bab 4 hasil dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2007-3-00330-mn bab...

31
40 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PD. Panorama BEHE berdiri sejak akhir tahun 1999 oleh bapak Edy Subagio selaku pemilik (owner). PD. Panorama BEHE beralamat di Jl. Raya Daan Mogot Km 19, Blok AA No. 8-CA. Tangerang – Indonesia, kode pos: 15211, telepon (021) 5436 5328, 5436 5338. PD. Panorama BEHE meimiliki beberapa merek mesin yang terdaftar, yaitu BEHE, TANDEM, PAMOR. Produk-produk yang dihasilkan oleh PD. Panorama BEHE antara lain, Platmaker, Plateprocessor, Plate Burner, Photo Poly Maker, UV Varnish, UV Conveyor, Spot UV, Laminating Machine. Asal nama BEHE diambil dari kota kelahiran beliau di pelosok Timur Kalimantan Barat, yakni “Kuala Behe”. Memahami pentingnya hak beliau sebagai produsen mesin, maka beliau mendaftarkan merek BEHE ke Direktorat paten Departemen Kehakiman di tahun 2002. Berdasarkan pengalaman bekerja di perusahaan percetakan selama belasan tahun, maka menurut beliau jasa perawatan mesin-mesin sangat dibutuhkan karena membeli mesin baru tentu memerlukan dana yang sangat besar, oleh karena itu service dan overhaul mesin adalah solusi yang sangat tepat. Selanjutnya beliau membuka jasa di bidang perawatan mesin grafika dengan memilih spesifikasi perawatan mesin pracetak, seperti mesin platemaker dan plateprocessore dengan nama perusahaan Panorama. Dari pengalaman bongkar pasang mesin pracetak, maka pada akhir tahun 1999 beliau mencoba mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan mesin grafika dengan menyewa rumah ukuran 3 x 12 meter di gang kecil sekitar Jakarta. Usaha

Upload: lecong

Post on 08-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

40

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PD. Panorama BEHE berdiri sejak akhir tahun 1999 oleh bapak Edy Subagio selaku

pemilik (owner). PD. Panorama BEHE beralamat di Jl. Raya Daan Mogot Km 19, Blok AA No.

8-CA. Tangerang – Indonesia, kode pos: 15211, telepon (021) 5436 5328, 5436 5338. PD.

Panorama BEHE meimiliki beberapa merek mesin yang terdaftar, yaitu BEHE, TANDEM,

PAMOR. Produk-produk yang dihasilkan oleh PD. Panorama BEHE antara lain, Platmaker,

Plateprocessor, Plate Burner, Photo Poly Maker, UV Varnish, UV Conveyor, Spot UV,

Laminating Machine. Asal nama BEHE diambil dari kota kelahiran beliau di pelosok Timur

Kalimantan Barat, yakni “Kuala Behe”. Memahami pentingnya hak beliau sebagai produsen

mesin, maka beliau mendaftarkan merek BEHE ke Direktorat paten Departemen Kehakiman

di tahun 2002.

Berdasarkan pengalaman bekerja di perusahaan percetakan selama belasan tahun,

maka menurut beliau jasa perawatan mesin-mesin sangat dibutuhkan karena membeli mesin

baru tentu memerlukan dana yang sangat besar, oleh karena itu service dan overhaul mesin

adalah solusi yang sangat tepat. Selanjutnya beliau membuka jasa di bidang perawatan

mesin grafika dengan memilih spesifikasi perawatan mesin pracetak, seperti mesin

platemaker dan plateprocessore dengan nama perusahaan Panorama.

Dari pengalaman bongkar pasang mesin pracetak, maka pada akhir tahun 1999

beliau mencoba mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan mesin

grafika dengan menyewa rumah ukuran 3 x 12 meter di gang kecil sekitar Jakarta. Usaha

Page 2: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

41

tersebut dimulai dengan keterbatasan modal, namun hal tersebut membuat beliau hanya

dapat bereksperimen di satu jenis mesin pada saat itu, yaitu platemaker. Setelah sukses di

mesin platemaker, Panorama juga memproduksi mesin plateprocessor, mesin expose photo

polymer, mesin expose screen, mesin UV dan mesin laminating.

Pada Desember akhir tahun 1999, perusahaan Panorama berdiri dengan aset awal

hanya +/ - 300 juta Rupiah yang terdiri dari peralatan, bahan baku, dan sewa rumah. Mesin

yang diproduksi pada saat itu hanya mesin platemaker. Setelah sukses dengan mesin

platemaker, Panorama mulai memproduksi mesin-mesin lainnya, yaitu mesin plateprocessor,

expose photo polymer, expose screen, mesin UV, dan mesin laminating. Apabila

dikalkulasikan, maka aset sekarang yang dimiliki perusahaan Panorama adalah sekitar +/ - 5

milyar Rupiah, yang terdiri dari pembelian tanah dan bangunan di kawasan Tangerang untuk

tempat produksi, mesin-mesin, bahan baku, dan peralatan. Berikut ini akan dijelaskan

spesifikasi dan gambar dari mesin platemaker buatan Panorama BEHE:

Page 3: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

42

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Gambar 4.1 Plate Maker B-8465R

Tabel 4.1 Spesifikasi mesin Plate Maker B-8465R

Model Desktop

Ukuran efektif meja 84 x 65 cm

Jenis lampu penyinaran Metal Halide Ultra Violet Galium

Type lampu GL-10201 Ex Jepang

Jenis vacuum penyedot Rotary oil

Indikator vacuum Ada

Alarm Ada

Lama penyinaran *) +/ - 45 detik

Lampu periksa 1 buah neon acrylic kuning @ 20 watts

Pemakaian listrik 1500 watts 1 Phase 220V 50Hz

Berat total 65 kilogram (tanpa kaki)

Dimensi (L x D x T) 100 x 82 x 94 cm (tanpa kaki)

Opsional Kaki mesin

*) Tergantung jenis, merk plate dan developer yang dipakai.

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Page 4: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

43

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Gambar 4.2 Plate Maker Plano

Tabel 4.2 Spesifikasi mesin Plate Maker Plano

Type B-11590R B-142115R

Model Floor standing Floor standing

Ukuran efektif meja 115 x 90 cm 142 x 115 cm

Jenis lampu penyinaran Metal Halide UV Galium Metal Halide UV Galium

Type lampu GL-30201 Ex Jepang GL-30201 Ex Jepang

Jenis vacuum penyedot Rotary oil Rotary oil

Indikator vacuum Ada Ada

Alarm Ada Ada

Lama penyinaran *) +/ - 50 detik +/ - 80 detik

Lampu periksa 2 buah neon 20 watts 2 buah neon 20 watts

Pemakaian listrik 4200 watts 1 Phase 220V 4200 watts 1 Phase 220V

Berat total 110 kilogram 150 kilogram

Dimensi (L x D x T) 142 x 115 x 208 cm 164 x 135 x 220 cm

*) Tergantung jenis, merk plate dan developer yang dipakai.

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Page 5: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

44

Tabel 4.3 Daftar Harga Mesin

Nama barang Merk Ukuran Cm Tipe harga

Plate Maker BEHE Plano 115 x 90 B-11590 Rp. 37.500.000

Plate Maker BEHE ½ Plano 84 x 65 B-8465 Rp. 23.500.000

Plate Processor BEHE Plano Lebar 88 B-88 Rp. 60.000.000

Plate Processor BEHE Jumbo Lebar 118 B-118 Rp. 85.000.000

Plate Maker Tandem Plano 112 x 92 T-11292 Rp. 27.500.000

Plate Maker Tandem ½ Plano 82 x 66 T-8266 Rp. 17.500.000

Plate Processor Tandem ½ Plano Lebar 66 D-66 Rp. 37.500.000

Laminator Pamor ½ Plano Lebar 52 L-82 Rp. 75.000.000

Laminator Pamor Plano Lebar 82 L-52 Rp. 95.000.000

Spot UV Mini BEHE ½ Plano Lebar 52 SU-52 Rp. 50.000.000

Spot UV Mini BEHE ½ Plano Lebar 72 SU-52 Rp. 60.000.000

Sumber: PD. Panorama BEHE, April 2007

Catatan:

Harga belum termasuk packing, pengiriman dan biaya lain ke luar daerah.

Harga sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Karena keterbatasan yang ada, maka penelitian hanya dilakukan pada satu jenis

produk mesin saja yaitu mesin platemaker. Platemaker ini adalah mesin produksi dalam

negeri yang telah memenuhi standar kwalitas internasional untuk jenis mesin pra-cetak

bidang grafika. Maka untuk maksud di atas masih digunakan beberapa macam suku cadang

impor seperti Lampu ekspose, Vacuum, Digital Timer, Vacuum Gauge dan lampu ultra violet

metal halide galium yang dapat menghasilkan panjang gelombang cahaya yang sangat stabil

untuk mendapatkan kerataan penyinaran plate cetak offset terutama raster yang halus. Dan

juga dapat dipakai untuk menyinari film daylight dengan hasil yang baik.

Page 6: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

45

Mesin ini juga telah dirancang otomatis untuk memudahkan pengoperasian dengan

menekan tombol yang sangat sedikit. Dan juga telah dilengkapi lampu periksa neon dengan

cover acrylic kuning serta finishing alarm untuk memberi tanda apabila mesin sudah selesai

bekerja. Selain itu, penggunaan modul PCB untuk sistem control dan modul blok untuk

ignitor lampu sangat memudahkan perawatan mesin

4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan

4.2.1 Struktur Organisasi

PD. Panorama BEHE memiliki susunan struktur organisasi yang sederhana, yaitu satu

orang sebagai direktur yang langsung mengepalai setiap divisi yang memiliki tugasnya

masing-masing. Adapun divisi-divisi yang ada, yaitu: kepala produksi, kepala bubut, kepala

milling, kepala cat, logistik, administrasi, dan keuangan.

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Gambar 4.3 Struktur Organisasi PD. Panorama BEHE

Direktur

Logistik Administrasi Kepala Produksi Keuangan

kepala bubut Kepala Milling Kepala Cat

operator operator operator

Page 7: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

46

4.2.2 Uraian Pekerjaan

Uraian pekerjaan dari struktur organisasi yang ada adalah sebagai berikut:

1. Direktur

Merupakan pimpinan tertinggi dalam operasi perusahaan.

Uraian pekerjaan:

• Memantau perkembangan perusahaan/ kondisi bisnis perusahaan.

• Memonitor strategi yang dijalankan perusahaan.

• Menyetujui atau menolak kebijakan baru/ strategi yang dijalankan

perusahaan.

• Memimpin, membina, dan memotivasi kepada bawahan agar dapat bekerja

secara produktif.

• Mengatur dan memonitor jalannya seluruh kegiatan perusahaan.

• Mengangkat dan memberhentikan karyawan.

2. Divisi Logistik

Uraian pekerjaan dari divisi logistik, yaitu:

• Mengatur dan melakukan pengiriman produk kepada konsumen.

• Membuat Purchasing Order.

• Mencari supplier.

• Mengendalikan tingkat persediaan barang.

3. Kepala Produksi

Uraian pekerjaan dari Kepala produksi, yaitu:

• Merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan

produksi.

Page 8: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

47

• Memantau jalannya produksi.

• Mengawasi persediaan bahan baku.

• Mengontrol keadaan kualitas produk yang dihasilkan.

4. Divisi Keuangan

Uraian pekerjaan dari divisi keuangan, yaitu:

• Melakukan pembayaran gaji karyawan.

• Membayar segala keperluan yang dibutuhkan perusahaan.

5. Divisi Administrasi

Uraian pekerjaan dari divisi administrasi, yaitu:

• Membuat laporan keuangan perusahaan.

• Melaporkan keuangan perusahaan kepada pimpinan.

6. Kepala bubut

Uraian pekerjaan dari kepala bubut, yaitu:

• Mengatur dan mengawasi proses bubut yang dilakukan oleh operator.

• Bertanggungjawab kepada kepala produksi.

7. Kepala Miling

Uraian pekerjaan dari kepala miling, yaitu:

• Mengatur dan mengawasi proses miling yang dikerjakan oleh operator.

• Bertanggungjawab kepada kepala produksi.

Page 9: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

48

Pendatang Baru Potensial

Pemasok Pembeli Pesaing

Substitusi

Ancaman

Kekuatan Tawar

Ancaman

Kekuatan Tawar

• Belum ada.

• PT. Sinar Indah. • PT. Aceh Mdia Grafika. • PT. Duta Firza. • PT. Lani Santoso Setia

Abadi.

• Produk buatan luar negeri

• PD. Baja Naga Sakti.

• PT. Aneka Makmur.

• CTP dan CPTP

8. Kepala Cat

Uraian pekerjaan dari kepala cat, yaitu:

• Mengatur dan mengawasi proses pengecatan yang dikerjakan oleh operator.

• Bertanggungjawab kepada kepala produksi.

4.3 Kondisi Bisnis Perusahaan

Gambar 4.4 Kondisi perusahaan berdasarkan Analisis Porter

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Page 10: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

49

1. Persaingan antar perusahaan

Pesaing yang dihadapi oleh PD. Panorama BEHE dalam bidang industri pembuatan

mesin grafika datang dari perusahaan-perusahaan luar negeri, di mana produk-

produk luar negeri tersebut diimpor dan didistribusikan oleh perusahaan-perusahaan

lokal, yaitu PT. Metro Grafika (mesin buatan Taiwan); PT. Mitra Niaga Mandiri, PT.

Bintang Abadi Sejahtera, PD. Kanoman, PD. Wujud Unggul, PT. Lancar Grafika

(mesin buatan Eropa); PT. Prima Buana (mesin buatan Jepang). Strategi yang

dilakukan oleh PD. Panorama BEHE untuk bersaing dengan perusahaan luar negeri,

yaitu:

• Harga mesin yang lebih murah dibanding produk impor.

• Waktu garansi yang lebih panjang.

• Pelayanan service mesin yang biayanya lebih terjangkau.

2. Pendatang baru potensial

Untuk saat ini pendatang baru yang mengancam PD. Panorama BEHE di Indonesia

belum ada karena PD. Panorama BEHE merupakan satu-satunya perusahaan lokal

(Indonesia) yang bergerak dalam bidang pembuatan mesin grafika. Belum adanya

perusahaan lokal yang memproduksi mesin grafika dikarenakan teknologi dan

komponen mesin yang masih mahal (impor), kurangnya minat dan pengalaman

dalam bidang pembuatan mesin grafika.

3. Potensi ancaman produk pengganti

Ancaman produk pengganti dari mesin grafika saat ini adalah CTP (Computer to

Plat), dan CTCP (Computer to Conventional to Plat). Kedua mesin ini adalah mesin

buatan luar negeri yang berteknologi canggih, di mana mesin ini menggunakan

komputer yang langsung dapat membuat design plat cetakan. Di Indonesia saat ini

baru Yayasan Kanisius yang memiliki mesin jenis ini. Hal tersebut dikarenakan

Page 11: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

50

mahalnya harga mesin tersebut, sehingga untuk saat ini mesin tersebut belum terlalu

mengancam bagi PD. Panorama BEHE.

4. Kekuatan menawar pemasok

Pemasok-pemasok untuk PD. Panorama BEHE sangat banyak di antaranya, yaitu, PT.

Aneka Makmur, PD. Senang, Bralink, Sentosa, PT. Samator Gas Industri, TB. Jaya

Makmur, PD. Sumatra Bangunan, PD. Sumber Redjeki Citratama, dan lainnya.

Karena pemasok yang banyak, maka PD. Panorama BEHE tidak khawatir apabila

bahan baku yang ada tidak dimiliki oleh salah satu dari perusahaan pemasok ini. Hal

ini menyebabkan posisi menawar dari PD. Panorama BEHE lebih tinggi.

5. Kekuatan menawar konsumen

Konsumen dari mesin grafika PD. Panorama BEHE sangat banyak karena PD.

Panorama BEHE menawarkan harga mesin yang lebih terjangkau dari produk luar,

garansi lebih panjang, dan biaya service mesin yang lebih murah. Konsumen-

konsumen mesin grafika PD. Panorama BEHE, yaitu: Bintang Cakra Solo Murni, Fajar

Graphic; Adhi; Metalindo Teratai Putra; Top Com Multi PUB; ISKI; Nusa Offset Solo;

Temprina; Wahana Semesta; Finlie Paperindo Bp Rucky; Supra Niaga Sukses;

Wujud Unggul/ Alim; Fajar Graphic Supply; Manado Post; Pixart; Sinar Utama Jaya

Abadi; Percetakan ARTA; ALSON Printing; Percetakan Rambang; Grafika Wangi

Kalimantan; Percetakan Virgo; PT. Sinar Indah/Bp Arifin; Prima Abadi/ Bp Kusman;

PT. Aceh Media Grafika; PT. Duta Firza; PT. Lani Santoso Setia Abadi.

Dari analisis Porter di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi

kekuatan bagi PD. PANORAMA BEHE adalah kelemahan yang ada pada pendatang

baru potensial dimana tidak adanya ancaman dari perusahaan lokal (Indonesia) yang

bergerak dalam produksi mesin grafika. Pesaing yang dihadapi oleh PD. Panorama

BEHE dalam bidang industri pembuatan mesin grafika datang dari perusahaan-

Page 12: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

51

perusahaan luar negeri. Untuk bersaing dengan perusahaan luar negeri, maka PD.

PANORAMA BEHE menerapkan strategi, yaitu:

• Harga mesin yang lebih murah dibanding produk impor

• Waktu garansi yang lebih panjang

• Pelayanan service mesin yang biayanya lebih terjangkau

4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Gambar 4.5 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika

Mesin Platemaker

Rancang gambar dan elektronik

mesin

Proses pembuatan rangka badan

mesin

Proses setting mekanik

Proses setting elektronik

Persiapan model, bentuk dan ukuran

mesin

Gambar mesin

Gambar wiring (diagram)

Pasang komponen elektronik

Bubut

Potong bahan

Pengelasan

Penghalusan

Amplas

Dempul

pengecatan

Pernish

Pemasangan body mesin

Pemasangan tiang penyangga

Instalasi listrik

Testing

Page 13: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

52

4.5 Tahapan Kegiatan Proses Produksi dan Diagram Jaringan Kerja awal

4.5.1 Tahapan Kegiatan Proses Produksi Awal

Tabel 4.4 Tahapan Kegiatan Proses Produksi Awal

Pendahulu Kegiatan Keterangan

A Persiapan model, bentuk dan ukuran mesin

A B Gambar mesin

B C Gambar wiring (diagram)

C D Pasang komponen elektronik

D E Bubut

E F Potong bahan

F G Pengelasan

G H Penggerindaan (penghalusan)

H I Amplas

I J Dempul

J K Pengecatan

K L Pernish

L M Pemasangan rangka (body) mesin

M N Pemasangan tiang penyangga

N O Instalasi listrik

O P Testing

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Page 14: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

53

4.5.2 Diagram Jaringan Kerja Awal

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Gambar 4.6 Diagram Jaringan Kerja Awal

4.6 Usulan Tahapan Kegiatan Proses Produksi dan Diagram Jaringan Kerja

4.6.1 Usulan Tahapan Kegiatan Proses Produksi

Tabel 4.5 Usulan Tahapan Kegiatan Proses Produksi

Pendahulu Kegiatan Keterangan

A Persiapan model, bentuk dan ukuran mesin

A B Gambar mesin

A C Gambar wiring (diagram)

C D Pasang komponen elektronik

B E Bubut

B F Potong bahan

F G Pengelasan

G H Penggerindaan (penghalusan)

H I Amplas

I J Dempul

J K Pengecatan

A B C D E F G

H IJKLM N

O P

Page 15: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

54

K L Pernish

E, L M Pemasangan rangka (body) mesin

M N Pemasangan tiang penyangga

N, D O Instalasi listrik

O P Testing

Sumber: Hasil analisa data, 2007

4.6.2 Usulan Diagram Jaringan Kerja

Sumber: Hasil analisa data, 2007

Gambar 4.7 Usulan Diagram Jaringan Kerja

A

B

C D

E

F G H I

J

K

L

M

N

O P

Page 16: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

55

4.7 Penentuan Waktu Produksi

Tabel 4.6 Data Waktu Taksiran Penyelesaian Pekerjaan, jumlah pekerja dan biaya

Pekerjaan

Waktu penyelesaian (jam)

(a) (b) (c)

Pekerja

Biaya

(Rp)/jam

A 336 504 720 1 4584

B 168 252 336 1 4584

C 336 720 1440 1 4584

D 72 168 336 1 4584

E 1 1,5 2 1 4584

F 0,16 0,25 0,33 1 4584

G 2 3 4 1 4584

H 0,5 1 2 1 4584

I 0,08 0,16 0,33 1 4584

J 0,25 0,5 0,83 1 4584

K 24 36 48 1 4584

L 0,08 0,16 0,33 1 4584

M 0,5 1 1,5 1 4584

N 0,5 1 1,5 1 4584

O 4 6 8 1 4584

P 0,5 0,75 1 1 4584

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Pengumpulan data waktu di tabel 4.6 di atas dilakukan dengan metode jam henti

(stop watch), di mana hasil pengukuran waktu yang didapatkan ini berdasarkan jam kerja

regular, yang diukur selama 6 hari dalam seminggu.

Page 17: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

56

Tabel 4.7 Perhitungan waktu Mean dan Sebaran Peluang Beta

Pekerjaan Mean (te) (jam) Varians (σ²) (jam)

A 336+4(504)+720 / 6 = 512 (720-336 / 6)² = 4096

B 168+4(252)+336 / 6 = 252 (336-168 / 6)² = 784

C 336+4(720)+1440 / 6 = 776 (1440-336 / 6)² = 33856

D 72+4(168)+336 / 6 = 180 (336-72 / 6)² = 1936

E 1+4(1,5)+2 / 6 = 1,5 (2-1 / 6)²= 0,027

F 0,16+4(0,25)+0,33 / 6 = 0,25 (0,33-0,16 / 6)² = 0,0009

G 2+4(3)+4 / 6 = 3 (4-2 / 6)² = 0,11

H 0,5+4(1)+2 / 6 = 1,1 (2-0,5 / 6)²= 0,0625

I 0,08+4(0,16)+0,33 / 6 = 0,17 (0,33-0,08 / 6)² = 0,0017

J 0,25+4(0,5)+0,83 / 6 = 0,51 (0,83-0,25 / 6)² = 0,009

K 24+4(360)+48 / 6 = 36 (48-24 / 6)² = 16

L 0,08+4(0,16)+0,33 / 6 = 0,17 (0,33-0,08 / 6)² = 0,0017

M 0,5+4(1)+1,5 / 6 = 1 (1,5-0,5 / 6)² = 0,027

N 0,5+4(1)+1,5 / 6 = 1 (1,5-0,5 / 6)² = 0,027

O 4+4(6)+8 / 6 = 6 (8-4 / 6)²= 0,44

P 0,5+4(0,75)+1 / 6 = 0,75 (1-0,5 / 6)² = 0,0069

Sumber: Hasil analisa data, 2007

Page 18: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

57

4.8 Penentuan Alur Kritis

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Gambar 4.8 Diagram Jaringan Kerja Awal dengan Waktu Rata-rata

Jumlah waktu keseluruhan dari diagram jaringan kerja awal yaitu:

= A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K + L + M + N + O + P

= 512 + 252 + 776 + 180 + 1,5 + 0,25 + 3 + 1 + 1 + 0,17 + 36 + 0,51 + 0,17 + 1,1 + 6

+ 0.75

= 1771,45 jam

A (512)

B (252)

C (776)

D (180)

E (1,5)

F (0,25)

G (3)

H (1,1)

I (0,17)

J (0,51)

K (36)

L (0,17)

M (1)

N (1)

O (6)

P (0,75)

Page 19: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

58

Sumber: Hasil analisa data, 2007

Gambar 4.9 Usulan Diagram Jaringan dengan Waktu Rata-rata

A (512)

B (252)

C (776)

D (180)

E (1,5)

F (0,25)

G (3)

H (1,1)

I (0,17)

J (0,51)

K (36)

L (0,17)

M (1)

N (1)

O (6)

P (0,75)

Alur kritis

Page 20: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

59

Tabel 4.8 Alur-alur Pekerjaan dan Jumlah Waktu Penyelesaian Diagram Usulan No. Alur Waktu yang dibutuhkan

1. A – B – F – G – H – I – J – K – L – M – N

– O – P

512 + 252 + 0,25 + 3 + 1,1 + 0,17 + 0,51 +

36 + 0,17 + 1 + 1 + 6 + 0,75 = 813,95 jam

2. A – B – E – M – N – O – P 512 + 252 + 1,5 + 1 + 1 + 6 + 0,75 =

774,25 jam

3. A – C – D – O – P 512 + 776 + 180 + 6 + 0,75 = 1474,75 jam*

Sumber: Hasil analisa data, 2007

*Alur nomor 3 merupakan jalur / lintasan kritis karena jumlah waktunya yang terpanjang dari

keseluruhan aktivitas produksi yaitu 1474,75 jam.

4.9 Biaya yang diperlukan

Perusahaan menetapkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membuat mesin

grafika adalah Rp 4584,- / jam. Maka dapat dihitung jumlah biaya yang diperlukan untuk

menyelesaikan 1 unit mesin grafika dengan berdasarkan pada waktu keseluruhan selesainya

pembuatan mesin grafika.

Sebelum usulan waktu keseluruhan untuk membuat 1 unit mesin grafika adalah

1771,45 jam, maka jumlah biaya sebelum usulan = Rp 4584,- x 1771,45 jam

= Rp 8.120.326,-

Sedangkan setelah usulan waktu keseluruhan untuk membuat 1 unit mesin grafika

adalah 1474,75 jam, maka jumlah biaya setelah usulan = Rp 4584,- x 1474,75 jam

= Rp 6.760.254,-

Dari perhitungan biaya diatas diperoleh asumsi bahwa semakin singkat waktu proses

produksi, maka semakin rendah pula biaya yang harus dikeluarkan.

Page 21: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

60

4.10 Menentukan Kelenturan

Sumber: Pardede, p531, 2005

Gambar 4.10 Berbagai Jenis Waktu pada Setiap Bulatan dari Bagan Jaringan

MPC dan SPC

1. Pekerjaan A:

Tidak ada kegiatan pendahulu.

MPCa = 0

SPCa = 0 + 512 = 512

2. Pekerjaan B:

SPCa = 512 => MPCb = 512

SPCb = 512 + 252 = 764

iMPC

MPL

te

SPC

SPL

Nama pekerjaan

Waktu penyelesaian

Page 22: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

61

3. Pekerjaan C:

SPCa = 512 => MPCc = 512

SPCc = 512 + 776 = 1288

4. Pekerjaan D:

SPCc = 1288 => MPCd = 1288

SPCd = 1288 + 180 = 1468

5. Pekerjaan E:

SPCb = 764 => MPCe = 764

SPCe = 764 + 1,5 = 765,5

6. Pekerjaan F:

SPCb = 764 => MPCf = 764

SPCf = 764 + 0,25 = 764,25

7. Pekerjaan G:

SPCf = 764,25 => MPCg = 764,25

SPCg = 764,25 + 3 = 767,25

8. Pekerjaan H:

SPCg = 767,25 => MPCh = 767,25

SPCh = 767,25 + 1,1 = 768,35

9. Pekerjaan I:

SPCh = 768,35 => MPCi = 768,35

Page 23: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

62

SPCi = 768,35 + 0,17 = 768,52

10. Pekerjaan J:

SPCi = 768,52 => MPCj = 768,52

SPCj = 768,52 +0,51 = 769,03

11. Pekerjaan K:

SPC j = 769,03 => MPCk = 769,03

SPCk = 769,03 + 36 = 805,03

12. Pekerjaan L:

SPCk = 805,03 => MPCl = 805,03

SPCl = 805,03 + 0,17 = 805,2

13. Pekerjaan M:

SPCk = 805,2 => MPCm = 805,2

SPCm = 805,2 + 1 = 806,2

14. Pekerjaan N:

SPCm = 806,2 => MPCn = 806,2

SPCn = 806,2 + 1 = 807,2

15. Pekerjaan O:

SPCd = 1468 => MPCo = 1468

SPCo = 1468 + 6 = 1474

Page 24: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

63

16. Pekerjaan P:

SPCo = 1474 => MPCo = 1474

SPCo = 1474 + 0,75 = 1474,75

MPL dan SPL

1. Pekerjaan P:

Tidak ada kegiatan penerus.

SPLp = 1474,75

MPLp = 1474,75 – 0,75 = 1474

2. Pekerjaan O:

MPLp = 1474 => SPLo = 1474

MPLo = 1474 – 6 = 1468

3. Pekerjaan N:

MPLo = 1468 => SPLn = 1468

MPLn = 1468 – 1 = 1467

4. Pekerjaan M:

MPLn = 1467 => SPLm = 1467

MPLm = 1467 – 1 = 1466

5. Pekerjaan L:

MPLm = 1466 => SPLl = 1466

MPLl = 1466 – 0,17 = 1465,83

Page 25: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

64

6. Pekerjaan K:

MPLl = 1465,83 => SPLk = 1465,83

MPLk = 1465,83 – 36 = 1429,83

7. Pekerjaan J:

MPLk = 1429,83 => SPLj = 1429,83

MPLj = 1429,83 – 0,51 = 1429,32

8. Pekerjaan I:

MPLj = 1429,32 => SPL i = 1429,83

MPLi = 1429,83 – 0,17 = 1429,15

9. Pekerjaan H:

MPLi = 1429,15 => SPLh = 1429,15

MPLh = 1429,15 – 1,1 = 1428,05

10. Pekerjaan G:

MPLh = 1428,05 => SPLg = 1428,05

MPLg = 1428,05 – 3 = 1425,05

11. Pekerjaan F:

MPLg = 1425,05 => SPLf = 1425,05

MPLf = 1425,05 - 0,25 = 1424,8

Page 26: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

65

12. Pekerjaan E:

MPLm = 1466 => SPLe = 1466

MPLe = 1466 – 1,5 = 1464,5

13. Pekerjaan D:

MPLo = 1468 => SPLd = 1468

MPLd = 1468 – 180 = 1288

14. Pekerjaan C:

MPLd = 1288 => SPLc = 1288

MPLc = 1288 – 776 = 512

15. Pekerjaan B:

MPL f = 1424,8 => SPLb = 1424,8

MPLb = 1424,8 – 252 = 1172,8

16. Pekerjaan A:

MPLc = 512 => SPLa = 512

MPLa = 512 – 512 = 0

Page 27: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

66

Tabel 4.9 Kelenturan (slack) setiap pekerjaan

Job

Waktu

penyelesaian

Mulai Selesai Paling Paling Paling Paling Lambat Cepat Lambat Cepat

Kelenturan

Alur kritis

A 512 0 0 512 512 0 √ B 252 512 1172,8 764 1424,8 660,8 X C 776 512 512 1288 1288 0 √ D 180 1288 1288 1468 1468 0 √ E 1,5 764 1464,5 765,5 1466 700,5 X F 0,25 764 1424,8 764,25 1425,05 660,8 X G 3 764,25 1425,05 767,25 1428,05 660,8 X H 1,1 767,25 1428,05 768,35 1429,15 660,8 X I 0,17 768,35 1429,15 768,52 1429,32 660,8 X J 0,51 768,52 1429,32 769,03 1429,83 660,8 X K 36 769,03 1429,83 805,03 1465,83 660,8 X L 0,17 805,03 1465,83 805,2 1466 660,8 X M 1 805,2 1466 806,2 1467 660,8 X N 1 806,2 1467 807,2 1468 660,8 X O 6 1468 1468 1474 1474 0 √ P 0,75 1474 1474 1474,75 1474,75 0 √

Sumber: Hasil analisa data, 2007

4.11 Penentuan Batas Waktu Pembuatan Mesin Grafika dengan Peluang 99%

Kita dapat mengukur batas waktu dengan rumus:

Batas waktu = Te + Z x σ

Te = 1474,75 jam (∑te pada jalur kritis)

Z = 2,33 (deviasi standar merujuk pada tabel sebaran peluang normal di lampiran 1)

σ = √∑σ² (pada jalur kritis)

Batas waktu = Te + z x σ

= 1474,75 + 2,33 x 199,72

= 1940,1 jam

Page 28: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

67

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa batas waktu untuk menyelesaikan pembuatan

mesin grafika perunit dengan peluang 99% tepat waktu adalah 1940,1 jam atau 2,7 bulan.

Sumber: Hasil analisa data, 2007

Gambar 4.11 Distribusi Peluang untuk Penyelesaian dengan Peluang 99%

4.12 Implikasi Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode PERT, maka didapat

perbedaan waktu penyelesaian pembuatan mesin grafika, di mana waktu penyelesaian

keseluruhan yang diharapkan sebelum usulan adalah 1771,45 jam, sedangkan berdasarkan

metode yang diusulkan waktu penyelesaian keseluruhannya adalah 1474,75 jam. Untuk

mengatasi masalah waktu penyelesaian pembuatan mesin grafika yang terlampau lama,

maka perusahaan harus menerapkan metode PERT.

Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode PERT, maka

didapatkan perbaikan dalam diagram jaringan proses pembuatan mesin grafika, yang akan

dijelaskan di bawah ini:

2,33 deviasi standar

1940,1 jam 1474,75 jam

Waktu

Peluang 0,99

Page 29: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

68

Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007

Gambar 4.12 Diagram Jaringan Kerja Awal dengan Waktu Rata-rata

Berdasarkan waktu selesainya pembuatan mesin grafika sebelum dan sesudah

usulan dapat diperoleh biaya yang diperlukan, yaitu:

• Sebelum usulan: waktu penyelesaian x biaya / jam (sumber perusahaan)

: 1771,45 jam x Rp 4584,-

: Rp 8.120.326,-

• Setelah usulan: 1474,75 jam x Rp 4584,-

: Rp 6.760.254,-

Dari jumlah biaya yang diperoleh di atas, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya yang

lebih rendah dengan menggunakan metode PERT.

A (512)

B (252)

C (776)

D (180)

E (1,5)

F (0,25)

G (3)

H (1,1)

I (0,17)

J (0,51)

K (36)

L (0,17)

M (1)

N (1)

O (6)

P (0,75)

Page 30: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

69

Sumber: Hasil analisa data, 2007

Gambar 4.13 Usulan Diagram Jaringan dengan Waktu Rata-rata

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi, perusahaan perlu menerapkan metode PERT, di

mana langkah – langkah yang dapat dilakukan perusahaan mencakup:

A (512)

B (252)

C (776)

D (180)

E (1,5)

F (0,25)

G (3)

H (1,1)

I (0,17)

J (0,51)

K (36)

L (0,17)

M (1)

N (1)

O (6)

P (0,75)

Alur kritis

Page 31: BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab 4.pdf · 4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika Sumber: PD. Panorama BEHE,

70

• Perusahaan perlu mengidentifikasi hubungan keterkaitan antar jaringan untuk

membangun sebuah bagan jaringan yang saling berkaitan.

• Perusahaan perlu menetapkan waktu taksiran yang meliputi waktu optimis , realistis

dan pesimistis.

• Selanjutnya perusahaan dapat melakukan perhitungan stastistik waktu berdasarkan

waktu taksiran.

• Terakhir perusahaan dapat menentukan alur kritis yang merupakan waktu

keseluruhan yang diharapkan untuk selesainya proses pembuatan mesin grafika.