bab i kewirausahaan

15
1 BAB 1 KEWIRAUSAHAAN Capaian pembelajaran Setelah membaca dan mengkaji bab ini, pembaca akan mampu: Memahami dan menjelaskan pengertian kewirausahaan Menyebutkan keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha Menjelaskan usaha (enterprise), wirausaha (entrepreneur) dan wirausahawan intern (Intrapreneur) Memahami lingkungan bisnis 1.1. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN Pengertian kewirausahaan terus mengalami evolusi. Drucker (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kemudian Coulter (2001) dalam Kobia dan Sikalieh (2010) menyebutkan definisi kewirausahaan sebagai “ entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals use organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and needs through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled . Dalam bahasa Indonesia berarti kewirausahaan adalah proses dimana individu atau kelompok individu menggunakan upaya-upaya dan sarana yang terorganisir untuk mengejar peluang menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apakah sumber daya saat ini dikendalikan. Sementara Hisrich, Petern dan Shepherd (2008) mendefinisikan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru pada nilai dengan mencurahkan waktu dan upaya, dengan menanggung risiko keuangan, physik dan risiko sosial, dan menerima imbalan dalam bentuk moneter, kepuasan dan kebebasan pribadi. Kemudian John J. Kao dalam Sunarya, Sudaryono dan Saefullah (2011) mendefinisikan kewirausahaan sebagai usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui ketrampilan komunikasi dan manajemen untuk mobilisasi manusia, uang, dan

Upload: dwi-anita

Post on 19-Jul-2015

115 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i kewirausahaan

1

BAB 1

KEWIRAUSAHAAN

Capaian pembelajaran

Setelah membaca dan mengkaji bab ini, pembaca akan mampu:

Memahami dan menjelaskan pengertian kewirausahaan

Menyebutkan keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha

Menjelaskan usaha (enterprise), wirausaha (entrepreneur) dan wirausahawan intern (Intrapreneur)

Memahami lingkungan bisnis

1.1. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Pengertian kewirausahaan terus mengalami evolusi. Drucker (1994)

mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda. Kemudian Coulter (2001) dalam Kobia dan Sikalieh (2010)

menyebutkan definisi kewirausahaan sebagai “ entrepreneurship is the process

whereby an individual or a group of individuals use organized efforts and means to

pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and needs through

innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.

Dalam bahasa Indonesia berarti kewirausahaan adalah proses dimana individu atau

kelompok individu menggunakan upaya-upaya dan sarana yang terorganisir untuk

mengejar peluang menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan

kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apakah sumber daya saat ini

dikendalikan.

Sementara Hisrich, Petern dan Shepherd (2008) mendefinisikan kewirausahaan

adalah proses menciptakan sesuatu yang baru pada nilai dengan mencurahkan waktu

dan upaya, dengan menanggung risiko keuangan, physik dan risiko sosial, dan

menerima imbalan dalam bentuk moneter, kepuasan dan kebebasan pribadi.

Kemudian John J. Kao dalam Sunarya, Sudaryono dan Saefullah (2011)

mendefinisikan kewirausahaan sebagai usaha untuk menciptakan nilai melalui

pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan

melalui ketrampilan komunikasi dan manajemen untuk mobilisasi manusia, uang, dan

Page 2: Bab i kewirausahaan

2

bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek

supaya terlaksana dengan baik.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan

merupakan suatu proses yang menekankan pada penciptaan nilai baru dan berbeda.

1.2. PENTINGNYA MINAT BERWIRAUSAHA

McDougall dan Oviatt(1997) menyatakan bahwa entrepreneur memainkan peran

penting dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi karena mempercepat generasi,

penyebaran dan penerapan ide-ide inovatif. Semakin maju suatu negara, semakin

banyak jumlah wirausaha baru yang dibutuhkan. Joewono (2012) menyatakan bahwa

pertumbuhan perekonomian akan mendorong lahirnya banyak wirausaha baru.

Demikian pula sebaliknya, banyaknya wirausaha baru dapat menggerakkan

pertumbuhan perekonomian menjadi semakin tinggi. Kewirausahaan dan

pertumbuhan ekonomi punya korelasi sebab-akibat yang saling timbal balik.

Demikian pula McClelland, menyatakan bahwa negara yang mempunyai banyak

wirausaha adalah negara yang perekonomiannya berpotensi untuk maju dengan cepat

dan menjadi negara makmur. Selanjutnya McClelland dalam Astamoen (2008)

menyatakan bahwa suatu negara akan mencapai tingkat kemakmuran apabila

memiliki jumlah wirausaha paling sedikit 2 % dari total jumlah penduduknya. Jadi

negara yang memiliki banyak wirausaha adalah negara yang perekonomiannya

berpotensi untuk maju dengan cepat dan menjadi negara makmur.

Sekarang ini Indonesia menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausaha Indonesia

masih sedikit. Deputi Menkop dan UKM bidang pengembangan SDM mengatakan

bahwa tiga tahun yang lalu jumlah wirausahawan Indonesia mencapai 0,24 % dan

bulan Januari 2012 jumlah wirausahawan Indonesia mencapai 1,56 % dari penduduk

Indonesia. Artinya dalam 3 tahun telah terjadi peningkatan jumlah wirausaha di

Indonesia sebesar 1,32%, tetapi jumlah tersebut masih kurang dari 2 %. Oleh karena

itu dibutuhkan wirausaha-wirausaha baru untuk meningkatkan jumlah wirausaha

sedikitnya 2% dari jumlah penduduk Indonesia.

Page 3: Bab i kewirausahaan

3

Oleh karena itu semangat kewirausahaan harus terus didorong agar terjadi

peningkatan jumlah wirausaha Indonesia. Meningkatnya jumlah wirausaha dapat

menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi pengangguran

1.3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MENJADI WIRAUSAHA

1. Keuntungan menjadi wirausaha

1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri

2. Terbuka peluang untuk melakukan perubahan

3. Terbuka peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya

4. Terbuka peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan

5. Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapat

pengakuan atas usaha anda

6. Terbuka peluang untuk melakukan yang anda sukai dan bersenang-senang

dalam mengerjakannya

2. Kerugian menjadi wirausaha

1. Ketidakpastian pendapatan

2. Risiko kehilangan seluruh investasi

3. Jam kerja panjang dan kerja keras

4. Kualitas hidup yang rendah sampai bisnis mapan

5. Tingkat stress yang tinggi

6. Tanggung jawab penuh

7. Keputusasaan

1.4. ALASAN-ALASAN MEMILIH KARIR WIRAUSAHA

Untuk mengakomodasi:

1. PERISTIWA KRITIS (Ekonomi, Psikologis, Sosiologis)

Mewarisi kekayaan keluarga

Dipecat/rasionalisasi/dipensiun

Dimutasikan ke pekerjaan lain atau lokasi lain

Ditantang oleh orang yang Anda kenal/mengikuti yang lain

Kurang senang dengan atasan atau rekan kerja Anda

Page 4: Bab i kewirausahaan

4

Tidak ada lowongan pekerjaan setelah lulus sekolah atau kursus keterampilan

2. ALASAN PRAKTIS (Ekonomi, Psikologis, Sosiologis)

Sebagai mata pencaharian dan/atau untuk menjadi kaya

Sebagai persiapan untuk pensiun. Yaitu, sebagai “kegiatan” dalam masa pensiun

atau memperoleh penghasilan tambahan, atau kedua-duanya

Untuk penghasilan tambahan dan memupuk modal, seperti dalam real estate.

Untuk perisai pajak atau penghapusan usaha

Sesuatu untuk mengisi waktu luang (menghilangkan rasa bosan)

Untuk menciptakan tujuan bersama bagi keluarga, membangun kebersamaan.

3. ALASAN PRIBADI ABSTRAK (Ekonomi, Psikologis, Sosiologis)

Beberapa alasan pribadi yang abstrak adalah:

Untuk kepuasan emosional, realisasi harga diri, citra diri, melihat kreativitas Anda

berkembang dan meluas.

Menghindari bekerja di bawah orang lain

Agar mempunyai jam kerja yang fleksibel – kebebasan melakukan apa saja

Agar tidak harus mengikuti perintah

1.5. BISAKAH KEWIRAUSAHAAN DIAJARKAN

Beberapa tahun yang lalu ada pendapat yang mengatakan bahwa kewirausahaan

tidak dapat diajarkan. Tetapi sekarang ini kewirausahaan merupakan matakuliah yang

dapat diajarkan di perguruan tinggi. Hal ini didukung oleh Drucker (1985) dan

Gorman dan Hanlon (1997) dalam Henderson dan Robertson (2000), menyatakan

bahwa kewirausahan dapat diajarkan dan didorong melalui pendidikan

kewirausahaan. Selanjutnya (Kruegar & Brazeal, 1994; Kourilsky & Walstad, 1988;

Walstad & Kourilsky, 1999) dalam Rasheed(2003) menyatakan Pendidikan

kewirausahaan yang berdasarkan pada teori pembelajaran yang solid dapat

menghasilkan wirausaha dengan melalui meningkatkan pengetahuan bisnis, dan

mengembangkan karakteristik-karakteristik wirausaha. Demikian pula, Sularto (2010)

dalam Wibowo (2011) menyatakan bahwa kewirausahaan itu bisa diajarkan lewat

sistem terstruktur, misalnya melalui institusi atau lembaga pendidikan.

Page 5: Bab i kewirausahaan

5

1.5. PENGERTIAN USAHA (ENTERPRISE)

Usaha (enterprise) dalam arti sempit didefinisikan sebagai usaha bisnis atau

kegiatan yang menghasilkan keuntungan. Dalam arti yang lebih luas usaha adalah ide

teridentifikasi yang diwujudkan menjadi suatu kegiatan yang direncanakan dan

dilaksanakan secara memuaskan. Menurut Mason (2000) usaha (enterprise) meliputi

tindakan-tindakan yang mendorong seseorang untuk menjadi wirausaha dan

melengkapi mereka dengan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat bisnis

sukses. Dalam hal ini enterprise adalah tentang melihat peluang, menciptakan ide

baru dan memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk merubah ide menjadi

realitas pekerjaan. Entrepreneurship merupakan aktivitas yang mengarah pada

penciptaan dan pengelolaan organisasi baru yang disusun untuk mengejar keunikan,

kesempatan inovatif (Hindle dan Rushworth, 2000). Enterprise (usaha) tentang

budaya menciptakan sesuatu yang lebih baik. Oleh karena itu enterprise mendahului

entrepreneurship.

1.6. PENGERTIAN WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR)

Orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur (wirausahawa) adalah

Ricard Cantilon pada tahun 1725. Menurutnya wirausaha adalah mereka yang

menanggung risiko pembelian pada harga tertentu dan menjual dengan harga yang

tidak tentu. Berdasarkan pengertian tersebut wirausaha adalah pedagang. Kemudian

tahun 1803 ahli ekonomi Perancis bernama J.B. Say menyatakan bahwa wirausaha

mentransfer sumber-sumber dari lokasi dimana sumber-sumber secara relatif

berlimpah ke lokasi dengan sumber-sumber terbatas. Pengertian wirausaha terus

mengalami evolusi.

Peran wirausaha dapat dilihat menggunakan dua perspektif yaitu teori ekonomi

dan teori empiris. Dalam konteks teori ekonomi, wirausaha didefinisikan sebagai

orang yang menciptakan dan, mungkin mengatur dan mengoperasikan perusahaan

baru, apakah ada tindakan inovatif ataukah tidak. Sedangkan dalam teori empiris

wirausaha didefinisikan sebagai seseorang yang menciptakan usaha yang sebelumnya

tidak ada.

Page 6: Bab i kewirausahaan

6

Menurut Veciana (1980) wirausaha terutama berkaitan dengan memulai bisnis

baru atau mengelola usaha kecil, kadang-kadang inovasi dan kesuksesan sebagai

kriteria tambahan. Tahun 1912 Schumpeter menyatakan bahwa wirausaha tidak

selalu seorang manajer, tetapi juga orang yang memiliki keberanian dalam

mengambil risiko dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru

ke dalam perekonomian. Sedangkan Ciputra dalam Nugroho(2010) menyatakan

bahwa seorang pelaku usaha disebut wirausaha jika bisnisnya atau produknya

inovatif, atau merupakan sesuatu yang unggul dan berbeda dengan yang lain; sesuatu

yang baru bagi lingkungannya serta dapat memasarkan keinovatifannya.

Zimmerer, Scarborough dan Wilson (2008) mendefinisikan wirausaha adalah

seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan menanggung risiko dan

ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara

mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya

yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Sunarya,

Sudaryono dan Saefullah menyimpulkan bahwa wirausaha adalah:

1. Orang yang memulai dan/atau mengoperasikan sebuah usaha atau bisnis.

2. Para individu yang menemukan kebutuhan pasar dan membangun perusahaan

baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

3. Orang-orang yang berani mengambil risiko (risk taker) yang mampu

memberikan daya dorong bagi perubahan, inovasi, dan kemajuan.

4. Semua active owner-managers (founder and/or managers of small business)

Berdasarkan beberapa definisi wirausaha tersebut diatas, dapat disimpulkan

bahwa menjadi seorang wirausaha (entrepreneur) berarti menciptakan bisnis baru

dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan memadukan perwatakan

pribadi, keuangan dan sumberdaya.

1.7. PENGERTIAN WIRAUSAHA INTERN (INTRAPRENEUR)

Menurut James M. Higgins dalam Pane (2009) seorang intrapreneur adalah

seorang pegawai perusahaan yang diberi wewenang untuk bertindak bagaikan

seorang wirausaha atas nama perusahaan. Perusahaan memberikan bantuan serta

Page 7: Bab i kewirausahaan

7

mendorong para intrapreneur untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide-

ide mereka. Gordon Pinchot mengatakan, intrapreneur adalah orang yang memiliki

sifat entrepreneur. Kemudian Simon Fogg mengatakan bahwa salah satu kunci

keberhasilan seorang intrapreneur adalah memiliki daya tahan, tidak cengeng, dan

tidak gampang patah semangat. Disamping itu, yang tidak kalah penting , seorang

intrepreneur juga harus berani dan sudi mempertaruhkan karier demi mewujudkan

idenya.

Suasana perusahaan yang lebih leluasa, ceria, bebas terkendali, membuka

peluang bagi orang-orang kreatif mengembangkan talenta, kemampuan daya pikir

dan daya ciptanya. Mereka bisa mengembangkan secara bertanggung jawab apa yang

diinginkan dan dianggap baik serta mengarah pada hal-hal positif sehingga

menguntungkan bagi perusahaan.

1.8. JENIS-JENIS WIRAUSAHA

Sebelum memulai bisnis, kita perlu untuk mengidentifikasi jenis-jenis wirausahawan

yang dapat Anda pilih. Banyak jenis wirausahawan diperlukan untuk membantu

negara agar berkembang. Mari melihat kemungkinannya:

1. Wirausahawan mandiri

Individu yang melakukan sendiri seluruh pekerjaan dan mengambil semua

keuntungan. Jenis ini termasuk toko usaha keluarga, agen, ahli reparasi, akuntan,

hingga ahli fisika dan ahli hukum. Usaha ini dapat merupakan pekerjaan penuh waktu

karena tidak ada orang lain yang terlibat.

2. Wirausahawan oportunistik

Mereka yang memulai bisnis dan mengembangkannya secepat mungkin agar dapat

menggaji pegawai lain. Biasanya, pegawai tambahan ini perlu mempunyai keahlian

yang tidak dipunyai oleh pemilik.

3. Penemu (Inventor)

Mereka yang memiliki kemampuan inventif tertentu merancang produk yang lebih

baik kemudian menciptakan perusahaan untuk mengembangkan, memproduksi dan

menjual produk itu. Perusahaan teknologi tinggi sejenis ini merupakan trend baru.

4. Pengganda model (pattern multipliers)

Page 8: Bab i kewirausahaan

8

Mereka yang mencari ide yang telah dikembangkan orang lain agar dapat membuat

usahanya sendiri berdasarkan model itu. Operasi waralaba atau rantai toko (chain

store)

adalah salah satu bentuk pendekatan ini.

5. Pemanfaat ekonomi skala

Mereka yang memperoleh keuntungan dari volume penjualan yang besar dengan

menawarkan harga diskon dan beroperasi dengan biaya overhead sangat rendah.

6. Pengakusisi

Mereka yang mengambil alih bisnins yang didirikan orang lain dan menggunakan ide

mereka sendiri untuk membuatnya berhasil. Ini sering terjasi bila terdapat masalah

keuangan dalam usaha yang diakuisisi. Ide manajemen yang segar dapat

menyelamatkan bisnis.

7. Seniman jual beli

Mereka yang membeli perusahaan dengan maksud memperbaikinya agar dapat dijual

kembali untuk memperoleh keuntungan.

8. Spekulator

Mereka yang membeli komoditi dan menjualnya kembali untuk memperoleh

keuntungan. Real estate, barang seni, barang antik, dan hasil bumi adalah barang-

barang yang umumnya ditangani spekulator.

9. Wirausahawan internal (Intrapreneur)

Mereka yang menciptakan ide baru dan mengembangkannya menjadi proyek yang

sukses di dalam bisnis tempat mereka bekerja. Meskipun mereka tidak memperoleh

keuntungan maupun mananggung risiko keuangan pribadi dari bisnis mereka sendiri,

mereka perlu

menggunakan metode operasi yang sama seperti wirausahawan.

10. Pemegang waralaba

Seorang pemegang waralaba (franchisee) adalah individu yang memulai bisnis untuk

suatu produk terkenal dengan citra produk yang sudah mapan. Pemegang waralaba

Page 9: Bab i kewirausahaan

9

memiliki bisnisnya dan memikul tanggung jawab operasinya dengan ketentuan-

ketentuan yang ditetapkan oleh franchisor.

11. Wirausahawan karena terpaksa

Seorang penganggur yang perlu mendirikan usaha sendiri untuk bertahan hidup,

seperti penyemir sepatu, pedagang skala mikro.

1.9. TIGA ELEMEN DASAR SIKAP KEWIRAUSAHAWAN

Definisi kewirausahaan memungkinkan kita merumuskan tiga elemen dasar yang

menjadi ciri khas sikap kewirausahaan. Ciri khas sikap kewirausahaan tersebut

adalah:

A. Kebebasan berpikir

Salah satu elemen pokok sikap kewirausahaan adalah kemampuan untuk berpikir

bebas. Hal ini berarti seseorang mampu berpikir mandiri tanpa terikat pada

kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Berpikir bebas juga

suatu kemampuan melihat lingkungan dengan pandangan terbuka dan menerima

gagasan-gagasan baru. Kebebasan berpikir erat kaitannya dengan berpikir kreatif dan

mencari peluang-peluang. Kebebasan berpikir adalah kemampuan ‘berpikir ke luar

batas’.

Dalam praktek, wujud kebebasan berpikir adalah seperti yang pernah dikatakan

oleh seorang wirausahawan: “Jika semua orang menuju satu arah, saya akan mencari

arah sebaliknya”. Orang dan organisasi yang berpikiran bebas tidak terkurung oleh

batas-batas yang diciptakan orang atau organisasi lain. Mereka selalu bertanya kepada

diri mereka sendiri: mengapa mereka melakukannya dengan cara itu dan mengapa

saya tidak melakukannya dengan cara lain?

B. Motivasi untuk berubah

Orang dan organisasi dengan sikap kewirausahaan memiliki modal keyakinan bahwa

mereka sendiri mampu mengubah ‘lingkungan’. Mereka percaya bahwa mereka dapat

menentukan sendiri arah ke mana mereka harus pergi. Pada umumnya, mereka

merasa bahwa mereka adalah mesin perubahan (internal locus of control).

Page 10: Bab i kewirausahaan

10

Keyakinan bahwa kehidupan (pekerjaan, organisasi) bisa ‘diciptakan’, akan

membuat seseorang atau suatu organisasi tidak menunggu sampai orang atau

organisasi lain memberitahu mereka apa yang harus mereka perbuat. Pilihan diambil

secara aktif dan tidak secara pasif. Mereka akan sengaja menetapkan tujuan-tujuan

mereka sendiri dan mampu menentukan pilihan untuk mencapai tujuan itu. Karena

sesorang yakin bahwa pilihannya benar, dia akan juga merasa bertanggungjawab

untuk mencapai sasaran itu dan bekerja keras untuk itu. Menurut pandangan kami,

persyaratan yang paling penting untuk mengubah perilaku pribadi adalah motivasi.

Jika seseorang memiliki motivasi untuk mengubah sikapnya, maka dia akan mampu

membuat perubahan ini. Untuk menyingkirkan hambatan-hambatan terhadap

perubahan, orang harus dilatih untuk menilai secara kritis perilaku dan sikapnya

sendiri:

Apa yang mereka ketahui tentang perilaku mereka sendiri (self-knowledge)

dan apa yang diketahui orang lain tentang mereka?

Nilai-nilai (pribadi) apakah yang mereka junjung dalam hidup mereka?

C. Tindakan

Elemen ketiga sikap kewirausahaan adalah tindakan. Meskipun sebenarnya tidak

perlu disebut, pada tahap inilah seringkali proses kewirausahaan berhenti. Tanpa

tindakan yang kongkrit kita tidak bisa berbicara tentang kewirausahaan. Oleh karena

itu kita anggap kemampuan mengambil tindakan dan mengimplementasikan

perubahan yang dikehendaki sebagai elemen dasar sikap kewirausahaan.

Berikut Tabel elemen-elemen sikap Kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel 1

Elemen-elemen Sikap Kewirausahaan

KEBEBASAN BERPIKIR MOTIVASI UNTUK BERUBAH

TINDAKAN

Melihat ke depan,

antisipatif

Waspada Tegas dalam mengambil

keputusan

Cepat melihat peluang Optimis Berani menanggung risiko

Page 11: Bab i kewirausahaan

11

Kreatif Bertekad untuk

menjadi agen perubahan

Dorongan untuk mencapai

tujuan Luwes, fleksibel

Mandiri, tidak terikat Positif menghadapi tantangan

Inisiatif

Ambisi

Terbuka terhadap gagasan-gagasan baru

Ulet

Berenergi

Kemampuan meyakinkan orang lain

Antusias

1.10. FAKTOR-FAKTOR PENENTU INTENSI KEWIRAUSAHAAN

Memulai usaha bisnis bukan suatu kejadian, tetapi suatu proses yang

membutuhkan beberapa tahun untuk berkembang dan terlaksana dengan baik.

Faktor-faktor penentu seseorang untuk mendirikan usaha adalah faktor kepribadian

(meliputi karakter dan latar belakang) dan faktor lingkungan.

Sifat-sifat wirausaha sangat bermanfaat bagi anda sebagai individu, dan dapat

pula membantu anda untuk menjadi orang berharga di keluarga anda, komunitas, di

tempat bekerja Anda dan masyarakat umum. Secara spesifik sifat wirausaha akan

memungkinkan anda mencapai banyak hal, dan anda akan menonjol di tengah orang

banyak karena sikap dan pendekatan sistematis anda dalam berbagai permasalahan.

Dengan menggunakan sifat-sifat wirausaha yang digunakan dalam berwirausaha

anda akan tahu apa yang akan anda lakukan dalam kondisi apapun yang anda hadapi.

Pendekatan seperti ini akan membuat anda ikhlas menghadapi segala tantangan hidup

karena umumnya anda akan mampu mengubah semua tantangan menjadi hasil yang

positif.

Pertanyaan dan latihan

1. Apa definisi kewirausahaan?

2. Mengapa semangat berwirausaha harus tetap di dorong?

Page 12: Bab i kewirausahaan

12

3. Apa keuntungan dan kerugian menjadi wirausaha?

4. Mengidentifikasi karakter wirausaha

Kisah Gambar Dinding

Kegemaran menggambar Adit sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku

sekolah dasar. Ketika menjadi muris kelas 1 SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah

menjadi juara lomba menggambar. Kegemarannya itu lalu disalurkan pula dengan

mengirim gambar kepada Tino Sidin, tokoh legendaries yang mengasuh acara

“Gemar Menggambar’ di TVRI. Sayang, gambarnya tak pernah terpilih untuk

ditayangkan. Masuk kelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisnya dengan bernagai

gambar dan cerita. Ketimbang membeli mainan, ia lebih sering minta dibelikan kertas

HVS untuk menggambar. Ia juga rajin menyulap buku tulisnya menjadi majalah

dengan menciptakan ilustrasi sederhana dari berbagai tokoh rekaannya. Nama-nama

tokoh dipelesetkan menjadi enam sekawan, mengacu pada jumlah kumpulan preman

cilik di sekolahnya. Ilustrasi di buku itu lantas disebarkan ke kawan sekelas. Saya

senang jika mereka terhibur oleh karya saya. Menginjak SMP, ia dipercaya mengelola

satu rubric khusus untuk majalah sekolah. Isinya tentang keadaan sekolah ketika itu.

Hobi menggambar terus berlanjut sampai SMA. Bahkan, dinding sekolah pun

dia gambari. “Saya murid pertama yang diperbolehkan menggambari dinding,”

katanya mengenang. Kariernya sebagai seorang animator diawali dengan menjadi

seorang komikus amatir saat itu. ‘Korban’ pertamanya adalah buku-buku pelajaran

kelas 3 SMA-nya. Di buku-buku inilah Adi membuat animasi strip komik. Ketika

akan melanjutkan kuliah pun, ia dengan tegas memilih, “Ingin kuliah di tempat yang

tidak ada matematikanya,” tandas anak kedua pasangan Sanarto Santoso dan Tri

Astuti ini.

Pilih punya pilih, akhirnya Adit menuntut ilmu di Advanced Diploma of

Interactive Multimedia-Kvb Institute of Tech, Sydney, Australia, untuk mempelajari

multimedia. Saat kuliah, tiga kali ia sempat mengikuti lomba. Yang sekali, ia sukses

menjadi juara pertama. Setiap liburan sekolah dihabiskan Adit dengan berlibur ke

Indonesia untuk ikut magang. Kali pertama, ia magang di sebuah percetakan sablon

Page 13: Bab i kewirausahaan

13

di Malang selama dua bulan. Pemilik percetakan yang melihat karyanya jauh di atas

kelasnya, mengarahkan Adit untuk magang di Broadcast Desain Indonesia di

kawasan Jakarta Selatan. Di sana, ia hanya mengamati pembuatan video dan teknik

mengedit.

Karier Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative designer & animator di

Trans TV pada 2000-2002. Sebagai best student di KvB Institute of Tech,

almamaternya, bisa saja ia melanjutkan hidup di negeri Kanguru itu. “Tapi saya tidak

betah hidup di Australia,” katanya.

Selepas dari Trans TV, Adit memilih bekerja freelance selama satu tahun.

Karena keterampilan dan pengetahuannya solid, ia bisa melakukan pekerjaan apapun.

Dari animator, sutradara, ataupun produser. Proyek pertama yang ditanganinya adalah

klip video Padi berjudul Bayangkanlah. Klip ini memenangkan “Best Video Clip of

The Month” Video Music Indonesia (2002) dan “People Choice Award” Video

Music Indonesia (2002). Sejak saat itu, tawaran demi tawaran mengalir padanya.

MERINTIS JALAN SEPI

Tawaran bekerja di bawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik.

Percaya diri pada kemampuannya, bersama tujuh kawan ia membuat perusahaan yang

bergerak di bidang jasa. Sayang, usaha ini gagal. “Kumpulan orang pintar tapi tak ada

naluri bisnis,” kata Adit menyimpulkan kegagalan saat itu.

Karena tahu bahwa hanya kepada dirinya sendirilah ia dapat bersandar, Adit

memulai langkah yang terbilang nekat. Berbekal pinjaman bank sebesar Rp 400 juta,

ia membangun lembaga kursus animasi. “Biar orang sekolah di Indonesia, tak harus

di luar negeri,” niatnnya sederhana. Kendati terdengar ambisius, sebenarnya Adit

telah melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Hasilnya, banyak orang menyatakan

berminat bila ia membuat sebuah lembaga kursus animasi.

Tekad itu lalu diwujudkan dengan keikutsertaannya pada sebuah pameran

pendidikan di Semanggi Expo, Jakarta Selatan. Di sana, ia menemukan ada 41 oang

yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal bagi Adit untuk mendirikan

HelloMotion Inc, School of Animation and Cinema. Pemilihan kata dalam bahasa

Page 14: Bab i kewirausahaan

14

Inggris oleh finalis Short Film Festival, Tokyo, Jepang, tahun 2004 ini dimaksudkan

agar ia dapat membuka franchise ke luar negeri.

Berdiri sejak lima tahun lalu, jalan yang dirintis lembaga pendidikan ini masih

sepi. Dari modal sebesar Rp 400 juta, kini Adit telah mampu meraup keuntungan

18% per tahun. Padahal, ketika awal berdiri, sekolah itu tak mendapatkan

keuntungan, malah minus 11%. Tahun berikutnya minus 6%. Sampai kini, sudah ada

sekitar 800-an siswa telah diluluskan. “Itu masih kurang karena kami hanya punya

satu kelas,” katanya. Satu kelas diisi 10 siswa. Ada 20 instruktur yang andal di

bidangnya.

Selain urusan mencari penghasilan, Adit masih menyempatkan diri

merealisasikan ide aneh lainnya. Ia sempat membentuk Kementrian Desain Republik

Indonesia (KDRI-www.kdri.web.id) yang bertujuan mengubah Indonesia dengan

caranya sendiri. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana. Ia menjabat juru bicara

kementrian. Sedangkan posisi menteri diduduki Mr. Gembol (panggilan masa

kecilnya). Mr. Gembol juga merangkap sebagai kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu,

dalam sehari website KDRI setidaknya dikunjungi 1000 pengunjung. Di sini, para

volunteer di mana pun bisa mengirimkan desain karya mereka.

HELLOMOTION

Ada yang menarik dari tekad Adit mendirikan lembaga pendidikan animasi

ini. Katanya, “Animasi kita masih kalah jauh dari Korea, Cina, dan India. Animasi di

Indonesia secara industri masih di kategori periklanan. Untuk industri layar lebar atau

TV masih banyak PR yang harus dikerjakan,” ungkap arek Malang kelahiran 4 Maret

1980 ini. Ia menilai, industri kreatif dan animasi sebetulnya bisa menjadi lahan subur

bila ditekuni dengan baik. Apalagi dasar pekerjaan ini adalah hobi. Bila sebagian

orang harus menanggalkan hobi, untuk bekerja dan menghasilkan uang, dalam hal ini,

justru hobilah yang akan menghasilkan uang. Pada 2004, di Indonesia memang belum

ada sekolah animasi. Industri inilah yang kemudian digarapnya. Ia yakin, dengan

mendirikan sekolah animasi, konten animasi lokal di televisi dalam negeri bisa

Page 15: Bab i kewirausahaan

15

bertambah dan industri animasi dapat lebih maju. Sehingga akan semakin banyak

warga negara yang meningkat kualitas hidup dan kesejahteraannya.

Kini, HelloMotion yang memiliki misi menggalakkan budaya motion picture

art mulai diperhitungkan di industri animasi Tanah Air.

Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit lebih banyak menggunakan pola

Buzz Marketing alias getok tular. Awalnya memang sempat jorjoran, baik lewat iklan

di media cetak, radio, maupun situs internet. Namun karena dirasa sudah cukup bagus

citranya, maka belakangan lebih menggunakan pola tersebut. Kini, peraih berbagai

penghargaan bergengsi ini tengah mengembangkan tim promosi dan pemasaran.

Salah satunya dengan membuat situs www.menteridesainindonesia.blogspot.com

yang ternyata cukup efektif untuk promosi.

Ia sendiri tidak perlu khawatir dengan persaingan di industri animasi. Karena

daftar tunggu untuk peserta kursus sekarang bisa sebulan di Hello School. Adit juga

tak letih menelurkan inovasi.

Tugas mahasiswa

1. Baca artikel “Kisah Gambar Dinding”, kemudian tulis karakter-karakter

wirausaha yang melekat pada Adit. Diskusikan didalam kelas dengan teman-

teman dan dosen anda

2. Anda harus mengunjungi beberapa wirausaha yang berdomisili di sekitar

wilayah anda, untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin wirausaha.

Tujuannya adalah melihat keragaman usaha yang terdapat di setiap tempat

dan menggambarkan profil wirausaha.