bab 8 cadangan fix

18
BAB VIII PENENTUAN CADANGAN 8.1. TUJUAN ANALISIS Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan akumulasi minyak dan atau gas yang tekandung di reservoir dengan metode volumetrik, serta menentukan harga porositas cut off dan saturasi cut off. 8.2. TEORI DASAR Cadangan (reserve) adalah besarnya kandungan hidrokarbon dalam suatu reservoir yang dapat diproduksi dengan menggunakan teknologi yang ada untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin secara ekonomis. Cadangan terbagi menjadi beberapa macam, antara lain : a. Proven Reserve Besarnya cadangan dari suatu reservoir yang dihitung berdasarkan data geologi, seismik, logging, dan tes produksi (memiliki derajat kepastian yang tinggi sekitar 90%). b. Probable Reserve Besarnya cadangan yang berdasarkan pada data-data seismik, geologi, tapi belum dibuktikan melalui tes produksi (50%).

Upload: andi-susetio

Post on 09-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 8 Cadangan Fix

BAB VIII

PENENTUAN CADANGAN

8.1. TUJUAN ANALISIS

Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan akumulasi minyak dan atau

gas yang tekandung di reservoir dengan metode volumetrik, serta menentukan

harga porositas cut off dan saturasi cut off.

8.2. TEORI DASAR

Cadangan (reserve) adalah besarnya kandungan hidrokarbon dalam suatu

reservoir yang dapat diproduksi dengan menggunakan teknologi yang ada untuk

memperoleh hasil yang semaksimal mungkin secara ekonomis.

Cadangan terbagi menjadi beberapa macam, antara lain :

a. Proven Reserve

Besarnya cadangan dari suatu reservoir yang dihitung berdasarkan data

geologi, seismik, logging, dan tes produksi (memiliki derajat kepastian yang

tinggi sekitar 90%).

b. Probable Reserve

Besarnya cadangan yang berdasarkan pada data-data seismik, geologi, tapi

belum dibuktikan melalui tes produksi (50%).

c. Probable Reserve

Besarnya cadangan yang diharapkan dari suatu reservoir yang hanya

berdasarkan data seismik (derajat kepastian rendah, sekitar 10%).

Untuk menentukan jumlah cadangan hidrokarbon suatu reservoir dapat

dilakukan dengan menggunakan lima metode yaitu :

1. Metode Analogy.

Analogi /statistic metode biasa nya di gunakan untuk prospek belum dibor,

dan untuk melengkapi  metode volumetric dalam bidang atau tahap awal

reservoir dari pengembangan dan produksi. Selain itu, metode yang dapat di

Page 2: Bab 8 Cadangan Fix

gunakan untuk memperkirakan cadangan traktat belum dibor di bidang

sebagian di kembangkan atau reservoir.

2. Metode Volumetric.

Pada metode ini perhitungan didasarkan pada persamaan volume, data-data

yang menunjang dalam perhitungan cadangan ini adalah porositas dan

saturasi hidrokarbon. Persamaan yang di gunakan dalam metode volumetric

adalah IGIP (Initial Gas In Place) atau IOIP(Initial Oil In Place). Yang di

gunakan dalam perhitungan ini adalah data dari peta isopach.

3. Metode Decline Curves.

Kurva penurunan di gunakan ketika reservoir telah diproduksi untuk

beberapa waktu dan telah menunjukkan kecendrungan yang di amati

(penurunan) maju dalam tingkat produksi.

Teknik ini adalah untuk membangun sebuah grafik laju produksi terhadap

waktu pada skala semi- log ( di mana tingkat produksi dalam skala log dan

waktu pada skala normal) dan kemudian meramalkan tren diamati

(penurunan) maju dalam waktu.

Metode ini di dasakan pada konsep keseimbangan massa. Sederhananya,

massa apapun di wadah sama dengan massa awalnya dalam wadah, kurang

apa yang telah di bawa keluar, di tambah apa yang telah di tambah ini cara

lain berfikir tentang ini adalah jika anda memiliki sebuah wadah besar

dengan tetap.

4. Metode Material Balance.

Metode material balance digunakan untuk memperkirakan besarnya

cadangan reservoir pada suatu lapangan minyak atau gas yang telah

dikembangkan, dimana data-data produksi yang diperoleh sudah cukup

banyak.

5. Metode Numerical Reservoir Simulation.

Metode ini terdiri dari membuat atau memilih model, mengumpulkan dan

memasukkan data ke model, history matching dan peramalan. Untuk

melakukannya di butuhkan pengetahuan teknik reservoir dan teknik

komputer.

Page 3: Bab 8 Cadangan Fix

Simulasi reservoir merupakan aplikasi konsep dan teknik pembuatan model

matematis dari suatu system reservoir dengan tujuan agar mendapatkan

hidrokarbon (minyak) secara optimal dan ekonomis, model matematis ini

terdiri dari persamaan - persamaan yang mengatur aliran dengan metode

solusi algorithma, sedangkan simulator adalah suatu kumpulan program

komputer yang mengaplikasikan model matematik ke dalam komputer, dan

untuk mencapai tujuan yang di harapkan maka membutuhkan skripsi

reservoir, metodologi perhitungan hidrokarbon dan distribusi tekanan

sebagai fungsi waktu dan jarak yang tepat.

Dalam praktikum ini hanya digunakan metode volumetrik, karena metode

ini lebih efisien dan praktis dibandingkan dengan metode-metode lainnya. Untuk

menentukan jumlah hidrokarbon dengan metode volumetric dapat menggunakan

rumus :

………………………......………...…..(8-1)

……………………………….........…(8-2)

Dimana :

IOIP = Initial Oil In Place, bbl

IGIP = Initial Gas In Place, cuft

7758 = Konstanta faktor konversi, bbl/acre-ft

43,560 = Konstanta faktor konversi, cuft/acre-ft

Vb = Volume batuan yang mengandung hidrokarbon, cuft

Ø = Porositas batuan, fraksi

Sw = Saturasi air mula-mula, fraksi

Metode volumetrik menggunakan peta-peta subsurface dan isopach yang

didasarkan pada data elektrik WT, Core, DT dan test produksi, peta kontur

digunakan untuk membuat peta isopach yang terdapat data-data mengenai WOC

dan GOC.

Area produktif reservoir diperoleh dengan menggunakan alat yang disebut

dengan Planimeter maupun Planimeter Digital.

Volume zone produktif dapat ditentukan dengan metode-metode dibawah ini:

o Pyramidal

Page 4: Bab 8 Cadangan Fix

………………………………….(8-3)

Metode Pyramidal dapat digunakan jika perbandingan bias garis kontur

kurang dari 0,5.

o Trapezoidal

……...…….(8-4)

Metode trapezoidal dapat digunakan jika perbandingan bias garis kontur

lebih besar atau sama dengan 0,5.

Dimana :

Vb = Volume Bulk, fraksi

h = Kedalaman, ft

= Luas permukaan, acre

= Luas ( 0 )

= Luas ( 1 )

= Luas permukaan (n + 1)

Metode cut-off reservoir didefinisikan sebagai suatu harga tertentu dimana

dibawah atau diatas harga tersebut parameter reservoar tidak berlaku lagi untuk

dipertimbangkan. Penentuan cut-off reservoar dilakukan dengan plot variabel-

variabelnya pada kertas kartesian sehingga didapatkan suatu trend garis lurus yang

mewakili semua data dan kemudian ditentukan cutt-off reservoar tersebut.

Beberapa parameter reservoar yang akan dibicarakan dalam penulisan ini adalah

porositas, permeabilitas, saturasi air dan volume clay.

Cut-off porositas didefinisikan sebagai suatu harga porositas dimana harga-

harga porositas dibawah harga tersebut tidak berlaku lagi untuk dipertimbangkan.

Persen kumulatif yang dipertimbangkan adalah persen kumulatif storage pada

harga porositas diatas harga porositas cut-off anggapan.

Porositas batuan berhubungan erat dengan permeabilitas batuan. Pada

batuan permeabel dapat dipastikan batuan tersebut porous, namun belum tentu

batuan porous tersebut permeabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

permeabilitas merupakan fungsi dari porositas, k = f(Ф).

Page 5: Bab 8 Cadangan Fix

merupakan porositas terkecil dimana minyak masih bisa diproduksi.

Sedangkan adalah saturasi air terbesar dimana minyak masih bisa

diproduksi. adalah permeabilitas terendah dimana minyak masih bisa

mengalir melewati pori-pori batuan yang saling berhubungan. Manfaat dari

metoda cut off ini yaitu sebagai dasar penentuan suatu lapisan reservoir yang akan

diproduksi oleh suatu perusahaan.

Untuk menunjang hasil yang akuratdalam perhitungan dengan

menggunakan metode volumetrik, maka dapat digunakan metoda cut off reservoir.

Metoda cutt off reservoir dapat didefinisikan sebagai suatu harga tertentu dimana

dibawah atau diatas harga tersebut parameter reservoir tidak berlaku lagi untuk

dipertimbangkan.

Dengan memasukkan harga cut-off permeabilitas pada grafik hubungan

antara porositas dengan permeabilitas, maka cut-off permeabilitas tersebut akan

memotong trend garis linier, selanjutnya ditarik ke bawah sejajar dengan

ordinatnya maka garis tersebut memotong absisnya. Perpotongan antara garis

tersebut dengan absisnya akan mendapatkan harga cut-off porositas.

Pada formasi shaly sand, penentuan cut-off porositas diperoleh dari harga

cut-off Vclay, dengan menentukan hubungan antara porositas dan Vclay. Dengan

demikian harga cut-off porositas merupakan harga porositas pada cut-off Vclay.

Cut-off permeabilitas didefinisaikan sebagai suatu harga permeabilitas,

dimana dibawah harga tersebut permeabilitas sudah tidak berlaku lagi untuk

dipertimbangkan dalam perhitungan.

Penentuan cut-off permeabilitas dapat ditentukan dengan melakukan plot

antara persen kumulatif “kh” dari hasil well test versus data permeabilitas hasil

analisa core.

Cut-off saturasi air didefinisikan sebagai harga saturasi air dimana harga

saturasi air diatas harga tersebut tidak lagi dipertimbangkan, saturasi air

didapatkan dari harga cut-off porositas.

Cut-off Vclay didefinisikan sebagai harga Vclay dimana Vclay diatas harga

tersebut tidak lagi dipertimbangkan. Hasil penentuan cut-off porositas selain dapat

Page 6: Bab 8 Cadangan Fix

digunakan untuk menentukan cut-off saturasi air juga dapat digunakan untuk

menetukan cut-off Vclay, adapun prosedur penentuannya adalah :

1. Hasil defleksi kurva gamma ray log dan porositas hasil well logging pada

koordinat kartesian, dimana gamma ray unit sebagai ordinat dan porositas

sebagai absisnya.

2. Data-data tersebut apabila dihubungkan secara interpolasi akan diperoleh

trend garis lurus.

3. Bila ditarik garis lurus keatas sejajar dengan ordinatnya, maka akan memotong

garis trend tersebut. Selanjutnya ditarik kekiri sejajar dengan absisnya, maka

akan memotong sumbu ordinatnya.

4. Dari titik perpotongan ini diperoleh harga cut-off gamma ray unit.

5. Selanjutnya harga cut-off gamma ray unit tersebut dimasukkan kedalam

persamaan :

……………...........……………..……....(7-

5)

Dengan mengetahui cut-off reservoar maka metode volumetrik yang

digunakan untuk memperkirakan cadangan reservoar akan menghasilkan jumlah

yang akurat, dimana data dari beberapa sumur tidak berlaku lagi untuk

dipertimbangkan. Bila harga cut-off porositas dan permeabilitas diplot pada grafik

log versus kedalaman bersih (net pay) lapisan produktif.

Setelah dianalisa dengan metode statistik dan cut-off, maka perlu diadakan

evaluasi data-data beberapa sumur, diantaranya, penentuan derajat stratifikasi,

penentuan derajat unformity dan penentuan derajat penebalan.

Gambar 8.1.

Page 7: Bab 8 Cadangan Fix

Bentuk Grafik Porositas Cut off dan Saturasi Air Cut off(Bahan Praktikum Penilaian Formasi-UPN)

Page 8: Bab 8 Cadangan Fix

8.3. ANALISIS

8.3.1. DATA

o Ketebalan = 40 ft

o Boi = 1,31 bbl/STB

o Interval = 5 ft

o Luas area rata-rata (acre) *luas area didapatkan dari peta isopach*

- A0 = 464

- A1 = 431

- A2 = 347

- A3 = 215

- A4 = 118

- A5 = 49

- A6 = 21

Tabel VIII-1.Data SCAL dan Data PVTSw fw%0,38 0,000,42 0,980,46 2,340,50 5,780,53 13,620,57 28,430,61 47,440,65 67,140,69 84,960,73 94,250,76 100,00

Page 9: Bab 8 Cadangan Fix

8.3.2. PROSEDUR PERHITUNGAN

1. Memplot hasil perhitungan Porositas (Ø* corr) vs Volume Shale (Vsh)

pada lapisan prospek hidrokarbon.

2. Mengitung harga Sw rata-rata.

3. Menghitung harga Ø rata-rata.

4. Menghitung Ø* corr rata-rata pada daerah yang memiliki n Ø* corr lebih

besar dari Ø Cut-off.

5. Menghitungn besarnya cadangan minyak dengan rumus :

……………...........………………....(7-6)

Page 10: Bab 8 Cadangan Fix

8.3.3. PERHITUNGAN

1. Area Produktif A0 dan A1

Luas area A0 = 464 acre

Luas area A1 = 431 acre

h (interval) = 5 ft

Perbandingan luas area = = 0,92

Karena A1/A0 ≥ 0,5, maka digunakan persamaan trapezoidal

Vb = (An + An+1)

= (464 + 431)

= 2237,5 acre ft

Φ = 0,224

Sw = 0.7422

2. Area Produktif A1 dan A2

Luas area A1 = 431 acre

Luas area A2 = 347 acre

h (interval) = 5 ft

Perbandingan luas area = = 0,8

Karena A2/A1 ≥ 0,5, maka digunakan persamaan trapezoidal

Vb = (An + An+1)

= (431 + 347)

Page 11: Bab 8 Cadangan Fix

= 1945 acre ft

Φ = 0,224

Sw = 0,853

3. Area Produktif A2 dan A3

Luas area A2 = 347 acre

Luas area A3 = 215 acre

h (interval) = 5 ft

Perbandingan luas area = = 0,61

Karena A3/A2 ≥ 0,5, maka digunakan persamaan trapezoidal

Vb = (An + An+1)

= (347 + 215)

= 1405 acre ft

Φ = 0,224

Sw = 0,757

4. Area Produktif A4 dan A3

Luas area A3 = 215 acre

Luas area A4 = 118 acre

h (interval) = 5 ft

Perbandingan luas area = = 0,54

Karena A4/A3 ≥ 0,5, maka digunakan persamaan trapezoidal

Vb = (An + An+1)

= (215 + 118)

= 832,5 acre ft

Φ = 0,224

Sw = 0,653

Page 12: Bab 8 Cadangan Fix

5. Area Produktif A4 dan A5

Luas area A4 = 118 acre

Luas area A5 = 49 acre

h (interval) = 5 ft

Perbandingan luas area = = 0,41

Karena A5/A4 ≤ 0,5, maka digunakan persamaan pyramidal

Vb = (An + An+1+ )

= (118+49+ )

= 417,5 acre ft

Φ = 0,224

Sw = 0,713

6. Area Produktif A5 dan A6

Luas area A5 = 49 acre

Luas area A6 = 21 acre

h (interval) = 5 ft

Perbandingan luas area = = 0,42

Karena A6/A5 ≤ 0,5, maka digunakan persamaan pyramidal

Vb = (An + An+1+ )

= (49+21+ )

= 175 acre ft

Φ = 0,224

Sw = 0,893

N (OOIP) = 7758 x Vb x ϕ (1 – Swi)

Page 13: Bab 8 Cadangan Fix

= 7758 x 7012,5 x 0,249 (1 – 0.769)

= 23915.954bbl

5.3.4. ANALSIS DATA

Dari hasil perhitungan didapatkan hasil analisis perkedalaman sebagai

berikut:

1. Pada kedalaman 2200,