bab i ktsp

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu tersebut mencakup tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan, untuk disesuaikan dengan program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada standar nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua unsur standar nasional pendidikan, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamankan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjangpendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI, SKL, dan panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional

Upload: masdy01

Post on 13-Jun-2015

1.163 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I KTSP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu

tersebut mencakup tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi

dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum

disusun oleh satuan pendidikan, untuk disesuaikan dengan program pendidikan dengan

kebutuhan dan potensi daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu

pada standar nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua unsur standar nasional pendidikan, yaitu

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi

satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamankan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) jenjangpendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan

pendidikan dengan mengacu kepada SI, SKL, dan panduan yang disusun oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta ketentuan lain yang menyangkut kurikulum

dalam UU No. 20/2003 dan PP No. 19/2005.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun agar dapat member

kesempatan peserta didik

1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Belajar untuk memahami dan menghayati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat efektif

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain

5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Page 2: BAB I KTSP

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan

kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua

mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia

secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)

berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan

memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,

emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik

lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan

karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum

harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan

kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom

dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi

masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya

harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta

didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,

kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki

dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan

peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis

pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.

Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan

IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,

kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan

perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Page 3: BAB I KTSP

7. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta

akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh

karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung

peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang

sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat

berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan Antar bangsa

yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta

mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta

didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan

bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya

wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan

bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah harus dilakukan secara

proporsional.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya

masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan

apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum

mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan

mendukung upaya kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri

khas satuan pendidikan.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan

pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen

Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan

menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada

panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan

pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus

dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan

Page 4: BAB I KTSP

SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. KTSP

dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi

sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta

didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran

berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta

didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak

diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam

keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi

kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan

(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.

Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan

keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian

keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung

Page 5: BAB I KTSP

sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur

pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia

seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Page 6: BAB I KTSP

BAB II

TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu

kepada tujuan umum pendidikan berikut :

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut.

2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

B. Visi Sekolah

MENJADI SEKOLAH BERASRAMA YANG EFEKTIF, MODERN DAN

BERMUTU DALAM MEMBINA KADER-KADER PEMIMPIN UMMAT

(IMAMUL MUTTAQIEN).

INDIKATOR VISI

Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan

Terwujudnya proses pembelajaran CTL yang efektif

Terwujudnya tenaga kependidikan yang berkualitas dan berwawasan

Terwujudnya siswa yang unggul dalam multi kompetensi

Terwujudnya lembaga yang bermutu dalam manajemen sekolah

C. MISI SEKOLAH

C.1. Aspek Pemerataan Pendidikan dan Perluasan Akses

1. Mewujudkan pendidikan yang adil dan merata

2. Menjalin kerjasama yang berkualitas antara sekolah dengan komite sekolah, serta

berbagai lembaga yang mendukung

3. Berperan membangun masyarakat Banten sadar pendidikan

Page 7: BAB I KTSP

C.2. Aspek Kualitas, Efisiensi, Relevansi dan Daya Saing

C.2.1. Mengembangkan proses pembelajaran yang efektif

1. Melaksanakan pengembangan KTSP

2. Melaksanakan pengembangan rencana pembelajaran yang meliputi tujuan

pembelajaran, materi pengajaran, metode pengajaran, penilaian hasil belajar dan

sumber pembelajaran

3. Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran

4. Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran

5. Melaksanakan pengembangan bahan dan sumber pembelajaran

6. Melaksanakan pengembangan media pembelajaran

7. Melaksanakan pengembangan sistem penilaian hasil pembelajaran

8. Melaksanakan pengembangan pengawasan proses pembelajaran

C.2.2. Mewujudkan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional

1. Melaksanakan sistem rekrutmen guru yang baik

2. Melaksanakan pengembangan profesionalisme guru

3. Meningkatkan kompetensi guru bidang studi

4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi guru dalam pembelajaran

5. Melaksanakan pendataan rasio tenaga kependidikan dengan pertambahan jumlah

siswa

C.2.3. Mewujudkan siswa yang unggul dalam multi kompetensi

1. Melaksanakan pengembangan bidang akademis

2. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang pembinaan kepribadian dan

kedisiplinan.

3. Melaksanakan kegiatan bidang keterampilan (life skill)

4. Melaksanakan kegiatan bidang tahfidzul Qur’an

5. Melaksanakan pengembangan akademik semua mapel.

6. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang kesenian

7. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang olah raga

8. Melaksanakan kegiatan bidang bahasa

C.2.4. Mewujudkan sistem kurikulum yang bermutu, efisien dan relevan

Page 8: BAB I KTSP

1. Melaksanakan pengembangan kerangka dasar dan struktur kurikulum berbagai

kelompok mata pelajaran

2. Melaksanakan pengembangan sistem beban belajar yang mencakup sistem tatap

muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

3. Melaksanakan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang

berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi

4. Melaksanakan pengembangan pembuatan kalender sekolah yang didasarkan pada

satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial masyarakat setempat dan

kondisi peserta didik

C.3. Aspek Manajemen, Governance, dan Pencitraan Publik

1. Mewujudkan sekolah yang menjalankan Sistem Manajemen Mutu Terpadu

2. Mewujudkan sekolah yang memiliki Sistem Kepemimpinan yang kuat

3. Mewujudkan sekolah yang memiliki Sistem Pengelolaan Tenaga Kependidikan

yang Efektif.

4. Mewujudkan sekolah yang memiliki Sistem Transparansi dan akuntabel

Manejemen yang baik

5. Mewujudkan sekolah yang memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang baik

terhadap semua aspek pendukung sekolah.

6. Meujudkan sekolah yang mampu melahirkan siswa berprestasi pada bidang

akademik ataupun non akademik di tingkat regional, nasional dan internasional

7. Mewujudkan sekolah yang memiliki sistem administrasi yang baik.

8. Mewujudkan sekolah yang memiliki media komunikasi yang efektif .

9. Mewujudkan sekolah yang memiliki tingkat partisipasi warga sekolah dan

masyarakat yang tinggi.

10. Mewujudkan sekolah yang memiliki lingkungan sekolah yang aman dan tertib.

D. TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN

D.1. Aspek Pemerataan Pendidikan dan Perluasan Akses

1. Memenuhi sistem rekrutmen siswa yang bermutu, adil dan transparan

2. Memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu secara adil dan merata

3. Berperan membangun masyarakat Banten sadar pendidikan

D.2. Aspek Kualitas, Efisiensi dan Relevansi

Page 9: BAB I KTSP

1. Sekolah mengembangkan KTSP untuk kelas 7,8 dan 9 semua mata pelajaran

tahun 2013.

2. Sekolah mengembangkan sistem penilaian untuk kelas 7, 8 dan 9 seluruh mata

pelajaran pada tahun 2013

3. Sekolah memiliki standar proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

model belajar tuntas untuk semua mata pelajaran tahun 2012.

4. Sekolah mengembangkan pengelolaan sarana, prasarana, bahan ajar, dan sumber

belajar yang sesuai dengan standar nasional pendidikan

5. Sekolah mengembangkan Program Peningkatan Kompetensi Guru

6. Sekolah melaksanakan pengelolaan administrasi sekolah dengan baik.

7. Sekolah dapat melahirkan siswa yang mampu berkomunikasi dalam 2 bahasa

(B.Inggris dan Arab)

8. Sekolah dapat menghasilkan 75% lulusansiswa yang mempunyai hafalan 3 juz.

9. Sekolah memiliki NUN 9,00 dengan kelulusan 100% pada tahun 2013

10. Mewujudkan sekolah yang mampu melahirkan siswa berprestasi pada bidang

akademik ataupun non akademik di tingkat regional, nasional dan internasional

11. Sekolah memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar

nasional pendidikan

D.3. Aspek Manajemen, Governance, dan Pencitraan Publik

1. Menjadi sekolah bertaraf Internasional

2. Menjadi sekolah yang menjalankan Sistem Manajemen Mutu Terpadu

3. Menjadi sekolah yang memiliki Sistem Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang

Efektif.

4. Menjadi sekolah yang memiliki Sistem Transparansi dan Akuntabel Manejemen

yang baik

5. Menjadi sekolah yang memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang baik

terhadap semua aspek pendukung sekolah.

6. Menjadi sekolah yang memiliki sistem administrasi yang baik.

7. Menjadi sekolah yang memiliki media komunikasi yang efektif .

8. Menjadi sekolah yang memiliki tingkat partisipasi warga sekolah dan masyarakat

yang tinggi.

9. Mewujudkan sekolah yang memiliki lingkungan sekolah yang aman dan tertib.

Page 10: BAB I KTSP

E. Analisis SWOT

NOFUNGSI DAN

FAKTOR

KONDISI

IDEAL

KONDISI

NYATA

KESIAPAN

SIAP TIDAK

1 Fungsi Perencanaan

KTSP

1. Faktor Internal

1.1. Komite Sekolah

1.2. Pendidik

1.3. Tenaga

Kependidikan

1.4. Sarana dan

Prasarana

1.5. Biaya

Mendukung

Mengajar

sesuai dengan

latar belakang

pendidikan

Berijazah

sekurang-

kurangnya D-

3.

Memadai

Terpenuhi

Mendukung

Sesuai 99

%.

Sesuai

100%

Memadai

Terpenuhi

2. Faktor Eksternal

2.1. Dinas

Kabupaten/Kota

2.2. Dewan

Pendidikan

2.3. Asosiasi Profesi

2.4. Lingkungan

Masyarakat

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

2. Fungsi Pelaksanaan

KTSP

1. Fungsi Internal

1.1. Komite Sekolah

1.2. Pendidik

Mendukung

Mengajar

sesuai dengan

Mendukung

Sesuai 99 %

Page 11: BAB I KTSP

1.3. Tenaga

Kependidikan

1.4. Sarana dan

Prasarana

1.5. Biaya

latar belakang

pendidikan

Berijazah

sekurang-

kurangnya D-

3.

Memadai

Terpenuhi

Terpenuhi

100%

Memadai

Memadai

2. Faktor Eksternal

2.1. Dinas

Kabupaten/Kota

2.2. Dewan

Pendidikan

2.3. Asosiasi Profesi

2.4. Lingkungan

Masyarakat

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

3 Fungsi Evaluasi

KTSP

1. Fungsi Internal

1.1. KomiteSekolah

1.2. Pengawas

1.3. Sarana dan

Prasarana

1.4. Biaya

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

2. FaktorEksternal

2.1. Dinas

Kabupaten/Kota

2.2. Dewan

Pendidikan

2.3. Lingkungan

Masyarakat

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Mendukung

Page 12: BAB I KTSP

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang

dalam Standar Isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Kelompok mata pelajaran estetika.

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Adapun cakupan kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut.

Agama dan Akhlak Mulia

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika dan budi pekerti

atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian: Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan

status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.Kesadaran dan wawasan termasuk

wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak

asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,

demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan

sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar

ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,

kreatif, dan mandiri.

4. Estetika, Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan

sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup

apresiasi dan ekspresi dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan

mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu

menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan, untuk meningkatkan potensi fisik serta

membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk

Page 13: BAB I KTSP

kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat bersifat individual ataupun yang bersifat

kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seks bebas,kecanduan

narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk

mewabah.

Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya, antara lain sebagai berikut :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia meliputi Pendidikan Agama, tahfidz

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian meliputi : Pendidikan

Kewarganegaraan.

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi : Bahasa

Indonesia,Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan

Sosial, Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi, Elektronika

4. Kelompok mata pelajaran estetika meliputi Seni Budaya dan Bahasa Arab

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan meliputi Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Struktur Kurikulum SMP Islam Nurul Fikri Boarding School

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama Islam 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 6 6 6

6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 8 8

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 6 6 6

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

11. Muatan Lokal : a. Tahfidz 4 4 4b. Bahasa Arab 4 4 4c. Elektronika 2 2 -

12. Pengembangan Diri 2 *) 2 *) 2 *)a. Pelayanan Konseling

Page 14: BAB I KTSP

b. Kepanduanc. Tapak Sucid. Olah ragae. Madrasah Thulabiyah, Mentoringf. Program muhadoroh, bahasa, ibadah, tahfidzg. Apresiasi Seni Islamih. Klub Sain

JUMLAH 50 50 482*) Ekuivalen 2 jam Pembelajaran

B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu pembelajaran berpedoman pada struktur kurikulum di

atas.

a. Pendidikan Agama

Meliputi: Agama Islam

Tujuan: Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia dan meningkatkan

keimanan dan ketakwaan siswa sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing.

b. Kewarganegaraan dan Kepribadian

Tujuan: Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup berbangsa dan

bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.

c. Bahasa Indonesia

Tujuan: Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan

bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap ipteks.

d. Bahasa Inggris

Tujuan: Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk

menghadapi perkembangan ipteks dalam menyongsong era globalisasi.

e. Matematika

Tujuan: Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka

penguasaan ipteks.

f. Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan: Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk menguasai dasar-

dasar sains dalam rangka penguasaan ipteks.

g. Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan: Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan

kesadaran hidup bermasyarakat, dan memiliki keterampilan hidup secara mandiri.

h. Seni Budaya

Meliputi: Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater

Tujuan: Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional.

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Page 15: BAB I KTSP

Tujuan: Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran, dan keterampilan

dalam bidang olahraga, serta menanamkan rasa sportivitas, tanggung jawab, disiplin, dan

percaya diri pada siswa.

j. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

Meliputi: Elektronika, Teknologi Informasi, dan Komunikasi

Tujuan: Memberikan keterampilan di bidang teknologi informatika dan keterampilan

elektronika yang sesuai dengan bakat dan minat siswa.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

materinya tidak sesuai apabila menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/ atau terlalu

banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal yang dipilih SMP

Islam Nurul Fikri Boarding School adalah:

a. Tahfidz

Tujuan : Santri dapat membaca AlQur’an dengan baik dan sesuai dengan tajwid

b. Bahasa Arab

Tujuan: Santri dapat mengembangkan kompetensi bahasa Arab dengan baik sehingga

memudahkan dalam memahami Al Qur’an dan kecakapan berkomunikasi dalam bahasa

Arab

c. Elektronika

Tujuan : Siswa dapat mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat dan mampu

membuat alat sederhana yang berbasis teknologi untuk memcahkan permasalahan dalam

kehidupannya.

.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat

dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri

berada di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan

dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui

kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan

sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti

Kepanduan, Tapak suci, Olah Raga, Madrasah Thulabiyah, mentoring, Klub sain, Apresiasi seni

Islam Kegiatan.

Page 16: BAB I KTSP

a. Kegiatan Pelayanan Konseling

Tujuan:

1) memberikan bantuan kepada siswa dalam rangka penyelesaian studi, perencanaan karir

masa depan.

2) Membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya

3) Mengembangkan potensi siswa dengan melalui kegiatan pengembangan diri.

4) Membantu siswa dalam penyelesaian masalah pribadi social dan hambatan serta

membantu dalam menyesuaikan dirinya dengan aturan-aturan sekolah, guru mata

pelajaran dan teman sebaya.

b. Kepanduan

Tujuan:

1) melatih siswa untuk terampil dan mandiri;

2) melatih siswa untuk mempertahankan hidup secara mandiri;

3) sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan kepemimpinan;

4) memiliki sikap kerja sama kelompok;

5) memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain;

6) dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.

c. Tapak Suci

Tujuan:

1) Mendidik serta membina ketangkasan dan keterampilan pencak silat sebagai beladiri,

Seni Olahraga dan budaya bangsa Indonesia.

2) Memelihara dan mengembangkan kemurnian Pencak Silat Aliran Tapak Suci sebagai

budaya bangsa yang luhur dan bermoral sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam

serta bersih dari syirik dan menyesatkan.

d. Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)/ Klub Sain

Tujuan:

1) melatih siswa terampil dalam menulis karya ilmiah;

2) melatih siswa berpikir kritis;

3) mampu berkompetisi dalam berbagai lomba iptek.

e. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

Tujuan:

1) mempersiapkan siswa untuk menjadi pemimpin yang andal;

2) melatih siswa dalam berorganisasi;

3) melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat;

Page 17: BAB I KTSP

4) melatih siswa untuk bersikap demokratis.

f. Kegiatan Olahraga, Seni, dan Budaya

Tujuan:

1) mengembangkan prestasi olahraga;

2) mengembangkan seni bela diri;

3) mengembangkan seni rupa, musik, tari, dan teater;

4) mengembangkan seni baca Al-Qur’an dan kaligrafi.

g. Mentoring/Madrasah thulabiyah

1.) Meningkatkan pemahaman keislaman

2) Pembinaan Kebiasaan beribadah

h. Muhadaroh

Tujuan :

1. Mengembangkan kemampuan bahasa santri baik bahasa Inggris maupun bahasa Arab

2. Mengembangkan keberanian santri untuk berpidato dalam menggunakan bahasa asing

3. Melatih kepemimpinan santri dengan membantu mengorganisir kegiatan

Mekanisme pelaksanaan

a) Kegiatan pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler) dengan

dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan

kepala sekolah.

b) Jadwal Kegiatan

No Nama kegiatan Hari Waktu

1. Kegiatan pelayanan Konseling Senin-Sabtu Menyesuaiakan dengan kebutuhan dan kegiatan lainnya

2. Kegiatan Kepanduan Jum’at (Tholib)Sabtu( Tholibah)

13.30 – 15.30

3. Kegiatan Sain Club/KIR Selasa - Kamis 16.00 – 17.30

4. Kegiatan LDKS Awal tahun

5. Kegiatan Olah Raga, seni Selasa-kamis 16.00 – 17.30

6. Mentoring Senin ( Tholib)Kamis ( Tholibah)

16.00 – 17.30

7. Madrasah Thulabiyah Senin ( Tholib 14.20 – 15.30

Page 18: BAB I KTSP

8. Tapak Suci Senin ( Tholibah)Selasa (Tholib)

16.00 – 17.30

4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program

pendidikan yang berlaku di sekolah pada saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Sistem paket

adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti

seluruh program pembelajaran dan mempelajari materi yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas

sesuai dengan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan tersebut. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum 4 jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam

mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap

penting dan tidak terdapat dalam struktur kurikulum yang tercantum dalam standar isi. Beban

belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Kegiatan tatap muka

adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.

Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 35 menit. Beban

belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah 50 jam, ditambah kegiatan pengembangan diri

yang lamanya ekuivalen 2 jam. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri

tidak terstruktur dalam sistem paket adalah antara 0 persen–50 persen dari waktu kegiatan tatap

muka pada mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan waktu tersebut mempertimbangkan

potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar

berkisar antara 0–100 persen. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 persen.

Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat

kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam

Penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu berusaha

meningkatkan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Berikut ini

adalah tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK).

Komponen KKM

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

Page 19: BAB I KTSP

1. Pendidikan Agama 75 75 75

2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75

3. Bahasa Indonesia 70 70 75

4. Bahasa Inggris 75 75 75

5. Matematika 70 70 70

6. Ilmu pengetahuan Alam 70 70 70

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75

8. Seni Budaya 75 75 75

9. Pendidikan Jasmani dan olahraga dan Kesehatan

70 70 70

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 70 70 70

11. Muatan Lokal

a. Tahfidz 75 75 75

b. Bahasa Arab 65 70 70

c. Elektronika 70 70 70

Pengembangan diri Minimal Baik

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Peserta didik dinyatakan naik

kelas apabila memenuhi syarat, antara lain sebagai berikut :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.

b. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada semester yang

diikuti.

c. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan pada

semester yang diikuti.

Sesuai dengan ketentuan PP No. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus

setelah memenuhi persyaratan, antara lain :

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok

mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga, dan kesehatan;

Page 20: BAB I KTSP

c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. lulus ujian nasional.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Islam Nurul Fikri juga

memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik,

dan vokasional melalui kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler sebagaimana tercantum

dalam poin 3.

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Kurikulum SMP Islam Nurul Fikri telah memprogramkan pengembangan pendidikan

berbasis

keunggulan lokal dan global, yaitu pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan

kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,teknologi informasi dan

komunikasi, ekologi, dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta

didik. Program tersebut termasuk bagian dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata

pelajaran muatan lokal.

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Page 21: BAB I KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diselenggarakan dengan mengikuti kalender akademik

pendidikan setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,

minggun efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

A. Alokasi Waktu

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1 Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk pembelajaran efektif

2 Jeda Tengah Semester Maksimum 2 minggu1 minggu setiap semester

3 Jeda Antar semester Maksimum 2 mingguAntar semester 1 dan 2

4 Libur Akhir tahun Pelajaran Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal pelajaran

5 Hari Libur Keagamaan 2 – 4 minggu

6 Hari Libur Umum Maksimum 2 mingguDisesuaikan dengan peraturan pemerintah

7 Hari Libur Khusus Maksimum 3 minggu

8 Kegiatan Khusus Sekolah Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk acara perlombaan yang mengundang tamu dari luar.

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun

berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau

Mentri Agama. Terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten dan

atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapka hari libur serentak untuk satuan-

satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan

pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi

dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan

pembelajarn sesui dengan tuntutan kurikulum.

6. Jumlah hari belajar efektif dalm 1 tahun pelajaran adalah 245 hahri belajar yang digunakan

untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

7. Jam pelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan untuk proses pembelajaran sesuai

dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam pembelajaran efektif setiap minggu untuk kelas VII,

Page 22: BAB I KTSP

VIII, dan IX masing-masing 36 jam pelajaran dengan alokasi 40 menit per jam pelajaran.

Jumlah jam pembelajaran efektif selama satu tahun untuk kelas VII, VIII dan IX masing-

masing 1440 jam pembelajaran.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Kalender Pendidikan SMP Islam Nurul Fikri

Boarding School diatur sebagaimana terlampir.

BAB V

PENUTUP

Page 23: BAB I KTSP

Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

SMP Islam Nurul Fikri pada awal tahun pelajaran 2009-2010, maka salah satu pedoman dan

acuan dalam kegiatan belajarn mengajar telah dimiliki oleh SMP Islam Nurul Fikri Boarding

School dengan mengacu pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23 dan 24 tahun

2006, maka SMP Islam Nurul Fikri Boarding School yang sebelumnya menggunakan Kurikulum

Berbasis Kompetensi pada semua kelas telah menetapkan KTSP pada semua tingkatan pada

tahun pelajaran 2009-2010.

Besar harapan kami, semoga KTSP SMP Islam Nurul Fikri Boarding School ini

memenuhi standar pengelolaan sekolah sehingga kami pengembangan sekolah ini dapat berjalan

dengan baik. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya guru,

karyawan maupun para santri tholib/ah serta peran serta orang tuan dan masyarakat.

Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan, sehingga penyusunan

KTSP ini dapat berlangsung dengan baik. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini

dapat membantu sekolah sebagai sarana untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Serang, 25 Juli 2009

Menyetujui

Komite Sekolah Kepala SMP

DR. Ing Fanar Fansury R. Win Wirawan, S.Pd

Mengetahui

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serang

Drs. H. M. Yahya, M.Pd

Page 24: BAB I KTSP