bab i fraktur femur

Upload: nur-fajri-hayana

Post on 08-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Fraktur Femur di Ruang Rawat Dahlia RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, Provinsi RIAU

TRANSCRIPT

3

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGNegara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam taraf halusinasi menuju industrialisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilitas masyarakat yang meningkat otomatis terjadi peningkatan penggunaan alat-alat transportasi /kendaraan bermotor khususnya bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga menambah arus lalu lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor. Kecelakaan tersebut sering kali menyebabkan cidera tulang atau disebut fraktur (Julis, 2013). Kejadian patah tulang atau fraktur dapat menimpa setiap orang kapan saja dan dimana saja. Fraktur yang terjadi dapat mengenai orang dewasa maupun anak-anak (Boby, 2013). Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Patahan tadi mungkin tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan atau primpilan korteks; biasanya patahan lengkap dan fragmen tulang bergeser. Kalau kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini disebut fraktur tetutup (sederhana) kalau kulit atau salah satu dari rongga tubuh tertembus keadaan ini disebut fraktur terbuka (compound) yang cenderung untuk mengalami kontaminasi dan infeksi (Graham & Louis, 2005). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RIKERDAS) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI tahun 2008 - 2010 di Indonesia terjadi kasus fraktur yang disebabkan oleh cedera antara lain karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma benda tajam/tumpul, dari 45.987 peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8%), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, yang mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5%), dari 14.127 trauma benda tajam/tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak 236 orang (1,7%) (Depkes RI, 2008 - 2010). Data Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Pekanbaru khususnya diruang Dahlia jumlah pasien fraktur femur dari Januari-Desember 2014 berjumlah 49 orang, fraktur menduduki peringkat 4 dari penyakit yang ada diruang Dahlia. Berdasarkan data yang tertera diatas, maka kelompok tertarik ingin membahas tentang Asuhan Keperawatan pada pasien Pasien dengan Fraktur Femur di ruang Dahlia.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang diatas, maka kelompok tertarik untuk membahas Asuhan Keperawatan Pasien dengan Fraktur Femur di ruang Dahlia.

C. TUJUAN PENULISAN1. Tujuan UmumAgar kelompok mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien yang menderita fraktur femur, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan secara benar, tepat dan sesuai dengan standar keperawatan profesional.2. Tujuan Khususa. Mampu melakukan pengkajian pada pasien yang mengalami fraktur femur. b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada penderita fraktur femur.c. Mampu merumuskan intervensi keperawatan pada pasien yang mengalami fraktur femur.d. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur femure. Mampu evaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur femur

D. MANFAAT PENULISAN1. Untuk pasien dan keluargaMakalah ini dapat menambah wawasan pasien maupun keluarga tentang Fraktur Femur penyebab dan juga penanganannya.2. Perkembangan keperawatanAgar makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien pada faktur femur. Sehingga dapat dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pasien dengan fraktur femur.3. Instalasi Rumah SakitSebagai bahan masukan dan menambah referensi untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan pada penderita khususnya dengan fraktur femur.4. KelompokDiharapkan kelompok dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih mendalam dan upaya dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada pasien dengan fraktur femur.

1