keabsahan data.

4. BAB IV Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB ini memberikan gambaran menganai interaksi tempat akan dilakukannya

penelitian tersebut mulai dari gambaran secara umum, visi misi organisasi, Tugas

Pokok dan Fungsi sehingga sasaran

5. BAB V Temuan dan Analisis Data

Berisikan tentang data yang menguraikan tentang proses analisis dan pembahasan

yang merupakan hasil dari observasi peneliti di lapangan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - …scholar.unand.ac.id/13868/2/Bab 1 (Pendahuluan).pdf · BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca adalah melihat serta memahami isi dari

6. BAB VI Penutup

Berisikan VI Kesimpulan dan saran yang dapat memberikan simpulan dengan

memaparkan hasil penelitian secara lebih singkat dan memberikan saran yang

dapat dipertimbangkan oleh pihak terkait.