bab i - bab iii
TRANSCRIPT
ContentsBAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya..............................................................................5
2.2 Tinjauan Konsep.......................................................................................................6
2.2.1 Pengertian Strategi Pemasaran.........................................................................6
2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)..................................................................7
2.3 Pengertian MICE.....................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................20
METODE PENELITIAN.......................................................................................................20
3.2 Definisi Operasional Variabel.................................................................................21
3.3 Jenis dan Sumber Data...........................................................................................24
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................................25
3.5 Teknik Analisis Data................................................................................................26
BAB IV..............................................................................................................................29
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................29
4.1 Gambaran Umum Lokasi........................................................................................29
1
4.1.1 Sejarah Hotel Inna Shindu Beach.....................................................................29
4.1.2 Fasilitas Hotel Inna Shindu Beach....................................................................33
4.2 Event MICE yang Ditawarkan Hotel Inna Shindu Beach..........................................35
4.3 Strategi Pemasaran MICE oleh Hotel Inna Shindu Beach.......................................37
4.4 Kendala dalam Pemasaran MICE Hotel Inna Sindhu Beach....................................45
4.5 Analisis S.W.O.T......................................................................................................46
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan MICE di Bali sudah mencapai hasil yang cukup
menggembirakan. Adanya elemen-elemen pariwisata terkait seperti Dinas
Pariwisata Daerah Bali yang juga bekerjasama dengan Bali Hotel Association,
INCCA (Indonesia Congress & Convention Association), ASITA, Perhimpunan
Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), dan institusi seni rupa membuat Bali
sebagai tujuan MICE di dunia selanjutnya. Hal ini terbukti dengan banyaknya
event dunia yang diselenggarakan di Bali seperti UNFCC dan Bali Asian Beach
Games yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Di Bali juga banyak terdapat pakar-pakar serta praktisi pariwisata yang
sekaligus menjadi pakar MICE, antara lain I Ketut Jaman, Martinus Pake Seko,
I.B Lolec Surakusuma, I Nyoman Madiun, dan I Made Suradnya yang juga
menjadi dosen pengajar di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali. Banyaknya pelaku
yang terkait disebabkan karena Industri MICE tidak berdiri sendiri tetapi ditopang
oleh komponen-komponen yang tak terhitung jumlahnya termasuk instansi
pemerintahan.
Seluruh perkembangan MICE di Bali telah menjamah sektor perhotelan di
Bali, dimana hampir semua hotel berbintang di Bali memiliki fasilitas standar
meeting seperti meeting venue, dan departemen yang mengatur berlangsungnya
3
kegiatan MICE di hotel tersebut. Biasanya MICE di organisir oleh Banquette
Department. (sumber: wikipedia bahasa indonesia).
Tabel 1.1Kunjungan Wisatawan ke Denpasar dan Sanur Tahun 2012
BULAN
2012
KOTA SANUR TOTAL
Januari 4.399 32.079 36.478
Pebruari 5.118 24.422 29.540
Maret 2.804 23.788 26.592
April 5.594 28.008 33.602
Mei 7.046 28.008 35.054
Juni 6.969 31.042 38.011
Juli 5.146 37.141 42.287
Agustus 4.418 34.449 38.867
September 6.256 31.966 38.222
Oktober 5.995 33.199 39.194
Nopember 5.918 25.771 31.689
Desember 6.104 27.899 34.003
Total 65.767 357.772 423.539
Sumber: Polresta Denpasar, 2013
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa total secara keseluruhan wisatawan
yang berkunjung ke Denpasar adalah 65.767 orang, yang berkunjung ke Sanur
sebanyak 357.772 orang, total keseluruhan yang berkunjung adalah 423.539
orang.
Wisatawan yang berkunjung ke Sanur sebanyak 357.772 orang lebih
banyak dari kunjungan wisatawan ke Denpasar membuktikan kalau wisatawan
lebih tertarik untuk berkunjung dan menginap di Sanur. Sebagian dikarenakan
4
Sanur memiliki kegiatan MICE yang beragam dan khas seperti Sanur Village
Festival yang diadakan setiap tahun. Sanur juga menjadi pilihan tempat
diadakannya KTT APEC 2013 dimana telah dipersiapkan oleh Yayasan
Pembangunan Sanur.
Acara MICE yang diadakan di Sanur tentu juga berdampak pada hotel-
hotel di sekitarnya. Melihat berkembangnya kegiatan MICE di Sanur, setiap hotel
berbintang di Sanur memfasilitasi diri dengan kegiatan MICE. Termasuk Hotel
Inna Sindhu Beach yang terletak di Sanur, memiliki fasilitas MICE yang ikut
menunjang kegiatan MICE di daerah Sanur.
Tabel 1.2Paket yang Ditawarkan Hotel Inna Sindhu Beach
Paket Fasilitas Harga
Wedding dekorasi pelaminan standar, dekorasi area wedding, stage,
karpet panjang pengantin, sound system + mic, lighting, makan ala prasmanan (menu sesuai dengan
pilihan), snack, bunga papan/ucapan selamat, tempat
angpao, taste panel untuk 6 orang, tempat foto prawedding 6 buah,
souvenir untuk pengantin, tempat souvenir, satu kamar pengantin menginap satu malam termasuk makan pagi, satu ruangan untuk
berias, entertainment (on request), dan dekorasi kamar pengantin.
Rp.130.000,- hingga Rp. 150.000,- per orang dengan minimal jumlah
undangan 350 orang.
Full Day Meeting satu ruang meeting dengan fasilitas standart meeting room
Rp. 325.000,- per orang per hari (minimal 50
5
seperti LCD, sound system, microphones, white board, flip chart board, note pad, pencil,
mineral waterand candies, 2 kali coffee or tea break dan 1 kali
makan siang atau makan malam.
orang).
Half Day Meeting satu ruang meeting dengan fasilitas standart meeting room
seperti LCD, sound system, microphones, white board, flip chart board, note pad, pencil,
mineral waterand candies, 1 kali coffee or tea break dan 1 kali
makan siang atau makan malam.
Rp. 275.000,- per orang per hari (minimal 50
orang).
Full Board Meeting Kamar untuk menginap satu
hari, satu ruang meeting dengan
fasilitas standart meeting room
seperti LCD, sound system,
microphones, white board, flip
chart board, note pad, pencil,
mineral waterand candies, 2 kali
coffee or tea break dan 3 kali
makan (makan pagi, makan
siang dan makan malam).
2 orang dengan harga yang ditawarkan adalah Rp. 900.000,- per orang
per hari.
Half Board Meeting Kamar untuk menginap
setengah hari, satu ruang
meeting dengan fasilitas
standart meeting room seperti
LCD, sound system,
microphones, white board, flip
2 orang dengan harga yang ditawarkan adalah Rp. 750.000,- per orang
per hari.
6
chart board, note pad, pencil,
mineral water and candies, 2
kali coffee or tea break dan 2
kali makan (makan siang atau
makan malam).
Birthday Party welcome dinner, snack, birthday cake, venue with table and chair,
birth day decoration. Stage, sound system, microphones, lunch or
dinner buffe style, and special gift from the hotel.
Rp. 125.000,-per orang (minimal 50 orang)
Gathering or Reunion
welcome dinner, snack, venue with table and chair, decoration, stage, sound system, microphones, buffet lunch or dinner and 3 prizes from
the hotel for lucky draw.
Rp. 125.000,-per orang (minimal 50 orang)
Table Manner theory of table manner, tour of
the house and show-up room,
lunch or dinner, cocktail and
fruit carving demonstrations,
hand book and certificate.
Rp. 125.000,-per orang (minimal 50 orang)
Sumber: Hotel Inna Sindhu Beach, 2013
Hotel Inna Sindhu Beach memiliki paket yang ditawarkan seperti
Wedding, Birthday, Meeting, Gathering, dan Table Manner. Dalam hal ini,
produk MICE yang disediakan Hotel Inna Sindhu Beach adalah Meeting,
Gathering, dan Table Manner.
7
Lokasi Hotel Inna Sindhu yang terletak di Sanur yang merupakan salah
satu daerah berkembang untuk MICE di Bali membuat Hotel Inna Sindhu Beach
ikut dalam persaingan bisnis MICE pada hotel berbintang lainnya. Persaingan ini
dapat menjadi kendala bagi Hotel Inna Shindu Beach, sehingga strategi pemasaran
MICE sangat berperan penting dalam mempertahankan dan memasarkan secara
maksimal produk MICE di tengah persaingan yang ketat.
Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti startegi pemasarn
yang diterapkan oleh manajemen hotel Inna Sindhu Beach untuk memasarkan
produk MICE dan mencapai sasaran yang ditetapkan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam kegiatan penelitian tentunya ada beberapa hal yang menjadi sebuah
permasalahan. Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat
diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana strategi pemasaran MICE yang dilakukan oleh manajemen
Hotel Inna Shindu Beach?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah yang ada, maka tujuan diadakannya
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran MICE yang digunakan oleh
manajemen Hotel Inna Shindu Beach, sehingga dapat meningkatkan
penjualan fasilitas MICE yang dimiliki
8
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa
untuk menerapkan konsep yang diperoleh pada perkuliahan, khususnya
dalam bidang kajian manajemen pemasaran pariwisata, menambah
wawasan berpikir dalam mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan
masalah dalam kegiatan industri jasa pariwisata. Selanjutnya penelitian ini
dapat menjadi masukan bagi pelaksanaan penelitian berikutnya.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan
acuan serta pemikiran khususnya bagi mahasiswa fakultas pariwisata
dalam mengembangkan pola pikir dan pengetahuan mengenai strategi
pemasaran dan MICE.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian
terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Jadi
penelitian sebelumnya dipilih sebagai contoh atau acuan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini akan diuraikan hasil penelitian sebelumnya, diantaranya
sebagai berikut:
Laporan Penelitian Lapangan III yang berjudul “Strategi Pemasaran
Usaha Jasa MICE pada Destination Asia Tour and Travel di Padang galak
Sanur, Bali” yang disusun oleh Erika Christin Loi (2010). Pembahasan
mengenai strategi pemasaran dan MICE dalam penelitian lapangan ini, menjadi
acuan serta bahan tinjauan dalam penelitian ini. Perbedaan dari penelitian ini
dan penelitian sebelumnya yaitu berbeda dari segi lokus dimana penelitian ini
memilih lokus di hotel sedangkan penelitian sebelumnya di travel agent.
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian lapangan III ini adalah :
Destination Asia Tour and Travel menawarkan paket MICE, pemasaran
yang dilakukan adalah bekerjasama dengan beberapa hotel yang memiliki
beberapa fasilitas MICE, adapun cara promosi dilakukan melalui brosur yang
disebar melalui biro perjalanan dan hotel-hotel.
Skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Usaha Jasa Meeting,
Incentive, Conference, Exhibition (MICE) Pada PT. Pacific World Nusantara
10
Sanur Bali” yang disusun oleh Yupitrika Anugraha (2012). Pembahasan
mengenai strategi pemasaran dan MICE dalam skripsi ini, menjadi acuan serta
bahan tinjauan dalam penelitian ini. Perbedaan dari penelitian ini dan
penelitian sebelumnya yaitu berbeda dari segi lokus dimana penelitian ini
memilih lokus di hotel sedangkan penelitian sebelumnya di perusahaan yang
bergerak di bidang pelayanan wisata. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari
skripsi ini adalah :
PT. Pacific World Nusantara Sanur Bali memiliki startegi alternatif yang
telah mewujudkan program pemasaran yaitu menjaga hubungan baik dengan
incentive house, membuat variasi kegiatan pada produk MICE, memberikan
kompensasi dan pelatihan kepada karyawan, meningkatkan promosi sesuai
dengan positioning, mengembangkan target pasar dengan melakukan analisis
pemasaran, mengembangkan segmen pasar Asia seperti Korea dan Jepang,
mengemas produk MICE menjadi lebih menarik serta mengurangi pemandu
wisata freelance.
Laporan Penelitian Lapangan II yang berjudul “Strategi Pemasaran di
Queen Villas and Spa, Gili Trawangan, Lombok” yang disusun oleh Karina
Ega Nirwana (2012). Pembahasan mengenai strategi pemasaran pada villa di
Lombok dalam penelitian lapangan ini, menjadi acuan serta bahan tinjauan
dalam penelitian ini. Perbedaan dari penelitian ini dan penelitian sebelumnya
yaitu membahas strategi pemasaran MICE sedangkan penelitian sebelumnya
membahas strategi pemasaran villa. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian lapangan II ini adalah :
11
Queen Villa menggunakan Segmenting, Targeting, Positioning dalam
strategi pemasarannya. Bauran Pemasaran juga digunakan dalam pemasaran
villa tersebut.
2.2 Tinjauan Konsep
2.2.1 Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang
biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan
dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
David Cravens (2000 : 25), menjelaskan bahwa proses strategi pemasaran
meliputi :
a). Analisis Situasi (Situation Analisis). Analisis situasi ini meliputi visi,
struktur, dan analisis pasar, segmentasi pasar, serta pengetahuan pasar
untuk memadu perancangan suatu strategi baru atau perubahan strategi
yang sudah ada.
b). Perancangan Strategi Pemasaran (Designing Marketing Strategy).
Adapun segmenting, targeting, dan positioning yang melandasi
perancangan strategi pemasaran. Strategi pemasaran modern STP
(Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu segmentasi pasar, penetapan
pasar sasaran, penetapan posisi pasar, seperti yang dijelaskan (Kotler,
1995 : 315). Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar
mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan
satu atau lebih segmen pasar tertentu. Segmentasi pasar merupakan
12
suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen
menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat,
daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Targeting
merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan
targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui
keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah
sasaran. Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak
seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk.
Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang
membedakannya dengan produk pesaing. Tahap analisis situasi dalam
proses strategi pemasaran mengidentifikasi peluang pasar,
menggambarkan segmen pasar, mengevaluasi persaingan, dan menilai
kelemahan dan kekuatan perusahaan. Perancangan strategi pemasaran
meliputi market targeting dan analisis positioning, membangun
hubungan pemasaran, serta pengembangan dan perkenalan produk baru.
c). Pengembangan Program Pemasaran (Marketing Program Development).
Tahap pengembangan program pemasaran ini meliputi portofolio produk
dan manajemen strategi merek, rantai nilai, strategi promosi dan harga.
d).Penerapan dan Manajemen Strategi Pemasaran (Implometing and
Managing Marketing Strategy). Tahap penerapan dan manajemen
strategi pemasaran meliputi perancangan marketing driven organization
yang efektif, serta strategi implementasi dan control.
13
2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Kotler (1994:41) mendefinisikan “Marketing Mix sebagai
serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan
untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki oleh perusahaan.
Dalam hal ini bauran pemasaran lebih dikenal dengan 4P, yaitu produk
(product), harga (price), lokasi/distribusi (place) dan promosi (promotion).
Dimana marketing mix tersebut merupakan variabel terkendali (controllable)
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dan segmen pasar tertentu dan khusus pada pemasaran jasa.
Paradigma marketing mix terdiri dari 4P perlu dilengkapi dengan 3P sehingga
menjadi 7P yaitu people, physicial evidence dan procces. Secara ringkas
ketujuh bagian marketing mix dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Produk (Product)
Dalam ilmu ekonomi produk dapat diartikan menjadi sesuatu yang
dihasilkan melalui suatu proses yang dapat ditawarkan oleh produsen agar
diperhatikan, diminati, dicari, digunakan sebagai pemenuh kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan.
Menurut Kotler (1996) dalam bukunya yang berjudul “Marketing”
menyatakan bahwa “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
dalam pasar untuk digunakan dan dikonsumsikan sehingga dapat memenuhi
keinginan dari konsumen.
b) Harga (Price)
14
Dalam kepariwisataan harga adalah suatu variabel yang diperhatikan oleh
wisatawan dan dapat dijadikan sebagai suatu strategi dalam kegiatan
pemasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung dalam
penetapan harga, adalah harga produksi sejenis yang dijual para pesaing,
pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk
komplementer, serta potongan (Discount) untuk para penyalur dan konsumen
(Assuari, 1987).
Menurut Kotler (1994:21) “Harga adalah suatu alat pengukur data sebuah
sistem ekonomi karena harga mempengaruhi alokasi faktor-faktor produksi,
dimana didasarkan pada nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki pihak lain.
Sedangkan menurut Tjiptono (1997:151) pengertian harga sebagai berikut:
“Dari sudut pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa. Pengertian ini sejalan
dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran”
Jadi konsep harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu nilai
produk yang dinyatakan dalam bentuk uang yang ditawarkan oleh suatu
Restaurant kepada wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata.
c) Saluran Distribusi (Place)
Menurut Kotler (1994:23) menyatakan bahwa saluran distribusi adalah
suatu kelompok orang atau sekelompok perusahaan dan perorangan yang
15
mempunyai hak kepemilikan terhadap produk atau memindahkan hak
kepemilikan produk atau jasa ketika dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Menurut MacIntosh (dalam Yoeti, 2002:161) distribusi produk industri
pariwisata adalah “Sebagai struktur operasi, sebagai suatu sistem keterkaitan
berbagai kombinasi organisasi melalui produsen penghasil produk industri
pariwisata menjelaskan dan memberi kepastian tentang perencanaan
perjalanan kepada calon wisatawan. Distribusi dapat dilakukan dengan cara
langsung atau tidak langsung kepada konsumen (bila melalui perantara yang
ditunjuk sebagai agen)”
Menurut Lupiyoadi (2001:61) menyatakan “Place dalam servis
merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi,
dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada
konsumen dan dimana lokasi yang strategis.
Jadi konsep distribusi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
pemasaran yang dilakukan untuk memperlancar dan mempermudah dalam
suatu penyampaian jasa dan produk kepada para konsumen atau kepada
wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung.
d) Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pasar, dalam hal ini komunikasi
pasar adalah suatu aktivitas pemasaran untuk menyebarkan informasi,
mempengaruhi, mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang
bersangkutan (Tjiptono, 1997:225).
16
Menurut Yoeti (1996:102), promosi merupakan proses komunikasi yang
menyampaikan informasi dengan cara persuasif untuk mendapatkan suatu
respon positif dari calon pelanggan potensial. Semuanya itu dapat dilakukan
dengan teknik melalui kegiatan advertising, selling, publicity, brochurers, and
sales aid, direct mail and sales promotion.
Jadi konsep promosi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
bentuk komunikasi pasar untuk menyebarkan suatu informasi dalam
penyampaian produk kepada konsumen atau para wisatawan melalui sales
promotion untuk menarik minat para wisatawan membeli produk.
e) Personal (People)
Personal merupakan kunci utama dari keberhasilan dalam menciptakan
pelayanan kepada konsumen. Di sisi lain konsumen menghubungkan sifat
personal beserta pelayanannya dengan perusahaan yang bersangkutan. Semua
orang yang memainkan satu peran dalam waktu riil jasa (selama
berlangsungnya proses dan konsumsi) baik semua sikap dan tindakan
karyawan bahkan cara berpakaian serta penampilan karyawan mempunyai
pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan waktu riil pelayanan
atas jasa yang telah ditawarkan. Menurut Lupiyoadi (2001:61-63) menyatakan
bahwa dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people yang
befungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang
diberikan. Keputusan dalam people ini berarti sehubungan dengan seleksi,
training, motivasi, dan sumber daya manusia.
17
Dalam hal ini terdapat empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek
people yang mempengaruhi konsumen, yaitu :
1) Contractors
People di sini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekwensi
yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli.
2) Modifier
Mereka tidak secara langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup
sering berhubungan dengan konsumen, misalnya receptionist.
3) Influencer
Mereka ini mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli,
akan tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen.
4) Isolated
People disini tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix dan
tidak juga sering bertemu dengan konsumen, misalnya karyawan
administrasi penjualan, sumber daya manusia dan processing.
Jadi konsep personel (people) dalam penelitian ini adalah orang-orang
yang memberikan pelayanan kepada wisatawan atau konsumen yang
merupakan kunci utama dalam kegiatan pemasaran, dimana apabila peoplenya
bagus maka pelayanan yang diberikan kepada wisatawan juga akan baik.
f) Proses (Process)
Proses manajemen adalah meyakinkan kualitas yang konsisten dan
kemudahan pelayanan kepada konsumen, merancang proses penyampaian jasa
18
yang lebih unggul, meliputi prosedur, jadwal kerja, mekanisme, aktivitas dan
rutinitas untuk menyalurkan jasa kepada konsumen. Proses manajemen
mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikoordinasikan
untuk menjamin kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen. Dalam
pengertian lain dimana proses merupakan suatu prosedur kontak bisnis yang
dilakukan seluruh komponen manajemen perusahaan kepada wisatawan,
berupa usaha untuk menciptakan hubungan timbal balik yang akrab secara
individual, melalui kontak psikologis dan kontak antara pribadi. Ini
melibatkan prosedur transaksi yang terintergrasi secara profesional,
mekanisme birokrasi pelayanan, kontak pribadi dengan wisatawan, dan
penanganan layanan non standar secara utuh dalam mengantisipasi kebutuhan
wisatawan.
Menurut Lupiyoadi (2001:67) “Proses merupakan suatu gabungan dari
semua aktivitas dari hal-hal yang rutin dilakukan, dimana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen”. Proses dapat dibedakan menjadi dua cara,
yaitu :
1. Complexity, hal ini berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam
proses
2. Divergence, hal ini berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah
atau tahap proses.
Jadi konsep proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
proses dalam pelayanan jasa terhadap wisatawan serta gabungan dari
keseluruhan aktivitas yang rutin dilakukan.
19
g) Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik dari perusahaan jasa tempat jasa
tersebut diciptakan dan penyedia jasa beserta pengguna jasa berinteraksi yang
meliputi semua jasa pelayanan representatif yang nyata secara fisik, seperti
kartu bisnis dan peralatan lainnya. Lokasi mempengaruhi berbagai
pertimbangan dalam pemasaran, seperti pengadaan tempat parkir, topografi
dan arsitek bangunan yang mengelilinginya, jalan masuk, warna dekorasi,
furniture, logo, termasuk tanda-tanda yang dapat dilihat. Fasilitas internal,
seperti berbagai macam perlengkapan yang diperlukan pada saat berkunjung
ke objek wisata, penerangan ke dalam dan ke luar lokasi, tempat sampah,
kamar kecil, serta alat penghitung dan perlengkapannya dapat menambah
kualitas pelayanan.
Menurut Lupiyoadi (2001:65) “Bukti fisik merupakan lingkungan fisik
perusahaan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, di elemen
tangible apa saja yang digunakan untuk mengkomunikasikan peranan jasa
tersebut”. Ada dua tipe Physical Evidence, yaitu :
1) Essential Evidence merupakan berbagai keputusan-keputusan yang dibuat
oleh pemberi jasa mengenai design lay out dari gedung, ruangan dan lain-
lainnya.
2) Peripheral Evidence merupakan nilai tambahan yang bila berdiri sendiri
tidak akan berarti apa pun, jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap saja
walaupun peranannya sangat penting dalam proses produksi.
20
Jadi konsep Physical Evidence yang dimaksud di dalam penelitian ini
adalah lingkungan fisik dari suatu Restoran, dimana layanan tersebut
diciptakan dan pelanggan berinteraksi. Dalam hal ini fasilitas-fasilitas yang
tersedia menjadi ketertarikan pada wisatawan.
2.3 Pengertian MICE
Menurut Pendit (1999:25), MICE diartikan sebagai wisata konvensi,
dengan batasan yaitu usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran
merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu
pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendikiawan) untuk
membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
MICE singkatan bahasa Inggris dari "Meeting, Incentive, Convention,
and Exhibition" dalam bahasa Indonesia yakni Pertemuan, Insentif, Konvensi,
dan Pameran, dalam industri pariwisata atau pameran, adalah suatu jenis
kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan
dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Dunia MICE
adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal dunia
MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju.
Dunia MICE merupakan salah satu dunia bisnis yang menjanjikan.
Menurut Kesrul (2004:3), MICE sebagai suatu kegiatan kepariwisataan
yang aktifitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya
melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama, rangkaian kegiatannya
21
dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions, congresses,
conference dan exhibition. Berikut adalah penjelasanya :
1. Meeting
Meeting merupakan suatu kegiatan yang termasuk di dalam MICE.
Menurut Kesrul (2004:8), Meeting Suatu pertemuan atau persidangan yang
diselenggarakan oleh kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi,
perkumpulan atau perserikatan dengan tujuan mengembangkan
profesionalisme, peningkatan sumber daya manusia, menggalang kerja sama
anggota dan pengurus, menyebarluaskan informasi terbaru, publikasi,
hubungan kemasyarakatan. Menurut Kesrul (2004:3), “Meeting adalah
suatu kegiatan kepariwisataan yang aktifitasnya merupakan perpaduan
antara leisure dan business, biasanya melibatkan orang secara bersama-
sama”.
2. Incentive
Undang-undang No.9 tahun 1990 yang dikutip oleh Pendit (1999:27),
Menjelaskan bahwa perjalanan insentive merupakan suatu kegiatan
perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para
karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi
mereka dalam kaitan penyelenggaraan konvensi yang membahas
perkembangan kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Kesrul
(2004:18), bahwa insentive merupakan hadiah atau penghargaan yang
diberikan oleh suatu perusahaan kepada karyawan, klien, atau konsumen.
Bentuknya bisa berupa uang, paket wisata atau barang.
22
3. Conference
Menurut (Pendit,1999:29), Istilah conference diterjemahkan dengan
konferensi dalam bahasa Indonesia yang mengandung pengertian sama.
Dalam prakteknya, arti meeting sama saja dengan conference, maka secara
teknis akronim mice sesungguhnya adalah istilah yang memudahkan orang
mengingatnya bahwa kegiatan-kegiatan yang dimaksud sebagai
perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan sebuah meeting, incentive,
conference dan exhibition hakekatnya merupakan sarana yang sekaligus
adalah produk paket-paket wisata yang siap dipasarkan. Kegiatan-kegiatan
ini dalam industri pariwisata dikelompokkan dalam sati kategori, yaitu
MICE. Menurut Kesrul, (2004 :7), conference atau konferensi adalah suatu
pertemuan yang diselenggarakan terutama mengenai bentuk-bentuk tata
karena, adat atau kebiasaan yang berdasarkan mufakat umum, dua
perjanjian antara negara-negara para penguasa pemerintahan atau perjanjian
international mengenai topik tawanan perang dan sebagainya.
4. Exhibition
Exhibition berarti pameran, dalam kaitannya dengan industri pariwisata,
pameran termasuk dalam bisnis wisata konvensi. Hal ini diatur dalam Surat
Keputusan Menparpostel RI Nomor KM. 108 / HM. 703 / MPPT-91, Bab I,
Pasal 1c, yang dikutip oleh Pendit (1999:34) yang berbunyi “ Pameran
merupakan suatu kegiatan untuk menyebar luaskan informasi dan promosi
yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau yang ada
kaitannya dengan pariwisata. Menurut Kesrul (2004:16), exhibition adalah
23
ajang pertemuan yang dihadiri secara bersama-sama yang diadakan di suatu
ruang pertemuan atau ruang pameran hotel, dimana sekelompok produsen
atau pembeli lainnya dalam suatu pameran dengan segmentasi pasar yang
berbeda.
2.4.1 Pengertian beberapa istilah dalam MICE
1. Seminar
Merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik
yang dibahas adalah masalah sehari-hari, dimana secara formal seminar juga
dapat diartikan sebagai suatu pertemuan untuk membahas suatu masalah di
bawah pimpinan ketua. Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya
menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas
kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu
masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam
bidangnya. Sementara itu, peserta berperan untuk menyampaikan
pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman
tentang suatu masalah.
2. Symposium
Merupakan serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan
seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan
mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik
yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa
aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu
dari berbagai sudut pandangan.
24
3. Lokakarya
Merupakan suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk
memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya
adalah pertemuan ilmiah yang kecil. Bisa juga didefinisikan sebagai diskusi
atau pertemuan para ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah di
bidangnya.
4. Sarasehan
Merupakan pertemuan informal yang di selenggarakan untuk
mendengarkan pendapat ( prasaran ) para ahli mengenai suatu masalah di
bidang tertentu. Misalnya menemui Pak Camat untuk memeinta pendapat
mengenai pembangunan fasilitas di suatu desa.
5. Diskusi panel
Merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang
suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6
orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator. Diskusi
ini biasanya digunakan untuk memperluas wawasan mengenai sesuatu
masalah yang sedang hangat. Diskusi ini melibatkan beberapa pakar dari
disiplin ilmu atau profesi yang berbeda untuk bertindak sebagai
panelis/pembicara. Moderator bisa langsung bertanya kepada panelis untuk
menggali pandangan/pendapat. Peserta diskusi diberi kesempatan untuk
bertanya atau menanggapi/menyanggah pendapat para panelis. Pada akhir
diskusi moderator menyajikan pokok-pokok pikiran hasil diskusi.
6. Talkshow
25
Merupakan sebuah program televisi atau radio dimana seseorang
ataupun group berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik
dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator.
Kadangkala, Talkshow menghadirkan tamu berkelompok yang ingin
mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga, seorang tamu
dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talkshow ini
biasanya diikuti dengan menerima telpon dari para pendengar/penonton
yang berada di rumah, mobil, ataupun ditempat lain.
7. Workshop
Merupakan pelatihan kerja yang meliputi teori dan praktek pada suatu
bidang tertentu. Secara umu workshop juga bisa disebut tempat kerja,
intinya workshop adalah tempat tenaga kerja melakukan kegiatan repair
yang didukung oleh alat-alat kerja bisa juga disebut sebagai tempat
bertemunya para ahli bidang tertentu untuk melakukan suatu praktek kerja
berdasarkan teori di bidangnya.
8. Gathering
Merupakan reuni. Yakni merupakan acara bertemu atau berkumpulnya
kembali orang-orang yang telah lama terpisahkan dalam suatu acara yang
terkonsep. Acara gathering dapat bersifat formal (misalnya acara gathering
di instansi pendidikan) atau informal (membuat acara gathering bersama
sahabat lama).
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Inna Sindhu Beach Hotel terletak di Jl. Pantai Sindhu No.14 Sanur, PO
Box 3181 Denpasar 80228. Tersedia 61 kamar yang terdiri dari empat type: 5
kamar junior suite, 16 bungalow, 31 kamar deluxe dan 9 kamar standar.
Semua jenis kamar dilengkapi dengan Satelit TV, IDD Call, Minibar, Air
Conditioning, Copy Maker, Hair Dryer dan Private Balcony.
Alasan memilih Inna Sindhu Beach Hotel sebagai lokasi penelitian
adalah karena hotel ini merupakan hotel bintang 3 yang cukup ramai
dikunjungi atau dihuni oleh wisatawan. Pada periode 90-an pejabat-pejabat /
petinggi-petinggi Negara yang pernah menginap di Sindhu Hotel adalah:
1. Presiden Uni Soviet yaitu Voroshilov
2. Presiden Yugoslavia yaitu Joseph Broz Tito
3. Presiden 1 RI yaitu bapak Ir.Soekarno
4. Bapak Jenderal M. Yusuf
Inna Sindhu Beach Hotel memiliki 4 ruang pertemuan sebagai kegiatan
MICE untuk kegiatan rapat, pesta dan acara lainnya, yaitu :
1. Batukaru dengan kapasitas 100 – 250 orang
2. Paruman Agung dengan kapasitas 60 – 150 orang
3. Saraswati dengan kapasitas 60 – 150 orang
4. Batur dengan kapasitas 10 – 30 orang
28
Fasilitas standard meeting room yang disediakan antara lain, LCD, sound
system, microphones, white board, flip chart board, note pad, pencil, mineral
water, candies, coffee break, and buffet lunch or dinner.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel digunakan untuk memperjelas dan
membatasi penelitian ini. Definisi operasional variabel yang diambil oleh
peneliti adalah :
1. Strategi (7P)
Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah dibidang
pemasaran untuk memperoleh hasil yang optimal, Marwan (1991 : 30).
Adapun beberapa indikator dalam strategi pemasaran yakni 7P, Adapun
7P yang dimaksudkan dalam penelitian ini, hal ini bertujuan untuk
membatasi penelitian agar terfokus pada topik yang memang diteliti oleh
peneliti :
1. Product
Product yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah seluruh fasilitas
MICE yang tersedia, serta produk atau paket MICE yang ditawarkan yang
meliputi paket kegiatan yang terdiri dari fasilitas yang diperoleh pada
penyewaan fasilitas yang disediakan di Inna Shindu Beach Hotel Sanur.
Produk MICE yang ditawarkan oleh Hotel Inna Shindu Beach, yaitu:
a) Meeting Package
29
Ada beberapa paket meeting yang ditawarkan oleh Inna Sindhu Beach
Hotel diantaranya:
1) Full Day Meeting
2) Half Day Meeting
3) Full Board Meeting
4) Half Board Meeting
b) Gathering or Reunion
c) Table Manner
2. Place
Place yang dimaksudkan dalam penelitian ini kemana dan kepada siapa
sasaran dari penjualan produk serta fasilitas MICE ini. Jadi konsep
distribusi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu pemasaran
yang dilakukan oleh manajemen Inna Shindu Beach Hotel untuk
memperlancar dan mempermudah dalam suatu penyampaian jasa dan
produk MICE kepada para konsumen atau kepada wisatawan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Price
Price yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah harga dari
penyewaan fasilitas berdasarkan jumlah peserta, serta harga dari segala
produk yang termasuk atau meliputi penyelenggaraan kegiatan MICE
tersebut. Jadi konsep harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu nilai produk MICE yang dinyatakan dalam bentuk uang yang
ditawarkan oleh Inna Shindu Beach Hotel kepada wisatawan yang
30
mengunjungi daerah tujuan wisata Bali. Harga dari keseluruhan produk
MICE Hotel Inna Shindu Beach, antara lain:
a) Full Day Meeting
Harga yang ditawarkan adalah Rp. 325.000,- per orang per hari
(minimal 50 orang).
b) Half Day Meeting
Harga yang ditawarkan adalah Rp. 275.000,- per orang per hari
(minimal 50 orang).
c) Full Board Meeting
Harga yang ditawarkan adalah Rp. 900.000,- per orang per hari.
d) Half Board Meeting
Harga yang ditawarkan adalah Rp. 750.000,- per orang per hari.
e) Gathering or Reunion
Harga paket Gathering or Reunion yang ditawarkan adalah mulai dari
harga Rp. 125.000,-per orang (minimal 50 orang),.
d) Table Manner
Harga paket table manner yang ditawarkan adalah mulai dari harga
Rp. 125.000,-per orang (minimal 50 orang).
4. Promotion
Promotion yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah bagaimana
cara manajemen hotel mempromosikan fasilitas serta produk MICE yang
dimiliki. Jadi konsep promosi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu bentuk komunikasi pasar untuk menyebarkan suatu informasi
31
dalam penyampaian produk kepada konsumen atau para wisatawan
melalui sales promotion untuk menarik minat para wisatawan membeli
produk MICE yang ditawarkan oleh Inna Shindu Beach Hotel. Adapun
kegiatan promosi yang dilakukan oleh Hotel Inna Shindu Beach untuk
seluruh kegiatan MICE yang dimiliki, antara lain:
a) Personal Selling
b) Promosi Penjualan
c) Advertising (Periklanan)
d) Brosur
5. People
Konsep personel (people) dalam penelitian ini adalah orang-orang
yang memberikan pelayanan kepada wisatawan atau konsumen yang
merupakan kunci utama dalam kegiatan pemasaran, dimana apabila
peoplenya bagus maka pelayanan yang diberikan kepada wisatawan juga
akan baik.
6. Process
Process yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
karyawan berinteraksi dengan wisatawan agar dapat menyampaikan
pelayanan yang sangat baik. Jadi konsep proses yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah suatu proses dalam pelayanan jasa MICE terhadap
wisatawan atau pengguna fasilitas/jasa MICE, serta gabungan dari
keseluruhan aktivitas yang rutin dilakukan.
7. Phycicial Evidence
32
Jadi konsep Physical Evidence yang dimaksud di dalam penelitian ini
adalah lingkungan fisik dari Inna Shindu Beach Hotel, dimana layanan
tersebut diciptakan dan pelanggan berinteraksi. Dalam hal ini fasilitas-
fasilitas yang tersedia menjadi ketertarikan pada wisatawan.
2. MICE
MICE yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan Meeting,
Incentive, Convention, and Exhibition. Jadi yang akan diteliti merupakan
seluruh kegiatan MICE yang sudah pernah terselenggara di Inna Shindu
Beach Sanur. Selain mengenai acara MICE yang pernah diselenggrakan,
penulis akan meneliti mengenai kelengkapan fasilitas MICE yang tersedia
serta paket-paket pariwisata MICE yang ada. Adapun kegiatan meeting
yang dimiliki yaitu:
1) Full Day Meeting
2) Half Day Meeting
3) Full Board Meeting
4) Half Board Meeting
5) Gathering or Reunion
Sedangkan kegiatan Convention yang ditawarkan yaitu Table
Manner.
33
3.3 Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data, yaitu :
1. Data Kualitatif
Adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna. Sebagai contoh gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan,
struktur organisasi, dan cara kerja.
2. Data Kuantitatif
Adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Data
kuantitatif yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah
wisatawan yang pernah menyelenggarakan event MICE di Inna Sindhu
Beach Hotel.
b. Sumber Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh atau dikumpulakan oleh peneliti secara
langsung baik lisan maupun tertulis. Dalam penelitian ini data primer
didapat dari hasil wawancara terhadap pihak marketing terkait pengadaan
pariwisata MICE dan fasilitasnya serta sales & marketing management
Inna Shindu Beach Hotel.
2. Data Sekunder
Data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak
lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun
34
nonkomersial. Seperti literatur-literatur melalui internet dan bahan
bacaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
a. Wawanacara
Yaitu cara mengumpulkan data dengan cara mengadakan tanya jawab
secara langsung terhadap pihak Inna Sindhu Beach Hotel yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti dengan berpedoman pada daftar pertanyaan
yang sudah disusun sebelumnya.
b. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan langsung di Inna Sindhu Beach Hotel
untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.
Observasi diawali dengan survey untuk memahami karakteristik data dan
situasi objek penelitian. Langkah ini penting dilakukan untuk menentukan
posisi permasalahan yang ditemui dalam meneliti mengenai strategi
pemasaran MICE di Inna Shindu Beach Hotel yang layak untuk diteliti,
dan data dan refrensi untuk memahami masalah cukup tersedia serta
adanya informan yang bersedia memberikan keterangan sehubungan
dengan masalah yang akan diteliti.
c. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dari literatur-literatur yang ada hubungannya
dengan masalah yang diteliti, seperti strategi pemasaran, dan pengertian
MICE.
d. Dokumentasi
35
Penggunaan bahan dokumen sangat penting artinya dalam rangka
melengkapi data yang tidak dapat diperoleh dalam observasi dan
wawancara. Hal ini desebabkan dalam dokumentasi terekam secara visual
hala-hal ataupun detil-detil mengenai fasilitas MICE yang ada, atau
kegiatan MICE yang sedang berlangsung.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang lebih cenderung bersifat
deskripsi kalimat daripada pemecahan angka. Data yang ada pada penelitian ini
lebih banyak berupa deskriptif dan menguraikan secara rinci hasil informasi
dari fakta-fakta yang diperoleh dari responden. Kemudian dipadukan dengan
pendekatan SWOT yang akan menganalisa mengenai strategi pemasaran di
Inna Shindu Beach Hotel.
Analisis SWOT adalah suatu metode untuk menganalisa lingkungan
external dan internal, dimana kekuatan dan kelemahan termasuk lingkungan
internal sedangkan peluang dan ancaman termasuk lingkungan external.
Analisis ini digunakan untuk mengakaji potensi yang dimiliki Inna Shindu
Beach Hotel dengan cara mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity), dan tantangan (threats) yang ada. Jadi
potensi tersebut dikaji melalui :
1. Kekuatan (Strenght): Segala sesuatu yang ada pada produk serta fasilitas
MICE Inna Shindu Beach Hotel dan menjadi kelebihan sehingga layak
untuk dikembangkan.
36
2. Kelemahan (Weakness): Hal-hal yang dapat menghambat potensi dari
fasilitas dan produk MICE Inna Shindu Beach Hotel, sehingga perlu
dipertimbangkan dan mendapat penanganan yang cepat.
3. Peluang (Opportunity): Kondisi yang mendatangkan keuntungan bila dapat
dimanfaatkan secara positif.
4. Tantangan (Threats): Kondisi yang jika dibiarkan akan berpengaruh
terhadap ketidakberhasilan serta hambatan dalam penjualan produk MICE
di Inna Shindu Beach Hotel.
Tabel 1.1Matrik Analisis SWOT
IFASEFAS
Strenght (S)Tentukan faktor kekuatan internal
Weakness (W)Tentukan faktor kelemahan internal
Opportunities (O)Tentukan faktor peluang ekternal
Strategi SOCiptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WOCitakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Threats (T)Tentukan faktor ancaman eksternal
Strategi STCiptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WTCiptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : Freddy Rangkuti Tahun 2002
37
Keterangan :
1) Strategi SO yaitu strategi ini dibuat berdasarkan pikiran perusahaan, yaitu
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh
peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST yaitu strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3) Strategi WO yaitu strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT yaitu strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif
dan berusaha menghindari ancaman.
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi
4.1.1 Sejarah Hotel Inna Shindu Beach
Pada sekitar tahun 1940-an hotel ini didirikan, berjumlah 6 kamar berupa
rumah kontrakan yang pertama kali ditempati oleh Mrs.Merson kebangsaan
Amerika, kemudian dilanjutkan oleh Mr. Hootman kebangsaan belanda,
selanjutnya dikelola oleh Kanikolijke Paketvaar Maatsohappij (KPM),
dibawah pimpinan Tuan Moooder Kock, dan dibantu oleh seorang asisten
yaitu Bapak Harjomiguno.
Setelah Indonesia mendeka tanggal 17 Agustus 1945 dan terjalin
hubungan diplomatic antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah
Belanda, maka hotel ini diambilalih oleh pemerintah Indonesia pada tanggal
22 Agustus 1956, yang selanjutnya diberi nama Sindhu Beach Hotel, dan
dipimpin langsung oleh Bapak Harjomigono, berkedudukan di Denpasar
sebagai bagian dari Bali Hotel. Pada periode tersebut pejabat-pejabat /
petinggi-petinggi Negara yang pernah menginap di Sindhu Hotel adalah:
1. Presiden Uni Soviet yaitu Voroshilov
2. Presiden Yugoslavia yaitu Joseph Broz Tito
3. Presiden 1 RI yaitu bapak Ir.Soekarno
4. Bapak Jenderal M. Yusuf
39
Pada tahun 1974, hotel ini direnovasi dan dikembangkan menjadi 47
kamar, dilengkapi dengan fasilitas seperti restaurant, bar, dan swimming pool,
guna memenuhi keinginan pelanggan, baik wisatawan mancanegera, maupun
wisatawan nusantara, juga untuk menyambut delegasi PATA, yang
mengambil tempat di Bali Beach Hotel-Sanur. Manajemen Hotel sudah
dipisah dengan Bali Hotel.
Pada tahun 1986 dibangun Sea View sebanyak 12 kamar, sehingga kamar
yang tersedia menjadi 59 kamar. Pada tahun 1991, semua hotel yang berada
dibawah PT.Natour diberi identitas sama, sehingga Hotel Sindhu Beach
diubah menjadi Natour Sindhu Beach. Pada tahun 2000, satu unit bungalow
yang terdiri dari dua kamar dikembangkan menjadi empat kamar, sehingga
kamar yang tersedia menjadi enam puluh satu kamar sampai saat ini.
Dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan dan efisiensi dibidang
pemasaran, operasi, keuangan, dan sumberdaya manusia, maka tanggal 13
Maret 2001, pemerintah melakukan penggabungan PT.Natour dengan
PT.Hotel Indonesia Internasional (PT.HII), menjadi perusahaan baru dengan
nama PT.Hotel Indonesia Natour (PT.INNA Hotel Group) dengan motto:
“ANDA SEGALANYA BAGI KAMI”, sehingga Natour Sindhu Beach
kembali berganti nama menjadi INNA Sindhu Beach yang menyandang
predikat bintang 3.
Para Manager yang pernah memimpin Natour Sindhu Beach adalah :
1. Tahun 1972, Bapak Sakoentolo
2. Tahun 1973, Bapak Uri Madhuri
40
3. Tahun 1973-1974, Bapak Ekel
4. Tahun 1974-1981, Bapak Santoso
5. Tahun 1981-1982, Bapak Soebekti Said
6. Tahun 1982-1987, Bapak Made Patra
7. Tahun 1987-1991, Bapak Ferry S.Repie
8. Tahun 1991-1993, Bapak Koestamaji
9. Tahun 1993-1998, Bapak K. Suandha
10. Tahun 1988-2000, Bapak Ainul Midfar
11. Bapak Darmadi
12. Bapak Teken
13. Bapak Sujarwo
14. Bapak Budiastra
15. Bapak Sukarjana
16. Bapak Wela
17. Bapak Wirya Negara
18. Bapak Maryanto
Sedangkan General Manager pertama yang memimpin INNA Sindhu
Beach adalah Bapak Wayan Darmadi, S.Sos, MBA, MM. dari bulan Januari-
September 2001.
Tabel 4.1Team Management Inna Sindhu Beach Hotel
No Nama Jabatan
1. Maryanto S. SE General Manager
41
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
I Nengah Mustika, SE.,SS
I Made Sumantra, SE
Farida Iswahyuni
I Ketut Sukaada, SE
I Nyoman Dana
I Putu Sukarata
I Ketut Suranada
I Made Mahariadi
I Made Dharma
Budaria
Marketing Manager
Chief Accountant
F&B Manager
Manpower Manager
Front Office Manager
Sales Manager
Restaurant & Bar Manager
Excecutive Housekeeper
Chief Engineer
Chef
Sumber: Inna Sindhu Beach Hotel,2013.
Inna Sindhu Beach Hotel memiliki karyawan yang bertugas dalam
operasional dan management hotel di setiap departemennya. Adapun jumlah
karyawan dan trainee di Inna Sindhu Beach Hotel dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2Jumlah Karyawan di Inna Sindhu Beach Hotel
No Department Jumlah
Karyawan
Jumlah
Trainee
1
2
3
4
Man Power Management
Accounting
Marketing
Front Office
03 orang
14 orang
05 orang
08 orang
-
02 orang
01 orang
04 orang
42
5
6
7
8
9
House Keeping
Food & BEverage
Security
Enginering
Driver & Koperasi
22 orang
26 orang
09 orang
13 orang
04 orang
10 orang
23 orang
-
-
-
Sumber: Inna Sindhu Beach Hotel,2013.
Inna Sindhu Beach Hotel memiliki 65 orang karyawan tetap 36 karyawan
kontrak dan 3 karyawan DW(Daily Worker) serta 40 Trainee .
4.1.2 Fasilitas Hotel Inna Shindu Beach
Akomodasi, tersedia sebanyak enam puluh satu kamar yang terdiri dari
empat tipe: lima kamar junior suite, enam belas bungalow, tiga puluh satu
kamar deluxe dan sembilan kamar standar. Semua jenis kamar dilengkapi
dengan Satelit TV, IDD Call, minibar, Air Conditioning, Copy Maker, Hair
Dryer dan Private Balcony.
Restaurant, Matahari beach restaurant adalah satu-satunya restaurant
yang tempatnya sangat strategis yaitu menghadap ke pantai. Buka untuk
makan pagi, makan siang dan makan malam, baik secara prasmanan, A La
Carte, maupun Table D’hote. Menyediakan masakan Indonesia, Chinese
Food, dan European Food. Buka 24 jam untuk room service.
Bar, Tetaring bar dengan view yang sangat bagus menghadap Gunung
Agung di sebelah Utara, dan menghadap ke Pulau Nusa Penida disebelah
43
timur, menyediakan minuman yang sangat variatif dari Tropical Fruit Juices
dan minuman beralkohol dan tersedia berbagai macam kopi.
Kolam Renang, tersedia kolam renang dewasa dengan kedalaman 2,5
meter dan kolam renang untuk anak-anak.
Ruang rapat, tersedia empat ruang rapat yaitu Batukaru dengan kapasitas
170 orang, Batur dengan kapasitas 20 orang, Saraswati dengan kapasitas 100
orang dan Paruman Agung kapasitas 110 orang dalam bentuk kelas.
Inna Sindhu Beach Hotel memiliki berbagai fasilitas penunjang
yang disediakan bagi tamu yang menginap, antara lain:
1. 24 hours Room Service
2. Baby Sitter on Call with Prior Request
Baby Sitter dalam hotel bisa diminta melalui telepon dari
kamar tamu atau bisa juga ditambahkan dalam reservasi yaitu
sebagai special request.
3. Safe Deposit Boxes
Safe Deposit Boxes disediakan di setiap kamar dan di front
office hotel.
4. Taxi Service
Taxi Service yang ada di hotel disediakan 24 jam untuk
tamu yang menginap dan tamu yang melaksanakan meeting.
5. Laundry & Dry Cleaning Service
6. Money Changer
44
Money Changer yang ada di hotel hanya buka sampai jam 5
sore yang letaknya di dekat FB cashier.
7. Car Park
Car Park berada di depan hotel yang disediakan untuk para
tamu yang dapat menampung 27 mobil.
8. Doctor or Dentist on call
Dokter dalam hotel bisa diminta melalui telepon dari kamar
tamu, sehingga dalam keadaan emergency tamu yang sakit
dapat ditangani dengan cepat.
9. Internet Access
Fasilitas ini diberikan pada tamu secara cuma-Cuma untuk
tamu yang ingin menggunakan rasilitas free WIFI di Matahari
Beach Restaurant serta Internet Corner yang buka 24 jam dan
berlokasi di lobby hotel.
10. Fun Club (Mini Basket Square, Chess, Table Tennis, Pool
Table, Foot Reflexology Floor)
Fasilitas ini diberikan untuk para wisatawan yang menginap
sebagai rekreasi dalam hotel. Letak Fun Club ini bersebelahan
sengan Tetaring Bar yang tepat berada di pinggir pantai
Sindhu.
45
4.2 Strategi Pemasaran MICE oleh Hotel Inna Shindu Beach
Strategi Pemasaran yang digunakan disini yaitu Bauran Pemasaran yang
digunakan keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan produk, harga, tempat (saluran distribusi), promosi, personal
perusahaan, bentuk fisik, dan yang terakhir adalah proses, semua hal tersebut
saling berkaitan yang tujuannya sebagai kunci sukses usaha pemasaran
tentunya demi tercapainya tujuan perusahaan dan kepuasan konsumen.
Adapun bauran pemasaran yang diterapkan oleh Hotel Inna Shindu Beach,
yaitu:
1. Product
Produk MICE yang ditawarkan oleh Hotel Inna Shindu Beach, yaitu:
b) Meeting Package
Ada beberapa paket meeting yang ditawarkan oleh Inna Sindhu Beach
Hotel diantaranya:
6) Full Day Meeting
Full day meeting adalah paket meeting satu hari tanpa
menggunakan kamar, dengan fasilitas standart meeting room
seperti LCD, sound system, microphones, white board, flip chart
board, note pad, pencil, mineral water and candies, dua kali coffee
or tea break dan satu kali makan siang atau makan malam.
3) Half Day Meeting
46
Half day meeting adalah paket meeting setengah hari tanpa
menggunakan kamar, dengan fasilitas standart meeting room
seperti LCD, sound system, microphones, white board, flip chart
board, note pad, pencil, mineral waterand candies, dua kali coffee
or tea break dan tiga kali makan (makan pagi, makan siang dan
makan malam).
4) Full Board Meeting
Full board day meeting adalah paket meeting satu hari dan
menggunakan kamar untuk menginap dimana satu kamar diisi oleh
dua orang, dengan fasilitas standart meeting room seperti LCD,
sound system, microphones, white board, flip chart board, note
pad, pencil, mineral waterand candies, dua kali coffee or tea break
dan tiga kali makan (makan pagi, makan siang dan makan malam).
5) Half Board Meeting
Half board day meeting adalah paket meeting satu hari dan
menggunakan kamar untuk menginap dimana satu kamar diisi oleh
dua orang, dengan fasilitas standart meeting room seperti LCD,
sound system, microphones, white board, flip chart board, note
pad, pencil, mineral water and candies, 2 kali coffee or tea break
dan 2 kali makan ( makan siang atau makan malam).
c) Gathering or Reunion
Paket kegiatan perkumpulan atau reuni yang ditawarkan meliputi
welcome dinner, snack, venue with table and chair, decoration, stage,
47
sound system, microphones, buffet lunch or dinner and three prizes
from the hotel for lucky draw.
e) Table Manner
Paket kegiatan tata karma di meja makan yang ditawarkan meliputi
theory of table manner, tour of the house and show-up room, lunch or
dinner, cocktail and fruit carving demonstrations, hand book and
certificate.
2. Price
Harga merupakan variabel yang sangat menentukan dalam persaingan
pemasaran suatu produk. Harga juga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi image suatu produk yang ditawarkan dan juga dapat
memberikan pengaruh terhadap konsumen untuk membeli. Harga dari
keseluruhan produk MICE Hotel Inna Shindu Beach, antara lain:
b) Full Day Meeting
Harga yang ditawarkan adalah Rp. 325.000,- per orang per hari
(minimal 50 orang).
e) Half Day Meeting
Harga yang ditawarkan adalah Rp. 275.000,- per orang per hari
(minimal 50 orang).
f) Full Board Meeting
Harga yang ditawarkan adalah Rp. 900.000,- per orang per hari.
g) Half Board Meeting
Harga yang ditawarkan adalah Rp. 750.000,- per orang per hari.
48
f) Gathering or Reunion
Harga paket Gathering or Reunion yang ditawarkan adalah mulai dari
harga Rp. 125.000,-per orang (minimal 50 orang),.
f) Table Manner
Harga paket table manner yang ditawarkan adalah mulai dari harga
Rp. 125.000,-per orang (minimal 50 orang).
3. Place
Adapun Place atau saluran distribusi yang selama ini dipergunakan oleh
Hotel Inna Shindu Beach terbagi menjadi dua jenis yaitu saluran
distribusi secara langsung dan secara tidak langsung. Saluran distribusi
secara langsung yaitu dari produsen ke konsumen. Jenis saluran ini tidak
menggunakan perantara karena konsumen dapat datang langsung dan
melihat lokasi serta membuat kesepakatan harga dengan produsen dalam
hal ini adalah dengan pihak hotel. Kekurangan dari tipe saluran distribusi
ini adalah produsen tidak dapat menjangkau pasar yang lebih luas karena
konsumen langsung datang kepada produsen untuk memakai jasa
mereka. Tak jarang tamu yang sedang ingin mengadakan event di Sanur
langsung datang dan memilih mengadakan event tersebut di hotel Inna
Shindu Beach, jadi mereka datang langsung jadi bisa melakukan
kesepakatan harga dan memakai jasa mereka. Saluran distribusi secara
tidak langsung memiliki kelebihan konsumen tidak perlu bersusah payah
mendatangi produsen untuk membeli produk tersebut, karena konsumen
bisa membeli produk tersebut kepada perantara atau distributor atau
49
pengecer dalam hal ini beberapa travel agent yang bekerjasama dengan
Hotel Inna Shindu Beach dalam pemasarannya. Namun kekurangan dari
tipe saluran distribusi ini adalah perantara yang terlibat dalam penjualan
produk akan berusaha mendapatkan harga yang paling rendah dari
produsen, sehingga pengecer dapat menjual dengan harga yang lebih
tinggi ke konsumen dan keuntungan yang didapatkannya lebih besar dari
produsen.
4. Promotion
Promosi adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengenalkan,
menginformasikan dan memasarkan MICE pada Hotel Inna Shindu
Beach agar dikenal oleh masyarakat luas. Adapun kegiatan promosi yang
dilakukan oleh Hotel Inna Shindu Beach untuk seluruh kegiatan MICE
yang dimiliki, antara lain:
b) Personal Selling
Personal Selling dilakukan oleh Inna Shindu Beach sebagai sarana
untuk memperkenalkan produknya. Biasanya hal ini dilakukan
dengan cara mendatangi perusahaan-perusahaan besar seperti yang
sudah penah dilakukan yaitu perusahaan mobil dan sepeda motor,
dengan bertemu langsung dengan owner atau manager untuk
memperkenalkan MICE di Hotel Inna Shindu Beach. Bukti
nyatanya adalah tak jarang group suatu perusahaan mengadakan
acara di hotel ini sehingga tentunya akan lebih besar tingkat
kunjungan wisatawan atau tamu ke hotel ini. Selain itu biasanya
50
dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak travel agent-travel
agent bukan hanya di Sanur atau Denpasar sendiri atau Bali namun
sudah merambah ke berbagai travel di kota-kota besar seperti
Surabaya dan Jakarta.
c) Promosi Penjualan
Bentuk promosi penjualan yang biasanya dilakukan oleh Hotel Inna
Shindu Beach yaitu mengikuti travel-travel mart dan juga table top
di berbagai kota, kemudian juga mengadakan sales mission
misalnya dalam acara family trip untuk media dan travel agent.
d) Advertising (Periklanan)
Promosi ini adalah salah satu cara pengenalan MICE Hotel Inna
Sindhu Beach yang terbilang cukup jadi andalan karena caranya
yang mudah dan bisa di akses masyarakat luas. Biasanya dilakukan
melalui internet dengan website yang bisa diakses yaitu
www.innasindhubeachhotel.com. Selain itu pihak Hotel Inna
Sindhu Beach juga memasarkan paket event MICE ke website luar
negeri seperti Agoda. Jadi tidak hanya wisatawan domestik yang
mengenal MICE di hotel ini namun juga dikenal di luar negeri.
e) Brosur
Hotel Inna Sindhu Beach juga melakukan promosi melalui brosur,
brosur ini juga dibuat semenarik mungkin agar setiap orang tertarik
untuk membacanya. Dengan itu semakin menarik minat wisatawan
untuk mengadakan event MICE di hotel ini.
51
1. People
Personal adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memberikan
pelayanan jasa baik secara langsung maupun tidak langsung kepada tamu
yang mengadakan event di Hotel Inna Sindhu Beach. Personal sebagai
orang yang memberikan pelayanan sangat mempengaruhi kualitas jasa
yang diberikan oleh Hotel Inna Sindhu Beach dan merupakan salah satu
faktor penting untuk memberikan kepuasan kepada tamu serta untuk
menjalin hubungan yang baik dengan tamu atau konsumen. Orang-orang
yang memberikan pelayanan seperti waiter kepada konsumen yang
merupakan kunci utama dalam kegiatan pemasaran, dimana apabila
personelnya bagus maka pelayanan yang diberikan kepada wisatawan juga
akan baik. Banquet juga memiliki peranan penting dalam mempersiapkan
segala sesuatunya sebelum acara dimulai dan ketika memerlukan barang
tambahan untuk penunjang acara.
6. Process
Proses adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh seluruh komponen Hotel
Inna Sindhu Beach kepada tamu yang menimbulkan suatu hubungan
timbal balik yang akrab. Adapun proses tersebut adalah sebagai berikut:
a) Proses Kerjasama Travel Agent
Seperti yang telah disebutkan, pendistribusian juga dilakukan oleh
Travel Agent untuk tamu yang hendak mengadakan acara. Proses ini,
Travel Agent sebagai perantara antara tamu dan pihak hotel.
52
b) Proses Pelayanan saat Event
Pelayanan yang dilakukan oleh waiter kepada tamu yang mengadakan
event. Proses ini, waiter melayani tamu dimana seluruh waiter
memiliki hospitality yang baik.
Dari alur proses tersebut maka perlu diperhatikan bahwa diperlukan
kerjasama yang baik antara satu bagian dengan bagian yang lain dimana
semua bagian yang tentunya harus memberikan pelayanan yang bagus,
sehingga tercipta kualitas kinerja karyawan juga tujuannya adalah untuk
memberikan kepuasan kepada tamu dengan maksimal. Guest comment
diberikan kepada tamu untuk menerima keluhan atau kesan maupun saran
kepada tempat event tersebut, yang nantinya bisa dijadikan acuan untuk
mengetahui sejauh mana kualitas kerja dan hotel itu sendiri dalam
mengadakan acara MICE.
7. Physical Evidence
Physical Evidence atau Bentuk fisik merupakan lingkungan fisik dimana
jasa itu dibuat dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Bentuk fisik
dari Hotel Inna Sindhu Beach adalah sebagai berikut:
a) Ruang Meeting
Inna Sindhu Beach Hotel memiliki 4 ruang meeting sebagai kegiatan
MICE untuk kegiatan rapat, pesta dan acara lainnya, yaitu :
1. Batukaru dengan kapasitas 100 – 250 orang
2. Paruman Agung dengan kapasitas 60 – 150 orang
3. Saraswati dengan kapasitas 60 – 150 orang
53
4. Batur dengan kapasitas 10 – 30 orang
4.4 Kendala dalam Pemasaran MICE Hotel Inna Sindhu Beach
Dalam melakukan pemasaran MICE Hotel Inna Sindhu Beach,
ditemukan beberapa kendala, yaitu:
1. Persaingan MICE di Hotel Lain
MICE sudah marak dilakukan di Bali. Seluruh hotel berbintang kini
sudah menyediakan jasa MICE sebagai pilihan utama untuk
mengadakan acara bagi tamu domestik maupun mancanegara. Dengan
peringkat Hotel Inna Sindhu Beach berbintang tiga, terkadang dari
segi pemasaran masih kalah dengan hotel lain yang berbintang empat
dan lima yang juga menawarkan jasa MICE.
2. Pajak Wine yang Tinggi
Wine merupakan minuman wajib untuk acara MICE berskala
internasional. PPh yang dikenai pada Wine berpengaruh pada acara
MICE yang berskala internasional yang diadakan di Hotel Inna
Sindhu Beach.
4.5 Analisis S.W.O.T.
1. Strenght (Kekuatan)
54
a) Memiliki paket MICE yang lengkap dari meeting, gathering,
hingga pelatihan Table Manner.
b) Selain paket MICE, juga tersedia paket Wedding dan Birthday.
c) Memiliki ruang pertemuan dengan masing-masing kapasitasnya
yang memadai hingga skala internasional.
2. Weakness (Kelemahan)
a) Pajak Wine yang masuk dikenakan tinggi sehingga berdampak
kurang baik ketika mengadakan acara MICE skala internasional
3. Opportunities (Peluang)
a) Karena paket yang ditawarkan menarik, semakin banyak tamu yang
memilih membuat acara MICE di Hotel Inna Sindhu Beach.
b) Harga yang ditawarkan terjangkau, tidak semahal dengan MICE di
hotel yang berbintang empat dan lima.
4. Threats (Ancaman)
a) Persaingan dengan hotel yang berbintang empat dan lima yang
memiliki fasilitas lebih bagus dan lengkap.
55
Strengths
a) Memiliki paket MICE yang
lengkap dari meeting,
gathering, hingga pelatihan
Table Manner.
b) Selain paket MICE, juga
tersedia paket Wedding dan
Birthday.
c) Memiliki ruang pertemuan
dengan masing-masing
kapasitasnya yang memadai
hingga skala internasional.
Weaknesses
a) Pajak Wine yang masuk
dikenakan tinggi
sehingga berdampak
kurang baik ketika
mengadakan acara
MICE skala
internasional
Opportunities
a) Karena paket yang ditawarkan
menarik, semakin banyak
tamu yang memilih membuat
acara MICE di Hotel Inna
Sindhu Beach.
b) Harga yang ditawarkan
terjangkau, tidak semahal
dengan MICE di hotel yang
berbintang empat dan lima.
Strategi SO
Mempertahankan semua yang sudah
menjadi fasilitas MICE
Strategi WO
Menciptakan suatu kreasi
baru dalam menyajikan
minuman, sehingga dengan
minuman yang berkelas,
harga untuk paket MICE
tetap terjangkau
Treaths
a) Persaingan dengan hotel yang
berbintang empat dan lima
yang memiliki fasilitas lebih
bagus dan lengkap.
Strategi ST
memperbaharui paket MICE
sehingga menjadi lebih menarik
Strategi WT
Mengganti Wine dengan
minuman yang berkelas
namun berbeda dengan yang
disediakan oleh hotel lain
56
Dari tabel matrik tersebut dapat diketahui bahwa strategi yang dapat
dilakukan dan diterapkan pada Queen Villas and Spa adalah :
1. Strategi SO
← Mempertahankan semua yang sudah menjadi fasilitas MICE.
2. Strategi ST
Memperbaharui paket MICE sehingga menjadi lebih menarik
3. Strategi WO
Menciptakan suatu kreasi baru dalam menyajikan minuman,
sehingga dengan minuman yang berkelas, harga untuk paket MICE
tetap terjangkau.
4. Strategi WT
Mengganti Wine dengan minuman yang berkelas namun berbeda
dengan yang disediakan oleh hotel lain.
57
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Strategi SO
← Mempertahankan semua yang sudah menjadi fasilitas MICE.
Strategi ST
Memperbaharui paket MICE sehingga menjadi lebih menarik
Strategi WO
Menciptakan suatu kreasi baru dalam menyajikan minuman,
sehingga dengan minuman yang berkelas, harga untuk paket MICE
tetap terjangkau.
Strategi WT
Mengganti Wine dengan minuman yang berkelas namun berbeda
dengan yang disediakan oleh hotel lain.
5.2 Saran
Agar produk MICE yang ada di Hotel Inna Sindhu Beach diperbaharui
menjadi lebih menarik dan inovatif sehingga dapat menarik minat para tamu atau
wisatawan dan dapat lebih memajukan MICE di Sanur.
58