bab i filemerupakan hasil penataan kembali sotk sebelumnya (perda nomor 1 tahun 2002). dinas esdm...

53
1

Upload: hoangdieu

Post on 13-Jun-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

1

Page 2: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi

salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan

yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini

juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi

daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai

elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas

melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor

7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKj dilakukan dengan

mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara

transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban

atas kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa

Tengah.

Proses penyusunan LKjIP yang dilakukan setiap akhir tahun

anggaran bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target

kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan

Page 3: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

3

membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi

pemerintah, yang dalam hal ini adalah Dinas Energi dan Sumber

Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah. LKjIP menjadi dokumen

laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung- jawaban kinerja

suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi

instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan.

Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014,

LKjIP tingkat SKPD disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah

melalui Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Setda Provinsi Jawa

Tengah selambat- lambatnya dua bulan setelah tahun anggaran

berakhir.

B. Maksud dan Tujuan

LKjIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah merupakan salah

satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi

SKPD selama kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran dalam mencapai

tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKjIP juga menjadi alat

kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi.

Tujuan penyusunan LKjIP yaitu :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi

mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi

pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

C. Gambaran Umum Organisasi

Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Tengah dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun

Page 4: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

4

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada

Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Struktur organisasi ini

merupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor

1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai

tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang

energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi daerah

dan tugas pembantuan, sesuai Peraturan Gubernur Jawa Tengah

Nomor 74 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi

dan Tata Kerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,

Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang energi dan sumber daya mineral;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

energi dan sumber daya mineral;

3. Pembinaan dan fasilitasi bidang energi dan sumber daya mineral

lingkup provinsi dan kabupaten/kota;

4. Pelaksanaan tugas di bidang geologi, mineral dan batubara, air tanah

dan panas bumi, ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi;

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang energi dan sumber daya

mineral;

6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 5: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

5

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas ESDM

Provinsi Jawa Tengah didukung oleh 143 PNS, dengan perimbangan

jumlah PNS laki – laki sebanyak 112 orang (78,32%) dan perempuan

sebanyak 31 orang (21,68%).

Tabel 1.1 Rekapitulasi PNS Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang

No.

PANGKAT/ GOL.RUANG

Jumlah PNS

No.

PANGKAT/ GOL.RUANG

Jumlah PNS

1 Pembina Utama Madya (IV.d) 1 10 Pengatur Tingkat I (II.d) 2

2 Pembina Utama Muda (IV.c) - 11 Pengatur (II.c) 11

3 Pembina Tingkat I (IV.b) 9 12 Pengatur Muda Tingkat I (II.b) 18

4 Pembina (IV.a) 15 13 Pengatur Muda (II.a) 3

5 Penata Tingkat I (III.d) 24 14 Juru Tingkat I (I.d) 2

6 Penata (III.c) 15 15 Juru (I.c) -

7 Penata Muda Tingkat I (III.b) 36 16 Juru Muda Tingkat I (I.b) -

8 Penata Muda (III.a) 7 17 Juru Muda (I.a) -

9 CPNS (III.a) 3

JUMLAH 143

Page 6: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

6

Gambar 1.2 Komposisi PNS Dinas ESDM Prov. Jateng Berdasarkan Gender

Apabila dirunut per jenjang pendidikan, persentase terbesar adalah

jenjang pendidikan S1 sebanyak 60 orang (41,95%). Selanjutnya adalah

jenjang pendidikan SLTA sebanyak 39 orang (27,27%), S2 sebanyak 33

orang (23,07%), kemudian D3 sebanyak 6 orang (4,19%) dan SLTP

sebanyak 5 orang (3,49%). Adapun komposisi per jenjang pendidikan

adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Komposisi PNS Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

Menurut Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah (orang)

1. S2 33

2. S1 60

3. D3 6

4. SLTA 39

5. SLTP 5

Jumlah 143

Page 7: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

7

Gambar 1.3 Komposisi PNS Dinas ESDM Prov. Jateng

Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Sementara untuk mendukung tupoksi tersebut, Dinas Energi dan

Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah memiliki sarana dan

prasarana, terdiri dari :

1. Gedung Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Tengah dengan alamat Jl. Madukoro Blok AA-BB No.44,

Semarang;

2. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Solo dengan alamat

Jl. Balekambang Lor No.3 Surakarta;

3. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Kendeng Muria di Kabupaten

Pati, Jl. P. Sudirman No.52 Pati;

4. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Serayu Utara dengan alamat

Jl. Pattimura No.1 Pekalongan;

5. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Serayu Selatan dengan alamat

Jl. Jend. Sudirman No.10 Purworejo;

6. Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM Wilayah Solo di Kota

Surakarta; Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM Wilayah Serayu

Utara di Kota Pekalongan; Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM

Page 8: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

8

Wilayah Serayu Selatan di Kabupaten Purworejo; Bangunan Rumah

Dinas Balai ESDM Wilayah kendeng Muria di Kabupaten Pati;

7. Kendaraan Operasional Roda 2 sebanyak 8 (delapan) unit;

8. Kendaraan Dinas/Operasional, terbagi :

• Roda 4 sebanyak 21 (dua puluh satu) unit;

• Roda 2 sebanyak 8 (delapan) unit.

9. Pusat Informasi Dinas ESDM Prov. Jateng;

10. Ruang Konsultasi Perijinan;

11. Laboratorium Pengujian Kualitas Air;

12. Bengkel Geologi;

13. Alat Bor.

D. Fungsi Strategis Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas ESDM Provinsi

Jawa Tengah dimaksud, maka Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

secara umum memiliki fungsi strategis yaitu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui penguatan pengelolaan energi dan

sumber daya mineral serta kemandirian energi.

Secara singkat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Provinsi Jawa Tengah memiliki mandat yang harus dipertanggung

jawabkan dalam kaitannya penggunaan sumber daya, yaitu :

1. Meningkatkan rasio elektrifikasi Jawa Tengah.

2. Meningkatkan persentase pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

dalam Bauran Energi di Jawa Tengah.

3. Meningkatkan produktivitas pemanfaatan pertambangan dan air tanah

dan terkendalinya kerusakan lingkungan.

4. Meningkatkan upaya pencegahan resiko bencana alam geologi.

Page 9: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

9

E. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas ESDM Provinsi Jawa

Tengah

Adapun permasalahan utama Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral Provinsi Jawa Tengah yang harus diselesaikan dalam rangka

memberikan pelayanan di bidang energi dan sumber daya mineral di

Jawa Tengah, secara singkat dapat dirinci sebagai berikut :

1. Masih banyak KK belum berlistrik di Jawa Tengah.

2. Belum optimalnya pemanfaatan energi baru terbarukan.

3. Belum optimalnya pengaplikasian prinsip good mining practice pada

lokasi tambang berijin dan belum tuntasnya permasalahan

pertambangan tanpa izin.

4. Masih banyaknya daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah dan

banyaknya pemanfaatan air tanah tanpa izin.

5. Masih perlunya peningkatan upaya mitigasi bencana alam geologi.

F. Sistematika Penulisan

Dokumen LKjIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Tahun

2016 disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Gambaran Umum Organisasi

D. Fungsi Strategis Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

E. Permasalahan Utama Yang Dihadapi Dinas ESDM Provinsi

Jawa Tengah

F. Sistematika Penulisan

Page 10: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

10

Bab II PERENCANAAN KINERJA

A. RPJMD Provinsi Jawa Tengah

B. Renstra Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

C. Perjanjian Kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

Bab IV PENUTUP

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa

Tengah

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Page 11: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH

Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan

pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem

perencanaan pembangunan nasional, maka RPJMD Provinsi Jawa

Tengah tahun 2013 – 2018 disusun dengan berpedoman pada RPJPD

Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 – 2025 dan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 – 2029 serta

memperhatikan RPJMN tahun 2010 – 2014. RPJMD Provinsi Jawa

Tengah tahun 2013 – 2018 telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Tengah No. 5 Tahun 2014.

2.1.1 Visi dan Misi

Dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 – 2018, telah

ditetapkan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, yaitu :

1. Visi

Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari “Mboten Korupsi,

Mboten Ngapusi”

2. Misi

a) Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat

di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian

di Bidang Kebudayaan.

b) Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan,

Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran.

c) Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa

Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi,

Mboten Ngapusi”.

Page 12: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

12

d) Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan

Persatuan dan Kesatuan.

e) Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan

Keputusan dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat

Hidup Orang Banyak.

f) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi

Kebutuhan Dasar Masyarakat.

g) Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan

Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran Yang Didukung Dinas ESDM Provinsi Jawa

Tengah

Sesuai dengan Visi dan Misi diatas, Dinas ESDM Provinsi Jawa

Tengah mendukung untuk Misi “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran” yang

bertujuan “Mewujudkan Desa Mandiri/Berdikari melalui Kedaulatan

Pangan dan Kedaulatan Energi” dengan sasaran “Terjaminnya

ketersediaan energi dengan potensi lokal”.

2.1.3. Strategi dan Arah Kebijakan Yang Didukung Dinas ESDM

Provinsi Jawa Tengah

Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan,

menanggulangi kemiskinan dan pengangguran, Dinas ESDM Provinsi

Jawa Tengah mendukung 2 (dua) strategi :

a) Optimalisasi pemanfaatan potensi panasbumi, energi alternatif dan

peningkatan jaringan listrik pedesaan.

b) Peningkatan budaya hemat energi

Sementara untuk arah kebijakan yang didukung yaitu :

a) Meningkatkan pemanfaatan potensi panasbumi dan energi alternatif

dengan penggunaan pilihan teknologi sederhana, tepat guna dan

ramah lingkungan.

Page 13: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

13

b) Meningkatkan pembangunan jaringan listrik pedesaan.

c) Meningkatkan budaya hemat energi.

2.1.4 Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Energi dan Sumber

Daya Mineral

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil

Gubernur terpilih, diperlukan rencana program pembangunan daerah dan

program prioritas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah

termasuk pelayanan dasar kepada masyarakat. Terdapat 153 program

yang tertuang dalam RPJMD dalam rangka mendukung pencapaian

tujuan pembangunan daerah, yang terbagi ke dalam 26 urusan wajib dan

8 urusan pilihan. Dari 153 program prioritas tersebut, 4 program

diantaranya merupakan program prioritas untuk urusan Energi dan

Sumber Daya Mineral yang diampu oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa

Tengah. Adapun dari 4 program tersebut, dihasilkan 5 (lima) indikator

kinerja yang harus dicapai oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, yaitu:

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Pada RPJMD Prov. Jateng 2013 – 2018

No Nama Program Indikator Kinerja Kondisi

Awal 2013

Target

2016

Target

RPJMD

2018

1. Program

Pengembangan

Pertambangan

dan Air Tanah

Persentase luasan

pertambangan tanpa ijin

yang ditertibkan

86% 87% 87%

2. Kontribusi Sektor

Pertambangan terhadap

PDRB

1,12% 1,14% 1,15%

Page 14: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

14

No Nama Program Indikator Kinerja Kondisi

Awal 2013

Target

2016

Target

RPJMD

2018

3. Program

Pengembangan

Ketenagalistrikan

dan Migas

Rasio Elektrifikasi 82,12% 90,01% 92,12%

4. Program

Pengembangan

Mitigasi Bencana

Alam dan Geologi

Persentase mitigasi

bencana alam geologi

11,6% 19,6% 23,87%

5. Program

Pengembangan

Energi Baru

Terbarukan dan

Konservasi Energi

Persentase pemanfaatan

energi

baru terbarukan

terhadap total konsumsi

energi

6,1% 8,54% 10,2%

B. RENSTRA DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

Renstra Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

merupakan dokumen perencanaan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

strategi, kebijakan, program, dan indikasi kegiatan pembangunan yang

disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman kepada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dan bersifat indikatif. Renstra Dinas

ESDM Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 – 2018 telah ditetapkan melalui

Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 050/28 Tahun 2014 tentang

Pengesahan Rencana Strategis SKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2013-2018.

Page 15: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

15

2.2.1 Visi dan Misi

Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dengan memperhatikan

perencanaan strategis yang tercantum pada RENSTRA Kementerian

ESDM Tahun 2010-2014 (”Terwujudnya ketahanan dan kemandirian

energi serta peningkatan nilai tambah energi dan mineral yang

berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya bagi kemakmuran rakyat”), telah menetapkan visi dan misi :

1. Visi

Menuju Masyarakat Sejahtera Melalui Penguatan Pengelolaan Energi

Dan Sumber Daya Mineral Dan Kemandirian Energi

2. Misi

a) Meningkatkan Pengelolaan Pertambangan Dan Air Tanah Melalui

Optimalisasi Pendayagunaan Dengan Mempertimbangkan Azas

Konservasi.

b) Meningkatkan Pengelolaan dan Pendayagunaan Ketenagalistrikan

dan Migas untuk Menjamin Ketersediaan Energi Melalui

Peningkatan Infrastruktur dan Diversifikasi Energi.

c) Mengembangkan Potensi Energi Baru dan Terbarukan Melalui

Optimalisasi Penerapan Teknologi Tepat Guna Secara Mandiri.

d) Meningkatkan Upaya Pencegahan Resiko Bencana Alam Geologi

Menuju Masyarakat Sadar Resiko Bencana Geologi.

e) Meningkatkan Kinerja Pelayanan Publik Yang Profesional Di

Bidang ESDM.

Page 16: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

16

2.2.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran Jangka Menengah

Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan

Misi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, yaitu sesuatu (apa) yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan. Sedangkan

Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan Dinas ESDM Provinsi Jawa

Tengah, yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang

lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun

waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Adapun tujuan atas setiap misi yang ditetapkan sebagai langkah

pemfokusan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

adalah sebagai berikut :

1. Misi-1 ”Meningkatkan Pengelolaan Pertambangan Dan Air Tanah

Melalui Optimalisasi Pendayagunaan Dengan Mempetimbangkan

Azas Konservasi”, mempunyai tujuan optimalisasi pengelolaan

pemanfaatan pertambangan dan air tanah.

2. Misi-2 ”Meningkatkan Pengelolaan Dan Pendayagunaan

Ketenagalistrikan Dan Migas, Untuk Menjamin Ketersediaan Energi

Melalui Peningkatan Infrastruktur Dan Diversifikasi Energi.”,

mempunyai tujuan optimalisasi pengelolaan pemanfaatan

ketenagalistrikan dan migas.

3. Misi-3 ”Mengembangkan Potensi Energi Baru Dan Terbarukan Melalui

Optimalisasi Penerapan Teknologi Tepat Guna Secara Mandiri”,

mempunyai tujuan mengoptimalkan pemanfaatan Energi Baru

Terbarukan sebagai energi alternatif.

4. Misi-4 ”Meningkatkan Upaya Pencegahan Resiko Bencana Alam

Geologi Menuju Masyarakat Sadar Resiko Bencana Geologi”,

mempunyai tujuan menurunkan resiko bencana alam geologi.

Page 17: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

17

5. Misi-5 ”Meningkatkan Kinerja Pelayanan Publik Yang Profesional Di

Bidang ESDM”, mempunyai tujuan meningkatkan kapasitas

kelembagaan dan SDM bidang ESDM.

Sedangkan sasaran dan indikator sasaran yang akan dicapai oleh Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

berdasarkan rumusan Misi dan Tujuan sebagaimana tersebut diatas

adalah sebagai berikut, yaitu :

Tabel 2.2 Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran

Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

Misi-1

Meningkatkan

Pengelolaan

Pertambangan Dan

Air Tanah Melalui

Optimalisasi

Pendayagunaan

Dengan

Mempetimbangkan

Azas Konservasi

Optimalisasi

pengelolaan

pemanfaatan

pertambangan dan air

tanah.

Terwujudnya

peningkatan

produktivitas

pemanfaatan

pertambangan dan air

tanah dan terkendalinya

kerusakan lingkungan

Persentase luasan

pertambangan tanpa

ijin yang ditertibkan

Kontribusi sektor

pertambangan

terhadap PDRB

Misi-2

Meningkatkan

Pengelolaan Dan

Pendayagunaan

Ketenagalistrikan Dan

Migas,Untuk

Menjamin

Ketersediaan Energi

MelaluiPeningkatan

InfrastrukturDan

DiversifikasiEnergi

Optimalisasi

pengelolaan

pemanfaatan

ketenagalistrikan dan

migas

Peningkatan Rasio

Elektrifikasi

Rasio Elektrifikasi (%).

Page 18: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

18

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

Misi -3

Mengembangkan

Potensi Energi Baru

Dan Terbarukan

Melalui Optimalisasi

Penerapan Teknologi

Tepat Guna Secara

Mandiri

Mengoptimalkan

pemanfaatan Energi

Baru Terbarukan

sebagaienergi

alternatif

Meningkatkan

pemanfaatan Energi

baru Terbarukan dalam

Bauran Energi (%).

Persentase

pemanfaatan Energi

baru Terbarukan dalam

Bauran Energi (%)

Misi-4

Meningkatkan Upaya

Pencegahan Resiko

Bencana Alam

Geologi Menuju

Masyarakat Sadar

Resiko Bencana

Geologi

Menurunkan resiko

bencana alam geologi

Meningkatnya upaya

pencegahan resiko

bencana alam geologi

Persentase upaya

pencegahan resiko

bencana alam geologi

Misi-5

Meningkatkan Kinerja

Pelayanan Publik Yang

Profesional Di Bidang

ESDM

Meningkatkan

kapasitas

kelembagaan dan

SDM bidang ESDM

Terwujudnya

peningkatan kapasitas

kelembagaan dan SDM

bidang ESDM

Tingkat pemenuhan

kebutuhan pelayanan

administrasi

perkantoran

2.2.3 Program Pembangunan dan Indikator Kinerja Dinas ESDM

Provinsi Jawa Tengah

Mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018,

terdapat 4 urusan wajib, 1 urusan pilihan dan 13 program yang akan

dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa

Tengah, dengan pengelompokkan sebagai berikut, yaitu :

Page 19: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

19

Tabel 2.3 Urusan, Bidang Urusan dan Program Pembangunan Prioritas

Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

NO. URUSAN/BIDANG

URUSAN PROGRAM PRIORITAS

A. URUSAN WAJIB

1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan

Persandian

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Penataan Peraturan Perundang-Undangan (OTDA)

2. Pendidikan 6. Pendidikan Non Formal dan Informal

3. Penataan Ruang 7. Perencanaan Tata Ruang

4. Lingkungan Hidup 8. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

9. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya

Alam

B. URUSAN PILIHAN

➢ Energi dan Sumber Daya Mineral

10. Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah

11. Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas

12. Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

13. Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi

Adapun dari 13 program tersebut, dihasilkan 5 (lima) indikator

kinerja yang harus dicapai oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, yaitu:

Tabel 2.4 Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Pada Renstra Dinas ESDM Prov. Jateng 2013 – 2018

No Nama Program Indikator Kinerja Kondisi

Awal 2013

Target

2016

Target

RPJMD

2018

1. Program

Pengembangan

Pertambangan

dan Air Tanah

Persentase luasan

pertambangan tanpa ijin

yang ditertibkan

86% 87% 87%

2. Kontribusi Sektor

Pertambangan terhadap

1,12% 1,14% 1,15%

Page 20: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

20

PDRB

3. Program

Pengembangan

Ketenagalistrikan

dan Migas

Rasio Elektrifikasi 82,12% 90,01% 92,12%

4. Program

Pengembangan

Mitigasi Bencana

Alam dan Geologi

Persentase mitigasi

bencana alam geologi

11,6% 19,6% 23,87%

5. Program

Pengembangan

Energi Baru

Terbarukan dan

Konservasi Energi

Persentase pemanfaatan

energi baru terbarukan

terhadap total konsumsi

energi

6,1% 8,54% 10,2%

C. PERJANJIAN KINERJA DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan

dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang

lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen

penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi

amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan

wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak

dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan,

tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat

kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang

diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-

tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap

tahunnya.

Page 21: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

21

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah

untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja

Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan

sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima

amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2016

telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Jawa Tengah untuk

mewujudkan target kinerja, sebagai berikut :

Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja Dinas ESDM Prov. Jateng Tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp)

1. Terwujudnya

peningkatan

produktivitas

pemanfaatan

pertambangan dan

air tanah dan

terkendalinya

kerusakan

lingkungan

Persentase luasan

pertambangan

tanpa ijin yang

ditertibkan

87% 1. Program

Pengembangan

Pertambangan

Dan Air Tanah

2. Program

Perencanaan

Tata Ruang

3. Program

Pengendalian

Pencemaran Dan

Perusakan

Lingkungan

4. Program

Rehabilitasi Dan

Pemulihan

Cadangan

Sumberdaya

Alam

13.046.231.000,00

350.000.000,00

996.000.000,00

2.904.295.000,00

2. Kontribusi sektor pertambangan

terhadap PDRB

1,14%

Page 22: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

22

3. Peningkatan Rasio

Elektrifikasi Rasio Elektrifikasi 90,01% Program

Pengembangan

Ketenagalistrikan Dan

Migas

4.905.035.000,00

4. Meningkatkan

pemanfaatan Energi

Baru Terbarukan

dalam Bauran Energi

Persentase

pemanfaatan Energi

Baru Terbarukan

dalam Bauran Energi

8,54% Program

Pengembangan

Energi Baru Terbarukan Dan

Konservasi Energi

11.858.170.000,00

5. Meningkatnya upaya

pencegahan resiko

bencana alam

geologi

Persentase upaya

mitigasi bencana alam

geologi

19,6% Program

Pengembangan

Mitigasi Bencana

Alam Dan Geologi

913.000.000,00

Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah telah

melaksanakan

13 program dan 134 kegiatan yang didukung oleh APBD Provinsi Jawa

Tengah sebesar Rp. 66.458.723.000,- (Belanja Langsung

sebesar Rp 46.839.311.000,- dan Belanja Tidak

Langsung sebesar Rp 19.619.412.000,-).

Page 23: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

23

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada masa berakhirnya tahun anggaran, setiap instansi pemerintah

wajib menyusun Laporan Kinerja yang berisi progres kinerja atas mandat dan

pemanfaatan sumber daya yang digunakan. Hal ini dilakukan sebagai tindak

lanjut atas pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada

perencanaan jangka menengah, skala pengukuran yang digunakan adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Pada tahun 2016, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Tengah telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016,

Page 24: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

24

Rencana Strategis Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 dan Surat Edaran Plh. Sekda Nomor 900/0008450 tanggal

20 Mei 2016 perihal Tindak Lanjut Rasionalisasi Belanja Langsung TA. 2016

yang dituangkan dalam APBD-P TA. 2016, setidaknya terdapat 4 (empat)

sasaran strategis yang harus diwujudkan, yaitu :

1. Sasaran 1 : Terwujudnya peningkatan produktivitas pemanfaatan

pertambangan dan air tanah dan terkendalinya kerusakan

lingkungan.

Dalam rangka perwujudan Misi “Meningkatkan Pengelolaan

Pertambangan Dan Air Tanah Melalui Optimalisasi Pendayagunaan

Dengan Mempetimbangkan Azas Konservasi” yang bertujuan untuk

mengoptimalkan pengelolaan pemanfaatan pertambangan dan air tanah,

dengan sasaran strategis yaitu terwujudnya peningkatan produktivitas

pemanfaatan pertambangan dan air tanah dan terkendalinya kerusakan

lingkungan, terdapat 2 (dua) indikator kinerja yang harus dicapai hingga

tahun 2018, yaitu :

a. Persentase luasan pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan.

b. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB.

Kedua indikator kinerja dalam Sasaran 1 ini merupakan indikator

kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang telah diamanatkan

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 1 dimaksud, maka

dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Page 25: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

25

Tabel 3.2

Pengukuran Kinerja Sasaran 1 Tahun 2016

Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Realisasi

2015 Target 2016

Realisasi 2016

% Capaian

2016

% Capaian

Tahun

2015

% Capaian

terhadap

Target Akhir

Renstra

(2018)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Terwujudnya

peningkatan

produktivitas

pemanfaatan

pertambangan

dan air tanah

dan

terkendalinya

kerusakan

lingkungan

Persentase

luasan

pertambangan

tanpa ijin yang

ditertibkan.

86,7% 87% 87,2% 100,23 99,66 100,23

Kontribusi 1,13 *) 1,14% 1,37 *) 120,17 100 119,13

sektor 2%**) 2,24%**)

pertambangan 2,27% ***) 2,46% ***)

terhadap

PDRB

Rata-rata capaian 110,20 Sangat Baik

Keterangan : *) = Menggunakan ADHK Tahun Dasar 2000 **) = Menggunakan ADHK Tahun Dasar 2010 ***) = Menggunakan ADHB Tahun Dasar 2010

Sementara bila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara

rencana dan realisasi kinerja untuk Sasaran 1 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran 1 Tahun 2016 per Triwulan

Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target

Tahunan

Triwulan Target Realisasi Persentase

Terwujudnya

peningkatan

Persentase

luasan

87% TW I 87% 36,08% 41,47%

TW II 87% 61,99% 71,25%

Page 26: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

26

produktivitas

pemanfaatan

pertambangan

dan air tanah

dan

terkendalinya

kerusakan

lingkungan

pertambangan

tanpa ijin yang

ditertibkan.

TW III 87% 76,26% 87,65%

TW IV 87% 87,2% 100,23%

Kontribusi

sektor

pertambangan

terhadap

PDRB

1,14% TW I 1,14% 1,06% 92,98%

TW II 1,14% 1,09% 95,61%

TW III 1,14% 1,37% 120,17%

TW IV 1,14% 1,37% 120,17%

Secara umum capaian indikator pada sasaran “Terwujudnya

peningkatan produktivitas pemanfaatan pertambangan dan air tanah dan

terkendalinya kerusakan lingkungan” tercapai melebihi target. Untuk

indikator kinerja “Persentase luasan pertambangan tanpa ijin yang

ditertibkan” tercapai 100,23%, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu

87% tercapai 87,2%. Sementara untuk indikator kinerja “Kontribusi sektor

pertambangan terhadap PDRB” terdapat 3 (tiga) cara perhitungan yaitu

menggunakan ADHK tahun dasar 2000, ADHK tahun dasar 2010 dan

ADHB tahun dasar 2010. Apabila menggunakan ADHK tahun dasar 2010,

tercapai sebesar 2,24% dan jika menggunakan ADHB tahun dasar 2010,

tercapai 2,46%.

Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 1, rata-rata capaian kinerja

Tahun 2016 apabila dibandingkan dengan Tahun 2015 mengalami

penurunan, untuk tahun 2016 tercapai 110,20% (menggunakan ADHK

tahun dasar 2000 untuk perhitungan PDRB), sedangkan tahun 2015

tercapai 100,41% dan tahun 2014 tercapai 100,29%).

Page 27: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

27

100,00%

50,00%

0,00%

Persentase luasan

pertambangan tanpa ijin

yang ditertibkan.

Kontribusi sektor

pertambangan terhadap

PDRB

Tahun 2015

86,70%

Tahun 2016

87,20%

1,13% 1,37%

112,00%

110,00%

108,00%

106,00%

104,00%

102,00%

100,00%

98,00%

96,00%

94,00%

Rata-rata capaian

kinerja Sasaran

Strategis 1

Tahun 2014

100,29%

Tahun 2015

100,41%

Tahun 2016

110,20%

Gambar 3.1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1

Tahun 2013 – 2016

Gambar 3.2 Rata – rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1

Tahun 2013 – 2016

Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 apabila

dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan

dalam perencanaan strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Page 28: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

28

Provinsi Jawa Tengah, indikator “Persentase luasan pertambangan tanpa

ijin yang ditertibkan” telah tercapai 100,23%, meningkat dibandingkan

target tahun 2015 yaitu 99,66%. Sedangkan untuk indikator “Kontribusi

sektor pertambangan terhadap PDRB” telah tercapai 99,13% dan sesuai

dengan target (menggunakan ADHK tahun dasar 2000 untuk perhitungan

PDRB).

Penyebab meningkatnya capaian kinerja pada tahun 2016 ini

dikarenakan tercapainya capaian kegiatan-kegiatan yang mendukung

pencapaian 2 (dua) indikator kinerja diatas antara lain :

a. Terlaksananya pengawasan 180 obyek pemegang IUP dan kegiatan

pertambangan tanpa izin di 35 kab./kota.

b. Terlaksananya pemberian bantuan 2 unit alat pengolahan bahan

tambang di Kab. Purbalingga dan Kebumen.

c. Terlaksananya 4 kali pameran promosi pertambangan di Jawa

Tengah, DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat.

d. Terlaksananya Pembuatan Film Potensi ESDM "Potensi Pasir Besi di

Jawa Tengah".

e. Terlaksananya Pembuatan Profil Mineral Batuan Pasir, Andesit, Tanah

Urug, Sirtu (Penunjang Infrastruktur) di Jawa Tengah.

f. Penerbitan rekomendasi teknik Ijin Usaha Pertambangan di Jawa

Tengah, yang terbagi :

1) Rekomendasi Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) :

402 rekomendasi;

2) Rekomendasi IUP Eksplorasi : 350 rekomendasi;

3) Rekomendasi IUP Operasi Produksi : 192 rekomendasi;

4) Rekomendasi IUP OP untuk Penjualan : 32 rekomendasi:

5) Rekomendasi IUP OP untuk Pengolahan/ Pemurnian :

17 rekomendasi:

6) Rekomendasi Ijin Usaha Jasa Penunjang (IUJP) Pertambangan :

4 rekomendasi;

7) Rekomendasi Surat Keterangan Terdaftar (SKT) : 3 rekomendasi.

Page 29: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

29

g. Terbangunnya 17 unit sumur bor dan tower air di Kab. Pekalongan,

Grobogan, Kudus, Rembang, Semarang, Jepara, Wonosobo,

Purworejo, Kendal dan Kota Semarang.

h. Terbangunnya 2 unit sumur eksplorasi di Kab. Kendal dan Boyolali.

i. Terbangunnya 25 unit sumur gali untuk pertanian di Kab. Grobogan.

j. Terbangunnya 26 unit sumur pasak untuk pertanian di Kab.

Karanganyar, Kendal, Batang, Sragen, Purbalingga dan Pati.

k. Tersusunnya kajian Cekungan Air Tanah Sumowono.

l. Terlaksananya pemetaan potensi air tanah pada Cekungan Air Tanah

Kendal dan CAT Jepara.

m. Terlaksananya reklamasi lahan bekas pertambangan di Kabupaten

Temanggung dan Boyolali.

n. Terbangunnya sumur pantau air tanah di Kab. Semarang, Demak,

Kudus, Purbalingga dan Kota Pekalongan.

o. Tersusunnya sistem jaringan sumur pantau di Cekungan Air Tanah

(CAT) Karanganyar-Boyolali dan CAT Magelang-Temanggung.

p. Terbangunnya sumur resapan dalam di Kab. Karanganyar dan

Banjarnegara.

Page 30: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

30

Foto 3.1 Bantuan sumur bor dan tower air di Kabupaten Jepara

Foto 3.2 Bantuan sumur bor dan tower air di Kabupaten Wonosobo

Foto 3.3 Reklamasi lahan bekas

pertambangan di Kabupaten Temanggung Foto 3.4 Reklamasi lahan bekas

pertambangan di Kabupaten Boyolali

Selain itu pencapaian target kegiatan diatas, juga karena sumber daya

manusia yang mendukung dan sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan, adanya peningkatan kesadaran para pelaku penambangan

untuk melakukan pengurusan perijinan tambang, adanya peningkatan

pengawasan PETI dengan Tim Terpadu Pengawasan Pertambangan

yang melibatkan instansi berbagai instansi terkait termasuk Polri dan TNI,

serta makin tingginya permintaan dan tingkat kebutuhan terhadap hasil

sumberdaya ESDM untuk pembangunan infrastruktur.

Page 31: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

31

Meskipun mencapai target, baik IKU maupun Sasaran Strategis,

namun masih terdapat permasalahan pertambangan yang perlu

diselesaikan. Luasan area penambangan liar semakin tahun semakin

meningkat disebabkan karena bersifat setempat–setempat dan tidak

berkelanjutan, sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat dan

berkelanjutan. Selain itu masih kurangnya pemahaman para pelaku usaha

pertambangan terkait kaidah Good Minning Practice dan kurangnya

kesadaran para pelaku usaha (kontraktor) infrastruktur untuk memakai

bahan tambang dari lokasi yang sudah berijin juga merupakan

permasalahan yang harus segera diselesaikan. Hingga tahun 2016, luas

area penambangan liar seluas 593 ha dan yang telah ditertibkan seluas

517,10 ha atau 87,2%.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 1,

adalah sebesar Rp 16.702.118.800,- atau 96,56% dari total pagu sebesar

Rp 17.296.526.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan

sumber daya sebesar 3,43% dari pagu yang ditentukan.

Keberhasilan pencapaian Sasaran 1 sesungguhnya tidak terlepas

dari pelaksanaan 4 program dan 18 kegiatan, yaitu :

a. Program Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah

1) Kegiatan Pembuatan Profil Investasi di Jateng serta Peningkatan

Kerjasama dan Promosi Pertambangan

2) Kegiatan Pengawasan dan Penertiban Usaha Pertambangan di

Jawa Tengah

3) Kegiatan Peningkatan Teknologi Pengolahan Bahan Tambang

bagi Pertambangan Rakyat

4) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Perizinan/Rekomendasi Air

Tanah

5) Kegiatan Pembangunan Sumur Bor di Daerah Rawan Kering

6) Kegiatan Pengawasan dan Penertiban Air Tanah di Jawa Tengah

7) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Perizinan/Rekomendasi Usaha

Pertambangan

Page 32: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

32

8) Kegiatan Pembuatan Sumur Gali/Pasak di Jawa Tengah

9) Kegiatan Penyusunan Zona Pemanfaatan dan Konservasi Air

Tanah pada Cekungan Air Tanah (CAT) di Jawa Tengah

10) Kegiatan Penyusunan Potensi serta Neraca Sumberdaya dan

Cadangan Mineral di Jawa Tengah.

11) Kegiatan Pembinaan Usaha Pertambangan di Jawa Tengah

12) Kegiatan Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi

dan Sumber Daya Mineral

b. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam

1) Kegiatan Reklamasi Lahan Bekas Pertambangan

2) Kegiatan Pembangunan Sumur Pantau Air Tanah di Jawa Tengah

3) Kegiatan Pembangunan Sumur Resapan Dalam di Jawa Tengah

4) Kegiatan Penyusunan DED Reklamasi Lahan Bekas

Pertambangan

c. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

1) Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

d. Program Perencanaan Tata Ruang

1) Kegiatan Kajian Potensi Geowisata di Jawa Tengah

2. Sasaran 2 : Peningkatan Rasio Elektrifikasi

Dalam rangka perwujudan Misi “Meningkatkan Pengelolaan Dan

Pendayagunaan Ketenagalistrikan Dan Migas, Untuk Menjamin

Ketersediaan Energi Melalui Peningkatan Infrastruktur Dan Diversifikasi

Energi” yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan pemanfaatan

ketenagalistrikan dan migas, dengan sasaran strategis yaitu peningkatan

Rasio Elektrifikasi (RE), terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang harus

dicapai hingga tahun 2018, yaitu Rasio Elektrifikasi (RE).

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 2 dimaksud, maka

dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Page 33: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

33

Tabel 3.4

Pengukuran Kinerja Sasaran 2 Tahun 2016

Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Capaian

2015 Target 2016

Realisasi 2016

% Capaian

2016

% Capaian

Tahun

2015

% Capaian

terhadap

Target Akhir

Renstra

(2018)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Peningkatan

Rasio

Elektrifikasi

Rasio

Elektrifikasi

(%)

91,10% 90,01% 93,51% 103,88 104,21 101,42

Rata-rata capaian 103,88 Sangat Baik

Sementara bila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara

rencana dan realisasi kinerja untuk Sasaran 2 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran 2 Tahun 2016 per Triwulan

Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target

Tahunan

Triwulan Target Realisasi Persentase

Peningkatan

Rasio

Elektrifikasi

Rasio

Elektrifikasi

(%)

90,01% TW I 90,01% 91,21% 101,33%

TW II 90,01% 91,84% 102,03%

TW III 90,01% 91,92% 102,12%

TW IV 90,01% 93,51% 103,88%

Secara umum capaian indikator pada sasaran “Peningkatan Rasio

Elektrifikasi” dapat dicapai melebihi target. Indikator kinerja “Rasio

Elektrifikasi (%)” tercapai melebihi target (103,88%), dari target yang

ditetapkan yaitu 90,01%, tercapai 93,51%.

Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 2, meskipun realisasi diatas

target yang ditetapkan dalam Renstra, akan tetapi secara kinerja Tahun

Page 34: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

34

94,00%

92,00%

90,00%

88,00%

86,00%

84,00%

82,00%

80,00% Tahun 2013

Rasio Elektrifikasi 85,29%

Tahun 2014

88,37%

Tahun 2015

91,10%

Tahun 2016

93,51%

104,50%

104,00%

103,50%

103,00%

102,50% Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Rata-rata capaian

kinerja Sasaran

Strategis 2

103,13% 103,94% 104,21% 103,88%

2016 apabila dibandingkan dengan Tahun 2015 dan Tahun 2014,

mengalami penurunan, untuk tahun 2016 tercapai 103,88%, sedangkan

tahun 2015 tercapai 104,21% dan tahun 2014 tercapai 103,94%.

Gambar 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2

Tahun 2013 – 2016

Gambar 3.4 Rata – rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2

Tahun 2013 – 2016

Page 35: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

35

Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 apabila

dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan

dalam perencanaan strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Provinsi Jawa Tengah, indikator “Rasio Elektrifikasi (%)” telah tercapai

93,51%, melampaui target yang telah ditetapkan yaitu 92,20%.

Pencapaian Rasio Elektrifikasi (RE) Jawa Tengah pada tahun 2016

sebesar 93,51%, di atas RE Nasional yaitu sebesar 89,10%.

Penyebab meningkatnya capaian kinerja karena pada tahun 2016 ini,

beberapa capaian kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Rasio

Elektrifikasi antara lain :

a. Terlaksananya pembangunan jaringan listrik pedesaan sepanjang

3,209 kms di Kab. Brebes.

b. Terlaksananya pekerjaan sambungan listrik sebanyak 1075 KK di

Kab. Grobogan, Rembang, Blora, Jepara, Brebes, Pemalang, Boyolali,

Klaten, Sragen, Kebumen dan Banyumas.

Selain itu juga karena adanya sumber daya manusia yang mendukung

dan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, adanya usulan kegiatan

dari Kab./Kota, adanya kerjasama yang baik antara instansi yang

menangani energi dan sumber daya mineral di provinsi maupun kab/kota

dengan stakeholder (BUMN, swasta, kelompok masyarakat/ormas, LSM

dan perguruan tinggi).

Page 36: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

36

Foto 3.5 Pembangunan jaringan listrik

pedesaan di Kab. Brebes

Foto 3.7 Bantuan sambungan rumah

di Desa Kemadohabtur Kab. Grobogan

Foto 3.6 Pembangunan jaringan listrik

pedesaan di Kab. Brebes

Foto 3.8 Bantuan sambungan rumah

di Desa Sidanegara Kab. Cilacap

Meskipun target, baik IKU maupun Sasaran Strategis, telah tercapai,

namun masih terdapat permasalahan ketenagalistrikan yang perlu

diselesaikan, yaitu terdapat 8,76% atau sekitar 784.835 KK di Jawa

Page 37: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

37

Tengah yang belum berlistrik. Selain itu, belum termanfaatkannya potensi

panas bumi sebagai salah satu sumber energi alternatif juga merupakan

salah satu permasalahan di sektor ketenagalistrikan, padahal potensi

panas bumi di Jawa Tengah secara hipotetik diperkirakan sebesar 1.686

MW atau 5,7 % dari seluruh cadangan Nasional sebesar 29.000 MW.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 2,

adalah sebesar Rp 4.322.613.500,- atau 88,13% dari total pagu sebesar

Rp 4.905.035.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber

daya sebesar 11,87% dari pagu yang ditentukan .

Keberhasilan pencapaian Sasaran 2 sesungguhnya tidak terlepas

dari pelaksanaan Program Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas

dan 6 (enam) kegiatan didalamnya, yaitu :

1) Kegiatan Pembangunan Jaringan Listrik Pedesaan

2) Kegiatan Pengawasan dan pengendalian Usaha Jasa SPBU, Agen

dan Pangkalan Minyak Tanah serta LPG di Jawa Tengah

3) Kegiatan Evaluasi dan Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan

Daerah

4) Kegiatan Pengawasan Manajemen dan Operasional Listrik Pedesaan

dan Captive Power di Jawa Tengah

5) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Usaha Ketenagalistrikan

6) Kegiatan Pengembangan Listrik Murah dan Hemat di Jawa Tengah 3. Sasaran 3 : Meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam

Bauran Energi

Dalam rangka perwujudan Misi “Mengembangkan Potensi Energi

Baru Dan Terbarukan Melalui Optimalisasi Penerapan Teknologi Tepat

Guna Secara Mandiri” yang bertujuan untuk mengoptimalkan

pemanfaatan Energi Baru Terbarukan sebagai energi alternatif dengan

sasaran strategis yaitu meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan

dalam bauran energi, terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang harus dicapai

Page 38: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

38

hingga tahun 2018, yaitu Persentase pemanfaatan Energi Baru

Terbarukan dalam Bauran Energi.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 3 dimaksud, maka

dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.6

Pengukuran Kinerja Sasaran 3 Tahun 2016

Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Capaian

2015 Target 2016

Realisasi 2016

% Capaian

2016

% Capaian

Tahun

2015

% Capaian

terhadap

Target Akhir

Renstra

(2018)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Meningkatkan

pemanfaatan

Energi Baru

Terbarukan

dalam Bauran

Energi

Persentase

pemanfaatan

Energi Baru

Terbarukan

dalam

Bauran

Energi

7,80% 8,54% 8,85% 103,63 100,78 86,76

Rata-rata capaian 103,63 Sangat Baik

Sementara bila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara

rencana dan realisasi kinerja untuk Sasaran 3 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran 3 Tahun 2016 per Triwulan

Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target

Tahunan

Triwulan Target Realisasi Persentase

Meningkatkan

pemanfaatan

Persentase

pemanfaatan

7,80% TW I 7,80% 7,80% 100%

TW II 7,80% 7,80% 100%

Page 39: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

39

10,00%

8,00%

6,00%

4,00%

2,00%

0,00% Persentase pemanfaatan

Energi Baru Terbarukan

dalam Bauran Energi

Tahun 2013

6,10%

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

7,01% 7,80% 8,85%

Energi Baru

Terbarukan

dalam Bauran

Energi

Energi Baru

Terbarukan

dalam

Bauran

Energi

TW III 7,80% 7,80% 100%

TW IV 7,80% 8,85% 103,63%

Secara umum capaian indikator pada sasaran “Meningkatkan

pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam Bauran Energi” dapat dicapai

melebihi target. Indikator kinerja “Persentase pemanfaatan Energi Baru

Terbarukan dalam Bauran Energi” tercapai melebihi target (103,63%), dari

target yang ditetapkan yaitu 7,80%, tercapai 8,85%.

Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 3, rata-rata capaian kinerja

Tahun 2016 apabila dibandingkan dengan Tahun 2013, 2014 maupun

Tahun 2015 mengalami kenaikan, untuk tahun 2016 tercapai 103,63%,

sedangkan tahun 2015 tercapai 100,78%, tahun 2014 tercapai 101,30%

dan tahun 2013 tercapai 100%.

Gambar 3.5 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3

Tahun 2013 – 2016

Page 40: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

40

104%

103%

102%

101%

100%

99%

98% Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Rata-rata capaian

kinerja Sasaran

Strategis 3

100% 101,30% 100,78% 103,63%

Gambar 3.6 Rata – rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3

Tahun 2013 – 2016

Pencapaian persentase pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam

Bauran Energi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebesar 8,85%, di atas

persentase pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam Bauran Energi

Nasional yaitu sebesar 6,2%.

Penyebab meningkatnya capaian kinerja karena pada tahun 2016 ini,

beberapa capaian kegiatan yang mendukung pencapaian indikator

Persentase pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam Bauran Energi

antara lain :

a. Terlaksananya pembangunan 272 unit PLTS PJU di Kab. Kebumen,

Purworejo, Purbalingga, Boyolali, Wonosobo, Kendal dan Sragen

b. Terlaksananya rehabilitasi/perbaikan 2 unit PLTMH di Kab.

Pekalongan.

c. Terlaksananya pembangunan 9 unit demplot biogas di Kab. Jepara,

Grobogan, Magelang, Banjarnegara dan Kebumen.

d. Terlaksananya audit energi pada 3 gedung Pemerintah (Dinas

Perkebunan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas

Pertanian dan TPH) Provinsi Jawa Tengah di di Kab. Semarang.

Page 41: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

41

Selain itu karena terdapat sumber daya manusia yang mendukung dan

sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, adanya usulan kegiatan dari

Kab./Kota, meningkatnya pemanfaatan EBT dari biogas dan pembangkit

listrik tenaga mikro hidro, serta meningkatnya minat investor dan

dukungan Internasional untuk pengembangan bidang energi baru

terbarukan yang berkelanjutan.

Foto 3.9 Pemasangan PLTS PJU

di Kab. Boyolali

Foto 3.10 Pemasangan PLTS PJU

di Kab. Kebumen

Foto 3.11 Pengukuran pada Lomba Audit Energi Foto 3.12 Pembangunan digester biogas di

Kab. Banjarnegara

Page 42: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

42

Foto 3.13 Pembangunan digester biogas di Ds.

Windusari, Kab. Magelang

Foto 3.14 Pembangunan digester biogas di Kab. Grobogan

Meskipun target, baik IKU maupun Sasaran Strategis, telah tercapai,

namun masih terdapat permasalahan energi baru terbarukan yang perlu

diselesaikan, yaitu pemanfaatan energi baru terbarukan masih cukup

rendah, sekitar angka 8,85% pada bauran energi, dan belum optimalnya

konservasi energi. Rendahnya pemanfaatan energi baru terbarukan

disebabkan antara lain karena sumber dayanya masih bersifat intermittent

(ketersediaannya putus – putus), seperti debit air yang tidak stabil pada

musim kemarau lebih rendah dibandingkan saat musim penghujan. Selain

itu juga karena beberapa jenis teknologi energi baru terbarukan masih

relatif mahal sehingga produk yang dihasilkan juga lebih mahal

dibandingkan produk dari bahan bakar fosil dan belum dapat bersaing

dengan teknologi energi komersial.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 3,

adalah sebesar Rp 11.686.442.000,- atau 98,55% dari total pagu sebesar

Rp 11.858.170.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan

sumber daya sebesar 1,45% dari pagu yang ditentukan .

Keberhasilan pencapaian Sasaran 3 sesungguhnya tidak terlepas

dari pelaksanaan Program Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan

Konservasi Energi dan 6 (enam) kegiatan didalamnya, yaitu :

1) Kegiatan Pembangunan PLTS SHS di Jawa Tengah

2) Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Energi di Jawa Tengah

Page 43: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

43

3) Kegiatan Pembangunan PLTMH di Jawa Tengah

4) Kegiatan Penyusunan Detail Engineer Design (DED) PLTMH di Jawa

Tengah

5) Kegiatan Audit Energi Gedung Perkantoran Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah

6) Kegiatan Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa

Tengah

Keberhasilan tersebut telah mengantarkan Provinsi Jawa Tengah

menjadi Pemenang I Kategori Penghematan Energi dan Air Pada

Pemerintah Daerah dalam Penghargaan Efisiensi Energi Nasional Tahun

2016.

4. Sasaran 4 : Meningkatnya upaya pencegahan resiko bencana alam

geologi

Dalam rangka perwujudan Misi “Meningkatkan Upaya Pencegahan

Resiko Bencana Alam Geologi Menuju Masyarakat Sadar Resiko

Bencana Geologi” yang bertujuan untuk menurunkan resiko bencana alam

geologi dengan sasaran strategis yaitu meningkatnya upaya pencegahan

resiko bencana alam geologi, terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang

harus dicapai hingga tahun 2018, yaitu Persentase upaya pencegahan

resiko bencana alam geologi.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 4 dimaksud, maka

dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.8

Pengukuran Kinerja Sasaran 4 Tahun 2016 Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Capaian

2015 Target 2016

Realisasi 2016

% Capaian

2016

% Capaian

Tahun

2015

% Capaian

terhadap

Target Akhir

Renstra

(2018)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnya

upaya

Persentase

upaya

18,97% 19,6% 21,61% 110,26 108,59 110,26

Page 44: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

44

pencegahan

resiko bencana

alam geologi

mitigasi

bencana

alam geologi

Rata-rata capaian 110,26 Sangat Baik

Sementara bila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara

rencana dan realisasi kinerja untuk Sasaran 4 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran 4 Tahun 2016 per Triwulan

Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target

Tahunan

Triwulan Target Realisasi Persentase

Meningkatnya

upaya

pencegahan

resiko

bencana alam

geologi

Persentase

upaya

mitigasi

bencana

alam geologi

19,6% TW I 19,6% 20,94% 106,83%

TW II 19,6% 21,05% 107,39%

TW III 19,6% 21,42% 109,28%

TW IV 19,6% 21,61% 110,26%

Secara umum capaian indikator pada sasaran “Meningkatnya upaya

pencegahan resiko bencana alam geologi” dapat dicapai sesuai target.

Indikator kinerja “Persentase upaya mitigasi bencana alam geologi”

tercapai 110,26%, melebihi target yang ditetapkan yaitu 19,6%, tercapai

21,61%.

Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 4, rata-rata capaian kinerja

Tahun 2016 apabila dibandingkan dengan Tahun 2015, Tahun 2014 dan

Tahun 2013, mengalami kenaikan, untuk tahun 2016 tercapai 110,26%,

tahun 2015 tercapai 108,59% sedangkan tahun 2014 dan 2013 tercapai

100%.

Page 45: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

45

25,00% 20,00%

15,00%

10,00%

5,00%

112%

110%

108%

106%

104%

102%

100%

98%

96%

94% Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Rata-rata capaian

kinerja Sasaran

Strategis 4

100% 100% 108,59% 110,26%

0,00%

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Persentase upaya mitigasi

bencana alam geologi

11,60% 15,51% 18,97% 21,61%

Gambar 3.7 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4

Tahun 2013 – 2016

Gambar 3.8 Rata – rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4

Tahun 2013 – 2016

Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 apabila

dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan

dalam perencanaan strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Page 46: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

46

Provinsi Jawa Tengah, indikator “Persentase upaya mitigasi bencana alam

geologi” telah tercapai 19,6%, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu

21,61%.

Penyebab meningkatnya capaian kinerja karena pada tahun 2016 ini,

beberapa capaian kegiatan yang mendukung pencapaian indikator

Persentase upaya mitigasi bencana alam geologi antara lain :

a. Tersusunnya Kajian Geologi Tata Lingkungan pada 10 lokasi di

4 (empat) Kabupaten, yaitu Kab. Banajrnegara, Wonosobo, Kebumen

dan Temanggung.

b. Terlaksananya sosialisasi mitigasi bencana alam geologi pada 28

lokasi yang diikuti 1450 peserta.

Meskipun target, baik IKU maupun Sasaran Strategis, telah tercapai,

namun masih terdapat permasalahan kebencanaan sub urusan geologi

yang perlu diselesaikan, yaitu :

• Semakin bertambahnya titik lokasi daerah rawan bencana geologi di

Jawa Tengah, seiring meningkatnya aktivitas budaya manusia yang

mengakibatkan beralihnya fungsi lahan.

• Masih kurangnya pemahaman masyarakat di daerah rawan bencana

terkait tanda-tanda akan terjadinya bencana alam geologi (bencana

longsor).

• Kewenangan pengelolaan kebencanaan sub urusan geologi, sesuai

UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, menjadi

kewenangan pemerintah pusat. Namun dalam pelaksanaannya,

pemerintah pusat tidak dapat menjangkau secara detail seluruh

wilayah rawan bencana geologi.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 4,

adalah sebesar Rp 877.808.000,- atau 96,15% dari total pagu sebesar

Rp 913.000.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber

daya sebesar 3,85% dari pagu yang ditentukan.

Page 47: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

47

Keberhasilan pencapaian Sasaran 4 sesungguhnya tidak terlepas

dari pelaksanaan Program Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan

Geologi dan 2 (dua) kegiatan didalamnya, yaitu :

1) Kegiatan Pemetaan Geologi Tata Lingkungan di Jawa Tengah

2) Kegiatan Sosialisasi dan Pemantauan Mitigasi Bencana Alam Geologi

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Dinas ESDM

Provinsi Jawa Tengah, terdapat 3 (tiga) program yang bersifat pendukung

operasional yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Keberhasilan dalam pelayanan informasi publik, Dinas ESDM

Provinsi Jawa Tengah meraih predikat Terbaik VIII dari 59 (lima puluh

sembilan) SKPD Provinsi Jawa Tengah.

B. Realisasi Anggaran

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, pada tahun

anggaran 2016 didukung dengan anggaran sebesar Rp. 66.458.723.000,-

yang bersumber dari APBD (Belanja Langsung sebesar Rp 46.839.311.000,-

dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 19.619.412.000,-), secara ringkas

komposisi penggunaan sebagai berikut :

1. Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah

a. Belanja Tidak Langsung

No Uraian Jumlah

Anggaran (Rp)

Realisasi

Anggaran (Rp)

%

Realisasi

1. Gaji dan Tunjangan 8.493.473.000 8.395.227.199 98,84

2. Tambahan

Penghasilan PNS

11.125.939.000 11.013.523.559 98,98

Total Belanja Pegawai 19.619.412.000 19.408.750.758 98,92

Page 48: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

48

b. Belanja Langsung

No Uraian Jumlah

Anggaran (Rp)

Realisasi

Anggaran (Rp)

%

Realisasi

1. Belanja Pegawai 1.697.550.000 1.664.400.000 98,04

2. Belanja Barang dan

Jasa

29.797.131.000 28.333.987.363 95,08

3. Belanja Modal 15.344.630.000 15.115.988.519 98,50

Total Belanja 46.839.311.000 45.114.375.882 96,31

Adapun realisasi anggaran APBD (Belanja Langsung dan Belanja

Tidak Langsung) sebesar Rp 64.523.126.640,- atau tercapai 97,08%.

Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam mendukung

pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Realisasi Anggaran per Sasaran per Program Tahun 2016

Sasaran Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

Terwujudnya

peningkatan

produktivitas

pemanfaatan

pertambangan

dan air tanah

dan

terkendalinya

kerusakan

lingkungan

Program

Pengembangan

Pertambangan

dan Air Tanah

13.046.231.000 12.665.404.800 97,08

Program

Rehabilitasi dan

Pemulihan

Cadangan

Sumberdaya Alam

2.904.295.000 2.756.362.000 94,90

Program

Pengendalian

Pencemaran dan

Perusakan

Lingkungan

996.000.000 993.200.000 99,72

Program

Perencanaan Tata

Ruang

350.000.000 287.152.000 82,04

Page 49: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

49

Peningkatan

Rasio

Elektrifikasi

Program

Pengembangan

Ketenagalistrikan

dan Migas

4.905.035.000 4.322.613.500 88.13

Meningkatkan

pemanfaatan

Energi Baru

Terbarukan

dalam Bauran

Energi

Program

Pengembangan

Energi Baru

Terbarukan dan

Konservasi Energi

11.858.170.000 11.686.442.000 98,55

Meningkatnya

upaya

pencegahan

resiko bencana

alam geologi

Program

Pengembangan

Mitigasi Bencana

Alam dan Geologi

913.000.000 877.808.000 96,15

2. Pendapatan

Uraian Jumlah Penerimaan % Realisasi

Target (Rp) Realisasi (Rp)

Pendapatan Daerah 731.050.000,- 1.016.150.000,- 138,99

• Retribusi Penggantian

Biaya Cetak Peta

115.000.000,- 364.000.000,- 316,52

• Sewa / Penggunaan

Laboratorium

136.050.000,- 151.650.000,- 111,47

• Sewa Lahan PT. SMP 480.000.000,- 500.500.000,- 104,27

Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2016, apabila

dibandingkan Tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 3,62% (Tahun 2016

sebesar 97,08% sedangkan Tahun 2015 sebesar 93,46%). Hal ini

disebabkan karena :

• Meningkatnya efisiensi pengadaan barang/jasa.

Page 50: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

50

• Meningkatnya efisiensi belanja telepon, belanja listrik dan belanja

kawat/faksimil/internet pada Sekretariat, Balai ESDM Wilayah Serayu

Selatan, Balai ESDM Wilayah Kendeng Muria dan Balai ESDM Wilayah

Solo.

• Meningkatnya efisiensi perjalanan dinas.

Page 51: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

51

BAB IV

PENUTUP

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah sebagai

OPD teknis yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan

asas otonomi daerah dan tugas pembantuan mempunyai fungsi untuk

memberikan pelayanan di bidang energi dan sumber daya mineral pada

masyarakat. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara

optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara

efektif dan efisien mungkin.

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas,

maka dapat dikatakan bahwa Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan

berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan

kategori Sangat Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut :

1. Hasil pencapaian indikator kinerja utama tahun 2016 yaitu :

• Persentase luasan pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan =

100,23% (Sangat Baik)

• Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB = 120,17% (Baik)

• Rasio Elektrifikasi (%) = 103,88% (Sangat Baik)

• Persentase pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam Bauran

Energi = 103,63% (Sangat Baik)

• Persentase upaya mitigasi bencana alam geologi = 110,26% (Sangat

Baik)

Page 52: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

52

2. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran tahun 2016 yaitu :

• Sasaran 1 = 110,20% (Sangat Baik)

• Sasaran 2 = 103,88% (Sangat Baik)

• Sasaran 3 = 103,63% (Sangat Baik)

• Sasaran 4 = 110,26% (Sangat Baik)

3. Total realisasi belanja APBD pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 sebesar Rp. 64.523.126.640,- atau

tercapai 97,08% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar

Rp. 66.458.723.000,-.

4. Realisasi pendapatan pada Tahun 2016 sebesar Rp. 1.016.150.000,- atau

tercapai 138,99% di atas target yang telah ditetapkan sebesar

Rp. 731.050.000,-.

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Energi dan

Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah di masa mendatang antara lain :

1. Meningkatkan upaya penegakan hukum terhadap PETI dan melakukan

pembinaan serta alih profesi bagi masyarakat penambang tanpa izin.

2. Penegakan hukum terhadap pemanfaatan air tanah dan listrik tanpa izin.

3. Mengusulkan kegiatan untuk meningkatkan efisiensi pengolah bahan

tambang.

4. Membangun sumur bor untuk pemenuhan kebutuhan air baku

masyarakat daerah rawan kering dan pembangunan sumur gali/pasak

untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan mempertimbangkan

azas konservasi.

5. Meningkatkan pembangunan jaringan listrik khususnya untuk masyarakat

daerah terpencil dan pemasangan sambungan listrik bagi masyarakat

kurang mampu.

Page 53: BAB I filemerupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah

53

6. Meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber energi baru

terbarukan dan konservasi energi.

7. Melakukan pemantauan terhadap daerah rawan bencana tanah longsor

serta melakukan sosialisasi dan kajian teknis fasilitasi relokasi bagi

masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana geologi.

8. Melakukan pengawasan manajemen listrik non pedesaan dan captive

power.

9. Meningkatkan pelayanan publik pada sektor energi dan sumber

daya mineral.

10. Penyusunan NPA dalam upaya optimalisasi pemanfaatan air tanah

dengan mempertimbangkan azas konservasi.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 pada Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, semoga dapat

bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan/evaluasi untuk

kegiatan/kinerja yang akan datang.

Sekian dan terimakasih.

Semarang, Pebruari 2017

KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

Ir. TEGUH DWI PARYONO, MT.

Pembina Utama Madya

NIP. 19621222 199003 1 005