bab 3 perumusan obyek penelitian 3.1 profile …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00500-mc...

29
53 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile Perusahaan 3.1.1 Sejarah Sahid Jaya Hotel Grand Sahid Jaya merupakan hotel bintang 5(lima) lokal yang terletak di pusat kota Jakarta. Hotel ini mulai didirikan pada tanggal 23 mei 1969 oleh PT Hotel Sahid Jaya Internasional dengan tujuan untuk menjalankan usaha-usaha dalam bidang industri perhotelan dan pariwisata. Pada tanggal 24 April 1970 perseroan memulai pembangunan sebuah hotel yang dibuat dihadapan notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH. Akta tersebut kemudian disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan no Ja 5/54/25 pada tanggal 28 April 1970 dan didaftarkan pada kantor panitera pengadilan pada tanggal 12 Mei 1970 serta dimuat dalam berita Negara Republik Indonesia no 66 pada tanggal 18 Agustus 1971. Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah hotel baru bertaraf Internasional di Jakarta dengan mempertahankan kebudayaan asli Indonesia sebagai ciri khas dari hotel ini. Pada tahun 1990 telah selesai dibangun Sahid Jaya Tower berlantai 21 dan diresmikan pada tanggal 23 Maret 1990 oleh Bapak Wakil Presiden, Bapak Sudharmono, SH. Selain bertambahnya jumlah kamar yang semula hanya 514 kamar menjadi 844 kamar, penambahan lain juga terdpat pada restoran dan fasilitas pendukung lainnya seperti ruang rapat, ruang pertemuan, mini departement store, fitness centre, dan convention hall yang modern dan dengan daya tampung hingga 3000 orang. Dengan serangakain renovasi yang dilakukan dari tahun ke tahun di semua

Upload: doandung

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

53

BAB 3

PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN

3.1 Profile Perusahaan

3.1.1 Sejarah Sahid Jaya Hotel

Grand Sahid Jaya merupakan hotel bintang 5(lima) lokal yang terletak di pusat

kota Jakarta. Hotel ini mulai didirikan pada tanggal 23 mei 1969 oleh PT Hotel Sahid

Jaya Internasional dengan tujuan untuk menjalankan usaha-usaha dalam bidang industri

perhotelan dan pariwisata.

Pada tanggal 24 April 1970 perseroan memulai pembangunan sebuah hotel yang

dibuat dihadapan notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH. Akta tersebut kemudian

disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan no Ja

5/54/25 pada tanggal 28 April 1970 dan didaftarkan pada kantor panitera pengadilan

pada tanggal 12 Mei 1970 serta dimuat dalam berita Negara Republik Indonesia no 66

pada tanggal 18 Agustus 1971.

Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah

hotel baru bertaraf Internasional di Jakarta dengan mempertahankan kebudayaan asli

Indonesia sebagai ciri khas dari hotel ini. Pada tahun 1990 telah selesai dibangun Sahid

Jaya Tower berlantai 21 dan diresmikan pada tanggal 23 Maret 1990 oleh Bapak Wakil

Presiden, Bapak Sudharmono, SH. Selain bertambahnya jumlah kamar yang semula

hanya 514 kamar menjadi 844 kamar, penambahan lain juga terdpat pada restoran dan

fasilitas pendukung lainnya seperti ruang rapat, ruang pertemuan, mini departement

store, fitness centre, dan convention hall yang modern dan dengan daya tampung hingga

3000 orang. Dengan serangakain renovasi yang dilakukan dari tahun ke tahun di semua

Page 2: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

54

 

aspek bangunan hotel, hingga pada tanggal 23 Juni 1994 Hotel Sahid Jaya dan Tower

mendapatkan predikat Hotel Bintang Lima Berlian oleh Bapak Joop Ave sebagai

Direktur Jendral Pariwisata pada saat itu, yang dihadiri juga oleh fungsionaris-

fungsionaris dari DPP GOLKAR, DPP PDI, PDI dan para Ambassador serta seluruh

undangan dari Sahid Group.

Hotel Grand Sahid Jaya berdiri di Jendral Sudirman no 86 kavling 13-14-15 Jakarta

Pusat dengan luas tanah 39.415m² dan dengan luas bangunan 18.019m². Diresmikan

pada tanggal 23 Maret 1974 oleh Alm. Bapak Soeharto, Menteri Perhubungan Bapak

Sudharmono, SH dan juga pejabat-pejabat pemerintah lainnya yang hadir saat itu dalam

rangka membuka serangkaian hotel-hotel baru yang bertaraf Internasional.

3.1.2 Sejarah Perubahan Nama Hotel Grand Sahid Jaya

Pada awal berdirinya, hotel Sahid Jaya tetap konsisten hingga saat ini menjaga

ciri khas hotel yang selalu kental dengan budaya asli Indonesia bernuansa daerah Jawa

di setiap bagian ruangan-ruangan yang ada dalam hotel. Pihak manajemen menjadi

terdorong untuk menambah bangunan hotel dengan konstruksi bergaya tower, sehingga

pada bulan Maret 1990 jumlah kamar yang semula 514 menjadi bertambah menjadi 844

kamar.

Pada tanggal 23 Maret 2009, bertepatan dengan ulang tahun Sahid ke-35,

diluncurkan perubahan nama menjadi Grand Sahid Jaya Hotel. Nama baru ini

merupakan wujud komitmen manajemen hotel yang lokasinya sangat strategis tersebut

untuk memberikan layanan dan produk yang bermutu kepada pelanggan. Dalam re-

branding tersebut, diikuti dengan standarisasi semua produk, merk, aplikasi penerpan

Page 3: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

55

 

logo dan layanan kepada tamu serta ketrampilan semua karyawan melalui traning secra

intensif. Itu semua bertujuan mengiring berbagai peralatan baru hotel yang lebih modern

dan canggih.

Beberapa kemajuan dan perkembangan hotel Grand Sahid Jaya setelah

melakukan re-branding nama hotel diikuti oleh beberapa renovasi yang dilakukan di

beberpa lokasi di dalam dan di luar gedung. Serta penambahan outlet-outlet seperti

restoran Andrawina.

(Sumber: Grand Sahid Jaya media release, 2009).

3.1.3 Visi dan Misi Grand Sahid Jaya

Setiap perusahaan baik barang maupun jasa semestinya memiliki visi dan misi

untuk memastikan kinerja perusahaan tersebut bergerak pada jalur yang benar, visi misi

yang sinergis dan sistematis dapat mendukung program-program sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai. Grand Sahid Jaya sebagai perusahaan jasa juga memiliki visi

dan misi dalam menjalankan usaha mereka.

• Visi

Menjadi Hotel yang mampu menumbuhkan kreativitas, inovasi, produktivitas,

kualitas sumber daya manusia yang teruji dan menyajikan pelayanan yang sesuai

standart internasional tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Page 4: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

56

 

• Misi

1. Meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan dengan sasaran

memberikan kepuasan kepada pelanggan.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi terampil dan

memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik guna

memuaskan pelanggan dengan cara profesional dan proaktif dalam

menghadai perubahan tuntutan masyarakat yang semakin canggih dan

lingkungan yang kompetitif.

3. Mempercepat pengembangan perseroan menjadi perusahaan professional,

produktif, dan efisien yang unggul dalam suasana persaingan yang makin

meningkat.

4. Meningkatkan upaya pengembangan usaha baik dibidang bisnis utama

(primary core bisnis) maupun bisnis sekunder (secondary core business)

sehingga mampu memantapkan keunggulan posisinya dalam kegiatan

perekonomian Indonesia pada khususnya.

5. Menggali sumber pendanaan yang lebih inovatif dan menguntungkan

perusahaan untuk membiayai pembangunan dan pengembangan usaha

melalui pasar modal, lembaga keuangan nasional maupun internasional

serta menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam upaya meningkatkan

efisiensi dan produktifitas perusahaan.

Page 5: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

57

 

3.1.4 Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo lama dan Logo Baru

Sumber: Grand Sahid Jaya

Logo adalah bagian penting bagi hotel Menurut Arif Rahman dalam bukunya

Strategi Dahsyat Marketing Mix (Rahman, 2010:176) definisi merek sendiri adalah

nama dan atau suatu simbol yang bersifat membedakan seperti logo, cap atau kemasan

dengan maksud mengidentifikasi produk barang atau jasa. Artinya sebuah logo penting

dibuat sebagai identitas dari perusahaan tersebut.

3.1.5 Makna Logo setelah re-branding

• Lingkaran Emas

Lingkaran berwarna emas melambangkan bumi tempat berpijak dimana Group

Sahid mendapat peluang untuk mengoperasikan kelompok usahanya dalam

bekerjasama antara pemilik, pengelola, dan karyawan pemerintah, pengguna jasa,

mitra usaha, penyandang dana, masyarakat dan lingkungannya. Cita-cita Sahid

Page 6: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

58

 

Internasional Hotel Management and Consultant (SIHMC) untuk mengupayakan

peluang tersebut sebagai sumber dan kegiatan ekonomi baik secara internasional

maupun nasional.

• Huruf “S” Warna Merah

Singkatan dari nama Sahid yang bernamakan historis, filosofis, ekonomis, politis,

sosio froktoral yang melambangkan cita-cita pendirinya sebagai pengayom dan

pelindung bagi keluarga besar Sahid Jaya. Dengan pedoman Tri Watak Budi

Luhur yaitu taat kepada Tuhan YME, berbakti kepada orangtua, Bangsa dan

Negara, serta menciptakan keseimbangan antara cinta kepada profesi dan

keluarga.

• Cakra di Ujung Huruf “S”

Untuk mencapai semua itu oleh pendiri Grand Sahid Jaya Group dilambangkan

dengan cakra yang memiliki empat mata penjuru, yaitu melambangkan cita-cita

agar Sahid Group berputar terus menerus dan saling mengisi sepanjang masa

depan mengandalkan kekuatan-kekuatan musuh di atas, bawah, samping kiri, dan

kanan. Bisa diibaratkan senjata cakra ini mengandung makna luhur “Jaya satu

Jaya semua, Terganggu Satu lain membantu agar tetap Berjaya”.

3.1.6 Fasilitas Yang Dimiliki Perusahaan

Sebagai hotel bintang Lima lokal yang berlokasi di Jakarta, Grand Sahid Jaya

Hotel juga menyediakan beragam fasiltas dan kebutuhan konsumen untuk menambah

kenyamanan para tamu. Dan fasilitas-fasilitas yang tersedia, diantaranya adalah:

Page 7: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

59

 

a. Fasilitas kamar

Grand Sahid Jaya Jakarta memiliki jenis kamar sebagai berikut:

• Superior Room

• Deluxe Room

• Super Suite Room

• Deluxe Suite Room

• Executive Suite Room

• Presidential Suite Room

b. Fasilitas Restoran

Grand Sahid Jaya menyediakan berbagai pilihan restoran yang dapat dinikmati

oleh para tamu hotel ataupun pengunjung hotel. Para tamu hotel ataupun pengunjung

dapat memilih restoran sesuai dengan selera atau kemauan mereka, karena berbagai

pilhan restoran mulai dari restoran asli Indonesia, seafood restoran, Japanese restaurant,

internasional restoran, hingga tempat bar & lounge yang sang/at menjaga kekhasan rasa

dari setiap masakannya.

• Bengawan Solo Restaurant

Berdiri sejak tahun 1991, terletak di lobby hotel, dimana masakan kuliner yang

ditawarkan adalah makanan khas asli Indonesia dengan kelezatan asli khas setiap

daerah. Pengunjung juga ditemani dengan permainan musik gending Jawa setiap

malam.

Page 8: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

60

 

• Andrawina Restaurant

Terletak di lobby hotel dan buka selama 24 jam penuh, Andrawina Restaurant

menyajikan buffet dari menu Indonesia, menu Asia, dan menu Barat. Dengan

konsep dapur terbuka tamu dapat tersajikan kualitas masakan yang segar dan tamu

juga dapat melihat secara langsung bahan makanan yang dipakai juga proses

pengolahannya.

• Sahid Ah Yat Seafood Restaurant

Restoran ini mulai dibuka pada awal tahun 2011, lebih dari 80 jenis seafood yang

diimpor langsung dari berbagai Negara, kesegaran menu yang sudah dipastikan

akan mutu dan keistimewaan disetiap sajiannya.

• Bushido Japanese Restaurant

Merupakan restoran Jepang yang suasananya kental dengan atmosfir tradisonal

Jepang. Menyajikan juga makanan sushi dan sashimi khas Jepang dan tentunya

masih banyak pilihan menu lainnya.

• Solo Lounge

Lounge ini merupakan perpaduan dan interior Jawa dan gaya modern yang elegan,

terinspirasi dari burung merak yang merupakan lambang keindahan. Dengan

suasana yang nyaman, merupakan pilihan yang tepat bagi para tamu untuk

berbincang dengan kolega dengan santai serta ditemani oleh live music.

• Choice Pastry & Deli

Kedai kue ini terletak di lantai dasar hotel. Deli choice menyediakan berbagai

macam jenis cake dan pastry yang bisa dinikmati langsung di tempat atau pun di

Page 9: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

61

 

bawa pulang sebagai buah tangan untuk diberikan kepada rekan bisnis atau pun

keluarga tercinta.

c. Fasilitas Banqeut

Fasilitas bangquet merupakan salah satu wadah yang disediakan oleh hotel sahid

untuk tamu yang ingin menggunakan fasilitas untuk meeting, wedding party,

birthday party, dan lainnya,diantaranya :

‐ Puri Agung Convention Hall

‐ Puri Agung Terrace

‐ Puri Putri

‐ Puri Manganti

‐ Puri Ratna Conventional Hall

‐ Puri Pertiwi

‐ Puri Teratai

‐ Candi Singosari Ball Room

‐ Candi Prambanan

‐ Candi Pawon 1 & 2

‐ Candi Dieng 1 & 2

‐ Candi Kalasan 1 & 2

‐ Candi Mendut 1, 2, & 3

‐ Candi Penataran 1 & 2

‐ Candi Sukuh 1, 2, & 3

‐ Candi Sari 1 7 2

Page 10: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

62

 

‐ Candi Bentar

d. Fasilitas Penunjang

‐ Bussines Center

‐ Odiseus Fitnes Center

‐ Bersih Sehat Health Massage

‐ Swimming Pool : dengan children pool & snack bar

‐ Tennis Court

‐ Babershop & Beauty Salon

‐ Baby Sitter

‐ Medical Service : 24 jam

‐ Money Changer

‐ Shopping Arcade : Mezzanine floor

‐ In House Television

‐ Children Playgroup

‐ Credit Card

‐ Bank

‐ Drug Store

‐ Egypt Air

‐ Laundry Dry Cleaning

‐ Cark Park : 1200 parking spaces

‐ Travel Agent

‐ Masjid

Page 11: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

63

 

3.2 Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan baik barang mapun jasa, pasti memilki struktur

organisasi perusahaan. Hal itu untuk mendukung berbagai aktivitas PR dalam

mendelagasikan tugasnya. Berikut merupakan struktur organisasi dari Grand Sahid Jaya

Gambar 3.3 Struktur Organisasi

(Sumber: kompilasi gabungan Grand Sahid Jaya dengan desain penelliti)

Page 12: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

64

 

3.2.1 Struktur Organisasi Public Relations Departement

Hampir serupa dengan struktur organisasi di atas, berikut merupakan struktur

organisasi yang lebih spesifik pada divisi public relations department.

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Public Relations

(Sumber: Public Relations Division dengan desain peneliti)

• General Manager : Mr Stefan Willimann

General Manager merupakan kepemimpinan tertinggi dalam struktur organisasi.

Sesuai dengan tugas nya yang besar tanggung jawab dari seorang GM juga besar, yaitu

mengontrol dan mengawasi keselruhan divisi hotel.

(Sumber: Grand Sahid Jaya)

Page 13: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

65

 

• Public Relations Manager: Bapak Danang Ambar Kreshno

Seorang PRM memiliki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin di departemen

PR untuk mengawasi alur kerja anak buahnya agar berjalan sesuai dengan porsinya

masing-masing. Untuk job description dari seorang PRM dapat dilihat sebagai berikut:

1. Menghadiri morning briefing setiap hari dan juga pertemuan-pertemuan yang

diminta oleh General Manager ataupun acara-acara yang akan diadakan.

2. Menjaga hubungan yang baik terhadap tamu hotel dan media.

3. Menanggapi dengan cepat krisis yang terjadi di dalam maupun di luar hotel.

4. Membuat presentasi yang baik dan berkualitas dan memastikan materi yang akan

di presentasikan telah siap.

5. Memastikan para karyawan-karyawan menghadiri training ketika diminta untuk

hadir.

6. Dalam komunikasi, seorang PRM dituntut untuk proaktif dalam mencari

peluang-peluang (baik internal ataupun eksternal) untuk mempromosikan

ruangan-ruangan dan juga bisnis makanan yang terdapat pada outlet-outlet di

Grand Sahid Jaya.

7. Bertanggung jawab atas hubungan media termasuk mempersiapkan berita-berita

harian dan bulanan yang telah direncanakan.

8. Berkoordinasi dengan bagian marketing dan iklan untuk materi promosi

penjualan.

9. Melakukan pendekatan komunikasi secara kreatif.

(Sumber: Grand Sahid Jaya public relations division)

Page 14: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

66

 

• Executive Secretary : Ibu Ummu Kalsum

Tugas dari seorang sekertaris eksekutif secara umum ialah memberi laporan-laporan

kepada PRM atas kejadian-kejadian yang terjadi dan berhubungan dengan hotel.

sekertatis juga bertanggung jawab untuk mengetik materi-materi dalam format yang

baik. Tugas lainnya yang dilakuakan adalah mengetik, berubungan dengan kerja

telepon, memastikan pertemuan, dan seluruh administrasi yang berhubungan dengan

kantor. Untuk job description sebagai berikut:

1. Membuat laporan bulanan (monthly report)

2. Membuat entertainment slip ketika PRM melakukan pertemuan di dalam hotel,

seperti pertemuan yang diadakan di outlet-outlet hotel

3. Menjawab panggilan telepon

4. Mengevaulasi surat pengeluaran (invoices) yang telah dibayar

5. Mempersiapkan laporan petty cash.

(Sumber: Grand Sahid Jaya)

• Public Relations Officer: Ibu Shanindya

Tugas umum seorang PRO adalah selalu memberikan laporan-laporan kepada PRM,

dan membantu PRM untuk mempromosikan seluruh kegiatan-kegiatan yang ada di hotel.

lebih lanjut spesifikasi dari tugas PRO adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

67

 

1. Menyambut tamu VIP dan melakukan pertemuan dengan klien dari C&C dan

Marketing.

2. Menjaga hubungan yang bagian dengan rekan-rekan wartawan atau media.

3. Mengecek setiap hari flyers, brosur, majalah-majalah, dan news releases.telah

disebar di outlet-outlet.

4. Berkoordinasi dengan executive office, DRM, Sales&Marketing, C&C, F&B,

art department, engineering and room division.

(Sumber: Grand Sahid Jaya)

• Graphic Designer: Bapak Arya Mahardian

Desain grafis bertugas untuk membuat keperluan promo marketing tools,

diantaranya membuat flyer, brosur, newsletter, banner, dan juga foto

dokumentasi baik pada saat acara-acara besar yang ada di Grand Sahid maupun

foto untuk produk-produk yang terdapat di outlet.

(Sumber: Grand Sahid Jaya)

• E-commerce: Bapak Dimas Fajar Ariefasa

Sebagai e-commerce pekerjaan utama tentu saja mengatur atau membuat

website yang baik dan menarik, selain itu e-commerce juga bertugas untuk

memasukan data-data perusahaan dan mengatur dalam pengiriman e-mail untuk

Page 16: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

68

 

promosi hotel kepada pihak eksternal yang telah termasuk dalam database. E-

commerce juga bertanggung jawab penuh dalam:

1. Mendesain Website

2. Mendesain Sahid e-Newsletter

3. Menyimpan database dari hotel lain dari seluruh departemen

4. Mengerjakan e-mail blast untuk e-newsletter, e-flyer, e-brochure setiap hari

5. Memonitor media dalam aktivitas dunia cyber

(Sumber: Grand Sahid Jaya)

• Art and printing Departement: Bapak Basis Waluyo

Membantu kerja dari desain grafis dalam pencetakan brosur, flyer, dan media

publikasi

lainnya.

(Sumber: Grand Sahid Jaya)

3.2.3 Alur Kerja Public Relations melalui Media relations

Sebagai seorang praktisi PR menjalin hubungan dengan media adalah penting

untuk dilakukan. Melalui hubungan yang baik dengan media, praktisi PR dapat

memberikan informasi mengenai perusahaan melalui press release sehingga informasi

atau pesan yang ingin disampaikan kepada publik dapat tersalurkan disesuaikan dengan

target market dari perusahaan itu sendiri.

Page 17: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

69

 

Berikut adalah alur kerja divisi PR sesuai struktur organisasi terkait dengan

media relations:

• Public Relations Manager:

PRM officer bertugas untuk menjaga hubungan yang baik dengan berbagai media

massa, hal itu berguna untuk melibatkan peran media dalam kegiatan-kegiatan

perusahaan, misalnya pada waktu Grand Launching re-branding nama Grand Sahid

Jaya. Pihak hotel mengundang media untuk peliputan acara sekaligus re-branding

nama hotel kepada masyarakat.

• Public Relations Officer :

Hampir serupa dengan PRM, tugas dari PRO Hotel Grand Sahid Jaya adalah untuk

menidaklanjuti kerjasama dan juga informasi seperti perubahan-perubahan yang

terjadi setelah re-branding hotel, khususnya perubahan nama hotel Grand Sahid

Jaya melalui penulisan perubahan nama yang terdapat di kartu nama atau media

branding lainnya.

• Graphic Designer :

Sebagai desain grafis dalam divisi PR, alur kerja dari desain grafis lebih mengarah

pada perencanaan media untuk publikasi, dengan mendesain nama Grand Sahid

Jaya yang telah disesuaikan dengan warna dan logo. Untuk dikirimkan kepada

media yang tentunya akan lebih mudah apabila hubungan antara perusahaan dengan

media terjalin dengan baik. Dalam alur kerjanya seorang desain grafis juga dibantu

Page 18: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

70

 

oleh bagian printing dan art untuk menciptakan suatu gambar yang dapat

merefleksikan citra perusahaan (Nama hotel Grand Sahid Jaya).

• E-commerce :

Alur kerja dari e-commerce dalam menjalin media relations lebih terfokus pada

lingkup website, dimana seorang e-commerce harus memastikan selalu

memperbaharui desain mulai dari website hotel yang telah dirubah maupun input

data-data seperti database perusahaan, karena setelah re-branding nama hotel tentu

banyak hal yang perlu di re-branding khususnya pada perubahan alamat website

dari www.sahidjaya.com menjadi www.grandsahidjaya.com.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat deskriptif karena dapat

mendeskripsikan secara jelas bagaimana hubungan media relations dapat mendukung

kegiatan PR dalam re-branding nama hotel.

Metode deskriptif menurut Riyanto adalah metode ini diarahkan untuk

memberikan gejala, fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai

populasi tertentu (Riyanto, 2001: 23).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dimana

peneiltian kualitatif ini memandang suatu objek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil

konstruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gejala yang diamati utuh. Hal itu

dikarenakan setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan

Page 19: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

71

 

Beberapa tujuan penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman makna

secara menyeluruh, menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, dan

menggambarkan realitas yang kompleks (Sugiyono 2008: 14).

Penelitian kualitatif ini juga bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data secara rinci, perekaman dengan catatan-

catatan dari bukti dokumen, melaprkan hasil termasuk deskripsi detail, kutipan dan

komentar, realitas adalah utuh, serta lebih pada kedalaman daripada keluasan

(Kriyantono, 2008: 56-58).

Penelitian kualitatif cenderung tidak berstruktur, perumusan permasalahan yang

akan diteliti bisa juga baru “ditemukan” setelah melakukan pengumpulan data

dilapangan. Instrument penelitian juga biasanya tidak berstruktur (hanya merupakan

petunjuk umum untuk melakukan depth interview, yang bisa dikembangkan sesuai

dengan kondisi dimana interview dilaksanakan).

3.4 Narasumber

Narasumber merupakan sasaran subjek penelitian yang dianggap sangat kredibel

dan akurat dalam penyampaian data-data yang dicari serta dibutuhkan oleh peneliti.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai narasumber adalah seorang praktisi

yang terjun langsung dalam menjalankan program dan fungsi PR secara keseluruhan.

Narasumber tersebut adalah sebagai berikut:

Page 20: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

72

 

1. Public Relations Manager Grand Sahid Jaya Jakarta.

Beliau adalah seorang manajer public relations yang berwenang dan bertanggung

jawab secara penuh atas program kerja yang telah dicanangkan dalam divisi PR yang

memonitoring media dan terus menjaga hubungan yang baik dengan media guna

menukungg kegiatan-kegiatan yang ingin dilakukan oleh pihak hotel dalam

memperkenalkan hotel, khusunya dalam kasus ini dalam re-branding nama hotel kepada

masyarakat dan merupakan narasumber yang akurat karena sesuai dengan tujuan dari

penelitian ini dan dapat membantu dalam pengumpulan data penelitian

2. Residence Manager of Grand Sahid Jaya

Beliau adalah seorang residence manager di Grand Sahid Jaya. Sebagai

recidence manager yang dalam struktur organisasi jabatan berada di bawah langsung

General Manager mempunyai kuasa untuk mengatur serta mengontrol kerja seluruh

divisi yang ada di hotel agar pekerjaan yang telah diberikan per masing-masing divisi

berjalan dengan baik. Recidence Manager juga bertanggung jawab atas seluruh kejadian

yang terjadi di Hotel Grand Sahid serta mengakomodir seluruh hubungan baik internal

maupun eksternal.

3. Tamu Hotel Grand Sahid Jaya

Narasumber eksternal yang dipilih oleh peneliti untuk membantu penelitian

mengenai awareness tamu hotel terhadap awareness nama hotel setelah di re-branding.

Peneliti memilih Bapak James sebagai narasumber untuk mengkaji adakah re-branding

Page 21: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

73

 

yang beliau ketahui berasal dari PR, serta alasan Bapak James sendiri mengenai hotel

Grand Sahid Jaya pasca re-branding nama

• Bapak. James Simorangkir (50 tahun)

4. Masyarakat Lokal

Masyarakat lokal dipilih oleh peneliti untuk dijadikan narasumber untuk mengukur

sejauh mana masyarakat aware dengan re-branding nama hotel yang dilakukan oleh

Grand Sahid Jaya. Beberapa masyarakat yang dipilih oleh peneliti ialah berdasarkan

variabel umur dan gender.

• Ivan Christianto (21 Tahun)

Narasumber ini di pilih oleh peneliti, karena peneliti ingin mengetahui variabel

apa saja yang mendukung seorang konsumen dalam memilih suatu produk

barang atau jasa, selain itu untuk melihat apakah media massa cetak yang di pilih

oleh PR Grand Sahid Jaya cukup mendukung awareness nama hotel di

masyarakat.

• Hilda (30 Tahun)

Pemilihan narsumber ini dipilih dikarenakan peneliti ingin melengkapi jawaban

narsumber sebelumnya berdasarkan gender dan jenis kelamin. Selaini itu untuk

menggali alasan dari masayrakat mengenai Hotel Grand Sahid Jaya, khususnya

dalam hal re-branding nama.

Page 22: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

74

 

5. Wartawan Majalah Travel Club

Pemilihan narasumber wartawan dari majalah dipilih oleh peneliti untuk

menganalisis peran dari media relations terhadap re-branding nama hotel di

masyarakat. Majalah Travel Club termasuk dalam media yang bekerja sama dengan

Grand Sahid Jaya, jadi peneliti ingin menggali lebih dalam hubungan antara PR

hotel dengan Travel Club selama ini melalui serangkain pertanyaan yang telah

disusun oleh peneliti.

6. Wartawan Surat Kabar Seputar Indonesia (SINDO)

Narasumber surat kabar di pilih untuk membandingkan hubungan serta peran apa

saja yang dilakukan oleh Seputar Indonesia (SINDO) dalam mendukunng re-

branding nama hotel dalam publikasi. Peneliti juga ingin mengetahui benefit apa

yag diperoleh oleh PR Grand Sahid Jaya atas hubungan baik yang terjalin dengan

SINDO.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2008: 137) menyatakan bahwa data primer adalah data yang

didapat dari sumber pertama, baik dari individu, kelompok, maupun perorangan. Data

primer adalah sumber data yang berlangsung memberikan data kepada pengumpul data.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data

wawancara dan observasi guna mengkaji data-data yang lebih akurat. Wawancara

merupakan salah satu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh

Page 23: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

75

 

informasi langsung dari sumbernya (Sugiyono 2008: 98). Kriyantono juga menjelaskan

mengenai jenis-jenis wawancara, antara lain: (Kriyantono, 2008: 98-100)

1. Wawancara Pendahuluan:

Wawancara ini menjadi pembuka yang bisa membuat terbujuk bersedia

menyampaikan informasi kepada periset.

2. Wawancara Terstruktur:

Wawancara ini menuntut periset mengajukan pertanyaan yang susunannya telah

ditetapkan sebelumnya, dan biasanya berbahasa baku, serta jawaban yang

seharusnya dipilih sudah diberikan oleh periset.

3. Wawancara Semistruktur:

Dalam tipe wawancara ini, pewawancara biasanya memiliki daftar pertanyaan

tertulis, disisi lain pewawancara dapat mengajukan pertanyaan secara bebas atas

permasalahan yang terkait. Artinya, proses wawancara dapat dilakukan secara bebas,

tapi tetap terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan.

4. Wawancara mendalam:

Suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka

dengan informan agar mendapat data yang lengkap dan mendalam.

Metode pengumpulan data lainnya yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini

ialah observasi. Observasi merupakan proses pencatatan pola perilaku subjek (orang),

objek (benda-benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau

komunikasi dengan individu-individu yang diteliti (Soepomo, 2002:28).

Page 24: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

76

 

Observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa

yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat

keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para

pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan

lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap

pembuat keputusan lainnya.

Melalui saran dari narasumber internal dan eksternal setelah melakukan

wawanara mendalam, penulis dapat melihat berbagai sudut pandang dari beberapa

perspektif yang berbeda, sehingga tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian

ini lebih mengarah untuk memperkaya data. Narasumber internal dan eksternal dapat

diminta saran menurut mereka demi membantu identifikasi yang lebih terfokus pada

kekuatan dari Public Relations hotel Grand Sahid Jaya dalam upaya rebranding nama

hotel.

3.5.2 Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan (Library

Research). Penelitian Kepustakaan dilakukan dengan pencarian informasi mengenai

teori-teori yang berkaitan dengan subjek penelitian, baik itu didapat dari pencarian data

di perpustakaan, melalui buku-buku ilmiah, data perusahaan (company profile, media

release, advertorial, surat undangan rebranding, dan press release), dan website.

Page 25: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

77

 

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Boglan dalam buku Sugiyono, mengatakan bahwa:

“and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them data analysis is the process of sistematicly searching and arranging the interview transcript, fieldnotes, and enable you to present what you have discovered to others” Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara catatan lapangan, dan bahan lain, sehingga mudah

dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Miles dan Hubberman

juga mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualtitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangung secara terus menerus hingga tuntas, sehingga datanya jenuh

(Sugiyono, 2008: 246).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis tahapan Strategi

Public Relations menurut Cutlip, Center & Broom, Four Steps Public Relations Process

dalam Yulianita (2003 : 115) yaitu :

1. Defining Public Relations Problems (Situation Analysis)

2. Planning and Programming (Strategy)

3. Taking Action and Communicating (Implementation)

4. Evaluation The Program (Assesment)

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara dengan

menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang dilakukan disusun

berdasarkan teori, definisi, dan konsep public relations. Dalam analisis data yang telah

dipilih beberapa informan sebagai narasumber pihak internal.

Page 26: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

78

 

3.7 Penerapan Konsep

1. Kekuatan dari Public Relations hotel dalam PENCILS menurut Kriyantoro

Merupakan tugas utama yang harus dilaksanakan oleh praktis PR untuk

mencapai tujuan perusahaan. Kekuatan yang ada dalam divisi PR telah

terangkum dalam publication & publicity, events,  news,  community

invelovement,  identity media,  lobbying,  social investment, yaitu tindakan

konkrit yang dilakukan PR untuk membinaa hubungan yang positf dan salng

menguntungkan dengan publiknya. 

2. Peran Public Relations dalam rebranding nama melalui media relations

Peran PR lebih mengarah kepada pemberian kepercayaan produk dimata

publik yang lebih luas dari hanya ekuitas sebuah merek.

3.7.1 Fokus Penelitian

1. Kekuatan Public Relations

Publication & publicity

Seorang praktisi PR memerlukan publisitas dan publikasi produk

mereka agara dikenal dimata publik. Usaha publikasi atau publisitas

yang dilakukan dapat direalisasikan melalui flyer, banner, directory,

spanduk, dan lain sebagainya atas produk ataupun informasi yang

memang ingin disampaikan kepada publik.

Events

Dalam mengupayakan rebranding nama, acara-acara internal

maupun eksternal perlu dilakukan oleh PR. Hal itu berguna untuk

Page 27: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

79

 

menarik simpati publik atas produk barang atau jasa dan juga

sekaligus dapat dimanfaatkan untuk pengenalan perusahaan yang

pada akhirnya menentukan citra dari perusahaan tersbut dimata

publik.

News

Sebagai praktisi PR dituntut untuk bisa melakukan teknik-teknik

penulisan secara formal. Penulisan praktisi PR dapat dituangkan

dalam penulisan press release, newsletter, advertorial dan lain

sebagianya.

Identity-Media

merupakan pekerjaan Public Relations dalam membina hubungan

dengan media (pers).

Lobbying

Public Relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dan

negosiasi dengan berbagai pihak

Social Investment

pekerjaan Public Relations untuk membuat program-program

yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.

Page 28: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

80

 

3.8 Alternative Problem Solving

Dalam mencari alternatif untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini

mengenai kekuatan PR dalam rebranding nama hotel Grand Sahid Jaya di Jakarta maka

peneliti melakukan penelitian dengan menggunaan metode kualtitatif dengan pendekatan

deskriptif untuk menggali lebih mendalam hal-hal yang yang dapat mendukung upaya

rebranding nama hotel melalui teknik pengumpulan data wawancara dan observasi

langsung di Public Relations Department di Grand Sahid Jaya Jakarta. Wawancara yang

dilakukan secara mendalam dan terstruktur sehingga pertanyaan-pertanyaan yang

hendak ditanyakan kepada narasumber baik internal maupun eksternal dapat diggali

dengan lebih mendalam melalui percakapan dan Tanya jawab. Narasumber untuk pihak

internal ditujukan kepada PRM Grand Sahid Jaya Jakarta dan juga kepada residence

manager untuk mengetahui startegi serta langkah konkrit yang telah diaplikasikan

selama ini. Sedangkan narasumber eksternal digunakan untuk mengetahui reaksi atau

efek yang mereka rasakan setalah rebranding nama hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

Penulis juga melakukan pengamatan langsung di hotel Grand Sahid Jaya serta terlibat

dalam beberapa events yang dilakukan oleh pihak hotel. Terhitung sejak awal bulan

February acara yang dipersembahkan kepada long stay guests hotel dan juga serangkain

acara untuk memperingati HUT ke-37 hotel Grand Sahid Jaya pada bulan Maret.

Penelitian ini banyak memberikan pengetahuan mengenai peran PR dalam

rebranding nama hotel Grand Sahid Jaya melaui media relations dan juga pengalaman

secara nyata yang dirasakan. Dalam penelitian ini banyak hal yang pada akhirnya

didapatkan oleh penulis, dimana melalui pengamatan langsung seorang praktisi PR harus

bisa menjaga tutur kata dalam setiap ucapannya, karena sebagai PR ucapan merupakan

Page 29: BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Profile …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00500-mc 3.pdf · Adapun didirikan hotel ini adalah untuk membangun dan mengelola sebuah ... 3000

81

 

modal utama dalam berkomunikasi. Khususnya sebagai PR hotel sangat lah penting

untuk memperhatikan tutur kata dan perilaku sewaktu bertemu dengan banyak orang.

Karena PR dianggap sebagai wajah dari perusahaan.

3.9 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jln. Jendral Sudirman 86,

Jakarta Pusat 10220. Yang dimulai pada tanggal 16 Februari 2011 hingga tanggal 26

Mei 2011. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilakukan di divisi Public Relatiions

Deparment di Grand Sahid Jaya Hotel. beberapa penelitian yang dilakukan didasarkan

hasil observasi atau riset yang telah dilakukan selama 3 bulan untuk mendalami strategi

atau kegiatan-kegiatan PR dalam membantu re-branding nama hotel kepada masyarakat

melalui media relations.