bab 9 agama islam

7
REMIDI AGAMA SEMESTER 1 BAB 9 OLEH : NAMA : AFTHIN MARITTA NOVIYANTI KELAS : X6 NO ABSEN : 02 SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA

Upload: marittha-novieyanti

Post on 11-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

hgfhffh

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 9 Agama Islam

REMIDI AGAMA SEMESTER 1

BAB 9

OLEH :

NAMA : AFTHIN MARITTA NOVIYANTI

KELAS : X6

NO ABSEN : 02

SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA

Jl. C. Simanjuntak 2 Kotamadya Yogyakarta Telp. (0274) 513335

2011/2012

Page 2: BAB 9 Agama Islam

BAB 9

TATA KRAMA PRIBADI

A. BERPAKAIAN Salah satu upaya peningkatan iman dan takwa bagi kaum muslim itu ialah

menampilkan kepribadian dalam berbusana dan berhias yang sesuai dengan petunjuk dan tuntunan serta selaras dengan ketentuan hukum agama. Khusus yang berhubungan dengan berpakaian, dijelaskan bahwa Allah telah menyediakan banyak bahan baku pakaian atau penutup aurat yang dijadikan untuk manusia agar memenuhi unsur estetika dan etika dalam kehidupannya.

Standart berpakaian ialah takwa (pemenuhan ketentuan-ketentuan agama). Kecenderungan memilih pakaian yang indah dan makanan yang baik diakui oleh ajaran Islam karena yang demikian itu adalah fitrah , tetapi diperingatkan supaya dalam hal-hal tersebut jangan dilakukan secara berlebih-lebihan atau dalam artian berfoya-foya.

1. Pakaian wanita Seorang wanita dinilai berbusana baik dan serasi kalau ia senan tiasa

menggunakan pakaian yang cocok dengan usia dan kepribadiannya. Peganggan utama yang perlu diperhatikan dalam berpakaian adalah tidak perlu berlebihan dan lebih baik berpakaian sederhana yang menutupi aurat. Sesuai dengan firman Allah yang terdapat dalam QS An-Nur/24 : 31.

Menurut ajaran islam, aurat wanita islam ialah seluruh badannya, kecuali muka dan dua telapak tangan sehingga wajib bagi seorang wanita islam memelihara beberapa bagian badannya dan menutup dadanya dengan kerudung. Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Al-Ahzab33 : 59. Artinya : “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Dalam ajaran islam wanita yang sudah balig (remaja) harus menutup auratnya untuk menghindari gangguan yang diakibatkan dari pakaian wanita yang terbuka dan mengundang rangsangan syahwat serta memancing terjadinya perbuatan-perbuatan amoral. Maka, dalam ajaran islam mewajibkan kaum wanita yang beriman untuk memakai pakaian dan berjilbab dengan menutupi dada.

2. Pakaian priaDalam ilmu fikih menegaskan bahwa aurat laki-laki adalah diantara pusar

sampai lutut sehingga pakaian pria tidak sama dengan pakaian wanita yang menutupi auratnya. Firman Allah SWT yang terdapat dalam surat An-Nur/24:30

Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa kaum laki-laki beriman hendaknya menahan pandangan dan memelihara kemaluannya (auratnya). Hendaknya kaum laki-laki pun dalam berpakaian juga mengikuti norma-norma yang lazim dipakai oleh kaum laki-laki, tidak ekstentrik ataupun pakaian yang dikenakan dengan penuh atribut/ hiasan, kecuali dikenakan pada saat tertentu. Pakaian kaum lelaki lazimnya sebagai berikut : a. Kemeja dan celana panjang

Page 3: BAB 9 Agama Islam

b. Jas (untuk pakaian resmi)c. Kemeja batikd. Pakaian bergaya timur seperti menggunakan gamis disertai sorbane. Pakaian yang memenuhi kesopanan dan menutupi auratf. Para ulama mengharamkan para lelaki menggunakan perhiasan emas dan

pakaian sutra.

B. BerhiasSemua makhluk lebih khususnya manusia pasti senang berhias dan memakai perhiasan. Akan tetapi, hendaknya harus selalu ingat untuk tidak memakai perhiasan yang berlebihan sehingga tidak mengundang orang jahat untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak kita inginkan. Selanjutnya wanita diperingatkan untuk tidak bersolek (berhias) dan bergaya seperti halnya apa yang dilakukan dalam zaman pra-islam.

C. Adab dalam PerjalananDalam melakukan atau akan melakukan perjalanan pun ada adap dalam perjalanan. Islam memberi pesan moral agar kita berhati-hati dalam berpergian atau perjalanan karena apabila hal tersebut tidak diindahkan memiliki beberapa potensi diantaranya sebagai berikut : 1. Terjadi kecelakaan 2. Terjadi kehilangan atau kecurian 3. Terjadi gangguan keamanan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 4. Merasa lelah, khususnya pada kondisi jalan yang macet dan sangat jauh

Oleh karena itu perlu diperhatikan dalam rangka tata krama dalam perjalanan :

1. Rencanakan perjalanan dengan matang dan persiapkan bekal dengan cukup agar tidak mendapatkan kesulitan. Membaca doa perjalanan. Doa berpergian, Doa keluar rumah, Doa naik kendaraan.

2. Senang tiasa menjaga kesucian, baik lahir maupun batin selama dalam perjalanan. 3. Menjaga diri dari sikap tergesa-gesa4. Menjaga sikap sopan santun5. Menjaga silaturahmi dan menebarkan kebaikan 6. Meminta izin dari orang tua, terutama apabila berpergian tanpa ditemani oleh

keluarga dan perjalanan cukup jauh. 7. Apabila hendak mengadakan perjalan jauh, salatlah dua rakaat dan berdoa sebagai

berikut, “Ya, Allah, aku titipkan diriku, keluargaku, harta badanku, agamaku, dunia akhiratku, tanggung jawabku, dan amal-amalan baikku menjelang akhit hayatku.”

Tata krama ketika akan mengadakan perjalanan dengan berjalan kaki :

1. Mengikuti aturan pejalan kaki, seperti berjalan disebelah kiri, sesuai dengan peraturan wilayah masing-masing.

2. Hindari perilaku yang tidak terpuji 3. Tidak makan dan minum serta membuang sampah disembarang tempat4. Tidak buang air kecil sembarangan5. Tidak bergaul secara berlebihan dengan teman lawan jenis

Page 4: BAB 9 Agama Islam

6. Menyebrang jalan dengan hati-hati7. Jangan menggunakan barang yang berharga dan mencolok yang menimbulkan

kejahatan. 8. Membawa teman dalam perjalanan9. Bersikap waspada dalam perjalanan

Tata krama di kendaraan umum :

1. Naik kendaraan dengan kondisi yang aman2. Simpan dompet atau barang berharga lainnya dalam tempat yang aman3. Memberikan tempat pada orang tua yang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sakit. 4. Hindari bercanda, berteriak-teriak5. Menolak pemberian tawaran makanan dan minuman dari orang yang tidak dikenal6. Membawa ongkos secukupnya7. Membayar ongkos dengan tarif yang sudah ditentukan

Tata krama berkendaraan pribadi :

1. Melengkapi kendaraan dengan STNK dan SIM2. Tidak kebut-kebutan3. Gunakan helm bagi pengguna motor4. Tidak menelfon ketika sedang menyetir5. Tidak menyetir dalam kondisi jiwa yang tidak stabil 6. Berisirahat sejenak apabila merasa lelah7. Segera perbaiki kendaraan apabila mengalami kerusakan8. Persiapkan kendaraan dengan peralatan-peralatan darurat9. Cek kendaraan sebelum pergi

D. Bertamu Bertamu merupakan sunah rasul agar mendapat rahmat dan berkah. Dalam bertamu hendaknya memenuhi adab-adab berikut ini :1. Niat bertemu dengan ikhlas, Sebaik-baiknya tamu adalah yang membawa kabar

gembira. Sebaik-baiknya kunjungan adalahuntuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan hubungan kekerabatan

2. Mengetahui waktu yang tepat untk berkunjung. Jangan berkunjung disaat-saat yang merepotkan tuan rumah, misalnya waktu tengah malam.

3. Mengetuk pintu tiga kali dan meminta izin Bila tidak diberi izin sebaiknya kembali saja karena hal itu lebih utama. Sesuai dengan firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu agar kamu selalu ingat.”

4. Berjabat tangan dengan tuan rumah, adapun dengan wanita cukup dengan menunjukan sikap hormat.

5. Seorang laki-laki tidak boleh masuk ke rumah seorang wanita yang suaminya tidak ada dirumah, kecuali bila ada orang dewasa lain di rumah itu dan sekedar berkeperluan. Berduan dengan wanita yang bukan mukhrim haram hukumnya.

6. Berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun serta menyenangkan tuan rumah. 7. Menghormati aturan-atuan yang ditentukan oleh tuan rumah dan mematuhinya.

Page 5: BAB 9 Agama Islam

8. Tidak berlama-lama dalam bertamu dan jangan sampai membuat tuan rumah menjadi jenuh dan jemu.

9. Tidak membuat kegaduhan. 10. Mempelajari adat istiadat dari tuan rumah dan menghormatinya semampu kita.

E. Menerima tamuMenerima tamu atau menghormati tamu dalam bahasa arab disebut akrimud duyuf. Bagi kaum muslim hendaknya bertindak sebaik-baiknya dalam menyambut tamu, baik bersikap, penampilan, percakapan, maupun pelayanan. Adab-adab dalam menyambut tamu :1. Menyambut tamu dengan wajah ikhlas dan wajah penuh keramahan2. Tidak membeda-bedakan sikap terhadap tamu yang hadir ke rumah kita3. Jangan membeda-bedakan terhadap tamu4. Memberikan jamuan terhadap tamu sesuai dengan kemampuan5. Berusaha sekuat tenaga memenuhi keperluan tamu yang hadir itu. 6. Menemui tamu dengan wajah ceria7. Usahakan agar tamu senang tiasa gembira dan senang berada dirumah kita 8. Bila tamu yang tidak kita inginkan datang, janganlah sekali-kali menunjukan sikap yang

membuatnya tersinggung. 9. Jika tamu telah berpamitan akan pulang, antarlah atau iringlah tamu sampai ke pintu rumah

karena hal in termasuk sunah.