bab i - bab iii - digilib.uns.ac.id/tinjauan...bank muamalat indonesia cabang surakarta eko...

66
1 Tinjauan sistem pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia ( BMI ) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, didirikan pada tahun 1991 dan memulai kegiatan operasinya ada bulan Mei 1992. Pendirian Bank Muamalat Indonesia diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kemudian didukung oleh sekelompok pengusaha dan cendekiawan muslim. Pendirian Bank Muamalat Indonesia segera memperoleh tanggapan positif dari pemerintah dan masyarakat, sebagaimana tercermin pada komitmen untuk membeli saham perseroan sebesar Rp 84 milyar pada saat penanda tanganan akta pendirian perseroan. Acara silaturahmi kemudian diselenggarakan di Istana Bogor, dimana diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat sehingga menjadi Rp 106 milyar. Pada tanggal 27 Oktober 1994 hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat Indonesia menerima ijin devisa sehingga berhak menyandang predikat sebagai bank devisa. Peristiwa ini semakin memperkokoh posisi perseroan. Keunggulan dari penerapan konsep Islam di dalam sistem perbankan telah terbukti, terutama di saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Ketika

Upload: trannga

Post on 18-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

1

Tinjauan sistem pembiayaan mudharabah

pada PT. Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta

Eko Pujiatmoko

F.3301035

BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia ( BMI )

PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, didirikan pada tahun 1991 dan

memulai kegiatan operasinya ada bulan Mei 1992. Pendirian Bank Muamalat

Indonesia diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kemudian

didukung oleh sekelompok pengusaha dan cendekiawan muslim.

Pendirian Bank Muamalat Indonesia segera memperoleh tanggapan

positif dari pemerintah dan masyarakat, sebagaimana tercermin pada

komitmen untuk membeli saham perseroan sebesar Rp 84 milyar pada saat

penanda tanganan akta pendirian perseroan. Acara silaturahmi kemudian

diselenggarakan di Istana Bogor, dimana diperoleh tambahan komitmen dari

masyarakat Jawa Barat sehingga menjadi Rp 106 milyar.

Pada tanggal 27 Oktober 1994 hanya dua tahun setelah didirikan, Bank

Muamalat Indonesia menerima ijin devisa sehingga berhak menyandang

predikat sebagai bank devisa. Peristiwa ini semakin memperkokoh posisi

perseroan.

Keunggulan dari penerapan konsep Islam di dalam sistem perbankan

telah terbukti, terutama di saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Ketika

Page 2: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

2

banyak bank-bank konvensional runtuh dan perlu direkapitulasi oleh

pemerintah atau bahkan harus dilikuidasi, Bank Muamalat Indonesia tetap

kokoh dan tidak menderita kerugian yang besar akibat negative spread.

Namun demikian, manajemen menyadari perlunya meningkatkan modal

perseroan. Bank Muamalat Indonesia kemudian melakukan penawaran umum

terbatas ( right issue) pada bulan Juli 1998. Patut disayangkan, kondisi makro

ekonomi yang tidak mendukung pada saat itu serta adanya perubahan dalam

kebijakan investasi luar negeri di negara-negara asal calon investor, telah

menghambat rencana perseroan, sehingga menyebabkan perolehan dana dari

right issue belum mencapai target. Namun, modal disetor tetap meningkat

menjadi Rp 165 milyar. Penanaman modal utama dari right issue perseroan

adalah Islamic Development Bank (IDB) dan Badan Pengelola Dana ONH.

Sebagai pelopor bank syariah di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia

telah menerapkan misinya untuk mengambil bagian sebagai katalisator dalam

pengembangan institusi keuangan syariah di Indonesia. Bank Muamalat

Indonesia secara aktif turut memberi masukan dalam merumuskan Undang-

Undang No. 10/1998, yang menerapkan prinsip-prinsip syariah sebagai salah

satu sistem perbankan Indonesia. Seiring dengan dikeluarkannya peraturan ini,

bank-bank syariah baru lahir dan cenderung bertambah, walaupun hanya

sebagai cabang syariah penuh.

Saat ini, setelah sembilan tahun beroperasi, total aktiva Bank Muamalat

Indonesia telah melewati batas psikologis sebesar Rp. 1 triliun dan mulai

tumbuh dengan cepat ditengah konstelasi industri perbankan yang baru. Oleh

Page 3: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

3

karena itu, Bank Muamalat Indonesia secara terus menerus mengembangkan

infrastrukturnya seperti jaringan, teknologi dan sumber daya manusia.

Beberapa aliansi strategis telah dilakukan seperti bergabung dengan ATM

bersama dan ATM BCA yang telah memungkinkan nasabah untuk mengakses

di lebih dari 2000 ATM. Jalur distribusi juga tengah dikembangkan melalui

kerja sama dengan mitra strategis sehingga perseroan dapat melayani nasabah

di manapun mereka berada.

B. Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Indonesia ( BMI )

Visi dari Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi bank syariah utama

Indonesia, yang dominan di pasar emosional dan dikagumi di pasar rasional.

Adapun Misi dari Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi model bagi

institusi keuangan dunia, dengan penekanan pada jiwa kewirausahaan

keunggulan manajemen, orientasi investasi yang inovatif dalam upaya

meningkatkan nilai dari para pemegang saham.

C. Aktivitas Usaha PT. Bank Muamalat Indonesia ( BMI )

C.1. Produk Penghimpunan Dana

C.1.1. Tabungan Ummat

Merupakan jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank

Muamalat Indonesia dalam mata uang rupiah dimana penyetoran

dan penarikannya dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di Bank Muamalat Indonesia. Turunan

Page 4: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

4

dari tabungan ummat dapat disesuaikan dengan jenis tabungan

yang diminati nasabah, antara lain :

1. Tabungan Ummat Co- Branding

Merupakan tabungan khusus diperuntukkan bagi nasabah

perorangan yang terhimpun dalam suatu kelompok. Anggota

kelompok tersebut membuka tabungan di Bank Muamalat

Indonesia dan memperoleh kartu ATM dengan design khusus

yang pada sisi depannya tercetak logo bersama Bank

Muamalat Indonesia dan kelompok yang bersangkutan.

2. Tabungan Ummat Trendi

Merupakan tabungan yang khusus diperuntukkan bagi pelajar

dan mahasiswa dengan batasan usia maksimum 26 tahun.

Penabung akan memperoleh kartu ATM dengan design

khusus.

3. Tabungan Ummat Ukhuwah

Merupakan tabungan yang khusus diperuntukkan bagi

nasabah Bank Muamalat Indonesia yang ingin melakukan

pembayaran zakat, infaq dan shadaqah melalui Dompet

Dhuafa Republika. Penabung akan memperoleh kartu ATM

dengan design khusus.

4. Tabungan Ummat B-Card

Page 5: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

5

Merupakan tabungan yang khusus diperuntukkan bagi

nasabah Bank Muamalat Indonesia yang ingin melakukan

pembayaran zakat, infaq dan shadaqah melalui Baitulmaal

Muamalat. Penabung akan memperoleh kartu ATM dengan

design khusus.

C.1.2. Tabungan Haji Arafah

Merupakan jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank

Muamalat Indonesia dalam mata uang rupiah bagi nasabah Bank

Muamalat Indonesia yang berniat untuk melaksanakan ibadah haji

secara terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu

yang dikehendaki ( tersedia pilihan jangka waktu 1- 10 tahun).

C.1.3. Giro Wadiah

Merupakan titipan dan pihak ketiga yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan media cek, bilyet giro

dan sarana pemindahbukuan.

C.1.4. Deposito Mudharabah

Merupakan investasi pihak ketiga di Bank Muamalat Indonesia

dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu yang

diperuntukkan bagi nasabah perorangan, perusahaan, yayasan,

koperasi dan lembaga berbadan hukum lainnya, untuk dikelola

secara syariah dan memperoleh bagi hasil.

Page 6: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

6

Deposito mudharabah dapat diperpanjang secara otomatis (ARO)

serta dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk

mendapatkan referensi bank.

C.1.5. Deposito Fulinves

Merupakan investasi pihak ketiga di Bank Muamalat Indonesia

dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu 6

sampai 12 bulan, yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan,

perusahaan, yayasan, koperasi dan lembaga berbadan hukum

lainnya, untuk dikelola secara syariah dan memperoleh bagi hasil.

Deposito fulinves dapat diperpanjang secara otomatis (ARO) serta

dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk

mendapatkan referensi bank. Deposito fulinves dalam valuta

rupiah senilai di atas dua juta rupiah memperoleh fasilitas

asuransi jiwa senilai deposito dan atau maksimal lima puluh juta

rupiah.

Sementara Deposito fulinves dalam valuta USD senilai USD 500

memperoleh fasilitas asuransi jiwa senilai jumlah deposito dan

atau maksimal sebesar lima puluh juta rupiah dikurskan ke valuta

rupiah.

C.2. Produk Penyaluran Dana

Page 7: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

7

Dalam penyaluran dana produk pembiayaan syariah terbagi dalam

tiga kategori.

C.2.1. Untuk memiliki barang dilakukan dengan jual beli.

1. Murabahah

Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati. Dalam murabahah penjual harus

memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan

suatu tingkat keuntungan sebagai tambahan.

2. Salam

Adalah pembelian yang diserahkan kemudian hari, sedangkan

pembayarannya dilakukan dimuka.

3. Istishna

Adalah merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan

pembuat barang. Dalam kontrak ini pembuat barang menerima

pesanan dari pembeli. Kedua belah pihak bersepakat atas

harga serta sistem pembayaran dilakukan dimuka, melalui

cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa

yang akan datang.

C.2.2. Untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa.

1. Ijaroh

Transaksi ijaroh dilandasi adanya perpindahan manfaat

pemindahan hak guna atas barang atau jasa. Melalui pembayaran

Page 8: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

8

upah atau sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

atas barang itu sendiri.

C.2.3. Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagi hasil.

1. Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing – masing

pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai

dengan kesepakatan.

2. Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak di mana

pihak pertama ( shahibul maal ) menyediakan seluruh ( 100 %

) modal, sedangkan pihak lainnya ( mudharib ) menjadi

pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi

menurut kesepakatan yang di tuangkan dalam akad,

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama

kerugian itu bukan akibat kecurangan atau kelalaian si

pengelola. Seandainya kerugian itu karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggungjawab

atas kerugian tersebut.

C.2.4. Kegiatan penyaluran dana yang dilakukan bank syariah lainnya

untuk mendukung kegiatan pembiayaan.

1. Rahn

Page 9: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

9

Rahn adalah perjanjian penyerahan harta yang dijadikan

pemiliknya sebagai jaminan hutang yang nantinya dapat

dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut, baik

seluruhnya maupun sebagiannya.

2. Qardh

Qardh adalah pinjaman yang diberikan kepada peminjam

selama waktu tertentu dan dikembalikan dalam jumlah yang

sama pada saat jatuh tempo.

3. Hawalah

Hawalah adalah perpindahan hak atau kewajiban yang

dilakukan pihak pertama kepada pihak kedua untuk menuntut

pembayaran hutang dari/ atau membayar hutang kepada pihak

ketiga.

4. Wakalah

Wakalah adalah pendelegasian suatu tindakan hukum dan hak

kepada oranglain yang bertindak sebagai wakil selama batas

waktu yang ditentukan.

C.3. Jasa Lainnya pada PT. Bank Muamalat Indonesia ( BMI )

C.3.1. Penukaran Mata Uang Real di Embarkasi Haji

Page 10: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

10

Merupakan jasa yang disediakan bagi calon jemaah haji untuk

melakukan penukaran mata uang real baik pada saat berangkat

maupun setelah kembali ke tanah air.

C.3.2. Payroll Of Credit

Merupakan jasa yang disediakan untuk memberikan kemudahan

kepada perusahaan atau instansi lainnya dalam membayar gaji

kepada karyawannya.

.

C.3.3. Letter Of Credit

Merupakan jasa yang disediakan untuk pengusaha ekspor-impor

dalam melakukan transaksinya dengan menggunakan letter of

credit (L/C). Jasa L/C yang disediakan oleh Bank Muamalat

Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.

C.3.4. Bank Penerima Setoran BPIH

Bank Muamalat Indonesia telah memperoleh ijin dari Bank

Indonesia dan Departemen Agama menjadi bank penerima

setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Bank

Muamalat on-line dengan SISKOHAT Departemen Agama,

melalui Tabungan Haji Arafah.

C.3.5. Jasa-Jasa Lainnya.

Bank Muamalat Indonesia menyediakan jasa-jasa perbankan

lainnya kepada masyarakat luas seperti Transfer, Collection,

Page 11: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

11

Standing Instruction, Bank Draft, Referensi Bank, Penyetoran

Pajak dan lain- lainnya.

D. Fasilitas yang ada di PT. Bank Muamalat Indonesia

D.1. Praktis Dengan Kartu Ummat

Kartu ummat merupakan kartu multi akses dari Bank Muamalat

Indonesia. Dengan mempergunakan kartu ummat ditangan, banyak

kemudahan yang dapat diraih.

D.2. Jaringan ATM Muamalat

Anda dapat melakukan transaksi tunai dengan mudah di seluruh kantor

cabang Bank Muamalat Indonesia di seluruh Indonesia. Tak perlu antri di

bank, kartu ummat dengan jaringan akan membantu anda setiap saat.

Transaksi non tunai dapat pula diakses malalui ATM muamalat seperti

memonitor saldo rekening dan menggunakan menu pembayaran berupa

pemindahbukuan antar rekening di Bank Muamalat Indonesia,

pembayaran tagihan rekening telepon TELKOM secara online,

pembayaran premi asuransi takaful, pembayaran iuran dana pensiun

muamalat serta pembayaran zakat, infak dan shadaqah. Atas penggunaan

fasilitas-fasilitas tersebut diatas nasabah tidak dikenakan biaya.

D.3. Jaringan ATM bersama

Jaringan ATM bersama dapat diakses oleh nasabah Bank Muamalat

Indonesia untuk melakukan transaksi tarik tunai. Selain nasabah Bank

Page 12: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

12

Muamalat Indonesia, nasabah lain yang menjadi anggota jaringan ATM

bersama pun dapat mengakses kartu ATM nya melalui terminal ATM

Muamalat. Nasabah akan dikenakan biaya transaksi sebesar Rp. 2.300,-

untuk setiap transaksi tarik tunai.

D.4. Jaringan ATM BCA

Jaringan ATM BCA dapat diakses oleh nasabah Bank Muamalat

Indonesia untuk melakukan transaksi tarik tunai dan pengecekan saldo.

Nasabah akan dikenakan biaya transaksi sebesar Rp. 3.000,- untuk setiap

transaksi tarik tunai dan Rp. 2.000,- untuk setiap transaksi pengecekan

saldo.

Dengan total sebanyak 2.180 terminal ATM BCA dan 1.080 terminal

ATM bersama diseluruh Indonesia yang tersebar di berbagai lokasi

(rumah sakit, pusat perbelanjaan, pasar, universitas, sekolah, perkantoran,

dan lokasi cabang BCA) maka diharapkan nasabah pemegang kartu

ummat tidak kesulitan dalam mengakses rekeningnya untuk bertransaksi

di ATM di manapun di Indonesia selama 24 jam.

D.5. Debit Card Muamalat

Kartu ummat dapat pula berfungsi sebagai kartu debet multiguna yang

dikenal dengan nama Debit Card Muamalat. Melalui fasilitas ini nasabah

dapat melakukan berbagai transaksi pembelanjaan dan pembayaran di

merchant yang bertanda logo debit BCA yang difasilitasi oleh lebih dari

18.000 terminal EDC (Electronic Data Capture) milik BCA diseluruh

indonesia. Batas pembelanjaan yang dapat dilakukan adalah sebesar Rp.

Page 13: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

13

3.000.000,- per hari dan atas setiap transaksi yang dilakukan akan

dikenakan biaya transaksi sebesar Rp. 3.000,- per transaksi.

Merupakan jasa layanan telepon 24 jam yang memberikan kemudahan

kepada nasabah Bank Muamalat Indonesia untuk memperoleh akses

yang bersifat manajemen rekening seperti monitor saldo, informasi lima

transaksi terakhir dan penggantian PIN, atau informasi seperti, informasi

profil perusahaan, informasi produk, layanan, dan jaringan Bank

Muamalat Indonesia atau transaksional seperti pemindahbukuan antar

rekening di Bank Muamalat Indonesia, pembayaran tagihan rekening

telepon telkom secara on-line, pembayaran premi asuransi takaful,

pembayaran iuran dana pensiun muamalat serta pembayaran zakat, infak

dan shadaqah.

E. Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Surakarta

Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat pada

gambar, dibawah ini :

STRUKTUR ORGANISASI BANK MUAMALAT INDONESIA ( BMI )

CABANG SURAKARTA

PIMPINAN CABANG

( PINCAB )

OFFICER OPERASIONAL

DATA KONTROL

Page 14: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

14

Gambar I.1 : Struktur Organisasi BMI Cabang Surakarta sesuai SK Direksi No. 137/ DIR.KPTS/XII/2003

Pada Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta, fungsi marketing

diperankan oleh bagian financing officer dan bagian funding officer. Financing

officer menjalankan fungsi marketing bagian pembiayaan. Adapun fungsi

marketing bagian pendanaan dijalankan oleh funding officer

F. Job Description PT. Bank Muamalat Indonesia ( BMI ) Cabang

Surakarta

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang serasi dan selaras yang

menunjang produktivitas dalam bekerja, maka setiap perusahaan perlu

mengadakan struktur organisasi agar dapat memperjelas masing- masing

personel.

Penjelasan mengenai masing-masing bagian beserta tugas dan

tanggungjawab dalam PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) cabang Surakarta

adalah sebagai berikut.

F.1. Pimpinan Cabang (PINCAB)

FINANCING OFFICER

FUNDING OFFICER

CUSTOMER SERVICE

TELLER

BACK OFFICE

Page 15: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

15

Tugas dan tanggung jawab pimpinan cabang :

1. Mewakili direksi atas nama perseroan

2. Memimpin dan mengelola perseroan sehingga tercapai tujuan

perseroan.

3. Bertanggung jawab terhadap operasional perseroan khususnya dalam

hubungan dengan pihak ekstern perusahaan.

4. Bertanggung jawab kepada Manajer Regional.

F.2. Operasional Officer

Tugas dan tanggungjawab bagian operasional officer :

1. Melaksanakan pengawasan terhadap setiap pelayanan dan

pengamanan jasa-jasa perbankan dari setiap bagian yang berada

dibawah tanggungjawabnya.

2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas

pelayanan di bidang operasional.

3. Turut membantu pelayanan secara aktif atas tugas-tugas harian setiap

unit yang berada dibawahnya.

F.3. Teller

Tugas dan tanggungjawab teller :

1. Mengkoordinasikan/ memonitor semua pekerjaan bagian kas

2. Membantu menerima transaksi cash maupun non cash

Page 16: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

16

3. Membuka mainvault dan menjaga kerahasiaan nomor kombinasi

beserta peralatan kuncinya

4. Memonitor kerapihan file-file di bagian kas

5. Memonitor semua keperluan di bagian kas

6. Menyimpan duplikat kunci-kunci bagian kas di mainvault

7. Membuat perincian uang tunai kas besar

8. Menjaga kebersihan dan kerapihan counter dan ruangan kas

9. Mengeluarkan specimen rekening giro tutup dari filing yang aktif

10. Memproses penanganan komplain masalah

11. Memeriksa kembali seluruh blotter teller, cover asuransi dan

kerapihan filing

12. Mengkoordinasikan dan melakukan pick up service

13. Tunduk pada instruksi dari atasan baik lisan maupun tulisan.

F.4. Back Office

Tugas dan tanggungjawab bagian back office :

1. Melakukan pendebetan rekening nasabah atas biaya buku dan cek

berdasarkan memo pendebetan dari customer service

2. Penginputan semua transaksi yang berkaitan dengan kliring.

3. Menyimpan dan mencatat warkat PDC yang disetor oleh nasabah

untuk kemudian dikliringkan pada tanggal efektif warkat yang

bersangkutan.

4. membuat referal item.

Page 17: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

17

5. Memfile deposito cair setelah dilakukan serah terima dengan

customer service.

6. Mencetak laporan keuangan harian dari kiblat dan melaporkannya

keseluruh karyawan setiap hari.

7. Menginkasokan warkat yang berada diwilayah kliring lokal.

Adapun untuk bagian Back Office pada Bank Muamalat Indonesia

cabang Surakarta membawahi tiga bagian yaitu :

1. Operasional Pembiayaan

Tugas dan tanggungjawab bagian operasional pembiayaan :

1. Filing data pembiayaan dan titipan pembiayaan

2. Meneliti kelengkapan administrasi sebelum dropping

3. Pendebetan biaya administrasi, notaris, asuransi, materai

dll.

4. Dropping pembiayaan

5. Pendebetan angsuran nasabah pembiayaan

6. Pemantauan angsuran nasabah untuk kemudian

dikoordinasikan dengan AM

7. Cetak advice pendebetan angsuran dan dikirim ke nasabah

8. Membuat proffsheet pembiayaan

2. Support Pembiayaan

Tugas dan tanggungjawab bagian support pembiayaan :

Page 18: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

18

1. Melakukan analisa bank checking dengan melakukan

online data pada Sistem Informasi Penyedia Data ( SIPD )

yang ada di Bank Indonesia.

2. Melakukan analisa trade checking dengan cara melakukan

konfirmasi usaha dengan pihak yang terkait dengan usaha

nasabah.

3. Menilai kelayakan jaminan yang diajukan pemohon

pembiayaan.

4. Menilai legalitas usaha nasabah yang mengajukan

pemohonan pembiayaan.

3. Bagian Umum

Tugas dan tanggungjawab bagian umum :

1. Membuat tiket dan menginput transaksi-transaksi bagian

umum

2. Pengadaan dan pendistribusian ATK, barang cetak,

materai dan perangko secara fisik maupun

pengadministrasiannya

3. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kendaraan

kantor ( BBM, parkir, tol dll)

4. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan gedung,

peralatan kantor.

5. Pembayaran listrik, air, telepon kantor

Page 19: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

19

6. Pengadministrasian pembayaran listrik, air, telepon kantor

dalam daftar biaya serta sekaligus menginput pembebanan

dan pencadangan biaya

7. Amortisasi RAK investasi, Biaya Dibayar Dimuka, by pra

ops, asuransi jaminan pemerintah dll

8. Menginput transaksi yang berkaitan dengan perjalanan

dinas

9. Melayani tamu yang berkaitan dengan bagian umum (

promosi, penawaran, sponsorship dll)

10. Mengatur pengiriman barang, advice, surat ke nasabah,

cabang, kantor lain

11. Monitoring uang muka, titipan, BDD

12. Memonitor persediaan ATK, barang cetak, materai dan

perangko

13. Sebagai custodian petty cash untuk kelancaran operasional

kantor juga untuk kendaraan dan rumah dinas

14. Filing data-data bagian umum

15. Sebagai alternate bagian transfer kliring

16. Membuat proffsheet bagian umum (UM, BDD, titipan,

persediaan pencadangan)

17. Mencetak POD setiap hari bergiliran dengan bagian

transfer kliring.

Page 20: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

20

F.5. Data Kontrol

Tugas dan tanggung jawab bagian data kontrol :

1. Memeriksa kebenaran keseluruhan transaksi harian, baik transaksi-

transaksi yang menyangkut Pos-Pos Neraca, Rugi Laba dengan

melakukan Break Down ke tiket-tiketnya guna memastikan bahwa

transaksi tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan sistem dan

prosedur yang berlaku

2. Melakukan Proofing setiap bulannya terhadap keseluruhan rekening

yang dipelihara masing-masing bagian guna memastikan bahwa

rekening yang bersangkutan telah di bukukan dengan benar

3. Membuat Zero Defect Program atas nama semua transaksi/ tiket yang

dibuat masing-masing bagian guna memastikan tidak ditemukan lagi

kesalahan di dalam memproses transaksi tersebut

4. Memeriksa secara periodik semua tiket-tiket Reversing yang

dipelihara oleh masing-masing bagian guna memastikan kebenaran

proses pengerjaan tiket tersebut telah sesuai dengan sistem dan

prosedur perusahaan yang berlaku

5. Melakukan pemeriksaan kas (Cash Count) dengan frekuensi dua kali

dalam sebulan untuk mendeteksi dan mengatasi kemungkinan

terjadinya kecurangan serta memastikan bahwa pengelolaan kas telah

dilakukan sesuai dengan sistem dan prosedur perusahaan yang

berlaku

Page 21: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

21

6. Melakukan pemeriksaan transaksi harian ke rekening individu, baik

nasabah giro, maupun tabungan untuk memastikan bahwa transaksi

tersebut telah dilakukan dengan benar.

7. Mengirimkan rekening koran nasabah ke Customer Service setiap

bulan

8. Melakukan penyimpanan semua tiket transaksi sesuai dengan jenis

dan klasifikasinya

9. Membuat komentar atas temuan hasil pemeriksaan serta memonitor

tindakan koreksinya

10. Membuat cek/ bilyet giro nasabah

F.6. Bagian Financing Officer

Tugas dan tanggungjawab bagian Financing Officer :

1. Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi semua aktifitas yang

berhubungan dengan pembiayaan.

2. Mencari usaha-usaha yang potensial untuk diberikan pembiayaan.

3. Mengamati posisi setiap pembiayaan nasabah, memantau dan

memberikan pembinaan serta mengusahakan agar pelunasannya

sesuai dengan perjanjian (akad ) yang telah disepakati.

4. Melakukan penagihan ke setiap nasabah yang diberikan pembiayaan

sesuai dengan tanggal atau waktu yang disepakati, secara arif,

mendidik, dan efektif.

Page 22: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

22

5. Mengikuti perkembangan proses permohonan pembiayaan anggota

terutama dalam pemerikasaan kelengkapan dokumen permohonan

pembiayaan.

6. Membuat usulan pembiayaan dan mempresentasikannya di depan

komite pembiayaan.

7. Mengklasifikasi pembiayaan-pembiayaan yang telah diberikan ke

dalam pembiayaan lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.

8. Menganalisa dan memberikan nasehat-nasehat lebih dini terhadap

peminjam kurang lancar dan diragukan, kiat-kiat agar usahanya lebih

berhasil dan mampu membayar cicilan dan bagi hasilnya.

F.7. Funding Officer

Tugas dan tanggungjawab bagian funding officer

1. Mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan semua aktivitas yang

berhubungan dengan kegiatan pendanaan.

2. Mencari sumber dana dengan melihat kemungkinan dan peluang yang

dapat dihimpun dari pihak ketiga.

3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang produk – produk

yang ada pada Bank Muamalat Indonesia

F.8. Customer Service

Tugas dan tanggungjawab bagian customer service :

Page 23: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

23

1. Memperkenalkan dan menawarkan produk-produk BMI serta

penjelasan mengenai cara, keuntungan dan keistimewaan serta

persyaratan produk tersebut (langsung/ via telephone).

2. Menghandle komplain/ saran nasabah serta mengajukan/

menginformasikan kepada atasan.

3. Secara rutin menginformasikan transaksi yang terjadi pada nasabah

yang bersangkutan.

4. Bertanggung jawab atas daftar hitam Bank Indonesia baik untuk giro

maupun pembiayaan.

5. Memelihara barang inventaris kantor yang ada di area CS termasuk

buku cheque, BG maupun materai.

6. Memelihara filling system untuk giro, tabungan, deposito dll.

7. Memeriksa ulang proses penutupan rekening yang dilakukan pada

hari sebelumnya.

8. Mengadministrasikan PIN dan kartu ATM yang diterima dari kantor

cabang dengan baik.

9. Mengkoordinasikan dengan kantor cabang untuk pembuatan cheque

dan BG.

10. Memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada calon

nasabah atau nasabah yang datang ke BMI dan sekaligus

memeliharanya.

11. Menjawab dengan baik dan ramah atas segala pertanyaan yang

diajukan nasabah.

Page 24: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

24

Page 25: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

25

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Syariah

Prinsip syariah Islam dalam pengelolaaan harta menekankan pada

keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat. Harta harus

dimanfaatkan untuk hal-hal produktif terutama kegiatan investasi yang

merupakan landasan aktivitas ekonomi dalam masyarakat. Tidak setiap orang

mampu secara langsung menginvestasikan hartanya untuk menghasilkan

keuntungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu lembaga perantara yang

menghubungkan masyarakat pemilik dana dan pengusaha yang memerlukan

dana (pengelola dana). Salah satu bentuk lembaga perantara tersebut adalah

bank yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

Ikatan Akuntan Indonesia (2002) mengartikan bank syariah sebagai

bank yang berasaskan, antara lain, pada asas kemitraan, keadilan, transparansi

dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip

syariah. Kegiatan bank syariah merupakan implementasi dari prinsip ekonomi

Islam dengan karakteristik, antara lain sebagai berikut :

a. Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya.

b. Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time-value of money)

c. Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas.

d. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif

e. Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang, dan

24

Page 26: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

26

f. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad.

Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah

tidak menggunakan bunga sebagai alat memperoleh pendapatan maupun

membebankan bunga atas penggunaan dana pinjaman karena bunga

merupakan riba yang diharamkan.

A.1. Tujuan dan Ciri – Ciri Bank Syariah

Bank syariah memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi ummat untuk bermuamalat secara

islami, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan,

agar terhindar dari perbuatan riba yang diharamkan Allah SWT.

2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan antara surplus unit dan defisit unit.

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup ummat dengan jalan membuka

peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin yang

diarahkan kepada kegiatan usaha produktif.

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang sedang menjadi

penyakit masyarakat.

5. Untuk menjaga kestabilan stabilitas ekonomi dan moneter.

6. Untuk menyelamatkan ekonomi ummat dari ketergantungan kepada

bank konvensional.

Page 27: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

27

Bank Syariah memiliki ciri – ciri yang berbeda dengan bank

konvensional. Adapun ciri – ciri yang melekat pada bank syariah adalah

sebagai berikut :

1. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian

diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya dalam

batas kewajaran, beban biaya tersebut hanya dikenakan sampai

batas waktu sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

2. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan

pembayaran selalu dihindari, karena persentase bersifat melekat

pada sisi mata uang meskipun perjanjian telah berakhir.

3. Di dalam kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak

menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang

ditetapkan dimuka, tetapi menggunakan prinsip bagi hasil.

4. Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh

penyimpan dianggap sebagai titipan ( wadiah ).

5. Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas untuk mengawasi

operasionalisasi bank dari sudut syariahnya. Selain itu, manager dari

pimpinan bank syariah harus menguasai prinsip syariah.

6. Selain menjembatani antara shohibul maal dan mudharib bank

syariah juga berfungsi amanah.

Page 28: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

28

A.2. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Bank syariah yang menggunakan prinsip bagi hasil, tentulah

berbeda dengan bank konvensional. Adapun perbedaannya seperti pada

tabel dibawah ini :

Tabel II.1

PERBEDAAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL

No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional 1 Falsafah - Tidak berdasarkan bunga,

spekulasi dan ketidakjelasan - Dana masyarakat berupa titipan

dan investasi yang baru akan mendapatkan hasil jika diusahakan

- Berdasarkan bunga - Dana masyarakat

berupa simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo

2 Operasionalisasi Penyaluran pada usaha yang halal dan menguntungkan

Penyaluran pada sektor yang menguntungkan, aspek halal tidak menjadi pertimbangan utama

3 Aspek Sosial Dinyatakan secara eksplisit dan tegas yang tertuang dalam visi dan misi

Tidak diketahui secara jelas

4 Organisasi Harus memiliki dewan pengawas syariah

Tidak memiliki dewan pengawas syariah

Sumber : IBI, 2002

Adapun perbedaan sistem bagi hasil pada bank syariah dengan

sistem bunga pada bank konvensional terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel II.2

PERBEDAAN SISTEM BAGI HASIL

DENGAN SISTEM BUNGA

Sistem Bagi Hasil Sistem Bunga a. Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat

pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi

a. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi

b. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada b. Besarnya persentase tergantung pada jumlah uang

Page 29: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

29

jumlah keuntungan yang diperoleh

c. Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan, bila perusahaan merugi, kerugian akan ditanggung kedua belah pihak

c. Pembayaran bunga tetap seperti dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh nasabah untung atau rugi

d. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan

d. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadan ekonomi sedang booming

e. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil

e. Eksistensi bunga diragukan kalau tidak dikecam oleh semua agama

Sumber : Syafii Antonio, 2001

A.3. Perkembangan Perbankan Syariah

Perkembangan perbankan syariah di berbagai belahan dunia

didorong dua alasan utama yaitu:

(I) Adanya kehendak sebagian masyarakat untuk melaksanakan

transaksi perbankan atau kegiatan ekonomi secara umum sejalan

dengan nilai dan prinsip syariah, khususnya bebas riba.

(II) Adanya keunggulan sistem operasional dan produk perbankan

syariah yang antara lain mengutamakan pentingnya masalah

moralitas, keadilan, dan transparansi dalam kegiatan opersional

perbankan syariah.

Perkembangan perbankan syariah dirintis dengan didirikannya

Mit Ghamer Bank pada dekade 1960-an di Mesir. Bank ini beroperasi

sebagai rural- sosial bank di sepanjang delta sungai Nil. Pada bulan

Desember 1970, Mesir mengajukan sebuah proposal untuk mendirikan

bank syariah pada saat sidang Menteri Luar Negeri negara-negara

Organisasi Konferensi Islam di Karaci, Pakistan. Proposal tentang

Page 30: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

30

pendirian perbankan Islam dapat terealisai pada saat sidang Menteri

Keuangan OKI di Jeddah pada tahun 1975.

Sidang tersebut menyetujui rancangan pendirian Bank

Pembangunan Islam ( Islamic Development Bank) dengan modal 2

Milyar Dinar Islam. Sidang tersebut juga memutuskan bahwa semua

anggota OKI menjadi anggota Islamic Development Bank (IDB).

Berdirinya IDB lebih memotivasi banyak negara Islam untuk

mendirikan lembaga keuangan syariah. Untuk itu, komite ahli IDB pun

bekerja keras menyiapkan panduan tentang pendirian, peraturan, dan

pengawasan bank syariah. Kerja keras mereka membuahkan hasil. Pada

akhir priode 1970-an dan awal dekade 1980-an bank-bank syariah

bermunculan di Mesir, Sudan, Negara- negara Teluk, Pakistan, Iran,

Malaysia, Bangladesh, serta Turki.

Berkembangnya bank syariah di negara-negara Islam

berpengaruh ke Indonesia. Pendirian bank syariah diawali dengan

didirikannya Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 1 November

1991 yang merupakan hasil kerja keras Tim Perbankan Majelis Ulama

Indonesia. Pada saat pendiriannya terkumpul komitment pembelian

saham sebanyak 84 Milyar. Namun, Bank Muamalat Indonesia mulai

beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992. Pendirian BMI diikuti dengan

pendirian bank- bank syariah baru, baik yang merupakan bank syariah

murni atau bank yang menerapakan prinsip dual banking system.

Page 31: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

31

Adapun jumlah dan kontribusi kantor bank syariah di Indonesia adalah

sebagai berikut:

Tabel II.3

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Jumlah Kantor Bank

KPO KC KCP KK Distribusi Jaringan Kantor

1. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

1 13 3 27 Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Balikpapan, Medan, Pekanbaru, Pekalongan

2. PT. Bank Syariah Mandiri

1 19 - - Aceh, Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Solo, Pekalongan, Pamekasan, Makasar, Banjarmasin, Bogor, Pekanbaru, Pelambang

1. Bank IFI 1 1 Jakarta 2. Bank BNI 1 9 Jakarta, Yogyakarta, Jepara,

Pekalongan, Malang, Banjarmasin, Padang

3. Bank Jabar (BPD Jawa Barat)

1 1 Bandung

C. BPR Syariah 81 BPR Syariah 18 Propinsi

Sumber : Bank Indonesia, 2001

B. Sistem Pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia cabang

Surakarta

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat

dibagi menjadi dua hal berikut.

1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu untuk peningkatan usaha, baik

usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

Page 32: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

32

PEMBIAYAAN

Konsumtif

Produktif

Modal kerja

Investasi

2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan.

Menurut keperluanya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua

hal berikut.

1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:

(a) peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil

produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas dan mutu

hasil produksi, dan (b) untuk keperluan perdagangan atau peningkatan

utility of place dari suatu barang.

2. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang

modal ( capital goods ) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan

itu.

Secara umum, jenis-jenis pembiayaan dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar II.1 Jenis – jenis pembiayaan

Page 33: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

33

B.1. Pembiayaan Modal Kerja

Unsur-unsur modal kerja terdiri dari komponen-komponen alat

likuid (cash), piutang dagang (receivable) dan persediaan (inventory)

yang umumnya terdiri atas persediaan bahan baku (raw material),

persediaan barang dalam proses (work in proses) dan persediaan barang

jadi (finished goods). Oleh karena itu, pembiayaan modal kerja

merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan likuiditas (cash

financing), pembiayaan piutang (receivable financing) dan pembiayaan

persediaan (inventory financing).

Bank konvensional memberikan kredit modal kerja tersebut

dengan cara memberikan pinjaman sejumlah uang yang dibutuhkan

untuk mendanai seluruh kebutuhan yang merupakan kombinasi dari

komponen-komponen modal kerja tersebut, baik untuk keperluan

produksi maupun perdagangan untuk jangka waktu tertentu dengan

imbalan berupa bunga.

Bank syariah membantu memenuhi seluruh kebutuhan modal

kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan

menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana bank

bertindak sebagai penyandang dana ( shohibul maal), sedangkan

nasabah sebagai pengusaha (mudharib). Skema pembiayaan semacam

ini disebut dengan mudharabah (trust financing). Fasilitas ini dapat

diberikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasil dibagi

secara periodik dengan nisbah yang disepakti. Setelah jatuh tempo

Page 34: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

34

nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut dengan porsi bagi hasil (

yang belum dibagikan) yang menjadi bagian bank.

B.2. Prinsip – prinsip Analisis Pembiayaan

Analisis kelayakan pembiayaan dilakukan untuk menilai atau

menganalisis suatu permohonan pembiayaan yang dilakukan nasabah

sehingga memberikan keyakinan bahwa proyek yang akan dibiayai

cukup layak (feasible). Analisis ini juga bertujuan menghindarkan

kemungkinan terjadi default atau kegagalan nasabah dalam memenuhi

kewajiban untuk melunasi pinjaman yang sudah disepakati.

Dalam melakukan analisis pembiayaan ada dua cara analisis,

yaitu analisis dengan menggunakan prinsip “6C” dan analisis

pembiayaan “6A”.

Analisis berdasarkan prinsip “6C”

1. Character (C-1)

Analisis mengenai karakter / watak ini berkaitan dengan integritas

dari calon peminjam / nasabah. Integritas ini sangat menentukan

kemauan membayar kembali nasabah atas pembiayaan yang telah

dinikmatinya.

2. Capital (C-2)

Pembiayaan suatu proyek yang akan dijalankan nasabah tidak

seluruhnya berasal dari bank tetapi dibiayai antara bank dan

Page 35: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

35

nasabah. Karena itu pihak nasabah wajib memiliki sejumlah dana

agar dapat berpartisipasi dalam pembiayaan pemasaran proyeknya

3. Capacity (C-3)

Capacity adalan penilaian terhadap calon nasabah dalam memenuhi

kewajiban yang telah disepakati dalam perjanjian pembiayaan.

Kemampuan nasabah ini dinilai dari kemampuannya menyediakan

dana untuk pembiayaan proyeknya, kemampuan membangun

proyek, menghasilkan produk dari proyek tersebut, kemampuan

menghasilkan laba dari penjualan, dan kemampuan nasabah dalam

menyediakan cash yang memadai untuk membayar kewajiban-

kewajiban kepada bank.

4. Condition of Economy (C-4)

Dalam rangka pemberian pembiayaan kepada nasabah, kondisi

perekonomian harus ikut dianalisis. Kondisi tersebut meliputi :

- Kondisi sektor industri dimana proyek itu akan dibangun

- Ketergantungan terhadap bahan baku yang harus diimpor

- Nilai kurs valuta terhadap nilai rupiah

- Peraturan pemerintah

- Kondisi perekonomian secara nasional

- Kemudahan untuk memperoleh bahan baku

Page 36: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

36

5. Collateral (C-5)

Collateral atau agunan merupakan salah satu syarat yang harus

dipenuhi terlebih dahulu sebelum permohonan pembiayaan

disetujui. Agunan pada umumnya berupa barang-barang yang

diserahkan peminjam kepada bank sebagai jaminan atas

pembiayaan yang diajukannya.

6. Constraint (C-6)

Constraint adalah faktor hambatan berupa faktor sosial psikologis

yang ada di suatu daerah tertentu yang menyebabkan suatu proyek

tidak dapat dilaksanakan.

Analisis Berdasarkan Prinsip “6A”

Analisis berdasarkan prinsip lebih teliti dan akurat karena pihak

pemberi pembiayaan akan melakukan penelitian yang seksama

terhadap kemampuan nasabah untuk melaksanakan proyek dan

pengembalian pinjamannya.

1. Analisis Aspek Yuridis (Hukum)

Analisis ini pada dasarnya bertujuan meneliti ketentuan

legalitas dari perusahaan / badan hukum yang mengajukan

pembiayaan kepada bank.

Aspek yang diteliti sebagai berikut :

- Badan Usaha

1. Bentuk badan usaha

2. Nama badan usaha

Page 37: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

37

3. AD perusahaan

4. Penanggung jawab perusahaan

5. Status usaha

6. Bidang usaha

7. Domisili

- Izin-izin yang harus dimiliki

1. Izin usaha perdagangan

2. Izin bangunan

3. Izin gangguan, dll

- Perjanjian-perjanjian

Perjanjian penyediaan bahan baku

Perjanjian dagang barang / jasa, dll

2. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Analisis ini bertujuan untuk meneliti kemungkinan pangsa pasar yang

dapat memperoleh bagi produk yang dibiayai dengan pembiayaan dari

bank serta meneliti strategi pemasaran yang dilakukan untuk

memenangkan persaingan.

Luas dan bentuk pasar

F.9. Pangsa pasar

Saingan usaha

- Jumlah saingan

- Data saingan

Page 38: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

38

Rencana pemasaran

- Rencana jenis produk

- Rencana volume penjualan

- Rencana harga, dll

3. Analisis Aspek Teknis

Analisis ini bertujuan menilai seberapa jauh kemampuan

pengelola dalam melaksanakan proyek dan kesiapan teknis perusahaan.

Lokasi pabrik / pemilihan lokasi

- Faktor bahan baku

- Faktor pasar

- Faktor tenaga kerja, dll

Bangunan

Sistem dan alat transportasi

Peralatan kantor

Bahan baku dan bahan penolong

Persediaan

Proses produksi

4. Analisis Aspek Manajemen

Aspek ini bertujuan menilai kemampuan dan kecakapan manajemen

pengelola dalam melaksanakan bisnisnya.

Analisis ini meliputi sub aspek sebagai berikut :

- Struktur Organisasi

Page 39: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

39

- Job Description

- Sistem dan prosedur

- Kebutuhan tenaga kerja

5. Analisis Aspek Keuangan

Analisis ini bertujuan menilai kemampuan pengelola proyek dalam

bidang keuangan. Analisis ini dilakukan berbeda-beda tergantung jenis

proyek, misalnya proyek baru, perluasan proyek, diversifikasi produk,

dsb.

6. Analisis Aspek Sosial Ekonomis

Analisis ini bertujuan untuk menilai sejauh mana proyek akan dibangun

dan dibiayai dengan pembiayaan dari bank memiliki nilai tambah yang

tinggi dilihat dari sudut pandang sosial maupun makroekonomis,

terutama dilihat dari pandangan pemerintah dan masyarakat, seperti

kesempatan kerja, penggunaan bahan baku lokal, penerimaan pajak,

dan kelestarian alam.

B.3. Aktivitas Pembiayaan pada Bank Syariah

Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategori yang dibedakan

berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu :

1. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang

dilakukan dengan prinsip jual beli.

2. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa

dilakukan dengan prinsip sewa.

Page 40: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

40

3. Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna

mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.

Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan bank ditentukan

di depan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual.

Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang

menggunakan prinsip Jual-Beli seperti murabahah, salam, dan istishna

serta produk yang menggunakan prinsip sewa yaitu Ijarah.

Sedangkan pada kategori ketiga, tingkat keuntungan bank ditentukan

dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi-hasil. Pada

produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang

disepakati di muka. Produk perbankan yang termasuk ke dalam

kelompok ini adalah musyarakah dan mudharabah.

B.3.1. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of

property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan

menjadi bagian harga atas barang yang dijual.

Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayaran

dan waktu penyerahan barang seperti :

a. Murabahah

Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah

transaksi jual-beli dimana bank menyebut keuntungannya.

Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai

Page 41: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

41

pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok

ditambah keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati

harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual

dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati

tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam

perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara

pembayaran cicilan (bi tsaman ajil). Dalam transaksi ini

barang diserahkan segera setelah akad sedangkan

pembayaran dilakukan secara tangguh.

b. Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang

diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran

dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, sementara

nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli

ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga,

dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti.

Dalam praktek perbankan, ketika barang telah diserahkan

kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan

nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau

secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan bank adalah

harga beli bank dari nasabah ditambah keuntungan. Dalam

hal bank menjualnya secara tunai biasanya disebut

Page 42: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

42

pembiayaan talangan (bridging financing). Sedangkan

dalam hal bank menjualnya secara cicilan, kedua pihak

harus menyepakati harga jual dan jangka waktu

pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli

dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama

berlalunya akad. Umumnya transaksi ini diterapkan dalam

pembiayaan barang yang belum ada seperti pembelian

komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual

kembali secara tunai atau secara cicilan.

c. Istishna

Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam

istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam

beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna dalam

bank syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan

manufaktur dan konstruksi.

Ketentuan umum :

- Spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis,

macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang telah

disepakati dicantumkan dalam akad istishna dan tidak

boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi

perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan

harga setelah akad ditandatangani, maka seluruh biaya

tambahan tetap ditanggung nasabah.

Page 43: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

43

B.3.2. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Sewa (ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi

pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli,

namun perbedaanya terletak pada objek transaksinya. Bila pada

jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah

objek transaksinya adalah jasa.

Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang

disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan

syariah dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik (sewa yang diikuti

dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual

disepakati pada awal perjanjian.

B.3.3. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagi hasil

adalah :

a. Musyarakah

Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah.

Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para

pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset

yang mereka miliki secara bersama-sama. Termasuk dalam

golongan musyarakah adalah semua bentuk usaha yang

melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara

bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya

baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

Page 44: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

44

Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja

sama dapat berupa dana, barang perdagangan (trading

asset), kewiraswastaan (enterpreneurship), kepandaian

(skiil), kepemilikan (property), peralatan (equipment), atau

intangible asset (seperti hak paten atau goodwill),

kepercayaan / reputasi (credit worthiness) dan barang-

barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. Dengan

merangkum seluruh kombinasi dari bentuk kontribusi dari

masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu

menjadikan produk ini sangat fleksibel.

b. Mudharabah

Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang sangat

popular dalam produk perbankan syariah yaitu mudharabah.

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih

dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu

perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan

kerja sama dengan kontribusi 100% modal dari shohibul

maal dan keahlian dari mudharib.

Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil

shahibul maal dalam manajemen proyek. Sebagai orang

kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan

bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang terjadi akibat

Page 45: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

45

kelalaian. Sedangkan sebagai wakil shahibul maal dia

diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu

untuk menciptakan laba optimal.

C. Sistem Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia

cabang Surakarta

C.1. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah berasal dari kata dharab, berarti memukul atau

berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah

proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.

Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara

dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh

(100%) modal, sedangkan pihak lainnnya menjadi pengelola.

Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan

yang dituangkan dalam akad, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh

pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.

Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian

si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian

tersebut.

C.1.1. Landasan Syariah

Secara umum, landasan dasar syariah mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak

dalam ayat-ayat dan hadits berikut ini.

Page 46: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

46

a. Al-Qur’an

“… dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi

mencari sebagiah karunia Allah SWT …”

(Al-Muzzammil:20).

“Apabila telah ditunaikan shalat bertebaranlah kamu di

muka bumi dan carilah karunia Allah SWT …”

(Al-Jumuah : 10).

“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari

karunia Tuhanmu …” (Al-Baqarah : 198).

b. Al-Hadits

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin

Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya

secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak

dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang

berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan

tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana

tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada

Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW pun

membolehkannya.” (HR. Thabrani).

c. Ijma

Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah

berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim

Page 47: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

47

secara mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan

dengan spirit hadits yang dikutip Abu Ubaid.

C.1.2. Jenis-jenis Mudharabah

Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua jenis :

mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah.

a. Mudharabah Muthlaqah

Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah

adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan

mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi

oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Dalam

pembahasan fiqih ulama salafus saleh seringkali

dicontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta (lakukahlah

sesukamu) dari shahibul maal ke mudharib yang memberi

kekuasaan sangat besar.

b. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah

restricted mudharabah / specified mudharabah adalah

kebalikan dari mudharabah muthlaqah. Si mudharib

dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat

usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan

kecenderungan umum si shahibul maal dalam memasuki

jenis dunia usaha.

Page 48: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

48

C.1.3. Aplikasi dalam Perbankan

Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk

pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana,

mudharabah diterapkan pada :

a. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan

untuk tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban,

dan sebagainya; deposito biasa;

b. Deposito spesial (special investment), dimana dana

dititipkan nasabah khusus untuk bisnis tertentu, misalnya

mudharabah saja atau ijarah saja.

Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan

untuk :

a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan

dan jasa;

b. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyah,

dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus

dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul

maal.

C.1.4. Manfaat dan Resiko Mudharabah

a. Manfaat Mudharabah

1). Bank akan menikmati bagi hasil pada saat

keuntungan usaha nasabah meningkat.

Page 49: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

49

2). Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil

kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi

disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank

sehingga bank tidak akan mengalami negative spread.

3). Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan

dengan cash flow/ arus kas usaha nasabah sehingga tidak

memberatkan nasabah.

4). Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent)

mencari usaha yang benar-benar halal, aman, dan

menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan

benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

5). Prinsip bagi hasil dalam mudharabah dan

musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap,

dimana bank akan menagih penerimaan pembiayaan

(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapapun

keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi

dan terjadi krisis ekonomi.

b. Resiko Mudharabah

Resiko yang terdapat dalam mudharabah, terutama

pada penerapannya dalam pembiayaan relatif tinggi. Di

antaranya :

1). Nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang

disebut dalam akad.

Page 50: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

50

2). Lalai dan kesalahan yang disengaja;

3). Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila

nasabahnya tidak jujur.

Secara umum, apilikasi perbankan mudharabah dapat

digambarkan dalam skema berikut ini :

Skema Mudharabah

Gambar II.2 Skema pembiayaan Mudharabah

C.2. Prosedur Pembiayaan Mudharabah PT. Bank Muamalat Indonesia

cabang Surakarta

1. Tahap Solisitasi

a. Proses solisitasi adalah penjelasan oleh pihak marketing BMI

cab. Surakarta kepada nasabah, mengenai tatacara pengajuan

pembiayaan dan persyaratan – persyaratan yang harus dipenuhi

PERJANJIAN BAGI HASIL

KEAHLIAN/ KETERAMPILAN

MODAL 100%

Nasabah (Mudharib)

Bank

(Shahibul Maal)

PROYEK / USAHA

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

MODAL

Nisbah Y %

Nisbah X %

Page 51: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

51

oleh nasabah apabila akan mengajukan pembiayaan kepada

BMI cabang Surakarta.

b. Nasabah selanjutnya mengajukan permohonan pembiayaan ke

bagian marketing. Permohonan pembiayaan terdiri dari Surat

Pengajuan Pembiayaan (SPP) dan Data Permohonan

Pembiayaan (DPP).

c. Data Permohonan Pembiayaan (DPP) dibedakan menjadi tiga

jenis disesuaikan dengan karakteristik usahanya.

v DPP untuk pembiayaan Individual, yaitu :

- Surat permohonan pembiayaan

- Proposal pengajuan pembiayaan

- Surat persetujuan suami – istri diatas materai

- Fotokopi KTP suami – istri ( 2 buah )

- Fotokopi surat nikah ( 1 buah )

- Fotokopi Kartu Keluarga (KK)

- Data penghasilan nasabah

- Data jaminan pembiayaan

v DPP untuk pembiayaan koperasi

- Surat permohonan pembiayaan

- Proposal pengajuan pembiayaan

- Fotokopi NPWP, SIUP

- AD / ART koperasi

- Akte perubahan koperasi

Page 52: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

52

- Surat pengesahan badan hukum dari Depkop

- Susunan pengurus koperasi yang disahkan Depkop

- Laporan keuangan dan hasil RAT 2 tahun trakhir

- Data jaminan pembiayaan

v DPP untuk pembiayaan Usaha Menengah

- Surat permohonan pembiayaan

- Proposal pengajuan pembiayaan

- Fotokopi NPWP, SIUP

- Company profile, Akte pendirian dan perubahannya

- Surat pengesahan dari DepKeh

- Laporan keuangan minimal 2 tahun terakhir

- Data jaminan

d. Marketing menerima dan memeriksa Surat Permohonan

Pembiayaan ( SPP ) dan Data Permohonan Pembiayaan ( DPP )

dari nasabah.

e. Marketing mengeluarkan Memo Intern Marketing ( MIM )

beserta SPP dan DPP, kemudian menyerahkan ke bagian

support pembiayaan.

2. Proses Analisa Pembiayaan

a. Bagian support pembiayaan menerima MIM, SPP dan DPP dari

marketing, kemudian melakukan berbagai analisa, antara lain

Bank Checking, Trade Checking, Analisa Yuridis dan Analisa

Page 53: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

53

Taksasi Jaminan. Berikut ini penjelasan ke-empat jenis analisa

diatas :

v Bank Checking adalah proses online data dari Sistem

Informasi Penyedia Data (SIPD) yang terdapat pada

database Bank Indonesia. Bank Checking dilakukan untuk

memperoleh kepastian, apakah nasabah pernah atau masih

terikat pembiayaan dengan bank lain.

v Trade Checking adalah proses pengecekkan terhadap relasi

yang pernah berhubungan dengan nasabah.

v Analisa Yuridis adalah pengecekan terhadap data nasabah (

SIUP, NPWP ) untuk memastikan legalitas usaha nasabah.

v Analisa Taksasi adalah penilaian terhadap jaminan yang

diajukan oleh nasabah untuk menilai kelayakan agunan

yang dijaminkan oleh nasabah.

b. Setelah itu, bagian support pembiayaan membuat Analisa

Support Pembiayaan (ASP) yang merupakan dasar untuk

pengambilan keputusan pembiayaan.

c. Apabila menyetujui pengajuan pembiayaan maka ASP dibuat

rangkap dua dengan otorisasi oleh Pimpinan Cabang ( PinCab )

BMI cab. Surakarta, namun apabila menolak maka diteruskan

dengan membuat surat penolakan.

d. Bagian support pembiayaan kemudian menyerahkan ASP

lembar 1 ke bagian marketing dan mengarsipkan ASP lembar 2.

Page 54: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

54

3. Proses pembuatan Usulan Pembiayaan ( U / P )

a. Bagian marketing menerima ASP lembar 1, kemudian

meneruskan dengan membuat usulan pembiayaan. Data

kelengkapan untuk pembuatan usalan pembiayaan meliputi :

Riwayat singkat calon nasabah, Analisa support pembiayaan,

data keuangan, dan memorandum pembiayaan.

b. Bagian marketing selanjutnya memberikan jawaban terhadap

hasil pembuatan usulan pembiayaan. Jawaban yang diberikan

ada dua macam, yaitu :

v Membuat surat penolakan apabila menilai kurang layak

terhadap usaha yang akan di biayai.

v Meminta otorisasai pimpinan cabang apabila menilai usaha

nasabah layak untuk di biayai, kemudian menyiapkan

persyaratan untuk proses presentasi usulan pembiayaan di

depan komite pembiayaan

4. Proses di Komite Pembiayaan

a. Komite pembiayaan adalah badan yang mempunyai wewenang

tertinggi untuk memberi keputusan terhadap pembiayaan yang

diajukan oleh nasabah melalui Bank Muamalat Indonesia

. Keanggotaan Komite pembiayaan adalah ( I ) Manajer regional

V di Semarang, ( II ) Manajer operasional V, dan ( III ) Seorang

anggota komite pembiayaan.

Page 55: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

55

b. Komite pembiayaan menerima usulan pembiayaan nasabah dari

bagian marketing, kemudian meminta bagian marketing untuk

mempresentasikannya, dilanjutkan dengan menganalisis usulan

pembiayaan yang di ajukan, diakhiri dengan memberikan 3

(tiga) bentuk opsi keputusan atas usulan pembiayaan yang

diajukan oleh bagian marketing. Adapun ketiga opsi tersebut

sebagai berikut :

1. Menerima usulan pembiayaan yang diajukan.

2. Menolak usulan pembiayaan yang diajukan dengan

membuat surat penolakan.

3. Menerima dengan catatan usulan pembiayaan yang

diajukan.

c. Apabila komite pembiayaan memberikan opsi ( 1 ) atau opsi ( 3

), maka notulen rapat komite pembiayaan diserahkan kepada

marketing untuk pembuatan Offering Letter ( OL ).

5. Proses pembuatan Offering Letter

a. Bagian marketing menerima notulen rapat komite pembiayaan,

kemudian menyiapkan pembuatan offering letter.

b. Bagian marketing selanjutnya menyerahkan offering letter

kepada nasabah untuk di pelajari dan dimintakan

persetujuannya.

c. Bagian marketing menerima kembali offering letter yang telah

ditandatangani nasabah, kemudian offering letter dibuat rangkap

Page 56: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

56

tiga yang masing – masing untuk nasabah, bagian marketing

sendiri untuk diarsipkan, dan diserahkan kepada notaris untuk

pembuatan akte pembiayaan.

6. Proses Pembuatan Akte Pembiayaan

a. Notaris menerima offering letter dari bagian marketing,

kemudian mempelajari dan membuat akte pembiayaan

berdasarkan offering letter dari marketing.

b. Akte pembiayaan dibuat rangkap tiga, kemudian menyerahkan

kembali kepada bagian marketing untuk dilanjutkan proses

pengikatan.

7. Proses Pengikatan Akte Pembiayaan

a. Bagian marketing menerima akte pembiayaan dari notaris,

kemudian mengadakan proses pengikatan akte pembiayaan

bersama nasabah didepan notaris.

b. Akte pembiayaan dibuat rangkap tiga masing – masing untuk

nasabah, notaris, dan marketing.

c. Setelah proses pengikatan selesai, bagian marketing membuat

Instruksi dan Memo Dropping atas permintaan nasabah.

d. Instuksi dan Memo Dropping diserahkan kebagian support

pembiayaan untuk ditindaklanjuti.

Page 57: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

57

8. Proses Dropping

a. Bagian support pembiayaan menerima instruksi dan memo

dropping dan dilanjutkan dengan melengkapi dokumen-

dokumen untuk keperluan dropping. Adapun dokumen yang

dibutuhkan untuk proses dropping adalah :

v Offering letter

v Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan (SPRP)

v Surat Kuasa Debet Rekehing

v Tanda Terima Uang Nasabah

v Instruksi dan Memo Dropping

b. Setelah dokumen untuk proses droping terpenuhi, maka bagian

support pembiayaan meminta bagian operasional pembiayaan

untuk melakukan dropping dana kepada nasabah dengan cara

menkreditkan dana ke-rekening nasabah.

c. Setelah bagian operasional pembiayaan melakukan pencairan

dana nasabah maka, proses selanjutnya adalah monitoring

terhadap usaha nasabah yang dilakukan oleh bagian marketing.

Page 58: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

58

Gambar II.3 : Alur Proses Pembiayaan Mudharabah

SOLISITASI

BANK CHECKING TRADE CHECKING ANALISA YURIDIS TAKSASI JAMINAN

PROSES USULAN PEMBIAYAAN

PROSES KOMITE PEMBIAYAAN

OFFERING LETTER

DROPPING

REPAYMENT & MONITORING

PENGIKATAN

SURAT PENOLAKAN TIDAK

TIDAK

TIDAK

Page 59: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

59

Gambar II.4. Flowchart Sistem Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta

SPP : Surat Permohonan Pembiayaan DPP : Data Permohonan Pembiayaan ASP : Analisis Support Pembiayaan

Mulai Solisitasi

Menerima SPP & DPP

DPP SPP

Memeriksa SPP dan DPP

Mengeluarkan MIM Dilampiri DPP

DPP MIM

1

Mengajukan permohonan pembiayaan

(SPP & DPP)

Marketing Nasabah Support Pembiayaan

1

Menerima MIM dan DPP

Melakukan Analisa Yuridis, Bank Checking, Trade Checking, Taksasi

Jaminan

Membuat ASP

ASP

Otorisasi ASP oleh Pim. Cab

2 ASP otorisasi

1

2

Tidak

Ya

Page 60: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

60

U/P : Usulan Pembiayaan ASP : Analisis Support Pembiayaan

Tidak

2

Menerima ASP Dari Support

Membuat U/P

Otorisasi U/P oleh Pim. Cab

3

U/P otorisasi

Marketing

(UP) Usulan Pembiayaan

Ya

Menerima U/P dari Marketing

Proses presentasi U/P dari

Marketing

Notulen Rapat

Notulis membuat Notulen Rapat

4

Komite pembiayaan

3

Tidak

Ya

Page 61: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

61

OL : Offering Letter

4

Menerima dan mempelajari

Notulen Rapat

Membuat O/L

Memintakan persetujuan O/L

dari nasabah

5

3 2

O/L 1

Nasabah

Marketing

5

Menerima O/L dari Marketing

Membuat Akte Pembiayaan rangkap 3

3 2

Akte 1 Pembiayaan

Menyerahkan Akte Pembiayaan kepada

Marketing

6

Notaris

Page 62: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

62

OP : Operasional Pembiayaan

6

Menerima Akte Pembiayaan

Melakukan pengikatan Akte

Pembiayaan

7

Marketing

7

Menerima & mempelajari Instruksi & Memo Driopping

Melengkapi dokumen2 utk

proses dropping

Meminta O/P untuk melakukan proses

dropping

Selesai

3 2

Akte 1 Pembiayaan

Membuat Instruksi & Memo Dropping

Instruksi & Memo Dropping

Dokumen Dropping

Support Pembiayaan

Nontaris

Nasabah

Page 63: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

63

BAB III

TEMUAN DAN KESIMPULAN

Keputusan untuk menerima atau menolak pengajuan pembiayaan yang

diajukan oleh nasabah kepada Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta,

memerlukan perhatian tersendiri bagi pihak bank muamalat. Apalagi pembiayaan

yang dilakukan termasuk dalam jenis pembiayaan mudharabah, dimana bank

selaku shahibul maal memberikan kontribusi modal 100% terhadap usaha

nasabah. Hal ini merupakan konsekuensi logis bagi bank syariah yang bertindak

selaku lembaga intermediasi, dimana pihak bank syariah harus mempertemukan

antara surplus unit dengan defisit unit.

Proses pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia cabang

Surakarta merupakan suatu sistem yang komprehensif. Sistem komprehensif yang

dimaksud adalah sistem pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia

cabang Surakarta telah terdiri dari fungsi-fungsi terkait sebagai pelaksana sistem

pembiayaan, dokumen-dokumen yang digunakan serta adanya otorisasi pimpinan

bank muamalat. Sebagai suatu sistem yang komprehensif, tahapan-tahapan yang

dilakukan oleh pihak bank muamalat yang dimulai dari tahapan solisitasi, tahapan

analisa support pembiayaan, tahapan pembuatan offering letter, tahapan dropping,

sampai dengan tahapan monitoring merupakan tahapan yang umum yang

dilakukan oleh lembaga perbankan dalam menangani pengajuan pembiayaan atau

kredit bagi bank konvensional. Namun, yang membedakan dengan bank

konvensional, tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia

Page 64: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

64

cabang Surakarta sebagai institusi perbankan syariah telah mengedepankan

prinsip bermuamalah yang islami pada semua tahapan pembiayaan, khususnya

dengan tetap menerapkan sistem bagi hasil.

Pada umumnya, penerapan sistem pembiayaan mudharabah pada Bank

Muamalat Indonesia cabang Surakarta telah berjalan dengan baik dan sesuai

dengan prinsip syariah. Namun, dalam penulisan tugas akhir ini penulis

memberikan komentar tentang penerapan sistem tersebut yang meliputi kelebihan,

kelemahan dan saran yang penulis berikan sebagai bahan pertimbangan untuk

perbaikan sistem pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia cabang

Surakarta.

A. Temuan

1. Kelebihan

a. Pihak bank muamalat selalu mengedepankan etika bermuamalah

yang islami dalam setiap aktivitas pembiayaa mudharabah.

b. Adanya sistem otorisasi oleh pimpinan bank muamalat dalam setiap

tahapan pengambilan keputusan pembiayaan.

c. Proses monitoring yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia

cabang Surakarta ditujukan untuk memantau perkembangan usaha

nasabah diharapkan nasabah serius dalam menjalankan usahanya dan

diharapkan adanya keuntungan yang diperoleh dari usaha nasabah

tersebut.

d. Proses monitoring yang dilakukan pihak Bank Muamalat Indonesia

cabang Surakarta merupakan bentuk tanggung jawab bank muamalat

Page 65: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

65

terhadap nasabah penabung untuk memberikan tambahan

pendapatan atas dana yang dititipkan kepada bank muamalat.

e. Dilakukannya pengarsipan semua dokumen pembiayaan oleh bagian

support pembiayaan.

f. Proses pengikatan Akte pembiayaan di depan notaris sebagai

penguat kontrak pembiayaan antara pihak bank muamalat dengan

nasabah.

2. Kelemahan

a. Beberapa dokumen dalam proses pembiayaan mudharabah belum

dibuat rangkap oleh bagian yang mengeluarkan dokumen tersebut.

Hal ini terlihat dengan belum ada pengarsipan terhadap Memo Intern

Marketing (MIM) dan Memo dan Instruksi Dropping oleh bagian

Marketing.

B. Saran

Bertitiktolak dari kebaikan dan kelemahan sistem pembiayaan mudharabah

Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta di atas, maka penulis

memberikan saran-saran yang berhubungan dengan perbaikan sistem

pembiayaan mudharabah tersebut. Saran yang dikemukakan tersebut

diharapkan bermanfaat bagi pelaksanaan sistem pembiayaan mudharabah

pada Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta. Adapun saran yang

diberikan penulis adalah sebagai berikut :

a. Proses solisitasi harus lebih intensif untuk dilakukan. Proses solisitasi

dapat dilakukan secara aktif maupun secara pasif. Secara pasif, proses

Page 66: BAB I - BAB III - digilib.uns.ac.id/Tinjauan...Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta Eko Pujiatmoko F.3301035 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Muamalat

66

solisitasi dapat dilakukan dengan penerbitan leaflet, brosur, maupun

melakukan promo iklan pada media cetak maupun elektronik. Proses

solisitasi aktif merupakan proses solisitasi ketika nasabah datang untuk

mengajukan pembiayaan khususnya mudharabah. Hasil yang

diharapkan, proses solisitasi aktif berjalan dengan cepat begitu juga

pembiayaan akan lebih cepat terealisasi.

b. Melakukan pengarsipan dokumen oleh setiap bagian yang mengeluarkan

dokumen pembiayaan, dengan tetap mempertahankan sistem

pengarsipan dokumen pembiayaan terpusat oleh bagian support

pembiayaan.

c. Dalam setiap aktivitas sehari-hari hendaknya tetap mempertahankan

etika bermuamalah yang islami.

d. Mengadakan pelatihan, training kepada karyawan yang dimaksudkan

untuk meningkatkan kemampuan karyawan.