bab 4 - analisis.pdf

13
Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031 Laporan Analisis 4 - 1 4.1 ANALISIS KEPENDUDUKAN Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2010 – 2011 mengalami peningkatan sebesar, 0,0113 %, tahun 2011 – 2012 sebesar 0,0128% , tahun 2012 – 2013 sebesar 0,0032 %, dan 2013 – 2014 sebesar 0,0047% sehingga total petumbuhan penduduk dari tahun 2010 hingga 2014 sebanyak 0,0080 Jiwa/km 2 . Proyeksi penduduk di Kabupaten Tasikmalaya menggunakan metode analisis regresi liner, maka hasil dari analisis pada tahun 2015 penduduk di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 2.952.232 dengan peningkatan dari 2014 sebesar 0,71%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.1 Proyeksi Penduduk Kabupaten Tasikmalaya 2015 - 2035 Tahun Jumlah Penduduk Presentase (%) 2015 2.952.232 0,71 2016 4.428.349 0,50 2017 5.904.465 0,33 2018 7.380.581 0,25 2019 8.856.697 0,20 2020 10.332.813 0,17 2021 11.808.929 0,14 2022 13.285.046 0,13 2023 14.761.162 0,11 2024 16.237.278 0,10 ANALISIS KEPENDUDUKAN, KESUAIAN LAHAN, STRUKTUR RUANG DAN POLA RUANG 4 Bab

Upload: onces

Post on 28-Jan-2016

282 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 1

P

4.1 ANALISIS KEPENDUDUKAN

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2010 – 2011

mengalami peningkatan sebesar, 0,0113 %, tahun 2011 – 2012 sebesar 0,0128% , tahun 2012

– 2013 sebesar 0,0032 %, dan 2013 – 2014 sebesar 0,0047% sehingga total petumbuhan

penduduk dari tahun 2010 hingga 2014 sebanyak 0,0080 Jiwa/km2. Proyeksi penduduk di

Kabupaten Tasikmalaya menggunakan metode analisis regresi liner, maka hasil dari analisis

pada tahun 2015 penduduk di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 2.952.232 dengan peningkatan

dari 2014 sebesar 0,71%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.1

Proyeksi Penduduk Kabupaten Tasikmalaya 2015 - 2035

Tahun Jumlah

Penduduk Presentase

(%)

2015 2.952.232 0,71

2016 4.428.349 0,50

2017 5.904.465 0,33

2018 7.380.581 0,25

2019 8.856.697 0,20

2020 10.332.813 0,17

2021 11.808.929 0,14

2022 13.285.046 0,13

2023 14.761.162 0,11

2024 16.237.278 0,10

ANALISIS KEPENDUDUKAN, KESUAIAN

LAHAN, STRUKTUR RUANG DAN POLA RUANG 4 Bab

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 2

Tahun Jumlah

Penduduk Presentase

(%)

2025 17.713.394 0,09

2026 19.189.510 0,08

2027 20.665.627 0,08

2028 22.141.743 0,07

2029 23.617.859 0,07

2030 25.093.975 0,06

2031 26.570.091 0,06

2032 28.046.207 0,06

2033 29.522.324 0,05

2034 30.998.440 0,05

2035 32.474.556 0,05 Sumber : Hasil Analisis, 2015

Gambar 4.1

Grafik Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tasikmalaya 2015 – 2035 Sumber : Hasil Analisis, 2015

Berdasarakan hasil analisis dan grafik terlihat bahwa penduduk di Kabupaten

Tasikmalaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertambahan

penduduk mencapai 0,11 %.

4.2 ANALISIS EKONOMI WILAYAH

Berdasarkan hasil ekonomi dengan menggunakan metode analisis shift share di

Kabupaten Tasikmalaya dengan harga berlaku pada Tahun 2011 dan 2014, melihat pada

indeks spesialisasi LQ > 1 merupakan spesialisasi tinggi (basis) dan LQ < 1 Spesialisasi rendah

(service) sehingga lapangan usaha spesialisasi tinggi (basis) yaitu keuangan, persewaan dan

jasa perusahan yaitu 8,97 (Juta Rupiah) pada tahun 2011 dan tahun 2014 sebesar 8,45 (Juta

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 3

Rupiah), sedangkan spesilisasi rendah (service) yaitu pertambangan yaitu 0,07 (Juta Rupiah).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.2 Analisis LQ (Location Quationen)

Lapangan Usaha 2011 2014

Pertanian, pertenakan, perkebunan, kehutanan, perikanan 3,97 3,99

Pertambangan dan penggalian 0,07 0,07

Industri pengelolaan 0,16 0,17

Listrik, gas dan air bersih 1,23 1,19

Bangunan 0,20 0,17

Perdagangan, hotel dan restoran 1,34 1,50

Pengangkutan dan komunikasi 1,99 1,70

Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 8,97 8,45

Jasa-jasa 5,24 5,12

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Gambar 4.2

Grafik LQ Kabupaten Tasikmalaya 2011 dan 2014 Sumber : Hasil Analisis, 2015

4.3 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN

Analisis Kesesuaian lahan melihat pada variabel-variabel yang terdiri dari ketinggian,

kemiringan, curah hujan, dan jenis tanah dengan menggunakan metode tumpang tindih dan

skoring berdasarkan Keppres 32 tahun 1990 mengenai kawasan lindung dan budidaya. Dari

39 Kecamatan di Kabupaten Tasimalaya bedarasarkan hasil klasifikasi terdapat 60 SPL

(Satuan Peta Lahan) yang terdiri dari :

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 4

1. Kawasan lindung

a. Kawasan hutan lindung

b. Kawasan konservasi, berupa kawasan konservasi perairan

c. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya

berupa kawasan resapan air

d. Kawasan perlindungan setempat, meliputi : sempadan pantai, sempadan

sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air dan

kawasan terbuka hijau

e. Kawasan suaka alam, dan cagar budaya meliputi : kawasan suaka alam,

kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa laut, cagar

alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman wisata alam dan taman

wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan

f. Kawasan rawan bencana, meliputi : kawasan rawan gempa bumi, kawasan

gunung berapi dan kawasan rawan tsunami

g. Kawasan lindung geologi meliputi : kawasan cagar alam geologi, dan kawasan

karst

h. Kawasan lindung lainnya, berupa perlindungan terumbu karang

2. Kawasan budidaya yang terdiri atas ;

a. Kawasan peruntukan hutan produksi, meliputi kawasan peruntukan hutan

produksi tetap dan kawasan peruntukan hutan terbatas

b. Kawasan peruntuk pertanian, meliputi kawasan peruntukan untuk tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

c. Kawasan peruntukan perikanan, meliputi kawasan peruntukan untuk

perikanan tangkap, meliputi kawasan budidaya perikanan dan pengembangan

prasarana perikanan

d. Kawasan peruntukan petambangan, meliputi peruntukan kawasan untuk

potensi pertambangan mineral logam, potensi pertambangan batu bara,

potensi pertambangan bukan logam, potensi pertambangan batuan da potensi

pertambangan panas bumi

e. Kawasan peruntukan industri, meliputi peruntukan kawasan untuk potensi

industri menengah, dan potensi industi kecil dan mikro

f. Kawasan peruntukan pariwisata, meliputi kawasan peruntukan untuk

pariwisata alam, pariwisata budiaya dan pariwisata kriya

g. Kawasan peruntukan permukiman, meliputi kawasan peruntukan permukiman

perkotaa dan peruntukan permukiman perdesaan, sebagai kawasan budidaya

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 5

maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing

permukiman, terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya

dipegunungan, dataran tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya

h. Kawasan peruntukan lainnya, meliputi kawasan peruntukan pertahanan dan

keamanan negara dan peruntukan perdagangan dan jasa

Tabel IV.3

Kriteria dan Lokasi Kawasan Lindung dan Budidaya di Kabupaten Tasikmalaya

Fungsi Jenis Kriteria Klasifikasi

Fisik Lokasi

A. Kawasan Lindung

1. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya

1.1 Kawasan Hutan berfungsi lindung

Hutan Lindung

Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelerengan lapangan, jenis tanah, dan curah hujan dengan nilai skor lebih dari 175;

Kawasan hutan yang mempunyai kelerengan lapangan 40% atau lebih, dan pada daerah yang keadaan tanahnya peka terhadap erosi dg kelerengan lapangan lebih dari 25%;

Kawasan hutan yg mempunyai ketinggian 2.000 meter atau lebih diatas permukaan laut.

Hutan Kecamatan Ciawi, kecamatan Cigalontang, Kecamatan Cisayong, Kecamatan Kadipaten, Kecamatan Leuwisari, kecamatan Padakembang, Kecamatan Puspahiang, Kecamatan Salawu, Kecamatan Sariwangi, Kecamatan Sukahening, Kecamatan Sukaratu; dan Kecamatan Taraju.

1.2 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya berupa kawasan Resapan Air

Kawasan dengan curah hujan rata-rata lebih dari 1000 mm/tahun;

Lapisan tanahnya berupa pasir halus berukuran minimal 1/16 mm;

Mempunyai kemampuan meluluskan air dengan kecepatan lebih dari 1 m/hari;

Kedalaman muka air tanah lebih dari 10 m terhadap permukaan tahan setempat; Kelerengan kurang dari 15%;

Kedudukan muka air tanah dangkal lebih tinggi dari kedudukan muka air tanah dalam.

Kecamatan Ciawi, Kecamatan Cigalontang, Kecamatan Cikalong; Kecamatan Cikatomas; Kecamatan Cineam; Kecamatan Cipatujah; Kecamatan Cisayong; Kecamatan Gunungtanjung; Kecamatan Jamanis; Kecamatan Kadipaten; Kecamatan Karangnunggal; Kecamatan Leuwisari; Kecamatan Mangunreja; Kecamatan Manonjaya; Kecamatan Padakembang; Kecamatan Pagerageung; Kecamatan Pancatengah; Kecamatan Parungponteng; Kecamatan Puspahiang; Kecamatan Rajapolah; Kecamatan Sariwangi; Kecamatan Singaparna; Kecamatan Sukahening; Kecamatan Sukaraja; Kecamatan Sukarame; Kecamatan Sukaratu; Kecamatan Sukaresik; dan Kecamatan Tanjungjaya.

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 6

Fungsi Jenis Kriteria Klasifikasi

Fisik Lokasi

1.3 Kawasan Lindung Geologi

Kawasan Cagar Alam Geologi dan Kawasan Kars (Pengertian : Kawasan Kars merupakan bentang alam yang unik dan langka. Karena terbentuk dengan proses yang berlangsung lama dan hanya dijumpai pada daerah-daerah tertentu, sudah tentu kawasan kars menjadi objek eksplorasi dan eksploitasi manusia)

Kawasan rawan bencana alam geologi, yang terdiri dari Kawasan rawan letusan gunung api (Kawasan dengan jarak atau radius tertentu dari pusat letusan yang terpengaruh langsung dan tidak langsung, dengan tingkat kerawanan yang berbeda;

Kawasan di sekitar kawah atau kaldera; dan/atau

Kawasan berupa lembah yang dapat menjadi daerah terlanda awan panas, aliran lahar, lava, lontaran atau guguran bau pijar dan/atau aliran gas beracun), dan

Kawasan rawan gempa bumi tektonik (Kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami gempa bumi dengan skala VII sampai dengan XII Modified Mercally Intensity (MMI);

Kawasan yang mempunyai sejarah kegempaan yang merusak;

Kawasan yang dilalui oleh patahan aktif daerah yang mempunyai catatan kegempaan dengan kekuatan (magnitudo) lebih besar dari 5 pada skala richter;

Kawasan dengan batuan dasar berupa endapan lepas seperti endapan sungai, endapan pantai dan batuan lapuk;

Kawasan lembah bertebing curam yang disusun batuan mudah longsor).

Kawasan cagar alam geologi berupa kawasan geologi jasper berada di Desa Buniasih Kecamatan Pancatengah.

Kawasan karst meliputi: Kecamatan Bantarkalong; Kecamatan Bojongasih; Kecamatan Cibalong; Kecamatan Cikatomas; Kecamatan Cineam; Kecamatan Jatiwaras; Kecamatan Karangnunggal; Kecamatan Mangunreja; Kecamatan Manonjaya; Kecamatan Pancatengah; Kecamatan Parungponteng; Kecamatan Puspahiang; Kecamatan Salopa; Kecamatan Sodonghilir; Kecamatan Sukaraja; KecamatanTanjungjaya; dan Kecamatan Taraju.

1.4 Kawasan Perlindungan Setempat

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 7

Fungsi Jenis Kriteria Klasifikasi

Fisik Lokasi

1.4.1 Sempadan pantai

Daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, sekurang-kurangnya 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat

Kecamatan Cipatujah; Kecamatan Cikalong; dan Kecamatan Karangnunggal.

1.4.2 Sempadan sungai

Sekurang-kurangnya 5 m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul di luar kawasan perkotaan dan 3 m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul di dalam kawasan perkotaan;

Sekurang-kurangnya 100 m di kanan kiri sungai besar dan 50 meter di kanan-kiri sungai kecil yang tidak bertanggul diluar kawasan perkotaan;

Sekurang-kurangnya 10 m dari tepi sungai untuk yang mempunyai kedalaman tidak lebih besar dari 3 m;

Sekurang-kurangnya 15 m dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 m - 20 m;

Sekurang-kurangnya 20 m dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih dr 20 m;

Sekurang-kurangnya 100 m dari tepi sungai untuk sungai yang terpengaruh oleh pasang surut air laut, dan berfungsi sebagai jalur hijau.

Seluruh kecamatan.

1.4.3 Kawasan sekitar Situ/waduk /danau

Daratan sepanjang tepian waduk dan situ yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik waduk;

situ sekurang-kurangnya 50 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat

Kecamatan Tanjungjaya Kecamatan Cikalong Kecamatan Taraju Kecamatan Pancatengah Kecamatan Cineam Kecamatan Sukaratu Kecamatan Manonjaya Kecamatan Culamega Kecamatan Karangnunggal Kecamatan Ciawi Kecamatan Cipatujah Kecamatan Cisayong Kecamatan Parungponteng Kecamatan Sodonghilir Kecamatan Bojongasih Kecamatan Pagerageung Kecamatan Sukarame Kecamatan Singaparna Kecamatan Rajapolah Kecamatan Cibalong Kecamatan Jatiwaras Kecamatan Cikatomas

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 8

Fungsi Jenis Kriteria Klasifikasi

Fisik Lokasi

Kecamatan Puspahiang

1.4.4 Kawasan sekitar mata air

Kawasan dengan radius sekurang-kurangnya 200 m di sekitar mata air

Kecamatan Leuwisari Kecamatan Sariwangi Kecamatan Parungponteng Kecamatan Puspahiang Kecamatan Sodonghilir Kecamatan Pancatengah Kecamatan Cikalong Kecamatan Cipatujah Kecamatan Karangnunggal Kecamatan Bantarkalong Kecamatan Cisayong Kecamatan Sukahening Kecamatan Sukaresik Kecamatan Pagerageung Kecamatan Bojongasih Kecamatan Cibalong Kecamatan Salawu Kecamatan Singaparna

1.4.5 RTH Kawasan Perkotaan

Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 meter persegi; Berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur; dan didominasi komunitas tumbuhan

Kawasan Perkotaan Singaparna;

Kawasan Perkotaan Ciawi; Kawasan Perkotaan Manonjaya; Kawasan Perkotaan Karangnunggal; Kawasan Perkotaan Rajapolah; Kawasan Perkotaan Taraju; Kawasan Perkotaan Cipatujah; Kawasan Perkotaan Cibalong; Kawasan Perkotaan Mangunreja; Kawasan Perkotaan Bantarkalong; Kawasan Perkotaan Cikatomas; Kawasan Perkotaan Cineam

1.5 Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya

1.5.1 Kawasan cagar alam

Kawasan darat dan atau perairan yang ditunjuk mempunyai luas tertentu yang menunjang pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga cukup luas serta mempunyai kekhasan jenis tumbuhan, satwa atau ekosistemnya;

Kondisi alam baik biota maupun fisiknya masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia

1.5.2 Kawasan suaka margasatwa

Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup & perkembangan dari suatu

Kecamatan Cipatujah

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 9

Fungsi Jenis Kriteria Klasifikasi

Fisik Lokasi

jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasi;

Memiliki keanekaragaman dan/atau keunikan satwa;

Memiliki luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan

1.5.3 Kawasan pantai Mangrove

Minimal 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan diukur dari garis air surut terendah ke arah darat;

Kecamatan Cipatujah Kecamatan Cikalong Kecamatan Karangnunggal

1.5.4 Taman wisata alam

Kawasan darat dan/atau perairan yang ditunjuk mempunyai luas yang cukup dan lapangannya tidak membahayakan serta memiliki keadaan yang menarik dan indah, baik secara alamiah maupun buatan;

Memenuhi kebutuhan rekreasi dan/atau olah raga serta mudah dijangkau

1.5.5 Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan

Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagianbagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurangkurangnya 50 tahun atau mewakili masa gaya yang khas dan sekurangkurangnya 50 tahun serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan;

Lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya

Pamijahan di Kecamatan Bantarkalong;

Kampung Naga di Kecamatan Salawu;

Situs Nagara Tengah di Kecamatan Cineam;

Situs Dewi Sartika di Kecamatan Cineam;

Situs Kaputihan di Kecamatan Taraju;

Semah Guriang di Kecamatan Taraju;

Situs Dalem Pananjungdi Kecamatan Karangjaya;

Situs Makam Baganjing di Kecamatan Sukaraja;

Situs Makam Tanjungmalaya di Kecamatan Manonjaya;

Situs Mesjid Agung di Kecamatan Manonjaya;

Situs Geger Hanjuang di Kecamatan Leuwisari;

Situs Gua Anteg di Kecamatan Gunungtanjung.

1.6 Kawasan usulan hutan lindung;

Kawasan yang tidak berfungsi lindung, namun berdasarkan kriteria teknis digolongkan ke dalam kawasan lindung.

B. Kawasan Budidaya

1. Kawasan

Budidaya

Berdasarkan Keppres Nomor 32 Tahun 1990 tentang Kawasan Budidaya yang

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 10

Fungsi Jenis Kriteria Klasifikasi

Fisik Lokasi

meliputi kawasan budidaya di dalam hutan (kawasan hutan

yang memiliki skor 124 (kelas lereng, jenis tanah, intensitas hujan) di luar hutan suaka alam dan di luar hutan pelestarian alam) dan kawasan budidaya di luar hutan (kawasan pertanian, perkebunan, pertambangan, peruntukan industri, kawasan parawisata dan pemukiman,

yang secara kuantitatif skor 124 dan secara ruang meningkatkan produktivitas dan gerak pembangunan secara berkelanjutan

Sumber : Materi Teknis RTRW Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011 - 2031

Berdasarkan hasil analsis overlay Kawasan Lindung yang terdapat di Kabupaten

Tasikmalaya 8.738 ha dan kawasan budidaya lahan pertanian lahan basah 132.800 ha,

kawasan pertanian lahan kering 27.200 ha, tanaman tahunan 102.000 ha

4.4 ANALISIS STRUKTUR

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan

prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakt

yang secara hierarki memiliki hubungan fungsional. Berdasarkan hasil aksesbilitas, gravitasi,

ranksize (kependudukan) dan presentase lahan terbangun maka di dapatkan Kecamatan

Singaparna, Rajapolah dan Jamanis sebgai hirarki 1 atau pusat pertumbuhan yang tertinggi

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ;

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 11

Tabel IV.4

Analisis Struktur Ruang Kabupaten Tasikmalaya

NO Kecamatan Aksesbilitas Gravitasi Ranksize Skalogram

Kepadatan Pddk

% Lahan terbangun TOTAL HIRARKI

1 Cipatujah 3 3 1 1 3 3 14 3

2 Karangnunggal 1 1 1 3 3 3 12 2

3 Cikalong 1 2 1 3 3 3 13 2

4 Pancetengah 3 3 1 3 3 3 16 3

5 Cikatomas 3 3 2 3 3 3 17 3

6 Cibalong 3 3 2 3 3 3 17 3

7 Paruponteng 3 3 2 3 3 3 17 3

8 Bantarkalong 1 1 2 3 3 3 13 2

9 Bojongasih 3 3 3 3 3 3 18 3

10 Culamega 3 3 3 3 3 3 18 3

11 Bojonggambir 3 3 3 3 3 3 18 3

12 Sodonghilir 3 3 3 2 3 3 17 2

13 Taraju 3 3 3 3 3 3 18 3

14 Salawu 2 3 3 3 3 3 17 2

15 Puspahiang 3 3 3 3 3 3 18 3

16 Tanjungjaya 2 2 3 3 2 3 15 2

17 Sukaraja 3 3 4 3 3 3 19 2

18 Salopa 3 3 4 3 3 3 19 2

19 Jatiwaras 3 3 4 3 3 3 19 2

20 Cineam 3 3 4 3 3 3 19 2

21 Karangjaya 3 3 4 3 3 3 19 2

22 Manonjaya 3 3 4 2 2 2 16 2

23 Gunungtanjung 3 3 4 3 3 3 19 2

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 12

NO Kecamatan Aksesbilitas Gravitasi Ranksize Skalogram

Kepadatan Pddk

% Lahan terbangun TOTAL HIRARKI

24 Singaparna 1 1 4 2 1 1 10 1

25 Sukarame 3 3 4 3 1 2 16 2

26 Mangunreja 2 2 4 3 2 2 15 2

27 Cigalontong 3 3 4 2 3 3 18 2

28 Leuwisari 3 2 4 2 2 2 15 2

29 Sariwangi 3 3 4 3 3 3 19 2

30 Padakembang 3 3 4 3 2 1 16 2

31 Sukaratu 3 3 4 3 3 2 18 2

32 Cisayong 2 2 4 3 3 2 16 2

33 Sukahening 3 3 4 3 3 2 18 2

34 Rajapolah 2 2 4 2 1 1 12 1

35 Jamanis 3 2 4 3 1 1 14 1

36 Ciawi 2 2 4 3 2 2 15 2

37 Kadipaten 3 3 4 3 3 3 19 2

38 Parengageung 3 3 4 3 3 3 19 2

39 Sukaresik 3 3 4 3 1 1 15 2

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2031

Laporan Analisis 4 - 13

4.5 ANALISIS POLA RUANG

Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi

peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk budidaya. Pola

penggunaan lahan sesuai dengan hasil digitasi seluas 270.881,72 Ha, dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel IV.5 Analisis Pola Ruang Kabupaten Tasikmalaya

Pola Ruang Luas (ha)

Enclave 573,70

Hutan Produksi 2.812,61

Hutan Produksi Terbatas 24.473,13

Kaw. Perkotaan 3.305,67

Kaw. Pedesaan 14.721,81

Lahan Basah 53.647,26

Lahan Kering 59.595,86

Perkebunan 87.302,80

Hutan Konservasi 24,16

Hutan Lindung 16.488,42

Sempadan Pantai 475,59

Sempadan Sungai 7.460,71

270.881,72 Sumber : Hasil Digitasi 2015