bab i pendahuluan 1. latar belakang -...

38
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perkembangan perekonomian telah mengakibatkan terjadinya inovasi produk investasi jasa keuangan. Jasa keuangan merupakan kegiatan penghimpunan dan pengelolaan dana, strukturisasi neraca dan pengelolaan keuangan telah memberikan kontribusi sangat besar pada era pasca industri 1 . Salah satu produk inovatif keuangan adalah apa yang dinamakan dengan Derivatif. Derivatif adalah suatu kontrak pemindahan resiko antara pihak yang menanggung resiko dengan yang mengalihkan resiko. Pihak yang menanggung resiko (risk taker) mendapatkan uang jasa (fee) dari pihak yang mengalihkan resiko (tertanggung) sebagai kompensasi dari penanggungan tersebut 2 . Prinsip dari derivatif adanya kebutuhan dalam transaksi, dimana adanya pihak pihak yang lemah menanggung resiko disatu sisi, sedangkan disisi lain ada pihak yang kuat. Derivatif sebagai sarana lindung nilai (hedging) portofolio keuangan dari pihak yang lemah. Misalnya, perusahaan perusahaan kecil yang bergerak di bidang komoditi akan terkena resiko 1 Rae, Dian Ediana, Trasaksi Derivatif dan Masalah Regulasi Ekonomi di Indonesia, 2008, Jakarta: Elex Media Komputindo, hal. 97 2 Sutandijo, Sosialisasi Ekonomi, 2009, Jakarta: Yaresh Publishing, hal. 54

Upload: vokhue

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perkembangan perekonomian telah mengakibatkan

terjadinya inovasi produk investasi jasa keuangan. Jasa

keuangan merupakan kegiatan penghimpunan dan

pengelolaan dana, strukturisasi neraca dan pengelolaan

keuangan telah memberikan kontribusi sangat besar

pada era pasca industri1.

Salah satu produk inovatif keuangan adalah apa

yang dinamakan dengan Derivatif. Derivatif adalah

suatu kontrak pemindahan resiko antara pihak yang

menanggung resiko dengan yang mengalihkan resiko.

Pihak yang menanggung resiko (risk taker)

mendapatkan uang jasa (fee) dari pihak yang

mengalihkan resiko (tertanggung) sebagai kompensasi

dari penanggungan tersebut2.

Prinsip dari derivatif adanya kebutuhan dalam

transaksi, dimana adanya pihak – pihak yang lemah

menanggung resiko disatu sisi, sedangkan disisi lain

ada pihak yang kuat. Derivatif sebagai sarana lindung

nilai (hedging) portofolio keuangan dari pihak yang

lemah. Misalnya, perusahaan – perusahaan kecil yang

bergerak di bidang komoditi akan terkena resiko

1 Rae, Dian Ediana, Trasaksi Derivatif dan Masalah Regulasi Ekonomi di Indonesia, 2008, Jakarta: Elex Media Komputindo, hal.

97 2 Sutandijo, Sosialisasi Ekonomi, 2009, Jakarta: Yaresh Publishing,

hal. 54

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

2

ketidakpastian harga jual. Jika harga turun drastis

akan menderita kerugian. Dan ini akan berpengaruh

pada portofolio keuangan perusahaan. Berbeda halnya,

dengan perusahaan dengan modal besar tidak terlalu

berisiko jika terjadi goncangan harga. Karena itulah

terbuka peluang kerjasama yang menguntungkan,

dimana yang lemah mengalihkan resikonya kepada

yang kuat.

Pengalihan resiko itu berupa suatu kontrak

perjanjian, dimana pihak yang kuat akan membeli

komoditi dari pihak yang lemah dengan harga tertentu

pada rentang waktu tertentu di masa datang. Dengan

demikian akan menetralisir penurunan harga yang bisa

membuat pihak yang lemah akan kolaps.

Instrumen derivatif mempunyai kaitan dengan

kontrak berjangka (future contract). Menurut Frank J.

Pabozzi dan Franco Mogdigliani3, kontrak berjangka

adalah suatu perjanjian untuk menjual atau membeli

sesuatu pada waktu mendatang yang ditentukan pada

harga tertentu. Objek pertanggungan atau instrumen

yang mendasari (underlying instrument) ada bermacam

– macam, seperti harga komoditi, tingkat suku bunga,

valuta asing atau saham yang dalam kondisi tertentu

menimbulkan suatu resiko bagi pihak tertentu.

Saat ini banyak jenis instrumen derivatif sudah

dibakukan atau disekuritisasi, sehingga ia dapat

diperjualbelikan. Pada pasar modal dikenal beberapa

3 Ridwan Khairandy, Hukum Pasar Modal I, 2010, Yogyakarta: FH-

UII Press, hal.69

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

3

produk derivatif, seperti: right, waran, option dan index.

Sedangkan dalam pasar uang atau perbankan dikenal

dengan transaksi derivatif (structured product).

Structured Product adalah transaksi derivatif perbankan

yang diberi opsi tergantung dari nilai tukar yang

disepakati atau menggunakan kombinasi suku bunga

dan valuta asing. Transaksi ini merupakan

kesepakatan antara nasabah dan pihak perbankan4.

Terdapat dua jenis kontrak derivatif yang dikenali

dari cara perdagangannya di pasar yaitu:

1. derivatif yang ditransaksikan diluar bursa atau

dikenal juga dengan istilah "Over-the-counter

(OTC) derivatives adalah merupakan suatu

kontrak bilateral ( melibatkan dua pihak) yang

dilakukan diluar bursa ataupun tanpa

menggunakan pialang (transaksi langsung antara

para pihak). Beberapa produk seperti swap,

kontrak serah nilai tukar, dan opsi eksotik (exotic

option) yaitu suatu derivatif yang menggunakan

fitur sehingga menjadi lebih rumit daripada

derivatif yang umum diperdagangkan, misalnya

opsi vanili seringkali diperdagangkan tanpa

melalui bursa (OTC).

Pasar transaksi derivatif tanpa melalui bursa

(OTC) ini sangat besar sekali.

2. derivatif yang diperdagangkan di bursa atau

disebut juga Exchange-traded derivatives adalah

4 Apa Itu Transaksi Derivatif Perbankan ?, Vivanews, 26 Januari

2009

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

4

merupakan instrumen derivatif yang

diperdagangkan pada bursa perdagangan khusus

derivatif (bursa berjangka) ataupun bursa

lainnya. Bursa derivatif menjalankan perannya

sebagai perantara atas transaksi terkait dan

memungut marjin awal (initial margin) dari kedua

belah pihak yang melakukan transaksi sebagai

jaminan.

Orang-orang yang melindungi dirinya dari risiko

kerugian karena perubahan harga aktiva induk disebut

hedgers. Hedgers pada perdagangan kontrak berjangka

keuangan, adalah pihak-pihak atau para para manajer

investasi atau konsultan keuangan, bank, perusahaan

asuransi, dana pensiun, dan manajer reksadana5.

Perkembangan yang cepat dari sektor keuangan

telah mengakibatkan sulitnya pemahaman terhadap

sistem keuangan dan beroperasinya sistem keuangan,

sehingga kesulitan dalam menetapkan pola pengaturan

yang tepat. Pemahaman akan perkembangan sektor

keuangan di pasar global sangat diperlukan untuk

memperjelas pola pengaturan yang diterapkan oleh

suatu negara. Negara mempunyai peranan penting

dalam pengaturan jasa keuangan mengingat

keterkaitan yang erat antara subsektor keuangan, yaitu

5 Hinsa Siahaan, Jurnal Keuangan dan Moneter Vol 9/No.3, 2006,

hal. 78

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

5

bank, asuransi, dana pensiun dan lembaga keuangan

lainnya6.

Jasa keuangan dijalankan oleh lembaga – lembaga

keuangan. Lembaga keuangan terdiri dari dari Bank

dan Bukan Bank. Adapun jenis – jenis lembaga

keuangan bukan bank yang ada di Indonesia saat ini

adalah7:

1. Pasar Modal

2. Pasar Uang dan Valas

3. Koperasi Simpan Pinjam

4. Pegadaian

5. Sewa Guna Usaha

6. Asuransi

7. Anjak Piutang

8. Modal Ventura

9. Dana Pensiun

10. Kartu Plastik.

Dari jenis – jenis lembaga keuangan bukan bank

tersebut yang menjadi fokus pada penulisan ini adalah

Dana Pensiun. Dana Pensiun merupakan perusahaan

yang kegiatannya mengelola dana pensiun suatu

perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri.

Penghimpunan dana pensiun melalui iuran yang

dipotong dari gaji karyawan. Kemudian dana yang

terkumpul oleh dana pensiun diusahakan lagi dengan

6 Rae, Dian Ediana, op.cit, hal. 113 7 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2008, Jakarta:

Rajawali Pers, hal.5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

6

menginvestasikan ke berbagai sektor yang

menguntungkan. Perusahaan yang mengelola dana

pensiun dapat dilakukan oleh bank atau perusahaan

lainnya8.

Menurut UU No. 11 tahun 1992, Dana Pensiun

adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan

program yang menjanjikan manfaat pensiun9. Dana

pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut

dana dari pendapatan para karyawan suatu

perusahaan yang kemudian dibayarkan kembali dana

tersebut dalam bentuk pensiun setelah karyawan

tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab

- sebab lain sehingga memperoleh hak untuk

mendapatkan dana pensiun.

Sejak berlakunya Undang Undang Dana Pensiun,

maka dana pensiun hanya diperkenankan

menyelenggarakan program pensiun. Hal ini

ditegaskan, karena sebelum UU Dana Pensiun berlaku,

dana pensiun boleh menyelenggarakan program

tunjangan hari tua. Dengan berlakunya UU No.

11/1992 tentang Dana Pensiun mulai tanggal 20 April

1992, maka setelah 20 April 1992, dana pensiun yang

telah menyelenggarakan tunjangan hari tua tidak

diperkenankan menerima peserta baru dalam program

tunjangan hari tua.

Maksud undang – undang membatasi kegiatan dana

pensiun adalah agar kekayaan dana pensiun

terlindungi dari pembayaran – pembayaran diluar

8 Ibid, hal.8 9 UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun, pasal 1 ayat 1

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

7

tujuan utamanya yang dapat menganggu kecukupan

dana dalam jangka panjang untuk pembayaran

manfaat pensiun peserta10.

Berkaitan dengan investasi kekayaan dana pensiun

harus sesuai dengan dengan karakteristik kewajiban

dana pensiun, yaitu untuk pembayaran manfaat

pensiun yang jatuh tempo11.

Pengaturan investasi dana pensiun setelah

ditetapkan UU Dana Pensiun adalah Keputusan

Menteri Keuangan (KMK) No. 296/KMK.017/2000, No.

45/KMK.017/2001 dan No. 511/KMK.06/2002 sebagai

berikut12:

a. Deposito berjangka pada bank,

b. Deposito on call pada bank,

c. Sertifikat deposito pada bank,

d. Saham yang tercatat pada bursa efek,

e. Obligasi yang tercatat pada bursa efek,

f. penempatan langsung pada saham yang

diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan

berdasarkan hukum Indonesia

g. Surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh

badan hukum yang didirikan berdasarkan

hukum Indonesia

h. Tanah di Indonesia

i. Bangunan di Indonesia

j. Tanah dan bangunan di Indonesia

10 Zulaini Wahab,Segi Hukum Dana Pensiun, Tahun, Jakarta:

RajaGrafindo Persada, hal. 23 – 24. 11 Ibid, hal. 29 12 KMK No. 511/KMK.06/2002, pasal 6 ayat 1

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

8

k. Unit penyertaan reksa dana sebagaimana

dimaksud dalam Undang-undang tentang Pasar

Modal

l. Sertifikat Bank Indonesia

m. Surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah

Republik Indonesia.

Berdasarkan KMK No. 511/KMK.06/2002 Dana

Pensiun dilarang melakukan transaksi derivatif atau

memiliki instrumen derivatif, kecuali bila instrumen

derivatif tersebut diperoleh Dana Pensiun sebagai

instrumen yang melekat pada saham atau obligasi yang

diperdagangkan di Bursa Efek sebagaimana dimaksud

Pasal 6 ayat (1) huruf d dan huruf e13.

Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan

pengaturan investasi Dana Pensiun dengan

perkembangan instrumen investasi, terutama yang

berkembang dalam perbankan. Produk investasi

perbankan telah terjadi diversifikasi produk, sementara

portofolio investasi Dana Pensiun belum mengikuti

perkembangan dalam perbankan. KMK No. 511/KMK

06/2002 hanya merumuskan instrumen – instrumen

investasi dalam struktur portofolio investasi. Sementara

instrumen investasi pada deposito sudah terjadi

diversifikasi produk. Apalagi, suku bunga bank yang

cenderung turun, membuat deposito berjangka bukan

lagi pilihan utama. Salah satu caranya dengan

menghadirkan deposito plus investasi. Beberapa

13 Ibid, Pasal 13

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

9

produk deposito plus investasi dari perbankan, antara

lain14: Citibank dengan produk Sweet Bundle, Standard

Chartered Bank dengan produk TwinInvest, Bank Mega

dengan produk Mega Depo Equity dan Bank CIMB

Niaga dengan produk Star Choice Best of Market Linked

Deposit dan Dynamic Duo Star Market Linked Deposit.

Dana Pensiun Satya Wacana pada bulan Februari

2008 melakukan investasi pada produk Dynamic Duo

Star salah satu produk Market Linked Deposit dari

Bank CIMB. Dana yang ditempatkan sebesar Rp.

500.000.00015. Dynamic Duo Star Market Linked

Deposito memberikan potensi pengembalian tahunan

tak terbatas dengan jaminan 100% terhadap nilai

pokok pada saat jatuh tempo. Untuk mengelola tingkat

pengembalian menggunakan strategi „pengelolaan yang

dinamik‟, dengan perhitungan 2 (dua) buah indeks yang

stabil. Kedua indeks itu adalah indeks CIMB Asian FX

Income dan indeks CIMB Transatlantic IR momentum16.

Indeks CIMB Asian FX Income menggunakan strategi

currency carry trades . Suatu strategi investasi yang

dinamik berdasarkan universe 8 (delapan) mata uang

Emerging Market Asia. Strategi ini bertujuan untuk

mendepositokan uang dengan bunga tinggi dan

mendapatkan dana dari mata uang dengan bunga

rendah (strategi carry). Artinya memaksimalkan

14 http://dedesuryadi.blogspot.com/2009/02/membiakkan-fulus-

lewat-deposito-plus.html 15 Bukti Kepesertaan Market Linked Deposit Bank CIMB Niaga, No. Sertifikat 560118766207 tanggal 26 Februari 2008. 16 http:// www.cimbniaga.com/docup/dds2.pdf

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

10

pengembalian (pengembalian carry) serta mengurangi

resiko (volatility).

Secara skematis dapat digambarkan, sbb:

Tabel 1: Indeks CIMB Asian FX Income

Indeks CIMB Transatlantic IR Momentum adalah

indeks strategi momentum yang dikelola secara

dinamik yang memungkinkan pengambilan posisi Long

dan Short pada 4 (empat) jenis pasar futures tingkat

bunga yang likuid. Indeks ini menghitung trading signal

harian untuk setiap kontrak futures berdasarkan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

11

pengembalian historis relatif` terhadap volatility historis

untuk setiap kontrak futures.

Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2: Indeks CIMB Transatlantic IR momentum

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

12

Dua indeks ini merupakan strategi dinamik dalam

pengelolaan investasi produk dynamic duo star dengan

jaminan pengembalian 100% nilai pokok pada saat

jatuh tempo deposito. Indeks CIMB Asian FX Income

adalah strategi yang dinamik berdasarkan emerging 8

(delapan ) mata uang Asia. Sedangkan, Indeks CIMB

Transatlantic IR Momentum adalah strategi momentum

yang dinamik pada pasar futures berdasarkan mata

uang Euro dan US Dollar. Oleh karena itu, oleh Bank

CIMB Niaga dinamakan produk Dynamic Duo Star

Market Linked Deposit.

Portofolio investasi Dana Pensiun Satya Wacana

menempatkan investasi ini pada deposito berjangka.

Hal ini sesuai dengan bilyet yang dikeluarkan oleh bank

dengan nama Bukti Kepesertaan Market Linked Deposit

produk Dynamic Duo Star tanggal penerbitan 26

Februari 2008 dengan nilai pokok transaksi sebesar Rp.

500.000.000.

Departemen Keuangan c/q Badan Pengawas Pasar

Modal c/q Biro Dana Pensiun mengkatagorikan sebagai

produk derivatif yang merupakan produk kontrak opsi

valuta asing. Dengan demikian, penempatan investasi

Dana Pensiun Satya Wacana tersebut melanggar pasal

13 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.

511/2002 dan pasal 30 ayat 1 UU No. 11/1992 tentang

Dana Pensiun17.

17 Departemen Keuangan RI, Badan Pengawas Pasar Modal, Biro

Dana Pensiun, Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung No. 1117/BL.

1232/2008 Dana Pensiun Satya Wacana, 23 Desember 2008, hal.

24.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

13

Pasal 13 ayat 1 KMK 511/2002 dikatakan Dana

Pensiun dilarang melakukan transaksi derivatif atau

memiliki instrumen derivatif, kecuali bila instrumen

derivatif tersebut diperoleh Dana Pensiun sebagai

instrumen yang melekat pada saham atau obligasi yang

diperdagangkan di Bursa Efek sebagaimana dimaksud

Pasal 6 ayat (1) huruf d dan huruf e. Sedangkan yang

dimaksud, pasal 6 ayat 1 huruf d dan e adalah saham

dan obligasi yang tercatat di Bursa Efek.

Pasal 30 ayat 1 UU No. 11/1992 Pengelolaan

kekayaan Dana Pensiun harus dilakukan pengurus

sesuai dengan :

a. arahan investasi yang digariskan oleh pendiri;

dan

b. ketentuan tentang investasi yang ditetapkan oleh

menteri.

Penulis mencermati masalah ini, karena dalam

tahun yang sama (2008) portofolio investasi dana

pensiun dilakukan pengaturan kembali berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.

199/PMK.010/2008.

Dalam aturan yang diterbitkan 5 Desember 2008,

ditetapkan sejumlah instrumen investasi yang

diperbolehkan untuk Dana Pensiun, termasuk secara

eksplisit transaksi derivatif18:

1. Surat berharga negara;

2. Tabungan pada Bank;

18 PMK No. 199/PMK.010/2008, pasal 6

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

14

3. Deposito berjangka pada Bank;

4. Deposito on call pada Bank;

5. Sertifikat deposito pada Bank;

6. Sertifikat Bank Indonesia;

7. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;

8. Obligasi yang tercatat di Bursa Efek di

Indonesia;

9. Sukuk yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;

10. Unit penyertaan reksa dana dari:

- reksa dana pasar uang, reksa dana

pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan

reksa dana saham;

- reksa dana terproteksi, reksa dana dengan

penjaminan dan reksa dana indeks;

- reksa dana berbentuk kontrak investasi

kolektif penyertaan terbatas;

- reksa dana yang Unit Penyertaannya

diperdagangkan di Bursa Efek;

11. Efek Beragun Aset dari Kontrak Investasi

Kolektif Efek Beragun Aset;

12. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat

berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

13. Kontrak Opsi Saham yang tercatat di Bursa

Efek di Indonesia;

14. Penempatan langsung pada saham;

15. Tanah di Indonesia; dan/atau

16. Bangunan di Indonesia.

Perubahan Ketentuan investasi dana pensiun tahun

2008, dana pensiun boleh melakukan transaksi

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

15

derivatif. Persetujuan ini berlaku pada Desember 2008

dengan disahkannya PMK No. 199/PMK.010/2008.

Ketentuan ini jelas menyatakan bahwa bahwa transaksi

derivatif yang diperbolehkan adalah kontrak opsi

saham.

Investasi pada Kontrak Opsi Saham yang

merupakan produk derivatif diperbolehkan, namun

tidak dilakukan untuk tujuan spekulasi dan hanya

dapat ditempatkan pada opsi jual (put option) dalam

rangka lindung nilai atas investasi yang telah dimiliki

Dana Pensiun, yang dibuktikan dengan dokumen

strategi lindung nilai.

Selain itu, investasi pada Kontrak Opsi Saham itu

hanya dapat dilakukan oleh Dana Pensiun yang telah

memiliki investasi pada saham paling rendah 10% dari

total investasi Dana Pensiun. Dengan demikian

investasi derivatif pada dana pensiun hanya

diperbolehkan pada kontrak opsi saham sebagai sarana

lindung nilai (hedging).

Dalam ketentuan ini, Dana Pensiun hanya dapat

melakukan hedging (lindung nilai) saham atau obligasi.

Artinya, ketika dana pensiun melakukan investasi

saham, maka pada saat yang sama dana pensiun boleh

melakukan investasi derivatif pada saham terpisah

dengan investasi saham. Lindung nilai (hedging), untuk

mengantisipasi atau mengamankan portofolio investasi

ketika harga saham jatuh, maka dana pensiun tidak

terlalu rugi. Karena investasi derivatif pada saham

merupakan transaksi nilai masa ke depan yang sudah

disepakati pada awal kontrak. Karena itu, dana

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

16

pensiun dapat menjual instrumen derivatif yang

melekat pada saham atau obligasi terpisah dari

investasi saham dan obligasi.

Melihat investasi dana pensiun seperti tersebut

diatas nampaknya kebijaksanaan investasi derivatif

lebih menitikberatkan pada pasar modal. Sebagai

lembaga keuangan, Dana Pensiun seharusnya dapat

melakukan investasi, baik melalui pasar modal

maupun pasar uang.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah produk Dynamic Duo Star merupakan

termasuk produk derivatif beresiko ?

2. Mengapa transaksi derivatif pada investasi Dana

Pensiun hanya terbatas pada Kontrak Opsi

Saham ?

3. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menganalisa produk Dynamic Duo Star

pada investasi Dana Pensiun Satya Wacana

sebagai produk investasi beresiko.

2. Untuk menganalisa latar belakang Kontrak Opsi

Saham sebagai investasi derivatif yang boleh

dilakukan oleh Dana Pensiun.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

17

4. METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

Metode pendekatan adalah yuridis sosiologis.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengkaji apa

yang seharusnya yang diatur dalam peraturan

perundang – undangan, dengan apa yang

senyatanya dalam kehidupan masyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto19 penelitian hukum

sosiologis atau empiris adalah suatu penelitian

yang awalnya adalah data sekunder yang

kemudian dilakukan dengan penelitian terhadap

data primer di lapangan atau masyarakat.

Dengan penelitian hukum sosiologis atau empiris

untuk melakukan pengukuran atau verifikasi

terhadap peraturan perundang – undangan

tertentu mengenai efektivitasnya. Dalam kaitan

itu, definisi operasional diambil dari peraturan

perundang – undangan tersebut20.

B. Sumber Data

a. Data primer adalah Bendahara Pengurus

Dana Pensiun Satya Wacana Periode 2005 –

2008 dan Direktur Utama Pengurus Dana

Pensiun Satya Wacana Tahun 2011, dimana

19 Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum,1986, Jakarta:

UI-Press, hal. 52 20 Ibid, hal. 53

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

18

pada periode terjadi investasi Dynamic Duo

Star.

b. Data sekunder yakni bahan hukum yang

terdiri atas peraturan perundang – undangan

dan dokumen yang berkaitan transaksi

derivatif:

i. Undang – Undang No. 11/1992

tentang Dana Pensiun

ii. Ketentuan Menteri Keuangan No.

511/KMK.06/2002 tentang Investasi

Dana Pensiun

iii. Peraturan Menteri Keuangan No.

199/PMK.010/2008 tentang Investasi

Dana Pensiun.

iv. Peraturan Bank Indonesia No.

7/31/PBI/2005 tentang Transaksi

Derivatif

v. Surat Edaran Bank Indonesia No.

7/45/DPD tentang Transaksi Derivatif.

vi. Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung

Kementerian Keuangan – Badan

Pengawas Pasar Modal – Biro Dana

Pensiun dan Laporan Investasi Dana

Pensiun Satya Wacana.

vii. Annual Report CIMBNIAGA Tahun

2008.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

19

5. KERANGKA TEORI

Pembahasan teori dalam penulisan ini berkaitan

dengan investasi. Investasi pada hakekatnya

menempatkan sebagian uang, agar bisa memperoleh

penghasilan lebih. Return merupakan hasil yang

diperoleh dari investasi 21.

Lebih lanjut ditegaskan bahwa ada hubungan

positif antara return dan resiko, semakin besar

resiko maka semakin besar pula return yang

diperoleh (high risk bring about high return). Return

ini terdiri dari return realisasi (realized return) dan

return ekspetasi (expected return). Return realisasi

merupakan return yang telah terjadi. Return

ekspetasi adalah return yang diharapkan oleh

investor di masa datang.

Hubungan positif ini hanya berlaku pada return

ekspetasi (expected return). Untuk iklim investasi

yang tidak rasional, return realisasi yang tinggi tidak

mesti mempunyai resiko yang tinggi, bahkan

sebaliknya return realisasi yang tinggi hanya

mempunyai resiko yang kecil22. Dalam industri

keuangan, semakin besar resiko suatu sekuritas ,

semakin besar return yang diperoleh.

Untuk meminimalkan resiko, pada tahun 1952

diperkenalkan resiko portofolio yang diperkenalkan

oleh Harry M. Markowitz yang dikenal dengan teori

21 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, 1998,

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, hal. 85 22 Ibid, hal. 111

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

20

portofolio. Pada intinya, secara umum resiko dapat

dikurangi dengan menggabungkan beberapa

sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio. Hal ini

kemudian memunculkan jargon “do not put your

eggs at one basket”23.

Dalam berbagai literatur ada istilah penanaman

modal dan investasi. Sentosa Sembiring24

menguraikan makna kedua istilah tersebut :

a. Kamus Istilah Keuangan dan Investasi

digunakan istilah investment (investasi) yang

mempunyai arti “penggunaan modal untuk

menciptakan uang, baik melalui sarana yang

menghasilkan pendapatan maupun melalui

ventura yang lebih berorientasi ke resiko yang

dirancang untuk mendapatkan modal.

Investasi dapat pula berarti menunjuk ke

suatu investasi keuangan (dimana investor

menempatkan uang ke dalam suatu sarana)

atau menunjuk ke investasi suatu usaha atau

waktu seseorang yang ingin memetik

keuangan dan keberhasilan pekerjaannya.

b. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan

dijelaskan istilah investment atau penanaman

modal digunakan untuk: penggunaan atau

pemakaian sumber – sumber ekonomi untuk

produksi barang – barang produsen atau

barang – barang konsumen. Dalam arti yang

23 Ibid, hal. 115 24 Sembiring Sentosa, Hukum Investasi, 2007, Bandung: Nuansa

Mulia, hal.55 - 58

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

21

semata – mata bercorak keuangan, investment

mungkin berarti penempatan dana – dana

kapital dalam suatu perusahaan selama

jangka waktu yang relatif panjang, supaya

memperoleh suatu hasil yang teratur dengan

maksimum keamanan.

c. Kamus Ekonomi dikemukakan Investment

(investasi) mempunyai 2 (dua) makna, yaitu:

Pertama, investasi berarti pembelian saham,

obligasi dan benda – benda tidak bergerak,

setelah dilakukan analisa akan menjamin

modal yang dilekatkan dan memberikan hasil

yang memuaskan. Faktor – faktor tersebut

yang membedakan investasi dengan spekulasi.

Kedua, dalam teori ekonomi investasi berarti

pembelian alat produksi (termasuk

didalamnya benda – benda untuk dijual)

dengan modal berupa uang.

d. Kamus Hukum Ekonomi digunakan terminologi

investment, penanaman modal, investasi yang

berarti penanaman modal yang biasanya

dilakukan untuk jangka panjang misalnya

berupa pengadaan aktiva tetap perusahaan

atau membeli sekuritas dengan maksud untuk

memperoleh keuntungan.

e. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

disebutkan investasi berarti: Pertama,

penanaman uang atau modal di suatu

perusahaan atau proyek untuk tujuan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

22

memperoleh keuntungan. Kedua, jumlah uang

atau modal yang ditanam.

f. UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal dikemukakan, penanaman modal

adalah segala bentuk kegiatan penanaman

modal, baik penanaman modal dalam negeri

maupun penanaman modal asing untuk

melakukan usaha di wilayah Negara Republik

Indonesia.

Selanjutnya, dari pengertian – pengertian

tersebut, maka tidak ada perbedaan yang prinsipil

antara investasi dan penanaman modal. Dengan

demikian, investasi atau penanaman modal adalah

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau badan

hukum menyisihkan sebagian pendapatannya agar

dapat digunakan untuk melakukan suatu usaha

dengan harapan pada suatu waktu tertentu akan

mendapatkan hasil (keuntungan).

Investasi atau penanaman modal terdiri dari

penanaman modal langsung dan tidak langsung.

Penanaman modal secara langsung artinya investor

atau penanam modal hadir secara fisik dalam

menjalankan usahanya. Investasi secara tidak

langsung, investor tidak hadir secara fisik melainkan

hanya membeli saham. Tujuannya untuk

memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang

tidak terlalu lama atau capital gain25.

25 Ibid, hal. 70 - 71

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

23

Makna investasi atau penanaman modal bagi

negara adalah untuk membiayai pelaksanaan

pembangunan sesuai dengan amanat Pembukaan

UUD 1945 , yaitu kesejahteraan masyarakat. Salah

satu sumber modal yang dapat dimanfaat kan

adalah melalui pranata hukum penanaman modal26.

Secara umum perbedaan investasi atau

penanaman modal langsung dan tidak langsung

dapat digambarkan, sbb27:

Tabel 3: Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Makna investasi atau penanaman modal ini

adalah makna kehadiran investasi asing dalam

negara. Lebih lanjut, investasi yang melibatkan

orang banyak adalah dengan adanya pasar

26 Ibid, hal. 58- 59 27 Ibid, hal. 83

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

24

keuangan. Investasi berkaitan dengan sekuritas

dalam pasar keuangan. Sekuritas merupakan aset

bagi individu atau badan pemberi dana dan

merupakan kewajiban bagi individu atau badan

penerima dana.

Fungsi dari pasar keuangan adalah untuk

mendapatkan dana dari individu atau badan

penabung dan menggerakkan dana tersebut kepada

individu atau badan peminjam. Pergerakan dana

dapat dilakukan secara langsung dan tidak

langsung. Pendanaan langsung adalah individu atau

badan pemberi dana langsung dari individu atau

badan pemberi dana melalui pasar keuangan

dengan cara menjual sekuritas. Pendanaan tidak

langsung adalah individu atau badan penerima dana

memperoleh dana melalui lembaga perantara

keuangan. Tanpa lembaga perantara keuangan,

individu atau badan pemberi dana dan penerima

dana tidak akan memperoleh peluang keuntungan28.

Ada tiga katagori perantara keuangan utama, yaitu:

lembaga penyimpanan atau bank, lembaga

tabungan berdasarkan perjanjian dan perantara

investasi29.

Pasar keuangan dari segi waktu jatuh tempo

sekuritas, terdiri dari: pasar uang dan pasar modal.

Pasar uang adalah perdagangan sekuritas jangka

28 Manurung, Jonni dan Adler Haydemans Manurung, Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter, 2009, Jakarta: Salemba Empat,

hal. 9. 29 Ibid, hal. 13

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

25

pendek, sedangkan pasar modal adalah

perdagangan sekuritas jangka panjang30.

Investasi pada hakekatnya merupakan

penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi

dua, yaitu: investasi pada aset – aset finansial

(financial asset) dan investasi pada aset – aset riil

(real assets). Investasi pada aset – aset finansial

dilakukan di pasar uang dan pasar modal. Pasar

uang misalnya berupa sertifikat deposito, commercial

paper, surat berharga, dan lainnya. Investasi di

pasar modal berupa saham, obligasi, waran, opsi

dan lainnya. Sedangkan investasi pada aset – aset

riil dapat berbentuk pembelian aset produktif,

pendirian pabrik, pertambangan, perkebunan dan

lainnya31.

Investasi pada aktiva keuangan dapat berupa

investasi langsung dan tidak langsung32. Investasi

langsung adalah membeli langsung aktiva keuangan

dari suatu perusahaan, baik melalui perantara atau

dengan cara lain. Investasi tidak langsung dilakukan

dengan membeli saham dari perusahaan investasi

yang mempunyai portofolio aktiva – aktiva keuangan

dari perusahaan – perusahaan lain.

30 Ibid, hal. 11 31 Halim, Abdul, Analisis Investasi, 2005, Jakarta: Salemba Empat,

hal. 4 32 Jogiyanto, op.cit, hal. 6 - 10

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

26

Investasi langsung dapat dilakukan dengan

membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-

belikan di pasar uang (money market), pasar modal

(capital market) atau di pasar turunan (derivative

market). Aktiva yang dapat diperjual-belikan di pasar

uang (money market) adalah aktiva yang

mempunyai resiko kegagalan kecil, jatuh tempo

pendek dan tingkat cair yang tinggi. Aktiva

keuangan yang diperjual-belikan di pasar modal

(capital market) bersifat jangka panjang, berupa:

surat – surat berharga dan saham. Sedangkan,

aktiva keuangan yang diperjual-belikan di pasar

turunan (derivative market), seperti option dan

futures contract. Option dan futures contract adalah

surat – surat berharga yang diperdagangkan di

pasar turunan (derivative market). Surat – surat

berharga turunan (derivative) adalah surat – surat

berharga yang nilainya terkait merupakan jabaran

dari surat berharga lain yang terkait. Misalnya,

contoh dari opsi adalah waran. Waran merupakan

suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya

untuk membeli saham dari perusahaan yang

bersangkutan dengan harga tertentu dalam kurun

waktu yang sudah ditentukan. Futures contract

(kontrak berjangka) merupakan persetujuan untuk

menyediakan aktiva di masa datang dengan harga

yang sudah ditentukan yang sudah ditentukan

dimuka. Aktiva yang diperdagangkan pada

umumnya adalah komoditi hasil bumi.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

27

Investasi tidak langsung adalah pembelian surat

– surat berharga dari perusahaan investasi.

Sedangkan perusahaan investasi merupakan

perusahaan penyedian jasa keuangan dengan cara

menjual sahamnya ke publik dan menggunakan

dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam

portofolionya.

Ada tiga instrumen yang penting dalam derivatif

keuangan, yaitu: Futures/forward, Options dan

Swaps33.

Transaksi Forward adalah kontrak antara dua

pihak yang memberikan hak dan kewajiban kepada

masing – masing pihak untuk membeli dan menjual

suatu underlying assets pada harga, jumlah dan

tanggal tertentu di masa yang akan datang. Dalam

transaksi forward aliran dana terjadi pada saat

tanggal penyerahan (delivery date).

Sedangkan transaksi Future, prinsipnya sama

dengan forward adalah kontrak di masa yang akan

datang berdasarkan asset tertentu (underlying

assets). Perbedaannya, forward terjadi kontrak dua

pihak tanpa ada pihak lain, sehingga resiko

ditanggung oleh kedua belah pihak. Pada future, ada

keterlibatan pihak ketiga atau yang disebut pihak

lawan (counterparty). Dalam kontrak, counterparty

ini adalah divisi clearing dari bursa atau

clearinghouse independen. Clearinghouse ini yang

memotong resiko kredit dua pihak terhadap satu

33 Ibid, hal. 55 - 65.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

28

dan lainnya. Karena itu, clearinghouse mewajibkan

setiap pihak dalam kontrak menyerahkan margin

deposit.

Transaksi Swap adalah suatu kontrak untuk

mempertukarkan serangkaian aliran kas (cash flow)

yang dihitung berdasarkan referensi terhadap

tingkat harga atau indeks yang telah ditetapkan di

muka (fixed in advance) atau referensi terhadap

harga atau indeks tertentu yang telah diketahui

(known price or index)34.

Option adalah suatu kontrak yang memberikan

hak (rights) dan bukan kewajiban kepada pemiliknya

untuk membeli atau menjual suatu instrumen

(underlying assets) pada tingkat harga tertentu yang

ditetapkan sekarang (strike/exercise price) untuk

penyerahan pada waktu tertentu di masa yang akan

datang (expiration date).

Secara sederhana, opsi memberikan hak kepada

investor tapi tak wajib melakukan sesuatu. Investor

juga bisa mengabaikan haknya sampai batas waktu

yang diperjanjikan agar opsi itu tidak berlaku lagi.

34 Untuk memperjelas, bandingkan dengan transaksi akuisisi

saham dalam Hukum Perusahaan, ada yang namanya transaksi Debt to Equity Swap, yaitu: transaksi pengeluaran saham-saham

baru dimana pembayaran atas saham tersebut dilakukan dengan

dikonversikannya piutang kreditur atau pemegang saham perseroan terbatas menjadi saham-saham baru. Pasal 35 ayat UU

PT, Pemegang saham atau kreditor yang mempunyai tagihan

terhadap perseroan dapat mengkompensasikan hak tagihnya

menjadi penyetoran atas harga saham, sepanjang hal tersebut disetujui oleh RUPS (Pheo Marojahan Hutabarat, Beberapa Ketentuan Undang – Undang Perseroan terbatas Terkait Dengan Organisasi Perusahaan: Suatu Tinjauan Praktek. Pelatihan Calon

Advokat – 2008 Kerjasama PBHI Dengan PERADI, Jakarta.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

29

Konsekwensinya, investor akan rugi sebesar harga

opsi. Contoh sederhana, seorang kolektor ingin

membeli sebuah lukisan yang dipajang pada sebuah

galeri seharga Rp. 100 Juta. Namun, kolektor

tersebut belum memiliki dana yang cukup untuk

membelinya. Sang kolektor bernegosiasi dengan

pemilik galeri bahwa lukisan tersebut akan dibeli 6

(enam) bulan lagi. Untuk waktu tersebut sang

Kolektor memberi harga opsi atas waktu tersebut

sebesar Rp. 5 Juta. Pemilik galeri setuju dengan opsi

itu. Dalam perjalanan waktu, lukisan tersebut

ternyata termasuk lukisan langka, karena di lukis

oleh Leonardo Da Vinci; sehingga harga lukisan

tersebut minimal Rp. 1 Milyard. Karena sang

Kolektor sudah membayar opsi, maka berapapun

harga yang akan dibeli orang terhadap lukisan

tersebut, pemilik galeri harus menjual kepada sang

Kolektor. Sebaliknya, ternyata lukisan tersebut

hanyalah lukisan biasa namun sangat natural.

Harga dipasaran berkisar Rp. 20 Juta. Sang kolektor

bisa mempertimbangkan melanjutkan transaksi

atau tidak. Jika tidak, sang Kolektor tidak wajib

melanjutkan transaksi sampai 6 (enam) bulan,

karena sang Kolektor sudah membeli opsi.

Konsekwensinya, sang Kolektor kehilangan uang Rp.

5 Juta.

Option yang memberikan investor untuk membeli

instrumen dasar (underlying instrument) dinamakan

“call option”. Call option memberikan hak kepada

investor untuk membeli suatu aset pada harga

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

30

tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan.

Investor call option pada umumnya mempunyai

harapan agar harga aset tersebut meningkat

sebelum batas waktu.

Option yang memberikan hak untuk menjual

instrumen dasar (underlying instrument) dinamakan

“put option‟. Put option memberikan hak kepada

investor untuk menjual suatu aset pada harga

tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan.

Investor put option mempunyai harapan harga aset

akan turun sebelum batas waktu.

Pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi opsi,

terdiri dari: Pembeli Call, Penjual Call, Pembeli Put

dan Penjual Put35. Pembeli opsi disebut holder,

sedangkan Penjual Opsi disebut writer. Pembeli opsi

sering disebut memiliki “posisi long”, sedangkan

penjual opsi disebut memiliki “posisi short”. Istilah

lain dalam opsi adalah strike price atau harga

pelaksanaan36. Harga pelaksanaan ini merupakan

harga pembelian atau penjualan aset dasar

(underlying asset) opsi yang telah disepakati antara

pembeli dan penjual opsi. Pada umumnya, aset

dasar opsi adalah saham atau indeks.

Call option (opsi beli), jika telah melampaui strike

price disebut in the money (laba). Pada put option

(opsi jual) disebut in the money kalau berada

dibawah strike price.

35 Arief, Sofyan, Investasi Untuk Pemula, hal. 31 36 Ibid, hal. 32

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

31

Pemilik opsi dapat memilih untuk menggunakan

hak (strike/exercise) atau tidak menggunakan hak

tersebut dan membiarkannya jatuh tempo. Option

diperdagangkan, baik di bursa maupun di pasar

over the counter (OTC). Pemiliki opsi yang dimaksud

adalah Pembeli opsi call dan put tidak memiliki

kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset.

Sedangkan, penjual opsi call dan put wajib membeli

menjual atau membeli suatu aset, jika pemilik opsi

itu mengambil haknya.

Dari segi penggunaan hak, opsi terdiri dari dua:

opsi Amerika dan opsi Eropa. Opsi Amerika, opsi

yang dapat dieksekusi setiap waktu sampai dengan

berakhirnya tanggal kontrak. Sedangkan opsi Eropa,

opsi yang hanya dapat dieksekusi pada tanggal

berakhirnya kontrak.

Dalam kaitan dengan investasi, opsi

dikatagorikan sebagai produk derivatif. Opsi

merupakan sebuah kontrak yang berisi perjanjian

transaksi sebuah aset.

Kontrak opsi dapat memberikan keuntungan

pada investor. Dengan transaksi opsi dapat

digunakan untuk spekulasi, terutama estimasi

terhadap aset dasar dari kontrak opsi. Opsi juga

dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai

(hedging) terhadap portofolio investasi. Ketika,

investasi pada saham harga anjlok, maka investor

yang memiliki put option dapat melepas kontrak

opsinya yang underlying saham.

Derivatif berbasis opsi terdiri dari;

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

32

- option: currency option, stock index options

- swap options

- option on futures

“Currency options” memberikan hak, bukan

kewajiban kepada pembeli, untuk mempertukarkan

sejumlah mata uang tertentu dengan mata uang

lainnya pada atau sebelum hari tertentu dan pada

nilai tukar tertentu.

“Swap options” memberikan salah satu pihak hak

(right), bukan kewajiban (obligations) untuk

menutup swap pada tanggal kemudian.

Swap option berguna bila suatu pihak

memperkirakan akan membutuhkan swap di waktu

yang akan datang (jika terjadi perkembangan usaha

tertentu) dan menganggap bahwa harga swap pada

saat sekarang menarik, tapi tidak menghendaki

untuk menutup swap sampai benar – benar

diperlukan.

Secara hukum perbedaan mendasar dengan

transaksi derivatif lainnya, forward, futures dan

swaps dengan opsi adalah pada hak dan kewajiban.

Pembeli opsi memiliki hak hukum (legal right) dan

tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan opsi

sesuai persyaratan. Sedangkan, forward, future dan

swap adalah suatu kewajiban yang mengikat secara

hukum (binding legal obligations) untuk kedua belah

pihak.

Option merupakan satu – satunya instrumen

derivatif yang memungkinkan investor menghindari

kewajibannya.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

33

Perkembangan perdagangan option dimulai pada

awal abad ke-18 di Eropa dan Amerika37.

Perdagangan pertamanya berupa Call Option dan Put

Option. Kemudian, pada tahun 1900 sebuah grup

perusahaan besar membuat asosiasi broker dan

dealer Call dan Put Option mendirikan perusahaan.

Maksud dari pendirian adalah untuk menyediakan

sarana mekanisme perdagangan call dan put option.

Investor yang ingin membeli option dapat

menghubungi salah satu anggota asosiasi tersebut.

Pasar yang dibuat melalui cara ini dikenal dengan

nama Over The Counter Market. Disebut Over The

Counter Market, karena pembeli dan penjual tidak

bertemu dalam suatu lantai perdagangan.

Mekanisme ini ada kelemahannya, antara lain:

Pertama, tidak ada secondary market, dimana

pembeli option tidak mempunyai hak jual sebelum

jatuh tempo. Kedua, tidak ada mekanisme untuk

menjamin bahwa penjual option yang akan

memenuhi kontrak.

Pada bulan April 1973, Dewan Perdagangan

Chicago membuat bursa baru dengan nama The

Chicago Board Option Exchange, tujuannya khusus

perdagangan stock option. Suatu perdagangan option

yang underlyingnya saham. Adanya bursa ini, maka

perdagangan option menjadi populer dan makin

marak. Kemudian, tahun 1975 perdagangan option

37 Bapepapam-LK, Studi Tentang Perdagangan Option di Pasar

Modal Indonesia, 2003, Jakarta, hal. 6 – 7.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

34

diikuti pula bursa The American Stock Exchange

(AMEX) dan The Philadelphia Stock Exchamhe

(PHLX). Tahun 1976, The Pacific Stock Excgange

(PSE) ikut melakukan perdagangan option. Pada

tahun 1980 pasar yang dikembangkan di Amerika

Serikat yaitu antara lain option atas indeks saham

dan option atas futures kontrak.

Pada periode 1980 – 1990 mulai nampak

perkembangan pasar Over The Counter (OTC) untuk

perdagangan option. Perdagangan OTC, persetujuan

antara pembeli dan penjual dilakukan melalui

telepon dari lantai bursa.

Kontrak Opsi Saham dapat dikatakan produk

investasi relatif baru dalam Bursa Efek Indonesia.

Pasar derivatif di Indonesia baru mulai tumbuh

sekitar tahun 2000 – 200438. Tahun 2004, muncul

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No.

310/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D

tentang Perdagangan Opsi Saham dan Keputusan

Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 311/BEJ/09-

2004 tentang Peraturan Nomor III-D tentang

Keanggotaan Opsi Saham.

Peraturan ini muncul dalam rangka memenuhi

kebutuhan atas tersedianya instrumen baru untuk

perdagangan di Bursa Efek, sehingga ada landasan

hukum bagi pelaku pasar dalam melaksanakan

38 Ibid, Bagian Pengantar

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

35

aktivitas perdagangan opsi39. Pola perdagangan

Kontrak Opsi Saham memiliki karakteristik berbeda

dengan efek lainnya. Karena itu perlu persyaratan

khusus bagi anggota Bursa Efek untuk

memperdagangkan opsi saham, yaitu: Perusahaan

Efek yang telah memiliki ijin usaha dari Badan

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai Perantara

Pedagang Efek, sebagaimana dimaksud dalam Pasal

1 angka 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995

Tentang Pasar Modal dan telah memperoleh

Persetujuan Keanggotaan Bursa untuk melakukan

kegiatan perdagangan Efek di Bursa40.

Kontrak Opsi Saham adalah satuan perdagangan

Opsi Saham yang ditetapkan dalam satu satuan

kontrak41. Opsi Saham adalah hak yang dimiliki oleh

pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual

(put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham

(Underlying Stock) pada harga (Strike Price) dan

dalam waktu tertentu42.

Bentuk order dalam perdagangan Opsi Saham di

Bursa terdiri dari:

1. open short.

2. open long.

3. close short.

39 Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 310/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi Saham, bagian menimbang. 40 Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-311/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor III-D Tentang Keanggotaan Opsi Saham, angka I.1. 41 Ibid, angka I. 6 42 Ibid, angka I.7.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

36

4. close long.

Order open short dan close short dalam

Perdagangan Opsi Saham ditetapkan sebagai order

Short, sedangkan order open long dan close long

ditetapkan sebagai order long43.

Sedangkan, Untuk dapat melakukan

perdagangan Opsi Saham Anggota Bursa Efek harus

memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. memiliki sekurang-kurangnya fungsi

pemasaran, dan dealing (fungsi pesanan dan

perdagangan) Opsi Saham dalam struktur

organisasi.

2. memiliki front end system dengan fungsi order

manajemen dan monitoring serta back end

system yang mendukung pelaksanaan

perdagangan Opsi Saham.

3. memiliki JOTS Trader.

4. wajib membuka rekening Efek untuk setiap

nasabahnya sebelum melakukan perdagangan

Opsi Saham untuk kepentingan nasabah

tersebut.

5. dokumen kontrak pembukaan rekening antara

Anggota Bursa Efek dengan nasabah Opsi

Saham harus sesuai dengan Peraturan

Bapepam Nomor V.D.3. tentang Pengendalian

Interen dan Penyelenggaraan Pembukuan oleh

Perusahaan Efek dan sekurang-kurangnya

memuat klausula mengenai hak dan

43 op.cit., angka III.4.4 dan III.4.5.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

37

kewajiban nasabah dan Anggota Bursa Efek

termasuk risiko perdagangan Opsi Saham.

6. membayar uang keikutsertaan perdagangan

Opsi Saham (Joining Fee) kepada Bursa, yang

besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan

antara Anggota Bursa Efek dan Bursa yang

selanjutnya akan dituangkan dalam

perjanjian.

Instrumen derivatif ini yang digunakan untuk

mengkonstruksi transaksi derivatif pada Dana

Pensiun, baik yang diatur dalam peraturan

perundangan maupun kenyataan yang terjadi dalam

pelaksanaan investasi.

6. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN. Pada bagian dijelaskan uraian

tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, metode penelitian,

bahan penelitian, kerangka teori dan

sistematika penulisan.

BAB II : FUNGSI HUKUM DALAM KEGIATAN

EKONOMI. Pada bagian ini dijelaskan tentang

kaedah hukum, konsep – konsep ekonomi,

hubungan hukum dan ekonomi, pasar bebas

dan fungsi hukum, tujuan dan macam

transaksi derivatif serta obyek transaksi

derivatif pada pasar modal dan pasar uang.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2886/2/T2_322010003_BAB I.pdf · Anjak Piutang 8. Modal Ventura 9. Dana Pensiun 10

38

BAB III :INVESTASI DANA PENSIUN MELALUI

TRANSAKSI DERIVATIF. Pada bagian

memberikan gambaran umum tentang Dana

Pensiun, sejarah perkembangannya, badan

hukum dan portofolio investasi. Selanjutnya,

analisa transaksi derivatif yang dilakukan oleh

Dana Pensiun, pengaturan portofolio investasi

dan Kontrak Opsi Saham dalam rangka

hedging investasi portofolio.

BAB IV :PENUTUP. Pada bagian ini berisi kesimpulan

dan saran.