bab 7 penetapan harga jasa
DESCRIPTION
Judul : PEMASARAN JASA FINANSIAL, Edisi 2 oleh Alfansi Penulis : Lizar Alfansi Penerbit : Salemba Empat ISBN : 978-979-061-254-9 Tahun : 2012 Tebal : 308 halaman Komentar para ahli. Tempatkan pada cover belakang buku “Buku ini ditunjang dengan data empiris terkini, sangat relevan dan tepat waktunya karena sampai saat ini, tidak banyak buku yang secara komprehensif mengulas pemasaran jasa finansial dengan bahasa yang cukup mudah dimengerti semua kalangan pembaca. Saya mengucapkan selamat kepada penulis, dan menyarankan para pembaca untuk menambah koleksi perpustakaannya dengan buku ini yang masih sangat langka di Indonesia. Kiranya buku ini tidak hanya membuka wawasan kita tentang pemasaran jasa finansial, tetapi juga menggugah dan memotivasi kita untuk melihat peluang-peluang untuk melakukan penelitian di bidang perbankan yang ternyata cukup luas ini”. (Dr. Marthin Nanere, Senior Lecturer of Marketing, Latrobe University, Bendigo Campus, Victoria – Australia) “Kehadiran buku ini patut kita sambut dengan sangat gembira, paling tidak dengan lima alasan. Pertama, saat ini tidak banyak buku pemasaran jasa keuangan yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Kedua, pada saat ini masih terdapat sebuah paradoks dalam dunia akademis kita. Perekonomian di satu pihak bergerak ke arah dominasi jasa, tetapi studi-studi akademis tentang pemasaran di sekolah-sekolah bisnis masih didominasi oleh pemasaran produk manufaktur terutama produk konsumen. Buku ini diharapkan dapat melengkapi buku-buku pemasaran tradisional yang berorientasi kepada barang dan ke depan dapat membantu merubah fokus pengajaran pemasaran yang lebih berorientasi kepada jasa keuangan. Ketiga, buku ini terasa lebih konstekstual karena penulisnya mencoba untuk menyeimbangkan kombinasi antara teori dan praktik yang disertai dengan contoh-contoh nyata pemasaran jasa keuangan di Indonesia. Ke empat, buku ini juga menguraikan perkembangan berbagai kebijakan keuangan dan perbankan yang mempengaruhi kinerja pemasaran jasa keuangan. Kelima, isi buku ini sangat komprehensif dan ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti”. (Ir. Arief Daryanto, DipAgEc, MEc, PhD, Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor dan Ketua Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia) "Buku ini memberikan tuntunan dan analisa secara mendalam bagaimana proses mencari keunggulan dapat dilakukan. Tidak hanya itu, penulis juga telah memberikan telaah yang baik dan mendalam serta menyajikan studi kasus yang komprehesif; sehingga pembaca dapat segera mendapat tuntunan dalam aplikasi teori dalam praktek operasional. Buku seperti inilah yang harus dibaca agar para praktisi bisa memahami teori sementara akademisi dapat menghadirkan keseharian dalam ruang kelas dan ruang diskusi". (Daniel Rembeth, CEO/Executive Director, The Jakarta Post).TRANSCRIPT
BAB 7PENETAPAN HARGA JASA
>Lizar Alfansi
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP HARGA JASAHarrison (2000) menjelaskan harga dapat ditinjau dari sisi penjual dan pembeli (lihat Tabel 7.1).Tabel 7.1 Kepentingan Harga Bagi Penjual dan Pembeli
Sumber: diadopsi dari Harrison, 2000.
Persektif penjual Perspektif pembeliHarga menunjukkan biaya-biaya yang terkandung selama menghasikan jasa
Harga menunjukkan biaya bagi konsumen
Harga menandakan pendapatan yng dihasilkan dari penjualan jasa
Harga menandakan nilai suatu jasa
Harga mengindikasikan laba dan keberlangsungan perusahaan jangka panjang
Harga mengindikasikan kualitas jasa atau perusahaan
Harga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk bereaksi terhadap perubahan pasar
Harga dipengaruhi oleh daya beli
PENGETAHUAN PELANGGAN MENGENAI HARGA JASA
Menurut Zeithaml et al. (2009), keterbatasan pengetahuan atau ketidakakuratan pelanggan memperkirakan harga referensi dalam bisnis jasa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:1. Keberagaman jasa membatasi pengetahuan pelanggan
mengenai harga jasa2. Penyedia jasa kurang berkeinginan untuk mengestimasi
harga jasa3. Kebutuhan pelanggan yang beranekaragam4. Pengumpulan informasi harga adalah tindakan yang
berlebihan di dalam jasa5. Harga tidak jelas/terlihat
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHIHARGA JASA
Harrison (2000) menjelaskan keputusan penetapan harga jasa keuangan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.TABEL 7.2 Faktor Internal Dan Faktor Eksternal
Sumber: diadopsi dari Horrison, 2000
Faktor Internal Faktor EksternalTujuan Pemilik atau pemegang sahamVariabel bauran pemasaran lainnya PelangganBiaya-biaya PesaingRisiko Anggota saluran distribusi
Regulasi
STRATEGI PENETAPAN HARGA JASA
Zeithaml et al., (2009) mengemukakan ada tiga strategi yang dapat dilakukan penyedia jasa dalam penetapan harga, yakni :1. Penetapan Harga Jasa Berdasarkan Biaya (Cost-
based Pricing)2. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan
(Competition-based Pricing)3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
(Demand-based Pricing)
MEMAKNAI NILAI JASA
Hasil penelitian Zeithaml (1988) mendefinisikan nilai ke dalam empat kategori :• Nilai adalah harga murah.• Nilai adalah segala sesuatu yang saya inginkan dari
produk.• Nilai sebagai kualitas yang saya dapatkan sesuai
dengan harga yang saya bayar.• Nilai adalah apa yang saya peroleh sesuai dengan apa
yang saya beri.
STRATEGI HARGA BERBASIS NILAI PELANGGAN
Berikut adalah beberapa strategi penetapan harga jasa dengan memperhatikan aspek persepsi pelanggan terhadap nilai suatu layanan atau jasa:1. Strategi Harga Ketika Pelanggan Mendefinisikan Nilai sebagai
Harga Murah2. Strategi Harga Ketika Pelanggan Mendefinisikan Nilai sebagai
Segala Sesuatu yang Saya Inginkan dari Produk3. Strategi Harga Ketika Pelanggan Mendefinisikan Nilai sebagai
Kualitas yang Saya Dapatkan Sesuai dengan Harga yang Saya Bayar.
4. Strategi Harga Ketika Pelanggan Mendefinisikan Nilai adalah Apa yang Saya Peroleh Sesuai dengan Apa yang Saya Beri.
PEMAKETAN HARGA (PRICE BUNDLING)
Definisi Pemaketan dan Pemaketan Harga Serta Manfaatnya • Guiltinan (1987) mendefiniskan pemaketan sebagai
praktek pemasaran dua atau lebih produk dan atau jasa dalam satu paket tunggal dengan harga khusus
• Menurut Stremersch dan Tellis (2002), pemaketan adalah menjual dua atau lebih produk (barang dan jasa) yang terpisah (separate) dalam satu paket.
• Koderisch, et al., (2007) menjelaskan secara lebih komprehensif manfaat pemaketan harga dari perspektif penyedia jasa (bank) dan pelanggan/nasabah (lihat Gambar 7.1).
PEMAKETAN HARGA (lanjutan....)
Bentuk-Bentuk Pemaketan Harga• Menurut Guiltinan (1987), pemaketan jasa dapat dilakukan dalam
bentuk pemaketan murni (pure bundling) maupun pemaketan campuran (mixed bundiling).
• Stremersch dan Tellis (2002) menyimpulkan pemaketan murni tepat diterapkan untuk produk baru daripada pemaketan campuran. Strategi pemaketan murni yang terdiri dari produk yang sudah ada dan produk baru adalah cara yang optimal dengan memperkenalkan produk baru tersebut kepada seluruh pelanggan yang membeli produk yang sudah dikenal (produk yang biasa dibeli).
• Dalam pemaketan campuran, perusahaan menjual satu atau lebih jasa secara terpisah atau menjualnya dalam bentuk paket (Guiltinan, 1987; Stremersch dan Tellis, 2002).
PEMAKETAN HARGA (lanjutan....)
Efektivitas PemaketanZeithaml et al. (2009), menyimpulkan efektivitas pemaketan harga bergantung pada:1. Bagaimana penyedia jasa memahami paket-paket
nilai yang diterima pelanggan (segmen) dan permintaan yang saling melengkapi atau berkaitan dari jasa-jasa tersebut.
2. Bagaimana penyedia jasa mengkombinasikan pilihan-pilihan jasa yang tepat
PEMAKETAN HARGA (lanjutan....)Proses Pemaketan