bab i gambaran umum pi

24
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA SINTA LESTARI 12140235 5P-Ak

Upload: sinta-lestari

Post on 15-Apr-2017

21 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i gambaran umum pi

GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA

SINTA LESTARI12140235

5P-Ak

Page 2: Bab i gambaran umum pi

2

Berdasarkan Pendekatan Kronologis Histories Perekonomian Indonesia digolongkan menjadi:

1. Masa Orde Lama2. Masa Peralihan ( 1966-1968 )3. Masa Orde Baru ( 1969 – 1997 )

Page 3: Bab i gambaran umum pi

Masa Orde Lama

Perekonomian Indonesia kurang memuaskan.Hal ini disebabkan antara lain ;• Sering terjadi pergantian Kabinet• Keadaan Politik & Keamanan yang tidak stabil• Kebijakan ekonomi yang sering berubah-

ubah.

Page 4: Bab i gambaran umum pi

Beberapa masalah ekonomi yang terjadi pada masa Orde Lama, antara lain;

1. Terjadi Nasionalisasi Perusahaan- Perusahaan Asing ( 1951-1958 )

2. Adanya kebijakan ” Anti Modal Asing ”, akibatnya :

• Indonesia kekurangan modal• Hilangnya pangsa Pasar di Luar Negeri • Tekanan pada NPI (Neraca Pembayaran

Internasional)

Page 5: Bab i gambaran umum pi

Masa Peralihan ( 1966-1968 )Setelah terjadinya peristiwa G30 S/PKIYang gagal pada tahun 1965, Perekonomian

Indonesia makin memburuk, dengan kondisi antara lain ;

• Tertundanya pembayaran Hutang luar Negeri sebesar mencapai US $ 2 Milyar

• Turunnya penerimaan ekspor• Inflasi yang sangat tinggi ( 30-50 % ) per bulan• Makin buruknya kondisi prasarana

perekonomian (Jalan, jembatan, irigasi, dsb )

Page 6: Bab i gambaran umum pi

Masa Orde Baru ( 1969 – 1997 )Pada masa Orde Baru, pembangunan ekonomi di dasarkan pada kebijakan berdasarkan konsep ” TRILOGI PEMBANGUNAN ”, yang mengandung 3 ( tiga ) unsur pokok, yang mencerminkan 3 ( tiga ) segi permasalahan dalam pembangunan sebagai suatu proses kegiatan secara terus menerus.1.Pemerataan : adalah suatu pembagian hasil produksi kepada masyarakat yang lebih merata, sehingga dirasakan keadilannya.2.Pertumbuhan Ekonomi : Menunjukkan usaha kearah peningkatan produksi secara keseluruhan dimasyarakat. Hasil produksi yang merupakan produksi nasional, membawa pendapatan bagi masyarakat melalui berjalannya mekanisme pasar.3.Stabilitas Nasional : Merupakan syarat pokok bagi upaya pembangunan yang berkesinambunganUntuk mencapai ke 2 sasaran di atas yakni, kehidupan masyarakat dan negara yang stabil.

Page 7: Bab i gambaran umum pi

Trilogi Pembangunan, yang menempatkan pemerataan sebagai ” prioritas”, mendapat banyak hambatan, terutama masih kaburnya tolok ukur atau indikator penentuan alokasinya, sehingga hasilnyapun sukar diukur atau bahkan mudah menyimpang. Oleh karena itu ” pemeratan hanya dapat dicapai melalui ” Delapan jalur pemerataan ”, yaitu ;•Pemerataan Kebutuhan Pokok rakyat•Pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan•Pemerataan pembagian pendapatan, khususnya melalui usaha-usaha padat karya•Pemerataan kesempatan kerja melalui peningkatan pembangunan regional•Pemerataan dalam pengembangan usaha, khususnya memberikan kesempatan yang luas bagi golongan ekonomi lemah untuk memperoleh akses perkreditan dan penggalakkan Koperasi.•Pemerataan Kesempatan berpartisipasi khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita•Pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi dan pengembangan wilayah•Pemerataan dalam memperoleh Keadilan Hukum.

Page 8: Bab i gambaran umum pi

Pada masa Orde baru, pembangunan dilakukan secara bertahap melalui REPELITA ( Rencana pembangunan Lima Tahun ), yaitu ;

1.REPELITA I ( 1 April 1969 – Maret 1974)2.REPELITA II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 )3.REPELITA III ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 )4.REPELITA IV ( 1 April 1989 – 31 Maret 1993 )5.REPELITA V ( 1 April 1993 – 31 Maret 1998 )6.REPELITA VI ( 1 April 1998 – 31 Maret 2002 )

Page 9: Bab i gambaran umum pi

REPELITA I ( 1 April 1969 – Maret 1974)

Unsur Stabilitas : 1. Ekonomi 2. Moneter

Program-Program yang dilaksanakan :Rehabilitasi Ekonomi ; Sarana penunjang produksi pangan ( Waduk, irigasi, dsb ) Prasarana angkutan (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, dsb )Kendala-kendala :Kurang tersedianya dana pembiayaan pembangunanFaktor penyebabnya : Rendahnya tabungan dalam negeri Rendahnya ekspor ( devisa sedikit )

Page 10: Bab i gambaran umum pi

Usaha yang dilakukan :• Pinjaman Luar Negeri• Menggalakkan Modal Asing• Melalui upaya-upaya yang telah dilakukan,

maka selama PELITA I tersebut, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8,40 % per tahun.

Tantangan :• Isu pemerataan• Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja

Page 11: Bab i gambaran umum pi

REPELITA II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 )

Keberhasilan Pelita I, menimbulkan dampak terhadap ;• Kesenjangan ekonomi• Dominasi Modal Asing

Dengan kondisi seperti tersebut di atas, maka kebijakan pembangunan yang berpegang pada Trilogi, difokuskan kepada :

1. Pertumbuhan ekonomi2 . Pemerataan3. Stabilitas

Tantangan yang dihadapi :• Makin melebarnya kesenjangan ekonomi• Meningkatnya jumlah pengangguran

Page 12: Bab i gambaran umum pi

Usaha yang dilakukan :• Memberikan kesempatan berusaha yang lebih

luas kepada pengusaha-pengusaha Kecil, melalui beberapa kebijakan, antara lain ;

1.Kebijakan Moneter ( KIK, KMKP, Penurunan Suku Bunga dsb )

2.Devaluasi Rupiah, untuk merangsang ekspor• Dengan berbagai upaya yang dilakukan

Pemerintah, maka secara umum dalam PELITA II, berhasil dipertahankan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 % per tahun.

Page 13: Bab i gambaran umum pi

REPELITA III ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 )

• Dengan makin makin gencarnya isue tentang kesenjangan ekonomi. Kesenjangan-kesenjangan nyata yang terjadi antara lain ;

• 1. Kesenjangan antar daerah dan antar sektor• 2. Kesenjangan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja• 3. Kesenjangan antara Usaha Kecil dengan Usaha besar• 4. Kesenjangan dalam memperoleh pendidikan, kesehatan,

dan Peradilan/Hukum• Maka pada Pelita III, prioritas pembangunan sesuai landasan Trilogi,

diarahkan pada ” Pemerataan ” dalam memperoleh hasil-hasil pembangunan, yang ditunjang dengan dikeluarkannya kebiajakan ” Delapan Jalur pemerataan ”.

• Pemerataan

Page 14: Bab i gambaran umum pi

Dalam upaya untuk mewujudkan kondisi perekonomian yang lebih baik, dalam kurun tersebut, muncul beberapa kendalan/hambatan, antara lain ; 1.Adanya resesi dunia2.Turunnya harga minyak (karena Perang Teluk)3.Dampak devaluasi Rupiah yang masih terasa )4. Inflasi di atas 20 % per tahun

Page 15: Bab i gambaran umum pi

Dengan adanya beberapa kendala tersebut, pemerintah terus berupaya agar perekonomian dapat berjalan dengan baik. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan kondisi perekonomian yang lebih baik, antara lain adalah ;•Meningkatkan Tabungan dalam negeri•Melakukan devaluasi rupiah sebesar 28 %•Melakukan deregulasi sistem plafon( pagu ) kredit, dan kebebasan menentukan tingkat Suku Bunga bagi Bank-Bank umum.•Peningkatan alokasi dana APBN & APBD bagi perluasan Kesempatan Kerja, Pendidikan, dan fasilitas Kesehatan.

Page 16: Bab i gambaran umum pi

Selama Pelita III, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai rata-rata 2,4 % per tahun. Hal ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi, khususnya kondisi eksternal ( resesi dunia ), serta Perang Teluk yang berdampak pada ekonomi di dalam negeri.

Page 17: Bab i gambaran umum pi

REPELITA IV ( 1 April 1989 – 31 Maret 1993 )

Selama Pelita IV strategi pembangunan tetap berlandaskan kepada Trilogi Pembangunan, yaitu : Pemerataan, Pertumbuhan, dan Stabilitas. Namun upaya perbaikan kinerja perekonomian menghadapi kendala, yaitu; •Turunnya harga Migas •Turunnya Cadangan Devisa•Krisis likuiditas perbankan akibat langkanya aliran dana masuk dari masyarakat•Inflasi masih cukup tinggi ( 52,9 %)• Kesenjangan makin melebar

Page 18: Bab i gambaran umum pi

Upaya yang dilakukan pemerintah antara lain ;1. Melakukan deregulasi ;• memberikan kemudahan impor bahan baku industri

dalam negeri• Memberikan kemudahan bagi Perusahaan PMA, untuk :

melakukan pinjaman Bank, dan kegiatan distribusi barang & jasa.

2. Melakukan Devaluasi Rupiah ( dari Rp 625/$ menjadi Rp.970/$, kemudian dari Rp.1.134/$ menjadi Rp.1.644/$, dengan Sistem Kurs bebas ) , yang bertujuan untuk meningkatkan Ekspor Non Migas, mengendalikan impor, dan meningkatkan penerimaan pajak.

3. Melakukan kebijakan imbal beli (Counter Purchase) • Pembeli dari luar negeri diwajibkan membeli barang dalam

negeri minimal = nilai yang di ekspornya.4. Memperlancar perizinan si bidang produksi, jasa serta

investasi.

Page 19: Bab i gambaran umum pi

3. Mobilisasi dana di pasar uang ( dengan mempermudah persyaratan pendirian Bank umum, perizinan, serta mengizinkan masuknya Modal Asing )

4. Deregulasi di Bidang perdagangan & hubungan laut ( berupa, penyederhanaan izin usaha, izin trayek, pembelian kapal, pengahapusan Tata Niaga Impor, penghapusan bea masuk & bea masuk tambahan )

5. Penyederhaan proses impor mesin.6. Penyederhanaan izin masuk dan bekerja bagi Tenaga

Kerja Asing

Page 20: Bab i gambaran umum pi

Dengan kerja keras, menghadapi berbagai kendala dan tantangan perekonomian global, akhirnya dalam kurun waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai di atas 7 % per tahun.

Page 21: Bab i gambaran umum pi

REPELITA V ( 1 April 1993 – 31 Maret 1998 )

Dengan tetap berlandaskan pada Trilogi pembangunan. Pada Pelita V ini penekanan kebijakan diarahkan pada ” Pemerataan ”, dengan prioritas ” Sektor industri yang didukung oleh Sektor Pertanian ”

Kendala-kendala yang dihadapi :1.Munculnya Blok-blok Perdagangan Dunia ( AFTA, NAFTA, APEC, dsb )2.Persaingan bisnis makin kompetitif3.High Cost4.Kualitas SDM masih rendah5.Utang Luar negeri makin meningkat

Page 22: Bab i gambaran umum pi

Upaya yang dilakukan Pemerintah antara lain ;• Melakukan diversifikasi produk ekspor

( khususnya Non Migas )• Melakukan deregulasi, antara lain ; tentang

pengaturan Investasi Asing.

Selama Pelita V, laju Pertumbuhan Ekonomi, dapat dipertahankan, rata-rata di atas 6 % per tahun.

Page 23: Bab i gambaran umum pi

REPELITA VI ( 1 April 1998 – 31 Maret 2002 )

Dalam Pelita VI, kebijakan pembangunan dilandasi oleh Trilogi pembangunan, dengan tetap mengedepankan ” Pemerataan ”

Tantangan yang dihadapi antara lain,•Income per Kapita masih rendah•Laju pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi•Kesenjangan makin meningkat•Bertambahnya jumlah penduduk miskin•Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja•Rendahnya kualitas SDA dan lingkungan•Masih tingginya Angka Kematian Ibu & Bayi

Melalui berbagai upaya/kebijakan yang dilakukan, selama Pelita VI, sasaran pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 %, dapat dicapai.

Page 24: Bab i gambaran umum pi

TERIMA KASIH