bab i pendahuluanesakip.klatenkab.go.id/storage/files/bpbd_lk_2019... · 2020. 6. 26. ·...

30
1 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019 BAB I PENDAHULUAN Pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat terdiri dari 3 pilar utama yaitu; transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Berkaitan dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih serta bebas kolusi, korupsi dan nepotisme. Pelaksanaan dari rencana dan program yang sudah dilaksanakan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten, maka instrumen pelaporan adalah sudah menjadi kewajiban. Pelaporan ini dalam rangka melaksanakan amanat PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentag Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik, terukur dan transparan. Bentuk pertanggung jawaban ini tertuang dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) yang dibuat oleh setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tidak terkecuali Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Sebagai wujud realisasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Klaten. yang dilaksanakan selama 1 tahun anggaran. Hal ini sebagai jawaban yang relevan di era reformasi sebagai wujud aktualisasi dan

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan

    pemerintahan yang bersih, serta peningkatan pelayanan kepada

    masyarakat terdiri dari 3 pilar utama yaitu; transparansi, partisipasi

    dan akuntabilitas. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23

    Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan

    Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

    Berkaitan dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan

    pemerintahan yang baik dan bersih serta bebas kolusi, korupsi dan

    nepotisme. Pelaksanaan dari rencana dan program yang sudah

    dilaksanakan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

    Klaten, maka instrumen pelaporan adalah sudah menjadi kewajiban.

    Pelaporan ini dalam rangka melaksanakan amanat PP Nomor 8

    Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

    Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentag

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. serta Peraturan

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

    Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah

    LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan

    AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik, terukur dan

    transparan. Bentuk pertanggung jawaban ini tertuang dalam

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) yang dibuat oleh setiap

    Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tidak terkecuali

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Sebagai

    wujud realisasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Klaten.

    yang dilaksanakan selama 1 tahun anggaran. Hal ini sebagai

    jawaban yang relevan di era reformasi sebagai wujud aktualisasi dan

  • 2 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    transparansi pemerintah yang baik dalam reformasi administrasi

    publik.

    A. Maksud dan Tujuan

    Maksud disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

    (LkjIP) adalah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai

    visi, misi dan tujuan instansi pemerintah serta dalam rangka

    perwujudan pemerintahan yang baik dan bersih.

    Tujuan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

    (LkjIP) adalah untuk mengukur pencapaian kinerja kegiatan

    terhadap rencana kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen

    Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan

    Anggaran ( DPPA ) guna mewujudkan visi dan misi SKPD.

    B. Gambaran Umum

    Kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia diatur terutama

    melalui Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

    Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2008

    tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan peraturan-

    peraturan pemerintah serta peraturan presiden serta turunan-

    turunannya. Khusus untuk Jawa Tengah, penyelenggaraan

    penanggulangan bencana diatur juga melalui Peraturan Daerah

    Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan

    Bencana.

    Risiko suatu bencana ditentukan oleh 3 (tiga) factor, yaitu ancaman,

    kerentanan, dan kapasitas. Oleh sebab itu program dan kegiatan

    penanggulangan dan pengurangan risiko bencana dilaksanakan

    dengan strategi yaitu mengurangi ancaman, mengurangi kerentanan,

    dan meningkatkan kapasitas.

    1. Mengurangi ancaman/bahaya Ancaman merupakan suatu

    kondisi yang berpotensi menimbulkan bencana berupa

  • 3 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia. Kegiatan

    ini dilakukan antara lain melalui identifikasi dan sosialisasi

    daerah rawan bencana, penyusunan peta risiko bencana.

    Penyusunan Peta risiko bencana dilakukan untuk jenis bencana

    kekeringan di kabupaten, identifikasi daerah rawan bencana.

    2. Mengurangi kerentanan Sekumpulan kondisi dan atau suatu

    akibat keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan)

    yang berpengaruh buruk terhadap upaya-upaya pencegahan dan

    penanggulangan bencana. Untuk mengurangi tingkat kerentanan

    masyarakat terutama yang menempati daerah rawan bencana

    dilakukan dengan membentuk desa siaga bencana,

    pengembangan budaya sadar bencana, pemantauan dan

    pelaporan kebencanaan, simulasi dan gladi bencana.

    3. Meningkatkan/Penguatan Kapasitas Suatu kondisi kemampuan

    sumberdaya dalam menghadapi ancaman atau bahaya, dimana

    makin tinggi suatu kapasitas akan menurunkan tingkat risiko

    bencana. Termasuk kapasitas adalah dengan adanya system

    peringatan dini, kelembagaan BPBD, kelompok relawan, dll.

    Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten Klaten dibentuk

    berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun

    2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

    Dearah Kabupaten Klaten dan ditindaklanjuti dengan Peraturan

    Bupati Klaten Nomor 35 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Fungsi

    dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten Klaten.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas :

    1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

    penaggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,

    penanganan darurat, rehabilitasi fdan rekonstruksi secara adil

    dan merata.

    2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

    penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-

    undangan.

    3. Menyusun, menetapkan prosedur tetap penanganan bencana.

  • 4 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    4. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

    bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat

    dalam kondisi darurat bencana

    5. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

    Dalam menyelenggarakan Badan Penanggulangan Bencana

    mempunyai fungsi :

    1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan benacana

    dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat,

    efektif dan efisien.

    2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana

    secara terencana terpadu dan menyeluruh.

    C. Struktur Organisasi

    Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 Badan

    Penanggulangan Bencana dipimpin oleh seorang kepala yang secara

    ex efficio dijabat oleh Sekretaris Dearah dalam hal melaksanakan

    tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

    Susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

    Kabupaten Klaten adalah :

    1. Kepala

    a. Unsur Pengarah

    Unsur Pengarah berada dibawah dan bertanggungjawab

    kepada kepala dan diatur lebih lanjut dengan Peraturan

    Bupati

    b. Unsur Pelaksana

    Unsur pelaksana terdiri dari :

    c. Kepala Pelaksana

    d. Sekretariat , membawahi :

    1) Subbagian Perencanaan Dan pelaporan

    2) Subbagian Keuangan

    3) Subbagian Umum Dan Kepegawaian

    e. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

  • 5 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    1) Seksi Pencegahan

    2) Seksi Kesiapsiagaan

    f. Bidang Kedaruratan dan Logistik

    1) Seksi Kedaruratan

    2) Seksi Logistik

    g. Bidang Rehabilitasi dan rekonstruksi

    1) Seksi Rehabilitasi

    2) Seksi Rekonstruksi

    h. Kelompok Jabatan Fungsional

    D. Sumber Daya Manuasia (SDM)

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun

    2011 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Daerah

    Kabupaten Klaten dan Peraturan Bupati KLaten Nomor 35 Tahun 2011

    tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Tugas pokok Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten adalah perumusan

    dan penetapan kebijakan penaggulangan bencana dan penanganan

    pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien serta

    pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana

    secara terencana, terpadu dan menyeluruh.

    I. Kepala

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah dipimpin oleh seorang

    kepala yang secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Dearah dan

    dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung

    jawab kepada Bupati

    II. Unsur Pengarah

    Unsur Pengarah berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

    kepala

    III. Unsur Pelaksana

    Kepala pelaksana mempunyai tugas menyelenggarakan

    penanggulangan bencana daerah yang meliputi penetapan kebijakan

  • 6 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    pembangunan yang beresiko bencana, pencegahan bencana,

    penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.

    IV. Sekretaris

    Sekretaris mempunyaimembantu kepala pelaksana dalam

    mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan

    pengendalian terhadap program, administrasi, dan

    sumberdaya serta kerjasama

    V. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

    Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai

    tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan

    dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada

    prabencana serta pemberdayaan masyarakat.

    VI. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas

    mengkoordinaiskan dan melaksanakan kebijakan umum

    penanggulangan bencana pada saattanggap darurat dan

    dukungan logistic.

    VII. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

    Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai

    tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan bidang

    penanggulangan bencana pada pasca bencana.

    Susunan kepegawaian Badan Penanggulangan Bencana Daerah

    Kabupaten Klaten.

    Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Menurut Golongan dan Jenis Kelamin

    Jumlah Pegawai

    Golongan

    Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan

    I - -

    II 5 Orang - 6 Orang

  • 7 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    III 11 Orang 7 Orang 18 Orang

    IV 5 Orang - 4 Orang

    Jumlah 21 Orang 7 Orang 28 Orang

    Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Menurut Golongan dan Pendidikan

    Jumlah Pegawai

    Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan

    S2 7 Orang 1 Orang 8 Orang

    S1 4 Orang 4 Orang 8 Orang

    D3 2 Orang 1 Orang 3 Orang

    SLTA 5 Orang 2 Orang 7 Orang

    SLTP 2 Orang - 2 Orang

    SD - - -

    Jumlah 20 Orang 8 Orang 28 Orang

    Dengan melihat SDM yang dimiliki Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah Kabupaten Klaten di tinjau dari pendidikan formal,

    paling banyak adalah lulusan/tamatan S2.

    Dengan dukungan SDM yang sangat baik secara kualitas

    maupun kuantitas, masih diperlukan unsur lain sebagai pendukung

    antara lain sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang

    kelancaran tugas kantor.Sarana dan prasarana yang ada pada Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten untuk pelaksanaan

    tugas yang menjadi tupoksinya dalam batas yang minimal. Sarana dan

    prasarana terlampir.

    Untuk menunjang transparansi terkait tata laksana

    administrasi perkantoran maupun keuangan, maka diperlukan suatu

    system yang terintegrasi kesemua lini sehingga tidak hanya lembaga

    yang berkompeten yang dapat mengakses tapi masyarakat juga dapat

    mengakses dalam batas-batas yang diperbolehkan peraturan yang

    diperbolehkan peraturan yang berlaku sehingga ada kontrol dan

    partisipasi dari masyarakat.

    Agar pembangunan lima tahun ke depan tidak berjalan

    sendiri tanpa arah maka diperlukan satu arahan dan persamaan visi

    yang mengarah pada tindakan penuh kehati-hatian dan sikap arif dari

  • 8 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    semua pihak agar terjalin pembangunan terkoordinasi dan berdayaguna

    termasuk pembangunan yang dijalankan oleh Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah Kabupaten Klatendan instansi lainnya

    E. ISU SETRATEGIS

    Beberapa isu yang muncul sebagai dampak dari proses pembangunan

    bidang penanggulangan bencana yang dilaksanakan selama ini antara lain:

  • 11 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    BAB II

    PERENCANAAN KINERJA

    Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen

    yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi

    kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

    program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Dalam hal

    ini, perjanjian kinerja dilakukan antara Bupati dengan Kepala

    Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten. Melalui perjanjian kinerja,

    terwujud komitmen antara penerima amanah dan kesepakatan

    antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

    berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang

    tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang

    dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk

    kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-

    tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang

    diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan

    tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja

    setiap tahunnya.

    Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

    1. Wujud komitmen nyata antara Kalakhar BPBD Kabupaten Klaten

    dengan Bupati Klaten selaku pemberi amanah untuk

    meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja

    Aparatur.

    2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

    aparatur.

    3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian

    tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian

    penghargaan dan sanksi.

    4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan

    monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/

    kemajuan kinerja penerima amanah.

  • 12 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Dalam

    rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

    transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten Tahun 2019 telah

    melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Klaten untuk

    mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini. Secara

    singkat keterkaitan antara Tujuan/sasaran, Indikator dan Target

    Kinerja yang telah disepakati antara Kalakhar BPBD Kabupaten

    Klaten dengan Bupati Tahun 2019, adalah sebagai berikut. Tujuan

    Reformasi yang menginginkan perubahan di segala bidang termasuk

    dalam bidang birokrasi dan pemerintahan, adanya tranparansi

    penyelenggaraan pemerintahan yang memungkinkan publik dapat

    mengetahui dan menjalankan fungsi kontrol pemerintahan. Asas

    desentralisasi yang melimpahkan sebagian kewenangan Pemerintah

    Pusat kepada Pemerintah Daerah sehingga rantai birokrasi yang

    terkesan berbelit – belit dan lama tidak terjadi lagi, sehingga

    pelayanan kepada publik dapat berjalan lebih optimal. Pembagian

    urusan pemerintahan tersebut didasarkan bahwa masih terdapat

    beberapa macam urusan pemerintahan yang sepenuhnya tetap

    menjadi kewenangan pemerintah pusat.

    Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala

    daerah dibantu oleh lembaga teknis dan perangkat daerah. Secara

    umum perangkat daerah terdiri dari unsur staf yang membantu

    penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam lembaga

    sekretariat ; unsur pendukung tugas kepala daerah dalam

    penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik,

    diwadahi dalam lembaga teknis daerah ; serta unsur pelaksana

    urusan daerah yang diwadahi dalam lembaga dinas daerah.

    Badan Penanggulangan Bencana` Kabupaten Klaten

    sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang diamanati oleh Undang-

    Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

    yang mana Penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan

    tanggung jawab dan wewenang Pemerintah dan pemerintah daerah,

  • 13 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    yang dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan

    menyeluruh. untuk melaksanakan penanggulangan bencana sebagai

    salah satu bagian dari perangkat pemerintah juga diharuskan dapat

    merespon berbagai tuntutan dinamika global yang berkembang,

    dinamis dan kompetitif. Maka Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah Kabupaten Klaten mempunyai konsep perencanaan

    komperhensif yang dijadikan panduan dalam melaksanakan kegiatan.

    Konsep perencanaan termuat dalam rencana strategis

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten yang

    mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan

    kegiatan yang realistis dengan merespon dan mengantisipasi

    perkembangan masa depan.

    A. VISI DAN MISI

    Visi adalah cara pandang jauh ke depan atau suatu gambaran

    yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan.

    Dengan demikian visi merupakan gambaran yang menjadi perekat

    dan menyatukan berbagai gagasan strategis, memiliki orientasi masa

    depan, menumbuhkan komitmen bersama seluruh masyarakat dan

    menjamin kesinambungan kepemimpinan dalam rangka memberi

    keyakinan bahwa suatu perkembangan akan terjadi.

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5

    Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah (RPJMD) Kabupaten Klaten Tahun 2016 – 2021,

    menyebutkan bahwa Visi Bupati Klaten terpilih adalah

    “MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI DAN

    BERDAYA SAING”, maka untuk mendukung visi dari Bupati Klaten

    terpilih dan setelah menerima masukan dari Stake Holders,

    B. Tujuan dan Sasaran

  • 14 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    Dalam rangka mendukung Visi dan Misi Bupati Klaten Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten, mempunyai

    tujuan :

    ”Mewujudkan Pengurangan Resiko Bencana”

    Untuk mencapai tujuan Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten

    Klaten menetapkan sasaran adalah sebagai berikut

    ”Terwujudnya Pengurangan Resiko Bencana”.

    C. Kebijakan

    Dalam rangka mencapai strategi diperlukan arah kebijakan

    yang akan menjadi panduan dalam melakukan langkah kerja berupa

    program-program dan kegiatan-kegiatan. Arah kebijakan yang harus

    dijadikan acuan meliputi :

    1. meningkatkan kapasitas dan menekan kerentanan di kawasan

    rawan bencana

    2. meningkatkan tata kelola dan kelembagaan dalam pengurangan

    resiko bencana

    3. melaksanakan dan mengembangkan pengurangan resiko bencana

    berbasis masyarakat dan desa

    D. Program

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

    Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah sebagai mana telah diubah dengan peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah , maka Program yang

    dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

    Klaten dalam tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

    1. Pelayanan administrasi perkantoran;

    2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

  • 15 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    3. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

    4. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

    5. Penanganan Darurat Bencana

    E. Kegiatan

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

    Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah sebagai mana telah diubah dengan peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah, maka kegiatan yang

    dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

    Klaten dalam tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

    1. Penyediaan jasa surat menyurat

    2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

    3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

    4. Penyediaan Jasa administrasi keuangan

    5. Penyediaan Alat Tulis Kantor

    6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

    7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan

    Kantor.

    8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang –

    undangan

    9. Penyediaan bahan logistik

    10. Penyediaan Makanan dan Minuman

    11. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

    12. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

    13. Penyediaan jasa pengamanan kantor

    14. Penyediaan jasa pengemudi kantor

    15. Pengadaan peralatan gedung kantor

    16. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor

    17. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional

  • 16 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    18. Pemeliharaan Rutin / Berkala perlengkapan Gedung Kantor

    19. Pemeliharaan Rutin / Berkala mebelair

    20. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kebencanaan

    21. Pelatihan dan simulasi pengurangan resiko bencana

    22. Pembentukan dan pengembangan sekolah siaga bencana

    23. Peningkatan koordinasi forum penanggulangan bencana

    24. Penyelenggaraan sekolah sungai

    25. Pembentukan desa tangguh bencana

    26. Penyusunan dokumen rencana penanggulangan bencana

    27. Koordinasi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

    28. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (hibah rehab dan

    rekon)

    29. Koordinasi pemantauan dan operasional penanganan darurat

    bencana

    30. Pengembangan dan pemberdayaan Tim Reaksi Cepat (TRC)

    31. Droping air bersih

    32. Penyediaan dana siap pakai

    33. Pembinaan penegakan Perda/Perbub

    34. Pengadaan sarana dan prasarana penanganan bencana

    Perencanaan kinerja merupakan penjabaran dari sasaran

    dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana strategis yang

    akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai

    kegiatan setiap tahunnya. Rencana Kinerja Tahunan disusun setiap

    awal tahun berdasarkan Rencana Strategis yang telah ditetapkan.

    Selanjutnya Rencana Kinerja Tahunan digunakan sebagai dasar

    dalam penyusunan anggaran yang kemudian digunakan pula dalam

    pembuatan Rencana Operasional kegiatan.

    Penetapan indikator kinerja sasaran dilakukan dengan

    mengkaitkan beberapa indikator kinerja hasil (outcome) kegiatan-

    kegiatan utama yang dianggap sebagai penggerak kinerja sasaran

    terdekat. Target dari indikator kinerja sasaran ini ditetapkan dalam

    bentuk satuan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik

    masing-masing indikator. Satuan target ditetapkan dalam bentuk

  • 17 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    kuantitatif yang dapat dihitung dan diukur, sehingga dapat dinilai

    untuk menentukan tingkat capaian kinerja / keberhasilan masing-

    masing sasaran.

    Penetapan tingkat kinerja tahunan sedapat mungkin

    mempertimbangkan tingkat kinerja yang ingin dicapai pada akhir

    periode. Renstra dibagi dalam lima tahun yang diwujudkan dalam

    bentuk program dan kegiatan setiap tahunnya secara bertahap.

    Penetapan rencana kinerja ini bermanfaat untuk menyediakan

    umpan balik dan juga keberhasilan atau kekurangberhasilan

    pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan oleh setiap SKPD

    dalam setiap tahunnya selama periode Renstra.

    PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

    Sasaran Indikator sasaran target

    Terwujudnya

    pengurangan

    kerentanan resiko

    bencana

    Kelas indeks kapasitas

    bencana

    sedang

    Perhitungan indeks risiko bencana didasarkan pada hasil kajian risiko

    bencana yang diolah secara spasial. Menurunnya Indeks Risiko Bencana

    di Pusat-pusat Pertumbuhan Yang Berisiko Tinggi. berdasarkan

    penilaian kemungkinan dan besarnya dampak yang diukur dari

    keterpaparan (exposure) dan kapasitas (capacity) untuk setiap bahaya

    (hazard) dan untuk gabungan dari beberapa bahaya yang ada (multi

    hazards).

    Penurunan Indeks Risiko Bencana dilaksanakan dengan melakukan

    kegiatan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana dari berbagai

    pihak meliputi pihak pemerintah, pendidikan, masyarakat dan lembaga

    usaha.

    Target penurunan indeks risiko bencana sangat dipengaruhi oleh

    komponen penyusunnya yaitu komponen bahaya, komponen kerentanan

    dan komponen kapasitas. Dari ketiga komponen penyusun indeks risiko,

  • 18 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    komponen bahaya merupakan komponen yang sangat kecil

    kemungkinan untuk diturunkan, maka indeks risiko bencana dapat

    diturunkan dengan cara menurunkan tingkat kerentanan (komponen

    kerentanan) melalui peningkatan tingkat kapasitas (komponen

    kapasitas) melalui berbagai kegiatan antara lain :

    1. Desa Tangguh Bencana

    2. Simulasi dan Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana

    3. Sekolah Siaga Bencana

    4. Sekolah sungai

    5. Peningkataan Koordinasi Forum Penanggulangan Bencana

    6. Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten telah

    melaksanakan Perjanjian kinerja dengan Bupati Klaten dengan

    melaksanakan 5 (lima) program 34 Kegiatan yang didukung anggaran

    Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Klaten sebesar

    Rp.21.770.224.440.-

  • 19 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    Mendasarkan pada amanat Peraturan Pemerintah (PP) No 8

    Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

    Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi

    pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja. Laporan kinerja

    merupakan laporan yang memberikan gambaran progres kinerja atas

    mandat dan sumber daya yang digunakannya. Akuntabilitas kinerja

    merupakan suatu bentuk kewajiban untuk

    mempertanggungjawabkan tentang keberhasilan atau kegagalan

    dalam pencapaian sasaran kinerja organisasi kepada pihak-pihak

    yang berwenang menerima pelaporan secara transparan akuntabel.

    Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat

    pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam

    mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang

    dalam strategic planning suatu organisasi. Pengukuran kinerja

    digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan

    kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran

    yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi BPBD

    Provinsi Jawa Tengah. Pengukuran dimaksud merupakan suatu hasil

    penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator

    kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, dan hasil. Aspek

    penilaian tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk

    diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap

    pencapaian tujuan dan sasaran. Dalam rangka melakukan evaluasi

    keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi

    sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka

  • 20 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    menengah. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan - kegiatan

    sebagaimana tersebut pada bab sebelumnya, maka dilaksanakan

    pengukuran kinerja hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai

    pada Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten

    Tahun 2019 yang mencakup penetapan indikator kinerja dan

    penetapan capaian indikator kinerja. Selanjutnya dilakukan evaluasi

    kinerja dengan cara menghitung nilai capaian kinerja dari

    pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan.

    A. Capaian Kinerja Organisasi

    Setiap indikator kinerja yang telah ditetapkan terlebih dahulu

    dilihat rencana yang akan dilaksanakan kemudian dihitung

    realisasinya. Berdasarkan perbandingan antara rencana dan realisasi

    tersebut dapat dihitung capaian Indikator Kerja (IK) dalam satuan

    persen. Kemudian masing-masing indikator kinerja tersebut

    ditetapkan bobot indikator kinerjanya dalam satuan persen. Capaian

    indikator kinerja dan bobot indikator kinerja dapat dihitung nilai

    capaian indikator kinerja dalam satuan persen dari masing-masing

    indikator kinerja dalam satu kegiatan.

    Evaluasi kinerja merupakan kegiatan untuk menilai

    keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi / unit kerja dalam

    melaksanakan tugas dan fungsinya atau merupakan analisis dari

    interprestasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja.

    Penyusunan Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2019 ini didasarkan kepada

    pengukuran kinerja.

    Skala Pengukuran Capaian LKj IP Tahun 2019

    No Rentang Capaian Kategori Capaian

    1 Lebih dari 100% Sangat baik

    2 75 – 100 % Baik

  • 21 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    3 55 – 75 % Cukup

    4 Kurang dari 55% Kurang

    Sumber : Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014

    Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan

    analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih

    transparan mengenai sebab-sebab tercapainya atau tidak tercapainya

    kinerja yang diharapkan.

    Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2019 dijabarkan sebagai

    berikut :

    No Sasaran/

    Program Indicator

    target Capaian/

    realisasi ket

    2018 2019 2018 201

    9

    1

    Terwujudnya pe-ngurangan resiko bencana

    Indeks resiko

    bencana 120 120 120 120

    Penyelenggaraan penanggulangan bencana

    Jumlah desa

    tangguh

    bencana

    2 2 2 2

    Jumlah relawan

    yang terlatih

    tanggap

    bencana

    225 225 225 225

    NO Sasaran/

    program Indicator target

    Capaian/

    realisasi ket

    1 sekolah siaga

    bencana 15 15 15 15

    Sekolah sungai 3 3 3 3

    Rehabilitasi Cakupan 100 100 100 100

  • 22 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    dan

    rekonstruksi

    pasca

    bencana

    penanganan

    rehabilitasi dan

    rekonstruksi

    pasca bencana

    Penanganan

    darurat

    bencana

    Prosentase

    korban bencana

    skala

    kabupaten/kota

    yang dievakuasi

    menggunakan

    sarana

    prasarana

    darurat

    100 100 100 100

    Prosentase

    korban bencana

    skala kab.kota

    yg menerima

    bantuan selama

    tanggap darurat

    100 100 100 100

    Prosentase

    tercukupinya

    kebutuhan

    logistic untuk

    korban

    100 100 100 100

    Sasaran Strategis I ( Penyelenggaraan Penanggulangan

    Bencana)

    Indikator keberhasilan progam ini adalah :

    1. Terbentuknya 2 desa tangguh bencana baru, yaitu:

    a. Desa Balak kecamatan Cawas

    b. Desa Pacing Kecamatan Wedi

  • 23 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    2. Terbentukknya Sekolah Siaga Bencana telah dilaksanakan untuk

    50 sekolah.

    3. Terbentuk 19 komunitas sekolah sungai.

    4. Terlaksananya penyebaran informasi tentang kebencanaan yang

    dilaksanakan bekerjasama dengan radio Salma tiap hari kamis

    5. Fasilitasi kegiatan Unit Layanan Disabilitas dalam pengurangan

    resiko bencana

    6. Terlaksananya jambore dan apel relawan sebanyak 1200 relawan

    7. Terlaksananya Jambore PAUD dalam rangka pembelajaran

    kebencanaan bagi anak usia dini.

    8. Fasilitasi dan simulasi tentang kebencanaan di desa - desa rawan

    bencana (banjir, longsor, putting beliung)

    Sasaran Strategis II (Cakupan penanganan rehabilitasi dan

    rekonstruksi pasca bencana)

    Indiaktor keberhasilan dari program ini adalah tealh terbangunnya 2

    (dua) jembatan yaitu :

    1. Jembatan Talang ( Kecamatan Bayat)

    2. Jembatan Ngandong (kecamatan Gantiwarno)

    Sasaran Stategis III (Penanganan darurat bencana)

    Indikator keberhasilan dari program ini adalah:

    1. Jumlah peserta bintek SAR dan latihan gabungan, Jumlah peserta

    pelatihan TRC, Jumlah tangki bantuan air bersih Penyelamatan

    dan evakuasi masyarakat terkena bencana dilakukan melalui

    usaha dan kegiatan pencarian, pertolongan, dan penyelamatan

    masyarakat sebagai korban akibat bencana oleh tim reaksi cepat

    dengan melibatkan unsur masyarakat dibawah komando

    Komandan penanganan darurat bencana, sesuai dengan lokasi

    dan tingkatan bencananya.

    2. Penyediaan logistic kebencanaan berupa sembako, bronjong

    kawat, dan zak pasir.

    3. Droping air sebanyak 800 tangki untuk 10 desa 25 kecamatan.

    4. Dana siap pakai untuk bantuan korban angina putting beliung

    sebanyak 37 kepala keluarga

    5. Pengadaan sarana prasarana kebencanaan berupa 55 chainsaw,

    sepatu boot,jas hujan, HT,

    B. Realisasi Anggaran

  • 24 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    Pelaksanaan kegiatan pada Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah Kabupaten Klaten dalam tahun Anggaran 2019

    menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah Kabupaten Klaten tahun anggaran 2019 sebesar Rp.

    24.535.819.440,- (dua puluh empat milyar lima ratus tiga puluh lima

    juta delapan ratus Sembilan belas ribu mpat ratus empat puluh

    rupiah ) anggaran tersebut diperinci menjadi belanja belanja tidak

    langsung dan belanja langsung. Belanja tidak lansung sebesar Rp.

    2.765.595.000,- ( dua milyar tujuh ratus enam puluh lima juta lima

    ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dan Belanja langsung

    sebesar 21.770.224.440,- (dua puluh satu milyar tujuh ratus tujuh

    puluh juta dua ratus dua puluh empat ribu empat ratus empat puluh

    rupiah )

    Tabel capaian anggaran tahun 2019

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah

    No

    Sasaran Strategis

    Program

    ANGGARAN

    Sebelum Perubahan Rencana

    ( Rp. )

    Setelah Perubahan

    Rencana (Rp.)

    Realisasi (Rp.)

    Capaian %

    Terwujudnya pe-ngurangan resiko bencana

    Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    1.486.500.000

    1.767.673.000

    1.519.367.858 85.95

    2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana paratur

    757.550.000 610.377.000 435.409.225 71.33

  • 25 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    3

    Program penyelenggaraan penanggulangan bencana

    955.000.000 1.172.580.00

    0 867.798.540 74.01

    4 Program Rehabilitasi dan

    Rekonstruksi

    16.007.600.000

    16.043.150.000

    13.775.569.007 85.87

    5 Program Penanganan darurat bencana

    1.359.350.000

    2.176.444.440

    1.509.853.553 69.37

    Jumlah 20.566.000.

    000 21.770.224.

    440

    18.107.998.183

    83.18

  • 26 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    NO URAIAN APBD SETELAH

    PERUBAHAN PENYERAPAN

    PROSENTASE KETERANGAN

    (%)

    1. Gaji Pokok PNS 1.769.810.000 1.500.805.400 84,80 Prosentase dihitung

    2. Tunjangan Keluarga 188.766.000 139.486.324 73,89 dari APBD

    3. Tunjangan Jabatan 148.575.000 120.755.000 81,27 setelah perubahan

    Tunjangan Fungsional 11.490.000 10.080.000 87,72

    4. Tunjangan Fungsional /umum

    42.357.000 37.530.000 88,60

    5. Tunjangan Beras 86.841.000 72.202.740 83,14

    6. Tunjangan PPh / Khusus 4.538.000 1.040.687 22,93

    7. Pembulatan Gaji 24.000 20.487 85,36

    8. Iuran Asuransi Kesehatan 48.320.000 40.621.280 84,06

    9. Iuran Asuransi Ketenagakerjaan

    13.974.000 11.849.142 84,79

    10. Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja

    450.900.000 375.221.500 83,21

    5.593.833.013 4.831.959.316 86,38

  • 27 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    No Sasaran Indicator sasaran

    Kinerja Nama program

    Keuangan

    Target Realisasi

    % realisasi

    Pagu Realisasi

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Terwujudnya pengurangan resiko bencana

    Indeks resiko

    bencana

    120 120 100% Program penyelenggaraan penanggulangan bencana

    1.172.580.000 867.798.540

    Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi

    16.043.150.000

    13.775.569.007

    Program Penanganan darurat bencana

    2.176.444.440 1.509.853.553

  • 27 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    BAB IV

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang telah dilaksanakan

    sebagaimana tersebut dalam Bab III, maka secara umum dapat

    disimpulkan bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP )

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten

    memperoleh nilai capaian penyerapan anggaran rata – rata sebesar

    83.18 %. Pelaksanaan program dan kegiatan telah sesuai dengan

    Rencana Strategis 2016 s/d 2021 dan Rencana Kinerja Tahunan

    tahun 2019 yang telah ditetapkan.

    B. SARAN DAN TINDAK LANJUT

    melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah menghadapi beberapa permasalahan, antara lain :

    1. Peningkatan Kapasitas SDM dalam penanganan penanggulangan

    bencana

    2. Sarana dan Prasarana masih kurang.

    3. Jumlah Anggota Personil yang masih kurang

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka disarankan langkah –

    langkah pemecahan sebagai berikut :

    1. Melaksanakan diklat kebencanaan bagi ASN dan THL

  • 28 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    2. Menambah pengadaan sarana dan prasarana guna menunjang

    kegiatan operasional

    3. Menambah personil ASN dan relawan kebencanaan

    Klaten, Januari 2020.

    KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

    DAERAH KABUPATEN KLATEN

    SIP ANWAR,SE,MSi

    Pembina Utama Muda

    NIP. 19640304 198812 1 001

  • 29 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas taufik dan

    hidayah-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

    Sekretariat Daerah Tahun 2017 dapat diselesaikan.

    Penyusunan LKjIP merupakan kewajiban Instansi Pemerintah

    sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014

    dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

    Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

    Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai salah satu media

    pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

    kewenangan pengelolaan sumber daya dalam mewujudkan rencana

    strategik yang sudah ditetapkan.

    LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten tahun 2017 ini

    menjabarkan analisis capaian kinerja serta akuntabilitas keuangan guna

    menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya yang telah dilakukan

    dan capaian dari target pada tingkat sasaran program.

    Akhir kata semoga Laporan Kinerja Instansi Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2019

    bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian kinerja

    pelaksanaan pembangunan tahun 2019 dan sebagai bahan masukan

    untuk penyempurnaan dalam meningkatkan kinerja serta

    penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada

    masyarakat.

    Klaten, Januari 2018

    KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

    DAERAH KABUPATEN KLATEN

    SIP ANWAR,SE,MSi

    Pembina Utama Muda NIP. 19640304 198812 1 001