bab 4 metode penelitian
DESCRIPTION
manggisTRANSCRIPT
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium
secara in vitro
4.2. Desain penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode Post test only control
group design.
4.3 Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Riset Terpadu UGM, Jogjakarta
4.4 Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan Cell-line Oral Squamous Cell Carcinoma
(OSCC) HSC-3
4.5 Variabel Penelitian
4.5.1 Variabel bebas
Konsentrasi ekstrak etanol kulit buah manggis
4.5.2 Variabel terikat
Aktifitas apoptosis sel kanker
4.5.3 Variabel terkendali
Metode kerja, alat dan bahan, media perbenihan, jumlah sel kanker pada well
30
4.6 Definisi Operasional
1. Ekstrak etanol kulit buah manggis di dalamnya terkandung xanthone yang
berperan dalam menginduksi terjadinya apoptosis sel kanker. Ekstrak kulit
buah manggis diambil dengan menggunakan pelarut etanol 70% dengan
metode ekstraksi perkolasi. Dalam penelitian akan dipakai konsentrasi
sebesar 6,25 µg/mL, 12,5 µg/mL, 25 µg/mL, 50 µg/mL, dan 100 µg/mL.
2. Aktifitas apoptosis sel kanker menunjukkan seberapa besar kekuatan
ekstrak kuliat buah manggis dalam menginduksi terjadinya apoptosis pada
sel karsinoma sel skuamosa. Aktifitas apoptosis pada sel kanker diamati
dengan Annexin V-FITC Apoptosis Kit dan dianalisis dengan flow
cytometer.
3. Jumlah sel kanker pada tiap well yaitu 10.000 sel / well.
4.7 Besar Sampel
Untuk menghitung besar sampel, dihitung berdasarkan rumus replikasi yaitu:
(t-1) (r - 1) ≥ 15
(6-1) (r-1) ≥ 15
5 (r-1) ≥ 15
(r-1) ≥ 3
r ≥ 4
Keterangan:
t: banyaknya taraf perlakuan
r: banyaknya replikasi (ulangan)
31
Dalam penelitian ini akan dilakukan replikasi sebanyak 4 kali setiap
perlakuan.
4.8 Alat dan Bahan
4.8.1 Alat
1. Multi-channel pipette
2. 37°C incubator
3. Laminar flow hood
4. Microtiter plate (flat-bottomed)
5. Tabung konikal (5ml)
6. Serological pipette
7. Steril pipette tips: yellow tips, white tips, and blue tips
8. 96-well plate
9. Centrifuge
10. Flow cytometer
4.8.2 Bahan
1. Cell-line Oral Squamous Cell Carcinoma HSC-3
2. Annexin V-FITC Apoptosis Detection Kit
4. Ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 6,25 µg/mL, 12,5 µg/mL,
25 µg/mL, 50 µg/mL, dan 100 µg/mL
3. Dimethyl Sulfoxide (DMSO)
4. Medium dasar untuk kultur OSCC: DMEM, 10% Fetal Bovine Serum
(FBS), 400 µL penicillin-streptomycin GIBCO
32
4.9 Cara Kerja
4.9.1 Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis (Perkolasi)
Bahan kulit manggis dikeringkan dan dihaluskan dengan blender kemudian
diayak sehingga didapatkan serbuk. Kemudian serbuk dibasahi dengan 2,5
bagian sampai 5 bagian cairan penyari (etanol 70%). Setelah itu, masa
dipindahkan ke dalam perkolator sambil ditekan dengan hati-hati, kemudian
dituangi dengan cairan penyari sampai cairan mulai menetes hingga di atas
simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, perkolator ditutup dan dibiarkan
24 jam. Setelah 24 jam, keran perkolator dibuka dan cairan dibiarkan menetes
dengan kecepatan 1ml/menit. Lalu ditambahkan cairan penyari berulang-ulang
hingga didapatkan 200 mg perkolat. Perkolat disuling/diuapkan hingga tidak
meninggalkan sisa dengan tekanan rendah pada suhu tidak lebih 50oC sampai
mencapai konstan yang dikehendaki. Kemudian 0,8 bagian perkolat dipisahkan
dari perkolat I, kemudian diuapkan hingga diperoleh 0,2 bagian. Terakhir, 0,2
bagian terakhir dicampur dengan perkolat I.
4.9.2 Kultur Sel
Cell-line sel kanker OSCC HSC-3 yang berasal dari dasar mulut dikultur dan
direplikasi dengan Dulbecco's Modified Eagle's Medium (DMEM) GIBCO
dengan 4,5 g/L D-glucose dan L-glutamine ditambah dengan 10% Fetal Bovine
Serum (FBS) dan 400 µL penicillin-streptomycin GIBCO (10.000 unit/mL
penicillin G sodium dan 10.000 µg/mL streptomycin sulfate) pada suhu 37°C
dan 5% CO2.
33
4.9.3 Apoptosis
Apoptosis dianalisis menggunakan Annexin V-FITC Apoptosis Detection Kit.
Sebanyak 5.000 sel kanker OSCC, baik kelompok kontrol maupun kelompok
perlakuan, disentrifugasi. Set ditripsinasi dan dicuci satu kali dengan media yang
mengandung serum. Kemudian, binding buffer 1x yang ada pada Annexin V-
FITC Apoptosis Detection Kit ditambahkan sebanyak 500 µL pada sel yang telah
disentrifugasi. Annexin V-FITC dan propidium iodide masing-masing sebanyak
5 µL ditambahkan ke dalam suspensi sel dan diinkubasi selama 5 menit pada
suhu ruangan dalam keadaan ruang gelap. Kemudian, suspensi sel dianalisa
dengan FITC signal detector (FL1) dan PI staining by the phycoerythrin
emission signal detector (FL2) menggunakan flow cytometry (Ex= 488 nm; Em=
530 nm).
34
4.10 Alur Penelitian
35
Perhitungan kepadatan sel
Sel OSCC HSC-3 siap digunakan
Sterilisasi
Pembuatan media
Persiapan ekstrak kulit manggis
Pengenceran ekstrak dengan DMSO
Ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi
6,25 µg/mL, 12,5 µg/mL, 25 µg/mL, 50 µg/mL, dan 100 µg/mL
Preparasi sel
Penumbuhan sel
Pemanenan sel
Inokulasi cell-line HSC-3 sebanyak 10.000 sel pada tiap
well dan ditambah dengan ekstrak kulit manggis, dan
diinkubasikan selama 48 jam pada suhu 37 °C dan 5% CO2
Analisis aktifitas apoptosis menggunakan Annexin V-FITC
Apoptosis Detection Kit
Analisa data
Terdapat 5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol dalam eksperimen
ini, cell line OSCC diinokulasikan ke dalam well sebanyak 10.000 sel/well. Untuk
tiap kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan 4 replikasi.
Kelompok kontrol
Kontrol: 4 well yang berisi cell line OSCC sebanyak 10.000 sel/well
Kelompok perlakuan
Perlakuan 1: Ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 6,25 µg/mL
ditambahkan ke dalam 4 well yang berisi cell line OSCC sebanyak 10.000 sel/well.
Perlakuan 2: Ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 12,5 µg/mL
ditambahkan ke dalam 4 well yang berisi cell line OSCC sebanyak 10.000 sel/well.
Perlakuan 3: Ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 25 µg/mL ditambahkan
ke dalam 4 well yang berisi cell line OSCC sebanyak 10.000 sel/well.
Perlakuan 4: Ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 50 µg/mL ditambahkan
ke dalam 4 well yang berisi cell line OSCC sebanyak 10.000 sel/well.
Perlakuan 5: Ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 100 µg/mL ditambahkan
ke dalam 4 well yang berisi cell line OSCC sebanyak 10.000 sel/well.
4.11 Analisa Data
Awalnya distribusi data dites menggunakan Kolmogorov-smirnov. Apabila
didapatkan distribusi data yang normal, dilanjutkan dengan pengolahan data
menggunakan One-way Anova untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan antar kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan.
Apabila distribusi data tidak normal, maka pengolahan data menggunakan Kruskal-
36
Wallis untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antar kelompok, baik
kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan.
37