bab. i pendahuluan 1.1. latar...

17
1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya alam Indonesia memiliki potensi yang sangat berlimpah karena memiliki wilayah hutan tropis terluas ketiga dunia disertai dengan cadangan minyak, gas alam, emas, tembaga dan mineral lainnya. Terumbu karang dan kehidupan laut memperkaya ke- 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan yang luas yang kaya dengan berjenis-jenis ekologi. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan Lingkungan, Indonesia adalah negara yang memiliki pesisir terpanjang di dunia. Panjang seluruh pesisir di Indonesia mencapai 81.000 kilometer, dan ini merupakan 14% dari seluruh pesisir di dunia. Ekosistem kelautan yang dimiliki oleh Indonesia sungguh sangat bervariasi, dan mendukung kehidupan kumpulan spesies yang sangat besar. Indonesia memiliki hutan bakau yang paling luas, dan memiliki terumbu karang yang paling spektakuler di kawasan Asia. Hutan bakau paling banyak dijumpai di Pesisir Timur Sumatra, Pesisir Kalimat dan Papua (yang memiliki 69% dari seluruh habitat hutan bakau di Indonesia). Sedangkan lautan biru di Maluku dan Sulawesi menaungi ekosistem yang sangat kaya akan ikan, terumbu karang, dan organisasi terumbu karang yang lain. Walaupun kekayaan sumber daya alam Indonesia begitu berlimpah bukan berarti pengelolaan dari sumber daya itu harus terabaikan, justru

Upload: vuongmien

Post on 07-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

1

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya alam Indonesia memiliki potensi yang sangat

berlimpah karena memiliki wilayah hutan tropis terluas ketiga dunia

disertai dengan cadangan minyak, gas alam, emas, tembaga dan

mineral lainnya. Terumbu karang dan kehidupan laut memperkaya ke-

17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

yang luas yang kaya dengan berjenis-jenis ekologi.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan Lingkungan,

Indonesia adalah negara yang memiliki pesisir terpanjang di dunia.

Panjang seluruh pesisir di Indonesia mencapai 81.000 kilometer, dan ini

merupakan 14% dari seluruh pesisir di dunia. Ekosistem kelautan yang

dimiliki oleh Indonesia sungguh sangat bervariasi, dan mendukung

kehidupan kumpulan spesies yang sangat besar. Indonesia memiliki

hutan bakau yang paling luas, dan memiliki terumbu karang yang paling

spektakuler di kawasan Asia. Hutan bakau paling banyak dijumpai di

Pesisir Timur Sumatra, Pesisir Kalimat dan Papua (yang memiliki 69%

dari seluruh habitat hutan bakau di Indonesia). Sedangkan lautan biru di

Maluku dan Sulawesi menaungi ekosistem yang sangat kaya akan ikan,

terumbu karang, dan organisasi terumbu karang yang lain.

Walaupun kekayaan sumber daya alam Indonesia begitu berlimpah

bukan berarti pengelolaan dari sumber daya itu harus terabaikan, justru

Page 2: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

2

pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan secara terus menerus

sebagai usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

meningkatkan kesejahteraan rakyat tentu harus memperhatikan

lingkungan, karena pengelolaan alam yang hanya berorientasi ekonomi

hanya akan membawa efek positif secara ekonomi tetapi menimbulkan

efek negatif bagi kelangsungan kehidupan umat manusia (Firmansyah

dan Gunawan, 2007). Oleh sebab itu pengelolaan sumber daya alam

perlu diperhatikan kelestarian lingkungan dengan bertanggung jawab

(Yoeti, 2000).

Pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan dengan berbagai

macam cara dan salah satunya yaitu dengan menjadikan sebagai

destinasi wisata. Pemanfaatan sumber daya alam yang dijadikan

sebagai suatu destinasi wisata tentunya juga memiliki dampak terhadap

lingkungan sekitarnya. Gee (1989) dalam bukunya yang berjudul “The

Travel Industry”, mengatakan bahwa “as tourism grows and travelers

increases, so does the potential for both positive and negative impacts”.

Gee mengatakan adanya dampak atau pengaruh yang positif maupun

negatif karena adanya pengembangan pariwisata dan kunjungan

wisatawan yang meningkat. Dampak akibat adanya tempat wisata, tentu

mempengaruhi ke lingkungan sekitarnya. Sehingga yang terkena

dampak positif dan negatifnya adalah masyarakat, lingkungan, ekonomi

dan sosial. Masyarakat dalam lingkungan suatu destinasi wisata

sangatlah penting, karena dalam kehidupan suatu destinasi wisata

Page 3: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

3

memiliki kultur sehingga dapat menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Adanya dukungan masyarakat terhadap destinasi wisata berupa sarana

kebutuhan pokok untuk tempat daya tarik wisata, tenaga kerja yang

memadai di mana pihak pengelola destinasi wisata memerlukannya

untuk menunjang keberlangsungan hidup destinasi wisata dan

memuaskan masyarakat yang memerlukan pekerjaan dimana membuat

kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Pengembangan suatu

destinasi wisata yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan

pendapatan ekonomi yang baik juga untuk komunitas setempat (Fritgen,

1996).

Menurut Kusudianto Hadinoto, suatu destinasi wisata yang

direncanakan dengan baik, tidak hanya memberikan keuntungan

ekonomi yang memperbaiki taraf, kualitas dan pola hidup komunitas

setempat, tetapi juga peningkatan dan pemeliharaan lingkungan yang

lebih baik. Menurut Mill (2000) dalam bukunya yang berjudul “The

Tourism, International Business”, “pariwisata dapat memberikan

keuntungan bagi wisatawan maupun komunitas tuan rumah dan dapat

menaikkan taraf hidup melalui keuntungan secara ekonomi yang dibawa

ke kawasan tersebut”.

Destinasi wisata bila dikelola dengan benar dan tepat, maka

destinasi tersebut dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat

meminimalkan permasalahan. Penduduk setempat mempunyai peran

yang sangat penting dalam upaya pengembangan destinasi wisata,

Page 4: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

4

karena penduduk setempat mau tidak mau terlibat langsung dalam

aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan kepariwisataan di daerah

tersebut, misalnya bertindak sebagai tuan rumah yang ramah,

penyelanggara atraksi wisata dan budaya khusus (tarian adat, upacara-

upacara agama, ritual, dan lain-lain), produsen cindera mata yang

memiliki kekhasan dari daya tarik wisata tersebut dan turut menjaga

keamanan lingkungan sekitar sehingga membuat wisatawan yakin,

tenang, aman selama mereka berada di daya tarik wisata tersebut. Akan

tetapi apabila suatu daya tarik wisata tidak dikembangkan atau ditangani

dengan baik atau tidak direncanakan dengan matang, dapat

menyebabkan kerusakan baik secara lingkungan maupun dampak-

dampak negatif terhadap ekonomi maupun sosial. Menurut Hadinoto

(1996) suatu tempat wisata apabila tidak direncanakan dengan baik

maka akan menyebabkan kerusakan lingkungan fisik, barang-barang

sejarah, dan menimbulkan ketidaksukaan penduduk sekitar terhadap

wisatawan maupun daya tarik wisata tersebut dimana pada akhirnya

menimbulkan kerugian bagi pengelola tempat wisata tersebut. Penulis

mengutip pernyataan Coccossis dalam Swarbrooke (1999) dalam buku

“Sustainable Tourism Management” bahwa “An important characteristic

of interaction between tourism and environment is the existence of

strong feedback mechanism : tourism often has adverse effects on

quantity and quality of natural and cultural resources”. Teori ini

memperkuat teori dari Prof. Ir. Kusudianto Hadinoto tentang hubungan

Page 5: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

5

tempat wisata dan lingkungan dimana bila ditangani dengan baik maka

akan terjadi peningkatan lingkungan ke arah yang lebih baik tetapi

apabila tidak ditangani dengan baik bisa merusak. Dengan

keberagaman kekayaan sumber daya alam yang dimiliki bangsa

Indonesia, tentunya hal ini menjadi pertimbangan baik pemerintah untuk

mendirikan Industri Pariwisata yang nantinya mampu memberikan

kontribusi secara multidimensi bagi pemerintah dan masyarakat pada

umumnya.

Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu provinsi Indonesia

yang memiliki potensi wisata yang patut untuk dikembangkan, arus

kunjungan wisatawan ke daerah ini selalu mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. Salah satu Kabupaten yang memiliki potensi wisata

yang cukup terkenal adalah kabupaten Lombok Barat, dimana

kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten di Provinsi NTB yang

memiliki beberapa kawasan wisata yang cukup terkenal yaitu: destinasi

wisata pantai seperti Pantai Senggigi, Pantai Sire, Objek wisata Tiga Gili

(Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan); destinasi wisata peninggalan

sejarah seperti : Taman Narmada, Lingsar dan Batu Bolong; destinasi

wisata alam seperti : Sesaot, Danau Segara Anak, air terjun Sindang

Gile dan lainnya.

Page 6: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

6

Berdasarkan hasil identifikasi Masyarakat Ekowisata Indonesia

(MEI) Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah

tujuan ekowisata (Yoeti, 1997) yang banyak dikunjungi wisatawan, baik

wisatawan asing maupun domestik. Hal ini disebabkan oleh

keanekaragaman objek wisata yang dimiliki dan juga letak geografis

provinsi NTB yang berada diantara jalur segi tiga emas pusat pariwisata

Indonesia yaitu Pulau Bali, Pulau Komodo dan Taman Laut Bunaken di

Sulawesi Utara.

Salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat

adalah kawasan Pantai Senggigi, yang berlokasi Kecamatan Gunung

Sari, Desa Senggigi, Kab. Lombok Barat - NTB.

Gambar 1.1. Peta Pulau Lombok

Sumber: http://peta-kota.blogspot.com

S

Page 7: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

7

Ada beberapa alternatif untuk mencapai Pantai Senggigi, yaitu: melalui

darat, laut dan udara. Misalnya dari Bali bisa melalui laut; Tiba di

Pelabuhan Lembar, kemudian dapat langsung menuju pantai Senggigi

dengan menggunakan bis 3/4 atau mencarter mobil. Melalui udara:

Setelah tiba di Bandara Internasional Lombok menggunakan bis Damri,

travel dan taxi jika ingin langsung menuju Senggigi, langsung pergi ke

arah barat, sekitar + 1 jam / 60 km. Di tengah perjalanan wisatawan

dapat melihat transportasi tradisional yang biasa di sebut Cidomo

karena banyak sudut-sudut Mataram yang belum terjangkau oleh

Gambar 1.2. Letak Pantai Senggigi

Sumber: https://desnantara-tamasya.blogspot.com

Page 8: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

8

kendaraan roda empat dan persawahan. Sebelumnya Pantai Senggigi

melewati pasar traditional Ampenan (Kebon Roek), pasar ini adalah

pasar yang terdekat dari daerah Senggigi.

Panorama Pantai Senggigi tak kalah menarik dibanding pantai lain

di Pulau Bali. Pantai ini memiliki panjang 13 km dari Desa Senggigi

Kecamatan Gunung Sari hingga desa Pemenang, Kecamatan Tanjung,

di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sepanjang kiri pantai

berderet ribuan pohon kelapa dan nyiur yang melambai.

Pemandangan alam bebas pantai Senggigi bisa dinikmati pula di-

gazebo yang dibangun pengusaha resort maupun hotel-hotel

berbintang. Hampir semua resort maupun hotel di situ memilih lokasinya

berdekatan dengan bibir pantai. Bahkan pemandangan pantai Senggigi

dicipta menyatu dengan resort dan hotel, tanpa ada pagar pembatas.

Di sepanjang pantai ini, para nelayan setempat menawarkan wisata

bahari dengan menyewakan perahu layar per jam Rp 50 ribu. Tak sedikit

wisman maupun wisnus yang tiap hari berlayar ke tengah laut dengan

perahu-perahu layar nelayan. Pemandangan pantai Senggigi

sebenarnya belum seberapa jika dibandingkan dengan keindahan

wisata bahari yang ditawarkan oleh beberapa pulau kecil yang

mengelilingi Pulau Lombok. Sebut saja Gili Meno, Gili Trawangan, Gili

Air, maupun Pantai Kute (bukan Pantai Kuta yang terletak di Pulau Bali).

Wisatawan yang datang ke Pantai Senggigi adalah kebanyakan

wisatawan yang berlibur, mengadakan rapat, maupun bisnis.

Page 9: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

9

Kawasan Pantai Senggigi mampu mengundang animo wisatawan

lokal maupun mancanegara karena keindahan alamnya, sebagai

gambarannya banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Lombok barat,

maka tabel di bawah akan memberikan informasi:

Gambar 1.3. Pantai Senggigi

Sumber: http://lombokdihati.wordpress.com

Page 10: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

10

Tabel.1.1. Pertumbuhan Jumlah Kunjungan Wisatawan

ke Kabupaten Lombok Barat Tahun 2001-2010

No Tahun Pertumbuhan Wisatawan

Nusantara Mancanegara Jumlah

1. 2001 54.540 40.098 94.638

2. 2002 104.898 51.606 156.504

3. 2003 72.593 73.410 146.006

4. 2004 96.107 104.133 200.240

5. 2005 88.199 134.531 222.730

6. 2006 87.819 131.461 229.280

7. 2007 122.260 131.352 253.612

8. 2008 229.114 315.387 544.501

9. 2009 232.120 387.250 619.370

10. 2010 240.120 435.130 675.250 Sumber : Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan LOBAR

Dari tabel di atas terlihat sekali bahwa kunjungan wisatawan

Nusantara dan Mancanegara di Kabupaten Lombok Barat dalam kurun

waktu 2001-2010, memiliki trend kenaikan, hanya pada tahun 2003

sedikit penurunan di sebabkan Bom Bali pertama yang terjadi pada

September tahun 2002. Jika dibandingkan kunjungan witawan

Nusantara dengan wisatawan Mancanegara, lebih dominan wisatawan

Mancanegara, hanya pada tahun 2001 dan 2002 wisatawan Nusantara

labih unggul.

Page 11: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

11

0

100

200

300

400

500

600

700

2001 2003 2005 2007 2009

Jumlah

Wisman

Wisnus

Gambar di atas menunjukkan peningkatkan kunjungan

wisatawan nusantara dan mancanegara di Kabupaten Lombok Barat

dalam kurun waktu 2001-2010. Melihat dari hal tersebut, jika destinasi

wisata di Kabupaten Lombok Barat semakin didengungkan maka

diharapkan jumlah wisatawan baik wisatawan nusantara maupun

mancanegara akan semakin meningkat. Salah satu cara perbaikan pada

destinasi wisata adalah dengan memperhatikan keinginan dari para

wisatawan. Perhatian-perhatian tersebut dapat dijadikan sebagai

panduan untuk membuat segmentasi pasar pada masing-masing

destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat termasuk di

Kawasan Pantai Senggigi.

Gambar 1.4. Perkembangan Jumlah kunjungan Wisatawan ke Lombok Barat

Sumber: Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan LOBAR

Page 12: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

12

Mendasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka segmentasi

pasar untuk peningkatkan destinasi wisata perlu dilakukan. Perlunya

dilakukan segmentasi pasar terutama di Kawasan Pantai Senggigi ini

karena belum optimalnya destinasi wisata Pantai Senggigi sehingga

belum mampu memberikan kontribusi pada pemasukan daerah serta

peningkatan kesejahteraan penduduk sekitar. Setelah dilakukan

pengembangan destinasi wisata Kawasan Pantai Senggigi berdasarkan

segmentasi pasar tersebut, maka diharapkan minat berkunjung baik

wisatawan domistik maupun wisatawan manca negara semakin tinggi.

1.2. Perumusan Masalah

1. Secara sociodemografis, karakteristik wisatawan seperti apa yang

datang ke Senggigi?

2. Secara psikografis karakteristik wisatawan seperti apa yang datang

ke Senggigi?

3. Berdasarkan pada analisis pasar di atas bagaimanakah implikasi

pengembangan destinasi wisata di Pantai Senggigi Kabupaten

Lombok Barat-NTB?

Page 13: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

13

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui karakteristik wisatawan yang datang ke Senggigi

berdasarkan sosiodemografis.

2. Mengetahui karakteristik wisatawan yang datang ke Senggigi

berdasarkan psikografis.

3. Merekomendasikan arah pengembangan produk wisata di Pantai

Senggigi Kabupaten Lombok Barat-NTB, berdasarkan pada hasil

analisis segmentasi pasar.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi kalangan, hasil dari penelitian ini diharapkan memunculkan

ide-ide baru yang menstimulus munculnya peneliti-peneliti baru

dari kalangan akademisi untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Bagi pengambil keputusan, diharapkan memberikan panduan

terhadap berbagai factor-faktor yang perlu untuk

dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengembangan

pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang lebih

baik.

3. Bagi perencana pariwisata dan investor, hasil dari penelitian ini

diharapkan akan memberikan gambaran dan masukan terhadap

berbagai factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam

meningkatkan segmentasi pasar dalam kunjungan wisata.

Page 14: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

14

4. Bagi masyarakat lokal khususnya bagi otoritas lokal agar sesuai

dengan arahan-arahan perencanaan dan diharapkan tumbuhnya

kesadaran terhadap partisipasi aktif untuk ikut serta dalam

perencanaan dan pengembangan pariwisata guna meningkatkan

kunjungan wisata.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada analisis pengaruh segmentasi

pasar, dalam hal ini secara spesifik yakni pengembangan Objek

Wisata Pantai Senggigi di Lombok Barat. Adapun batasan wilayah

yang diteliti adalah objek wisata yang masih wilayah Kab. Lombok

Barat-NTB.

1.6. Review Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan maupun terkait dengan objek wisata pantai

senggigi maupun sekitar diantaranya:

1. Peneliti/tahun: Gatot Yulianto, Achmad Fahrudin, Nellyana

Kusmaningsih, 2007.

Judul : Analisis Permintaan Rekreasi Dan Strategi

Pengembangan Wisata Bahari di Gili Trawangan

Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara

Barat.

Page 15: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

15

Pariwisata adalah aktivitas bersantai atau aktivitas waktu luang.

Lombok merupakan pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa

Tenggara yang dipisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelah

Barat dan Selat Alas di sebelah Timur dari Sumbawa. Pulau ini

mempunyai luas 4,725 km2, dengan segala potensi keindahan

alam, keramahtamahan penduduk, kesenian serta kebudayaan

yang dimiliki, Lombok dapat diandalkan sebagai sumber

peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata yang sebagian

besar berupa daya tarik wisata bahari. Salah satu daerah

pariwisata bahari di Lombok berupa pulau-pulau kecil. Gili Air, Gili

Meno dan Gili Trawangan (gili dalam bahasa Sasak berarti pulau)

merupakan kelompok dari tiga buah pulau keeil di Lombok Barat

bag ian utara. baya tarik kawasan Gili Trawangan adalah

kehidupan desa yang tenang, kondisi perairan pantai yang cocok

untuk aktivitas berenang, snorkeling, diving, olahraga kano" dan

memancing, serta memiliki sumberdaya hayati laut yang dicirikan

dengan adanya ekosistem terumbu karang dan keanekaragaman

hayati laut. Di daerah ini udaranya belum tercemar polusi. Di

wilayah ini telah dibangun perhotelan, restoran, dive school dan

fasilitas lain yang dapat digunakan untuk mendukung

pengembangan wisata. Dengan menggunakan pendekatan linier

berganda, diperoleh model permintaan untuk wisatawan

mancanegara dan nusantara sebagai berikut:

Page 16: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

16

Ln Q = - 0,773 -0,068Ln XI +0,051Ln X 2 + 0,773Ln X3 -0,358D

Nilai elastisitas permintaan sebesar -0,068 yang menunjukkan

bahwa fungsi permintaan bersifat elastis. Berdasar1<an data

BKSDA, jumlah wisatawan mancanegara dan nusantara yang

melakukan kunjungan ke kawasan Gili Trawangan sebanyak

14.968 orang pada tahun 2006. Dengan demikian, nilai surplus

konsumen di kawasan tersebut adalah US$8.724.613,25 per

tahun. Strategi pengembangan wisata bahari yang dapat

dilakukan di Gili Trawangan yaitu: Pertama, memperbaiki citra

kawasan wisata untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan

di saat situasi Indonesia mulai stabil. Kedua, menjalin komunikasi

dengan instansi terkait untuk mengelola sumberdaya yang ada..

Ketiga, mempertahankan persepsi wisatawan terhadap Gili

Trawangan dengan memanfaatkan potensi alam dan fasilitas

yang ada, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi

masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan wisata.

2. Peneliti/tahun: Rissa Novita Sari, 2008

Judul : Analisis Segmentasi Pasar pada UNIVERSITY INN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik

segmen pasar pada University Inn Universitas Muhammadiyah

Malang. Variabel segmentasi yang di gunakan meliputi variabel

Page 17: BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77730/potongan/S2-2014... · 17.000 pulaunya, selain itu Indonesia memiliki area daratan dan lautan

17

geografis, variabel demografis, variabel psikografis, dan variabel

perilaku.

Alat analisis cluster dengan menggunakan skala likert untuk

pengukuran variabel segmentasi. Analisis cluster didapatkan 3

cluster, cluster I terdiri dari 3 orang (3%), cluster II terdiri dari 26

orang (26%) dan cluster III terdiri dari 71 orang (71%)., masing-

masing cluster tersebut mempunyai karakteristik-karakteristik

yang berbeda. Karakteristik masing-masing cluster telah di beri

nama, cluster I dengan nama segmen The Loners, cluster II

dengan nama segmen The Affluent, cluster III dengan nama

segmen The Strives.