bab 4 mekflu
TRANSCRIPT
BAB 4
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 AnalisaPerhitungan
a. Menghitung Kecepatan Aliran Fluida ( v )
Besar kecepatan aliran fluida (v) pada percobaan dapat dicari dengan rumus:
v= jarakwaktu
Panjang : 1,54 Meter
Waktu :85 detik
Sehingga dari data di atas diperoleh:
V❑=jarakwaktu
.
¿ 1,54m85detik
.
¿0,018m /s
b. Menghitung Nilai Luas Penampang (A)
Besar luas penampang rata rata pada percoban dapat dicari dengan rumus:
A=hl
Dimana :
A=¿ Luas penampang rata rata
h = kedalaman rata rata
l = Lebar rata rata
h = 0,24 m
l = 1.1 m
Sehingga dari data diatas di peroleh :
A=h × l
= 0,24 × 1.1
= 0,264 m2
c. Menghitung Nilai Keliling Basah (P)
Besar keliling basah pada percobaan ini dapat dicari dengan rumus :
P=(2×h)+l
Dimana :
P= kelilling basah
h= kedalaman saluran
l= lebar saluran
Dari hasil analisis diketahui bahwa:
h= 0,24 m
l= 1,1 m
Sehingga dari data dapat diperoleh:
P=¿ × h)+l
= (2×0,24)+ 1,1
= 1,58 m
d. Menghitung Nilai Jari Jari Hidraulis (R)
Besar jari jari hidraulis (R) pada percobaan ini dapat dicari dengan rumus:
R= AP
Dimana :
R = jari jari hidraulis (m)
A = luas penampang (m2)
P = keliling basah (m)
Dari hasil analisis diketahui bahwa:
A= 0,264 m2
P = 1,58 m
Sehinggadari data dapatdiperoleh:
R = AP
= 0,2641,58
= 0,167 m
e. MenghitungNilaiKemiringanSaluran (S)
Besarkemiringansaluran (s) padapercobaaninidapatdicaridenganrumus :
S=H III−H I
s……………………………………..(5)
Dimana :
S = kemiringansaluran (m)
Z I= kedalamansaluranpertama (m)
Z II = kedalamansalurandua (m)
s = jarak (m)
Dari hasilanalisisdiketahui bahwa:
Z I = 0,542 m
Z II = 0.500m
Lebarsaluran = 1,1 m
Jarak = 1, 54 m
Sehinggadari data dapatdiperoleh :
S= Z2−Z 1s
= 0,500−0,542
1,54
= 0,148 m
f. Menghitung Debit Air ( Q )
Untukmencarikecepatan (v) aliranfluidadapatdigunakanrumussebagaiberikut :
Q=v × A ……………………………………………………… ( 6 )
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/s)
V = Kecepatanaliran (m/s)
A = Luaspenampang (m2)
Dari hasil analisis diketahui bahwa:
V❑ = 0,018m /s
A = 0,264m2
Sehingga dari data diperoleh :
Q❑ = V❑× A
= 0,018 × 0,264
= 0,005 m3/s
g. Menghitung Nilai Kekasaran Dinding (n)
Besar koefisien kekasaran dinding (n) pada percobaan ini dapat dicari dengan rumus :
n =1v×R
23×S
12 ..…………………………………………………..(7)
Dimana :
n = Koefisien kekasaran dinding
R = Jari jari hidraulis (m)
S = kemiringansaluran (m)
Dari hasilanalisisdiketahui bahwa:
R =0,167 m
S =0,030 m
v = 0,018 m/s
Sehingga dari data diperoleh :
n = 1v×R
23×S
12
= 10,018
×0,16723×0,148
12
= 0,056
h. MenentukanBilanganReynold
Re = V . Rv
…………………………………………........................................……………….
(9)
Dimana:
V = kecepatan aliran (m/s)
R = radius hidraulik (m)
v = viskositas kinematik (m2/s)
Dari hasilanalisisdiketahuibahwa :
V = 0,018 m/s
R = 0,167 m
v = 1 x 10-3
sehingga dari data diperoleh :
Re = V . Rv
Re = 0,018 .0,167
1x 10−3
Re = 3,027
4.2 PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan pada saluran terbuka. Praktikum ini dilakukan di
Jalan……….tepatnya di depan kantor ......... Sebelum dilakukan percobaan terlebih dahulu
menentukan titik yang akan diukur beberapa parameternya. Parameter yang digunakan
adalah mengukur kecepatan, debit, menentukan besarnya bilangan Reynold, serta kemiringan
saluran yang mempengaruhi. Data-data pengamatan yang diamati pada drainase, yaitu
kedalaman muka air, lebar saluran, dan kecepatan aliran. Karena parameter ini
mempengaruhi saluran berfungsi dengan efektif.
(Penjelasan mengenai metode yang digunakan)
Praktikan menggunakan metode tracer karena metode ini dapat menggunakan cairan
yang sederhana sebagai alat untuk pengukuran debit dan kecepatan pada drainase. Cairan
yang digunakan adalah santan karena air pada saluran drainase berwarna coklat kehitaman
sehingga cukup mudah untuk membedakan antara santan dan air di dalam saluran..
Pengambilan data hanya dilakukan pada satu titik karena saluran yang digunakan
berukuran kecil. Panjang dari parit yang digunakan untuk praktikum yaitu 1,54 m sementara
panjang drainase keseluruhan adalah ........ Kemudian mengukur kedalaman parit dengan
menggunakan kayu 1 m dengan interval jarak antara kedalaman parit masing-masing berjarak
20cm. Kedalaman parit rata-rata yang di ukur untuk praktikum adalah 0,542 m pada Z1 dan
0,500 pada Z2. Selanjutnya mengukur lebar parit dengan menggunakan tali yang sama untuk
mengukur panjang saluran, Lebar parit yaitu 1,1 m. Penetuan jarak sepanjang 1,54m di
karenakan saluran yang digunakan berukuran kecil dengan lebar 1,1m. Banyak endapan
karung yang berisi pasir pada dasar saluran sehingga pengukuran tidak bisa dilakukan dengan
jarak yang lebih jauh. Pengumpulan data lengkung debit dilakukan dengan interval 0,2m dan
jarak 1m untuk mengetahui lebih rinci gambaran dasar saluran.
Metode yang digunakan untuk mengukur kecepatan adalah metode tracer atau dilution.
Prinsip dasarnya mendapatkan waktu yang diperlukan oleh zat warna dari titik awal hingga
mencapai titik akhirnya. Bahan yang digunakan tentunya zat yang tidak mencemari
lingkungan dan bisa menggunakan bahan yang sederhana, praktiknya pun cukup mudah
dilakukan. Praktikum ini digunakan santan yang diteteskan pada titik awalnya hingga
mencapai titik akhir.
(MANFAAT PRAKTIKUM)
Nilai panjang lebar yang diperoleh dapat digunakan untuk mengukur luas penampang
parit. Harga luas penampang yang diperoleh adalah 0,264m2. Setelah itu dilakukan percobaan
mengalirkan santan dengan jarak sepanjang parit yang digunakan pada pada
percobaan.Pemilihan metode ini dikarenakan lebih efisien, menggunakanalatdanbahan yang
sederhanadanlebihmudahdaripadametode yang lainnya. Waktu yang diperlukan tracer untuk
hanyut pada permukaan aliran air adalah 85 s. Jarak dan waktu yang diperoleh maka dapat
menentukan besar kecepatan aliran pada kedua titik tersebut. Nilai kecepatan rata-rata aliran
sebesar 0,018 m/s. Kecepatan aliran biasanya dipengaruhi oleh bentuk penampang saluran
(persegi), apabila bentuk saluran lurus maka kecepatan aliran pada drainase akan mengalir
stabil dan begitu juga sebaliknya. Selain faktor penampang adanya muatan sedimen. Pada
suatu drainase mempengaruhi kecepatan aliran suatu benda, apabila muatan sedimen pada
suatu alirannya besar maka kecepatan aliran pada suatu benda yang mengalir akan menurun
begitu juga sebaliknya. Setelah mendapatkan nilai kecepatan dan luas penampang, debit
aliran rata-rata dapat diperoleh sebesar 0,005 m3/detik.
Luas penampang, panjang saluran, kedalaman, dan debit aliran ini bisa digunakan dalam
menentukan nilai keliling basah saluran (P) didapatdari 2 x tinggi + lebarpenampangsebesar
1,580 m, jari-jari hidraulis (R)didapatdariluaspenampangdibagikelilingbasah sebesar 0,167
dan kemiringan salurandidapatdarikemiringanpadatitikawal (Z1)
dikurangidengankemiringantitikakhir (Z2)dibagijarakdandidapathasilsebesar 0,030. Dari
nilai-nilai yang telah diperoleh didapatkan nilai kekasaran dinding saluran sebesar 0,008.
Perhitunganbilanganreynolddigunakanuntukmengetahuijenisaliran.
Alirandiklasifikasikanmenjadi 3 jenis, jikabilanganreynold<500 termasukaliranlaminer, jika
500-12.500 termasukalirantransisidanjika>12.500 termasukaliranturbulen.
Berdasarkanklasifikasibilanganreynold, hasil yang di dapatsebesar 3,027
sehinggaaliranpadasalurantersebuttergolongkedalammaliranlaminer.
Kekasaran dinding saluran yang didapat dari pehitungan tidak sesuai dengan teori
yang didapat untuk kondisi parit yang berdinding betonhalus. Dari perhitungan didapat nilai
koefisien manning sebesar 0,933 sedangkan untuk teori menurut chow,1959 kekasaran
berdinding beton halus sebesar 0,012. Selisih yangsangat besar tersebut dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis tersebut dapat
dipengaruhi oleh praktikan, sedangkan untuk faktor non teknis yaitu kekesaran permukaan
dasar dan dinding saluran, tumbuh-tumbuhan yang hidup disaluran, ketidak teraturan bentuk
penampang saluran, aligment dari saluran, adanya sedimentasi dan erosi, adanya
penyempitan (pilar-pilar jembatan), bentuk dan ukuran saluran, dan elevasi permukaan air
dan debit aliran. Kemungkinan kekasaran dinding bertambah karena saluran tersebut dilewati
sampah-sampah yang terus bergerak.
Jam ( WIB
) h ( m )
v (
m/s )Q (M3)
s ( m ) t ( s ) A
10 0,225 0,051 0,013 1 19,55 0,248
11 0,165 0,033 0,006 1 30,32 0,182
12 0,15 0,030 0,005 1 33,45 0,165
13 0,14 0,028 0,004 1 35,1 0,154
14 0,12 0,023 0,003 1 44,35 0,132
Padapengukuranaliransaluranterbuka di dapathasillengkung debit (Q) terhadap (H)
dankecepatan (V) terhadap (H) bahwatinggi air mempengaruhi debit, semakintinggi air
semakinbesar debit padasalurandantinggi air mempengaruhikecepatan, semakintinggi air
semakincepataliranpadasaluran.
Gambaran bentuk penampang yang ada saat ini kemungkinan sudah mengalami
perubahan pada bagian dasarnya sehingga gambaran bentuk penampang yang sebenarnya
tidak diketahui karena gambaran bentuk saluran pada saat pembangunan tidak diketahui.
Perubahan bentuk penampang saluran kemungkinan disebabkan oleh gerusan tanah. Gerusan
tanah dapat terjadikarenaerositerhadapaliran air padadasardantebingsaluran alluvial atau
proses menurunnyaatausemakindalamnyadasarsungai di bawahelevasipermukaanalami
(datum) karenainteraksiantaraalirandengan material dasarsungai (Hoffmans and Verheij,
1997).