bab i pendahuluanesakip.klatenkab.go.id/storage/files/bpbd_lk_2019... · 2020. 6. 26. ·...
TRANSCRIPT
-
1 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan
pemerintahan yang bersih, serta peningkatan pelayanan kepada
masyarakat terdiri dari 3 pilar utama yaitu; transparansi, partisipasi
dan akuntabilitas. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Berkaitan dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan bersih serta bebas kolusi, korupsi dan
nepotisme. Pelaksanaan dari rencana dan program yang sudah
dilaksanakan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Klaten, maka instrumen pelaporan adalah sudah menjadi kewajiban.
Pelaporan ini dalam rangka melaksanakan amanat PP Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentag
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan
AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik, terukur dan
transparan. Bentuk pertanggung jawaban ini tertuang dalam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) yang dibuat oleh setiap
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tidak terkecuali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Sebagai
wujud realisasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Klaten.
yang dilaksanakan selama 1 tahun anggaran. Hal ini sebagai
jawaban yang relevan di era reformasi sebagai wujud aktualisasi dan
-
2 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
transparansi pemerintah yang baik dalam reformasi administrasi
publik.
A. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LkjIP) adalah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai
visi, misi dan tujuan instansi pemerintah serta dalam rangka
perwujudan pemerintahan yang baik dan bersih.
Tujuan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LkjIP) adalah untuk mengukur pencapaian kinerja kegiatan
terhadap rencana kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran ( DPPA ) guna mewujudkan visi dan misi SKPD.
B. Gambaran Umum
Kebijakan penanggulangan bencana di Indonesia diatur terutama
melalui Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan peraturan-
peraturan pemerintah serta peraturan presiden serta turunan-
turunannya. Khusus untuk Jawa Tengah, penyelenggaraan
penanggulangan bencana diatur juga melalui Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana.
Risiko suatu bencana ditentukan oleh 3 (tiga) factor, yaitu ancaman,
kerentanan, dan kapasitas. Oleh sebab itu program dan kegiatan
penanggulangan dan pengurangan risiko bencana dilaksanakan
dengan strategi yaitu mengurangi ancaman, mengurangi kerentanan,
dan meningkatkan kapasitas.
1. Mengurangi ancaman/bahaya Ancaman merupakan suatu
kondisi yang berpotensi menimbulkan bencana berupa
-
3 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia. Kegiatan
ini dilakukan antara lain melalui identifikasi dan sosialisasi
daerah rawan bencana, penyusunan peta risiko bencana.
Penyusunan Peta risiko bencana dilakukan untuk jenis bencana
kekeringan di kabupaten, identifikasi daerah rawan bencana.
2. Mengurangi kerentanan Sekumpulan kondisi dan atau suatu
akibat keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan)
yang berpengaruh buruk terhadap upaya-upaya pencegahan dan
penanggulangan bencana. Untuk mengurangi tingkat kerentanan
masyarakat terutama yang menempati daerah rawan bencana
dilakukan dengan membentuk desa siaga bencana,
pengembangan budaya sadar bencana, pemantauan dan
pelaporan kebencanaan, simulasi dan gladi bencana.
3. Meningkatkan/Penguatan Kapasitas Suatu kondisi kemampuan
sumberdaya dalam menghadapi ancaman atau bahaya, dimana
makin tinggi suatu kapasitas akan menurunkan tingkat risiko
bencana. Termasuk kapasitas adalah dengan adanya system
peringatan dini, kelembagaan BPBD, kelompok relawan, dll.
Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten Klaten dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Dearah Kabupaten Klaten dan ditindaklanjuti dengan Peraturan
Bupati Klaten Nomor 35 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Fungsi
dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten Klaten.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas :
1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penaggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,
penanganan darurat, rehabilitasi fdan rekonstruksi secara adil
dan merata.
2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
3. Menyusun, menetapkan prosedur tetap penanganan bencana.
-
4 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
4. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada
bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat
dalam kondisi darurat bencana
5. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.
Dalam menyelenggarakan Badan Penanggulangan Bencana
mempunyai fungsi :
1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan benacana
dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat,
efektif dan efisien.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana
secara terencana terpadu dan menyeluruh.
C. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 Badan
Penanggulangan Bencana dipimpin oleh seorang kepala yang secara
ex efficio dijabat oleh Sekretaris Dearah dalam hal melaksanakan
tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
Susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Klaten adalah :
1. Kepala
a. Unsur Pengarah
Unsur Pengarah berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada kepala dan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati
b. Unsur Pelaksana
Unsur pelaksana terdiri dari :
c. Kepala Pelaksana
d. Sekretariat , membawahi :
1) Subbagian Perencanaan Dan pelaporan
2) Subbagian Keuangan
3) Subbagian Umum Dan Kepegawaian
e. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
-
5 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
1) Seksi Pencegahan
2) Seksi Kesiapsiagaan
f. Bidang Kedaruratan dan Logistik
1) Seksi Kedaruratan
2) Seksi Logistik
g. Bidang Rehabilitasi dan rekonstruksi
1) Seksi Rehabilitasi
2) Seksi Rekonstruksi
h. Kelompok Jabatan Fungsional
D. Sumber Daya Manuasia (SDM)
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun
2011 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Daerah
Kabupaten Klaten dan Peraturan Bupati KLaten Nomor 35 Tahun 2011
tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Tugas pokok Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten adalah perumusan
dan penetapan kebijakan penaggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien serta
pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana
secara terencana, terpadu dan menyeluruh.
I. Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dipimpin oleh seorang
kepala yang secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Dearah dan
dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati
II. Unsur Pengarah
Unsur Pengarah berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
kepala
III. Unsur Pelaksana
Kepala pelaksana mempunyai tugas menyelenggarakan
penanggulangan bencana daerah yang meliputi penetapan kebijakan
-
6 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
pembangunan yang beresiko bencana, pencegahan bencana,
penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi.
IV. Sekretaris
Sekretaris mempunyaimembantu kepala pelaksana dalam
mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan
pengendalian terhadap program, administrasi, dan
sumberdaya serta kerjasama
V. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai
tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan
dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada
prabencana serta pemberdayaan masyarakat.
VI. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas
mengkoordinaiskan dan melaksanakan kebijakan umum
penanggulangan bencana pada saattanggap darurat dan
dukungan logistic.
VII. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai
tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan bidang
penanggulangan bencana pada pasca bencana.
Susunan kepegawaian Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Klaten.
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Menurut Golongan dan Jenis Kelamin
Jumlah Pegawai
Golongan
Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan
I - -
II 5 Orang - 6 Orang
-
7 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
III 11 Orang 7 Orang 18 Orang
IV 5 Orang - 4 Orang
Jumlah 21 Orang 7 Orang 28 Orang
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Menurut Golongan dan Pendidikan
Jumlah Pegawai
Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan
S2 7 Orang 1 Orang 8 Orang
S1 4 Orang 4 Orang 8 Orang
D3 2 Orang 1 Orang 3 Orang
SLTA 5 Orang 2 Orang 7 Orang
SLTP 2 Orang - 2 Orang
SD - - -
Jumlah 20 Orang 8 Orang 28 Orang
Dengan melihat SDM yang dimiliki Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Klaten di tinjau dari pendidikan formal,
paling banyak adalah lulusan/tamatan S2.
Dengan dukungan SDM yang sangat baik secara kualitas
maupun kuantitas, masih diperlukan unsur lain sebagai pendukung
antara lain sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang
kelancaran tugas kantor.Sarana dan prasarana yang ada pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten untuk pelaksanaan
tugas yang menjadi tupoksinya dalam batas yang minimal. Sarana dan
prasarana terlampir.
Untuk menunjang transparansi terkait tata laksana
administrasi perkantoran maupun keuangan, maka diperlukan suatu
system yang terintegrasi kesemua lini sehingga tidak hanya lembaga
yang berkompeten yang dapat mengakses tapi masyarakat juga dapat
mengakses dalam batas-batas yang diperbolehkan peraturan yang
diperbolehkan peraturan yang berlaku sehingga ada kontrol dan
partisipasi dari masyarakat.
Agar pembangunan lima tahun ke depan tidak berjalan
sendiri tanpa arah maka diperlukan satu arahan dan persamaan visi
yang mengarah pada tindakan penuh kehati-hatian dan sikap arif dari
-
8 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
semua pihak agar terjalin pembangunan terkoordinasi dan berdayaguna
termasuk pembangunan yang dijalankan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Klatendan instansi lainnya
E. ISU SETRATEGIS
Beberapa isu yang muncul sebagai dampak dari proses pembangunan
bidang penanggulangan bencana yang dilaksanakan selama ini antara lain:
-
11 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen
yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi
kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Dalam hal
ini, perjanjian kinerja dilakukan antara Bupati dengan Kepala
Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten. Melalui perjanjian kinerja,
terwujud komitmen antara penerima amanah dan kesepakatan
antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang
dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk
kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-
tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang
diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja
setiap tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Wujud komitmen nyata antara Kalakhar BPBD Kabupaten Klaten
dengan Bupati Klaten selaku pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian
penghargaan dan sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan
monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/
kemajuan kinerja penerima amanah.
-
12 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Dalam
rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten Tahun 2019 telah
melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Klaten untuk
mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini. Secara
singkat keterkaitan antara Tujuan/sasaran, Indikator dan Target
Kinerja yang telah disepakati antara Kalakhar BPBD Kabupaten
Klaten dengan Bupati Tahun 2019, adalah sebagai berikut. Tujuan
Reformasi yang menginginkan perubahan di segala bidang termasuk
dalam bidang birokrasi dan pemerintahan, adanya tranparansi
penyelenggaraan pemerintahan yang memungkinkan publik dapat
mengetahui dan menjalankan fungsi kontrol pemerintahan. Asas
desentralisasi yang melimpahkan sebagian kewenangan Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah sehingga rantai birokrasi yang
terkesan berbelit – belit dan lama tidak terjadi lagi, sehingga
pelayanan kepada publik dapat berjalan lebih optimal. Pembagian
urusan pemerintahan tersebut didasarkan bahwa masih terdapat
beberapa macam urusan pemerintahan yang sepenuhnya tetap
menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala
daerah dibantu oleh lembaga teknis dan perangkat daerah. Secara
umum perangkat daerah terdiri dari unsur staf yang membantu
penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam lembaga
sekretariat ; unsur pendukung tugas kepala daerah dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik,
diwadahi dalam lembaga teknis daerah ; serta unsur pelaksana
urusan daerah yang diwadahi dalam lembaga dinas daerah.
Badan Penanggulangan Bencana` Kabupaten Klaten
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang diamanati oleh Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
yang mana Penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan
tanggung jawab dan wewenang Pemerintah dan pemerintah daerah,
-
13 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
yang dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan
menyeluruh. untuk melaksanakan penanggulangan bencana sebagai
salah satu bagian dari perangkat pemerintah juga diharuskan dapat
merespon berbagai tuntutan dinamika global yang berkembang,
dinamis dan kompetitif. Maka Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Klaten mempunyai konsep perencanaan
komperhensif yang dijadikan panduan dalam melaksanakan kegiatan.
Konsep perencanaan termuat dalam rencana strategis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten yang
mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan
kegiatan yang realistis dengan merespon dan mengantisipasi
perkembangan masa depan.
A. VISI DAN MISI
Visi adalah cara pandang jauh ke depan atau suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan.
Dengan demikian visi merupakan gambaran yang menjadi perekat
dan menyatukan berbagai gagasan strategis, memiliki orientasi masa
depan, menumbuhkan komitmen bersama seluruh masyarakat dan
menjamin kesinambungan kepemimpinan dalam rangka memberi
keyakinan bahwa suatu perkembangan akan terjadi.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5
Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Klaten Tahun 2016 – 2021,
menyebutkan bahwa Visi Bupati Klaten terpilih adalah
“MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI DAN
BERDAYA SAING”, maka untuk mendukung visi dari Bupati Klaten
terpilih dan setelah menerima masukan dari Stake Holders,
B. Tujuan dan Sasaran
-
14 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
Dalam rangka mendukung Visi dan Misi Bupati Klaten Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten, mempunyai
tujuan :
”Mewujudkan Pengurangan Resiko Bencana”
Untuk mencapai tujuan Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten
Klaten menetapkan sasaran adalah sebagai berikut
”Terwujudnya Pengurangan Resiko Bencana”.
C. Kebijakan
Dalam rangka mencapai strategi diperlukan arah kebijakan
yang akan menjadi panduan dalam melakukan langkah kerja berupa
program-program dan kegiatan-kegiatan. Arah kebijakan yang harus
dijadikan acuan meliputi :
1. meningkatkan kapasitas dan menekan kerentanan di kawasan
rawan bencana
2. meningkatkan tata kelola dan kelembagaan dalam pengurangan
resiko bencana
3. melaksanakan dan mengembangkan pengurangan resiko bencana
berbasis masyarakat dan desa
D. Program
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagai mana telah diubah dengan peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah , maka Program yang
dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Klaten dalam tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan administrasi perkantoran;
2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;
-
15 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
3. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
4. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
5. Penanganan Darurat Bencana
E. Kegiatan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagai mana telah diubah dengan peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah, maka kegiatan yang
dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Klaten dalam tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
4. Penyediaan Jasa administrasi keuangan
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor
6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan
Kantor.
8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang –
undangan
9. Penyediaan bahan logistik
10. Penyediaan Makanan dan Minuman
11. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
12. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
13. Penyediaan jasa pengamanan kantor
14. Penyediaan jasa pengemudi kantor
15. Pengadaan peralatan gedung kantor
16. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
17. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
-
16 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
18. Pemeliharaan Rutin / Berkala perlengkapan Gedung Kantor
19. Pemeliharaan Rutin / Berkala mebelair
20. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kebencanaan
21. Pelatihan dan simulasi pengurangan resiko bencana
22. Pembentukan dan pengembangan sekolah siaga bencana
23. Peningkatan koordinasi forum penanggulangan bencana
24. Penyelenggaraan sekolah sungai
25. Pembentukan desa tangguh bencana
26. Penyusunan dokumen rencana penanggulangan bencana
27. Koordinasi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
28. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (hibah rehab dan
rekon)
29. Koordinasi pemantauan dan operasional penanganan darurat
bencana
30. Pengembangan dan pemberdayaan Tim Reaksi Cepat (TRC)
31. Droping air bersih
32. Penyediaan dana siap pakai
33. Pembinaan penegakan Perda/Perbub
34. Pengadaan sarana dan prasarana penanganan bencana
Perencanaan kinerja merupakan penjabaran dari sasaran
dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana strategis yang
akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan setiap tahunnya. Rencana Kinerja Tahunan disusun setiap
awal tahun berdasarkan Rencana Strategis yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Rencana Kinerja Tahunan digunakan sebagai dasar
dalam penyusunan anggaran yang kemudian digunakan pula dalam
pembuatan Rencana Operasional kegiatan.
Penetapan indikator kinerja sasaran dilakukan dengan
mengkaitkan beberapa indikator kinerja hasil (outcome) kegiatan-
kegiatan utama yang dianggap sebagai penggerak kinerja sasaran
terdekat. Target dari indikator kinerja sasaran ini ditetapkan dalam
bentuk satuan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik
masing-masing indikator. Satuan target ditetapkan dalam bentuk
-
17 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
kuantitatif yang dapat dihitung dan diukur, sehingga dapat dinilai
untuk menentukan tingkat capaian kinerja / keberhasilan masing-
masing sasaran.
Penetapan tingkat kinerja tahunan sedapat mungkin
mempertimbangkan tingkat kinerja yang ingin dicapai pada akhir
periode. Renstra dibagi dalam lima tahun yang diwujudkan dalam
bentuk program dan kegiatan setiap tahunnya secara bertahap.
Penetapan rencana kinerja ini bermanfaat untuk menyediakan
umpan balik dan juga keberhasilan atau kekurangberhasilan
pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan oleh setiap SKPD
dalam setiap tahunnya selama periode Renstra.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Sasaran Indikator sasaran target
Terwujudnya
pengurangan
kerentanan resiko
bencana
Kelas indeks kapasitas
bencana
sedang
Perhitungan indeks risiko bencana didasarkan pada hasil kajian risiko
bencana yang diolah secara spasial. Menurunnya Indeks Risiko Bencana
di Pusat-pusat Pertumbuhan Yang Berisiko Tinggi. berdasarkan
penilaian kemungkinan dan besarnya dampak yang diukur dari
keterpaparan (exposure) dan kapasitas (capacity) untuk setiap bahaya
(hazard) dan untuk gabungan dari beberapa bahaya yang ada (multi
hazards).
Penurunan Indeks Risiko Bencana dilaksanakan dengan melakukan
kegiatan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana dari berbagai
pihak meliputi pihak pemerintah, pendidikan, masyarakat dan lembaga
usaha.
Target penurunan indeks risiko bencana sangat dipengaruhi oleh
komponen penyusunnya yaitu komponen bahaya, komponen kerentanan
dan komponen kapasitas. Dari ketiga komponen penyusun indeks risiko,
-
18 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
komponen bahaya merupakan komponen yang sangat kecil
kemungkinan untuk diturunkan, maka indeks risiko bencana dapat
diturunkan dengan cara menurunkan tingkat kerentanan (komponen
kerentanan) melalui peningkatan tingkat kapasitas (komponen
kapasitas) melalui berbagai kegiatan antara lain :
1. Desa Tangguh Bencana
2. Simulasi dan Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana
3. Sekolah Siaga Bencana
4. Sekolah sungai
5. Peningkataan Koordinasi Forum Penanggulangan Bencana
6. Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten telah
melaksanakan Perjanjian kinerja dengan Bupati Klaten dengan
melaksanakan 5 (lima) program 34 Kegiatan yang didukung anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Klaten sebesar
Rp.21.770.224.440.-
-
19 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Mendasarkan pada amanat Peraturan Pemerintah (PP) No 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi
pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja. Laporan kinerja
merupakan laporan yang memberikan gambaran progres kinerja atas
mandat dan sumber daya yang digunakannya. Akuntabilitas kinerja
merupakan suatu bentuk kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan tentang keberhasilan atau kegagalan
dalam pencapaian sasaran kinerja organisasi kepada pihak-pihak
yang berwenang menerima pelaporan secara transparan akuntabel.
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang
dalam strategic planning suatu organisasi. Pengukuran kinerja
digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi BPBD
Provinsi Jawa Tengah. Pengukuran dimaksud merupakan suatu hasil
penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator
kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, dan hasil. Aspek
penilaian tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk
diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran. Dalam rangka melakukan evaluasi
keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka
-
20 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
menengah. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan - kegiatan
sebagaimana tersebut pada bab sebelumnya, maka dilaksanakan
pengukuran kinerja hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai
pada Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten
Tahun 2019 yang mencakup penetapan indikator kinerja dan
penetapan capaian indikator kinerja. Selanjutnya dilakukan evaluasi
kinerja dengan cara menghitung nilai capaian kinerja dari
pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Setiap indikator kinerja yang telah ditetapkan terlebih dahulu
dilihat rencana yang akan dilaksanakan kemudian dihitung
realisasinya. Berdasarkan perbandingan antara rencana dan realisasi
tersebut dapat dihitung capaian Indikator Kerja (IK) dalam satuan
persen. Kemudian masing-masing indikator kinerja tersebut
ditetapkan bobot indikator kinerjanya dalam satuan persen. Capaian
indikator kinerja dan bobot indikator kinerja dapat dihitung nilai
capaian indikator kinerja dalam satuan persen dari masing-masing
indikator kinerja dalam satu kegiatan.
Evaluasi kinerja merupakan kegiatan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi / unit kerja dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya atau merupakan analisis dari
interprestasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja.
Penyusunan Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2019 ini didasarkan kepada
pengukuran kinerja.
Skala Pengukuran Capaian LKj IP Tahun 2019
No Rentang Capaian Kategori Capaian
1 Lebih dari 100% Sangat baik
2 75 – 100 % Baik
-
21 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
3 55 – 75 % Cukup
4 Kurang dari 55% Kurang
Sumber : Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan
analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih
transparan mengenai sebab-sebab tercapainya atau tidak tercapainya
kinerja yang diharapkan.
Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2019 dijabarkan sebagai
berikut :
No Sasaran/
Program Indicator
target Capaian/
realisasi ket
2018 2019 2018 201
9
1
Terwujudnya pe-ngurangan resiko bencana
Indeks resiko
bencana 120 120 120 120
Penyelenggaraan penanggulangan bencana
Jumlah desa
tangguh
bencana
2 2 2 2
Jumlah relawan
yang terlatih
tanggap
bencana
225 225 225 225
NO Sasaran/
program Indicator target
Capaian/
realisasi ket
1 sekolah siaga
bencana 15 15 15 15
Sekolah sungai 3 3 3 3
Rehabilitasi Cakupan 100 100 100 100
-
22 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
dan
rekonstruksi
pasca
bencana
penanganan
rehabilitasi dan
rekonstruksi
pasca bencana
Penanganan
darurat
bencana
Prosentase
korban bencana
skala
kabupaten/kota
yang dievakuasi
menggunakan
sarana
prasarana
darurat
100 100 100 100
Prosentase
korban bencana
skala kab.kota
yg menerima
bantuan selama
tanggap darurat
100 100 100 100
Prosentase
tercukupinya
kebutuhan
logistic untuk
korban
100 100 100 100
Sasaran Strategis I ( Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana)
Indikator keberhasilan progam ini adalah :
1. Terbentuknya 2 desa tangguh bencana baru, yaitu:
a. Desa Balak kecamatan Cawas
b. Desa Pacing Kecamatan Wedi
-
23 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
2. Terbentukknya Sekolah Siaga Bencana telah dilaksanakan untuk
50 sekolah.
3. Terbentuk 19 komunitas sekolah sungai.
4. Terlaksananya penyebaran informasi tentang kebencanaan yang
dilaksanakan bekerjasama dengan radio Salma tiap hari kamis
5. Fasilitasi kegiatan Unit Layanan Disabilitas dalam pengurangan
resiko bencana
6. Terlaksananya jambore dan apel relawan sebanyak 1200 relawan
7. Terlaksananya Jambore PAUD dalam rangka pembelajaran
kebencanaan bagi anak usia dini.
8. Fasilitasi dan simulasi tentang kebencanaan di desa - desa rawan
bencana (banjir, longsor, putting beliung)
Sasaran Strategis II (Cakupan penanganan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana)
Indiaktor keberhasilan dari program ini adalah tealh terbangunnya 2
(dua) jembatan yaitu :
1. Jembatan Talang ( Kecamatan Bayat)
2. Jembatan Ngandong (kecamatan Gantiwarno)
Sasaran Stategis III (Penanganan darurat bencana)
Indikator keberhasilan dari program ini adalah:
1. Jumlah peserta bintek SAR dan latihan gabungan, Jumlah peserta
pelatihan TRC, Jumlah tangki bantuan air bersih Penyelamatan
dan evakuasi masyarakat terkena bencana dilakukan melalui
usaha dan kegiatan pencarian, pertolongan, dan penyelamatan
masyarakat sebagai korban akibat bencana oleh tim reaksi cepat
dengan melibatkan unsur masyarakat dibawah komando
Komandan penanganan darurat bencana, sesuai dengan lokasi
dan tingkatan bencananya.
2. Penyediaan logistic kebencanaan berupa sembako, bronjong
kawat, dan zak pasir.
3. Droping air sebanyak 800 tangki untuk 10 desa 25 kecamatan.
4. Dana siap pakai untuk bantuan korban angina putting beliung
sebanyak 37 kepala keluarga
5. Pengadaan sarana prasarana kebencanaan berupa 55 chainsaw,
sepatu boot,jas hujan, HT,
B. Realisasi Anggaran
-
24 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
Pelaksanaan kegiatan pada Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Klaten dalam tahun Anggaran 2019
menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Klaten tahun anggaran 2019 sebesar Rp.
24.535.819.440,- (dua puluh empat milyar lima ratus tiga puluh lima
juta delapan ratus Sembilan belas ribu mpat ratus empat puluh
rupiah ) anggaran tersebut diperinci menjadi belanja belanja tidak
langsung dan belanja langsung. Belanja tidak lansung sebesar Rp.
2.765.595.000,- ( dua milyar tujuh ratus enam puluh lima juta lima
ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dan Belanja langsung
sebesar 21.770.224.440,- (dua puluh satu milyar tujuh ratus tujuh
puluh juta dua ratus dua puluh empat ribu empat ratus empat puluh
rupiah )
Tabel capaian anggaran tahun 2019
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
No
Sasaran Strategis
Program
ANGGARAN
Sebelum Perubahan Rencana
( Rp. )
Setelah Perubahan
Rencana (Rp.)
Realisasi (Rp.)
Capaian %
Terwujudnya pe-ngurangan resiko bencana
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.486.500.000
1.767.673.000
1.519.367.858 85.95
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana paratur
757.550.000 610.377.000 435.409.225 71.33
-
25 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
3
Program penyelenggaraan penanggulangan bencana
955.000.000 1.172.580.00
0 867.798.540 74.01
4 Program Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
16.007.600.000
16.043.150.000
13.775.569.007 85.87
5 Program Penanganan darurat bencana
1.359.350.000
2.176.444.440
1.509.853.553 69.37
Jumlah 20.566.000.
000 21.770.224.
440
18.107.998.183
83.18
-
26 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
NO URAIAN APBD SETELAH
PERUBAHAN PENYERAPAN
PROSENTASE KETERANGAN
(%)
1. Gaji Pokok PNS 1.769.810.000 1.500.805.400 84,80 Prosentase dihitung
2. Tunjangan Keluarga 188.766.000 139.486.324 73,89 dari APBD
3. Tunjangan Jabatan 148.575.000 120.755.000 81,27 setelah perubahan
Tunjangan Fungsional 11.490.000 10.080.000 87,72
4. Tunjangan Fungsional /umum
42.357.000 37.530.000 88,60
5. Tunjangan Beras 86.841.000 72.202.740 83,14
6. Tunjangan PPh / Khusus 4.538.000 1.040.687 22,93
7. Pembulatan Gaji 24.000 20.487 85,36
8. Iuran Asuransi Kesehatan 48.320.000 40.621.280 84,06
9. Iuran Asuransi Ketenagakerjaan
13.974.000 11.849.142 84,79
10. Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban Kerja
450.900.000 375.221.500 83,21
5.593.833.013 4.831.959.316 86,38
-
27 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
No Sasaran Indicator sasaran
Kinerja Nama program
Keuangan
Target Realisasi
% realisasi
Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Terwujudnya pengurangan resiko bencana
Indeks resiko
bencana
120 120 100% Program penyelenggaraan penanggulangan bencana
1.172.580.000 867.798.540
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi
16.043.150.000
13.775.569.007
Program Penanganan darurat bencana
2.176.444.440 1.509.853.553
-
27 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang telah dilaksanakan
sebagaimana tersebut dalam Bab III, maka secara umum dapat
disimpulkan bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP )
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten
memperoleh nilai capaian penyerapan anggaran rata – rata sebesar
83.18 %. Pelaksanaan program dan kegiatan telah sesuai dengan
Rencana Strategis 2016 s/d 2021 dan Rencana Kinerja Tahunan
tahun 2019 yang telah ditetapkan.
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Penanggulangan
Bencana Daerah menghadapi beberapa permasalahan, antara lain :
1. Peningkatan Kapasitas SDM dalam penanganan penanggulangan
bencana
2. Sarana dan Prasarana masih kurang.
3. Jumlah Anggota Personil yang masih kurang
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka disarankan langkah –
langkah pemecahan sebagai berikut :
1. Melaksanakan diklat kebencanaan bagi ASN dan THL
-
28 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
2. Menambah pengadaan sarana dan prasarana guna menunjang
kegiatan operasional
3. Menambah personil ASN dan relawan kebencanaan
Klaten, Januari 2020.
KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN KLATEN
SIP ANWAR,SE,MSi
Pembina Utama Muda
NIP. 19640304 198812 1 001
-
29 Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas taufik dan
hidayah-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Sekretariat Daerah Tahun 2017 dapat diselesaikan.
Penyusunan LKjIP merupakan kewajiban Instansi Pemerintah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai salah satu media
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dalam mewujudkan rencana
strategik yang sudah ditetapkan.
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten tahun 2017 ini
menjabarkan analisis capaian kinerja serta akuntabilitas keuangan guna
menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya yang telah dilakukan
dan capaian dari target pada tingkat sasaran program.
Akhir kata semoga Laporan Kinerja Instansi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2019
bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian kinerja
pelaksanaan pembangunan tahun 2019 dan sebagai bahan masukan
untuk penyempurnaan dalam meningkatkan kinerja serta
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat.
Klaten, Januari 2018
KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN KLATEN
SIP ANWAR,SE,MSi
Pembina Utama Muda NIP. 19640304 198812 1 001