bab 5 kewajiban hukum

20
BAB 5 KEWAJIBAN HUKUM LINGKUNGAN HUKUM YANG BERUBAH Mempunyai faktor-faktor pokok : 1. Ada peningkatan kesadaran para pengguna Laporan Keuangan akan tanggung jawab Akuntan Publik 2. Ada peningkatan kesadaran divisi-divisi Securities & Exchange Commision (SEC) mengenai dengan kewajibannya melindungi kepentingan para pemegang saham 3. Auditing dan akuntansi semakin kompleks karena ada faktor- faktor seperti meningkatnya ukuran usaha, globalisasi usaha dan intrik-intrik operasi usaha. 4. Masyarakat menerima tuntutan dari pihak yang terlika melawan siapa saja yang dapat memberikan kompensasi, tanpa melihat siapa yang salah, bersama beberapa doktrin tentang kewajiban. Hal ini biasa disebut: konsep kewajiban “deep pocket5. Keputusan pengadilan sipil pada beberapa kasus yang melawan Akuntan Publik yang telah dipuji-puji, yang telah meyakinkan para pengacara untuk memberikan pelayanan hukum berdasarkan biaya jasa yang tergantung pada keberhasilan. Kesempatan ini menawarkan keuntungan terhadap pihak yang terluka bila

Upload: karina-ekky-damayanti

Post on 16-Feb-2015

720 views

Category:

Documents


123 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 5 Kewajiban Hukum

BAB 5

KEWAJIBAN HUKUM

LINGKUNGAN HUKUM YANG BERUBAH

Mempunyai faktor-faktor pokok :

1. Ada peningkatan kesadaran para pengguna Laporan Keuangan akan tanggung jawab

Akuntan Publik

2. Ada peningkatan kesadaran divisi-divisi Securities & Exchange Commision (SEC)

mengenai dengan kewajibannya melindungi kepentingan para pemegang saham

3. Auditing dan akuntansi semakin kompleks karena ada faktor-faktor seperti meningkatnya

ukuran usaha, globalisasi usaha dan intrik-intrik operasi usaha.

4. Masyarakat menerima tuntutan dari pihak yang terlika melawan siapa saja yang dapat

memberikan kompensasi, tanpa melihat siapa yang salah, bersama beberapa doktrin

tentang kewajiban. Hal ini biasa disebut: konsep kewajiban “deep pocket”

5. Keputusan pengadilan sipil pada beberapa kasus yang melawan Akuntan Publik yang

telah dipuji-puji, yang telah meyakinkan para pengacara untuk memberikan pelayanan

hukum berdasarkan biaya jasa yang tergantung pada keberhasilan. Kesempatan ini

menawarkan keuntungan terhadap pihak yang terluka bila tuntutannya berhasil, dan

menawarkan kerugian seminimal mungkin bila tuntutannya tidak berhasil

6. Banyak perusahaan Akuntan Publik lebih memilih menyelesaikan maslah hukum mereka

di luar pengadilan untuk menghindari biaya pengadilan yang mahal dan publisitas

bukannya menyelesaikan melalui proses pengadilan

7. Pengadilan mempunyai kesulitan di dalam memahami dan menafsirkan masalah-masalah

teknis akuntansi dan audit.

PERBEDAAN ANTARA KEGAGALAN BISNIS, KEGAGALAN AUDIT, DAN RISIKO

AUDIT

Kegagalan bisnis terjadi bila bisnis tersebut tidak dapat mengembalikan kepada para

peminjam atau tidak dapat memenuhi harapan para pemegang saham karena keadaan ekonomi

atau keadaan usaha, seperti resesi, pendapat manajemen yang tidak bermutu, atau adanya

Page 2: Bab 5 Kewajiban Hukum

persaingan yang tidak terduga dalam industri tersebut. Kasus ekstrim dari kesalahan usaha ini

adalah kebangkrutan.

Kegagalan audit terjadi ketika auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena

tidak memenuhi syarat yang tercantum pada “standar audit yang dapat diterima” (generally

accepted auditing standards / GAAS). Contohnya adalah menunjuk asisten yang bermutu untuk

menjalankan tugas audit sehingga gagal menemukan kesalahan yang dapat ditemukan oleh

auditor yang bermutu.

Risiko audit memperlihatkan risiko yang dihadapi auditor yang menyatakan bahwa

laporan keuangan tersebut sudah benar sehingga pendapat auditor yang tidak bermutu sudah

diterbitkan, tetapi pada kenyatannya laporan tersebut ternyata tidak benar dan tingkat

materialitasnya tinggi.

KONSEP-KONSEP HUKUM YANG MEMPENGARUHI “KEWAJIBAN”

1. Konsep Orang Yang Bijak

Kesepakatan antara profesi akuntan dan Lembaga Hukum bahwa auditor

bukanlah penanggung jawab atau penjamin Laporan Keuangan. Auditor diharapkan

melaksanakan audit dengan teliti. Auditor tidak dapat diharapkan sempurna atau standar

kehati-hatian dimana Auditor diharapkan bisa menyelesaikan tugasnya.Hali ini

dikemukakan dalam Cooley on Torts sebagai berikut:

Setiap orang yang menawarkan jasa pelayanan kepada yang lain dan dipekerjakan

memiliki kewajiban untuk menggunakan keahlian dalam pekerjaannya yang didapat

dengan hati-hati dan sungguh-sungguh. Dalam setiap pekerjaan di mana keahlian khusus

dibutuhkan, bila seseorang menawarkan jasanya, dia sudah mengerti bahwa dia sudah

diakui keluar sebagai pemegang tingkat keahlian yang biasanya sudah dimiliki orang lain

pada posisi yang sama, dan bila keinginannya tidak tercapai, ia sudah melakukan

penipuan terhadap setiap orang yang mempekerjakannya dalam hubungannya dengan

profesi publiknya. Tetapi tak seorangpun, baik terlatih maupun tidak, menjalankan tugas

yang dia perkirakan bisa berhasil dan tanpa salah sedikitpun. Dia bertugas dengan

semangat dan integrasi yang baik tetapi tidak dengan “kemungkinann berbuat salah” dan

dia bertanggung jawab terhadap atasannya atas kelalaiannya, itikad buruk, atau

ketidakjujuran, tetapi tidak bertanggung jawab atas kerugian karena penilaian yang salah.

Page 3: Bab 5 Kewajiban Hukum

2. Kewajiban atas Tindakan Pihak Lain

Para rekan atau para pemegang saham dalam menghadapi gabungan profesional,

bertanggung jawab bersama-sama untuk mengambil tindakan perdata (civil action) yang

ditujukan terhadap setiap pemilik. Tetapi bila perusahaan ini beroperasi sebagai Limited

iability Partnership (LLP), Limited Liability Company (LLC), gabungan perusahaan

umum, atau perusahaan profesional dengan tanggung jawab terbatas, tanggung jawab atas

tindakan salah satu pemilik tidak berdampak pada harta pribadi pemilik lain, kecuali

pemilik lain langsung terlibat dalam tindakan – tindakan yang dilakukan pemilik yang

menyebabkan kewajiban ini.Para partner juga bertanggung jawab atas pekerjaan orang

yang mereka percayai di bawah hukum perusahaan. Ketiga kelompok yang mungkin

sekali harus dipercayai adalah : para karyawan, perusahaan Akuntansi Publik lain yang

terikat untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dan para ahali yang menyiapkan

informasi teknis.

3. Tindakan Ada Komunikasi Istimewa

Akuntan Publik tidak mempunyai hak menurut hukum adat (common law) untuk

menahan informasi dari pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut

rahasia. Seorang Akuntan Publik dapat menolak untuk beraksi di suatu negara bagian

yang memiliki UU Komunikasi rahasia.

4. Syarat-syarat hukum yang mempengaruhi “kewajiban” Akuntan Publik

Perbedaan antara “kewajiban bersama” dan beberapa “kewajiban lain”dan antara

“kewajiban terpisah” dengan “kewajiban proporsional”. Yang akan dijelaskan pada tabel

5-1, karena nilai pengganti antara kedua dasar ini akan berubah sangat besar dalam

menilai kerugian.

Page 4: Bab 5 Kewajiban Hukum

Tabel 5-1 Syarat-syarat Hukum yang Menimbulkan Kewajiban para Akuntan Publik

Syarat hukum Deskripsi

1. Syarat-syarat yang berhubungan dengan kelalaian dan penipuana. Penipuan biasa ketidak pedulian yang biasa diharapkan dari seorang dalam

situasi tertentu. Untuk para Auditor, sudah selayaknya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh para Auditor yang kompeten pada situasi yang sama.

b. Penipuan Besar Ketidak pedulian, tindakan yang sangt sembrono yang bisa diharapkan dari seorang. Beberapa negara bagian tidak membedakan antara penipuan biasa dengan penipuan besar

c. Penipuan yang menyolok Kelalaian yang ekstrim / luar biasa, meskipun sebenarnya tidak bermaksud untuk menipu atau merugikan. Penipuan konstruktif sering disebut sebagai kesembronoan.

d. Penipuan Terjadi bila laporan yang salah sudah dibuat dan memang sudah diketahui bahwa terjadi kesalahan dan bermaksud untuk menipu

Page 5: Bab 5 Kewajiban Hukum

2. Syarat-syarat yang berhubungan dengan hukum kontraka. Pembatalan kontrak Kesalahan karena satu atau kedua pihak dalam kontak untuk

memenuhi syarat di dalam kontrak. Contohnya, kesalahan dari perusahaan Akuntan Publik untuk menerbitkan laporan pajak pada tanggal yang sudah disetujui.

b. Kewajiban kepada pihak ketiga Pihak ketiga yang tidak mempunyai kerahasiaan tentang kontrak, tetapi sudah diketahui pihak yang mempunyai hubungan kontrak dan dimaksudkan mempunyai beberapa hak dan keuntungan sesuai kontrak. Contohnya bank yang mempunyai tagihan pinjaman dalam jumlah besar pada tanggal tutup buku, dan membutuhkan audit sebagai bagian dari persetujuan pinjaman

3. Syarat-syarat laina. Hukum adat (common law) Peraturan-peraturan yang dibuat berdasarkan pendapat

pengadilan, bukan dari UU pemerintahb. Hukum berdasarkan UU Peraturan-peraturan yang telah disetujui oleh Kongres AS dan

unit-unit pemerintah lainnyac. Kewajiban bersama Tuntutan terhadap tuduhan atas kerugian besar yang dan

beberapa kewajiban dialami oleh penutut, dengan mengabaikan seberapa jauh pihak lain turut menyumbang kesalahan tersebut

d. Kewajiban yang terpisah dan Tuntutan terhadap terdakwa yang kesulitan dalam proposional perusahaanya disebabkan oleh kelalaian terdakwa. Contonnya

bila pengadilan memutuskan bahwa auditor dalam melaksanakan audit hanya menyebabkan 30% kerugian terhadap terdakwa, maka hanya 30% dari seluruh kerugian yang dapat dituntut kepada perusahaan Akuntan Publik

Page 6: Bab 5 Kewajiban Hukum

Fokus utama pada empat sumber-sumber kewajiban hukum auditor, ke-4 kewajiban ini dibagi

sebagai berikut :

1. Kewajiban terhadap klien

2. Kewajiban terhadap pihak ketiga berdasarkan hukum adat (common law)

3. Kewajiban terhadap pihak ketiga berdasarkan hukum keamanan, dan

4. kewajiban kriminal

Gambar 5-1 Empat Sumber Utama dari KewajibanHukum Auditor

Sumber “kewajiban” dan contoh klaim yang potensial

Klien – kewajiban klien di bawah Klien menuntut auditor karena tidak dapat menemukan

Hukum adat (common law) penipuan yang sangat material selama audit

Pihak ketiga – kewajiban kepada Bank menuntut Auditor karena tidak dapat menemukan

Pihak ketiga di bawah hukum adat bahwa laporan Keuangan Peminjam ternyata salah dan nilainya sangat material

Kewajiban di bawah UU Hukum Kelompok para pemegang saham menuntut auditor karena

Federal tidak menemukan kesalahan yang material dalam laporan keuangan

Kewajiban Kriminal Pemerintah federal menuntut Auditor karena mengetahui bahwa laporan Audit yang diterbitkan oleh Auditor tidak benar

Page 7: Bab 5 Kewajiban Hukum

KEWAJIBAN KEPADA KLIEN

Sumber yang paling biasa dari suatu tuntutan terhadap Akuntan Publik adalah dari klien.

Tuntutannya sangat bervariasi termasuk klaim seperti kesalahn menyelesaikan kontrak karena

tidak sesuai dengan tanggal yang disepakati, dan pembatalan dari suatu proses audit yang tidak

bertanggung jawab, kegagalan untuk menemukan kecurangan (pencuri harta perusahaan) dan

melanggar syarat-syarat audit yang kerahasiaannya harus dijaga.

Kantor Akuntan Publik biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari empat pembelaan bila

ada tuntutan hukum oleh klien yaitu :

1. Tidak ada Tugas. Tidak ada tugas yang harus dilaksanakan jasa berarti bahwa KAP

mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat atau yang tersurat. Misalnya, KAP

mengklaim bahwa kekeliruan itu tidak dapat diungkapkan karena kantornya hanya

melakukan jasa penelaahan, bukan audit.

2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian.Untuk pelaksanaan kerja yang tidak

mengandung kelalaian di dalam suatu audit, KAP mengklaim bahwa auditnya itu

dilaksanakan sesui dengan standar GAAS. Suatu audit yang sesuai dengan GAAS

mempunyai keterbatasan dan tidak dapat diandalkan dengan pasti bahwa semua

kekeliruan akan ditemukan. Mengharuskan auditor untuk menemukan kekeliruan dan

kerugian yang material, pada dasarnya, sama dengan menganggap mereka menjadi

penjamin ketepatan laporan keungan

3. Kelalaian kontribusi. Pembelaan terhadap kelalaian kontribusi terjadi bila tindakan

klien yang menyebabkan kerugian menjadi dasar bagi kerugian atau mempengaruhi audit

sehingga auditor tidak bisa menemukan sebab dari kerugian yang terjadi. Sebagai contoh

keadaan pertama klien mengklaim bahwa KAP gagal mengungkapkan pencurian unag

kas yang dilakukan pegawainya. Pembelaan auditor terhadap kelalaian kontribusi dapat

berupa kalim bahwa KAP tersebut telah memberitahu manajemen tentang kelemahan

sistem pengendalian intern yang memberi peluang terjadi penipuan itu, tetapi manajemen

tidak melakukan perbaikan.

4. Ketiadaan hubungan sebab-akibat. Klien harus menunjukan adanya hubungan timbal

balik yang dekat antara pelanggaran auditor terhadap kesungguhan dengan kerugian yang

dialami klien.

Page 8: Bab 5 Kewajiban Hukum

KEWAJIBAN TERHADAP PIHAK KETIGA MENURUT COMMON LAW (HUKUM

ADAT)

1. Doktrin Ultramares

2. Pemakai yang dapat ditentukan sebelumnya.

Umumya, pemakai yang dapat ditentukan sebelumnya merupakan anggota dari

pemakai jasa yang dapat diandalkan oleh auditor dalam hal laporan keuangan.Saat ini tida

pendekatan yang ada adalah :

A. Credit Alliance Credit Alliance vs Arthur Andersen & CO (1986) adalah kasus di

New York dimana pemberi pinjaman menuntut auditor dari salah satu pinjaman,

karena telah mempercayai laporan keungan, yang ternyata menyesatkan. Konsep

dasar kerahasiaan seperti pada kasus Ultramares dan memberlakukan hal-hal sebagai

berikut :

a. auditor harus mengetahui dan menyadari bahwa hasil pekerjaanya akan digunakan

oleh penuntut pihak ketiga untuk untuk tujuan khusus dan

b. pengetahuan dan perhatian tersebut harus dilaksanakan dibawah pengarahan

auditor. Kira-kira 15 negara bagian mengikuti beberapa variasi pendekatan ini.

B. Restatement of Torts. Pendekatan yang dilaksanakan oleh sebagian besar negara

bagian adalah untuk menerapkan peraturan yang ada pada Restatement of Torts, suatu

gabungan beberapa prinsip hukum. Syarat Restatement ini adalah pemakai yang

sudah diketahui merupakan anggota dari pemakai yang terbatas dan termasuk dalam

group yang dapat diketahui yang mengandalkan pekerjaan KAP, seperti kreditur,

meskipun orang-orang tersebut tidak dikenal oleh KAP pada saat pelaksanaan audit.

C. Foresseable user.Konsep ini, pemakai harus dapat ditentukan sebelumnya oleh

auditor adalah para pemakai laporan keuangan, yang memiliki hak sama dengan yang

memiliki hubungan kontrak.Dalam keputusannya pengadilan menyatakan

bahwa”dalam melaksanakan audit, auditor tidak berhutang kewajiban apapun

terhadap orang lain selain kliennya dan disebutkan alasan kuat bahwa kewajiban

potensial auditor menurut dokrin foresseable user, benar-benar di luar batas kesalahan

yang dapat dibuat.

Page 9: Bab 5 Kewajiban Hukum

KEWAJIBAN SIPIL MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN SEKURITAS FEDERAL

1. Securities Act – tahun 1933 (Hukum Sekuritas)

Securities Act tahun 1933 menyebabkan beban yang tidak biasa terhadap auditor.Seksi /

bagian 11 dari UU tahun 1933 ini menjelaskan hak pihak ketiga dan auditor.Ikhtisarnya

adalah sebagai berikut:

Setiap pihak ketiga yang membeli surat berharga, yang dijelaskan dalam laporan

pendaftaran bisa menggugat auditor untuk adanya salah pernyataan yang material atau

penghilangan dalam laporan keuangan yang diaudit yang disertakan dalam laporan

pendaftaran.

Pihak ketiga tidak mempunyai beban pembuktian yang menjadi pedoman pada laporan

keuangan atau bahwa auditor telah lalai atau menipu dalam melakukan audit.Pemakai

hanya wajib membuktikan bahwa laporan keuangan itu menyesatkan atau dibuat tidak

semestinya.

Auditor mempunyai beban kewajiban dalam membuktikan, pembelaannya yaitu: 1.audit

telah terpenuhi secara memadai dalam situasi itu, atau 2.seluruh atau sebagian dari

tuntutan kerugian yang disebabkan oleh faktor selain kesalahan laporan keuangan .

2. Securities exchange act of 1934 (Perubahan Hukum sekuritas – tahub 1934)

Kewajiban auditor menurut Perubahan Hukum Sekuritas tahun 1934 seringkali berpusat

pada laporan keuangan yang sudah diaudit yang diterbitkan keluar dalam laporan tahun atau

diajukan kepada SEC sebagai bagian dari laporan dengan Formulir 10-K.

3. Pasal 10b-5 dari securities excange act of 1934

Pokok bahasan pada kewajiban KAP menurut hukum 1934 yang tercantum pada pasa

10b-5.bagian dari Securities Exchange Act- tahun 1934, yang muncul dalam pedoman dan

peraturan dari SEC (Securities and Exchange Commision).pasal 10b-5 berisi hal-hal sebagai

berikut:

Setiap orang tidak dibenarkan, langsung atau tidak , dengan menggunakan cara atau

sarana perdagangan dalam negeri apapun, atau sarana pengiriman atau fasilitas

perdagangan surat berharga,(a).menggunakan cara:untuk membuat laporan yang tidak

benar mengenai fakta atau tidak menyesatkan, atau (c).melakukan,menjalankan, atau

mempertahankan usaha yang beroperasi atau akan beroperasi sebagai usaha penipuan

atau penyesatan terhadap orang dalam pembelian atau penjualan surat-surat berharga.

Page 10: Bab 5 Kewajiban Hukum

4. Auditor Defenses – 1934 Act / Pembelaan auditor – tahun 1934

Tiga pembelaan yang sama yang tersedia bagi auditor dalam tuntutan hukum oleh pihak

ketiga juga berlaku bagi tuntutan berdasarkan hukum tahun 1934.Yaitu, tidak ada kelalaian

dalam penyelesaian pekerjaan, keterbatasan tugas, an ketiadaan hubungan timbal balik.

5. Sanksi-sanksi SEC

SEC mempunyai wewenang dalam situasi tertentu untuk menjatuhkan sanksi atau

melarang auditor untuk mengaudit perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota

SEC.Aturan-aturan (e) dari peraturan pelaksanaan tugas berbunyi:

Komisi dapat mencabut, sementara atau seterusnya, hak untuk tampil atau berpraktek

dengan cara apapun juga dari setiap orang yang didapati oleh komisi.

1. tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk mewakili orang lain,

atau

2. kurang memiliki karakter yang baik atau integritas atau telah melakukan

perbuatan yang tidak etis atau tidak pantas.

6. Racketeer Influenced and Corrupt Organization Act

Untuk menerapkan RICO dalam tuntutan mereka terhadap akuntan, setidaknya karena

dua alasan: pertama, jumlah ganti rugi lebih besar untuk penggantian segala

kerusakan.Kedua, penuntut dapat memenuhi syarat tuntutan atas dasar RICO di dalam situasi

yang tidak dimungkinkan oleh tuntutan atas dasar securities act.

Tujuan RICO adalah untuk mengatasi kriminalitas, tetapi sering juga kalangan bisnis

seperti auditor terkemuka yang dituntut berdasarkan itu.sebagai akibatnya, terdapat upaya

untuk memodifikasi aturan tersebut.

7. Foreign Corrupt Practices Act tahun 1977

Tindakan ini melarang pemberian uang suap kepada pejabat di luar negeri untuk

mendapakan pengaruh dan mendapatkan mempertahankan hubungan usaha.

KEWAJIBAN KRIMINAL

Terdapat beberapa kasus kriminal yang melibatkan akuntan publik. Sekalipun tidak besar

dalam ukuran jumlah, tetapi mempunyai dampak yang merugikan integrasi dan profesi, dan

mengurangi kepercayaan orang. Dari sisi positif, tindakan kriminal memaksa para praktisi untuk

sangat peduli dan menggunakan itikad baik dalam kegiatannya.

Page 11: Bab 5 Kewajiban Hukum

Tindakan kriminal yang menyangkut akuntan publik adalah United States vs Simon yang

terjadi tahun 1969. Kasus ini diikuti oleh tiga kasus. Dalam kasus United States vs Natelli 1975,

dua auditor disalahkan melakukan tindakan kriminal sesuai dengan aturan tahun 1934 oleh

karena mensahkan laporan keungan National Student Marketing Corporation yang memuat

pengungkapan piutang dengan secara tidak memadai.

United States vs Weiner (1975), tiga auditor dituduh melakukan penipuan saham sehubungan

dengan audit mereka atas Equity Funding Corporation adalah kongromeral keungan yang

laporan keungannya overstated (lebih saji) karena adanya penipuan oleh manajemen. Penipuan

itu sangat luas / besar begitu tidak memadai, sehingga pengadilan menyimpulkan bahwa auditor

seharusnya memperhatikan penipuan itu dan karena tidak mereka dinyatakan bersalah.

ESM Government Services vs Alexander Grant & CO (1986), manajemen mengatakan

kepada patner KAP yang mengaudit ESM bahwa laporan keungan tahun lalu yang telah diaudit

mengandung salah saji yang material, patner setuju untuk tidak mengungkapkannya, bukannya

mengikuti standar profesional karena berharap manajemen dapat menyelesaikan tahun berjalan.

RESPONS PROFESI TERHADAP KEWAJIBAN HUKUM

Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh AICPA dan profesi secara keseluruhan untuk

mengurangi risiko terkena sanksi hukum. Antara lain dengan:

☻ Mencari perlindungan dalam proses pengadilan

☻ Meningkatkan kerja audit sehingga memenuhi permintaan pemakai dengan lebih baik

☻ Mendidik pemakai tentang batas-batas audit

Beberapa aktivitas khusus antara lain:

a. Riset dalam audit. Riset yang dilakukan secara berkesinambungan adalah penting untuk

menemukan cara-cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan seperti

mengungkapkan salah saji atau penipuan oleh manajemen atau karyawan yang tidak

disengaja, menyampaikan hasil audit kepada pemakai laporan, dan meyakinkan bahwa

auditor adalah independen

b. Penetapan standar dan aturan. AICPA harus secara terus menerus menetapkan standar

dan menyesuaikannya agar sejalan dengan kebutuhan audit yang selalu berubah dan

peryataanya lain harus disiarkan, sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat dan

timbulnya teknologi baru dari pengalaman dan riset.

Page 12: Bab 5 Kewajiban Hukum

c. Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor. AICPA dapat membantu anggotanya

dengan menetapkan persyaratan yang telah diikuti oleh anggotanya yang termuka.

Persyaratan ini tidak boleh bertentangan dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan klien.

Contoh dari standar yang ditetapkan oleh auditor adalah SAS 85 (AU 333), persyaratan

dibutuhkan surat pernyataan tertulis dari pimpinan mengenai seluruh audit.

d. Menetapkan persyaratan penelaahan sejawat. Pemeriksaan berkala terhadap cara kerja

dan prosedur perusahaan merupakan satu cara untuk mendidik anggota dan

mengidentifikasi KAP yang tidak memenuhi standar profesi

e. Melawan tuntutan hukum. Adalah penting bagi KAP untuk terus melawan tuntutan yang

kurang berdasar, meskipun dalam jangka pendek, biaya untuk memenangkan perkara

lebih besar dari pada biaya untuk menyelesaikan perkara

f. Pendidikan bagi pemakai laporan keungan. Perlu untuk mendidik investor dan orang lain

yang menggunakan laporan keuangan mengenai maksud pendapat auditor, wawasan,

serta sifat dari pekerjaan auditor.

g. Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang tak pantas. Satu karateristik dari

profesi adalah tanggung jawabnya untuk mengawasi anggotanya sendiri.

MELINDUNGI AKUNTAN PUBLIK INDIVIDUAL DARI KEWAJIBAN HUKUM

Seorang auditor yang berpraktek dapat pula mengambil langkah tertentu untuk

meringankan kewajibannya. Beberapa langkah yang diambil adalah sebagai berikut :

a) Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas. Terdapat kemungkinan besar

mendapatkan masalah hukum jika seorang klien kurang dapat dipercaya dalam berurusan

dengan para pelanggannya, karyawannya, badan pemerintah atau lainnya. Sebuah KAP

membutuhkan serangkaian prosedur untuk menilai integrasi klien dan harus menarik diri

apabila klien tersebut ternyata kurang dapat dipercaya

b) Memperkerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi mereka dengan

pantas. Mengingat risiko yang tinggi, yang dihadapi KAP dalam mengaudit, adalah

penting jika tenaga-tenaga muda ini harus kompeten dan dilatih dengan baik. Juga

diperlukan pengawasan atas pekerjaan mereka oleh ahli yang berpengalaman dan benar-

benar kompeten

Page 13: Bab 5 Kewajiban Hukum

c) Mengikuti standar profesi. Suatu perusahaan harus menjalankan prosedur tertentu untuk

meyakinkan bahwa seluruh karyawan perusahaan memahami dan mengikuti SAS,

pendapat dari FASB, kode etik profesi dan pedoman kerja lain

d) Mempertahankan independensi. Independesi mempunyai arti lebih luas dari sekedar

masalah keungan. Kenyataannya independensi membutuhkan suatu sikap tanggung jawab

yang terpisah dari kepentingan klien.

e) Memahami usaha klien. Kurangnya pemahaman terhadap cara kerja industri dan operasi

klien sering kali menjadi faktor kegagalan auditor untuk mengungkapkan kekeliruan

dalam banyak kasus. Adalah penting bahwa tim audit dididik dalam masalah.

f) Melaksanakan audit yang bermutu. Audit yang bermutu menuntut persyaratan bahwa

bahan bukti yang memadai diperoleh dan pertimbangan yang tepat telah dibuat

g) Mendokumentasikan pekerjaan dengan memadai. Mempersiapkan kertas kerja secara

seksama akan membantu dalam mengendalikan dan melakukan audit yang bermutu.

Kertas kerja yang rapi adalah penting sekali dan sangat diperlukan pada saat seorang

auditor harus menghadapi perkara audit di pengadilan

h) Mendapatkan surat penugasan dan surat peryataan. Kedua surat ini sangat diperlukan

dan memperjelas kewajiban-kewajiban klien dan auditor. Kedua surat ini terutama sekali

bermanfaat dalam perkara hukum antara klien dan auditor, dan juga dalam perkara-

perkara yang menyangkut pihak ketiga

i) Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia. Auditor terikat kepada aturan etika

dan kadang-kadang aturan hukum untuk tidak mengungkapkan masalah klien kepada

orang luar.

j) Perlunya asuransi yang memadai. Penting bagi KAP memiliki perlindungan asuransi

dalam hal tuntutan hukum.

k) Mencari bantuan hukum. Jika masalah serius timbul dalam suatu audit, KAP sebaiknya

menghubungi seorang ahli hukum. Jika timbul tuntutan hukum, auditor harus segera

mendapatkan seorang pengacara yang berpengalaman.

l) Pilihan jenis organisasi dengan kewajiban terbatas. Banyak KAP mempunyai perusahaan

profesional, perusahaan dengan kewajiban terbatas atau gabungan beberapa orang dengan

kewajiban terbatas, dengan maksud menyiapkan perlindungan kewajiban pribadi para

pemilik

Page 14: Bab 5 Kewajiban Hukum

m) Melatih “rasa tidak percaya / keragu-raguan” yang profesional. Auditor sering

menyajikan informasi yang memunculkan masalah yang tidak dapat mereka kenal.

Auditor perlu untuk berlatih untuk memelihara “rasa tidak percaya” pada tingkat yang

sehat, yang membuat mereka peka terhadap kesalahan pada laporan, sehingga mereka

dapat mengenali kesalahan tersebut.