bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penelitian …...servis servis menjadi salah satu model...
TRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Sejarah Umum PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom terbagi atas dua belas wilayah
telekomunikasi (“Witel”). Kedua belas Witel tersebut kemudian dirombak menjadi
tujuh divisi regional (“DIVRE”). Pada tahun 1995 PT. Telekomunikasi Indonesia
melaksanakan penawaran saham perdana public (Initial Public Offering) pada
tanggal 14 November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya Pada
tanggal 26 Mei 1995, dan pada tahun 2010 saham Telkom tercatat di New York
Stock Exchange, dengan mendirikan entitas anak yang menangani bisnis telepon
seluler, Telkomsel.
Pada tahun 1999 Undang-Undang Telekomunikasi (UU No36/1999) yang
berlaku efektif pada bulan September 2000 telah memfasilitasi masuknya pemain
baru sehingga menumbuhkan persaingan usaha di industri telekomunikasi. Pada
Tahun 2001 Telkom mengakuisisi 35% saham Indosat di Telkomsel sehingga
menjadikannya pemegang saham mayoritas di perusahaan seluler itu dengan
kepemilikan 77,7% Indosat kemudian mengambil alih 22,5% saham Telkom di
Satelindo dan 37,7% saham Telkom di PT Aplikanusa Lintasarta. Pada saat yang
bersamaan, Telkom kehilangan hak eksklusif sebagai penyelenggara tunggal
layanan telepon tidak bergerak di Indonesia.
Pada tahun 2002 Telkom melepaskan kepemilikan saham sebesar 12,7% di
Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”). Pada
tahun 2004 Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung Internasional untuk
telepon tidak bergerak. Pada tahun 2005 Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk
menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh
satelit Palapa B-4. Peluncurannya menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan
menjadi delapan satelit, termasuk satelit Palapa A-1.
Pada tahun 2009 Telkom bertransformasi dari perusahaan infocom menjadi
perusahaan penyelenggara Telecommunication, Information, Media, &
-
2
Edutainment (“TIME”). Wajah baru Telkom diperkenalkan kepada publik dengan
menampilkan logo dan tagline baru Perusahaan “The World In Your Hand’’. Pada
tahun 2010 Proyek kabel serat optik bawah laut JaKaLaDeMa yang
menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah
berhasil dirampungkan pada bulan April 2010.
Pada tahun 2011 Telkom memulai reformasi infrastruktur telekomunikasi
melalui proyek Telkom Nusantara Super Highway yang menyatukan nusantara
mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek True Broadband Access yang
menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh
Indonesia.
Pada tahun 2012 Telkom meningkatkan penetrasi broadband melalui
pembangunan Indonesia Wi-Fi untuk merealisasikan Indonesia Digital Network
(“IDN”). Perubahan portofolio bisnis dari TIME menjadi TIMES
(Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services) untuk
meningkatkan business value creation. Pembentukan Telkom Corporate
University untuk membangun SDM yang mampu bersaing dalam bisnis
internasional (from competence to commerce).
Pada tahun 2013 Telkom telah beroperasi di tujuh negara termasuk Hong
Kong-Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan Amerika
Serikat.
1.1.2 Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Telkom Group (BUMN) melayani pelanggannya di seluruh Indonesia
dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan
telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi
seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi
data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi,
media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services,
layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom:
-
3
Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis
perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain
Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan
komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta
telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan
telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari
pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta
korporasi.
Informasi
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam
ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai
layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup
Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”),
e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai
bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay
TV untuk gaya hidup digital yang modern.
Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom
dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam
layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
Servis
Servis menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada
pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan
Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan
inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara
seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business.
-
4
Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah
portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media
Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group
memiliki empat anak perusahaan, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Selular
(Telkomsel), PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT Telkom Metra
dan PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
Berikut data tentang tujuh divisi regional PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk:
a. Divisi Regional I Sumatra
Dengan cakupan geografis di seluruh pulau Sumatera dan kepulauan
sekitarnya.
b. Divisi Regional II Jakarta
Dengan cakupan geografis wilayah DKI Jakarta, Bogor, Bekasi dan Banten.
c. Divisi Regional III Jawa Barat
Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Barat (selain Bogor Bekasi).
d. Divisi Regional IV Jawa Tengah dan Yogyakarta
Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.
e. Divisi Regional V Jawa Timur
Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Timur.
f. Divisi Regional VI Kalimantan
Dengan cakupan geografis pulau Kalimantan.
g. Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia
Dengan cakupan geografis seluruh pulau dan kumpulan kepulauan di
kawasan Timur Indonesia, diantaranya pada pulau Balidan Nusa Tenggara,
Maluku, Ambon, Sulawesi, dan Papua.
Dari ketujuh Divisi Regional (Divre) ini ada beberapa pembagian wilayah
dari setiap Divre menjadi sebuah Wilayah Telkomunikasi. Namun pada hal ini,
penulis hanya meneliti di Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia pada Unit
Tele Account Management Divisi Regional VII (Telkom Makassar). Pembagian
-
5
wilayah pada Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Telkom Makassar
2. Telkom Sulselbar
a) Sebagai Provinsi Sulsel
b) Provinsi Sulbar
3. Telkom Sultra
4. Telkom Sulteng
5. Telkom Sumago
a) Provinsi Gorontalo
b) Provinsi Sulut
c) Provinsi Maluku Utara
6. Telkom Maluku
7. Telkom Papua Barat (Sorong)
a) Provinsi Papua Barat
b) Sebagian Provinsi Papua
8. Telkom Papua (Jayapura)
1.1.3 Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
a) Visi
“Be The King of Digital in The Region”
Telkom saat ini tengah bertransformasi menuju Digital Company
untuk menjadi The King of Digital. Raja di udara melalui seluler, di
darat melalui Fiber To The Home, dan di laut melalui Submarine
Broadband Highway, serta mengembangkan dan memperkuat
footprints bisnis di kawasan regional. Regional memiliki arti kawasan
Asia Pasifik termasuk Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan dan
Australia.
-
6
b) Misi
“Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”
Untuk menjadi perusahaan digital yang handal, Telkom group
melakukan transformasi dari sisi bisnis, sumber daya manusia, budaya
dan organisasi agar dapat memimpin inovasi digital di Indonesia dan
memimpin Indonesia menuju globalisasi.
1.1.4 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Gambar 1.1
Logo Telkom Indonesia
Sumber: www. telkom.co.id
Filosofi Warna:
a. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet
Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani
dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.
b. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu.
Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik
bagi bangsa.
-
7
c. Hitam – Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
d. Abu – Warna Transisi
Melambangkan teknologi.
e. Expertise : Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk
dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu
TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment
& Services).
f. Empowering : Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini
mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
g. Assured : Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah
kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang
erat.
h. Progressive : Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari
matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang
baru.
i. Heart : Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk
menggapai masa depan.
1.1.5 Budaya Organisasi
Sejak tahun 2009 Telkom terus melakukan transformasi budaya
disebut dengan “The Telkom Way”. Pengembangan budaya selanjutnya,
dilakukan pada tahun 2013 dengan ditetapkan Arsitektur Kepemimpinan
dan Budaya Perusahaan (AKBP) Telkom Group. Secara lengkap filosofi
budaya perusahaan yang diterapkan Telkom Indonesia, digambarkan
sebagai berikut:
-
8
Gambar 1.2
Sistem Budaya Perusahaan
Sumber: Arsip Telkom
Budaya perusahaan Telkom adalah The Telkom Way. The Telkom Way yaitu
keyakinan melakukan yang terbaik dengan didasari integritas , antusias dan totalitas
dengan nilai-nilai solid, speed, smart, serta diimplementasikan melalui perilaku
imajinasi, Fokus dan Action untuk memberi yang terbaik. The Telkom Way
merupakan pilar ketiga penopang budaya perusahaan yang mengandung unsur inti
3P, yaitu Philosophy, Principle, dan Practice.
1. Philosophy to be the Best, merupakan keyakinan dasar (basic belief) yang berisi
filosofi-filosofi dasar bagi setiap insan Telkom untuk menjadi insan terbaik
melalui perilaku-perilaku Integrity, Respect, Enthusiasm, Loyalty dan Totality.
Keyakinan dasar ini merupakan esensi budaya perusahaan yang melandasi
nilai-nilai dan perilaku setiap insan Telkom dalam mencapai yang terbaik.
2. Principles to be the Star, untuk mengimplementasikan perilaku-perilaku
"Always The Best", insan-insan Telkom membutuhkan prinsip-prinsip dasar
yaitu Solid , Speed dan Smart. Nilai-nilai inti ini akan membentuk pola pikir
dan pola perilaku insan Telkom dalam membangun dan mengembangkan diri
menjadi insan bintang.
-
9
3. Practices to be the Winner, ketika insan-insan Telkom telah menerapkan
perilaku nilai-nilai GREAT dan prinsip Solid-Speed-Smart, maka munculah
great people. Great people inilah yang mampu melahirkan great startegy dan
pada akhirnya menelurkan great innovation. Dimana nilai – nilai GREAT
adalah sebagai berikut :
a. InteGrity
b. Respect
c. Enthusiasm
d. LoyAlty
e. Totality
1.1.6 Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional VII Makassar
Gambar 1.3
Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional VII Makassar
( Sumber: Arsip Telkom Makassar)
Berdasarkan struktur organisasi diatas bahwa Unit Tele Account Management
berada di dalam Divisi SM CCM (Costumer Care Management) Telkom Regional
VII Makassar.
-
10
Table 1.1
Sumber Daya Manusia Unit Tele Account Management Regional VII
Makassar
Sumber: Data Internal Unit Tele Account Management
1.1.7 Penjelasan Jasa Layanan
Jasa layanan yang diberikan oleh Agen Tele Account Management adalah
personal selling dimana secara langsung personal selling akan mempromosikan
produk-produknya ke calon konsumen melalui Tele Account Management.
Kegiatan promosi ini merupakan kegiatan promosi tanpa menggunakan media
promosi seperti majalah, surat kabar maupun media elektronik seperti televisi dan
radio. Tugas yang dilakukan oleh Agen Tele Account Managent ini adalah
telephone selling terhadap daftar-daftar nama yang telah ada dalam data base calon
konsumen kemudian melakukan penawaran produk dan layanan terbaru IndiHome
layanan Triple Play dari Telkom sendiri yang terdiri dari Telepon Rumah, Internet
on Fiber atau High Speed Internet dan UseeTV Cable (IP TV) beserta beberapa
fitur tambahan lainnya.
1.1.8 Produk dan Layanan
Indihome merupakan layanan Triple Play dari Telkom yang terdiri dari
Telepon Rumah, Internet On Fiber atau High Speed Internet dan UseeTV Cable
(IPTV) beserta beberapa fitur tambahan seperti IndiHome View, Melon, dan Trend
Micro Internet Security.
-
11
1) Telepon Rumah
Layanan komunikasi telepon dengan keuangan biaya yang lebih
murah dengan kualitas suara yang jernih. Paket Telepon Rumah
IndiHome menawarkan gratis telpon 1000 menit lokal ataupun
interlokal.
2) Internet On Fiber atau High Speed Internet
Layanan internet berkecepatan tinggi menggunakan fiber optik
dari Telkom Indonesia yang memiliki keunggulan lebih cepat,
lebih stabil, lebih handal, dan lebih canggih.
3) UseeTV Cable
Layanan Televisi Interaktif dan personalized berteknologi
internet protocol dan dilengkapi dengan fitur-fitur unggulan.
4) IndiHome View
Indihome View merupakan Layanan Inovatif untuk menikamati
Live Camera dimana pengguna dapat melakukan live access dan
recorded video dengan proses instalasi yang sangat mudah
menggunalan plug and play IP-cam melalui Gadget (Android
maupun IOS).
5) Melon
Melon Indihome adalah portal musik digital yang menyediakan
konten musik.
6) Trend Micro
Layanan Internet Security dari Telkom untuk pelanggan dengan
aplikasi Trend Micro sebagai platform komputer Anda akan
terlindungi dari serangan virus, malware, spyware, spam,
phising, dan konten yang layak dari internet sehingga data dan
sistem aplikasi terbebas dari gangguan tersebut.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu
organisasi, setiap organisasi selalu meningkatkan kualitas sumber daya agar
-
12
kinerjanya memuaskan. Suatu organisasi dituntut untuk mengelola sumber daya
manusia dengan baik agar mencapai tujuan organisasi (Syauta, Troena, Setiawan,
dan Solimun, 2012:69). Pada era globalisasi sekarang semua teknologi serba cangih
seperti adanya internet yang mempermudah dalam menjangkau segala informasi
dan berkomunikasi terhadap satu sama lain dengan berbagai aplikasi dimedia sosial
(Syafura, 2015:19).
Saat ini penggunaan outsourcing semakin berkembang, hal ini ditandai
dengan banyaknya perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing (Murdianto,
2014:2) salah satu perusahaan yang menggunakan tenaga outsourcing adalah PT
Telekomunikasi Indonesia, PT Infomedia Nusantara merupakan anak perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia yang berfokus pada manajemen proses bisnis
outsourcing dan bisnis Contact Center. Agen yang bekerja di Unit Tele Account
Management PT Telekomunikasi Indonesia Regional VII Makassar menggunakan
tenaga outsourcing.
Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memberikan produk
layanan terbaru yaitu Indonesia Digital Home (IndiHome) layanan Triple Play dari
Telkom sendiri yang terdiri dari Telepon Rumah, Internet on Fiber atau High Speed
Internet dan UseeTV Cable (IP TV), maka Telkom memberikan label IndiHome
sebagai tiga layanan dalam satu paket (3-in-1) karena selain internet, pelanggan
juga mendapatkan tayangan TV berbayar dan saluran telepon beserta beberapa fitur
tambahan lainnya. IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2015, sejak
diluncurkannya IndiHome pelanggan yang berlangganan paket internet Speedy
satu-persatu diminta untuk beralih menggunakan IndiHome dikarenakan layanan
Speedy diberhentikan pada tahun 2015. (Telkomakses, 2016).
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berhasil mendapatkan 1,070.000 juta
pelanggan Triple play IndiHome di tahun 2015 (Indotelko, 2016). Pada laporan
keuangan Telkom Kuartal III tahun 2016, pelanggan Triple Play IndiHome
mencapai 313 ribu, meningkat dibandingkan periode Kuartal II 2016 yang sebesar
300 ribu, sedangkan khusus untuk bulan September 2016 IndiHome mencapai 326
ribu. Guna meningkatkan IndiHome, perusahaan tengah gencar meningkatkan
kualitas sumber daya manusianya, baik melalui peningkatan kapabilitas maupun
http://www.telkomakses/
-
13
penambahan tenaga teknisi, serta meningkatkan layanan penjualannya (Telkom,
2016). Direktur Enterprise and Business Service Telkom menjelaskan Call center
yang diberi nama layanan Tele Account Management merupakan aktivitas customer
contact yang didesign untuk memudahkan pelanggan maupun calon pelanggan
dalam proses registrasi product atau service, komplain, up-dating data, maupun
informasi product atau service. (Indotelko, 2015). Agen merupakan sebuah istilah
yang digunakan oleh pihak Telkom sebagai tenaga penjual (pegawai tidak tetap
atau tenaga outsourcing) yang menawarkan produk layanan IndiHome melalui
telephone selling kepada calon konsumennya.
Secara umum, individu dilatarbelakangi oleh budaya yang mempengaruhi
perilaku mereka. Budaya menuntut individu untuk memberi petunjuk pada mereka
mengenai apa saja yang harus diikuti dan dipelajari, Ernawan (2011:75). Telkom
sebagai perusahaan yang kompetitif dan berorientasi pada kepuasan pelanggan
meyakini bahwa sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan
perubahaan bisnis untuk mewujudkan cita-cita agar Telkom terus maju, dicintai
pelanggannya, kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role model perusahaan.
(Telkom, 2013). Budaya perusahaan Telkom adalah The Telkom Way melakukan
yang terbaik dengan didasari integritas, antusias dan totalitas dengan nilai-nilai
solid, speed, smart, serta diimplementasikan melalui perilaku imajinasi, Fokus dan
Action untuk memberi yang terbaik. The Telkom Way merupakan pilar ketiga
penopang budaya perusahaan yang mengandung unsur inti 3P, yaitu Philosophy to
be the Best, Principles to be the Star, dan Practices to be the Winner. Budaya yang
diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk juga diterapkan dalam Unit
Tele Account Management Telkom Regional VII Makassar.
Menurut Laudon (2012:97), bahwa pengertian budaya itu sukar dipahami,
tidak berwujud dan dianggap sudah semestinya atau baku, sejumlah pemahaman
penting seperti norma, nilai, sikap dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh
anggota organisasi. Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk berusaha selalu
membangun sistem dan budaya perusahaan sebeagai pendekatan bisnis yang
komprehensif untuk mencapai keunggulan kinerja perusahaan, menjalankan
kepatuhan, menjalankan bisnis yang beretika, dan kesadaran perusahaan dan
-
14
karyawan yang peka akan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, sebagai wujud
warga Negara yang baik (Telkom, 2016).
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Nur selaku Manajer Unit
Tele Account Management Telkom Regional VII Makassar yang bertanggung
jawab atas Agen Tele Account Management, dilakukan pada tanggal 8 Maret 2017,
beliau menyatakan bahwa sangat penting menanamkan budaya perusahaan di
dalam Unit yang memiliki karyawan tidak begitu banyak. Memahami arti budaya
perusahaan dapat menjadi motivasi Agen dalam pencapaian sebuah target
penjualan yang telah perusahaan tentukan. Budaya yang diterapkan dalam Unit ini
yaitu Agen harus selalu mengingat budaya perusahaan “The Telkom Way”, yang
memiliki unsur 3S Solid, Speed, Smart. Disebutkan dalam hasil wawancara bahwa
budaya perusahaan “The Telkom Way” sangat penting, oleh karena itu, menurut
peneliti pemahaman Agen terhadap budaya organisasi seharusnya sudah efektif
dilakukan dalam Unit Tele Account Management. Namun berdasarkan hasil
wawancara penulis dengan beberapa Agen di Unit Tele Account Management
Telkom Makassar yang di lakukan pada tanggal 8 Maret 2017, mayoritas Agen
tidak terlalu memahami mengenai budaya perusahaan itu sendiri. Penulis
melakukan kegiatan pre-test dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 orang
responden. Adapun daftar pertanyaan yang diajukan adalah:
1. Apakah anda memahami tentang budaya perusahaan “The Telkom Way” ?
2. Apakah anda memahami unsur 3S (solid, speed, smart) yang ada didalam
budaya perusahaan ?
Hasil dari penyebaran kuesioner pre-test yang dilalukan peneliti pada
tanggal 13 Maret 2017, dapat dilihat pada Grafik 1.1 :
-
15
Grafik 1.1
Hasil Pre-test Pemahaman Budaya Perusahaann
Sumber: Olahan Peneliti (30 responden)
Berdasarkan Grafik 1.1 dapat disimpulkan bahwa pemahaman Agen
mengenai budaya perusahaan “The Telkom Way” dan “unsur 3S
(solid,speed,smart)” tersebut terlihat Agen yang masih Kurang Memahami dengan
angka 36,7%. Pada grafik “The Telkom Way” bagian Memahami memiliki angka
30% dibandingkan dengan “unsur 3S (solid,speed,smart)” meiliki angka 20%.
Sedangkan untuk bagian Sangat Memahami, budaya perusahaan dan unsur 3S sama
sama memiliki angka sebesar 10% saja.
Adanya keterkaitan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan bahwa
budaya organisasi merupakan kompenen kunci dalam pencapaian misi dan strategi
organisasi secara efektif dalam menciptakan likungan kerja yang kondusif untuk
perbaikan kinerja (Armstrong dalam Sudarmanto, 2014:182). Berikut ini Grafik 1.3
data penilaian target Agen di tahun 2016:
-
16
Grafik 1.2
Data Pencapaian Target Agen Tele Account Management Tahun 2016
Sumber: Data Internal Unit Tele Account Management
Berdasarkan pernyataan Kordinator di Unit Tele Account Management
Telkom Regional VII Makassar sebagai orang yang mengarahkan di Unit Tele
Account Management Telkom Makassar mengatakan bahwa target penjualan setiap
Agen adalah mendapatkan minimal 9 orang perbulan. Kemudian total target
penjualan seluruh 54 Agent yaitu 486 produk perbulan tergantung alat produksinya.
Namun pada kenyataannya dapat dilihat pada Grafik 1.2 bahwa target Agen pada
bulan Januari menunjukkan angka sebesar 100%, target pada bulan Februari
menujukkan adanya penurunan target Agen terhadap penjualan yaitu pada angka
80%, sedangkan pada bulan Maret mengalami penurunan lagi terhadap penjualan
yaitu pada angka 60% saja, target pada bulan April, Mei, Juni terus mengalami
peningkatan menuju angka 100% di bulan Juni. Menurut salah satu Agen, di bulan
Maret terjadi pencapaina target dikarenakan keterbatasan data calon konsumen
yang diberikan, sehingga mengakibatkan calon konsumen dihubungi via Telephone
lebih dari sekali dan para Agen sulit meyakinkan calon konsumen melalui via
Telephone untuk mau berlanggan produk IndiHome dan beberapa Agen cenderung
untuk bekerja sendiri-sendiri. Berdasarkan data di atas menunjukkan penilaian
target Agen pada di Unit Tele Account Management Telkom Regional VII
Makassar belum bisa menstabilkan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
-
17
Table 1.2
Data Absensi Agen Tele Account Management Tahun 2016
Sumber: Data Internal Unit Tele Account Management Telkom Makassar
Dapat dilihat pada Table 1.2 data absensi para Agen di tahun 2016, pada
bulan Januari, Februari, April, dan Mei memiliki angka 4,16% kehadiran. Untuk
tingkat keterlambatan paling tin ggi dari Agen ada pada bulan April sebesar 0,41%,
dan yang paling rendah dibulan Mei yaitu 0,08%. Sedangkan untuk tingkat Absen
(tidak hadir) yang paling tinggi terdapat dibulan Juni sebesar 0,62%. Moeheriono
(2012:95) mengemukakan bahwa kinerja atau performance merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan
melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Taurisa & Ratnawati (2012:179)
berpendapat bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
semakin kuat budaya organisasi maka semakin tinggi tingkat kinerja karyawan.
Artinya individu atau karyawan memiliki peran yang sangat penting untuk
menjalankan kegiatan perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pada kantor PT. Telekomunikasi Indonesia Regional VII di Unit Tele
Account Management Makassar dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan (studi pada Agen Unit Tele Account
Management PT. Telekomunikasi Indonesia Regional VII Makassar)”
-
18
1.3 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana budaya organisasi di Unit Tele Account Management Makassar?
2. Bagaimana kinerja karyawan di Unit Tele Account Management Makassar?
3. Seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di
Unit Tele Account Management Makassar?
1.4 Tujuan Penelitian
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui budaya organisasi di Unit Tele Account Management.
2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di Unit Tele Account Management.
3. Untuk mengetahui besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan di Unit Tele Account Management.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua kegunaan yaitu:
1.5.1 Kegunaan Teoritis
1. Diharapkan dapat memberikan acuan yang berarti terhadap
pengembangan literatur ilmu pengetahuan, khususnya mengenai
sumber daya manusia. Serta dapat dijadikan bahan referensi bagi
pembaca dalam mengkaji pengembangan lebih lanjut ilmu
pengetahuan sumber daya manusia khususnya yang terkait dengan
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
untuk berlatih dalam berpikir secara ilmiah dan menerapkan
pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan terutama berkenaan
mengenai Human Resource Management.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Bagi Univeristas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan
menjadi salah satu informasi yang positif dan sebagai bahan pertimbangan
-
19
bagi perusahaan untuk memberikan gambaran mengenai budaya
organasisasi dan kinerja karyawan pada unit Tele Account Management
Makassar. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
informasi untuk menentukan strategi manajemen sumber daya manusia
yang dimiliki perusahaan.
1.6 Sistematika Penulisan Penelitian
Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian,
dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori yang melandasi atau yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi penelitian yaitu metode pengumpulan data dan metode
analisisnya untuk membuktikan hipotesa yang telah disusun.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi temuan-temuan dalam data yang berhasil dikumpulkan analisisnya serta
pembuktian hipotesa penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan disimpulkan hasil-hasil analisis data dan implikasinya serta
keterbatasan-keterbatasan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi kajian kepustakaan (reference review) yang merupakan
sumber berupa buku, internet, jurnal maupun skripsi sebelumnya atau peraturan-
peraturan yang menjadi acuan dalam penulisan penelitian ini.
-
20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pada lampiran penelitian ini berisi tentang data-data hasil pengamatan, wawancara
dan instrumen angket.