bab 5 longsoran busur
DESCRIPTION
geoteknikTRANSCRIPT
BAB V
LONGSORAN BUSUR
( CIRCULAR FAILURE)
5.1Kondisi Umum
Longsoran jenis ini akan banyak terjadi pada lereng batuan lapuk atau sangat
terkekarkan dan juga dilereng-lereng timbunan. Bentuk bidang gelincir pada
kondisi ini umumnya adalah menyerupai busur bila digambarkan pada
penampang melintang.
5.2Analisis Longsoran Busur
Metoda yang banyak digunakan untuk menganalisis jenis longsoran ini
adalah metoda Fellenius atau swedia dan metoda Bhisop. Namun untuk
keperluan praktis, Hoek and Bray, 1983, telah menuangkan dalam bentuk
diagram.
5.2.1Metoda Hoek and Bray
Metoda ini merupakan cara yang sangat mudah, cepat dan hasilnya masih
dapat dipertanggungjawabkan. Metoda ini juga dapat dipakai untuk desain
awal dari suatu lereng dimana Safety Factor yang dihasilkan masih sangat
global.
Metoda ini sangat tergantung pada :
a.Jenis material, dalam metoda ini material (tanah/batuan) dianggap
homogen dan kontinyu. Akan tetapi jika memang terdapat suatu struktur
besar seperti sesar yang membagi lereng terdebut , maka maka
parameter dapat ditentukan dengan melihat tebal dari bidang tersebut.
b.Longsoran yang terjadi menghasilkan bidang luncur berupa busur
lingkaran.
c.Tinggi permukaan air tanah pada lereng.
Hoek & Bray membuat lima buah diagram untuk tiap-tiap kondisi air tanah
tertentu mulai dari sangat kering sampai jenuh.
Cara perhitungannya adalah sebagai berikut, lihat gambar 1:
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 1Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Gambar 1Langkah Perhitungan FK untuk longsoran busur
dengan diagram Hoek and Bray.
1. Step 1 : Buat geometri dari lereng, kemudian tentukan kondisi
air tanah yang ada dan sesuaikan dengan gambar 6.3. Pilih
yang paling tepat atau yang paling mendekati.
Gambar 2
Geometri Lereng dan muka air tanah
2. Step 2 : Hitung angka c/γHtanФ , kemudian cocokkan angka
tersebut pada lingkaran terluar dari diagram (chart) yang dipilih.
3. Ikuti jari-jari mulai dari angka yang duperoleh pada step 2
sampai memotong kurva yang menunjukkan kemiringan.
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 2Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
4. Step 4 : Dari titik pada step 3, kemudian ditarik ke kiri dan
kebawah untuk mencari angka-angka tanФ/F dan C/(γHF).
5. Hitung faktor keamanan (F) dari kedua angka yang diperoleh
dari step 4 dan pilih yang paling tepat atau dirata-ratakan.
Jika terdapat dua lapisan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3, maka
untuk menghitung parameter c, γ dan Ф adalah sebagai berikut ;
Gambar 3
Geometri Lereng dengan dua lapisan material
Dari gambar 3, terdapat 2 jenis material yang membagi lereng, untuk itu
harus ditentukan harga rata-rata dari setiap parameter tersebut dengan
perhitungan mnggunakan persamaan dibawah ini :
Mecari harga kohesi rata- rata :
Mencari harga sudut geser dalam rata-rata :
Mencari harga density rata-rata :
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 3Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Contoh Kasus :
Pada suatu design Pit, dilakukan penyelidikan geoteknik untuk
mengetahui stabilitas suatu lereng, setelah dilakukan pengujian di
laboratorium, didapat parameter sebagai berikut:
Parameter Nilai
C 4 ton/m
Ф 25o
γ 1,7 ton/m3
Dengan geometri sebagai berikut;
Tentkan FK dari lereng tersebut !
Penyelesaian :
= = 0,168
Harga F pada persamaan : = ; F = 0,864
Harga F pada persamaan : = ; F = 0,871
Karena terdapat 2 harga F, maka harus dicari F yang paling mendekati
dengan merata-ratakannya;
Maka F = = 0,868
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 4Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Tugas :
Dengan Parameter yang sama dengan kasus diatas, tentukan F pada
masing-masing ketinggian dan sudut kemiringan dari data dibawak
ini !
Tinggi 30 40 50 60 70
Kemiringan
10 F=......... F=......... F=......... F=......... F=.........
20 F=......... F=......... F=......... F=......... F=.........
30 F=......... F=......... F=......... F=......... F=.........
40 F=......... F=......... F=......... F=......... F=.........
50 F=......... F=......... F=......... F=......... F=.........
60 F=......... F=......... F=......... F=......... F=.........
Kemudian buat grafik Hubungan antara kemiringan (sumbu x) dan FK
pada masing-masing ketinggian lereng tertentu.
Grafik FK pada H = 10 m
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
0 20 40 60 80
Sudut kemiringan
FK
pa
da
H =
10
5.2.2 Metoda Bishop
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 5Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Untuak analisis kemantapan lereng pada metrial yang lemah
seperti tanah batuan lapuk dan sebagainya, dianjurkan
menggunakan metoda ini. Metoda Bishop dianggap metoda
analisis kemantapan lereng yang paling teliti dari metoda analitik
yang berdasrakan prinsip keseimbangan Batas. Untuk
perencanaan/desain lereng dengan resiko tinggi dimana diperlukan
perhitungan yang teliti metode ini cukup memadai. Yang penting
dalam menggunakan metoda ini untuk mencapai ketelitian dan
kehandalan perhitungan adalah data-data yang diinputkan harus
cukup mewakili kondisi sebenarnya. Parameter strength dan data
air harus juga merupakan hasil penyelidikan yang teliti.
Untuk lereng yang kompleks atau batuannya bukan lunak atau
tanah dan membutuhkan ketelitian tinggi dianjurkan analisis
menggunakan metode lain seperti cara Hoek & Bray, analisis
numeric metode elemen hingga (FEM), sedangkan bila massa
batuan terkekarkan secara jelas maka metode elemen distinc
(DEM) mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Faktor keamanan F menurut definisi yang sering dipakai orang
adalah perbandingan kekuatan geser batuan yang ada degan
kekuatan geser yang diperlukan untuk mempertahankan
kemantapan. Besarnya kekuatan geser yang diperlukan untuk
mempertahankan kemantapan lereng adalah samam dengan
tegangan yang mendorong terjadinya kelongsoran berupa beban
akibat gaya berat.
Persamaan yang dipakai oleh Bishop sebagai berikut :
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 6Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Kita dapat melihat bahwa sebelah kiri maupun sebelah kanan dari
persamaan di atas mengandung F. Untuk menghitung harga F kita
harus melakukan pengulangan (iterative), yaitu kita pewrtama
ambil sutau harga F sebagai percobaan dan dimasukkan pada ruas
sebelah kanan dan seterusna sampai mendapatkan hasil F yang
sama.
5.2.3 Pembuatan Flownet dalam Penentuan harga u
Dalam metoda Bishop, perhitungan takanan air pori dapat
ditentukan dengan membuat suatu Flownet . Dapat dilihat gambar
4.
Gambar 4
Pembuatann garis Flownet
Labgkah-langkah pembuatan flownet dan menentukan ru:
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 7Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
1. Buat geometri lereng, kemudian tentuakn muka air tanah pada
lereng tersebut.
2. Gambar flow line minimal 3 sampai 5 garis denga jarak yang sama.
3. Tentukan garis batas atas (boundary lipstream)
4. Buat garis ke bawah mulai dari titik perpotongan antara batas atas
dengan flow line, kemudian ukur jaraknya, anggap sebagai nilai X.
5. Kemudian plot secara horizontal jarak X tadi pada masing-masing
flow line sampai didapat gari eqipotensial.
6. Kedian setelah didapat 2 garis eqipotensial, tarik garis menuju
lereng dari perpotongan antara garis eqipotensial dengan muka air
tanah.
7. Buat garis dengan jarak yang sama kebawah sampai mendekati
toe dengan jara antar selang garis yang sama (lihat gambar 5).
8. Tiap-tiap[ perpotongan garis tadi dengan muka air tanah, buat
garos eqipotensial yang sama dengan eqipotensial sebelumnya
sampai menuju toe.
9. Tentukan harga U (lihat gambar 6), kemudian cari harga pore water
pressure (ru).
Untuk menentukan harga ru, didapat dari persamaan :
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 8Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Gambar 5
Pembuatan garis-garis eqipotensial
Gambar 6
Penentuan hargan U (Zooming)
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 9Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
2.2.2 Analisis Bishop Untuk Menentukan FK
Untuk mempermudah analisis, dalam metoda ini dibuat suatu tabulasi.
Dari gambar-gambar sebelumnya telah diperlihatkan geometri dari lereng.
Langkah-langkah dalam metoda Bishop sebagai berikut :
1. Gambarkan geometri lereng.
2. Gambarkan muka air tanah dan prediksi bidang gelincir
3. Geometri yang telah dibuat tadi, dibagi dalam beberapa slide atau
bagian, dengan menentukan jarak antar slide terlebih dahulu.
4. Buat garis “z” diantara dua buah slide, dari permukaan sampai
bidang gelincir.
5. Jarak antar slide dinotasikan dengan “b”, dan garis tengahnya (b/2)
adalah “z” tadi, kemudian tentukan harganya dengan mengukur
jaraknya dikalikan dengan skala.
6. Kemudian tentukan harga “ru” dengan cara seperti di atas.
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 10Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Gambar 7
Geometri Circular Slope
Perhitungan FK dengan cara tabulasi
No
Slice
Z
(m)
b
(m)
w =
γ.z.bα sinα
W.sinα
(1)
c.b
(2)
w(1-
ru)tanФ
(3)
2+3
(4)
.( 5 ) .(6)
secα (1+
((tanα.tanФ)/F)4 x 5
F= F= F= F=
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 11Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Studi Kasus :
Pada Suatu lereng yang telah dilakukan pengukuran dan sampling didapat
geometri seperti terlihat pada gambar dibawah ini, Tentukan FK dengan
metoda Keseimbangan Batas Menurut Metode Bishop !
Penyelesian :
Langkah-langkah penyelesaian :
1. Buat slice dari lereng tersebut, minimal lima slice dengan
menentukan besar “b” terlebih dahulu.
2. Buat garis tengah “z”, kemudian tentukan panjang “b” & “z”
dikalikan dengan skala.
3. Tentukan harga tekanan air pori (ru) dengan cara seperti
diterangkan pada pertemuan sebelumnya.
4. Jika lereng dibagi oleh suatu zona sesar yang membagi lereng
tersebut, maka untuk penentuan parameter yang dipakai adalah
sebabai berikut :
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 12Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Mecari harga kohesi slice ke-n :
Mencari harga sudut geser dalam rata-rata :
Mencari harga density rata-rata :
Dimana X dan Y didapat dari pengukuran panjang bidang gelicir
mulai dari toe sampai ke batas Sesar (X) dan dari batas sesar
sampai ke permukaan (Y).
5. Kemudian masukkan semua parameter yang telah di dapat ke
dalam tabulasi.
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 13Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Setelah dilakukan perhitungan parameter akibat adanya bidang sesar didapat harga
per slice sebagai berikut :
No.
Slice
γ
(ton/m3)ru
C
(ton/m2)Ф
1 1,7 0 4 20
2 1,72 0,174 6 24
3 1,74 0,25 6 24
4 1,75 0,3 6 24
5 1,75 0,32 6 24
6 1,75 0,32 6 24
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 14Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
No
Slice
Z
(m)
b
(m)
w =
γ.z.bα sinα
W.sinα
(1)
c.b
(2)
w(1-ru)tanФ
(3)
2+3
(4)
.( 5 ) .(6)
secα/(1+((tanα.tanФ)/F) 4 x 5
F=1 F=1,23 F=1,27 F=1 F=1,23 F=1,27
1 10 15 255,00 55,40 0,82 209,90 60 92,80 152,80 1,15 1,28 1,24 176,18 195,89 190,08
2 25 15 645,00 41,30 0,66 425,70 90 237,20 327,20 0,96 1,01 1,02 313,13 330,47 333,09
3 30 15 783,00 26,60 0,45 350,60 90 261,50 351,50 0,91 0,95 0,95 321,27 332,87 334,28
4 25 15 656,25 15,50 0,27 175,38 90 204,50 294,50 0,92 0,94 0,95 272,12 277,71 278,60
5 17 15 446,25 4,10 0,07 31,91 90 135,10 225,10 0,97 0,98 0,98 218,80 219,92 220,15
6 7 10 122,50 -9,80 -0,17 -20,85 90 37,10 127,10 1,10 1,08 0,08 139,68 137,52 10,17
1172,6 1441,2 1486,7 1493,5
Tabulasi Perhitungan FK Metoda Bishop
Untuk iterasi, diperlukan harga :
= 1172,6
Iterasi awal dengan FK = 1, didapat :
Iterasi kedua dengan FK dari iterasi awal didapat :
Iterasi Ketiga dengan FK dari iterasi kedua didapat :
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 15Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Sehingga didapat FK iterasi 2 sama dengan FK iterasi 3, jadi FK yang paling mendekati adalah 1,27
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 16Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Tugas
1. Dari hasil penyelidikan geoteknik pada Tambang batubara di PT. Angin Ribut lereng sebelah barat, didapat
geometri dan parameter seperti pada gambar di bawajh ini, tentukan FK dari lereng tersebut.
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 17Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
2. Pada lereng sebelah timurnya, didapat geometrid an parameter seperti pada gambar dibawah ini, tentukan FK
pada lereng timur tersebut!
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 18Oleh : Gde Suratha - Yuliadi
Diktat Kuliah Geoteknik Longsoran Busur - 19Oleh : Gde Suratha - Yuliadi