bab 3 obyek penelitian struktur organisasi perusahaan …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00628-mc...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

43
BAB 3
OBYEK PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.1 Profil Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Hotel Atlet Century Park Jakarta
Pada awal berdirinya Hotel Atlet Century Park dikelola oleh Centurion
Internasional Hotel. Dahulu hotel ini dikenal sebagai hotel untuk para atlet dan
merupakan hotel berbintang tiga. Kemudian pada tahun 2000 hotel memisahkan
diri dari Centurion Internasional Hotel, dikarenakan biaya fee yang harus
dibayar ke Centurion Internasional Hotel sangatlah besar. Dan akhirnya Hotel
Atlet Century Park Jakarta berdiri sendiri untuk memperbaiki dan menambahkan
fasilitas, produk dan jasanya.
Hotel Atlet Century Park Jakarta yang berlokasi di jantung kota, tepatnya
Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta 10270 . Didirikan pada tahun 1991,dan resmi
dibuka pada tanggal 30 Desember 1991. Peresmian dilakukan oleh menteri
sekretaris negara. Waktu itu, yaitu Bapak Moerdiono yang juga menjabat sebagai

44
ketua pelaksana badan pengelola Gelora Senayan, yang saat ini telah berubah
menjadi badan pengelola gelora Bung Karno.
Hotel Atlet Century Park Jakarta mempunyai motto: “Stay and Feel the
Different”. Dalam hal ini dengan service dan fasilitas yang terus ditambah,
tamu yang akan menginap di Hotel Atlet Century Park Jakarta akan merasakan
perbedaan tinggal di Hotel berbintang sekelas HACP. Beriorentasi pada
kepuasan dan kenyamanan tamu Hotel Atlet Century Park Jakarta telah
mencanangkan “main goal” atau tujuan pelayanan yaitu “EXCELLENT
CUSTOMER SERVICE”.
Pada tahun 2001, tim pemerintahan khusus DKI Jakarta melakukan
penilaian AMDAL (Analisis Mengenai dampak Lingkungan) pada Hotel Atlet
Century Park, melalui penilaian hotel tersebut maka Hotel Atlet Century Park
berubah kelas menjadi hotel berbintang empat. Terjadinya perubahan kelas dari
bintang tiga ke bintang empat, membuat hotel merubah logonya dan merubah
positioningnya, dari standart internasional hotel menjadi Deluxe International
Hotel.
Memenuhi kebutuhan para tamu akan kenyamanan dan perkembangan
fasilitas, Hotel Atlet Century Park melakukan renovasi di semua kamar dan
function room-nya serta mengukuhkan diri sebagai salah satu hotel yang bebas
asap rokok. Kamar- kamar hadir dengan suasana baru berkonsep lux dan
modern dengan harga yang kompetitif. Hotel ini mampu bersaing dengan para
hotel bintang empat lainnya bahkan dapat menyamai hotel berbintang lima
karena menawarkan nilai tambah yaitu; kamar lebih luas, renovasi total di

45
semua kamar, pemandangan kamar dengan tampilan pohon- pohon hijau dan
rindang serta suasana gedung- gedung mewah di Jakarta. Selain itu hotel ini di
kelilingi oleh mal-mal berkelas (Plaza Senayan, Senayan City, dan FX-
tainment), serta dekat dengan mal- mal ternama seperti: Grand Indonesia, Plaza
Indonesia, Plaza Semanggi, dan Pacific Place, memiliki Private Lounge di
setiap lantai, Butler Service, private Check in & out Service, dilengkapi dengan
wifi, serta fasilitas penunjang lainnya. Tidak hanya itu, Hotel Atlet Century
Park Jakarta juga menyediakan fasilitas free shuttle bus ke Plaza Senayan,
Senayan City, dan Grand Indonesia.
3.1.1.1 Visi Hotel Atlet Century Park Jakarta
• Visi dari Hotel Atlet Century Park adalah:
1. Menjadi pilihan utama hotel bisnis berbintang empat yang bertaraf
internasional.
2. Menjadi pilihan utama berarti pilihan yang terbaik, dan untuk
menjadi yang terbaik adalah janji kita untuk bekerja lebih aktif dan
bersemangat setiap harinya.

46
3.1.1.2 Misi Hotel Atlet Century Park Jakarta
• Misi Hotel Atlet Century Park
Melanjutkan renovasi hotel dan fasilitas lainnya, untuk dapat
bersaing dengan hotel sekelasnya dan dapat memenuhi kebutuhan serta
kepuasan pelanggan. Memberikan layanan “value for money” dan
mempererat tali silaturahmi dengan pelanggan agar tetap setia dan
menjadikan hotel kita sebagai rumah kedua.
Membangun kerja sama tim dan rasa percaya satu dengan yang
lainnya melalui diadanya pelatihan internal dan eksternal, memberikan
jaminan pekerjaan, promosi dan rotasi kerja, memberikan tanggung
jawab, memberikan pengalaman dan pengetahuan serta memberikan
kepercayaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing- masing
karyawan.
3.1.1.3 Motto Hotel Atlet Century Park Jakarta
Kata CENTURY berasal dari kata “CENTURION” yang
merupakan motto hotel yang berasal dari:
C: Courteous = Sopan
E: Enthusiasm = Semangat dan Kemampuan
N: Neat Habits = Rapih
T: Tack attitudes = Cara Pandang

47
U: You Are Welcome = Anda kami terima dengan Baik
R: Responsive = Tanggap
I: Initiative = Inisiatif
O: Oppurtinities = Kesempatan
N: Never Say No = Jangan Pernah Mengatakan Tidak
Mulai saat itu pula HACP dikelola langsung oleh PT. Lingga
Hamparan Krida, yang telah teruji kemampuan dan keberadaanya yang
didukung oleh tenaga ahli yang profesional dibidangnya, sehingga HACP
tetap maju dengan eksistensinya bersaing dengan hotel berbintang
lainnya.
3.1.1.4 Fasilitas Hotel Secara Umum
Hotel Atlet Century Park Jakarta sejak awal hingga saat ini sudah
memiliki 17 lantai denga 475 kamar. Pada saat hotel resmi menjadi hotel
berbintang 4 maka hotel melakukan renovasi setiap kamar, sehingga adanya
perubahan kualitas kamar hotel dan nama dari tipe kamar juga mengalami
perubahan yaitu antara lain:
1. Superior Room, yang terdiri dari 260 kamar
2. Deluxe Room, yang terdiri dari 82 kamar
3. Executive Room, yang terdiri dari 78 kamar
4. Grand executive Room, yang terdiri dari 40 kamar
5. Junior Suite, yang terdiri dari 12 kamar

48
6. Executive Suite, yang terdiri dari 1 kamar
7. Century Suite, yang terdiri dari 1 kamar
8. Presidential Suite, yang terdiri dari 1 kamar
Selain itu fasilitas hotel yang ditambah adalah meeting room, sweet
corner, dan executive lounge.
Pada tahun 2004, bagi pengguna hotel yang menginap di Executive Room
diberikan pelayanan “Butler Service” yaitu staff yang khusus memberikan
pelayan bagi tamu Executive Room. Selain itu, juga adanya penambahan fasilitas
di bidang entertainment, dimana adanya live music room di Sweet Corner yaitu
tempat untuk para pengguna hotel yang ingin bersantai sambil mendengarkan
musik.
• Hotel Atlet Century Park memiliki nama “Atlet” dikarenakan :
1. HACP adalah hotel yang baik ditunjuk pemerintah untuk dapat menampung
dan mengakomodasikan atlit baik daerah maupun Nasional yang akan maju
tanding baik tingkat nasional maupun tingkat internasional. Mereka di
alokasikan dilantai 2-4 (khusus) atlit. Atlit yang akan tinggal di HACP pun
harus mendapat rekomendasi dari kantor KONI Pusat. Semua resrvasi atau
pemesanan kamar atlit dilakukan oleh KONI, dan hotel yang akan
melaksanakannya.
2. Letak dari HACP adalah di kawasan yang diperuntukkan untuk fasilitas
olahraga lingkungan atlet.

49
Pada saat berdiri awal, HACP adalah salah satu Chains Internasional
Hotel, yang berkantor pusat di Hongkong. Seiring dengan perkembangan
dunia industri yang pesat, maka pada tahun 2003 tepatnya 1 Januari, Hotel
Atlet Century Park Jakarta mendapat lisensi untuk berdiri sendiri
menggunakan nama “Century”.
3.1.1.5 Fasilitas Hotel Secara Khusus
a. Fasilitas Kamar
Hotel Atlet Century Park Jakarta adalah Hotel Standard Internasional
bintang empat yang mempunyai kamar sejumlah 466 komersial dengan
perician sebagai berikut:
o 2nd-4th Floor � Athlete Floor
o 5th-17th Floor � Guest Floor dengan susunan :
o 5th-6th Floor � Superior room
o 7th-10th Floor � Deluxe room
o 11th-14th Floor � Executive Club room
o 15th-16th Floor � Grand Executive Club room
o 17th Floor � Suites room, terdiri dari :
• Junior Suites (JS)

50
• Executive Suites (ES)
• Century Suites (CS)
• Presidential Suites (PS)
3.1.1.6. Paket Harga Kamar Hotel
• Adapun harga resmi kamar-kamar tersebut adalah sebagai berikut :
Century Business Package :
Room Type Room Rate(++) Room Rate(Nett)
Superior Rp.700.000,- Rp.847.000,-
Deluxe Rp.750.000,- Rp.907.000,-
Executive Club Rp.950.000,- Rp.1.149.500,-
Grand Executive Club Rp.1000.000.- Rp.1.210.500
Junior Suite Rp.1.650.000 Rp.1.996.500,-
Executive Suite Rp.3.500.000,- Rp.4.235.500,-
Century Suite Rp.4.000.000,- Rp.4.840.000,-
Presidential Suite Rp.7.500.000 Rp.9.075.000

51
3.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.2 Struktur Organisasi
Deskripsi tugas dari Public Relations Manager antara lain :
1. Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan general manager, resident
manager, banquet, personnel, front office, serta berelasi dengan tamu dan
departemen lain dengan cara-cara yang tepat.
2. Membina interaksi dengan pemerintah dan pemimpin komunitas, para
pembentuk opini, pers, dan potensial klien

52
3. Mengembangkan program Public Relations sebagai tujuan dasar marketing
hotel. Dimana hal ini berhubungan penempatan target pasar secara spesifik
dan strategi penggapaian target pasar tersebut.
4. Mengembangkan kegiatan relasi dengan media,mengadakan konfrensi pers
,serta aktivitas pers lainnya, hal ini guna pencapaian tujuan promosi untuk
kegiatan publikasi yang baik dan penanganan terhadap krisis akan publikasi
yang buruk
5. Mengembangkan dan mengorganisasikan aktvitas promosi dan special event,
berikoordinasikan hal tersebut dengan departemen lain dan media serta
mempersiapkan press release.
6. Menetapkan kegaiatan penjualan dari pembelajaran melalui media surat
kabar,dan kontak personal. Mengkoordinasikan penjualan dengan banquet
dan sales.
7. Menyebarkan dan mempublikasikan press release perusahaan dengan media
yang efektif.
8. Menyediakan informasi untuk departemen lain baik mengenai hotel maupun
diluar lingkungan hotel yang dapat digunakan guna bertransaksi dengan
pelanggan.
9. Berkoordinasi dengan director sales marketing mempersiapkan anggaran dan
tujuan tahunan untuk mempersiapkan rencana kerja untuk mencapai tujuan
perusahaan. Membandingkan dengan pencapaian tujuan yang sebelumnya
telah dicapai dan mengambil tindakan korektif.

53
10. Menerima kritik dari pelanggan dan media untuk kemudian dikoordinasikan
dan ditangani bersama dengan departemen lain.
11. Berkoordinasi dengan manajer personalia tentang hal yang mempengaruhi
citra perusahaan.
12. Berkoordinasi dengan sales dan reservasi dalam pembinaan hubungan yang
lebih baik dengan tamu dan group yang memiliki produktvitas yang tinggi.
13. Memelihara file-file yang di kliping dari hasil media monitoring harian untuk
dilaporkan bagi general manager, dan departemen lain.
14. Memelihara daftar surat email, contact file, serta dokumentasi lainnya
sebagai databasenya.
15. Membangun dan memelihara hubungan yang efektif antar karyawan.
Deskripsi tugas dari divisi Sales:
1. Menyediakan umpan balik kepada Director of Sales mengenai perubahan
dari kondisi pemasaran, termasuk di dalamnya mengenai kompetisi yang
terjadi dilingkungan area pemasaran. Selain itu mengadakan hotel inspection
bagi para pelanggan hotel.
2. Melaksanakan semua rencana aksi penjualan pada daerah pemasaran masing-
masing sebagaimana yang ditentukan dalam rencana pemasaran.
3. Memelihara citra hotel dan publistitas hotel melalui kegiatan sosialisasi
penjualan,telemarketing,dan komunikasi tertulis.
4. Menyiapkan 10 besar laporan produktivitas consumer per bulannya yang
sesuai dengan segmen perusahaan.

54
5. Membangun dan memelihara hubungan efektifitas karyawan.
6. Melakukan promosi dan negosiasi dengan perusahaan-perusahaan dan
meningkatkan frekuensi kunjungan untuk melakukan promosi dan presentasi
7. Menyiapkan laporan bulanan yang berisi mengenai kunjungan untuk
penjualan keperusahaan, contact baru, 10 besar dari produktivitas yang
dilakukan, ide baru, aktivitas selama sebulan.
8. Mengontrol kegiatan account manager dalam melakukan aktvitas penjualan
3.1.3 Fasilitas Hotel Yang Tersedia di Hotel Atlet Century Park Jakarta,
antara lain sebagai berikut:
a. Senayan Cafe
Terletak di lantai dasar hotel, dengan kapasitas 150 tempat duduk. Jam
buka pukul 06.00 – 24.00 setiap harinya. Senayan Café menyajikan berbagai
masakan internasional dengan menu spesialnya “Nasi Tradisional Century”.
b. Sweet Corner
Sweet Corner terletak di lantai dasar hotel, dengan kapasitas 160
tempat duduk. Jam buka 08.00 – 24.00 (minggu- kamis) dan pukul 08.00–
02.00 (jumat dan sabtu), dengan slogannya “Passion for Coffee”, Sweet
Corner menyajikan berbagai pilihan minuman seperti kopi, teh, jus, minuman
non- alkohol, dan juga pilihan makanan ringan. Fasilitas ini juga dilengkapi
dengan“Wireless Broadband Internet” (jaringan internet nirkabel) yang

55
memungkinkan para pengunjung Sweet Corner mengakses internet di sela-
sela acara minum kopi dan bersantai.
c. Room Service
Bagian ini melayani pemesan antar dalam kamar. Pemesanan dapat
melalui telepon, menu sudah tersedia didalam kamar, dengan jam operasional
7 (tujuh) hari dalam seminggu selama 24 jam.
d. Banquet/Event Section
Banquet dipimpin oleh Banquet manager yang bernaung dibawah Food
and Beverage Department dan dipimpin oleh Food and Beverage manager.
Manajer banquet juga dapat dibantu oleh Banquet Administration dalam
administrasi banquet. Sebagai Manajer banquet, ia harus menjalankan tugas –
tugas sebagai manajer dan juga membawahi Banquet Head Operation,
Banquet Captain, Banquet Waiter, dan Banquet Busboy.
Jalur organisasi banquet beraneka ragam dalam tiap hotel sesuai
dengan ukuran hotel tersebut, aktivitas hotel dan juga kebijakan dari
manajemen hotel tersebut. Banquet tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya
bantuan atau peranan departemen lainnya, maka koordinasi banquet dengan
departemen yang terkait harus dapat berjalan dengan baik. Ada 7 (tujuh)
departemen yang memiliki hubungan erat dengan Banquet yaitu:
1. Housekeeping Department

56
Departemen ini bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan
akan ruangan- ruangan banquet tanpa tidak melupakan tugas pokoknya,
serta melakukan vacuum cleaner terhadap karpet yang akan digunakan.
2. Engineering Department
Departemen ini bertugas dan bertanggung jawab dalam hal mengatur
penerangan atau tata cahaya, sound system, air conditioner, mic ,
pemasangan LCD Proyektor dan lain-lain yang menyangkut keperluan teknis
lainnya.
3. Food and Beverage Department
Dalam departemen ini berperan penting dalam pelaksanaan suatu
acara yang akan diselenggarakan di dalam hotel karena departemen ini lah
yang menyiapkan atau menyajikan makanan, baik dalam acara kecil seperti
menyiapkan snack sampai ke event yang lebih besar yaitu acara pernikahan
yang dimana main kitchen, banquet kitchen, dan pastry harus menyajikan
makanan yang akan disajikan di dalam acara yang sedang berlangsung.
4. Steward Departement
Bagian ini mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan oleh banquet
untuk dapat menyelenggarakan suatu acara serta pencucian akan peralatan
kotor setelah digunakan.
5. Accounting Department

57
Dalam masalah pembayaran divisi banquet dibantu oleh kasir dari
restoran bar yang berada di restoran atau di bagian room service. Apabila ada
tamu yang ingin langsung membayar melalui karyawan banquet, maka
karyawan banquet akan menyerahkan ke kasir dari restauran bar, tetapi jika
pembayaran tidak langsung di hotel tersebut maka akan di tangani oleh
bagian bill collector untuk menagih ke alamat yang mengadakan event di
hotel tersebut.
6. Front Office Department
Departemen ini tidak kalah pentingnya dalam membantu kelancaran
suatu event yang dilakukan oleh divisi banquet karena departemen ini lah
yang membantu divisi banquet untuk memberitahu mengenai informasi atau
menyediakan kamar- kamar jika diperlukan oleh tamu dalam
menyelenggarakan suatu event, khususnya acara besar seperti gala dinner,
seminar, pernikahan dan lain- lainnya.
7. Sales and Marketing Department
Dalam masalah penjualan produk- produk banquet dan juga
mempromosikan produk- produk tersebut, divisi sales dan marketing lah
yang membantu itu semua agar dapat meningkatkan pendapatan hotel.
d. Minibar
Fasilitas pengadaan aneka minuman dan makanan ringan yang
merupakan kelengkapan dari suatu kamar.

58
e. Executive Lounge
Area ini khusus disediakan bagi para tamu yang tinggal dikamar
Executive. Executive lounge menyediakan breakfast secara prasmanan dilantai
12 dan 16 serta evening cocktail di sore hari, dilantai 16 juga tersedia welcome
drink dan face towel pada saat check-in.
f. Kolam Renang
Kolam renang merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan oleh
para tamu yang menginap di Hotel Atlet Century Park. Jam buka 06.00 – 21.00
setiap harinya, dengan kapasitas 40 tempat duduk. Gazebo Pool sering
digunakan sebagai tempat pesta perkawinan, reuni atau sebagainya yang bersifat
outdoor.
g. Health Club
Jam Operasional setiap harinya jam 10.00 pagi hingga jam 10:00 malam
*) Bagi para tamu tarif yang berlaku adalah sebagai berikut :
Sauna dengan harga Rp. 25.000,- Massage dengan harga Rp.180.000,-
/90 menit
*) Alat-alat yang tersedia dalam Health Club:
Adanya sepeda, treadmill, running pad, free weights, tersedia juga televisi
kabel, ada juga locker yang terdapat dalam Health Club, kunci locker
dapat diminta kepada karyawan.
h. Tennis

59
Hotel mempunyai lapangan tennis yang terdapat dibelakang Gazebo
Pool, anda dapat meminjam raket tennis pada harga Rp. 15.000,-/jam dan
meminta asisten untuk menemani anda bermain tennis Rp. 25.000,-/jam.
i. Transportasi
Hotel menyediakan taksi Blue Bird untuk dapat dipakai oleh para
pengunjung, mereka buka dari hari senin sampai hari minggu ataupun pada hari
libur dan 24 (dua puluh empat) jam.
3.2 Prosedur Yang Berlaku
• Pola Kinerja Hotel secara keseluruhan
Pola kinerja Hotel secara keseluruhan adalah tamu yang ingin menginap
ataupun yang ingin menyewa ruangan meeting harus menghubungi Hotel
Atlet Century Park jakarta. Untuk menginap di kamar Hotel Atlet Century
Park Jakarta maka dihubungkan dengan bagian Receptiont , jika tamu yang
menginap berasal dari Travel ataupun dari perusahaan dan menginap lebih
dari lima orang maka pihak receptiont hanya dapat memesankan kamar, dan
setelah itu akan disambungkan kepada divis sales untuk dibuat group kamar .
jika untuk menyewa ruangan meeting maka akan disambungkan kepihak
Banquet , biasanya pihak Banquet mengurus untuk ruangan meeting hingga
event-event yang akan dilakukan. Untuk pemesanan kamar ataupun
penyewaan ruangan disarankan untuk menghubungi dari jauh-jauh hari, dan
untuk pembatalan tidak akan dikenakan biaya jika sehari sebelum, jika
pembatalan pada hari H maka akan dikenakan denda setengah dari harga

60
pemesanan. Dalam pemesanan kamar pihak receptiont bekerja sama dengan
divisi sales dan banquet. Divisi Banquet bertanggung jawab atas steward,
Executive Cheft, Banquet Cheft, Operation, Sound, Senayan Cafe, dan Sweet
Corner. Dalam pemesanan ruangan Meeting untuk acara meeting ataupun
seminar menghubungi pihak Banquet, dan pihak Banquet menghubungin
divisi lain untuk pemesana makanan serta penyiapan ruangan. Jika
Receptiont berhubungan dengan Steward untuk persiapan kamar yang akan
ditempati dan Front Office untuk proses chek-in hingga chek-out.
3.3 Teknik Validasi Data
3.3.1 Teknik Validasi Data menggunakan Triangulasi
Penelitian melalui triangulasi menurut Moleong (2004, p.330) yang
dikutib dari Rosady Ruslan ( 2010, p.219-p.220) mengatakan bahwa
triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu
penggunaan a) sumber, b) metode, c) penyidik dan , d) teori dalam
penelitian secara kualitatif. artinya, teknik triangulasi adalah sebagai
upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan
yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan
hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak
peneliti dapat melakukan ‘chek and rechek’ temuan-temuannya dengan
cara membandingkan, yaitu melakukan :

61
Pertama, teknik triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan
dan pengecekan balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda melalui :
a. Perbandingan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
b. Perbandingan apa yang dikatakan seseorang didepan umum dengan apa
yang diucapkan secara pribadi.
c. Perbandingan apa yang dikatakan tentang situasi penelitian dengan apa
yang dikatakan sepanjang waktu.
d. Perbandingan keadaan dan perspektif seseorang berpendapat sebagai
rakyat biasa, dengan yang berpendidikan dan pejabat pemerintah.
Kedua, teknik triangulasi dengan metode, yaitu terdapat dua strategi, yaitu:
a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian
melalui beberapa teknik pengumpulan data, dan
b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa data dengan sumber
yang sama
Ketiga, teknik triangulasi penyidik, dengan memanfaatkan penelitian atau
pengamat lainnya untuk pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Cara lain
adalah membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan yang lainnya,
dan pemanfaatan teknik untuk mengurangi pelencengan dalam pengumpulan
suatu data hasil penelitian.
Keempat, teknik triangulasi teori, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat
diperiksa derajat kepercayaanya dengan satu teori atau lebih, dan dapat
dilaksanakan dengan penjelasan banding ( rival explanation ).

62
Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi metode dan teori.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian secara
kualitatif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data penelitian antara lain,
melalui: observasi, studi pustaka dan wawancara mendalam ( in depth interview).
3.4.1. Observasi
Menurut Ardianto (2010, p.165) menjelaskan bahwa metode observasi
adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan panca indra peneliti.
Observasi terdiri dari beberapa bentuk. Pertama, observasi langsung
adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap
objek yang diobservasikan. Pengamatan tidak menggunakan “media-media
transparan”. Peneliti secara langsung melihat atau mengamati apa yang terjadi
pada objek penelitian. Kedua, observasi berstruktur. Peneliti telah mengetahui
aspek atau aktifitas apa yang akan diamati, yang relevan dengan masalah dan
tujuan penelitian. Pada observasi berstruktur, peneliti terlebih dulu
mempersiapkan materi pengamatan dan instrumen yang akan digunakan.
Pengamatan dapat langsung di laboratorium atau di lapangan, baik terhadap
manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan.
3.4.2. Studi Pustaka atau literatur
Menurut Bungin (2005, p.144-p.145) yang dikutip dari Ardianto (2010,
p.167) menjelaskan bahwa metode dokumentasi (metode pustaka Pen.) adalah
salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodelogi

63
penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Sebagian besar data yang
tersedia berbentuk surat, catatan harian, kenang-kenangan, dan laporan. Sifat
utama dari bentuk data-data tersebut tidak terbatas pada ruang dan waktu.
Sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang
lalu. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen, dalam arti luas
termasuk monumen, artefak, foto, tape, microfilm, CD, dan hardisk. Secara
eksplisit, bahan dokumen berbeda dengan literatur, tetapi kemudian perbedaan
antara keduanya, hanya dapat dibedakan secara gradual. Literatur adalah bahan-
bahan yang diterbitkan, baik secara rutin, berkala; sedangkan dokumen adalah
informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter.
Secara detail, bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu (1)
autobiografi; (2) surat-surat pribadi, buku-buku atau catatan harian, memorial;
(3) kliping; (4) dokuemn pemerintah maupun swasta; (5) cerita roman, cerita
rakyat;(6) film, microfilm, foto dan sebagainya.
3.4.3. In-Depth Interview
Menurut Dun (1986, p.219) yang dikutip dari Ardianto (2010, p.61)
menjelaskan bahwa wawancara mendalam adalah suatu teknik (metode Pen.)
dalam penelitian kualitatif, dimana seorang responden atau kelompok
responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk
didiskusikan secara bebas. Wawancara mendalam dapat dilakukan melalui
telepon. Seringkali pewawancara dilatih secara psikologis agar ia dapat
menggali perasaan dan sikap yang tersembunyi dari responden.

64
Menurut Bungin (2005, p.127-p.128) yang dikutip dari Ardianto (2010,
p,164) menjelaskan bahwa wawancara memiliki dua bentuk, yaitu wawancara
sistematik dan wawancara terarah. Wawancara sistematik adalah wawancara
yang dilakukan dengan terlebih dahulu pewawancara mempersiapkan pedoman
tertulis tentang apa yang hendak ditanyakan kepada responden. Pada kondisi
tertentu, pedoman wawancara terasa amat penting bagi pewawancara.
Sementara itu, wawancara terarah, sedikit lebih formal dan sistematik bila
dibandingkan dengan wawancara mendalam, tetapi masih jauh tidak formal dan
tidak sistematik bila dibandingkan dengan wawancara sistematik. Wawancara
terarah dilakukan secara bebas, tetapi tetap tidak terlepas dari pokok
permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden dan telah dipersiapkan
sebelumnya oleh pewawancara.
Menurut Faisal (2011, p.133) yang dikutip dari Ardianto (2010, p.164)
menjelaskan bahwa dalam wawancara, setiap pertanyaan tidak perlu
diformulasikan dalam bentuk sebuah pertanyaan yang lengkap karena akan
disampaikan secara lisan oleh pewawancara. Yang terpenting, pertanyaan
tersebut cukup jelas dan benar-benar dimengerti oleh petugas wawancara.
Untuk itu, pada penelitian akan memperkerjakan sejumlah enumerator (petugas
lapangan), yang sebaiknya diberikan pelatihan dulu untuk menyamakan persepi
antara peneliti dan petugas wawancara sehingga mereka tidak mengalami
kesulitan sewaktu mewawancarai responden dilapangan.

65
Menurut Lincoln & Guba (1985, p.270-o.271) yang dikutip dari
Alwasilah (2011, p.150) menjelaskan ada lima langkah penting dalam
melakukan interviu, yaitu:
1. Menentukan siapa yang akan diinterviu;
2. Menyiapkan bahan-bahan interviu;
3. Langkah-langkah pendahuluan;
4. Mengatur kecepatan menginterviu dan mengupayakan agar tetap
produktif, dan
5. Mengakhiri interviu
Menurut Alwasilah (2011, p.155) menjelaskan bahwa kebanyakan studi
kualitatif, interviu lebih bersifat terbuka atau kurang terstruktur, karena beberapa
alasan sebagai berikut:
1. Tujuan interviu studi kualitatif bukan untuk menuangkan gagasan
peneliti (misalnya kategori-kategori) ke dalam otak responden
(melalui instrumen yang terstruktur), melainkan justru untuk
mengakses persepsi responden. Untuk itu, interviu harus terbuka.
2. Format interviu terbuka (kurang terstruktur) didasarkan pada
asumsi bahwa setiap responden sebagai individu adalah makhluk
unik yang sulit untuk digeneralisasi lewat penyeragaman
instrumen.
3. Peneliti kualitatif tidak berangkat dari hipotesis yang telah
ditentukan tapi senantiasa mengeksplorasi banyak hal dan situasi

66
lewat tahapan-tahapan. Karena itu format interviu berbeda untuk
setiap kasus.
3.4.4 Model Analisis data
Metode analisis data menurut Miles dan Huberman, peneliti juga
memadukan cara pengolahan dan analisis data dari metode yang dikemukakan
Nasution, agar hasil penelitian ini lebih mendalam dan terperinci. Menurut
Nasution (2003, p.129-p.134) yang dikutip dari Ardianto (2010, p.216),
menyatakan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif harus dimulai sejak
awal. Data yang diperoleh dalam lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk
tulisan dan dianalisis. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah dengan
mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Mereduksi data
Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau
laporan yang perinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah. Bila tidak
segera dianalisisi sejak awal, akan menambah kesulitan. Laporan-laporan itu
perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal
penting, dicari tema atau polanya. Jadi, laporan lapangan sebagai bahan
”mentah” disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-
pokok yang penting, disusunkan lebih sistematis sehingga lebih mudah
dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang

67
hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data bila
diperlukan.
b. Men-display data
Agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari
penelitian itu, harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik,
networks, dan charts. Dengan demikian, peneliti dapat menguasai data dan tidak
tenggelam dalam tumpukan detail.
c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Sejak awalnya, peneliti berusaha mencari makna dari data yang
dikumpulkannya. Untuk itu, ia mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal
yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Jadi, dari data yang diperolehnya
sejak awal ia mencoba mengambil kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula masih
tentatif, kabur diragukan. Akan tetapi, dengan bertambahnya data, kesimpulan itu
lebih grounded. Selama penelitian berlangsung kesimpulan senantiasa harus
diverisifikasi. Verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru, dapat pula
lebih mendalam bila penelitian dilakukan oleh satu tim untuk mencapai
intersubjective consensus, yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin
validitas atau confirmability.

68
d. Menganalisis data
Menganalisis data sewaktu pengumpulan data antara lain akan
menghasilkan lembar rangkuman dan pembuatan kode pada tingkat rendah,
menengah (kode pola) dan tingkat tinggi (memo).
e. Membuat lembar rangkuman
Untuk memperoleh inti data, peneliti dapat bertanya, siapa, peristiwa atau
situasi apa, tema atau masalah apa yang dihadapinya dalam lapangan, hipotesis
apa yang timbul dalam pikirannya. Pada kunjungan berikutnya, informasi apa
yang harus ditemukannya dan hal apa yang harus diberinya perhatian khusus.
f. Menggunakan matriks dalam analisis data
Matriks dapat memberikan bantuan yang sangat berguna dalam mengolah
dan menganalisis data yang banyak, yang terdiri dari membentuk matriks,
memasukkan data ke dalam matriks, menganalisis data matriks.
3.5 Permasalahan Yang Ada
3.5.1. Kerancuan Nama dari Hotel Atlet Century Park Jakarta (Corporate
Identity)
Nama merek (brand) dari Hotel Atlet Century Park Jakarta seringkali
salah dipersepsikan oleh orang awam, karena penerimaan nama merek. Pada
umumnya, mereka mempunyai anggapan bahwa Hotel Atlet Century Park adalah
hotel dimana tempat menginap para atlet nasional, karena lokasi hotel ini tidak
jauh dengan lokasi Gelora Bung Karrno di kawasan Senayan, Jakarta Selatan

69
sebagai tempat berlangsungnya acara pertandingan olahraga secara nasional
pada event-event tertentu.
3.5.2. Pelayanan yang Kurang Memuaskan (Level of Service)
Hal ini dikarenakan manajemen belum mampu dalam meningkatkan
sasaran kualitas pelayanan untuk memenuhi harapan tamu dan merealisasikan
tingkat sasaran kualitas pelayanan yang lebih baik lagi terhadap pengunjung
hotel. Termasuk kekurangan yang terletak pada kecanggihan sistem teknologi
yang digunakan oleh pihak hotel terutama dalam layanan reservasi seringkali
menimbulkan mis communication bagi pengunjung hotel.
3.6 Alternatif Pemecahan Masalah
3.6.1 Meningkatkan standar pelayanan berupa penambahan dan perbaikan
sarana atau fasilitas yang ada.
Dengan meningkatkan standar pelayanan berupa penambahan dan
perbaikan sarana atau fasilitas yang ada sehingga mampu meningkatkan kualitas
pelayanan, juga untuk meningkatkan standar pelayanan lebih dari yang
diinginkan. Meningkatkan standar pelayanan dengan meningkatkan atau
menambah komponen-komponen produk berupa barang yang berarti juga akan
meningkatkan biaya anggaran pada manajemen hotel.
3.6.2 Memberikan pelatihan dan edukasi pada karyawan dalam
meningkatkan jasa pelayanan terhadap pengunjung tamu hotel.
Peran karyawan merupakan salah satu indikator keberhasilan dan
menjadi salah satu komponen yang terkandung dalam produk tidak nyata
khususnya peningkatan jasa pelayanan yang dapat dikatakan tanpa adanya

70
penambahan biaya dari manajemen hotel. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
melalui peningkatan sopan santun, sifat penuh perhatian dan bersahabat,
memberikan suatu yang berkenaan dengan meningkatkan status tamu,
mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan atau keluhan-keluhan tamu dengan cepat,
menawarkan sesuatu untuk dikerjakan oleh karyawan sehingga dapat
meningkatkan kepuasan dan loyalitas dari pengunjung .