bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penelitian …...servis servis menjadi salah satu model...

20
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Umum PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom terbagi atas dua belas wilayah telekomunikasi (“Witel”). Kedua belas Witel tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional (“DIVRE”). Pada tahun 1995 PT. Telekomunikasi Indonesia melaksanakan penawaran saham perdana public (Initial Public Offering) pada tanggal 14 November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya Pada tanggal 26 Mei 1995, dan pada tahun 2010 saham Telkom tercatat di New York Stock Exchange, dengan mendirikan entitas anak yang menangani bisnis telepon seluler, Telkomsel. Pada tahun 1999 Undang-Undang Telekomunikasi (UU No36/1999) yang berlaku efektif pada bulan September 2000 telah memfasilitasi masuknya pemain baru sehingga menumbuhkan persaingan usaha di industri telekomunikasi. Pada Tahun 2001 Telkom mengakuisisi 35% saham Indosat di Telkomsel sehingga menjadikannya pemegang saham mayoritas di perusahaan seluler itu dengan kepemilikan 77,7% Indosat kemudian mengambil alih 22,5% saham Telkom di Satelindo dan 37,7% saham Telkom di PT Aplikanusa Lintasarta. Pada saat yang bersamaan, Telkom kehilangan hak eksklusif sebagai penyelenggara tunggal layanan telepon tidak bergerak di Indonesia. Pada tahun 2002 Telkom melepaskan kepemilikan saham sebesar 12,7% di Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”). Pada tahun 2004 Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung Internasional untuk telepon tidak bergerak. Pada tahun 2005 Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh satelit Palapa B-4. Peluncurannya menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan menjadi delapan satelit, termasuk satelit Palapa A-1. Pada tahun 2009 Telkom bertransformasi dari perusahaan infocom menjadi perusahaan penyelenggara Telecommunication, Information, Media, &

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

    1.1.1 Sejarah Umum PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

    PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom terbagi atas dua belas wilayah

    telekomunikasi (“Witel”). Kedua belas Witel tersebut kemudian dirombak menjadi

    tujuh divisi regional (“DIVRE”). Pada tahun 1995 PT. Telekomunikasi Indonesia

    melaksanakan penawaran saham perdana public (Initial Public Offering) pada

    tanggal 14 November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya Pada

    tanggal 26 Mei 1995, dan pada tahun 2010 saham Telkom tercatat di New York

    Stock Exchange, dengan mendirikan entitas anak yang menangani bisnis telepon

    seluler, Telkomsel.

    Pada tahun 1999 Undang-Undang Telekomunikasi (UU No36/1999) yang

    berlaku efektif pada bulan September 2000 telah memfasilitasi masuknya pemain

    baru sehingga menumbuhkan persaingan usaha di industri telekomunikasi. Pada

    Tahun 2001 Telkom mengakuisisi 35% saham Indosat di Telkomsel sehingga

    menjadikannya pemegang saham mayoritas di perusahaan seluler itu dengan

    kepemilikan 77,7% Indosat kemudian mengambil alih 22,5% saham Telkom di

    Satelindo dan 37,7% saham Telkom di PT Aplikanusa Lintasarta. Pada saat yang

    bersamaan, Telkom kehilangan hak eksklusif sebagai penyelenggara tunggal

    layanan telepon tidak bergerak di Indonesia.

    Pada tahun 2002 Telkom melepaskan kepemilikan saham sebesar 12,7% di

    Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”). Pada

    tahun 2004 Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung Internasional untuk

    telepon tidak bergerak. Pada tahun 2005 Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk

    menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh

    satelit Palapa B-4. Peluncurannya menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan

    menjadi delapan satelit, termasuk satelit Palapa A-1.

    Pada tahun 2009 Telkom bertransformasi dari perusahaan infocom menjadi

    perusahaan penyelenggara Telecommunication, Information, Media, &

  • 2

    Edutainment (“TIME”). Wajah baru Telkom diperkenalkan kepada publik dengan

    menampilkan logo dan tagline baru Perusahaan “The World In Your Hand’’. Pada

    tahun 2010 Proyek kabel serat optik bawah laut JaKaLaDeMa yang

    menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah

    berhasil dirampungkan pada bulan April 2010.

    Pada tahun 2011 Telkom memulai reformasi infrastruktur telekomunikasi

    melalui proyek Telkom Nusantara Super Highway yang menyatukan nusantara

    mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek True Broadband Access yang

    menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh

    Indonesia.

    Pada tahun 2012 Telkom meningkatkan penetrasi broadband melalui

    pembangunan Indonesia Wi-Fi untuk merealisasikan Indonesia Digital Network

    (“IDN”). Perubahan portofolio bisnis dari TIME menjadi TIMES

    (Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services) untuk

    meningkatkan business value creation. Pembentukan Telkom Corporate

    University untuk membangun SDM yang mampu bersaing dalam bisnis

    internasional (from competence to commerce).

    Pada tahun 2013 Telkom telah beroperasi di tujuh negara termasuk Hong

    Kong-Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan Amerika

    Serikat.

    1.1.2 Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

    Telkom Group (BUMN) melayani pelanggannya di seluruh Indonesia

    dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan

    telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi

    seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi

    data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi,

    media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services,

    layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.

    Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom:

  • 3

    Telekomunikasi

    Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis

    perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain

    Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan

    komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta

    telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan

    telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari

    pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta

    korporasi.

    Informasi

    Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam

    ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai

    layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup

    Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”),

    e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).

    Media

    Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai

    bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay

    TV untuk gaya hidup digital yang modern.

    Edutainment

    Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom

    dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam

    layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.

    Servis

    Servis menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada

    pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan

    Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.

    Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan

    inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara

    seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business.

  • 4

    Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah

    portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media

    Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group

    memiliki empat anak perusahaan, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Selular

    (Telkomsel), PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT Telkom Metra

    dan PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).

    Berikut data tentang tujuh divisi regional PT Telekomunikasi Indonesia

    Tbk:

    a. Divisi Regional I Sumatra

    Dengan cakupan geografis di seluruh pulau Sumatera dan kepulauan

    sekitarnya.

    b. Divisi Regional II Jakarta

    Dengan cakupan geografis wilayah DKI Jakarta, Bogor, Bekasi dan Banten.

    c. Divisi Regional III Jawa Barat

    Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Barat (selain Bogor Bekasi).

    d. Divisi Regional IV Jawa Tengah dan Yogyakarta

    Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

    Yogyakarta.

    e. Divisi Regional V Jawa Timur

    Dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Timur.

    f. Divisi Regional VI Kalimantan

    Dengan cakupan geografis pulau Kalimantan.

    g. Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia

    Dengan cakupan geografis seluruh pulau dan kumpulan kepulauan di

    kawasan Timur Indonesia, diantaranya pada pulau Balidan Nusa Tenggara,

    Maluku, Ambon, Sulawesi, dan Papua.

    Dari ketujuh Divisi Regional (Divre) ini ada beberapa pembagian wilayah

    dari setiap Divre menjadi sebuah Wilayah Telkomunikasi. Namun pada hal ini,

    penulis hanya meneliti di Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia pada Unit

    Tele Account Management Divisi Regional VII (Telkom Makassar). Pembagian

  • 5

    wilayah pada Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia adalah sebagai

    berikut:

    1. Telkom Makassar

    2. Telkom Sulselbar

    a) Sebagai Provinsi Sulsel

    b) Provinsi Sulbar

    3. Telkom Sultra

    4. Telkom Sulteng

    5. Telkom Sumago

    a) Provinsi Gorontalo

    b) Provinsi Sulut

    c) Provinsi Maluku Utara

    6. Telkom Maluku

    7. Telkom Papua Barat (Sorong)

    a) Provinsi Papua Barat

    b) Sebagian Provinsi Papua

    8. Telkom Papua (Jayapura)

    1.1.3 Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

    a) Visi

    “Be The King of Digital in The Region”

    Telkom saat ini tengah bertransformasi menuju Digital Company

    untuk menjadi The King of Digital. Raja di udara melalui seluler, di

    darat melalui Fiber To The Home, dan di laut melalui Submarine

    Broadband Highway, serta mengembangkan dan memperkuat

    footprints bisnis di kawasan regional. Regional memiliki arti kawasan

    Asia Pasifik termasuk Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan dan

    Australia.

  • 6

    b) Misi

    “Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”

    Untuk menjadi perusahaan digital yang handal, Telkom group

    melakukan transformasi dari sisi bisnis, sumber daya manusia, budaya

    dan organisasi agar dapat memimpin inovasi digital di Indonesia dan

    memimpin Indonesia menuju globalisasi.

    1.1.4 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

    Gambar 1.1

    Logo Telkom Indonesia

    Sumber: www. telkom.co.id

    Filosofi Warna:

    a. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet

    Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani

    dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.

    b. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu.

    Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik

    bagi bangsa.

  • 7

    c. Hitam – Warna Dasar

    Melambangkan kemauan keras.

    d. Abu – Warna Transisi

    Melambangkan teknologi.

    e. Expertise : Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk

    dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu

    TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment

    & Services).

    f. Empowering : Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini

    mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

    g. Assured : Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah

    kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang

    erat.

    h. Progressive : Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari

    matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang

    baru.

    i. Heart : Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk

    menggapai masa depan.

    1.1.5 Budaya Organisasi

    Sejak tahun 2009 Telkom terus melakukan transformasi budaya

    disebut dengan “The Telkom Way”. Pengembangan budaya selanjutnya,

    dilakukan pada tahun 2013 dengan ditetapkan Arsitektur Kepemimpinan

    dan Budaya Perusahaan (AKBP) Telkom Group. Secara lengkap filosofi

    budaya perusahaan yang diterapkan Telkom Indonesia, digambarkan

    sebagai berikut:

  • 8

    Gambar 1.2

    Sistem Budaya Perusahaan

    Sumber: Arsip Telkom

    Budaya perusahaan Telkom adalah The Telkom Way. The Telkom Way yaitu

    keyakinan melakukan yang terbaik dengan didasari integritas , antusias dan totalitas

    dengan nilai-nilai solid, speed, smart, serta diimplementasikan melalui perilaku

    imajinasi, Fokus dan Action untuk memberi yang terbaik. The Telkom Way

    merupakan pilar ketiga penopang budaya perusahaan yang mengandung unsur inti

    3P, yaitu Philosophy, Principle, dan Practice.

    1. Philosophy to be the Best, merupakan keyakinan dasar (basic belief) yang berisi

    filosofi-filosofi dasar bagi setiap insan Telkom untuk menjadi insan terbaik

    melalui perilaku-perilaku Integrity, Respect, Enthusiasm, Loyalty dan Totality.

    Keyakinan dasar ini merupakan esensi budaya perusahaan yang melandasi

    nilai-nilai dan perilaku setiap insan Telkom dalam mencapai yang terbaik.

    2. Principles to be the Star, untuk mengimplementasikan perilaku-perilaku

    "Always The Best", insan-insan Telkom membutuhkan prinsip-prinsip dasar

    yaitu Solid , Speed dan Smart. Nilai-nilai inti ini akan membentuk pola pikir

    dan pola perilaku insan Telkom dalam membangun dan mengembangkan diri

    menjadi insan bintang.

  • 9

    3. Practices to be the Winner, ketika insan-insan Telkom telah menerapkan

    perilaku nilai-nilai GREAT dan prinsip Solid-Speed-Smart, maka munculah

    great people. Great people inilah yang mampu melahirkan great startegy dan

    pada akhirnya menelurkan great innovation. Dimana nilai – nilai GREAT

    adalah sebagai berikut :

    a. InteGrity

    b. Respect

    c. Enthusiasm

    d. LoyAlty

    e. Totality

    1.1.6 Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional VII Makassar

    Gambar 1.3

    Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional VII Makassar

    ( Sumber: Arsip Telkom Makassar)

    Berdasarkan struktur organisasi diatas bahwa Unit Tele Account Management

    berada di dalam Divisi SM CCM (Costumer Care Management) Telkom Regional

    VII Makassar.

  • 10

    Table 1.1

    Sumber Daya Manusia Unit Tele Account Management Regional VII

    Makassar

    Sumber: Data Internal Unit Tele Account Management

    1.1.7 Penjelasan Jasa Layanan

    Jasa layanan yang diberikan oleh Agen Tele Account Management adalah

    personal selling dimana secara langsung personal selling akan mempromosikan

    produk-produknya ke calon konsumen melalui Tele Account Management.

    Kegiatan promosi ini merupakan kegiatan promosi tanpa menggunakan media

    promosi seperti majalah, surat kabar maupun media elektronik seperti televisi dan

    radio. Tugas yang dilakukan oleh Agen Tele Account Managent ini adalah

    telephone selling terhadap daftar-daftar nama yang telah ada dalam data base calon

    konsumen kemudian melakukan penawaran produk dan layanan terbaru IndiHome

    layanan Triple Play dari Telkom sendiri yang terdiri dari Telepon Rumah, Internet

    on Fiber atau High Speed Internet dan UseeTV Cable (IP TV) beserta beberapa

    fitur tambahan lainnya.

    1.1.8 Produk dan Layanan

    Indihome merupakan layanan Triple Play dari Telkom yang terdiri dari

    Telepon Rumah, Internet On Fiber atau High Speed Internet dan UseeTV Cable

    (IPTV) beserta beberapa fitur tambahan seperti IndiHome View, Melon, dan Trend

    Micro Internet Security.

  • 11

    1) Telepon Rumah

    Layanan komunikasi telepon dengan keuangan biaya yang lebih

    murah dengan kualitas suara yang jernih. Paket Telepon Rumah

    IndiHome menawarkan gratis telpon 1000 menit lokal ataupun

    interlokal.

    2) Internet On Fiber atau High Speed Internet

    Layanan internet berkecepatan tinggi menggunakan fiber optik

    dari Telkom Indonesia yang memiliki keunggulan lebih cepat,

    lebih stabil, lebih handal, dan lebih canggih.

    3) UseeTV Cable

    Layanan Televisi Interaktif dan personalized berteknologi

    internet protocol dan dilengkapi dengan fitur-fitur unggulan.

    4) IndiHome View

    Indihome View merupakan Layanan Inovatif untuk menikamati

    Live Camera dimana pengguna dapat melakukan live access dan

    recorded video dengan proses instalasi yang sangat mudah

    menggunalan plug and play IP-cam melalui Gadget (Android

    maupun IOS).

    5) Melon

    Melon Indihome adalah portal musik digital yang menyediakan

    konten musik.

    6) Trend Micro

    Layanan Internet Security dari Telkom untuk pelanggan dengan

    aplikasi Trend Micro sebagai platform komputer Anda akan

    terlindungi dari serangan virus, malware, spyware, spam,

    phising, dan konten yang layak dari internet sehingga data dan

    sistem aplikasi terbebas dari gangguan tersebut.

    1.2 Latar Belakang Penelitian

    Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu

    organisasi, setiap organisasi selalu meningkatkan kualitas sumber daya agar

  • 12

    kinerjanya memuaskan. Suatu organisasi dituntut untuk mengelola sumber daya

    manusia dengan baik agar mencapai tujuan organisasi (Syauta, Troena, Setiawan,

    dan Solimun, 2012:69). Pada era globalisasi sekarang semua teknologi serba cangih

    seperti adanya internet yang mempermudah dalam menjangkau segala informasi

    dan berkomunikasi terhadap satu sama lain dengan berbagai aplikasi dimedia sosial

    (Syafura, 2015:19).

    Saat ini penggunaan outsourcing semakin berkembang, hal ini ditandai

    dengan banyaknya perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing (Murdianto,

    2014:2) salah satu perusahaan yang menggunakan tenaga outsourcing adalah PT

    Telekomunikasi Indonesia, PT Infomedia Nusantara merupakan anak perusahaan

    PT Telekomunikasi Indonesia yang berfokus pada manajemen proses bisnis

    outsourcing dan bisnis Contact Center. Agen yang bekerja di Unit Tele Account

    Management PT Telekomunikasi Indonesia Regional VII Makassar menggunakan

    tenaga outsourcing.

    Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memberikan produk

    layanan terbaru yaitu Indonesia Digital Home (IndiHome) layanan Triple Play dari

    Telkom sendiri yang terdiri dari Telepon Rumah, Internet on Fiber atau High Speed

    Internet dan UseeTV Cable (IP TV), maka Telkom memberikan label IndiHome

    sebagai tiga layanan dalam satu paket (3-in-1) karena selain internet, pelanggan

    juga mendapatkan tayangan TV berbayar dan saluran telepon beserta beberapa fitur

    tambahan lainnya. IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2015, sejak

    diluncurkannya IndiHome pelanggan yang berlangganan paket internet Speedy

    satu-persatu diminta untuk beralih menggunakan IndiHome dikarenakan layanan

    Speedy diberhentikan pada tahun 2015. (Telkomakses, 2016).

    PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berhasil mendapatkan 1,070.000 juta

    pelanggan Triple play IndiHome di tahun 2015 (Indotelko, 2016). Pada laporan

    keuangan Telkom Kuartal III tahun 2016, pelanggan Triple Play IndiHome

    mencapai 313 ribu, meningkat dibandingkan periode Kuartal II 2016 yang sebesar

    300 ribu, sedangkan khusus untuk bulan September 2016 IndiHome mencapai 326

    ribu. Guna meningkatkan IndiHome, perusahaan tengah gencar meningkatkan

    kualitas sumber daya manusianya, baik melalui peningkatan kapabilitas maupun

    http://www.telkomakses/

  • 13

    penambahan tenaga teknisi, serta meningkatkan layanan penjualannya (Telkom,

    2016). Direktur Enterprise and Business Service Telkom menjelaskan Call center

    yang diberi nama layanan Tele Account Management merupakan aktivitas customer

    contact yang didesign untuk memudahkan pelanggan maupun calon pelanggan

    dalam proses registrasi product atau service, komplain, up-dating data, maupun

    informasi product atau service. (Indotelko, 2015). Agen merupakan sebuah istilah

    yang digunakan oleh pihak Telkom sebagai tenaga penjual (pegawai tidak tetap

    atau tenaga outsourcing) yang menawarkan produk layanan IndiHome melalui

    telephone selling kepada calon konsumennya.

    Secara umum, individu dilatarbelakangi oleh budaya yang mempengaruhi

    perilaku mereka. Budaya menuntut individu untuk memberi petunjuk pada mereka

    mengenai apa saja yang harus diikuti dan dipelajari, Ernawan (2011:75). Telkom

    sebagai perusahaan yang kompetitif dan berorientasi pada kepuasan pelanggan

    meyakini bahwa sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan

    perubahaan bisnis untuk mewujudkan cita-cita agar Telkom terus maju, dicintai

    pelanggannya, kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role model perusahaan.

    (Telkom, 2013). Budaya perusahaan Telkom adalah The Telkom Way melakukan

    yang terbaik dengan didasari integritas, antusias dan totalitas dengan nilai-nilai

    solid, speed, smart, serta diimplementasikan melalui perilaku imajinasi, Fokus dan

    Action untuk memberi yang terbaik. The Telkom Way merupakan pilar ketiga

    penopang budaya perusahaan yang mengandung unsur inti 3P, yaitu Philosophy to

    be the Best, Principles to be the Star, dan Practices to be the Winner. Budaya yang

    diterapkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk juga diterapkan dalam Unit

    Tele Account Management Telkom Regional VII Makassar.

    Menurut Laudon (2012:97), bahwa pengertian budaya itu sukar dipahami,

    tidak berwujud dan dianggap sudah semestinya atau baku, sejumlah pemahaman

    penting seperti norma, nilai, sikap dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh

    anggota organisasi. Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk berusaha selalu

    membangun sistem dan budaya perusahaan sebeagai pendekatan bisnis yang

    komprehensif untuk mencapai keunggulan kinerja perusahaan, menjalankan

    kepatuhan, menjalankan bisnis yang beretika, dan kesadaran perusahaan dan

  • 14

    karyawan yang peka akan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, sebagai wujud

    warga Negara yang baik (Telkom, 2016).

    Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Nur selaku Manajer Unit

    Tele Account Management Telkom Regional VII Makassar yang bertanggung

    jawab atas Agen Tele Account Management, dilakukan pada tanggal 8 Maret 2017,

    beliau menyatakan bahwa sangat penting menanamkan budaya perusahaan di

    dalam Unit yang memiliki karyawan tidak begitu banyak. Memahami arti budaya

    perusahaan dapat menjadi motivasi Agen dalam pencapaian sebuah target

    penjualan yang telah perusahaan tentukan. Budaya yang diterapkan dalam Unit ini

    yaitu Agen harus selalu mengingat budaya perusahaan “The Telkom Way”, yang

    memiliki unsur 3S Solid, Speed, Smart. Disebutkan dalam hasil wawancara bahwa

    budaya perusahaan “The Telkom Way” sangat penting, oleh karena itu, menurut

    peneliti pemahaman Agen terhadap budaya organisasi seharusnya sudah efektif

    dilakukan dalam Unit Tele Account Management. Namun berdasarkan hasil

    wawancara penulis dengan beberapa Agen di Unit Tele Account Management

    Telkom Makassar yang di lakukan pada tanggal 8 Maret 2017, mayoritas Agen

    tidak terlalu memahami mengenai budaya perusahaan itu sendiri. Penulis

    melakukan kegiatan pre-test dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 orang

    responden. Adapun daftar pertanyaan yang diajukan adalah:

    1. Apakah anda memahami tentang budaya perusahaan “The Telkom Way” ?

    2. Apakah anda memahami unsur 3S (solid, speed, smart) yang ada didalam

    budaya perusahaan ?

    Hasil dari penyebaran kuesioner pre-test yang dilalukan peneliti pada

    tanggal 13 Maret 2017, dapat dilihat pada Grafik 1.1 :

  • 15

    Grafik 1.1

    Hasil Pre-test Pemahaman Budaya Perusahaann

    Sumber: Olahan Peneliti (30 responden)

    Berdasarkan Grafik 1.1 dapat disimpulkan bahwa pemahaman Agen

    mengenai budaya perusahaan “The Telkom Way” dan “unsur 3S

    (solid,speed,smart)” tersebut terlihat Agen yang masih Kurang Memahami dengan

    angka 36,7%. Pada grafik “The Telkom Way” bagian Memahami memiliki angka

    30% dibandingkan dengan “unsur 3S (solid,speed,smart)” meiliki angka 20%.

    Sedangkan untuk bagian Sangat Memahami, budaya perusahaan dan unsur 3S sama

    sama memiliki angka sebesar 10% saja.

    Adanya keterkaitan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan bahwa

    budaya organisasi merupakan kompenen kunci dalam pencapaian misi dan strategi

    organisasi secara efektif dalam menciptakan likungan kerja yang kondusif untuk

    perbaikan kinerja (Armstrong dalam Sudarmanto, 2014:182). Berikut ini Grafik 1.3

    data penilaian target Agen di tahun 2016:

  • 16

    Grafik 1.2

    Data Pencapaian Target Agen Tele Account Management Tahun 2016

    Sumber: Data Internal Unit Tele Account Management

    Berdasarkan pernyataan Kordinator di Unit Tele Account Management

    Telkom Regional VII Makassar sebagai orang yang mengarahkan di Unit Tele

    Account Management Telkom Makassar mengatakan bahwa target penjualan setiap

    Agen adalah mendapatkan minimal 9 orang perbulan. Kemudian total target

    penjualan seluruh 54 Agent yaitu 486 produk perbulan tergantung alat produksinya.

    Namun pada kenyataannya dapat dilihat pada Grafik 1.2 bahwa target Agen pada

    bulan Januari menunjukkan angka sebesar 100%, target pada bulan Februari

    menujukkan adanya penurunan target Agen terhadap penjualan yaitu pada angka

    80%, sedangkan pada bulan Maret mengalami penurunan lagi terhadap penjualan

    yaitu pada angka 60% saja, target pada bulan April, Mei, Juni terus mengalami

    peningkatan menuju angka 100% di bulan Juni. Menurut salah satu Agen, di bulan

    Maret terjadi pencapaina target dikarenakan keterbatasan data calon konsumen

    yang diberikan, sehingga mengakibatkan calon konsumen dihubungi via Telephone

    lebih dari sekali dan para Agen sulit meyakinkan calon konsumen melalui via

    Telephone untuk mau berlanggan produk IndiHome dan beberapa Agen cenderung

    untuk bekerja sendiri-sendiri. Berdasarkan data di atas menunjukkan penilaian

    target Agen pada di Unit Tele Account Management Telkom Regional VII

    Makassar belum bisa menstabilkan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  • 17

    Table 1.2

    Data Absensi Agen Tele Account Management Tahun 2016

    Sumber: Data Internal Unit Tele Account Management Telkom Makassar

    Dapat dilihat pada Table 1.2 data absensi para Agen di tahun 2016, pada

    bulan Januari, Februari, April, dan Mei memiliki angka 4,16% kehadiran. Untuk

    tingkat keterlambatan paling tin ggi dari Agen ada pada bulan April sebesar 0,41%,

    dan yang paling rendah dibulan Mei yaitu 0,08%. Sedangkan untuk tingkat Absen

    (tidak hadir) yang paling tinggi terdapat dibulan Juni sebesar 0,62%. Moeheriono

    (2012:95) mengemukakan bahwa kinerja atau performance merupakan gambaran

    mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan

    dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan

    melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Taurisa & Ratnawati (2012:179)

    berpendapat bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan,

    semakin kuat budaya organisasi maka semakin tinggi tingkat kinerja karyawan.

    Artinya individu atau karyawan memiliki peran yang sangat penting untuk

    menjalankan kegiatan perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian pada kantor PT. Telekomunikasi Indonesia Regional VII di Unit Tele

    Account Management Makassar dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi

    Terhadap Kinerja Karyawan (studi pada Agen Unit Tele Account

    Management PT. Telekomunikasi Indonesia Regional VII Makassar)”

  • 18

    1.3 Perumusan masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

    perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana budaya organisasi di Unit Tele Account Management Makassar?

    2. Bagaimana kinerja karyawan di Unit Tele Account Management Makassar?

    3. Seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di

    Unit Tele Account Management Makassar?

    1.4 Tujuan Penelitian

    penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Untuk mengetahui budaya organisasi di Unit Tele Account Management.

    2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di Unit Tele Account Management.

    3. Untuk mengetahui besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

    karyawan di Unit Tele Account Management.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua kegunaan yaitu:

    1.5.1 Kegunaan Teoritis

    1. Diharapkan dapat memberikan acuan yang berarti terhadap

    pengembangan literatur ilmu pengetahuan, khususnya mengenai

    sumber daya manusia. Serta dapat dijadikan bahan referensi bagi

    pembaca dalam mengkaji pengembangan lebih lanjut ilmu

    pengetahuan sumber daya manusia khususnya yang terkait dengan

    pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

    2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana

    untuk berlatih dalam berpikir secara ilmiah dan menerapkan

    pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan terutama berkenaan

    mengenai Human Resource Management.

    1.5.2 Kegunaan Praktis

    Bagi Univeristas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan

    menjadi salah satu informasi yang positif dan sebagai bahan pertimbangan

  • 19

    bagi perusahaan untuk memberikan gambaran mengenai budaya

    organasisasi dan kinerja karyawan pada unit Tele Account Management

    Makassar. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi

    informasi untuk menentukan strategi manajemen sumber daya manusia

    yang dimiliki perusahaan.

    1.6 Sistematika Penulisan Penelitian

    Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah,

    perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian,

    dan sistematika penulisan skripsi.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori yang melandasi atau yang berhubungan

    dengan masalah yang diteliti.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Bab ini berisi metodologi penelitian yaitu metode pengumpulan data dan metode

    analisisnya untuk membuktikan hipotesa yang telah disusun.

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berisi temuan-temuan dalam data yang berhasil dikumpulkan analisisnya serta

    pembuktian hipotesa penelitian.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam bab ini akan disimpulkan hasil-hasil analisis data dan implikasinya serta

    keterbatasan-keterbatasan penelitian.

    DAFTAR PUSTAKA

    Daftar pustaka ini berisi kajian kepustakaan (reference review) yang merupakan

    sumber berupa buku, internet, jurnal maupun skripsi sebelumnya atau peraturan-

    peraturan yang menjadi acuan dalam penulisan penelitian ini.

  • 20

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Pada lampiran penelitian ini berisi tentang data-data hasil pengamatan, wawancara

    dan instrumen angket.