bab 4 ruang lingkup studi - ok
TRANSCRIPT
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 1
BAB IV RUANG LINGKUP STUDI
Pelingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetik) yang terkait dengan
rencana usaha dan/atau kegiatan. Langkah-langkah pelingkupan adalah: (1)
identifikasi dampak potensial, (2) evaluasi dampak potensial, (3) klasifikasi dan
prioritas dampak penting hipotetik, dan (4) lingkup batas wilayah studi dan batas
waktu kajian. Ruang lingkup studi ANDAL mencakup tentang kajian dampak penting
yang ditelaah serta wilayah studi berdasarkan hasil pelingkupan dalam Kerangka
Acuan ANDAL (KA-ANDAL) serta hal-hal lain yang ditemukan selama melakukan studi
ANDAL.
4.1. IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL
Pada tahap ini diidentifikasi dan diinventarisir dampak potensial yang
mungkin timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting
tidaknya dampak sehingga belum ada upaya penilaian apakah dampak tersebut
merupakan dampak penting atau tidak. Metode yang digunakan adalah metode
matriks dengan cara menghubungkan antara komponen lingkungan yang mungkin
terkena dampak dengan komponen rencana kegiatan sebagai sumber dampaknya.
Jenis-jenis dampak potensial diperoleh berdasarkan hasil konsultasi dengan
masyarakat yang terkena dampak (konsultasi publik), penilaian tenaga ahli, isu-isu
yang berkembang di media massa dan hasil pengalaman (empiris) kegiatan sejenis.
Berdasarkan pendapat masyarakat pada saat konsultasi publik, akan terjadi
beberapa dampak akibat pelaksanaan pembangunan sarana Jaringan Air Bersih
(PAM), yakni: kesempatan kerja dan peluang berusaha, dan limpasan air permukaan.
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 2
Berdasarkan masukan dari masyarakat, pihak-pihak yang terkait dan
penilaian tenaga ahli inilah yang dijadikan dasar dalam mengidentifikasi dampak
potensial. Secara rinci dampak potensial yang diprakirakan terjadi pada tahap pra-
konstruksi, konstruksi dan operasi disajikan pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3 dan
Tabel 4.4.
Tabel 4.1. Dampak potensial pada tahap pra-konstruksi
No Sumber Dampak Jenis Dampak Sifat
Dampak Kategori Dampak
Komp. Lingkungan
1 Perencanaan (pembuatan Feasibility Study, Master Plan, Site Plan dan Detail Engineering Design)
Persepsi Masyarakat Positif/ Negatif
Primer Masyarakat
2 Perizinan Peningkatan PAD Positif Primer Pemerintah
3 Sosialisasi Dan Konsultasi Publik
Persepsi Masyarakat Positif/ Negatif
Primer Masyarakat
Tabel 4.2. Dampak potensial pada tahap konstruksi
No Sumber Dampak Jenis Dampak Sifat
Dampak Kategori Dampak
Komp. Lingkungan
1 Rekruitmen Tenaga Kerja
Kesempatan Kerja Positif Primer Masyarakat
Peluang Berusaha Negatif Primer Masyarakat
Kecemburuan Sosial Negatif Sekunder Masyarakat
Persepsi Masyarakat Positif/ Negatif
Sekunder Masyarakat
2 Mobilisasi Peralatan & Material Konstruksi
Gangguan Lalu Lintas Negatif Primer Lalu-Lintas
Peningkatan Kebisingan Negatif Primer Udara
Penurunan Kualitas Udara
Negatif Primer Udara
3 Land Clearing dan Pematangan Lahan
Peningkatan Kebisingan Negatif Primer Udara
Penurunan Kualitas Air Permukaan
Negatif Sekunder Air Permukaan
Penurunan Kualitas Udara
Negatif Primer Udara
Limpasan Air Permukaan
Negatif Primer Air
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 3
No Sumber Dampak Jenis Dampak Sifat
Dampak Kategori Dampak
Komp. Lingkungan
Penurunan Sanitasi Lingkungan
Negatif Primer Tanah Dan Air
4 Pembangunan Jaringan Air Bersih
Penurunan Kualitas Udara
Negatif Primer Udara
Limpasan Air Permukaan
Negatif Primer Air
Peningkatan Kebisingan Negatif Primer Udara
Getaran Negatif Primer Tanah
Penurunan Sanitasi Lingkungan
Negatif Primer Tanah Dan Air
5. Pengerjaan akhir finishing Penurunan Kualitas
Udara
Negatif Primer Udara
Peningkatan Kebisingan Negatif Primer Udara
Penurunan Sanitasi Lingkungan
Negatif Primer Tanah Dan Air
Peningkatan Estetika Lingkungan
Positif Primer Ruang
Tabel 4.3. Dampak potensial pada tahap operasi
No Sumber Dampak Jenis Dampak Sifat
Dampak Kategori Dampak
Komp. Lingkungan
1 Rekruitmen Tenaga Kerja
Kesempatan Kerja Positif Primer Masyarakat
Kecemburuan Sosial Negatif Sekunder Masyarakat
Persepsi Masyarakat Positif/ Negatif
Sekunder Masyarakat
2 Pengoperasian sarana jaringan air bersih dan fasilitas pendukung
Peningkatan Kebisingan
Negatif Primer Udara
Penurunan Kualitas Udara
Negatif Primer Udara
Peluang Berusaha Positif Primer Masyarakat
Penurunan Sanitasi Lingkungan
Negatif Primer Air Dan Tanah
Persepsi Masyarakat Positif/ Negatif
Sekunder Masyarakat
Gangguan Lalu Lintas Negatif Primer Lalu Lintas
Penurunan Kualitas Air Permukaan
Negatif Primer Air Permukaan
Gangguan Kamtibmas
Negatif Primer Masyarakat
3 Pemeliharaan sarana air bersih
Penurunan Kualitas Udara
Negatif Primer Udara
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 4
No Sumber Dampak Jenis Dampak Sifat
Dampak Kategori Dampak
Komp. Lingkungan
dan fasilitas pendukung
Penurunan Kualitas Air Permukaan
Negatif Primer Air Permukaan
Penurunan Sanitasi Lingkungan
Negatif Primer Tanah & Air
Persepsi Masyarakat Positif/ Negatif
Sekunder Masyarakat
Matriks keterkaitan dampak potensial dengan komponen kegiatan disajikan
pada Tabel 4.4.
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 5
Tabel 4.4. Matrik interaksi dampak potensial dengan komponen rencana pembangunan sarana Jaringan Air Bersih (PAM).
Jenis Dampak/ Komponen Lingkungan
Rencana Kegiatan
Keterangan Rencana Kegiatan Pra-kons Konstruksi Operasi
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 KOMPONEN FISIK KIMIA
Tahap Pra-konstruksi
1. Perencanaan (pembuatan
Feasibility Study, Master Plan, Site
Plan dan Detail Engineering
Design)
2. Perizinan
3. Sosialiasai dan Konsultasi Publik
Tahap Konstruksi
1. Rekruitmen Tenaga Kerja
2. Mobilisasi Peralatan dan Material
Konstruksi
3. Land clearing dan pematangan
lahan
4. Pembangunan Sarana jaringan air
1 Penurunan Kualitas Udara X X X X X X
2 Peningkatan Kebisingan X X X X X
3 Penurunan Kualitas Air Permukaan X X X X X
4 Getaran X
5 Limpasan Air Permukaan X
KOMPONEN SOSEKBUD
1 Kesempatan Kerja X X
2 Peluang Berusaha X X
4 Peningkatan PAD X
5 Kecemburuan Sosial X X
6 Persepsi Masyarakat X X X X X X X X X X X
7 Gangguan Kamtibmas X X X
KOMPONEN KESLINGMAS
1 Penurunan Sanitasi Lingkungan X X X X X X
KOMPONEN RUANG DAN TRANSPORTASI
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 6
Jenis Dampak/ Komponen Lingkungan
Rencana Kegiatan
Keterangan Rencana Kegiatan Pra-kons Konstruksi Operasi
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 1 Gangguan Lalu Lintas X X bersih, infrastruktur dan fasilitas
pendukung
5. Pengerjaan akhir (finishing)
Tahap Operasi
1. Rekruitmen Tenaga Kerja
2. Pengoperasian sarana jaringan air
bersih dan fasilitas pendukung
3. Pemeliharaan sarana jaringan air
bersih, infrastruktur dan fasilitas
pendukung
2 Peningkatan Estetika Lingkungan X
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 7
4.2. EVALUASI DAMPAK POTENSIAL
Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan
dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga
diperoleh daftar dampak penting hipotetik yang dipandang perlu dan relevan untuk
ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Daftar dampak penting ini disusun
berdasarkan pertimbangan atas hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat di
sekitar rencana kegiatan, instansi yang bertanggung jawab, dan para pakar. Pada
tahap ini daftar dampak penting hipotetik yang dihasilkan belum tertata secara
sistematis.
Metoda yang digunakan pada tahap ini adalah diskusi antar pakar dan diskusi
dengan pemrakarsa, survei lapangan, telaah pustaka, pendekatan kepakaran. Kriteria
yang digunakan dalam menentukan evaluasi dampak potensial terdiri dari empat
pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi? Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis data sekunder dan kunjungan lapangan.
2. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis) (sehingga perubahan
besar pada kondisi komponen lingkungan tersebut akan sangat berpengaruh
pada kehidupan masyarakat dan keutuhan ekosistem)? (telaah pra-survei).
3. Apakah ada kekhawatiran dari masyarakat tentang komponen lingkungan
tersebut? (konsultasi masyarakat).
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui oleh
dampak tersebut? (telaah terhadap peraturan yang menetapkan baku mutu
lingkungan, baku mutu emisi/limbah, tata-ruang, dan sebagainya).
Setiap dampak potensial ditapis dengan empat pertanyaan di atas, jika salah satu
pertanyaan dijawab “ya” atau “tidak diketahui” maka komponen lingkungan tersebut
dikaji dalam ANDAL, jika semua keempat pertanyaan dijawab “tidak” maka
komponen lingkungan tersebut tidak dikaji dalam ANDAL. Penapisan dampak
penting hipotetik sebagaimana disajikan pada Tabel 4.5.
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 8
Tabel 4.5. Matriks Evaluasi Dampak Potensial Pada Tahap Pra-Konstruksi, Konstruksi dan Operasi
No Sumber Dampak Penerima Jenis Dampak 1 2 3 4 DIKAJI
TAHAP PRAKONSTRUKSI
1 Perencanaan (pembuatan Feasibility Study, Master Plan, Site Plan dan Detail Engineering Design)
Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
2 Perizinan Masyarakat Peningkatan PAD Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Sosialisasi Dan Konsultasi Publik Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
TAHAP KONSTRUKSI
1 Rekruitmen Tenaga Kerja Masyarakat Kesempatan Kerja Tidak Ya Ya Tidak Ya
Masyarakat Peluang Berusaha Tidak Ya Ya Tidak Ya
Masyarakat Kecemburuan Sosial Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
2 Mobilisasi Peralatan & Material Konstruksi
Ruang Gangguan Lalu Lintas Tidak Ya Ya Tidak Ya
Udara Peningkatan Kebisingan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Udara Penurunan Kualitas Udara Tidak Ya Ya Tidak Ya
3 Land Clearing dan Pematangan Lahan Udara Peningkatan Kebisingan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Air Penurunan Kualitas Air Permukaan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Udara Penurunan Kualitas Udara Tidak Ya Ya Tidak Ya
Air dan Tanah Limpasan Air Permukaan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Tanah dan Udara
Penurunan Sanitasi Lingkungan Tidak Ya Ya Tidak Ya
4 Pembangunan Sarana Jaringan Air Bersih dan Fasilitas Pendukung
Udara Penurunan Kualitas Udara Tidak Ya Ya Tidak Ya
Air dan Tanah Limpasan Air Permukaan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Udara Peningkatan Kebisingan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Tanah Getaran Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Tanah dan Udara
Penurunan Sanitasi Lingkungan Tidak Ya Ya Tidak Ya
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 9
No Sumber Dampak Penerima Jenis Dampak 1 2 3 4 DIKAJI
5 Pengerjaan Akhir (Finishing) Udara Penurunan Kualitas Udara Tidak Ya Ya Tidak Ya
Tanah dan Udara
Penurunan Sanitasi Lingkungan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Udara Peningkatan Kebisingan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Ruang Peningkatan Estetika Lingkungan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
TAHAP OPERASI
1 Rekruitmen Tenaga Kerja Masyarakat Kesempatan Kerja Tidak Ya Ya Tidak Ya
Masyarakat Kecemburuan Sosial Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
2 Pengoperasian sarana Jaringan air Bersih dan fasilitas pendukung
Udara Peningkatan Kebisingan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Udara Penurunan Kualitas Udara Tidak Ya Ya Tidak Ya
Masyarakat Peluang Berusaha Tidak Ya Ya Tidak Ya
Udara dan Tanah
Penurunan Sanitasi Lingkungan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Masyarakat Persepsi Masyarakat
Ruang Gangguan Lalu Lintas Tidak Ya Ya Tidak Ya
Air Penurunan Kualitas Air Permukaan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Masyarakat Gangguan Kamtibmas Tidak Ya Ya Tidak Ya
3 Pemeliharaan sarana Jaringan Air Bersih, infrastruktur dan fasilitas pendukung
Udara Penurunan Kualitas Udara Tidak Ya Ya Tidak Ya
Air Penurunan Kualitas Air Permukaan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Udara dan Tanah
Penurunan Sanitasi Lingkungan Tidak Ya Ya Tidak Ya
Masyarakat Persepsi Masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 10
Hasil evaluasi masing-masing dampak potensial adalah sebagai berikut:
a. Komponen Fisik Kimia
(1) Penurunan kualitas udara
Penurunan kualitas udara diprakirakan akan terjadi pada tahap konstruksi kegiatan
pembangunan sarana Jaringan Air Bersih (PAM) baik yang bersumber dari kegiatan
pematangan lahan dan penggalian tanah, pembangunan sarana jaringan air bersih,
infrastruktur dan fasilitas pendukung, pengerjaan akhir dan mobilisasi peralatan dan
material konstruksi.
Pada tahap operasi, kegiatan pengoperasian sarana jaringan air bersih dan fasilitas
pendukung dan kegiatan pemeliharaan sarana jaringan air bersih, infrastruktur dan fasilitas
pendukung diprakirakan tidak akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas udara.
Berdasarkan sebaran dan lamanya dampak berlangsung lama maka jenis dampak
penurunan kualitas udara pada tahap konstruksi dikategorikan sebagai dampak penting
hipotetik dan perlu dikaji dalam ANDAL, sedangkan pada tahap operasi bukan merupakan
dampak hipotetik penting.
(2) Peningkatan Kebisingan
Kebisingan bersumber dari kegiatan konstruksi pembangunan sarana Jaringan Air
Bersih (PAM) baik yang bersumber dari kegiatan land clearing dan pematangan lahan,
pembangunan sarana Jaringan Air Bersih (PAM), infrastruktur dan fasilitas pendukung,
pengerjaan akhir dan mobilisasi peralatan dan material konstruksi.
Pada tahap operasi intensitas kebisingan bersumber dari kegiatan pengoperasian
sarana jaringan air bersih dan fasilitas pendukung dan kegiatan pemeliharaan sarana
jaringan air bersih, infrastruktur dan fasilitas pendukung. Intensitas bising yang dihasilkan
dari aktivitas pengeboran untuk pemasangan piva sehingga akan memberikan dampak yang
signifikan terhadap peningkatan kebisingan lingkungan tetapi belum sampai pada fase yang
dapat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar lokasi sarana Jaringan Air Bersih (PAM).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peningkatan kebisingan pada tahap
konstruksi merupakan dampak penting hipotetik yang perlu dikaji dalam ANDAL sedangkan
pada tahap operasi bukan merupakan dampak hipotetik penting.
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 11
(3) Penurunan kualitas air permukaan
Dampak penurunan kualitas air permukaan dapat terjadi pada tahap
konstruksi dan operasi. Adanya aktivitas konstruksi pembangunan sarana Jaringan
Air Bersih (PAM) baik yang bersumber dari kegiatan dan pematangan lahan dan
penggalian lahan, pembangunan sarana jaringan air bersih, infrastruktur dan fasilitas
pendukung, pengerjaan akhir dan mobilisasi peralatan dan material konstruksi pada
tahap konstruksi menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air permukaan di
sekitar daerah proyek. Penumpukan material untuk pembangunan seperti pasir dan
batu kapur serta material lainnya yang dapat larut oleh air selama hujan akan dapat
berpengaruh terhadap kualitas air permukaan di lokasi tapak proyek.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak penurunan kualitas air
permukaan merupakan dampak penting pada tahap konstruksi dan operasi yang
perlu dikaji dalam dokumen ANDAL.
(4) Getaran
Getaran diprakirakan bersumber dari kegiatan pengeboran untuk
pemasangan pipa pada kegiatan struktur bawah. Berdasarkan sebaran dan lamanya
dampak berlangsung maka jenis dampak getaran pada tahap konstruksi
dikategorikan sebagai dampak tidak penting.
(5) Limpasan air permukaan
Peningkatan limpasan air permukaan dapat terjadi akibat aktivitas kegiatan
land clearing dan pematangan lahan, pembangunan sarana jaringan air bersih,
infrastruktur dan fasilitas pendukung, pengerjaan akhir dan mobilisasi peralatan dan
material konstruksi pada tahap konstruksi. Berkurang atau hilangnya vegetasi
penutup tanah akibat kegiatan pada land clearing pada tahap konstruksi akan
menyebabkan terganggunya fungsi hidrologis. Hal ini mengakibatkan meningkatnya
aliran permukaan pada saat terjadi hujan, sehingga material tanah akan lebih mudah
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 12
terangkut dan masuk ke badan air. Aliran permukaan yang meningkat akan
meningkatkan erosi tanah dan sedimentasi pada badan air .
Dampak limpasan air permukaan termasuk kategori dampak penting
hipotetik selama tahap konstruksi yang perlu dikaji dalam dokumen ANDAL,
sedangkan pada tahap operasi bukan merupakan dampak hipotetik penting.
b. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
(1) Kesempatan Kerja
Pada tahap konstruksi dan operasi, akan terbuka kesempatan kerja dan
berusaha bagi masyarakat setempat. Pada tahap konstruksi akan dibutuhkan tenaga
kerja sekitar 191 orang dan pada tahap operasi sekitar 38 orang. Kualifikasi tenaga
kerja yang akan direkrut mulai dari tenaga kebersihan hingga tenaga manager
umum. Peluang kerja ini penting bagi masyarakat setempat untuk dapat
meningkatkan kesejahteraannya.
Mengingat rencana kegiatan tersebut akan melibatkan banyak orang dan
berlangsung lama maka dampak kesempatan kerja ini termasuk dampak penting
hipotetik yang perlu dikaji dalam ANDAL.
(2) Peluang Berusaha
Peluang berusaha akan terbuka dengan adanya kegiatan pembangunan
sarana Jaringan Air Bersih (PAM). Pada tahap konstruksi peluang berusaha yang
mungkin adalah pengadaan bahan dan material konstruksi, sedangkan pada tahap
operasi terbuka peluang usaha tempat/rumah makan, warung internet, rental
komputer, dan transportasi. Mengingat rencana kegiatan tersebut akan melibatkan
banyak orang dan berlangsung lama maka dampak peluang berusaha ini termasuk
dampak penting hipotetik yang perlu dikaji dalam ANDAL.
(3) Peningkatan PAD
Kegiatan pengurusan perizinan pada tahap prakonstruksi pembangunan
sarana Jaringan Air Bersih (PAM) akan memberikan dampak berupa peningkatan PAD
(pendapatan asli daerah) bagi Kota Pagar Alam terkait proses pembayaran retribusi
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 13
dan pajak-pajak daerah. Jumlah pembayaran retribusi dan pajak-pajak daerah yang
akan dibayarkan pada tahap prakonstruksi tidak signifikan terhadap peningkatan
PAD Kota Pagar Alam, sehingga dampak terhadap peningkatan PAD tersebut dapat
dikategorikan sebagai dampak tidak penting.
(4) Kecemburuan Sosial
Rencana kegiatan pembangunan sarana Jaringan Air Bersih (PAM)
diprakirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap kecemburuan sosial di
sekitar lokasi kegiatan. Salah satu sumber dampak terhadap kecemburuan sosial
adalah kegiatan rekruitmen tenaga kerja pada tahap konstruksi dan operasi.
Kecemburuan terjadi jika masyarakat setempat tidak mendapat kesempatan kerja
pada pembangunan sarana Jaringan Air Bersih (PAM) sementara para pendatang
mendapat kesempatan kerja pada perusahaan tersebut. Kecemburuan sosial juga
dapat terjadi pada tahap operasi pada saat rekruitmen tenaga kerja untuk
operasional terutama tenaga kerja yang memiliki tingkat keterampilan tertentu
sementara tenaga kerja lokal tidak tersedia, sehingga harus menyediakan tenaga
kerja dari luar.
Kecemburuan sosial merupakan dampak sekunder, dampak primernya adalah
terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha dari kegiatan rekruitmen tenaga
kerja. Kecemburuan sosial akibat rekruitmen tenaga kerja sifatnya sementara dan
dapat dengan mudah di atasi, yaitu dengan memberikan prioritas dan kemudahan
bagi masyarakat setempat untuk diterima sebagai pekerja. Oleh karena itu, dampak
kecemburuan sosial kegiatan pembangunan Jaringan Air Bersih (PAM) merupakan
dampak tidak penting.
(5) Persepsi masyarakat
Persepsi masyarakat timbul karena berkembangnya isu-isu yang tidak
diklarifikasi dan kurangnya sosialisasi dan hubungan yang harmonis dengan
masyarakat di sekitar rencana kegiatan. Penerimaan tenaga kerja dan mobilisasi
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 14
material dan peralatan pada tahap konstruksi. Pengoperasian sarana jaringan air
bersih dan fasilitas pendukung, pemeliharaan d sarana jaringan air bersih dan
fasilitas pendukung pada tahap operasi berpotensi pada adanya persepsi baik positif
maupun negatif yang berkembang di masyarakat. Mengingat dampak persepsi
masyarakat akan berpengaruh terhadap keberlangsungan kegiatan, maka dampak ini
dapat dikategorikan sebagai dampak penting hipotetik yang perlu dikaji dalam
ANDAL.
(6) Gangguan kamtibmas
Gangguan keamanan dan ketertiban disebabkan oleh adanya persaingan
antar masyarakat yang akan di ikutsertakan bekerja dalam pembangunan jaringan air
bersih, maka dampak ini dapat dikategorikan sebagai dampak penting hipotetik
yang perlu dikaji dalam ANDAL.
c. Komponen Kesehatan Masyarakat
(1) Penurunan Sanitasi lingkungan
Dampak penurunan sanitasi lingkungan dapat terjadi pada tahap konstruksi
dan operasi. Aktivitas konstruksi pembangunan Jaringan Air Bersih (PAM) baik yang
bersumber dari kegiatan land clearing dan pematangan lahan, , infrastruktur dan
fasilitas pendukung, dan pengerjaan akhir pada tahap konstruksi. Mengingat limbah
yang dihasilkan pada tahap konstruksi ini tidak berbahaya terhadap sanitasi
lingkungan dan jumlahnya sedikit dan bersifat sementara maka jenis dampak ini
dapat dikategorikan sebagai dampak tidak penting.
Pada tahap operasi jumlah limbah yang dihasilkan baik padat/sampah
maupun limbah cair cukup besar dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama
sehingga dapat menyebabkan penurunan sanitasi lingkungan di lokasi kegiatan dan
sekitarnya, sehingga pada tahap operasi dampak ini dikategorikan sebagai dampak
hipotetik penting yang perlu dikaji dalam dokumen ANDAL.
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 15
d. Komponen Ruang dan Transportasi
(1) Gangguan Lalu Lintas
Mobilisasi peralatan dan material konstruksi kegiatan pembangun sarana
Jaringan Air Bersih (PAM) akan menggunakan jalan di depan lokasi kegiatan,
frekuensi ritasi yang tinggi akan menyebabkan timbulnya gangguan lalu lintas pada
jalan di depan lokasi kegiatan dan jalan sekitarnya. Gangguan lalu lintas merupakan
dampak yang dapat dikategorikan sebagai dampak penting hipotetik yang perlu
dikaji dalam ANDAL.
4.3. Klasifikasi dan Prioritas Dampak Penting Hipotetik
Klasifikasi dan prioritas dampak atau pemusatan dampak penting hipotetik
(focussing) bertujuan untuk mengelompokkan dampak penting yang sudah diperoleh
pada tahap sebelumnya sehingga diperoleh prioritas dampak hipotetik yang harus
dikaji di dalam laporan ANDAL. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis
keterkaitan antara dampak yang satu dengan dampak yang lain atau dampak
turunannya (dampak primer, sekunder dan tersier).
Dalam klasifikasi dan prioritas dampak ini dibuat urutan prioritas dampak
berdasarkan tahapan kegiatan. Sehingga untuk setiap tahap kegiatan (konstruksi,
dan operasi) ada dampak - dampak tertentu yang diprioritaskan. Urutan prioritas
dampak dilakukan dengan menggunakan metode yang memprakirakan besarnya
peluang terjadinya dampak dan memprakirakan besarnya akibat atau konsekuensi
yang mungkin terjadi (The Orange Book : Management of Risk - Principles and
Concepts, HM Treasury, U.K., October 2004).
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 16
Tabel 4.6. Cara menentukan prioritas dampak penting hipotetik.
Probability
Konsekuensi
Insidential
(score 1)
Kecil
(score 2)
Menengah
(score 3)
Besar
(score 4)
Bencana
(score 5)
Hampir pasti
(score 5) 5 10 15 20 25
Kemungkinan besar (score 4)
4 8 12 16 20
Sedang
(score 3) 3 6 9 12 15
Kemungkinan kecil (score 2)
2 4 6 8 10
Jarang sekali
(score 1) 1 2 3 4 5
Sumber: Panduan Pelingkupan dalam AMDAL, KLH 2007.
Setelah diperoleh beberapa dampak penting hipotetik pertahapan kegiatan, maka
dampak-dampak tersebut akan diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya,
sehingga dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.7. Klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik tahap prakonstruksi.
No Dampak Penting
Hipotetik Kriteria Penilaian
Penilaian Urutan
Prioritas 1 2 3 4 5
1 Persepsi Masyarakat (PM)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
4
1 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 4
Total nilai 16
Keterangan:
1 = Jarang Sekali (Besarnya peluang terjadinya dampak) Insidental (Besarnya akibat dampak)
2 = Kemungkinan Kecil (Besarnya peluang terjadinya dampak) Kecil (Besarnya akibat dampak)
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 17
3 = Sedang (Besarnya peluang terjadinya dampak) Menengah (Besarnya akibat dampak)
4 = Kemungkinan Besar (Besarnya peluang terjadinya dampak) Besar (Besarnya akibat dampak)
5 = Hampir Pasti (Besarnya peluang terjadinya dampak) Bencana (Besarnya akibat dampak)
Tabel 4.8. Kemungkinan dan besarnya akibat kegiatan tahap prakonstruksi.
Probability
Konsekuensi
Insidential
(score 1)
Kecil
(score 2)
Menengah
(score 3)
Besar
(score 4)
Bencana
(score 5)
Hampir pasti
(score 5) 5 10 15 20 25
Kemungkinan besar (score 4)
4 8 12 16 (PM) 20
Sedang
(score 3) 3 6 9 12 15
Kemungkinan kecil (score 2)
2 4 6 8 10
Jarang sekali
(score 1) 1 2 3 4 5
Tabel 4.9. Klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik tahap konstruksi.
No Dampak Penting
Hipotetik Kriteria Penilaian
Penilaian Urutan
Prioritas 1 2 3 4 5
1 Penurunan Kualitas Udara (PKU)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
3
5 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 9
2 Peningkatan Kebisingan (PK)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
4
4 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 12
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 18
No Dampak Penting
Hipotetik Kriteria Penilaian
Penilaian Urutan
Prioritas 1 2 3 4 5
3 Limpasan Air Permukaan (LAP)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
4
1 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 4
Total nilai 16
4 Penurunan Kualitas Air Permukaan (PKAP)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
3
6 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 9
5 Kesempatan Kerja (KK)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
4
2 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 12
6 Peluang Berusaha (PB)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
3
7 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 2
Total nilai 6
7 Persepsi Masyarakat (PM)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
4
3 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 12
8 Gangguan Lalu Lintas (GLL)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
2
8 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 2
Total nilai 4
Keterangan : 1 =
Jarang Sekali (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Insidental (Besarnya akibat dampak) 2 = Kemungkinan Kecil (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Kecil (Besarnya akibat dampak) 3 = Sedang (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Menengah (Besarnya akibat dampak) 4 = Kemungkinan Besar (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Besar (Besarnya akibat dampak) 5 = Hampir Pasti (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Bencana (Besarnya akibat dampak)
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 19
Tabel 4.10. Kemungkinan dan besarnya akibat kegiatan tahap konstruksi.
Probability
Konsekuensi
Insidential
(score 1)
Kecil
(score 2)
Menengah
(score 3)
Besar
(score 4)
Bencana
(score 5)
Hampir pasti
(score 5) 5 10 15 20 25
Kemungkinan besar (score 4)
4 8 12 (KK) (PM)
(PK) 16 (LAP) 20
Sedang
(score 3) 3 6 (PB)
9 (PKU) (PKAP)
12 15
Kemungkinan kecil (score 2)
2 4 (GLL) 6 8 10
Jarang sekali
(score 1) 1 2 3 4 5
Tabel 4.11. Klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik tahap operasi.
No Dampak Penting
Hipotetik Kriteria Penilaian
Penilaian Urutan
Prioritas 1 2 3 4 5
1 Penurunan Kualitas Air Permukaan (PKAP)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
4
1 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 4
Total nilai 9
2 Kesempatan Kerja (KK)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
3
4 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 9
3 Peluang Berusaha (PB)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
4 3
Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 20
No Dampak Penting
Hipotetik Kriteria Penilaian
Penilaian Urutan
Prioritas 1 2 3 4 5
Total nilai 12
4 Persepsi Masyarakat (PM)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
4
2 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 12
5 Gangguan Lalu Lintas (GLL)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
3
5 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 9
6
Penurunan Sanitasi Lingkungan (PSL)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
3
6 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 3
Total nilai 9
7 Gangguan Kamtibmas (GKM)
Probabilitas Besarnya peluang terjadinya dampak
2
7 Konsekuensi Besarnya akibat dampak 2
Total nilai 4
Keterangan : 1 = Jarang Sekali (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Insidental (Besarnya akibat dampak) 2 = Kemungkinan Kecil (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Kecil (Besarnya akibat dampak) 3 = Sedang (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Menengah (Besarnya akibat dampak) 4 = Kemungkinan Besar (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Besar (Besarnya akibat dampak) 5 = Hampir Pasti (Besarnya peluang terjadinya dampak)
Bencana (Besarnya akibat dampak)
Tabel 4.12. Kemungkinan dan besarnya akibat kegiatan tahap operasi.
Probability
Konsekuensi
Insidential
(score 1)
Kecil
(score 2)
Menengah
(score 3)
Besar
(score 4)
Bencana
(score 5)
Hampir pasti
(score 5) 5 10 15 20 25
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 21
Kemungkinan besar (score 4)
4 8 12 (PM) (PB) 16 (PKAP) 20
Sedang
(score 3) 3 6
9 (KK) (GLL) (PSL)
12 15
Kemungkinan kecil (score 2)
2 4 (GKM) 6 8 10
Jarang sekali
(score 1) 1 2 3 4 5
Hasil klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik dari rencana kegiatan adalah
sebagai berikut:
a. Tahap Prakonstruksi
1) Persepsi Masyarakat (PM)
b. Tahap Konstruksi
1) Limpasan Air Permukaan (LAP)
2) Kesempatan Kerja (KK)
3) Persepsi Masyarakat (PM)
4) Peningkatan Kebisingan (PK)
5) Penurunan Kualitas Udara (PKU)
6) Penurunan Kualitas Air Permukaan (PKAP)
7) Peluang Berusaha (PB)
8) Gangguan Lalu Lintas (GLL)
c. Tahap Operasional
1) Penurunan Kualitas Air Permukaan (PKAP)
2) Persepsi Masyarakat (PM)
3) Peluang Berusaha (PB)
4) Kesempatan Kerja (KK)
5) Gangguan Lalu Lintas (GLL)
6) Penurunan Sanitasi Lingkungan (PSL)
7) Gangguan Kamtibmas (GKM)
Urutan prioritas dampak selengkapnya disajikan pada bagan alir pelingkupan (Gambar 4.1).
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 22
Gambar 4.1. Bagan alir pelingkupan.
Identifikasi
Dampak
Potensial Evaluasi
Dampak
Potensial
Klasifikasi&
Prioritas
Dampak
Identifikasi Dampak Potensial
Evaluasi Dampak Potensial Klasifikasi &
Prioritas
KLASIFIKASI DAN PRIORITAS
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
a. Tahap Prakonstruksi
1) Persepsi Masyarakat
b. Tahap Konstruksi
1) Limpasan Air Permukaan
2) Kesempatan Kerja
3) Persepsi Masyarakat
4) Peningkatan Kebisingan
5) Penurunan Kualitas Udara
6) Penurunan Kualitas Air Permukaan
7) Peluang Berusaha
8) Gangguan Lalu Lintas
c. Tahap Operasional
1) Penurunan Kualitas Air Permukaan
2) Persepsi Masyarakat
3) Peluang Berusaha
4) Kesempatan Kerja
5) Gangguan Lalu Lintas
6) Penurunan Sanitasi Lingkungan
7) Gangguan Kamtibmas
DAMPAK POTENSIAL
a. Tahap Prakonstruksi 1) Persepsi Masyarakat 2) Peningkatan PAD
b. Tahap Konstruksi
1) Kesempatan Kerja
2) Peluang Berusaha 3) Kecemburuan Sosial 4) Persepsi Masyarakat 5) Penurunan Kualitas Udara
6) Getaran 7) Penurunan Kualitas Air
Permukaan
8) Peningkatan Kebisingan 9) Limpasan Air Permukaan 10) Penurunan Sanitasi Lingkungan
11) Gangguan Lalu Lintas 12) Peningkatan Estetika
Lingkungan
Tahap Operasional
1) Kesempatan Kerja
2) Peluang Berusaha 3) Kecemburuan Sosial 4) Persepsi Masyarakat
5) Penurunan Kualitas Udara 6) Peningkatan Kebisingan 7) Penurunan Kualitas Air
Permukaan
8) Limpasan Air Permukaan 9) Penurunan Sanitasi Lingkungan
10) Gangguan Lalu Lintas
11) Gangguan Kamtibmas
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
a. Tahap Prakonstruksi
1) Persepsi Masyarakat
b. Tahap Konstruksi
1) Kesempatan Kerja
2) Peluang Berusaha
3) Persepsi Masyarakat
4) Peningkatan Kebisingan
5) Penurunan Kualitas Udara
6) Penurunan Kualitas Air
Permukaan
7) Limpasan Air Permukaan
8) Gangguan Lalu Lintas
c. Tahap Operasional
1) Kesempatan Kerja
2) Peluang Berusaha
3) Persepsi Masyarakat
4) Penurunan Kualitas Air
Permukaan
5) Penurunan Sanitasi Lingkungan
6) Gangguan Lalu Lintas
7) Gangguan Kamtibmas
Rona Lingkungan
Hidup a. Fisika-kimia b. Biologi
c. Sosekbud d. Transportasi
Rencana Kegiatan
1. Prakonstruksi
2. Konstruksi
3. Operasi
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 23
4.4. LINGKUP WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN
Penentuan lingkup wilayah studi disesuaikan dengan karakteristik kegiatan
proyek yang akan dilakukan, besarnya dampak yang akan terjadi serta
jangkauan/penyebarannya. Lingkup wilayah studi Andal rencana kegiatan
pembangunan sarana Jaringan Air Bersih (PAM) Sumber Air Lawu ini ditentukan oleh
batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administrasi.
1. Batas Proyek
Batas proyek adalah hamparan wilayah sepanjang 8 km,yang terletak di Dusun
Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar
Alam (Gambar 4.2).
2. Batas Ekologis
Batas ekologis meliputi batas ekosistem yang terdapat di sekitar lokasi yang dapat
terpengaruh oleh kegiatan pembangunan sarana Jaringan Air Bersih (PAM). Dalam
studi ini batas ekologis adalah aliran dampak melalui media udara dan air.
Sebaran dampak udara tergantung pada arah angin dominan dan kecepatannya,
sementara sebaran dampak terhadap kualitas air permukaan dipengaruhi oleh
debit aliran sungai yang terletak disekitar lokasi kegiatan. Sebaran batas ekologis
adalah 500 m dari batas proyek. Batas ekologis rencana pembangunan sarana
Jaringan Air Bersih (PAM) disajikan pada Gambar 4.3.
3. Batas Sosial
Batas sosial adalah batas yang meliputi ruang di sekitar lokasi rencana
pembangunan Jaringan Air Bersih (PAM) yang diperkirakan sebagai tempat
berlangsungnya berbagai interaksi sosial dengan norma dan nilai tertentu yang
diperkirakan akan mengalami perubahan akibat rencana kegiatan ini. Di dalam
studi ini yang menjadi batas sosial adalah kelompok-kelompok masyarakat yang
tercakup di dalam permukiman penduduk yang berhubungan langsung dengan
rencana pembangunan aringan Air Bersih (PAM), yaitu permukiman penduduk di
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 24
Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu. Batas sosial rencana pembangunan
sarana Jaringan Air Bersih (PAM) disajikan pada Gambar 4.4.
4. Batas Administrasi
Secara administrasi rencana kegiatan pembangunan Jaringan Air Bersih (PAM) inii
berada di Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah. Batas administrasi
rencana pembangunan Jaringan Air Bersih (PAM) disajikan pada Gambar 4.5.
5. Batas Wilayah Studi
Batas wilayah studi merupakan resultante dari batas proyek, batas ekologis, batas
sosial dan batas administrasi. Berdasarkan uraian ke-empat batas tersebut, maka
batas wilayah studi sebagaimana disajikan pada Gambar 4.6.
6. Batas Waktu Kajian
Batas kajian ini diharapkan mampu memprediksi dampak sesuai dengan umur
kegiatan pembangunan sarana Jaringan Air Bersih (PAM) dari tahap prakonstruksi
hingga tahap operasi direncanakan mulai tahun 2012-2020.
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 25
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 26
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 27
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 28
STUDI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH (PAM) SUMBER AIR LAWU Dusun Pengaringan, Kelurahan Padang Temu, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam
Bab IV.Ruang Lingkup Studi IV - 29