bab 7 kekuatan geser tanah
TRANSCRIPT
BAB VII
KEKUATAN GESER TANAH
1. PENGANTAR
Nilai kekuatan geser tanah antara lain diperlukan untuk menghitung
tekanan tanah yang bekerja pada dinding penahan dan kestabilan
lereng. Keruntuhan geser dalam tanah sebagai akibat gerak relatip
antara butir-butirnya, bukan karena butirnya sendiri yang hancur. Oleh
karena itu kekuatan geser tanah sangat tergantung pada tahanan
geser antara butiran dan kohesi pada permukaan butir-butir tanah itu.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mempelajari Bab ini, diharapkan dapat mengetahui
pengukuran dan perhitungan untuk menentukan kekuatan geser tanah
serta percobaan-percobaan dalam bentuk pengujian di laboratorium
3. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini, taruna akan dapat :
Memahami dan mengetahui parameter-parameter yang
berpengaruh dalam perhitungan kekuatan geser tanah
Mengetahui cara menghitung kekuatan geser tanah
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
kekuatan geser tanah
Memahami dan mengetahui percobaan-percobaan kekuatan geser tanah.
Memahami dan mengetahui cara melakukan percobaan.
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
4. URAIAN MATERI POKOK
4.1 PENDAHULUAN
Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis
dalam berbagai macam soal praktis, terutama untuk menghitung
daya dukung tanah, tegangan tanah atau gaya dorong pada
dinding penahan tanah dan kesetabilan lereng. Menurut teori
Mohr (1910) kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi oleh akibat
adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan
tegangan geser.
Hubungan fungsi antara tegangan normal dan tegangan geser
pada bidang runtuhnya, dinyatakan oleh persamaan :
τ = f (σ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(7.1)
dimana τ adalah tegangan geser pada saat terjadinya
keruntuhan atau kegagalan (failure), dan
σ adalah tegangan normal pada saat kondisi tersebut.
Garis kegagalan yang didefinisikan dalam
persamaan tersebut, sebagaimana kurva yang
ditunjukkan dalam Gambar 7.1
Kekuatan geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan
oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Dengan
dasar pengertian ini, bila tanah mengalami pembebanan akan
ditahan oleh :
1) Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan
kepadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan normal
yang bekerja pada bidang geser.
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
2) Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding
lurus dengan tegangan normal pada bidang gesernya.
Coulomb (1776) mendefinisikan f(σ) sebagai berikut :
τ = c + σ tg φ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(7.2)
dimana τ = kekuatan geser tanah
c = kohesi tanah
φ = sudut gesek dalam tanah atau sudut gesek
intern
σ = tegangan normal pada bidang runtuh.
Persamaan (7.2) ini disebut kriteria keruntuhan atau kegagalan
Mohr-Coulomb, dimana garis selubung kegagalan dari persamaan
tersebut dilukiskan dalam Gambar 7.1
Gambar 7.1 Kriteria kegagalan Mohr dan Coulomb
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
Pengertian mengenai keruntuhan suatu bahan dapat diterangkan
sebagai berikut dalam gambar 7.1
Jika tegangan-tegangan baru mencapai titik P, keruntuhan tanah
akibat gesek tidak akan terjadi.
Keruntuhan geser akan terjadi jika tegangan-tegangan mencapai
titik Q yang terletak pada garis selubung kegagalan (failure
envelope). Kedudukan tegangan yang ditunjukkan oleh titk R
tidak akan pernah terjadi., karena sebelum tegangan yang terjadi
mencapai titik R, bahan sudah mengalami keruntuhan.
Tegangan-tegangan efektif yang terjadi didalam tanah sangat
dipengaruhi oleh tekangan air pori. Terzaghi (1925) mengubah
persamaan Coulomb dalam bentuk tegangan efektif sebagai
berikut :
τ = c’ + (σ – u) tg φ’ . . . . . . . . . . . . . . . .
(7.3)
τ = c’ + σ’ tg φ’
dengan :
c’ = kohesi tanah efektif
σ’ = tegangan normal efektif
u = tekanan air pori
φ’ = sudut gesek dalam tanah efektif
Persamaan (7.2) menghasilkan data yang relatif tidak tepat, nilai-
nilai c dan φ yang diperoleh sangat tergantung dari jenis
pengujian yang dilakukan. Sedangkan persamaan (7.3)
menghasilkan data untuk nilai-nilai c’ dan φ’ yang relatif lebih
tepat.
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
4.2 PENGUKURAN KUAT GESER TANAH
Parameter kekuatan geser tanah ditentukan dari uji-uji
laboratorium pada benda uji yang diambil dari lapangan yaitu
dari hasil pengeboran tanah yang dianggap mewakili.
Tanah yang diambil dari lapangan harus diusahakan tidak
berubah kondisinya, terutama pada contoh asli (undisturbed),
dimana masalahnya adalah harus menjaga kadar air dan susunan
tanah di lapangannya supaya tidak berubah. Pengaruh kerusakan
contoh benda uji akan berakibat fatal terutama pada pengujian
tanah lempung.
Umumnya contoh benda uji diperoleh baik dengan kondisi
terganggu atau tidak asli (disturbed sample) maupun didalam
tabung contoh (undisturbed sample). Pada pengambilan tanah
benda uji dengan tabung, biasanya kerusakan contoh tanah
relatif lebih kecil.
Kuat geser tanah dari benda uji yang diperiksa di laboratorium,
biasanya dilakukan dengan besar beban yang ditentukan lebih
dulu dan dikerjakan dengan menggunakan tipe peralatan yang
khusus.
Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya kuat geser tanah
yang diuji di laboratorium, adalah :
1) Kandungan mineral dari butiran tanah
2) Bentuk partikel
3) Angka pori dan kadar air
4) Sejarah tegangan yang pernah dialami
5) Tegangan yang ada di lokasi
6) Perubahan tegangan selama pengambilan contoh dari dalam
tanah.
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
7) Tegangan yang dibebankan sebelum pengujian.
8) Cara pengujian
9) Kecepatan pembebanan
10) Kondisi drainase yang dipilih, drainase terbuka atau
drainase tertutup
11) Tekanan air pori yang ditimbulkan
12) Kriteria yang diambil untuk penentuan kekuatan geser.
Butir (1) sampai (5) ada hubungannya dengan kondisi aslinya
yang tak dapat dikontrol, tetapi dapat dinilai dari hasil
pengamatan lapangan, pengukuran dan kondisi geologi. Butir (6)
tergantung dari kualitas benda uji dan penanganan benda uji
dalam persiapan pengujian. Sedangkan buitr (7) sampai (12)
tergantung dari cara pengujian yang dipilih.
Pada umumnya, cara mengukur kekuatan geser dilaboratorium
harus sedemikian rupa sehingga nilai τ, σ dan u dapat diketahui
selama percobaan dilakukan. Penentuan τ dan σ tidaklah sulit
dan nilainya dapat diukur secara langsung. Demikian pula
penentuan nilai u asal kedua hal berikut diperhatikan :
1) Keadaan pengaliran air dari contoh : yaitu apakah contoh
tertutup selama percobaan sehingga air tidak dapat mengalir
atau terbuka sehingga air dapat mengalir atau masuk contoh
2) Kecepatan percobaan : yaitu bilamana kecepatan terlampau
tinggi maka air mungkin tidak dapat mengalir walaupun ada
jalan pengaliran air yang terbuka.
Percobaan kekuatan geser biasanya dilakukan dalam dua tingkat
sebagai berikut :
1) Tingkat pertama, Pemberian tegangan normal
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
2) Tingkat kedua, Pemberian tegangan geser sampai terjadi
keruntuhan, yaitu sampai tercapai tegangan geser
maksimum.
Percobaan kekuatan geser tanah dapat dibagi dalam tiga macam
:
1) Undrained Test (Percobaan Tertutup)
Pada percobaan ini air tidak diperbolehkan mengalir dari
contoh sama sekali baik pada tingkat pertama maupun kedua.
Tegangan air pori biasanya tidak diukur pada percobaan
semacam ini.
Dengan demikian hanya kekuatan geser “undrained” yang
dapat ditentukan dengan percobaan ini
2) Consolidated Undrained Test.
Pada percobaan ini contoh diberikan tegangan normal dengan
air diperbolehkan mengalir dari contoh. Tegangan normal ini
bekerja sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi
lagi perubahan pada isi contoh tanah.
Kemudian jalan air dari contoh ditutup dan contoh diberi
tegangan geser secara “undrained” yaitu secara tertutup.
Tegangan normal masih tetap bekerja, biasanya tegangan air
pori diukur selama tegangan geser ini diberikan.
3) Drained Test (Percobaan terbuka)
Pada percobaan ini contoh diberikan tegangan normal dan air
di perbolehkan mengalir sampai konsolidasi selesai.
Kemudian tegangan geser diberikan dengan jalan air tetap
terbuka, yaitu penggeseran dilakukan secara “drained”
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
(secara terbuka). Dan untuk menjaga supaya tegangan air pori
tetap nol, maka kecepatan percobaan harus perlahan-lahan.
Pada percobaan consolidated undrained dan drained kita
mengetahui nilai tegangan air pori, sehingga kita dapat
menghitung tegangan-tegangan efektif. Dengan demikian nilai c’
dan φ’ dapat ditentukan.
4.3 CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
a. Percobaan Geser Langsung
Dengan alat geser langsung, seperti terlihat pada Gambar 7.2
kekuatan geser dapat diukur secara langsung.
Contoh yang akan dicoba (diuji) dipasang dalam alat dan
diberikan tegangan vertikal (yaitu tegangan normal) yang
konstan. Kemudian contoh diberikan tegangan geser sampai
tercapai nilai maksimum. Tegangan geser ini diberikan dengan
memakai kecepatan bergerak yang konstan, yang cukup
perlahan-lahan sehingga tegangan air pori selalu tetap nol.
Yaitu hanyalah percobaan “drained” yang dapat dilakukan
dengan alat geser langsung.
Untuk mendapat nilai c’ dan φ’ maka perlu dilakukan
beberapa percobaan dengan memakai nilai tegangan normal
berbeda. Dengan demikian hasilnya dapat digambarkan dalam
grafik seperti terlihat pada Gambar 7.2. Grafik ini adalah nilai
tegangan geser maksimum terhadap tegangan normal dari
masing-masing percobaan. Nilai c’ dan φ’ diambil dari garis
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
yang paling sesuai dengan titik-titik yang dimasukkan pada
grafik ini.
Terdapat beberapa batasan atau kekurangan dalam percobaan
geser langsung, antara lain :
1) Contoh dipaksa untuk mengalami keruntuhan pada bidang
yang telah ditentukan sebelumnya.
2) Distribusi tegangan pada bidang kegagalan tidak uniform
3) Tekanan air pori tidak dapat diukur
4) Drainase tidak dapat dikontrol, kecuali hanya dapat
ditentukan kecepatan penggeserannya.
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
Gambar 7.2 Percobaan Geser Langsung
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
b. Percobaan Triaxial
Diagram skematik dari alat triaxial seperti terlihat pada
Gambar 7.3. Contoh tanah yang dipakai sebagai benda uji
berbentuk bulat dengan panjang dua kali diameternya.
Cara memasang contoh tanah adalah sebagai berikut :
1) Contoh tanah dimasukkan dalam selubung karet tipis
dalam tabung kaca dan diletakkan di atas dasar sel dengan
penutup ditaruh diatasnya. Kemudian semua ini ditutupi
dengan membran yang diameternya sama dengan
diameter contoh.
2) Bagian atas dari sel dipasang pada tempatnya dan dibaut.
Sel diisi air (kadang-kadang udara juga dipakai) dan
tegangan air dinaikkan sampai mencapai nilai yang
diperlukan. Tegangan sel yang tetap ini ( dibiarkan
bekerja selama jangka waktu tertentu.
3) Pengukuran kekuatan geser dilakukan dengan memberikan
tekanan vertikal pada contoh. Tekanan vertikal diberikan
dengan menggunakan dongkrak yang dijalankan oleh
mesin dengan kecepatan tertentu. Selama pemberian
tekanan vertikal ini, pembacaan “proving ring” dapat
dilakukan pada nilai-nilai tegangan (strain) tertentu,
misalnya pada setiap 1 % regangan. Dari pembacaan-
pembacaan “proving ring” ini dapat diketahui tekanan
vertikal yang maksimum, yaitu pada saat terjadi
keruntuhan (failure).
Dari tekanan maksimum ini dapat kita hitung tegangan
vertikal yang maksimum juga.
Bilamana M = pembacaan proving ring yang maksimum
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
Maka kM = tekanan vertikal (k = konstan dari proving
ring)
dan tegangan vertikal akibat tekanan vertikal ini.
A = luas contoh pada saat pembacaan M itu
tercapai
Dengan demikian tegangan vertikal total yang bekerja
diatas contoh adalah karena tegangan sel ini juga
bekerja diatas contoh. Maka
atau
Harga ini biasanya disebut tegangan deviator (deviator
stress) karena keduanya adalah tegangan utama.
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
Gambar 7.3 Alat Percobaan Triaxial
Ketiga macam percobaan kekuatan geser dapat dilakukan
dengan alat triaxial sebagai berikut :
1) Pada percobaan undrained (percobaan tertutup) kran
pengukuran tegangan air pori tetap tertutup selama
percobaan dilakukan, yaitu baik pada waktu contoh
diberikan tegangan sel maupun pada waktu diberikan
tegangan geser.
2) Pada percobaan consolidasi undrained kran
pengukuran tegangan air pori dibuka pada waktu contoh
diberikan tegangan sel dan dibiarkan terbuka sampai
consolidated . Sesudah itu kran tersebut ditutup dan
contoh diberikan tegangan vertikal dengan air tidak
diperbolehkan mengalir dari contoh. Biasanya tegangan
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah
air pori diukur selama pemberian tegangan vertikal ini.
Hal ini dilakukan dengan menyambung pipa dari dasar
contoh pada alat untuk pengukuran tegangan air pori.
3) Pada percobaan drained (percobaan terbuka) kran
pengukur tegangan air pori tetap terbuka selama
percobaan dilakukan. Dengan demikian tidak ada
tegangan air pori pada waktu contoh diberikan tegangan
geser. Kecepatan pergeseran ini harus sedemikian
perlahan-lahan sehingga tegangan air pori tetap nol.
Biasanya perubahan isi contoh diukur selama contoh
diberikan tegangan geser. Hal ini dilakukan dengan
menyambung pipa dari dasar contoh pada sebuah pipet
yang setengahnya berisi air.
Pada ketiga macam percobaan diatas kita mengetahui
besarnya dan . Pada “undrained test” besarnya
u tidak diketahui sehingga tegangan
efektif tidak dapat dihitung. Sedangkan pada percobaan
“consolidated undrained” dan “drained” besarnya u juga
diketahui, sehingga tegangan efektif juga dapat dihitung.
Mekanika Tanah VII-
Kekuatan Geser Tanah